rumus uji soal pg
TRANSCRIPT
Rumus yang digunakan untuk analisis butir soal dan perangkat soal PG
1. Pengujian Validitas (Kesahihan) Butir Soal
Kesahihan atau Validitas butir soal untuk soal berbentuk Pilihan Ganda diuji
dengan menggunakan koefisien korelasi biserial (Safari, 2004 : 71) dengan rumus :
; dimana :
rbis(i) = Koefisien korelasi bisireal antara skor butir soal nomor i dengan skor total
Xi = Rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal nomor i
Xt = Rata-rata skor total semua responden.
St = Standar deviasi skor total semua responden.
Pi = Proporsi jawaban benar untuk butir soal nomor i
Qi = Proporsi jawaban salah untuk butir soal nomor i
Nilai rbis yang diperoleh dari perhitungan selanjutnya dikonsultasikan dengan r
tabel product moment. Contoh, jika pengujian validitas butir soal ini dilakukan pada 18
orang responden, maka nilai r tabel pada taraf signifikansi = 0,05 df = n – 2 (dimana n
= jumlah responden) adalah 0.4683. Kriterianya adalah jika rbis > rtabel maka butir
pertanyaan tersebut dikatakan valid (sahih).
2. Pengujian Reliabilitas (Keterhandalan) Perangkat Soal
Keterhandalan (reliabilitas) perangkat soal untuk soal pilihan ganda diuji dengan
menggunakan Kuder Richardson 20 (Safari, 2004 : 54), dengan rumus :
; dimana :
rKR = Koefisien reliabilitas tes
k = Banyaknya butir soal
St2 = Varians skor total
1
PiQi = Varians skor butir.
Pi = Proporsi jawaban benar untuk butir i.
Qi = Proporsi jawaban salah untuk butir i.
Angka reliabilitas yang diperoleh dari perhitungan selanjutnya dikonsultasikan
dengan r tabel product moment, Contoh, jika pengujian reliabilitas perangkat soal ini
dilakukan pada 18 soal yang valid, maka nilai r tabel pada taraf signifikansi = 0,05 df =
k – 2 (dimana k = banyaknya soal yang valid) adalah 0.4683. Kriterianya adalah jika
rKR > rtabel maka instrumen tersebut dikatakan reliabel.
3. Tingkat Kesukaran (p) Butir Soal
Selain pengujian terhadap validitas butir dan perhitungan reliabilitas, peneliti juga
menentukan tingkat kesukaran butir soal. Indeks tingkat kesukaran atau Proportional
Correct dinotasikan dengan p. Rumusnya (Drs. Safari, M.A.; 2004: 23) adalah :
; dimana
JB = jumlah peserta tes yang menjawab benar
N = jumlah peserta tes
Indeks kesukaran butir merupakan proporsi responden yang menjawab benar
suatu butir dengan seluruh peserta tes. Indeks kesukaran butir berkisar antara 0 sampai
dengan 1, artinya jika p = 0 berarti tak seorangpun responden dapat menjawab benar butir
tersebut, sebaliknya jika p = 1, maka semua responden dapat menjawab butir dengan
benar. Kriteria tingkat kesukaran yang digunakan pada analisa ini adalah : jika p < 0,70
kategori soal mudah, 0,30 < p < 0,70 kategori soal sedang, dan p < 0,30 kategori soal
sukar. (Nana Sudjana, 1991:46)
4. Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan butir soal dapat membedakan antara
warga belajar yang telah mengusai dan yang belum menguasai materi yang ditanyakan
oleh butir soal tersebut. Untuk menentukan tinggi rendahnya daya pembeda pada
penelitian ini digunakan rumus koefisien korelasi biserial (Drs. Safari, M.A.; 2004: 26),
yaitu :
2
Rumus I :
; dimana :
DP = indek daya pembeda butir soal
= rata-rata skor kelompok atas untuk butir soal tersebut
= rata-rata skor kelompok bawah untuk butir soal tersebut
Nm = skor maksimum butir soal tersebut
Untuk menentukan kelompok atas dan kelompok bawah, maka siswa diperingkat
berdasarkan total skor yang diperoleh kemudian diambil 27 % kelompok atas (peringkat
atas) dan 27 % kelompok bawah (peringkat bawah)
Rumus II :
; dimana :
rbis(i) = Koefisien korelasi bisireal antara skor butir soal nomor i dengan skor total
XP = Rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal nomor i
XQ = Rata-rata skor total responden yang menjawab salah butir soal nomor i
St = Standar deviasi skor total semua responden.
Pi = Proporsi jawaban benar untuk butir soal nomor i
Qi = Proporsi jawaban salah untuk butir soal nomor i
Kriteria :
Klasifikasi daya pembeda soal yang digunakan pada analisa ini adalah (Safari,
2004: 27) :
- 0,50 < rbis(i) < 1,00 : soal diterima / baik
- 0,20 < rbis(i) < 0,50 : soal diterima tetapi perlu diperbaiki
- 0,00 < rbis(i) < 0,20 : soal tidak bisa digunakan / dibuang.
3