rugi trafo

17
PROGRAM DIPLOMA III - UNDIP RUGI-RUGI RUGI-RUGI TRANSFORMATOR TRANSFORMATOR

Upload: gustikoanino

Post on 19-Oct-2015

243 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

menjelaskan tentang rugi trafo

TRANSCRIPT

  • RUGI-RUGI TRANSFORMATOR

  • Rugi Tembaga ( Pcu )Rugi yang disebabkan arus beban mengalir pada kawat tembaga dapat ditulis sbb : Pcu = I2 R Karena arus beban berubah ubah , rugi tembaga juga tidak konstan bergantung pada beban

    Rugi Besi ( Pi )Rugi besi terdiri dari :(1) Rugi histerisis, yaitu rugi yang disebabkan fluks bolak balik pada inti besi : Ph = Kh Bmaks watt Kh = konstanta Bmaks = fluks maksimum ( weber )(2) Rugi eddy current yaitu rugi yang disebabkan arus pusar pada inti besi. Pe = Ke Bmaks wattJadi rugi besi (rugi inti) adalah: Pi = Ph + Pe

  • RUGI-RUGI TRASFORMATORSUMBERKUMPARAN PRIMERKUMPARAN SEKUNDERFLUKS BERSAMA (INTI)RUGI TEMBAGARUGI TEMBAGARUGI FLUKS BOCORDAYA KELUARRUGI-RUGI BESI( HISTERISIS & EDDY CURRENT )

  • EFFISIENSI TRANSFORMATOR

  • Pemeliharaan TransformatorSuatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan kondisi unjuk kerja suatu peralatan pada posisi semula atau mendekati kondisi semula/

    Jenis Pemeliharaan Transformator DayaPemeriksaan kebocoran Tangki MinyakIndikasinya dapat terlihat dari level minyak di bawah level normalnya. Untuk mengetahui hal tersebut maka lakukan cara sebagai berikut :* Bersihkan kotoran & minyak yang melekat, dengan alkhohol atau cleaner degreaser.* Setelah kering taburkan bedak untuk mengetahui tempat yang bocor.

  • Jika kebocoran diatas level minyak, maka lakukan cara sebagai berikut :* Isilah tangki trafo dengan gas nitrogen secara perlahan-lahan hingga tekanan tertentu (0.3 kg/cm2).* Cari tempat yang bocor dengan mengolesakan sabun pada dinding tangki, bilaa terlihat gelembung sabun itulah tempat yang bocor.

    Pemeriksaan kerusakan Bushing.* Bersihkan porselin dengan air atau carbon tetra cloride amati apakah terlihat panas yang lebih atau perubahan warna, bila hal tersebut terjadi maka gantilah.* Bila memungkinkan lapisi dengan cat (locquer) pada bagian yang lecet.

  • Pemeriksaan Pentanahan ( grounding )* Periksa kecencangan baut-baut pada kawat pentanahan nya, bila ada yang kendor maka kencangkanlah.

    4.Pemeriksaan Panel Kontrol (Cubicle).* Periksa semua pengawatan, saklar, pengaman lebur, dari sumber tenaga, kontrol dan lakukan urutan penge tesan peralatan pengaman .

    Pemeriksaan ketinggian Level Minyak* Lakukan pengecekann rutin level minyak, karena akan sangat berbahaya terhadap trafo bila level minyak ren dah tidak segera diketahui.

  • 6.Pemeriksaan Tap Changer* Periksa keadaan pengunci posisi pengubah tap apakah masih mengunci dengan baik, gerak handle, catat posisi tap.

    7.Pemeriksaan Silica Gel* Periksa warna silica , apabila terlihat warna biru maka silicagel masih dalam kondisi baik, tetapi bila telah menyerap air akan berwarna jingga.* Bila terdapat silicagel warna jingga maka harus segera diganti atau diaktifkan lagi, dengan cara : Lakukan pemanasan silicagel pada temperatur 100 140 C hinggaa warnanya menjadi biru.

  • 8.Pemeriksaan Tahanan Isolasi* Lakukan pengukuran tahanan isolasi dengan meng- gunakan Megger, sebelum melakukan pengukuran lepas hubungan belitannya, bandingkan hasil pengukuran dengan data saat permormance testnya.

    9.Pemeriksaan Peralatan pemadam kebakaran* Periksa seluruh aliran sistem pemadaan kebakaran apakah masih dalam kondisi siap digunakan apabila sensor bekerja, atau tidak.

  • 2.6.2.Jenis Pengujian pada Transformator 1. Pengujian ratio Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan hubungan belitan atara sisi tegangan tinggi dengan tegangan rendah.Hubungan rangkaian pengujian ratio transformator dapat dilihat pada gambar berikut.

    HAL 2 - 15

    Gambar rangkaian pengujian ratio transformator

  • 2. Pengujian Polaritas Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui arah medan induksi bersama antara belitan primer dengan belitan sekunder, sehingga arah arus keluaran dari belitan sekunder dapat ditentukan, hal ini akan bermanfaat untuk menentukan vektor group pada transformator tiga phasa. Hubungan rangkaian pengujian polaritas transformator dapat dilihat pada gambar berikut.

    Gambar rangkaian pengujian polaritas transformator

  • 3. Pengujian Transformator Tanpa Beban Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui arus beban nol dan rugi beban nol, dimana pengujiannya dilakukan dengan cara mengalirkan tegangan sumber sesuai dengan nilai nominalnya pada belitan yang tidak terhubung dengan beban Hubungan rangkaian pengujian transformator beban nol dapat dilihat pada gambar berikut.

    Gambar rangkaian pengujian polaritas transformator

  • 4. Pengujian Transformator Hubung singkat Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui arus dan impedansi belitan pada saat hubung singkat, hal ini di perlukan untuk menentukan setting over current relay (rele arus lebih) ketika terjadi gangguan pada tranformator, pengujian ini bisanya dilakukan dengan memberikan tegangan arus bolak-balik dengan nilai dibawah 10% dari tegangan nominalnya. 5. Pengujian Transformator Berbeban Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui arus beban penuh, daya maksimum dari transformator dan ketahanan panas belitan , hal ini di perlukan untuk menentukan setting over current relay (rele arus lebih) dan winding temperatur, ketika terjadi pembebanan maksimum pada tranformator

  • 6. Pengujian Tegangan Induksi Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui kenaikan frekuensi ketika terjadi kenaikan tegangan pada saat transformator kehilangan (beroperasi tanpa beban), dan untuk mengetahui medan magnet bocor terupa tegangan induksi. Pada pengujian ini tegangan pengujian diberikan sebesar dua kali tegangan nominalnya dengan waktu kurang dari 15 detik, parameter yang diamati adalah frekuensi dann tegangan .7. Pengujian Kenaikan Suhu. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui kenaikan temperatur minyak maksimum, caranya sama dengan pengujian beban penuh hanya saja daya yang diberikan sebesar daya total yaiitu daya maksimum + rugi-ruginya (rugi beban nol & rugi tembaga). Pertama kali dilakukan pengukuran tahanan belitan pada temperatur ruang setelah (t2) itu daya pengujian diberikan dengan selang waktu satu jam, dicatat : temperatur minyak trafo,

  • temperatur radiator, suhu ruang dan selisih temperatur minyak trafo (jumping temperatur).Bilamana terjadi jumping temperatur yang sama (paling tidak tiga kali berturut-turut maka hal itu yang disebut dengan kenaikan temperatur minyak maksimum. Setelah itu daya pengujian diturunkan sebesar arus nominalnya, setelah satu jam sumber tegangan dihilangkan, kemudian tahanan belitan (tepat saat sumber dilepas/t 0C) langsung diukur sebagai R2 dengan durasi dua menit sampai 15 pengukuran, buat tabel dan grafiknya. Dengan menggunakan data ketika toC, maka rumus kenaikan temperatur belitan dapat di tuliskan sebagai berikut :

    tC = R2/R1(235 t1) (235 t2) C