“ruang untuk mengenal desa taro” -...

1
Potensi Desa Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali merupakan desa yang terletak sekitar ketinggian 900m DPL dan dilalui sungai Das Oos Jinah. Secara geografis, desa Taro ini diapit oleh 2 desa wisata yang terkenal di Bali yaitu desa wisata Ubud (selatan) dan desa Kintamani (utara). Kebanyakan para wisatawan hanya melalui desa ini tanpa singgah untuk melihat culture, lingkungan , dan ragam potensi masyarakat (komunitas) desa Taro. Dengan kata lain, desa ini kurang dikenal oleh kaum wisatawan. Pemilihan Site gunung batur pura pemukiman sawah site tempat ibadah/Pura sawah bambu pemukiman site sungai makro meso mikro area sawah terletak di sisi selatan memiliki kharakteristik khas tata bangunan Bali bangunan diletakan sejajar sumbu pura gunung raung terletak di bagian utara gunung batur sebagai orientasi sumbu sawah, site, pemukiman, pura berada pada satu garis lurus dengan gunung site terletak di dekat sawah dan sungai yang berfungsi sebagai sumber perairan disekitarnya memiliki potensi bambu yang melimpah dan merupakan area berkontur 005 037 U U Jika dilihat dari sejarahnya, tidak banyak orang mengetahui bahwa sesungguhnya desa Taro merupakan desa tertua di provinsi Bali. Karena Desa Taro merupakan awal / asal muasal dari keberadaan Desa, Pekraman, Banjar, Kasuakan (Kumpulan Sawah), Subak beserta istilah kepemimpinan dari subak yaitu Ser/Pekaser/Pekaseh. Desa Taro inilah yang menjadi cikal bakal munculnya istilah-istilah kepemimpinan yang sampai saat ini digunakan oleh masyarakat Bali. Warisan budayanya memiliki atmosfir dan kearifan lokal Bali kuno dengan filosofi Tri Hita Karananya yang sangat kental. Bukti peninggalan yang menginterpretasikan masa tersebut adalah adanya Pura Gunung Raung sebagai Pusat Kahyangan Jagat, Terdapat warisan budaya Lembu Putih yang disucikan, dan hutan adatnya Dewasa ini, desa Taro oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Peraturan Bupati ditetapkan sebagai daerah konservasi air, Hal ini dikarenakan Sepanjang aliran sungai Oos Jinah yang melalui desa Taro ini terdapat beberapa sumber mata air dan satu sumber mata air yang disucikan yaitu di Pura Gunung Raung . Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar merencanakan penanaman bambu disekitar sempadan sungai yang bermanfaat untuk melestarikan sumber mata air agar kuantitas dan kualitas airnya dapat terjaga dengan baik. Harapan Pemerintah Gianyar adalah menjadikan kawasan Gianyar utara khususnya desa Taro sebagai zona pengembangan agrobisnis, konsevasi air dan culture heritage. Keberadaan tanaman bambu di desa Taro saat ini dan nantinya memiliki peran yang sangat penting didalam menjaga lingkungan hidup berbasis kearifan lokal desa Taro, Kehadiran ekomusium bambu ini adalah salah satu alasan mewujudkan keinginan masyarakat desa Taro dialam menjaga lingkungan hidup mereka. Sehingga mereka dapat menghargai dan mempertahankan kearifan lokal desa Taro. Tujuan akhir dari ekomusium bambu ini adalah : 1. Mewujudkan desa Taro menjadi desa wisata yang berbasis agrobisnis dan cultural heritage 2. Menguatkan konteks sejarah dengan membangun museum yang berbahan utama bambu 3. Museum Bambu diusulkan sebagai icon dari Desa Wisata Taro baik wilayah Gianyar, Bali, Indonesia dan dunia. Agar icon ini dapat menarik wisatawan untuk datang dan mempelajari sejarah, budaya dan ragam potensi masyarakatnya 4. Menguatkan program pemerintah kabupaten Gianyar dalam rangka menjadikan desa Taro sebagai zona pengembangan dan budidaya bambu yang berbasis agrobisnis BALE TARO “ruang untuk mengenal Desa Taro” RUMAH BUDAYA

Upload: doankhuong

Post on 06-Apr-2019

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Potensi Desa

Desa Taro, Kecamatan Tegalalang,

Kabupaten Gianyar, Prov ins i Ba l i

merupakan desa yang terletak sekitar

ketinggian 900m DPL dan dilalui sungai

Das Oos Jinah. Secara geografis, desa Taro

ini diapit oleh 2 desa wisata yang terkenal

di Bali yaitu desa wisata Ubud (selatan)

dan desa Kintamani (utara). Kebanyakan

para wisatawan hanya melalui desa ini

tanpa singgah untuk melihat culture,

l ingkungan , dan ragam potens i

masyarakat (komunitas) desa Taro.

Dengan kata lain, desa ini kurang dikenal

oleh kaum wisatawan.

Pemilihan Site

gunung batur

pura

pemukiman

sawah

site

tempat ibadah/Purasawahbambupemukimansitesungai

makro meso mikro

area sawah

terletak di sisi

selatan

memiliki

kharakteristik

khas tata

bangunan

Bali

bangunan

diletakan

sejajar

sumbu

pura gunung

raung terletak di

bagian utara

gunung batur

sebagai

orientasi

sumbu

sawah, site, pemukiman, pura

berada pada satu garis lurus

dengan gunung

site terletak di dekat sawah dan

sungai yang berfungsi sebagai

sumber perairan disekitarnya

memiliki potensi bambu yang

melimpah dan merupakan area

berkontur005037

U

U

Jika dilihat dari sejarahnya, tidak banyak orang mengetahui bahwa sesungguhnya desa Taro merupakan desa tertua di provinsi Bali. Karena Desa Taro merupakan awal / asal muasal dari keberadaan Desa, Pekraman, Banjar, Kasuakan (Kumpulan Sawah), Subak beserta istilah kepemimpinan dari subak yaitu Ser/Pekaser/Pekaseh. Desa Taro inilah yang menjadi cikal bakal munculnya istilah-istilah kepemimpinan yang sampai saat ini digunakan oleh masyarakat Bali. Warisan budayanya memiliki atmosfir dan kearifan lokal Bali kuno dengan filosofi Tri Hita Karananya yang sangat kental. Bukti peninggalan yang menginterpretasikan masa tersebut adalah adanya Pura Gunung Raung sebagai Pusat Kahyangan Jagat, Terdapat warisan budaya Lembu Putih yang disucikan, dan hutan adatnya

Dewasa ini, desa Taro oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Peraturan Bupati ditetapkan sebagai daerah konservasi air, Hal ini dikarenakan Sepanjang aliran sungai Oos Jinah yang melalui desa Taro ini terdapat beberapa sumber mata air dan satu sumber mata air yang disucikan yaitu di Pura Gunung Raung . Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar merencanakan penanaman bambu disekitar sempadan sungai yang bermanfaat untuk melestarikan sumber mata air agar kuantitas dan kualitas airnya dapat terjaga dengan baik.

Harapan Pemerintah Gianyar adalah menjadikan kawasan Gianyar utara khususnya desa Taro sebagai zona pengembangan agrobisnis, konsevasi air dan culture heritage. Keberadaan tanaman bambu di desa Taro saat ini dan nantinya memiliki peran yang sangat penting didalam menjaga lingkungan hidup berbasis kearifan lokal desa Taro, Kehadiran ekomusium bambu ini adalah salah satu alasan mewujudkan keinginan masyarakat desa Taro dialam menjaga lingkungan hidup mereka. Sehingga mereka dapat menghargai dan mempertahankan kearifan lokal desa Taro.Tujuan akhir dari ekomusium bambu ini adalah :

1. Mewujudkan desa Taro menjadi desa wisata yang berbasis agrobisnis

dan cultural heritage

2. Menguatkan konteks sejarah dengan membangun museum yang

berbahan utama bambu

3. Museum Bambu diusulkan sebagai icon dari Desa Wisata Taro baik

wilayah Gianyar, Bali, Indonesia dan dunia. Agar icon ini dapat

menarik wisatawan untuk datang dan mempelajari sejarah, budaya

dan ragam potensi masyarakatnya

4. Menguatkan program pemerintah kabupaten Gianyar dalam rangka

menjadikan desa Taro sebagai zona pengembangan dan budidaya

bambu yang berbasis agrobisnis

BALE TARO“ruang untuk mengenal Desa Taro”

RUMAH BUDAYA