ruang lingkup penelitian · 2020. 9. 17. · terhadap ilmu pengetahuan terhadap sistem-sistem...
TRANSCRIPT
Page | 1
MODUL PEMBELAJARAN
Ruang Lingkup Penelitian
METODOLOGI
PENELITIAN
Disusun Oleh Dr. Didin Hikmah Perkasa, S.E., M.M. Wawas Bangun Tegar Sunaryo Putra, S.E., M.M. (CAND.)
Page | 1
SESI 01
Ruang Lingkup Penelitian
KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN:
Mahasiswa memperoleh pemahaman tentang Ruang Lingkup penelitian
Pengertian Ruang Lingkup penelitian
PENDAHULUAN
Pengantar dan Penelitian Ilmiah
Penelitian : Suatu investigasi atau keingintahuan ilmiah yang terorganisir,
sistematik, berbasis data, kritikal terhadap suatu masalah dengan tujuan menemukan
jawaban.
adalah Suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah
pengetahuan.
Dan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah
tertentu yang memerlukan jawaban.
Penelitinan dilaksanakan Untuk memperoleh pengetahuan yang dapat
menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah. Penelitian dilakukan dengan
tujuan :
1. Untuk mengembangkan pengetahuan (tujuan jangka panjang),
2. Untuk memecahkan masalah (tujuan jangka pendek).
Penelitian adalah suatu hal yang dilakukan di berbagai bidang, karena merupakan:
Refleksi dari proaktif manusia untuk meningkatkan pengetahuannnya tentang
sesuatu.
Dorongan dari keinginan reaktif manusia untuk menjawab pertanyaan atau
memecahkan masalah dalam kehidupan.
Mengapa perlu penelitian
1. Pengetahuan manusia sangat terbatas sehingga banyak hal menimbulkan
keraguan & pertanyaan
2. Manusia memiliki curiousity (rasa keingintahuan) :
Page | 2
Bertanya
Melakukan pengamatan
Mempelajari dokumen / membaca
Melalui penelitian
3. Manusia selalu dihadapkan pada masalah yang membutuhkan penyelesaian :
Dilakukan dengan cara tradisional / turun temurun
Secara dogmatis (dogma agama, masyarakat, hukum)
Melalui intuisi
Secara emosional
Trial and error
Melalui penelitian
4. Manusia selalu merasa tidak puas dengan apa yang telah dicapainya
Penelitian dapat dilakukan dengan menerapkan berbagai metode yang
sistematis. Metodologi penelitian berisi pengetahuan yang mengkaji mengenai
metode yang digunakan dalam penelitian.
Metode penelitian : Cara Kerja Untuk memahami objek Penelitian.
Metodologi Penelitian: Ilmu yang mempelajari cara untuk memahami
objek penelitian.
Penelitian Ilmiah
Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah dengan
merupakan kriteria:
Pencarian ilmiah (scientific inquiry) : menemukan pengetahuan dengan
menggunakan metode yang diorganisasi secara sistematis (mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi data)
Pencarian berpola (disciplined inquiry) :
prosedur pencarian dengan menggunakan cara & sistematika tertentu
dengan penjelasan dan alasan yang kuat, sesuai dengan disiplin ilmunya
Penelitian dan Ilmu;
Penelitian merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan
pengetahuan.
Ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang memiliki kriteria tertentu.
Penelitian merupakan operasionalisasi dari metode yang digunakan untuk
memperoleh pengetahuan ilmiah atau yang disebut metode ilmiah.
Page | 3
Metode ilmiah adalah cara atau prosedur untuk memperoleh pengethuan
yang disebut ilmu.
Prosedur penelitian ilmiah:
1. Timbul rasa sulit dan dirumuskan menjadi masalah.
2. Timbul kemungkinan alternatif cara pemecahan masalah
3. Merumuskan cara pemecahan masalah secara rasional (disertai implikasi dan
pengumpulan fakta).
4. Menguatkan bukti atau fakta.
5. Merumuskan Kesimpulan
Penelitian Ilmiah berarti kegiatan penelitian berdasarkan pada ciri keilmuan
(Sugiyono,1999), diantaranya:
1. Rasional: penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal dan
terjangkau oleh penalaran manusia. Polisi menyelidiki kasus pencurian dan
menemukan pencuri adalah contoh yang masuk akal, tetapi paranormal
menemukan dalam menemukan pencuri atau barang yang hilang
adalahtindakan yang tidak masuk akal manusia.
2. Empiris: menggunakan cara cara tertentu yang dapat diamati orang lain
dengan menggunakan panca indra. Paranormal berusaha menemukan
pesawat jatuh di Sibolangit, ini bukan cara emprisi, karena tidak mengamati
bagaimana proses paranormal tersebut menemukan pesawat tersebut.
3. Sistematis: menggunakan proses dengan langkah langkah logis Proses
yang dilakukan dalam penelitian ilmiah berawal dari penemuan masalah,
merujuk tiori, mengemukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis
data dan membuat kesimpulan.
Karakteristik Metode Ilmiah meliputi beberapa hal:
1. Analitis dan kritis: mendorong suatu kepastian dan proses penyelidikan
untuk mengidentifiasi masalah dan solusinya.
2. Logis: mengacu kepada metode argumentasi ilmiah dan kesimpulan
rasional dari bukti-bukti yang tersedia.
3. Objektif: ilmu lain akan sama apabila studi yang sama dilakukan pada
kondisi yang sama pula.
4. Konseptual dan tioritis: menuntun dan mengarahkan upaya penelitian
5. Empiris: berdasarkan pada realita
Page | 4
6. Sistematis: prosedur yang sermat dan teratur sesuai aturan yang
disediakan.
Penelitian berdasarkan tujuan:
Penelitian Dasar (Basic Research) : tujuannya sekadar untuk memahami
masalah secara mendalam agar dapat mengembangkan ilmu
Penelitian Terapan (Applied Researh): tujuannya untuk mendapatkan
informasi guna memecahkan masalah
Penelitian menurut Metode:
Penelitian survai : menggunakan sampel guna menarik generalisasi
Penelitian ex-post facto : meneliti peristiwa yang telah terjadi; tidak dapat
memberi perlakuan terhadap variabel bebas
Penelitian eksperimen : ada perlakuan dan kontrol yang ketat terhadap
variabel bebas
Penelitian naturalistic : kualitatif
Penelitian kebijakan : untuk memecahkan masalah sosial yang mendasar
Penelitian tindak (action) : peneliti terlibat untuk mengubah situasi, perilaku
dan organisasi
Penelitian evaluasi : menjelaskan fenomena/gejala
Penelitian sejarah : kejadian-kejadian logis yang berlangsung di masa lalu
Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi:
Penelitian deskriptif : mengetahui nilai variabel mandiri; satu atau lebih
variabel tanpa membuat perbandingan atau berusaha menghubungkan
dengan variabel lain
Penelitian comparatif : bersifat membandingkan variabel-variabel
penelitian
Penelitian asosiatif : mengetahui hubungan/pengaruh dua variabel atau
lebih
Contoh-contoh:
1. Penelitian deskriptif :
a. Kinerja Keuangan BUMN Tahun 2005
b. Kerugian Pedagang Akibat Banjir Tahun 2002
2. Penelitian comparatif :
Page | 5
a. Perbandingan Kinerja Keuangan BUMN dan Swasta
b. Perbandingan Kerugian Pedagang Akibat Banjir Tahun 2002 di
Jakarta Selatan dan Jakarta Utara
3. Penelitian asosiatif :
a. Pengaruh Iklan Terhadap Volume Penjualan
b. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Daya Beli Konsumen
Metode ilmiah yang dikembangkan untuk memperoleh kebenaran ilmiah, mengikuti
prosedur sebagai berikut:
a. Dedukti: penarikan kesimpulan untuk hal spesifik dari gejala umum
b. Induktif: penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan spesifik untuk hal-hal
umum.
Norma Penelitian:
– Universalism; Riset dinilai berdasarkan keunggulan ilmiahnya;bukan “oleh
siapa” atau “dimana”
– Organized Skepticism; Peneliti tdk boleh menerima ide atau bukti begitu
saja )
– Disinterestedness; Peneliti harus netral dan terbuka atas ide-ide baru
– Communalism; Scientific knowledge harus dibagi dengan pihak lain, milik
semua orang (Pelit anda tak mampu!)
– Honesty
Penelitian Bisnis Yang Baik:
Masalah penelitian dirumuskan dengan benar, jelas dan spesifik
Prosedur penelitian dijabarkan secara rinci sehigga orang dapat memahami,
dapat melaksanakan, dan dapat mengulangi
Prosedur dan rangcangan penelitian dibuat secara teliti
Peneliti membuat laporan yang lengkap, sistematis dan memberikan saran
pemecahan masalah
Analisis data yang digunakan harus tepat dan mampu membuat kesimpulan
yang signifikan.
Kesimpulan didukung oleh data yang diperoleh melalui penelitian
Integritas peneliti yang tinggi, berpengalaman dan mempunyai reputasi
Page | 6
Proses Penelitian; permasalahan, pengumpulan data awal dan pendifinian
permasalahan
Pemilihan tema/topik:
a. Unsur Utama
Tema penelitian belum pernah diteliti oleh orang lain
Tema penelitian dapat dijangkau
Tema penelitian berguna untuk diselidiki
b. Unsur Penunjang
Tema penelitian dapat dikuasai
Data tersedia untuk tema penelitian yang dipilih
Tema penelitian menarik untuk diselidiki
Signifikan Penelitian: Perlu untuk mempelajari apakah penelitian yang dilakukan
benar-benar berguna untuk kepentingan umum;
Secara langsung kepada masyarakat
Terhadap ilmu pengetahuan
Terhadap sistem-sistem kemasyarakatan yang ada
Terhadap perusahaan-perusahaan swasta
Walaupun masih memiliki unsur prediksi, tetapi benar-benar perlu dilihat apakah
penelitian tersebut mempunyai nilai Dapat dikelola: Ruang lingkup tema penelitian
yang dipilih harus dapat diatur oleh peneliti yang berkepentingan baik dari segi:
Isi penelitian
Kemampuan peneliti
Time-frame
Harus membuat kejelasan lingkup penelitiandan menyesuaikannya dengan time-
frame yang memungkinkan Dapat Memberikan Hasil
Perlu untuk mempelajari tingkat kemungkinan tema penelitian yang dipilih akan
memberikan hasil yang diinginkan;
Metode yang tidak terlalu sulit
Lapangan yang memungkinkan untuk dijangkau
Responden yang memungkinkan untuk memberikan keterangan
Reference yang memadai
Page | 7
Perlu untuk mempersiapkan semua aspek, agar tidak mengalami kesulitan
di pertengahan jalan
Tema yang Menarik
Walaupun hal ini merupakan faktor pendukung,tetapi merupakan hal yang
mempunyai dukunganterbesar keberhasilan suatu penelitian
Peneliti harus mempunyai minat yang cukup tinggi terhadap tema penelitian
yang akan diselidiki
Idealnya, jangan memilih topik atas permintaan orang lain.
Akan tetapi perlu juga untuk mengetahui apakah peneliti itu mempunyai
kemampuan untuk melakukannya. Diskusi antar stakeholders sangat
diperlukan
Sumber Tema Penelitian
a. Studi Literature; Tulisan ilmiah, buku-buku, majalah dll
b. Studi Lapangan; Pemerintah, Perusahaan, Sekolah, Kota, Desa dll
c. Diskusi Ilmiah; Diskusi ilmiah khusus maupun diskusi umumdengan para
stakeholders
d. Pemikiran Sendiri ; Berdasarkan pengalaman atau pengamatan sendiri
Page | 8
Prosedur yang dilakukan dalam kegiatan penelitian
Gambar 1. Proses penelitian (Sekaran , 2003)
Prosedur penelitian secara ilmiah adalah merupakan pedoman peneliti untuk
melakukan penelitian secara benar. Peneliti tidak bisa melakukan penelitian hanya
dengan cara mengumpulkan data dan menganalisisnya, tetapi penelitian harus
berawal dari penemuan permasalahan dan berlanjut kepada tahap-tahap berikutya.
Prosedur dalam penelitian bisnis mempunyai enam tahapan yang saling
berkaitan yaitu:
1. Penemuan dan indentifikasi masalah
2. Desain penelitian
3. Sampling
4. Pengumpulan data
5. Pemprosesan dan analisis data
6. Kesimpulan dan laporan
Indriantoro dan Supomo (1999) mengatakan proses penelitian ilmiah secara
umum harus memenuhi langkah‐langkah antara lain:
1) Masalah/pertanyaan penelitian,
Page | 9
2) Telaah teoritis,
3) Pengujian fakta, dan
4) Kesimpulan .
Tahap‐tahap ini umumnya berlaku untuk pendekatan penelitian kuantitatif.
Proses penelitian berikut ini memperjelas tahap‐tahap penelitian kuantitatif
(Sugiyono, 2002). Langkah‐langkah yang dilakukan dalam sebuah penelitian
kuantitatif, antara lain:
a) Masalah: penelitian berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari
sumber empiris dan teoritis, sebagai suatu aktivitas penelitian pendahuluan
(prariset). Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta‐fakta
empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji
berbagai literatur relevan.
b) Rumusan masalah: Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah
rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk
pertanyaan.
c) Pengajuan hipotesis: Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis
yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoritis dan
mengkaji hasil‐hasil penelitian sebelumnya.
d) Metode/strategi pendekatan penelitian: Untuk menguji hipotesis maka
peneliti memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai.
e) Menyusun instrumen penelitian: Langkah setelah menentukan
metode/strategi pendekatan penelitian, maka peneliti merancang instrumen
penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya angkat, pedoman
wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian validitas
dan reliabilitas instrumen agar instrumen memang tepat dan layak untuk
mengukur variabel penelitian.
f) Mengumpulkan dan menganalisis data: Data penelitian dikumpulkan dengan
Instrumen yang valid dan reliabel, dan kemudian dilakukan pengolahan dan
analisis data penelitian dengan menggunakan alat‐alat uji statistik yang
relevan dengan tujuan penelitian.
Page | 10
g) Kesimpulan: Langkah terakhir adalah membuat kesimpulan dari data yang
telah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah
dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.
Pendekatan kuantitatif seperti penjelasan di atas mementingkan adanya
variabel‐variabel sebagai obyek penelitian dan variabel‐variabel tersebut harus
didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing‐masing. Reliabilitas
dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan
pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil
penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian
sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan
pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan‐tahapan berikutnya, seperti
penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. Juga,
pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran
angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya (Sarwono, 2003).
Khusus untuk penelitian kualitatif proses penelitian tidak linear seperti
penelitian kuantitatif, tetapi lebih bersifat sirkuler/siklus (Sugiyono, 2004). Proses di
atas memiliki empat langkah penting dalam penelitian kualitatif
a) Tahap pengumpulan data: proses memasuki lingkungan penelitian dan
melakukan pengumpulan data penelitian.
b) Tahap reduksi: proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul
dari catatan‐catatan tertulis dari lapangan.
c) Tahap penyajian data: penyajian informasi untuk memberikan kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan
d) Tahap penarikan kesimpulan/ verifikasi: Penarikan kesimpulan dari data
yang telah dianalisis.
Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu
situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal‐hal yang
berhubungan dengan kehidupan sehari‐hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut,
mementingkan pada proses dibandingkan dengan hasil akhir; oleh karena itu urut‐
urutan kegiatan dapat berubah‐ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala‐
gejala yang ditemukan. Tujuan utama penelitian yang menggunakan pendekatan
Page | 11
kualitatif ialah mengembangkan pengertian, konsep‐konsep, yang pada akhirnya
menjadi teori, tahap ini dikenal sebagai grounded theory research (Sarwono, 2003).
Manfaat Penelitian
Dalam konteks penelitian, bila dicermati sekali lagi konsep penelitian di atas, kata
“serious” (definisi lain menggunakan kata “thorough” atau “careful”) dalam kegiatan
penelitian bisa membentuk individu yang cermat, tidak gegabah dalam setiap
langkah hidupnya. Manfaat lainnya berkaitan dengan kemandirian. Individu yang
merasa senantiasa tertantang untuk meneliti, akan menjadi insan tangguh
menghadapi permasalahan dalam kehidupan ini. Ia juga mandiri dalam memuaskan
rasa ingin tahunya.
Beberapa segi dalam penelitian yang dapat digunakan untuk menjelaskan
bagaimana penelitian mampu membentuk karakterk positif diantaranya, sebagai
berikut :
1. Pertama, cara pengambilan sampel (sampling technique) yang terkait dengan
kevalidan data dan temuan penelitian. Bila terjadi kesalahan dalam
mengambil sampel, maka kita akan mendapatkan data yang salah.
2. Kedua adalah kualitas alat (instrument) untuk mengumpulkan data. Dalam
penelitian, data dikumpulkan/dihimpun menggunakan angket, tes, pedoman
wawancara, atau daftar isian (checklist).
mengenai metode atau teknik pengumpulan data dapat dilihat dalam ilustrasi berikut.
Bila anda ingin mengetahui kecepatan berenang seseorang, apa yang anda akan
tempuh? Apakah memintanya mengisi angket, mengetesnya, atau mewawancarai?
Bila anda ingin mengungkapkan rahasia di balik suksesnya usaha seseorang, apa
yang akan anda lakukan? Mewawancarainya, mengamatinya, atau mengetesnya?
Barangkali, jawaban terbaik untuk pertanyaan pertama adalah mengetesnya;
sedangkan untuk pertanyaan kedua adalah mewawancarainya.
Selain manfaat-manfaat di atas, peneliti juga menyumbangkan manfaat bagi
pengembangan keilmuan (teoretis) maupun kehidupan sehari-hari (praktis).
Tahap Persiapan Perencanaan
Page | 12
Dengan selesainya tahap ini berarti seorang calon peneliti telah menyelesaikan
usulan penelitian. Penyandang dana atau sponsor umumnya meminta calon peneliti
untuk menyerahkan usulan untuk digagas atau di-review. Demikian pula untuk
keperluan melengkapi tugas akhir studi, lembaga dana tau pembimbing peneliti juga
meminta agar diserahkan usulan. Semakin kecil kekurangan yang terdapat dalam
sebuah usulan penelitian, semakin besar kualitas penelitiannya. Oleh karena itu, ada
baiknya calon peneliti mendiskusikan atau menyeminarkan semacam draf rencana
penelitiannya terlebih dahulu, misalnya dengan mengundang teman-teman, siapa
tahu diperoleh masukan, kritik, dan saran untuk penyempurnaan.
Menentukan permasalahan yang akan dikaji
Agar peneliti kita berkualitas, perlu ada semacam studi kelayakan permasalahan
penelitian yang dilihat dari:
a. Pertimbangan Pribadi
Apakah anda benar-benar tertarik untuk mengkaji permasalahan dimaksud?
Apakah anda memiliki kemampuan atau pengetahuan latar yang cukup untuk
mengkaji permasalahan tersebut?
Apakah anda memiliki akses terhadap peralatan, perlengkapan, dan subjek
yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian dengan permasalahan
dimaksud?
Apakah anda memiliki cukup waktu dan dana untuk melakukan pengkajian
permasalahan dimaksud?
Bisakah anda memperoleh cukup data?
Dapatkah anda memperoleh dukungan administratif, bimbingan, dan
kerjasama untuk melakukan pengkajian?
b. Pertimbangan Sosial
Apakah jawaban atas permasalahan/pertanyaan penelitian akan menambah
pengetahuan dalam bidang terkait (manfaat teoritis)?
Apakah temuan penelitian kira-kira akan memberikan manfaat praktis bagi
khalayak?
Apakah penelitian ini sama dengan yang telah atau tengah dilakukan oleh
orang lain?
Page | 13
Dalam hal ini, menurut hemat penulisan, seorang peneliti harus bisa
menunjukkan sisi/segi apa yang membedakan penelitiannya dari penelitian
serupa yang telah ada.
Merumuskan permasalahan dengan jelas dan spesifik
Perumusan suatu permasalahan perlu dilakukan untuk memperjelas masalah yang
dihadapi. Perumusan suatu masalah biasanya dilakukan dalam bentuk pertanyaan
singkat namun jelas. Perumusan masalah yang baik menunjukkan bagaimana data
penelitian diperoleh dan bagaimana data itu akan dianalisis.
Menentukan Metedologi Penelitian
Langkah-langkah dalam menentukan metodologi penelitian adalah:
a. Penentuan Subjek Penelitian (Sampling)
Ada kalanya jumlah subjek penelitian kita terlalu besar untuk diambil datanya.
Oleh karena itu, sebaiknya kita mengambil data dari sebagian subjek. Namun,
porsi/sebagian yang dikenal dengan sebutan sampel ini harus benar-benar
mewakili kelompok asalnya secara keseluruhan (populasi), sebab simpulan
yang diperoleh dari sampel atau sampel itu akan diasumsikan juga berlaku
bagi populasinya. Penyimpulan yang demikian diistilahkan dengan
“generalisasi”
Gambar 2.1 Contoh pertanyaan yang muncul dalam sebuah penelitian
b. Penentuan rancangan atau pendekatan penelitian
Mengapa anda
perlu mencicipi
terlebih dulu
sebelum
meminumnya ?
Page | 14
Rancangan atau pendekatan di sini adalah metode atau cara meneliti, seperti
eksperimen, etnografi, ex-post facto, dan sebagainya. Hal ini dapat lebih
diperjelaskan atau rinci, misalnya dengan melihat metode eksperimen yang
digunakan lebih lanjut dan rancangan mana yang digunakan. Sebab dalam
metode eksperimen terdapat sejumlah rancangan yang berimplikasi pada
teknik menganalisis datanya. Perlu juga dihadirkan alasan dipilihnya suatu
pendekatan. Sesuai dengan hakikatnya pendekatan, maka pendekatan
penelitian akan sama dengan pendekatan terhadap permasalahan yang
hendak diteliti. Hal ini hendaknya mampu untuk menjawab pertanyaan,
“mengapa pendekatan yang dipilih itu dinilai paling tepat?”
c. Pemilihan teknik/metode pengumpulan data
Mengumpulkan data merupakan salah satu kegiatan paling krusial sekaligus
paling sulit dilakukan di dalam penelitian. Data yang dikumpulkan harus cukup
valid untuk digunakan. Lantas metode manakah di antara angket, wawancara,
pengetesan, daftar isian, dan catatan harian yang paling mungkin untuk
mengungkapkan fakta yang tengah disorot?
d. Upaya mengawal keabsahan data
Mengawal keabsahan data adalah segala upaya yang harus dilakukan oleh
peneliti untuk menjauhkan penelitian dari data sampah. Oleh karena itu, perlu
dipecahkan persoalan mengenai bagaimana pengumpulan instrument data
berkualitas, khususnya berupa tes dan angket.
e. Metode analisis data
Data yang terhimpun harus dianalisis, diolah, ditata, dan disederhanakan
(reduksi) secermat mungkin, sehingga mengerucut dan mengantarkan
kepada simpulan. Data yang jumlahnya banyak dan melimpah tidak bisa
dengan kasat mata langsung disimpulkan. Data berupa angka sering di
analisis menggunakan alat statistik. Kadang cukup dengan statistik
sederhana (descriptive statistic), seperti mean dan frequency distribution.
Sering kita cukup menggunakan sistem persentase setelah terlebih dahulu
data dipilah-pilah.
Page | 15
DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. Penelitian Tindakan Kelas.
fakarta: PT Bumi Aksara, 2008.
2. Ashby, Patricia and Taniguchi, Masaki. "fusessing lntonation."
www.phon.ucl.ac.uk/ .../PTLCZ009_ASHBY (diakses 2 Maret TOLZ)
3. Dr, Suwartono, M.Hum. 2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Yogkakarta:
Andi Offset
4. Sekaran, Uma. 2014. Research Methods for Business. Jakarta: Salemba
Empat
5. Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta