rtvy.files.wordpress.com file · web viewbab i. penahuluan. 1. pengertian politik dan ilmu politik....

55
BAB I PENAHULUAN 1. pengertian politik dan ilmu politik Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut bahasa berarti “kota” yaitu sebuah kota yang apabila dilihat dari sudut strukturnya benar-benar memenuhi syarat formal untuk disebut sebagai suatu Negara yaitu : - Adanya sejumlah penduduk yang berdiam tetap - Danya daerah / wilayah tempat kediaman bersama - Adanya pemerintah sebagai organisi yang mengatur keamanan dan ketertiban - Memiliki kedaulatan sebagai kekuasaan tertinggi Karena luas wilayah pada umumnya sempit dan hanya meliputi daerah seluas kota dan desa saja, maka dalam perpustakaan ilmu politik disebut “polis” yang lain menerjemahkannya engan istilah “city by state” (inggris) , “stadstaats / jerman”, stadstaat dan didlm kamus bahasa Indonesia diterjemahkan “negara” , “kota “ 2. bidang penyelidikan ilmu politik Keanekaragaman pendefinisian ilmu politik Prof. Miriam budiarjo mengemukakan perbedaan dalam pendefinisian tsb disebabkan karena sarjana meneropong hanya satu aspek saja / unsure dari politik saja.unsur itu kemudian diperlakukan sebagai konsep pokok dan dipakainya untuk meneropong unsure-unsur lain. Konsep-konsep pokok itu adalah : - Negara (state) - Kekuasaan (power) - Pengambila keputusan (decision making)

Upload: phamcong

Post on 18-Sep-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

BAB I

PENAHULUAN

1. pengertian politik dan ilmu politik Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut bahasa berarti “kota” yaitu sebuah kota yang apabila dilihat dari sudut strukturnya benar-benar memenuhi syarat formal untuk disebut sebagai suatu Negara yaitu :

- Adanya sejumlah penduduk yang berdiam tetap - Danya daerah / wilayah tempat kediaman bersama- Adanya pemerintah sebagai organisi yang mengatur keamanan dan ketertiban - Memiliki kedaulatan sebagai kekuasaan tertinggi

Karena luas wilayah pada umumnya sempit dan hanya meliputi daerah seluas kota dan desa saja, maka dalam perpustakaan ilmu politik disebut “polis” yang lain menerjemahkannya engan istilah “city by state” (inggris) , “stadstaats / jerman”, stadstaat dan didlm kamus bahasa Indonesia diterjemahkan “negara” , “kota “

2. bidang penyelidikan ilmu politik Keanekaragaman pendefinisian ilmu politik Prof. Miriam budiarjo mengemukakan perbedaan dalam pendefinisian tsb disebabkan karena sarjana meneropong hanya satu aspek saja / unsure dari politik saja.unsur itu kemudian diperlakukan sebagai konsep pokok dan dipakainya untuk meneropong unsure-unsur lain. Konsep-konsep pokok itu adalah :

- Negara (state)- Kekuasaan (power)- Pengambila keputusan (decision making)- Kebijaksanaan (policy, beleid)- Pembagian (distribution) / alokasi (allocation)

A. pendefinisian ilmu politik dalam arti luas- Meliputi semua ilmu pengetahuan yang berobjek “negara” (dilihat dari segi

apapun, apakah dari institusinya, fungsinya / dari segi kekuasaan dsb)- Termasuk didalamnya segalan ilmu kenegaraan Ex : ilmu Negara , ilmu

hukum tatanegara, ilmu administrasi Negara, ilmu pemerintahan,dll ilmu kenegaraan

- Objeknya adalah Negara sebagai suatu Negara social / institusi politik,baik dilihat dari sudut struktur dan organisasinya maupun dari sudut fungsi dan aktivitasnya

B. ilmu politik dalam arti sempit Definisi ilmu politik dalam arti sempit dapat digolongkan menjadi tiga :

1. pendefinisian yang bersifat konstitusional- lebih menonjolkan kelembagaannya- terutama menonjolkan struktur formal dari lembaga-lembaga politik

Page 2: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

- ilmu yang menyelidiki lembaga-lembaga politik (political institutions) Ex : Negara, pemerintah, DPR dll

- Ex : Wilbur white merumuskan ilmu politik sebagai ilmu yang mempelajari asal mula, bentuk-bentuk,dan proses-proses Negara dan pemerintah

- Gilchrist : merumuskan ilmu politik sebagai ilmu mengenai Negara dan pemerintah. Ynga menyelidiki cara bekerjanya pemerintah, fungsi-fungsi pemerintah dan menentukan azas-azas untuk membimbing pemerintah dalam pekerjaannya

Roger H soltau, ilmu politik merupakan studi ttg maksud-maksud dan tujuannya, ttg lembaga-lembaga yang akan mewujudkan maksud-maksud dan tujuan-tujuannya itu,demikin pula yang telah direnung-renungkan, dikatakan dan ttg masalah-masalah tsb. Adolf graboaky : ilmu politik menyelidiki Negara dalam keadaan bergerak. Dari definisi-definisi diatas sesungguhnya lebih tepat jika ilmu politik dengan pendefinisian secara institusional tsb disebut ilmu Negara saja. Keberatan terhadap definisi institusional yaitu :

- Apabila penyelidikannya hanya dibatai pada gejala-gejala Negara saja maka penyelidikan itu tidak akan dapat menghasilkan analisa-analisa yang merumuskan sesuai dengan kenyataan sosio politik pada zaman ini

- Pendefinisian institusional itu selalu sering dengan peninjauan yang yuridis formal semata-mata, lembaga-lembaga itu sebagaimana ditentukan dalam dokumen hukum seperti konstitusi /UUD dan dokumen-dokumen yang serupa

2. Pendefinisian yang bersifat fungsional- Lebih menonjolkan asfek fungsionalnya- Lebih menitikberatkan pada fungsi dan aktivitas daripada struktur

formal dan lembaga-lembaga praktek yang diselidiki- Dipandang sebagai reaksi terhadap pendefinisian secara institusional

yang terlalu menitikberatkan pada struktur formal lembaga-lebaga politik dengan peninjauannya yang terlalu yuridis dogmatis dan pada dokumen-dokumen hukum daripada kenyataan sosio politis.

3. Pendefinisian ilmu politik didasarkan atas hakekat politik - Sebagian besar sarjana politik sependapat bahwa hakekat politik itu

adalah kekuasaan (power)- Dalam hubungan ini ditekankan pada factor “kekuasaan” / “power

oriented”.- Juga disebut interpretasi berdasarkan kekuasaan (power interpretation

of politics)

Teknik-teknik mewujudkan kekuasaanAllen mengadakan penggolongan teknik kekuasaan dalam :

- Teknik tradisional / histories adalah semua teknik yang sudah biasa dipergunakan,yang termasuk dalam golongan teknik ini adalah kekerasan / paksaan semata, intimidasi, instinuasi (tuduhan tersembunyi,tdk terang2an /tdk

Page 3: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

langsung/sindiran2),ketakutan , hukuman, penaklukan,memecah belah dan menguasai (devide et impera),seruan2 yang bersifat emosional, seruan akan kesatuan,simbolisasi.

- Teknik modern, akibat pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi / IPTEK teknik2 modern pada 20 th akhir2 ini banyak diregunakan oleh seseorang karena dianggap lebih efektif dibandingkan teknik2 tradisional. Ada 5 teknik yang tergolong dalam teknik modern ini : propaganda yang diadakan secara sadar, pengawasan / penyelidikan yang direncanakan dg teliti, memupuk ide suportifitas “ras”, pemberitaan terang2an dari perlakuan ganas2an missal,pengulangan bertele2 dari ajaran bahwa tujuan membenarkan alat / menghalalkan segala cara asal tujuan tercapai, sejarah telah membuktikan kehancuran dari pelaksanaan2 teknik2 tsb

- Teknik yang bersifat destruktif,yang termasuk teknik ini adalah dusta (kebohongan publik),ide ttg adanya “universality of choice”,ilusi akan kemenangan

Konsep-konsep pokok yang dipakai para sarjana untuk meneropong unsure-unsur lainnya yaitu :

- Negara : suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan yang ditaati oleh rakyatnya

- Kekuasaan : kemampuan seseorang / suatu kelompok agar sesuai dengan keinginan pelaku

- Pengambilan keputusan : membuat pilihan diantara beberapa alternative, sedangkan istilah pengambilan keputusan menunjuk pada proses yang terjadi sampai keputusan tercapai

- Kebijaksanaan umum : membangun masyarakat secara terarah melalui pemakaian kekuasaan

- Pembagian dan alokasi : pembagian dan penjatahan dari nilai-nilai dalam masyarakat .

3. kekuasaan sebagai objek ilmu politik Kekuasaan politik (Miriam budiardjo) : kemampuan untuk mempengaruhi kebijaksanaan umum (pemerintah) baik bentuknya maupun akibat-akibatnya sesuai dengan tujuan-tujuan pemegang kekuasaan sendiri atau sebagian dari kekuasaan sosia yang ada pada Negara yang dipergunakan untuk pelaksanaan tugas-tugas negara dan atau kekuasaan social yang dimiliki oleh unsur- unsur masyarakat tertentu yng diarahkan olehnya terhadap Negara , bahkan mungkin pula bertujuan untuk merubah struktur maupun kekuasaan.

Page 4: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

BAB II

HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU PENGETAHUANLAINNYA

1. Sejarah Sejarah merupakan alat penting bagi ilmu politik, karena menyumbangkan bahan (data dan fakta) dari masa lampau untuk diolah lebih lanjut untuk menentukan proyeksi masa depan. Sir Robert seely (sarjana ilmu politik inggris) mengatakan “history without politicalscience has no fruit, political science without history has no root”

Lebih lanjut seely mengomentari bahwa “sejarah sebenarnya adalah politik-politik masa lampau, sedangkan ilmu politik dewasa ini adalah sejarah hari kemudian” (history is past politics and present politics future history)

Sejarah adalah deskripsi kronologis dan peristiwa-peristiwa dari jaman lampau. Sarjana ilmu politik mempergunakan bahan-bahan sejarah (terutama sejarah konteporer) untuk menemukan pola-pola ulangan (recurnt pattrens) yang dapat membantunya untuk menentukan proyeksi masa depan.

2. filsafat Filsafat adalah usaha untuk secara rasional dan sistematis mencari pemecahan dan jawaban atas persoalan yang menyangkut universe (alam semesta) dan kehidupan manusia. Ilmu politik terutama erat habungannya dengan filsapat politik yaitu bagian dari filsafat yang menyangkut kehidupan politik terutama mengenai sipat hakiki, asl mula dari nilai-nilai (values) dari Negara (Negara + manusia adalah sebagian dari alam semesta). Filsapat politik juga mencakup dan erat hubungannya dengan moral philosophy atau ethica (ethics), ethics menyangkut norma-norma baik / buruk , adil / tidak adil , jujur /tidak jujur dll . Bahaya yang di timbulkan oleh ilmu politik yang tidak di dasarkan atas nilai-nilai tertentu , kita sebut saja nama Nicollo Machiapelli adalah orang pertama yang secara prinsipil memisahkan ilmu politik dari pertimbangan-pertimbangan moralitas dalam bukunya “ ll princip “ (the prince) diterbitkan dalam tahun 1532 . dalam buku kecil ini beliau menganjurkan kepada raja bagaimana mempertahankan kerajaannya denga mempergunakan kekuasaan tanpa harus mengindahkan kaidah-kaidah kesusilaan .

3. Sosiologi Sosiologi sebagai ilmu masyarakat par excellence dengan hasil-hasil penyelidikannya akan sangat membantu sarjana ilmu politik dalam usahanya memahami latar belakang , susunan dan pola kehidupan social dari berbagai golongan / kelompok dalam masyarakat. Sarjana ilmu politik akan dapat mengetahui sampai dimana susunan dan stratifikasi social mempengaruhi ataupun di pengaruhi. Ilmu politik Negara merupan objek penelitian pokok sedangkan bagi sosiologi Negara hanyalah salah satu asosiasi dan lembaga pengendalian masyarakat.

Page 5: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

4. anthropologi budaya Menyelidiki aspek-aspek kultural dari setiap hidup bersama di masa lampau dan di masa kini. Salah konsep anthropologo budaya yang merupakan penemuan yang amat penting di abad ini adalah konsep kebudayaan (culture concept) sebagaimana di kembangkan oleh Ralph linton dan sarjana-sarjana antrhrologi. Konsep ini antara lain mengatakan bahwa ada hubungan yang erat antara kebudayaan suatu masyarakat dengan kepribadian individu-induvidi dari masyarakat itu, antara kebudayaan dengan lembaga-lembaga dan ide-ide yang terdapat dalam masyarakat itu .

5. ilmu ekonomi Yaitu pemikiran dan analisa kebijaksanaan yang hendak di gunakan untuk memajukan kekuatan dan kesejahteraan Negara inggris dalam menghadapi saingan-saingannya . Ilmu ekonomi di kenal sebagai ilmu social yang sangat” planning orieted “ pengaruhmana meluas pada ilmu politik pengertian pembangunan ekonomi telah mempengaruhi pengertian pembangunan politik ilmu ekonomi di kenal sebagai ilmu social yang choice oriented dan ilmu ekonomi modern jarang sekali bersipat spekulasi. Kehidupan politik dan kehidupan ekonomi sangat erat hubungannya, dalam setiap tindakan politik selalu ada aspek ekonominya , demikian pula struktur perekonomian suatu masyarakat dapat mempengaruhi lembaga-lembaga politiknya yang sudah ada dan akan ada di kemudian hari .

6. Psikhologi Sosial Psikhologi berasal dari bahasa yunani “ psychis “ yang berarti “jiwa “ dan “ logos “ yang berarti “ ilmu “. Jadi ilmu tentang “ jiwa “ manusia. Sedangkan psikhologi social adalah penghususan psikhologi yang mempelajari hubungan timbale balik antara manusia dengan masyarakatnya, khususnya factor-faktor yang mendorong manusia untuk berperan dalam ikatan kelompok dan golongan.

7. ilmu bumi Montesquieu yang pertama kali membahas paktor-faktor ilmu bumi yang mempengaruhi konstelasi politik suatu Negara 8. ilmu hukum Hukum di buat , di jalankan dan di pertahankan oleh kekuasaan (kekuasaan negara). Hukum adalah juga salah satu di antara sekian banyak alat politik dengan alat mana penguasa masyarakat dan Negara mewujudkan kebijaksanaannya. Hubungan antara ilmi politik dengan ilmu hukum yaitu dalam peran Negara sebagai pembentuk hukum dan dalam objek ilmu hukum sendiri yaitu “ hukum “ .

Page 6: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

BAB III

KONSEP-KONSEP POLITIK

Teori politikTeori adalah generalisasi yang abstrak mengenai beberapa phenomena. Teori politik adalah bahasan dan generalisasi dari phenomena yang bersifat politik. Dengan kata lain bakasan mengenai :

- Tujuan dari kegiatan politik- Cara-car mencapai tujuan itu- Kemungkinan-kemungkinan dan kebutuhan-kebutuhan yang ditimbulkan oleh

situasi politik tertentu- Kewajiban-kewajiban yang diakibatkan oleh tujuan politik

Menurut Thomas p. jenkin (the study of political theory) dibedakan dalam 2 macam yaitu:

A. teori yang mempunyai dasar moral dan yang menentukan norma-norma politik (norm for political behaviorer)fungsinya terutama untuk menentukan pedoman dan patokan yang bersifat moral dan sesuai dengan norma-norma moral (kehidupan politik yang sehat),politik ini boleh dinamakan valuational (mengandung nilai-nilai),fungsi utama dari teori-teori politik ini adalah mendidik warga masyarakat mengenai norma-norma dan nilai-nilai itu.

B. Teori-teori yang menggambarkan dan membahas phenomena dan fakta-fakta politik dengan tidak mempersoalkan norma-norma dannilai-nilai (non valutional)

- bersifat deskriptif (menggambarkan) dan komparatif (membandingkan)- ia berusaha untuk membahas fakta-fakta kehidupan politik sedemikian rupa

sehingga dapat disentralisir dan disimpulkan dalam generalisasi-generalisasi.

Teori-teori kelompok A dibagi dalam tiga golongan :a) filsafat politik (political philosophy)

- mencari penjelasan berdasarkan ratio- ia melihat jelas adanya sifat dengan hakekat dari kehidupan politik didunia pana

ini dengan sifat dan hakeka dari alam semesta (universe)- misal plato-keadilan merupakan hakekat dari alam semesta dan sekaligus

merupakan pedoman untuk mencapai kehidupan yang baik (good life) yang dicita-citakan olehnya

- filsafat politik erat kaitannya denagnethika dan filsafat sosialb) teori politik sistematis (systematic political philosophy) politik ini tidak menjelaskan asal-usul / cara lahirnya norma-norma tetapi hanya mencoba untu merealisasikan norma-norma itu dalam satu program politik (ia langsung menerapkan norma-norma tsb dalam kegiatan politik)c) ideology politik (political ideology) adalah himpunan nilai-nilai,ide-ide, norma-norma, kepercayaan dan keyakinan, suatu weltanscboung yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang atas dasar mana dia menentukan sikapnya terhadap kejadian dan problema politik yang dihadapinya dan

Page 7: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

menentukan tingkah laku politiknya. Dasar dari ideology politik adalah keyakinan akan adanya suatu pola tata tertib social yang ideal. Ex : beberapa ideology politik / doktrin politik Ex : demokrasi, maexisme- levinisme, liberalisme, facisme dll.

Konsep-konsep teori politik1. masyarakat

- Robert mac iverMasyarakat adalah suatu system hubungan-hubungan yang ditertibkan (society means a system of ordered relations)

- Harold J.L aski (London school of economics and political science)Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup bersama dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan bersama

Dari semua definisi tsb disimpulan bahwa masyarakat mencakup semua hubungan dan kelompok dalam suatu wilayah. Dalam kehidupan kelompok manusia ini pada dasarnya setiap anusia menginginkan beberapa nilai. L aswell merinci 8 nilai :

1. kekuasaan (power)2. pendidikan / penerangan (enlightmen) 3. kekayaan (wealth)4. kesehatan (well-being)5. keterampilan (skill)6. kasih saying (affection)7. kejujuran (rectitude) dan keadilan (rechtschapenheit)8. keseganan, respek (respect)

2. Negara Merupakan integrasi dari kekuasaan politik, ia adalah organisasi pokok dari kekuasaan politik, Negara adalah agency (alat)dan masyarakat yang mempunyai kekuasaan yang mengatur hubungan manusia dengan masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat. Negara mempunyai 2 tugas yaitu :

- mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang A-sosial,yakni yang bertentangan satu sama lain, supaya tidak menjadi antagonisme yang membahayakan

- mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dalam golongan – golongan kearah tercapainya tujuan – tujuan dari masyrakat seluruhnya. Negara menentukan bagaimana kegiatan asosiasi –asosiasi kemasyarakatan disesuaikan satu sama lain dan diarahkan kepada tujuan nasional.

Sifat-sifat Negara- sifat memaksa - sifat monopoli

Page 8: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

- sifat mencakup semua (all encompassing all enbracing), semua peraturan per UU ngan berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali

unsure-unsur Negara - wilayah - penduduk - pemerintah - kedsulatan - adanya pengakuan dari Negara lain

tujuan dan pungsi Negara tujuan Negara RI menurut UUD 1945 adalah “ untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan , perdamaian abadi dan keadilan social dengan berdasarkan ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh Indonesia (pancasila).”

Pungsi Negara - melaksanakan penertiban (law and order), untuk mencapai tujuan bersama

dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat , maka Negara harus melaksanakan penertiban dengan kata lain sebagai “ stabilisator “.

- Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya . - Menjaga kemungkinan serangan dari luar, untuk ini Negara di

perlengkapi dengan alat-alat pertahanan - Menegakan keadilan hal ini dilaksanakan melalui badan-badan peradilan

Charles E. Meriam Menyebut 5 pungsi Negara

1. keamanan exstern2. ketertiban intern3. keadilan4. kesejahteraan umum5. kebebasan

BAB IV

DEMOKRASI

Kata demokrasi terbentuk dari dua pokok kata yunani “ demos “ (rakyat) dan kratos / kratein (memerintah) , jadi makna harpiahnya “ cara memerintah (negara) oleh rakyat “(government or rule by the people)”.

Page 9: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

Cilier –vadel dalam bukunya “ introduction a la science politique “ (1954-1955) mengatakan :” la de’mocratie c’est le government du people par le people “ yang artinya “ demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat untuk rakyat “. Abraham Lincoln pahlawan emansipasi amerika serikat , demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rayat , oleh rakyat dan untuk rakyat . Menurut kamus bahasa Indonesia “ demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan di jalankan langsung oleh mereka atau wakil-wakil yang mereka pilih di bawah system pemilihan bebas. Menurut devenger di dalam bukunya “ le regimes politiques “ menjelaskan bahwa arti demokrasi itu termasuk “ cara pemerintahan dimana golongan yang memerintah dan golongan yang di perintah adalah sama dan tidak terpisah-pisah.

Dua aliran kelompok demokrasi:1. demokrasi konstitusional

ciri-cirinya:- pemerintah terbatas kekuasaannya - tidak di benarkan bertindak sewenang-wenang- pembatasan-pembatasan kekuasaan tercantum dalam konstitusi - sering di sebut ”constitutional government “, “ limited govorment “ atau

restrained government “. 2. Demokrasi komunisme / marxisme lenimisme

Ciri-cirinya:- Kekuasaan tidak terdapat - Sebutan: demokrasi rakyat, demokrasi nasional- Ada pendapat yang mengatakan bahwa demokrasi komunisme adalah

macam demokrasi yang tidak demokratis

Lord acton mengemukakan suatu dalil :” power tends to corrupt, but absolule power corrupts absolulely “ artinya manusia yang mempunyai kekuasaan tak terbatas pasti ia akan menyalah gunakanya.

Demokrasi constitutional menurut program dan system politik yang konkrit pada abad ke 19 :

1. pembatasan kekuasaan sebaiknya di selenggarakan dengan suatu konstitusi tertulis yang dengan jelas menjamin hak-hak warga Negara

2. kekuasaan di bagi sedemikian rupa sehingga kesempatan penyalah gunaan kekuasaan dapat di perkecil (legislative, exsekutip, yudikatip).

3. kebesan manusia terhadap segala bentuk kekangan dan kesewenang-wenangan di berbagai bidang (agama , pemikiran , politik , dsb).

4. jaminan terhadap hak-hak azasi manusia 5. Negara di anggap sebagai “ penjaga malam “ yang hanya di benarkan campur

tangan dalam batas-batas yang sangat sempit.

Sejarah perkembangan demokrasi 1. jaman yunani kuno (abad 6 s/d 3SM )

Page 10: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

system demokrasi dalam “ polis “ pada jaman tersebut merupakan “ demokrasi langsung “. Yakni suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan-keputusan politik di jalankan secara langsung oleh seluruh warga polis (negara) yang bertindak berdasarkan mayoritas system ini epektip karena:

- berlangsung dalam kondisi yang sederhana - wilayahnya terbatas - jumlah penduduk relatip sedikit (kurang lebih 300ribu dalam satu polis)- hanya berlaku bagi warga Negara yang resmi (hanya merupakan bagian

kecil; minoritas) , karena mayoritasnya terdiri dari para budak belian dan pedagang asing yang tidak mempunyai hak suara.

2. Jaman kekuasaan romawi (600-1400) Gagasan demokrasi yunani kemudian lenyap oleh kekuasaan romawi . memasuki abad pertengahan (600-1400)masyarakat didirikan oleh:

- Struktur social yang peodal (vassal”lord)- Kehidupan social dan spirititual dikuasai oleh paus dan pejabat-pejabat

agama-agama lainnya- Kehidupan politik di tandai oleh perebutan kekuasaan di antara para

bangsawan 3. Abad pertengahan

Menghasilkan dokumen-dokumen penting antara lain : a) Magna charta (piagam besar 1215) Isinya semacam kontrak antara para bangsawan dengan raja jhon dari inggris, raja mengakui dan menjamin beberapa hak dan preveleges dari bawahannya sebagai imbalan atas sumbangan dana untuk biyaya perang b) Renaissance (1650-1600) dan reformasi (1500-1650)

Renaissance- Aliran yang menghidupkan kembali minat kesusastraan dan kebudayaan

yunani kuno yang selama abad pertengahan tersisihkan .- Membelokkan perhatian yang tadinya semata-mata di arahkan kepada

tulisan-tulisan keagamaan kearah soal-soal keduniawian dan mengakibatkan timbulnya pandangan-pandangan baru

Repormasi - Repormasi dan perang-perang agama yang muncul akhirnya menyebabkan

manusia berhasil melepaskan diri dari penguasaan gereja baik di bidang spiritual dalam bentuk dogma maupun di bidang social politik

- Hasilnya, timbulnya gagasan mengenai perlunya ada kebebasan beragama serta ada garis pemisah yang tegas antara soal-soal agama dan soal-soal keduniawian , khususnya di bidang pemerintahan. tegaSnya ada pemisahan antara gereja dan Negara.

c) masa aufklarung (abad pemikiran) dan rationalisme - Akibat kedua aliran tersebut di atas orang eropa mengalami masa

aufklarung dan rationalisme, yaitu suatu aliran pemikiran yang ingin memerdekakan pikiran manusia dari batas-batas yang di tentukan oleh gereja dan mendasarkan pemikiran atas ratio (akal) semata-mata

- Kebebasan berpikir membuka jalan untuk meluaskan gagasan ini di bidang politik.

Page 11: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

- Timbulnya gagasan manusia mempunyai hak-hak politik yang tidak boleh di selewengkan oleh raja dan mengakibatkan di lontarkannya kecaman-kecaman terhadap raja, yang menurut pola yang sudah lajim pada masa itu mempunyai kekuasaan tak terbatas.

4. social contract (contrac social) - Sesudah berakhirnya abad pertengahan raja-raja absolute yang menganggap

dirinya berhak atas paktanya berdasarkan konsep “ hak suci raja “ mulai mendapatkan kecaman-kecaman dari golongan menengah yang mulai berpengaruh berkat majunya kedudukan ekonomi sserta mutu pendidikannya

- Pendobrakan terhadap kedudukan raja-raja absolute ini di dasarkan teori rationalistis yang di kenal dengan “ social contract “.

- Salah satu azas dari gagasan contrac social adalah bahwa dunia di kuasai oleh hukum yang timbul dari alam semesta (nature) yang mengandung prinsip-prinsip keadilan yang universal hukum ini dinamakan “ natural law “.

- Kemudian unsure-unsur universalisme ini di tetapkan pada masalah-masalah politik

- Teori kontak social beranggapan bahwa hubungan antara raja dan rakyat di dasari oleh suatu konrak yang ketentuan-ketentuannyaa mengikat kedua belah pihak

- Raja di beri kuasa oleh rakyat untuk menyelenggarakan penertiban dan menciptakan suasana dimana rakyat dapat menikmati hak-hak alamnya (natural rights) dengan aman. Di lain pihak rakyat akan mentaati pemerintahan raja asal hak-hak alamnya terjamin

- Pada hakekatnya teori-teori kontrak social merupakan usaha medobrak dasar dari pemerintahan absolute dan menetapkan hak-hak politik rakyat

- Pilosop-pilosop yang mencituskan antara lain : a) jhon lock (inggris 1632-1704), hak-hak politik mencakup

hak-hak atas hidup , atas kebebasan , dan hak mempunyai milik (life,liberty,dan property).

b) Montesquieu (prancis 1689-1750), gagasan yang terkenal “trias politica”. Ide-ide tersebut menimbulkan revolusi prancis pada akhir abad ke 18 serta revolusi amerika melawan inggris.

Demokrasi constitutional abad ke XIX (Negara hukum klasik)Gagasan konstitutionalisme dan konstitutionalstate / recshtsstaat Carl j frederich : constitutionalisme adalah gagasan bahwa pemerintah merupakan suatu kumpulan aktipitas yang di selenggarakan atas nama rakyat, tetapi tunduk kepada beberapa pembatasan yang di maksud untuk memberi jaminan bahwa kekuasaan yang di perlukan untuk pemerintahan itu tidak di salah gunakan oleh mereka yang mendapat tugas untuk memerintah . sedangkan Negara yang menganut gagasan ini dinamakan ‘constitutional state ‘ atau rechtsstaat. Menurut stahl ada 4 unsur rechtsstaat :

- Hak-hak manusia

Page 12: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

- Pemisah atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu . (continental trias politica)

- Pemerintahan berdasarkan peraturan (wetmatigheid van bestuur)- Peradilan administrasi dalam perselisihan .

Sedangkan unsure rule of law dalam arti yang klasik (AV Dicey dalam” introduction to the law of the constitution) mencakup :

1. supremacy of the law and absence of arbitrary fower (bahwa seseorang hanya boleh di hukum kalau melangar hukum)

2. equality before the law (kedudukan sama dalam hukum).3. terjaminnya hak-hak manusia oleh UU serta keputusan-keputusan

pengadilan

kedua perumusan tersebut dalam suasana yang masih di kuasai oleh gagasan bahwa Negara dan pemerintah hendaknya tidak campur tangan dalam urusan warga negaranya kecuali dalam hal yang menyangkut kepentingan umum . aliran ini di sebut liberalisme dan di rumuskan dalam dalil “the least government is the best goverment “, Negara hanya di anggap sebagai “nacht wachterstaaat”/ Negara penjaga malam “ atau sebagai pemadam kebakaran .

demokrasi konstitusional abad XX RULE OF LAW yang dinamis sesudah perang dunia dua telah terjadi perubahan-perubahan yang di sebabkan oleh beberapa paktor antara lain:

1. banyaknya kecaman terhadap akses-akses industrialisasi dan system kapitalis2. tersebarnya pahang sosialisme yang menginginkan pembagian kekayaan secara

merata3. kemenangan dari beberapa partai sosialis di eropa

akibatnya gagasan bahwa pemerintah di larang campur tangan dalam urusan warga Negara baik di bidang social maupun ekonomis atau (staats- onthouding + laissez faire) lambat laun berubah menjadi bahwa pemerintah Negara bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat dan karenanya harus aktip menegur kehidupan ekonomi dan social. Nagara semacam ini di namakan . welfare staste “ / “ cervice state “ .syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintahan yang demokratis di bawah rule of law adalah:

1. perbandinngan konsatitusional2. badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak3. pemilu yang bebas4. kebebasan menyatakan pendapat 5. kebabasan untuk berserikat / berorganisasi dan berasosiasi 6. pendidikan kewarganegaraan

perkembangan demokrasi di Indonesia di pandang dari sudut perkembangan demokrasi sejarah Indonesia dapat di bagi dalam tiga masa:

Page 13: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

1. masa revublik I : demokrasi parlementer (masa 1945-1959), yang menonjol adalah peranan parlementer partai-partai politik

2. masa revublik II : demokrasi ter[impim (masa 1959-1965) cirri-ciri periode ini adalah : dominasi dari persiden, terbatasnya peranan parpol, berkembangnya pengaruh komunisme, meluasnya peranan ABRI sebagai unsur social politik

3. demokrasi pancasila (1965-1998) landasan pormal dari periode ini adalah pancasila , UUD 1945 dan ketetapan MPR .

bagaimana perkembangan demokrasi pancasila dalam praktek perpolitikan di Negara RI : 1. badan exsekutip cenderung dominant , sehingga dengan leluasa melaksanakan

program-programnya, tapi sayang , menjadi tidak tahan akan kritik2. kekuasaan presiden yang begitu besar cenderung menimbulkan system

pemerintahan yang otoriter dan kultus individu3. jumlah parpol di sederhanakan dari 20 menjadi 3 kekuatan sospol (PPP,PDI dan

golkar)4. menataan dan pengaturan terhadap berbagai kelompok kepentingan sesuai dengan

profesinya seperti himpunan kelompok tani Indonesia (HKTI) himpunan nelayan selluruh Indonesia (HNSI) sarekat pekerja pemuda indonesi (SPSI) dan untuk para pemuda tergabung dalam komite nasional pemuda Indonesia (KNPI)

5. kebesan pers di batasi dengan samboyan bebas dan bertanggung jawab6. pemilu selalu di menangkan oleh satu kekuatan social politik sejak pemilu 1991 /

19977. korupsi, kolusi dan nepotisme merajalela

akibatnya tgl 21 mei 1998 soeharto mengundurkan diri dari jabatan presiden RI.

BAB V

KOMUNISME DAN DEMOKRASI

Ajaran Karl Marx- upah rendah - jam kerja panjang - tenaga wanita dan anak-anak di perlukan sebagai tenaga murah - keadaan pabrik-pabrik yang membahayakan kaum buruh di samping mengganggu

kesehatan

sosialisme ilmiahtokoh-tokohnya, karl marx dan fredrich engels. Buku-bukunya yang terkenal manifesto komunis (1849) dan das capital (1879). Marx berpendapat bahwa masyarakat tidak dapat di perbaiki secara tambal sulam dan harus di rubah secara radikal melalui pendobrakan sendi-sendinya. Untuk keperluan itu dia menyusun suatu teori yang di dasari hukum-hukum ilmiah dan karenanya ajarannya di sebut sosialisme ilmiah (science socialism), teorinya yang terkenal antara lain :

Page 14: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

1. matrealisme dialektika, suatu evolusi yang paling sempurna/ suatu “doctrine of development” yang paling padat isinya dan paling kuat dasarnya , bagi marx merupakan salah satu resultante dan pemikiran pilosop-pilosop klasik yang terbesar.

- Gagasan mengenai terjadinya pertentangan antara segi-segi yang berlawanan.

- Gagasan bahwa semua itu berkembang terus 2. materialisme histories,menurut marx bahwa masyarakat jaman lampau itu telah

berkembang menurut hukum dialektika (yang maju melalui pergolakan yang di sebabkan oleh kontradiksi-kontradiksi intern melalui suatu gerakan spiral ke atas sampai menjadi masyarakat dimana marx berada) menurut hukum dialektis masyarakat telah berkembang melalui beberapa tahap:

- komune primitive (masyarakat tanpa milik pribadi tanpa kelas) berkembang mejadi

- masyarakat dengan milik pribadi dan pembagian kerja dan pembagian kelas (masyarakat budak) >> masyarakat budak >< pemilik budak

- masyarakat peodal >> (penguasaan + penggarap) >> penggarap tanah >< pemilik tanah

- masyarakat kapitallis (borjuasi) / menguasai alat produksi >> K.Proletar >< K.Kapitalis

- masyarakat komonis (masyarakat tanpa kelas, tanpa milik pribadi, tidak ada eksplotasi, perbudakan dan paksaan)

perkembangan ini tidak terelakan karena sudah merupakan hhukum social 3. pandangan mengenai Negara dan demokrasi , golongan komunis selalu bersipat

ambivalen terhadap negara marx menganggap bahwa Negara sebagai suatu alat pemaksa (instrument of coercion) pada akhirnya akan melenyap sendiri dengan munculnya masyarakat komunis marx dan engels mengstsksn bahawa Negara itu tidak lain hanyalah mesin yang di pakai oleh suatu kelas untuk menindas kelas lain . Negara hanya merupakan suatu lembaga transisi yang di pakai dalam perjuangan untuk menindas lawan-lawan dengan kekerasan . mereka tidak memakai Negara untuk memperjuangkan kebebasan , tetappi untuk menindas lawan-lawan politiknya dan pada saat kebebasan itu tercapai maka Negara itu akan melenyap dengan sendirinya mengenai lenyapnya Negara Lenin mengatakan bahwa Negara akan melenyap manakala masyarakat menerima prinsip bahwa setiap orang bekerja menurut kesanggupannya , setiap orang menerima menurut kebutuhannya ((from eacb according to ability, to eacb according to bis needs) stalin mengemukakan dua syarat untuk melenyapkan Negara , yaitu :

- syarat intern (marx lenin) yaitu bahwa system ekonomi harus berdasarkan prinsip ekonomi distribusi menurut kebutuhan, di tambah,

- syarat eksteren (gagasan baru stalin) bahwa pengepungan oleh Negara-negara kapitalis harus berakhir dan sosialisme menang di seluruh dunia

komunisme tidak hanya merupakan system politik tapi juga memberikan suatu gaya hidup yang berdasarkan nilai-nilai tertentu :

1. gagasan monisme (sebagai lawan dari pluralisme) gagasan ini menolak adanya golongan-golongan di dalam masyarakat

Page 15: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

2. kekerasan di pandang sebagai alat yang syah yang harus di pakai untuk mencapai komunisme

3. negara merupakan alat untuk mencapai komunisme karena itu Negara seperti polisi, tentara, kejaksaan di pakai untuk di abadikan kepada tercapainya komunisme (mobilizator system) lawan dari conciliation system ini menggambarkan campurtangan yang sangat luas dan mendalam di bidang politik social dan budaya

mekanisme untuk menyelenggarakan asas ini :- system satu partai- soviet tertinggi (legislative,eksekutif, yudikatif)- pencalonan didasarkan atas sistim calon tunggal untuk setiap kursi, calon

mana ditetapkan oleh partai komunis

sosialisme dan komunismesosialisme adalah salah satu bagian dari faham kolektivisme, sebagai suatu paham yang menjadikan kolektivitas sebagai pusat tujuan hidup manusia dan beranggapan bahwa kolektivitaslah yang didalam segala segi kehidupan manusia harus diutamakan / didahulukan.Secara garis besar ada dua aliran pemikiran yaitu :

1. sosialisme yang lunak / jinak, yang mengusahakan terjadinya perubahan secara evolusioner

2. sosialisme yang ekstrim, yang menganjurkan berlangsungnya perubahan secara revolusioner dan radikal

perbedaan pokok antara sosialisme dengan komunisme adalah sbb :1. sosialisme menghendaki hanya alat-alat produksi yang penting saja yang

menyangkut hajat hidup orang banyakyang dikuasai oleh Negara / yang dinasionalisasi hanya sektor2 industri yang penting dan vital, sedangkan sector industri kecil dan menengah tetap ditangan / dijalankan oleh swasta bebas. Sedangkan komunisme tdk mengakui adanya pemikiran perseorangan atas segala macam alat produksi dan capital , yang ada hanya pemilikan oleh Negara baik alat maupun bahan alat produksi semuanya harus dijadikan milik bersama

2. kaum sosialis berusaha mencapai cita2 dg menempuh evolusi, sedangkan kaum komunis menafsiran sejarah sebagai suatu rangkaian peperangan yang kejam dan bengis antara kelas2 yang ada dalam masyarakat, jadi perubahan itu diperoleh mealui revolusi berdarah

3. kaum sosialis menganggap adanya Negara tetap diperlukan untuk selamanya , bahkan fungsi Negara itu luas sekali yaitu sebagai pengatur seluruh kehidupan masyarakat supaya tujuan masyarakat sosialisme dapat tercapai yaitu pemerataan penghasilan bagi setiap anggota masyarakat. Menurut kaum komunis Negara itu sebagai alat pemeras yang dipergunakan oleh kelas2 ekonomi kuat / kapitalis unk menindas kelas2

Page 16: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

masyaraka yang lainnya / sebagai alat dominasi dari kelas ekonomi yang sedang berkuasa terhadap segala golongan masyarakat yang lainnya

materialisme histories dan materialisme filosofis

materialisme histories adalah suatu metode yang dipakai untuk menerangkan dan sekaligus menganalisa perkembangan sejarah, metode ini banyak dipakai para sejarahwan untuk menerangkan fakta2 dan gejala2 sosial yang nyata2 terdapatperjalanan kehidupan manusia.Materialisme filosofis, paham serba benda ( marx ) adalah hanya materi semta-mata untuk mnjadi penyebab pokok dari timbulnya segala gejala alam semesta ini.

BAB VIUNDANG-UNDANG

Konstitusi dan UUDKonstitusi : keseluruhan peraturan yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana suatu pemerintah diselenggarakan dalam suatu masyarakat.UU / grondwet : bagian tertulis dari suatu konstitusi (apeldooren).Penjelasan UUD 1945

- UUD suatu Negara hanya sebagian dari hukum dasar Negara itu (hukum dasar yang tertulis)

- Disamping UUD tersebut, dalam prakteknya berlaku pula hukum dasar yang tidak tertulis yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan Negara

- UUD adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok politik dari badan-badan (pemerintah suatu negara) dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut (FCS Wade,constitusional law)

Jadi pada pokok dasar dari setiap sisteem pemerintahan diatur dalam suatu UUD.

Pandangan mengenai UUD 1) bagi mereka yang memandang dari sudut kekuasaan (organisasi kekuasaan) maka

UUD dipandang sebagai :a. lembaga / kumpulan azas yang menetapkan bagaimana kekuasaan itu

dibagi dalam beberapa lembaga kenegaraan (badan legislative,eksekutif,dan yudikatif)

b. menentukan cara-cara bagaimana pusat-pusat kekuasaan itu bekerjasama dan menyesuaikan diri satu sama lain.merekam hubungan-hubungan kekuasaan suatu Negara.

2) bagi Negara demokrasi konstitusional UUD mempunyai fungsi membatasi

Page 17: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga menyelenggarakan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang.

Arti konstitusionalisme Menurut Carl J. F riedrich (constitutional government and democrary), mengartikan “konstitusionalisme merupakan gagasan bahwa pemerintah merupakan suatu kumpulan keiatan yang diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat tetapi dikenakan beberapa pembatasan yang diharapkan akan menjamin bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk pemerintahan itu tidak disalahgunakan oleh mereka yang mendapat tugas untuk memerintah” Beberapa dokumen penting yang dipandang sebagai permulaan / pendahuluan lahirnya gagasan konstitusionalisme, antara lain :

1) magna charta (piagam agung,1215)2) hobeas carpus act (1679)3) the glorious revolution (1618)4) bill of rights (1689)5) bill of rights diamerika (1778)6) declaration of independence (1776)7) declaration des droits de l’homme et du citoyen (1789)

Dinegara –17egara komunis UUD itu mempunyai tugas ganda, yaitu :1) mencerminkan kemenangan – kemenangan yang telah dicapai dalam perjuangan

kearah tercapainya masyarakat komunis dan merupakan pencatatan formal dan legal dari kemajuan yang telah dicapai

2) memberikan rangka dasar hukum untuk perubahan masyarakat yang dicita-citakan dalam tahap perkembangan berikutnya

Ciri-ciri UUD1) organisasi Negara, Ex : pembagian kekuasaan antara badan legislative,eksekutif

dan badan yudikatif. Didalam Negara federal : pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dengan pemerintah Negara bagian

2) hak-hak azasi, biasanya disebut bill of rights,kalau berbentuk naskah sendiri3) prosedur mengubah UUD4) adakalanya memuat larangan-larangan untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari

UUD

UUD dan Konvensi UUD pada umumnya hanya memuat ketentuan-ketentuan yang mengatur dan mencakup hal-hal dalam garis besarnya saja, kemungkinan timbul hal-hal yang tidak diatur / tidak cukup diatur dalam UUD karena :

1) masyarakat terus berkembang secara dinamis2) penyusun UUD tiad selalu mampu melihat kemuka hal-hal yang perlu diatur

konvensi pada dasarnya adalah kebiasaan-kebiasaan yang timbul dalam praktek penyelenggaraan Negara,tetapi tetap ditaati oleh pihak-pihak yang bersangkutan (aturan-aturan berdasarkan tradisi)

Page 18: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

pergantian UUD Adakalanya suatu UUD dibatalkan dan diganti dengan UUD baru,hal semacam ini terjadi kalau UUD yang ada dianggap :

- tidak lagi mencerminkan konstelasi politik yang ada- tidak lagi mencerminkan / memenuhi harapan dan aspirasi rakyat

di Indonesia mengalami 4 tahap perkembangan UUD perlu :- thn 1945,UUD RI de facto hanya berlaku dijawa, madura, dan Sumatra- thn 1949, UUD RIS, de facto berlaku di seluruh Indonesia, kecuali irian barat- thn 1950, UUD sementara de facto berlaku diseluruh Indonesia kecuali irian

barat - thn 1959, UUD 1945 (dekrit 05 juli 1959) dengan demokrasi terpimpin,disusul

demokrasi pancasila, UUD ini mulai 1963 berlaku diseliruh Indonesia termasuk irian barat

Perubahan UUD Pada umumnya dinggap bahwa suatu UUD :

- tidak boleh terlalu mudah diubah, oleh karena akan merendahkan arti simbolis UUD itu sendiri

- dilain pihak hendaknya “jangan terlalu sukar untuk mengadaka perubahan agar generasi-generasi mendatang tidak merasa terkekang dan karenanya bertindak diluar UUD”.

Terdapat bermacam-macam proseur yang harus dilakukan untuk dapat mengubah UUD antara lain sbb :1. sidang badan legislative dengan ditambah beberapa syarat, Ex : denagan ditetapkan

quorum untuk sidang yang membicarakan untuk perubahan UUD dan jumlah minimal anggota legislative untuk menerimanya (belgia,RIS 1949)

2. referendum / plebisit (swiss, australia)3. Negara-negara bagian dalam Negara federal (AS ¾ dari 50 negara bagian harus

menyetujui,india)4. musyawarah khusus (special convention), beberapa Negara di amerika latin.

Supremasi UUD Dinegara yang mempunyai konstitusi tertulis, UUD dianggap sebagai “hukum tertinggi” yang lebih bersifat mengikat daripada UUD biasa (UUB), Perbedaan antara UUD dan UUB yaitu :

- UUD dibentuk menurut suatu cara yang istimewa, cara tsb berlainan dengan cara mebentukan UUB. Demikian pula badan yang membuat UUD berbeda dngan badan yang membuat UUB.

- Karena dibuat secara istimewa, maka UUD dapat dianggap sebagai “sesuatu yang luhur”. UUD sepertinya lebih sempurna dan lebih tinggi daripada UUB. UUD ialah piagam yang menyatakan cita-cita bangsa dan merupakan dasar organisasi kenegaraan suatu bangsa, dengan demikian UUD menjadi suatu “frem work of the nation”

- UUD memuat garis besar ttg dasar dan tujuan Negara . apa yang ditetapkan UUD untuk selanjutnya akan diselenggarakan dengan UUB.

Page 19: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

Konstitusi Tertulis dan Tidak Tertulis C.F. Strong dalam bukunya “modem political constitutions” (London,1963.1966-67) antara lain mengatakan bahwa perbedaan tersebut sebenarnya kurang tepat,oleh karena tidak ada konstitusi yang seluruhnya tidak tertulis,demikian pula tidak ada konstitusi yang seluruhnya tertulis, suatu konstitusi umumnya tertulis,bila merupakan suatu naskah (documentary constitution), sedangkan konstitusi tidak tertulis tidak merupakan satu naskah dan banyak dipengaruhi tradisi dan konvensi (non documentary constitution)

Konstitusi tidak tertulis Satu-satunya konstitusi yang dianggap tak tertulis adalah “konstitusi inggris” konstitusi ini disebut “tak tertulis” karena “tidak merupakan satu naskah” tetapi kalau dielidiki benar-benar maka ternyata sebagian besar konstitusi itu terdiri dari “bahan tertulis” yang berupa dokumen-dokumen. Konstitusi tertulis hanya dapat disebut “tak tertulis” dalam arti ia tidak bersifat naskah tunggal dan bahwa “konvensi” memegang peranan yang lehih penting daripada dinegara-negara lainnya yang mempunyai “konstitusi tertulis”.

Konstitusi tertulis UUD amerika serikat yang disusun thn 1787 dan diresmikan pada thn 1789 merupakan “naskah tertua didunia”.ketentuan-ketentuan kostitusional amerika serikat terdapat dalam :

- Naskah UUD- Sejumlah UU- Sejumlah keputusan mahkamah agung berdasarkan hak uji.

UUD yang fleksibel dan yang kaku Dasar dari perbedaan menurut CF. Strong ialah apakah “prosedur untuk mengubah UUD” sama dengan “prosedur membuat UU”, kalau sama, disebut “fleksibel”

BAB VIIHAK-HAK AZASI MANUSIA

A. Pegertian Hak Azasi Manusia Hak azasi manusia adalah hak yang dimiliki oleh manusia yangb diperoleh dan dibawanya bersama dengan / kehadirannya didalam kehidupan masyarakat, hak azasi tersebut bersifat universal. Ada beberapa naskah yang menggambarkan perjuangan “hak-hak azasi manusia” antara lain sbb :

1. magna charta (piagam agung 1215),

Page 20: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

suatu dokumen yang mencatat beberapa hak yang diberikan raja inggris kepada beberapa bangsawan bawahannya atas tuntutan mereka naskah ini sekaligus membatasi kekuasaan raja jhon.2. bill of right (UU hak 1689), suatu UU yang diterima oleh parlemen inggris sesudah berhasil dalam tahun sebelumnya mengadakan perlawanan terhadap raja James II dalam suatu revolusi tak berdarah (the glorious revolution of 1688)3. dedaration des drivits de l’homme et du citoyen (pernyataan hak-hak azasi

manusia dan warga Negara,1789), suatu naskah yang dicetuskan pada permulaan “revolusi prancis”, sebagai perlawanan terhadap kesewenang-wenangan saja dari rezim lama4. bill of rights amerika serikat (UU hak), suatu naskah yang disusun oleh rakyat amerika serikat tahun 1789 (tahunnya sama dengan declaration prancis) dan menjadi bagian dari UUD pada th 1791.

Pendekatan ttg hak-hak azasi manusia 1. pendekatan universalisme,2. pendekatan Relativisme Kultural,

Dua aliran diindonesia1. aliran pemikiran yang cenderung anti komparasi akibat sikap yang in ward

looking ariented. Aliran ini beranggapan bahwa konsep hak-hak azasi manusia sebagaimana konsep pancasila,adalah hasil giliran atas sejarah kehidupan bangsa (aliran ini dipegang teguh oleh aparat orde baru)

2. aliran yang menyarankan komparasi ke model barat / internasional secara umum aliran ini cenderung melakukan komparasi dengan perumusan hak-hak azasi manusia model barat yang menonjolkan jaminan atas hak-hak sipil (lembaga swadaya masyarkat, para cendekiawan / akademisi kampus)

Bias-bias politik hak-hak azasi manusia1. universalisme, kerapkali dipakai senjata Negara-negara barat untuk melakukan

tekanan politik terhadap Negara-negara lain, sehingga pendekatan ini potensial menjadi tameng kejahatan politik internasional,Ex : persatuan bangsa-bangsa, amerika terhadap irak, libia,cuba,timor timur dll

2. relativisme cultural, pendekatan ini kerap kali dipakai oleh negara-negara komunis untuk menutup-nutupi otorierisme dan penindasan politik yang dilakukannya didalam negri (castro dicuba,junta militer dimyanmar,pembantaian tianamen dicina, dsb).

Perbedaan hak-hak politik dan hak-hak ekonomia) hak-hak politik

- sifatnya melindungi individu penylahgunaan kekuasaan oleh penguasa- cukup dengan mengatur peran pemerintah melalui peraturan perundang-

undangan agar pemerintah tidak terlalu jauh mencampuri kehidupan warga Negara

b) hak-hak ekonomi

Page 21: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

-pemerintah tidak cukup hanya dngan membuat UU, tetapi harus aktif menggali semua sumber kekayaan dan mengatur kegiatan ekonomi sebaik-baiknya

Perbedaan dalam mekanisme pengawasana) Hak-hak ekonomi

- cukup dengan memberikan laporan kepada PBB- perjanjian, hanya mengatur kewajiban bagi Negara-negara untuk

mempertahankan kemajuan dibidang=bidang tsbb) hak-hak politik

- dibentuk panitia hak-hak azasi yang berhak menerima dan menyelidiki pengaduan-pengaduan suatu Negara terhadap Negara lain

- juga menerima pengaduan perseorangan bila terjadi pelanggaran-pelanggaran atas dirinya

- Ex : kelompok RMS mengadukan ke PBB soal HAM di maluku, korban HAM pada peristiwa Trisakti,mengancam akan mengadukan pelanggaran HAM ke PBB, aceh-iddem ditto-dsb.

BAB VIII

FEDERALISME

Pada dasarnya pemerintahan itu dapat di bagi dengan dua cara yaitu: a) secara vertikal yaitu pembagian kekuasaan menurut tingkatnya (tingkat

pemerintahan) juga disebut “ pembagian kekuasaan secara territorial “.Misalnya “antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah” dalam suatu “Negara kesatuan” / antara “pemerintah federal dengan pemerintah Negara bagian” dalam suatu Negara federal.

b) Secara horizontal, yaitu pembagian kekuasaan menurut fungsinya, seperti fungsi pemerintahan yang bersifat legislative,eksekutif dan yudikatif yang lebih dikenal sebagai “trias politika” / “devision of powers”

Perbandingan konfederasi,Negara kesatuan dan Negara federalPersoalan “sifat kesatuan” dan “sifat federal” dari suatu Negara sesungguhnya merupakan bagian dari suatu persoalan yang lebih besar,yaitu persoalan integrasi golongan-golongan yang berbeda didalam suatu wilayah integrasi ini dapat diselenggarakan :

1. secara minimal,yaitu dalam suatu konfederasi2. secara maksimal,yaitu dalam suatu Negara kesaatuan3. dalam bentuk pertengahan antara kedua cara tsb / Negara federasi

A. konfederasi

Page 22: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

Konfederasi terdiri dari beberapa Negara yang berbaulat penuh yang untuk mempertahankan kemerdekaan ekstern dan intern, bersatu atas dasar penyajian internasional yang diakui dengan menyelenggarakan beberapa alat perlengkapan bersama / tersendiri yang mempunyai kekuasaan tertentu terhadap Negara-negara tsb.

Ciri-ciri konfederasi1. kekuasaan alat bersama ini sangat terbatas dan hanya mencakup persoalan-

persoalan yang telah ditentukan2. Negara yang tergabung dalam konfederasi itu tetap merdeka dan berdaulat 3. konfederasi ini sendiri pada hakekatnya bukanlah Negara baik ditinjau dari sudut

ilmu politik maupun dari sudut hukum internasional4. keanggotaan suatu Negara dalam suatu konfederasi tidaklah menghilangkan /

mengurangi kedaulatan Negara yang bersangkutan5. kelangsungan hidup konfederasi tergantung pada keinginan ataupun kesukarelaan

masing-masing anggota Negara.6. biasanya hanya menyangkut politik luar negri dan pertahanan.

B. nagara kesatuan1. wewenang legislative tertinggi dipusatkan dalam satu badan legislative

nasional / pusat2. kesatuan terletak pada pemerintah pusat dan tidak pada pemerintah daerah3. pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk menyerahkan sebagian

kekuasaannya (urusan,wewenang) kepada daerah berdasarkan “hak otonomi” / system disentralisasi , tetapi pada tahap akhir kekuasaan teringgi tetap ditangan pemerintah pusat

4. jadi kedaulatannya,baik kedalam maupun keluar sepenuhnya terletak pada pemerintah pusat

5. hakekat Negara kesatuan adalah kedaulatannya tidak terbagi / dengan kata lain kekuasaan pemerintah pusat tidak di batasi

kesimpulan CF. Strong ada dua cirri mutlak yang melekat pada Negara kesatuan yaitu :

1. adanya supremasi dari DPR pusat2. tidak adanya badan-badan lain yang berdaulat

C. Negara federal Negara federal merupakan bentuk antara “negar kesatuan” dan “konfederasi”,menurut CF. Strong salah satu cirri Negara federal adalah “ia mencoba menyesuaikan dua konsep yang sebenarnya bertentangan yaitu kedaulatan Negara federal dalam keseluruhannya dan kedaulatan Negara bagian”,menurut beliau untuk membentuk Negara federal diperlukan 2 syarat yaitu :

1. adanya perasaan sebangsa diantara kesatuan-kesatuan politik yang hendak mengadakann federasi

2. adanya keinginan pada kesatuan-kesatuan politik yang hendak mengadakan federasi untuk mengadakan ikatan tertentu

Page 23: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

perbedaan antara konfederasi dan federasi1. menurut G. jellinck

mencari ukuran dimana letak kedaulatan : - konfederasi, kedaulatan terletak pada masing-masing anggota - federasi, kedaulatan terletak pada federasi itu sendiri,bukan pada bagian

2. Menurut Edwards M. sait (political institutions, A preface)- bahwa negar-negara yang menjadi anggota konfederasi tetap merdeka

sepenuhnya /berdaulat- bahwa Negara-negara yang bergabung dalam suatu federasi kehilangan

kedaulatannya3. R. Kranenburg mengatakan :

- bahwa penertian kedaulatan itu tidak dapat dipakai sebagai ukuran perbedaan karena pengertian kedaulatan itu berubah-ubah.

- Perbedaan antara keduanya harus didasarkan atas hal apakah warga Negara dari Negara-negara yang tergabung tsb langsung terikat /tidak oleh peraturan organ pusat

- Kalau jawabannya”ya”,maka bentuk itu “federasi”- Sedangkan kalau peraturan-peraturan organ pusat itu tidak dapat

meningkat secara langsung penduduk wilayah anggotanya maka gabungan kenegaraan tsb adalah “konfederasi”

Perbedaan antara federasi dan Negara kesatuan1. kraneburg mengemukakan dua criteria berdasarkan hukum positif sbb :

A. Negara bagian suatu federasi memiliki “pouvoir contituant” yakni wewenang membentuk UUD sendiri serta mengatur bentuk organisasi sendiri dalam rangka dan batas-batas konstitusi federal,sedangkan dalam Negara kesatuan organisasi bagian Negara yaitu pemerintah daerah secara garis besarnya telah ditetapkan oleh pembentuk UU pusat

B. Dalam negra federal,wewenang membentuk UU pusat untuk mengatur hal-hal tertentu terperinci satu persatu dalam konstitusi federal. Sedangkan dalam Negara kesatuan ewenang pembentukan UU pusat ditetapkan dalam suatu perumusan umum dan wewenang pembentukan rendahan (lokal) tergantung pada badan pembentuk UU pusat itu.

2. F. Irawa (penghantar ilmu politik)1. dalam Negara federal wewenang legislative terbagi dalam dua

bagian yaitu antara badan legislative pusat (federal) dan badan legislative Negara-negara bagian

2. dalam Negara kesatuan wewenang legislative berada pada tangan badan legislative pusat. Sedangkan kekuasaan badan legislative rendahan (lokal) didasarkan pada penentuan dari badan legislative pusat dalam bentuk UU organik

3. hans kelsen1. dalam Negara federal tidak hanya wewenang legislative saja yang di bagi antara

Negara federal dan Negara bagian, tetapi juga wewenang yudikatif da administrative (but also the yudicial and the administrative competence)

Page 24: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

2. ditinjau dari segi integrasi antara kesatuan-kesatuan politik yang tergabung Negara kesatuan lebih kokoh daripada dalam Negara federal

3. ditinjau dari segi kenegaraan dan sudut hukum, perbedaan antara Negara federal dengan Negara kesatuan yang disentralisir hanya perbedaan nisbi (relatif) saja

4. EH. Sait pertumbuhan dimulai dan juga diakhiri oleh Negara kesatuan Negara-negara kesatuan kecil bersekutu dalam bentuk konfederasi,lama-lama

meningkat menjadi federasi dan selanjutnya makna kuat cenderung menjadi Negara kesatuan yang lebih besar

5. AV Dicey Apabila federalisme itu berjalan dengan baik,maka umumnya merupakan suatu

tahap kearah terbentuknya Negara kesatuan / dengan kata lain federalisme itu cenderung untuk menjadi unitaresme

Factor-faktor yang mendorong untuk bersatu :- kesamaan ras, bahasa, agama lembaga-lembaga politik / perkembangan

sejarah- tetapi dorongan untuk bersatu itu lebih besar lagi kalau ada ancaman /

bahaya dan luar / harapan untuk dapat memperbesar kemakmuran jadi pada umumnya suatu pemerintah yang bersifat intensif biaanya meruoakan akibat tekanan dari luar yang bersifat intensif pula.

CATATANPembagian kekuasaan dalam Negara federal dapat dilakukan dengan dua cara tergantung dimana letaknya “Reserve of powers” / “dana kekuasaan”.

a) UUD memperinci satu persatu kekuasaan pederal, sedangkan sisa kekuasaan yang tidak terperinci diserakan kepada negara bagian,(negara federal sempurna) Ex : amerika serikat, autralia, unisoviet,dsb.

b) UUD memperinci satu persatu kesatuan pemerintah negara-negara bagian sedang sisa dana kekuasaan yang tidak terinci tsb diserahkan pada pemerintah federal (negara federal kurang sempurna) Ex : kanada, india.

Wewenang untuk memutuskan persoalan kompetisi antara pemerintah federal dan pemerintah Negara bagian dapat diberikan kepada dua badan yaitu Mahkamah agung antara DPR federal

1. kalau memang itu terletak pada mahkamah agung federal, maka Negara federal itu dianggap sempurna sifat federalnya,Ex : amerika serikat dan Australia

2. kalau memang itu terletak pada DPR federal, maka Negara federal semcam ini dianggap kurang sempurna sifat federalnya, Ex ; swis

Page 25: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

BAB IXTRIAS POLITIKA

Trias politika adalah anggapan bahwa kekuasaan terdiri dari tiga macam kekuasaan, yaitu:

1. kekuasaan legislative / kekuasaan membuat UU (rule making function)2. kekuasaan eksekutif dan kekuasaan melaksanakan UU (rule application function)3. kekuasaan yudikatif / kekuasaan mengadili / pelanggaran UU (rule adjudication

function) doktrin ini pertama kali ditemukan oleh jhon locke (1632-1704).

Van vollen hoven dalam bukuya “staatstrecht oversee” membagi kekekuasaan dalam 4 cabang (catur praja) yaitu :

1. Reqelaarsrecbt (kekuasaan membuat UU)2. Bestwarsrecbt (kekuasaan pemerintah dalam arti sempit)3. Justitierecbt (kekuasaan peradilan)4. Politierecbt (kekuasaan polisi). (Muchtar Affandi hal.113)

Lemaire dalam bukunya “ Het Rechts in indonesie “ membagi kekusaan Negara dalam lima (panca praja) yaitu:

1. Wetgeving (kekusaan membuat undang-undang)2. Bestuur (kekusaan perintahan)3. rechtspraak (kekusaan peradilan)4. politic (kekuasaan polisi)5. Bestuurzoorg (kekuasaan penyelenggaraan kesejahteraan rakyat)

Trias politica di IndonesiaKetiga UUD di Indonesia tida secara ekplisit mengatur doklin “ trias politica “, tetapi oleh karena ketiga UUD menjiwai demokrasi konstitusional, maka dapat di simpulkan bahwa Indonesia secara implicit menganut trias politica dalam arti “ pembagian kekuasaan “.hal ini jelas dari pembagian bab dalam UUD 1945 misalnya bab III tentang kekuasaan perintahan Negara, Bab VIII tentang DPR dan Bab IX tentang kekuasaan kehakiman. Kekuasaan eksekutif di jalankan oleh presiden dan di Bantu oleh para mentrinya , kekuasaan yudikatif oleh mahkamah agung dll badan peradilan, sedangkan kekuasaan legislative di jalankan oleh presiden bersama-sama DPR. Pemerintahnya adalah presidensil.

BAB XPARTAI POLITIK

Pengertian Partai Politik dan Perkembangannya Partai politik adalah merupakan salah satu sarana dan wadah bagi warga Negara berpartisipasi dibidang politik. Partai politik pertama kali lahir dinegara eropa barat.

Page 26: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

Dinegara-negara totaliter gagasan mengenai partisipasi rakyat didasari pandangan alat politiknya bahwa rakyat perlu dibimbing dan dibina untuk mencapai stabilitas yang langgeng, untuk mencapai tujuan itu, partai politik merupakan alat yang baik : 1. pada permulaan (inggris, prancis) :

- kegiatan politik pada mulanya didasarkan pada kelompok-kelompok politik dalam parlemen, mula-mula bersifat elitis dan aristokratis.

- Dengan meluasnya hak pilih, kegiatan politik berkembang diluar parlemen dengan terbentuknya panitia pemilu yang mengatur pengumpulan suara para pendukungnya menjelang pemilu.

- Kemudian kelompok-kelompok politik dalam parlemen berusaha memperkembangkan organisasi massa, sehingga terjalinlah hubungan tetap antara kelompok-kelompok politik dalam parlemen dengan panitia-panitia pemilihan yang sepaham dan sekepentingan dan lahirlah “partai politik”. Partai semacam ini lebih menekankan kemenangan dalam pemilu (patrionage party- partai lindungan).

2. dalam perkembangan selanjutnya timbul pula partai yang lahir diluar parlemen (bersandar pada ideology tertentu seperti sosialisme, Kristen democrat dsb). Dalam partai semacam ini disiplin partai lebih kuat , pimpinan lebih terpusat. 3. dinegara-negara jajahan, partai politik sering didirikan dalam rangka pergerakan Nasional dilyar parlemen colonial.

Definisi Partai Politik

Secara umum dapat dikatakan “partai politik” adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cit yang sama. Tujaun kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik (biasanya dengan cara yang konstitusional) untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.

Partai Politik dan Kelompok Kepentingan

Partai politik berbeda dengan kelompok penekan (pressure group) atau istilah yang lebih banyak dipakai dewasa ini “kelompok kepentingan”. Kelompok kepentingan bertujuan untuk memperjuangkan suatu “kepentingan” dan mempengaruhi lembaga-lembaga politik agar mendapat ketentuan yang menguntungkan atau menghindarkan keputusan yang merugikan, tanpa pada waktu yang sama berkehendak memperoleh jabatan public. Sedangkan partai politik benar-benar berusaha untuk memperoleh bahkan kalau perlu menguasai jabatan- jabatan public, Partai politik berusaha mencari kekuasaan melalui pemilihhan-pemilihan atau dengan cara-cara lain untuk menduduki jabatan-jabatan public, sedangkan kelompok kepentingan pada umumnya hanya berusaha mempengaruhi para pemegang kekuasaan.

Page 27: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

Fungsi Partai Politik - sebagai sarana komunikasi politik- sebagai sarana sosialisasi politik- sebagai sarana rekrutmen politik - sebagai sarana pengatur konflik

Klasifikasi Partai Politik1) dilihat dari segi komposisi dan fungsi keanggotaannya : a. partai massa

- mengutamakan kekuatan berdasarkan keunggulan jumlah anggota - para pendukungnya terdiri dari berbagai aliran dalam masyarakat yang sepakat

bernaung dibawahnya dan memperjuangkan suatu program yang biasanya luas dan agak kabur.

- Kelemahannya : bahwa masing-masing aliran atau kelompok cendrung memaksakan kepentingan masing-masing terutama pada saat-saat krisis, sehingga persatuan dalam partai menjadi lemah atau hilang sama sekali yang pada gilirannya terjadi pemisahan dari atau mendirikan partai baru.

b. partai ideology atau partai azas - misalnya sosialisme, fasisme, komunisme, Kristen democrat.- Biasanya mempunyai pandangan hidup yang digariskan dalam kebijakan

pimpinan.- Berpedoman pada disiplin partai yng berat dan mengikat.- Seleksi calon yang ketat dan untuk menjadi anggota pimpinan disyaratkan lulus

melalui beberapa tahap percobaan.- Untuk mempererat ikatan batin atau kemurnian ideology, maka dipungut iuran

secara teratur.2) maurice duverger (political parties), menggunakan klasifikasi lain yaitu dengan membedakan partai menjadi 3 sistem yaitu : a. system partai tunggal (one party system).

- apabila dinegara itu hanya ada satu partai saja, atau- mungkin juga terdapat beberapa partai, tetapi yang mempunyai peran dominant

hanya satu partai saja, sedangkan partai-partai lain hamper sama sekali tidak berperan

- partai yang bersangkutan selalu memenangkan mayoritas suara dalam pemilu dan pada gilirannya menjadi partai politik yang mendominasi kehidupan politik dinegara yang bersangkutan.

- Akibat kehidupan politik dinegara itu menjadi non komparatif artinya partai-partai politik lainnya akan sulit berkompetisi atau bersaing dengan partai ysng mendominasi kehidupn politik dinegara tersebut.

- Contoh Negara-negara yang menganut partai tunggal :a) beberapa Negara di afrika (Ghana dimasa Nkramah, mali dan

pantai gading).b) Di erofa timur,uni soviet.c)

b. system dwi partai / two party system

Page 28: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

- dinegara yang bersangkutan hanya terdapat dua partai politik yang berperan dalam kehidupan politik.

- Mungkin dinegara tersebut terdapat beberapa partai politik (lebih dari dua) akan tetapi yang memainkan peran dalam kehidupan politik hany dua partai saja sedangkan partai-partai lainnya merupakan yang peranannya sangat kecil.

- Pada system dwi partai, partai politik yang memenangkan pemilu dengan sendirinya akan menjadi partai yang memegang kekuasaan.

- Sebaliknya partai politik yang kalah dalam pemilu akan bertindak sebagai partai oposisi.

- Akan tetapi kedudukan yang memegang tampuk kekuasaan tidaklah langgeng, artinya peranan sebagai partai politik yang berkuasa sewaaktu-waktu dapat berpindah tangan kepada partai oposisi.

- System dari partai ini dapat berjalan baik asalkan dapat memenuhi beberapa syarat, dalam hal ini pulzer memajukan tiga syarat yaitu :

a) komposisi masyarakatnya homogen / social homogeneityb) consensus dalam masyarakat mengenai azas dan tujuan social

yang pokok / political consensus c) adanya kontuinitas sejarah / historical continuity

- oleh Maurice duverage dikatakan system dwi partai ini adalah khas anglosaxon, contoh amerika serikat / partai republic dan parti democrat, inggris partai buruh dan partai konservatif . sesungguhnya diinggris disamping dua partai diatas ada beberapa partai lainya seperti partai liberal dll.

c. system multi partai / banyak partai (multy party system)- umumnya dianut oleh suatu negara yang memiliki masyarakat yang majemuk

(berbagai suku bangsa, agama, ras, dll yang masing-masing mempunyai ikatan primordial), dinegar tersebut terdapat partai lebih dari dua dan diantara partai-partai yang ada memiliki kekuatan yang seimbang.

- Kelemahan system multi partai ini adalah persaingan di antara multi partai yang sering tidak terhindarkan dan apabila persaingan itu makin tajam akan menimbulkan komplikl yang tidak mustahil akan mengganggu kesetabilan nasional.

- Tetapi kalau persaingan / komplik itu dapat di selesaikan secara musyawarah, maka kestabilan nasional akan tetap terjamin walaupun Negara tersebut menganut system multi partai.

- Di India kedudukan partai kongres pernah mendominan kehidupan politik di Negara tersebut. Jumlah wakilnya dalam perwakilan rakyat melebihi total wakil-wakil partai-partai lainnya dan karena itu sering di sebut “ one and a half party system (sistem satu setengah partai)

- System multi partai kalau di gandengkan dengan system pemerintahan parlementer mempunya kecenderungan untuk menitik beratkan kekuasaan pada badan legislative sehingga peranan badan exsekutiv menjadi lemah dan sering ragu-ragu.

- Pemerintah cenderung di bentuk secara kualisi antara partai-partai dimana pemerintah tidak stabil (biasanya)

Page 29: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

BAB XIBadan legislative

Badan legislataf adalah “ legislate” atau membuat UU. Anggotanya di anggap mewakili rakyat, maka badan ini di sebut dewan perwakilan rakyat (DPR) atau”parlemen”. Tidak sejak semula dewan perwakilan rakyat mempunyai wewenang menentukan kebijakan umum dan membuat UU

Masalah perwakilanPerwakilan (repsecentation) adalah konsep bahwa seseorang atau satu kelompok mempunyai kemampuan atau kewajiban untuk bicara atau bertindak atas nama suatu diindonesia juga di kenal di samping atas perwakilan politik.pada pemilu 1971 golongan pungsional ini ikut serta ikut serta dalam pemilu.

System pemilihan pemilihanDalam ilmu politik di kenal bermacam-macam system pemilihan umum atau pemilu akan tetapi umumnya berkisar pada dua prinsip pokok yaitu:a). single.member-constituency

- satu daerah pemilihan memilih satu wakil.- Biasanya disebut distrik

b). multi member-constituency- satu daerah pemilihan memilih beberapa wakil.- Biasanya dinamakan “proporsional representation system” atau “ system

perwakilan berimbang .

A. sistem distrik setiap diograpis atau distrik, memilih atau mempunyai satu wakil dalam dewan

perwakilan rakyat. Negara di bagi dalam sejumlah distrik yang sebanding dengan jumlah kursi /

wakil rakyat yang di butuhkan . Calon yang mendapatkan suara terbanyak dalam suatu distrik di anggap sebagai

pemenang. Sedangkan suara-suara yang di tujukan pada calon-calon lain di anggap hilang

dan tidak di perlukan lagi. Contoh: inggris kanada amerika serikat dan india

Beberapa kelemahan system distrik antara lain: System ini kurang memperhatikan / memperhitungkan adanya partai-partai kecil dan

golongan minoritas, apalagi jika golongan itu terpancar dalam beberapa distrik . System ini kurang presentatif dalam arti bahwa calon yang kalah dalam suatu distrik,

kehilangan suara-suara yang mendukungnya

Keuntungannya antara lain:

Page 30: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

Karena kecilnya distrik, maka wakil yang terpilih dapat di kenal oleh penduduk distrik yang bersangkutan, shingga hubungannya dengan penduduk distrik lebih erat

System ini lebih mendorong kearah integrasi partai-partai politik karena kursi yang di perebutkan dalam setiap distrik pemilihan hanya Satu

Berkurang partai dan meningkatnya kerja sama antara partai-partai mempermudah terbentuknya perintahan yang stabil.

System ini sederhana dan mudah untuk diselenggarakan

B. Sistim Perwakilan BerimbangSistim ini dimaksudkan untuk menghilangkan beberapa kelemahan dari system distrik :

1. gagasan pokok adalah jumlah kursi oleh sesuatu golongan atau partai adalah sesuai dengan jumlah suara yang masuk.

2. dikenal adanya pembagi pemilihan / electoral quotient,kiesquotien yaitu perbandingan (ratio) antara jumlah pemilih dengan jumlah wakil yang akan duduk dalam lembaga perwakilan.

3. dalam system ini setiap suara dihitung dalam arti bahwa suara lebih yang diperoleh oleh suatu partai atau golongan dalam suatu pemilihan lain untuk menggenapkan jumlah suara yang diperlukan guna memperoleh kursi tambahan

4. system ini biasanya dilengkapi dengan system daftar, dimana setiap partai / golongan mengajukan satu daftar calon

kelemahannya :1. system ini mempermudah fragmentasi partai dan timbulnya partai-partai lain2. wakil-wakil yang terpilih merasa dirinya lebih terikat kepada partai dan kurang

merasakan loyalitas kepada daerah yang dimilikinya3. banyaknya partai mempersukar terbentuknya pemerintah yang stabil, karena

umumnya harus mendasarkan diri atas koalisidari dua partai atau lebih

keutungannya :1. lebih bersifat refpresentatif dalam arti bahwa setiap suara turut diperhitungkan

dan praktis tidak ada suara yang hilang2. golongan-golongan kecil dapat menempatkan wakilnya dalam badan perwakilan

rakyat.

System satu majlis dan dua majlisSystem satu majlis biasanya dipergunakan oleh Negara kesatuan, system dua majlis ini diharapkan bias mengimbangi dan membatasi kekuasaan dari majlis lainMajlis tinggi (MT)Anggota majlis tinggi dapat ditentukan atas bermacam-macam dasar :

1. turun temurun (inggris)2. ditunjuk (inggris, kanada)3. dipilih (India, AS, uni soviet,philipina)

majlis rendah1. biasanya semua anggota dipilih dalam pemilu

Page 31: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

2. masa jabatan sudah ditentukan dalam UU (AS 2 th, pilipina 2 th,inggris 5 th, India 5 th)

3. sewaktu-waktu dapat dibubarkan atas anjuran perdana mentri untuk kemudian diadakan pemilu baru

4. wewenang biasanya lebih besar daripada wewenang majlis tinggi kecuali amerika serikat

5. dinegara-negara yang memakai system parlementer seperti inggris dan India majasi ini dapat menjatuhkan cabinet

6. dinegara-negara yang menganut system presidensil seperti AS,pilipina,majlis rendah tidak menjatuhkan presiden / pemerintah /kabinet

fungsi badan legislasi1. menurut teori fungsi utama badan legislative terletak dibidang perundang-

undangan 2. untuk membahas rancangan UU sering dibentuk panitia-panitia yang berwenang

memanggil menti atau pejabat lainnya untuk dimintai keterangannya 3. menjadi gejala umum dewsa ini yang menjadi titik berat dibidang legislative ialah

bergeser ketangan badan eksekutif4. mayoritas dari rancangan UU dirumuskan dan dipersiapkan oleh badan

eksekutif,sedangkan badan legislatf tinggal membahas dan mengamandemennya5. UU yang dibuat atas inisiatif badan legislative sedikit sekali jumlahnya dan jarang

menyangkut kepentingan umumDiantara fungsi badan legislative yang palig penti adalah :

1. menentukan policy / kebijakan dan membuat UU, fungsi legislative untuk DPR diberi-hak inisiatif

-hak amandemen -hak budget 2. mengontrol badan eksekutif,dalam arti menjaga supaya setiap tindakan Badan eksekutif sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah Ditetapkan.pengawasan dilakkan melalui siding panitia-panitia legislative dan melalui hak-hak control antara lain sbb : -hak bertanya /pertanyaan parlementer -hak interpelasi -hak angket /enquete

-hak mosi

Fungsi controlHak – hak control yang khusus sbb :1. hak pertanyaan parlementer

anggota badan legislative berhak untuk mengajukan pertanyaan kepada pemerintah mengenai suatu hal

Page 32: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

diiggris dan diindia dikenal adanya “question hour” / jam bertanya dimana pertanyaan diajukan secara lisan dalam siding umum dan mentri/ perdana mentri menjawab secara lisan pula

diindonesia DPR juga mempunyai hak bertanya,dulu biasanya tertulis dan dijawab secara tertulis pula oleh departemen yan bersangkutan / hanya sedikit efek politiknya. Secarang bias tertulis maupun lisan.

2. hak interpelasi hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijaksnaan

disuatu bidang badan eksekutif pemerintah wajib memberi dalam siding penelasan mana

dibahas lebih lanjut oleh anggota-anggota dan diakhiri oleh pemungutan suara,apakah keterangan pemerintah itu memuaskan atau tidak.

Hak interpelasi dapat dijadikan batu loncatan jika hasil pengumpulan suara bersifat negative, terutama dalam suasana perselisihan antara dadan legislative dengan badan eksekutif.

3. hak angket Hak untuk mengadakan penyelidikan sendiri Untuk keperluan itu dapat dibentuk suatu panitia angket yang melaporkan

hasil pnyelidikannya kepada anggota badan legislative lainnya.

4. hak mosi Hak mosi merupakan hak control yang paling ampuh Dalam system parlementer, jika badan lgislatif menerima suatu mosi tidak

percaya maka cabinet harus mengundurkan diri /krisis cabinet.

Badan legislative diindonesia1. volkscaad : 1918-19422. komite nasional Indonesia : 1945-19493. DPR dan senat : 1949-19504. DPR sementara : 1950-19565. DPR (hasil pemilu 1955) : 1956-1959

DPR peralihan : 1959-19606. DPRGR-demokrasi terpimpin : 1960-19657. DPRGR_demokrasi pancasila : 1966-19718. DPR hasil pemilu 1971-demokrasi pancasila

DPR hasil pemilu 1978-demokrasi pancasila DPR hasil pemilu 1982-demokrasi pancasila DPR hasil pemilu 1987-demokrasi pancasila DPR hasil pemilu 1992-demokrasi pancasila DPR hasil pemilu1997-demokrasi pancasila9. DPR hasil pemilu 1999-demokrasi?

Page 33: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

BAB XIIBADAN EKSEKUTIF

Kekuasaan eksekutip bisanya di pegang oleh badan eksekutip yang di Negara-negara demokratip biasanya terdiri dari kepala Negara seperti raja atau presiden serta para mentrinya. Dalam arti luas badan eksekutip mencangkup birokrat/para pegawai negri dan militer.

Tugas badan eksekutip menurut tapsiran tradisional asas trias politica, hanya melaksanakan kebijaksanaan yang telah di tetapkan oleh badan legislatip.

Akan tetapi pada prakteknya pada jaman modern dewasa ini tugas badan eksekutip menjadi leluasa ruang geraknya artinya jauh lebih luas dari pada hanya sekedar melaksanakan UU krena menyelenggarakan kesejahteraan rakyat adalah merupakan tugas pokok dari setiap Negara apalagi jika ia tergolong Negara kesejahteraan (welfare state).

Dalam melaksanakan tugasnya badan eksekutip di tunjang oleh tenaga-tenaga kerja yang terampil dan ahli di samping bermacam-macam pasilitas di masing-masing departemen.

Wewenang Badan EksekutifKekuasaan badan eksekutif mencangkup:

1. diplomatic = menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan Negara-negara lain.2. administrative = melaksakan UU serta peraturan-peraturan lain dan menjalankan

administrasi Negara.3. militer = mengatur angkatan bersenjata, menyelenggarakan perang serta

pertahanan dan keamanan.4. yudikatif = memberi grasi, amnesty, abolisi dsb.5. legislative = merencanakan rancangan UU dan membingbingnya dalam badan

perwakilan rakyat sampai mrnjadi UU.

Beberapa Macam Badan EksekutifA. system parlementer 1) parlementary eksekutif.

badan eksekutif dan badan legislative bergantung satu sama lain. Cabinet harus mencerminkan kekuatan-kekuatan politik dalam badan

legislative yang mendukungnya. Mati hidupnya cabinet bergantung kepada dukungan badan legislative. Cabinet semacam ini di namakan”cabinet parlementer”.

2) cabinet ektra parlementer (extra parlementary excekutive) Suatu cabinet yang di bentuk tanpa pormatur cabinet merasa terikat pada

konstelasi kekuatan politik dalam badan legislative.

Page 34: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

Pormatur cabinet cukup peluang untuk menunjuk mentri berdasarkan keahlian yang di perlukan tanpa harus menghiraukan apkah ia mendapat dukungan partai atau tidak.

Jikalau ada mentri yang merupakan anggota partai, tetapi secara formal tidak mewakili partainya.

Biasanya suatu cabinet extra parlementer mempunyai progam kerja yang terbatas dan mengikatkan dirinya untuk menangguhkan pemecahan masalah-masalah yang bersipat fundamental.

Menurut catatan sejarah ketatanegaraan belanda, terdapat bermacam-macam cabinet extra parlementer di antaranya:

Zaken cabinet, yaitu suatu cabinet yang mengikatkan diri untuk menyalenggarakan suatu program yang terbatas (biasanya para mentri dalam kabinmet tersebut terdiri dari para ahli/propesional di bidangnya)

National cabinet, yaitu suatu cabinet yang mentri-mentrinya di ambil dari golongan masyarakat. Cabinet semacam ini biasanya di bentuk dalam keadaan krisis, dimana komposisi cabinet di harapkan mencerminkan persatuan nasional.

System parlementer khusus 1. yang memberi peluang kepada badan exsekutif untuk memainkan peranan

yang dominan dan oleh karenanya di sebut” cabinet government” (pemerintahan cabinet).

2. system ini terdapat di inggris dan di India.3. hubungan antara badan exsekutif dan badan legislative terjalin erat

sehingga di namakan suatu “pacnership” (fution / union antara badan exsekutif dan badan legislative).

4. para mentri umumnya di ambil dari parlemen.5. dalam hubungan ini cabinet memainkan peran yang dominant sehingga

cabinet di namakan” suatu panitia dalam parleman”.6. di inggris site mini berjalan dengan baik di bandikan di India karena sudah

berjalan lama dan di dukung oleh system dwi partai.

B. Sistem Presidensil Dengan fixed executive dan non liamentary exececutive.

- kelangsungan badan exsekutif tidak tergantung pada badan legislative.- Badan exsekutif mempunyai masa jabatan tertentu.- Kedudukan badan legislative lebih kuat menghadapi badan legislative.- Mentri-mentri dipilih / diangkat oleh presiden.- Mentri-mentri merupakan pembantu presiden dan sekaligus bertanggungjawab

pada presiden.- Contoh amerika serikat dan Indonesia.

BAB XIIIBADAN YUDIKATIF

Badan Yudikatif Dalam Negara Demokratis

Page 35: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

1. System Common Law- terdapat dinegara-negara Anglosaxon.- Disamping UU yang dibuat oleh parlemen (statue law) masih terdapat

peraturan-peraturan lain yang merupakan common law.- Common low bukan berupa aturan-aturan yang telah di kodifisir

(dimasukan dalam suatu kitab UU seperti codecevil), tetapi merupakan keputusan-keputusan yang dalam zaman lalu telah dirumuskan poleh hakim.

- Jadi sesungguhnya hakim juga turut menciptakan hukum dengan keputusan-leputusannya itu (case law atau judge made law-hukum buatan hakim)

- Menurut CF. Strong, prinsip judge made didasarkan atas president yaitu keputusan-keputusan para hakim-hakim berikutnya dalam perkara yang serupa biarpun variasi dari keputusan-keputusan ini tergantung pula pada waktu, jadi sesungguhnya keputusan yang terdahulu itu hanyalah sebagai pedoman saja.

- AV Dicey : kekuasan hakim pada hakekatnya bersipat legislative (essentially legislative authority of judges).

- Sedangkan seorang hakim AS yang ulung OW Holmes berpendapat bahwa hakim-hakim bertindak sebagai pembuat peraturan hukum dan memang seharusnya demikian (judges do and must legistatc).

- Karakteristik penting bagi Negara-negara yang menggunakan system common law tidak ada kodifikasi hukum kitab UU

- Dengan kata lain tidak ada satu system hukum yang telah di bukukan, di kodifikasi (himpunan berbagai UU sebagai peraturan) dimana hukum sebagai “suara UU “ (la voix de la loi) hanya tinggal menerangkan saja hukum apakah yang berlaku dalam menghadapi suatu perkara tertentu yang di ajukan kepadanya.

2. system civil law (hukum perdata umum)- di kebanyakan Negara-negara eropa barat (continental) dimana kodifikasi

hukum telah lama tersusun rapi (system hukum perdata), maka menciptakan hukum secera sengaja oleh hakim itu pada umumnya adalah tidak mungkin.

- Di prancis dimana kodifikasi hukum telah di adakan sejak jaman napoleon para hakim dengan tegas di larang menciptakan “ case law”.

- Hakim harus mengadili perkara hanya berdasarkan peraturan hukum yang termuat dalam kodifikasi (aliran positivisme atau legalisme yang berpendapat bahwa UU menjadi sumber hukum satu-satunya).

- Tetapi apabila peraturan hukum dalam kodifikasi itu ternyata tidak mengatur perkara yang di ajukan ke pengadilan maka barulah hakim boleh memberi putusannya sendiri-sendiri akan tetapi putusan itu sama sekali tidaklah mengikat hakim-hakim yang kemudian dalam perkara yang serupa (jadi tidak ada precedent).

Badan Legislatif di Negara-negara komunis

Page 36: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

Pandangan orang komunis terhadap peranan dan wewenang badan yudikatip berdasarkan suatu konsep yang di namakan “ soviet legality” (tahap sosialis ke komunis ).

Di katakana bahwa “socialist legality” secara aktip memajukan soviet kearah komunisme dan karenanya segala aktivitas serta semua alat keNegaraan, termasuk penyelenggaraan hukum dan wewenang badan yudikatip merupakan prasarana untuk melancarkan perkembangan kearah komunisme .

Badan yudikatip dan yudicial reviewDi beberapa Negara tertentu (AS,India,jerman barat) mahkamah agung juga mempunyai wewenang untuk menguji apakah suatu UU sesuai dengan UUD atau tidak dan untuk menolak melaksanakan UU serta peraturan lainnya yang di anggap bertentangan dengan UUD ini di namakan “yudicial review”.

Kebebasan badan yudikatifDalam dokterin trias politica, khusus cabang kekuasaan yudikatif suatu prinsip yang tetap di pegang teguh ialah bahwa tiap Negara hukum , badan yudikatif harus bebas dari campur tangan badan eksekutif.Pasal 10 Unipersal Declaration of Human Rights memandang kebebasan dan tidak memihaknya badan-badan peradilan (independent and impartial tribunals) di dalam tiap-tiap Negara sebagai suatu esensial. Badan yudikatif yang bebas adalah syarat mutlak di dalam suatu masyarakat yang bebas di bawah Rule Of Law.

Kekuasaan badan yudikatif di IndonesiaDalam system hukum yang berlaku di Indonesia khususnya system hukum perdatanya, hingga kini masih terdapat dualisme,yaitu:

a. sistem hukum adat , suatu tata hukum yang bercorak asli Indonesia pada umumnya tidak tertulis.

b. System hukum eropa barat (belanda) yang bercorak kode-kode prancis jaman napoleon yang di pengaruhi oleh hukum romawi.

Asas kebebasan yudikatif juga di kenal di Indonesia, di dalam penjelasan (pasal 24 dan 25) UUD 1945 kekuasaan kehakiman ialah kekuasaan yang merdeka, artinya terlepas dari pengruh kekuasaan pemerintah berhubung dengan itu harus di adakan jaminan dalam UU tentang kedudukan hakim .Pada masa demokrasi terpimpin telah terjadi penyelewengan-penyelewengan terhadap asa kebebasan badan yudikatif.UU no.29/1964 tentang ketentuan pokok kehakiman yang dalam pasal 19 dinyatakan”demi kepentingan revolusi, kehormatan Negara dan bangsa atau kepentingan masyarakat yang mendesak, presiden dapat turut atau campur tangan dalam soal pengadilan” dalam penjelasan umum UU tersebut di nyatakan bahwa” trias politica” tidak mempunyai tempat sama sekali dalam hukum di Indonesia).Jaman orde baru, UU no.19/1964 tersebut di cabut dan diganti dengan UU no.14/1970 dimana dalam pasal 3 menentukan bahwa segala campur tangan dalam urusan pengadilan

Page 37: rtvy.files.wordpress.com file · Web viewBAB I. PENAHULUAN. 1. pengertian politik dan ilmu politik. Secara etimologis kata “politik” berasal dari kata “polis” yang menurut

oleh pihak-pihak di luar kekuasaan hakim di larang kecuali dalam hal-hal yang di sebut dalam UU.ketua mahkamah agung tidak lagi di beri status mentri atau sebagai pembantu presiden. Tetapi azaz yudicial review tidak di kenal di Indonesia. Azaz yudicial review seperti terdapat di America serikat dan di India,di Indonesia.