rreennccaannaa ssttrraatteeggiiss -...

46
Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 1 R R R E E E N N N C C C A A A N N N A A A S S S T T T R R R A A A T T T E E E G G G I I I S S S 2 2 0 0 1 1 0 0 2 2 0 0 1 1 4 4 (Reviu 2013) PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM Jl. Majapahit No. 58 Mataram • Phone: 0370 621876 • Fax: 0370 642074 [email protected], [email protected] • www.pta-mataram.go.id

Upload: docong

Post on 19-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014

1

RRREEENNNCCCAAANNNAAA SSSTTTRRRAAATTTEEEGGGIIISSS 22001100 –– 22001144

((RReevviiuu 22001133))

PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM

Jl. Majapahit No. 58 Mataram • Phone: 0370 621876 • Fax: 0370 642074

[email protected], [email protected] • www.pta-mataram.go.id

Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014

2

Visi Misi

Alamat kantor : Jalan Majapahit No. 58 Mataram Nomor telpon : (0370) 621876-639395-643492 Faksimile : (0370) 642074 Website : http://www.pta-mataram.go.id Email : [email protected]

[email protected] [email protected] [email protected]

Luas Tanah : 3.821 m2 Luas Gedung : 1.967 m2 Status Kantor : Hak Pakai

Gedung Pengadilan Tinggi Agama Mataram

Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014

1

Visi “Terwujudnya Pengadilan Tinggi Agama Mataram

Yang Agung”

Misi Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparansi

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan

Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien

Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien

Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan

KATA PENGANTAR

REVIU RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Jl. Majapahit No. 58 Mataram * email : [email protected] *

www.pta-mataram.go.id

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Kata Pengantar

i

Kata Pengantar

Bismillahirrahmannirrahim

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas rahmat, taufiq dan hidayah-Nya,

Pengadilan Tinggi Agama Mataram dapat menyelesaikan pembuatan dokumen

Rencana Strategis, yang disebut Renstra Pengadilan Tinggi Agama Mataram

2015-2019. Rencana Strategis ini merupakan rumusan strategi dalam

penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) guna mempertajam arah dan

langkah dalam mencapai cita-cita pembaruan badan peradilan secara utuh, yang

tidak terlepas dari Blue Print Jilid 2 Mahkamah Agung.

Rencana Strategis instansi pemerintah dalam tataran operasional ditetapkan

dalam jangka waktu lima tahunan merupakan tahap pertama dalam road map

dalam pembaruan badan peradilan 2010-2035 (perencanaan strategis dua puluh

lima tahun). Rencana Strategis tersebut dapat dikatakan sebagai proses

partisipasi, sistematis dan berkelanjutan yang membantu instansi dalam

pencapaian visi dan misi badan peradilan.

Rencana Strategis memuat penetapan visi, misi, tujuan,dan sasaran serta

strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran) yang dijabarkan dalam kebijakan

dan program, serta ukuran keberhasilan dalam pelaksanaannya. Selanjutnya,

rencana kinerja kegiatan akan ditetapkan kemudian dalam dokumen tersendiri

melalui perencanaan kinerja tahunan dalam kurun waktu 5 tahun pada 2015-

2019 yang menjabarkan kegiatan dan indikator kinerja berdasarkan program,

kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis.

Penyusunan rencana kinerja tahunan (RKT) dilakukan setiap tahun seiring

dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran.

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Kata Pengantar

ii

Oleh karena itu, diharapkan rencana strategis ini dapat dijadikan Cetak Biru

(Blue Print) atau paling tidak plat-form pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di

Peradilan Agama khususnya wilayah yurisdiksi Pengadilan Tinggi Agama

Mataram.

Mataram, Desember 2013

DAFTAR ISI

REVIU RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Jl. Majapahit No. 58 Mataram * email : [email protected] *

www.pta-mataram.go.id

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Daftar Isi

iii

Daftar Isi Halaman Judul

Kata Pengantar i

Daftar Isi iii

Bab I Pendahuluan 1

1.1 Kondisi Umum 1

1.2 Potensi dan Permasalahan 5

Bab II Visi, Misi danTujuan 17

2.1 Visi 17

2.2 Misi 18

2.3 Tujuan dan Sasaran Strategis 19

Bab III Arah Kebijakan dan Strategi 25

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 25

3.2 Arah Kebijakan dan Strategi PTA Mataram 31

Penutup iv

Lampiran

Matriks Kinerja PTA Mataram Tahun 2010-2014

Matriks Pendanaan PTA Mataram Tahun 2010-2014

Bab I

PENDAHULUAN

REVIU RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Jl. Majapahit No. 58 Mataram * email : [email protected] *

www.pta-mataram.go.id

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab I Pendahuluan

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. KONDISI UMUM

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar

bagi peran Pengadilan Tinggi Agama Mataram dalam menjalankan tugas

dan fungsi pokoknya, dibidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan

Keuangan. Pengadilan Tinggi Agama Mataram merupakan lingkungan

Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai

pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan

peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan Tinggi

Agama Mataram sebagai kawal depan Mahkamah Agung Republik

Indonesia bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan

menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat banding.

Pengadilan Tinggi Agama Mataram dalam menjalankan tugas dan

fungsinya tersebut adalah untuk mendukung tercapainya visi dan misi

Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai lembaga pelaksana

kekuasaan kehakiman di Indonesia.

Perencanaan stratejik suatu proses yang berorientasi pada hasil

yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima)

tahun secara sistematis dan bersinambungan dengan memperhitungkan

potensi, peluang dan kendala yang ada pada lingkungan Pengadilan

Tinggi Agama Mataram. Rencana Strategis ini dijabarkan ke dalam

program yang kemudian diuraikan kedalam rencana tindakan. Rencana

Strategis ini kelak didukung dengan anggaran yang memadai,

dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang kompeten, ditunjang sarana

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab I Pendahuluan

2

dan prasarana serta memperhitungkan perkembangan lingkungan

Pengadilan Tinggi Agama Mataram, baik lingkungan internal maupun

eksternal sebagai variable strategis.

Dalam rangka perumusan rencana strategis, maka Pengadilan Tinggi

Agama Mataram perlu mengadakan analisa mengenai kondisi saat ini.

Kerangka (framework) pemikiran dalam menilai, mengevaluasi serta

mengukur kondisi tersebut mengadopsi kerangka pemikiran yang

dirumuskan oleh Mahkamah Agung yaitu tentang “Pengadilan yang

Ideal”. Mengacu dari hal tersebut, Pengadilan Tinggi Agama Mataram

merumuskan delapan aspek/bidang yang merupakan hasil breakdown dari

konsep “Pengadilan yang Ideal” tersebut, yaitu (1) aspek Proses Peradilan

(2) aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan, (3) aspek Pembinaan dan

Pengawasan, (4) aspek Tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan, (5)

aspek Sarana dan Prasarana, (6) aspek Pemenuhan Kebutuhan dan

Kepuasan Pencari Keadilan, (7) aspek Keterjangkauan Pelayanan

Peradilan, dan (8) Kepercayaan Masyarakat. Aspek butir (1) sampai butir

(5) merupakan tinjauan penilaian tentang ”Pengadilan yang Ideal” secara

internal, sedangkan pada aspek butir (6) sampai butir (8) merupakan

penilaian secara eksternal.

Masing-masing aspek yang dijadikan sebagai kriteria pengukuran,

dibagi lagi menjadi sub-sub aspek yang diekspresikan dalam sejumlah

pernyataan. Berikut adalah tinjauan lebih detil mengenai sub aspek yang

dinilai sudah baik dan yang dinilai masih sangat perlu perbaikan.

ASPEK 1 PROSES PERADILAN/ALUR BERPERKARA

Baik Hakim memenuhi nilai-nilai pengadilan

Pemisahan peran dan tanggung jawab hakim dan staf

pengadilan

Sarana teknologi mendukung proses peradilan

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab I Pendahuluan

3

Perlu Perbaikan Pengukuran kualitas pelayanan dan putusan

pengadilan

ASPEK 2 SUMBER DAYA APARATUR PERADILAN

Baik Pengelolaan SDM baik teknis yudisial maupun non

teknis yudisial

Sarana teknologi mendukung proses pengelolaan SDM

Perlu Perbaikan Penataan mekanisme kerja di setiap unit kerja

Kejelasan peran dan tanggung jawab dalam setiap

fungsi baik hakim, kepaniteraan dan kesekretariatan

Penataan SDM di masing-masing unit kerja sehingga

pemanfaatan SDM yang ada dapat memenuhi

kebutuhan kinerja yang akan dicapai

Sistem Penilaian Prestasi Kerja

ASPEK 3 PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Baik Pelaksanaan fungsi pengawasan dan pembinaan secara

berkala

Perlu Perbaikan Reviu pedoman dan petunjuk teknis pengawasan

Sistem monitoring dan evaluasi yang efektif dan efisien

Evaluasi penilaian kinerja

Sistem manajemen pengaduan berbasis teknologi

informasi

ASPEK 4 TERTIB ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

PERADILAN

Baik Penjabaran tujuan, sasaran dalam program dan

kegiatan yang tepat

Sarana teknologi mendukung proses komunikasi dan

pemantauan kebijakan

Perlu Perbaikan Keterbukaan pada visi, sasaran, program peradilan

Terciptanya manajemen peradilan yang sistematis yang

berorientasi kepada hasil (Outcome)

Penetapan strategi sesuai dengan tujuan

Kedisiplinan dalam pemanfaatan sarana teknologi

informasi yang ada

ASPEK 5 SARANA DAN PRASARANA

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab I Pendahuluan

4

Baik Penyediaan sarana gedung dan fasilitas perkantoran

Penyediaan sarana teknologi mendukung proses

peradilan

Perlu Perbaikan Pengembangan pemanfaatan teknologi informasi

dalam pemenuhan kebutuhan akan informasi bagi

masyarakat pencari keadilan

ASPEK 6 PEMENUHAN KEBUTUHAN DAN KEPUASAN PARA

PENCARI KEADILAN

Baik Petugas menindaklanjuti pengaduan dan permintaan

dengan tanggung jawab

Perlu Perbaikan Pengumpulan informasi berkala tingkat kepuasan

pengguna

ASPEK 7 KETERJANGKAUAN PELAYANAN PERADILAN

Baik Biaya perkara yg terjangkau masyarakat

Akses yg mudah bagi masyarakat ke gedung

pengadilan

Perlu Perbaikan Memfasilitasi bantuan hukum bagi pencari keadilan

ASPEK 8 KEPERCAYAAN MASYARAKAT

Baik Menyediakan informasi proses perkara pengadilan

Menyediakan informasi jumlah perkara, tunggakan,

rencana, penetapan

Perlu Perbaikan Menyediakan informasi statistik pengawasan

Bagan di atas memberikan arahan atau kunci-kunci lebih detil

mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan penilaian

sebagai pengadilan yang ideal. Bila membicarakan mengenai

pengembangan atau perbaikan maka sub-sub aspek yang sudah baik,

diperlukan program-program yang tujuannya adalah mempertahankan

atau memperkuat (polish the strength approach). Sementara untuk sub-sub

area yang masih perlu perbaikan (dinilai sebagai yang paling tidak

memuaskan), maka diperlukan program-program perbaikan untuk bisa

memenuhi harapan (fill in the gaps approach).

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab I Pendahuluan

5

1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN

A. Kekuatan yang dimiliki

Kekuatan Pengadilan Tinggi Agama Mataram mencakup hal-hal yang

memang sudah diatur dalam peraturan/perundang-undangan sampai

dengan hal-hal yang dikembangkan kemudian, mencakup:

1. Merupakan vrovost (kawal depan) di wilayah propinsi Nusa

Tenggara Barat dan Bali.

2. Merupakan pengambil keputusan dalam pertimbangan karir

(promosi dan mutasi) pegawai sewilayah hukum Pengadilan

Tinggi Agama Mataram.

3. Adanya undang undang yang mengatur kewenangan Pengadilan

Tinggi Agama Mataram selaku Pengadilan Tingkat Banding.

4. Memiliki dokumen Rencana Strategis lima tahunan sebagai dasar

untuk mencapai visi misi Pengadilan Tinggi Agama Mataram.

5. Memiliki dokumen Yurisdiksi Pengadilan Tinggi Agama Mataram

yang direviu setiap tahunnya.

6. Secara rutin menerbitkan Laporan Tahunan Pengadilan Tinggi

Agama Mataram.

7. Secara rutin menerbitkan Laporan Akuntabilitas Instansi

Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Tinggi Agama Mataram sebagai

bentuk pertanggung jawaban terhadap kinerja yang telah hasilkan

untuk masyarakat pencari keadilan.

B. Kelemahan (Weakness)

Tinjauan kelemahan dikelompokkan sesuai dengan aspek-aspek yang

menjadi kriteria pengadilan ideal menurut Pengadilan Tinggi Agama

Mataram. Berikut adalah kelemahan-kelemahan di Pengadilan Tinggi

Agama Mataram yang harus menjadi fokus perbaikan.

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab I Pendahuluan

6

1. Aspek Proses Peradilan

a. Belum memiliki mekanisme evaluasi yang dapat mengukur

kepuasan masyarakat pencari keadilan di wilayah hukum

Pengadilan Tinggi Agama Mataram.

b. Hukum acara belum mendukung perubahan proses

pengelolaan perkara.

c. Komitmen pimpinn dan jajarannya mengenai batas waktu prose

penyelesaian perkara banding untuk peningkatan kinerja.

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan

Pengadilan Tinggi Agama Mataram, belum mempunyai

kewenangan untuk merekrut pegawai sendiri sesuai kebutuhan

Pengadilan.

Rekrutmen PNS yang diterima belum sesuai dengan kapasitas

dan kemampuan kerja yang dibutuhkan di Pengadilan Tinggi

Agama Mataram.

Penyebaran hakim masih belum merata, komposisi jumlah

hakim masih belum sesuai dengan komposisi jumlah perkara

yang masuk.

Sistim karir (promosi dan mutasi) belum mengacu pada asas-

asas sistem modern.

Sistem penilaian kinerja belum berbasis merit.

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan

Belum diterapkannya evaluasi penilaian kinerja.

Belum adanya sistem pengaduan masyarakat yang berbasis

teknologi informasi.

Pedoman dan petunjuk teknis pengawasan masih perlu di

Update seiring perubahan terhadap kebijakan yang ada dan isu-

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab I Pendahuluan

7

isu strategis yang tidak lain dalam maksud percepatan dan

peningkatan kinerja.

4. Aspek Tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan

a. Perencanaan masih belum sesuai dengan kebutuhan.

b. Belum memiliki dokumen Profil Pengadilan Tinggi Agama

Mataram untuk mengetahui keadaan dan kondisi setiap

tahunnya sebagai dasar/bahan perencanaan.

c. Masih belum tertatanya mekanisme kerja di setiap level unit

kerja sehingga diperlukan penataan tata laksana seperti uraian

tugas (Job Description), standar operasional prosedur (SOP)

sehingga peran dan tanggung jawab menjadi jelas dan tidak

tumpang tindih.

d. Organisasi yang ada terasa kurang efisien.

e. Belum tertibnya/disiplinnya pemanfaatan terhadap sistem

manajemen perkara berbasis teknologi informasi yang ada.

f. Pola manajemen modern yang ada masih belum merupakan pola

manajemen yang terpadu dan terintegritas. Masih perlu

pengembangan terhadap manajemen perkantoran berbasis

teknologi informasi dalam level back office maupun front office yang

terpadu, terintegritas, dan efektif serta efisien.

5. Aspek Sarana dan Prasarana

a. Anggaran yang diterima Pengadilan Tinggi Agama Mataram

dari pusat belum sesuai dengan kebutuhan dan rencana yang

diajukan.

b. Fasilitas pengadilan masih perlu ditingkatkan pemenuhannya

sesuai kebutuhan kearah Pengadilan yang Ideal.

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab I Pendahuluan

8

C. Peluang (Opportunities)

Tinjauan peluang yang dimiliki dikelompokkan sesuai dengan aspek-

aspek yang menjadi kriteria pengadilan ideal. Berikut adalah peluang-

peluang yang dimiliki Pengadilan Tinggi Agama Mataram untuk

dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan.

1. Aspek Proses Peradilan

Komitmen pimpinan dan seluruh jajarannya untuk berubah.

Adanya website Pengadilan Tinggi Agama Mataram yang

memberikan informasi kepada masyarakat tentang alur proses

berperkara.

Adanya sistem manajemen administrasi perkara yang berbasis

teknologi informasi, yaitu SIADPTA Online yang memberikan

pelayanan mengenai informasi perkara.

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan

Adanya tunjangan kinerja/remunerasi sebagai motivasi dalam

peningkatan kinerja.

Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan yang

dilaksanakan Pengadilan Tinggi Agama Mataram maupun

Mahkamah Agung untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia.

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan

a. Adanya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan secara berkala

baik untuk internal maupun eksternal ke pengadilan agama

sewilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Mataram.

4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan

a. Dukungan dan koordinasi yang baik antar pengadilan

diwilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Mataram.

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab I Pendahuluan

9

5. Aspek Sarana dan Prasarana

a. Sudah tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan

Tinggi Agama Mataram berupa internet, website Pengadilan

Tinggi Agama Mataram.

b. Sudah tersedianya gedung kantor yang cukup refresentatif.

6. Aspek Kepuasan Pencari Keadilan

a. Media dalam menampung kritik dan saran yang ada perlu lebih

dimaksimalkan, agar para pihak / masyarakat merasa hak-nya

terpenuhi, dan juga agar Pengadilan Tinggi Agama Mataram

dapat lebih terarah dalam melakukan pembenahan institusi.

b. Sistem informasi yang dimiliki saat ini harus dapat memberikan

kemudahaan akses bagi para pihak dan masyarakat dalam

mendapatkan informasi yang jujur (transparan).

7. Aspek Keterjangkauan Pelayanan Peradilan

a. Biaya prodeo yang sudah ditanggung negara.

b. Tersedianya dan masih beroperasinya Zitting Plaatz.

c. Dalam hal penempatan atau pengambilan keputusan dalam

menentukan letak ruang sidang/pengadilan, perlu

dipertimbangkan kemudahan akses bagi masyarakat.

d. Sistem informasi yang dimiliki saat ini perlu

mempertimbangkan kemudahan akses bagi masyarakat.

8. Aspek Kepercayaan Masyarakat

a. Sosialisasi mengenai hukum yang sudah dilakukan saat ini

perlu ditingkatkan, agar pemahaman masyarakat mengenai

hukum menjadi lebih baik.

b. Melalui sistem informasi yang sudah dibangun saat ini, dari sisi

transparansi perlu ditingkatkan. Hal ini perlu dilakukan, agar

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab I Pendahuluan

10

masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang

akurat dan akuntabel.

D. Tantangan yang dihadapi (Threats)

Tinjauan tantangan yang dihadapi dikelompokkan sesuai dengan

aspek-aspek yang menjadi kriteria pengadilan ideal. Berikut adalah

tantangan-tantangan di Pengadilan Tinggi Agama Mataram yang

akan dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat

melakukan perbaikan sebagaimana yang diharapkan.

1. Aspek Proses Peradilan

a. Sistem peradilan yang ada masih belum dapat mempercepat

suatu proses berpekara. Perbaikan sistem peradilan diperlukan

dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas

pengadilan agar dapat melakukan suatu proses perkara secara

efektif dan efisien.

b. Belum adanya standar yang diberlakukan secara tegas mengenai

waktu pelaksanaan dan penyelesaian proses berpekara. Aturan

yang tegas mengenai waktu pelaksanaan dan penyelesaian

proses persidangan ditujukan untuk memberikan kejelasan

kepada para pihak mengenai waktu/lamanya suatu proses

persidangan itu akan berlangsung. Hal ini menjadi penting

mengingat banyaknya keluhan dari para pihak mengenai

ketidakjelasan proses persidangan mereka dan pada akhirnya

akan berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap

kinerja lembaga peradilan itu sendiri.

c. Kurangnya koordinasi dengan para pihak. Pentingnya

peningkatan koordinasi dengan para pihak bertujuan untuk

dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi suatu proses dan

putusan persidangan.

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab I Pendahuluan

11

d. Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan pengguna

jasa pengadilan.

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan

a. Kurang jelasnya peran, wewenang dan tanggung jawab antar

aparat peradilan. Kejelasan peran, wewenang dan tanggung

jawab dibutuhkan untuk menghindari terjadinya tumpang

tindih pekerjaan dan juga berguna untuk meningkatkan

tanggung jawab dari tiap-tiap aparat peradilan.

b. Sistem pembinaan karir yang kurang objektif. Sistem

pembinaan karir dibutuhkan sebagai suatu bentuk dari

tanggung jawab lembaga peradilan dalam mengelola

sumberdaya manusianya. Hal ini bertujuan untuk memberikan

kejelasan mengenai jenjang karir, serta memberikan

kesempatan yang sama bagi setiap aparat peradilan dalam

meningkatkan karirnya.

c. Penempatan sumber daya manusia yang tidak sesuai dengan

kemampuan dan kapabilitasnya. Penempatan sumber daya

manusia yang sesuai dengan kemampuan dan kapabilitasnya

bertujuan untuk dapat mengefektifkan kinerja dari lembaga

peradilan itu sendiri. Dengan dapat menempatkan sumber daya

yang sesuai dengan kemampuannya diharapkan tiap-tiap

bidang pekerjaan di dalam lembaga peradilan dapat tertangani

dengan baik sehingga mampu meningkatkan kinerja dari

lembaga peradilan.

c. Personil di Pengadilan Tinggi Agama Mataram belum

seluruhnya menguasai visi dan misi Pengadilan Tinggi Agama

Mataram.

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab I Pendahuluan

12

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan

a. Belum adanya sistem reward & punishment. Sistem reward dan

punishment bertujuan untuk dapat mengontrol kinerja dari para

aparat peradilan, sehingga mereka dapat lebih bertanggung

jawab dan termotivasi dalam melakukan fungsi dan tugasnya

sehari-hari, serta meningkatkan kinerjanya.

4. Aspek Tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan

a. Kurangnya sosialisasi visi dan misi ke pengadilan daerah.

Mengingat visi dan misi merupakan landasan dasar bagi

Pengadilan Tinggi Agama Mataram dalam mencapai tujuan dan

fungsinya sebagai suatu lembaga peradilan, sehingga

pemahaman dan pengetahuan mengenai visi dan misi yang ada

perlu dimiliki oleh setiap aparat peradilan di semua jenjang.

Sosialisasi ini dirasa perlu dilakukan untuk menginformasikan

visi dan misi yang berlaku ke seluruh bagian lembaga peradilan,

agar pemahaman yang dimiliki oleh semua elemen di dalamnya

menjadi seragam dan standar.

b. Letak Pengadilan di wilayah Pengadilan Tinggi Agama

Mataram secara geografis berada di tiga kepulauan, yaitu Bali,

Lombok dan Sumbawa, sehingga pengiriman administrasi

untuk perkara banding ke Pengadilan Tinggi Agama Mataram

membutuhkan waktu lebih lama.

5. Aspek Sarana dan Prasarana

a. Anggaran yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan. Anggaran

yang diberikan pusat tidak dapat mendukung setiap kegiatan,

sarana dan prasarana dari Institusi peradilan. Oleh karena itu

diharapkan rancangan anggaran yang diajukan dari Pengadilan

Tinggi Agama Mataram kepada pusat mampu memenuhi

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab I Pendahuluan

13

kebutuhan. Dengan terpenuhinya kebutuhan dari Pengadilan

Tinggi Agama Mataram melalui anggaran diharapkan dapat

meningkatkan sarana dan prasarana yang ada, meningkatkan

kepuasan pengguna jasa dan atau meningkatnya

keterjangkauan masyarakat terhadap jasa pengadilan.

6. Aspek Kepuasan Pengguna Pengadilan

a. Kurang maksimalnya pemanfaatan media yang dapat

menampung kritik dan saran dari masyarakat. Dibutuhkan

suatu media yang dapat menampung aspirasi dari masyarakat

agar lembaga peradilan dapat mengetahui apa yang dibutuhkan

dan menjadi fokus perhatian dari masyarakat pencari keadilan.

Setelah mengetahui apa yang menjadi fokus perhatian dari

masyarakat diharapkan lembaga peradilan mampu

menindaklanjuti apa yang menjadi saran dan kritik dari

masyarakat tersebut untuk meningkatkan kinerjanya.

b. Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan pengguna

jasa pengadilan. Alat pengukuran ini bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana lembaga peradilan mampu

memberikan kepuasan kepada masyarakat. Diharapkan dengan

adanya alat pengukuran ini lembaga peradilan memiliki

data/masukan yang dapat dijadikan sebagai landasan atau

acuan bagi lembaga peradilan dalam membenahi diri.

c. Sarana dan prasarana masih kurang. Sarana dan prasarana yang

dimiliki Pengadilan Tinggi Agama Mataram pada saat ini dirasa

belum memadai, dan juga perawatan yang dilakukan terhadap

sarana dan prasarana yang ada masih minim. Hal ini disebabkan

karena anggaran yang dimiliki oleh Pengadilan Tinggi Agama

Mataram belum mampu memenuhi semua kebutuhan yang ada

dan juga karena dalam penyusunan anggaran belum mengacu

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab I Pendahuluan

14

pada kebutuhan dari lembaga tersebut. Padahal dengan sarana

dan prasarana yang memadai dipercaya dapat mampu

meningkatkan kinerja aparat serta mampu meningkatkan

kepuasan para pengguna jasa pengadilan.

d. Pengadilan belum memiliki mekanisme evaluasi yang dapat

mengukur kepuasan masyarakat.

7. Keterjangkauan Pelayanan Pengadilan

a. Pengadilan Tinggi Agama Mataram belum menyediakan

informasi yang dibutuhkan oleh masyarkat dengan baik.

Pemanfaatan website sebagai alat untuk menyediakan

informasi seluas-luasnya kepada masyarakat masih belum

optimal. Diharapkan pimpinan dan jajarannya memberikan

perhatian penuh agar benar-benar memanfaatkan website yang

telah dibangun sebagai suatu sarana yang dipandang strategis

untuk dapat memberikan akses informasi seluas-luasnya

kepada para pihak sehingga kepercayaan dari masyarakat

terhadap lembaga peradilan itu sendiri dapat meningkat.

b. Letak pengadilan yang sulit dijangkau oleh masyarakat. Pada

saat ini untuk mengikuti proses persidangan, masyarakat masih

harus berjalan dengan jarak yang jauh, terutama bagi mereka di

daerah-daerah. Oleh karena itu letak pengadilan seharusnya

dapat diatur agar lebih mudah dijangkau oleh masyarakat

pencari keadilan.

c. Tidak tersedianya pengacara/advokat bagi para pihak yang

tidak mampu. Pada saat ini masih terdapat pihak yang beracara

yang tidak didampingi oleh pengacara, karena mereka tidak

memiliki biaya untuk mendatangkan pengacara. Padahal

mendapatkan perlindungan hukum merupakan hak dari setiap

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab I Pendahuluan

15

warga negara. Oleh karena itu hendaknya lembaga peradilan

mampu menyediakan pengacara bagi para pihak yang beracara

untuk mendapatkan pembelaan sesuai dengan haknya.

d. Biaya berperkara yang masih dianggap mahal. Hal ini

disebabkan sistim peradilan atau sistim alur perkara yang ada

sekarang masih menuntut biaya tinggi.

8. Kepercayaan Masyarakat

a. Kurangnya sosialisasi mengenai hukum kepada masyarakat.

Sosialisasi hukum yang dimaksud adalah memberikan

pengetahuan mengenai hukum kepada masyarakat. Hal ini

perlu dilakukan mengingat masih banyaknya masyarakat yang

tidak mengenal hukum. Andaipun ada masyarakat yang

mengerti hukum, namun persepsi dan pemahaman mereka

terhadap penerapan hukum di Indonesia ini masih terlalu

beragam. Tujuan dari sosialisasi ini agar masyarakat umum

memiliki pengetahuan yang baik mengenai hukum, baik hukum

yang berlaku, proses hukum, putusan dan lainnya

b. Kurangnya transparansi dari lembaga peradilan. Transparansi

ini bertujuan memberikan gambaran yang jujur kepada

masyarakat mengenai proses peradilan, putusan peradilan,

biaya perkara, dll. Transparansi ini sangat dibutuhkan

mengingat hal ini mampu meningkatkan kepercayaan

masyarakat terhadap suatu lembaga peradilan.

c. Kurangnya independensi lembaga peradilan. Saat ini para

stakeholder masih merasa banyaknya intervensi dari pihak luar

terhadap lembaga peradilan selama proses persidangan

berlangsung. Hal ini menimbulkan ketidakpercayaan

masyarakat terhadap putusan yang dihasilkan oleh lembaga

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab I Pendahuluan

16

peradilan tersebut, karena dianggap merupakan hasil dari

intervensi yang ada. Oleh karena itu diharapkan lembaga

peradilan yang berfungsi dalam memberikan rasa keadilan

kepada masyarakat mampu menjadi lembaga yang independen

dan bebas dari intervensi pihak manapun.

Bab II VISI, MISI, DAN TUJUAN

REVIU RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Jl. Majapahit No. 58 Mataram * email : [email protected] *

www.pta-mataram.go.id

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab II Visi, Misi, dan Tujuan

17

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN

2.1 VISI

Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Agama Mataram Tahun 2010 -

2014 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan

tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui

penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem

kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai

efektivas dan efesiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta

sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Tinggi Agama

Mataram diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah

Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang

telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang

(RPNJP) 2005 – 2025, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam

pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan

misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010 - 2014.

Visi adalah suatu

gambaran yang menantang

tentang keadaan masa depan

yang diinginkan untuk

mewujudkan tercapainya tugas

pokok dan fungsi Pengadilan

Tinggi Agama Mataram.

Visi Pengadilan Tinggi

Agama Mataram mengacu pada

Visi Mahkamah Agung RI yang berhasil dirumuskan dalam sebuah event

Visi Pengadilan Tinggi Agama

Mataram :

“Terwujudnya Pengadilan Tinggi Agama Mataram Yang

Agung”

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab II Visi, Misi, dan Tujuan

18

Rakernas Mahakamah Agung beberapa tahun lalu tepatnya pada 10

September 2009.

Penjelasan

a. Pengadilan Tinggi Agama menunjukkan institusi yang berada dalam

lembaga Mahkamah Agung dan Badan Peradilan Agama khususnya ;

b. Mataram, tentu saja menunjukkan lokasi keberadaan Pengadilan

Tinggi Agama;

c. Agung menunjukkan suatu keadaan/sifat kehormatan, kebesaran,

kemuliaan, keluhuran;

Melalui visi ini, ingin menjadikan Pengadilan Tinggi Agama Mataram

sebagai Institusi yang dihormati, dimana didalamnya dikelola oleh hakim

dan pegawai yang memiliki kemuliaan dan kebesaran serta keluhuran

sikap dan jiwa dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu memutus

perkara.

Untuk memperjelas upaya pencapaian visi tersebut, Pengadilan

Tinggi Agama Mataram menurunkannya dalam 5 (lima) pilar misi – yang

diuraikan pada bagian berikutnya.

2.2. MISI

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai

visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud

dengan baik.

Misi Pengadilan Tinggi Agama Mataram, adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan

transparansi.

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka

peningkatan pelayanan pada masyarakat.

3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien.

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab II Visi, Misi, dan Tujuan

19

4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang

efektif dan efisien.

5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

2.3. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

2.3.1 Tujuan Strategis

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan

ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan

Tinggi Agama Mataram.

Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Agama

Mataram adalah sebagai berikut :

1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya

terpenuhi.

Indikator : Persentase putusan yang tidak diajukan upaya

hukum banding,kasasi dan peninjauan kembali.

2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan.

Indikator : (1) Persentase bantuan hukum golongan

miskin/minoritas/terpinggirkan yang dapat

dilayani ; (2) Persentase perkara prodeo yang

dapat diselesaikan (berkekuatan hukum tetap)

dan tepat waktu; (3) Persentase pengunjung

website yang puas dengan informasi peradilan

yang tersedia.

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab II Visi, Misi, dan Tujuan

20

3. Masyarakat percaya bahwa Pengadilan Tinggi Tinggi Agama

Mataram dan Pengadilan Agama di bawahnya memenuhi butir 1

dan 2 di atas.

Indikator : (1) Persentase putusan perkara yang

berkekuatan hukum tetap dan telah dieksekusi;

(2) Persentase pengunjung website yang puas

dengan informasi peradilan yang tersedia.

2.3.2 Sasaran Strategis

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu

sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019.

Sesuai dengan Hasil Reviu Renstra Pengadilan Tinggi Agama

Mataram 2010-2014 ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua

Pengadilan Tinggi Agama Mataram Nomor W22-A/

/OT.01.1/SK/II/2013, maka sasaran yang hendak dicapai

Pengadilan Tinggi Agama Mataram disesuaikan menjadi 7

(tujuh) Sasaran Strategis adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya penyelesaian perkara.

2. Peningkatan aksebilitas putusan Hakim.

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice).

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

6. Meningkatnya kualitas pengawasan.

7. Peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab II Visi, Misi, dan Tujuan

21

2.3.3 Indikator Kinerja

Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas

keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan

tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan

digambarkan sebagai berikut :

a. Indikator Sasaran Ad.1 : Meningkatnya penyelesaian

perkara

1) Persentase mediasi yang diselesaikan

2) Persentase sisa perkara yang diselesaikan

3) Persentase perkara yang diselesaikan

4) Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 6 bulan

5) Persentase penurunan sisa perkara

b. Indikator Sasaran Ad.2 : Peningkatan aksebilitas putusan

Hakim

1) Persentase penurunan upaya hukum banding, kasasi dan

peninjauan kembali

2) Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu rata-rata penyampaian minutasi perkara kepada

pengadilan dibawah 6 bulan terhitung mulai tanggal

perkara diputus

c. Indikator Sasaran Ad.3: Peningkatan efektivitas

pengelolaan penyelesaian perkara

1) Persentase berkas yang diajukan kasasi dan Peninjauan

Kembali yang disampaikan secara lengkap

2) Persentase berkas yang diregister dan siap

didistribusikan ke Majelis

d. Indikator Sasaran Ad.4 : Peningkatan aksesbilitas

masyarakat terhadap peradilan (acces to justice).

1) - Persentase Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab II Visi, Misi, dan Tujuan

22

2) Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara

zeeting plaatzs

3) Persentase masyakat pencari keadilan golongan tertentu

yang mendapat layanan bantuan hukum (posbakum).

4) amar putusan perkara yang menarik perhatian

masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam

waktu maksimal satu hari kerja sejak diputus.

e. Indikator Sasaran Ad.5 : Peningkatan kepatuhan terhadap

putusan pengadilan

1) Persentase putusan pengadilan perkara perdata yang

mempunyai kekuatan hukum

2) tetap yang ditindaklanjuti dan dieksekusi

3) Persentase perkara yang diselesaikan dengan cara sistem

kamar

4) Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu rata-rata penyampaian

5) Indikator Sasaran Ad.6 : Peningkatan kualitas

pengawasan

6) - Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

7) - Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang

ditindaklanjuti

8) Indikator Sasaran Ad.7 : Peningkatan kualitas Sumber

Daya Manusia

9) - Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial

10) - Persentase pegawai yang lulus diklat non teknis

yudisial

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab II Visi, Misi, dan Tujuan

23

NO

KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang diselesaikan

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan c. Persentase perkara yang diselesaikan d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam

jangka waktu maksimal 6 bulan 2. Peningkatan

aksepbilitas putusan Hakim

Persentase penurunan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara d. Prosentase penyampaian pemberitahuan

relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon)

e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat 4. Peningkatan

aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling

c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab II Visi, Misi, dan Tujuan

24

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

2.4. PROGRAM DAN KEGIATAN

Tujuh sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan

Tinggi Agama Mataram untuk mewujudkan visi dan misi yang telah

ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan

dilaksanakan sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan

program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian

perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat

terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan

Tinggi Agama Mataram dalam pelaksanaan Program Peningkatan

Manajemen Peradilan Agama adalah :

1. Penyelesaian Perkara Banding

2. Penyelesaian Sisa Perkara Banding

3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap

dan tepat waktu

4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang

tepat waktu

5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan

perkara

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab II Visi, Misi, dan Tujuan

25

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Mahkamah Agung

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis

menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai

pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan

dalam program ini adalah :

1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial

2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk

3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah

Agung

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah

Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan

sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan

sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan

tingkat pertama.

Bab III ARAH KEBIJAKAN DAN

STRATEGI

REVIU RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Jl. Majapahit No. 58 Mataram * email : [email protected] *

www.pta-mataram.go.id

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab III Arah Kebijakan dan Strategi

25

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Pengadilan Tinggi Agama Mataram dalam mendukung kebijakan

Mahkamah Agung dalam mencapai sasaran pembangunan di bidang hukum

telah menetapkan arah kebijakan dan strategi lembaga. Pengadilan Tinggi

Agama Mataram menetapkan 7 (tujuh) sasaran strategis yang terdiri dari:

1. Meningkatnya penyelesaian perkara.

2. Peningkatan aksebilitas putusan hakim.

3. Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara

4. Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to

justice).

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

7. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.

Tujuh sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan

Tinggi Agama Mataram untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan,

Pengadilan Tinggi Agama Mataram menetapkan arah dan kebijakan serta

strategi sebagai berikut :

1. Peningkatan kinerja.

Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam meningkatkan sistem

manajemen perkara yang akuntabel dan transparan sehingga masyarakat

pencari keadilan dapat memperoleh kepastian hukum. Kinerja sangat

mempengaruhi tinggi rendahnya angka penyelesaian perkara, proses

peradilan yang cepat, sederhana, transparan dan akuntabel. Peningkatan

kinerja bertujuan untuk meningkatkan integritas sumber daya aparatur

peradilan.

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Bab III Arah Kebijakan dan Strategi

26

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan strategi

peningkatan kinerja :

a. Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme promosi dan mutasi

sesuai dengan kompetensi.

b. Pengawasan eksternal dan internal. Hal ini disebutkan untuk

menjamin berjalannya proses penegakan hukum yang akuntabel, dan

memenuhi rasa keadilan masyarakat.

c. Menguasai Standar Operasional Pekerjaan (SOP) sesuai bidangnya.

d. Disamping itu, perlu adanya dukungan sarana dan prasarana dan

teknologi informasi yang memadai untuk meningkatkan kinerja.

2. Peningkatan kualitas pelayanan publik.

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, diperlukan

kebijakan yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan mengatur dengan jelas hak

dan kewajiban penyelenggaraan pelayanan maupun penerima layanan.

b. Memiliki mekanisme penanganan pengaduan.

c. Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi untuk

pelayanan publik.

PENUTUP

REVIU RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Jl. Majapahit No. 58 Mataram * email : [email protected] *

www.pta-mataram.go.id

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Penutup

iv

PENUTUP

Atas pertolongan Allah SWT, maka Rencana Strategis Pengadilan Tinggi

Agama Mataram Tahun 2010 -2014 ini dapat disusun.

Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Agama Mataram Tahun 2010 -2014ini

berisikan Tentang Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, dan Arah Kebijakan dan

Strategi yang akan dilaksanakan dan dipedomani oleh setiap satuan kerja

dilingkungan Pengadilan Tinggi Agama Mataram.

Pengadilan Tinggi Agama Mataram sebagai Voorpost atau kawal depan

Mahkamah Agung di tingkat wilayah, yang sudah barang tentu turut pula

memiliki tanggung jawab moral dan loyalitas terhadap segala apa yang tengah

dicanangkan Mahkamah Agung RI selaku induk organisasi.

Seluruh rencana pelaksanaan program dan kebijakan Pengadilan Tinggi Agama

Mataram pada periode 2010 -2014dituangkan dalam dokumen ini dengan

mengacu pada visi dan misi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis

Pengadilan Tinggi Agama Mataram untuk periode 2015-2019. Penjabaran

mengenai kegiatan, outcome, indikator, dan target-target serta pendanaan yang

dibutuhkan untuk 5 (lima) tahun mendatang dapat dilihat dalam Matriks

Kinerja (terlampir).

Mengingat perubahan lingkungan yang sangat pesat dan kompleks, maka

selama kurun waktu berlakunya rencana strategis ini, dapat dilakukan upaya

kajian dan bila perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian seperlunya.

Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Rencana Strategis

Pengadilan Tinggi Agama Mataram ini diucapkan penghargaan yang setinggi-

tingginya, dan selanjutnya Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Agama

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Penutup

v

Mataram ini hanya dapat dilaksanakan dan tercapai tujuannya, bila

dilaksanakan dengan dedikasi dan kerja keras oleh semua pegawai di

lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Mataram.

Mudah-mudahan kita sekalian memperoleh rahmat, taufiq, hidayah dan inayah

dari Allah SWT.

Mataram, Desember 2013

LAMPIRAN

REVIU RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Jl. Majapahit No. 58 Mataram * email : [email protected] *

www.pta-mataram.go.id

Reviu Rencana Strategis PTA Mataram 2010-2014 Lampiran

i

Matriks Rencana Strategis Tahun 2010-2014

Pengadilan Tinggi Agama Mataram

1. MATRIKS PENCAPAIAN KINERJA

1 1). Persentase perkara yang

diselesaikan

83.00 % di tk.

Banding

84.00 % di tk.

Banding

85.00 % di tk.

Banding

85.00 % di tk.

Bandin

g

85.00 % di tk.

Banding

83.00 % di tk.

Pertama

84.00 % di tk.

Pertama

85.00 % di tk.

Pertama

85.00 % di tk.

Pertam

a

85.00 % di tk.

Pertama

2). 84.00 % di tk.

Banding

85.00 % di tk.

Banding

86.00 % di tk.

Banding

86.00 % di tk.

Bandin

g

86.00 % di tk.

Banding

84.00 % di tk.

Pertama

85.00 % di tk.

Pertama

86.00 % di tk.

Pertama

86.00 % di tk.

Pertam

a

86.00 % di tk.

Pertama

3). Persentase putusan pengadilan

Tk. I yang tidak naik banding

94.00 % 95.00 % 96.00 % 96.00 % 96.00 %

4). Persentase putusan pengadilan

Tk. Banding yang tidak naik

kasasi

44.00 % 45.00 % 46.00 % 46.00 % 46.00 %

5). Pelayanan perkara secara

Prodeo bagi masyarakat miskin a. Jumlah pengadilan Tk.I yang

melaksanakan pelayanan

17 satker 17 satker 17 satker 17 satker 17 satker

b. Jumlah Perkara yang

diselesaikan secara prodeo

1000 perkara 1147 perkara 1000 perkara 1000 perkara 1500 perkara

c. Persentase capaian

penyelesaian perkara prodeo

dengan alokasi anggaran

prodeo

100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 %

6). Pelayanan perkara secara

Sidang Keliling untuk

menjangkau lapisan masyarakat

di daerah terpencil

a. Jumlah pengadilan Tk.I yang

melaksanakan pelayanan

kegiatan Sidang Keliling

17 satker 17 satker 17 satker 17 satker 17 satker

b. Jumlah kegiatan sidang keliling 10 keg. 10 keg. 10 keg. 10 keg. 10 keg.

c. Persentase capaian

pelaksanaan sidang keliling

dengan alokasi anggaran

100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 %

2013 2014

MATRIKS RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 - 2014

PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM

No Sasaran Indikator SasaranTarget Jangka Menengah

Program Tujuan2010

Persentase putusan/penetapan

yang terbit terhadap perkara

banding yang masuk

Indikator tujuan2011 2012

Meningkatnya

kemampuan dan

kinerja pengadilan

agar lebih efektif dan

efisien

Terselenggaranya

manajemen penyelesaian

perkara yang cepat, tepat

waktu dan biaya ringan

serta akuntabel

Peningkatan

Manajemen Peradilan

Agama

Terwujudnya penyelesaian

perkara yang sederhana,

tepat waktu, transparan,

dan akuntabel

Rencana Strategis PTA Mataram Tahun 2010 - 2014 1

2013 2014No Sasaran Indikator Sasaran

Target Jangka MenengahProgram Tujuan

2010Indikator tujuan

2011 2012

7). Pelayanan Posbakum

a. Jumlah pengadilan Tk.I yang

melaksanakan pelayanan

Posbakum

17 satker 17 satker 17 satker 17 satker 17 satker

b. Jumlah layanan posbakum 600 perkara 680 perkara 600 perkara 600 perkara 800 perkara

c. Persentase capaian pelayanan

posbakum dengan alokasi

anggaran prodeo

100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 %

8). Persentase mediasi yang

berhasil

5.00 % 4.5 % 5.00 % 5.00 % 5.00 %

2 Terselesaikannya

administrasi perkara yang

efektif, efisien, dan

9). Persentase berkas yang

diajukan banding yang

disampaikan secara lengkap

100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 %

10). Persentase berkas yang

diregister dan siap

didistribusikan ke Majelis

100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 %

11). Persentase penyampaian

salinan putusan kepada para

pihak

100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 %

12). Automatisasi Pola Bindalmin

melalui SIADPTA/SIADPA-Plus

18 satker 18 satker 18 satker 18 satker 18 satker

3 Meningkatnya

kualitas sumber daya

manusia Pengadilan

Terwujudnya aparatur

peradilan yang profesional

dan berkinerja

13). Produktifitas Hakim dalam

penanganan perkara

14). Persentase pegawai yang telah

mengikuti bimtek teknis yudisial

25.00 % 25.00 % 25.00 % 25.00 % 25.00 %

15). Persentase pegawai yang telah

mengikuti diklat non yudisial

% % % % %

16). Persentase SDM yang lulus

Sertifikasi Pengadaan

Barang/Jasa

50.00 % 20.00 % 20.00 % 20.00 % 20.00 %

4 Terwujudnya

pengawasan yang

internal yang efektif

dan efisien

Terwujudnya pengawasan

internal yang efektif dan

efisien

17). Persentase pengaduan yang

ditindaklanjuti

% 50.00 % 50.00 % 50.00 % 50.00 %

18). Persentase temuan yg

ditindaklanjuti

100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 %

Meningkatnya aksesiblitas

masyarakat terhadap

peradilan (acces to justice )

19). Persentase putusan banding

yang diunggah (di-upload ) ke

website

18 satker 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 %

20). Tersedianya layanan informasi

dan pengaduan

18 satker 18 satker 18 satker 18 satker 18 satker

Dukungan

Manajemen dan

pelaksanaan tugas

teknis lainnya

Meningkatnya

pelayanan hukum

yang prima kepada

pencari keadilan

Memberikan pelayanan

hukum yang prima dan

berkeadilan

Dukungan

Manajemen dan

pelaksanaan tugas

teknis lainnya

Mencetak SDM yang

handal, profesional dan

berkinerja

Dukungan

Manajemen dan

pelaksanaan tugas

teknis lainnya

Terciptanya sistem dan

mekanisme pengawasan

internal yang efektif dan

efisien

Rencana Strategis PTA Mataram Tahun 2010 - 2014 2

2013 2014No Sasaran Indikator Sasaran

Target Jangka MenengahProgram Tujuan

2010Indikator tujuan

2011 2012

4 Meningkatnya

akuntabilitas dan

transparansi

peradilan

Tersedianya sarana

prasarana

penyelenggaraan peradilan

21). Tersedianya gedung pengadilan

yang layak, refresentatif dan

memadai sesuai SK KMA No.

143 tahun 2007 tentang

Prototipe Gedung Pengadilan

13 satker 13 satker 13 satker 15 satker 18 satker

22). Tersedianya infrastruktur baik

perangkat lunak dan keras bagi

pengembangan teknologi

informasi

18 satker 18 satker 18 satker 18 satker 18 satker

23). Tersedianya sarana dan

prasarana fasilitas perkantoran

untuk kelancaran operasional

penyelenggaraan peradilan

18 satker 18 satker 18 satker 18 satker 18 satker

24). Persentase kegiatan pelaporan

biaya perkara baik di pengadilan

tingkat pertama maupun tingkat

banding

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

25). Tersedianya infrastruktur baik

perangkat lunak dan keras bagi

pengembangan teknologi

informasi

18 satker 18 satker 18 satker 18 satker 18 satker

26). Persentase kegiatan yang

dilaksanakan sesuai dokumen

perencanaan

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

27). Persentase dokumen

administrasi keuangan yang

diselesaikan tepat waktu

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

28). Persentase barang milik negara

yang tercatat/terinventarisasi

sesuai kaidah pencatatan BMN

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

29). Persentase dokumen pelaporan

baik Laporan Tahunan maupun

LAKIP yang diselesaikan tepat

waktu

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

30). Persentase pejabat yang

melaporkan LHKPN

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Meningkatnya kelancaran,

kenyamanan,

penyelenggaraan

peradilan baik di tingkat

banding maupun tingkat

pertama

Meningkatnya kinerja

manajemen internal dalam

rangka pelaksanaan tugas

peradilan

Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Aparatur mahkamah

Agung

Penyelenggaraan

peradilan yang berbasis

Teknologi Informasi

Rencana Strategis PTA Mataram Tahun 2010 - 2014 3