rra1c210088 artikel

11
Nur amina : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL JIGSAW PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP AL-FALAH JAMBI OLEH : NUR AMINA RRA1C210088 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER, 2015

Upload: heri-kustadi

Post on 18-Feb-2016

7 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Berbagi lebih indah

TRANSCRIPT

Page 1: Rra1c210088 Artikel

Nur amina : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL

JIGSAW PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

DI KELAS VIII SMP AL-FALAH JAMBI

OLEH :

NUR AMINA

RRA1C210088

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

OKTOBER, 2015

Page 2: Rra1c210088 Artikel

Nur amina : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 2

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MENGGUNAKAN

PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL JIGSAW

PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

DI SMP AL-FALLAH JAMBI

Oleh :

Nur amina 1)

, Dr. Kamid,M.Si 2)

, Drs.Zaimi Effendi,M.Pd 2)

1) Alumni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi

2) Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi

Email: 1)

[email protected]

ABSTRAK

Berdasarkan hasil observasi peneliti sebelum melakukan penelitian dan melihat

data nilai siswa maka diperoleh hasil belajar yang dicapai siswa masih rendah. Masih

rendahnya hasil belajar siswa pada materi himpunan serta belum terpenuhinya standar

ketuntasan dengan KKM sekolahan ini yaitu 70. Selain itu peneliti juga melihat sendiri

guru mata pelajaran mengajar dikelas, didapati bahwa metode, strategi maupun cara guru

menyampaikan materi sudah bagus, tetapi penyebab dari rendahnya presentase

ketuntasan siswa itu berasal dari kurang penguasaan guru dalam pembuatan LKS. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan produk Lembar Kerja Siswa (LKS)

matematika menggunakan pendekatan scientific dengan model jigsaw pada materi

persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP serta untuk mengetahui keefektifan

Lembar Kerja Siswa (LKS) menggunakan pendekatan scientific dengan model jigsaw

pada materi persamaan linear dua variabel di kelas VIII SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini mendesain

LKS, pemberian tes untuk mengetahui hasil belajar siswa dan pemberian angket untuk

mengetahui hasil respon siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

lembar penilaian ahli materi dan desain terhadap LKS, angket tanggapan guru dan siswa

pada uji coba kelompok kecil, lembar observasi aktivitas siswa, tes hasil belajar siswa

dan angket respon siswa pada uji coba pemakaian. Setelah LKS dibuat maka LKS

tersebut divalidasi oleh ahli. Validasi dilakukan oleh ahli materi dan ahli desain dengan

nilai baik. Setelah LKS divalidasi dan direvisi, maka selanjutnya dilakukan

implementasi di kelas VIII SMP Al-Falah Jambi.

Proses pengembangan lembar kerja siswa yang telah dilakukan dilanjutkan

dengan tahap validasi yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli desain dengan rerata

skor validasi 3,45 pada kategori “baik” dan untuk validasi desain media bahan ajar

setelah revisi di centang pada kolom setuju semua, jadi untuk desain bahan ajar setuju

dan valid. Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap tes akhir materi persamaan linear

dua variabel diperoleh 79,41% nilai siswa mencapai kriteria ketuntasan minimum, hasil

observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mencapai 61% menunjukkan

kategori “baik” Ini artinya LKS yang dibuat ini efektif digunakan oleh guru matematika

SMP khususnya pada pembelajaran persamaan linear dua variabel.

Kata Kunci : Pengembangan LKS, Pendekatan Scientific dengan model Jigsaw,

Persamaan Linear Dua Variabel

Page 3: Rra1c210088 Artikel

Nur amina : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 3

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MENGGUNAKAN

PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL JIGSAW

PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

DI SMP AL-FALLAH JAMBI

Oleh :

Nur amina 1)

, Dr. Kamid,M.Si 2)

, Drs.Zaimi Effendi,M.Pd 2)

1) Alumni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi

2) Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jambi

Email: 1)

[email protected]

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang sesuai dengan

kebutuhan masa depan hanya akan dapat

terwujud apabila terjadi pergesaran atau

perubahan pola pikir. pergeseran pada

kurikulum 2013 meliputi proses

pembelajaran, diantaranya dari berpusat

pada guru menuju berpusat pada siswa,

dari pasif menuju aktif menyelediki, dari

maya/abstrak menuju konteks dunia nyata,

dan dari pembelajaran pribadi menuju

pembelajaran berbasis tim. Dalam kegiatan

belajar mengajar, pendekatan dan

penggunaan perangkat pembelajaran

adalah salah dua faktor penunjang dan

penentu keberhasilan guru dalam

pembelajaran.

Proses pembelajaran dapat

dipadankan dengan suatu proses ilmiah.

Karena itu, Kurikulum 2013

mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah

dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah

diyakini sebagai titian emas perkembangan

dan pengembangan sikap, keterampilan,

dan pengetahuan peserta didik. Proses

pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk

semua jenjang dilaksanakan dengan

menggunakan pendekatan scientific/ilmiah

(Kemendikbud, 2013). Secara sederhana

pendekatan ilmiah merupakan suatu cara

atau mekanisme untuk mendapatkan

pengetahuan dengan prosedur yang

didasakan pada suatu metode ilmiah.

Pendekatan ilmiah ini memerlukan

langkah-langkah pokok (umum): (1)

mengamati; (2) menanya; (3) menalar; (4)

mencoba; dan (5) membentuk jejaring

(Kemendikbud,2013:161). Disamping itu,

dalam proses pembelajaran matematika

diharapkan siswa memiliki kemampuan

untuk memahami konsep atau materi

pelajaran dapat berjalan dengan baik, guru

dituntut untuk menggunakan perangkat

pembelajaran yang dapat mempercepat

proses pemahaman konsep tersebut.

Berdasarkan Permendikbud No.87 Tahun

2013 tentang Program Pendidikan Profesi

Guru Prajabatan pada pasal 1

mengisyaratkan bahwa perangkat

pembelajaran yang komprehensif

mencakup RPP, bahan ajar, media

pembelajaran, evaluasi, dan Lembar Kerja

Siswa (LKS). LKS memiliki peranan

penting dalam upaya pembentukan

kemampuan dasar sesuai dengan indikator

pencapaian hasil belajar yang harus

ditempuh. Dengan adanya LKS guru akan

lebih mudah dalam melaksanakan

pembelajaran dan siswa akan lebih

terbantu dan mudah dalam belajar.

Diantara fungsi sebuah LKS adalah

mempermudah peserta didik untuk

memahami materi dan mempermudah

pelaksanaan pengajaran kepada peserta

didik (Prastowo,2015:205). Sebuah LKS

yang inovatif dan kreatif akan

menciptakan proses pembelajaran menjadi

lebih menyenangkan (Prastowo,2015:211).

Sebuah LKS yang dirancang sesuai dengan

cara kerja alami otak manusia akan lebih

menyempurnakan fungsi dan peranan

sebuah LKS. Hal ini didukung oleh

pendapat Windura (2013:30) yang

menyatakan bahwa dengan menggunakan

Page 4: Rra1c210088 Artikel

Nur amina : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 4

otak sesuai dengan kerja alaminya, maka

belajar dan berfikir akan cepat, mudah,

dan menyenangkan.

Namun, kenyataannya hingga

sekarang masih banyak kita temukan

kegiatan belajar di sekolah-sekolah yang

malah sangat bertentangan dengan ketiga

cara kerja alami otak tersebut. Pertama,

dalam belajar masih banyak ditemukan

kegiatan belajar yang didominasi oleh otak

kiri. Perlu diketahui bahwa otak manusia

mempunyai sifat balancing

(menyeimbangkan), sehingga dalam

kegiatan belajar yang didominasi oleh otak

kiri saja, maka otak kanan siswa pun pasti

berusaha menyeimbangkan meskipun hal

itu terjadi tanpa disadari siswa. Sifat otak

ini akan terlihat saat siswa itu jenuh, yakni

dengan cara menggambar/mencoret-coret,

melamun, bosan, mengantuk

(Windura,2013:21). Karena otak kanan

tidak memiliki kesempatan untuk

digunakan dalam kegiatan belajar tadi,

maka akan terjadilah siswa yang sulit

berkonsentrasi, sulit memahami materi.

Kedua, kenyataan yang terlihat bahwa

dalam belajar terlihat bahwa catatan siswa

hanya dipenuhi tulisan yang panjang,

hanya penuh dengan huruf, kata, dan

angka. Dalam kegiatan belajar yang

diterima dan dialami siswa adalah verbal.

Itu tidak sesuai dengan cara kerja alami

otaknya yakni gambar/visual. Gambar

hanya terlihat pada materi-materi tertentu

seperti geometri. Padahal otak pun perlu

bekerja secara alami, yaitu gambar/visual

di semua materi. Ketiga, pada dasarnya

untuk mengembangkan penguasaan

konsep yang baik dibutuhkan komitmen

siswa dalam memilih “belajar” sebagai hal

yang “bermakna”, lebih dari sekedar

menghafal, yaitu membutuhkan kemauan

siswa mencari hubungan konseptual antara

pengetahuan yang dimiliki dengan yang

sedang dipelajari. Namun, kebanyakan

siswa memahami materi secara parsial,

tidak memahami betul hubungan antar

masing-masing pengetahuan.

Ketiga permasalahan diatas

membuktikan bahwa perangkat

pembelajaran khususnya LKS masih

belum mampu mengajak/mengarahkan

siswa untuk belajar sesuai dengan kerja

alami orak mereka. Keadaan ini dapat

mengakibatkan tidak maksimal

pembelajaran khususnya pada tahap

penanaman konsep kepada siswa, sehingga

pembelajaran tidak berjalan sesuai dengan

tuntutan yakni tidak tercapainya

kompetensi dasar yang telah ditetapkan.

Kondisi diatas mempengaruhi

pemahaman siswa pada pelajaran

matematika, khususnya tentang Bangun

Ruang Sisi Datar Beraturan pada tingkat

SMP kelas VIII SMP, khususnya pada

Kompetensi Dasar (KD) yang relevan

dengan materi Bangun Ruang Sisi Datar

Beraturan yakni: (1) menghargai dan

menghayati ajaran agama yang dianut (KD

1.1); (2) memiliki sikap terbuka, santun,

objektif, menghargai pendapat dan karya

teman dalam interaksi kelompok maupun

aktivitas sehari-hari (KD 2.3); dan (3)

menentukan luas permukaan dan volume

kubus, balok, prisma, dan limas (KD 3.9).

Pada materi ini, kegiatan belajar masih

mengandung ketiga permasalahan seperti

yang telah dijabarkan sebelumnya.

Hingga sekarang telah banyak

penelitian yang berkaitan dengan

problema-problema di atas. Dari

penelitian-penelitian yang dimaksud

ditemukan satu solusi yang mampu

menghindari problema diatas terjadi dalam

proses pembelajaran. Solusi yang

dimaksud adalah penerapan Mind Map

dalam kegiatan belajar mengajar. Sejalan

dengan pendapat Windura (2013:30) yang

menyatakan bahwa Mind Map bekerja

sesuai dengan tiga cara kerja alami otak

manusia. Penelitian tersebut menunjukkan

bahwa Mind Map dapat diterapkan pada

berbagai materi pelajaran, seperti

penelitian yang dilakukan oleh

Permatasari,dkk (2013) yang

memfokuskan penelitian pada penerapan

media mind mapping program pada model

pembelajaran contextual teaching and

learning (CTL) untuk meningkatkan

motivasi dan hasil belajar fisika pada

Page 5: Rra1c210088 Artikel

Nur amina : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 5

siswa kelas XI.A2 SMA negeri 4

Surakarta. Namun, dari penelitian yang

ada sebelumnya, peneliti belum

menemukan adanya penelitian yang fokus

pada pengembangan LKS mind mapping

berbasis scientific. Padahal, pada

penerapan kurikulum 2013, LKS yang

dirancang mengikuti langkah-langkah

scientific merupakan perangkat

pembelajaran pokok yang harus ada dalam

pembelajaran. Ditambah lagi, dengan

adanya perpaduan antara mind map dengan

LKS yang dimaksud diatas dapat dijadikan

salah satu solusi untuk menghindari

permasalahan seperti yang disebutkan

sebelumnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka

penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Pengembangan

Lembar Kerja Siswa (LKS) Mind Map

berbasis Scientific Pada Materi Bangun

Ruang Sisi Datar Beraturan dalam

Implementasi Kurikulum 2013”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah :

1. Bagaimana mengembangkan Lembar

Kerja Siswa (LKS) Model jigsaw

berbasis Scientific pada materi Bangun

Ruang Sisi Datar Beraturan dalam

implementasi kurikulum 2013?

2. Apakah penggunaan Lembar Kerja

Siswa (LKS) Mind Map berbasis

Scientific pada materi Bangun Ruang

Sisi Datar Beraturan dalam

implementasi kurikulum 2013 efektif ?

Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah

yang dikemukakan diatas, maka tujuan

yang ingin dicapai pada penelitian ini

adalah:

1. Menghasilkan produk berupa Lembar

Kerja Siswa (LKS) Mind Map berbasis

scientific pada materi Bangun Ruang

Sisi Datar Beraturan dalam

implementasi kurikulum 2013.

2. Mengetahui efektifitas penggunaan

Lembar Kerja Siswa (LKS) Mind

model jigsaw berbasis scientific pada

materi Bangun Ruang Sisi Datar

Beraturan yang dikembangkan.

II. KAJIAN PUSTAKA

Lembar Kerja Siswa

Sebagaimana diungkapkan dalam

pedoman umum pengembangan bahan

ajar, lembar kegiatan siswa (student work

sheet) adalah lembaran-lembaran berisi

tugas yang harus dikerjakan oleh peserta

didik. Lembar kegiatan biasanya berupa

petunjuk atau langkah-langkah untuk

menyelesaikan suatu tugas. Dan, tugas

tersebut haruslah jelas kompetensi dasar

yang akan dicapai (Prastowo,2015:203).

Menurut Trianto (Elisa,2012:15)

Lembar Kerja Siswa memuat sekumpulan

kegiatan mendasar yang harus dilakukan

oleh siswa untuk memaksimalkan

pemahaman dalam upaya pembentukan

kemampuan dasar sesuai indikator

pencapaian hasil belajar yang harus

ditempuh.

Dari beberapa pengertian diatas

dapat disimpulkan bahwa LKS adalah

lembaran-lembaran yang berisi pedoman

bagi siswa untuk melakukan kegiatan

mendasar yang harus dilakukan oleh siswa

dengan tujuan untuk melakukan aktivitas

belajar mengajar dalam upaya

pembentukan kemampuan dasar sesuai

indikator pencapaian hasil belajar yang

harus ditempuh. Struktur LKS terdiri atas

enam komponen yaitu judul, petunjuk

belajar, kompetensi yang akan dicapai,

informasi pendukung, tugas-tugas dan

langkah-langkah kerja serta penilaian.

Pendekatan Scientific dalam

Pembelajaran Matematika

Pendekatan ilmiah (scientific

appoach) dalam pembelajaran semua mata

pelajaran meliputi menggali informasi

melaui pengamatan, bertanya, percobaan,

kemudian mengolah data atau informasi,

menyajikan data atau informasi,

Page 6: Rra1c210088 Artikel

Nur amina : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 6

dilanjutkan dengan menganalisis, menalar,

kemudian menyimpulkan, dan mencipta.

Pendekatan ilmiah dalam pelajaran

tertentu tidak sama persis dengan pelajaran

tertentu lainnya. Misalnya dalam pelajaran

matematika, maka langkah-langkahnya

dalam pendekatan ilmiah sebagai berikut:

(1) Mengamati fakta; (2) Menanya; (3)

Menalar; (4) Mencoba; dan (5)

Menyimpulkan

Model jigsaw

Model jigsaw diciptakan pertama

kali oleh Tony Buzan dari Inggris, seorang

pakar pengembangan otak, kreativitas dan

revolusi pendidikan sejak awal tahun

1970-an. Di Indonesia sendiri, Mind Map

telah masuk sejak 1980-an dan mencapai

puncaknya di dunia pendidikan sejak

berdirinya Buzan Centre Indonesia di

tahun 2009 (Windura,2013:13).

Menurut Windura (2013:30) Model

jigsaw bekerja sesuai dengan tiga cara

kerja alami otak manusia. Dengan

menggunakan otak sesuai dengan kerja

alaminya, maka belajar dan berpikir akan

cepat, mudah dan menyenangkan. Adapun

ketiga cara kerja alami otak manusia

adalah bekerja dengan kedua belah otak,

gambar, dan pancaran pikiran.

Efektivitas

Menurut Yamasari (2010), indikator

penting untuk mengukur efektivitas adalah

sebagai berikut:

a. ≥80% dari seluruh subjek ujicoba

memenuhi ketuntasan belajar. Hal ini

dapat tergambar dari skor tes hasil

belajar dan aktivitas siswa.

b. Adanya respon positif siswa yang

ditunjukkan melalui angket yang

diberikan.

III METODE PENELITIAN Dalam pengembangan LKS Mind

Map berbasis scientific, peneliti mengikuti

model pengembangan Analysis, Design,

Development, Implementation or Delivery

and Evaluations (ADDIE).

Prosedur Pengembangan

1. Tahap Analyze (Analisis)

Analisis yang dilakukan yaitu

memvalidasi kesenjangan kinerja,

menetapkan tujuan, menganalisis

pembelajar, sumber daya yang

tersedia, dan rencana kerja.

2. Tahap Design (Desain)

Pada tahap ini, peneliti membuat LKS

sesuai rancangan. Setelah LKS selesai

dibuat, dilanjutkan dengan validasi

kelayakan LKS oleh para ahli.

Sehingga dapat diketahui kelemahan

dan kekurangannya dan revisi sesuai

saran dan komentar. Disamping proses

validasi, pada tahap ini peneliti

membuat item untuk pelaksanaan tes

siswa, yang terlebih dahulu di

ujicobakan kepada siswa yang telah

mempelajari materi tersebut.

3. Tahap Development (Pengembangan)

Setelah LKS direvisi sesuai saran,

maka langkah selanjutnya yaitu

evaluasi formatif. Menurut Branch

(2009:123) Terdapat 3 tahap khusus

pada evaluasi formatif, yaitu uji coba

perorangan, uji coba kelompok kecil

dan uji coba lapangan.

4. Tahap Implementation (Implementasi)

Pada tahap ini yang dilakukan adalah

produk yang telah diuji coba

diterapkan dalam situasi nyata dengan

pengajaran yang sesungguhnya yang

sesungguhnya menggunakan

pendekatan scientific.

5. Tahap Evaluasi (Evaluation)

Menurut Branch (2009:151) tujuan

dari tahap evaluasi adalah menilai

kualitas dari produk dan proses.

Evaluasi dilakukan pada setiap tahap.

Evaluasi yang dimaksudkan untuk

memperbaiki LKS di setiap tahapnya.

Sehingga diperoleh LKS yang layak

untuk digunakan pada proses

pembelajaran.

Page 7: Rra1c210088 Artikel

Nur amina : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 7

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengembangan

Hasil dari penelitian ini berupa: (1)

LKS mind map berbasis scientific pada

materi bangun ruang sisi datar beraturan;

(2) pengujian terhadap efektifitas LKS

mind map berbasis scientific pada materi

bangun ruang sisi datar beraturan.

penilaian LKS oleh ahli pendidikan

matematika; (3) penilaian siswa terhadap

LKS yang dibuat; dan (4) hasil belajar

siswa terhadap penggunaan LKS. Setelah

melakukan tahap analisis dan perancangan

LKS, peneliti dapat memulai

mengembangkan salah satu perangkat

pembelajaran berupa Lembar Kerja Siswa,

dan dilanjutkan dengan pengujian terhadap

efektifitas LKS yang telah dikembangkan

sebelumnya.

Setelah melalui proses

pengembangan dengan menggunakan

model pengembangan ADDIE yang

tahapannya meliputi :

1. Analyze (Analisis)

a. Memvalidasi Kesenjangan

Pelaksanaan

Peneliti menemukan beberapa

masalah pada siswa kelas VIII SMP Al-

fallah Kota Jambi sebagai berikut : (1)

siswa jarang sekali melakukan diskusi

kelompok; (2) siswa jarang sekali

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

pada pembelajaran matematika; dan (3)

siswa masih sulit mengaitkan hubungan

materi yang sedang dipelajari dengan

materi-materi sebelumnya atau dapat

dikatakan siswa masih memahami materi

secara parsial.

b. Menetapkan Tujuan

Ketiga masalah diatas

menunjukkan perlu adanya pengembangan

Lembar Kerja Siswa (LKS) mind map

berbasis scientific.

c. Menganalisis Pembelajar

peneliti memperoleh informasi

bahwa siswa kelas VIII SMP Al-fallah

Kota Jambi masih terbiasa dengan

pembelajaran dengan model ceramah, dan

jarang melakukan diskusi antar mereka.

Mereka mengharapkan adanya perubahan

dalam cara belajar mengajar di kelas

dengan tujuan agar mereka menjadi lebih

termotivasi untuk belajar dan memahami

setiap materi yang diajarkan guru.

Kemudian, mereka juga mengakui bahwa

mereka cenderung tidak memahami

hubungan konseptual antar materi-materi

yang mereka pelajari.

d. Mengecek Sumber Daya yang

Tersedia

Hasil observasi dan wawancara

dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1. Data Ketersediaan Sumber Daya

yang Dibutuhkan dalam Penelitian

e. Rencana Kerja

Rancangan rencana kerja meliputi

proses perancangan dan pengembangan

produk, dimana kedua proses tersebut

mengikuti langkah-langkah yang telah

ditentukan oleh Branch.

No. Sumber Daya yang

Diamati

Ketersediaan

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4)

1 ATK yang lengkap untuk

pembelajaran √

2 Siswa memiliki buku

penunjang yang memadai √

3 Kursi dan meja yang layak

dipakai untuk pembelajaran √

4

Guru memiliki LKS untuk

setiap materi dalam

pelajaran matematika

5 Pengetahuan guru tentang

LKS model jigsaw √

6

Kelas terdiri atas siswa yang

berkemampuan tinggi,

sedang, dan rendah

7 Siswa terbiasa dengan

pembelajaran Scientific √

Page 8: Rra1c210088 Artikel

Nur amina : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 8

2. Design (Desain)

a. Mengadakan atau membuat hal yang

dibutuhkan

Pada tahap ini, peneliti membuat

LKS Mind Map berbasis Scientific sesuai

rancangan, yang digunakan dalam

kegiatan pembelajaran.

b. Menyusun Evaluasi Formatif

Rancangan

Dari validasi kelayakan LKS yang

dilakukan diperoleh hasil bahwa setiap

indikator penilaian LKS untuk aspek

kelayakan isi, kelayakan penyajian,

kelayakan bahasa, dan kelayakan kegiatan

scientific memperoleh rata-rata skor secara

berurutan 3.63, 3.64, 3.67, dan 3.83,

sehingga diperoleh rata-rata dari

keseluruhan aspek sebesar 3.7 yang berarti

kelayakan LKS termasuk dalam kategori

“sangat layak” dengan persentase

kelayakan sebesar 92.47%.

c. Menghasilkan Strategi pengujian

Peneliti membuat tes hasil belajar

berbentuk pilihan ganda yang terdiri dari

20 item. Item soal ini terlebih dahulu

diujicobakan kepada siswa yang telah

mempelajari materi yaitu pada siswa kelas

IX A SMP Negeri 11 Kota Jambi. Dari

distribusi skor uji coba post test yang

diperoleh pada uji coba post test

digunakan untuk mengetahui validitas,

daya beda, taraf kesukaran, dan reabilitas

soal-soal post test, sehingga diperoleh

item-item soal yang layak untuk digunakan

untuk post test pada tahap implementasi.

3. Development (pengembangan)

Pada tahap ini terdapat produk

yang telah direvisi sesuai saran kemudian

di ujicobakan sebagai berikut :

a. Uji coba perorangan (one-to-one trial)

Peneliti melakukan uji coba

perorangan pada salah satu guru

matematika SMP Al-fallah Kota Jambi

yaitu Bapak Palupi kurniawan, S.Pd. Pada

tahap ini LKS memperoleh tanggapan

“sangat positif” dengan rata-rata total skor

yaitu 88,46.

b. Uji coba kelompok kecil (small group

trial)

Peneliti melakukan uji coba

kelompok kecil dengan subjek uji coba

berjumlah 8 siswa yang berasal dari kelas

VIII SMP Al-fallah Kota Jambi. Penilaian

respon terhadap LKS secara keseluruhan

dari aspek-aspek yang dinilai, berada pada

kriteria “positif” dengan persentase rata-

rata sebesar 76%.

c. Uji Coba Lapangan (Field Trial)

Pada uji coba lapangan, peneliti

melibatkan satu kelas sebagai subjek yang

berasal dari kelas VIII SMP Al-fallah Kota

Jambi. Penilaian respon terhadap LKS

secara keseluruhan dari aspek-aspek yang

dinilai, berada pada kriteria “positif”

dengan persentase rata-rata sebesar 78%.

Setelah melewati langkah-langkah pada

tahap pengembangan, peneliti melanjutkan

ke tahap selanjutnya yaitu tahap

implementasi.

4. Implementation (Implementasi)

Pada tahap implementasi, peneliti

melibatkan seluruh siswa kelas VIII D

SMP Al-fallah Kota Jambi yang berjumlah

40 siswa sebagai subjek penelitian, dimana

LKS diterapkan pada proses pembelajaran

selama 5 kali pertemuan. Kegiatan belajar

mengajar mengacu pada RPP yang telah

dibuat peneliti sebelumnya (dapat dilihat

di lampiran 10). Pada tahap ini, peneliti

menerapkan LKS sebagai salah satu

perangkat pembelajaran dalam suasana

belajar yang sesungguhnya.

5. Evaluation (evaluasi)

Evaluasi pada tahap ini merupakan

bentuk evaluasi yang sifatnya sumatif.

Pada tahap ini akan dilihat keefektifan

produk yang telah dibuat setelah

diterapkan pada kelas sesungguhnya.

Keefektifan produk ditinjau dari tiga

aspek yaitu hasil post test (tes hasil

belajar) siswa, tingkat aktivitas siswa,

Page 9: Rra1c210088 Artikel

Nur amina : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 9

dan tanggapan/persepsi siswa terhadap

LKS.

a. Tes Hasil Belajar Siswa

Dari post test yang dilakukan, diketahui

banyak siswa yang mencapai KKM

sebanyak 34 orang dan yang belum

mencapai KKM sebanyak 6 orang, atau

dengan kata lain persentase siswa yang

tuntas adalah 85%. Jadi, syarat minimal

ketuntasan kelas telah tercapai (≥80%).

b. Tingkat Aktivitas Siswa

Untuk memperoleh data tingkat

aktivitas siswa, peneliti meminta salah satu

guru matematika yaitu Ibu Bapak Palupi

kurniawan, S.Pd sebagai pengamat selama

5 kali pertemuan. Dari hasil pengamatan

yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa

tingkat aktifitas siswa untuk setiap aspek

dalam rentang aktif – sangat aktif, dan

rata-rata persentase tingkat aktivitas siswa

sebesar 82% atau dalam kategori sangat

aktif.

c. Respon Positif Siswa

Setelah dilaksanakan post test,

peneliti meminta siswa untuk mengisi

angket tertutup mengenai persepsi mereka

terhadap penggunaan LKS dalam proses

pembelajaran. Dari angket tersebut

diperoleh hasil respon siswa terhadap LKS

secara keseluruhan dari aspek-aspek yang

dinilai, berada pada kriteria “positif”

dengan persentase rata-rata sebesar

79,42%.

Pembahasan

Dalam proses pembelajaran,

penggunaan produk ini dapat memudahkan

siswa dalam proses penanaman konsep.

Dalam penerapan produk ini dalam

kegiatan belajar mengajar didalam kelas,

peneliti sebagai instruktur membimbing

siswa untuk memahami materi dengan cara

menyelesaikan LKS melalui diskusi

kelompok. Siswa terlebih dahulu dibagi

menjadi delapan kelompok dengan

masing-maisng kelompok berjumlah 5

orang yang terdiri atas siswa laki-laki dan

perempuan. Penentuan anggota kelompok

berdasarkan data yang diberikan oleh guru

matematika yang mengajar siswa pada

kelas VIII D. Setiap kelompok terdiri dari

siswa yang memiliki kemampuan tinggi,

sedang, dan rendah.

Penggunaan produk dalam proses

pembelajaran pada kelas VIII D dilakukan

selama lima kali pertemuan, dimana secara

berurutan LKS yang digunakan adalah: (1)

LKS luas permukaan kubus dan balok; (2)

LKS volume kubus dan balok, dan LKS

luas permukaan prisma; (3) LKS volume

prisma; (4) LKS luas permukaan limas;

dan (5) LKS volume limas. Dalam

menyelesaikan LKS, kegiatan yang

dilakukan sesuai dengan runtutan

pendekatan scientific dengan tetap dalam

bimbingan peneliti sebagai instruktur. LKS

ini sangat membantu siswa dalam

memahami hubungan konseptual antar

materi, dan konsep dasar dalam

menentukan formula dari luas permukaan

dan volume bangun ruang sisi datar

beraturan. Tidak sebatas itu saja, siswa

juga lebih mudah untuk mengkonstruksi

kembali pengetahuan mereka pada waktu

lain mengenai konsep dasar materi karena

bentuk LKS yang sederhana dengan

kombinasi warna dan kata penghubung

yang sangat komunikatif, serta

memperlihatkan pengalaman belajar. Hal

itu memperlihatkan bahwa dengan

menggunakan produk ini, siswa tidak

hanya menghafal formula/rumus dan

mereka juga tidak memahami materi lagi

secara parsial.

Dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan produk ini siswa juga

terlihat aktif dalam berdiskusi, dan

bersemangat dalam interaksi antar mereka,

dan interaksi dengan peneliti sebagai

instruktur. Secara umum, siswa terhindar

dari segala kebiasaan buruk yang

diakibatkan dari pembelajaran yang hanya

cenderung pada kegiatan-kegiatan otak kiri

saja. Setelah kegiatan diskusi kelompok

berakhir, dilanjutkan dengan penugasan

berupa latihan soal dengan tujuan siswa

Page 10: Rra1c210088 Artikel

Nur amina : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 10

tidak hanya mengetahui tentang konsep

dasar materi, tapi juga dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam menerapkan

konsep dasar yang mereka miliki pada

penyelesaian soal-soal yang diberikan.

Dalam penelitian ini, peneliti telah

menghasilkan produk berupa LKS Model

jigsaw berbasis scientific pada materi

bangun ruang sisi datar beraturan dalam

implementasi kurikulum 2013, serta

menguji/mengetahui efektifitas

penggunaan LKS Model jigsaw berbasis

scientific pada materi bangun ruang sisi

datar beraturan yang dikembangkan.

V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Dalam pengembangan produk, peneliti

melakukan beberapa tahap

pengembangan, yaitu : (1) tahap

analisis, dimana peneliti

mengidentifikasi kesenjangan

pelaksanaan dan menentukan solusi

atas kesenjangan tersebut dan

dilanjutkan dengan membuat

rancangan kerja; (2) tahap desain,

dimana peneliti membuat produk

dilanjutkan dengan memvalidasi

produk, serta pelaksanaan ujicoba post

test; (3) tahap pengembangan, dimana

peneliti melakukan uji coba yang

terdiri atas tiga uji coba, yaitu uji coba

perorangan, uji coba kelompok kecil,

dan uji coba lapangan; (4) tahap

implementasi, dimana peneliti

menerapkan penggunaan produk dalam

situasi belajar yang nyata dengan

pengajaran yang sesungguhnya dengan

menggunakan pendekatan scientific;

dan (5) tahap evaluasi, dimana peneliti

melakukan evaluasi pada setiap

tahapan pengembangan produk mulai

dari analisis sampai implementasi.

2. Peneliti melakukan peninjauan

mengenai efektifitas produk yang

dikembangkan dari tiga aspek, yaitu

hasil post test siswa, respon siswa, dan

aktivitas siswa pada tahap

implementasi, dimana dalam hal ini

hasil post test siswa menunjukkan

bahwa 85% dari banyak siswa

dinyatakan tuntas atau dengan kata lain

34 siswa dinyatakan tuntas dari 40

siswa yang ada dalam kelas VIII D.

Selain itu, dari hasil angket persepsi

siswa diketahui bahwa siswa memiliki

respon positif terhadap penggunaan

produk, serta dari angket aktivitas,

dapat diketahui bahwa siswa sangat

aktif dalam pembelajaran dengan

menggunakan produk.

Saran Pemanfaatan

1. Ketersediaan perangkat pembelajaran

yang berkualitas sangat membantu

siswa dalam proses belajar, dan dapat

membantu guru dalam proses

pengajaran didalam kelas. Oleh karena

itu, peneliti menyarankan kepada guru

matematika untuk selalu

menggunakan LKS Mind Map

berbasis scientific yang mampu

memberikan efek potensial yang baik

bagi siswa, apalagi keberadaan LKS

dalam implementasi kurikulum 2013

sangat penting.

2. Peneliti menyarankan untuk terus

dilakukan pengembangan dan

penelitian selanjutnya yang berkaitan

dengan LKS Mind Map berbasis

scientific pada semua mata pelajaran

khususnya matematika, dan pada

materi apapun.

DAFTAR RUJUKAN

Adinawan, M.Kholik,dkk. 2007.

Matematika untuk SMP Kelas VIII.

Erlangga:Jakarta.

Anonim. 2013. Buku Guru Matematika

SMP/MTs Kelas VIII.

Kemendikbud:Jakarta.

Anonim.2013.Materi Pelatihan Guru

Implementasi Kurikulum 2013.

Kemendikbud:Jakarta.

Branch,Robert. 2009. Instructional

Design:The ADDIE Approach.

Springer:USA.

Page 11: Rra1c210088 Artikel

Nur amina : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 11

Cahyono, Achmad Dwi. 2014. Validitas

Lembar Kegiatan Siswa Berbasis

Scientific Approach Pada Materi

Daur Biogeokimia Untuk SMA.

Diakses pada tanggal 11 Februari

2015 jam 12:19.

Elisa.2012. Pengembangan Lembar Kerja

Siswa (LKS) Berbasis Konsep Teori

Belajar Bruner Pada Materi

Segiempat Di Kelas VIII SMP.

Skripsi tidak diterbitkan.Jambi:FKIP

Universitas Jambi.

Lestari,Ika. 2013. Pengembangan bahan

Ajar Berbasis Kompetensi.

@kademia: Padang.

Nurhayati. 2014. Peningkatan Aktivitas

Siswa Pada Materi Turunan Fungsi

Melalui Pendekatan Konstruktivisme

di Kelas XI IPA.5 SMA N 15

Palembang. Diakses pada tanggal 18

Maret 2015 Jam 05:02.

Poedjiadi, A. (2005). Sains Teknologi

Masyarakat; Model Pembelajaran

Kontekstual Bermuatan Nilai.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

Permatasari,dkk.2013. Penerapan Media

Mind Mapping Program Pada

Model Pembelajaran Contextual

Teaching and Learning (CTL) Untuk

Meningkatkan Motivasi dan Hasil

Belajar Fisika Pada Siswa Kelas XI

A2 SMA Negeri 4 Surakarta.

Diakses pada tangga l6 Maret 2015

Jam 14:20.

Permendikbud No.87 Tahun 2013.

Prastowo,Andi.2013. Panduan Kreatif

Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva

Press : Yogyakarta.

Rochmad.2012. Desain Model

Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Matematika. Diakses

pada tanggal 18 Maret 2015 Jam

5:56.

Siroj, R. A, (2004). Pemerolehan

Pengetahuan Menurut Pandangan

Konstruktivistik. Diakses pada

tanggal 27 Oktober 2015 Jam 20:14.

Sudaryono,dkk.2013. Pengembangan

Instrumen Penelitian Pendidikan.

Graha Ilmu: Yogyakarta.

Sugiyono.2010. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

ALFABETA:Bandung.

Sugiarto,dkk. 2012. Pengembangan

Lembar Kerja Siswa Pada

Pembelajaran Kimia SMA Kelas XI

Pokok Bahasan Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Laju Reaksi

Melalui Pendekatan Scaffolding.

Diakses pada tanggal 2 Maret 2015

Jam 14:32.

Sukardi.2012. Metodologi Penelitian

Pendidikan Kompetensi dan

Prakteknya. Bumi Aksara:Jakarta.

Windura, Sutanto.2013. 1st MIND MAP

untuk Siswa, Guru, & Orang Tua.

Gramedia:Jakarta.

Warsita, B., 2008. Teknologi

Pembelajaran Landasan dan

Aplikasinya.Jakarta : Rineka Cipta.

Yamasari, Yuni.2010. Pengembangan

Media Pembelajaran Matematika

Berbasis ICT yang Berkualitas.

Diakses pada tanggal 7 Januari 2015

Jam 19:02.

Yulaelawati, E. (2004). Kurikulum dan

Pembelajaran; Filosofi, Teori dan

Aplikasi. Jakarta : Pakar Raya.