rps teratologi 2015.doc

8
UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Jl. Semarang 5, Malang 65145 Telp. (0341) 551312 psw. 259 Telp./Fax. (0341) 588077 (langsung) Website: http://um.ac.id E-mail: [email protected] ---------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------- RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Program Studi : Biologi Semester : Genap 2014/2015 A. Identitas Matakuliah 1. Matakuliah : TERATOLOGI 2. Sandi : BIA 420 3. Kredit/ Jam semester : 3/4 4. Disajikan pada jenjang : S-1 Biologi 5. Sifat Matakuliah : MKB 6. Matakuliah Prasyarat : Perkembangan Hewan 7. Nama Dosen Pengampu : Dra. Amy Tenzer, M.S. B. Standar Kompetensi Hard skill: Mahasiswa mampu memahami sebab-sebab dan mekanisme terjadinya kelainan perkembangan embrio, terutama yang ditemukan pada saat kelahiran bayi Soft skill: Mahasiswa memiliki kemampuan bekerja sama, berkomunikasi, berpikir kritis, bekerja dengan teliti, bekerja tepat waktu, menghargai pendapat orang lain. C. Kompetensi Dasar 1. Memahami pengertian teratologi dan hubungan teratologi dengan cabang ilmu biologi lainnya 2. Memahami sejarah dan perkembangan teratologi 3. Memahami klasifikasi dan epidemiologi kelainan perkembangan 4. Memahami fase-fase kritis perkembangan embrio 5. Memahami penyebab terjadinya kelainan perkembangan 6. Memahami pertimbangan embriologis dalam studi teratologi 7. Memahami metodologi penelitian teratologi 8. Memiliki keterampilan mengembangbiakkan hewan coba 9. Memiliki keterampilan melakukan penelitian teratologi 10. Memahami mekanisme kerja teratogen

Upload: may-may

Post on 23-Dec-2015

43 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

teratologi

TRANSCRIPT

Page 1: RPS TERATOLOGI 2015.doc

UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMJURUSAN BIOLOGI Jl. Semarang 5, Malang 65145 Telp. (0341) 551312 psw. 259 Telp./Fax. (0341) 588077 (langsung) Website: http://um.ac.id E-mail: [email protected]

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

Program Studi : BiologiSemester : Genap 2014/2015

A. Identitas Matakuliah

1. Matakuliah : TERATOLOGI2. Sandi : BIA 4203. Kredit/ Jam semester : 3/44. Disajikan pada jenjang : S-1 Biologi 5. Sifat Matakuliah : MKB6. Matakuliah Prasyarat : Perkembangan Hewan

7. Nama Dosen Pengampu : Dra. Amy Tenzer, M.S.

B. Standar Kompetensi Hard skill:

Mahasiswa mampu memahami sebab-sebab dan mekanisme terjadinya kelainan perkembangan embrio, terutama yang ditemukan pada saat kelahiran bayi

Soft skill: Mahasiswa memiliki kemampuan bekerja sama, berkomunikasi, berpikir kritis, bekerja dengan teliti, bekerja tepat waktu, menghargai pendapat orang lain.

C. Kompetensi Dasar1. Memahami pengertian teratologi dan hubungan teratologi dengan cabang ilmu biologi

lainnya 2. Memahami sejarah dan perkembangan teratologi 3. Memahami klasifikasi dan epidemiologi kelainan perkembangan 4. Memahami fase-fase kritis perkembangan embrio 5. Memahami penyebab terjadinya kelainan perkembangan 6. Memahami pertimbangan embriologis dalam studi teratologi 7. Memahami metodologi penelitian teratologi 8. Memiliki keterampilan mengembangbiakkan hewan coba 9. Memiliki keterampilan melakukan penelitian teratologi10. Memahami mekanisme kerja teratogen

11. Memahami metode diagnosis kelainan perkembangan fetus dalam uterus12. Mampu menyusun proposal penelitian teratologi

D. Indikator kompetensi1.1 Menjelaskan pengertian teratologi, terata, teratogen dan teratogenik1.2 Menjelaskan hubungan teratologi dengan cabang ilmu biologi lainnya2.1 Menjelaskan perkembangan teratologi3.1 Menjelaskan pengertian malformasi, disrupsi, deformasi dan sindrom3.2 Mengklasifikasikan malformasi berdasarkan kejadiannya selama organogenesis3.3 Menganalisis hasil studi epidemiologi yang berkaitan dengan kelainan perkembangan 4.1 Mendeskripsikan fase-fase perkembangan embrio

Page 2: RPS TERATOLOGI 2015.doc

4.2 Menentukan fase kritis perkembangan embrio5.1 Mendeskripsikan kelainan-kelainan perkembangan yang disebabkan oleh faktor genetis5.2 Mendeskripsikan kelainan-kelainan perkembangan yang disebabkan oleh faktor-faktor

eksterna5.3 Menganalisis kritis artikel yang terkait dengan penyebab kelainan perkembangan6.1 Menjelaskan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan hewan coba6.2 Menjelaskan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan waktu perlakuan

teratogen6.3 Menjelaskan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan dosis perlakuan6.4 Menjelaskan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan cara perlakuan hewan

coba7.1 Menentukan jenis dan jumlah hewan coba sesuai rancangan penelitian7.2 Menentukan waktu perlakuan hewan coba7.3 Menentukan/ menghitung besarnya dosis perlakuan7.4 Menentukan cara perlakuan hewan coba8.1 Menentukan tahapan siklus estrus mencit melalui pengamatan mikroskopis8.2 Menentukan keberhasilan reproduksi mencit9.1 Melaksanakan penelitian teratologi9.2 Menyusun laporan penelitian10.1 Menjelaskan mekanisme kerja teratogen dalam tubuh maternal10.2 Menjelaskan mekanisme kerja teratogen dalam plasenta10.3 Menjelaskan mekanisme kerja teratogen dalam tubuh embrio11.1 Mendeskripsikan cara dan kelainan perkembangan yang dapat dideteksi melalui teknik

amniocentesis11.2 Mendeskripsikan cara dan kelainan perkembangan yang dapat dideteksi melalui teknik

pemeriksaan pola kromatin seks11.3 Mendeskripsikan cara dan kelainan perkembangan yang dapat dideteksi melalui teknik

kultur sel11.4 Mendeskripsikan cara dan kelainan perkembangan yang dapat dideteksi melalui teknik

sampling villi korion11.5 Mendeskripsikan cara dan kelainan perkembangan yang dapat dideteksi melalui teknik

ultrasonografi (USG)12.1 Menyusun proposal penelitian teratologi12.2 Mempresentasikan proposal penelitian teratologi

E. Deskripsi materiPendahuluan: pengertian teratologi, terata, teratogen, teratogenik; hubungan teratologi dengan cabang ilmu biologi lainnya. Sejarah dan perkembangan teratologi. Klasifikasi dan epidemiologi kelainan perkembangan: Klasifikasi malformasi kongenital; pengertian-pengertian dalam teratologi klinis; epidemiologi kelainan perkembangan. Fase-fase kritis kelainan perkembangan embrio: fase gametogenesis; fase pra implantasi; fase embrio; fase fetus. Faktor-faktor penyebab terjadinya kelainan perkembangan: faktor-faktor genetis; faktor-faktor eksterna; analisis kritis artikel jurnal ilmiah. Pertimbangan embriologis dalam studi teratologi: pertimbangan spesies/ hewan coba; pertimbangan waktu perlakuan; pertimbangan dosis; pertimbangan cara perlakuan teratogen. Metodologi penelitian teratologi: penentuan hewan coba; penentuan waktu perlakuan teratogen; penentuan besarnya dosis perlakuan; teknis perlakuan zat pada hewan coba. Penelitian teratologi: pemberian bahan alam atau bahan sintetik pada hewan coba yang sedang hamil dan melihat efeknya terhadap perkembangan embrio; pengamatan kelainan perkembangan fetus melalui teknik pewarnaan rangka dan teknik razor blade sectioning. Mekanisme kerja teratogen: dalam tubuh maternal; dalam plasenta; dalam tubuh embrio. Metode diagnosis kelainan perkembangan fetus dalam uterus: teknik amniocentesis; teknik pemeriksaan pola kromatin seks; teknik kultur sel; teknik sampling villi korion; teknik ultrasonografi (USG). Penyusunan proposal penelitian

Page 3: RPS TERATOLOGI 2015.doc

E. Indikator kompetensi1.1 Menjelaskan pengertian teratologi, terata, teratogen dan teratogenik1.2 Menjelaskan hubungan teratologi dengan cabang ilmu biologi lainnya2.1 Menjelaskan perkembangan teratologi3.1 Menjelaskan pengertian malformasi, disrupsi, deformasi dan sindrom3.2 Mengklasifikasikan malformasi berdasarkan kejadiannya selama organogenesis3.3 Menganalisis hasil studi epidemiologi yang berkaitan dengan kelainan perkembangan 4.1 Mendeskripsikan fase-fase perkembangan embrio4.2 Menentukan fase kritis perkembangan embrio5.1 Mendeskripsikan kelainan-kelainan perkembangan yang disebabkan oleh faktor genetis5.2 Mendeskripsikan kelainan-kelainan perkembangan yang disebabkan oleh faktor-faktor

eksterna6.1 Menjelaskan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan hewan coba6.2 Menjelaskan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan waktu perlakuan

teratogen6.3 Menjelaskan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan dosis perlakuan6.4 Menjelaskan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan cara perlakuan hewan

coba7.1 Menentukan jenis dan jumlah hewan coba sesuai rancangan penelitian7.2 Menentukan waktu perlakuan hewan coba7.3 Menentukan/ menghitung besarnya dosis perlakuan7.4 Menentukan cara perlakuan hewan coba8.1 Menentukan tahapan siklus estrus mencit melalui pengamatan mikroskopis8.2 Menentukan keberhasilan reproduksi mencit9.1 Melaksanakan penelitian teratologi9.2 Menyusun laporan penelitian10.1 Menjelaskan mekanisme kerja teratogen dalam tubuh maternal10.2 Menjelaskan mekanisme kerja teratogen dalam plasenta10.3 Menjelaskan mekanisme kerja teratogen dalam tubuh embrio11.1 Mendeskripsikan cara dan kelainan perkembangan yang dapat dideteksi melalui teknik

amniocentesis11.2 Mendeskripsikan cara dan kelainan perkembangan yang dapat dideteksi melalui teknik

pemeriksaan pola kromatin seks11.3 Mendeskripsikan cara dan kelainan perkembangan yang dapat dideteksi melalui teknik

kultur sel11.4 Mendeskripsikan cara dan kelainan perkembangan yang dapat dideteksi melalui teknik

sampling villi korion11.5 Mendeskripsikan cara dan kelainan perkembangan yang dapat dideteksi melalui teknik

ultrasonografi (USG)12.1 Menyusun proposal penelitian teratologi12.2 Mempresentasikan proposal penelitian teratologi

F. Pelaksanaan Perkuliahan1. a. Metode Perkuliahan: ceramah, diskusi, pemberian tugas b. Sumber belajar yang digunakan: buku, klipping, transparansi, internet.

2. Pengalaman belajar: a. Tatap muka: 16 x 4 jam kuliah b. Tugas terstruktur: 1. Membuat rangkuman

2. Menyusun makalah 4. Menyusun laporan praktikum 5. Menyusun proposal penelitian

Page 4: RPS TERATOLOGI 2015.doc

3. Penilaian: a. Penilaian tugas terstruktur: 6 kali b. Penilaian tes formatif : 2 kali c. Penilaian aktivitas : 7 kali d. Penilaian tes final : 1 kali NILAI AKHIR = 20S1 + 20S2 + 10S3 +20S4+ 30S5 100Keterangan:S1 : rerata nilai tugas S2 : rerata nilai UTS S5 : nilai UASS3 : rerata nilai aktivitas S4 : rerata nilai praktikum

G. Kepustakaan* Wajib:1. Persaud, T.V.N., Chudley, A.E. dan Skalko, R.G. 1985. Basic Concepts in Teratology.

New York: Alan R. Liss.2. Wilson, J. dan Warkany, J. 1965. Teratology. Chicago: The University of Chicago Press.3. Taylor, P. 1986. Practical Teratology. London: Academic Press.

4. Carlson, B.M. 2009. Human Embryology and Developmental Biology. 4th ed. Philadelphia: Mosby Elsevier

* Anjuran:5. Moore, K.L. 1989. Before We are Born. Philadelphia: W.B. Saunders.6. Moore, K.L. 1988. The Developing of Human. Philadelphia: W.B. Saunders.

7. O’Rahilly, R. Dan Muller, F. 2001. Human Embryology & Teratology. New York: John Wiley & Sons.

8. Saddler, T.W., 1997. Embriologi Kedokteran Langman. (Alih Bahasa: Suyono). Jakarta: EGC.9. Yatim, W. 1990. Reproduksi dan Embriologi. Bandung: Tarsito.

H. Rencana Kegiatan Perkuliahan

Minggu ke:

Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Tugas Terstruktur

1 Sejarah dan perkembangan teratologi

Ceramah dan diskusi mengenai pengertian teratologi, terata, teratogenik, hubungan teratologi dengan cabang ilmu biologi lainnya; sejarah dan perkembangan teratologi

2 Klasifikasi dan epidemiologi kelainan perkembangan

Ceramah dan diskusi mengenai klasifikasi kelainan perkembangan, klasifikasi malformasi berdasarkan kejadiannya, studi epidemiologi yang berkaitan dengan kelainan perkembangan

Membuat rangkuman

Page 5: RPS TERATOLOGI 2015.doc

3 Fase-fase kritis perkembangan embrio

Ceramah dan diskusi mengenai fase- fase perkembangan embrio dan penentuan fase kritis perkembangan embrio

Membuat rangkuman

4 Faktor-faktor penyebab terjadinya kelainan perkem-bangan

Presentasi makalah dan diskusi mengenai faktor-faktor genetis dan faktor-faktor eksterna penyebab kelainan perkembangan

Menyusun makalahMenganalisis kritis artikel

5. TES FORMATIF I6. Pertimbangan embriologis

dalam studi teratologiCeramah dan diskusi mengenai pertimbangan spesies/ hewan coba; waktu perlakuan; dosis; cara perlakuan teratogen.

Membuat rangkuman

7. Metodologi penelitian teratologi

Ceramah dan diskusi mengenai penentuan hewan coba; penentuan waktu perlakuan teratogen; penentuan besarnya dosis perlakuan; teknis perlakuan zat pada hewan coba.

Membuat rangkuman

8..

Praktikum pengembangbiakan hewan coba

Menentukan tahapan siklus estrus mencit melalui pengamatan mikroskopis

Mekanisme kerja teratogen Presentasi dan diskusi mengenai Mekanisme kerja teratogen: dalam tubuh maternal; dalam plasenta; dalam tubuh embrio.

Menyusun makalah

9 Cara menghitung dosis perlakuan

Latihan menentukan dosis perlakuan berdasarkan konversi dosis antar spesies

Praktikum pemberian perlakuan pada hewan coba

Latihan memberikan zat uji pada mencit secara oral (gavage) dan parenteral(Pemberian perlakuan pada hewan coba dilakukan di luar jam kuliah)

10 Metode diagnosis kelainan perkembangan

Presentasi dan diskusi mengenai diagnosis kelainan perkembangan fetus: teknik amniocentesis; teknik pemeriksaan pola kromatin seks; teknik kultur sel; teknik sampling villi korion; teknik ultrasonografi (USG).

Menyusun makalah

Teknik pengamatan kelainan perkembangan fetus

Ceramah dan diskusi mengenai teknik pewarnaan rangka dan

Page 6: RPS TERATOLOGI 2015.doc

teknik razor blade sectioning.

11 Praktikum pengamatan hasil penelitian

Pembedahan hewan coba (mencit), pewarnaan rangka dan pewarnaan rangka dan teknik razor blade sectioning fetus

Menyusun laporan

12-15 Proposal penelitian Presentasi dan diskusi proposal penelitian teratologi

Menyusun proposal penelitian

16 TES FORMATIF II

Pengampu Matakuliah