rpp_ikatan kimia

Download RPP_Ikatan Kimia

If you can't read please download the document

Upload: desiandy

Post on 31-Dec-2015

46 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

8

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)Sub Pokok Materi Ikatan Iondisusun guna memenuhi tugas mata kuliahPerencanaan dan Pengembangan Program Pembelajaran KimiaDosen pengampu : Sri Yamtinah, S. Pd., M.Pd

Oleh :Siti Latifah(K3306032)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA2009

Rencana Proses Pembelajaran (RPP)Mata Pelajaran: KimiaKelas / Semester: X / 1Pertemuan Ke-: 9Alokasi Waktu: 2 x 45 menitStandar Kompetensi: memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimiaKompetensi Dasar: membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentukIndikator: mendefinisikan pengertian ikatan ion, menyebutkan contoh senyawa, dan menjelaskan sifat fisik senyawa yang terbentukTujuan Pembelajaran : - Siswa dapat memahami peranan elektron pada pembentukan ikatan kimiaSiswa dapat menjelaskan pengertian ikatan ion, menggambarkan proses

pembentukan ikatan tersebut , menyebutkan contoh senyawa, dan menjelaskan sifat fisik senyawa yang terbentuk.Siswa dapat meramalkan rumus empiris suatu senyawa kimia berdasarkan

aturan oktet dan melalui penggambaran proses pembentukan senyawa ionMateri Ajar:

Ikatan KimiaPeranan Elektron pada Pembentukan Ikatan Kimia

Aturan OktetDi alam, tidak ditemukan satupun senyawa dari unsur gas mulia. Oleh karena itu, unsur-unsur gas mulia dikatakan bersifat stabil. Sedangkan semua unsur, selain gas mulia, ternyata ditemukan dalam bentuk senyawa. Bahkan, banyak unsur seperti Na, K, F, dan Cl yang secara alami hanya terdapat sebagai persenyawaan. Unsur-unsur tersebut dikatakan bersifat reaktif. Mengapa unsur gas mulia bersifat stabil, sedangkan unsur golongan lainnya bersifat reaktif? Apa yang menyebabkan suatu unsur stabil?G. N. Lewis dan W. Kossel mengaitkan kestabilan gas mulia dengan konfigurasinya yang penuh, yaitu konfigurasi oktet (mempunyai 8 elektron pada kulit terluar/elektron valensi), kecuali helium dengan konfigurasi duplet (mempunyai 2 elektron elektron valensi). Lambang atom dan elektron valensinya dapat digambarkan dengan lambang/struktur Lewis.Unsur-unsur laindapat mencapai konfigurasi oktet dengan melepas elektron valensinya (untuk unsur dengan elektron valensi 1, 2, dan 3) atau menyerap/menangkap elektron tambahan (untuk unsur dengan elektron valensi 4). Hal itulah yang terjadi ketika unsur-unsur membentuk ikatan kimia. Jadi, dapat dikatakan bahwa unsur selain gas mulia membantuk ikatan dalam rangka mencapai konfigurasi oktet.Konfigurasi oktet dapat dicapai dengan serah-terima elektron (menghasilkan ikatan ion) ataupun pemakaian bersama pasangan elektron yang akan menghasilkan ikatan kovalen. Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen) Ikatan ion merupakan gaya tarik-menarik listrik antara ion yang berbeda/ berlawanan muatan sebagai akibat serah-terima elektron dari satu atom ke atom lain.

Pembentukan Ikatan Ion

Ikatan ion merupakan gaya tarik menarik listrik antarion yang berlawanan muatan, misalnya antara ion Na+ dengan ion Cl-. Natrium merupakan logam yang relatif mudah melepas elektron (energi ionisasinya kecil), sedangkan klorin merupakan logam dengan afinitas elektron (daya tarik elektron / kelektronegatifan) yang besar. Ketika Natrium direaksikan dengan klorin, maka atom klorin akan menarik satu elektron dari atom natrium sehingga atom natrium berubah menjadi ion positif/kation (melepaskan elektron, donor electron) dan atom klorin berubah menjadi ion negatif/anion (menerima elektron, acceptor electron). Selanjutnya, kedua ion yang berbeda muatan tersebut saling tarik menarik sehingga terbentuk senyawa NaCl.Dengan menggunakan lambang Lewis, pembentukan NaCl dapat digambarkan sebagai berikut :Na + Cl Na+ + Cl- NaCl IKATAN KIMIAIkatan ion terbentuk jika pasangan unsur yang direaksikan mempunyai perbedaan daya tarik elektron (kelektronegatifan) yang cukup besar karena hal ini akan memungkinkan terjadinya serah-terima elektron. Ikatan antara unsur logam (khususnya golongan IA dan IIA) dengan non logam (khususnya VIA dan VIIA) cenderung ionik, dimana logam mempunyai daya tarik elektron yang lemah (elektronegatifitas kecil) dan nonlogam mempunyai daya tarik elektron yang besar (elektronegatifitas besar).Ikatan kimia ikkkmiaKimia

melibatkanElektron jjValensi

berupa

serah-terima e- pemakaian bersama e-delokalisasi e-Ikatan kovalen kovalen kokkKovalenIkatan logam Logam

Ikatan Ion

melibatkan

Unsur elektron positif/logam

eleelektroUnsur elektron negatif/non logam

eleelektro

membentuk membentukkationanion

Ex : NaEx : ClNa+Cl-

menghasilkanSenyawa Ion

Ex : NaCl

Rumus Kimia Senyawa Ion

Rumus kimia senyawa ion adalah rumus empirisnya. Pada senyawa NaCl, setiap 1 atom klorin membutuhkan 1 atom natrium. Akan tetapi, dalam kristal NaCl setiap ion Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl- dan sebaliknya. Jadi, rumus kimia NaCl adalah rumus empiris, menyatakan bahwa perbandingan ion Na+ : ion Cl- = 1:1Sifat Fisik Senyawa Ion

Merupakan zat padat dengan titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi. Contoh, titik leleh NaCl adalah 8010C.Keras, tetapi mudah rapuh, mudah hancur jika dipukulLelehannya menghantarkan listrikLarutannya dalam air (pelarut polar) dapat menghantarkan listrik, sedangkan padatannya merupakan konduktor yang sangat buruk.Cenderung larut dalam pelarut polar (pelarut yang sedikit bersifat ion) dan sukar larut dalam pelarut nonpolar.

Metode Pembelajaran: Ceramah, tanya-jawab, peta konsepLangkah-langkah Pembelajaran:

NoKegiatan PembelajaranAlokasi Waktu1.Kegiatan AwalGuru memeriksa presensi siswa (mengkondisikan suasana kelas), menanyakan tentang ada atau tidaknya kesulitan dalam pengerjaan PR kemarin, dan memberitahukan bahwa pelajaran hari ini bertujuan untuk memahami pengertian ikatan ion, proses pembentukan ikatan tersebut, menyebutkan contoh senyawa, dan sifat fisik senyawa yang terbentuk.Guru memberikan appersepsi bahwa kita telah mengetahui bahwa rumus kimia oksigen dinyatakan sebagai O2 dan rumus kimia air adalah H2O. Rumus kimia O2 menyatakan bahwa setiap molekul oksigen terdiri dari 2 atom oksigen, sedangkan rumus kimia air menyatakan bahwa setiap molekul air terdiri dari 1 atom oksigen yang berikatan dengan 2 atom hidrogen. Mengapa terbentuk rumus kimia yang demikian? Mengapa tidak HO atau yang lain? Kemudian guru menjawab, bahwa jawaban pertanyaan diatas akan ditemukan pada bab ini yaitu mengenai ikatan kimia.

3 menit

5 menit2. Kegiatan IntiMenjelaskan peranan elektron valensi terhadap pembentukan ikatan kimia dengan memberikan pertanyaan pancingan mengapa ada unsur yang bersifat stabil dan tidak?Menjelaskan pengertian ikatan ion, proses pembentukan ikatan tersebut, menyebutkan contoh senyawa, dan menjelaskan sifat fisik senyawa yang terbentuk. Saat menjelaskan proses pembentukan ikatan ion, guru sambil mengingatkan siswa mengenai aturan oktet (kecenderungan unsur- unsur menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia yang memiliki elekatron valensi 8 agar mencapai kestabilan) dan mengenai sifat keelektronegatifan dan energi ionisasi unsur dalam tabel SPU.Guru memperjelas teori diatas dengan memberikan contoh soal (lampiran) dan menyuruh salah satu siswa mengerjakan di depan kelas setelah diberi waktu untuk mengerjakan soal terlebih dahulu secara individu di buku masing-masing.

20 menit

35 menit

12 menit3.Kegiatan AkhirGuru mengulas lagi tentang aturan oktet (kecenderungan elektron untuk mencapai konfigurasi penuh agar stabil), bisa dengan memberikan pertanyaan penguatan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang peranan elektron valensi dan bilamana unsur akan cenderung melepas atau menerima elektron.Guru memberikan pertanyaan penguatan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang ikatan ion, sebagai berikut :

1. apa hakikat ikatan ion itu?2. bagaimana proses pembentukan ikatan ion?3. jenis unsur apa yang cenderung membentuk ikatan ion, dan mengapa demikian?4. bagaimana sifat-sifat senyawa ion?Guru memberikan tugas.

15 menit

Alat / Bahan / Sumber Belajar : buku Kimia SMA kelas X, LKS Kimia SMA kelas X,

kapur/spidol, blackboard/whiteboard.Penilaian :

Ulangan harian (soal obyektif)

1. Ikatan ion mudah terjadi anatara atom suatu unsur yang mempunyai...a. persamaan elektornegativitasb. nilai elektornegativitas yang tinggic. perbedaan elektornegativitas yang besard. nilai elektornegativitas yang samae. nilai elektronegativitas yang stabil2. Kelompok senyawa berikut yang ketiganya berikatan ionik adalah...a. HCl, NaCl, MgCl2d. HF, H2O, KIb. NaCl, KBr, KCle. HI, Al2O3, NaBr c. HCl, H2O, CH43. Diketahui unsur P, Q, R, S, T dengan nomor atom berturut-turut 2, 6, 7, 11, 17. Pasangan unsur yang dapat membantuk ikatan ion adalah...a. P dan Rd. S dan Pb. P dan Te. S dan Tc. Q dan R4. Unsur A dan B bernomor atom 19 dan 16. Persanyawaan A dan B akan membentuk ikatan...a. ionik dengan rumus AB2d. ionik dengan rumus A2Bb. kovalen dengan rumus A2Be. kovalen dengan rumus AB2c. ionik dengan rumus A2B2Tugas : tentukan rumus empiris senyawa kimia yang terbentuk dan gambarkan proses

pembentukan ikatannya untuk setiap pasangan unsur berikut :Na dengan OMg dengan FMg dengan NAl dengan N

Kunci jawaban:Ulangan harian (soal obyektif)

1. C2. B3. E4. DTugas

Na2OMgF2Mg3N2AlN

Surakarta, 30 Maret 2009Dosen Pembimbing,Praktikan,

Sri Yamtinah, S. Pd., M.PdSiti Latifah NIP. 132 308 871 NIM. K3306032

LampiranPada reaksinya, masing-masing unsur dapat mencapai konfigurasi oktet. Tulislah rumus elektron (rumus Lewis) dan rumus empiris senyawa yang terbentuk.(5)Mg (Z = 12) + Cl (Z = 17)Al (Z = 13) + F (Z = 9)

Jawab : Langkah yang harus dilakukan adalah :Menentukan konfigurasi elektron unsur logam dan non logam,Menentukan jumlah elektron yang dilepas unsur logam,Menentukan jumlah elektron yang diperlukan unsur nonlogamMenyamakan jumlah elektron sehingga diketahui rumus empiris senyawa,Menggambar proses serah-terima elektron dengan sturtur Lewis.

Mg (Z = 12) + Cl (Z = 17) mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut.

Mg : 2 8 2Cl : 2 8 7Untuk mencapai konfigurasi oktet, Mg harus melepas/menyerahkan 2 elektron dan Cl menangkap/menerima 1 elektron. Atom Mg berubah menjadi ion Mg2+ dan atom Cl menjadi ion Cl-.Mg (2 8 2) Mg2+ (2 8) + 2eCl (2 8 7) + e Cl- (2 8 8)Untuk menyamakan jumlah elektron , atom klorin harus dikalikan 2, sedangkan atom magnesium dakalikan satu. Mg (2 8 2) Mg2+ (2 8) + 2e (x1)Cl (2 8 7) + e Cl- (2 8 8) (x2)Jadi, rumus empiris senyawa adalah MgCl2.

Al (Z = 13) + F (Z = 9) mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut.

Al : 2 8 3F : 2 7Untuk mencapai konfigurasi oktet, Al (2 8 3) melepas/menyerahkan 3 elektron membentuk ion Al3+, sedangkan F menerima 1 elektron.Al (2 8 3) Al3+ (2 8) + 3eF (2 7) + e F- (2 8)Untuk menyamakan jumlah elektron , atom Al harus dikalikan 1, sedangkan atom flor dakalikan tiga. Jadi, rumus empiris senyawa adalah AlF3.