rpp

37
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : SEJARAH Kelas/ Semester : X / 1 Alokasi waktu : 5 x 45 Menit Standar Kompetensi : 1. Memahami prinsip dasar ilmu sejarah Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah TUJUAN PEMBELAJARAN : Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat : 1. Menjelaskan pengertian sejarah 2. Menjelaskan perbedaan sejarah sebagai peristiwa dan kisah 3. Menjelaskan sejarah sebagai ilmu dan seni. 4. Menjelaskan pengertian perubahan dan kesinambungan. 5. Menyusun kronologi dan periodisasi sejarah Indonesia 6. Menjelaskan kegunaan sejarah bagi kehidupan masyarakat. MATERI AJAR (MATERI POKOK) : PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU SEJARAH A. PENGERTIAN SEJARAH Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum pengertian sejarah adalah : a. Peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. b. Cerita atau kisah atau catatan tentang peristiwa- peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan atau sumber-sumber sejarah. c. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang benar- benar terjadi pada masa lampau. B. SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA DAN KISAH Semua hal yang sudah terjadi pada masa lampau tidak dapat diubah lagi oleh kita sekarang. Akan tetapi masih dapat dikisahkan kembali. Sehingga setiap individu atau RPP Sejarah / SMA / Kelas X / Smt 1/ Yudhistira

Upload: fanychares

Post on 08-Nov-2015

37 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

bahan untuk guru

TRANSCRIPT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran:SEJARAHKelas/ Semester:X / 1

Alokasi waktu:5 x 45 MenitStandar Kompetensi:1.Memahami prinsip dasar ilmu sejarahKompetensi Dasar:1.1 Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat :

1.Menjelaskan pengertian sejarah2.Menjelaskan perbedaan sejarah sebagai peristiwa dan kisah

3.Menjelaskan sejarah sebagai ilmu dan seni.

4.Menjelaskan pengertian perubahan dan kesinambungan.

5.Menyusun kronologi dan periodisasi sejarah Indonesia

6.Menjelaskan kegunaan sejarah bagi kehidupan masyarakat.

MATERI AJAR (MATERI POKOK):PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU SEJARAHA. PENGERTIAN SEJARAH

Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum pengertian sejarah adalah :

a. Peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.

b. Cerita atau kisah atau catatan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan atau sumber-sumber sejarah.c. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.

B.SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA DAN KISAH

Semua hal yang sudah terjadi pada masa lampau tidak dapat diubah lagi oleh kita sekarang. Akan tetapi masih dapat dikisahkan kembali. Sehingga setiap individu atau kelompok memiliki kisahnya sendiri-sendiri. Oleh karena itulah sejarah juga dapat dipahami dari dua aspek, yaitu :

a. Sejarah sebagai peristiwa atau kenyataan atau realitas (lhistoir realite), karena peristiwa atau kejadian sejarah itu benar-benar ada dan terjadi. Akan tetapi peristiwa-peristiwa itu tidak dapat terulang kembali.

b. Sejarah sebagai kisah sejarah (Lhistoir recite). Dalam pengertian ini sejarah dipandang sebagai kisah dari peristiwa-peristiwa masa lampau yang dihadirkan kembali sebagai data sejarah.

C.SEJARAH SEBAGAI ILMU DAN SENI

SEJARAH SEBAGAI ILMU

Sebagai ilmu sejarah memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Empiris

2. Sejarah memiliki Obyek

3. Sejarah memiliki teori

4. Sejarah memiliki metode

SEJARAH SEBAGAI SENI

Sejarah dikatakan sebagai seni sebab dalam rangka penulisan sejarah, seorang sejarawan memerlukan :

1. Sejarah memerlukan intuisi

2. Sejarah memerlukan imajinasi

3. Sejarah memerlukan emosi

4. Sejarah memerlukan gaya bahasa

D.KONSEP DASAR SEJARAH

1.KONSEP PERUBAHAN DAN KESINAMBUNGAN

a.Peristiwa-peristiwa yang berkelanjutan atau berkesinambungan (continuity). Roeslan Abdul Gani mengatakan bahwa ilmu sejarah ibarat penglihatan terhadap tiga dimensi yaitu pertama, penglihatan ke masa silam; kedua, ke masa sekarang; dan ke masa depan.

b.Pada hakekatnya mempelajari sejarah adalah mempelajari masa lampau untuk membangun masa depan (to study history is to study the past to built the future).

c.Pengertian waktu dalam hal ini haruslah dianggap sebagai sesuatu yang terus bergerak dari masa sebelumnya ke masa-masa berikutnya serta melahirkan peristiwa-peristiwa baru yang saling terkait. Sehingga perjalanan sejarah tidak akan pernah berhenti (stagnan).

d.Dalam perjalanan waktu tersebut, ilmu sejarah mengenal adanya konsep perubahan(change). Apabila perubahan tersebut berlangsung dengan lambat disebut evolusi. Bila perubahan tersebut berlangsung dengan cepat dan mendasar disebut dengan revolusi.

2.KONSEP KRONOLOGI DAN PERIODISASI

a.KRONOLOGI

Kronologi berarti sesuai dengan urutan waktu kejadiannya. Pemahaman sejarah yang bersifat anakronis (tidak kronologis) akan menimbulkan kerancuan bahkan akan membuat pemahaman yang keliru tentang sejarah.

b.KRONOLOGI SEBAGAI ILMU BANTU SEJARAH

Kronologi sebagai ilmu bantu sejarah mempelajari tentang berbagai tarikh (sistem kalender) yang digunakan di berbagai tempat dan berbagai zaman serta menterjemahkan suatu sistem kalender terhadap sistem kalender lainnya.

c.PERIODISASI

Periodisasi adalah pembagian atau pembabakan peristiwa-peristiwa masa lampau yang sangat panjang menjadi beberapa babak, zaman, atau periode. Penyusunan periodisasi dalam penulisan sejarah bertujuan untuk :

1.memudahkan mempelajari sejarah

2.memahami peristiwa-peristiwa sejarah secara kronologis

E.ARTI PENTING DAN KEGUNAAN SEJARAH

1.Memberikan Kesadaran Waktu

2.Memberikan Pelajaran yang baik

3.Memperkokoh Rasa Kebangsaan ( Nasionalisme )

4.Memberikan Ketegasan Identitas Nasional dan Kepribadian suatu Bangsa.5.Sejarah sebagai sumber inspirasi

6.Sejarah sebagai sarana rekreatif

METODE PEMBELAJARAN :

1.Ceramah Bervariasi

2.Diskusi

3.Demonstrasi

4.Tanya Jawab

5.Penugasan

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

I. Pertemuan Pertama (2x 45)

A. Kegiatan awal

1.Apersepsi dengan mengajukan contoh-contoh peristiwa sejarah dalam kehidupan sehari-hari

2.Menggali pemahaman awal siswa tentang sejarah dan pengalaman pribadi

3.Menugaskan siswa untuk menuliskan pengalaman pribadinya dan menceritakannya di depan kelas

B. Kegiatan Inti

1.Bersama-sama siswa membuat difinisi pengertian sejarah melalui kajian pustaka.2.Meminta siswa untuk memberikan contoh peristiwa-peristiwa sejarah3.Mengkaji perbedaan sejarah sebagai peristiwa dan kisah melalui kajian pustaka, diskusi kelompok, dan presentasi.

4.Meminta siswa untuk memberikan contoh-contoh sejarah sebagai peristiwa dan kisah.C.Penutup1.Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

2.Menugaskan siswa membuat sejarah keluarganya dilengkapi dengan silsilah keluarga

II. Pertemuan Kedua (1x 45)

A.Kegiatan awal

1.Pretest, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pertemuan pertama2.Apersepsi dengan membacakan atau menyanyikan cuplikan naskah kuno yang berisi uraian sejarah

B.Kegiatan Inti

1.Bersama-sama siswa mengkaji perbedaan sejarah sebagai ilmu dan seni melalui kajian pustaka presentasi dan diskusi kelompok2.Mengkaji perbedaan sejarah sebagai ilmu dan seni melalui kajian pustaka, diskusi kelompok, dan presentasi.

3.Mendiskusikan kelebihan dan kekurangan sejarah sebagai seni dan sejarah sebagai ilmu.C.Penutup1.Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

2.Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihanIII. Pertemuan Ketiga (1x 45)

A.Kegiatan awal

1.Pretest, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang pengertian sejarah sebagai peristiwa, kisah ilmu dan seni2.Apersepsi dengan menunjukkan bagan berisi periodisasi sejarah Indonesia.B.Kegiatan Inti

1.Bersama-sama siswa mengkaji pengertian kronologi dan periodisasi melalui kajian pustaka presentasi dan diskusi kelompok

2.Menunjukkan contoh-contoh sejarah yang kronologis dan anakronis.

3.Mengkaji kesalahan yang akan timbul dari pemahaman dan penulisan sejarah yang tidak kronologis

3.Bersama siswa menyusun periodisasi sejarah Indonesia secara kronologis.C.Penutup1.Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

2.Menugaskan siswa menyusun periodisasi sejarah pada suatu kurun waktu tertentu.IV. Pertemuan Kempat (1x 45)

A.Kegiatan awal

1.Pretest, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan pelajaran pada pertemuan sebelumnya.2.Apersepsi dengan menunjukkan gambar-gambar sejarah dan teks-teks kuno dari sejarah mentalitas yang dapat menggugah kesadaran sejarah siswa.

B.Kegiatan Inti

1.Bersama-sama siswa menelaah kegunaan sejarah bagi kehidupan masyarakat masa kini (kegunaan edukatif, inspiratif, dan rekreatif) melalui kajian pustaka, diskusi kelompok, dan presentasi.

2.Mendiskusikan hikmah yang bisa dipetik dengan belajar melalui kata-kata bijak yang berhubungan dengan sejarah.C.Penutup1.Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

2.Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan.ALAT/BAHAN DAN SUMBER :

a.Alat/Bahan:OHP, LCD Projector, Komputer, Internet dan VCD Playerb.Sumber:Buku Paket Sejarah Yudistira, Jilid 1, CD pembelajaran, LKS, Gambar, Bagan, dan sumber-sumber dari internet

PENILAIAN :

Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian penilaian proses pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), dan penugasan.

SOAL-SOAL EVALUASI

A.Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !

1. Istilah sejarah berasal dari bahasa Arab, syajarotun yang berarti pohon. Sedangkan ilmu sejarah dalam bahasa arab dikenal dengan istilah

A. Syariat

B. Hikayat

C. Riwayat

D. Tarikh

E. Fiqh

2. Berikut adalah ciri-ciri peristiwa yang dapat digolongkan sebagai peristiwa sejarah, kecuali ...

A. Peristiwa tersebut menyangkut kehidupan manusia.

B. Peristiwa tersebut terjadi pada masa lampau

C. Peristiwa tersebut berpengaruh besar pada zamannya dan zaman-zaman berikutnya.

D. Peristiwa tersebut terjadi berulang-ulang.

E. Peristiwa tersebut hanya sekali terjadi.

3. Penulisan sejarah yang tidak sesuai dengan urutan waktu sehingga menimbulkan pemahaman yang keliru terhadap kisah sejarah disebut ...

A. einmaligh

B. anakronisme

C. kontinyuitas

D. historiografi

E. rekonstruksi

4. Seorang tokoh yang berkebangsaan Yunani yang dianggap sebagai The father of History adalah

A. Aristoteles

B. Hipocrates

C. Cicero

D. Socrates

E. Herodotus

5. Berikut ini adalah pengertian-pengertian yang terkait dengan istilah sejarah, kecuali

A. Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau dalam kehidupan manusia.

B. Sejumlah perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa di sekitar kita.

C. Kisah-kisah pada masa lampau yang tidak terkait dengan kehidupan masa kini.

D. Catatan-catatan tentang peristiwa masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalannya.

E. Ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau.

6. Sejarah mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Perubahan yang terjadi secara cepat dan mendasar disebut

A. Kontinuitas

B. Revolusi

C. Evolusi

D. Rekonstruksi

E. Reformasi

7. Manfaat-manfaat yang dapat dipetik dari mempelajari sejarah adalah sebagai berikut, kecuali

A. Dengan belajar sejarah kita dapat menilai peristiwa-peristiwa yang merupakan keberhasilan dan peristiwa-peristuwa yang merupakan keberhasilan.

B. Sejarah dapat menjadi guru yang baik.

C. Sejarah merupakan ingatan kolektif suatu bangsa yang dapat memperkokoh rasa cinta tanah air.

D. Dengan belajar sejarah kita dapat meramal peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang.

E. Dengan belajar sejarah dapat memberikan kesadaran akan waktuyang terus berjalan.

8. Berikut ini merupakan bahan-bahan dokumenter, kecuali

A. arsip

B. laporan

C. artefak

D. naskah-naskah kuno

E. piagam penghargaan

9. Penyusunan peristiwa sejarah harus dilakukan secara kronologis maksudnya

A. Peristiwa sejarah harus disusun berdasarkan urutan waktu penemuan peninggalannya.

B. Peristiwa-peristiwa sejarah harus disusun berdasarkan urutan waktu kejadiannya.

C. Pengungkapan peristiwa sejarah harus dilakukan secara mendetail.

D. Kisah sejarah yang panjang harus disusun dengan memberikan periodisasi-periodisasi tonggak-tonggak sejarah.

E. Pengungkapan peristiwa sejarah harus diseleksi sesuai dengan tingkat urgensinya.

10. Peristiwa-peristiwa sejarah merupakan suatu proses yang berkelanjutan, maksudnya

A. Peristiwa-peristiwa sejarah saling terkait antara satu dengan lainnya dan terus berjalan seiring dengan perjalanan waktu.

B. Kejadian-kejadian sejarah seringkali berulang pada masa-masa berikutnya karena keserakahan manusia.

C. Peristiwa bersejarah senantiasa berganti-ganti dari zaman ke zaman.

D. Sejarah selalu berawal dari sesuatu yang sederhana menuju kepada yang lebih komplek dan maju.

E. Peristiwa-peristiwa masa lalu dapat dijadikan pedoman untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.

B.JAWABLAH SOAL-SOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR !

1.Jelaskan perbedaan antara sejarah sebagai Peristiwa dan sejarah sebagai Kisah ?

2.Mengapa dikatakan bahwa peristiwa sejarah itu bersifat einmaligh ? Berikan contohnya !

3.Mengapa dalam penulisan sejarah diperlukan imajinasi dan empati ? Berikan contohnya !

4.Apa yang dimaksud sejarah bersifat empiris ?

5.Bagaimanakah kelemahan dan kelebihan sejarah sebagai seni ?

6.Jelaskan konsep Kesinambungan (continuity) dan Perubahan (change) dalam ilmu sejarah !

7.Mengapa peristiwa-peristiwa sejarah harus disusun secara kronologis ?

8.Apa sebenarnya tujuan dari dibuatnya periodisasi dalam penulisan sejarah ?

9.Tunjukkan bahwa dengan mempelajari sejarah akan memberikan Pelajaran Yang Baik !

10.Mengapa dikatakan bahwa dengan mempelajari sejarah akan membangkitkan semangat nasionalisme ?

Mengetahui, Surabaya, _______________

Kepala SMA ____________Guru Bidang Studi Sejarah,

______________________________________________

NIP. NIP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran:SEJARAHKelas/ Semester:X / 1

Alokasi waktu:8 x 45

Standar Kompetensi:1.Memahami prinsip dasar ilmu sejarahKompetensi Dasar:1.2 Mendeskripsikan tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa pra-aksara dan masa aksaraINDIKATOR :

1.Tradisi sejarah pada masyarakat pra-aksara.

2.Jejak sejarah di dalam foklore, (mitos, legenda dan dongeng).

3.Jejak sejarah di dalam foklore (upacara, dan lagu).

4.Munculnya Tradisi Tulisan di Indonesia.

5.Rekaman tertulis dari berbagai daerah di Indonesia (Zaman Hindu-Budha).

6.Rekaman tertulis dari berbagai daerah di Indonesia (Zaman Islam).

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat:

1.Mengidentifikasikan cara masyarakat pra-aksara mewariskan masa lalunya melalui tutur.

2.Mengidentifikasikan cara masyarakat pra-aksara mewariskan masa lalunya melalui foklore, (mitos, legenda dan dongeng)

3.Mengidentifikasikan cara masyarakat pra-aksara mewariskan masa lalunya melalui foklore (upacara, dan lagu).

4.Menguraikan munculnya tradisi tulisan pada masyarakat Indonesia

5.Menguraikan rekaman tertulis dari berbagai daerah di Indonesia pada Zaman Hindu-Budha (Prasasti dan Kitab Kuno)

6.Menguraikan rekaman tertulis dari berbagai daerah di Indonesia pada Zaman Islam

MATERI AJAR (MATERI POKOK):TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA-AKSARA DAN MASA AKSARA

A.TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA-AKSARA

FOLKLORE

Kata folklor merupakan pengindonesiaan dari bahasa Inggris folkore. Kata tersebut merupakan kata majemuk yang berasal dari dua kata dasar yaitu folk dan lore. Menurut Alan Dundes kata Folk berarti sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial dan kebudayaan sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok sosial lainnya.Ciri-ciri pengenal itu antara lain berupa : Warna kulit, bentuk rambut, mata pencaharian, bahasa, taraf pendidikan, dan agama yang sama.

Agar dapat membedakan foklor dengan kebudayaan lainnya, maka harus diketahui ciri-ciri pengenal utama folklor yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan, yaitu melalui tutur kata dari mulut ke mulut dari satu generasi ke generasi berikutnya.

b. Foklor bersifat tradisional, yaitu disebarkan dalam bentuk relatif tetap atau dalam bentuk standar.

c. Foklor berkembang dalam versi-versi yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan penyebarannya secara lisan sehingga foklor mudah mengalami perubahan. Akan tetapi bentuk dasarnya tetap bertahan.

d. Foklor bersifat anonim, artinya pembuatnya sudah tidak diketahui lagi orangnya.

e. Foklor biasanya mempunyai bentuk berpola. Kata-kata pembukanya misalnya Menurut sahibul hikayat(menurut yang empunya cerita) atau dalam bahasa Jawa misalnya dimulai dengan kalimat Anuju sawijining dina (pada suatu hari).

f. Foklor mempunyai kegunaan (function) dalam kehidupan kolektif. Cerita rakyat misalnya berguna sebagai alat pendidikan, pelipur lara, protes sosial, dan cerminan keinginan terpendam.

g. Foklor bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. Ciri ini terutama berlaku bagi foklor lisan dan sebagian lisan.

h. Foklor menjadi milik bersama (colective) dari kolektif tertentu.

i. Foklor pada umumnya bersifat lugu atau polos, sehingga seringkali kelihatannya kasar atau terlalu sopan. Hal ini disebabkan banyak foklor merupakan proyeksi (cerminan) emosi manusia yang jujur.

Sehubungan dengan pembagian kebudayaan itu, maka Jan Harold Brunvand, seorang ahli foklor Amerika Serikat, membagi foklor ke dalam tiga kelompok besar berdasarkan tipenya sebagai berikut :

a.Folklore lisan (verbal foklore). Foklor jenis ini dikenal juga sebagai fakta mental (mentifact) meliputi :

1. Bahasa rakyat seperti logat bahasa (dialect),slang, bahasa tabu, onomatis.

2. Ungkapan tradisional seperti peribahasa dan sindiran.

3. Pertanyaan tradisonal yang dikenal sebagai teka-teki.

4. Sajak dan puisi rakyat, seperti pantun dan syair.

5. Cerita prosa rakyat. Menurut William R. Bascom, cerita prosa rakyat dapat dibagi ke ddalam tiga golongan besar, yaitu : (1) mite (myth), (2) legenda (legend), (3) dongeng (folktale). Seperti Malin Kundang dari Sumatera Barat, Sangkuriang dari Jawa Barat, Roro Jonggrang dari jawa Tengah, Jaya Prana dan Layonsari dari Bali, dan sebagainya.

6. Nyanyian rakyat, seperti Jali-jali dari Betawi, Ampar Ampar Pisang dari Kalimantan, Olesio dari Ambon, dan sebagainya.

b.Folklore sebagian lisan (partly verbal foklore). Foklor ini dikenal juga sebagai fakta sosial (social fact),meliputi :

1. Kepercayaan dan takhayul.

2. Permainan dan hiburan rakyat setempat.

3. Teater rakyat, seperti lenong, ketoprak, ludruk, dan sebagainya.

4. Tari rakyat, seperti Tari Tayuban, Doger, Jarang kepang, Ngibing dan sebagainya.

5. Adat kebiasaan, seperti gotong royong dalam pembuatan jalan, rumah atau pesta selamatan, khitanan dan sebagainya.

6. Upacara tradisional seperti tingkeban, turun tanah, temu manten, dan sebagainya.

7. Pesta rakyat tradisional seperti bersih desa sesudah panen, selamatan dan sebagainya.

c.Folklore bukan lisan ( non verbal foklore). Foklor ini juga dikenal sebagai artefak (artifact) meliputi :

1. Arsitektur bangunan rumah yang tradisional, seperti Joglo di Jawa, Rumah Gadang di Minangkabau, rumah Betang di Kalimantan, Honay di Papua.

2. Seni kerajinan tangan tradisional.

3. Pakaian tradisional.

4. Obat-obatan rakyat.

5. Alat-alat musik tradisional.

6. Peralatan dan senjata yang khas tradisional.

7. Makanan dan minuman khas daerah.

C.TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA MASA AKSARA

1.MUNCULNYA TRADISI TULISAN DI INDONESIA

Sebuah naskah kuno yang dapat menghubungkan antara tradisi lisan dengan tradisi tulisan adalah kisah tentang asal-usul abjad Jawa, yang lebih dikenal dengan Legenda Aji Saka. Beberapa ahli memiliki kesimpulan bahwa Legenda Aji Saka ini memiliki hubungan dengan penggunaan Kalender Saka.

2.REKAMAN TERTULIS DALAM TRADISI SEJARAH MASYARAKAT BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA

PRASASTI

Berdasarkan bahasa dan tulisan yang dipergunakan prasasti-prasasti di Indonesia dapat dibagi menjadi :

a.Prasasti Berbahasa Sansekerta

b.Prasasti Berbahasa Jawa Kuno

c.Prasasti Berbahasa Melayu Kuno

d.Prasasti Berbahasa Bali Kuno

KITAB KUNO

ZAMAN HINDU-BUDDHA

Hasil-hasil kesusasteraan zaman Indonesia Klasik itu ditulis dalam bentuk gancaran (prosa) dan tembang (syair). Namun sebagian besar berbentuk tembang. Tembang Jawa Kuno biasanya disebut dengan Kakawin, Sedangkan tembang Jawa tengahan disebut Kidung. Ditinjau dari segi isi, maka kitab-kitab kuno dari zaman Hindu-Buddha itu dapat dibagi menjadi :

1.Tutur

2.Sastra

3.Wiracarita

4.Kitab Sejarah

Hasil-hasil kesusasteraan dari zaman Majapahit yang dimaksudkan sebagai sebagai kitab sejarah disamping kitab sastra adalah sebagai berikut :

1.Nagarakertagama,

2.Pararaton,

3.Sundayana

4.Panji Wijayakrama,

5.Ranggalawe,

6.Sorandaka,

7.Pamancangah,

8.Usana Jawa,

9.Usana Bali,

ZAMAN ISLAM

Pada zaman kerajaan Islam berkembang di Indonesia muncul karya kesusasteraan yang juga dapat dipergunakan sebagai sumber penulisan sejarah (sejarah tradisional) sebagi berikut :

1. Babad / Sejarah

2. Hikayat Raja Raja Pasai

3. Sejarah Melayu (Sulalat Us-Salatin)

4. Babad Tanah Jawi

5. Babad Giyanti

6. Hikayat Hasanuddin

7. Bustan Us-Salatin

METODE PEMBELAJARAN :

1.Ceramah Bervariasi

2.Diskusi

3.Demonstrasi

4.Tanya Jawab

5.Penugasan

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

I. Pertemuan Pertama (1x 45)

A. Kegiatan awal

1.Apersepsi dengan menceritakan cuplikan cerita sejarah tradisional / lokal dari masyarakat pra-aksara2.Menggali pemahaman awal siswa tentang kisah sejarah pada masyarakat pra-aksara.B. Kegiatan Inti

1.Menjelaskan cara masyarakat pra-aksara mewariskan masa lalunya melalui tutur melalui kajian pustaka dan diskusi kelas2.Mendiskusikan alasan masyarakat pra-aksara mempertahankan kisah sejarahnya melalui tradisi lisan.3.Mengkaji fungsi kisah sejarah bagi masyarakat pra-aksara melalui kajian pustaka, diskusi kelompok, dan presentasi.

4.Meminta siswa untuk memberikan contoh-contoh kongkrit kisah sejarah sejarah dari masyarakat pra-aksara.C.Penutup1.Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

2.Menugaskan siswa mencari kisah-kisahdari tradisi lisan dari majalah, surat kabar, wawancara dan browsing internet.II. Pertemuan Kedua (1x 45)

A. Kegiatan awal

1.Apersepsi dengan menceritakan cuplikan cerita foklore (mitos, legenda dan dongeng).2.Pretest, dengan menggali pemahaman awal siswa tentang folklore (mitos, legenda dan dongeng).

B. Kegiatan Inti

1.Menjelaskan tradisi sejarah di dalam foklore (mitos, legenda dan dongeng) melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan presentasi.

2.Mengisahkan salah satu cerita folklore (mitos, legenda dan dongeng) dibantu dengan media gambar dan audio visual.3.Mengkaji jejak-jejak sejarah di dalam folklore (mitos, legenda dan dongeng).4.Meminta siswa untuk mengisahkan salah satu kisah folklore (mitos, legenda dan dongeng) yang ada di di daerah sekitarnya di depan kelas.C.Penutup1.Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

2.Menugaskan siswa mencari kisah-kisah folklore (mitos, legenda dan dongeng) dari majalah, surat kabar, wawancara dan browsing internet.III. Pertemuan Ketiga (2x 45)

A. Kegiatan awal

1.Apersepsi dengan menceritakan cuplikan uraian foklore (upacara, dan lagu).

2.Pretest, dengan menggali pemahaman awal siswa tentang folklore (upacara, dan lagu).

B. Kegiatan Inti

1.Menjelaskan jejak sejarah di dalam di dalam foklore (upacara, dan lagu) melalui studi pustaka, eksplorasi internet, diskusi kelompok, dan presentasi.

2.Memberikan contoh folklore (upacara, dan lagu) melalui media audio-visual.

3.Mengkaji jejak-jejak sejarah di dalam folklore (upacara, dan lagu).

4.Meminta siswa untuk mendiskripsikan salah satu folklore (upacara, dan lagu) yang ada di di daerah sekitarnya di depan kelas.C.Penutup1.Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

2.Menugaskan siswa mencari contoh-contoh folklore (upacara, dan lagu) dari majalah, surat kabar, wawancara dan browsing internet.

IV. Pertemuan Kempat (1x 45)

A. Kegiatan awal

1.Apersepsi dengan menayangkan gambar-gambar tulisan-tulisan kuno pada prasasti, rontal dan kitab kuno.2.Pretest, dengan menggali pemahaman awal siswa tentang munculnya tradisi tulisan.

B. Kegiatan Inti

1.Mendiskusikan munculnya tradisi tulisan pada masyarakat Indonesia melalui kajian pustaka dan diskusi kelas.

2.Menayangkan contoh-contoh tulisan kuno dari awal munculnya tradisi tulisan.3.Mendiskusikan pengaruh munculnya tradisi tulisan bagi perkembangan penulisan sejarah Indonesia.C.Penutup1.Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

2.Menugaskan siswa mencari contoh-contoh prasasti dan kitab-kitab kuno dari perpustakaan, majalah, surat kabar, wawancara dan browsing internet.

V. Pertemuan Kelima (1x 45)

A. Kegiatan awal

1.Pretest, dengan menanyakan materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.

2.Apersepsi dengan menayangkan gambar-gambar tulisan-tulisan kuno pada prasasti, rontal dan kitab kuno.

B. Kegiatan Inti

1.Menguraikan rekaman tertulis dari berbagai daerah di Indonesia pada Zaman Hindu-Budha (Prasasti dan Kitab Kuno) melalui kajian pustaka dan diskusi kelas

2.Menganalisa contoh-contoh tulisan kuno pada prasasti dan kitab kuno dari zaman Hindu-Budha3.Membandingkan prasasti-prasasti dan kitab-kitab kuno dari berbagai daerah di Indonesia.C.Penutup1.Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

2.Menugaskan siswa untuk mempresentasikan contoh-contoh prasasti dan kitab-kitab kuno yang telah ditugaskan pada pertemuan sebelumnya.

VI. Pertemuan Keenam (1x 45)

A. Kegiatan awal

1.Pretest, dengan menanyakan materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.

2.Apersepsi dengan menayangkan gambar-gambar kitab-kitab kuno dari zaman Islam.

B. Kegiatan Inti

1.Menjelaskan rekaman tertulis dari berbagai daerah di Indonesia pada Zaman Islam (Kitab Kuno) melalui kajian pustaka dan diskusi kelas

2.Menganalisa contoh-contoh kitab kuno dari zaman Islam di Indonesia dari berbagai daerah.3.Membandingkan kitab-kitab kuno dari zaman Islam di Indonesia dari berbagai daerah.C.Penutup1.Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

2.Menugaskan siswa untuk mencari contoh-contoh kitab-kitab kuno zaman Islam dari perpustakaan, majalah, surat kabar, wawancara dan browsing internet.VII. Pertemuan Ketujuh (1x 45)

A. Kegiatan awal

1.Pretest, dengan menanyakan materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.

2.Apersepsi dengan menceritakan cu[likan sejarah tradisional dan modern.

B. Kegiatan Inti

1.Menjelaskan perkembangan penulisan sejarah di Indonesia melalui kajian pustaka dan diskusi kelas

2.Menganalisa contoh-contoh penulisan sejarah tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

3.Membandingkan penulisan sejarah tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

C.Penutup1.Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

2.Menugaskan siswa untuk mencari contoh-contoh sejarah tradisional di daerah sekitar dari perpustakaan, majalah, surat kabar, wawancara dan browsing internet.

ALAT/BAHAN DAN SUMBER :

a.Alat/Bahan:OHP, LCD Projector, Komputer, Internet dan VCD Playerb.Sumber:Buku Paket Sejarah Yudistira, Jilid 1, CD pembelajaran, LKS, Gambar, Bagan, dan sumber-sumber dari internet

PENILAIAN :

Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian penilaian proses pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), dan penugasan.

SOAL-SOAL EVALUASI

I.JAWABLAH SOAL-SOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR !1. Bagi masyarakat sebelum mengenal tulisan penciptaan dan pewarisan kisah sejarah melalui tradisi lisan bermanfaat sebagai berikut, kecuali ...

A. untuk mengetahui asal-usulnya

B. untuk memperjelas identitasnya

C. untuk memberikan legitimasi tentang keberadaannya

D. untuk menunjukkan kelebihannya daripada suku bangsa yang lain sebagai keturunan dewa-dewi

E. Untuk meningkatkan rasa solidaritas terhadap kelompoknya

2. Berikut adalah contoh-contoh dari karya sejarah berupa tradisi lisan yang dikembangkan oleh masyarakat sebelum mengenal tulisan, kecuali ...

A. Legenda asal-usul masyarakat Pulau Nias

B. Legenda yang menceritakan kesaktian para wali

C. Kisah sejarah Singasari dan Majapahit yang terdapat dalam Pararaton

D. Legenda asal-usul masyarakat Tengger di sekitar Gunung Bromo, Jawa Timur

E. Kitab Babad Tanah Jawi

3. Legenda perseorangan di Jakarta yang motif kisahnya menyerupai kisah Robin Hood, yang merampok penguasa korup dan orang kaya untuk didermakan kepada orang miskin adalah ...

A. Kisah petualangan Si Pitung

B. Kisah Bayan Budiman

C. Kisah Malin Kundang

D. Kisah Raden Mas Said (Sunan Kalijaga waktu masih muda)

E. Cerita Angling Dharma

4. Motif cerita Oedipus seperti yang terdapat dalam masyarakat Yunani Kuno juga terdapat di Indonesia, yaitu ...

A. Cerita Panji Sumirang di Jawa Timur

B. Cerita Roro Anteng dan Joko Seger di Jawa Timur

C. Cerita Ande-Ande Lumut di Jawa Timur

D. Legenda Tangkuban Perahu di Jawa Barat

E. Cerita Atu Belah dari suku bangsa Gayo di Sumatera

5. Cerita-cerita mitologi pada umumnya menceritakan hal-hal sebagai berikut, kecuali ...

A. Kisah tentang orang-orang suci

B. Kisah tentang terjadinya alam semesta

C. Kisah petualangan para dewa-dewi

D. Kisah percintaan dan hubungan kekerabatan para dewa-dewi

E. Kisah munculnya manusia pertama

6.Hagiografi adalah ...

B. Kisah tahayul tentang makhluk-makhluk gaib

C. Kisah petualangan para dewa

D. Kisah tentang terjadinya suatu daerah

E. Kisah percintaan seorang putri yang malang

F. Kisah tentang para wali atau orang-orang suci lainnya

7. Berikut adalah judul-judul cerita dongeng sejenis Cinderella yang ditemukan di Indonesia, kecuali ...

A. Ande-Ande Lumut

B. Si Melati dan Si Kecubung

C. Bawang Merah dan Bawang Putih

D. Jayaprana dan Layongsari

E. I Kesuna lan I Bawang

8. Ki Pandang Arang menurut legenda setempat adalah seorang wali yang berasal dari daerah ...

A. Grabak, Magetan, Jawa Tengah

B. Tembayat, Klaten Selatan, Jawa Tengah

C. Pemlaten, Cirebon, Jawa Barat

D. Dekat aun-alun Kota Tegal

E. Bagelan, Kedu, Jawa Tengah

9. Menurut legenda masyarakat Jawa Timur yang dimaksud dengan tokoh Panji adalah ...

A. Seorang pahlawan perang yang pilih tanding

B. Seorang shaleh yang dalam kehidupannya sering melakukan keajaiban- keajiban

C. Seorang pangeran yang senantiasa kehilangan istrinya

D. Seorang pujangga pengarang cerita-cerita rakyat

E. Seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya

10. Menurut legenda masyarakat Jawa Timur Roro Anteng dan Joko Seger sebagai asal-usul masyarakat Tengger di sekitar Gunung Bromo, merupakan putra-putri bangsawan dari kerajaan ...

A. Kediri

B. Singasari

C. Majapahit

D. Mataram

E. Blambangan

11.Sebuah naskah kuno yang dapat menghubungkan antara tradisi lisan dengan tradisi tulisan adalah kisah tentang asal-usul abjad Jawa, yang lebih dikenal dengan ...

A.Negarakertagama

B.Legenda Kuningan

C.Cerita Panji Semirang

D.Pararaton

E.Legenda Aji Saka

12.Dokumen resmi yang dikeluarkan oleh raja atau pejabat tinggi kerajaan yang dituliskan pada batu atau logam disebut ...

A.arsip

B.rontal

C.prasasti

D.epygraf

E.jayastamba

13.Prasasti-prasasti pada umumnya mempunyai bentuk dan susunannya yang hampir serupa, sebagai berikut, kecuali ...

A.diawali doa-doa untuk para dewa penguasa empat penjuru mata angin (lokapala)

B.batas serta ukuran tanah yang dibebaskan

C.daftar orang-orang yang diserahi tugas

D.hadiah-hadiah yang disediakan untuk keselamatan

E.upacara-upacara yang dilakukan dan akhirnya kutukan-kutukan terhadap mereka yang tidak mentaati apa yang ditetapkan oleh raja.

14.Pada abad ke-4 sampai dengan ke-8 prasasti-prasasti di Indonesia masih menggunakan huruf dan bahasa ...

A.Pallawa dan Jawa Kuno

B.Pallawa dan Sansekerta

C.Pra-nagari dan Sansekerta

D.Jawa Kuno dan Sansekerta

E.Siddham dan Melayu Kuno

15.Huruf Pallawa di Indonesiakan menjadi huruf Kawi (Jawa Kuno). Prasasti-prasasti yang menggunakan huruf Kawi dimulai sejak ...

A.Prasasti dari kerajaan Mataram Hindu pada masa awal perkembangannya seperti : Prasasti Tuk Mas dan Prasasti Canggal

B.Prasasti Kedu atau Prasasti Mantyasih (907 M) peninggalan Kerajaan Mataran Kuno

C.Prasasti Dinoyo dari tahun 682 Saka (760M) yang ditemukan di Dinoyo, Malang,

D.Prasasti-prasasti dari kerajaan Tarumanegara seperti : Prasasti Ciariteun dan Prasasti Kebon Kopi

E.Prasasti Randusari I dan II dari masa pemerintahan Balitung

16.Prasasti yang menggunakan bahasa sansekerta dan huruf Siddham (Pra-Nagari) adalah sebagai berikut, kecuali ...

A.Prasasti Kalasan

B.Prasasti Ratu Boko

C.Prasasti Plaosan Lor

D.Prasasti Tuk Mas

E.Prasasti Kelurak

17.Prasasti Berbahasa Melayu Kuno banyak ditemukan berasal dari kerajaan ...

A.Mataram Kuno

B.Sriwijaya

C.Kediri

D.Singasari

E.Majapahit

18.Dalam karya sastra sejarah (historiografi tradisional) unsur-unsur fiktif dan fakta sejarah bercampur aduk. Misalnya ...

A.Ken arok dalam Pararaton dikatakan sebagai anak Dewa Brahma dengan Ken Endok.

B.Di Madura para penguasa keturunan Prasena atau Cakraningrat I dianggap sebagai keturunan Aria Menak Sunaya dan bidadari Tunjung Biru Bulan.

C.Dalam Babad Tanah Jawi, raja-raja Mataram Islam dipercaya sebagai keturunan Ki Bondan Kejawan alias Jaka Tarub dengan bidadari Nawang Wulan.

D.Ken Arok dalam Pararaton dikatakan sebagai titisan Dewa Wisnu.

E.Rara Anteng dan Jaka Seger dianggap sebagai keturunan raja-raja Majapahit

19.Seorang tokoh yang menggunakan historiografi tradisional dalam merekonstruksi sejarah modern dengan karyanya Menuju ke Puncak Kejayaan Majapahit (1968) adalah ...

A.Sartono Kartodirdjo

B.J. Casparis

C.Slamet Mulyana

D.Taufik Abdullah

E.Kuntowijoyo

20.Dalam kitab in diuraikan sejarah kerajaan Singasari dan Majapahit dari sumber-sumber pertama dan ternyata banyak yang bersesuaian dengan sumber-sumber prasasti.

A.Nagarakertagama

B.Pararaton

C.Usana Jawa

D.Sundayana

E.Babad Tanah Jawi

B.Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1.Mengapa foklor berkembang dalam versi-versi yang berbeda-beda ?2.Apa yang dimaksud dengan pralogis ?

3.Jelaskan pengertian istilah motif dalam ilmu foklor ?

4.Mengapa terdapat kesamaan motif antara cerita-cerita foklor yang ada pada suatu tempat dengan tempat lainnya ?

5.Mengapa Legenda sering dikatakan sebagai sejarah kolektif (folk history) ?6.Apa yang dimaksud dengan Legenda Setempat ? Berikan Contohnya !

7.Mengapa diperlukan proses adaptasi dalam penyebaran folklore ?8.Jelaskan pengertian hagiografi dan berikan contohnya !9.Ceritakan asal-usul upacara Sekaten !10.Dapatkah foklor dijadikan sebagai salah satu sumber dari penulisan sejarah modern? Jelaskan jawaban kalian !

11.Mengapa kisah Legenda Aji Saka dihubungkan dengan munculnya tradisi tulis ?

12.Kapan di Nusantara ditemukan peninggalan tertulis untuk pertama kalinya ?

13.Mengapa naskah-naskah kuno dari zaman Hindu-Buddha berhasil diselamatkan, sehingga sampai kepada kita sekarang ?

14.Tunjukkan bahwa pada zaman Islam karya-karya sastra dari zaman Hindu-Buddha masih besar pengaruhnya !

15.Apa isi pokok dari kitab-kitab di bawah ini :

-Nagarakertagama

-Pararaton

-Sundayana

-Babad Tanah Jawi

Mengetahui, Surabaya, _______________

Kepala SMA ____________Guru Bidang Studi Sejarah,

______________________________________________

NIP. NIP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran:SEJARAHKelas/ Semester:X / 1

Pertemuan ke:Pertama sampai ke-tujuh dalam semester satu

Alokasi waktu:7 x 45

Standar Kompetensi:1.Memahami prinsip dasar ilmu sejarahKompetensi Dasar:1.3Menggunakan prinsip-prinsip dasar penelitian sejarah

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat :

1.Menjelaskan sumber, bukti dan fakta sejarah.

2.Menjelaskan perbedaan artefak, fakta sosial dan fakta mental.

3.Menerapkan prinsip-prinsip penilitian sejarah secara sederhana

4.Menerapkan prinsip-prinsip dalam Penulisan Sejarah Lisan

5.Membedakan dari beberapa jenis-jenis sejarah

6.Mengidentifikasi jejak-jejak sejarah (candi, prasasti, monumen, patung, dll).

MATERI AJAR (MATERI POKOK):PRINSIP-PRINSIP DASAR-DASAR PENELITIAN SEJARAH

A.PENULISAN KEMBALI PERISTIWA MASA LALU

Usaha penulisan kembali peristiwa-peristiwa masa lampau disebut dengan historiografi. Ada empat tahapan yang dilakukan oleh para sejarawan dalam melakukan penulisan kembali masa lampau sebagai berikut :

1.Heuristik :

2. Verifikasi :

3.Interpretasi

4.Historiografi

B. BUKTI DAN FAKTA SEJARAHBukti adalah sesuatu yang dapat memperkuat kebenaran suatu pendapat maupun kesimpulan. Dalam ilmu sejarah, bukti merupakan jejak-jejak peninggalan perbuatan pada masa lampau.Peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau dalam kehidupan manusia disebut dengan kenyataan sejarah. Sedangkan fakta dalam ilmu sejarah merupakan pernyataan tentang kejadian yang merupakan proses mental dari sejarawan dan bersifat subyektif. Sehingga, jika kenyataan sejarah merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, maka fakta sejarah adalah pernyataan dari peristiwa tersebut.Sejarah sebagai kisah atau catatan menggambarkan sesuatu yang benar-benar terjadi pada masa lampau ( the real past ). Oleh karena itulah usaha penulisan sejarah (historiografi ), disusun berdasarkan bukti dan fakta sejarah yang merupakan peninggalan-peninggalan dari perbuatan manusia dari masa lampau. Peninggalan-peninggalan tersebut yang lazimnya disebut sebagai sumber sejarah terdiri atas :

1. Sumber Tertulis (sumber dokumen)2. Sumber Benda (artefak)3. Sumber Lisan 4. Sumber Rekaman

C. ARTEFAK, FAKTA SOSIAL DAN FAKTA MENTAL

ARTEFAK

Artefak (artifact), yaitu fakta-fakta yang merupakan peninggalan sejarah yang berupa benda-benda. Misalnya : arsitektur, senjata, peralatan hidup, arca, pecahan gerabah, mata uang, reruntuhan, naskah, buku, potret, perangko, dan sebagainya. Artefak merupakan hasil dari peristiwa. Sedangkan dokumen merupakan rekaman dari peristiwa. Baik artefak maupun dokumen merupakan bahan mentah bagi sejarah.FAKTA SOSIALFakta Sosial (sociofact) adalah perilaku individu atau kelompok dalam kondisi sosial yang berkembang pada suatu masyarakat pada zaman tertentu. Di dalamnya juga menyangkut proses sosial, struktur sosial, lembaga-lembaga sosial. Misalnya : upacara-upacara tradisional, adat-istiadat, kerja paksa, kemiskinan, perbanditan, kekerasan, kriminalitas, kesatriaan, pertumbuhan penduduk, migrasi, urbanisasi dan sebagainya.

FAKTA MENTALFakta Mental (metifact) adalah keseluruhan dari tatanan mental yang berkembang di masyarakat pada suatu zaman yang menjadi penggerak sejarah yang meliputi : konsep-konsep, ide-ide, gagasan, paham, opini masyarakat, semangat, ideologi, aspirasi, inspirasi dan sebagainya.D.PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM PENELITIAN SEJARAH LISAN

James Morison lebih menyukai pemakaian penelitian lisan daripada sejarah lisan. Karena istilah sejarah lisan mengesankan sebagai metode yang berdiri sendiri. Padahal sumber lisan harus diperkaya dengan dengan sumber-sumber tertulis. Penelitian lisan hanyalah sebagai salah satu sumber yang tersedia bagi seorang sejarawan. Penelitian lisan dirumuskan oleh Morison sebagai pengumpulan bahan-bahan melalui perbincangan atau wawancara dengan satu orang atau lebih mengenai satu masalah yang sedang dipelajari oleh pewawancara.

KELEBIHAN SEJARAH LISAN

1. Pengumpulan data dalam sejarah lisan dilakukan dengan komunikasi dua arah (two way communication ).

2. Penulisan sejarah menjadi lebih demokratis. Kebanyakan sejarah hanya mengisahkan tokoh-tokoh atau kelompok yang terjangkau oleh dokumen.

3. Sejarah lisan membuka kemungkinan lebih besar untuk mengembangkan penelitian mengenai sejarah keluarga, hubungan antar tetangga, peran suami-istri, emosi dan konflik, perilaku seksual dan seterusnya.

4. Sejarah lisan menjangkau kejiwaan pelaku sejarah. Sehingga sejarawan tidak hanya mendapatkan kisah perjuangan pelaku-pelaku sejarah, melainkan juga motivasi, ide-ide, konflik-konflik kejiwaan yang diekspresikan melalui perilaku-perilaku mereka. Melengkapi kekurangan dokumen. Dokumen yang memang merupakan sumber sejarah yang penting.

Oleh karena itu penelitian sejarah lisan dengan memadukannya dengan sumber tertulis dianggap dapat melengkapi kekurangan-kekurangan sumber-sumber sejarah yang ada selama ini. Sejarah hanya mampu berbuat adil jika mampu mengungkapkan gambaran total tentang masa lampau. Sejarah yang demikian mampu menciptakan sebuah epos revolusi yang dirangkai tidak melalui imajinasi, melainkan melalui fakta-fakta.

KEKURANGAN SEJARAH LISAN

Sebagai salah satu metode penelitian sejarah, sejarah lisan memerlukan sumber-sumber lain baik sumber dokumen maupun sumber benda untuk melengkapi data penelitiannya. Hal ini disebabkan sebagai salah atau metode penelitian sejarah, penelitian lisan memeliki kekurangan-kekurangan sebagai berikut :

1. Subyektifitas dalam penulisan sejarah sangat tinggi.

E.JENIS-JENIS SEJARAH

Sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau kisah tentang peristiwa pada masa lampau, maka bidang yang dikaji oleh sejarah sangatlah luas. Bidang kajian sejarah dapat mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat dari berbagai penjuru dunia. Selanjutnya jenis-jenis sejarah dapat diuraikan sebagai berikut :A. Berdasarkan cakupan wilayah pembahasannya :

a. Sejarah Dunia

b. Sejarah Nasional

c. Sejarah Lokal

d. Sejarah Kota

e. Sejarah Pedesaan

B. Berdasarkan tingkat kekunoannya :

a. Sejarah sebelum mengenal tulisan (Pra-Sejarah)

b. Sejarah Klasik ( Kuno )

c. Sejarah Modern

d. Sejarah KontemporerC. Berdasarkan bidang atau obyek yang dikaji :

a. Sejarah Kebudayaan (Kesenian)

b. Sejarah Perekonomian

c. Sejarah Hukum

d. Sejarah Telekomunikasi

e. Sejarah Militer

f. Sejarah Agama

g. Sejarah Agraria

h. Sejarah Maritim

i. Sejarah Tata Negara

j. Sejarah Diplomasi

k. Sejarah Sosial

l. Sejarah MentalitasD. Berdasarkan wilayah kajian :

a. Sejarah Eropa

b. Sejarah Afrika

c. Sejarah Asia

d. Sejarah Amerika

e. Sejarah Australia

f. Sejarah Pasifik

SEJARAH LOKAL

Sejarah lokal merupakan studi sejarah dari suatu kelompok sosial yang berada pada suatu wilayah tertentu. Sejarah lokal lebih menekankan kepada batasan sosial budaya daripada batasan adminitratif. Wilayah administratif Sumatera Utara misalnya merupakan daerah dari berbagai daerah etnis-kultural. Demikian halnya sejarah Minangkabau tidak sama dengan sejarah Sumatera Barat. Batasan wilayah tersebut bisa suatu tempat tinggal suatu suku bangsa dapat juga sebuah kota, atau malahan sebuah desa.

Setiap wilayah di Indonesia memiliki karakter-karakter tersendiri. Hal ini disebabkan masing-masing wilayah terbentuk melalui proses sejarah panjang yang berbeda-beda. Oleh karena itulah Sejarah Lokal merupakan sejarah yang komplek yang memiliki banyak aspek (multi-dimensional) dari keseluruhan pengalaman kolektif pada masa lalu meliputi aspek sosial-budaya, politik, agama, tehnologi, ekonomi dan sebagainya dalam suatu wilayah tertentu.

Jauh sebelum sejarah nasional dipelajari dan ditulis, sejarah tradisional telah dihasilkan dalam jumlah besar. Para pujangga kerajaan telah menuliskan sejarah sebagai karya sastra. Tulisan mereka berkisar pada peristiwa-peristiwa di sekitar istana, sehingga disebut Istana Sentris. Dalam sejarah Indonesia banyak sekali contoh-contoh wilayah yang memiliki penulisan sejarah lokal tersendiri pada batas sosial-budayanya, seperti Aceh, Malaka, Minangkabau, Jambi, Palembang, Banten, Priyangan dan Mataram.

Sedangkan di daerah pantai utara Jawa yang merupakan wilayah kekuasaan Mataram dengan berbagai upaya penaklukan, berupaya tetap mempertahankan identitas mereka. Sebagian besar dari wilayah pantai utara sudah memiliki penulisan sejarah lokal sendiri, seperti Babad Kendal, Babad Semarang, Babad Tuban, Babad Pasuruan, dan sebagainya.

SEJARAH KEBUDAYAAN

Sejarah Kebudayaan dan Kesenian mempelajari masuk dan berkembangnya kebudayaan dan kesenian di Indonesia. Obyek penelitian Sejarah Kebudayaan dan Kesenian meliputi artefak, peninggalan bangunan, ornamen-ornamen, tulisan dan seni sastra. Seperti dari zaman sebelum pengaruh Hindu-Budha terdapat peninggalan Kapak Persegi dan Kapak Lonjong, dari zaman pengaruh Hindu-Budha terdapat banyak sekali bangunan-bangunan candi yang kaya dengan ornamen-ornamen, dari zaman Islam juga ditemukan sisa-sisa bangunan berserta ornamen-ornamennya yang merupakan hasil akulturasi budaya dengan unsur-unsur budaya sebelumnya.

SEJARAH MENTALITAS

Mengapa kaum revolusioner mau mepertaruhkan segala-galanya untuk memperjuangkan tujuannya ? Mengapa reaksi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam menghadapi situasi tertentu ? Apa sebenarnya penggerak utama perilaku pelaku sejarah yang mengobarkan semangat kebangsaan ? Jawabannya harus dicari dari ideologi, mitos, etos, jiwa, ide-ide, nilai-nilai dan religi yang mereka anut. Dengan demikian sejarah mentalitas lebih mengutamakan bagaimana ide atau semangat itu dapat mempengaruhi proses sejarah tertentu.

.Sensibilitas berarti kehidupan emosional manusia. Febvre mengharapkan adanya jenis sejarah yang baru tentang cinta, kesedihan, ampunan, berkah, kematian, belas kasihan, kekejaman, ketakutan, kebencian dan sebagainya.

Selanjutnya tema-tema sejarah mentalitas berkembang. Banyak tema-tema baru yang muncul, misalnya : mentalitas revolusioner, kontra-revolusioner, orang-orang militan, kaum anarkhis, perbanditan, pelacuran, petualangan, pembunuhan, kriminalistas, konflik desa-kota, bunuh diri, ketakwarasan, budaya populer, penindasan wanita, kekerasan, pertenungan, aborsi, homoseksualitas dan sebagainya.IV.JEJAK-JEJAK MASA LAMPAU

Dari zaman sebelum Nusantara mendapat pengaruh Hindu-Budha banyak ditemukan berbagai peninggalan di berbagai daerah berupa fosil, berbagai jenis kapak batu, lukisan-lukisan pada dinding gua, alat-alat dan senjata dari batu dan tulang serta bangunan-bangunan megalithikum. Sampai saat ini banyak bangunan dan tradisi megalithik yang masih menjadi bagian dari masyarakat di Nias.

Zaman pengaruh Hindu-Budha di Nusantara yang berlangsung selama ratusan banyak meninggalkan peninggalan berupa bangunan-bangunan candi, seperti Komplek Candi Kedung Songo di Ungaran, Komplek Candi Dieng di Wonosobo, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Plaosan, Candi Sambisari di Jawa Tengah. Di Jawa Timur juga tergolong kaya peninggalan-peninggalan dari zaman Hindu-budha seperti Candi Badut, Candi Singosari, Candi Surwana, Candi Jabung, Pathirtan Jolotundo, Pathirtan Tikus dan sebagainya. Selain itu zaman pengaruh Hindu-Budha juga banyak meninggalkan prasasti-prasasti yang sangat dibutuhkan bagai sejarawan untuk merekonstruksi masa lampau.

MONUMEN

Kata monumental berasal dari Bahasa Latin, monere yang secara harfiah berarti mengingatkan. Kata ini berkembang menjadi mnemon, mnemonikos yang dalam Bahasa Inggris menjadi mnemonic, berarti sesuatu yang membantu untuk mengingat. Pengertian monumental dalam arsitektur berarti sifat perancangan tertinggi yang dapat dicapai oleh perancang untuk dapat membangkitkan kenangan atau kesan yang tidak mudah terlupakan.

MENULISKAN KEMBALI JEJAK-JEJAK PENINGGALAN MASA LALU

Tidak harus seorang sejarawan yang dapat melakukan pencarian, pengamatan dan penulisan kembali jejak masa lampau. Seorang wartawan, pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum bisa melakukannya tanpa harus menunggu seorang sejarawan profesional. Dengan semangat kecintaan dan rasa ingin tahu yang mendalam seseorang dapat melakukan penulisan sejarah dengan menggunakan sumber artefak, dokumen maupun sumber lisan terhadap peristiwa dan peninggalan sejarah di sekitarnya. Penelitian sejarah mempunyai lima tahap, sebagai berikut :

1.PEMILIHAN TOPIK

Topik yang dipilih hendaknya merupakan topik yang workable,artinya topik tersebut dapat dikerjakan dalam waktu dan biaya yang tersedia. Topik tersebut hendaknya sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak terlalu luas atau terlalu sempit. Pemilihan topik hendaknya juga didasarkan pada :

a. Kedekatan Emosional

b. Kedekatan Intelektual

2.RENCANA PENELITIAN

Biasanya sebuah rencana penelitian berisi tentang : (1) Permasalahan, (2) Historiografi, (3) Sumber Sejarah, dan (4) Garis Besar. Selain itu juga terdapat pendanaan dan jadwal atau alokasi waktu pelaksanaan. Dalam permasalahan, dikemukakan hal-hal pokok yang akan diteliti. Mengapa perlu diteliti sejarahnya, maksud dan tujuan penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian dalam 3tempat dan waktu, serta teori dan konsep yang dipakai.

3. PENULISAN HASIL PENELITIAN

Penyajian penelitian dalam bentuk tulisan memiliki tiga bagian, yaitu :

1. Pendahuluan,

2. Hasil Penelitian,

3. Kesimpulan dan

4. Penutup.

METODE PEMBELAJARAN :

1.Ceramah Bervariasi

2.Diskusi

3.Demonstrasi

4.Tanya Jawab

5.Penugasan

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN :

I.Pertemuan Pertama (1x 45)

A.Kegiatan awal

1.Apersepsi dengan menayangkan gambar-gambar peninggalan atau sumber sejarah, seperti prasasti, kitab kuno, dokumen, candi, dll.2.Menggali pemahaman awal siswa tentang bukti dan fakta sejarah.B.Kegiatan Inti

1.Mengidentifikasikan Sumber, Bukti dan Fakta sejarah melalui kajian pustaka dan diskusi kelas

2.Membedakan antara bukti, fakta dan data sejarah melalui kajian pustaka dan diskusi kelas.

3.Meminta siswa untuk memberikan contoh-contoh bukti, fakta dan data sejarah melalui kajian pustaka dan diskusi kelas.C.Penutup1.Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

2.Menugaskan siswa mengerjakan soal-soal latihan.

II.Pertemuan Kedua (1x 45)

A.Kegiatan awal

1.Apersepsi dengan membacakan cuplikan sebuah contoh fakta mental, seperti surat-surat Kartini, artikel Seandainya Aku Seorang Belanda karya Ki Hajar Dewantara, catatan harian Soe Hok Gie.

2.Menggali pemahaman awal siswa tentang artefak, fakta sosial dan fakta mental.

B.Kegiatan Inti

1.Menjelaskan pengertian artefak, fakta sosial dan fakta mental melalui kajian pustaka, pengamatan, presentasi dan diskusi.

2.Mengindentifikasi perbedaan antara artefak, fakta sosial dan fakta mental melalui kajian pustaka, pengamatan, presentasi dan diskusi.

C.Penutup1.Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

2.Menugaskan siswa untuk mencari contoh-contoh artefak, fakta sosial dan fakta mental dari perpustakaan, majalah, surat kabar, wawancara dan browsing internet.III.Pertemuan Ketiga (2 x 45)

A.Kegiatan awal

1.Apersepsi dengan menayangkan gambar ahli sejarah sedang melakukan penelitian atau ekskavasi.

2.Menggali pemahaman awal siswa tentang penelitian sejarah.

B.Kegiatan Inti

1.Menjelaskan langkah-langkah dalam penilitian sejarah melalui kajian pustaka dan diskusi2.Memberikan contoh-contoh hasil penelitian sejarah yang dilakukan secara sederhana.

3.Menerapkan prinsip-prinsip penilitian sejarah secara sederhana melalui studi lapangan.

C.Penutup1.Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

2.Menugaskan siswa untuk penelitian sejarah secara sederhana di daerah sekitarnya.

IV.Pertemuan Kempat (1x 45)

A.Kegiatan awal

1.Apersepsi, dengan melakukan wawancara terhadap salah seorang siswa.2.Menggali pemahaman awal siswa tentang tehnik-tehnik wawancara.

B.Kegiatan Inti

1.Menguraikan penerapan sejarah lisan dalam penelitian dan studi sejarah melalui kajian pustaka dan diskusi.2.Memberikan contoh-contoh hasil penelitian sejarah yang dilakukan dengan metode wawancara.

3.Menerapkan tehnik-tehnik wawancara dalam penilitian sejarah di lingkungan sekitar.

C.Penutup1.Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

2.Menugaskan siswa untuk penelitian sejarah secara lisan di daerah sekitarnya.

V.Pertemuan Kelima (1x 45)

A.Kegiatan awal

1.Pretest, dengan menanyakan materi pelajaran pada pertemuan sebelumya.

2.Menggali pemahaman awal siswa jenis-jenis sejarah.

B.Kegiatan Inti

1.Mengidentifikasi jenis-jenis sejarah melalui kajian pustaka dan diskusi.

2.Memberikan contoh-contoh jenis-jenis sejarah kajian pustaka dan studi banding.

C.Penutup1.Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

2.Menugaskan siswa untuk mengerjakan soal-soal latihanVI.Pertemuan Keenam (1x 45)

A.Kegiatan awal

1.Apersepsi, dengan menampilkan gambar-gambar peninggalan atau monumen sejarah.

2.Menggali pemahaman awal siswa tentang peninggalan dan monumen sejarah.

B.Kegiatan Inti

1.Mendiskripsikan jejak-jejak sejarah masa lampau dari daerah sekitarnya lampau (candi, patung, monumen dan bangunan kuno) melalui pengamatan, kajian pustaka, browsing internet dan presentasi di depan kelas.

2.Membandingkan contoh-contoh jejak-jejak sejarah masa lampau dari daerah sekitarnya lampau (candi, patung, monumen dan bangunan kuno).

C.Penutup1.Bersama-sama siswa membuat kesimpulan materi pelajaran

2.Menugaskan siswa untuk mengadakan pengamatan terhadap jejak-jejak sejarah masa lampau dari daerah sekitarnya lampau (candi, patung, monumen dan bangunan kuno).ALAT/BAHAN DAN SUMBER :

a.Alat/Bahan:OHP, LCD Projector, Komputer, Internet dan VCD Playerb.Sumber:Buku Paket Sejarah Yudistira, Jilid 1, CD pembelajaran, LKS, Gambar, Bagan, dan sumber-sumber dari internet

PENILAIAN :

Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang meliputi penilaian penilaian proses pada saat kegiatan berlangsung, tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), dan penugasan.

SOAL-SOAL EVALUASI

I.JAWABLAH SOAL-SOAL DI BAWAH INI DENGAN BENAR !1. Sejarah dapat menjadi penghubung antara generasi sekarang dengan generasi sebelumnya melalui

A. Kisah-kisahnya

B. Pengaruh-pengaruhnya

C. Peninggalan-peninggalannya

D. Dokumen-dokumennya

E. Gagasan-gagasannya

2. Cara menentukan ketuaan suatu peninggalan sejarah berdasarkan bentuk dari peninggalan tersebut disebut

A. Stratifikasi

B. Kimiawi

C. Filologi

D. Sigillografi

E. Tipografi

3. Yang dimaksud dengan kritik intern terhadap peninggalan sejarah adalah

A. Kritik terhadap isi dari suatu peninggalan sejarah.

B. Kritik terhadap keaslian suatu peninggalan sejarah.

C. Kritik terhadap ketuaan suatu peninggalan sejarah.

D. Kritik terhadap obyektifitas penyusunan kisah sejarah.

E. Kritik terhadap kebenaran penyusunan kisah sejarah yang dilakukan seorang sejarawan.4. Subyektifitas dalam penyusunan kisah sejarah sulit dihindari oleh seorang penulis sejarah. Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut, kecuali

A. Setiap penulis sejarah memiliki latar-belakang kebudayaan yang berbeda-beda.

B. Setiap penulis sejarah memiliki kepentingan yang berbeda-beda.

C. Setiap penulisan sejarah memiliki tujuan yang berbeda-beda.

D. Setiap penulis sejarah memiliki sumber-sumber sejarah yang berbeda tentang suatu peristiwa sejarah yang sama.

E. Setiap penulis sejarah memiliki latar-belakang idiologi yang berbeda-beda.5. Tulisan-tulisan kuno seperti yang terdapat dalam naskah-naskah kuno dipelajari oleh ilmu bantu sejarah yang disebut

A. Epygrafi

B. Filologi

C. Ikonografi

D. Arkeologi

E. Paleoanthropologi

6. Arca-arca dan relief yang menghiasi candi-candi besar seperti Prambanan dan Borobudur memiliki makna tersendiri. Hal ini dipelajari oleh ilmu bantu sejarah yang disebut

A. Paleontologi

B. Paleoanthropologi

C. Numismatik

D. Ikonografi

E. Arkeologi

7. Berikut adalah empat langkah yang harus dilakukan oleh seorang sejarawan dalam rangka merekonstruksi peristiwa masa lalu, kecuali

A. Heuristik

B. Kritik Sumber

C. Interview

D. Interpretasi

E. Historiografi8. Berikut adalah kelebihan dari penelitian sejarah lisan, kecuali

A. Bahasa lisan bersifat lebih luwes dan spontan

B. Penelitian lisan dapat melengkapi kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam sumber dokumenter

C. Penelitian sejarah lisan tidak memfokuskan penelitiannya kepada golongan elite semata, tetapi juga meneliti sejarah rakyat kecil.

D. Bahasa dalam sumber dokumenter seringkali bersifat kaku dan cenderung disusun dengan kontrol yang ketat.

E. Penelitian sejarah lisan dilakukan dengan komunikasi dua arah sehingga bila terjadi kesalahan dapat segera dilakukan pembetulan.

9. Berikut adalah sumbangan seni sastra terhadap penulisan sejarah, kecuali

A. Hasil karya seni sastra dapat menyumbangkan kondisi mentalitas dan sosial yang berkembang pada suatu zaman tertentu.

B. Sejarawan memerlukan imajinasi dalam rangka penulisan sejarah.

C. Penulisan sejarah membutuhkan emosi (perasaan) agar kisah sejarah seolah-olah benar-benar hadir kembali.

D. Penulisan sejarah merupakan karya fiksi yang tidak terlepas dari unsur-unsur subyektifitas.

E. Penulisan sejarah memerlukan gaya bahasa yang benar sehingga penulisan sejarah mendekati kebenaran.

10. Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan dalam penelitian sejarah lisan, maka dilakukan wawancara yang simultan, artinya

A. Wawancara yang bersifat rahasia yang hasil tidak boleh diumumkan selama yang bersangkutan masih hidup.

B. Wawancara yang dilakukan terhadap beberapa pelaku atau saksi sejarah sekaligus agar mendapat hasil yang lebih mendekati kebenaran

C. Wawancara yang dilakukan dengan komunikasi dua arah.

D. Wawancara naratif yang meminta seorang menceritakan peristiwa sejarah dengan gaya bercerita.

E. Wawancara yang dilakukan setelah seorang pejabat tidak lagi menduduki jabatannya.

B.Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !1.Bagaimanakah perbedaan antara tehnik tipologi, stratifikasi, kimiawi untuk menentukan ketuaan suatu peninggalan sejarah ?

2.Mengapa seringkali terdapat subyektifitas pada penulisan sejarah ?3.Bagaimanakah hubungan antara Sejarah Lokal dengan Sejarah Nasional ?4.Bagaimanakah perbedaan antara Sejarah Lisan dengan Tradisi Lisan ?5.Bagaimanakah cara melakukan verifikasi terhadap sumber-Sumber lisan, sehingga diperoleh data yang dapat dipercaya kebenarannya ?6.Mengapa kita perlu mempelajari sejarah dunia untuk lebih memahami sejarah nasional Indonesia ?

7.Mengapa James Morison lebih suka menamakan Sejarah Lisan dengan Penelitian Lisan ?8.Apa yang dimaksud dengan wawancara yang bersifat Confidential ?

Mengetahui, Surabaya, _______________

Kepala SMA ____________Guru Bidang Studi Sejarah,

______________________________________________

NIP. NIP. RPP Sejarah / SMA / Kelas X / Smt 1/ Yudhistira