rpp vita
DESCRIPTION
rpp pribadi novita sariTRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
UNTUK SISWA SMA KELAS XII IPA SEMESTER GANJIL
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Semerter
Dalam Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran Matematika
Oleh:
NOVITA SARI
2411.053
Dosen Pembimbing:
M. Imammudin,M.Pd
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA VB
STAIN SYECH M.DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
2013/2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : XII / 1
Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan ( 2x 45’)
Standar Kompetensi
2. Menyelesaikan masalah program linear
Kompetensi dasar
2.1 Menyelesaikan sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengenal arti sistem pertidaksamaan linear dua variable
Menentukan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua
variabel
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengenal arti sistem pertidaksamaan linear
Siswa dapat menentukan penyelesaian sistem pertidaksamaan
linear dua variabel
I. Materi Ajar
Kedudukan Titik-Titik sebagai Daerah Penyelesaiaan Pertidaksamaan
Linear pada Bidang Cartesius
Persamaan linear ax+by=c, dengan x dan y adalah variabel dan a, b, c konstanta,
merupakan sebuah garis lurus yang membagi bidang cartesius menjadi tiga
bagian. Kedudukan titik-titik yang dimaksud adalah :
a. kedudukan titik yang memenuhi ax+by=c
b. kedudukan titik yang memenuhi pertidaksamaan ax+by<c
c. kedudukan titik yang memenuhi pertidaksamaan ax+by>c
Pertidaksamaan linear dengan dua variabel
Pertidaksamaan linear dengan dua variable adalah suatu pertidaksamaan yang
didalamnya memuat dua variable dan masing-masing variable itu berderajat satu.
Pertidaksamaan linear dengan dua variabel merupakan kalimat matematika
terbuka yang menggunakan tanda ketidaksamaan dan mengandung dua variabel x
dan y berpangkat satu.
Contoh : x + y ≥ -2, y < 2x +3
Langkah-langkah menentukan daerah penyelesaian :
Gambar persamaan garis yang mennyusun pertidaksamaan
Selidiki letak daerah berdasarkan tanda ≤, ≥ ,<,>¿
Menyelesaikan sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Gabungan dari dua atau lebih pertidaksamaan linear dua variabel disebut
sistem pertidaksamaan linear dengan dua peubah.
Untuk menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua
variabel pada dasarnya sama dengan pertidaksamaan yang telah dipelajari
sebelumnya, yaitu :
Gambarkan masing-masing pertidaksamaan yang menyusun
sistem pertidaksamaan
Daerah perpotongan antar pertidaksamaan adalah daerah
penyelesaian dari sistem pertidaksamaan
II. Kegiatan pembelajaran
KegiatanWaktu
Guru Siswa
1. Kegiatan Awal
Guru menyuruh siswa
memimpin do’a
Guru memperhatikan kehadiran
siswa
Apersepsi
Guru mengingatkan siswa tentang
pertidaksamaan
Motivasi
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Siswa memimpin do’a
Siswa memberikan respon
terhadap guru.
Apersepsi
Siswa mengingat tentang
pertidaksamaan
Motivasi
Siswa mendapat informasi tujuan
pembelajaran
10 menit
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru mengajarkan tentang titik-
titik sebagai daerah
penyelesaian pertidaksamaan
linear pada bidang cartesius
Guru mengajarkan tentang
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Siswa memahami tentang titik-
titik sebagai daerah
penyelesaian pertidaksamaan
linear pada bidang cartesius
Siswa memahami tentang
65’
pertidaksamaan linear dua
variable
Guru mengajarkan tentang
Menyelesaikan sistem
pertidaksamaan linear dua
variabel
b. Elaborasi
Guru memberikan latihan
tentang pertidaksamaan linear
dua variabel danMenyelesaikan
sistem pertidaksamaan linear
dua variabel
Guru membahas soal latihan
yang dianggap sulit oleh siswa
c. Konfirmasi
Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembahasan
pertidaksamaan linear dua
variable
Siswa memahami tentang
Menyelesaikan sistem
pertidaksamaan linear dua
variabel
b. Elaborasi
Siswa mengerjakan latihan
tentang pertidaksamaan linear
serta menyelesaikannya.
Siswa mendengar pembahasan
soal latihan yang dianggap
sulit
c. Konfirmasi
Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembahasan
3. Kegiatan Penutup
Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembahasan
Guru memberikan tugas kepada
siswa
3. Kegiatan Penutup
Siswa bersama guru
menyimpulkan hasil
pembahasan
Siswa mendapat tugas dari
guru
15’
III. Metode pembelajaran
A. Ekspositori
B. Tanya jawab
C. Diskusi
D. Penugasan
IV. Sumber / Bahan Pembelajaran
Adinawan,cholik.Matematika Program Studi Ilmu Alam untuk SMA dan
MA Kelas XII.PT gelora aksaa pratama.2007:jakarta
V. Penilaian
1. Jenis : tugas individu
2. Bentuk : uraian
3. Contoh instrumen
Soal :
1) Tunjukkan daerah penyelesaiann pertidaksamaan 3x + 4y -12 ≥ 0
2) Gambarkan daerah penyelesaian pertidaksamaan :
{8 x+3 y≥ 244 x+9 y ≤36
x≥ 0y ≥0
Kunci Jawaban :
1) Langkah menentukan daerah penyelesaian :
Melukis garis 3x + 4y -12 = 0
Selidiki salah satu koordinat yang berada dikiri dan dikanan garis
3x + 4y -12 =0
Dari hasil penyelidikan, daerah yang memenuhi 3x + 4y -12 ≥ 0
adalah daerah disebelah kiri garis
2). Langkah-langkah :
Gambarlah garis 8 x+3 y=24 dan arsirlah daerah 8 x+3 y≥ 24
Gambarlah garis4 x+9 y≤ 36dan arsirlah daerah4 x+9 y≤ 36
Syarat x≥ 0dan y ≥ 0 menunjukkan bahwa daerah yang dimaksud
terletak dikuadran I ( x dan y positif )
Daerah penyelesaian adalah daerah yang memenuhi keempat
syarat atau daerah irisan dari penyelesaian keempat
pertidaksamaan
VI. Pedoman Penilaian
Nilai (N) = Jumlah skor perolehan
Jumlah skor maxx100
Bukittinggi, November 2013
Mengetahui
Kepala SMA Guru mata pelajaran
NIP NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : XII / 1
Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan ( 2 x 45’)
Standar Kompetensi
3. Menyelesaikan masalah program linear
Kompetensi dasar
a. Merancang model matematika dari masalah program linear
Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengenal masalah yang merupakan program linear
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengenal masalah yang merupakan program linear
VII. Materi Ajar
Mengenal masalah yang merupakan program linear
Masalah yang diselesaikan menggunakan Program Linear biasanya adalah
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Agar masalah dapat dipecahkan maka
masalah harus diterjemahkan kedalam bahasa matematika.
CONTOH:
Seorang ibu rumah tangga mempunyai 160 gram tepung beras dan 240 gram
tepung terigu untuk membuat dua jenis kue A dan B. Setiap kue A
memerlukan 16 gram tepung beras dan 20 gram tepung terigu, sedangkan
setiap kue B memerlukan 12 gram tepung beras dan 30 gram tepung terigu. Ia
hendak membuat lebih dari 2 keping kue A dan sekurang-kurangnya sekeping
kue B. Dalam berapa carakah dua jenis tepung itu dapat digunakan untuk
membuat dua jenis kue tersebut ?
Jawab :
Analisis kasus :
Misalkan x = banyak kue A ; y = banyak kue B
Setiap kue A dan B memerlukan masing-masing 16 gram dan 12 gram
tepung beras. Tepung beras yang tersedia 160 gram.
Banyak tepung beras yang diperlukan untuk membuat kue A dan kue
B adalah (16x + 12y ) gram.
Karena tepung beras yang tersedia 160 gram, maka pertidaksamaan
yang dapat disusun adalah 16x + 12y ≤ 160
Setiap kue A dan B memerlukan masing-masing 20 gram dan 30 gram
tepung terigu. Tepung terigu yang tersedia 240 gram.
Banyak tepung terigu yang diperlukan untuk membuat kue A dan kue
B adalah (20x + 30y ) gram
Karena tepung terigu yang tersedia 240 gram, maka pertidaksamaan
yang dapat disusun adalah 20x + 30y ≤ 240
Ia berencana membuat lebih dari 2 keping kue A, maka x > 2
Ia berencana membuat sekurang-kurangnya satu keping kue B, maka y
≥ 1
VIII. Kegiatan pembelajaran
KegiatanWaktu
Guru Siswa
4. Kegiatan Awal
a. Guru menyuruh siswa memimpin
do’a
b. Guru memperhatikan kehadiran
siswa
Apersepsi
Guru mengingatkan siswa tentang
sistem pertidaksamaan linear dua
variabel
Motivasi
4. Kegiatan Awal
a. Siswa memimpin do’a
b. Siswa memberikan respon
terhadap guru
Apersepsi
Siswa mengingat tentang sistem
pertidaksamaan linear dua
variabel
Motivasi
10menit
Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran
Siswa mendapat informasi tujuan
pembelajaran
5. Kegiatan Inti
d. Eksplorasi
Guru mengajarkan siswa
tentang Mengenal masalah yang
merupakan program linear
e. Elaborasi
Guru memberikan latihan
tentang Mengenal masalah yang
merupakan program linear
Guru membahas soal latihan
yang dianggap sulit oleh siswa
f. Konfirmasi
Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembahasan
5. Kegiatan Inti
d. Eksplorasi
Siswa memahami masalah yang
merupakan program linear.
e. Elaborasi
Siswa mengerjakan latihan
Mengenal masalah yang
merupakan program linear
Siswa mendengar pembahasan
soal latihan yang dianggap sulit
c. Konfirmasi
Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil pembahasan
65menit
IX. Metode pembelajaran
E. Ekspositori
F. Tanya jawab
G. Diskusi
H. Penugasan
X. Sumber / Bahan Pembelajaran
Adinawan,cholik.Matematika Program Studi Ilmu Alam untuk SMA dan MA
Kelas XII.PT gelora aksaa pratama.2007:jakarta
XI. Penilaian
4. Jenis : tugas individu
5. Bentuk : uraian
6. Contoh instrumen
Soal :
1) Analisislah masalah berikut !
Seorang anak diharuskan makan dua jenis tablet setiap hari. Tablet
pertama mengandung 5 unit vitamin A dan 3 unit vitamin B,
sedangkan tablet kedua mengandung 10 unit vitamin A dan 1 unit
vitamin B. Dalam sehari anak membutuhkan 20 unit vitamin A dan
5 unit vitamin B. Jika harga tablet pertama Rp. 4 dan tablet kedua
Rp.8, maka pengeluaran minimum untuk pembelian tablet perhari
adalah...
Kunci jawaban :
1) Analisis kasus :
Misalkan x = tablet 1 ; y = tablet 2
Tablet pertama mengandung 5 vitamin A, tablet kedua
mengandung 10 vitamin A, sedangkan vitamin A tersedia
sebanyak 20
Banyak vitamin A untuk membuat tablet pertama dan kedua
adalah (5x + 10y)
Karena vitamin A yang tersedia 20,, maka pertidaksamaannya
adalah : 5x + 10y ≤ 20
Tablet pertama mengandung 3 vitamin B, tablet kedua
mengandung 1 vitamin B, sedangkan vitamin B tersedia
sebanyak 5
Banyak vitamin B untuk membuat tablet pertama dan kedua
adalah (3x + y)
Karena vitamin B yang tersedia 5,, maka pertidaksamaannya
adalah : 3x + y ≤ 5
XII. Pedoman Penilaian
Nilai (N) = Jumlah skor perolehan
Jumlah skor maxx100
Bukittinggi, November 2013
Mengetahui Guru Mata
Pelajaran
Kepala SMA
NIP NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : XII / 1
Jumlah Pertemuan : 1 Pertemuan ( 2 x 45’)
Standar Kompetensi
2. Menyelesaikan masalah program linear
Kompetensi Dasar
2.3 menyelesaikan model matematika dari masalah program linear dan
penafsirannya
Indikator
2.3.1 menentukan nilai optimum dari fungsi objektif sebagai penyelesaian
dari program linear
2.3.2 menafsirkan nilai optimum yang diperoleh sebagai penyelesaian
masalah program linear.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menentukan nilai optimum dari fungsi objektif sebagai
penyelesaian dari program linear
Siswa dapat menyelesaikan model matematika dari masalah
program linear linear dan penafsirannya
I. Materi Ajar
Nilai optimum yang diperoleh dari suatu permasalahan program linear
dapat berupa nilai terbesar atau nilai terkecil. Hal yang akan menentukan nilai
maksimum atau nilai minimum adalah permasalahannya, yang dapat dicirikan
dengan model kendalanya. Untuk menentukan nilai optimum suatu fungsi
objektif dari sebuah sistem yang diketahui ada 2 cara, yaitu dengan
menggunakan:
a. Uji titik pojok
Pada metode uji titik pojok untuk mencari nilai optimum dari bentuk
f(x,y) = ax + by adalah dengan cara menghitung nilai f(x,y) = ax + by
pada tiap titik pojok daerah himpunan penyelesainnya. Nilai-nilai
f(x,y) = ax + by tersebut kita bandingkan kemudian tetapkan:
Nilai terbesarnya sebagai nilai maksimum dari f(x,y) = ax + by
Nilai terkecilnya sebagai nilai minimum dari bentuk f(x,y) = ax
+ by
b. Garis selidik
Jika metode yang akan digunakan untuk mencari nilai optimum
adalah garis selidik ax + by = k maka ikuti aturan berikut ini:
Gambar garis ax + by = ab yang memotong sumbu X dititik
(b,0) dan memotong sumbu Y dititik (0,a)
Buatlah garis-garis yang sejajar dengan garis ax + by = ab
- Jika garis ax + by = kmax berada paling kanan dalam daerah
himpunan penyelesaian maka F = Kmax adalah nilai
maksimum dari bentuk objektif F = ax + by
- Jika garis ax + by = kmin berada paling kiri dalam daerah
minimum himpunan penyelesaian maka F = Kmin adalah
nilai minimum dari bentuk objektif F = ax + by
II. Kegiatan Pembelajaran
KegiatanWaktu
Guru Siswa
6. Kegiatan Awal
c. Guru menyuruh siswa memimpin
do’a
d. Guru memperhatikan kehadiran
siswa
Apersepsi
Mengaitkan materi yang
akan dipelajari dengan
mengulang materi
sebelumnya yang telah
dipelajari.
Menanyakan kepada siswa
materi yang akan
diberikan guna melihat
apakah ada di pelajari oleh
siswa materi selanjutnya.
Motivasi
Apabila siswa telah
mengetahui gambaran dari
materi yang akan dipelajari
maka siswa akan mudah
paham memahami
konsepnya.
6. Kegiatan Awal
c. Siswa memimpin do’a
d. Siswa memberikan respon
terhadap guru
Apersepsi
e. Siswa memberikan respon
terhadap guru
Motivasi
Siswa mendapat informasi tujuan
pembelajaran
10menit
7. Kegiatan Inti
Eksplorasi
7. Kegiatan Inti
Eksplorasi
65menit
Guru menjelaskan cara mencari
penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear dengan
menentukan titik pojok dari
daerah fisibel menggunakan
daerah selidik. Dan bagaimana
penafsirannya.
Guru memberikan latihan
untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap
materi yang telah dipelajari.
(komunikatif)
Konfirmasi
Guru meminta siswa untuk
mengerjakan latihan di depan
kelas secara bergantian dan
langsung memerikasnya
Elaborasi
Guru menberikan latihan yang
menyangkut materi yang baru
dipelajari
f. Siswa mampu mengelola
informasi dari guru tentang
penjelasan dari guru dan materi
yang tidak dimengerti bertanya
jika ada
konfirmasi
Siswa diminta untuk
memberikan contoh yang lain
tentang sistem pertidaksamaan
linear dengan menentukan titik
pojok dari daerah fisibel /
menggunakan daerah selidik
Elaborasi
Siswa mengerjakan latihan
yang diberikan guru dengan
teman sebangku
8. Kegiatan Penutup
Guru bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembahasan
Guru memberikan tugas kepada
siswa
8. Kegiatan Penutup
Siswa bersama guru
menyimpulkan hasil
pembahasan
Siswa mendapat tugas dari
guru
15menit
III. Metode Pembelajaran
1. Inkuiri
2. Tanya jawab
3. Penugasan
IV. Sumber Pembelajaran
Adinawan,cholik.Matematika Program Studi Ilmu Alam untuk SMA dan MA
Kelas XII.PT gelora aksaa pratama.2007:jakarta
V. Penilaian
Jenis : tugas individu
Bentuk: tes tertulis
Contoh Instrumen :
1. sebuah pabrik bubut kayu sebagai bahan dasar pembuat kursi,
memproduksi dua jenis kayu bubut, dengan menggunakan tiga
jenis mesin yang berbeda. Untuk memproduksi kayu bubut jenis I
menggunakan mesin I selama 2 menit, mesin II selama 3 menit,
dan mesin III selama 4 menit. Untuk memproduksi kayu bubut
jenis II, menggunakan mesin I selama 6 menit, mesin II selama 4
menit, dan mesin, dan mesin III selama 3 menit. Tentukan
keuntungan maksimum yang diperoleh pabrik tersebut dalam 3
jam, jika keuntungan setiap produk jenis I Rp. 2500 dan jenis II
Rp. 3000.
Jawab:
Dengan tabel
Produk jenis I Produksi jenis
II
Mesin I 2’ 6’ 180’
Mesin II 3’ 4’ 180’
Mesin III 4’ 3’ 180’
Misalkan:
x = jenis I , y = jenis II, model matematikanya:
2x + 6y ≤ 180
3x + 4y ≤ 180
4x + 3y ≤ 180
x ≥ 0, y ≥ 0
60
45
30
45 60 90
Nilai titik pojoknya :
A (0, 30) à f = 2500 (0) + 3000 (0) = 90000
B (30,20) à f = 2500 (30) + 3000 (20) = 135000
C (45,0) à f = 2500 (45) + 3000 (0) = 112500
Jadi, keuntungan maksimum yang diperoleh selama 3 jam adadlah Rp.
135000 dengan memperoleh 30 jenis I dan 20 jenis II
VI. Pedoman Penilaian
Nilai (N) = jumlah skor perolehan
jumlah skor max x 100
Bukittinggi, November 2013
Mengetahui Guru Mata
Pelajaran
Kepala SMA
NIP NIP