rpp korosi isi
DESCRIPTION
kurtilasTRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
I. Identitas
Identitas Sekolah : SMA Negeri 2 Bandung
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/semester : XII/1
Materi Pokok : Korosi
Alokasi Waktu : 30 menit
Pertemuan ke : 1
II. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
1
III. Kompetensi Dasar
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
3.4. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan
mengajukan ide/gagasan untuk mengatasinya.
4.4. Mengajukan ide/gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya korosi
IV. Indikator dan Tujuan Pembelajaran
A. Indikator
1. Sikap
2.1.1. Menunjukkan sikap rasa ingin tahu selama proses pembelajaran
mengenai korosi.
2.1.2. Menunjukkan sikap teliti dalam mengamati dan menganalisis data hasil
demonstrasi.
2. Pengetahuan
3.4.1. Menjelaskan proses elektrokimia yang terjadi pada peristiwa korosi.
3.4.2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi.
3.4.3. Menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi.
3. Keterampilan
4.4.1. Mengkomunikasikan beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi.
B. Tujuan
Sikap
2.1.1 Siswa dapat menunjukkan sikap rasa ingin tahu yang diwujudkan
dalam kegiatan bertanya selama proses pembelajaran mengenai korosi.
2.1.2 Siswa dapat menunjukkan sikap teliti dalam mengamati proses
demonstrasi dan menganalisis data hasil demonstrasi.
Pengetahuan2
3.4.1. Siswa dapat menjelaskan proses elektrokimia yang terjadi pada
peristiwa korosi melalui diskusi.
3.4.2. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
korosi berdasarkan hasil demonstrasi dan diskusi.
3.4.3. Siswa dapat menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya
korosi melalui diskusi.
Keterampilan
4.4.1. Siswa dapat mengkomunikasikan beberapa cara untuk mencegah
terjadinya korosi secara lisan.
4. Materi Pembelajaran
A. Materi Prasyarat : Redoks dan Sel Volta.
B. Materi Pokok : Korosi
C. Submateri :
5. Uraian Materi Pembelajaran
A. Proses Korosi
Korosi adalah proses teroksidasinya suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.
Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Logam mengalamai korosi
karena logam tersebut mudah teroksidasi. Contoh korosi yang paling lazim adalah
perkaratan besi.
Gambar1. Proses elektrokimia yang terlibat dalam pembentukan karat
3
Pada daerah anodik (daerah permukaan yang bersentuhan dengan air) terjadi
pelarutan atom-atom besi disertai pelepasan elektron membentuk ion Fe2+ yang
larut dalam air.
Fe(s) ⎯⎯→ Fe2+(aq) + 2e–
Elektron yang dilepaskan mengalir melalui besi, sebagaimana elektron
mengalir melalui rangkaian luar pada sel volta menuju daerah katodik hingga
terjadi reduksi gas oksigen dari udara:
O2(g) + 2H2O(g) + 2e– ⎯⎯→ 4OH–(aq)
Ion Fe2+ yang larut dalam tetesan air bergerak menuju daerah katodik,
sebagaimana ion-ion melewati jembatan garam dalam sel volta dan bereaksi
dengan ion-ion OH– membentuk Fe(OH)2. Fe(OH)2 yang terbentuk dioksidasi oleh
oksigen membentuk karat.
Fe2+(aq) + 4OH–(aq) ⎯⎯→ Fe(OH)2(s)
2Fe(OH)2(s) + O2(g) ⎯⎯→ Fe2O3.nH2O(s)
Reaksi keseluruhan pada korosi besi adalah sebagai berikut
4Fe(s) + 3O2(g) + nH2O(l) ⎯⎯→ 2Fe2O3.nH2O(s)
Karat
Warna pada karat beragam mulai dari warna kuning hingga cokelat merah
bahkan sampai berwarna hitam. Warna ini bergantung pada jumlah molekul H2O
yang terikat pada karat.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Korosi
Korosi dapat terjadi jika ada udara (khususnya gas O2) dan air. Jika hanya ada
air atau gas O2 saja, korosi tidak terjadi. Adanya elektrolit (asam atau garam) akan
mempercepat proses korosi. Hal ini disebabkan dalam larutan elektrolit terdapat
ion-ion yang membantu mempercepat hantaran ion-ion Fe2+ hasil oksidasi.Oleh
karena itu, air hujan (asam) dan air laut (garam) merupakan penyebab korosi yang
utama.
Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub
muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam
yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sukar terjadi, sebab sukar terjadi
kutub-kutub yang akan bertindak sebagai anode dan katode.
4
C. Cara-Cara Pencegahan Korosi
Berikut adalah beberapa cara yang umum dilakukan untuk mencegah korosi
logam.
1. Pengecatan, pelumuran dengan oli/gemuk dan pembalutan dengan plastik.
Jembatan dan pagar biasanya dicat, mesin biasanya dilumuri dengan oli/gemuk
dan peralatan rumah tangga biasanya dibalut dengan plastik. Hal ini bertujuan
untuk menghindari kontak logam dengan udara dan air.
2. Tin Plating (pelapisan dengan timah)
Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Besi
yang dilapisi dengan timah akan tahan karat karena tidak ada kontak dengan
oksigen dan air. Akan tetapi, lapisan timah hanya akan melindungi besi selama
lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah tergores, maka timah
justru mendorong korosi besi. Hal ini karena E0sel besi lebih negatif dari timah
sehingga suatu sel elektrokimia dengan besi sebagai anoda dan besi
teroksidasi.
3. Galvanisasi (pelapisan dengan zink)
Pipa besi, tiang telpon, badan mobil dan berbagai barang lain dilapisi dengan
zink. Berbeda dengan timah, zink akan tetapi melindungi besi walaupun
lapisan zink tidak utuh. Hal ini karena E0sel besi lebih positif dari zink,
sehingga besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia
dengan besi sebagai katoda. Dengan demikian, besi terlindungi dan zink yang
mengalami oksidasi.
4. Cromiun plating (pelapisan dengan krom)
Besi atau baja juga sering dilapisi dengan kromium untuk menghasilkan
lapsian pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Kromium
dapat melindungi besi walaupun lapisannya rusak, sama seperti zink.
5. Sacrificial protection (perlindungan katoda)
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (lebih mudah
teroksidasi/berkarat) daripada besi. Jikan logam ini dikontakkan dengan besi,
maka magnesium akan berkarat sedangkan besi tidak. Cara ini digunakan
untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut.
Tapi, batang magnesium harus diganti secara periodik.
5
6. Strategi Pembelajaran
A. Model : Inkuiri terbimbing
B. Pendekatan : Saintifik
C. Metode : Praktikum dan diskusi
7. Media dan Sumber Belajar
A. Media : LKS praktikum dan perangkat praktikum.
B. Sumber belajar :
Purba, Michael. 2004. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Sunarya, Yayan. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 1. Jakarta : Pusat
Perbukuan Depdiknas.
8. Kegiatan Pembelajaran
Tahapan
KegiatanKegiatan Pembelajaran Waktu
Karakter
yang
Ditanam-
kan
Tahapan
Inkuiri
Kegiatan
Awal
Siswa menjawab salam
Siswa dan guru berdoa bersama sesuai dengan
kepercayaan masing-masing dipimpin oleh
ketua kelas
Guru memeriksa kehadiran siswa dengan cara
menyebutkan nama siswa satu per satu
Apersepsi :
Guru : Anak-anak, tentunya sekarang kalian sudah
memahami mengenai reaksi redoks, ada
reaksi redoks spontan dan tidak spontan. Ada
yang bisa menjelaskan perbedaan keduanya?
Siswa : Saya, Bu. Reaksi redoks spontan adalah
reaksi redoks yang dapat berlangsung dengan
sendirinya, sedangkan reaksi redoks tidak
spontan adalah reaksi redoks yang hanya
dapat berlangsung dengan bantuan energi
5 menit Rasa ingin
tahu
6
listrik.
Guru : Betul. Dapatkan kalian menyebutkan reaksi
redoks spontan yang dekat dengan kehidupan
kita?
Siswa : Baterai, aki dan sel bahan bakar merupakan
aplikasi reaksi redoks spontan, Bu sehingga
dapat menghasilkan energi listrik.
Guru : Nah, benar. Yang kalian sebutkan tadi
merupakan aplikasi reaksi redoks spontan
yang bermanfaat dalam kehidupan.
Siswa : Wah berarti ada juga reaksi redoks spontan
yang merugikan manusia, Bu?
Guru : Tentu ada, kita akan mempelajari mengenai
peristiwa tersebut hari ini.
Motivasi
Guru : Disini siapa yang di rumahnya ada pagar
besi?
Siswa : Saya, Bu.
Guru : Apakah pagar tersebut dicat?
Siswa : Iya, Bu.
Guru : Coba kalian bandingkan pagar yang dicat
dengan pagar lain yang tidak dicat. Jika
dibiarkan dalam waktu yang cukup lama,
pagar mana yang lebih tahan lama?
Siswa : Pagar yang dicat, Bu. Pada pagar yang tidak
dicat akan terbentuk kerak berwarna coklat.
Guru : Nah tepat sekali. Kerak berwarna coklat itu
disebut karat dan tentunya merusak bentuk
pagar kan? Berarti, apa fungsi pengecatan tadi?
Siswa : Mencegah pembentukan karat pada besi, Bu.
Guru : Ya benar. Nah, pada pertemuan kali ini kita
akan mempelajari tentang peristiwa
2 menit
7
perkaratan, atau disebut juga korosi.
Kegiatan
Inti
Kegiatan Inti 1
Mengamati
Guru membagikan kepada setiap siswa artikel
berisi sekilas informasi mengenai korosi beserta
foto fenomena korosi yang terjadi di lingkungan
sekitar (lampiran 1).
3 menit Observasi
Menanya
Guru meminta siswa mengajukan rumusan masalah.
Siswa : Apa saja yang menyebabkan logam
mengalami korosi? Bagaimana reaksi yang terjadi
pada proses korosi tersebut?
2 menit Rasa ingin
tahu
Observasi
Mengumpulkan informasi
Guru meminta siswa untuk membentuk 4
kelompok. Kelompok dibentuk berdasarkan posisi
tempat duduk terdekat dengan anggota 3-4 orang
setiap kelompok.
Guru membagikan LKS (lampiran 2) kepada
setiap kelompok sebanyak jumlah anggota
kelompoknya.
Guru memusatkan perhatian siswa kepada
demonstrasi yang dilakukan guru di depan kelas.
Siswa mencatat pengamatannya di dalam tabel
pengamatan di LKS.
7 menit Kerja
sama
Teliti
Jujur
Manipula-
si dan
Verifikasi
Mengasosiasi
Siswa difasilitasi untuk berdiskusi dengan
menafsirkan, menghubungkan data dan menarik
kesimpulan dari data hasil demonstrasi melalui
pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam LKS
praktikum.
Siswa membuat kesimpulan mengenai faktor
yang menyebabkan logam mengalami korosi dan
7 menit Kerja
sama
Generalisa
-si
8
mengetahui reaksi yang terjadi pada proses korosi
besi.
Mengkomunikasikan
Siswa dari salah kelompok yang ditunjuk secara
acak mengkomunikasikan analisis data dan
kesimpulan hasil demonstrasi secara lisan di
depan kelas.
2 menit Aplikasi
Kegiatan
Penutup
Guru menyimpulkan apa yang didapat dari
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Guru menanyakan kepada siswa mengenai
penyebab logam mengalami korosi dan reaksi apa
yang terjadi pada proses korosi tersebut..
Siswa dan guru berdoa setelah pembelajaran
berakhir.
Guru mengucapkan salam
2 menit
9. Penilaian Hasil Pembelajaran
Jenis evaluasi : Tes tertulis, penilaian sikap.
Bentuk evaluasi : Soal essay, lembar penilaian sikap
10. Lampiran
A. Lampiran 1 (Artikel kegiatan mengamati)
B. Lampiran 2 (LKS)
C. Lampiran 3 (Jawaban LKS)
D. Lampiran 4 (Lembar Penilaian Pengetahuan)
E. Lampiran 5 (Lembar Penilaian Sikap)
9