rpp-dimensi-2

Upload: teaant-essa

Post on 07-Apr-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/6/2019 rpp-dimensi-2

    1/18

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    Mata Pelajaran : Matematika

    Kelas : XI / 4

    Pertemuan ke - : 1 , 2

    Alokasi Waktu : 4 jam @ 45 menit

    Standar Kompetensi : Menentukan kedudukan jarak dan besar sudut yang

    melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang

    dimensi dua.

    Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi sudut.

    Indikator : Satuan sudut dalam derajat dikonversi dalam satuan

    sudut radian atau sebaliknya sesuai prosedur.

    I. TUJUAN

    A. Siswa diharapkan memiliki pemahaman terhadap macam-macam

    satuan sudut.

    B. Siswa diharapkan dapat mengkonversikan dua buah atau lebih

    satuan sudut.

    II. MATERI AJAR

    A. Pengertian sudut

    Sudut adalah daerah yang dibatasi oleh dua buah ruas garis dan

    satu titik.

    B. Macam-macam satuan sudut

    Satuan sudut yang biasa digunakan saat ini yaitu :

    1. Satuan derajat ( )

    Satu derajat adalah36

    1putaran.

    Hubungan antara derajat, menit dan detik adalah :

    1 = 60 = 3600

  • 8/6/2019 rpp-dimensi-2

    2/18

    2. Satuan radian ( rad)

    Apabila busur AB sama dengan jari-jari

    lingkaran, maka dikatakan bahwa besar

    sudut tersebut satu radian.

    Busur ABC adalah bangun setengah

    lingkaran r , sehingga :

    radr

    .r

    OA

    ABCBusur=

    = ,

    maka AOC = rad

    3. Satuan centidesimal/gon/grade

    Ukuran ini dilambangkan dengan ..g atau grad. (gradien)

    Besar sudut disebut 1 gon apabila panjang busur AB =4001

    keliling lingkaran, maka :

    1 gon =400

    12. rad =

    200

    1 rad.

    C. Konversi Satuan Sudut

    1 putaran = 360 = 2. rad = 400 g

    Maka : rad = 180 = 200 g

    Sehingga kita dapatkan hubungan sebagai berikut :

    1 rad = 57 17 44

    1 rad = 63,69 g

    1 = 0,017 rad

    1 = 1,11 g

    1 = 60 = 3600

    1 g = 0,016 rad

    1 g = 0,9

    III. METODE PEMBELAJARAN

    A. Tanya jawab.

    B. Penugasan.

    IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

    A

    B

    OC

  • 8/6/2019 rpp-dimensi-2

    3/18

    A. Kegiatan Awal

    Guru mengadakan tanya jawab (pre-test) tentang besar sudut dan

    macam-macam satuan sudut.

    B. Kegiatan Inti

    1. Mengukur besar suatu sudut

    2. Menentukan macam-macam satuan sudut.

    3. Mengkonversi satuan sudut.

    C. Kegiatan Akhir

    1. Siswa membuat ringkasan rumus.

    2. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.

    V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR

    1. Jangka

    2. Busur

    3. Penggaris segitiga

    4. Modul Geometri Dimensi Dua

    5. Referensi lain yang relevan

    VI. PENILAIAN

    1. Test lisan

    2. Test tertulis

    3. Pengamatan

    4. Penugasan

    VII. Soal dan Kunci Jawaban

    1. Nyatakan ke dalam satuan radian !

    a. 0 b. 30

    2. Nyatakan ke dalam satuan derajat !

    a. 3

    2rad b. 2 rad

    3. Nyatakan derajat berikut ke dalam derajat, menit dan detik !

    a. 65,5 b. 90,75

    4. Nyatakan ke dalam satuan derajat !

    a. 65 50 25 b. 14 21 36

    5. Nyatakan ke dalam satuan grade/gon !

  • 8/6/2019 rpp-dimensi-2

    4/18

    a. 45 b. 3

    1rad

    Kunci Jawaban

    1. a. 0 rad b. 61 rad

    2. a. 120 b. 360

    3. a. 65 30 b. 90 45

    4. a. 65,84 b. 14,36

    5. a. 50 g b. 40 g

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    Mata Pelajaran : Matematika

    Kelas : XI /4

  • 8/6/2019 rpp-dimensi-2

    5/18

    Pertemuan ke - : 3, 4, 5, 6, 7

    Alokasi Waktu : 10 jam @ 45 menit

    Standar Kompetensi : Menentukan kedudukan jarak dan besar sudut yang

    melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang

    dimensi dua.

    Kompetensi Dasar : Menentukan keliling bangun datar dan luas daerah

    bangun datar.

    Indikator : 1. Suatu bangun datar dihitung kelilingnya.

    2. Daerah suatu bangun datar dihitung luasnya.

    3. Bangun datar tak beraturan dihitung luasnya.

    I. TUJUAN

    A. Siswa dapat melakukan perhitungan keliling segitiga,

    segiempat dan lingkaran.

    B. Siswa dapat melakukan perhitungan luas segitiga, segiempat

    dan lingkaran.

    C. Siswa dapat melakukan perhitungan daerah bangun datar

    tidak beraturan.

    II. MATERI AJAR

    A. Teorema Phytagoras

    Dalam segitiga siku-siku berlaku

    teorema Pytagoras, yaitu : Kuadrat

    sisi miring sama dengan jumlah

    kuadrat sisi-sisi sikunya .

    Teorema Phytagoras : 222 cba =+

    B. Segitiga Istimewa

    Suatu segitiga siku-siku sama kaki, jika

    sisi sikunya adalah x satuan maka sisi

    miringnya adalah x2 satuan.

    Asal hitungan berdasar teorema

    Phytagoras :

    222 bac += maka : 22 bac +=

    : 22 xxc +=

    : 22xc=

    A

    BCa

    bc

    B

    A

    Cx

    xx

  • 8/6/2019 rpp-dimensi-2

    6/18

    : 2xc=

    C. Rumus Keliling dan Luas Bidang

    a. SegitigaK = a + b + c

    L = . alas . tinggi

    L = )cs).(bs).(as.(s

    dimana s =2

    cba ++

    b. Persegi panjang

    K = 2 . ( p + l )

    L = p . l

    c. Bujur sangkar

    K = 4. s

    L = s . s = s2

    d. Jajaran genjang

    K = 2. (a + b )

    L = a. t

    e. Belah ketupat

    K = 4 . s

    L = . a . b

    dimana : a dan b diagonal

    f. Layang-layang

    K = 2. (a + b)

    L = . p . q

    dimana :

    q = BD

    p = AC

    A

    CB

    D

    p

    l

    B

    A D

    Cs

    s

    C

    DA

    B

    t

    A

    C

    B

    Da

    b

    s

    s

    D

    B

    A

    C

    q

    p

    a

    ab

    b

    C

    A B

    ab

    c

    t

  • 8/6/2019 rpp-dimensi-2

    7/18

    g. Trapesium

    K = a + b + c + d

    L = .(a + b) . t

    h. Lingkaran

    K = 2. . r

    K = . d .. dimana 2.r = d

    L = . r 2

    L =41

    . . d 2 dimana r = d

    D. Taksiran Luas daeran Bidang Tak Beraturan

    a. Aturan Trapesoida

    Bangun daerah bidang tak beraturan

    dibagi menjadi beberapa bagian yang

    sama, disebut pilah. Satu bidang pilah

    ABQP luasnya mendekati trapesium

    dengan sisi sejajar O1 dan O2 serta

    jaraknya d.

    Luas pilah ABQP

    +

    2

    OO.d 21

    Luas pilah BCRQ

    +

    2

    OO.d 32

    Demikian seterusnya sehingga luas total merupakan jumlah masing-

    masing pilah, maka luas total dirumuskan :

    Luas AETP

    ++++

    )OOO(2

    OO.d 432

    51

    b. Aturan Mid-Ordinat

    Seperti halnya aturan trapesoida, pada

    aturan ini diambil tengah-tengah dari

    masing-masing ordinat.

    Luas pilah ABHG = d . m1

    B

    b

    t

    A D

    C

    a

    c d

    d

    r

    rr

    dd

    d

    ddd d

    O1

    O2

    O3

    O4

    O5

    A B C D E

    PQ

    RS

    T

    d d d d

    m1

    m2

    m3 m4

    A B C D

    E

    E

    H I

    J KG

  • 8/6/2019 rpp-dimensi-2

    8/18

    Luas pilah BCIH = d . m2

    Demikian seterusnya sehingga

    luas total merupakan jumlah

    masing-masing pilah, maka luas

    total dirumuskan :Luas AEKG = d . ( m1 + m2 + m3 +

    m4)

    c. Aturan Simpson

    Aturan ini biasanya dipergunakan untuk menghitung luas daerah di

    bawah kurva f(x) dengan sumbu-x pada interval tertentu [a , b].

    Aturan Simpson dituliskan dalam rumus :

    A =

    { }R2E.4)LF(.3

    d

    +++dimana :

    A : Luas daerah

    d : Lebar pilah

    F : Ordinat pertama

    L : Ordinat terakhir

    E : Jumlah ordinat bernomor genap

    R : Jumlah ordinat bernomor ganjil

    III. METODE PEMBELAJARAN

    A. Ceramah Teori.

    B. Penggunaan Alat Peraga

    C. Tanya jawab

    D. Penugasan

    IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

    A. Kegiatan Awal

    1. Guru mengadakan tanya jawab dengan peserta didik tentang

    keliling dan luas bangun bidang datar.

  • 8/6/2019 rpp-dimensi-2

    9/18

    2. Guru memberikan soal pre-test tentang keliling dan luas bangun

    bidang datar.

    B. Kegiatan Inti

    1. Menghitung keliling dan luas bidang datar sesuai dengan

    rumusnya.

    2. Perhitungan keliling segitiga, segiempat dan lingkaran.

    3. Perhtiungan luas segitiga, segiempat dan lingkaran.

    4. Perhitungan luas daerah bangun datar tidak beraturan dengan

    menggunakan metode koordinat dan trapesium.

    5. Menyelesaikan masalah program keahlian yang berkaitan

    dengan luas dan keliling bangun datar.

    C. Kegiatan Akhir

    1. Peserta didik membuat rangkuman rumus.

    2. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya.

    V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR

    A. Bangun-bangun bidang datar/alat peraga.

    B. Modul Geometri Dimensi Dua

    C. Referensi lain yang relevan.

    VI. PENILAIAN

    A. Quiz

    B. Test lisan

    C. Test tertulis

    D. Pengamatan

    E. Penugasan

    VII. Soal dan Kunci Jwaban

    1. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang dengan panjang 0,5 km dan

    lebar 0,25 km. Berapa ukuran panjang dan lebar tanah tersebut jika

  • 8/6/2019 rpp-dimensi-2

    10/18

    digambar dengan skala 1 : 10.000. Kemudian tentukan keliling dan luas

    gambar tersebut !

    2. Tentukan luas kertas untuk membentuk mal

    benda kerja seperti tergambar di samping ?

    3. Suatu jajaran genjang dan lingkaran berpusat

    di titik P dan jari-jari 3,5 cm, panjang AB = 10

    cm. Tentukan luas daerah jajaran genjang di

    luar lingkaran !

    4. Potongan melintang sebuah sungai seperti pada gambar dibawah ini.

    Setelah diadakan pendugaan dalamnya di beberapa tempat dengan

    jarak masing-masing 2 meter maka tentukan luas penampang sungaitersebut !

    5. Hitunglah luas daerah di

    samping dengan

    menggunakan aturan :a. trapesium

    b. mid-ordinat

    c. simpson

    Kunci jawaban :

    1. Dimensi : p = 5 cm, l = 2,5 cm, K = 15 cm, L = 12,5 cm2

    2. L = 350 cm

    2

    3. L = 31,5 cm2

    4. L = 281,6 m2

    5. a. 77 sat luas

    b. 77 sat luas

    c. 75,3 sat luas

    7 cm

    7 cm

    7 cm

    7 cm14 cm

    A

    C

    B

    D

    8,317,2

    18,9

    20

    19,2

    18,9

    17,8

    14,7

    600

    2 2 2 222

    8 6 74 5

    89

  • 8/6/2019 rpp-dimensi-2

    11/18

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    Mata Pelajaran : Matematika

    Kelas : XI / 4

    Pertemuan ke - : 8, 9, 10, 11, 12, 13

  • 8/6/2019 rpp-dimensi-2

    12/18

    Alokasi Waktu : 12 jam @ 45 menit

    Standar Kompetensi : Menentukan kedudukan jarak dan besar sudut yang

    melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang

    dimensi dua.

    Kompetensi Dasar : Menerapkan transformasi bangun datar.

    Indikator :

    1. Transformasi bangun datar didiskripsikan

    menurut jenisnya.

    2. Transformasi bangun datar digunakan untuk

    menyelesaikan permasalahan program keahlian.

    I. TUJUAN

    A. Siswa diharapkan dapat menyebutkan jenis-jenis transformasi

    bangun datar.

    B. Siswa diharapkan dapat memahami jenis-jenis transformasi

    bangun datar.

    C. Siswa diharapkan dapat menyelesaikan soal-soal penerapan

    transformasi bangun datar.

    II. MATERI AJAR

    A. PengertianTransformasi dapat dipandang sebagai pemetaan dari himpunan

    titik ke himpunan titik. Biasanya titik yang dipetakan adalah (x,y),

    titik hasil pemetaan/bayangannya adalah ( x,y).

    B. Jenis-jenis Transformasi

    Beberapa jenis transformasi yang akan kita pelajari antara lain :

    a. Translasi ( penggeseran )

    b. Refleksi ( pencerminan )

    c. Rotasi ( perputaran )

    d. Dilatasi ( perkalian )

    C. Memahami Jenis-jenis Transformasi

    1. Translasi ( penggeseran )

    Suatu transformasi disebut translasi/penggeseran jika setiap titik

    dipindahkan sepanjang ruas garis tertentu, dengan pengertian

  • 8/6/2019 rpp-dimensi-2

    13/18

    sepanjang ruas sejajar sumbu x ( a ) dan sepanjang ruas sejajar

    sumbu y (b).

    Jika suatu titik A ( x , y )

    oleh translasi T =

    b

    a

    menghasilkan titik

    A(x,y),dengan hitungan :

    x = x + a

    y = y + b

    maka titik A ( x+a , y+b )

    2. Refleksi ( pencerminan )

    Suatu refleksi ditentukan oleh

    suatu garis yang dijadikan

    sebagai sumbu pencerminan.

    Segitiga ABC dicerminkan

    terhadap garis g menghasilkan

    segitiga ABC, maka :

    AP = PA

    BQ = QB

    CR = RC

    a. Pencerminan terhadap sumbu x

    Jika titik A (x,y) dicerminkan terhadap sumbu x dan

    bayangannya didapatkan A (x,y), maka diperoleh perumusan :

    =

    y

    x

    'y

    'x. Apabila ditampilkan dalam hitungan matriks

    sebagai berikut :

    =

    y

    x

    10

    01

    'y

    'x. Jadi matriks pencerminan

    terhadap sumbu x adalah

    1001

    .

    b. Pencerminan terhadap sumbu y Jika titik A (x,y) dicerminkan terhadap sumbu y dan

    bayangannya didapatkan A (x,y), maka diperoleh perumusan :

    =

    y

    x

    'y

    'x. Apabila ditampilkan dalam hitungan matriks

    0x

    y

    A (x , y)

    A (x , y )

    a

    b

    A A

    B

    C

    B

    C

    P

    R

    Q

    garis g

  • 8/6/2019 rpp-dimensi-2

    14/18

    sebagai berikut :

    =

    y

    x

    10

    01

    'y

    'x. Jadi matriks pencerminan

    terhadap sumbu y adalah

    10

    01.

    c. Pencerminan terhadap garis y = x Jika titik A (x,y) dicerminkan terhadap sumbu y dan

    bayangannya didapatkan A (x,y), maka diperoleh perumusan :

    =

    x

    y

    'y

    'x. Apabila ditampilkan dalam hitungan matriks sebagai

    berikut :

    =

    y

    x

    01

    10

    'y

    'x. Jadi matriks pencerminan terhadap

    garis y = x adalah

    01

    10.

    d. Pencerminan terhadap garis y = - x

    Jika titik A (x,y) dicerminkan terhadap sumbu y dan

    bayangannya didapatkan A (x,y), maka diperoleh perumusan :

    =

    x

    y

    'y

    'x.

    Apabila ditampilkan dalam hitungan matriks sebagai berikut :

    =

    y

    x

    01

    10

    'y

    'x.

    Jadi matriks pencerminan thd garis y = - x adalah

    01

    10.

    e. Pencerminan terhadap titik asal O (0,0)

    Jika titik A (x,y) dicerminkan terhadap sumbu y dan

    bayangannya didapatkan A (x,y), maka diperoleh perumusan :

    =

    y

    x

    'y

    'x.

    Apabila ditampilkan dalam hitungan matriks sebagai berikut :

    =

    y

    x

    10

    01

    'y

    'x.

    Jadi matriks pencerminan terhadap titik O adalah

    10

    01.

  • 8/6/2019 rpp-dimensi-2

    15/18

    3. Rotasi

    Suatu rotasi ditentukan oleh pusat dan besar sudut rotasi.

    Diperjanjikan bahwa arah putaran positif adalah berlawanan

    dengan arah putaran jarum jam dan sebaliknya.

    Rotasi dengan pusat O (0,0) dan besar sudut dituliskan dalam R

    [O, ].

    Titik A (x,y) dirotasikan dengan

    rotasi R [O, ] menghasilkan titik A

    (x,y).

    Dengan memperhatikan gambar

    disamping diperoleh hubungan :

    =

    y

    x

    cossin

    sincos

    'y

    'x

    Dengan demikian didapatkan :

    x = x . cos - y . sin

    y = x . sin + y. cos

    Titik A (x,y) dirotasikan dengan rotasi R [P,

    ] menghasilkan titik A (x,y), dimana

    berpusat di titik P (xp,yp). Dengan

    memperhatikan gambar disamping

    diperoleh hubungan :

    =

    ypy

    xpx

    cossin

    sincos

    yp'y

    xp'x

    Dengan demikian didapatkan :

    x = {(x - xp) . cos - (y - yp) . sin } - xp

    y = {(x xp). sin + (y yp) . cos } - yp

    d. Dilatasi ( perkalian )

    Suatu dilatasi ditentukan oleh titik pusat

    dan faktor skala ( faktor perkalian ).

    Dilatasi dengan pusat O (0,0) dan faktor skala k

    , dirumuskan dengan [O , k].

    Segitiga ABC didilatasi dengan titik

    pusat O dan faktor skala k

    menghasilkan ABC hal ini didapatkan

    hubungan :

    x = k . x

    y = k . y

    A (x,y)

    A (x,y)

    0x

    y

    x

    y

    x

    y

    P(xp,yp)

    A (x,y)

    A (x,y)

    0 x x

    y

    y

    xp

    yp

    x

    y

    y

    0

    xA

    B

    CA

    B

    C

  • 8/6/2019 rpp-dimensi-2

    16/18

    Dalam hitungan matriks

    dirumuskan :

    =

    y

    x

    k0

    0k

    'y

    'xatau

    =

    y

    x.k

    'y

    'x

    Jika titik A (x,y) didilatasikan dengan

    titik pusat P (xp , yp) dan faktor

    skala k , menghasilkan titik A (x,y),

    maka diperoleh hubungan :

    =

    ypy

    xpx

    k0

    0k

    yp'y

    xp'x

    atau

    =

    ypyxpx.k

    yp'yxp'x

    ++

    =

    yp)ypy.(k

    xp)xpx.(k

    'y

    'x

    III. METODE PEMBELAJARAN

    A. Teori (Ceramah)

    B. Tanya jawab

    C. Penugasan

    IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

    A. Kegiatan Awal

    Guru mengadakan tanya jawab tentang jenis-jenis transformasi

    bangun datar.

    B. Kegiatan Inti

    Memahami jenis-jenis transformasi bangun datar.

    1. Translasi

    2. Refleksi

    3. Rotasi

    4. Dilatasi

    Penerapan transformasi bangun datar ke dlaam program keahlian.

    C. Kegiatan Akhir

    1. Peserta didik membuat rangkuman materi transformasi.

    P(xp,yp)

    C

    AB

    C

    B

    A

    0

    y

    x

    xp

    yp

  • 8/6/2019 rpp-dimensi-2

    17/18

    2. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya.

    V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR

    A. Alat-alat Peraga

    B. Modul Geometri Dimensi Dua

    C. Referensi lain yang relevan.

    VI. PENILAIAN

    A. Quiz

    B. Test Lisan

    C. Test Tertulis

    D. Pengamatan

    E. Penugasan

    VII. Soal dan Kunci Jawaban

    1. Diketahui segitiga ABC dengan titik sudut A (1,2), B (4,3) dan

    C (3,7). Tentukan peta segitiga ABC jika digeser oleh T

    1

    2!

    2. Diketahui segitiga PQR dengan titik sudut P (-3,2), Q (-5,5)

    dan R (-1,4). Tentukan bayangan segitiga PQR akibat :

    pencerminan terhadap sumbu x

    pencerminan terhadap sumbu -y

    3. Tentukan bayangan titik A (4,5) akibat rotasi 90 dengan

    titik pusat ) dan dengan titik pusat P (1,2) !

    4. Tentukan bayangan titik A (6,8) karena dilatasi (0,3) dan

    karena dilatasi (8,4) dimana titik pusat P (2,1) !

    5. Diketahui segitiga ABC dengan titik-titik sudut A (1,1), B

    (5,0) dan C (5,6). Tentukan bayangan segitiga tersebut akibat

    pencerminan terhadap titik asal.

    Kunci jawaban :

    1. A (3,3) B (6,4) C (5,8)

    2. a. P (-3,-2) Q (-5,-5) R (-4,-4)

    b. P (3,2) Q (5,5) R (1,4)

  • 8/6/2019 rpp-dimensi-2

    18/18

    3. A (-5,4) dan A (-2,5)

    4. A (18,24) dan A (18,29)

    5. A (-1,-1) B (-5,0) C (-5,-6)