rpjmd - perpustakaan bappenasperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/163925... · sex...
TRANSCRIPT
RPJMD
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH TAHUN 2013 - 2018
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2013
RPJMD
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAERAH TAHUN 2013 - 2018
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN ANGGARAN 2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
i
KATA PENGANTAR
Di era otonomi daerah, salah satu perencanaan pembangunan yang
dibutuhkan daerah, termasuk di Kabupaten Pamekasan untuk menjadi pemandu atau
acuan agar kegiatan pembangunan yang dilaksanakan tidak salah arah, selain RPJPD
tahun 2005-2025 Kabupaten Pamekasan, adalah RPJMD Kabupaten Pamekasan
2013-2018. Yang dimaksud Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) di sini pada dasarnya adalah dokumen komprehensif lima tahunan, yang
memuat program-program prioritas pembangunan untuk lima tahun ke depan yang
sifatnya komprehensif dan berkesinambungan.
RPJMD merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai daerah dalam
kurun waktu masa bakti Kepala Daerah terpilih yang disusun berdasarkan visi, misi
dan program Kepala Daerah, yang program dan kegiatannya direncanakan sesuai
dengan urusan pemerintah yang menjadi batas kewenangan daerah dengan
mempertimbangkan kemampuan atau kapasitas keuangan daerah.
Hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan penyusunan RPJMD Kabupaten
Pamekasan Tahun 2013-2018 ini adalah: (1) Terpetakannya isu prioritas
pembangunan dan program-program pembangunan yang strategis untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan
Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan, (2) RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun
2013-2018 yang benar-benar kontekstual, namun tetap serasi dengan RPJPD
Kabupaten Pamekasan 2005-2025, RPJM Nasional dan RPJM Provinsi Jawa Timur, dan
(3) RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018 yang dapat dijadikan acuan
dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Pendek Tahunan Kabupaten
Pamekasan.
RPJMD Kabupaten Pamekasan tahun 2013-2018 ini telah berhasil disusun
tepat waktu sudah tentu berkat dukungan dari instansi pemerintah maupun elemen
masyarakat. Untuk itu dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Bapak Pimpinan dan seluruh anggota DPRD Kabupaten Pamekasan yang telah
memberikan masukan untuk perbaikan RPJMD ini;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
ii
2. Seluruh Tim Penyusun RPJMD yang telah bekerja keras dan memberikan masukan
dan kritik terhadap draft RPJMD;
3. Para pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan;
4. Seluruh stakeholders yang telah memberikan kritik, masukan dan menyampaikan
aspirasinya untuk melengkapi RPJMD ini;
5. Seluruh warga masyarakat yang telah memberikan masukan dan menyampaikan
aspirasinya dalam proses penyusunan RPJMD Kabupaten Pamekasan ini.
Kami berharap RPJMD Kabupaten Pamekasan 2013-2018 ini dapat
bermanfaat sebagai acuan bagi lembaga perangkat daerah, stakeholders, pihak
swasta, dan seluruh komponen masyarakat dalam menyusun program dan kegiatan
tahunan yang lebih terfokus dan kontekstual, terutama dalam rangka mewujudkan
visi Pemerintah Kabupaten Pamekasan, yaitu: “Terwujudnya Pamekasan yang
Bersih , Sehat, Cerdas, dan Sejahtera, Berlandaskan Iman dan Taqwa
Didukung Aparat yang Profesional”
Pamekasan, 31 - Oktober - 2013
BUPAT I PAMEKAS AN
ACHMAD SYAFII
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GRAFIK xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Dasar Hukum Penyusunan 2
1.3. Hubungan Antar Dokumen 5
1.4. Sistematika Penulisan 8
1.5. Maksud dan Tujuan 10
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 1
2.1. Aspek Geografis dan Demografi 1
2.1.1. Kondisi Geografis 2
2.1.2. Kondisi Demografis 11
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 14
2.2.1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 15
2.2.1.1. Pertumbuhan Ekonomi 15
2.2.1.2. PDRB ADHB 16
2.2.1.3. PDRB ADHK 17
2.2.1.4. PDRB Per Kapita 19
2.2.1.5. Laju Inflasi 19
2.2.1.6. Infrastruktur Perdagangan Daerah 20
2.2.1.7. Penduduk Miskin 21
2.2.1.8. Tingkat Pengangguran Terbuka 22
2.2.1.9. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 23
2.2.1.10. Ketahanan Pangan 24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
iv
2.2.2. Kesejahteraan Sosial 25
2.2.2.1. Pendidikan 26
2.2.2.2. Kesehatan 28
2.2.2.3. Ketenagakerjaan 29
2.2.2.4. Pemberdayaan Perempuan dan 30
Perlindungan Anak
2.2.2.5. Penyelenggaraan Ketentraman dan 31
Ketertiban Umum
2.2.2.6. Seni Budaya dan Olahraga 32
2.3. Aspek Pelayanan Umum 33
2.3.1. Layanan Urusan Wajib 36
2.3.1.1. Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Dasar 37
2.3.1.2. Rasio Ketersediaan Sekolah 38
2.3.1.3. Rasio Guru/Murid 39
2.3.1.4. Rasio Pos Pelayanan Terpadu 40
2.3.1.5. Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu 41
2.3.1.6. Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk 43
2.3.1.7. Rasio Dokter Per Satuan Penduduk 43
2.3.2. Layanan Urusan Pilihan 45
2.3.2.1. Jumlah Investor Berskala Nasional 45
2.3.2.2. Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional 45
2.3.2.3. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja 46
2.3.2.4. Kontribusi Sektoral Terhadap PDRB 47
2.4. Aspek Daya Saing Daerah 48
2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah 48
2.4.2. Fasilitas Wilayah/Infrastruktur 49
2.4.3. Iklim Berinvestasi 51
2.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia 54
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 1
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu 1
3.1.1. Kinerja Pendapatan Daerah 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
v
3.1.1.1. Kinerja Pajak Daerah 6
3.1.1.2. Kinerja Retribusi Daerah 8
3.1.1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 10
yang Dipisahkan
3.1.1.4. Dana Perimbangan 11
3.1.1.5. Lain-lain Pendapatan yang Sah 12
3.1.2. Neraca Daerah 14
3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu 17
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran 18
3.2.2. Analisis Pembiayaan 23
3.3 Kerangka Pendanaan 25
3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta 25
Prioritas Utama
3.3.2. Perhitungan Kerangka Pendanaan 26
3.3.2.1. Proyeksi Pendapatan Daerah 27
3.3.2.2. Proyeksi Belanja Daerah 30
3.3.2.3. Proyeksi Pembiayaan Daerah 32
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 1
4.1. Faktor Penghambat dan Pendorong Permasalahan 6
Pembangunan Dan Pengembangan
4.2. Isu Strategis 10
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 1
5.1. Visi 1
5.2. Misi 3
5.3. Tujuan dan Sasaran 6
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 1
6.1. Strategi 1
6.2. Arah Kebijakan 2
6.2.1. Strategi dan Arah Kebijakan Misi 1 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
vi
6.2.2. Strategi dan Arah Kebijakan Misi 2 3
6.2.3. Strategi dan Arah Kebijakan Misi 3 4
6.2.4. Strategi dan Arah Kebijakan Misi 4 5
6.2.5. Strategi dan Arah Kebijakan Misi 5 8
6.2.6. Strategi dan Arah Kebijakan Misi 6 12
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
1
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI
KEBUTUHAN PENDANAAN
1
8.1. Program Layanan Umum Pemerintahan Daerah Dalam Rangka 1
Mendukung Pencapaian visi dan Misi
8.2. Program Prioritas Untuk Pencapaian Visi dan Misi 2
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH 1
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 1
10.1. Pedoman Transisi 2
10.2. Kaidah Pelaksanaan 2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar. I.1 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan BAB I-7
Gambar. II.1 Kerangka Pemikiran Potensi Pengembangan Wilayah BAB II-1
Gambar. II.2 Peta Kabupaten Pamekasan BAB II-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
viii
DAFTAR TABEL
Tabel. II.1 Luas Wilayah Per Kecamatan BAB II-3
Tabel. II.2 Luas Wilayah Berdasarkan Kemiringan Lahan BAB II-4
Tabel. II.3 Jumlah Curah Hujan BAB II-7
Tabel. II.4 Intentitas Hujan BAB II-7
Tabel. II.5 Jumlah Sungai di Kabupaten Pamekasan BAB II-10
Tabel. II.6 Jumlah Sumber di Kabupaten Pamekasan BAB II-10
Tabel. II.7 Nama-nama Bendungan di Kabupaten Pamekasan BAB II-11
Tabel. II.8 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur BAB II-12
Tabel. II.9 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin, BAB II-13
Sex Rasio, dan Banyaknya Rumah Tangga
Tabel. II.10 Indikator Makro Pembangunan Daerah BAB II-14
Tabel. II.11 Perkembangan PDRB ADHB BAB II-17
Tabel. II.12 Perkembangan PDRB ADHK BAB II-18
Tabel. II.13 Pendapatan Per Kapita BAB II-19
Tabel. II.14 Data Pasar Daerah BAB II-21
Tabel. II.15 Indeks Daya Beli dan IPM BAB II-23
Tabel. II.16 Neraca Bahan Makanan BAB II-25
Tabel. II.17 Perkembangan Kinerja Bidang Pendidikan BAB II-27
Tabel. II.18 Indikator Derajat Kesehatan BAB II-28
Tabel. II.19 Data Pencari Kerja Menurut Pendidikan BAB II-30
Tabel. II.20 Jumlah Lulusan Latihan Kerja BAB II-30
Tabel. II.21 Data Pencari Kerja Menurut Jenis Kelamin BAB II-31
Tabel. II.22 Angka Kriminalitas BAB II-32
Tabel. II.23 Jenis Prestasi dan Infrastruktur di Bidang BAB II-33
Kepemudaan Olahraga dan Kebudayaan
Tabel. II.24 Organisasi Perangkat Daerah BAB II-34
Tabel. II.25 Perkembangan APS BAB II-37
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
ix
Tabel. II.26 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah BAB II-38
Tabel. II.27 Jumlah Guru dan Murid BAB II-39
Tabel. II.28 Jumlah Posyandu dan Balita BAB II-40
Tabel. II.29 Jumlah Posyandu dan Balita Menurut Kecamatan BAB II-41
Tabel. II.30 Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu BAB II-42
Tabel. II.31 Jumlah Puskesmas, Balai Pengobatan dan Pustu BAB II-42
Tabel. II.32 Jumlah dan Rasio Rumah Sakit BAB II-43
Tabel. II.33 Rasio Jumlah Dokter BAB II-44
Tabel. II.34 Rasio Jumlah Per Satuan Penduduk BAB II-44
Tabel. II.35 Jumlah Investor PMDN/PMA BAB II-45
Tabel. II.36 Jumlah Nilai Investasi PMDN/PMA BAB II-46
Tabel. II.37 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja BAB II-46
Tabel. II.38 Distribusi Sektoral PDRB BAB II-47
Tabel. II.39 Pertumbuhan PDRB dan Pendapatan Perkapita BAB II-48
Tabel. II.40 Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi BAB II-49
Tabel. II.41 Panjang Jalan Kabupaten BAB II-50
Tabel. II.42 Jumlah Kendaraan Bermotor BAB II-50
Tabel. II.43 Jumlah Fasilitas Kamar dan Tempat Tidur BAB II-51
Tabel. II.44 Jumlah Pelanggan dan Pemakai Listrik BAB II-51
Tabel. II.45 Perkembangan Industri BAB II-52
Tabel. II.46 Perkembangan Nilai Produksi dan Investasi BAB II-53
Tabel. II.47 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas BAB II-54
Tabel. II.48 Rasio Ketergantungan BAB II-54
Tabel. III.1 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah BAB III-3
Tabel. III.2 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah APBD BAB III-6
Tabel. III.3 Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah BAB III-14
Tabel. III.4 Analis Rasio Keuangan BAB III-16
Tabel. III.5 Anggaran dan Realisasi Belanja APBD BAB III-21
Tabel. III.6 Anggaran Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan BAB III-23
Aparatur
Tabel. III.7 Surplus Riil Anggaran BAB III-23
Tabel. III.8 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran BAB III-24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
x
Tabel. III.9 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran BAB III-24
Tabel. III.10 Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat Serta BAB III-25
Prioritas Utama
Tabel. III.11 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah BAB III-34
Tabel. III.12 Rencana Pembangunan Kapasitas Riil Kemampuan BAB III-35
Keuangan Daerah
Tabel. III.13 Pendanaan Prioritas BAB III-36
Tabel. IV.1 Agregat PDRB BAB IV-7
Tabel. IV.2 Distribusi Prosentase PDRB ADHB BAB IV-8
Tabel. V.1 Keterkaitan Visi, Mis, Tujuan dan Sasaran BAB V-7
Tabel. VI.1 Strategi dan Arah Kebijakan BAB VI-13
Tabel. VIII.1 Indikasi Rencana Program Layanan SKPD BAB VIII-3
Tabel. VIII.1 Indikasi Rencana Program Prioritas Pembangunan BAB VIII-6
Daerah
Tabel. IX.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah BAB IX-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
xi
DAFTAR GRAFIK
Grafik. II.1 Pertumbuhan Ekonomi BAB II-16
Grafik. II.2 Perkembangan Inflasi BAB II-20
Grafik. II.3 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka BAB II-22
Grafik. II.4 Perkembangan IPM BAB II-24
Grafik. III.1 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah BAB III-4
Grafik. III.2 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah BAB III-5
Grafik. III.3 Realisasi Pajak Daerah BAB III-7
Grafik. III.4 Kontribusi Pajak Menurut Jenisnya BAB III-7
Grafik. III.5 Realisasi Retribusi Daerah BAB III-9
Grafik. III.6 Kontribusi Retribusi Daerah Menurut Jenisnya BAB III-9
Grafik. III.7 Realisasi Bagian Laba BAB III-10
Grafik. III.8 Kontribusi Bagian Laba BAB III-11
Grafik. III.9 Realisasi Dana Perimbangan BAB III-11
Grafik. III.10 Kontribusi Dana Perimbangan BAB III-12
Grafik. III.11 Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah BAB III-13
Grafik. III.12 Kontribusi Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah BAB III-13
Grafik. III.13 Realisasi Belanja APBD BAB III-18
Grafik. III.14 Proporsi Realisasi Belanja APBD BAB III-20
Grafik. III.15 Proyeksi Pendapatan Daerah BAB III-27
Grafik. III.16 Proyeksi Kontribusi Sumber Pendanaan Daerah BAB III-28
Grafik. III.17 Proyeksi PAD BAB III-29
Grafik. III.18 Proyeksi Belanja Daerah BAB III-30
Grafik. III.19 Proyeksi Proporsi Belanja Tidak Langsung BAB III-31
Grafik. III.20 Proyeksi Surplus APBD BAB III-33
PEUERIilTAH I{ABT'PATEIT PAUENASAIT
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN
NOMOR 2I TAHUN 2013TENTANG
REITCAITA PEI}IBAITGUNAIT JAITGI(A MEISEITGATI DAENAIITAHUI{ 2(}13 - 2()18
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI PAMEKASAIT,
Menimbang : batrwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 15O ayat
(3) huruf e Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2AA4 tentang
Pemerintahan Daerah, perlu menetapkan Peraturan Daerah
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Tahun 2013-2O18;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur {Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9) ;
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan lembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3851) ;Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO3 tentang Keuangan
Negara (trmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO3
Nomor 47, Tamba.han Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
Undang-Undang Nomor I Tahun 2OO4 tentangPerbendah araan Negara (kmbaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor a355);
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2OO4 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
2.
3.
4.
5.
6.
9.
7.
8.
10.
11.
12.
13.
14.
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4
Nomor 66, Tambahan kmbaran Negara Republik Indonesia
Nomor aaOO\
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OA4 tentang Sistem
Perencanaa:a Pembangunan Nasional (L,embaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OA4 Nomor LA4, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aa2\;Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2AO4 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 44371, sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2OO8 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2OO8 Nomor 59, Tambahan lrmbaran Negara Republik
Indonesia Nomor aSaal;Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OA4 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2aa4 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor aa38l;
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2AO7 tentang Rencanapembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2oo5-2a25
(t embaran Negara Tahun 2OO7 Nomor 33, Tambahan
Irmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 47AOl;
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2OOT tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOT
Nomor 68, Tambahan Irmbaran Negara Republik Indonesia
Notnor a7251;
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2OAT tentangpengelolaan wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOT Nomor
84, Tambahan Irmbaran Negara Republik Indonesia Nomor
a73el;Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OA9 tentang Pelayananpublik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2oo9
Nomor ll2, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 20ll tentang
Pembentukan Peraturetn Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2OlL Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
523a|;
16.
15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah {Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO5 Nomor 14O, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor a5781;
Peratrrran Pemerintah Nomor 79 Tahun 2OO5 tentangPedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor a090);
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2OO7 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2AOT Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor474 1) ;
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2OO8 tentangPedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO8 Nomor
19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4815);Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2OO8 tentang
Tahapan, Tata Cara Pen5rusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOB Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
a8fil;Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2OO8 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OO8 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2O1O tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OlO Nomor 21, Tambahan
l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103];
Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun ?ALO tentang
Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O1O
Nomor 118, Tambahan lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5160);
23. Peraturan Presiden Nomor I Tahun 2AOT tentang
Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan
Perundang-undangan;24. Peratrrran Presiden Nomor 5 Tahun 2O1O tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2OlO -2014;
17.
18.
19.
20.
22.
21.
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
26.
2A06 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2ALL;
Peratrrran Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2O1O
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun
2Afi tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor L Tahun
2AA9 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2OO5-2O25;
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun
2OOT tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Jawa Timur, sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2
Tahun 2010;Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 18 Tahun
2OOl tentang Larangan Atas Minuman Beralkohol dalam
Wilayah Kabupaten Pamekasan (Lembaran Daerah
Kabupaten Pamekasan Tahun 2OO1 Nomor 17 Seri C);
Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 18 Tahun
2OA4 tentang l".arangan Terhadap Pelacuran (Lembaran
Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2001 Nomor 6 Seri
E);Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 13 Tahun
2AA6 tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan
(Lembaran Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 20A6
Nomor 19 Seri E);
Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 5 Tahun
2OO8 tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki
Lima (Lembaran Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun
2OO8 Nomor 9 Seri E);
Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 7 Tahun
2008 tentang Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqoh
(kmbaran Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2OO8
Nomor 1O Seri E|;
Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 11 Tahun2OOB tentang Urusan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2008 Nomor 4 Seri
E);
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
40.
39.
Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 15 Tahun
2OA8 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, Rumah Sakit Umum
Daerah dan L,embaga Teknis Daerah (Lembaran DaerahKabupaten Pamekasan Tahun 2OO8 Nomor 3 Seri D),
sebagaimana telah diubah terakhir dengan PeraturanDaerah Kabupaten Pamekasan Nomor 15 Tahun 2013(Lembaran Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 201,3
Nomor 5);
Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 23 Tahun2008 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2OOB
Nomor 1 Seri E);
Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasa.n Nomor 24 Tahun2008 tentang Budidaya dan Kemitraan Usaha Tani
Tembakau (Lembaran Daerah Kabupaten Pamekasan
Tahun 2008 Nomor 2 Seri Eh
Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 5 Tahun2Ol2 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia (Lembaran Daerah
Kabupaten Pamekasan Tahun 2012 Nomor 7 Seri E);
Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 16 Tahun
2AL2 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Pameltasan 2OL2-2O32 (Lembaran Daerah Kabupaten
Pamekasan Tahun 2Ol2 Nomor 6 Seri E );
Dengan Persetujuan Bersama
DETIAIY PERWAIfiLAIII RAIffAT DAERAIIKABUPATEIV PAITTEKASATV
danBUPATI PA}IEKASAII
MEMUTUSKAN:
MenetapKan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2013-2018
BAB IKETENTUAIT UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Pamekasan.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsurpenyelenggara pemerintahan daerah.
3. Bupati adalah Bupati Pamekasan.
+. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas
otonsmi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun L945.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pamekasan.
6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalahperangkat daerah pada Pemerintah Daerah selaku pengguna
anggar€m / pengguna barang.
7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat
APBD, adalah suatu renca.na keuangan tahunan daerah Kabupaten
Pamekasan yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah.
8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnyadisebut RPJMD, adalah dokumen perenc€Lnaan pembangunan daerah
untuk periode 5 (lima) tahun sesuai periode masing-masing pemerintah
daerah.9. Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD
adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode l(satu) tahun.10. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat dengan Renstra-SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD
untuk periode 5 {lima) tahun.
11. Rencana kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah atau disebut Renja-SKPD
adalah dokumen perencana€rn Saluan Kerja Perangkat Daerah untukperiode I (satu) tahun.
L2. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhirperiode perencanaan.
13. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akandilaksanakan untuk mewqiudkan visi.
L4. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatifuntuk mewujudkan visi dan misi.
15. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah daerahuntuk mencapai tujuan.
16. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatanyang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mencapaisasara! dan tujuan serta untuk memperoleh alokasi anggaran ataukegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah.
L7. Indikator kinerja adalah alat ukuir untuk menilai keberhasilanpembanguna! secara kuantitatif dan kualitatif.
18. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkatMusrenbang adalah forum antar pemangku kepentingan dalam rangkamen5rusun rencclna pembangunan daerah.
BAB IIRP.I}ID
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini ditetapkan RPJMD Tahun 2AL3 - 2018 yang
merupakan landasan dan pedoman bagi Daerah dalam menyelenggarakan dan
melaksanakan pembangunan dalam jangka waktu 5 (tima) tahun.
Pasal 3RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program pembangunan yang
dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun dukungan pemerintah,
pemerintah provinsi dan partisipasi masyarakat
Pasal 4(1) RPJMD disusun berdasarkan visi, misi dan program Bupati terpilih dengan
berpedoman pada RPJPD dengan memperhatikan RPJM Nasional, dan
kondisi lingkungan strategis di Daerah.(21 RPJMD menjadi pedoman bagi :
a. Pemerintah Daerah dalam men5rusun RKPD;
b. SKPD dalam menJrusun rencana strategis SKPD; dan
c. Seluruh pemangku kepentingan di Daerah dalam pelaksanaan kegiatanpembangunan selama kurun waktu tahun 2AL3'2418.
Pasal 5(1) RPJMD disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB IBAB IIBAE} III
BAB IVBAB VBAE' VIBAB VIIBAB VIII
BAE} IXBAB X
Pendahuluan;Gambaran Umum Kondisi Daerah;Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta KerangkaPendanaan;
Analisis Isu-Isu Strategis;Visi, Misi, Tlrjuan Dan Sasaran;Strategi Dan Arah Kebijakan;Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Daerah;Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai KebutuhanPendanaan;Penetapan Ind.ikator Kinerja Daerah; danPedoman Transisi Dan Kaidah Pelaksanaan.
{21 Uraian secara rinci dari RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini dan merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB IIIPEITGEITDALIAIT DAIT ITIALUASI
Pasal 6(1) Bupati melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD.(2) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD dilakukan sesuai
peraturan perundang-undangan.
Pasal 7(1) Pemerintah Daerah melaksanakan program RPJMD dalam bentuk RKPD
dan kebijakan pengalokasian anggaran.(2) Kepala SKPD melaksanakan program RPJMD dalam bentukRenstra-SKPD.(3) Pemerintah Desa melaksanakan progretm RPJMD dalambentuk RPJM Desa.
BAB IVKETEN?UAIY PERALIIIAIT
Pasal 8(1) Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka ketentuan mengenai
RPJMD Tahun 2OO8-2O13 dinyatakan masih berlaku sampai dengandiundangkannya Peraturan Daerah ini.
{2) Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, RPJMD Tahun 2013 - 2018menjadi pedoman penJrusunan rencana pembangunan sampai denganTahun 2AL8, dan diberlakukan sebagai RPJMD Transisi untuk pedomanpen5rusunan RKPD Tahun 2OLg sebelum ditetapkannya Peraturan DaerahRPJMD Tahun 201.9-2023.
BAB VITTTET{TUAIT PEITUTUP
Pasal IHal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjangmengenai
teknis pelaksanaannya, diatur lebih lanjut dengan Peraturan tsupati.
P.$.1 lOPeraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam LembaranDaerah Kabupaten
Pamekasan.
Ditetapkan di Pamekasanpadatanggal 31 Oktober 2013
Diundangkan di Pamekasan
padatanggal 9 iiesenber ?0?:i
SEKREIARIS DAERAIIry"Arurl
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASANTAHUN 2013 NOMOR 15
BIIPATT PAilEII SA![,
PENJEI,ASAITATAS
PERATURAIT DAERAII I(ABUPATEIY PAftIEKASAIT
NOMOR 21 TAIIUil 2013TENTANG
REITCAITA PEMBAITGUITAIS JAITGKA MENEIIGAIT DAERAIITArruil 2013-2018
I. I'MUM
Bahwa dalam rangka memberikan arah dan trrjuan dalam mewujudkan
cita-cita dan tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi, misi Kepala
Daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO4 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2OA4 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor L2 Tahun 2OA8, perlu disusun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah kurun waktu 5 tahun
mendatang.Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Pamekasan Tahun 2013-2018 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan
program Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan yang penJrusunannya
berpedom an pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJMD Provinsi Jawa
Timur, serta RPJM Nasional. RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2A13'2018,
memuat Gambaran Pengelolaan Keuangan Serta Kerangka Pendanaan; Analisis
Isu-isu Strategis; Strategi dan Arah Kebijakan; Kebijakan Umum dan Program
Pembangunan Daerah; Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai
Kebutuhan Pendanaan; dan Penetapan Indikator Kinerja Daerah.
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Pamekasan Tahun 2O13-2O18 dilakukan secara partisipatif dengan
melibatkan seluruh pemangku kepentingan pembangunan melalui musyawarah
rencana pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Pamekasan, serta mengacu
pada ketentuan peraturan perundang-udangan yang berlaku-
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Pamekasan Tahun 2013-2018, akan digunakan sebagai pedoman dalam
penJrusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pamekasan
pada setiap tahun a.nggaran. Pada saat Peraturan daerah ini mulai berlaku,
RKPD Tahun 2013 tetap berlaku.Berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, maka perlu
membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah {RPJMD) Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal ICukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelasPasal 5
Cukup JelasPasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7Cukup jelas.
Pasal 8Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelasPasal 1O
Cukup Jelas
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB I - 1
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN
PAMEKASAN NOMOR 21 TAHUN 2013
TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DAERAH TAHUN 2013 - 2018
BAB I
PENDAHULUAN
encana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Pamekasan Tahun 2013-2018 merupakan penjabaran dari Visi dan Misi
Bupati dalam pembangunan daerah. Dokumen RPJMD ini disusun menurut
sistematika yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
1.1. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah Pasal 59 bahwa peserta pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah diusulkan secara berpasangan oleh Partai Politik atau gabungan Partai
Politik yang pada saat mendaftarkan wajib menyerahkan naskah visi, misi, dan
program dari pasangan calon secara tertulis. Dengan dilantiknya Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah terpilih, harus dilakukan penyusunan RPJMD sesuai
dengan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 5 ayat (2) bahwa RPJMD
merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang
penyusunannya berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan RPJM Nasional
yang memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah,
kebijakan umum, dan program SKPD, lintas SKPD, dan program kewilayahan
disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif.
R
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB I - 2
Sementara itu berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah pada pasal 54 ayat (2) disebutkan bahwa penyusunan
rancangan awal RPJMD berpedoman pada RPJPD dan RTRW Kabupaten/Kota
serta memperhatikan RPJMN, RPJMD Propinsi, RPJMD dan RTRW
Kabupaten/Kota lainnya. Pada pasal 76 disebutkan bahwa Peraturan Daerah
tentang RPJMD ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah Kepala Daerah
terpilih dilantik.
RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018 merupakan perencanaan
tahap kedua dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kabupaten Pamekasan Tahun 2005-2025. RPJMD ini selanjutnya
menjadi pedoman bagi pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten
Pamekasan. Untuk pelaksanaan lebih lanjut, RPJMD ini menjadi pedoman
dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra SKPD) dan dijabarkan ke dalam
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tiap tahun dan menjadi pedoman
penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)
pada setiap tahunnya.
Dalam proses penyusunan RPJMD dilakukan beberapa tahapan mulai dari
persiapan penyusunan, penyusunan rancangan awal, penyusunan rancangan,
penyusunan rancangan akhir dan penetapan perda RPJMD.
1.2. DASAR HUKUM PENYUSUNAN
Penyusunan RPJMD Kabupaten Pamekasan ini didasarkan pada peraturan
perundangan sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 12 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur;
2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB I - 3
5. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
6. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan
dan Tanggungjawab Keuangan Negara;
7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
8. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12
Tahun 2008;
9. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
10. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintah;
11. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
12. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
13. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
14. Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2005 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 6 tentang Pemilihan, Pengesahan,
Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB I - 4
20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Kepada Masyarakat;
23. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah;
24. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman, Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
26. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Cara Pelaksanaan
Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah di Wilayah Propinsi;
27. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan,
Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;
28. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kependudukan Tugas
Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi;
29. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;
30. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan
yang Berkeadilan;
31. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010; Nomor : 0199/m
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB I - 5
ppn/04/2010; Nomor : pmk/95/pmk 07/2010 tentang Penyelarasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;
32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
34. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Dan Menteri Keuangan nomor : 28 Tahun 2010; nomor : 0199/m
ppn/04/2010; nomor : pmk 95/pmk 07/2010 Tentang Penyelarasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;
35. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 05 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Timur;
36. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 01 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Propinsi Jawa
Timur Tahun 2005-2025;
37. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Jawa
Timur Tahun 2009-2014;
1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN
Hubungan antar dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB I - 6
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, RPJMD Kabupaten
Pamekasan Tahun 2013-2018 sebagai dokumen perencanaan
pembangunan disusun sebagai satu kesatuan yang utuh dengan Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah,
sehingga dalam penyusunannya, harus memperhatikan RPJP Nasional
Tahun 2005-2025, RTRW Nasional, RPJM Nasional Tahun 2010-2014, RPJP
Provinsi Tahun 2005-2025, RTRW Provinsi, RPJMD Provinsi Jawa Timur.
2. RPJPD berfungsi sebagai dokumen perencanaan makro politis berjangka
waktu 20 (dua puluh) tahun yang memuat visi, misi, sasaran, kebijakan
umum sasaran pokok, dan arah pembangunan jangka panjang daerah
yang akan digunakan sebagai pedoman penyusunan RPJMD pada setiap 5
(lima) tahun sekali;
3. RPJMD memuat visi, misi, gambaran umum kondisi daerah, analisis
lingkungan internal dan eksternal, arah kebijkan, strategis serta indikasi
rencana program 5 (lima) tahun secara lintas sumber pembiayaan baik
pembiayaan atas indikasi rencana program yang bersumber dari APBN,
APBD Propinsi maupun APBD Kabupaten;
4. Renstra SKPD, merupakan penjabaran operasional bagi unit kerja
perangkat daerah yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas
dan fungsi SKPD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan bersifat indikatif;
5. Renja SKPD, sebagai pedoman perencanaan tahunan pada setiap unit kerja
perangkat daerah yang merupakan rencana operasional dari Renstra SKPD
dan memuat rencana kegiatan pembangunan tahun berikutnya yang
dilengkapi kerangka regulasi serta pembiayaan yang bersifat indikatif;
6. RKPD berfungsi pedoman perencanaan tahunan atas Renja SKPD yang
merupakan hasil Musrenbang RKPD yang berjenjang mulai dari tingkat
Desa, Kecamatan dan Kabupaten.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB I - 7
VISI, MISI, DAN PROGRAM PRESIDEN
RINCIAN APBN
RENJA K/L RKA-K/LRENSTRA K/L
RPJP/RTRWNASIONAL
RPJM NASIONAL
RKP RAPBN APBN
RPJP/RTRWDAERAH APBDRKP DAERAH RAPBDRPJM DAERAH
VISI, MISI, DAN PROGRAM
KEPALA DAERAH
RENSTRA SKPD
RENJA SKPD RKA SKPDRINCIAN
APBD
Untuk mengetahui hubungan antar dokumen perencanaan, baik jangka
panjang, menengah dan tahunan dapat disajikan sebagai berikut:
Gambar. I.1
Hubungan Antar Dokumen Perencanaan
Pedoman Pedoman
Pedoman Dijabarkan Pedoman
Acuan Memperhatikan Diserasikan
Melalui Musrenbang
Dijabarkan Pedoman
Pedoman Pedoman
RPJMD Kabupaten Pamekasan diterjemahkan dari visi dan misi kepala daerah
terpilih untuk periode 2013-2018 yang dalam penyusunannya berpedoman
pada RPJPD Kabupaten Pamekasan dengan memperhatikan RPJM Nasional.
Penyelarasan dilakukan dengan mensinkronkan tujuan dan sasaran RPJMD.
Selanjutnya, RPJMD Kabupaten Pamekasan digunakan sebagai pedoman dalam
perencanaan pembangunan tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) dan menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra SKPD).
Sebagai dokumen perencanaan kebijakan pembangunan 5 (lima) tahun ke
depan, RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018 mengacu dan
mengarah bagi terwujudnya ketentuan yang telah ditetapkan dalam kebijakan
pemanfaatan ruang, baik kebijakan struktur tata ruang maupun kebijakan pola
tata ruang.
PE
ME
RIN
TA
H
PU
SA
T
PE
ME
RIN
TA
H
DA
ER
AH
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB I - 8
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018 mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, yang dijabarkan lebih lanjut ke dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dengan susunan sebagai
berikut:
BAB I : Pendahuluan
Berisi tentang: latar belakang, dasar hukum penyusunan,
hubungan RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya,
sistematika penyusunan RPJMD, serta maksud dan tujuan.
BAB II : Gambaran Umum Kondisi Daerah
Menguraikan tentang: aspek geografi dan demografi, aspek
kesejahteraan masyarakat ,aspek pelayanan umum, dan aspek
daya saing daerah.
BAB III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah
Mencakup gambaran tentang: kinerja keuangan masa lalu,
kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu, dan kerangka
pendanaan.
BAB IV : Analisis Isu-Isu Strategis
Menguraikan tentang permasalahan pembangunan, dan isu
strategis.
BAB V : Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran
Berisi tentang visi, misi, tujuan dan sasaran.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB I - 9
BAB VI : Strategi Dan Arah Kebijakan
Memuat strategi yang dipilih dalam mencapai sasaran
pembangunan serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih.
BAB VII : Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
Menguraikan tentang hubungan antara kebijakan umum yang
berisi arah kebijakan berdasarkan strategi yang dipilih dengan
target capaian indikator kinerja.
BAB VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas disertai Kebutuhan
Pendanaan
Menguraikan tentang hubungan urusan pemerintah dengan
SKPD terkait beserta program yang menjadi tanggungjawab
SKPD, selain itu disajikan pula pencapaian target indikator
kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan
dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode
perencanaan.
BAB IX : Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Memuat gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi
dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada akhir
periode masa jabatan, hal ini ditunjukkan dari akumulasi
pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah
setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir
periode RPJMD dapat dicapai.
BAB X : Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan
Memuat pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB I - 10
1.5. MAKSUD DAN TUJUAN
1.5.1. Maksud
RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018 adalah dokumen
perencanaan daerah untuk periode lima tahun yang merupakan
penjabaran dari RPJPD Kabupaten Pamekasan Tahun 2005-2025 dan
mengacu pada RPJM Nasional Tahun 2010-2014. Oleh karena itu,
penyusunan RPJMD Kabupaten Pamekasan 2013-2018 ini disusun
dengan maksud sebagai berikut:
1. Sebagai penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah terpilih dengan tepat memperhatikan RPJPD
Kabupaten Pamekasan, RPJMD Propinsi Jawa Timur dan RPJM
Nasional;
2. Sebagai pedoman atau acuan dalam menetapkan arah kebijakan
pembangunan dan strategi pembangunan daerah dalam kurun
waktu pembangunan jangka panjang dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada
setiap tahun anggaran selama lima tahun yang akan datang
sehingga secara bertahap dapat mewujudkan cita-cita masyarakat
Kabupaten Pamekasan;
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar
pelaku pembangunan di Kabupaten Pamekasan serta menjamin
tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif, efisien,
berkeadilan dan berkelanjutan;
4. Menciptakan sinergitas pelaksanaan pembangunan daerah antar
wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat
pemerintahan;
5. Sebagai dasar komitmen bersama antar eksekutif, legislatif dan
pemangku kepentingan pembangunan daerah yang dilaksanakan
dalam kurun waktu lima tahun dalam rangka pencapaian visi dan
misi kepala daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB I - 11
1.5.2. Tujuan
RPJMD Kabupaten Pamekasan 2013-2018 ini disusun dengan tujuan:
1. Mewujudkan dokumen RPJMD Kabupaten Pamekasan tahun 2013-
2018 yang menjadi pedoman dalam penyusunan rencana strategis
(Renstra) SKPD dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD),
serta sebagai indikator evaluasi kinerja lima tahunan pemerintah
daerah;
2. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan melalui
penyusunan rencana kerja dalam mengisi kerangka regulasi dan
kerangka anggaran yang bersifat indikatif;
3. Menjamin kerterkaitan serta konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian;
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan pelaku usaha;
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien,
efektif, berkeadilan dan berkelanjutan;
6. Menjaga kesinambungan pembangunan yang dilaksanakan secara
tahunan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 1
Potensi Pengembangan
Wilayah
Letak, Luas dan Batas Wilayah
Kondisi Topografi
Kondisi Klimatologi
Kondisi Geologi
Kondisi Hidrologi
Penggunaan Lahan
Kondisi Geografi Lainnya
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
agian ini menjelaskan aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan
masyarakat, aspek pelayanan umum, aspek daya saing serta indikator
kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah, yang selaras dan mendukung
isu strategis, permasalahan pembangunan daerah, visi dan misi kepala daerah serta
kebutuhan perumusan strategi.
2.1. ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
Aspek geografi dan demografi merupakan informasi dasar yang sangat
penting dalam penyusunan rencana pembangunan. Bagian ini menjelaskan
tentang kondisi geografi daerah, potensi pengembangan wilayah, dan
wilayah rawan bencana. Kerangka pemikiran hubungan antara kondisi
geografi dengan potensi pengembangan kawasan budidaya seperti gambar
berikut:
Gambar II.1
Kerangka Pemikiran
Potensi Pengembangan Wilayah dikaitkan dengan Kondisi Geografi
Lainnya, Penggunaan Lahan, Kondisi Hidrologi, Kondisi Geologi, Kondisi
Klimatologi, Kondisi Topografi, Letak, Luas dan Batas Wilayah
B
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 2
Berdasarkan gambar di atas pengembangan wilayah di Kabupaten
Pamekasan sangat didukung oleh berbagai aspek, utamanya aspek letak,
luas dan batas wilayah, kondisi topografi, kondisi geologi serta aspek
penggunaan lahan.
Di samping itu dijelaskan pula tentang kondisi demografi seperti ukuran,
struktur, dan distribusi penduduk serta bagaimana jumlah penduduk
berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian dan migrasi.
2.1.1. Kondisi Geografi
Kabupaten Pamekasan Merupakan salah satu kota di kawasan Madura.
Secara astronomis berada pada 6051’ – 7031’ Lintang Selatan dan 113019’ -
113058’ Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Pamekasan secara administrasi
mempunyai batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Kabupaten Sumenep
Sebelah Selatan : Selat Madura
Sebelah Barat : Kabupaten Sampang
Gambar II.2
Peta Letak dan Batas Kecamatan di Kabupaten Pamekasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 3
Kabupaten Pamekasan memiliki wilayah seluas 79.230 ha yang dapat dirinci
menurut kecamatan, yang paling luas adalah Kecamatan Batumarmar seluas
9.707 ha atau sekitar 12,3% dari luas wilayah keseluruhan, dan yang paling
kecil adalah Kecamatan Pamekasan dengan luasan 2. 647 ha atau 3,3% dari
luas wilayah secara keseluruhan.
Tabel II.1
Luas Wilayah per Kecamatan
Kabupaten Pamekasan
NO. KECAMATAN LUAS WILAYAH (ha) PROSENTASE (%)
1 Tlanakan 4.810,0 6,1%
2 Pademawu 7.189,0 9,1%
3 Galis 3.186,0 4,0%
4 Larangan 4.086,0 5,2%
5 Pamekasan 2.647,0 3,3%
6 Proppo 7.149,0 9,0%
7 Palengaan 8.848,0 11,2%
8 Pegantenan 8.604,0 10,9%
9 Kadur 5.242,0 6,6%
10 Pakong 3.071,0 3,9%
11 Waru 7.003,0 8,8%
12 Batumarmar 9.707,0 12,3%
13 Pasean 7.688,0 9,7%
JUMLAH/TOTAL 79.230,0 100,0%
Sumber : BPS Kab. Pamekasan
Secara administratif Pemerintah Kabupaten Pamekasan terdiri dari 13
kecamatan serta 178 desa dan 11 kelurahan, meliputi :
1. Kecamatan Tlanakan 17 desa;
2. Kecamatan Pademawu 20 desa, 2 kelurahan;
3. Kecamatan Galis 10 desa;
4. Kecamatan Larangan 14 desa;
5. Kecamatan Pamekasan 9 desa, 9 kelurahan;
6. Kecamatan Proppo 27 desa;
7. Kecamatan Palengaan 12 desa;
8. Kecamatan Pegantenan 13 desa;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 4
9. Kecamatan Pakong 12 desa;
10. Kecamatan Kadur 10 desa;
11. Kecamatan Waru 12 desa;
12. Kecamatan Pasean 9 desa;
13. Kecamatan Batumarmar 13 desa.
Kabupaten Pamekasan memiliki kondisi topografi wilayah yang cukup
bervariasi. Topografi secara umum dapat digambarkan melalui kemiringan
lahan dan ketinggian. Untuk lebih jelasnya terdapat pada uraian berikut :
A. Kemiringan Lahan
Kemiringan Lahan yang paling dominan di Kabupaten Pamekasan ini
yaitu kemiringan 0-15˚ dengan luas areal sebesar 59.964 ha, sedangkan
untuk kemiringan 15-25˚ dengan luas kedua terbesar yaitu 14.291 ha,
sedangkan untuk kemiringan 25-40˚ dengan luas yaitu 2.253 ha, dan
untuk kemiringan paling tinggi yaitu >40˚ dengan luas areal sebesar
2.722 ha. Untuk luas total kemiringan lahan sebesar 79.230 ha.
Tabel II.2
Luas Wilayah Berdasarkan Kemiringan Lahan
Kabupaten Pamekasan
NO KECAMATAN KEMIRINGAN LAHAN (ha)
JUMLAH 0-15˚ 15-25˚ 25-40˚ >40˚
1 Tlanakan 4.810 - - - 4.810
2 Pademawu 7.189 - - - 7.189
3 Galis 3.186 - - - 3.186
4 Larangan 3.841 245 - - 4.086
5 Pamekasan 2.647 - - - 2.647
6 Proppo 6.882 267 - - 7.149
7 Palengaan 6.830 1.880 138 - 8.848
8 Pegantenan 5.733 1.873 513 485 8.604
9 Kadur 3.376 272 638 956 5.242
10 Pakong 1.993 532 113 433 3.071
11 Waru 4.774 1.509 - 720 7.003
12 Batumarmar 3.308 5.808 463 128 9.707
13 Pasean 5.395 1.905 388 - 7.688
JUMLAH/TOTAL 59.964 14.291 2.253 2.722 79.230
Sumber : BPS Kab. Pamekasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 5
B. Ketinggian
Kabupaten Pamekasan terdiri atas wilayah daratan dengan ketinggian
yang bervariasi. Untuk gambaran ketinggian di Kabupaten Pamekasan
ini terdapat pada uraian berikut :
- Ketinggian 0-50 m : total dari keseluruhan wilayah yang memiliki
ketinggian 0-50 m yaitu 26.391,5 ha, yang tersebar di Kecamatan
Tlanakan sebesar 4.286,1 ha, Kecamatan Pademawu sebesar
7.182,9 ha, Kecamatan Galis seluas 3.181,6 ha, Kecamatan
Larangan sebanyak 1.678,2 ha, Kecamatan Pamekasan seluas
2.545,7 ha, Kecamatan Proppo sebanyak 4.676,5 ha, Kecamatan
Palengaan seluas 220,4 ha, Kecamatan Kadur seluas 148,4 ha,
Kecamatan Batumarmar seluas 738,8 ha, dan Kecamatan Pasean
seluas 1.732,8 ha.
- Ketinggian 50-100 m : total dari keseluruhan wilayah yang memiliki
ketinggian 50 -100 m yaitu 17.192,9 ha, yang tersebar di
Kecamatan Tlanakan seluas 523,9 ha, Kecamatan Pademawu seluas
6,1 ha, Kecamatan Galis seluas 4,4 ha, Kecamatan Larangan seluas
1.891,9 Ha, Kecamatan Pamekasan seluas 101,3 ha, Kecamatan
Proppo seluas 2.060,1 ha, Kecamatan Palengaan seluas 4.248,3 ha,
Kecamatan Pegantenan seluas 1.334,7 ha, Kecamatan Kadur seluas
2.171,6 ha, Kecamatan Waru seluas 217,0 ha, Kecamatan
Batumarmar seluas 1.759,3 Ha, dan Kecamatan Pasean seluas
1.874,3 ha.
- Ketinggian 100 – 150 m : total dari keseluruhan wilayah yang
memiliki ketinggian 100 - 150 m yaitu seluas 18.807,5 ha, yang
tersebar di Kecamatan Larangan seluas 515,9 ha, Kecamatan
Proppo seluas 412,4 ha, Kecamatan Palengaan seluas 3.105,0 ha,
Kecamatan Pegantenan seluas 3.144,3 ha, Kecamatan Kadur seluas
1.496,4 ha, Kecamatan Waru seluas 2.842,2 Ha, Kecamatan
Batumarmar seluas 5.348,1 ha, dan Kecamatan Pasean seluas
1.943,2 ha.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 6
- Ketinggian 150-200 m : total dari keseluruhan wilayah yang
memiliki ketinggian 150 - 200 m yaitu seluas 8.408,7 ha, yang
tersebar di Kecamatan Palengaan seluas 274,3 ha, Kecamatan
Pegantenan seluas 1.134,0 ha, Kecamatan Kadur seluas 687,0 ha,
Kecamatan Pakong seluas 202,2 ha, Kecamatan Waru seluas
2.978,3 ha, Kecamatan Batumarmar seluas 1.659,5 ha, dan
Kecamatan Pasean seluas 1.473,5 ha.
- Ketinggian 200-250 m : total dari keseluruhan wilayah yang
memiliki ketinggian 200 - 250 m yaitu seluas 3.815,5 ha, yang
tersebar di Kecamatan Pegantenan seluas 748,6 ha, Kecamatan
Kadur seluas 641,1 ha, Kecamatan Pakong seluas 968,5 ha,
Kecamatan Waru seluas 601,1 ha, Kecamatan Batumarmar seluas
201,3 ha, dan Kecamatan Pasean seluas 654,9 ha.
- Ketinggian 250-300 m : total dari keseluruhan wilayah yang
memiliki ketinggian 250-300 m yaitu seluas 2.342,0 ha, yang
tersebar di Kecamatan Pegantenan seluas 523,2 ha, Kecamatan
Kadur seluas 91,8 ha, Kecamatan Pakong seluas 1.550,4 ha,
Kecamatan Waru seluas 167,4 ha, dan Kecamatan Pasean seluas
9,3 ha.
- Ketinggian 300 – 350 m : total dari keseluruhan wilayah yang
memiliki ketinggian 300 - 350 m yaitu seluas 2.151,6 ha, yang
tersebar di Kecamatan Pegantenan seluas 1.645,9 ha, Kecamatan
Kadur seluas 5,6 ha, Kecamatan Pakong seluas 329,6 ha, dan
Kecamatan Waru seluas 170,5 ha.
- Ketinggian 350 – 396 m : total dari keseluruhan wilayah yang
memiliki ketinggian 350 - 396 m yaitu seluas 120,3 ha, yang
tersebar di Kecamatan Pegantenan seluas 73,4 ha, Kecamatan
Pakong seluas 20,3 ha, dan Kecamatan Waru seluas 26,5 ha
(Sumber: RTRW Kabupaten Pamekasan 2012).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 7
Keberadaan musim seperti daerah lain di Indonesia dalam satu tahun
berlaku dua musim, yaitu musim penghujan pada bulan Oktober – April dan
musim kemarau bulan April – Oktober.
Curah hujan tahunan di Kabupaten Pamekasan paling tinggi jatuh pada
bulan Pebruari dan Desember dengan rata-rata curah hujan sebesar 223,92
mm, suhu udara berkisar antara 280 C sampai dengan 300 C.
Tabel II.3
Jumlah Curah Hujan Maksimal dan Hari Hujan Serta Rata-rata
Curah Hujan Per Bulan
Tahun 2012
Bulan Curah Hujan Maksimal
Hari Hujan Rata-rata
Curah Hujan (mm) 1 2 3 4
1 Januari 196,15 13 14,73
2 Pebruari 267,53 13 20,42
3 Maret 209,08 14 11,70
4 April 72,54 4 12,49
5 Mei 72,54 4 12,49
6 Juni 12,85 0,77 6,91
7 Juli - - -
8 Agustus - - -
9 September - - -
10 Oktober - - -
11 Nopember 104,15 6 17,50
12 Desember 223,92 12,85 16,88
Jumlah 96,56 5,64 8,70
Sumber : Dinas Pengairan Kabupaten Pamekasan
Tabel II.4
Intentitas Hujan
KELAS INTENTITAS HUJAN KLASIFIKASI
I < 13,6 mm/hari Sangat rendah
II 13,6 – 20,7 mm/hari Rendah
III 20,7 – 27,7 mm/hari Sedang
IV 27,7 – 34,8 mm/hari Tinggi
V > 34,8 mm/hari Sangat tinggi Sumber data : Badan Meteorologi dan Geofisika Kab.Pamekasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 8
Berdasarkan tabel di atas di Kabupaten Pamekasan curah hujan tergolong
sangat rendah dengan intentitas hujan yakni di bawah 13,6 mm/hari.
Berdasarkan karakteristik tanah dan penggunaan kawasan yang ada,
Kabupaten Pamekasan terdiri dari:
1. Kawasan Permukiman/Perkampungan seluas 11.524,10 hektar yang
tersebar di 13 kecamatan dengan kecamatan yang memiliki wilayah
pemukiman terluas adalah Kecamatan Larangan 584,6 hektar, dan
terkecil adalah Kecamatan Galis 281,16 hektar (data tahun 2007).
2. Kawasan Sawah untuk pertanian yang terdiri dari sawah irigasi, sawah
drainase, dan sawah tadah hujan. Sawah tadah hujan merupakan area
yang paling luas di antara area sawah yang lain yaitu sebesar 8.569,00
hektar; kemudian sawah semi irigasi seluas 5.213,03 hektar; dan sawah
irigasi hanya 1.386,00 hektar. Hal ini mengingat keadaan tanah yang
tidak kedap air tersebut. Sawah Irigasi hanya terdapat di wilayah
Kecamatan Tlanakan, Proppo, Pegantenan, Pakong, Batumarmar dan
Pasean.
3. Kawasan Tegalan, merupakan kawasan yang paling luas di antara
kawasan lainnya yaitu seluas 32.966,34 hektar. Kawasan ini tersebar
merata di 13 kecamatan. Kecamatan Batumarmar merupakan wilayah
yang memiliki kawasan tegalan paling luas yaitu seluas 4.882,10 hektar
dan Kecamatan Pakong merupakan wilayah yang paling kecil kawasan
tegalannya yaitu hanya seluas 215,29 hektar.
4. Kawasan hutan, Kabupaten Pamekasan memiliki wilayah hutan seluas
1.218,8 hektar yang terdapat di lima kecamatan yaitu Kecamatan
Tlanakan seluas 338 hektar, Kecamatan Pademawu 257,3 hektar,
Kecamatan Galis 285,5 hektar, Kecamatan Waru 235,7 hektar, dan
Kecamatan Batumarmar 102,3 hektar.
5. Kawasan tambak garam, udang, dan bandeng. Kabupaten Pamekasan
memiliki kawasan seluas 2.229,1 hektar yang terdapat di tiga
kecamatan yaitu Kecamatan Tlanakan, Kecamatan Pademawu, dan
Kecamatan Galis.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 9
6. Kawasan Jasa Perdagangan seluas 238,2 hektar tersebar di 13
Kecamatan, terluas di Kecamatan Pamekasan seluas 360 hektar dan
terkecil di Kecamatan Pakong seluas 11,0 hektar.
7. Kawasan Industri Pertanian seluas 92,40 hektar tersebar di 10
Kecamatan, meliputi Kecamatan Tlanakan, Pademawu, Galis, Larangan,
Pamekasan Pegantenan, Kadur, Pakong, Waru dan Batumarmar. Terluas
di Kecamatan Pademawu seluas 32,4 hektar.
8. Kawasan tambang seluas 9.0 hektar berada di Kecamatan Kadur.
Berdasarkan keadaaan dan jenis tanah di Kabupaten Pamekasan terdapat
beberapa kelompok jenis tanah yaitu Kompleks Mediteran Merah, Kompleks
Brown Forest, Kompleks Mediteran, Litosol, Aluvial Kelabu Kekuningan,
Grumosol Kelabu, Kompleks Grumosol Kelabu, Asosiasi Hidromorf Kelabu,
Asosiasi Litosol, dan Aluvial Hidromorf .
Jenis tanah yang banyak terdapat di Kabupaten Pamekasan ini yaitu jenis
tanah Kompleks Mediteran Merah.
Di Kabupaten Pamekasan terdapat 69 sungai yang tersebar di 13
Kecamatan, selain itu juga terdapat pula sumber mata air dan
dam/bendungan yang dapat dimanfaatkan untuk sarana irigasi lahan
pertanian, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 10
Table II.5
Jumlah Sungai di Kabupaten Pamekasan
NO. KECAMATAN JUMLAH SUNGAI
1 2 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Tlanakan
Pademawu
Galis
Larangan
Pamekasan
Proppo
Palengaan
Pegantenan
Kadur
Pakong
Waru
Batumarmar
Pasean
6
13
4
20
2
5
4
2
1
1
2
8
1
TOTAL 69
Sumber Data : Dinas Pengairan Kabupaten Pamekasan
Tabel II.6
Jumlah Sumber/Mata Air Di Kabupaten Pamekasan
NO. KECAMATAN SUMBER /MATA AIR
JUMLAH AREAL (HA)
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Tlanakan
Pademawu
Galis
Larangan
Pamekasan
Proppo
Palengaan
Pegantenan
Kadur
Pakong
Waru
Batumarmar
Pasean
1
1
-
3
1
-
2
6
1
18
2
1
4
2
6
-
281
5
-
10
260
10
1.257
105
15
138
Total 40 2.089
Sumber Data : Dinas Pengairan Kabupaten Pamekasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 11
Tabel II.7
Nama-Nama Dam/Bendungan Di Kabupaten Pamekasan
No. Dam /Bendungan Areal
(Ha)
DEBIET L/det.
Lokasi Penghujan
(Max)
Kemarau
(Min)
1 2 3 4 5 6
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Dam Samiran
Dam Klampar
Dam Toronan
Dam Blumbungan
Dam Grujugan
Dam Bulay
Dam Polagan
Dam Duko I
Dam Duko II
Dam Lancar
Dam Taman Pakong
Dam Cenlecen
Dam Batu Kerbuy
Dam Angsoka
Dam Batu Bintang
2.462
189
53
121
98
238
321
98
33
138
30
51
190
3
100
2.200
147
40
137
58
185
220
60
24
69
52
43
136
3
136
700
38
19
37
22
23
30
5
5
3
6
8
25
1
25
Ds. Kodik Kec. Proppo
Ds. Klampar – Proppo
Ds. Toronan – Pamekasan
Ds. Kowel – Pamekasan
Ds. Grujugan – Larangan
Ds. Bulay – Galis
Ds. Polagan – Galis
Ds. Duko – Larangan
Ds. Duko – Larangan
Ds. Lancar – Larangan
Ds. Seddur – Pakong
Ds. Cenlecen – Pakong
Ds. Bt. Kerbuy – Pasean
Ds. Bt. Kerbuy – Pasean
Ds. Bt. Bintang-Btmarmar
JUMLAH 4.125 3.510 947
Sumber Data : Dinas Pengairan Kabupaten Pamekasan
2.1.2. Kondisi Demografi
Data kependudukan umumnya diperoleh melalui sensus penduduk, registrasi
penduduk dan survey penduduk. Sensus Penduduk adalah pengumpulan
data penduduk yang dilakukan menyeluruh setiap 10 tahun sekali dilakukan
oleh BPS. Hasil sensus penduduk selain bermanfaat untuk mengetahui
jumlah penduduk pada waktu tertentu, juga berguna sebagai data utama
proyeksi penduduk pada tahun sesudahnya.
Registrasi penduduk adalah kegiatan pencatatan rutin tentang kelahiran,
kematian dan perpindahan penduduk, biasanya dilakukan pada pertengahan
dan akhir tahun. Survey penduduk merupakan pengumpulan data penduduk
dengan teknik sampel seperti : Survei Sosial Ekonomi Nasional yang
dilakukan oleh BPS.
Jumlah pertumbuhan penduduk di Kabupaten Pamekasan hasil survey BPS,
pada tahun 2008 sebanyak 774.969 jiwa yang terdiri dari laki-laki 377.513
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 12
jiwa dan perempuan 397.456 jiwa, pada tahun 2009 sebanyak 785.870 jiwa
yang terdiri dari laki-laki 382.458 jiwa dan perempuan 403.412 jiwa, pada
tahun 2010 sebanyak 795.918 jiwa yang terdiri dari laki-laki 386.951 jiwa
dan perempuan 408.967 jiwa, dan pada tahun 2011 sebanyak 807.828 jiwa
yang terdiri dari laki-laki 391.600 jiwa dan perempuan 416.228 jiwa (*angka
diperbaiki), dan pada tahun 2012 sebanyak 818.662 jiwa yang terdiri dari
laki-laki 397.004 jiwa dan perempuan 421.658 jiwa (** angka sangat
sementara). Ini berarti rata-rata kenaikan jumlah penduduk dalam lima
tahun terakhir sebesar 10.923 jiwa atau 1,34 prosen.
Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin adalah
sebagaimana tabel berikut:
Tabel II.8
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Tahun 2008 s.d 2012
Usia (Tahun)
2008 2009 2010 2011* 2012**
L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah L P Jumlah
0 - 4 33.083 31.678 64.761 33.517 32.153 65.670 31.609 30.433 62.042 34.318 33.174 67.492 34.639 33.507 68.146
5 - 9 31.666 30.419 62.085 32.081 30.875 62.956 35.296 33.857 69.153 32.848 31.856 64.704 33.151 32.159 65.310
10 - 14 38.320 36.421 74.741 38.822 36.967 75.789 40.850 38.946 79.796 39.750 38.141 77.891 38.480 36.964 75.444
15 - 19 39.162 36.499 75.661 39.675 37.046 76.721 40.266 37.431 77.697 40.623 38.223 78.846 40.976 38.479 79.455
20 - 24 32.419 33.838 66.257 32.844 34.345 67.189 32.038 33.956 65.994 33.629 35.436 69.065 34.185 35.776 69.961
25 - 29 30.560 34.365 64.925 30.960 34.879 65.839 32.454 36.905 69.359 31.700 35.988 67.688 32.107 35.915 68.022
30 - 34 31.319 34.400 65.719 31.730 34.916 66.646 31.638 34.845 66.483 32.488 36.025 68.513 32.841 36.403 69.244
35 - 39 29.493 30.965 60.458 29.879 31.429 61.308 30.628 31.837 62.465 30.594 32.427 63.021 30.707 32.882 63.589
40 - 44 26.262 29.088 55.350 26.606 29.524 56.130 26.594 29.519 56.113 27.242 30.462 57.704 27.972 31.216 59.188
45 - 49 24.234 26.407 50.641 24.551 26.803 51.354 24.181 26.536 50.717 25.138 27.654 52.792 25.851 28.465 54.316
50 - 54 19.125 20.371 39.496 19.376 20.675 40.051 19.364 20.513 39.877 19.839 21.333 41.172 20.545 22.489 43.034
55 - 59 15.256 16.071 31.327 15.456 16.312 31.768 15.115 15.312 30.427 15.825 16.830 32.655 16.697 17.754 34.451
60 - 64 10.658 11.529 22.187 10.798 11.702 22.500 10.017 11.657 21.674 11.056 12.074 23.130 11.661 12.606 24.267
65 - 69 6.977 9.275 16.252 7.067 9.414 16.481 7.164 9.616 16.780 7.237 9.713 16.950 7.522 9.941 17.463
70 - 74 4.348 6.712 11.060 4.404 6.813 11.217 4.381 7.312 11.693 4.509 7.029 11.538 4.737 7.217 11.954
75+ 4.631 9.418 14.049 4.692 9.559 14.251 5.356 10.292 15.648 4.804 9.863 14.667 4.933 9.885 14.818
Jumlah 377.513 397.456 774.969 382.458 403.412 785.870 386.951 408.967 795.918 391.600 416.228 807.828 397.004 421.658 818.662
Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan Keterangan : * Angka Diperbaiki ** Angka Sangat Sementara
Sedangkan karakteristik penduduk berdasarkan kelompok umur
sebagaimana tabel di atas terkait dengan produktivitas usia penduduk.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 13
Dengan diketahuinya data jumlah penduduk berdasarkan umur ini akan
mempermudah dalam pembuatan kebijakan pembangunan dalam hal
ketenagakerjaan serta berbagai alternatif penanganan masalah
kependudukan seperti lansia dan anak-anak.
Penduduk di Indonesi digolongkan ke dalam penduduk usia produktif dan
penduduk usia non produktif. Penduduk yang masuk ke dalam golongan usia
produktif adalah penduduk yang berumur antara 15 tahun hingga 64 tahun.
Dikatakan sebagai usia produktif karena pada usia ini seseorang masih bisa
bekerja untuk memproduksi sesuatu sehingga bisa mendapat pengahasilan
untuk memenuhi kebutuhannya. Penduduk usia produktif mencapai angka
517.636 jiwa pada tahun 2012 (63.22 %). Ini berarti perlu peningkatan
lapangan kerja yang cukup bagi masyarakat agar tingkat kesejahteraan
meningkat.
Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah pendidikan yang berbasis
keterampilan dan wira usaha agar angkatan kerja yang timbul adalah
angkatan kerja yang telah siap untuk melakukan kegiatan produktif.
Sedangkan yang tergolong ke dalam usia tidak produktif adalah 0-14 tahun
dan 65+ tahun. Dikatakan sebagai usia tidak produktif karena pada usia ini
seseorang masih atau sudah tidak bisa lagi berproduksi atau melakukan
pekerjaan sehingga seringkali mereka dianggap menimbulkan masalah sosial
tertentu.
Tabel II.9
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin, Sex Rasio, dan Banyaknya
Rumah Tangga Tahun 2008 s.d 2012
Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis
Kelamin
Rumah
Tangga
2008 377.513 397.456 774.969 94,98 201.297
2009 382.458 403.412 785.870 94,81 204.122
2010 386.951 408.967 795.918 94.62 206.506
2011* 391.600 416.228 807.828 94,62 209.791
2012** 397.004 421.658 818.662 94,15 213.585
Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan Keterangan : * Angka Diperbaiki ** Angka Sangat Sementara
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 14
Adapun jumlah penduduk Kabupaten Pamekasan pada tahun 2012 sebanyak
818.662 jiwa, dengan komposisi 397.004 jiwa penduduk laki-laki dan
421.658 jiwa penduduk perempuan. Perbandingan ini disebut dengan sex
ratio. Sex ratio penduduk Kabupaten Pamekasan pada tahun 2012 adalah
94,15. Sedangkan dari keseluruhan jumlah yang ada ini membentuk suatu
pranata-pranata keluarga dengan apa yang disebut sebagai rumah tangga.
Di Kabupaten Pamekasan terdapat 213.585 rumah tangga pada tahun 2012.
2.2. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah, dapat
ditunjukkan dari indikator makro sosial ekonomi. Berbagai indikator makro
ekonomi daerah, yang digunakan dalam mengukur capaian kinerja
pembangunan sebagaimana tabel berikut:
Tabel II.10
Indikator Makro Pembangunan Daerah Kabupaten Pamekasan
Tahun 2008 s.d 2012
NO URAIAN TAHUN
2008 2009 2010 2011* 2012**
1 Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,53 5,18 5,75 6,21 6,32
2 PDRB ADHB (Juta Rp) 3.965.510,07 4.385.414,21 4.916.858,68 5.615.288,48 6.360.325,89
3 PDRB ADHK (Juta Rp) 1.953.007,33 2.054.203,80 2.172.391,96 2.307.330,72 2.453.183,98
4 Penduduk Miskin (%) 26,32 24,32 22,47 20,94 19,15***
5 Tingkat Pengangguran
Terbuka (%) 3,42 2,18 3,53 2,89 2,30
6 Laju Inflasi (%) 8,15 5,14 6,02 7,53 6,53
7 Penduduk Pertengahan
Tahun (Jiwa) 774.969 785.870 795.918 807.828 818.662
8 Pendapatan Per Kapita
ADHB (Rupiah) 5.116.991,87 5.580.330,35 6.177.594,53 7.015.637,85 7.769.172,00
9 Angka Harapan Hidup (Thn) 63,19 63,59 63,99 64,39 64,56
10 Angka Rata-rata Lama
Sekolah (Thn) 5,72 5,73 6,11 6,32 6,52***
11 Angka Melek Huruf (%) 79,57 80,21 80,84 81,82 82,57***
12 Pengeluaran Per Kapita Riil
Disesuaikan (Rp. 000,-) 620 624 626 629 632***
13 Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) 63,13 63,81 64,60 65,48 65,72
Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan Keterangan : * Angka Diperbaiki ** Angka Sangat Sementara *** Hasil Proyeksi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 15
2.2.1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Pada fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi dijelaskan indikator
tentang pertumbuhan ekonomi, PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB),
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK), PDRB per kapita, Laju inflasi,
infrastruktur perdagangan daerah, penduduk miskin, tingkat pengangguran
dan indeks Pembangunan Manusia (IPM).
2.2.1.1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi riil atau biasa disebut sebagai pertumbuhan ekonomi
merupakan besarnya tingkat kenaikan nilai PDRB ADHK. Pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Pamekasan pada tahun 2009 terjadi penurunan
dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 5,18 prosen dan pada tahun
2008 sebesar 5,53 prosen. Tetapi pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi
mengalami kenaikan lagi menjadi sebesar 5,75 prosen, dan pada tahun
2011 naik lagi menjadi sebesar 6,21 prosen. Sementara untuk tahun 2012
diprediksikan mengalami peningkatan menjadi 6,32 prosen.
Hal ini menunjukkan adanya perbaikan perekonomian seiring dengan
meningkatnya iklim investasi yang didukung dengan stabilitas ekonomi yang
semakin baik. Adapun tren pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan
Propinsi Jawa Timur tahun 2008 s.d 2012 adalah sebagai berikut:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 16
0123456789
10
2008 2009 2010 2011* 2012**
5.53 5.185.75 6.21 6.32
5.945.01
6.687.22 7.27
Kab. Pamekasan Prop. Jatim
Grafik II.1
Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Pamekasan dan Propinsi Jawa Timur
Tahun 2008 s.d 2012
Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan dan BPS Prop. Jatim Keterangan : * Angka Diperbaiki ** Angka Sangat Sementara
2.2.1.2. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB ADHB merupakan salah satu indikator ekonomi yang memberikan
gambaran secara menyeluruh mengenai produk barang dan jasa yang
diproduksi di suatu wilayah tertentu.
Adapun pencapaian PDRB ADHB dengan masing-masing sektor Kabupaten
Pamekasan adalah sebagai berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 17
Tabel II.11
Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2008 s.d 2012 (Rp. 000.000,00)
NO LAPANGAN USAHA TAHUN
2008 2009 2010* 2011** 2012***
1 Pertanian 1.990.128,10 2.169.624,75 2.421.046,86 2.728.600,17 3.074.858,60
2 Pertambangan dan Penggalian
44.361,24 47.585,27 50.282,07 56.390,86 59.693,55
3 Industri Pengolahan 119.685,65 131.291,95 144.709,35 163.327,87 185.704,61
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih
39.364,59 42.265,20 46.231,51 50.543,04 55.728,96
5 Bangunan 190.041,54 218.448,32 250.128,29 300.148,23 332.191,50
6 Perdagangan Hotel dan Restoran
636.657,54 721.644,24 826.470,15 992.886,66 1.153.120,94
7 Angkutan dan Komunikasi
160.244,87 179.333,76 201.951,75 229.103,84 265.269,26
8 Keu. Persewaan dan Jasa Perusahaan
259.067,92 287.324,32 321.159,69 362.560.54 413.496,24
9 Jasa-jasa 525.958,62 587.896,40 654.879,01 731.727,27 820.262,22
NILAI PDRB ADHB 3.965.510,07 4.385.414,21 4.916.858,68 5.615.288,48 6.360.325,89
Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan Keterangan : *) Angka Diperbaiki : **) Angka Sementara : ***) Angka Sangat Sementara
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perkembangan PDRB ADHB Kabupaten
Pamekasan selam periode tahun 2008 s.d 2012 selalu mengalami kenaikan.
Dan dapat dilihat lagi bahwa sektor yang menjadi andalan dalam menunjang
pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Pamekasan adalah sektor
pertanian, yang kemudian disusul oleh sektor jasa-jasa dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran.
2.2.1.3. PDRB Atas Dasar Harga Konstan
PDRB ADHK adalah pertumbuhan riil yang tidak terpengaruh oleh unsur
kenaikan harga atau inflasi. Adapun pencapaian PDRB ADHK 2000 dengan
masing-masing sektor Kabupaten Pamekasan adalah sebagai berikut:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 18
Tabel II.12
Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2008 s.d 2012 (Rp. 000.000,00)
NO LAPANGAN USAHA TAHUN
2008 2009 2010* 2011** 2012***
1 Pertanian 946.126,26 986.284,32 1.032.433,95 1.077.740,48 1.129.269,21
2 Pertambangan dan Penggalian
24.636,92 25.659,35 26.059,64 27.740,49 28.181,56
3 Industri Pengolahan 58.111,24 59.622,83 61.889,89 65.734,62 70.194,65
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 19.388,10 20.309,11 21.347,74 22.440,91 24.138,29
5 Bangunan 88.255,95 93.242,41 99.415,06 108.064,17 115.109,95
6 Perdagangan Hotel dan Restoran
280.477,62 301.530,44 328.944,96 363.862,10 399.785,23
7 Angkutan dan Komunikasi 85.172,15 92.251,16 100.473,72 108.735,05 119.154,42
8 Keu. Persewaan dan Jasa Perusahaan
135.449,47 142.154,81 149.905,80 160.191,27 172.182,78
9 Jasa-jasa 315.389,63 333.149,36 351.921,20 372.821,65 395.167,89
NILAI PDRB ADHK 1.953.007,33 2.054.203,80 2.172.391,96 2.307.330,72 2.453.183,98
Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan Keterangan : *) Angka Diperbaiki : **) Angka Sementara : ***) Angka Sangat Sementara
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa angka terbesar pendukung PDRB
ADHK masih dipegang oleh sektor pertanian, kemudian diikuti oleh sektor
jasa-jasa baru diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Angka terbesar pendukung PDRB atas dasar harga konstan adalah sektor
pertanian, jasa-jasa, perdagangan hotel kemudian diikuti oleh sektor-sektor
yang lain yaitu keuangan persewaan dan jasa perusahaan, angkutan dan
komunikasi, bangunan dan lain-lain.
Sektor penyumbang konstribusi terbesar PDRB adalah Pertanian sebesar Rp.
1.129.269,21 juta rupiah, oleh karena itu Kabupaten Pamekasan dalam
sektor pertanian harus bisa mengembangkan atau paling tidak
mempertahankan.
Pertumbuhan ini menunjukkan adanya nilai tambah dari berbagai aktivitas
ekonomi atau masing-masing sektor berperan dalam pertumbuhan
perekonomian Kabupaten Pamekasan. Berdasarkan tabel tersebut, tampak
pada tahun 2008 jumlah PDRB ADHB mencapai Rp. 3.965.510,07 juta
rupiah, tahun 2009 sebesar Rp. 4.385.414,21 juta rupiah, tahun 2010
sebesar Rp. 4.916.858,68 juta rupiah dan meningkat lagi menjadi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 19
Rp. 5.615.288,48 juta rupiah pada tahun 2011 atau meningkat rata-rata
14,20 prosen per tahun, sedangkan pada tahun 2012 dapat diprediksikan
terjadi kenaikan menjadi sebesar Rp. 6.360.325,89 juta rupiah. Sedangkan
PDRB ADHK tahun 2008 mencapai Rp. 1.953.007,33 juta rupiah dan
meningkat menjadi Rp. 2.054.203,80 juta rupiah pada tahun 2009 dan pada
tahun 2010 meningkat lagi menjadi Rp. 2.172.391,96 juta rupiah dan pada
tahun 2011 naik lagi menjadi Rp. 2.307.330,72 juta rupiah, sedangkan pada
tahun 2012 dapat diprediksikan terjadi kenaikan menjadi sebesar
Rp. 2.453.183,98 juta rupiah.
2.2.1.4. PDRB Per Kapita
Berdasarkan data BPS Kabupaten Pamekasan, PDRB per kapita merupakan
hasil perhitungan PDRB dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB
per kapita ADHB kabupaten Pamekasan selalu mengalami peningkatan
selama periode tahun 2008 s.d 2012. Sedangkan PDRB per kapita ADHK
2000 selama kurun waktu lima tahun juga mengalami kenaikan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel II.13
Pendapatan Perkapita
Kabupaten Pamekasan Tahun 2008 s.d 2012
NO PENDAPATAN PERKAPITA
TAHUN
2008 2009 2010 2011* 2012**
1. Pendapatan Perkapita ADHB (rupiah)
5.116.991,87 5.580.330,35 6.177.594,53 7.015.637,85 7.769.172,00
2. Pendapatan Perkapita ADHK (2000) (rupiah)
2.520.110,27 2.613.923,16 2.729.253,40 2.882.558,92 2.996.012,58
Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan Keterangan : *) Angka Diperbaiki : **) Angka Sangat Sementara
2.2.1.5. Laju Inflasi
Laju inflasi adalah tingkat kenaikan harga sejumlah barang dan jasa yang
secara umum dikonsumsi rumah tangga. Secara umum, hitungan perubahan
harga tersebut tercakup dalam suatu indeks harga yaitu Indeks Harga
Konsumen (IHK). Selama periode tahun 2008 s.d 2011 laju inflasi tertinggi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 20
8.15
5.146.02
7.53
6.53
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2008 2009 2010 2011 2012
pada tahun 2008 yaitu sebesar 8,15 prosen, kemudian pada tahun 2009 laju
inflasi mengalami penurunan menjadi sebesar 5,14 prosen, pada tahun 2010
terjadi kenaikan menjadi sebesar 6,02 prosen, dan pada tahun 2011 naik
lagi menjadi sebesar 7,53 prosen, dan pada tahun 2012 diprediksikan laju
inflasi terjadi penurunan menjadi sebesar 6,53 prosen. Pada tahun 2010
angka inflasi mencapai angka tertinggi selama kurun waktu 4 (empat)
tahun, hal ini disebabkan oleh krisis keuangan global sehingga
mempengaruhi faktor-faktor ekonomi daerah. Berikut disajikan inflasi tahun
2008 s.d 2012 sebagai berikut:
Grafik II.2
Perkembangan Inflasi Kabupaten Pamekasan
Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan
Berangkat dari pendorong inflasi adalah fenomena ekonomi global, maka
penguatan ekonomi berbasis lokal perlu terus ditumbuhkan mengingat
sektor ini relatif kurang berdampak terhadap rumusan kesejahteraan
sekalipun inflasi mengalami kenaikan.
2.2.1.6. Infrastruktur Perdagangan Daerah
Dalam menunjang perekonomian daerah telah dibangun pasar-pasar
daerah. Lebih jelasnya, jumlah pasar daerah sampai dengan tahun 2012
sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 21
Tabel II.14
Data Pasar daerah di Kabupaten Pamekasan
Tahun 2008 s.d 2012
NO KECAMATAN TAHUN
2008 2009 2010 2011 2012 1 Tlanakan 0 0 0 0 0
2 Pademawu 0 0 0 0 0 3 Galis 2 2 2 2 2 4 Larangan 2 2 2 2 2 5 Pamekasan 4 4 4 4 4 6 Proppo 1 1 1 1 1
7 Palenga’an 1 1 1 1 1 8 Pegantenan 0 0 0 0 0 9 Kadur 0 0 0 0 0
10 Pakong 1 1 1 1 1 11 Waru 1 1 1 1 1 12 Batumarmar 1 1 1 1 1 13 Pasean 0 0 0 0 0
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kab.Pamekasan
Berdasarkan data pasar daerah Kabupaten Pamekasan selama dua tahun
terakhir, realisasi penerimaan pasar pada tahun 2011 sebesar
Rp. 1.457.162.100 dan pada tahun 2012 sebesar Rp. 1.513.433.900,00 atau
memberikan kontribusi terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebesar
Rp. 56.271.800,00 atau 3,86 prosen. Angka ini tentu masih dapat
ditingkatkan dengan pendekatan intensifikasi dan ekstensifikasi.
2.2.1.7. Penduduk Miskin
Masalah kemiskinan di Kabupaten Pamekasan sangat berkaitan dengan
masalah pengangguran dan kesempatan kerja. Jumlah penduduk miskin di
Kabupaten Pamekasan terus mengalami penurunan, meskipun demikian
angka kemiskinan Kabupaten Pamekasan masih berada di atas angka
kemiskinan Propinsi Jawa Timur muaupun Nasional. Pada tahun 2010 angka
kemiskinan Kabupaten Pamekasan tercatat sebesar 22,47 prosen dan tahun
2011 terus berkurang seiring dengan intervensi program yang langsung
menyentuh pada masyarakat miskin yaitu sebanyak 20,94 prosen dengan
harapan tahun 2012 diproyeksikan turun menjadi 19 prosen.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 22
0
1
2
3
4
5
20082009
20102011
2012
3.42
2.18
3.53
2.89
2.3
2.4
4.44.25 4.16 4.12
Kab. Pamekasan
Prop. Jatim
2.2.1.8. Tingkat Pengangguran Terbuka
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pamekasan telah menunjukkan adanya
kenaikan, khususnya pada tahun 2011 berkorelasi positif dengan terciptanya
lapangan kerja serta menurunnya jumlah pengangguran terbuka. Pada
tahun 2008 pengangguran terbuka sebesar 3,42 prosen mengalami
penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2009 yaitu 2,18 prosen dan
pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 3,53 prosen. Pada tahun
2011 tingkat pengangguran terbuka 2,89 prosen dan menurun pada tahun
2012 menjadi sebesar 2,30 prosen (angka sementara). Untuk lebih jelasnya,
perkembangan tingkat pengangguran terbuka dibandingkan dengan Propinsi
Jawa Timur tahun 2008 s.d 2012 terlihat sebagaimana grafik berikut:
Grafik II.3
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka
Sumber : BPS Kab. Pamekasan dan BPS Prop. Jatim Keterangan : *) Angka Sementara
: **) Angka Sangat Sementara
Tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Pamekasan pada tahun 2012
sebesar 2,30 prosen, hal ini realtif lebih rendah apabila dibandingkan
dengan tingkat Propinsi Jawa Tmur sebesar 4,12 prosen dan Nasional
sebesar 6,14 prosen.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 23
2.2.1.9. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
IPM Kabupaten Pamekasan terus mengalami kenaikan, hal tersebut sangat
menggembirakan yang berarti dampak pembangunan di berbagai bidang
memberikan kinerja yang baik dan memberi gambaran bahwa kualitas
pembangunan manusia semakin tahun semakin baik. Ini dapat dilihat dari
data tahun 2008 yaitu sebesar 63,13, tahun 2009 menjadi sebesar 63,81,
tahun 2010 meningkat menjadi sebesar 64,60, tahun 2011 meningkat
menjadi sebesar 65,48 dan tahun 2012 meningkat menjadi sebesar 65,72
(angka sementara). Berikut perkembangan IPM Kabupaten Pamekasan dan
Propinsi Jawa Timur sebagaimana tabel dan grafik di bawah ini:
Tabel II.15
Indeks Daya Beli, dan IPM Kabupaten Pamekasan
Tahun 2008 s.d 2012
Tahun Indeks Daya Beli IPM
2008 59,97 63,13
2009 60,91 63,81
2010 61,35 64,60
2011* 62,21 65,48
2012** 62,48 65,72
Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan Keterangan : *) Angka Sementara
: **) Angka Sangat Sementara
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 24
Grafik II.4
Perkembangan IPM
Kabupaten Pamekasan dan Propinsi Jawa Timur
Tahun 2008 s.d 2012
Sumber : BPS Kab. Pamekasan dan BPS Prop. Jatim Keterangan : *) Angka Sementara : **) Angka Sangat Sementara
IPM Kabupaten Pamekasan pada tahun 2012 sebesar 65,72 prosen, hal ini
relatif lebih rendah apabila dibandingkan tingkat Propinsi Jawa Timur
sebesar 72,15 prosen dan nasional sebesar 72,77 prosen. Pamekasan masih
harus mengejar ketertinggalan 6,43 Prosen rata-rata Propinsi dengan
peningkatan kualitas di layanan pendidikan dan kesehatan.
2.2.1.10. Ketahanan Pangan
Kondisi Ketahanan Pangan di samping dapat dilihat dari aspek ketersediaan
bahan pangan melalui data neraca bahan makanan, juga dapat dilihat dari
aspek kecukupan yang menunjukkan kondisi Pola Pangan Harapan di suatu
daerah.
Kondisi ketersediaan bahan pangan beserta konsumsinya pada tahun
2010-2011 dapat diketahui pada tabel Neraca Bahan Makanan (NBM)
berikut:
2008 2009 2010 2011* 2012**
63.1363.81
64.665.48 65.72
70.3871.06 71.62 72.15 72.15
Kab. Pamekasan Prop. Jatim
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 25
Tabel II.16
Neraca Bahan Makanan (NBM) tahun 2011 s.d 2012
NO KOMODITAS 2011 2012
Ket Kons +/- Ket Kons +/-
1 Beras 82.185,3 82.218,3 + 92.512,8 70.915,1 +
2 Jagung 4.836,6 4.775,5 + 3.021,3 2.961,5 +
3 Ubi Jalar 1.247,5 1.193,9 + 1.577,3 1.520,8 +
4 Ubi Kayu 30.226,9 10.904,1 + 31.587,2 11.685,8 +
5 Gula Merah 160,1 159,2 + 88,0 80,0 +
6 Kacang Tanah 4.236,0 557,1 + 4.146,0 320,0 +
7 Kedelai 9.622,8 9.551,0 + 9.974,6 9.924,9 +
8 Daging 15.079,8 4.695,9 + 15.571,6 4.802,4 +
9 Telur 5.769,7 5.571,4 + 5.967,3 5.762,9 +
10 Ikan 19.303,0 11.859,2 + 20.309,2 13.366,6 +
Sumber : Dinas Terkait diolah Kantor Ketahanan Pangan
Berdasarkan Tabel Neraca Bahan Makanan (NBM) Kabupaten Pamekasan
tahun 2011-2012, diketahui bahwa ketersediaan produksi per tahun
komoditas beras, jagung, ubi jalar, ubi kayu, gula merah, dan kacang tanah
dibandingkan dengan angka konsumsi per tahun masih mengalami surplus.
Sedangkan komoditas kedelai, daging, telur dan ikan jumlah ketersediaan
produksi dibandingkan dengan angka konsumsi dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan meskipun belum memenuhi konsumsi penduduk
terhadap komoditas tersebut. Ini berarti komoditas yang produksinya
surplus harus diupayakan perluasan market untuk mendorong peningkatan
produksi yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan kesejahteraan.
2.2.2. Kesejahteraan Sosial
Kondisi kesejahteraan sosial dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain
aspek pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, Ketenagakerjaan,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum, serta seni budaya dan olah raga.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 26
2.2.2.1. Pendidikan
Angka Partisipasi Kasar (APK) menunjukkan proporsi anak sekolah pada
suatu jenjang pendidikan dalam kelompok sesuai jenjang pendidikan
tersebut. Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM) menunjukkan proporsi
anak sekolah pada suatu kelompok usia tertentu yang bersekolah pada
tingkat yang sesuai dengan kelompok umurnya. APK dan APM di Kabupaten
Pamekasan pada masing-masing jenjang pendidikan dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Angka Partisipasi Kasar (APK) pada jenjang SD/MI pada tahun 2009 sebesar
111 prosen, tahun 2010 mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan
sebesar 103,56 prosen, pada tahun 2011 naik lagi menjadi 113,30 prosen
dan pada tahun 2012 turun menjadi sebesar 106 prosen. Pada jenjang
SMP/MTs tahun 2009 sebesar 86,63 prosen, pada tahun 2010 mengalami
kenaikan sebesar 94 prosen, pada tahun 2011 naik lagi menjadi sebesar
96,41 prosen dan pada tahun 2012 naik lagi menjadi sebesar 97 prosen.
Pada jenjang SMA/SMK/MA pada tahun 2009 sebesar 66 prosen, pada tahun
2010 naik menjadi sebesar 80 prosen, pada tahun 2011 naik lagi menjadi
sebesar 86 prosen dan pada tahun 2012 turun menjadi sebesar 80,6 prosen.
Selanjutnya dilihat dari hasil Angka Partisipasi Murni (APM) pada jenjang
SD/MI pada tahun 2009 sebesar 97,50 prosen, pada tahun 2010 naik
sebesar 98,23 prosen, pada tahun 2011 naik lagi menjadi sebesar
111 prosen, dan pada tahun 2012 turun menjadi sebesar 97 prosen. Pada
jenjang SMP/MTs tahun 2009 sebesar 73,63 prosen, tahun 2010 naik
menjadi sebesar 84 prosen, dan pada tahun 2011 naik lagi menjadi sebesar
86,03 prosen, dan pada tahun 2012 naik lagi menjadi sebesar 89 prosen.
Pada jenjang SMA/SMK/MA tahun 2009 sebesar 61 prosen, tahun 2010 naik
menjadi sebesar 75 prosen, pada tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi
80,06 prosen, dan pada tahun 2012 terjadi penurunan menjadi sebesar
76,5 prosen.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 27
Sementara, untuk lebih mengetahui perkembangan kinerja bidang
pendidikan selama dua tahun terakhir tahun 2009 s.d 2012 dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel II.17
Perkembangan Kinerja Bidang Pendidikan
Kabupaten Pamekasan Tahun 2009 s.d 2012
NO. URAIAN SATUAN TAHUN
2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5
1 PENDIDIKAN
I. DATA SD/MI
1 Penduduk ( 7 - 12 ) Tahun Orang 99.471 44.390 91.048 91.048
2 Jumlah Murid (7 - 12) Tahun Orang 63.377 17.174 86.303 88.587
4 Angka Lulusan Orang 12.085 12.323 17.711 17.414
5 Angka Putus Sekolah Orang 367 230 118 98
6 Jumlah Gedung Sekolah Lembaga 781 753 1.069 3.745
7 Guru Orang 10.007 10.390 16.663 11.206
9 APK SD/MI % 111 103,56 113,30 106
10 APM SD/MI % 97,50 98,23 111 97
11 APS SD/MI % 64 50 95 97
II. DATA SMP/MTs
1 Penduduk ( 13 - 15 ) Tahun Orang 39.066 44.390 50.335 50.335
2 Jumlah Murid (13 - 15) Tahun Orang 16.824 17.174 42.690 37.589
4 Angka Lulusan Orang 2.877 2.877 14.786 8.097
5 Angka Putus Sekolah Orang 33 11 61 120
6 Jumlah Gedung Sekolah Lembaga 270 275 486 1.285
7 Guru Orang 5.145 5.145 10.342 6.744
9 APK SMP/MTs % 86,63 94 96,41 97
10 APM SMP/MTs % 73,63 84 86,03 89
11 APS SMP/MTs % 43 50 85 89
III. DATA SMA/MA/SMK
1 Penduduk ( 16 - 18 ) Tahun Orang 37.427 42.672 46.960 46.960
2 Jumlah Murid (16 - 18) Tahun Orang 31.968 28.709 30.891 37.852
4 Angka Lulusan Orang 1.781 1.989 15.100 11.428
5 Angka Putus Sekolah Orang 12 15 36 87
6 Jumlah Gedung Sekolah Lembaga 135 133 260 1.269
7 Guru Orang 3.513 3.370 6.120 2.642
9 APK SMA/MA/SMK % 66 80 86 80,6
10 APM SMA/MA/SMK % 61 75 80,06 76,5
11 APS SMA/MA/SMK % 85 67 66 76,5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 28
NO. URAIAN SATUAN TAHUN
2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5
IV. PROGRAM PENDIDIKAN NON FORMAL
1. Garapan Kejar Paket A Orang 100 250 300 524
2. Garapan Kejar Paket B Orang 500 675 825 1.038
3. Garapan Kejar Paket C Orang 450 700 865 909
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Pamekasan
2.2.2.2. Kesehatan
Kualitas sumber daya manusia dapat ditingkatkan melalui peningkatan
kesehatan di masyarakat. Faktor kesehatan merupakan kebutuhan pokok
dalam kehidupan masyarakat. Untuk itulah Kabupaten Pamekasan
menetapkan peningkatan aksessibilitas dan kualitas serta pelayanan bidang
kesehatan masyarakat pada urutan ketiga prioritas pembangunan daerah.
Pembangunan kesehatan lebih diarahkan dalam upaya meningkatkan
kualitas kehidupan dan kesehatan masyarakat agar mampu secara mandiri
memelihara kesehatan individu dan keluarganya serta meningkatkan
pelayanan kesehatan secara optimal kepada masyarakat, khususnya
masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Lebih detil, indikator derajat kesehatan Kabupaten Pamekasan mulai tahun
2008 s.d 2012 dapat dilihat tabel berikut:
Tabel II.18
Indikator Derajat Kesehatan Kabupaten Pamekasan
Tahun 2008 s.d 2012
No INDIKATOR Satuan 2008 2009 2010 2011 2012
1 Kunjungan Puskesmas visite rate Orang 122.407 271.505 569.789 598.538 449.058
2 Ratio tambal cabut gigi % 0,12 0,06 0,15 0,1 0,14
3 Cakupan Pemeriksaan Laboratorium
terhadap penduduk
Orang 31.887 31.384 31.216 32.894 33.266
4 Cakupan Penduduk Pemakai Air Bersih % 69 70 73 90 95
5 Cakupan Pemakaian Jamban Keluarga % 33,45 43,108 53,79 72,08 75,25
6 Cakupan Rumah Penduduk Memiliki SPAL
% 19,15 23,136 27,63 38,2 46,75
7 Pemeriksaan TP3 Pestisida % 100 100 100 100 100
8 Jumlah Rumah Sakit Umum Buah 1 1 1 1 1
9 Jumlah Rumah Sakit Swasta Buah 1 1 1 1 1
10 Jumlah Puskesmas Buah 20 20 20 20 20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 29
No INDIKATOR Satuan 2008 2009 2010 2011 2012
a. Puskesmas Perawatan Buah 15 15 15 15 15
b. Puskesmas Non Perawatan Buah 5 5 5 5 5
11 Puskesmas ISO 9001 : 2000 Buah 4 4 4 4 4
12 Puskesmas PLUS ( pelayanan dengan dr. Spesialis Anak dan dr. Spesialis Obsgyn )
Buah 3 3 3 3 3
13 Jumlah Pustu Buah 48 48 48 48 44
14 Jumlah Posyandu Buah 761 824 838 838 865
15 Jumlah Polindes Buah 159 204 155 155 155
16 Jumlah Pusling Buah - 34 - 34 33
17 Jumlah Rumah Bersalin Buah 2 2 2 2 2
18 Jumlah Balita Gizi Buruk Orang 81 58 28 81 93
19 Angka Kematian Bayi Orang 97 101 112 76 70
20 Angka Harapan Hidup Tahun 63,19 63,59 63,99 64,39 64,56
21 Jumlah Imunisasi Bayi di Puskesmas Orang 12.327 9.493 12.561 12.463 9.225
22 Jumlah Akseptor KB Orang 101.787 94.719 90.904 99.039 89.945
23 Jumlah Tenaga Medis
a. Dokter Umum Orang 38 26 32 33 38
b. Dokter Gigi Orang 13 14 14 14 13
c. Tenaga Keperawatan Orang 123 122 152 134 215
d. Sanitasi Orang 13 12 18 13 13
e. Tenaga Farmasi Orang 1 2 7 9 7
f. Bidan ( Include Bidan PPT ) Orang 192 217 153 135 264
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Pamekasan
2.2.2.3. Ketenagakerjaan
Kemajuan di bidang pembangunan akan sangat berpengaruh terhadap
perekonomian Kabupaten Pamekasan. Beberapa tahun terakhir
pertumbuhan ekonomi yang didukung laju pertumbuhan penduduk yang
semakin kecil menimbulkan perubahan struktur lapangan kerja yang
seimbang dan produktif. Peningkatan produktivitas seluruh perekonomian,
peningkatan produktivitas tenaga kerja masyarakat per sektor dan efisiensi
guna mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi yang terus produktif
menyebabkan tingkat produktivitas tenaga kerja perlu dihitung di masing-
masing sektor.
Relatif masih rendahnya tingkat pendidikan SDM pekerja, terlihat dari
tingkat pendidikan penduduk yang bekerja itu sendiri. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 30
Tabel II.19
Pencari Kerja yang Terdaftar pada Kantor Tenaga Kerja
Menurut Pendidikan Tahun 2008 s.d 2012
PENDIDIKAN TAHUN
2008 2009 2010 2011 2012
Sekolah Dasar - 15 10 12 -
SMPT - 49 21 5 1
SMTA - 7300 547 232 44
Sarjana Muda/D3 - 4070 432 50 5
Sarjana - 4019 885 228 22
JUMLAH - 15.453 1.895 527 72
Sumber : Dinsosnakertran Kab. Pamekasan
Tabel II.20
Jumlah Lulusan Latihan Kerja yang Diselenggarakan LLS
Tahun 2008 s.d 2012
JENIS KEJURUAN TAHUN
2008 2009 2010 2011 2012
Mengetik - 1 - - -
Menjahit 16 16 - 32 -
Bordir - - - 16 -
Bahasa Inggris 24 9 309 429 75
Rias - - - - -
Komputer 128 8 140 305 45
Bahasa Arab 27 2 110 54 100
Otomotif - - - - 16
Elektronika - - - 16 -
Genteng - - - - 16
JUMLAH 195 36 559 852 252
Sumber : Dinsosnakertran Kab. Pamekasan
2.2.2.4. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Permasalahan pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak yang
terjadi selama ini adalah rendahnya partisipasi perempuan dan anak dalam
pembangunan, di samping masih adanya berbagai bentuk praktik
diskriminasi terhadap perempuan. Permasalahan lainnya mencakup
kesenjangan partisipasi politik kaum perempuan yang bersumber dari
ketimpangan struktur sosio-kultural masyarakat.
Peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan serta kesejahteraan dan
perlindungan anak merupakan bagian penting dalam upaya pembangunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 31
sumber daya manusia yang berkualitas. Pembangunan nasional selayaknya
memberikan akses yang memadai bagi perempuan dan anak untuk
berpartisipasi dalam pembangunan, memanfaatkan hasil-hasil
pembangunan, serta turut mempunyai andil dalam proses
pengendalian/kontrol pembangunan. Selain itu, pembangunan nasional
harus memegang prinsip pemenuhan hak asasi manusia, yang salah satunya
tercermin dalam pencapaian kesetaraan dan keadilan gender serta hak-hak
anak yang tidak terabaikan.
Partisipasi perempuan dalam pencarian kerja menurut pendidikan, dapat
disajikan pada tabel berikut :
TABEL II. 21
Pencarian Kerja yang Terdaftar Pada Kantor Tenaga Kerja
Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2012
PENDIDIKAN JENIS KELAMIN
JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN
Sekolah Dasar - - -
SMP - 1 1
SMA 201 49 250
Sarjana Muda/D3 25 42 67
Sarjana 186 - 186
JUMLAH 412 92 504
Sumber : Dinsosnakertran Kab. Pamekasan
2.2.2.5. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum
Kabupaten Pamekasan merupakan salah satu Kabupaten yang ada di
wilayah Madura dengan jumlah penduduk sebanyak 818.662 jiwa serta
merupakan Kabupaten di Karesidenan Madura yang sekabupaten dengan
Kantor Bakorwil IV dan merupakan Kabupaten yang tidak mempunyai
Kepulauan di antara Kabupaten lainnya yaitu Sampang dan Sumenep. Dari
gambaran kondisi karakteristik tersebut bila dihadapkan pada era reformasi
dan semangat Otonomi Daerah membawa kecenderungan adanya harapan
dan tantangan di bidang stabilitas Kamtibmas di Kabupaten Pamekasan.
Situasi Kamtibmas di Wilayah Kab. Pamekasan dapat dikatakan dalam
kondisi yang relatif aman dan kondusif. Hal tersebut merupakan harapan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 32
dan tuntutan masyarakat di wilayah Polres Pamekasan untuk
menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang dalam hal ini diperlukan suatu kondisi yang
aman dan tertib. Guna menjawab harapan dan tuntutan masyarakat
dimaksud diperlukan penggelaran kekuatan operasional yang didukung
dengan kemampuan dan keterampilan personel Polri yang memadai.
Tabel II.22
Angka Kriminalitas di Kabupaten Pamekasan
Tahun 2008 s.d 2012
NO. URAIAN SATUAN 2008 2009 2010 2011 2012*)
1. Narkoba Kasus 9 6 9 - 18
2. Pembunuhan Kasus 6 2 6 2 8
3. Kesejahteraan Seksual Kasus 7 7 2 9 1
4. Penganiayaan Kasus 5 2 19 2 2
5. Pencurian Kasus 170 195 130 174 177
6. Penipuan Kasus 55 46 40 56 25
7. Pemalsuan Uang Kasus 1 4 1 1 3
8. Jumlah Tidak Kriminalitas Selama 1 Tahun
Kasus 253 262 207 244 550**)
9. Angka Kriminalitas % 0,033 0,033 0,026 0,030 0,067
Sumber : Hasil Statistik Politik dan Keamanan
Ket : *) Data Polres Pamekasan Kondisi s.d Bulan Nopember 2012
**) Jumlah Tindak Kriminal Yang Dilaporkan s.d Nopember 2012
2.2.2.6. Seni Budaya dan Olah Raga
Strategi pembangunan urusan kepemudaan, olahraga dan kebudayaan
diarahkan untuk peningkatan peran pemuda dalam pembangunan;
peningkatan sarana dan prasarana olahraga; peningkatan prestasi olahraga;
pelestarian seni, budaya serta nilai-nilai budaya lokal serta peningkatan
kelembagaan organisasi seni, olahraga dan budaya.
Untuk mengetahui prestasi-prestasi bidang kepemudaan, olahraga dan
kebudayaan tersebut dapat dillihat pada tabel berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 33
Tabel II.23
Jenis Prestasi dan Infrastruktur di Bidang Kepemudaan, Olahraga dan
Kebudayaan Kabupaten Pamekasan
Tahun 2008 s.d 2012
No Indikator Satuan 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah Atlet yang berprestasi :
Tingkat Propinsi
Siswa 8 6 8 4 -
2 Jumlah Organisasi Cabang Olahraga Prestasi
organisasi 19 19 19 19 19
3 Jumlah kegiatan seni budaya Kegiatan
1 1 1 1 1
4 Jumlah Sanggar seni Budaya Sanggar
35 70 110 130 156
5 Pagelaran dan Duta seni keluar
daerah
Kali 1 1 1 1 1
6 Jumlah situs Purbakala dan situs sejarah yang Terindentifikasi
lokasi 10 17 27 27 38
7 Jumlah situs Purbakala dan situs sejarah yang Terpelihara
lokasa 6 6 6 6 9
8 Jumlah koleksi benda museum buah
- - 183 203 204
9 Jumlah hak paten Bidang Seni Budaya yang ada
buah 2 2 2 2 2
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan
2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM
Peningkatkan kualitas pelayanan publik yang menuntut efesiensi dan akurasi
pelayanan birokrasi yang cepat, murah, dan berorientasi pada kebutuhan
serta kepuasan masyarakat menjadi isu utama. Dalam penyelenggaraan
otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki kewenangan mengatur dan
mengurus pemerintahan sendiri baik urusan wajib maupun pilihan. Hal ini
merupakan ruang bagi Pemerintah Daerah untuk merealisasikan
peningkatan kualitas pelayanan publik dimaksud.
Urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh
pemerintah daerah yang terkait dengan pelayanan bagi masyarakat, seperti
pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, perhubungan , kependudukan dan
sebagainya. Penyelenggaraan urusan wajib harus berpedoman kepada
Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan Pemerintah dan
dilaksanakan secara bertahap. Sedangkan urusan pilihan adalah urusan
pemerintahan yang diprioritaskan oleh pemerintah daerah untuk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 34
diselenggarakan terkait dengan upaya pengembangan potensi unggulan
yang menjadi kekhususan daerah.
Sejalan dengan ketentuan tersebut, Pemerintah Kabupaten Pamekasan telah
menetapkan Perda Kabupaten Pamekasan Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan Kabupaten Pamekasan, di dalamnya terdapat 21 (dua
puluh satu) urusan wajib dan 5 (lima) urusan pilihan, sebagaimana terdapat
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi
Pemerintah Daerah. Adapun urusan beserta SKPD pelaksananya dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel II.24
Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Pamekasan
Sebagai Pelaksana Urusan Pemerintahan Daerah
KODE. URUSAN PEMERINTAH DAERAH
1 2
1.00.00 URUSAN WAJIB
1.01.00 Pendidikan
1.01.01 Dinas Pendidikan
1.02.00 Kesehatan
1.02.01 Dinas Kesehatan
1.02.02 Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Slamet Martodirdjo
1.03.00 Pekerjaan Umum
1.03.01 Dinas Pekerjaan Umum
1.04.00 Perumahan
1.06.00 Perencanaan Pembangunan
1.06.01 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
1.07.00 Perhubungan
1.07.01 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
1.08.00 Lingkungan Hidup
1.08.01 Badan Lingkungan Hidup
1.10.00 Kependudukan dan Catatan Sipil
1.10.01 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
1.11.00 Pemberdayaan Perempuan
1.11.01 Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Keluarga Berencana
1.12.00 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 35
KODE. URUSAN PEMERINTAH DAERAH
1 2
1.13.00 Sosial
1.13.01 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
1.14.00 Tenaga Kerja
1.15.00 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
1.15.01 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
1.16.00 Penanaman Modal
1.16.01 Kantor Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal
1.18.00 Kepemudaan dan Olahraga
1.18.01 Dinas Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan
1.19.00 Kesatuan Bangsa dan Politik
1.19.01 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
1.19.03 Satuan Polisi Pamong Praja
1.19.04 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
1.20.00 Pemerintahan Umum
1.20.01 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
1.20.02 Bupati & Wakil Bupati
1.20.03 Sekretariat Daerah
1.20.04 Sekretariat DPRD
1.20.06 Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
1.20.07 Inspektorat
1.20.08 Badan Kepegawaian Daerah
1.20.11 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
1.20.12 Kecamatan Pamekasan
1.20.13 Kecamatan Pademawu
1.20.14 Kecamatan Larangan
1.20.15 Kecamatan Galis
1.20.16 Kecamatan Tlanakan
1.20.17 Kecamatan Proppo
1.20.18 Kecamatan Palengaan
1.20.19 Kecamatan Pagantenan
1.20.20 Kecamatan Pakong
1.20.21 Kecamatan Kadur
1.20.22 Kecamatan Waru
1.20.23 Kecamatan Batumarmar
1.20.24 Kecamatan Pasean
1.21.00 Ketahanan Pangan
1.21.01 Kantor Ketahanan Pangan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 36
KODE. URUSAN PEMERINTAH DAERAH
1 2
1.22.00 Pemberdayaan Masyrakat dan Desa
1.22.01 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
1.24.00 Kearsipan
1.24.01 Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip
1.25.00 Komunikasi dan Informatika
2.00.00 URUSAN PILIHAN
2.01.00 Pertanian
2.01.01 Dinas Pertanian
2.01.03 Dinas Peternakan
2.02.00 Kehutanan
2.02.01 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
2.05.00 Kelautan dan Perikanan
2.05.01 Dinas Perikanan dan kelautan
2.06.00 Perdagangan
2.06.01 Dinas Perindustrian dan Perdagangan
2.07.00 Perindustrian
Sumber : Bagian Organisasi Setda Kab. Pamekasan
2.3.1. Layanan Urusan Wajib
Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Pamekasan
terhadap pelayanan urusan wajib dilakukan terhadap indikator-indikator
kinerja penyelenggaraan urusan wajib pemerintahan daerah, pada bidang
pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perencanaan pembangunan,
perhubungan, lingkungan hidup, kependudukan dan catatan sipil,
pemberdayaan perempuan, sosial, koperasi dan usaha kecil menengah,
penanaman modal, kepemudaan dan olahraga, kesatuan bangsa dan politik,
pemerintahan umum, ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat dan
desa, serta kearsipan.
Berikut ini disajikan hasil analisis beberapa indikator kinerja pada fokus
layanan urusan wajib pemerintahan daerah sebagai berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 37
2.3.1.1. Angka Partisipasi Sekolah Pendidikan Dasar
Ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah dapat
dilihat dari Angka Partisipasi Sekolah (APS). Angka tersebut
memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia muda.
Kenaikan jumlah murid tidak dapat diartikan sebagai semakin meningkatnya
partisipasi sekolah, tetapi dapat dipengaruhi oleh semakin besarnya jumlah
penduduk usia sekolah yang tidak diimbangi dengan perubahan infrastruktur
sekolah serta peningkatan akses masuk sekolah. APS adalah jumlah murid
kelompok usia pendidikan dasar (7-12 tahun dan 13-15 tahun) yang masih
menempuh pendidikan dasar per jumlah penduduk usia pendidikan dasar
kali seratus. Kabupaten Pamekasan selama kurun waktu lima tahun terakhir
kemampuan daya serap terhadap penduduk usia sekolah berdasarkan
jenjang masing-masing lebih jelas dapat dillihat pada tabel berikut :
Tabel II.25
Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Kabupaten Pamekasan
Tahun 2009 s.d 2012
No Jenjang Pendidikan SATUAN 2009 2010 2011 2012
1. SD/MI
1.1 Jumlah Murid Usia 7-12 tahun Orang 63.377 17.174 86.303 88.587
1.2 Jumlah Penduduk Kelompok Usia 7-12 tahun Orang 99.471 44.390 91.048 91.048
1.3 APS SD/MI % 64 50 95 97
2. SMP/MTs
2.1 Jumlah Murid Usia 13-15 tahun Orang 16.824 17.174 42.690 37.589
2.2 Jumlah Penduduk Kelompok Usia 13-15 tahun Orang 39.066 44.390 50.335 50.335
2.3 APS SMP/MTs % 43 50 85 89
3. SLTA/SMK/MA
3.1 Jumlah Murid Usia 16-18 tahun Orang 31.968 28.709 30.891 37.852
3.2 Jumlah Penduduk Kelompok Usia 16-18 tahun Orang 37.427 42.672 46.960 46.960
3.3 APS SMP/MTs % 85 67 66 76,5
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Pamekasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 38
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa APS SD/MI tahun 2009 sebesar
64 prosen, sedangkan pada tahun 2012 nilai APS SD/MI naik menjadi
sebesar 97 prosen. Sementara itu untuk APS SMP/MTs pada tahun 2009
sebesar 43 prosen, dan pada tahun 2012 naik menjadi sebesar 89 prosen.
Sementara itu untuk APS SLTA/SMK/MA pada tahun 2009 sebesar
85 prosen, dan pada tahun 2012 terjadi penurunan menjadi sebesar
76,5 prosen.
2.3.1.2. Rasio Ketersediaan Sekolah
Rasio ketersediaan sekolah adalah lokal (ruang kelas) adalah perhitungan
antara jumlah ruang kelas dengan guru. Rasio ini mengindikasikan
kemampuan untuk menampung semua penduduk usia pendidikan dasar.
Secara lengkap tentang ketersediaan sekolah dan penduduk usia sekolah di
Kabupaten Pamekasan dari tahun 2009 – 2012 dapat dijelaskan dalam tabel
berikut :
Tabel II.26
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah
Kabupaten Pamekasan
Tahun 2009 s.d 2012
No Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012
1 SD/MI
1.1. Jumlah Gedung Sekolah 788 753 770 782
1.2. Jumlah Penduduk Kelompok usia 7-12 tahun 99.471 91.968 91.048 91.048
1.3. Rasio 0,79 0,82 0,85 0,86
2 SMP/MTs
2.1. Jumlah Gedung Sekolah 270 275 318 345
2.2. Jumlah Penduduk Kelompok usia 13-15 tahun 39.066 44.390 50.335 50.335
2.3. Rasio 0,69 0,62 0,63 0,69
3 SMA/SMK/MA
3.1. Jumlah Gedung Sekolah 129 151 164 167
3.2. Jumlah Penduduk Kelompok usia 16-18 tahun 52.134 38.827 46.906 46.906
3.3. Rasio 0,25 0,39 0,35 0,36
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Pamekasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 39
Dari tabel diatas dapat dijelaskan rasio ketersediaan sekolah SD/MI, yaitu
pada tahun 2009 sebesar 0,79 prosen, dan pada tahun 2012 naik menjadi
sebesar 0,86 prosen. Sementara itu untuk tingkat SMP/MTs pada tahun
2009 sebesar 0,69 prosen, dan pada tahun 2012 tidak mengalami
perubahan. Sementara itu untuk tingkat SMA/SMK/MA pada tahun 2009
sebesar 0,25 prosen, dan pada tahun 2012 naik menjadi sebesar
0,36 prosen.
2.3.1.3. Rasio Guru/Murid
Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru pada tingkat pendidikan
tertentu dibagi jumlah murid pada tingkat pendidikan kali seratus. Rasio ini
mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar. Di samping itu juga untuk
mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu
pengajaran. Rasio guru/murid di Kabupaten Pamekasan dapat
menggambarkan secara jelas dalam tabel berikut :
Tabel II.27
Jumlah Guru dan Murid Kabupaten Pamekasan
Tahun 2009 s.d 2012
No Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012
1 SD/MI
1.1. Jumlah Guru 10.007 10.390 16.663 11.206
1.2. Jumlah Murid 104.127 100.404 131.355 96.953
1.3. Rasio 9,61 10,35 12,69 11,56
2 SMP/MTs
2.1. Jumlah Guru 5.145 5.145 10.342 6.744
2.2. Jumlah Murid 43.557 44.594 77.213 49.057
2.3. Rasio 11,81 11,54 13,39 13,75
3 SMA/SMK/MA
3.1 Jumlah Guru 3.513 3.370 3.576 3.704
3.2 Jumlah Murid 31.968 28.709 30.891 36.943
3.3 Rasio 10,99 11,74 11,58 10,03
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Pamekasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 40
Dari tabel diatas rasio ketersediaan guru SD/MI yaitu, pada tahun 2009
sebesar 9,61 prosen, dan pada tahun 2012 menigkat menjadi sebesar
11,56 prosen. Sementara itu untuk tingkat SMP/MTs pada tahun 2009
sebesar 11,81 prosen, dan pada tahun 2012 meningkat menjadi sebesar
13,75 prosen. Sementara itu untuk tingkat SLTA/SMK/MA pada tahun 2009
sebesar 10,99 prosen, dan pada tahun 2012 terjadi penurunan menjadi
sebesar 10,03 prosen.
2.3.1.4. Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Per Satuan Balita
Posyandu merupakan wadah peran serta masyarakat untuk menyampaikan
dan memperoleh pelayanan kesehatan dasar, diharapkan pula strategi
operasional pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak secara
dini, dapat dilakukan di setiap posyandu. Terkait dengan hal tersebut perlu
dilakukan analisis rasio posyandu terhadap jumlah balita dalam upaya
peningkatan fasilitas pelayanan pemenuhan kebutuhan tumbuh kembang
anak sejak dalam kandungan, dan agar status gizi maupun derajat
kesehatan ibu dan anak dapat dipertahankan dan atau ditingkatkan.
Adapun perkembangan rasio jumlah posyandu terhadap balita di Kabupaten
Pamekasan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel II.28
Jumlah Posyandu dan Balita Tahun 2008 s/d 2012
Kabupaten Pamekasan
No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah Posyandu 761 824 838 838 865
2 Jumlah Balita 59.152 60.601 62.042 62.042 68.146
3 Rasio 128,65 135,97 135,07 135,07 126,93
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Pamekasan
Sedangkan rasio jumlah Posyandu terhadap balita tahun 2012 per
Kecamatan di Kabupaten Pamekasan dapat dilihat pada tabel berikut:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 41
Tabel II.29
Jumlah Posyandu dan Balita
Menurut Kecamatan Tahun 2012
Kabupaten Pamekasan
No Kabupaten/Kota Jumlah Posyandu Jumlah Balita Rasio
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kecamatan Pamekasan 101 7.706 0,01
2 Kecamatan Pademawu 98 6.543 0,01
3 Kecamatan Larangan 68 4.751 0,01
4 Kecamatan Galis 32 2.597 0,01
5 Kecamatan Tlanakan 70 4.973 0,01
6 Kecamatan Proppo 82 6.599 0,01
7 Kecamatan Palenga’an 82 6.455 0,01
8 Kecamatan Pegantenan 75 5.584 0,01
9 Kecamatan Pakong 41 3.089 0,01
10 Kecamatan Kadur 36 4.177 0,01
11 Kecamatan Waru 59 4.956 0,01
12 Kecamatan Batumarmar 66 5.949 0,01
13 Kecamatan Pasean 55 4.776 0,01
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Pamekasan
2.3.1.5. Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Peskesmas Pembantu (Pustu)
Sarana kesehatan seperti Puskesmas, Poliklinik maupun Puskesmas
Pembantu merupakan faktor penting dalam pembangunan kesehatan
utamanya berfungsi sebagai pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang
tersebar di pelosok. Dengan tersebarnya sarana kesehatan sampai ke
pelosok berarti memudahkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Berikut ini disajikan tabel jumlah puskesmas, poliklinik dan puskesmas
pembantu di Kabupaten Pamekasan:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 42
Tabel II.30
Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu
Tahun 2008 s.d 2012
Kabupaten Pamekasan
No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah Puskesmas 20 20 20 20 20
2 Jumlah Poliklinik 5 5 5 5 5
3 Jumlah Pustu 48 48 48 48 44
4 Jumlah Penduduk 774.969 785.870 795.918 807.828 818.662
5 Rasio Puskesmas Persatuan Penduduk 2,51 2,67 2,51 2,65 2,44
6 Rasio Poliklinik Persatuan Penduduk 0,63 0,67 0,63 0,66 0,61
7 Rasio Pustu Persatuan Penduduk 6,03 6,40 6,03 6,35 5,37
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Pamekasan
Sedangkan rasio puskesmas, balai pengobatan, dan puskesmas pembantu
per Kecamtan tahun 2012 disajikan sebagaimana tabel berikut:
Tabel II.31
Jumlah Puskesmas, Balai Pengobatan dan Pustu
Menurut Kecamatan Tahun 2012
Kabupaten Pamekasan
No Kecamatan Jumlah
Penduduk
Puskesmas Balai Pengobatan Pustu
Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio
(1) (2) (3) (4) (5=4/3) (6) (7=6/3) (8) (9=8/3)
1 Kecamatan Pamekasan 92.339 2 0,22 0 0,54 2 0,22
2 Kecamatan Pademawu 78.459 2 0,25 2 0,51 0 0,00
3 Kecamatan Larangan 31.298 2 0,64 0 0,64 0 0,00
4 Kecamatan Galis 57.224 1 0,17 0 0,35 0 0,00
5 Kecamatan Tlanakan 60.109 2 0,33 0 0,50 0 0,00
6 Kecamatan Proppo 79.264 1 0,13 0 0,63 0 0,00
7 Kecamatan Palenga’an 67.045 1 0,15 0 0,75 0 0,00
8 Kecamatan Pegantenan 77.450 2 0,26 0 0,52 0 0,00
9 Kecamatan Pakong 37.141 1 0,27 0 0,54 0 0,00
10 Kecamatan Kadur 50.103 1 0,20 0 0,80 0 0,00
11 Kecamatan Waru 59.711 2 0,33 0 0,33 0 0,00
12 Kecamatan Batumarmar 71.241 1 0,14 0 0,42 0 0,00
13 Kecamatan Pasean 57.278 1 0,17 0 0,52 0 0,00
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Pamekasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 43
2.3.1.6. Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional
yang terorganisasi serta sarana kedokteran yang permanen
menyelenggarakan pelayanan kesehatan, asuhan keperawatan yang
berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh
pasien.
Rasio rumah sakit per satuan penduduk di Kabupaten Pamekasan adalah
sebagai berikut:
Tabel II.32
Jumlah dan Rasio Rumah Sakit per Jumlah Penduduk
Tahun 2008 s.d 2012
Kabupaten Pamekasan
No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah Rumah Sakit Umum (Pemerintah) 1 1 1 1 1
2 Jumlah Rumah Sakit Jiwa/Paru dan Penyakit Khusus Lainnya Milik Pemerintah
0 0 0 0 0
3 Jumlah Rumah Sakit AD/AU/AL/POLRI 0 0 0 0 0
4 Jumlah Seluruh Rumah Sakit 2 2 3 3 3
5 Jumlah Penduduk 774.969 785.870 795.918 807.828 818.662
6 Rasio 0,25 0,27 0,38 0,40 0,37
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Pamekasan
Kabupaten Pamekasan Hanya Memiliki satu Rumah Sakit Umum milik
pemerintah ditambah dengan satu rumah sakit khusus paru, dua rumah
sakit swasta dan dua rumah sakit bersalin yang semuanya berada di
Kecamatan Pamekasan.
2.3.1.7. Rasio Dokter Per Satuan Penduduk
Indikator rasio dokter per jumlah penduduk menunjukkan tingkat pelayanan
yang dapat diberikan oleh dokter dibandingkan julah penduduk yang ada.
Apabila dikaitkan dengan standar sistem pelayanan kesehatan terpadu,
idealnya satu orang dokter melayani 2.500 penduduk. Jumlah Dokter dan
Dokter spesialis di Kabupaten Pamekasan belum memenuhi kebutuhan
sesuai rasio jumlah penduduk di Kabupaten Pamekasan. Selain itu distribusi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 44
dokter spesialis tidak merata serta kualitasnya masih perlu ditingkatkan.
Berikut ini disajikan tabel rasio dokter per satuan penduduk.
Tabel II.33
Rasio Jumlah Dokter Per Satuan Penduduk Tahun 2008 s.d 2012
Kabupaten Pamekasan
No URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah Dokter 56 66 44 61 51
2 Jumlah Penduduk 774.969 785.870 795.918 807.828 818.662
3 Rasio 7,04 8,80 5,53 8,08 6,23
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Pamekasan
Dari tabel di atas pada tahun 2011 Kabupaten Pamekasan masih
membutuhkan dokter sekitar 259 orang. Ini berarti perlu dilakukan
rekruitmen secara bertahap dan berkelanjutan hingga kebutuhan terpenuhi.
Sedangkan rasio dokter tahun 2012 per Kecamatan disajikan sebagaimana
tabel berikut:
Tabel II.34
Rasio Jumlah Per Satuan Penduduk
Menurut Kecamatan Tahun 2012 Kabupaten Pamekasan No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk Jumlah Dokter Rasio
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kecamatan Pamekasan 92.339 4 4,33
2 Kecamatan Pademawu 78.459 3 3,82
3 Kecamatan Larangan 31.298 4 12,78
4 Kecamatan Galis 57.224 1 1,75
5 Kecamatan Tlanakan 60.109 4 6,65
6 Kecamatan Proppo 79.264 3 3,78
7 Kecamatan Palenga’an 67.045 3 4,47
8 Kecamatan Pegantenan 77.450 3 3,87
9 Kecamatan Pakong 37.141 2 5,38
10 Kecamatan Kadur 50.103 1 2,00
11 Kecamatan Waru 59.711 3 5,02
12 Kecamatan Batumarmar 71.241 3 4,21
13 Kecamatan Pasean 57.278 2 3,49
Jumlah 818.662 36 4,40
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Pamekasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 45
2.3.2. Layanan Urusan Pilihan
Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Pamekasan untuk
pelayanan urusan pilihan dilakukan terhadap indikator-indikator kinerja
penyelenggaraan urusan pilihan pemerintahan daerah kabupaten/kota, yaitu
bidang urusan pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan dan
perdagangan.
Berikut ini disajikan beberapa indikator kinerja pada fokus layanan urusan
pilihan pemerintahan daerah antara lain:
2.3.2.1. Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN/PMA)
Dalam menunjang penyelenggaraan pemerintah daerah Kabupaten
Pamekasan sangat didukung adanya peran serta dari beberapa stakeholder
yang ada di wilayah, terutama adanya investor yang menanamkan dan
menjalankan modalnya di Kabupaten Pamekasan secara nyata sehingga
mampu memberikan kontribusi terhadap peneriman PAD.
Tabel II.35 Jumlah Investor PMDN/PMA Tahun 2008 s.d 2012
Kabupaten Pamekasan Tahun Uraian PMDN PMA Total
(1) (2) (3) (4) (5=3+4)
2008 Jumlah Investor 0 0 0
2009 Jumlah Investor 0 0 0
2010 Jumlah Investor 0 0 0
2011 Jumlah Investor 0 0 0
2012 Jumlah Investor 1.508 0 1.508
Sumber : Bappeda dan PM Kab. Pamekasan
2.3.2.2. Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA)
Jumlah nilai investasi investor PMDN/PMA dihitung dengan menjumlahkan
jumlah realisasi nilai proyek investasi berupa PMDN dan nilai proyek
investasi PMA yang telah disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM). Banyaknya investasi PMDN beskala nasional dengan banyaknya
investasi PMA besekala nasional yang ada di Kabupaten Pamekasan dihitung
dari total nilai proyek yang telah terealisasi pada suatu periode tahun
pengamatan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 46
Tabel II.36
Jumlah Nilai Investasi PMDN/PMA Tahun 2008 s.d 2012
Kabupaten Pamekasan
Tahun Persetujuan Realisasi
Jumlah Proyek Nilai Investasi Jumlah Proyek Nilai Investasi
2008 - - - 1.253.112.000.000,00
2009 - - - 1.254.835.000.000,00
2010 - - - 1.258.296.000.000,00
2011 - - - 3.297.296.000.000,00
2012 1.508 271.464.303.291 1.508 3.429.260.000.000,00
Sumber : Bappeda dan PM Kab. Pamekasan
Semakin banyak nilai realisasi investasi maka akan semakin menggambarkan
ketersediaan pelayanan penunjang yang dimiliki daerah berupa ketertarikan
investor untuk meningkatkan investasinya di Pamekasan. Semakin banyak
realisasi proyek maka akan menggambarkan keberhasilan daerah dalam
memberi fasilitas penunjang pada investor untuk merealisasikan investasi
yang telah direncanakan.
2.3.2.3. Rasio Daya Serap Tenaga Kerja PMA/PMDN
Rasio daya serap tenaga kerja adalah perbandingan antara jumlah tenaga
kerja bekerja pada perusahaan PMA/PMDN dengan jumlah seluruh
PMA/PMDN. Jumlah tenaga kerja bekerja pada perusahaan PMA/PMDN
dihitung dari banyaknya tenaga kerja yang bekerja pada investasi
PMA/PMDN yang terealisasi pada satu tahun.
Tabel II.37
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun 2008 s.d 2012
Kabupaten Pamekasan
No Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1 Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja Pada Perusahaan PMA/PMDN
0 0 0 0 4.160
2 Jumlah Seluruh PMA/PMDN - - - - 1.508
3 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja - - - - -
Sumber : Bappeda dan PM Kab. Pamekasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 47
Semakin besar rasio daya serap tenaga kerja pada PMA dan PMDN akan
mencerminkan besarnya daya tampung proyek investasi PMA/PMDN untuk
menyerap tenaga kerja di suatu daerah.
2.3.2.4. Kontribusi Sektoral Terhadap PDRB
Struktur perekonomian Kabupaten Pamekasan pada dasarnya adalah
berbasis agribisnis. Hal ini ditunjukkan oleh kontribusi Sektor Pertanian yang
besar terhadap PDRB, sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar
dalam pembentukan PDRB. Pada urutan kedua sektor penyumbang PDRB
terbesar adalah jasa-jasa, dilanjutkan dengan Sektor Perdagangan, Hotel
dan Restoran, Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan serta
Sektor Bangunan.
Tabel II.38
Distribusi Sektoral PDRB Kabupaten Pamekasan
Tahun 2008 s.d 2012 (Rp. 000.000,00)
NO LAPANGAN USAHA TAHUN
2008 2009 2010* 2011** 2012***
1 Pertanian 1.990.128,10 2.169.624,75 2.421.046,86 2.728.600,17 3.074.858,60
2 Pertambangan dan Penggalian
44.361,24 47.585,27 50.282,07 56.390,86 59.693,55
3 Industri Pengolahan 119.685,65 131.291,95 144.709,35 163.327,87 185.704,61
4 Listrik, Gas, dan Air Bersih
39.364,59 42.265,20 46.231,51 50.543,04 55.728,96
5 Bangunan 190.041,54 218.448,32 250.128,29 300.148,23 332.191,50
6 Perdagangan Hotel dan Restoran
636.657,54 721.644,24 826.470,15 992.886,66 1.153.120,94
7 Angkutan dan Komunikasi
160.244,87 179.333,76 201.951,75 229.103,84 265.269,26
8 Keu. Persewaan dan Jasa
Perusahaan 259.067,92 287.324,32 321.159,69 362.560.54 413.496,24
9 Jasa-jasa 525.958,62 587.896,40 654.879,01 731.727,27 820.262,22
NILAI PDRB ADHB 3.965.510,07 4.385.414,21 4.916.858,68 5.615.288,48 6.360.325,89
Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan Keterangan : *) Angka Diperbaiki : **) Angka Sementara : ***) Angka Sangat Sementara
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 48
2.4. ASPEK DAYA SAING DAERAH
Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan
otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan dan unggulan daerah.
Daya saing (competitiveness) merupakan salah satu faktor kunci
keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan
pembangunan daerah dalam mencapai
tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Daya saing daerah
terdiri dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim
berinvestasi dan sumber daya manusia.
2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah
Salah satu indikator kemampuan ekonomi daerah dapat dilihat dari tingkat
PDRB, semakin tinggi tingkat PDRB per kapita maka semakin tinggi
kemampuan ekonomi suatu daerah tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat
dillihat pada tabel berikut :
Tabel II.39
Pertumbuhan PDRB dan Pendapatan Perkapita Kabupaten Pamekasan
Tahun 2008 s.d 2012
NO URAIAN TAHUN
2008 2009 2010* 2011** 2012***
1. PDRB ADHB (Juta Rp) 3.965.510,07 4.385.414,21 4.916.858,68 5.615.288,48 6.360.325,89
2. PDRB ADHK (Juta Rp) 1.953.007,33 2.054.203,80 2.172.391,96 2.307.330,72 2.453.183,98
3. Pendapatan Per Kapita
ADHB (Rupiah) 5.116.991,87 5.580.330,35 6.177.594,53 7.015.637,85 7.769.172,00
4. Pendapatan Per Kapita
ADHK (Rupiah) 2.520.110,27 2.613.923,16 2.729.253,40 2.882.558,92 2.996.012,58
Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan Keterangan : *) Angka Diperbaiki : **) Angka Sementara : ***) Angka Sangat Sementara
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 49
Tabel II.40
Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Kabupaten Pamekasan
Tahun 2008 s.d 2012
NO URAIAN TAHUN
2008 2009 2010* 2011** 2012***
1 Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,53 5,18 5,75 6,21 6,32
2 Laju Inflasi (%) 8,15 5,14 6,02 7,53 6,53
Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan Keterangan : *) Angka Diperbaiki : **) Angka Sementara : ***) Angka Sangat Sementara
2.4.2. Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
Analisis kinerja atas fasilitas wilayah/infrastruktur dilakukan terhadap
indikator-indikator: rasio panjang jalan per jumlah kendaraan, jumlah
orang/barang yang terangkut angkutan umum, jumlah orang/barang melalui
dermaga/bandara/terminal per tahun, ketaatan terhadap RTRW, luas
wilayah produktif, luas wilayah industri, luas wilayah kebanjiran, luas
wilayah kekeringan, luas wilayah perkotaan, jenis dan jumlah bank dan
cabang, jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang, jenis, kelas, dan
jumlah restoran, jenis, kelas, dan jumlah penginapan/hotel, persentase
rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih, rasio ketersediaan daya
listrik, persentase rumah tangga yang menggunakan listrik, dan persentase
penduduk yang menggunakan HP/telepon.
Berikut ini disajikan beberapa contoh hasil analisis dari beberapa indikator
kinerja pada fokus fasilitas wilayah/infrastruktur sebagai berikut:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 50
Tabel II.41
Panjang Jalan Kabupaten per Jenis Permukaan, Kondisi Jalan Tahun 2012
Kabupaten Pamekasan
Katagori Ukuran
Jenis Permukaan
Aspal 499.159 Km
Kerikil 10.150 Km
Tanah 3.050 Km
JUMLAH TOTAL 512.359 Km
Kondisi Jalan
Baik 192.004 Km
Sedang 278.482 Km
Rusak 26.180 Km
Rusak Berat 15.693 Km
JUMLAH TOTAL 512.359 Km
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pamekasan
Tabel II.42
Jumlah Kendaraan Bermotor Tahun 2012
Kabupaten Pamekasan
Uraian Satuan Jumlah
Jumlah Kendaraan Bermotor
Sepeda Motor Unit 123.243
Sedan / JIP Unit 1.052
Mini Bus / St. Wagon Unit 304
Pickup / Truck Unit 6.182
Bus Unit 286
Sumber : Dishub Kab. Pamekasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 51
Tabel II.43
Jumlah Fasilitas Kamar dan Tempat Tidur Hotel di
Kabupaten Pamekasan Tahun 2012
Nama Hotel Kelas Jumlah Kamar Jumlah Tempat Tidur
Garuda Melati 20 40
Ramayana Melati 32 60
Purnama Melati 26 56
Trunojoyo Melati 25 49
Kemuning Melati 21 53
Madura Indah Melati 8 15
Madinah Melati 25 50
Malindo Melati 16 32
Putri Melati 23 60
New Ramayana Melati 24 44
Losmen Varia Melati 30 60
Home Stay Asri Melati 23 40
Edocalton Melati 18 36
JUMLAH 291 595
Sumber : BPS Kab. Pamekasan
Tabel II.44
Banyakanya Pelanggan, Pemakaian dan Nilai Listrik Terjual per Jenis
Pelanggan Tahun 2012
Jenis Pelanggan Bnayaknya Pelanggan
Pemakaian KWH Nilai (000 Rp)
Badan Sosial 3.857 7.907.931 4.261.712.631
Rumah Tangga 118.678 114.922.865 61.036.539.299
Usaha/Perhotelan 7.341 16.300.402 15.787.230.525
Industri 47 7.382.074 6.085.901.226
Gedung/Kantor Pemerintahan 230 2.164.544 2.411.084.890
Lain-lain 395 11.201.881 10.082.762.977
JUMLAH 130.548 159.879.697 99.665.231.550
Sumber : PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Cabang Pamekasan
2.4.3. Iklim Berinvestasi
Kabupaten yang terletak di tengah-tengah Pulau Madura ini mempunyai
potensi yang sangat besar untuk berkembang menjadi kawasan industry
sebagai penyokong sentra bisnis dan perdagangan di wilayah Jawa Timur.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 52
Seiring dengan adanya jembatan Suramadu mempermudah transportasi
darat sehingga otomatis dapat mempercepat laju perekonomian masyarakat
Madura pada umumnya dan masyarakat Pamekasan pada khususnya.
Untuk lebih jelasnya perkembangan industry di Kabupaten Pamekasan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel II.45
Tabel Perkembangan Industri di Kabupaten Pamekasan Tahun 2012
NO URAIAN SATUAN JUMLAH
I. Perkembangan Unit Usaha : 1. Industri Kecil dan Menengah
- Industri Kecil Unit 11.262
- Industri Menengah Unit 23
II. Perkembangan Tenaga Kerja :
1. Industri Kecil dan Menengah
- Industri Kecil Orang 38.517
- Industri Menengah Orang 125
III. Perkembangan Nilai Produksi dan Investasi :
1. P r o d u k s i Juta (Rp) 17.871.066,05
2. I n v e s t a s i : Juta (Rp) 3.297.296
IV. Perkembangan Industri Kecil dan Ketenagakerjaan:
1. Jumlah Industri Kecil Unit 11.262
2. Jumlah Tenaga Kerja Terserap Orang 38.517
3. Kondisi Industri Kecil :
- Baik Unit 8.852
- Cukup Baik/Sedang Unit 1.820
- Kurang Baik Unit 590
V. Perkembangan Perdagangan :
1. Penerbitan SIUP Buah 7.058
2. Jumlah Perdagangan
a. Besar Buah 58
b. Sedang Buah 878
c. Kecil Buah 6.130
3. Jumlah Usaha Perdagangan Orang 6.653
4 Jumlah Pedagang Golongan Ekonomi Lemah Orang 269
5 Perkembangan Pendaftaran Perusahaan ; PT, Koperasi, Buah 7.058
CV, Firma, dan B U L
6 Jumlah BAP ( Biaya Administrasi Perusahaan ) (Rp) 93.560.000
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 53
NO URAIAN SATUAN JUMLAH
VI. Perkembangan Sentra Industri Kecil :
1. Jumlah Sentra Industri Kecil :
- Pengolahan Pangan Buah 40
- Sandang dan Kulit Buah 343
- Kimia dan Bahan Bangunan Buah 10
- Kerajinan Umum Buah 168
- Logam Buah 23
2. Jumlah Unit Usaha :
- Pengolahan Pangan Buah 4.769
- Sandang dan Kulit Buah 4.387
- Kimia dan Bahan Bangunan Buah 1.132
- Kerajinan Umum Buah 2.672
- Logam Buah 363
3. Jumlah Tenaga Kerja :
- Pengolahan Pangan Orang 16.021
- Sandang dan Kulit Orang 9.641
- Kimia dan Bahan Bangunan Orang 4.444
- Kerajinan Umum Orang 6.670
- Logam Orang 1.403
- Tenaga Penyuluh Lapangan (IKM) Orang 2
VII. Perkembangan Ekspor Non Migas dan Impor :
1. Ekspor Non Migas
- Volume Ton 974
- Nilai Penunjang Ekspor Juta (Rp) 2.948.566
- Jumlah Komoditi Komoditi 8
- Jumlah Eksportir (penunjang) Eksportir 8 Sumber : Disperindag Kab. Pamekasan
Tabel II.46
Perkembangan Nilai Produksi dan Investasi Kabupaten Pamekasan
Tahun 2012
Uraian Satuan 2011
Produksi Juta (Rp) 17.866.928.915
Investasi Juta (Rp) 3.297.296,37
PMDN Juta (Rp) 3.297.2969,37
PMA Juta (Rp) -
Sumber : Disperindag Kab. Pamekasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB II - 54
2.4.4. Fokus Sumber Daya manusia
Analisis kinerja atas sumber daya manusia dapt dilihat dari sektor kelulusan
pendidikan masyarakat dan rasio ketergantungan. Untuk lebih jelasnya
dapat disediakan pada tabel berikut:
Tabel II.47
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan yang
Ditamatkan di Kabupaten Pamekasan
Tahun 2008 s.d 2012
NO Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Tidak/Belum Pernah Sekolah 116.569 116.371 104.507 146.239 147.171
2. Tidak/Belum Tamat Sekolah Dasar/Sederajat
56.908 119.943 70.184 58.427 61.977
3. Tamat SD/Sederajat 256.209 201.827 233.067 165.738 169.551
4. Tamat SMP/Sederajat 94.845 87.532 94.942 101.763 102.985
5. Tamat SMU/Sederajat 48.089 57.920 58.416 57.018 60.055
6. Tamat SMK 11.717 15.369 11.647 20.564 21.385
7. Diploma I/II 3.520 4.009 2.184 3.616 6.031
8. Akademi/Diploma III 1.333 737 804 1.323 1.898
9. Universitas 8.742 8.274 10.491 16.573 21.029
JUMLAH 597.932 677.982 586.242 571.261 592.081
Sumber : BPS Kab. Pamekasan
Hasil analisis rasio ketergantungan dapat disajikan dalam contoh tabel
sebagai berikut:
Tabel II.48
Rasio Ketergantungan Tahun 2008 s.d 2012
Kabupaten Pamekasan
No Uraian 2008 2009 2010 2011 2012
1. Jumlah penduduk usia < 15 tahun 201.587 204.415 210.991 210.087 208.900
2. Jumlah penduduk usia > 60 tahun 63.548 64.449 65.795 66.285 68.502
3. Jumlah penduduk usia tidak produktif (1) &(2)
265.135 268.864 276.786 276.372 277.402
4. Jumlah penduduk Usia 15-59 tahun 509.834 517.006 519.132 531.456 541.260
5. Rasio ketergantungan (3) / (4) 52,00 52,00 53,32 52,00 51,25
Sumber : BPS Kab. Pamekasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 1
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Pengelolaan keuangan daerah merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban
dan pengawasan keuangan daerah. Pada 5 (lima) tahun terakhir, pengelolaan
keuangan daerah telah mengalami perubahan yang sangat mendasar. Ini terkait
diberlakukannya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan dan Undang-undang
Nomor 15 Tahun 2004 tentag Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara serta Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan
Retribusi Daerah. Dari Undang-undang keuangan negara tersebut, kemudian
diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, yang implementasinya diatur dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta
Penyampaiannya.
Dalam rangka menjamin konsistensi tersebut, maka penyusunan RPJMD 2013 – 2018
harus menerapkan penganggaran berbasis kinerja (Performance Based Budgeting),
berjangka menengah (Medium Term Expenditure Framework) dan terpadu (Unified
Budgeting).
3.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU
Untuk dapat memahami kemampuan keuangan Pemerintah Kabupaten
Pamekasan, maka perlu dicermati kondisi kinerja keuangan daerah, baik
kinerja keuangan masa lalu maupun kebijakan yang melandasi
pengelolaannya.
P
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 2
3.1.1. KINERJA PENDAPATAN DAERAH
Struktur pendapatan daerah terdiri dari :
(a) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi
Daerah, Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan lain-lain
Pendapatan Asli daerah yang sah.
(b) Dana Perimbangan, yang terdiri dari Bagi hasil Pajak, Bagi hasil bukan
Pajak, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus. Dana
Perimbangan ini sebenarnya diluar kendali Pemda Kabupaten
Pamekasan, karena pengalokasiannya tergantung pada Pemerintah
Pusat.
(c) Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah, terdiri dari Hibah, Dana Darurat,
Dana Bagi Hasil Pajak dari provinsi dan daerah lain, dana penyesesuaian
dan otonomi khusus, bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah
daerah lainnya. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah ini juga di luar
kendali Pemerintah Kabupaten Pamekasan, karena pengalokasiannya
tergantung pada Pemerintah Pusat
Sumber-sumber pendapatan daerah tersebut merupakan sumber pendanaan
bagi Pemerintah Daerah untuk mendanai belanja daerah dalam rangka
penyelenggaraan aktivitas pemerintahan dan pembangunan daerah. Di
samping berasal dari sumber-sumber pendapatan di atas, pembangunan di
daerah didukung dengan dana yang bersumber dari pemerintah pusat
berupa dana dekosentrasi dan dana tugas pembantuan yang disalurkan
melalui Kementerian dan Provinsi.
Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir kinerja pelaksanaan APBD
mengalami peningkatan yang signifikan, terutama ditopang dari Dana
Perimbangan. Pada tahun 2008 sebesar Rp. 546.224.654.855,00 meningkat
menjadi Rp. 792.704.719.617,00 pada tahun 2012. Berikut disajikan tabel
rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan daerah tahun 2008 s.d 2012:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 3
Tabel III. 1
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah
Tahun 2008 s.d 2012
NO
URAIAN
TAHUN RATA-RATA
PERTUMBUHAN
(%)
2008 2009 2010 2011 2012
1 2 3 4 5 6 7 8
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 36.957.799.237,87 40.220.358.249,32 49.313.077.417,73 70.704.959.013,38 84.377.021.981,24 25,66
1.1.1 Pajak Daerah 5.929.501.643,00 6.892.279.331,00 7.224.651.386,00 9.563.301.396,10 11.630.845.325,42 19,23
1.1.2 Retribusi Daerah 19.828.940.667,25 22.868.513.902,07 32.051.520.343,07 9.282.566.261,24 16.467.708.278,01 (3,39)
1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
683.485.274,81 902.037.953,99 1.145.277.055,45 2.229.327.005,00 2.190.408.788,29 44,10
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
10.515.871.652,81 9.557.527.062,26 8.891.628.633,21 49.629.764.351,04 54.088.059.589,52 82,87
1.2 PENDAPATAN TRANSFER 571.827.137.373,00 621.082.847.039,00 679.134.374.721,00 847.789.459.085,29 916.330.767.848,00 12,05
1.2.1 Dana bagi Hasil Pajak 38.523.390.030,00 40.674.921.976,00 51.399.705.739,00 52.090.160.677,29 55.361.861.037,00 8,74
1.2.2 Dana bagi Hasil Pajak Bukan Pajak 4.193.372.825,00 20.875.447.864,00 27.290.294.744,00 36.701.028.061,00 50.376.338.580,00 220,27
1.2.3 Dana Alokasi Umum 447.934.892.000,00 458.239.639.000,00 475.711.035.000,00 513.246.316.000,00 625.872.640.000,00 7,94
1.2.4 Dana Alokasi Khusus 55.573.000.000,00 60.478.000.000,00 53.507.900.000,00 63.850.100.000,00 61.093.880.000,00 1,99
1.2.5 Dana Penyesuaian 5.521.639.600,00 13.849.800.000,00 37.400.136.400,00 145.505.685.560,00 86.043.555.000,00 291,66
1.2.6 Bagi Hasil Pajak Propinsi 20.080.842.918,00 26.965.038.199,00 33.825.302.838,00 36.396.168.787,00 37.582.493.231,00 17,43
1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG
SAH 8.372.163.999,00 22.954.810.000,00 63.675.220.000,00 72.781.515.000,00 55.097.620.000,00 111,62
1.3.1 Pendapatan Hibah - - - - 248.030.000,00 -
1.3.2 Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi
4.018.500.000,00 22.954.810.000,00 63.675.220.000,00 72.781.515.000,00 54.849.590.000,00 252,99
1.3.3 Bagi Hasil Cukai 4.353.663.999,00 - - - - -
JUMLAH PENDAPATAN 617.157.100.609,87 684.258.015.288,32 792.122.672.138,73 991.275.933.098,67 1.055.805.409.829,24 14,22
Sumber : APBD Kab. Pamekasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 4
Untuk tahun 2008 realisasi pendapatan daerah Kabupaten Pamekasan
sebesar 617,16 milyar rupiah, pada tahun 2009 naik sebesar 684,26 milyar
rupiah, tahun 2010 naik sebesar 792,12 milyar rupiah, tahun 2011 naik
menjadi 991,28 milyar rupiah dan pada tahun 2012 realisasi pendapatan
naik menjadi 1.055,81 milyar rupiah atau 104,11% dari target yang telah
ditetapkan, meningkat cukup signifikan jika dibandingkan pada tahun 2008
yang hanya sebesar 617,15 milyar rupiah. Adapun komponen Pendapatan
Daerah meliputi PAD, Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan yang
Sah.
Grafik III. 1
Target dan Realisasi Pendapatan Daerah
Tahun 2008 s.d 2012
Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kab Pamekasan 2008 – 2012
TARGET REALISASI SELISIH ( +/-) %
2008 596.353.328.504,01 617.157.100.609,87 20.803.772.105,86 103,49
2009 670.979.177.258,77 684.258.015.288,32 13.278.838.029,55 101,98
2010 758.653.621.529,23 792.122.672.138,73 33.469.050.609,50 104,41
2011 959.554.559.053,78 991.275.933.098,67 31.721.374.044,89 103,31
2012 1.014.121.663.261,64 1.055.805.409.829,24 41.683.746.567,60 104,11
-
200,000,000,000.00
400,000,000,000.00
600,000,000,000.00
800,000,000,000.00
1,000,000,000,000.00
1,200,000,000,000.00
2008 2009 2010 20112012
Target
Realisasi
Selisis (+/-)
%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 5
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pamekasan tahun 2012 sebesar 84,38
milyar rupiah atau 127,92% dari target yang telah ditetapkan, meningkat
cukup signifikan jika dibandingkan pada tahun 2008 yang hanya sebesar
36,96 milyar rupiah. Adapun komponen PAD meliputi Pajak Daerah,
Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan,
dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.
Grafik III. 2
Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah
Tahun 2008 s.d 2012
Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kab Pamekasan 2008 – 2012
TARGET REALISASI SELISIH ( +/-) %
2008 34.207.495.254,98 36.957.799.237,87 2.750.303.982,89 108,04
2009 39.454.414.587,99 40.220.358.249,32 765.943.661,33 101,94
2010 43.586.039.854,45 49.313.077.417,73 5.727.037.563,28 113,14
2011 55.760.074.535,00 70.704.959.013,38 14.944.884.478,38 126,80
2012 65.958.919.674,54 84.377.021.981,24 18.418.102.306,70 127,92
Pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Pamekasan selama 5 tahun (2008-
2012) memiliki pertumbuhan rata-rata pertahun sebesar 23,53% dan
kontribusinya terhadap APBD rata-rata pertahun baru sebesar 6,63%.
-
10,000,000,000.00
20,000,000,000.00
30,000,000,000.00
40,000,000,000.00
50,000,000,000.00
60,000,000,000.00
70,000,000,000.00
80,000,000,000.00
90,000,000,000.00
2008 2009 2010 20112012
Target
Realisasi
Selisis (+/-)
%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 6
Kontribusi dana transfer terhadap APBD dalam setiap tahunnya rata-rata
sebesar 88,29% dari total pendapatan Kabupaten Pamekasan, dan Lain-lain
pendapatan yang sah rata-rata hanya sebesar 5,06% total pendapatan
Kabupaten Pamekasan. Rata-rata pertumbuhan pendapatan selama 4 tahun
terakhir berkisar 14,22% per tahun. Pertumbuhan rata-rata terbesar dari
dana lain-lain pendapatan yang sah, yaitu sebesar 111,62% per tahun,
sementara pertumbuhan rata-rata Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya
sebesar 25,66% per tahun, sedangkan pendapatan dari dana transfer
mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 12,05% per tahun.
Tabel III. 2 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah APBD
Kabupaten Pamekasan
NO. TAHUN PAD PERTUMBUHAN
APBD PROPORSI
(%)
Rp %
1. 2008 36.957.799.237,87 - - 617.157.100.609,87 5,99
2. 2009 40.220.358.249,32 3.262.559.011,45 8,83 684.258.015.288,32 5,88
3. 2010 49.313.077.417,73 9.092.719.168,41 22,61 792.122.672.138,73 6,23
4. 2011 70.704.959.013,38 21.391.881.595,65 43,38 991.275.933.098,67 7,13
5. 2012 84.377.021.981,24 13.672.062.967,86 19,34 1.055.805.409.829,24 7,99
Rata-rata Pertahun 11.854.805.685,84 23,54 828.123.826.192,97 6,33
3.1.1.1. Kinerja Pajak Daerah
Pencapaian Pajak Daerah pada tahun 2012 sebesar Rp. 11.630.845.325,42,
angka ini meningkat jika dibandingkan dengan pencapaian pajak daerah
pada tahun 2008 sebesar Rp. 5.929.501.643,00. Dengan demikian trend
peningkatan dari tahun 2008 ke tahun 2012 mencapai 96,15%, hal ini
terjadi karena adanya peningkatan yang cukup signifikan atas pajak
restoran, pajak mineral bukan logam dan batuan, serta adanya kebijakan
pemerintah pusat menyerahkan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB) kepada pemerintah daerah.
Dari sisi kontribusi, pajak penerangan jalan umum (PJU) memberikan
kontribusi terbesar hingga 91,00% pada tahun 2008, namun trend-nya
menurun hingga sekitar 71,81% pada 2012. Realisasi dan konstribusi Pajak
Daerah Tahun 2008-2012 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 7
Grafik III.3
Realisasi Pajak Daerah Kabupaten Pamekasan
Tahun 2008 s.d 2012
Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012
Grafik III. 4
Kontribusi Pajak Menurut Jenisnya
Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012
Pajak Hotel Pajak Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak PJUPajak Mineral BL & Batuan
Pajak ParkirPajak Air
TanahBPHTB
2008 51,166,400. 39,765,500. 44,940,960. 355,347,397 5,395,655,5 42,625,871.
2009 90,335,000. 41,280,000. 39,199,000. 311,001,922 6,305,781,9 104,681,424
2010 107,130,300 46,037,000. 34,855,000. 338,182,057 6,639,494,1 58,952,860.
2011 79,655,500. 739,043,938 36,992,960. 416,946,232 7,407,065,6 50,967,590. 17,375,000. 32,386,460. 782,868,050
2012 118,377,100 980,555,246 32,664,750. 521,743,932 8,352,588,3 391,270,942 26,130,000. 32,680,220. 1,174,834,7
-
1,000,000.00
2,000,000.00
3,000,000.00
4,000,000.00
5,000,000.00
6,000,000.00
7,000,000.00
8,000,000.00
9,000,000.00 R
ibu
an
Ru
pia
h
1%
1%
1%
6%
91%
1%
0%
0%
0%
1%
8%
0%
4%
72%
3%
0%
0%
10%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
Pajak PJU
Pajak Mineral BL & Batuan
Pajak Parkir
Pajak Air Tanah
BPHTB
2012
2011
2010
2009
2008
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 8
3.1.1.2. Kinerja Retribusi Daerah
Penerimaan retribusi daerah dalam kurun waktu lima tahun telah
menunjukkan hasil yang terus meningkat. Pada tahun 2008 retribusi daerah
hanya sebesar 9,28 milyar rupiah dan mengalami peningkatan yang
signifikan pada tahun 2012 menjadi sebesar 16,47 milyar rupiah. Dengan
demikian, peningkatan retribusi daerah dari tahun 2008-2012 mencapai
77,47% (Gambar III.5).
Perkembangan nilai retribusi daerah dari jenisnya menunjukkan bahwa
hampir semua jenis retribusi memiliki trend pertumbuhan yang positif
kecuali retribusi jasa umum yang mengalami penurunan yang signifikan
pada tahun 2011 meskipun pada tahun berikutnya kembali mengalami
kenaikan.
Dari sisi kontribusi terhadap total nilai retribusi, retribusi jasa umum yang
pada 2008 mendominasi hampir 93% dari penerimaan retribusi, mengalami
kenaikan hingga mencapai 96,13% pada tahun 2010. Pada tahun 2011
kontribusi dari jasa umum mengalami penurunan hingga sebesar 85,83%,
dan pada tahun 2012 kembali naik menjadi sebesar 89,05%. (Gambar II.6).
Kinerja retribusi Kabupaten Pamekasan tersebut dapat dilihat secara positif
sebagai keberhasilan pemerintah daerah dalam meningkatkan iklim usaha di
Kabupaten Pamekasan. Sedangkan menurunnya kontribusi nilai retribusi
jasa usaha menunjukkan menurunnya kinerja sektor jasa usaha sehingga
pemerintah daerah perlu memperkuat basis usaha ekonomi masyarakat
dengan perangkat aturan, akses permodalan dan pemasaran.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 9
Grafik III.5
Realisasi Retribusi Daerah Kabupaten Pamekasan
Tahun 2008 s.d 2012
Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012
Grafik III. 6
Kontribusi Retribusi Daerah Menurut Jenisnya
Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 - 2012
-
5,000.00
10,000.00
15,000.00
20,000.00
25,000.00
30,000.00
35,000.00
20082009
20102011
2012
Ju
taan
Ru
pia
hRetribusi Jasa Umum Retribusi Jasa Usaha Retribusi Perizinan tertentu
0.00%20.00%
40.00%60.00%
80.00%100.00%
2008
2009
2010
2011
2012
92.57%
95.04%
96.13%
85.83%
89.05%
3.9%
3.71%
2.78%
11.43%
8.03%
3.5%
1.26%
1.09%
2.74%
2.93%
100%
100%
100%
100%
100%
Total Retribusi Retribusi Perizinan tertentu
Retribusi Jasa Usaha Retribusi Jasa Umum
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 10
3.1.1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Pencapaian Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
menunjukkan hasil yang cukup signifikan dalam kurun waktu lima tahun
terakhir ini. Pada tahun 2008, realisasi bagian laba atas penyertaan modal
yang dipisahkan sebesar Rp 683.485.274,81 dan meningkat menjadi
Rp 2.190.408.788,29 pada tahun 2012. Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan ini terdiri dari dari komponen Penyertaan Modal
pada BUMD PT. Bank Jatim dan BPR Jatim
Grafik III. 7
Realisasi Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Yang
Dipisahkan Tahun 2008 s.d 2012 (Jutaan Rupiah)
Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012
-
1,000.00
2,000.00
3,000.00
20082009
20102011
2012
662.23 880.78 1,098.93
2,154.29 2,126.80
21.26 21.26 46.34 75.04
63.61
Bank Jatim
BPR Jatim
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 11
Grafik III. 8
Kontribusi Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Yang
Dipisahkan Menurut Jenisnya
Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012
3.1.1.4. Dana Perimbangan
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, realisasi penerimaan Dana
Perimbangan yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan
menunjukkan tren yang positif. Hal ini terlihat dari realisasi dana
perimbangan tahun 2008 sebesar Rp 546.224.654.855,00 dan meningkat
menjadi Rp 792.704.719.617,00 pada tahun 2012. Capaian dari komponen
dana perimbangan tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Grafik III. 9
Realisasi Dana Perimbangan Tahun 2008 s.d 2012
Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012
0% 20% 40% 60% 80% 100%
2008
2009
2010
2011
2012
97%
98%
96%
97%
97%
3%
2%
4%
3%
3%
BPR Jatim
Bank Jatim
-
100,000.00
200,000.00
300,000.00
400,000.00
500,000.00
600,000.00
700,000.00
20082009
20102011
2012
Juta
an R
up
iah
Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Khusus (DAK)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 12
Grafik III.10
Kontribusi Dana Perimbangan Menurut Jenisnya
Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012
3.1.1.5. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Realisasi pendapatan yang berasal dari Lain-lain Pendapatan yang Sah
dalam kurun waktu lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Hal ini ditunjukkan dari meningkatnya realisasi pada tahun 2012
sebesar Rp 178.723.668.231,00 jika dibandingkan pada tahun 2008 yang
hanya sebesar Rp 33.974.646.517,00. Termasuk dalam kelompok
pendapatan ini adalah Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah
Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Daerah dan Bantuan
Keuangan dari Propinsi. Capaian dari komponen Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
0% 20% 40% 60% 80% 100%
2008
2009
2010
2011
2012
8%
11%
13%
13%
13%
82%
79%
78%
77%
79%
10%
10%
9%
10%
8%
Dana Alokasi
Khusus
(DAK)
Dana Alokasi Umum
(DAU)
Bagi Hasil Pajak /
Bukan Pajak
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 13
Grafik III. 11
Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
Tahun 2008 s.d 2012 (Jutaan Rupiah)
Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012
Grafik III. 12
Kontribusi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012
-
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
160,000
20082009
20102011
2012Hibah
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainya
Dana Penyesuaian dan otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainya
Bagi Hasil Cukai
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%
2008
2009
2010
2011
2012
0%
0%
0%
0%
0%
59%
42%
25%
14%
21%
16%
22%
28%
57%
48%
12%
36%
47%
29%
31%
13%
0%
0%
0%
0%
Bagi Hasil Cukai Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainya Dana Penyesuaian dan otonomi Khusus Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainya Hibah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 14
3.1.2. NERACA DAERAH
Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir Neraca Daerah terus mengalami
pertumbuhan yang cukup positif, rata-rata pertumbuhan dari tahun 2009
sampai dengan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel III.3
Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah
Kabupaten Pamekasan
NO URAIAN 2009 2010 2011
RATA-RATA
PERTUMBUHAN (%)
1 ASSET 1.446.894.152.952,34 1.602.112.767.050,32 1.810.710.142.713,57 11.87
1.1 ASSET LANCAR 108.600.815.020,78 158.827.650.339,39 198.514.766.786,74 35.62
1.1.1.1 Kas Daerah 92.218.098.668,03 120.201.687.008,64 162.349.802.177,09 32.70
1.1.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 0,00 0,00 0.00
1.1.1.3 Kas di Bendahara Pengeluaran 80.117.879,00 55.315.473,80 28.740.475,00 (39.50)
1.1.1.4 Kas Lainnya 0,00 10.745.752.642,00 9.621.794.394,22 44.77
1.1.2.1 Piutang Pajak 0,00 677.224.764,00 757.205.072,00 55.91
1.1.2.2 Piutang Retribusi 0,00 11.085.876.731,00 9.921.143.353,00 44.75
1.1.2.3 Piutang Bagi Hasil 0,00 4.226.141.399,00 5.281.168.894,00 62.48
1.1.2.4 Piutang Lancar Tuntutan Ganti Rugi 0,00 4.791.656,00 2.291.638,00 23.91
1.1.2.5 Piutang Laiannya 10.421.857.195,45 1.992.223.073,95 1.039.970.088,95 (64.34)
1.1.3 Persediaan 5.880.741.278,30 9.838.637.511,00 9.430.868.701,58 31.58
1.1.4 INVESTASI 19.523.782.971,67 15.912.290.808,51 10.869.154.843,41 (25.10)
1.1.4.1 Investasi Non Permanen 8.785.572.000,00 6.577.687.904,92 723.228.454,92 (57.07)
1.1.4.2 Investasi Permanen 10.738.210.971,67 9.334.602.903,59 10.145.926.388,49 (2.19)
1.2 ASET TETAP 1.399.543.370.250,79 1.399.543.370.250,79 1.549.922.373.557,48 5.37
1.2.1 Tanah 365.458.150.404,19 365.458.150.404,19 362.844.250.404,19 (0.36)
1.2.2 Peralatan dan Mesin 119.141.535.874,93 132.880.935.696,26 159.735.717.157,26 15.87
1.2.3 Gedung dan Bangunan 421.716.041.987,19 432.381.410.387,19 455.733.621.160,19 3.96
1.2.4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 369.191.786.024,12 440.706.083.503,12 537.784.196.706,72 20.70
1.2.5 Aset Tetap Lainnya 20.915.624.900,00 21.138.361.160,03 28.904.155.129,12 19.90
1.2.6 Kontruksi dan Pengerjaan 2.550.624.900,00 6.978.429.100,00 4.920.433.000,00 72.05
1.3 DANA CADANGAN 12.816.171.009,43 21.759.616.551,63 36.054.176.176,94 67.74
1.3.1 Dana Cadangan 12.816.171.009,43 21.759.616.551,63 36.054.176.176,94 67.74
1.4 ASET LAINNYA 9.720.620.100,00 6.069.839.100,00 1.810.710.142.713,57 14,846.86
1.4.1 Tagihan Penjualan Angsuran 0,00 0,00 0,00 0.00
1.4.2 Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
0,00 0,00 0,00 0.00
1.4.3 Kemitraan Dengan Pihak Kedua 0,00 0,00 0,00 0.00
1.4.4 Aset Tak Berwujud 1.331.092.000,00 1.351.092.000,00 2.140.104.000,00 29.95
1.4.5 Aset Lain-lain 8.389.528.100,00 4.718.747.100,00 13.201.567.349,00 68.01
JUMLAH ASET DAERAH 1.446.894.152.952,34 1.602.112.767.050,32 1.810.710.142.713,57 11.87
2 KEWAJIBAN 264.338.196,94 16.816.911.370,84 15.253.690.391,44 3,126.30
2.1 Kewajiban Jangka Pendek 94.342.446,94 14.828.213.920,84 15.219.691.241,44 785,772.32
2.2 Kewajiban Jangka Panjang 169.995.750,00 1.988.697.450,00 33.999.150,00 485.78
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 15
NO URAIAN 2009 2010 2011
RATA-RATA
PERTUMBUHAN (%)
3 EKUITAS DANA 108.506.472.573,84 143.999.436.418,55 1.795.456.452.322,13 589.78
3.1 Ekuitas Dana Lancar 108.506.472.573,84 143.999.436.418,55 183.295.075.545,30 30.00
3.1.1 SILPA 92.298.216.547,03 120.246.070.689,64 172.000.337.046,31 36.66
3.1.2 Pendapatan Yang Ditangguhkan 0,00 782.908,80 3.062.316,90 195.57
3.1.3 Cadangan Piutang 10.421.857.195,45 17.986.257.623,95 17.001.779.045,95 33.55
3.1.4 Cadangan Persediaan 5.880.741.278,30 9.838.637.511,00 9.430.868.701,58 31.58
3.1.5 Dana Yang Harus Dikeluarkan untuk Hutang Jangka Pendek
(94.342.446,94) (4.072.312.314,84) (15.140.971.565,44) 2.244.16
3.2 EKUITAS DANA INVESTASI 1.325.307.171.172,13 1.419.536.802.709,30 1.576.107.200.599,89 9.07
3.2.1 Diinvestasikan Jangka Panjang 19.523.782.971,67 15.912.290.808,51 10.869.154.843,41 (25.10)
3.2.2 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 1.296.232.763.850,46 1.399.543.370.250,79 1.549.922.373.557,48 9.36
3.2.3 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 9.720.620.100,00 6.069.839.100,00 15.349.671.349,00 57.66
3.2.4 Dana Yang Harus Dikeluarkan untuk Hutang Jangka Panjang
(169.995.750,00) (1.988.697.450,00) (33.999.150,00) 485.78
3.3 EKUITAS DANA CADANGAN 1.325.307.171.172,13 1.419.536.802.709,30 36.054.176.176,94 (45.18)
3.3.1 Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan 12.816.171.009,43 21.759.616.551,63 1.810.710.142.713,57 4.145.60
Sumber : DPPKA Kab. Pamekasan(45.18)
Aset daerah merupakan sumber daya ekonomi yang dimiliki dan dikuasai
pemerintah daerah, memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi
pemerintah daerah maupun masyarakat di masa mendatang sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam uang. Selama kurun
waktu 2008-2012, pertumbuhan rata-rata jumlah aset daerah Pemerintah
Kabupaten Pamekasan mencapai 11,87 % yang menandakan bahwa jumlah
aset Pemerintah Kabupaten Pamekasan meningkat sebesar 11,87 % setiap
tahun. Aset tersebut berupa tanah, gedung dan bangunan serta sarana
mobilitas dan peralatan kantor yang semuanya dipergunakan untuk
menunjang kelancaran tugas pemerintahan.
Pertumbuhan rata-rata aset lancar mencapai 35,62 %, komponen terbesar
adalah persediaan mencapai 31,58 %, persediaan yang merupakan aset
lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang diperoleh dengan
maksud untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Kabupaten
Pamekasan, sementara kas tumbuh sebesar 32,70%. Tingginya
pertumbuhan aset lancar ini menunjukkan bahwa kondisi aset Pemerintah
Kabupaten Pamekasan berada pada kondisi sehat.
Kewajiban, baik Jangka Pendek maupun Jangka Panjang, memberikan
informasi tentang utang pemerintah daerah kepada pihak ketiga atau klaim
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 16
pihak ketiga terhadap arus kas pemerintah daerah. Kewajiban umumnya
timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau tanggungjawab untuk
bertindak di masa lalu yang dalam penyelesaiannya mengakibatkan
pengorbanan sumber daya ekonomi di masa yang akan datang. Kewajiban
Pemerintah Kabupaten Pamekasan dalam kurun waktu 2008-2012 dengan
rata-rata sebesar 3.126 %, yang berarti bahwa kewajiban kepada pihak
ketiga atau klaim pihak ketiga terhadap arus kas pemerintah daerah dari
tahun 2008 sampai dengan 2012 mengalami peningkatan. Hal ini
menunjukan bahwa beban Pemerintah Daerah Kabupaten Pamekasan
selama kurun waktu tersebut dalam melaksanakan kewajiban finansial
jangka pendek yang cukup tinggi.
Beberapa rasio yang dapat diterapkan di sektor publik adalah rasio likuiditas,
rasio solvabilitas dan rasio utang. Rasio likuiditas terdiri rasio lancar (current
ratio) yang menggambarkan kemampuan pemda dalam membayar
kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
ditagih, Kualitas pengelolaan keuangan daerah dikategorikan baik apabila
nilai rasio lebih dari satu. Rasio kas (cash ratio) dan rasio cepat (quick ratio)
menggambarkan kemampuan pemda dalam memenuhi atau membayar
kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar
tanpa memperhitungkan nilai persediaan,
Tabel III. 4 Analisis Rasio Keuangan
Kabupaten Pamekasan
NO URAIAN TAHUN
2009 2010 2011
1 Rasio Lancar (current ratio) 1.151,13 10,71 13,04
2 Rasio quick (quick ratio) 1.088,80 10,58 12,42
3 Rasio total hutang terhadap total aset 0,00 0,01 0,01
Sumber : DPPKA Kab. Pamekasan
Hasil analisis rasio menunjukkan bahwa rasio lancar Pemerintah Kabupaten
Pamekasan selama kurun waktu tahun 2008-2012 sangat baik, yang berarti
bahwa pemerintah daerah Pemerintah Kabupaten Pamekasan dapat
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Rasio lancar pada tahun 2011
mencapai 13,04 yang berarti bahwa aset lancar pemerintah Pemerintah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 17
Kabupaten Pamekasan adalah 13,04 kali lipat bila dibandingkan dengan
kewajiban yang jatuh tempo (Tabel III.4).
Rasio quick (quick ratio) Pemerintah Kabupaten Pamekasan pada tahun
2011 mencapai 12,42. Hal ini mengindikasikan apakah pemerintah
Kabupaten Pamekasan sangat mampu untuk membayar kewajiban jangka
pendeknya dalam waktu dekat.
Rasio solvabilitas, menggambarkan kemampuan aset pemda dalam
menutupi seluruh utang pemda baik jangka pendek maupun jangka
panjang, yaitu perbandingan total utang dengan total aset, dalam Tabel
III.4 menunjukkan bahwa pada tahun 2011 rasio total kewajiban terhadap
total aset sebesar 0,01% artinya aset pemda sangat jauh lebih dari cukup
untuk menutup seluruh utang pemerintah Kabupaten Pamekasan.
3.2. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU
Sesuai undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
bahwa setiap penganggaran harus berbasis kinerja (Performance Based
Budgeting). Kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan pada belanja
pemenuhan kebutuhan aparatur dan belanja publik. Belanja aparatur
dipergunakan untuk belaja gaji pegawai, sedangkan belanja publik
ditekankan pada:
1. Menopang proses pembangunan daerah yang berkelanjutan sesuai
dengan Visi dan Misi daerah;
2. Menjamin ketersediaan pendanaan pelayanan dasar secara memadai
bagi kesejahteraan masyarakat, dengan memberikan fokus
pembiayaan secara proporsional;
3. Menjamin ketersediaan pendanaan khususnya untuk membiayai
program pembangunan yang memiliki potensi besar bagi penyerapan
tenaga kerja dan pengurangan kemiskinan;
4. Meminimalkan resiko fiskal sehingga kesinambungan anggaran daerah
terjamin;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 18
5. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan anggaran
serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan
perencanaan dan penganggaran.
3.2.1. PROPORSI PENGGUNAAN ANGGARAN
Dengan semakin bertambahnya jumlah pegawai di Kabupaten Pamekasan,
maka proporsi belanja aparatur atau belanja pegawai meningkat, sehingga
berakibat pada proporsi belanja tidak langsung yang semakin besar apabila
dibandingkan dengan belanja publik atau belanja langsung. Hal ini dapat
disajikan sebagaimana tabel berikut:
Grafik III. 13
Realisasi Belanja APBD Kabupaten Pamekasan
Tahun 2008 s.d 2012
Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012
-
200,000.00
400,000.00
600,000.00
800,000.00
1,000,000.00
1,200,000.00
2008 2009 2010 2011 2012
Belanja Tidak Langsung 368,573,227,67 416,346,869,51 528,507,060,62 577,141,071,82 634,989,536,38
Belanja Langsung 282,184,312,81 266,667,484,63 227,839,617,48 348,776,927,43 465,329,844,71
Total 650,757,540,48 683,014,354,15 756,346,678,10 925,917,999,26 1,100,319,381,
Ju
taa
n R
up
iah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 19
Belanja Tidak Langsung
Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan atau belanja
non kegiatan yang terdiri dari belanja pegawai, bunga; subsidi; hibah;
bantuan sosial; belanja bagi basil; bantuan keuangan; dan belanja tidak
terduga.
Dari Gambar III.13 tersebut, terlihat bahwa realisasi Belanja Tidak Langsung
pada tahun 2012 mencapai 95,93%, Persentase ini sedikit meningkat jika
dibandingkan tahun 2008 yang terealisasi 94,47%. Realisasi Belanja Hibah
diberikan kepada Badan/Lembaga/Organisasi. Sedangkan Belanja Bantuan
Sosial disalurkan kepada berbagai organisasi kemasyarakatan di bidang
kesehatan, pendidikan, Industri Kecil dan Menengah (IKM), swadaya
masyarakat, pertanian, keagamaan, kepemudaan, olahraga, kewanitaan,
organisasi lainnya dan partai politik.
Belanja Langsung
Belanja Langsung merupakan belanja suatu kegiatan yang terdiri dari tiga
jenis belanja yang terdiri dari: belanja pegawai; belanja barang dan jasa;
dan belanja modal. Realisasi Belanja Langsung pada tahun 2012 mencapai
84,43%, persentase ini sedikit menurun jika dibandingkan tahun 2008 yang
terealisasi 84,72%. Hal ini diantaranya dipengaruhi oleh adanya efisiensi
belanja, anggaran tidak terserap karena keterbatasan waktu dan adanya
kegiatan yang tidak dapat terlaksana sepenuhnya sehingga menyebabkan
penyerapan anggaran di bawah target yang telah ditetapkan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 20
Grafik III. 14
Proporsi Realisasi Belanja APBD Kabupaten Pamekasan
Tahun 2008 s.d 2012
Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012
Gambaran lebih rinci tentang Anggaran dan realisasi belanja langsung dan
belanja tidak langsung dapat dilihat pada tabel III.5
0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%
100.00%
2008 2009 2010 2011 2012
Belanja Tidak Langsung 94.47% 89.43% 96.17% 96.63% 95.93%
Belanja Langsung 84.72% 91.28% 78.04% 70.68% 84.43%
Total 89.98% 90.15% 89.88% 84.89% 90.70%
Prosentase Capaian Keuangan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 21
Tabel III. 5
Anggaran dan Realisasi Belanja APBD Kabupaten Pamekasan
Tahun 2008 s.d 2012
NO. URAIAN TAHUN
2008 2009 2010 2011 2012
BELANJA DAERAH
2.1 Belanja Tidak Langsung Rencana 390.147.481.366,07 465.530.226.782,83 549.560.093.267,76 597.284.885.039,42 661.944.972.900,95
Realisasi 368.573.227.673,00 416.346.869.518,40 528.507.060.623,00 577.141.071.828,00 634.989.536.380,54
% 94,47 89,43 96,17 96,63 95,93
2.1.1 Belanja Pegawai Rencana 318.961.457.121,50 386.799.556.675,22 437.324.249.592,36 488.281.465.464,00 560.950.811.275,55
Realisasi 304.251.429.840,00 345.603.645.133,40 422.485.121.163,00 473.688.586.729,00 540.540.187.084,10
% 95,39 89,35 96,61 97,01 96,36
2.1.2 Belanja Bunga Rencana 60.000.000,00 60.000.000,00 60.000.000,00 60.000.000,00 60.000.000,00
Realisasi 42.656.700,00 34.444.950,00 26.344.146,00 18.243.400,00 10.164.801,44
% 71,09 57,41 43,91 30,41 16,94
2.1.3 Belanja Subsidi - - - - - -
2.1.4 Belanja Hibah Rencana 17.067.211.688,00 20.206.785.000,00 34.219.144.600,00 35.023.930.500,00 46.171.921.550,00
Realisasi 15.863.579.588,00 19.202.827.000,00 33.425.304.435,00 32.878.458.171,00 43.014.657.550,00
% 92,95 95,03 97,68 93,87 93,16
2.1.5 Belanja Bantuan Sosial Rencana 12.315.994.005,00 17.034.739.732,20 37.288.590.000,00 33.120.130.000,00 12.099.108.000,00
Realisasi 10.957.413.000,00 13.339.105.700,00 34.915.738.260,00 31.994.877.594,00 11.200.953.415,00
% 88,97 78,31 93,64 96,60 92,58
2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa
Rencana 17.987.818.551,50 2.288.343.098,40 2.288.343.098,40 2.288.343.098,40 2.288.343.098,40
Realisasi 17.816.447.100,00 1.780.000.000,00 1.780.000.000,00 1.780.000.000,00 1.780.000.000,00
% 99,05 77,79 77,79 77,79 77,79
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Daerah/Pemerintahan
Rencana 20.755.000.000,00 36.640.802.277,00 36.129.765.977,00 37.011.015.977,00 39.374.788.977,00
Realisasi 18.951.470.445,00 35.230.472.235,00 33.904.768.119,00 35.370.558.834,00 37.533.704.620,00
% 91,31 96,15 93,84 95,57 95,32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 22
Desa
NO. URAIAN TAHUN
2008 2009 2010 2011 2012 2.1.8 Belanja Tidak Terduga Rencana 3.000.000.000,00 2.500.000.000,00 2.250.000.000,00 1.500.000.000,00 1.000.000.000,00
Realisasi 690.231.000,00 1.156.384.500,00 1.969.784.500,00 1.410.347.100,00 909.868.910,00
% 23,01 46,26 87,55 94,02 90,99
2.2 Belanja Langsung Rencana 333.078.875.594,63 292.146.797.854,50 291.954.032.508,50 493.473.744.704,00 551.138.505.052,00
Realisasi 282.184.312.813,00 266.667.484.635,00 227.839.617.481,00 348.776.927.438,69 465.329.844.712,78
% 84,72 91,28 78,04 70,68 84,43
Jumlah Belanja Rencana 723.226.356.960,70 757.677.024.637,33 841.514.125.776,26 1.090.758.629.743,42 1.213.083.477.952,95
Realisasi 650.757.540.486,00 683.014.354.153,40 756.346.678.104,00 925.917.999.266,69 1.100.319.381.093,32
% 89,98 90,15 89,88 84,89 90,70
Surplus/(Defisit) Rencana (126.873.028.456,69) (86.697.847.378,56) (82.860.504.247,03) (131.204.070.689,64) (198.961.814.691,31)
Realisasi (33.600.439.876,13) 1.243.691.134,92 35.775.994.034,73 65.357.933.831,98 (44.513.971.264,09)
% 26,48 (1,43) (43,18) (49,81) 22,37
Sumber: Diolah dari Data DPPKA Kabupaten Pamekasan 2008 – 2012
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 23
Tabel III. 6
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kab. Pamekasan Tahun 2008 s.d 2012
NO URAIAN Total Belanja untuk
Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Total Pengeluaran (Belanja + Pembiayaan
Pengeluaran) %
1 Tahun Anggaran 2010 528.507.060.623,00 886,792,442,780.84 50,09
2 Tahun Anggaran 2011 577.141.071.828,00 1,113,930,894,238.31 51,81
3 Tahun Anggaran 2012 634.989.536.380,54 1,267,620,125,082.96 59,60
Sumber : APBD Kab. Pamekasan
3.2.2. ANALISIS PEMBIAYAAN
Selama 3 (tiga) tahun berturut-turut, APBD Kabupaten Pamekasan
mengalami defisit walaupun masih dibawah ketentuan yang berlaku.
Kedepan, hal tersebut menjadi tantangan untuk mencari sumber pndapatan
daerah secara optimal baik secara intensifikasi maupun ekstensifikasi guna
pembiayaan pembangunan di Kabupaten Pamekasan. Berikut disajikan
kemampuan keuangan Kabupaten Pamekasan tahun 2010 s.d 2012:
Tabel III. 7 Surplus/(Defisiit) Riil Anggaran Kabupaten Pamekasan
NO URAIAN TAHUN
2010 2011 2012
1 Realisasi Pendapatan Daerah 792.122.672.138,73 991.275.933.098,67 1.055.805.409.829,24
2 Dikurangi Realisasi Belanja Daerah 756.346.678.104,00 925.917.999.266,69 1.100.319.381.093,32
3 Surplus/(Defisit) Anggaran 35.775.994.034,73 65.357.933.831,98 (44.513.971.264,08)
4 Dikurangi Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah
10.199.693.987,20 16.012.557.925,31 11.017.497.609,29
5 Surplus/(Defisit) Riil 25.576.300.047,53 9.345.375.906,67 (55.531.468.873,37)
Sumber: Diolah dari Data DPPK Kabupaten Pamekasan 2010 – 2012
Dalam rangka menutup defisit tersebut, pemerintah Kabupaten Pamekasan
mengupayakan melalui Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) pada
tahun sebelumnya dan Penerimaan Piutang Daerah. Berikut dapat dilihat
komposisi penutup defisit riil anggaran pada 3 (tiga) tahun terakhir:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 24
Tabel III. 8 Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran
Kabupaten Pamekasan (Rp. 000)
NO URAIAN TAHUN
2010 2011 2012
1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Tahun Anggaran Sebelumnya
94.298.216.547,00 120.24 6.070.689,64 172.000.337.046,31
2 Pencarian Dana Cadangan 0,00 0,00 40.220.742.645,00
3 Hasil Penjualan Kekayaan daerah Yang di Pisahkan
0,00 2.300.000.000,00 135.274.000,00
4 Penerimaan Pinjaman Daerah 0,00 0,00 0,00
5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
2.211.804.095,00 0,00 0,00
6 Penerimaan Piutang Daerah 159.750.000,00 0,00 0,00
Sumber : APBD Kabupaten Pamekasan
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) selama 3 (tiga) tahun bersumber
dari: Pelampauan penerimaan PAD, Pelampauan penerimaan dana
perimbangan serta pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah
yang sah. Lebih jelasnya dapat disajikan sebagaimana tabel berikut:
Tabel III. 9
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Kabupaten Pamekasan 2010 s.d 2012
NO URAIAN TAHUN
2010 2011 2012
1 Jumlah SILPA 120.246.070.689,64 172.000.337.046,31 156.283.246.380,34
2 Pelampauan Penerimaan PAD 5.727.037.563,28 14.944.884.478,38 17.413.573.845,70
3 Pelampauan Penerimaan Dana Perimbangan
24.755.147.447,22 13.433.611.070,51 27.438.546.783,90
4 Pelampauan Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
2.986.865.599,00 3.342.878.496,00 (4.172.902.523,00)
5 Sisa Penghematan Belanja atau Akibat Lainnya
85.167.447.672,26 164.840.630.476,73 112.764.096.859,63
6 Kewajiban Kepada Pihak Ketiga Sampai Dengan Akhir Tahun Sebelumnya
Terealisasikan
10.223.156,00 28.789.326,00
0.00
7 Kegiatan Lanjutan - 30.311.937.724,00 46.470.091.899,00
Sumber : APBD Kabupaten Pamekasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 25
3.3. KERANGKA PENDANAAN
3.3.1. ANALISIS PENGELUARAN PERIODIK WAJIB DAN MENGIKAT SERTA
PRIORITAS UTAMA
Dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pamekasan dibutuhkan
pendanaan untuk memenuhi belanja daerah. Guna mengetahui
perkembangan penggunaan belanja selama 3 (tiga) tahun terakhir, yang
terdiri dari Belanja Tidak Langsung maupun Belanja Langsung dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Tabel III.10
Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat serta
Prioritas Utama Kabupaten Pamekasan (Rp. 000)
NO URAIAN 2010 2011 2012
RATA-RATA PERTUMBUHAN
(Rp) (Rp) (Rp) (%)
A Belanja Tidak
Langsung 528.507.060.623,00 577.141.071.828,00 634.989.536.380,54 14.62
1 Belanja Gaji dan Tunjangan
422.485.121.163,00 473.688.586.729,00 540.540.187.084,00 14.11
2 Belanja Bunga 26.344.146,00 18.243.400,00 10.164.801,44 (59.66)
3 Belanja Hibah 33.425.304.435,00 32.878.458.171,00 43.014.657.550,00 30.01
4 Belanja Bantuan Sosial
34.915.738.260,00 31.994.877.594,00 11.200.953.415,00 (69.17)
5 Belanja Bagi Hasil 1.780.000.000,00 1.780.000.000,00 1.780.000.000,00 0
6 Belanja Bantuan Keuangan
33.904.768.119,00 35.370.558.834,00 37.533.704.620,00 8.28
7 Belanja Tidak Terduga
1.969.784.500,00 1.410.347.100,00 909.868.910,00 (49.69)
B Belanja Langsung
227.839.617.481,00 348.776.927.438,69 465.329.844.712,78 59.95
1 Belanja Pegawai 18.667.693.970,00 30.005.217.660,00 43.343.962.620,00 74.82
2 Belanja Barang dan Jasa
107.728.134.967,00 157.631.052.383,00 222.525.291.768,00 64.33
3 Belanja Modal 101.443.788.544,00 161.158.657.395,69 199.460.590.324,78 53.20
C Pembiaayaan Pengeluaran
10.199.693.987,20 6.012.557.925,00 11.017.497.609,00 (2.70)
1 Pembentukan Dana Cadangan
9.271.945.687,20 14.294.559.625,31 4.516.284.386,54 (41.32)
2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemda
700.000.000,00 1.650.000.000,00 6.349.425.922,75 352.67
3 Pembayaran Pokok Utang
67.998.300,00 67.998.300,00 151.787.300,00 123.22
4 Pembayaran Dana Titipan
159.750.000,00 0,00 0,00 (100)
TOTAL (A+B+C) 766.546.372.091,20 931.930.557.195,69 1.111.336.878702,32 29.42
Sumber Data : APBD Kabupaten Pamekasan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 26
3.3.2. PERHITUNGAN KERANGKA PENDANAAN
Perhitungan kerangka pendanaan pada analisis penerimaan APBD tahun-
tahun sebelumnya perlu dilakukan. Analisis tersebut digunakan sebagai
dasar acuan untuk proyeksi penerimaan masing-masing sumber
pendapatan. Dari analisis yang telah dilakukan, untuk PAD selama 5 (lima)
tahun terakhir naik rata-rata 23.18 prosen per tahun, dana transfer
diproyeksikan naik rata-rata 12.72 prosen per tahun, sedangkan lain-lain
pendapatan daerah yang sah diproyeksikan naik rata-rata 10% per tahun.
Dalam membiayai pembangunan yang akan datang, perlu diproyeksikan
kerangka pendanaan sesuai kapasitas riil kemampuan keuangan daerah
beserta rencana penggunaannya. Berikut disajikan proyeksi kapasitas riil
kemampuan keuangan daerah:
Pada bagian ini akan dijelaskan berkaitan dengan proyeksi keuangan daerah
yang akan dikelola Pemerintah Kabupaten Pamekasan selama lima tahun ke
depan tahun anggaran 2013 s.d 2018 yang meliputi: proyeksi pendapatan
daerah, proyeksi belanja yang harus dilakukan pemerintah daerah, yang
meliputi belanja tidak langsung maupun pembelanjaan langsung, serta
proyeksi penerimaan pembiayaan maupun pengeluaran pembiayaan dalam
rangka menutup surplus maupun defisit anggaran yang direncanakan.
Penyusunan proyeksi keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Pamekasan
selama lima tahun ke depan tersebut didasarkan pada asumsi-asumsi yang
diperoleh berdasarkan analisis data historis keuangan daerah beberapa
tahun sebelumnya berupa trend pertumbuhan pendapatan, belanja serta
pembiayaan, prediksi kondisi makro ekonomi ke depan, prediksi belanja-
belanja wajib serta yang direncanakan yang akan terjadi selama lima tahun
ke depan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 27
3.3.2.1. Proyeksi Pendapatan Daerah
Proyeksi sumber pendapatan daerah untuk lima tahun ke depan dari tahun
anggaran 2013 hingga tahun 2018 seperti terlihat pada Gambar III.15.
berikut ini.
Grafik III.15
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Pamekasan
Berdasarkan Sumbernya (Jutaan Rupiah)
Grafik III.15. di atas menunjukkan bahwa hingga tahun 2018,
ketergantungan keuangan Kabupaten Pamekasan pada dana perimbangan
masih cukup tinggi yaitu sekitar 86,35% pada tahun 2013 dan diharapkan
perannya akan makin berkurang mencapai 82,86% pada tahun 2018,
sementara PAD yang ditargetkan mampu meningkat rata-rata 10,61% per
tahun, yang pada tahun 2013 memberikan kontribusi sebesar 8,59%, pada
akhir 2018 diharapkan dapat memberikan kontribusi sekitar 12,84% (lihat
Grafik III.16).
0.00
500,000.00
1,000,000.00
1,500,000.00
2,000,000.00
2,500,000.00
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Pendapatan Asli Daerah 102,698,2 126,503,6 155,827,2 191,947,9 236,441,5 291,248,6
Pendapatan Transfer 1,032,888 1,164,271 1,312,366 1,479,299 1,667,466 1,879,568
Lain-lain Pendapatan Yang Sah 60,607,38 66,668,12 73,334,93 80,668,42 88,735,26 97,608,79
Total Pendapatan 1,196,193 1,357,443 1,541,528 1,751,916 1,992,643 2,268,425
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 28
Grafik III.16
Proyeksi Kontribusi Sumber Pendanaan Daerah (%)
Tahun 2013-2018
Pada tahun 2011 dan 2012 terjadi peningkatan proporsi PAD secara
signifikan, sebaliknya terjadi penurunan proyeksi pendapatan dari dana
perimbangan, hal tersebut disebabkan adanya perubahan peraturan
perundangan, yaitu dalam Undang-undang no 28 tahun 2009 tentang Pajak
dan Retribusi Daerah yang memberikan pengelolaan pendapatan BPHTB dan
PBB kepada daerah, sehingga masuk dalam kelompok PAD yang semula
merupakan kelompok pendapatan dari dana perimbangan pajak. Selanjutnya
pada tahun 2013 sampai dengan 2018 peningkatan PAD diproyeksikan akan
tumbuh sebesar 10,61% per tahun, dana perimbangan sebesar 12,72%
dan Lain-lain pendapatan yang sah sebesar 10 %, proyeksi pertumbuhan
pendapatan tersebut diperhitungkan berdasarkan rata-rata pertumbuhan
masing-masing jenis pendapatan pada tahun-tahun sebelumnya serta
proyeksi perkembangan ekonomi makro Kabupaten Pamekasan.
Dengan mendasarkan pada asumsi rata-rata pertumbuhan PAD Kabupaten
Pamekasan empat periode sebelumnya 23,18% (kondisi tidak normal atas
lonjakan penerimaan PAD karena masuknya dana BLUD dan BPHTP), maka
proyeksi pertumbuhan PAD pada pendapatan daerah dapat dilihat pada
gambar berikut.
0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00%
2013
2014
2015
2016
2017
2018
8.59%
9.32%
10.11%
10.96%
11.87%
12.84%
86.35%
85.77%
85.13%
84.44%
83.68%
82.86%
5.07%
4.91%
4.76%
4.60%
4.45%
4.30%
Lain-lain Pendapatan Yang Sah Pendapatan Transfer
Pendapatan Asli Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 29
Grafik III. 17
Proyeksi PAD Kabupaten Pamekasan
Tahun 2013 s.d 2018 (dalam Jutaan rupiah)
Untuk meningkatkan PAD seperti yang diproyeksikan di atas, masih banyak
yang dapat dilakukan Pemerintah Kabupaten Pamekasan, yaitu melalui
intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah. Yaitu
dengan melakukan penyempurnaan berbagai regulasi yang ada, identifikasi
objek dan wajib pajak, identifikasi objek retribusi, dan pengelolaan sumber
daya daerah lain yang produktif, dapat menjadi upaya konkrit bagi
peningkatan peran PAD dalam membentuk pendapatan dana pembangunan
daerah Kabupaten Pamekasan. Salah satunya adalah memanfaatkan
peluang pengalihan pajak PBB dan PBHTB yang menurut Undang Undang
Pajak yang baru akan dialihkan pengelolaannya kepada Pemerintah Daerah.
-
20,000.00
40,000.00
60,000.00
80,000.00
100,000.00
120,000.00
140,000.00
160,000.00
180,000.00
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Pajak DaerahRetribusi DaerahHasil Pengololaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sahTotal PAD
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 30
3.3.2.2. Proyeksi Belanja Daerah
Penyusunan proyeksi belanja daerah menggunakan asumsi-asumsi yang
didasarkan pada data historis perkembangan pertumbuhan belanja langsung
dan belanja tidak langsung beberapa tahun sebelumnya, serta rencana-
rencana strategis Pemerintah Kabupaten Pamekasan lima tahun kedepan
dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Di samping itu
juga mempertimbangkan proyeksi pendapatan daerah diatas, serta proyeksi
penerimaan pembiayaan daerah terutama proyeksi SILPA yang dalam
beberapa tahun terakhir memiliki jumlah yang sangat signifikan. Hingga
tahun 2012, komposisi belanja daerah Kabupaten Pamekasan terdiri dari pos
belanja langsung (45,43%) dan pos belanja tidak langsung (54,57%).
Untuk lima tahun ke depan, belanja daerah Pemerintah Kabupaten
Pamekasan diproyeksikan, sebagai berikut :
Grafik III.18
Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Pamekasan
Tahun 2013 s.d 2018 (dalam jutaan rupiah)
-
500,000.00
1,000,000.00
1,500,000.00
2,000,000.00
2,500,000.00
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Belanja Tidak Langsung 756,073, 862,906, 984,835, 1,123,99 1,282,81 1,464,07
Belanja Langsung 470,921, 523,473, 582,601, 649,230, 729,011, 804,402,
Total 1,226,99 1,386,38 1,567,43 1,773,22 2,011,82 2,268,47
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 31
Proyeksi belanja daerah Kabupaten Pamekasan 5 tahun ke depan akan lebih
banyak dikeluarkan untuk keperluan belanja tidak langsung berisi belanja
pegawai, belanja hibah dan bantuan sosial rata-rata adalah sebesar 66,02
% dari total Belanja Daerah, sedangkan belanja langsung yang merupakan
belanja untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pelayanan dan
pembangunan bagi masyarakat Kabupaten Pamekasan, proyeksi komposisi
belanja langsung rata-rata adalah sebesar 33,98% dari total Belanja Daerah.
Setiap tahun rata-rata pertumbuhan belanja daerah adalah sebesar 13,08%
yang terdiri dari rata-rata pertumbuhan belanja langsung direncanakan
sebesar 11,30%, sedangkan pertumbuhan belanja tidak langsung adalah
sebesar 14,13%.
Belanja Tidak langsung didominasi oleh belanja pegawai yang rata-rata
mencapai 83,38% dari belanja tidak langsung atau 52,04% dari total belanja
daerah. Belanja pegawai ini merupakan belanja untuk pembayaran gaji/uang
representasi dan tunjangan seluruh pegawai dan anggota DPRD Kabupaten
Pamekasan dan diproyeksikan akan tumbuh sekitar 15% setiap tahunnya.
Grafik III.19
Proyeksi Proporsi Belanja Tidak Langsung
Kabupaten Pamekasan Tahun 2013 s.d 2018 (dalam %)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2013 2014 2015 2016 2017 2018
87.5583.38 83.38 83.38 83.38 83.38
4.26 4.06 4.06 4.06 4.06 4.065.4 6.24 6.24 6.24 6.24 6.24
Belanja Pegawai
Belanja Bunga
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah DesaBelanja Bantuan Keuangan
Belanja Tidak Terduga
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 32
NO BELANJA TIDAK
LANGSUNG
TAHUN
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Belanja Pegawai 87,55 83,38 83,38 83,38 83,38 83,38
2 Belanja Bunga 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3 Belanja Hibah 2,02 4,96 4,96 4,96 4,96 4,96
4 Belanja Bantuan Sosial 4,26 4,06 4,06 4,06 4,06 4,06
Belanja Bagi Hasil
Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota
dan Pemerintah Desa
0,30 1,08 1,08 1,08 1,08 1,08
5 Belanja Bantuan
Keuangan 5,40 6,24 6,24 6,24 6,24 6,24
6 Belanja Tidak Terduga 0,45 0,28 0,28 0,28 0,28 0,28
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Belanja hibah akan meningkat pada tahun 2017 sejalan dengan rencana
adanya Pemilukada pada tahun yang bersangkutan. Belanja bantuan sosial
yang merupakan bantuan Pemerintah Kabupaten Pamekasan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sedangkan belanja tidak terduga
direncanakan disediakan secara konstan untuk mengantisipasi pembiayaan
bila terjadi keadaan darurat yang memerlukan biaya besar.
3.3.2.3. Proyeksi Pembiayaan Daerah
Apabila dikaitkan antara proyeksi pendapatan daerah dengan proyeksi
belanja daerah Kabupaten Pamekasan, maka jumlah pendapatan yang ada
tidak mencukupi untuk mendanai seluruh belanja yang direncanakan atau
terdapat defisit anggaran, sehingga harus didanai dengan pembiayaan
daerah yang cukup besar terutama yang bersumber dari SILPA.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 33
Grafik III.20
Proyeksi Surplus/(Defisit) APBD Kabupaten Pamekasan
Tahun 2013 s.d 2018 (dalam jutaan rupiah)
(Rp. 000.000)
NO. URAIAN TAHUN
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 PENDAPATAN
DAERAH
1.177.133,00 1.357.443,00 1.541.528,00 1.751.916,00 1.992.643,00 2.268.425,00
2 BELANJA DAERAH 1.269.985,00 1.386.380,00 1.567.436,00 1.773.223,00 2.011.824,00 2.268.477,00
3 URPLUS/(DEFISIT) (92.852,00) (28.936,00) (25.907,00) (21.307,00) (19.181,00) (51,00)
4 PEMBIAYAAN
DAERAH
92.852,00 28.936,00 25.907,00 21.307,00 19.181,00 51,00
5 PENERIMAAN
PEMBIAYAAN
106.674,00 42.087,00 39.058,00 34.458,00 32.332,00 13.202,00
6 PENGELUARAN
PEMBIAYAAN
13.822,00 13.151,00 13.151,00 13.151,00 13.151,00 13.151,00
Kebijakan Pemerintah Kabupaten Pamekasan lima tahun ke depan dalam
pendanaan belanja daerah akan berupaya untuk semakin meningkatkan
peran pendapatan daerah untuk mendanai belanja daerah, yaitu dengan
berupaya untuk menurunkan jumlah SILPA secara bertahap melalui
manajemen pengelolaan kegiatan yang lebih baik. Oleh karenanya proyeksi
rata-rata pertumbuhan belanja daerah adalah 13,08% lebih kecil dari rata-
1,226,994.95 1,386,380.09
1,567,436.58 1,773,223.37
2,011,824.65
2,268,477.02
(30,801.29) (28,936.88) (25,907.69) (21,307.17) (19,181.13) (51.07)
(500,000.00)
-
500,000.00
1,000,000.00
1,500,000.00
2,000,000.00
2,500,000.00
2013 2014 2015 2016 2017 2018
PENDAPATAN DAERAH BELANJA DAERAH
SURPLUS/(DEFISIT) PEMBIAYAAN DAERAH
PENERIMAAN PEMBIAYAAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 34
rata pertumbuhan pendapatan daerah yang mencapai 13,65%. Sehingga
defisit anggaran secara bertahap diproyeksikan akan semakin berkurang.
Tabel III.11
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Kabupaten Pamekasan Tahun 2013 s.d 2018 (Rp. 000.000)
NO URAIAN PROYEKSI
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Pendapatan 1.177.133,00 1.357.443,00 1.541.528,00 1.751.916,00 1.992.643,00 2.268.425,00
2 Pencairan Dana
Cadangan
(sesuai Perda)
0 0 0 0 40.000,00 0
3 Sisa Lebih Riil
Perhitungan
Anggaran
106.674,00 42.087,00 39.058,00 34.458,00 32.332,00 13.202,00
Total
Penerimaan
1.283.807,00 1.399.530,00 1.580.586,00 1.786.374,00 2.064.975,00 2.281.627,00
Dikurangi:
4 Belanja dan
Pengeluaran
Pembiayaan
yang Wajib dan
Mengikat serta
Prioritas Utama
572.181,00 629.399,00 692.339,00 761.572,00 837.730,00 921.503,00
5 Kapasitas Riil
Kemampuan
Keuangan
781.299,00 853.578,00 944.835,00 1.059.130,00 1.201.440,00 1.373.316,00
Sumber : DPPKA Kab. Pamekasan Data Diolah
Dengan melihat proyeksi kapasitas riil kemampuan keuangan daerah di atas,
maka dalam mengalokasikan anggaran harus benar-benar sesuai prioritas
daerah agar keterbatasan kemampuan keuangan daerah tersebut dapat
dimanfaatkan seefektif mungkin. Berikut disajikan rencana penggunaan
kapasitas riil kemampuan keuangan daerah selama 5 (lima) tahun ke depan:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 35
Tabel III. 12
Rencana Pembangunan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Kabupaten Pamekasan Tahun 2013 s.d 2018 (Rp. 000)
NO URAIAN PROYEKSI TAHUN
2013 2014 2015 2016 2017 2018
I Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan
781.299,00 853.578,00 944.835,00 1.059.130,00 1.201.440,00 1.373.316,00
Rencana Alokasi Pengeluaran Prioritas I
II.a Belanja Langsung 469.298,00 523.473,00 585.601,00 649.230,00 729.011,00 804.402,00
II.b Pembentukan Dana Cadangan
4.000,00 4.000,00 4.000,00 4.000,00 4.000,00 0
Dikurangi:
II.c Belanja Langung yang Wajib dan Mengikat
50.718,19 56.378,04 62.746,13 69.922,07 78.514,48 86.634,00
II.d Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat
13.151,00 13.151,00 13.151,00 13.151,00 13.151,00 13.151,00
II Total Rencana Pengeluaran (II.a+II.b-II.c-II.d)
409.428,81 457.943,96 510.703,87 870.156,93 641.345,52 704.616,90
Sisa Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Setelah Menghitung Alokasi Pengeluaran (I-II)
371.870,19 395.634,04 434.131,13 488.973,07 560.094,48 668.699,10
Rencana Alokasi Pengeluaran Prioritas II
III.a Belanja Tidak Langsung 800.686,00 862.906,00 984.935,00 1.123.000,99 1.282.000,81 1.464.000,07
Dikurangi
III.b Belanja Tidak Langsung yang Wajib dan Mengikat
385.825,81 467.271,96 550.703,87 634.027,92 721.906,33 795.300,97
III Total Rencana Pengeluaran (III.a-III.b)
414.860,19 370.395,04 434.131,13 488.973,07 560.094,48 668.699,10
Surplus Anggaran Riil atau Berimbang (I-II-III)
0 0 0 0 0 0
Sumber : Bappeda Kab. Pamekasan Data Diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa, dari tahun 2013 sampai
dengan tahun 2018, kapasitas riil kemampuan keuangan daerah berkisar
Rp. 470.921 juta sampai dengan Rp. 804.402,00 juta yang dalam
penggunaannya melalui pendekatan 3 (tiga) prioritas yaitu:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB III - 36
1. Prioritas Pertama, dialokasikan untuk pembangunan yang langsung
mencapai visi misi kepala daerah;
2. Prioritas Kedua, dialokasikan untuk pembangunan yang terkait dengan
urusan wajib dan pilihan pemerintah daerah lainnya sebagai
pendukung visi misi kepala daerah;
3. Prioritas Ketiga, digunakan untuk alokasi Belanja Tidak Langsung
seperti Bantuan Sosial, Hibah, Tambahan Penghasilan PNS dan Belanja
Tidak Langsung Lainnya yang dianggarkan menyesuaikan kemampuan
keuangan daerah.
Lebih jelasnya alokasi penggunaan dana untuk masing-masing prioritas per
tahun dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel III.13 Pendanaan Prioritas
Kabupaten Pamekasan Tahun 2013 s.d 2018 (Rp. 000)
URAIAN TAHUN
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Belanja Wajib dan Mengikat
572.181,00 629.399,00 692.339,00 761.572,00 837.730,00 921.503,00
Prioritas Pertama (Visi Misi)
409.428,81 457.943,96 510.703,87 870.156,93 641.345,52 704.616,90
Prioritas Kedua (Urusan Lainnya)
371.870,19 395.634,04 434.131,13 488.973,07 560.094,48 668.699,10
Prioritas Ketiga (Belanja Tidak Langsung Selain Gaji)
0 0 0 0 0 0
Jumlah 1.353.480,00 1.482.977,00 1.637.174,00 1.820,702,00 2.039.170,00 2.294.819,00
Sumber : DPPKA Kab. Pamekasan Data Diolah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB IV - 1
BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
1. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
Permasalahan yang ada pada saat ini dan permasalahan yang
diperkirakan terjadi lima tahun ke depan setelah memperhatikan permasalahan
yang dihadapi 5 (lima) tahun sebelumnya yang dihadapi Pemerintah Kabupaten
Pamekasan perlu mendapat perhatian dalam penyusunan dokumen rencana
pembangunan jangka menengah lima tahun. Dengan mengetahui
permasalahan yang ada selanjutnya akan dirumuskan dalam program dan
kegiatan untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Potensi ekonomi Kabupaten Pamekasan terutama bertumpu pada tiga
sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran
serta jasa-jasa.Potensi yang sangat besar tersebut memerlukan upaya-upaya
sedemikian rupa sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian dan
pertumbuhan ekonomi rakyat.Upaya yang dilakukan sangat dipengaruhi baik
oleh faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal terdiri dari kebijakan
Pemerintah Pusat dalam bidang ekonomi, kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa
Timur khususnya kebijakan pengembangan ekonomi wilayah Pulau dan
Kepulauan Madura, serta perkembangan perekonomian di Provinsi Jawa Timur
umumnya.
Tingkat pertumbuhan ekonomi suatu wilayah juga sangat dipengaruhi
kondisi non ekonomi berupa situasi sosial politik yang kondusif dan stabil.
Sedangkan faktor internal terdiri dari serangkaian upaya yang dilakukan
Pemerintah Kabupaten Pamekasan dalam mendukung dan mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah melalui kebijakan fiscal atau APBD, penguatan
kemandirian perekonomian melalui pembinaan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM), koperasi, industri pengolahan, pariwisata dan
perdagangan, serta penyediaan infrastruktur, perbaikan dan pemeliharaan
pasar-pasar.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB IV - 2
Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation”
antara kinerja pembangunan Kabupaten Pamekasan yang dicapai saat ini
dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai di masa datang
dengan kondisi riil saat perencanaan dilakukan. Guna membantu memastikan
visi dan misi kepala daerah yang telah dirumuskan dengan tepat, dibutuhkan
pengetahuan yang mendalam tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang dihadapi Kabupaten Pamekasan.
Permasalah pembangunan diperlukan dalam perumusan tujuan
pembangunan lima tahunan, yang selanjutnya akan dituangkan dalam
perumusan sasaran RPJMD. Indentifikaasi permasalahan pembangunan dapat
diverifikasi dari informais pada gambaran umum daerah dan sumber informasi
lainnya yang relevan.
Adapun permasalahan pembangunan secara umum yang terjadi di
Pamekasan dan kedepannya menjadi perhatian yang serius dari Pemkab
Pamekasan untuk ditindak lanjuti lima tahun kedepan adalah sebagai berikut:
1) Masih Rendahnya Kualitas Pendidikan dan Kurangnya Sarana
Prasarana Pelayanan Medis
a) Pendidikan masih belum secara konsisten berfungsi sebagai eskalator
yang menjamin mobilitas vertikal warga masyarakat. Secara umum,
kondisi dan kualitas pendidikan masyarakat umumnya masih
membutuhkan banyak pembenahan, bukan saja dari segi
ketersediaan prasarana dan sarana pendidikan yang belum merata,
tetapi juga akses dan kesadaran masyarakat akan arti penting
pendidikan yang masih harus terus ditingkatkan. Kelangsungan
pendidikan anak seringkali masih terkendala kewajiban anak untuk
mencari nafkah membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga
dan orang tuannya.
Angka melek huruf penduduk usia 10 tahun ke atas di Kabupaten
Pamekasan cenderung menurun. Angka rata-rata lama sekolah terus
membaik dari 4,73 (2006) menjadi 5,25 (2008), namun masih sangat
rendah karena hanya setingkat SD bukan setingkat pendidikan dasar.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB IV - 3
APK SD/MI dan SMA/SMK/MA masih fluktuatif. APK SD di tahun 2009
sebesar 111 prosen, tetapi tahun 2010 turun menjadi 103,56 prosen.
APK SMA di tahun 2009 sebesar 66 prosen, tahun 2010 naik menjadi
80 prosen, dan tahun 2011 naik kembali menjadi 86. Rasio
ketersediaan untuk jenjang SD sudah cukup memadai, tetapi untuk
jenjang SMP dan SMA masih kurang. Rasio guru, murid untuk jenjang
SD/MI/SMP/MTs sudah cukup memadai, namun untuk jenjang SMP
dan SMA/MA masih kurang.
b) Akses masyarakat (miskin) terhadap layanan kesehatan umumnya
masih kurang, meski sebagian besar telah ditangani melalui program
Jamkesmas/Jamkesda. Kebijakan subsidi kesehatan dalam banyak hal
hanya membantu mengganti biaya berobat, tetapi tidak mengganti
upah/penghasilan si miskin yang hilang selama mereka sakit. Fasilitas
layanan kesehatan yang ada, dalam banyak juga masih belum
sebanding dengan kebutuhan masyarakat.
2) Laju Pertumbuhan Ekonomi Yang Relatif Lambat
Dari tahun ke tahun sektor pertanian masih mendominasi PDRB
Kabupaten Pamekasan. Struktur ekonomi agraris yang menjadi sektor
ekonomi Pamekasan belum mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Pamekasan sehingga masih berada di bawah rata-rata
pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur.
Konstribusi sektor pertanian terhadap PDRB sejak tahun 2009 sampai
dengan tahun 2012 menjadi yang utama/yang terbesar Di sisi lain sektor
Perdagangan, restoran dan Hotel secara pelan dan pasti meningkat
walaupun belum cukup signifikan.
Dinamika perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi
dan meningkatnya aktivitas perekonomian rakyat di Kabupaten
Pamekasan, umumnya belum diimbangi dengan peningkatan taraf
kesajahteraan dan peningkatan IPM secara signifikan. Sebagian besar
masyarakat Kabupaten Pamekasan umumnya masih berpendidikan
rendah, belum memiliki kemampuan atau daya beli yang layak, dan tidak
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB IV - 4
pula didukung oleh kondisi kesehatan keluarga yang benar-benar
memadai, sehingga secara umum kondisi IPM masyarakat Kabupaten
Pamekasan masih membutuhkan berbagai pembenahan.
3) Tingginya Angka Kemiskinan Dan Masih Terbatasnya Perluasan
Dan Penyediaan Lapangan Kerja
Berdasarkan data dari Tim Nasional Percepatan Pengentasan Kemiskinan
(TNP2K) pada tahun 2011, jumlah penduduk di Kabupaten Pamekasan
sebanyak 179.200 jiwa. Jumlah ini setara dengan 20,94 prosen penduduk
Pamekasan berada di bawah garis kemiskinan. Angka kemiskinan yang
cukup tinggi ini disebabkan beberapa hal antara lain:
a. Pemenuhan kebutuhan dasar yang terjangkau dan bermutu bagi
keluarga miskin belum optimal
b. Masih rendahnya kemampuan dan ketrampilan keluarga miskin
c. Aksesibilitas keluarga miskin dalam rangka usahan skala mikro masih
rendah
d. Belum optimalnya pemberdayaan keluarga miskin.
Beberapa sektor yang perlu diperhatikan dalam penanganan kemiskinan
di Kabupaten Pamekasan adalah :
a. Pengembangan Sektor Koperasi dan UKM, melalui perkuatan modal
koperasi, volume usaha koperasi, peningkatan jumlah koperasi
utamanya sebagai koperasi sehat dan peningkatan jumlah anggota
koperasi.
b. Menumbuh kembangkan koperasi utamanya pada wilayah wilayah
pedesaan merupakan bentuk pemberdayan dan pengembangan
ekonomi kerakyatan berbasis kemampuan lokal, berkembangnya
koperasi pada banyak wilayah akan mendukung kelancaran arus
distribusi barang dan jasa serta akan meningkatkan jumlah uanmg
yang beredar dan berputar yang akan mendorong tingkat
pertumbuhan ekonomi.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB IV - 5
c. Pengembangan Industri dan Perdagangan,melalui pengembangan
cluster/wilayah industri kecil/kerajinan/industri kreatif bercirikan
Madura yang Islami, melalui pengembangan industri dan
perdagangan dengan model ini, akan mempermudah pembinaan,
pengawasan, sehingga kualitas tetap dapat terjaga serta
menghindarkan adanya persaingan yang tidak sehat antar pengusaha
kecil/mikro dan menengah pada cluster/wilayah yang dikembangkan.
d. Belum Memadainya Infrastruktur Daerah (Jalan/Jembatan,
Infrastruktur Irigasi, Perumahan Dan Permukiman Termasuk Jalan
Desa/Lingkungan)
4) Pengaruh Berkembangnya Teknologi yang Semakin Maju
Pasca pembangunan Jembatan Suramadu dan penetrasi teknologi
informasi, termasuk televisi dan internet, dalam beberapa kasus tentu
akan melahirkan pergeseran gaya hidup dan aspirasi sosial-ekonomi
masyarakat yang cenderung lebih konsumtif, yang ujung-ujungnya akan
dapat menyebabkan terjadinya pengurasan sumber-sumber dana
masyarakat ke luar daerah. Generasi muda yang seharusnya menjadi
tulang punggung pembangunan di masa depan, bukan tidak mungkin
justru menjadi kelompok masyarakat yang paling rawan menghadapi
godaan perubahan gaya hidup masyarakat urban yang makin konsumtif
dan permisif.
5) Masih Lemahnya Perencanaan Pembangunan dan Belum
Mandirinya Pemerintah Daerah Dalam Pembangunan Di Daerah
Partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan
berbagai kegiatan serta pengawasan program pembangunan secara
umum masih belum berkembang optimal. Keterlibatan masyarakat dalam
proses perencanaan program yang bottom-up planing, seringkalil masih
belum berkembang akibat keterbatasan pendidikan dan kurangnya akses
masyarakat terhadap saluran untuk menyalurkan aspirasi sosial-politiknya.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB IV - 6
Demikian pula Kemandirian bagi tataran pemerintahan tercermin dalam
kemampuan pembiayaan dengan kempuan dan kekuatan sendiri, tanpa
harus bergantung dengan pihak luar.Kemandirian ini dapat dilihat dari
beberapa aspek yaitu rasio PAD terhadap APBD, rasio keuangan daerah,
optimalisasi PDRB, perimbangan perbandingan pendapatan perkapita
dengan kebutuhan hidup masyarakat. Adapun rasio PAD terhadap APBD
yang ada di Kabupaten Pamekasan rata-rata sekitar 6,54 %.di masa yang
akan datang PAD kabupaten Pamekasan dapat mencapai 5,00% terhadap
APBD.
6) Kurang Optimalnya Pelayanan Reformasi Birokrasi Dan
Pelayanan Publik
Permasalahan yang terjadi dalam urusan pemerintahan umum antara
lain:
a. Belum dilaksanakannya secara merata Standar Pelayanan Minimum
(SPM);
b. Belum tersusunnya SOP;
c. Belum konsistennya penerapan Pola Pengembangan Karir sehingga
kelayakan pegawai di setiap SKPD dan rasio pelayanan tidak
seimbang, penempatan pegawai tidak sesuai dengan kompetensi dan
latar belakang pendidikan, mutasi pegawai terlalu cepat, aturan yang
berubah-rubah sehingga sulit mencapat tingkat profesionalitas
seperti yang diharapkan.
4.1. Faktor Penghambat Dan Pendorong Permasalahan Pembangunan Dan
Pengembangan
Dengan kondisi internal dan eksternal yang dimiliki Kabupaten
Pamekasan sebagaimana telah diuraikan di atas, serta memperhatikan
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pamekasan pada tahun 2012 yang
diperkirakan tumbuh sebesar 6,32 prosen, lebih tinggi dibanding pertumbuhan
tahun 2010 sebesar 5,75 prosen, maka pertumbuhan ekonomi tahun-tahun
yang akan datang diharapkan dapat tumbuh lebih pesat lagi. Pertumbuhan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB IV - 7
ekonomi sampai dengan tahun 2012 tersebut terutama didukung oleh kinerja
sektor Pertanian, Perdagangan, Hotel dan Restoran, Jasa, selengkapnya dapat
dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel IV.1
Agregat Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pamekasan Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2008 s.d 2011
NO LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010* 2011** 2012***
1 Atas Dasar Harga Berlaku
1. PDRB (Juta Rupiah) 3.965.510,07 4.385.414,21 4.916.858,68 5.615.288,48 6.360.325,89
2. PDRB Per Kapita (Rupiah) 5.116.991,87 5.580.330,35 6.177.594,53 7.015.637,85 7.769.172,00
3.
Pendapatan Regional (Juta
Rupiah)
3.606.940,10 3.988.874,10 4.471.965,97 5.107.212,80 5.607.303,70
4. Pendapatan Regional Perkapita
(Rupiah)
4.654.302,43 5.075.742,93 5.618.626,50 6.380.857,48 6.956.375,83
II
Atas Dasar Harga Konstan
(2000)
1. PDRB (Juta Rupiah) 1.953.007,33 2.054.203,80 2.172.391,96 2.307.330,72 2.453.183,98
2. PDRB Per Kapita (Rupiah) 2.520.110,27 2.613.923,16 2.729.253,40 2.882.558,92 2.996.012,58
3.
Pendapatan Regional (Juta
Rupiah)
1.776.411,53 1.868.457,55 1.975.840,56 2.098.566,86 2.205.951,97
4. Pendapatan Regional Perkapita
(Rupiah)
2.292.235,60 2.377.565,69 2.482.467,49 2.621.910,73 2.731.802,44
5. Jumlah Penduduk Pertengahan
Tahun
774.969 785.870 795.918 807.828 818.662
Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan Keterangan : * Angka Diperbaiki ** Angka Sementara *** Angka Sangat Sementara
Kontribusi masing-masing sektor terhadap Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) dalam kurun waktu Tahun 2008 -2012 dapat dilihat pada Tabel IV.2.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB IV - 8
Tabel IV.2
Distribusi Prosentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Pamekasan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku
Tahun 2008 s.d 2012 (%)
No Lapangan Usaha 2008 2009 2010* 2011** 2012***
1. Pertanian 50,19 49,47 49,24 48,59 48,34
2. Pertambangan & Penggalian 1,12 1,09 1,02 1,00 0,94
3. Industri Pengolahan 3,02 2,99 2,94 2,91 2,92
4. Listrik, Gas & Air Bersih 0,99 0,96 0,94 0,90 0,88
5. Konstruksi 4,79 4,98 5,09 5,35 5,22
6. Perdagangan, Hotel Dan Restoran 16,05 16,46 16,81 17,68 18,13
7. Pengangkutan & Komunikasi 4,04 4,09 4,11 4,08 4,17
8. Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan
6,53 6,55 6,53 6,46 6,50
9. Jasa - Jasa 13,26 13,41 13,32 13,03 12,90
Sumber : BPS Kabupaten Pamekasan Keterangan : * Angka Diperbaiki ** Angka Sementara *** Angka Sangat Sementara
Dalam tabel di atas jelas menunjukkan bahwa kontribusi tertinggi dalam
perekonomian Kabupaten Pamekasan masih didominasi oleh tiga sektor
andalan yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta
sektor jasa-jasa.
Sumbangan sektor pertanian terhadap peningkatan PDRB terutama
terjadi pada sub sektor tanaman bahan makanan yaitu sebesar 50,19 prosen
pada tahun 2008, sebesar 49,47 prosen pada tahun 2009, sebesar
49,24 prosen pada tahun 2010, sebesar 48,59 prosen pada tahun 2011, dan
sebesar 48,34 prosen pada tahun 2012.
Sumbangan sektor perdagangan, hotel dan restoran terhadap
peningkatan PDRB terutama terjadi pada sub sektor perdagangan besar dan
eceran yaitu sebesar 16,05 prosen pada tahun 2008, sebesar 16,46 prosen
pada tahun 2009, sebesar 16,81 prosen pada tahun 2010, sebesar
17,68 prosen pada tahun 2011, dan sebesar 18,13 prosen pada tahun 2012.
Sedangkan sumbangan sektor jasa-jasa terhadap peningkatan PDRB
terutama terjadi pada sub sektor pemerintahan umum yaitu sebesar
13,26 prosen pada tahun 2008, sebesar 13,41 prosen pada tahun 2009,
sebesar 13,32 prosen pada tahun 2010, sebesar 13,03 prosen pada tahun
2011, dan sebesar 12,90 prosen pada tahun 2012.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB IV - 9
Dalam rangka mencapai target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013
sebesar 6,52 prosen, dan proyeksi tahun 2018 sebesar 7,51 prosen, strategi
yang diterapkan diantaranya sebagai berikut:
1. Melakukan peningkatan aksesibilitas, kualitas dan kuantitas pelayanan
dasar bidang pendidikan dan kesehatan, sehingga masyarakat Pamekasan
menjadi lebih cerdas dan sehat;
2. Meningkatkan produksi dan produktivitas hasil pertanian, komoditas hasil
laut, serta usaha perikanan;
3. Membangun dan mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah(UMKM) agar dapat memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan
peningkatan produktivitas serta daya saing dan kemandirian UMKM di
pasar dalam dan luar negeri;
4. Meningkatkan kualitas hasil industri kecil dan menengah terutama produk-
produk unggulan daerah seperti batik Madura;
5. Mengembangkan dan memberikan perhatian secara khusus terhadap
komoditas unggulan melalui pemberdayaan masyarakat serta penyediaan
sarana dan prasarana pendukung pengembangan agribisnis;
6. Meningkatkan pengembangan informasi peluang pasar dan jaringan
pemasaran;
7. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata serta
pengembangan promosi pariwisata secara konsisten dan
berkesinambungan terutama wisata religi;
8. Meningkatkan dan percepatan pembangunan dan pengembangan,
pemeliharaan, dan perbaikan infrastruktur yang menunjang
pembangunan sektor pertanian dan wilayah perdesaan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB IV - 10
4.2. Isu Strategis
Bertitik tolak dari berbagai kondisi pembangunan dan pengembangan
yang akan dihadapi Kabupaten Pamekasan pada tahun 2013-2018, maka
dibutuhkan solusi-solusi strategis untuk mengatasi permasalahan yang akan
muncul selama lima tahun mendatang.
Isu-isu strategis yang mengemuka menjadi bahan pertimbangan dalam
merumuskan kebijakan utama pembangunan lima tahun ke depan yang sesuai
dengan visi dan misi Kepala Daerah terpilih.
Beberapa informasi dari masing-masing isu strategis ini, dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Perlunya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, melalui
peningkatan kualitas pendidikan dan peningkatan layanan
kesehatan dengan pokok –pokok informasi sebagai berikut :
a. Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pamekasan,
meningkat dari tahun ke tahun yaitu, sebesar 63,13 prosen pada
2008, sebesar 63,81 prosen untuk tahun 2009, pada tahun 2010
menjadi sebesar 64,60 prosen, sebesar 65,48 prosen pada tahun
2011, dan pada tahun 2012 menjadi sebesar 65,72 prosen.
b. Peningkatan dari tahun ke tahun ini, merupakan hal positif, namun
demikian dikaitkan dengan level IPM yang harus ditempuh, masih
berada pada level “menengah bawah” oleh sebab itu, perlu dilakukan
upaya Lanjutan dalam rangka menuju level “menengah atas”
c. Peningkatan asesbilitas dan peningkatan kualitas pendidikan serta
optimalisasi layanan kesehatan dengan biaya yang murah terjangkau.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan IPM dilakukan melalui
optimalisasi menuju meningkatnya rata-rata pendidikan bagi masyarakat
Kabupaten Pamekasan, meningkatnya usia harapan hidup serta
meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB IV - 11
2. Perlunya perluasan penyediaan lapangan kerja dalam upaya
menekan angka kemiskinan, dengan pokok – pokok informasi sebagai
berikut :
a. Tingkat kesempatan kerja Kabupaten Pamekasan tahun 2008 sebesar
96,58 prosen, dan terjadi peningkatan menjadi sebesar 97,82 prosen
pada tahun 2009. Adapun pada tahun 2010 terjadi penurunan
menjadi sebesar 96,47 prosen, pada tahun 2011 terjadi peningkatan
menjadi sebesar 97,11 prosen, dan pada tahun 2012 naik lagi
menjadi 97,70 prosen.
b. Kondisi data ini menggambarkan informasi positif, namun demikian,
masih diperlukan upaya lanjutan melalui penyediaan lapangan kerja
dalam rangka menekan angka pengangguran menjadi sekecil
mungkin.
c. Berdasarkan pendataan terakhir, angka kemiskinan Kabupaten
Pamekasan 20,94 prosen. Ini berarti masih memerlukan upaya untuk
menekan lebih rendah pada tahun – tahun mendatang.
d. Berbagai bantuan telah diberikan kepada masyarakat miskin melalui
pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan secara gratis
(terjangkau), pelatihan dan pemberdayaan masyarakat desa, bantuan
bahan pangan pokok, serta berbagai program/kegiatan lainnya.
Namun karena kondisi keterbatasan APBD program yang dibebankan
belum mampu menangani secara menyeluruh
e. Untuk itu, dalam rangka menekan angka kemiskinan, masih
diperlukan keterlibatan para pelaku ekonomi dan atau masyarakat
peduli kemiskinan maupun upaya penguatan usaha mandiri melalui
program/kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB IV - 12
3. Laju pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal perlu didorong
supaya lebih cepat, dengan pokok – pokok informasi sebagai berikut :
a. Dominasi sektoral PDRB Kabupaten Pamekasan dari tahun ke tahun
berada pada sektor pertanian, baru perdagangan dan jasa.
b. Struktur ekonomi Kabupaten Pamekasan meerupakan struktur
ekonomi agraris, sehingga dalam menunjang pertumbuhan ekonomi
relatif lambat, upaya intensifikasi pertanian maupun jaring distribusi
dan pemasaran hasil produk pertanian perlu dikembangkan sehingga
tingkat pertumbuhan ekonomi juga dapat didorong dari sektor lain.
c. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pamekasan tahun 2008 sebesar
5,53 prosen, yang kemudian menjadi sebesar 5,18 prosen, pada
tahun 2009, dan selanjutnya berturut-turut meningkat sebesar 5,75
prosen pada tahun 2010, sebesar 6,21 prosen pada tahun 2011 dan
diproyeksi sebesar 6,32 prosen pada tahun 2012.
d. Dikaitkan dengan laju pertumbuhan masing-masing sektor masih
perlu dipacu lebih cepat. Untuk itu, diperlukan upaya lanjutan untuk
menggeser dominasi struktur ekonomi Kabupaten Pamekasan dapat
melaju relatif lebih cepat dan kontribusi sektor lain utamanya
perdagangan dan jasa untuk tahun ke depan harus mampu
dikembangkan, karena pada sektor tesebut Kabupaten Pamekasan
masih memiliki peluang untuk tetap di atas Kabupaten Sampang dan
Sumenep.
e. Kurangnya penanaman investasi bentuk industri relatif sedikit,
berakibat cakupan penyerapan tenaga kerja relatif kecil, untuk itu,
diperlukan upaya lanjutan guna menarik investasi di Kabupaten
Pamekasan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB IV - 13
4. Perkembangan Teknologi informasi menimbulkan kekhawatiran
terhadap pengikisan budaya agamis, dengan pokok – pokok
informasi sebagai berikut :
a. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi serta telah
beroperasinya Jembatan Suramadu dan akan tumbuhnya kawasan
industri/perdagangan, dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap
perubahan pola kehidupan masyarakat Pamekasan, baik sosial
budaya maupun sosial ekonomi
b. Pada sisi lain masyarakat Pamekasan memiliki budaya agamis yang
perlu dipertahankan. Untuk itu, dalam merespons kondisi di atas,
diperlukan upaya lanjutan untuk tetap melestarikan budaya agamis di
lingkungan masyarakat Pamekasan.
5. Perlunya Pengelolaan Lingkungan Secara Arif Untuk Menghadapi
Globalisasi dan Perubahan Iklim, dengan pokok-pokok informasi
sebagai berikut:
a. Terjadinya globalisasi di berbagai sektor selain berdampak positif
namun juga mempunyai dampak negatif. Berkembangnya
perekonomian masyarakat dan berkembangnya investasi sering
berdampak terhadap banyaknya pengelolaan sumber daya alam yang
tidak memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan. Perubahan
peruntukan suatu kawasan sering berdampak terjadinya pencemaran
dan polusi sehingga menyebabkan terjadinya konflik-konflik
lingkungan.
b. Perubahan musim yang tidak menentu di berbagai belahan dunia
termasuk Indonesia menjadi indikasi bahwa perubahan iklim secara
global telah terjadi. La Nina dan El Nino sering terjadi sehingga
kekeringan dan banjir menjadi sesuatu yang tidak asing kita alami.
Perubahan iklim sering tidak diantisipasi secara berkelanjutan dan
masih banyak masyarakat dan instansi belum memahami pengelolaan
lingkungan yang arif dalam mengahadapi perubahan iklim.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB V - 1
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1. Visi
Berdasarkan perkembangan dan kondisi pembangunan yang dihadapi
Kabupaten Pamekasan 5 (lima) tahun yang akan datang maka dibutuhkan
solusi-solusi strategis untuk memenuhi tuntutan dimaksud. Oleh karena itu
Pemerintah Kabupaten Pamekasan perlu menetapkan visi yang dapat
memberikan motivasi kepada seluruh aparatur serta masyarakat pada
umumnya untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan tugas
kepemerintahan pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada
masyarakat.
Visi RPJMD yang merupakan visi Kepala Daerah Terpilih harus sejalan
dengan visi jangka panjang Kabupaten Pamekasan, sebagaimana terdapat
dalam RPJPD Kabupaten PamekasanTahun 2005 – 2025, yaitu :
“Terwujudnya Pamekasan yang Maju, Sejahtera, Berdaya Saing
Berbasis Agropolitan dan Minapolitan Secara Berkelanjutan Menuju
Ridho Allah SWT”
Penetapan visi diperlukan untuk memadukan gerak langkah setiap unsur
organisasi dan masyarakat untuk mengarahkan dan menggerakkan segala
sumber daya yang ada dalam menciptakan Kabupaten Pamekasan
sebagaimana yang dicita-citakan. Mengacu pada Visi RPJPD Kabupaten
Pamekasan tersebut, maka rumusan Visi RPJMD Kabupaten Pamekasan
Tahun 2013 – 2018 adalah :
“Terwujudnya Pamekasan yang Bersih , Sehat, Cerdas, dan
Sejahtera, Berlandaskan Iman dan Taqwa Didukung Aparat yang
Profesional”
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB V - 2
Penjelasan Visi:
- Bersih, artinya kondisi lingkungan masyarakat yang indah dan asri
serta bebas polusi.
- sehat, artinya mewujudkan budaya hidup bersih dan sehat bagi seluruh
masyarakat Kabupaten Pamekasan. Pamekasan.
- cerdas, artinya mampu mengambil keputusan, menetapkan tujuan,
tidak tergantung dan tidak menjadi pihak yang tersub ordinasi pihak lain
serta meningkatnya tingkat rata-rata pendidikan masyarakat,
berkurangnya angka buta huruf yang pada muaranya dapat
meningkatkan indeks pembangunan manusia di Kabupaten Pamekasan.
- Sejahtera, artinya mencapai taraf kehidupan yang tentram, nyaman,
secara sosial-ekonomi dan psikologis tidak kekurangan dan mampu
memenuhi paling-tidak kebutuhan dasar seluruh anggota keluarganya.
- Iman dan taqwa, artinya berpegang pada ajaran agama dengan
senantiasa menjalankan perintah dan menjauhi larangan dari tuhan
Yang Maha Kuasa.
- Profesional, artinya terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang
aspiratif, partisipatif dan akuntabel serta mampu memberikan pelayanan
yang optimal kepada masyarakat secara adil.
Jika dikaitkan antara visi RPJMD Kabupaten Pamekasan dengan visi RPJMD
Provinsi Jawa Timur serta visi RPJM Nasional, tampak adanya keterkaitan
yang saling melengkapi. Visi RPJMN adalah : “Indonesia yang mandiri,
maju, adil dan makmur” dan visi RPJMD Provinsi Jawa Timur adalah
:“Terwujudnya Jawa Timur yang makmur dan berakhlak dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia” maka Visi RPJM
Nasional, RPJMD Provinsi Jawa Rimur dan RPJMD Kabupaten Pamekasan,
mengarah pada tujuan yang sama yaitu mewujudkan masyarakat yang adil
makmur sejahtera sebagaimana diamanatkan dalam Undang – Undang
Dasar 1945.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB V - 3
5.2. Misi
Berdasarkan visi tersebut di atas ditetapkan sebagai berikut :
1. Memperluas pendidikan berbasis potensi daerah dan pemerataan
kualitas pendidikan;
2. Meningkatkan dan mengoptimalkan hidup bersih dan sehat melalui
peningkatan fasilitas layanan kesehatan;
3. Mempercepat pembangunan infrastruktur publik;
4. Meningkatkan pembangunan di bidang ekonomi dengan prioritas sektor
pertanian dan optimalisasi komoditas unggulan daerah yang
berwawasan lingkungan;
5. Melakukan percepatan reformasi birokrasi di segala bidang, dan tata
kelola kepemerintahan yang baik (transparan dan akuntabel);
6. Meningkatkan kemudahan pelayanan publik yang cepat, sederhana
serta murah.
Atas 6 (enam) Misi Kabupaten Pamekasan tersebut secara substansi
maknanya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Memperluas Pendidikan Berbasis Potensi Daerah dan
Pemerataan Kualitas Pendidikan, dimaksudkan memperluas dan
mempermudah aksesibilitas pendidikan, pemerataan pendidikan melalui
upaya peningkatan APM – APK untuk jenjang Pendidikan SD/MI sampai
dengan SMA/MA, utamanya pada penuntasan wajar dikdas 9 tahun,
selain itu upaya peningkatan kualitas hasil pendidikan juga perlu
dioptimalkan, sehingga angka putus sekolah dapat ditekan, angka
melanjutkan meningkat, nilai rata UAN/UNAS meningkat dan rata – rata
sekolah bagi masyarakat Pamekasan juga meningkat, yang didukung
sarana prasarana kependidikan yang cukup memadai dan kualitas tenaga
kependidikan yang mempunyai kompetensi pendidik secara cukup.
Pendidikan yang berbasis potensi lokal pada masyarakat Pamekasan
tentunya tidak akan meninggalkan basis Madura yang islami dan nilai
nilai keagamaan lain yang baik serta budi pekerti yang luhur.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB V - 4
2. Meningkatkan dan Mengoptimalkan Hidup Bersih dan Sehat
Melalui Peningkatan Fasilitas Layanan Kesehatan, dimaksudkan
bahwa layanan kesehatan bagi semua kalangan masyarakat utamanya
masyarakat miskin di Puskesmas/Pustu akan diupayakan terjangkau/
murah bahkan gratis, Kualitas dan kuantitas Puskesmas/Pustu secara
bertahap dan berkesinambungan akan ditingkatkan terus, kecukupan
tenaga medis dan para medis diupayakan lebih optimal pada tahun tahun
mendatang.
Pola layanan RSUD yang sudah berjalan melalui mekanisme BLUD akan
terus dikembangkan menuju Rumah Sakit yang mandiri, maju/modern
dan profesional, biaya layanan pasien miskin RSUD dan rawat inap kelas
3 diupayakan semurah mungkin bahkan gratis. Kecukupan dokter
spesialis dari tahun ke tahun akan diupayakan bertambah disesuaikan
dengan keperluan dan kebutuhan.
3. Mempercepat pembangunan infrastruktur publik, dimaksudkan
Pembangunan/Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan/Jembatan dan
Jaringan Irigasi serta infrastruktur industri dan perdagangan akan
diupayakan lebih optimal, sehingga dukungan infrastrukur
pengembangan perekonomian, peningkatan alur/arus distribusi barang
dan jasa dapat lebih lancar, peningkatan produksi dan produktivitas
pertanian dan perikanan kelautan dapat ditingkatkan, sekaligus
pembenahan kali/sungai dan jaringan irigasi diharapkan dapat
meningkatkan luas areal panen dan merupakan alat pengendalian banjir
di wilayah pertanian maupun permukiman.
4. Meningkatkan Pembangunan di Bidang Ekonomi Dengan
Prioritas Sektor Pertanian dan Optimalisasi Komoditas Unggulan
Daerah yang Berwawasan Lingkungan, dimaksudkan bahwa sektor
pertanian sebagai penyumbang PDRB terbesar perlu menjadi perhatian
yang serius dari semua pihak, peningkatan produksi dan produktivitas
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB V - 5
dilakukan melalui perbaikan pola tanam, pemberantasan hama,
pemupukan secara baik dan irigasi yang cukup.
Pengembangan pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan
(tanaman tahunan) maupun tanaman keras dan peternakan di
Kabupaten Pamekasan tentunya disesuaikan dengan potensi masing –
masing wilayah (berbasis komoditas unggulan daerah/wilayah).
Pengembangan perekonomian daerah juga akan didukung melalui
pengembangan Koperasi/Usaha Mikro dan UKM serta pengembangan
industri kecil/kreatif/pengrajin melalui pola pemberdayaan masyarakat
dan desa sebagai basis ekonomi kerakyatan.
5. Melakukan Percepatan Reformasi Birokrasi di Segala Bidang,
dan Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (Transparan dan
Akuntabel), dimaksudkan bahwa penataan kelembagaan dalam hal ini
organisasi SKPD secara periodik perlu dilakukan kajian/Analisis jabatan
dan atau review disesuaikan dengan perkembangnnya, penempatan
pegawai harus sesuai dengan kompetensinya, kecukupan pegawai perlu
dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan SKPD, demikian pula
pelatihan pegawai dalam bentuk pelatihan/pendidikan secara struktural
maupun fungsional perlu dilakukan terus , peningkatan etos kerja,
disiplin kerja dan budaya kerja juga perlu ditingkatkan, melalui
penerapan etika dan perilaku pegawai secara baik.
6. Meningkatkan Kemudahan Pelayanan Publik yang Cepat,
Sederhana Serta Murah, dimaksudkan bahwa layanan publik yang
baik, cepat, murah merupakan hak masyarakat untuk mendapat
pemenuhan dari lembaga publik dalam hal ini adalah Kabupaten
Pamekasan, karena layanan publik yang baik adalah salah satu ciri
berjalannya tugas kepemerintahan secara baik, oleh karena itu semua
SKPD yang mempunyai tugas terkait dengan layanan publik harus
menyusun standart pelayanan publik (SPP) dan disosialisasikan kepada
masyarakat/stakeholder dan pemangku kepentingan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB V - 6
5.3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan strategis yang menunjukkan
tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka
menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan
kerangka kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan yang mencakup
strategi, arah kebijakan, kebijakan umum, program dan kegiatan prioritas.
Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam 5
(lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi
dan misi serta didasarkan pada permasalahan dan isu-isu strategis. Tujuan
tidak seluruhnya dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi tetap
menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa datang. Tujuan juga
diselaraskan dengan amanat pembangunan nasional yang ditetapkan dalam
RPJM nasional dan propinsi yang ditetapkan dalam RPJMD Provinsi Jawa
Timur.
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Kabupaten
Pamekasan dari masing-masing tujuan dalam rumusan yang lebih spesifik
dan terukur dalam suatu indikator beserta targetnya. Indikator kinerja
sasaran adalah tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran yang akan
diwujudkan selama 5 (lima) tahun. Setiap indikator kinerja disertai dengan
rencana tingkat capaian (target).
Untuk merealisasikan pelaksanaan misi Pemerintah Kabupaten Pamekasan,
perlu ditetapkan tujuan pembangunan daerah (goal) yang akan dicapai
dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Tujuan pembangunan daerah ini
ditetapkan untuk memberikan arah terhadap program pembangunan
Kabupaten secara umum. Sementara sasaran merupakan hasil yang
diharapkan dari suatu tujuan (goal) yang telah ditetapkan.
Dalam rangka memberikan kepastian operasionalisasi dan keterkaitan
terhadap peran visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat
dilihat dari tabel berikut:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB V - 7
Tabel V.1
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Kabupaten Pamekasan
VISI : Terwujudnya Pamekasan yang Bersih , Sehat, Cerdas, dan Sejahtera,
Berlandaskan Iman dan Taqwa Didukung Aparat yang Profesional”
NO MISI TUJUAN SASARAN
1
Memperluas
pendidikan berbasis
potensi daerah dan
pemerataan kualitas
pendidikan
Mewujudkan masyarakat
pamekasan yang cerdas,
terampil dan terdidik
berlandaskan iman dan taqwa
Meningkatnya akses dan
pemerataan, peningkatan
kualitas hasil pelayanan
pendidikan
Meningkatnya kualitas dan
relevansi pendidikan
2
Meningkatkan dan
mengoptimalkan
hidup bersih dan
sehat melalui
peningkatan fasilitas
layanan kesehatan
Mewujudkan masyarakat
pamekasan yang sehat dengan
fasilitas dan layanan kesehatan
yang memadai.
Meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat
Meningkatnya perilaku hidup
bersih dan sehat
Meningkatnya Layanan RSUD
Meningkatnya pemberdayaan
perempuan dan perlindungan
anak, dan
Semakin mantapnya KB dan
KS
3
Mempercepat
pembangunan
infrastruktur publik
Meningkatkan infrastruktur
penunjang kehidupan dan
mobilitas masyarakat
Meningkatnya Pembangunan
dan rehabilitasi jalan dan
jembatan, jaringan irigasi dan
konservasi sumber daya air,
transportasi yang layak dan
memadai
Meningkatnya kualitas
permukiman
Meningkatnya sarana dan
prasarana transportasi
4
Meningkatkan
Pembangunan di
bidang ekonomi
dengan prioritas
sektor pertanian dan
optimalisasi
komoditas unggulan
daerah yang
berwawasan
lingkungan
Meningkatkan produksi dan
produktifitas sektor pertanian,
perkebunan dan perikanan
Meningkatnya Pembangunan
pertanian/peternakan
Meningkatnya Ketahanan
Pangan Daerah serta
Meningkatnya Kapasitas dan
Peran serta Masyarakat
Meningkatnya Pembangunan
kehutanan dan perkebunan
Meningkatnya Pembangunan
Perikanan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB V - 8
NO MISI TUJUAN SASARAN
Mendorong pertumbuhan sektor
periwisata
Meningkatnya Kunjungan
Wisata
Menurunkan angka kemiskinan
dan kesenjangan sosial
Berkurangnya Angka
Kemiskinan dan kesenjangan
Sosial dan Kesenjangan Antar
Wilayah
Meningkatkan kesejahteraan
tenaga kerja melalui perluasan
lapangan kerja
Meningkatnya Kualitas dan
Kompetensi Tenaga Kerja
Serta Penyediaan Lapangan
Kerja
Memperkuat iklim usaha UMKM
dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan
penurunan angka kemiskinan
Meningkatnya Koperasi,
UMKM dan Etos
Kewirausahaan Dalam Rangka
Peningkatan Ekonomi
Masyarakat
Meningkatkan investasi dan
penanaman modal dalam rangka
menumbuhkan perekonomian
daerah
Meningkatnya investasi/
penanaman modal daerah
Menjaga dan melestarikan
lingkungan agar tetap asri,
sehat, kondusif dalam rangka
kelangsungan pembanguna
Meningkatnya daya dukung
lingkungan terhadap
perlaksanaan pembangunan
5
Melakukan
percepatan
reformasi birokrasi
di segala bidang,
dan tata kelola
kepemerintahan
yang baik
(transparan dan
akuntabel)
Meningkatkan transparansi,
partisipasi masyarakat dan
akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah
Terwujudnya manajemen
perencanaan yang efektif dan
memperhatikan keinginan
masyarakat yang memadai
didukung kajian secara
memadai
Meningkatnya penataan
kawasan daerah sesuai RTRW
dan Peraturan Perundangan
lainnya
Terwujudnya sistem inovasi
daerah (SIDa) bagi terciptanya
daya saing daerah dan
kesejahteraan masyarakat
Meningkatkan layanan publik
melalui tata kelola pemerintahan
yang baik
Terwujudnya reformasi
birokrasi yang profesional,
bebas KKN
Meningkatnya peran serta
lembaga legeslatif dalam
menyelenggarakan tugas
kepemerintahan dan
peningkatan layanan kepada
masyarakat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB V - 9
NO MISI TUJUAN SASARAN
Meningkatnya fungsi
kesekretariatan dan
pengembangan lembaga
pemerintahan yang
profesional, efektif dan efisien
Mewujudkan pengelolaan
keuangan secara transparan dan
akuntabel
Meningkatnya kualitas
pengelolaan keuangan dan
aset daera
Mewujudkan masyarakat
madani, kondusif dan berbasis
religius toleran dan bertanggung
jawab
Meningakatnya Ketentraman
dan Ketertiban Masyarakat,
serta Penegakan Supremasi
Hukum yang Berkeadilan,
Transparan, dan Profesional.
Meningkatkan kewaspadaan dan
upaya penanggulangan bencana
Meningkatnya upaya
penanngulangan bencana
secara efektif dan efisien
Mengembangkan potensi dan
bakat pemuda di bidang Olah
raga seni dan budaya
Meningkatnya potensi pemuda,
olahraga dan seni budaya
daerah
Memberdayakan masyarakat dan
desa untuk mendukung
pertumbuhan daerah
Meningkatnya keberdayaan
masyarakat dan desa untuk
mendukung pertumbuhan
daerah
Meningkatkan sistem
pengelolaan arsip agar dapat
termanfaatkan secara maksimal
Meningkatnya utilitas
kearsipan bagi masyarakat
luas
6 Meningkatkan
kemudahan
pelayanan publik
yang cepat,
sederhana serta
murah
Mewujudkan kepuasan
masyarakat terhadap layanan
Publik melalui media informasi
dan komunikasi yang baik
menuju masyarakat yang
bertanggungjawab berbasis
iman dan taqwa.
Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Publik yang Benar-
benar Prima, serta Penerapan
SPM (Standar Pelayanan
Minimal) pada Seluruh
Lembaga Layanan Publik
Meningkatnya tertib
administrasi kependudukan
dan meningkatnya kualitas
layanan kependudukan
Meningkatnya kualitas
keimanan dan ketaqwaan
masyarakat serta keleluasaan
untuk menjalankan dan
memenuhi kewajiban syariat
agama sesuai dengan
keyakinannya.
Meningkatnya Penyelesaian
Ijin Lokasi tepat waktu
Meningkatnya sistem
komunikasi informasi dan
media massa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 1
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
trategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif
tentang bagaimana Pemerintah daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD
dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi
juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transformasi, informasi dan
perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategis tidak saja mengagendakan aktivitas
pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan
layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya
upaya memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen serta
pemanfaatan teknologi informasi.
6.1. Strategi
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi dijadikan salah satu
rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy focused
management). Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan
bagaimana sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan
serangkaian arah kebijakan.
Rumusan strategi menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana pemerintah
daerah menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder
pembangunan daerah. Di sini penting untuk mendapatkan parameter utama
yang menunjukkan bagaimana strategi tersebut menciptakan nilai (strategy
objective). Melalui parameter tersebut, dapat dikenali indikasi keberhasilan
atau kegagalan suatu strategi sekaligus untuk menciptakan budaya “berpikir
strategis” dalam menjamin bahwa transformasi menuju pengelolaan
pembangunan daerah yang baik, partisipatif, transparan, akuntabel dan
berkomitmen terhadap kinerja; strategi harus dikendalikan dan dievaluasi
(learning process).
S
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 2
6.2. Arah Kebijakan
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengerahkan perumusan strategi
yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari
tahun ke tahun selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan
merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan
pengaturan pelaksanaannya.
Arah kebijakan Kabupaten Pamekasan merupakan fokus/tema
pembangunan setiap tahunnya selama 5 (lima) tahun. Penahapan dan
fokus/tema ini mencerminkan urgensi permasalahan yang hendak
diselesaikan, berkaitan dengan pengaturan waktu. Penekanan fokus/tema
dalam setiap tahunnya selama 5 (lima) tahun memiliki kesinambungan dari
satu periode ke periode lainnya dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan
dan sasaran yang telah ditetapkan.
Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan yang telah
ditetapkan dan mencermati isu-isu strategis, permasalahan–permasalahan
yang dihadapi, peluang, ancaman maka dirumuskan strategi dan arah
kebijakan pembangunan sebagai berikut :
6.2.1. Strategi dan Arah Kebijakan Misi 1
Misi pertama yaitu Memperluas pendidikan berbasis potensi daerah dan
pemerataan kualitas pendidikan yang bertujuan untuk Mewujudkan
masyarakat Pamekasan yang cerdas, terampil dan terdidik berlandaskan
iman dan taqwa. Terhadap pencapaian tujuan tersebut ditetapkan sasaran
sebagai berikut :
1. Meningkatnya akses dan pemerataan, peningkatan kualitas hasil
pelayanan pendidikan dengan strategi pencapaian yaitu Pemerataan
pendidikan sesuai kebutuhan masyarakat, tidak diskriminatif dengan
biaya murah (gratis), yang didukung dengan sarana dan prasarana
pendidikan dan perpustakaan yang memadai, dengan arah kebijakan
antara lain :
- Menyelenggarakan sistem pendidikan murah dalam rangka
mewujudkan pemerataan dan mencerdaskan masyarakat;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 3
- Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan.
2. Meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan yang akan dicapai
melalui strategi Peningkatan kualitas hasil pendidikan yang didukung
dengan kompetensi tenaga pendidik yang memadai dengan arah
kebijakan sebagai berikut :
- Meningkatkan kualitas hasil penyelenggaraan pendidikan;
- Meningkatkan kualitas SDM tenaga Pendidikan;
- Meningkatkan layanan perpustakaan.
6.2.2. Strategi dan Arah Kebijakan Misi 2
Misi Meningkatkan dan mengoptimalkan hidup bersih dan sehat melalui
peningkatan fasilitas layanan kesehatan memiliki tujuan pencapaian berupa
Terwujudnya masyarakat Pamekasan yang sehat dengan fasilitas dan
layanan kesehatan yang memadai. Dalam mencapai tujuan tersebut
ditetapkan sasaran, strategi dan arah kebijakan sebagai berikut :
1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan strategi
meningkatkan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan peran serta
masyarakat serta arah kebijakan sebagai berikut :
- Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan yang memadai;
- Meningkatkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan;
- Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
(promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif);
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan.
2. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat dengan strategi
optimalisasi sumber daya dalam rangka mewujudkan pola hidup bersih
dan sehat yang diikuti dengan arah kebijakan berupa Meningkatkan
peran serta aktif masyarakat bidang kesehatan.
3. Meningkatnya Layanan RSUD yang akan dicapai melalui strategi
Pengembangan RSUD, melalui dukungan kecukupan tenaga medis dan
paramedis serta sarana dan prasarana rumah sakit secara memadai
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 4
yang diarahkan melalui kebijakan berupa Pengembangan RSUD melalui
pola BLUD.
4. Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
melalui strategi peningkatan iklim kondusif bagi pengembangan
keberdayaan perempuan dan anak melalui kemandirian berusaha dan
ketahanan keluarga dengan arah kebijakan sebagai berikut :
- Penguatan kelembagaan organisasi wanita; dan
- Meningkatkan perlindungan perempuan dan anak.
5. Pemantapan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang dicapai
melalui strategi Pemantapan kapasitas pelayanan KB di klinik KB
Pemerintah dan swasta melalui penyediaan sarana dan prasarana
pelayanan KB dengan arah kebijakan sebagai berikut :
- Pemantapan Program KB; dan
- Meningkatkan Keluarga Sejahtera.
6.2.3. Strategi dan Arah Kebijakan Misi 3
Misi ketiga yaitu Mempercepat pembangunan infrastruktur publik
mempunyai tujuan Meningkatnya infrastruktur penunjang kehidupan dan
mobilitas masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui penetapan
sasaran, strategi dan arah kebijakan sebagai berikut :
1. Meningkatnya Pembangunan dan rehabilitasi jalan dan jembatan,
jaringan irigasi dan konservasi sumber daya air, transportasi yang
layak dan memadai. Pencapaiannya dilakukan dengan strategi :
a) Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan
dengan arah kebijakan :
- Penyediaan sistem informasi/database infrastruktur;
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan.
b) Meningkatkan pembangunan infrastruktur irigasi dan
penanggulangan banjir dengan arah kebijakan Meningkatkan
kualitas dan kuantitas infrastruktur irigasi serta pengelolaan dan
konservasi sumber daya air.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 5
2. Meningkatnya kualitas permukiman dilakukan dengan strategi
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pemukiman
dan arah kebijakan Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana
pemukiman perkotaan dan pedesaan.
3. Meningkatnya sarana dan prasarana transportasi dengan strategi
Meningkatkan ketersediaan kelengkapan jalan dan angkutan umum
dan arah kebijakan sebagai berikut :
- Pemenuhan fasilitas kelengkapan jalan;
- Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan angkutan umum.
6.2.4. Strategi dan Arah Kebijakan Misi 4
Misi Meningkatkan Pembangunan di bidang ekonomi dengan prioritas sektor
pertanian dan optimalisasi komoditas unggulan daerah yang berwawasan
lingkungan mempunyai tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan sebagai
berikut :
1. Meningkatnya produksi dan produktivitas sektor pertanian, perkebunan
dan perikanan, tujuan ini mempunyai sasaran sebagai berikut :
a) Meningkatnya Pembangunan pertanian/peternakan yang dicapai
melalui strategi dan arah kebijakan sebagai berikut :
- Optimalisasi ketersediaan sarana dan prasarana produksi
pertanian dengan arah kebijakan Meningkatkan Produksi,
Produktivitas dan Luas Panen Tanaman Pertanian;
- Optimalisasi Pembinaan Kelompok Tani dengan arah kebijakan
Meningkatkan Kesejahteraan dan Kualitas Sumber Daya
Manusia Pertanian;
- Optimalisasi promosi produk unggulan daerah baik di tingkat
propinsi maupun nasional dengan arah kebijakan Mewujudkan
dan mengembangkan agrobisnis yang berdaya saing.
b) Meningkatnya Ketahanan Pangan Daerah serta Meningkatnya
Kapasitas dan Peran serta Masyarakat dicapai melalui strategi
optimalisasi Sumber Daya ketahanan pangan daerah dan arah
kebijakan sebagai berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 6
- Penyediaan lumbung pangan menuju desa mandiri;
- Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi peningkatan dan
peran serta masyarakat.
c) Meningkatnya Pembangunan kehutanan dan perkebunan melalui
strategi Penguatan dan Perluasan Sumber Daya Kehutanan dan
Perkebunan serta arah kebijakan Meningkatkan produksi dan
produktivitas tanaman perkebunan dan menjaga kelestarian hutan
rakyat.
d) Meningkatnya Pembangunan perikanan dicapai dengan strategi
Penguatan dan Perluasan Sumber Daya Perikanan serta arah
kebijakan sebagai berikut :
- Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan;
- Melaksanakan upaya pemberdayaan masyarakat petani dan
nelayan dan pengusaha kecil dan mikro.
2. Mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dengan sasaran
Meningkatnya Kunjungan Wisata yang dapat dicapai melalui strategi
Promosi dan Eksplorasi sektor pariwisata serta arah kebijakan berupa
Pengembangan potensi pariwisata.
3. Menurunnya angka kemiskinan dan kesenjangan sosial dengan sasaran
Berkurangnya Angka Kemiskinan dan kesenjangan Sosial dan
Kesenjangan Antar Wilayah yang didukung oleh strategi berupa
sinergitas antar wilayah untuk mendukung pengentasan kemiskinan
yang diarahkan melalui kebijakan Meningkatkan akses masyarakat
miskin pada kegiatan ekonomi dan meningkatkan keberpihakan.
4. Meningkatnya kesejahteraan tenaga kerja melalui perluasan lapangan
kerja yang memiliki sasaran berupa Meningkatnya Kualitas dan
Kompetensi Tenaga Kerja Serta Penyediaan Lapangan Kerja yang
dapat dicapai melalui strategi Pemberdayaan dan peningkatan
kapasitas tenaga kerja dengan arah kebijakan Mendorong
profesionalitas kerja dan menciptakan hubungan industrial kerja yang
harmonis.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 7
5. Memperkuat iklim usaha UMKM dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan penurunan angka kemiskinan memiliki
sasaran berupa Meningkatnya Koperasi, UMKM dan Etos
Kewirausahaan Dalam Rangka Peningkatan Ekonomi Masyarakat yang
dicapai melalui strategi dan arah kebijakan sebagai berikut :
a) Meningkatkan akses dan iklim usaha UMKM dan koperasi sejalan
dengan pengembangan dunia usaha dengan arah kebijakan
Penguatan ekonomi kerakyatan melalui peningkatan kompetensi
dan daya saing usaha koperasi dan UMKM.
b) Mengoptimalkan kapasitas industri yang ada dan mengembangkan
potensi baru dengan arah kebijakan yaitu :
- Mengembangkan sektor industri kecil, menengah dan kreatif;
- Meningkatkan fasilitasi manajemen dan pemasaran hasil
produksi industri kecil, menengah dan kreatif.
c) Meningkatkan sarana dan prasarana perdagangan, sistem dan
jaringan distribusi barang serta pengembangan pasar dalam dan
luar daerah dengan arah kebijakan yaitu :
- Pengembangan dan penataan sarana dan prasarana
perdagangan;
- Pengawasan distribusi dan ketersediaan barang;
- Peningkatan perlindungan konsumen.
6. Meningkatnya investasi dan penanaman modal dalam rangka
menumbuhkan perekonomian daerah yang mempunyai sasaran
Meningkatnya investasi/ penanaman modal daerah. Pencapaian
sasaran ini dilakukan dengan strategi Mengembangkan iklim yang
kondusif bagi investasi dan pelaku usaha ekonomi baru serta arah
kebijakannya yaitu Menciptakan iklim investasi yang kondusif.
7. Menjaga dan melestarikan lingkungan agar tetap asri, sehat, kondusif
dalam rangka kelangsungan pembangunan. Tujuan ini memiliki
sasaran Meningkatnya daya dukung lingkungan terhadap perlaksanaan
pembangunan. Untuk mencapai sasaran ini dilakukan dengan strategi
Pelestarian Lingkungan Hidup secara Berkelanjutan dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 8
memperhatikan kaidah-kaidah berkelanjutan dan arah kebijakan
sebagai berikut :
- Peningkatan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup;
- Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhatikan
kelestariannya;
- Peningkatan pengelolaan dan ketersediaan ruang terbuka hijau;
- Peningkatan kebersihan lingkungan;
- Pengurangan beban pencemaran lingkungan.
6.2.5. Strategi dan Arah Kebijakan Misi 5
Misi kelima yaitu Melakukan percepatan reformasi birokrasi di segala
bidang, dan tata kelola kepemerintahan yang baik (transparan dan
akuntabel) yang mempunyai tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan
sebagai berikut :
1. Meningkatnya transparansi, partisipasi masyarakat dan akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan daerah, tujuan ini mempunyai sasaran
sebagai berikut :
a) Terwujudnya manajemen perencanaan yang efektif, partisipatif,
inovatif dan memperhatikan keinginan masyarakat yang memadai
didukung kajian secara memadai yang dicapai melalui strategi dan
arah kebijakan sebagai berikut :
- Mewujudkan pelaksanaan perencanaan pembangunan secara
sistematis dan terpadu dengan arah kebijakan Meningkatkan
koordinasi, integrasi dan Sinkronisasi perencanaan
pembangunan lintas sektor serta Mengakomodasi aspirasi
masyarakat khususnya dalam perencanaan pembangunan
daerah.
b) Meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai RTRW dan
Peraturan Perundangan lainnya yang dicapai melalui strategi dan
arah kebijakan sebagai berikut :
- Optimalisasi perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata
ruang dengan arah kebijakan Penyusunan perencanaan tata
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 9
ruang dan Meningkatkan koordinasi pemanfaatan ruang dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
c) Terwujudnya sistem inovasi daerah (SIDa) bagi terciptanya daya
saing daerah dan kesejahteraan masyarakat yang dicapai melalui
strategi dan arah kebijakan sebagai berikut :
- Melaksanakan litbang, pengkajian, pengoperasian, penerapan,
dan perekayasaan dalam menumbuhkembangkan inovasi bagi
percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi, dengan
arah kebijakan merumuskan kebijakan inovasi (road map,
grand design, dan action plan) berskala Kabupaten dan
melaksanakan litbang, pengkajian, penerapan perekayasaan,
dan pengoperasian dalam rangka penguatan SIDa.
2. Meningkatnya layanan publik melalui tata kelola pemerintahan yang
baik, tujuan ini dengan sasaran sebagai berikut :
a) Terwujudnya reformasi birokrasi yang profesional, bebas KKN yang
dicapai melalui strategi memperluas kesempatan aparatur dalam
meningkatkan kualitas dan kapasitasnya dengan arah kebijakan
meningkatkan kapasitas SDM aparatur yang profesional dan
kompeten.
b) Meningkatnya peran serta lembaga legislatif dalam
menyelenggarakan tugas kepemerintahan dan peningkatan
layanan kepada masyarakat yang dicapai melalui strategi
meningkatkan fungsi lembaga legislatif sebagai mitra eksekutif
dalam menyelenggarakan tugas kepemerintahan dengan arah
kebijakan meningkatkan fungsi lembaga legislatif.
c) Meningkatnya fungsi kesekretariatan dan pengembangan lembaga
pemerintahan yang profesional, efektif dan efisien yang dicapai
melalui strategi Pengelolaan layanan administrasi secara efektif dan
efisien berbasis budaya pemerintahan yang bersih, akuntabel,
transparan, dan bebas dengan arah kebijakan sebagai berikut :
- Meningkatkan kualitas dan manjemen layanan administratif
kepada Sekda dan SKPD terkait;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 10
- Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam merumuskan
penanganan masalah lintas sektor;
- Menegakkan supremasi hukum.
3. Terwujudnya pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel
dengan sasaran Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset
daerah yang dapat dicapai melalui strategi :
a) Peningkatan pengelolaan keuangan dan aset daerah dengan
mengedepankan kebutuhan masyarakat serta arah kebijakan
sebagai berikut :
- Meningkatkan transparansi pelaksanaan penganggaran;
- Meningkatkan kompetensi pengawasan.
b) Optimalisasi Penerimaan Daerah dengan arah kebijakan sebagai
berikut :
- Mengitensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan asli daerah;
4. Terwujudnya masyarakat madani, kondusif dan berbasis religius
toleran dan bertanggung jawab dengan sasaran Meningkatnya
Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat, serta Penegakan Supremasi
Hukum yang Berkeadilan, Transparan, dan Profesional melalui strategi
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan suasana
kondusif serta arah kebijakan sebagai berikut :
- Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap politik dan hukum;
- Meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama;
- Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat serta membangun
komunikasi politik yang terbuka dan saling menghormati;
- Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap keamanan
lingkungan.
5. Meningkatkan kewaspadaan dan upaya penanggulangan bencana
dengan sasaran Meningkatnya upaya penanggulangan bencana secara
efektif dan efisien melalui strategi peningkatan sarana prasarana dan
kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana serta arah
kebijakannya sebagai berikut :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 11
- meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penanggulangan
bencana;
- Meningkatkan sarana prasarana penanggulangan bencana.
6. Mengembangkan potensi dan bakat pemuda di bidang Olah raga seni
dan budaya dengan sasaran Meningkatnya potensi pemuda, olahraga
dan seni budaya daerah melalui strategi dan arah kebijakan sebagai
berikut :
- Peningkatan peran serta generasi muda dengan arah kebijakan
Meningkatkan peran generasi muda;
- peningkatan sarana dan prasarana keolahragaan dengan arah
kebijakan Meningkatkan prestasi olahraga dan meningkatkan
fasilitas olah raga;
- Peningkatan kepedulian masyarakat terhadap seni, budaya dan
nilai-nilai tradisi dengan arah kebijakan Mengembangkan seni dan
budaya nilai tradisi.
7. Memberdayakan masyarakat dan desa untuk mendukung pertumbuhan
daerah memiliki sasaran berupa Meningkatnya keberdayaan
masyarakat dan desa untuk mendukung pertumbuhan daerah yang
dapat dicapai melalui strategi Peningkatan akses dan kapasitas
masyarakat dan desa dalam pembangunan daerah yang diarahkan
melalui kebijakan Memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi
partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan.
8. Meningkatnya sistem pengelolaan arsip agar dapat termanfaatkan
secara maksimal dengan sasaran Meningkatnya utilitas kearsipan bagi
masyarakat luas yang dicapai melalui strategi Memperluas akses
masyarakat dalam memanfaatkan arsip daerah serta arah kebijakannya
Memberikan layanan prima terhadap pengguna arsip.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 12
6.2.6. Strategi dan Arah Kebijakan Misi 6
Misi Meningkatkan kemudahan pelayanan publik yang cepat, sederhana
serta murah yang bertujuan untuk Mewujudkan kepuasan masyarakat
terhadap layanan Publik menuju masyarakat yang bertanggung jawab
berbasis iman dan taqwa. Dalam mencapai tujuan tersebut ditetapkan
sasaran, strategi dan arah kebijakan sebagai berikut :
1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang benar-benar Prima, serta
Penerapan SPM (Standar Pelayanan Minimal) pada Seluruh Lembaga
Layanan Publik dengan strategi Optimalisasi sarana prasarana layanan
publik dengan arah kebijakan Peningkatan penyelenggaraan
pemerintahan yg efektif dan efisien.
2. Meningkatnya tertib administrasi kependudukan dan meningkatnya
kualitas layanan kependudukan dengan strategi memberdayakan
fasilitas pendukung administrasi kependudukan sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas layanan yang diarahkan melalui kebijakan
Peningkatan layanan prima terkait dengan adminstrasi kependudukan.
3. Meningkatnya kualitas keimanan dan ketaqwaan masyarakat serta
keleluasaan untuk menjalankan dan memenuhi kewajiban syariat
agama sesuai dengan keyakinannya dengan strategi
mengkoordinasikan dan memobilisasi stake holder bidang keimanan
dan ketaqwaan dalam rangka mewujudkan masyarakat madani dengan
arah kebijakan Meningkatnya ketaqwaan dan kerukunan hidup umat
beragama.
4. Meningkatnya Penyelesaian Ijin Lokasi tepat waktu dengan strategi
meningkatkan kapasitas sumber daya menuju stardart pelayanan ijin
lokasi dengan arah kebijakan Peningkatan layanan prima penerbitan
ijin lokasi.
5. Meningkatnya sistem komunikasi dan media massa dengan strategi
mengembangkan sistem informasi dan komunikasi secara terpadu
untuk mendukung informasi layanan publik, dengan arah kebijakan
mengembangkan sistem informasi dan komunikasi berbasis pada
pengembangan TI.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 13
Tabel VI.1
Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Pamekasan
Misi 1 : Memperluas pendidikan berbasis potensi daerah dan pemerataan kualitas
pendidikan
Tujuan : Terwujudnya masyarakat pamekasan yang cerdas, terampil dan terdidik
berlandaskan iman dan taqwa
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya akses dan
pemerataan, peningkatan
kualitas hasil pelayanan
pendidikan
1 Pemerataan pendidikan
sesuai kebutuhan
masyarakat, tidak
diskriminatif dengan biaya
murah (gratis), yang
didukung dengan sarana dan
prsarana pendidikan dan
perpustakaan yang memadai
1 Menyelengarakan system
pendidikan murah dalam
rangka mewujudkan
pemerataan dan
mencerdaskan masyarakat.
2 Meningkatkan sarana dan
prasarana pendidikan.
Meningkatnya kualitas dan
relevansi pendidikan
2 Peningkatan kualitas hasil
pendidikan yang didukung
dengan kompetensi tenaga
pendidikan yang memadai
1 Meningkatkan kualitas hasil
penyelenggaraan
pendidikan.
2 Meningkatkan kualitas SDM
tenaga Pendidikan.
3 Meningkatkan layanan
perpustakaan
Misi 2 : Meningkatkan dan mengoptimalkan hidup bersih dan sehat melalui peningkatan
fasilitas layanan kesehatan.
Tujuan : Terwujudnya masyarakat pamekasan yang sehat dengan fasilitas dan layanan
kesehatan yang memadai.
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat
1 Peningkatan upaya pelayanan
kesehatan masyarakat dan
peran serta masyarakat
1 Meningkatkan ketersediaan
sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan yang
memadai
2 Meningkatkan ketersediaan
obat dan perbekalan
kesehatan.
3 Meningkatkan upaya
pelayanan kesehatan dasar
bagi masyarakat (promotif,
preventif, kuratif,
rehabilitatif)
4 Meningkatkan kualitas dan
kuantitas tenaga
kesehatan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 14
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya perilaku hidup
bersih dan sehat
1
optimalisasi sumber daya
dalam rangka mewujudkan
pola hidup bersih dan sehat
1
Meningkatkan peran serta
aktif masyarakat bidang
kesehatan
Meningkatnya Layanan RSUD
1
Pengembangan RSUD, melalui
dukungan kecukupan tenaga
medis dan peramedis serta
sarana dan prasarana rumah
sakit secara memadai
1
Mengembangkan RSUD
melalui pola BLUD
Meningkatnya pemberdayaan
perempuan dan perlindungan
anak
1 Peningkatan iklim kondusif
bagi pengembangan
keberdayaan perempuan dan
anak melalui kemandirian
berusaha dan ketahanan
keluarga
1 Menguatkan kelembagaan
organisasi wanita
2 Meningkatkan perlindungan
perempuan dan anak
Mantapnya penyelenggaraan
KB dan KS
1
Pemantapan kapasitas
pelayanan KB di klinik KB
Pemerintah dan swasta
melalui penyediaan sarana
dan prasarana pelayanan KB
1 Memantapkan Progam KB
2
Meningkatkan Keluarga
Sejahtera
Misi 3 : Mempercepat pembangunan infrastruktur publik
Tujuan : Meningkatnya infrastruktur penunjang kehidupan dan mobilitas masyarakat
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya Pembangunan
dan rehabilitasi jalan dan
jembatan, jaringan irigasi dan
konservasi sumber daya air,
transportasi yang layak dan
memadai.
1 Peningkatan pembangunan
dan pemeliharaan jalan dan
jembatan
1 Menyediakan system
informasi/database
infrastruktur.
2 Meningkatkan kualitas dan
kuantitas jalan dan
jembatan
2 Peningkatan pembangunan
infrastruktur irigasi dan
penanggulangan banjir
1 Meningkatkan kualitas dan
kuantitas infrastruktur
irigasi serta pengelolaan
dan konservasi sumber
daya air.
Meningkatnya kualitas
permukiman
1 Peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana dan
prasarana pemukiman
1 Meningkatkan ketersediaan
sarana dan prasarana
pemukiman perkotaan dan
pedesaan
Meningkatnya sarana dan
prasarana transportasi
1 Peningkatan ketersediaan
kelengkapan jalan dan
angkutan umum
1 Memenuhi fasilitas
kelengkapan jalan
2 Meningkatkan sarana dan
prasarana pelayanan
angkutan umum
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 15
Misi 4 : Meningkatkan Pembangunan dibidang ekonomi dengan prioritas sektor
pertanian dan optimalisasi komoditas unggulan daerah yang berwawasan
lingkungan
Tujuan 1 : Meningkatnya produksi dan produktifitas sektor pertanian, perkebunan dan
perikanan
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya Pembangunan
pertanian/peternakan
(Urusan Pertanian)
1 Optimalisasi ketersediaan
sarana dan prasarana
produksi pertanian
1 Meningkatkan Produksi,
Produktivitas dan Luas
Panen Tanaman Pertanian
2 Optimalisasi Pembinaan
Kelompok Tani
2 Meningkatkan Kesejahteraan
dan Kualitas Sumber Daya
Manusia Pertanian
3 Optimalisasi promosi produk
unggulan daerah baik di
tingkat propinsi maupun
nasional
3 Mewujudkan dan
mengembangkan agribisnis
yang berdaya saing
Meningkatnya Ketahanan
Pangan Daerah serta
Meningkatnya Kapasitas dan
Peran serta Masyarakat (Ur
Ketahanan Pangan)
1 optimalisasi Sumber Daya
ketahanan pangan daerah
1 Menyediakan lumbung
pangan menuju desa mandiri
2 memberikan kesempatan
seluas-luasnya bagi
peningkatan dan peran serta
masyarakat
Meningkatnya Pembangunan
kehutanan dan perkebunan
(Ur Kehutanan)
1 Penguatan dan Perluasan
Sumber Daya Kehutanan dan
Perkebunan
1 Meningkatkan produksi dan
produktivitas tanaman
perkebunan dan menjaga
kelestarian hutan rakyat.
Meningkatnya Pembangunan
perikanan (Ur Kelautan
Perikanan)
1 Penguatan dan Perluasan
Sumber Daya Perikanan
1 Meningkatkan produksi dan
produktivitas perikanan.
2 Melaksanakan upaya
pemberdayaan masyarakat
petani dan nelayan dan
pengusaha kecil dan mikro.
Tujuan 2 : Mendorong pertumbuhan sektor periwisata
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya Kunjungan
Wisata (Ur Pariwisata)
1 Promosi dan Eksplorasi
sektor pariwisata
1 Mengembangkan potensi
pariwisata.
Tujuan 3 : Menurunya angka kemiskinan dan kesenjangan sosial
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Berkurangnya Angka
Kemiskinan dan kesenjangan
Sosial dan Kesenjangan
Antar Wilayah . (Ur Sosial)
1 Sinergitas antar wilayah
untuk mendukung
pengentasan kemiskinan
1 Meningkatkan akses
masyarakat miskin pada
kegiatan ekonomi dan
meningkatkan keberpihakan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 16
Tujuan 4 : Meningkatnya kesejahteraan tenaga kerja melalui perluasan lapangan kerja
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya Kualitas dan
Kompetensi Tenaga Kerja
Serta Penyediaan Lapangan
Kerja (Ur Tenaga Kerja)
1 Permberdayaan dan
peningkatan kapasitas tenaga
kerja
1 Mendorong profesionalitas
kerja dan menciptakan
hubungan industrial kerja
yang harmonis.
Tujuan 5 : Memperkuat iklim usaha UMKM dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
rakyat dan penurunan angka kemiskinan
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya Koperasi,
UMKM dan Etos
Kewirausahaan Dalam
Rangka Peningkatan
Ekonomi Masyarakat (Ur
Koperasi, Perdagangan dan
Industri)
1 Peningkatan akses dan iklim
usaha UMKM dan koperasi
sejalan dengan
pengembangan dunia usaha
1 Menguatkan ekonomi
kerakyatan melalui
peningkatan kompetensi dan
daya saing usaha koperasi
dan UMKM
2 Pengopptimalan kapasitas
industri yang ada dan
mengembangkan potensi
baru
1 Mengembangkan sektor
industri kecil, menengah dan
kreatif
2 Meningkatkan fasilitasi
manajemen dan pemasaran
hasil produksi industri kecil,
menengah dan kreatif
3 Peningkatan sarana dan
prasarana perdagangan,
sistem dan jaringan distribusi
barang serta pengembangan
pasar dalam dan luar daerah
1 Mengembangkan dan
penataan sarana dan
prasarana perdagangan.
2 Mengadakan Pengawasan
distribusi dan ketersediaan
barang.
3 Meningkatkan perlindungan
konsumen
Tujuan 6 : Meningkatnya investasi dan penanaman modal dalam rangka menumbuhkan
perekonomian daerah
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya investasi/
penanaman modal daerah
(Urusan Penanaman Modal)
1 Pengembangan iklim yang
kondusif bagi investasi dan
pelaku usaha ekonomi baru
1 Menciptakan iklim investasi
yang kondusif
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 17
Tujuan 7 : Menjaga dan melestarikan lingkungan agar tetap asri, sehat, kondusif dalam
rangka kelangsungan pembangunan.
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya daya dukung
lingkungan terhadap sarana
perlaksanaan pembangunan
1 Pelestarian Lingkungan Hidup
secara berkelanjutan dengan
memperhatikan kaidah-
kaidah lingkungan
1 Meningkatkan pengelolaan
dan perlindungan
lingkungan hidup
2 Memanfaatkan sumber daya
alam dengan memperhatikan
kelestariannya
3 Meningkatkan ketersedian
ruang terbuka hijau
4
Meningkatkan kebersihan
lingkungan
5
Mengurangi beban
pencemaran lingkungan
Misi 5 : Melakukan percepatan reformasi birokrasi di segala bidang, dan tata kelola
kepemerintahan yang baik (transparan dan akuntabel)
Tujuan 1 : Meningkatnya transparansi, partisipasi masyarakat dan akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan daerah
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Terwujudnya manajemen
perencanaan yang efektif,
partisipatif, inovatif dan
memperhatikan keinginan
masyarakat yang memadai
didukung kajian secara
memadai
1 Penguatan pelaksanaan
perencanaan pembangunan
secara sistematis dan
terpadu
1 Meningkatkan koordinasi,
integrasi dan Sinkronisasi
perencanaan
pembangunan lintas
sektor
2 Mengakomodasi aspirasi
masyarakat khususnya
dalam perencanaan
pembangunan daerah.
Meningkatnya penataan
kawasan daerah sesuai RTRW
dan Peraturan Perundangan
lainnya (Urusan Penataan
Ruang)
1 Optimalisasi perencanaan,
pemanfaatan dan
pengendalian tata ruang
1 Penyusunan perencanaan
tata ruang
2 Meningkatkan koordinasi
pemanfaatan ruang dan
pengendalian
pemanfaatan ruang
Terwujudnya sistem inovasi
daerah (SIDa) bagi terciptanya
daya saing daerah dan
kesejahteraaan masyarakat
1 Penguatan litbang,
pengakjian, pengoperasian,
penerapan, dan perekayasaan
dalam menumbuh-
kembangkan inovasi bagi
percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi
1 Merumuskan kebijakan
inovasi (road map, grand
design, dan action plan)
berskala Kabupaten
2 Melaksanakan litbang,
pengkajian, penerapan,
perekayasaan, dan
pengoperasiandalam
rangka penguatan SIDa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 18
Tujuan 2 : Meningkatnya layanan publik melalui tata kelola pemerintahan yang baik
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Terwujudnya Reformasi
Birokrasi yang Profesional,
bebas KKN
1 Perluasan kesempatan
aparatur dalam
meningkatkan kualitas dan
kapasitasnya
1 Meningkatkan kapasitas
SDM aparatur yang
professional dan
kompeten.
Meningkatnya peran serta
lemabaga legeslatif dalam
menyelenggarakan tugas
kepemerintahan dan
peningkatan layanan kepada
masyarakat (Urusan Otonomi
Daerah)
1 Peningkatan fungsi lembaga
Legislatif sebagai mitra
eksekutif dalam
menyelenggaran tugas
kepemerintahan
1 Meningkatkan fungsi
lembaga Legislatif
Meningkatnya fungsi
kesekretariatan dan
pengembangan lembaga
pemerintahan yang
profesional, efektif dan efisien
1 Pengelolaan layanan
administrasi secara efektif
dan efisien berbasis budaya
pemerintahan yang bersih,
akuntabel, transparan, dan
bebas
1 Meningkatkan kualitas
dan manjemen layanan
administratif kepada
Sekda dan SKPD terkait
2 Meningkatkan kerjasama
antar daerah dalam
merumuskan penanganan
masalah lintas sektor
3 Menegakkan supremasi
hukum.
Tujuan 3 : Terwujudnya pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya kualitas
pengelolaan keuangan dan
aset daerah (Urusan Otonomi
Daerah)
1
Peningkatan pengelolaan
keuangan dan aset daerah
dengan mengedepankan
kebutuhan masyarakat.
1 Meningkatkan
transparansi pelaksanaan
penganggaran
2 Meningkatkan kompetensi
Pengawasan
2
Optimalisasi Penerimaan
daerah
1
Mengitensifikasi dan
ekstensifikasi pendapatan
asli daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 19
Tujuan 4 : Terwujudnya masyarakat madani, kondusif dan berbasis religius toleran dan
bertanggung jawab
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Terciptanyan Ketentraman dan
Ketertiban Masyarakat, serta
Penegakan Supremasi Hukum
yang Berkeadilan, Transparan,
dan Profesional.
1 Peningkatan peran serta
masyarakat dalam
mewujudkan suasana
kondusif
1 Meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap
politik dan hukum
2 Meningkatkan toleransi
dan kerukunan antar
umat beragama
3 Meningkatkan kesadaran
hukum masyarakat serta
membangun komunikasi
politik yang terbuka dan
saling menghormati.
4 Meningkatkan partisipasi
masyarakat terhadap
keamanan lingkungan
Tujuan 5 : Meningkatnya kewaspadaan dan upaya penanggulangan bencana
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya upaya
penanngulangan bencana
secara efektif dan efisien
1 peningkatan sarana
prasarana dan kapasitas
masyarakat dalam
penanggulangan bencana
1 meningkatkan
pengetahuan masyarakat
tentang penangulangan
bencana
2 Meningkatkan sarana
prasarna penanggulangan
bencana
Tujuan 6 : Mengembangkan potensi dan bakat pemuda di bidang Olah raga sebi dan
budaya
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya potensi
pemuda, olahraga dan seni
budaya daerah (Urusan
Kebudayaan & Urusan
Kepemudaan & Olahraga)
1 Peningkatan peran serta
generasi muda
1 Meningkatkan peran
generasi muda
2 peningkatan sarana dan
prasarana keolahragaan
2 Meningkatkan prestasi
olahraga dan
3 Meningkatkan fasilitas
olah raga
3 Peningkatan kepedulian
masyrakat terhadap seni,
budaya dan nilai-nilai tradisi
4 Mengembangkan seni dan
budaya nilai tradisi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB VI - 20
Tujuan 7 : Memberdayakan masyarakat dan desa untuk mendukung pertumbuhan
daerah
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya keberdayaan
masyarakat dan desa untuk
mendukung pertumbuhan
daerah (Urusan
Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa)
1 Peningkatan akses dan
kapasitas masyarakat dan
desa dalam pembangunan
daerah
1 Memberikan ruang yang
seluas-luasnya bagi
partisipasi masyarakat
dan desa dalam
pembangunan
Tujuan 8 : Meningkatnya sistem pengelolaan arsip agar dapat termanfaatkan secara
maksimal
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya utilitas
kearsipan bagi masyarakat
luas
1 Perluasan akses masyarakat
dalam memanfaatkan arsip
daerah
1 Memberikan layanan
perima terhadap
pengguna arsip
Misi 6 : Meningkatkan kemudahan pelayanan publik yang cepat, sederhana serta murah
Tujuan : Mewujudkan kepuasan masyarakat terhadap layanan Publik melaui media
informasi dan komunikasi yang baik menuju masyarakat yang
bertanggungjawab berbasis iman dan taqwa
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Publik yang
Benar-benar Prima, serta
Penerapan SPM (Standar
Pelayanan Minimal) pada
Seluruh Lembaga Layanan
Publik (Urusan Otada)
1
optimalisasi sarana prasarana
layanan publik
1
Meningkatkan
penyelenggaraan
pemerintahan yg efektif
dan efisien
Meningkatnya tertib
administrasi kependudukan
dan meningkatnya kualitas
layanan kependudukan
(Urusan Dukcapil)
1 Pemberdayaan fasilitas
penduduk administrasi
kependudukan sebagai upaya
untuk meningkatkan kualitas
layanan
1 Meningkatkan layanan
primaa dminstrasi
kependudukan
Meningkatnya kualitas
keimanan dan ketaqwaan
masyarakat serta
keleluasaan untuk
menjalankan dan memenuhi
kewajiban syariat agama
sesuai dengan keyakinannya
1 Pengkoordinasian dan
memobilitasi stake holder
bidang keimanan dan
ketakwaan dalam rangka
mewujudkan masyarakat
madani
1 Meningkatkan ketaqwaan
dan kerukunan hidup
antar umt beragama
Meningkatnya Penyelesaian
Ijin Lokasi tepat waktu
1 Peningkatan kapasitas sumber
daya menuju standart
pelayanan ijin lokasi
1 Meningkatkan layanan
prima apenerbitan ijin
lokasi.
Meningkatnya sistem
komunikasi informasi dan
media massa
1 Pengembangan sistem informasi
dan komunikasi secara terpadu
untuk mendukung informasi
layanan publik
1 Mengembangkan sistem
informasi da komunikasi
berbasis pada
pengembangan TI
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
ntuk mencapai indikator target kinerja visi dan misi pada sasaran
pembangunan jangka menengah daerah maka strategi menjadi sarana
untuk mendapatkan gambaran tentang program prioritas. Guna
mendapatkan program prioritas yang inheren di setiap strategi dibutuhkan kebijkaan
umum. Program-program prioritas di masing-masing strategi merupakan program
pembangunan daerah untuk menggambarkan capaiannya secara langsung terhadap
sasaran pembangunan daerah.
Berdasarkan pada strategi terpilih sebagaimana bab terdahulu, maka pada bab ini
disajikan uraian kebijakan umum beserta program pembangunan daerah tahun 2014-
2018 Kabupaten Pamekasan.
Perumusan kebijakan umum ditujukan untuk memperoleh gambaran keterkaitan
antara bidang urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan rumusan
indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan
jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan.
Lebih lanjut diharapkan sasaran yang sesuai dengan sasaran Millenium Development
Goals (MDGs), sasaran Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 - 2014,
RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2014, RPJPD Kabupaten Pamekasan Tahun
2014-2018, dan arah kebijakan masing-masing Misi yang telah ditetapkan oleh
Bupati/Wakil Bupati dapat tercapai.
Kebijakan umum yang akan ditempuh melalui beberapa strategi sebagai berikut :
1. Strategi Pemerataan pendidikan sesuai kebutuhan masyarakat, tidak
diskriminatif dengan biaya murah (gratis), yang didukung dengan
sarana dan prasarana pendidikan dan perpustakaan yang memadai.
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Menyelenggarakan sistem pendidikan murah dalam rangka mewujudkan
pemerataan dan mencerdaskan masyarakat.
U
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Ratio anak yang mengikuti pendidikan TK/RA/PAUD;
b. Angka Partisipasi kasar untuk jenjang pendidikan SD/MI dan SMP/MTs;
c. Angka Partisipasi kasar jenjang pendidikan SMA/SMK/MA;
d. Angka Partisipasi murni ntuk jenjang pendidikan SD/MI dan SMP/MTs;
e. Angka Partisipasi murni ntuk jenjang pendidikan SMA/SMK/MA;
f. Angka rata-rata lama sekolah.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Pendidikan anak usia dini;
b. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun;
c. Program pendidikan menengah.
2) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan
Dengan indikator keberhasilan sebagi berikut:
a. Kondisi ruang kelas SD/MI baik;
b. Kondisi ruang kelas SMP/MTs baik;
c. Kondisi ruang kelas SMP/SMK/MA baik;
d. Ratio Kecukupan ruang kelas untuk jenjang pendidikan SD/MI;
e. Ratio Kecukupan ruang kelas untuk jenjang pendidikan SMP/MTs;
f. Ratio Kecukupan ruang kelas untuk jenjang pendidikan SMA/SMK/MA.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Program wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun;
b. Program pendidikan menengah.
2. Strategi Peningkatan kualitas hasil pendidikan yang didukung dengan
kompetensi tenaga pendidikan yang memadai.
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Meningkatkan kualitas hasil penyelenggaraan pendidikan.
Dengan indikator keberhasilan sebaga berikut:
a. Angka putus sekolah;
b. Angka kelulusan jenjang pendidikan SD/MI;
c. Angka kelulusan jenjang pendidikan SMP/MTs;
d. Angka kelulusan jenjang pendidikan SMA/SMK/MA;
e. Nilai Rata - rata kelulusan;
f. Angka rata-rata lama sekolah.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan.
2) Meningkatkan kualitas SDM tenaga Pendidikan.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Rasio guru/murid untuk jenjang pendidikan SD/MI;
b. Rasio guru/murid untuk jenjang pendidikan SMP/MTs;
c. Rasio guru/murid untuk jenjang pendidikan SMA/SMK/MA;
d. Prosentase guru kualifikasi standart pendidikan;
e. Prosentase guru yang bersertifikasi.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.
3) Meningkatkan layanan perpustakaan
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Meningkatnya pengunjung Perpusakaan;
b. Meningkatnya jumlah/judul buku yang dipinjam;
c. Meningkatnya jumlah/judul buku yang dikoleksi;
d. Jumlah Mobil Perpustakaan Keliling.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
peningkatan budaya baca dan pengembangan layanan perpustakaan.
3. Strategi meningkatkan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan
peran serta masyarakat.
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang
memadai.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. rasio puskesmas, pustu, polindes terhadap penduduk;
b. Rasio sarana pelayanan kesehatan sesuai standart terhadap penduduk;
c. Kecukupan alkes yang memadai;
d. Kecukupan sarana transportasi kesehatan yang memadai roda 2 roda 4.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas,
puskesmas pembantu dan jaringannya.
2) Meningkatkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Ketersediaan Obat dan bahan;
b. jumlah keg.pengawasan obat dan makanan;
c. jumlah kelompok produsen obat tradisional yang dibina.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Pengadaan Obat dan perbekalan kesehatan;
b. Pengembangan dan pengawasan obat dan makanan.
3) Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat (promotif,
preventif, kuratif, rehabilitatif).
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Cakupan kunjungan ibu hamil k-4;
b. Cakupan komplikasi kebidanan ditangani;
c. cakupan pertolongan persalinan oleh nakes;
d. Cakupan pelayanan nifas;
e. Cakupan neonatus dengan komplikasi ditangani;
f. Cakupan kunjungan bayi;
g. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI);
h. Cakupan pelayanan anak balita;
i. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24
bulan;
j. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan;
k. Angka kematian bayi;
l. Jumlah kematian ibu (ibu hamil, melahirkan, nifas);
m. Kecamatan bebas rawan gizi;
n. Cakupan pelayanan lansia.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas,puskesmas pembantu dan jaringannya;
b. Peningkatan layanan kesehatan;
c. peningkatan pelayanan kesehatan lansia.
4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Kecukupan tenaga dokter terhadap pendiuduk;
b. Rasio tenaga paramedic keperawatan dan non keperawatan terhadap
penduduk;
c. Rasio kecukupan nakes pada masing -masing sarana pelayanan
kesehatan;
d. Jumlah Kesesuaian kompetensi dan kewenangan tenaga kesehatan.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
upaya kesehatan masyarakat.
4. Strategi optimalisasi sumber daya dalam rangka mewujudkan pola
hidup bersih dan sehat
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni
meningkatkan peran serta aktif masyarakat bidang kesehatan.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Cakupan desa siaga aktif;
b. Rasio posyandu dan Polindes terhadap (penduduk);
c. Cakupan PHBS di semua tatanan;
d. Prosentase penduduk yang menggunakan jamban;
e. Prosentase rumah bersanitasi;
f. Prosentase rumah tangga pengguna air bersih.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
5. Strategi Pengembangan RSUD, melalui dukungan kecukupan tenaga
medis dan peramedis serta sarana dan prasarana rumah sakit secara
memadai
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni
pengembangan RSUD melalui pola BLUD.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Prosentase penduduk yang memanfaatkan RSUD;
b. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan;
c. Jumlah kunjungan Rawat Inap;
d. BOR (Bed Occupancy Rate);
e. TOI (Turn Over Interval);
f. ALOS (Average Length of Stay);
g. NDR (Net Death Rate);
h. GDR (Gross Death Rate);
i. CRR (Cost Recovery Rate);
j. Prosentase penduduk miskin yang terlayani oleh RSUD.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
pengadaan,peningkatan, sarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit
mata/rumah sakit paru-paru.
6. Strategi Peningkatan iklim kondusif bagi pengembangan keberdayaan
perempuan dan anak melalui kemandirian berusaha dan ketahanan
keluarga.
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Penguatan kelembagaan organisasi wanita
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. GEM (Gender Empowerment Measurement) :
Proporsi penduduk (laki-laki dan perempuan);
Keterwakilan kaum perempuan di DPRD (laki-laki dan perempuan);
Proporsi manager, staf administrasi, pekerja profesional dan teknisi
di lingkungan pemerintahan dan swasta (laki-laki dan perempuan).
b. GDI (Gender Development Indeks) :
Proporsi penduduk (laki-laki dan perempuan);
Usia harapan hidup (laki-laki dan perempuan);
Angka Melek Huruf (laki-laki dan perempuan);
Rata-rata lama sekolah (laki-laki dan perempuan).
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
2) Meningkatkan perlindungan perempuan dan anak
Dengan indikator keberhasilan sebagi berikut:
a. Jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga;
b. Jumah anak dan perempuan korban tindak kekerasan yang memperoleh
pelayanan advokasi (Jumlah tindak kekerasan terhadap perempuan dan
anak).
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
7. Strategi Pemantapan kapasitas pelayanan KB di klinik KB Pemerintah
dan swasta melalui penyediaan sarana dan prasarana pelayanan KB
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Pemantapan Progam KB;
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Tingkat Prevalensi peserta KB Aktif ;
Jumlah peserta KB aktif
Jumlah PUS (Pasangan Usia Subur)
b. Prosentase Perkawinan di bawah umur;
c. Rata-rata usia kawin pertama bagi perempuan;
d. Total Fertility Rate;
e. Persentase Pencapaian peserta KB Baru;
f. Persentase peserta KB Pria;
Jumlah akseptor KB aktif
jumlah akseptor KB aktif laki-laki
g. Persentase PUS Unmet-need.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
Keluarga Berencana
2) Meningkatkan Keluarga Sejahtera.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Peningkatan Keluarga Pra sejahtera menjadi sejahtera;
b. tersedianya tenaga pendamping kelompok bina keluarga melalui
rekrutmen tenaga kelompok bina keluarga;
c. meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan dan promosi kesehatan
ibu,bayi dan anak.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Program Penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga;
b. Program Promosi kesehatan ibu bayi dan anak melalui kelompok
kegiatan dimasyarakat.
8. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Penyediaan system informasi/database infrastruktur
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Tersedianya informasi dan data base infrastruktur.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
pembangunan Jalan dan Jembatan.
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik, sedang dan rusak;
b. Proporsi jembatan dalam kondisi baik, sedang dan rusak
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan
9. Meningkatkan pembangunan infrastruktur irigasi dan penanggulangan
banjir
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni
meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur irigasi serta pengelolaan dan
konservasi sumber daya air.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Rasio jaringan irigasi;
b. Meningkatnya luas DI yang dapat diairi dengan jaringan irigasi teknis;
c. Luas Genangan pada wilayah pertanian;
d. Luas Genangan pada wilayah permukiman.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan
lainnya.
10. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
pemukiman
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni
meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pemukiman perkotaan dan
pedesaan.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Prosentase rumah layak huni bagi masyarakat miskin;
b. Jumlah rumah tangga pengguna listrik;
c. Panjang jalan lingkungan/desa yang dibangun.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
lingkungan sehat perumahan.
11. Meningkatkan ketersediaan kelengkapan jalan dan angkutan umum
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Pemenuhan fasilitas kelengkapan jalan
Dengan indikator keberhasilan yaitu, tersedianya rambu-rambu jalan.
Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni
program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ
2) Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan angkutan umum
Dengan indikator keberhasilan sebagai beriktu:
a. Jumlah ijin trayek;
b. Pemenuhan Uji Kir;
c. Menurunnya angka kasus kecelakaan lalu lintas;
d. Jumlah sarana dan prasarana transportasi (unit).
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ;
b. Program peningkatan pelayanan angkutan.
12. Optimalisasi ketersediaan sarana dan prasarana produksi pertanian
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni
Meningkatkan Produksi, Produktivitas dan Luas Panen Tanaman Pertanian.
Dengan indikator keberhasilan yaitu, produksi tanaman pangan dan hortikultura.
Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni
program peningkatan produksi pertanian /perkebunan
13. Optimalisasi Pembinaan Kelompok Tani
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia pertanian.
Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah kelompok tani yang berprestasi
(Tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional). Sedangkan untuk mencapai
keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni pemberdayaan penyuluhan.
14. Optimalisasi promosi produk unggulan daerah baik di tingkat propinsi
maupun nasional
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni mewujudkan
dan mengembangkan agribisnis yang berdaya saing.
Dengan indikator keberhasilan yaitu, Promosi produk pertanian ungglan daerah.
Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni
program peningkatan pemasaran hasil produksi.
15. Optimalisasi Sumber Daya ketahanan pangan daerah
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Penyediaan lumbung pangan menuju desa mandiri
Dengan indikator keberhasilan yaitu, lumbung pangan desa. Sedangkan
untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni
peningkatan ketahanan pangan.
2) Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi peningkatan dan peran serta
masyarakat
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Jumlah Pertemuan Koordinasi analisis dan perumusan kebijakan ketahan
pangan masyarakat;
b. Meningkatnya partisipasi masyarakat/kelompok tani pada program-
program Ketahanan Pangan;
c. Jumlah Masyarakat Yang Memahami Teknologi Olahan Bahan Pangan
Lokal.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan.
16. Penguatan dan Perluasan Sumber Daya Kehutanan dan Perkebunan
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni
meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan dan menjaga
kelestarian hutan rakyat.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Produktivitas Perkebunan dan Kehutanan;
b. Luas hutan rakyat yang direhabilitasi ;
c. Jumlah petani tembakau yang mendapatkan bantuan;
d. Produktivitas tembakau.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Pemanfaatan Potensi sumber daya hutan;
b. Rehabilitasi hutan dan lahan;
c. Peningkatan pemasaran hasil produksi perkebunan dan kesejahteraan
petani.
17. Penguatan dan Perluasan Sumber Daya Perikanan
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Produktivitas hasil tangkapan laut;
b. Produktivitas budidaya ikan laut;
c. Produktivitas budidaya ikan air tawar;
d. Tingkat konsumsi ikan/perkapita/tahun.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir;
b. Pengembangan Budidaya Perikanan;
c. Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan.
2) Melaksanakan upaya pemberdayaan masyarakat petani dan nelayan dan
pengusaha kecil dan mikro.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Luasan kawasan konservasi kawasan pesisir;
b. Jumlah nelayan yang mendapatkan bantuan.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Peningkatan mitigasi bencana alam laut dan perakiraan iklim laut;
b. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.
18. Promosi dan Eksplorasi sektor pariwisata
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni
pengembangan potensi pariwisata.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Jumlah Kunjungan Wisata;
b. Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana wisata.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Pengembangan Pemasaran Priwisata;
b. Pengembangan Destinasi Pariwisata;
c. Pengembangan kemitraan.
19. Sinergitas antar wilayah untuk mendukung pengentasan kemiskinan
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni
meningkatkan akses masyarakat miskin pada kegiatan ekonomi dan
meningkatkan keberpihakan.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Jumlah Rumah tangga miskin;
b. Jumlah PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial);
c. Jumlah PMKS yang dibantu/ditangani;
d. Jumlah Bansos yang disalurkan.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Pengembangan industri kecil dan menengah;
b. Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan;
c. Peningkatan kesejahteraan petani;
d. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan PMKAS lainnya.
Layanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial,pembinaan anak terlantar,
pembinaan lingkungan sosial, pemberdayaan ekonomi keluarga.
20. Permberdayaan dan peningkatan kapasitas tenaga kerja
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni mendorong
profesionalitas kerja dan menciptakan hubungan industrial kerja yang harmonis.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Angka pengangguran terbuka;
Angkatan kerja;
Yang tidak bekerja.
b. Jumlah lapangan pekerjaan;
c. Jumlah tenaga kerja terdidik dan terlatih;
d. Jumlah tenaga kerja yang ditempatkan;
e. Jumlah perusahaan yang membuat/membentuk sarana hubungan industrial
(HI);
f. Jumlah perusahaan yang menerapkan norma Jamsostek;
g. Jumlah tenaga kerja yang ikut Jamsostek;
h. Jumlah perusahaan yang menerapkan norma Keselamatan dan Kesehatan
kerja (K3);
i. Angka kecelakaan kerja.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Peningkatan kualitas dan Produktivitas tenaga kerja.
b. Peningkatan kesempatan kerja, perlindungan dan pengembangan
ketenagakerjaan.
21. Meningkatkan akses dan iklim usaha UMKM dan koperasi sejalan
dengan pengembangan dunia usaha
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni penguatan
ekonomi kerakyatan melalui peningkatan kompetensi dan daya saing usaha
koperasi dan UMKM.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Jumlah Koperasi dan Jumlah Anggota Koperasi;
b. Prosentase koperasi sehat;
c. Prosentase koperasi aktif;
d. Meningkatnya Sisa Hasil Usaha Koperasi;
e. Jumlah KSP/USP;
f. Jumlah Usaha Menengah;
g. Jumlah Usaha Kecil;
h. Jumlah Usaha Mikro;
i. Jumlah Volume (omzet usaha menengah);
j. Jumlah Volume (omzet usaha kecil);
k. Jumlah Volume (omzet usaha mikro);
l. Jumlah pameran produk unggulan.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
pengembangan kewirausahaan kompetitif usaha kecil dan menengah.
22. Mengoptimalkan kapasitas industri yang ada dan mengembangkan
potensi baru
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Mengembangkan sektor industri kecil, menengah dan kreatif
Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah Industri (Jumlah Usaha Mikro
dan Menengah). Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut,
ditetapkan program yakni program pengembangan sistem pendukung usaha
bagi usaha mikro kecil menengah.
2) Meningkatkan fasilitasi manajemen dan pemasaran hasil produksi industri
kecil, menengah dan kreatif.
Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah tenaga kerja yang terserap
pada sektor industri. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut,
ditetapkan program yakni pengembangan sistem pendukung usaha bagi
usaha mikro kecil menengah.
23. Meningkatkan sarana dan prasarana perdagangan, sistem dan jaringan
distribusi barang serta pengembangan pasar dalam dan luar daerah
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Mengembangkan dan menata sarana dan prasarana perdagangan.
Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah volume perdagangan.
Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni
perlindungan konsumen dan pengaman perdagangan.
2) Mengawasi distribusi dan ketersediaan barang.
Dengan indikator keberhasilan yaitu, kontribusi sektor perdagangan
terhadap PDRB. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut,
ditetapkan program yakni perlindungan konsumen dan pengaman
perdagangan.
3) Meningkatkan perlindungan konsumen.
Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah pengaduan konsumen yang
terlayani. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan
program yakni program perlindungan konsumen dan pengaman
perdagangan.
24. Mengembangkan iklim yang kondusif bagi investasi dan pelaku usaha
ekonomi baru
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni menciptakan
iklim investasi yang kondusif.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Jumlah investasi PMA di daerah;
b. Jumlah realisasi PMDN;
c. Jumlah realisasi investasi local;
d. Prosentase penerbitan ijin tepat waktu;
e. Prosentase perusahaan yang memiliki ijin.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Peningkatan promosi dan kerja sama investasi;
b. Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi.
25. Strategi Pelestarian Lingkungan Hidup secara Berkelanjutan Dengan
Memperhatikan Kaidah-kaidah Lingkungan
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Meningkatkan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup
Dengan indikator keberhasilan yaitu, pemenuhan baku mutu air. Sedangkan
untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
perlindungan dan konservasi sumber daya alam.
2) Memanfaatkan sumber daya alam dengan memperhatikan kelestariannya
Dengan indikator keberhasilan yaitu, pemenuhan baku mutu udara.
Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni
program peningkatan pengendalian polusi.
3) Meningkatkan pengelolaan dan ketersedian ruang terbuka hijau
Dengan indikator keberhasilan yaitu pengelolaan dan pemenuhan ruang
terbuka hijau. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan
program pengelolaan ruang terbuka hijau.
4) Meningkatkan Kebersihan Lingkungan
Dengan indikator keberhasilan yaitu peningkatan pelayanan kebersihan
lingkungan dengan pengelolaan sampah secara tepat dan cepat. Sedangkat
untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program pengembangan
kinerja pengelolaan persampahan
5) Mengurangi Beban Pencemaran Llingkungan
Dengan indikato kberhasilan yaitu:
a. Jumlah usaha berpotensi menjadi sumber pencemaran;
b. Persentase perusahaan yang memiliki dokumen HO, UKL-UPL, AMDAL
dan izin lingkungan.
Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program
pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
26. Mewujudkan pelaksanaan perencanaan pembangunan secara
sistematis dan terpadu
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Meningkatkan koordinasi, integrasi dan Sinkronisasi perencanaan
pembangunan lintas sektor
Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah dokumen
perencanaan/penelitian yang dihasilkan. Sedangkan untuk mencapai
keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program perencanaan
pembangunan daerah.
2) Mengakomodasi aspirasi masyarakat khususnya dalam perencanaan
pembangunan daerah.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Pemanfaatan dokumen perencanaan / penelitian yang dimanfaatkan;
b. Penyusunan Perencanaan Pembangunan jangka menengah, tahunan
(RKPD), dan Penyusunan KUA - PPAS tepat waktu.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
perencanaan pembangunan daerah.
27. Optimalisasi perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Menyusun perencanaan tata ruang
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Tersusunnya dokumen RBTL (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan)
/ Urban Design;
b. Tersusunnya dokumen RTRW, RDTRK dan Peraturan Zonasi.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
Perencanaan Tata Ruang.
2) Meningkatkan koordinasi pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB;
b. Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
pengendalian pemanfaatan ruang.
28. Memperluas kesempatan aparatur dalam meningkatkan kualitas dan
kapasitasnya
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni
meningkatkan kapasitas SDM aparatur yang professional dan kompeten.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Jumlah aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya. (dengan
target 5 tahun sebanyak 1000 PNS ditingkatkan kualitas/kompetensinya);
b. Prosentase PNS yang mengikuti diklat kedinasan (Diklat Pimpinan);
c. Prosentase PNS yang mengikuti diklat fungsional;
d. Prosentase aparatur /pegawai yang telah mengikuti DiklatPim IV,III,II sesuai
dengan jenjang kepangkatan;
e. Prosentase Jabatan Struktural yang telah terisi ;
f. Jumlah kasus pelanggaran disiplin PNS.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Program Pendidikan Kedinasan;
b. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur.
29. Meningkatkan fungsi lembaga Legislatif sebagai mitra eksekutif dalam
menyelenggaran tugas kepemerintahan
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni
meningkatkan fungsi lembaga Legislatif.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Jumlah perda yang ditindaklanjuti dalam APBD;
b. Jumlah Perda yang ditetapkan ;
c. Jumlah Jaring asmara.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah.
30. Pengelolaan layanan administrasi secara efektif dan efisien berbasis
budaya pemerintahan yang bersih, akuntabel, transparan, dan bebas
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Meningkatkan kualitas dan manjemen layanan administratif kepada Sekda
dan SKPD terkait.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Prosentase penerapan e-gov;
b. Meningkatnya peringkat atas hasil evaluasi SAKIP;
c. Ketepatan waktu Penyusunan LKPJ, Lakip dan LPPD;
d. Persentase SKPD yang telah memiliki Indikator Kinerja Utama (IKU) dan
menerapkan sesuai SK Bupati;
e. Prosentase SKPD yang sudah menyusun TAPKIN dengan tepat waktu
baik dan benar ;
f. Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Pelayanan Publik
(SPP);
g. Jumlah media komunikasi;
h. Jumlah media informasi;
i. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM);
j. Penyaluran Bantuan Beras Untuk Rakyat Miskin;
k. Jumlah rumah ibadah yang dibantu.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi;
b. Program Peningkatan Profesionalism tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan;
c. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan.
2) Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam merumuskan penanganan
masalah lintas sektor.
Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah perjanjian kerjasama dengan
pemda lainnya, instansi vertikal dan lembaga perguruan tinggi. Sedangkan
untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah.
3) Menegakkan supremasi hukum.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Jumlah produk hukum yang ditetapkan;
Perda
Peraturan Bupati
Keputusan Bupati
b. Jumlah permasalahan yang diselesaikan;
Jumlah Kasus
Jumlah Kasus yang dapat diselesaikan
c. Prosentase pengaduan masyarakat yang di tindak lanjuti.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan;
b. Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat.
31. Peningkatan pengelolaan keuangan dan aset daerah dengan
mengedepankan kebutuhan masyarakat.
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Meningkatkan transparansi pelaksanaan penganggaran
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Opini audit BPK;
b. Jumlah ADD (Alokasi Dana Desa) yang disalurkan;
c. Jumlah Bantuan Keuangan untuk kelurahan/desa yang disalurkan;
d. Jumlah Kekayaan Badan Kredit Desa (BKD).
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa.
2) Meningkatkan kompetensi Pengawasan
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Jumlah Temuan APIP yang ditindak lanjuti;
b. Jumlah Temuan BPK yang ditindak lanjuti.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH.
32. Optimalisasi Penerimaan Daerah
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan Mengintensifikasi
dan ekstensifikasi pendapatan asli daerah. Dengan indikator keberhasilan
sebagai berikut :
a. Peningkatan PAD;
b. Rasio Kemandirian PEMDA;
c. Rasio PAD terhadap total pendapatan;
d. Rasio PAD terhadap APBD (total belanja);
e. Rasio belanja modal terhadap total APBD.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni Program
peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.
32. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mewujudkan suasana
kondusif
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap politik dan hukum
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Jumlah penyuluhan pencegahaan penyakit masyarakat;
b. Jumlah Angka Kriminal;
c. Persentase penegakan peraturan daerah (Jumlah pelanggaran
masyarakat terhadap perda);
d. Jumlah satpol PP.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat);
b. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal.
2) Meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama
Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah kegiatan forum komunikasi
antar ummat beragama. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut,
ditetapkan program yakni program kemitraan pengembangan wawasan
kebangsaan.
3) Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat serta membangun komunikasi
politik yang terbuka dan saling menghormati.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Jumlah sosialisasi pemahaman wawasan kebangsaan;
b. Jumlah kegiatan silaturrahim, musyawarah, sarasehan ulama umara;
c. Jumlah kegiatan pemantapan wawasan kebangsaan melaui apresiasi
lagu-lagu nasional/negara dan lambang Negara;
d. seminar talk show, diskusi peningkatan wawasan kebangsaan.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
pendidikan politik masyarakat.
4) Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan
Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah pembinaan terhadap
masyarakat, LSM, ORMAS. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan
tersebut, ditetapkan program yakni program pendidikan politik masyarakat.
33. Peningkatan sarana prasarana dan kapasitas masyarakat dalam
penanggulangan bencana
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penangulangan bencana
Dengan indikator keberhasilan yaitu, masyarakat terlatih pada daerah rawan
bencana. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan
program yakni program pencegahan dini dan penanggulangan korban
bencana alam.
2) Meningkatkan sarana prasarna penanggulangan bencana
Dengan indikator keberhasilan yaitu, regulasi penanggulangan dan
penanganan bencana. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut,
ditetapkan program yakni program pencegahan dini dan penanggulangan
korban bencana alam.
34. Peningkatan peran serta generasi muda
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni
meningkatkan peran generasi muda.
Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah pemuda berprestasi pada berbagai
bidang di tingkat nasional. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut,
ditetapkan program yakni program peningkatan peran serta kepemudaan.
35. Peningkatan sarana dan prasarana keolahragaan
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni
meningkatkan prestasi olahraga.
Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah cabang olah raga yang berprestasi.
Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni
program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga.
36. Peningkatan kepeduian masyrakat terhadap seni, budaya dan nilai-
nilai tradisi
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil beberapa arah kebijakan antara
lain :
1) Meningkatkan fasilitas olah raga
Dengan indikator keberhasilan yaitu, jumlah sarana dan prasarana yang
meningkat kualitasnya. Sedangkan untuk mencapai keberhasilan tersebut,
ditetapkan program yakni program peningkatan sarana dan prasarana
olahraga.
2) Mengembangkan seni dan budaya nilai tradisi
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Peningkatan dan pemasyarakatan Olah Raga (Jumlah grup olah raga);
b. Jumlah kegiaytan fasilitasi dan pengembangan kelompok seni termasuk
kelompok seni wanita;
c. Jumlah warisan tradisi yang terawatt.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
pengelolaan kekayaan budaya.
37. Peningkatan akses dan kapasitas masyarakat dan desa dalam
pembangunan daerah
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni memberikan
ruang yang seluas-luasnya bagi partisipasi masyarakat dan desa dalam
pembangunan.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Tingkat usaha ekonomi masyarakat pedesaan yang berkembang ;
UPPKS
UED-SP
P3EL
BUMDES
b. Rumah tidak layak huni yang dibangun secara swadaya dan swakarsa;
c. Jumlah dana Swadaya masyarakat dalam pembangunan;
d. Cakupan jaringan listrik pedesaan.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan;
b. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa .
38. Memperluas akses masyarakat dalam memanfaatkan arsip daerah
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni memberikan
layanan perima terhadap pengguna arsip.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Terpeliharanya arsip/dokumen daerah (jumlah arsip in aktif yang dikelola);
b. Monitoring kearsipan (Jumlah satuan kerja yang menerapkan sistem
kearsipan yang baku).
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kerasipan.
39. Optimalisasi Sarana Prasarana Layanan Publik
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni
Meningkatkan penyelenggaraan pemerintah yang efektif dan efisien.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Prosentase SPM yang diterapkan;
b. Prosentase SKPD yang mencapai target SPM;
c. Prosentase SKPD yang melaksanakan SOP;
d. Jumlah mobil keliling layanan masyarakat bidang administrasi
kependudukan, kesehatan, hukum, perpustakaan dan iberasi;
e. 52 SKPD dapat melaksanakan kegiatan rutin semaksimal mungkin.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
pelayanan administrasi perkantoran, peningkatan sarpras, peningkatan disiplin
aparatur, peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, pengembangan sistem
pencapaian dan pengembangan kinerja dan keuangan.
40. Memberdayakan Fasilitas Pendukung Administrasi Kependudukan
Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni
Meningkatkan layanan prima terkait dengan administrasi kependudukan.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Prosentase jumlah penduduk yang ber KTP;
b. Prosentase jumlah keluarga ber KK;
c. Prosentase jumlah penduduk yang ber akte kelahiran;
d. Jumlah pelayanan akte pencatatan sipil.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
penataan administrasi kependudukan.
41. Mengkoordinasikan dan Memobilitasi Stake Holder Bidang Keimanan
dan Ketakwaan Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Madani
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni
Meningkatkan sarana dan prasarana keagamaan dalam mewujudkan kualitas
IMTAQ.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Jumlah sarana peribadatan dan keagamaan yang mendapat pembinaan;
b. Jumlah lembaga keagamaan yang dibantu.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan beberapa program antara
lain:
a. Program pemberdayaan kesejahteraan masyarakat;
b. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan social.
42. Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Menuju Standar Pelayanan Ijin
Lokasi
Dalam mewujudkan strategi tersebut, diambil arah kebijakan yakni
Meningkatkan layanan prima terkait dengan ijin lokasi.
Dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:
a. Penyelesaian ijin lokasi (kawasan luasan tanah pada suatu lokasi);
b. Prosentase penerbitan ijin tepat waktu uasaha dan ijin usaha lainnya secara
tepat waktu.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, ditetapkan program yakni program
penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur.
Misi 1 : Memperluas Pendidikan Berbasis Potensi Daerah dan Pemerataan Kualitas Pendidikan
NO ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA
1 5 6
1 Terwujudnya masyarakat 1 Meningkatnya akses 1 Pemerataan pendidikan 1 Menyelengarakan system 1 Ratio anak yang mengikuti pendidikan 1 Pendidikan anak usia dini
pamekasan yang cerdas, dan pemerataan, sesuai kebutuhan pendidikan murah dalam TK/RA/PAUD 2 Wajar dikdas 9 tahun
terampil dan terdidik berlan- peningkatan kualitas masyarakat, tidak rangka mewujudkan 2 Angka Partisipasi kasar untuk jenjang 3 Pendidikan menengah
daskan iman dan taqwa hasil pelayanan diskriminatif dengan biaya pemerataan dan mencer- pendidikan SD/MI dan SMP/MTs. 4 Wajar dikdas 9 tahun
pendidikan (Urusan murah (gratis), yang daskan masyarakat 3 Angka Partisipasi kasar jenjang 5 Pendidikan menengah
Pendidikan) didukung dengan sarana pendidikan SMA/SMK/MA.
dan prsarana pendidikan 4 Angka Partisipasi murni ntuk jenjang
dan perpustakaan yang pendidikan SD/MI dan SMP/MTs.
memadai 5 Angka Partisipasi murni ntuk jenjang
pendidikan SMA/SMK/MA.
6 Angka rata-rata lama sekolah.
2 Meningkatkan sarana dan 1 Kondisi ruang kelas SD/MI baik. 1 Wajar dikdas 9 tahun
prasarana pendidikan 2 Kondisi ruang kelas SMP/MTs baik. 2 Wajar dikdas 9 tahun
3 Kondisi ruang kelas SMP/SMK/MA 3 Pendidikan menengah
baik. 4 Wajar dikdas 9 tahun
4 Ratio Kecukupan ruang kelas untuk 5 Wajar dikdas 9 tahun
jenjang pendidikan SD/MI 6 Pendidikan menengah
5 Ratio Kecukupan ruang kelas untuk
jenjang pendidikan SMP/MTs.
6 Ratio Kecukupan ruang kelas untuk
jenjang pendidikan SMA/SMK/MA.
2 Meningkatnya kualitas 1 Peningkatan kualitas hasil 1 Meningkatkan kualitas 1 Angka putus sekolah. 1 Program Peningkatan
dan relevansi pendidikan yang didukung hasil penyelenggaraan 2 Angka kelulusan jenjang pendidikan Kualitas Penyelenggaraan
pendidikan (Urusan dengan kompetensi tenaga pendidikan. SD/MI. Pendidikan
Pendidikan) pendidikan yang memadai 3 Angka kelulusan jenjang pendidikan
SMP/MTs.
4 Angka kelulusan jenjang pendidikan
SMA/SMK/MA.
5 Nilai Rata - rata kelulusan
6 Angka rata-rata lama sekolah.
PROGRAM SKPD
7
TUJUAN
2
SASARAN
3
STRATEGI
4
NO ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA
1 5 6
PROGRAM SKPD
7
TUJUAN
2
SASARAN
3
STRATEGI
4
2 Meningkatkan kualitas 1 Rasio guru/murid untuk jenjang 1 Program Peningkatan Mutu
SDM tenaga Pendidikan. pendidikan SD/MI. Pendidik dan Tenaga
2 Rasio guru/murid untuk jenjang Kependidikan
pendidikan SMP/MTs.
3 Rasio guru/murid untuk jenjang
pendidikan SMA/SMK/MA.
4 Prosentase guru kualifikasi standart
pendidikan
5 Prosentase guru yang bersertifikasi.
3 Meningkatkan layanan 1 Jumlah pengunjung Perpustakaan 1 Peningkatan Budaya Baca
perpustakaan 2 Jumlah/judul buku yang dipinjam dan Pengembangan
3 Jumlah/judul buku yang dikoleksi Layanan Perpustakaan
4 Jumlah Mobil Perpustakaan Keliling
Misi 2 : Meningkatkan dan mengoptimalkan hidup bersih dan sehat melalui peningkatan fasilitas layanan kesehatan.
NO
1
1 Terwujudnya masyarakat 1 Meningkatnya derajat 1 Peningkatan upaya 1 Meningkatkan 1 rasio puskesmas, pustu, polindes 1 pengadaan peningkatan
pamekasan yang sehat dengan kesehatan masyarakat pelayanan kesehatan ketersediaan sarana terhadap penduduk. dan perbaikan sarana
fasilitas dan layanan kesehatan masyarakat dan dan prasarana 2 Rasio sarana pelayanan kesehatan dan prasarana
yang memadai. peran serta pelayanan kesehatan sesuai standart terhadap penduduk puskesmas,puskesmas
masyarakat yang memadai 3 Kecukupan alkes yang memadai pembantu dan
4 Kecukupan sarana transportasi jaringannya
kesehatan yang memadai roda 2
roda 4
2 Meningkatkan 1 Ketersediaan Obat dan bahan 1 Pengadaan Obat dan
ketersediaan obat dan 2 jumlah keg.pengawasan obat dan perbekalan kesehatan
perbekalan kesehatan. makanan 2 Pengembangan dan
3 jumlah kelompok produsen obat pengawasan obat dan
tradisional yang dibina makanan
3 Meningkatkan upaya 1 Cakupan kunjungan ibu hamil k-4. 1 Pengadaan peningkatan
pelayanan kesehatan 2 Cakupan komplikasi kebidanan dan perbaikan sarana
dasar bagi masyarakat ditangani dan prasarana
(promotif, preventif, 3 cakupan pertolongan persalinan puskesmas,puskesmas
kuratif, rehabilitatif) oleh nakes pembantu dan
4 Cakupan pelayanan nifas jaringannya
5 Cakupan neonatus dengan 2 Peningkatan layanan
komplikasi ditangani kesehatan
6 Cakupan kunjungan bayi 3 Peningkatan pelayanan
7 Cakupan Desa/Kelurahan Universal kesehatan lansia
Child Immunization (UCI)
8 Cakupan pelayanan anak balita.
9 Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 6 -
24 bulan
10 Cakupan balita gizi buruk mendapat
perawatan
INDIKATOR KINERJA PROGRAM SKPD
2 3 4 5 6 7
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
NO
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM SKPD
2 3 4 5 6 7
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
11 Angka kematian bayi.
12 Jumlah kematian ibu (ibu hamil,
melahirkan, nifas)
13 Jumlah kecamatan bebas rawan gizi
14 Cakupan pelayanan lansia
4 Meningkatkan kualitas 1 kecukupan tenaga dokter terhadap 1 Upaya kesehatan
dan kuantitas tenaga pendiuduk masyarakat
kesehatan. 2 Rasio tenaga paramedic
keperawatan dan non keperawatan
terhadap penduduk.
3 Rasio kecukupan nakes pada masing
masing sarana pelayanan kesehatan
4 jumlah Kesesuaian kompetensi dan
kewenangan tenaga kesehatan
2 Meningkatnya perilaku hidup 1 Optimalisasi sumber 1 Meningkatkan peran 1 Cakupan desa siaga aktif. 1 Promosi kesehatan dan
bersih dan sehat daya dalam rangka serta aktif masyarakat 2 Rasio posyandu dan Polindes pemberdayaan
mewujudkan pola bidang kesehatan terhadap (penduduk) masyarakat
hidup bersih dan 3 Cakupan PHBS di semua tatanan
sehat 4 Prosentase penduduk yang
menggunakan jamban.
5 Prosentase rumah bersanitasi.
6 Prosentase rumah tangga pengguna
air bersih.
3 Meningkatnya Layanan RSUD 1 Pengembangan 1 Mengembangkan 1 Prosentase penduduk yang 1 pengadaan,peningkatan,
RSUD, melalui RSUD melalui pola memanfaatkan RSUD sarana rmh sakit/rmh
dukungan kecukupan BLUD 2 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan sakit jiwa/rmh sakit
tenaga medis dan 3 Jumlah kunjungan Rawat Inap mata/rmh sakit paru-
peramedis serta 4 BOR (Bed Occupancy Rate) paru
sarana dan 5 TOI (Turn Over Interval)
prasarana rumah 6 ALOS (Average Length of Stay)
sakit secara memadai 7 NDR (Net Death Rate)
NO
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM SKPD
2 3 4 5 6 7
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
8 GDR (Gross Death Rate)
9 CRR (Cost Recovery Rate)
10 Prosentase penduduk miskin yang
terlayani oleh RSUD
4 Meningkatnya pemberdayaan 1 Peningkatan iklim 1 Menguatkan GEM (Gender Empowerment Measure- 1 peningkatan peran serta
perempuan dan perlindungan kondusif bagi kelembagaan ment) : dan kesetaraan gender
anak (Urusan Pemberdayan pengembangan organisasi wanita 1 Proporsi penduduk (laki-laki dan dalam pembangunan
perempuan dan perlindungan keberdayaan perempuan)
Anak) perempuan dan anak 2 Keterwakilan kaum perempuan di
melalui kemandirian DPRD (laki-laki dan perempuan)
berusaha dan 3 Proporsi manager, staf administrasi,
ketahanan keluarga pekerja profesional dan teknisi di
lingkungan pemerintahan dan
swasta (laki-laki dan perempuan)
GDI (Gender Development Indeks) :
1 Proporsi penduduk (laki-laki dan
perempuan)
2 Usia harapan hidup (laki-laki dan
perempuan)
3 Angka Melek Huruf (laki-laki dan
perempuan)
4 Rata-rata lama sekolah (laki-laki dan
perempuan)
2 Meningkatkan 1 Jumlah kasus kekerasan dalam 1 program pemberdayaan
perlindungan rumah tangga. perempuan dan
perempuan dan anak 2 Jumah anak dan perempuan korban perlindungan anak
tindak kekerasan yang memperoleh
pelayanan advokasi (Jumlah tindak
kekerasan terhadap perempuan dan
anak)
NO
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM SKPD
2 3 4 5 6 7
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
5 Permantapan KB dan KS (Ur KB 1 Pemantapan 1 Memantapkan Progam Tingkat Prevalensi peserta KB Aktif : 1 Program Keluarga
dan KS) kapasitas pelayanan KB 1 Jumlah peserta KB aktif Berencana
KB di klinik KB 2 jumlah PUS (Pasangan Usia Subur)
Pemerintah dan 3 Prosentase Perkawinan dibawah
swasta melalui umur
penyediaan sarana 4 Rata-rata usia kawin pertama bagi
dan prasarana perempuan
pelayanan KB 5 Total Fertility Rate
6 Persentase Pencapaian peserta KB
Baru
Persentase peserta KB Pria :
1 Jumlah akseptor KB aktif
2 Jumlah akseptor KB aktif laki-laki
3 Persentase PUS Unmet-need
2 Meningkatkan Keluar- 1 Jumlah Keluarga Pra sejahtera 1 Program Penyiapan
ga Sejahtera menjadi sejahtera tenaga pendamping
2 Jumlah tenaga pendamping kelompok bina keluarga
kelompok bina keluarga melalui 2 Program Promosi
rekrutmen tenaga kelompok bina kesehatan ibu bayi dan
keluarga anak melalui kelompok
3 Jumlah pelaksanaan kegiatan dimasyarakat
pemberdayaan dan promosi
kesehatan ibu,bayi dan anak
MISI 3 : Mempercepat pembangunan infrastruktur publik
NO
1
1 Meningkatnya infrastruktur 1 Meningkatnya Pemba- 1 Peningkatan 1 Menyediakan system informasi/ 1 Tersedianya informasi dan data 1 Program Pembangunan
penunjang kehidupan dan ngunan dan rehabilitasi pembangunan dan database infrastruktur. base infrastruktur Jalan dan Jembatan
mobilitas masyarakat jalan dan jembatan, pemeliharaan 2 Meningkatkan kualitas dan 2 Proporsi panjang jalan dalam 2 Program rehabilitasi/
jaringan irigasi dan jalan dan kuantitas jalan dan jembatan kondisi baik, sedang dan rusak. pemeliharaan Jalan dan
konservasi sumber jembatan 3 Proporsi jembatan dalam kondisi Jembatan
daya air, transportasi baik, sedang dan rusak
yang layak dan
memadai. (Urusan 2 Peningkatan 1 Meningkatkan kualitas dan 1 Rasio jaringan irigasi. 1 Program pengembangan dan
Pekerjaan Umum) pembangunan kuantitas infrastruktur irigasi 2 Meningkatnya luas DI yang dapat pengelolaan jaringan irigasi,
infrastruktur irigasi serta pengelolaan dan diairi dengan jaringan irigasi teknis rawa dan jaringan pengairan
dan penang- konservasi sumber daya air. 3 Luas Genangan pada wilayah lainnya
gulangan banjir pertanian
4 Luas Genangan pada wilayah
permukiman
2 Meningkatnya kualitas 1 Peningkatan 1 Meningkatkan ketersediaan 1 Prosentase rumah layak huni bagi 1 Program Lingkungan Sehat
permukiman (Urusan kualitas dan sarana dan prasarana masyarakat miskin. Perumahan
Perumahan) kuantitas sarana pemukiman perkotaan dan 2 Jumlah rumah tangga pengguna
dan prasarana pedesaan listrik.
pemukiman 3 Panjang jalan lingkungan/desa yang
dibangun
3 Meningkatnya sarana 1 Peningkatan 1 Memenuhi fasilitas keleng- 1 Tersedianta fasilitas perlengkapan 1 Program Rehabilitasi dan
dan prasarana ketersediaan kapan jalan jalan (rambu, Marka, dan Guardrill) Pemeliharaan Prasarana dan
transportasi (Urusan kelengkapan jalan 2 Meningkatkan sarana dan dan penerangan jalan umum (PJU) Fasilitas LLAJ
Perhubungan) dan angkutan prasarana pelayanan angkutan pada jalan Kabupaten/Kota 2 Program peningkatan
umum umum 2 Jumlah ijin trayek. pelayanan angkutan
3 Pemenuhan Uji Kir 3 Program Pembangunan
4 Menurunnya angka kasus Prasarana dan Fasilitas
kecelakaan lalu lintas Perhubungan
5 Jumlah sarana dan prasarana 4 Program Pembangunan
transportasi (unit) Sarana dan Prasarana
6 Tersedianya terminal barang Perhubungan
7
PROGRAM SKPDTUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA
2 3 4 5 6
NO
1 7
PROGRAM SKPDTUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA
2 3 4 5 6
7 Tersedianya angkutan umum yang 5 Program peningkatan dan
melayani wilayah yang telah Pengamanan Lalu Lintas
tersedia jaringan jalan untuk 6 Program Penataan dan
jaringan jalan kabupaten/kota Manajemen Rekayasa Lalu
Lintas
8 Tersedianya angkutan umum yang 7 Program Pengadaan Fasilitas
melayani jaringan trayek yang Operasional Kendaraan
menghubungkan daerah tertinggal Bermotor
dan terpencil dengan wilayah yang 8 Program Pembangunan/
telah tersedia jaringan jalan Pengadaan Sarana dan
kabupaten/kota Prasarana Perhubungan
9 Tersedianya halte pada setiap 9 Program Pengendalian dan
kabupaten/kota yang telah dilayani Pengamanan Lalu Lintas
angkutan umum dalam trayek
10 Tersedianya terminal angkutan
penumpang pada setiap kabupaten/
kota yang telah dilayani angkutan
umum dalam trayek
11 Tersedianya unit pengujian kenda-
raan bermotor bagi kabupaten/kota
yang memiliki populasi kendaraan
wajib uji minimal 4000 (empat ribu)
kendaraan wajib uji
12 Tersedianya pelabuhan penyebera-
ngan pada kabupaten/kota yang
memiliki pelayanan angkutan
penyeberangan yang beroperasi
pada lintas penyeberangan pada
kabupaten/kota pada wilayah yang
memiliki alur pelayaran
MISI 4 : Meningkatkan Pembangunan dibidang ekonomi dengan prioritas sektor pertanian dan optimalisasi komoditas unggulan daerah
yang berwawasan lingkungan
NO
1
1 Meningkatnya produksi 1 Meningkatnya Pembangunan 1 Optimalisasi ketersediaan 1 Meningkatkan Produksi, 1 Produksi tanaman pangan 1 peningkatan produksi
dan produktifitas sector pertanian/peternakan sarana dan prasarana Produktivitas dan Luas Panen dan hortikultura pertanian /perkebunan
pertanian, perkebunan (Urusan Pertanian) produksi pertanian Tanaman Pertanian 2 Jumlah kelompok tani yang 2 pemberdayaan penyuluhan
dan perikanan 2 Optimalisasi Pembinaan 2 Meningkatkan Kesejahteraan berprestasi (Tingkat 3 peningkatan pemasaran
Kelompok Tani dan Kualitas Sumber Daya Kabupaten, Provinsi, hasil produksi
3 Optimalisasi promosi produk Manusia Pertanian Nasional)
unggulan daerah baik di 3 Mewujudkan dan 3 Promosi produk pertanian
tingkat propinsi maupun mengembangkan agribisnis ungglan daerah
nasional yang berdaya saing
2 Meningkatnya Ketahanan 1 optimalisasi Sumber Daya 1 Menyediakan lumbung 1 Lumbung pangan desa 1 peningkatan ketahanan
Pangan Daerah serta ketahanan pangan daerah pangan menuju desa mandiri 2 Jumlah Pertemuan Koordi- pangan
Meningkatnya Kapasitas dan 2 memberikan kesempatan nasi analisis dan perumusan 2 Pemberdayaan Penyuluh
Peran serta Masyarakat (Ur seluas-luasnya bagi kebijakan ketahan pangan 3 Pertanian/Perkebunan
Ketahanan Pangan) peningkatan dan peran serta masyarakat Lapangan
masyarakat 3 Meningkatnya partisipasi
masyarakat/kelompok tani
pada program-program
Ketahanan Pangan
4 Jumlah Masyarakat Yang
Memahami Teknologi Olahan
Bahan Pangan Lokal.
3 Meningkatnya Pembangunan 1 Penguatan dan Perluasan 1 Meningkatkan produksi dan 1 Produktifitas Perkebunan dan 1 Pemanfaatan Potensi
kehutanan dan perkebunan Sumber Daya Kehutanan dan produktivitas tanaman Kehutanan. sumber daya hutan
(Ur Kehutanan) Perkebunan perkebunan dan menjaga 2 Luas hutan rakyat yang 2 rehabilitasi hutan dan lahan
kelestarian hutan rakyat. direhabilitasi 3 Peningkatan pemasaran hasil
3 Jumlah petani tembakau produksi perkebunan dan
yang mendapatkan bantuan kesejahteraan petani
bagi petani tembakau.
4 Produktifitas tembakau.
ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SKPD
2 3 4 5 6 7
TUJUAN SASARAN STRATEGI
NO
1
ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SKPD
2 3 4 5 6 7
TUJUAN SASARAN STRATEGI
4 Meningkatnya Pembangunan 1 Penguatan dan Perluasan 1 Meningkatkan produksi dan 1 Produktifitas hasil tangkapan 1 Pemberdayaan Ekonomi
perikanan (Ur Kelautan Sumber Daya Perikanan produktivitas perikanan. laut.
Perikanan) 2 Produktifitas budidaya ikan Masyarakat Pesisir
laut.
3 Produktifitas budidaya ikan 2 Pengembangan Budidaya
air tawar. Perikanan
4 Tingkat konsumsi 3 Optimalisasi pengelolaan dan
ikan/perkapita/tahun pemasaran produksi
perikanan
2 Melaksanakan upaya 1 Luasan kawasan konservasi 1 Peningkatan metigasi
pemberdayaan masyarakat kawasan pesisir bencana alam laut dan
petani dan nelayan dan 2 Jumlah nelayan yang perakiraan iklim laut
pengusaha kecil dan mikro. mendapatkan bantuan bagi 2 Pemberdayaan ekonomi
nelayan. masyarakat pesisir
2 Mendorong pertumbuhan 1 Meningkatnya Kunjungan 1 Promosi dan Eksplorasi 1 Mengembangkan potensi 1 Jumlah Kunjungan Wisata 1 Pengembangan Pemasaran
sektor pariwisata Wisata (Ur Pariwisata) sektor pariwisata pariwisata. 2 Meningkatnya jumlah sarana Priwisata
dan prasarana wisata 2 Pengembangan Destinasi
Pariwisata
3 Pengembangan kemitraan
3 Menurunnya angka kemis- 1 Berkurangnya Angka 1 Sinergitas antar wilayah 1 Meningkatkan akses 1 Jumlah Rumah tangga 1 Pengembangan industri kecil
kinan dan kesenjangan Kemiskinan dan kesenjangan untuk mendukung masyarakat miskin pada miskin. dan menengah
sosial Sosial dan Kesenjangan pengentasan kemiskinan kegiatan ekonomi dan 2 Jumlah PMKS (Penyandang 2 Pembinaan pedagang kaki
Antar Wilayah . (Ur Sosial) meningkatkan keberpihakan Masalah Kesejahteraan lima dan asongan
Sosial) 3 Peningkatan kesejahteraan
3 Jumlah PMKS yang dibantu/ petani
ditangani 4 Pemberdayaan fakir miskin,
4 Jumlah Bansos yang komunitas adat terpencil dan
disalurkan PMKAS lainnya. Layanan
dan rehabilitasi kesejahtera-
an sosial,pembinaan anak
terlantar, pembinaan lingku-
ngan sosial, pemberdayaan
ekonomi keluarga.
NO
1
ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SKPD
2 3 4 5 6 7
TUJUAN SASARAN STRATEGI
4 Meningkatnya kesejahte- 1 Meningkatnya Kualitas dan 1 Permberdayaan dan pening- 1 Mendorong profesionalitas 1 Angka pengangguran terbuka 1 Peningkatan kualitas dan
raan tenaga kerja melalui Kompetensi Tenaga Kerja katan kapasitas tenaga kerja kerja dan menciptakan Angkatan kerja produktifitas tenaga kerja.
perluasan lapangan kerja Serta Penyediaan Lapangan hubungan industrial kerja Yang tidak bekerja 2 Peningkatan kesempatan
Kerja (Ur Tenaga Kerja) yang harmonis. 2 Jumlah lapangan pekerjaan. kerja dan perlindungan dan
3 Jumlah tenaga kerja terdidik pengembangan
dan terlatih. ketenagakerjaan
4 Jumlah tenaga kerja yang
ditempatkan
5 Jumlah perusahaan yg mem-
buat/membentuk sarana
hubungan industrial (HI)
6 Jumlah perusahaan yang
menerapkan norma
Jamsostek
7 Jumlah tenaga kerja yang
ikut Jamsostek
8 Jumlah perusahaan yang
menerapkan norma Kesela-
matan dan Kesehatan kerja
9 Angka kecelakaan kerja
5 Memperkuat iklim usaha 1 Meningkatnya Koperasi, 1 Peningkatan akses dan 1 Menguatkan ekonomi kerak- 1 Jumlah Koperasi dan Jumlah 1 Peningkatan kualitas
UMKM dalam rangka UMKM dan Etos iklim usaha UMKM dan yatan melalui peningkatan Anggota Koperasi kelembagaan koperasi
meningkatkan kesejahte- Kewirausahaan Dalam koperasi sejalan dengan kompetensi dan daya saing 2 Prosentase koperasi sehat. 2 Pengembangan kewirau-
raan rakyat dan penurunan Rangka Peningkatan Ekonomi pengembangan dunia usaha usaha koperasi dan UMKM 3 Prosentase koperasi aktif. sahaan kompetitif usaha
angka kemiskinan Masyarakat (Ur Koperasi, 4 Meningkatnya Sisa Hasil kecil dan menengah.
Perdagangan dan Industri) Usaha Koperasi
5 Jumlah KSP/USP
6 Jumlah Usaha Menengah
7 Jumlah Usaha Kecil
8 Jumlah Usaha Mikro
9 Jumlah Volume (omzet
usaha menengah)
NO
1
ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SKPD
2 3 4 5 6 7
TUJUAN SASARAN STRATEGI
10 Jumlah Volume (omzet
usaha kecil)
11 Jumlah Volume (omzet
usaha mikro)
12 Jumlah pameran produk
unggulan.
1 Optimalisasi kapasitas 1 Mengembangkan sektor 1 Jumlah Industri (Jumlah 1 Pengembangan sistem
industri yang ada dan industri kecil, menengah dan Usaha Mikro dan Menengah) pendukung usaha bagi usaha
mengembangkan potensi kreatif 2 Jumlah Tenaga Kerja yang mikro kecil menengah.
baru terserap pada Sektor Industri
2 Meningkatkan fasilitasi
manajemen dan pemasaran
hasil produksi industri kecil,
menengah dan kreatif
1 Peningkatan sarana dan 1 Mengembangkan dan pena- 1 Jumlah Volume Perdagangan 1 Perlindungan konsumen dan
prasarana perdagangan, taan sarana dan prasarana 2 Kontribusi sector perdaga- pengaman perdagangan
sistem dan jaringan distribusi perdagangan. ngan terhadap PDRB
barang serta pengembangan 2 Mengawasi distribusi dan 3 Jumlah Pengaduan Konsu-
pasar dalam dan luar daerah ketersediaan barang. men yang terlayani
3 Meningkatkan perlindungan
konsumen
6 Meningkatnya investasi dan 1 Meningkatnya investasi/ 1 Pengembangan iklim yang 1 Menciptakan iklim investasi 1 Jumlah investasi PMA di 1 Peningkatan promosi dan
penanaman modal dalam penanaman modal daerah kondusif bagi investasi dan yang kondusif daerah kerja sama investasi.
rangka menumbuhkan (Urusan Penanaman Modal) pelaku usaha ekonomi baru 2 Jumlah realisasi PMDN 2 Peningkatan iklim investasi
perekonomian daerah 3 Jumlah realisasi investasi dan realisasi investasi.
lokal
4 Prosentase penerbitan ijin
tepat waktu
5 Prosentase perusahaan yang
memiliki ijin
NO
1
ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SKPD
2 3 4 5 6 7
TUJUAN SASARAN STRATEGI
7 Menjaga dan melestarikan 1 Meningkatnya daya dukung 1 Pelestarian Lingkungan Hidup 1 Meningkatkan pengelolaan 1 Pemenuhan baku mutu air 1 Program Perlindungan dan
lingkungan agar tetap asri, lingkungan terhadap secara Berkelanjutan dan perlindungan lingkungan 2 Pemenuhan baku mutu udara Konservasi Sumber Daya
sehat, kondusif dalam perlaksanaan pembangunan dengan memperhatikan hidup 3 Pengelolaan dan Pemenuhan Alam
rangka kelangsungan kaidah-kaidah lingkungan 2 Memanfaatkan sumber daya Ruang Terbuka Hijau 2 Program Peningkatan
pembangunan. alam dengan memperhatikan 4 Peningkatan Pelaayanan Pengendalian Polusi
kelestariannya Kebersihan Lingkungan 3 Pengelolaan Ruang Terbuka
3 Meningkatkan pengelolaan Dengan Pengelolaan Hijau (RTH)
dan ketersediaan ruang Sampah Secara Tepat dan 4 Pengembangan Kinerja
terbuka hijau Cepat Pengelolaan Persampahan
4 Meningkatkan kebersihan 5 Jumlah Usaha Berpotensi 5 Pengendalian Pencemaran
lingkungan Menjadi Sumber Pencema- dan perusakan lingkungan
5 Mengurangi beban ran hidup
pencemaran lingkkungan 6 Persentase perusahaan yang
memiliki dokumen HO, UKL-
UPL, AMDAL dan Ijin Ling-
kungan
MISI 5 : Melakukan percepatan reformasi birokrasi di segala bidang, dan tata kelola kepemerintahan yang baik
(transparan dan akuntabel)
NO
1
1 Meningkatnya transparansi, 1 Terwujudnya manajemen 1 Penguatan pelaksanaan 1 Meningkatkan koordinasi, 1 Jumlah dokumen 1 Program perencanaan
partisipasi masyarakat dan perencanaan yang efektif, perencanaan pembangunan integrasi dan Sinkronisasi perencanaan / penelitian pembangunan daerah
akuntabilitas penyelengga- Partisipatif, Inovatif dan secara sistematis dan perencanaan pembangunan yang dihasilkan
raan pemerintahan daerah memperhatikan keinginan terpadu lintas sektor 2 Pemanfaatan dokumen
masyarakat yang memadai 2 Mengakomodasi aspirasi perencanaan / penelitian
didukung kajian secara masyarakat khususnya dalam yang dimanfaatkan
memadai perencanaan pembangunan 3 Penyusunan Perencanaan
(Urusan Perencanaan Pemb) daerah. Pembangunan jangka
menengah, tahunan (RKPD),
dan Penyusunan KUA - PPAS
tepat waktu
2 Meningkatnya penataan 1 Optimalisasi perencanaan, 1 Menyusun perencanaan 1 Tersusunnya dokumen RBTL 1 Program Perencanaan Tata
kawasan daerah sesuai pemanfaatan dan tata ruang (Rencana Tata Bangunan Ruang
RTRW dan Peraturan pengendalian tata ruang dan Lingkungan)/Urban
Perundangan lainnya Design
(Urusan Penataan Ruang) 2 Tersusunnya dokumen
RTRW, RDTRK dan Peraturan
Zonasi
2 Meningkatkan koordinasi 1 Rasio Ruang Terbuka Hijau 1 Program Pengendalian
pemanfaatan ruang dan per Satuan Luas Wilayah ber Pemanfaatan Ruang
pengendalian pemanfaatan HPL/HGB
ruang 2 Rasio bangunan ber- IMB per
satuan bangunan
3 Terwujudnya sistem inovasi 1 Penguatan litbang, peng- 1 Merumuskan kebijakan 1 Jumlah inovasi (produk, proses 1 Program pengembangan
daerah (SIDa) bagi tercpta- kajian, pengoperasian, inovasi (road map, grand organisasi, perilaku, pasar) data/informasi
nya daya saing daerah dan penerapan, dan perekayasa- design, dan action plan) yang dihasilkan 2 Program perencanaan
kesejahteraan masyarakat an dalam menumbuhkan- berskala Kabupaten. 2 Jumlah hasil penelitian yang pembangunan ekonomi
kembangkan inovasi bagi 2 Melaksanakan litbang, peng- dimanfaatkan untuk kebijakan
percepatan dan perluasan kajian, penerapan, pereka- 3 Jumlah kajian terapan (action
pembangunan ekonomi yasaan, dan pengoperasian research) yang dilaksanakan
dalam rangka penguatan
SIDa
PROGRAM SKPD
2 3 4 5 6 7
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA
NO
1
PROGRAM SKPD
2 3 4 5 6 7
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA
2 Meningkatnya layanan 1 Terwujudnya Reformasi 1 Perluasan kesempatan 1 Meningkatkan kapasitas SDM 1 Jumlah aparatur yang 1 Program peningkatan
publik melalui tata kelola Birokrasi yang Profesional, aparatur dalam aparatur yang professional memiliki kompetensi sesuai kapasitas sumberdaya
pemerintahan yang baik bebas KKN (Ur Kepegawaian) meningkatkan kualitas dan dan kompeten. bidang tugasnya. (dengan aparatur
kapasitasnya target 5 tahun sebanyak 2 Program Pendidikan
1000 PNS ditingkatkan Kedinasan
kualitas/kompetensinya) 3 Program Pembinaan dan
2 Prosentase PNS yang Pengembangan Aparatur
mengikuti diklat kedinasan
(Diklat Pimpinan).
3 Prosentase PNS yang
mengikuti diklat fungsional
4 Prosentase aparatur
/pegawai yang telah mengi-
kuti DiklatPim IV,III,II sesuai
dengan jenjang kepangkatan.
5 Prosentase Jabatan
Struktural yang telah terisi
6 Jumlah kasus pelanggaran
disiplin PNS.
2 Meningkatnya peran serta 1 Peningkatan fungsi lembaga 1 Meningkatkan fungsi 1 Jumlah perda yang 1 Program peningkatan
lembaga legeslatif dalam Legislatif sebagai mitra lembaga Legislatif ditindaklanjuti dalam APBD kapasitas lembaga
menyelenggarakan tugas eksekutif dalam 2 Jumlah Perda yang perwakilan rakyat daerah
kepemerintahan dan menyelenggaran tugas ditetapkan
peningkatan layanan kepada kepemerintahan 3 Jumlah Jaring asmara
masyarakat (Urusan
Otonomi Daerah)
3 Meningkatnya fungsi 1 Pengelolaan layanan 1 Meningkatkan kualitas dan 1 Prosentase penerapan e-gov. 1 Program optimalisasi
kesekretariatan dan administrasi secara efektif manjemen layanan 2 Meningkatnya peringkat atas pemanfaatan teknologi
pengembangan lembaga dan efisien berbasis budaya administratif kepada Sekda hasil evaluasi SAKIP. informasi
pemerintahan yang pemerintahan yang bersih, dan SKPD terkait 3 Ketepatan waktu Penyusunan 2 Program Peningkatan
profesional, efektif dan akuntabel, transparan, dan LKPJ, Lakip dan LPPD Profesionalism tenaga an
efisien (Urusan Otonomi bebas 4 Persentase SKPD yang telah pemeriksa dan aparatur
Daerah) memiliki Indikator Kinerja pengawas
Utama (IKU) dan menerap-
kan sesuai SK Bupati
NO
1
PROGRAM SKPD
2 3 4 5 6 7
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA
5 Prosentase SKPD yang sudah 3 Program peningkatan
menyusun TAPKIN dengan pengembangan sistem
tepat waktu baik dan benar pelaporan capaian kinerja
6 Jumlah Standar Pelayanan dan keuangan
Minimal (SPM) dan Standar
Pelayanan Publik (SPP)
7 Jumlah media komunikasi
8 Jumlah media informasi
9 Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM)
10 Penyaluran Bantuan Beras
Untuk Rakyat Miskin
11 Jumlah rumah ibadah yang
dibantu
2 Meningkatkan kerjasama 1 Jumlah Perjanjian Kerjasama 1 Program Peningkatan
antar daerah dalam dgn Pemda lainnya, Instansi Kerjasama Antar Pemerintah
merumuskan penanganan Vertikal dan Lembaga Daerah
masalah lintas sektor Perguruan Tinggi
3 Menegakkan supremasi 1 Jumlah produk hukum yang 1 Program Penataan Peraturan
hukum. ditetapkan: Perundang-undangan
a. Perda 2 Program Mengintensifkan
b. Peraturan Bupati penanganan pengaduan
c. Keputusan Bupati masyarakat
2 Jumlah permasalahan yang
diselesaikan :
a. Jmlh Kasus
b. Jmlh Kasus yang dapat
diselesaikan.
3 Prosentase pengaduan
masyarakat yang di tindak
lanjuti.
NO
1
PROGRAM SKPD
2 3 4 5 6 7
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA
3 Terwujudnya pengelolaan 1 Meningkatnya kualitas 1 Peningkatan pengelolaan 1 Meningkatkan transparansi 1 Opini audit BPK 1 Program pembinaan dan
keuangan secara transpa- pengelolaan keuangan dan keuangan dan aset daerah pelaksanaan penganggaran 2 Jumlah ADD (Alokasi Dana fasilitasi pengelolaan
ran dan akuntabel aset daerah (Urusan OTODA) dengan mengedepankan Desa) yang disalurkan keuangan desa
kebutuhan masyarakat. 3 Jumlah Bantuan Keuangan
untuk kelurahan/desa yang
disalurkan
4 Jumlah Kekayaan Badan
Kredit Desa (BKD)
2 Meningkatkan kompetensi 1 Jumlah Temuan APIP yang 1 Program peningkatan sistem
Pengawasan ditindak lanjuti pengawasan internal dan
2 Jumlah Temuan BPK yang pengendalian pelaksanaan
ditindak lanjuti kebijakan KDH
2 Optimalisasi Penerimaan 1 Mengintensifikasi dan 1 Peningkatan PAD 1 Program peningkatan dan
Daerah Efektifikasi Pendapatan Asli 2 Rasio kemandirian PEMDA pengembangan pengelolaan
Daerah 3 Ratio PAD terhadap Total keuangan daerah
Pendapatan
4 Ratio PAD terhadap APBD
(Total belanja)
5 Ratio Belanja Modal terhadap
Total APBD
4 Terwujudnya masyarakat 1 Meningkatnya Ketentraman 1 Peningkatan peran serta 1 Meningkatkan kesadaran 1 Jumlah penyuluhan 1 Program peningkatan
madani, kondusif dan dan Ketertiban Masyarakat, masyarakat dalam masyarakat terhadap politik pencegahaan penyakit pemberantasan penyakit
berbasis religius toleran serta Penegakan Supremasi mewujudkan suasana dan hukum masyarakat masyarakat (pekat)
dan bertanggung jawab Hukum yang Berkeadilan, kondusif 2 Jumlah Angka Kriminal 2 Program pemeliharaan
Transparan, dan Profesional. 3 Persentase penegakan kantrantibmas dan
(urusan kesatuan bangsa dan peraturan daerah (Jumlah pencegahan tindak kriminal
politik dalam negeri) pelanggaran masyarakat
terhadap perda)
4 Jumlah satpol PP
NO
1
PROGRAM SKPD
2 3 4 5 6 7
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA
2 Meningkatkan toleransi dan 1 Jumlah kegiatan forum komu- 1 Program kemitraan
kerukunan antar umat kasi antar ummat beragama pengembangan wawasan
beragama kebangsaan
3 Meningkatkan kesadaran 1 Jumlah sosialisasi pemahaman 1 Program pendidikan politik
hukum masyarakat serta wawasan kebangsaan masyarakat
membangun komunikasi 2 Jumlah kegiatan silaturrahim,
politik yang terbuka dan musyawarah, sarasehan
saling menghormati. ulama umara
3 Jumlah kegiatan pemantapan
wawasan kebangsaan melaui
apresiasi lagu-lagu nasional/
negara dan lambang negara
4 seminar talk show, diskusi
peningkatan wawasan
kebangsaan
4 Meningkatkan partisipasi 1 Jumlah Pembinaan terhadap
masyarakat terhadap Masyarakat, LSM, ORMAS
keamanan lingkungan
5 Meningkatnya kewaspa- 1 Meningkatnya upaya 1 peningkatan sarana 1 meningkatkan pengetahuan 1 Masyarakat terlatih pada 1 Program pencegahan dini
daan dan upaya penanggu- penanggulangan bencana prasarana dan kapasitas masyarakat tentang daerah rawan bencana dan penanggulangan korban
langan bencana secara efektif dan efisien masyarakat dalam penangulangan bencana 2 Regulasi penanggulangan bencana alam
penanggulangan bencana 2 Meningkatkan sarana dan penanganan bencana
prasarna penanggulangan
bencana
6 Mengembangkan potensi 1 Meningkatnya potensi 1 Peningkatan peran serta 1 Meningkatkan peran generasi 1 Jumlah pemuda berprestasi 1 Program peningkatan peran
dan bakat pemuda di pemuda, olahraga dan seni generasi muda muda pada berbagai bidang di serta kepemudaan
bidang Olah raga seni dan budaya daerah (Urusan 2 peningkatan sarana dan 2 Meningkatkan prestasi tingkat nasional 2 Program Pembinaan dan
budaya Kebudayaan & Urusan prasarana keolahragaan olahraga 2 Jumlah cabang olah raga Pemasyarakatan Olahraga
Kepemudaan & Olahraga) 3 Meningkatkan fasilitas olah yang berprestasi 3 Program Peningkatan Sarana
raga 3 Jumlah sarana dan prasarana dan Prasarana Olahraga
yang meningkat kualitasnya
NO
1
PROGRAM SKPD
2 3 4 5 6 7
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA
3 Peningkatan kepedulian 4 Mengembangkan seni dan 4 Peningkatan dan 4 Program Pengelolaan
masyarakat terhadap seni, budaya nilai tradisi pemasyarakatan Olah Raga Kekayaan Budaya
budaya dan nilai-nilai tradis (Jumlah grup olah raga)
5 Jumlah kegiaytan fasilitasi dan
pengembangan kelompok seni
termasuk kelompok seni
wanita
6 Jumlah warisan tradisi yang
terawat
7 Memberdayakan 1 Meningkatnya keberdayaan 1 Peningkatan akses dan 1 Memberikan ruang yang 1 Jumlah usaha ekonomi 1 Program Peningkatan
masyarakat dan desa masyarakat dan desa untuk kapasitas masyarakat dan seluas-luasnya bagi masyarakat pedesaan yang Keberdayaan Masyarakat
untuk mendukung mendukung pertumbuhan desa dalam partisipasi masyarakat dan berkembang Pedesaan
pertumbuhan daerah daerah (Urusan pembangunandaerah desa dalam pembangunan a. UPPKS 2 Program peningkatan
Pemberdayaan Masyarakat b. UED-SP partisipasi masyarakat dalam
dan Desa) c.P3EL membangun desa
d.BUMDES
2 Rumah tidak layak huni yang
dibangun secara swadaya dan
swakarsa
3 Jumlah dana Swadaya
masyarakat dalam
pembangunan
4 Cakupan jaringan listrik
pedesaan
8 Meningkatnya sistem 1 Meningkatnya utilitas 1 Perluasan akses 1 Memberikan layanan perima 1 Jumlah arsip/dokumen 1 Program pemeliharaan
pengelolaan arsip agar kearsipan bagi masyarakat masyarakat dalam terhadap pengguna arsip daerah (jumlah arsip in aktif rutin/berkala sarana dan
dapat termanfaatkan luas (Ur Kearsipan) memanfaatkan arsip daerah yang dikelola) prasarana kerasipan
secara maksimal 2 Monitoring kearsipan (Jumlah
satuan kerja yang menerapkan
sistem kearsipan yang baku)
MISI VI : Meningkatkan kemudahan pelayanan publik yang cepat, sederhana serta murah
NO
1
1 Mewujudkan kepuasan 1 Meningkatnya Kualitas 1 optimalisasi sarana 1 Meningkatkan penyeleng- 1 Prosentase SPM yang 1 Program pelayanan
masyarakat terhadap Pelayanan Publik yang Benar- prasarana layanan publik garaan pemerintahan yg diterapkan. adm.Perkantoran,Peningkata
layanan Publik melalui benar Prima, serta Penera- efektif dan efisien 2 Prosentase SKPD yang Sarpras, peningkatan disiplin
media informasi dan pan SPM (Standar Pelayanan mencapai target SPM. aparatur, peningkatan
komunikasi yang baik Minimal) pada Seluruh 3 Prosentase SKPD yang kapasitas Sumberdaya
menuju masyarakat yang Lembaga Layanan Publik melaksanakan SOP aparatur, pengembangan
bertanggungjawab (Urusan Otada) 4 Jumlah mobil keliling layanan sistem pencapaian dan
berbasis iman dan taqwa masyarakat: bidang admi- pengembangan kinerja
nistrasi kependudukan, dan keuangan
kesehatan, hukum,
perpustakaan dan literasi.
5 51 SKPD dapat melaksanakan
kegiatan rutin semaximal
mungkin
2 Meningkatnya tertib 1 Pemberdayaan fasilitas 1 Meningkatkan layanan prima 1 Prosentase jumlah penduduk 1 Penataan administrasi
administrasi kependudukan penduduk administrasi terkait dengan adminstrasi yang ber-KTP kependudukan
dan meningkatnya kualitas kependudukan sebagai upaya kependudukan 2 Prosentase jumlah keluarga
layanan kependudukan untuk meningkatkan kualitas yang ber-KK
(Urusan Dukcapil) layanan 3 Prosentase jumlah penduduk
yang ber-Akta Kelahiran
4 Jumlah Pelayanan Akte
Pencatatan Sipil
3 Meningkatnya kualitas 1 Penguatan koordinasi dan 1 Meningkatnya ketaqwaan 1 Jumlah sarana peribadatan 1 Pemberdayaan kesejahteraan
keimanan dan ketaqwaan memobilitasi stake holder dan kerukunan hidup antar dan keagamaan yang masyarakat
masyarakat serta keleluasaan bidang keimanan dan umat beragama mendapat pembinaan. 2 Pemberdayaan kelembagaan
untuk menjalankan dan ketakwaan dalam rangka 2 Jumlah lembaga keagamaan kesejahteraan sosial
memenuhi kewajiban syariat mewujudkan masyarakat yang dibantu
agama sesuai dengan madani
keyakinannya.
PROGRAM SKPD
2 3 4 5 6 7
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA
NO
1
PROGRAM SKPD
2 3 4 5 6 7
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA
4 Meningkatnya Penyelesaian 1 Peningkatan kapasitas 1 Meningkatkan layanan prima 1 Jumlah ijin lokasi (kawasan 1 Penataan dan pemyempur-
Ijin Lokasi tepat waktu sumber daya menuju penerbitan ijin lokasi luasan tanah pada suatu naan kebijakan sistem dan
(Urusan OTDA, Pemerintahan standart pelayanan ijin lokasi lokasi) prosedur pengawasan
umum, Adm. Keuangan
daerah, perangkat daerah) 2 Prosentase penerbitan ijin
tepat waktu uasaha dan ijin
usaha lainnya secara tepat
waktu
5 Meningkatnya sistem 1 Pengembangan sistem 1 Mengembangkan sistem 1 Tersedianya peningkatan 1 Program kerjasama informa-
komunikasi informasi dan informasi dan komunikasi informasi dan komunikasi pelaksanan dibidang TI si dan media massa
media massa. secara terpadu untuk berbasis pada pengmbangan 2 Tersediannya pengembagan 2 Program pengembangan
(urusan komunikasi dan mendukung informasi laya- TI. komunikasi, informasi dan komunikasi, informasi dan
informatika) nan publik media massa media massa
3 Tersedianya informasi dan 3 Program optimnalisasi
media massa pemanfaatan tekhnologi
4 Tersedianya pengembangan informasi
pos, telekomunikasi dan 4 Program pengembangan
informatika komunikasi, informasi dan
5 Tersedianya sistem komuni- media massa
kasi dan informasi 5 Program kerjasama informa-
6 Jumlah daerah/desa yang dan media massa
terlayani jaringan telepon 6 Program pengembangan pos,
7 Jumlah tower komunikasi telekomunikasi dan
8 Jumlah perbaikan-perbaikan informatika
terhadap sarana dan 7 Program penyusunan sistem
prasarana komunikasi 8 Program pembangunan
9 pelaksanaan diseminasi dan jaringan komunikasi dan
pendistribusian informasi prasarana komunikasi dan
nasional melalui media informatika
massa seperti majalah, 9 Program pembangunan/
radio dan televisi pengadaan sarana dan pra-
10 Media baru seperti website sarana komunikasi dan
(media online) informatika
NO
1
PROGRAM SKPD
2 3 4 5 6 7
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN INDIKATOR KINERJA
11 Media luar ruang seperti 10 Program rehabilitasi/pemeli-
media buletin, leaflet, booklet, haraan sarana dan prasara-
brosur, spanduk dan baliho na dan informatika
12 Cakupan pengembangan dan 11 Program penyebarluasan
pemberdayaan kelompok informasi penyelenggaraan
informasi masyarakat pemerintah daerah dan
ditingkat kecamatan pembangunan daerah
13 Terlaksananya PPID
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN
PENDANAAN
encana program prioritas Kabupaten Pamekasan berisi program-program
prioritas baik untuk mencapai visi dan misi pembangunan jangka menengah
maupun untuk pemenuhan layanan SKPD dalam menyelenggarakan urusan
pemerintah daerah. Adapun pagu indikatif sebagai wujud kebutuhan pendanaan
adalah jumlah dana yang tersedia untuk penyusunan program dan kegiatan tahunan.
Program-progaram prioritas yang telah disertai kebutuhan pendanaan atau pagu
indikatif selanjutnya dijadikan sebagai acuan bagi SKPD dalam penyusunan Rencana
Strategis SKPD, termasuk dalam menjabarkannya ke dalam kegiatan prioritas beserta
kebutuhan pendanaannya.
8.1. Program Layanan Umum Pemerintahan Daerah (Rutin) Dalam
Rangka Mendukung Pencapaian Visi dan Misi
Pada akhirnya, keseluruhan rangkaian perencanaan pembangunan daerah
bermuara pada penentuan program prioritas yang selanjutnya harus
diterjemahkan oleh tiap-tiap SKPD ke dalam kegiatan prioritas. Perencanaan
program prioritas dalam dokumen RPJMD harus dirumuskan dengan
seksama mengingat pentingnya makna program prioritas bagi rujukan
utama dalam pelaksanaan perencanaan-perencanaan tiap tahun ke dalam
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Sebagaimana diuraikan di atas program-program prioritas terdiri dari
program-program untuk mencapai visi dan misi pembangunan jangka
menengah dan program untuk pemenuhan penyelenggaraan urusan
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Terkait dengan penyelenggaraan
layanan Pemerintah Daerah (Rutin) yang terdiri atas Program pelayanan
administrasi perkantoran, program peningkatan sarana dan prasarana
aparatur, program peningkatan disiplin aparatur, program fasilitas
pindah/purna tugas PNS, program peningkatan kapasitas sumberdaya
aparatur, program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
R
kinerja dan keuangan. Pada bagian ini disajikan program-program urusan
Pemerintah untuk mendukung mencapai visi dan misi pembangunan
Kabupaten Pamekasan tahun 2013-2018 dimana terdiri dari 6 (enam) misi
sebagaimana diuraikan pada BAB V. untuk jelasnya program-program Rutin
dimaksud dipaparkan sebagaimana tabel VIII.1.
8.2. Program Prioritas Untuk Pencapaian Visi dan Misi
Pada bagian ini disajikan semua program-program prioritas untuk mencapai
Visi dan Misi pembangunan Kabupaten Pamekasan tahun 2013-2018.
Program prioritas pada bagian ini dibuat untuk masa lima tahun bagi
masing-masing SKPD. Masing-masing program dilengkapi dengan target
indicator kinerja untuk menunjukkan sejauh mana capaian rencana
pembangunan akan dicapai. Secara lengkap program-program tersebut
disajikan pada tabel VIII.2 Indikasi Rencana Program Prioritas Pembangunan
Daerah untuk mencapai Visi, Misi dan layanan SKPD untuk
menyelenggarakan urusan pemerintah daerah.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.00.00 URUSAN WAJIB
1.01.00 Pendidikan
1.01.01 Dinas Pendidikan 2.038.823.200,00 2.140.764.360,00 2.247.802.578,00 2.360.192.706,90 2.478.202.342,25 2.602.112.459,36
1.02.00 Kesehatan
1.02.01 Dinas Kesehatan 13.389.364.740,00 14.058.832.977,00 14.761.774.625,85 15.499.863.357,14 16.274.856.525 17.088.599.351,25
1.02.02 Rumah Sakit Umum Daerah 23.084.522.394,00 24.238.748.513,70 25.450.685.939,39 26.723.220.236,35 28.059.381.248,17 29.462.350.310,58
dr. H. Slamet Martodirdjo
1.03.00 Pekerjaan Umum
1.03.01 Dinas Pekerjaan Umum 3.901.375.900,00 4.096.444.695,00 4.301.266.929,75 4.516.330.276,24 4.742.146.790,05 4.979.254.129,55
1.04.00 Perumahan
1.06.00 Perencanaan Pembangunan
1.06.01 Badan Perencanaan Pembangunan 985.042.600,00 1.034.294.730,00 1.086.009.466,50 1.140.309.939,83 1.197.325.436,82 1.257.191.708,66
Daerah
1.07.00 Perhubungan
1.07.01 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan 1.463.047.000,00 1.536.199.350,00 1.613.009.317,50 1.693.659.783,38 1.778.342.772,54 1.867.259.911,17
Informatika
1.08.00 Lingkungan Hidup
1.08.01 Badan Lingkungan Hidup 1.479.668.300,00 1.553.651.715,00 1.631.334.300,75 1.712.901.015,79 1.798.546.066,58 1.888.473.369,91
1.10.00 Kependudukan dan Catatan Sipil
1.10.01 Dinas Kependudukan dan Catatan 350.122.260,00 367.628.373,00 386.009.791,65 405.310.281,23 425.575.795,29 446.854.585,06
Sipil
1.11.00 Pemberdayaan Perempuan
1.11.01 Badan Pemberdayaan Perempuan dan 1,585,374,830.00 1.664.643.571,50 1.747.875.750,08 1.835.269.537,58 1.927.033.014,46 2.023.384.665,18
Keluarga Berencana
Tabel VIII.1
KODE.2013 2014 2015 2016 2017 2018
URUSAN PEMERINTAH DAERAH
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Indikasi Rencana Program Layanan SKPD untuk Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Daerah (Rutin) Dalam Rangka Mendukung
Pencapaian Visi dan Misi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KODE.2013 2014 2015 2016 2017 2018
URUSAN PEMERINTAH DAERAH
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
1.12.00 Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera
1.13.00 Sosial
1.13.01 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan 530,122,300.00 556.628.415,00 584.459.835,75 613.682.827,54 644.366.968,91 676.585.317,36
Transmigrasi
1.14.00 Tenaga Kerja
1.15.00 Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah
1.15.01 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil 1,011,469,800.00 1.062.043.290,00 1.115.145.454,50 1.170.902.727,23 1.229.447.863,59 1.290.920.256,77
Menengah
1.16.00 Penanaman Modal
1.16.01 Kantor Pelayanan Terpadu dan 422,463,000.00 443.586.150,00 465.765.457,50 489.053.730,38 513.506.416,89 539.181.737,74
Penanaman Modal
1.18.00 Kepemudaan dan Olahraga
1.18.01 Dinas Pemuda, Olahraga dan 17,471,725,640.00 18.345.311.922,00 19.262.577.518,10 20.225.706.394,01 21.236.991.713,71 22.298.841.299,39
Kebudayaan
1.19.00 Kesatuan Bangsa dan Politik
1.19.01 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 581,150,000,00 610.207.500,00 640.717.875,00 672.753.768,75 706.391.457,19 741.711.030,05
1.19.03 Satuan Polisi Pamong Praja 1,140,125,550,.00 1.197.131.827,50 1.256.988.418,88 1.319.837.839,82 1.385.829.731,81 1.455.121.218,40
1.19.04 Badan Penanggulangan Bencana 708,300,000.00 743.715.000,00 780.900.750,00 819.945.787,50 860.943.076,88 903.990.230,72
Daerah
1.20.00 Pemerintahan Umum
1.20.01 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
1.20.02 Bupati & Wakil Bupati
1.20.03 Sekretariat Daerah 6.716.276.500,00 7.052.090.325,00 7.404.694.841,23 7.774.929.583,32 8.163.676.062,49 8.571.859.865,58
1.20.04 Sekretariat DPRD 5,302,280,400.00 5.567.394.420,00 5.845.764.141,00 6.138.052.348,05 6.444.954.965,45 6.767.202.713,73
1.20.06 Badan Penelitian dan Pengembangan 224,431,300.00 235.652.865,00 247.435.508,25 259.807.283,66 272.797.647,85 286.437.530,24
Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KODE.2013 2014 2015 2016 2017 2018
URUSAN PEMERINTAH DAERAH
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
1.20.07 Inspektorat 472,837,500.00 496.479.375,00 521.303.343,75 547.368.510,94 574.736.936,48 603.473.783,31
1.20.08 Badan Kepegawaian Daerah 586,800,000.00 616.140.000,00 646.947.000,00 679.294.350,00 713.259.067,50 748.922.020,88
1.20.11 Dinas Pendapatan, Pengelolaan 13,127,816,000.00 13.784.206.800,00 14.473.417.140,00 15.197.087.997,00 15.956.942.396,85 16.754.789.516,69
Keuangan dan Asset Daerah
1.20.12 Kecamatan Pamekasan 548,099,000.00 575.303.950,00 604.279.147,50 634.493.104,88 666.217.760,12 699.528.648,12
1.20.13 Kecamatan Pademawu 209,502,400.00 219.977.520,00 230.976.396,00 242.525.215,80 254.651.476,59 267.384.050,42
1.20.14 Kecamatan Larangan 584,906,500.00 614.151.825,00 644.859.416,25 677.102.387,06 710.957.506,42 746.505.381,74
1.20.15 Kecamatan Galis 114,232,500.00 119.944.125,00 125.941.331,25 132.238.397,81 138.850.317,70 145.792.833,59
1.20.16 Kecamatan Tlanakan 151,777,500.00 159.366.375,00 167.334.693,75 175.701.428,44 184.486.499,86 193.710.824,85
1.20.17 Kecamatan Proppo 117,164,000.00 123.022.200,00 129.173.310,00 135.631.975,50 142.413.574,28 149.534.252,99
1.20.18 Kecamatan Palengaan 93,707,500.00 98.392.875,00 103.312.518,75 108.478.144,69 113.902.051,92 119.597.154,52
1.20.19 Kecamatan Pagantenan 97,248,000.00 102.110.400,00 107.215.920,00 112.576.716,00 118.205.551,80 124.115.829,39
1.20.20 Kecamatan Pakong 145,607,500.00 152.887.875,00 160.532.268,75 168.558.882,19 176.986.826,30 185.836.167,61
1.20.21 Kecamatan Kadur 113,403,000.00 119.073.150,00 125.026.807,50 131.278.147,88 137.842.055,27 144.734.158,03
1.20.22 Kecamatan Waru 89,533,000.00 94.009.650,00 98.710.132,50 103.645.639,13 108.827.921,08 114.269.317,14
1.20.23 Kecamatan Batumarmar 105,145,500.00 110.402.775,00 115.922.913,75 121.719.059,44 127.805.012,41 134.195.263,03
1.20.24 Kecamatan Pasean 117,062,500.00 122.915.625,00 129.061.406,25 135.514.476,56 142.290.200,39 149.404.710,41
1.21.00 Ketahanan Pangan
1.21.01 Kantor Ketahanan Pangan 221,388,942.00 232.458.389,10 244.081.308,56 256.285.373,98 269.099.642,68 282.554.624,82
1.22.00 Pemberdayaan Masyrakat dan
Desa
1.22.01 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan 1,477,809,000.00 1.551.699.450,00 1.629.284.422,50 1.710.748.643,63 1.796.286.075,81 1.886.100.379,60
Pemerintahan Desa
1.24.00 Kearsipan
1.24.01 Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip 186.405,400.00 195.725.670,00 205.511.953,50 215.787.551,18 226.576.928,73 237.905.775,17
1.25.00 Komunikasi dan Informatika
1 2 3 4 5 6 7 8 9
KODE.2013 2014 2015 2016 2017 2018
URUSAN PEMERINTAH DAERAH
Kondisi
Kinerja Awal
RPJMD
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
2.00.00 URUSAN PILIHAN
2.01.00 Pertanian
2.01.01 Dinas Pertanian 438.052.815,00 459.955.455,75 482.953.228,54 507.100.889,96 532.455.934,46 559.078.731,19
2.01.03 Dinas Peternakan 363.750.000,00 381.937.500,00 401.034.375,00 421.086.093,75 442.140.398,44 464.247.418,36
2.02.00 Kehutanan
2.02.01 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 1.186.336.500,00 1.245.653.325,00 1.307.935.991,25 1.373.332.790,81 1.441.999.430,35 1.514.099.401,87
2.05.00 Kelautan dan Perikanan
2.05.01 Dinas Perikanan dan kelautan 1.033.705.700,00 1.085.390.985,00 1.139.660.534,25 1.196.643.560,96 1.256.475.739,01 1.319.299.525,96
2.06.00 Perdagangan
2.06.01 Dinas Perindustrian dan Perdagangan
2.07.00 Perindustrian 486,452,800.00 510.775.440,00 536.314.212,00 563.129.922,60 591.286.418,73 620.850.739,67
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1
1 01
1 01 01 Program 1 Meningkatnya APK PAUD 61 61 260.000.000 63 273.000.000 65 286.650.000 67 300.982.500 69 316.031.625 71 331.833.206 71 Dinas Pendi-
Pendidikan Anak menjadi 71%, APM PAUD dikan
Usia Dini menjadi 50,42%,
2 Meningkatnya APK TK (%) 77 77 13.000.000 78 13.650.000 80 14.332.500 82 15.049.125 83 15.801.581 85 16.591.660 85
1 01 02 Program Wajib 1 Meningkatkan APM 98/107 98/107 63.644.521.800 99/108 66.826.747.890 100/110 70.168.085.285 104/112 73.676.489.549 108/114 77.360.314.026 112/116 81.228.329.727 112/116 Dinas Pendi-
Belajar
Pendidikan
SD/MI/SDLB pada kisaran dikan
Dasar Sembilan 112,00, APK SD :116, 3.182.226.090 3.341.337.395 3.508.404.264 3.683.824.477 3.868.015.701 4.061.416.486 -
Tahun 2 Meningkatkan APK SMP/MTS/ 97/89 97/89 98/90 98/90 99/92 102/93 104/95 104/95
SMPLB 104, APM SMP/MTS/
SMPLB 89, menjadi 95
3 Meningkatnya Prasarana 65 70 75 80 85 90 100 100
Ruang Kelas 60 ruang SD dan
SMP, 150 ruang kelas SD dan
SMP
1 01 03 Program 1 Meningkatnya APK SMA/SMK/ 75 77 9.467.858.960 80 9.941.251.908 83 10.438.314.503 86 10.960.230.229 90 11.508.241.740 94 12.083.653.827 96 Dinas Pendi-
Pendidikan SMALB menjadi 115,00 APM dikan
Menengah SMA/SMK/SMALB 100,00 473.392.948 497.062.595 521.915.725 548.011.511 575.412.087 604.182.691 -
2 Meningkatnya Prasarana 15 80 82 84 87 90 92 95 98
gedung SMA/SMK, 150 ruang
kelas SMA/SMK
1 01 04 Program 1 penguatan kelembagaan 100 100 90.770.000 100 95.308.500 100 100.073.925 100 105.077.621 100 110.331.502 100 115.848.077 100 Dinas Pendi-
Pendidikan Non pendidikan non formal 5 paket 4.538.500 4.765.425 5.003.696 5.253.881 5.516.575 5.792.404 - dikan
Formal
1 01 05 Program 1 Rasio guru/murid untuk jen- 80 80 271.400.000 85 284.970.000 85 299.218.500 90 314.179.425 90 329.888.396 95 346.382.816 100 Dinas Pendi-
Peningkatan Mutu jang pendidikan SD/MI/SDLB 13.570.000,00 14.248.500,00 14.960.925,00 15.708.971,25 16.494.419,81 17.319.140,80 - dikan
Pendidik dan 2 Rasio guru/murid untuk jen 1:40 1:40 1:38 1:36 1:34 1:32 1:32 1:32
Tenaga jang pendidikan SMP/MTs
Kependidikan /SMPLB
3 Rasio guru/murid untuk jen- 1:40 1:40 1:38 1:36 1:34 1:32 1:32 1:32
jang pendidikan SMA/SMK/
MA/SMALB
4 Prosentase guru kualifikasi 63% 63% 65 68 69 70 70 70
standart pendidikan
5 Prosentase guru yang 45 45 55 66 77 88 100 100
bersertifikasi.
1 01 06 Program 1 Meningkatnya pengunjung 10 10 103.043.120,00 15 113.347.432,00 20 124.682.175,20 25 137.150.392,72 30 150.865.431,99 35 165.951.975,19 35 Kantor per-
Pengembangan Perpusakaan 10.304.312,00 11.334.743,20 12.468.217,52 13.715.039,27 15.086.543,20 16.595.197,52 - pustakaan
Budaya Baca dan 2 Meningkatnya jumlah/judul 10 10 15 20 25 30 35 35 umum dan
Pembinaan buku yang dipinjam arsip
Perpustakaan 3 Meningkatnya jumlah/judul 10 10 15 20 25 30 35 35
buku yang dikoleksi.
4 Jumlah Mobil Perpustakaan 1 1 1 1 1 1 1 1
Keliling
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Pendidikan
Tabel VIII.2
Indikasi Rencana Program Prioritas Pembangunan Daerah untuk Mencapai Visi, Misi Pemerintah Kabupaten Pamekasan Periode 2013 - 2018
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
1 02
1 02 01 Program Obat 1 Ketersediaan obat dan bahan 70 70 12.133.244.000 73 12.739.906.200 75 13.376.901.510 78 14.045.746.586 80 14.748.033.915 85 15.485.435.611 85 Dinas
dan Perbekalan (%) 606.662.200,00 636.995.310,00 668.845.075,50 702.287.329,28 737.401.695,74 774.271.780,53 kesehatan
Kesehatan RSUD
1 02 02 Program Upaya 1 Kecukupan tenaga dokter 0,35 0,35 1.212.043.200 0,25 1.272.645.360 0,061 1.336.277.628 0,060 1.403.091.509 0,059 1.473.246.085 0,059 1.546.908.389 0,059 Dinas
Kesehatan terhadap penduduk 60.602.160,00 63.632.268,00 66.813.881,40 70.154.575,47 73.662.304,24 77.345.419,46 kesehatan
Masyarakat 2 Rasio tenaga paramedik 1,13 1,13 0,94 0,57 0,56 0,56 0,55 0,55 RSUD
keperawatan dan non
keperawatan dan non kepera-
watan terhadap penduduk
3 Rasio kecukupan nakes pada 40 40 45 48 50 55 60 60
masing -masing sarana
pelayanan kesehatan
4 Jumlah Kesesuaian kompe- 70 70 75 80 85 90 100 100
tensi dan kewenangan tenaga
kesehatan
1 02 03 Program Promosi 1 Cakupan desa siaga aktif 95 95 108.925.000,00 90 114.371.250,00 80 120.089.812,50 84 126.094.303,13 88 132.399.018,28 92 139.018.969,20 92 RSUD
Kesehatan dan 2 Rasio posyandu dan Polindes 868 868 5.446.250,00 872 5.718.562,50 878 6.004.490,63 878 6.304.715,16 878 6.619.950,91 878 6.950.948,46 878
Pemberdayaan terhadap (penduduk)
masyarakat 3 Cakupan PHBS di semua 60 60 65 70 75 80 85 85
tatanan
4 Prosentase penduduk yang 60 60 55 50 45 40 30 30
menggunakan jamban.
5 Prosentase rumah bersanitasi 20 20 25 28 32 35 40 40
6 Prosentase rumah tangga 70 70 75 81 85 90 90 90
pengguna air bersih.
1 02 04 Program pening- 1 Angka kematian bayi. 76,4 76,4 413.092.500,00 82,8 433.747.125,00 102 455.434.481,25 102 478.206.205,31 102 502.116.515,58 102 527.222.341,36 102 Dinas
katan layanan 2 Jumlah kematian ibu (ibu 29,2 29,2 20.654.625,00 47,4 21.687.356,25 102 22.771.724,06 102 23.910.310,27 102 25.105.825,78 102 26.361.117,07 102 kesehatan
Kesehatan hamil, melahirkan, nifas)
3 Kecamatan bebas rawan gizi 2,31 2,31 2,74 3,6 3,6 3,6 3,6 3,6
1 02 05 Program pening- 1 Cakupan pelayanan lansia 10 10 12 50.000.000 15 60.000.000 20 70.000.000 23 80.000.000 25 90.000.000 25 Dinas
katan pelayanan kesehatan
kesehatan lansia
1 02 06 Program penga- 1 Rasio puskesmas, pustu, 0,025 0,025 5.553.802.061 0,023 5.831.492.164 0,023 6.123.066.772 0,023 6.429.220.111 0,023 6.750.681.116 0,023 7.088.215.172 0,023 Dinas
daan,
peningkatan
polindes terhadap penduduk. 277.690.103,05 291.574.608,20 306.153.338,61 321.461.005,54 337.534.055,82 354.410.758,61 kesehatan
dan perbaikan 2 Rasio sarana pelayanan 50 50 55 60 65 70 80 80
sarana dan prasa- kesehatan sesuai standart
rana puskesmas/ terhadap penduduk
puskesmas pem- 3 Kecukupan alkes yang 42 42 45 50 55 60 70 70
bantu dan memadai
jaringannya 4 Kecukupan sarana transpor- 30 30 35 40 45 50 60 60
tasi kesehatan yang memadai
oda 2 dan roda 4
5 Cakupan kunjungan ibu hamil 91 91 93 95 95 95 95 95
k-4.
6 Cakupan komplikasi kebida- 71 71 74 80 80 80 80 80
nan ditangani
Kesehatan
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
7 Cakupan pertolongan 94 94 95 95 95 95 95 95
persalinan oleh nakes
8 Cakupan pelayanan nifas 93 93 93 95 95 95 95 95
9 Cakupan neonatus dengan 73 73 80 95 95 95 95 95
komplikasi ditangani
10 Cakupan kunjungan bayi 94 94 93 90 90 90 90 90
11 Cakupan Desa/Kelurahan 71 71 81 100 100 100 100 100
Universal Child Immunization
(UCI)
12 Cakupan pelayanan anak 86,45 86,45 86,45 - - - - -
balita.
13 Cakupan pemberian makanan 100 100 100 100 100 100 100 100
pendamping ASI pada anak
usia 6 - 24 bulan
14 Cakupan balita gizi buruk 100 100 100 100 100 100 100 100
mendapat perawatan
15 Angka kematian bayi. 70 70 70 102 102 102 102 102
16 Jumlah kematian ibu (ibu 11 11 11 102 102 102 102 102
hamil, melahirkan, nifas)
17 Kecamatan bebas rawan gizi 20 20 15 10 5 5 0 0
1 02 07 Program Penga- 1 Jumlah keg.pengawasan obat 5 5 5 50.000.000 10 60.000.000 10 70.000.000 15 80.000.000 15 90.000.000 15 Dinas
wasan Obat dan dan makanan kesehatan
Makanan 2 Jumlah kelompok produsen 75 75 100 150 160 175 175 175
obat tradisional yang dibina
1 02 08 Program penga- 1 Prosentase penduduk yang 40 40 19.154.306.450 50 20.112.021.773 60 21.117.622.861 70 22.173.504.004 80 23.282.179.204 90 24.446.288.165 90 Dinas
daan, peningka- memanfaatkan RSUD 957.715.322,50 1.005.601.088,63 1.055.881.143,06 1.108.675.200,21 1.164.108.960,22 1.222.314.408,23 kesehatan
tan sarana dan 2 Jumlah Kunjungan Rawat RSUD
prasarana rumah Jalan
sakit/rumah sakit 3 Jumlah kunjungan Rawat Inap
jiwa/rumah sakit 4 BOR (Bed Occupancy Rate)
paru-paru/rumah 5 TOI (Turn Over Interval)
sakit mata 6 ALOS (Average Length of
Stay)
7 NDR (Net Death Rate)
8 GDR (Gross Death Rate)
9 CRR (Cost Recovery Rate)
10 Prosentase penduduk miskin
yang terlayani oleh RSUD
1 02 09 Program pening- 1 dokumen capaian kinerja 100% 100% 341.000.000,00 100% 358.050.000 100% 375.952.500 100% 394.750.125 100% 414.487.631 100% 435.212.013 100% RSUD
katan pengemba- ( Lakip, evaluasi program, 17.050.000,00 17.902.500,00 18.797.625,00 19.737.506,25 20.724.381,56 21.760.600,64
ngan sistem pela- profil RS 5 kali, lap keuangan
poran capaian dan asset 5 kali, renja SKPD,
kinerja dan keua- surveylans 5 kali, lap rekam
ngan medik tahunan)
1 02 10 Program pemeli- 1 menurunnya komplain masya- 100% 100% 1.396.510.206,00 90% 1.466.335.716,30 80% 1.539.652.502,12 70% 1.616.635.127,22 60% 1.697.466.883,58 50% 1.782.340.227,76 50% RSUD
haraan sarana rakat terhadap kualitas laya- 69.825.510,30 73.316.785,82 76.982.625,11 80.831.756,36 84.873.344,18 89.117.011,39
dan prasarana nan rumah sakit
rumah Sakit
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
1 02 11 Program standa- 1 terakreditasinya rumah sakit 100% 100% 98.130.000,00 100% 103.036.500,00 100% 108.188.325,00 100% 113.597.741,25 100% 119.277.628,31 100% 125.241.509,73 100% RSUD
risasi pelayanan 4.906.500,00 5.151.825,00 5.409.416,25 5.679.887,06 5.963.881,42 6.262.075,49
kesehatan
1 03
1 03 01 Program rehabi- 1 Terciptanya kondisi jalan dan 70 70 2.600.000.000 73 2.730.000.000 75 2.866.500.000 77 3.009.825.000 80 3.160.316.250 85 3.318.332.063 85 Dinas
litasi/ pemeliha- jembatan yang fungsional dan 130.000.000 136.500.000 143.325.000 150.491.250 158.015.813 165.916.603 PU
raan Jalan dan mempertahankan kondisi
Jembatan jalan dan jembatan.
1 03 02 Program pengem- 1 Rasio Jaringan Irigasi 10.334.327.000 10.851.043.350 11.393.595.518 11.963.275.293 12.561.439.058 13.189.511.011 Dinas
bangan dan 2 Meningkatnya luas DI yang 516.716.350 542.552.168 569.679.776 598.163.765 628.071.953 659.475.551 PU
pengelolaan dapat dialiri dengan jaringan Dinas
jaringan irigasi, irigasi teknis Pertanian
rawa dan jaringan 3 Luas genangan pada wilayah 70 70 60 60 45 45 45 45
pengairan lainnya pertanian
4 Luas genangan pada wilayah
pertanian
5 Terlaksananya Rehab Jari- 39 39 55 70 80 90 100 100
ngan Irigasi Tersier (Unit)
1 03 03 Program Pemba- 1 Tersedianya informasi dan 50 50 52.241.688.200 60 54.853.772.610 70 57.596.461.241 75 60.476.284.303 80 63.500.098.518 90 66.675.103.444 90 Dinas
ngunan Jalan dan data base infrastruktur 2.612.084.410 2.742.688.631 2.879.823.062 3.023.814.215 3.175.004.926 3.333.755.172 PU
Jembatan
1 04
1 04 01 Program 1 Prosentase rumah layak huni 60 60 20.664.145.000 50 21.697.352.250 45 22.782.219.863 40 23.921.330.856 35 25.117.397.398 30 26.373.267.268 30 Dinas
lingkungan sehat bagi masyarakat miskin. 1.033.207.250,00 1.084.867.612,50 1.139.110.993,13 1.196.066.542,78 1.255.869.869,92 1.318.663.363,42 PU
perumahan 2 Jumlah rumah tangga 80 80 85 88 92 97 100 100
pengguna listrik.
3 Panjang jalan lingkungan 200 200 250 300 350 400 450 450
/desa yang dibangun
1 05
1 05 01 Program Peren- 1 Tersusunnya dokumen RBTL 26 26 300.000.000,00 30 350.000.000 35 400.000.000 40 450.000.000 40 500.000.000 40 550.000.000 Dinas
canaan Tata (Rencana Tata Bangunan dan PU
Ruang Lingkungan) / Urban Design Bappeda
2 Tersusunnya dokumen RTRW,
RDTRK dan Peraturan Zonasi
1 05 01 Program Pengen- 1 Rasio Ruang Terbuka Hijau 10 10 15 50.000.000 20 60.000.000 70.000.000 30 80.000.000 30 90.000.000 Dinas
dalian Peman- per Satuan Luas Wilayah ber PU
faatan Ruang HPL/HGB Bappeda
2 Rasio bangunan ber- IMB per 70 70 75 80 85 90 95
satuan bangunan
1 06
1 06 01 Program Pengem- 1 Jumlah dokumen perencanaan 3 3 135.000.000 3 150.000.000 3 180.000.000 3 225.000.000 3 225.000.000 4 275.000.000 5 pkt Bappeda
bangan data/ /penelitian yang dihasilkan
informasi 2 Pemanfaatan dokumen peren- 3 3 3 3 3 3 4 5
canaan/penelitian yang
dimanfaatkan
Perencanaan Pembangunan
Perumahan
Penataan ruang
Pekerjaan Umum
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
1 06 02 Program peren- 1 Penyusunan Perencanaan 5 5 2.624.727.800 5 2.755.964.190 6 2.893.762.400 6 3.038.450.519 6 3.190.373.045 6 3.349.891.698 6 Bappeda
canaan pemba- Pembangunan jangka 131.236.390 137.798.210 144.688.120 151.922.526 159.518.652 167.494.585
ngunan daerah menengah, tahunan (RKPD),
dan Penyusunan KUA - PPAS
tepat waktu
1 06 03 Program Pengem- 1 Meningkatnya kapasitas dan 2pkt 2pkt 344.100.000 3pkt 361.305.000 3pkt 379.370.250 4pkt 398.338.763 4 pkt 418.255.701 4 pkt 439.168.486 4 pkt Bappeda
bangan dan akses sumberdaya air dan 17.205.000,00 18.065.250,00 18.968.512,50 19.916.938,13 20.912.785,03 21.958.424,28
Pengelolaan jaringan
Jaringan Irigasi ,
Rawa, dan jari-
ngan pengairan
lainnya
1 07
1 07 01 Program Pemba- 1 Terlaksananya Pembangunan 1,6 1,6 3.307.473.710 3,6 3.472.847.396 4,8 3.646.489.765 6,3 3.828.814.254 6,5 4.020.254.966 7,2 4.221.267.715 50 Dinas perhu-
ngunan Prasara- Prasarana dan fasiltas 165.373.686 173.642.370 182.324.488 191.440.713 201.012.748 211.063.386 - bungan,
na dan Fasilitas Perhubungan komunikasi,
Perhubungan dan informa-
2 Terlaksananya Pembangunan 1,2 1,2 3,5 3,6 3,7 3,9 4,1 70 ka
Sarana Dan Prasarana
Peruhubungan
1 07 02 Program Pengen- 1 Tersedianya fasilitas 40 2,3 679.652.000 3 713.634.600 3,2 749.316.330 3,5 786.782.147 3,9 826.121.254 4,1 867.427.317 60 Dinas perhu-
dalian dan Penga- keselamatan jalan 33.982.600 35.681.730 37.465.817 39.339.107 41.306.063 43.371.366 bungan,
manan lalu Lintas 2 Tersedianya rambu rambu 87 87 87 76 76 76 76 komunikasi,
jalan dan informa-
3 Jumlah ijin trayek. ka
4 Pemenuhan Uji Kir 1.223 1.223 1.223 11.030 11.030 11.030 11.030
5 Menurunnya angka kasus
kecelakaan lalu lintas
6 Jumlah sarana dan prasarana
transportasi (unit)
1 08
1 08 01 Program dan per- 1 Pemenuhan baku mutu air 10 10 223.120.000 10 234.276.000 10 245.989.800 10 258.289.290 10 271.203.755 10 284.763.942 10
lindungan konser- 11.156.000 11.713.800 12.299.490 12.914.465 13.560.188 14.238.197
vasi dan sumber
daya alalm
1 08 02 Program pengem- 1 Terlaksananya penanganan 35% 35% 3.068.765.750 50% 3.222.204.038 60% 3.383.314.239 75% 3.552.479.951 85% 3.730.103.949 95% 3.916.609.146 95%
bangan kinerja sampah tepat waktu (Jumlah 153.438.288 161.110.202 169.165.712 177.623.998 186.505.197 195.830.457
pengelolaan sampah yang terangkut ke
persampahan TPA)
1 08 03 Program Pening- 1 Terkendalinya polusi melalui 0% 0% 156.937.000 5% 235.405.500 10% 353.108.250 15% 529.662.375 20% 794.493.563 25% 1.191.740.344 25%
katan Pengen- tersedianya data polusi udara 78.468.500 117.702.750 176.554.125 264.831.188 397.246.781 595.870.172
dalian Polusi daerah industri 4 paket, data
kadar polusi limbah padat dan
limbah cair 4
Perhubungan
Lingkungan Hidup
badan
Lingkungan
Hidup
badan
Lingkungan
Hidup
badan
Lingkungan
Hidup
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
1 08 04 Program Pengelo- 1 Meningkatnya kapasits 5% 10% 310.000.000 10% 325.500.000 25% 341.775.000 35% 358.863.750 45% 376.806.938 55% 395.647.284 65%
laan Ruang pengelolaan RTH melalui 15.500.000 16.275.000 17.088.750 17.943.188 18.840.347 19.782.364
Terbuka Hijau penyediaan 1 paket dokumen
kebijakan pengelolaan RTH, 1
paket data pengawasan dan
pengendalian RTH.
2 Peningkatan Peran serta Melalui peran 200 200 200 200 200 200 1200
masyarakat dalam serta perempuan orang orang orang orang orang orang orang
pengelolaan RTH dalam gerakan
tanam pekara-
ngan oleh
perempuan
1 08 05 Program pengen- 1 Jumlah usaha berpotensi
dalian pencema- menjadi sumber pencemaran
ran dan perusa- 2 Persentase perusahaan yang
kan lingkungan memilliki Dokumen HO, UKL-
hidup IPL, AMDAL dan Ijin Lingku-
ngan
1 09
1 09 01 Prog.penataan
penguasaan
pemilikan penggu
an dan pemanfa
atan tanah
1 10
1 10 01 Program Penata- 1 Prosentase jumlah penduduk 1 paket 1 paket 1.322.449.500 1 paket 1.388.571.975 1 paket 1.458.000.574 1 paket 1.530.900.602 1 paket 1.607.445.633 1 paket 1.687.817.914 1 paket
an Administrasi yang ber-KTP 66.122.475,00 69.428.598,75 72.900.028,69 76.545.030,12 80.372.281,63 84.390.895,71
Kependudukan 2 Prosentase jumlah keluarga 253.769 254.180 255.959 257.511 260.086 262.686 265.313 266.597
yang ber-KK
3 Prosentase jumlah penduduk 241.578 242.691 245.361 248.030 250.510 253.015 255.545 256.136
yang ber-Akta Kelahiran
4 Jumlah Pelayanan Akte 244.756 245.848 246939 248030 249121 250.212 251.304 251.304
Pencatatan Sipil
1 11
1 11 01 Program pember- 1 GEM (Gender Empowerment 411.723.650,00 432.309.832,50 453.925.324,13 476.621.590,33 500.452.669,85 525.475.303,34
dayaan perem- Measurement) 20.586.182,50 21.615.491,63 22.696.266,21 23.831.079,52 25.022.633,49 26.273.765,17
puan dan perlin- 2 Proporsi penduduk (laki-laki
dungan anak dan perempuan)
3 Keterwakilan kaum perempu- 5 5 10 15 - - 20 20
an di DPRD (laki-laki dan
perempuan)
4 Proporsi manager, staf 10:01 10:01 8:01 8:01 7:01 6:01 5:01 5:01
administrasi, pekerja
profesional dan teknisi di
lingkungan pemerintahan dan
swasta (laki-laki dan
perempuan)
5 GDI (Gender Development
Indeks)
Kependudukan dan catatan sipil
Pemberdayaan Perempuan
badan
Lingkungan
Hidup
Dinas
Kepependudu
kan dan
pencatatan
sipil
Badan
Pemberdayaa
n Perempuan
dan Keluarga
Berencana
Pertanahan
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
6 Usia harapan hidup (laki-laki 55 55 52 58 60 62 63 63
dan perempuan)
7 Angka Melek Huruf (laki-laki 70 70 75 79 82 85 90 90
dan perempuan)
8 Rata-rata lama sekolah (laki- 12 12 13 14 15 16 17 17
laki dan perempuan)
9 Jumlah kasus kekerasan 0,0002
dalam rumah tangga.
10 Jumah anak dan perempuan 60,00
korban tindak kekerasan yang
memperoleh pelayanan
advokasi (Jumlah tindak
kekerasan terhadap
perempuan dan anak)
1 12
1 12 01 Program 1 Tingkat prevalensi peserta KB 226.800.000,00 238.140.000,00 250.047.000,00 262.549.350,00 275.676.817,50 289.460.658,38
Keluarga aktif : 11.340.000,00 11.907.000,00 12.502.350,00 13.127.467,50 13.783.840,88 14.473.032,92
Berencana a. jumlah peserta KB aktif 125,60 126,6 129 130 130
b. jumlah PUS (Pasangan Usia 126,61 130,6 134 140 140
Subur)
2 Prosentase Perkawinan
dibawah umur
3 Rata-rata usia kawin pertama 17 17 18 19 20 21 25 25
bagi perempuan
4 Total Fertility Rate
5 Persentase Pencapaian 80 80 82 83 84 85 87 87
peserta KB Baru
6 Persentase peserta KB Pria :
a. jumlah akseptor KB aktif 35,60 35,60 36,65 36,75 36,8 37 37,2 37,2
b. jumlah akseptor KB aktif 2,2 2,2 2,25 2,25 2,27 2,3 2,35 2,35
laki-laki
7 Persentase PUS Unmet-need 78 78 80 81,1
8 Peningkatan Keluarga Pra 154 154 155 155,20 156 158 159 159
sejahtera menjadi sejahtera
1 12 02 Program pembi- 1 Tersedianya Tenaga 100 100 121.956.000,00 120 128.053.800,00 130 134.456.490,00 140 141.179.314,50 150 148.238.280,23 160 155.650.194,24 160
naan peran serta Pendamping Kelompok Bina 6.097.800,00 6.402.690,00 6.722.824,50 7.058.965,73 7.411.914,01 7.782.509,71
masyarakat
dalam
Keluarga melalui Rekrutmen
pelayanan KB-KR tenaga Kelompok Bina
yang mandiri Keluarga
1 13
1 13 01 Program pelaya- 1 Jumlah PMKS (Penyandang 10% 10% 245.936.000,00 8 258.232.800,00 6 271.144.440,00 5 284.701.662,00 4 298.936.745,10 2 313.883.582,36 2
nan dan rehabili- Masalah Kesejahteraan 12.296.800,00 12.911.640,00 13.557.222,00 14.235.083,10 14.946.837,26 15.694.179,12
tasi
kesejahteraan
Sosial)
sosial 2 Jumlah Rumah tangga miskin 220.000 220.000 200.000 - 180.000 - 160.000 - 150.000 - 140.000 - 140.000
1 13 02 Program pembi- 1 Jumlah PMKS yang dibantu/ 60 60 3.529.750.000,00 70 3.706.237.500,00 80 3.891.549.375,00 90 4.086.126.843,75 95 4.290.433.185,94 97 4.504.954.845,23 97
naan lingkungan ditangani 176.487.500,00 185.311.875,00 194.577.468,75 204.306.342,19 214.521.659,30 225.247.742,26
sosial
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Badan
Pemberdayaa
n Perempuan
dan Keluarga
Berencana
Badan
Pemberdayaa
n Perempuan
dan Keluarga
Berencana
Dinas Sosial,
tenaga Kerja
dan
Transmigrasi
Dinas Sosial,
tenaga Kerja
dan
Transmigrasi
Sosial
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
1 14
1 14 01 Program 1 Jumlah tenaga kerja terdidik 430.780.000 452.319.000 474.934.950 498.681.698 523.615.782 549.796.571
Peningkatan dan terlatih. 21.539.000,00 22.615.950,00 23.746.747,50 24.934.084,88 26.180.789,12 27.489.828,57
Kualitas dan 2 Angka pengangguran terbuka 2,89 2,89 2,7 2.50 2,4 2,3 2,2 2,2
Produktivitas 3 Angkatan kerja 399.523 399.523 399.550 399.490 399.400 399.470 399.550 399.550
Tenaga Kerja 4 Yang tidak bekerja 11.559 11.559 10.778 10.882 10.990 10.880 9.800 9.800
5 Jumlah tenaga kerja yang 60,2 60,2 72,5 72,05 75,5 79,5 80,2 80,2
ditempatkan
1 14 02 Program 1 Jumlah perusahaan yang 10% 10% - 70 250.000.000,00 75 262.500.000,00 80 275.625.000,00 85 289.406.250,00 88 303.876.562,50 88
Perlindungan membuat/membentuk sarana 12.500.000,00 13.125.000,00 13.781.250,00 14.470.312,50 15.193.828,13
Pengembangan hubungan industrial (HI)
Lembaga 2 Jumlah perusahaan yang 40% 40% 45 50 55 60 65 65
Ketenagakerjaan menerapkan norma Jamsostek
3 Jumlah tenaga kerja yang ikut 25% 25% 30 35 40 50 55 55
Jamsostek
4 Jumlah perusahaan yang 70% 70% 80 85 90 95 98 98
menerapkan norma
Keselamatan dan Kesehatan
kerja (K3)
5 Angka kecelakaan kerja 10% 10% 8 7 5 3 1 1
1 15
1 15 01 Program 1 Jumlah koperasi aktif, 288 100% 100% 323.800.000 100% 339.990.000 100% 356.989.500 100% 374.838.975 100% 393.580.924 100% 413.259.970 100%
Peningkatan unit, Jumlah koperasi 16.190.000 16.999.500 17.849.475 18.741.949 19.679.046 20.662.998
kualitas pedesaan 121 koperasi
Kelembagaan
Koperasi
1 15 02 Program Pengem- 1 Jumlah Industri (Jumlah 100% 100% 357.400.000 100% 375.270.000 100% 394.033.500 100% 413.735.175 100% 434.421.934 100% 456.143.030 100%
bangan Sistem Usaha Mikro dan Menengah) 17.870.000 18.763.500 19.701.675 20.686.759 21.721.097 22.807.152
Pendukung Usaha 2 Jumlah Tenaga Kerja yang
bagi UMKM terserap pada Sektor Industri
1 15 03 Program Pengem- 1 Prosentase koperasi sehat. 100% 100% 273.800.000 100% 287.490.000 100% 301.864.500 100% 316.957.725 100% 332.805.611 100% 349.445.892 100%
bangan kewirau- 2 Prosentase koperasi aktif 13.690.000,00 14.374.500,00 15.093.225,00 15.847.886,25 16.640.280,56 17.472.294,59
sahaan dan 3 meningkatnya Sisa Hasil
keunggulan Usaha Koperasi
kompetitif UKM 4 Jumlah KSP/USP 1.130 1.135 1.140 1.149
5 Jumlah Usaha Menengah
6 Jumlah Usaha Kecil
7 Jumlah Usaha Mikro
8 Jumlah Volume (omzet usaha 38,05 38,40 38.80 3900 3930
menengah)
9 Jumlah Volume (omzet usaha
kecil)
10 Jumlah Volume (omzet usaha
mikro)
11 Jumlah pameran produk 4 6 8 10 12 14
unggulan
Dinas Sosial,
tenaga Kerja
dan
Transmigrasi
Dinas
Koperasi dan
PKM
Dinas
Koperasi dan
PKM
Dinas
Koperasi dan
PKM
Dinas Sosial,
tenaga Kerja
dan
Transmigrasi
Ketenagakerjaan
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
1 16
1 16 01 Program 1 Terlaksananya sosialisasi 100% 100% 174.400.000 100% 183.120.000 100% 192.276.000 100% 201.889.800 100% 211.984.290 100% 222.583.505 100%
peningkatan perizinan melalui media 8.720.000 9.156.000 9.613.800 10.094.490 10.599.215 11.129.175
pelayanan massa 5 paket
perizinan 2 Penyusunan database inves- 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
tasi 5 paket, fasilitasi pelaya-
nan perizinan 5 paket dan
pendataan perizinan 5 paket
3 Pembuatan sistem informasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
manajemen perizinan 3 paket
serta pengadaan sarana &
prasarana
4 Pengembangan media center 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pelayanan terpadu KPPT
pelayanan perizinan 3 paket
1 16 02 Program 1 Jumlah investasi PMA di - 30.000.000 40.000.000 50.000.000 60.000.000 70.000.000
Peningkatan daerah
Promosi dan 2 Jumlah realisasi PMDN
Kerjasama 3 Jumlah realisasi investasi lokal
Investasi
1 16 03 Program 1 Jumlah realisasi investasi local - 100% 50.000.000 100% 60.000.000 100% 70.000.000 100% 80.000.000 100% 90.000.000 100%
Peningkatan Iklim 2 Prosentase penerbitan ijin 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Investasi dan tepat waktu
Realisasi Investasi 3 Prosentase perusahaan yang
memiliki ijin
1 17
1 17 01 Program 1 Jumlah kegiatan fasilitasi dan 10 keg 20% 271.475.000,00 20% 285.048.750,00 20% 299.301.187,50 20% 314.266.246,88 20% 329.979.559,22 20% 346.478.537,18 20%
Pengelolaan pengembangan kelompok seni 13.573.750,00 14.252.437,50 14.965.059,38 15.713.312,34 16.498.977,96 17.323.926,86
keragaman termasuk kelompok seni
budaya wanita
2 Jumlah warisan tradisi yang 75 75 80 85 85 90 90
terawat
1 18
1 18 01 Program 1 Jumlah pemuda berprestasi 20.000.000,00 22.000.000,00 24.200.000,00 26.620.000,00 29.282.000,00 32.210.200,00
peningkatan pada berbagai bidang di 2.000.000,00 2.200.000,00 2.420.000,00 2.662.000,00 2.928.200,00 3.221.020,00
peran serta tingkat nasional
kepemudaan
1 18 02 Program 1 Meningkatnya Jumlah 3 paket 50.000.000,00 1 52.500.000,00 - 55.125.000,00 1 57.881.250,00 - 60.775.312,50 1 63.814.078,13 1
peningkatan wirausahawan muda 3 paket 2.500.000,00 2.625.000,00 2.756.250,00 2.894.062,50 3.038.765,63 3.190.703,91
upaya penum-
buhan kewirau-
sahaan dan
kecakapan hidup
pemuda
1 18 03 Program 1 Jumlah cabang olah raga yang 15.000.000 25.000.000 35.000.000 45.000.000 55.000.000 65.000.000
Pembinaan dan berprestasi
Pemasyarakatan
Olahraga
Penanaman Modal
Kepemudaan dan Olah Raga
Kebudayaan
Kantor
Pelayanan
Perijinan
Terpadu
Kantor
Pelayanan
Perijinan
Terpadu
Kantor
Pelayanan
Perijinan
Terpadu
Dinas
Pemuda,
olahraga dan
kebudayaan
Dinas
Pemuda,
olahraga dan
kebudayaan
Dinas
Pemuda,
olahraga dan
kebudayaan
Dinas
Pemuda,
olahraga dan
kebudayaan
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
1 18 04 Program 1 jumlah sarana dan prasarana 30% 9.350.000.000,00 40 9.817.500.000,00 50 10.308.375.000 60 10.823.793.750 70 11.364.983.438 80 11.933.232.609 80
Peningkatan yang meningkat kualitasnya 467.500.000,00 490.875.000,00 515.418.750,00 541.189.687,50 568.249.171,88 596.661.630,47
Sarana dan 2 Peningkatan dan pemasyara-
Prasarana katan Olah Raga (Jumlah grup
Olahraga olah raga)
1 18 05 Program 1 Binaan dan prestasi 706.452.500,00 741.775.125,00 778.863.881,25 817.807.075,31 858.697.429,08 901.632.300,53
peningkatan 35.322.625,00 37.088.756,25 38.943.194,06 40.890.353,77 42.934.871,45 45.081.615,03
Pembinaan olah
raga serta
Prestasi
1 19
1 19 01 Program 1 Jumlah Pembinaan terhadap 0% 20% 265.000.000 20% 278.250.000 20% 292.162.500 20% 306.770.625 20% 322.109.156 20% 338.214.614 20%
Pendidikan Politik Masyarakat, LSM, ORMAS 13.250.000 13.912.500 14.608.125 15.338.531 16.105.458 16.910.731
masyarakat 2 Jumlah kegiatan pemantapan
wawasan kebangsaan melalui
apresiasi lagu-lagu nasional/
negara dan lambang Negara
3 Seminar talk show, diskusi
peningkatan wawasan
kebangsaan
1 19 02 Program 1 Jumlah permasalahan yg dpt 0% 20% 355.700.000 20% 373.485.000,00 20% 392.159.250,00 20% 411.767.212,50 20% 432.355.573,13 20% 453.973.351,78 20%
pencegahan dini di cegah 17.785.000,00 18.674.250,00 19.607.962,50 20.588.360,63 21.617.778,66 22.698.667,59
terhadap
permasalahan
masyarakat
1 19 03 Program 1 Jumlah kegiatan forum - 50.000.000 52.500.000 55.125.000 57.881.250 60.775.313
kemitraan komunikasi antar ummat 2500000 2625000 2756250 2894062,5 3038765,625
pengembangan beragama
wawasan 2 Jumlah sosialisasi pemaha-
kebangsaan man wawasan kebangsaan
1 19 04 Program 1 Angka kriminalitas 7 7 936.347.000,00 7 983.164.350 6 1.032.322.568 5 1.083.938.696 5 1.138.135.631 4 1.195.042.412 5
peningkatan 46.817.350,00 49.158.217,50 51.616.128,38 54.196.934,79 56.906.781,53 59.752.120,61
keamanan dan 2 Persentase penegakan 25 orang per 26 27 28 29 30 28
kenyamanan peraturan daerah (Jumlah 10.000
lingkungan pelanggaran masyarakat
terhadap perda)
3 Jumlah satpol PP
4 Jumlah penyuluhan 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket
pencegahaan penyakit
masyarakat
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Badan
Kesatuan
Bangsa dan
Politik
Satuan Polisi
Pamong Praja
Satuan Polisi
Pamong Praja
Badan
Kesatuan
Bangsa dan
Politik
Dinas
Pemuda,
olahraga dan
kebudayaan
Dinas
Pemuda,
olahraga dan
kebudayaan
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
1 19 05 Program 1 Jumlah pelanggaran Perda 18 18 434.976.000,00 18 456.724.800 17 479.561.040 16 503.539.092 15 528.716.047 14 555.151.849 17
Pengawasan dan 21.748.800,00 22.836.240,00 23.978.052,00 25.176.954,60 26.435.802,33 27.757.592,45
Pengendalian
terhadap
penegakan
peraturan daerah
1 19 06 Program 1 Jumlah partisipasi yang diikuti 0% 147.915.000,00 100% 155.310.750 100% 163.076.288 100% 171.230.102 100% 179.791.607 100% 188.781.187 100%
Partisipasi 7.395.750,00 7.765.537,50 8.153.814,38 8.561.505,09 8.989.580,35 9.439.059,37
kegiatan
kepamongprajaan
1 19 09 Program 1 tersedianya sarana pencega- 2 327.384.000,00 3 343.753.200,00 3 360.940.860,00 3 378.987.903,00 397.937.298,15 417.834.163,06 10%
Pencegahan dan han bencana 16.369.200,00 17.187.660,00 18.047.043,00 18.949.395,15 19.896.864,91 20.891.708,15
kesiap siagaan 2 terbangunnya infrastruktur 4 4 5 6 5 4
pencegahan bencana
3 tersedia peta daerah rawan 1 1 1
bencana
4 terbentuk desa/ kelurahan 10 20 10
tangguh bencana
5 tersusun prosedur tetap 1 1
penanganan bencana
6 tersedia data informasi 1 1 1 1 1
bencana
1 19 10 Program kedaru- 1 terbentuk posko bencana 1 500.000.000,00 1 525.000.000,00 1 551.250.000,00 1 578.812.500,00 1 607.753.125,00 1 638.140.781,25 1
ratan dan logistik 2 tersedia logistik, peralatan 1 Paket 25.000.000,00 1 Paket 26.250.000,00 1 Paket 27.562.500,00 1 Paket 28.940.625,00 1 Paket 30.387.656,25 1 Paket 31.907.039,06 1 Paket
dan obat-obatan
3 terbentuk tim tanggap darurat 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
1 19 11 Program rehabi- 1 persentase rehabilitasi 90% 500.000.000,00 90% 525.000.000,00 90% 551.250.000,00 90% 578.812.500,00 90% 607.753.125,00 90% 638.140.781,25 90%
litasi dan rekon- kondisi sosial pasca bencana 25.000.000,00 26.250.000,00 27.562.500,00 28.940.625,00 30.387.656,25 31.907.039,06
struksi pasca 2 persentase rehabilitasi 90% 90% 90% 90% 90% 90% 90%
bencana kondisi lingkungan berbasis
pokmas
1 20
1 20 01 Program pening- 1 Jumlah perda yang 30 30 5.569.640.000 15 5.848.122.000 20 6.140.528.100 25 6.447.554.505 30 6.769.932.230 35 7.108.428.842 35 sekretariat
katan kapasitas ditindaklanjuti dalam APBD 278.482.000 292.406.100 307.026.405 322.377.725 338.496.612 355.421.442 DPRD
lembaga perwaki- 2 Jumlah Perda yang ditetapkan 17 17 7 12 20 25 30 30
lan rakyat daerah 3 Jumlah Jaring asmara 3 3 3 3 3 3 3 3
1 20 02 Program 1 Prosentase penerapan e-gov 100 100 230.329.200 100 241.845.660 100 253.937.943 100 266.634.840 100 279.966.582 100 293.964.911
optimalisasi 11.516.460 12.092.283 12.696.897 13.331.742 13.998.329 14.698.246
pemanfaatan
teknologi
informasi
1 20 03 Program 1 Meningkatnya peringkat atas 70 70 161.973.000 73 170.071.650 75 178.575.233 80 187.503.994 85 196.879.194 90 206.723.154
Peningkatan hasil evaluasi SAKIP 8.098.650 8.503.583 8.928.762 9.375.200 9.843.960 10.336.158
Profesionalisme
tenaga pemeriksa
dan aparatur
pengawasan
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Satuan Polisi
Pamong Praja
Satuan Polisi
Pamong Praja
Badan
Penanggulaan
gan Bencana
Daerah
Sekretariat
Daerah
Inspektorat
Daerah
Badan
Penanggulaan
gan Bencana
Daerah
Badan
Penanggulaan
gan Bencana
Daerah
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
1 20 04 Program 1 Ketepatan waktu Penyusunan 100 100 854.000.000 100 896.700.000 100 941.535.000 100 988.611.750 100 1.038.042.338 100 1.089.944.454
penataan daerah LKPJ, Lakip dan LPPD 42.700.000 44.835.000 47.076.750 49.430.588 51.902.117 54.497.223
0tonomi baru 2 Persentase SKPD yang telah 80 80 85 90 95 100 100 Bappeda
memiliki Indikator Kinerja
Utama (IKU) dan menerapkan
sesuai SK Bupati
3 Prosentase SKPD yang sudah 75 75 80 85 90 95 100
menyusun TAPKIN dengan
tepat waktu baik dan benar
4 Jumlah Standar Pelayanan
Minimal (SPM) dan Standar
Pelayanan Publik (SPP)
5 Indeks Kepuasan Masyarakat 50 50 55 60 65 70 80
(IKM)
6 Penyaluran Bantuan Beras
Untuk Rakyat Miskin
7 Jumlah rumah ibadah yang
dibantu
1 20 05 Program 1 Jumlah Perjanjian Kerjasama 10 paket 10 50.000.000 10 60.000.000 10 70.000.000 10 80.000.000 10 90.000.000 10
Peningkatan dgn Pemda lainnya, Instansi
Kerjasama Antar Vertikal dan Lembaga
Pemerintah Perguruan Tinggi
Daerah
1 20 06 Program Pena- 1 Jumlah produk hukum yang 395.000.000 414.750.000 435.487.500 457.261.875 480.124.969 504.131.217
taan Peraturan ditetapkan: 19.750.000 20.737.500 21.774.375 22.863.094 24.006.248 25.206.561
Perundang- a. Perda 18 15 15 15 15 15
undangan b. Peraturan Bupati 40 50 50 50 50 50
c. Keputusan Bupati 550 550 550 550 550 550
1 20 07 Program 1 Jumlah permasalahan yang 496.542.600 521.369.730 547.438.217 574.810.127 603.550.634 633.728.165
peningkatan diselesaikan : 24.827.130 26.068.487 27.371.911 28.740.506 30.177.532 31.686.408
sistem pengawa- a. Jmlh Kasus 2 2 2 2 2 2
san internal dan b. Jmlh Kasus yang dapat 2 2 2 2 2 2
pengendaalian diselesaikan.
pelaksanaan ke- 2 Prosentase pengaduan
bijakan KDH masyarakat yang di tindak
lanjuti.
1 20 08 Peningkatan dan 1 Peningkatan PAD 5.953.428.500 6.251.099.925 6.563.654.921 6.891.837.667 7.236.429.551 7.598.251.028
pengembangan 2 Rasio kemandirian PEMDA 297.671.425 312.554.996 328.182.746 344.591.883 361.821.478 379.912.551
pengelolaan 3 Ratio PAD terhadap Total 6,50% 6,60% 6,74% 6,85% 6,96% 7,25%
keuangan daerah Pendapatan
4 Ratio PAD terhadap APBD 6,51% 6,60% 6,73% 6,84% 6,95% 7,23%
(Total belanja)
5 Ratio Belanja Modal terhadap 20,06% 23% 27% 29% 32% 35%
Total APBD
6 Opini audit BPK
7 Jumlah Temuan APIP yang 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
ditindak lanjuti
8 Jumlah Temuan BPK yang
ditindak lanjuti
Sekretariat
Daerah
Sekretariat
Daerah
Inspektorat
Daerah
Dinas
pendapatan,
pengelolaan
keuangan dan
asset Daerah
Sekretariat
Daerah
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
1 20 09 Pembinaan dan 1 Jumlah ADD (Alokasi Dana 16 132.079.150 16,95 138.683.108 17,79 145.617.263 18,68 152.898.126 19,62 160.543.032 20,60 168.570.184
fasilitasi Desa) yang disalurkan (juta) 6.603.958 6.934.155 7.280.863 7.644.906 8.027.152 8.428.509
pengelolaan 2 Jumlah Bantuan Keuangan 1,12 1,18 1,24 1,30 1,37 1,43
keuangan desa untuk kelurahan/desa yang
disalurkan (Juta)
3 Jumlah Kekayaan Badan Kredit
Desa (BKD)
1 20 10 Pemberdayaan 1 Jumlah sarana peribadatan 1140 10.107.687.000 1150 10.613.071.350 1200 11.143.724.918 1200 11.700.911.163 1200 12.285.956.722 1250 12.900.254.558
kesejahteraan dan keagamaan yang 505.384.350 530.653.568 557.186.246 585.045.558 614.297.836 645.012.728
masyarakat mendapat pembinaan.
1 20 11 Pemberdayaan 1 Jumlah lembaga keagamaan 6 932.727.700 6 979.364.085 7 1.028.332.289 8 1.079.748.904 8 1.133.736.349 8 1.190.423.166
kelembagaan yang dibantu 46.636.385 48.968.204 51.416.614 53.987.445 56.686.817 59.521.158
kesejahteraan
sosial
1 20 12 Penataan dan 1 Penyelesaian ijin lokasi 80% 348.675.000 85% 366.108.750 90% 384.414.188 95% 403.634.897 100% 423.816.642 100% 445.007.474
penyempurnaan (kawasan luasan tanah pada 17.433.750 18.305.438 19.220.709 20.181.745 21.190.832 22.250.374
kebijakan sistem suatu lokasi)
dan prosedur 2 Prosentase penerbitan ijin 80% 85% 90% 95% 100% 100%
pengawasan tepat waktu uasaha dan ijin
usaha lainnya secara tepat
waktu
1 20 13 Prog.Peningkatan 1 Jumlah aparatur yang memiliki 100% 3.177.147.000 100% 3.336.004.350 100% 3.502.804.568 100% 3.677.944.796 100% 3.861.842.036 100% 4.054.934.137 100% semua SKPD
kapasitas Sumber kompetensi sesuai bidang 158.857.350 166.800.218 175.140.228 183.897.240 193.092.102 202.746.707
Daya Aparatur tugasnya.
1 20 15 Prog. Pendidikan 1 Prosentase PNS yang 50% 1.210.000.000 55% 1.270.500.000 60% 1.334.025.000 65% 1.400.726.250 70% 1.470.762.563 75% 1.544.300.691 75%
Kedinasan mengikuti diklat fungsional 60.500.000,00 63.525.000,00 66.701.250,00 70.036.312,50 73.538.128,13 77.215.034,53
2 Prosentase aparatur/pegawai 60% 65% 70% 75% 80% 85% 85%
yang telah mengikuti DiklatPim
IV,III,II sesuai dengan jenjang
kepangkatan.
3 Prosentase Jabatan Struktural
yang telah terisi
1 20 16 Prog. Pembinaan 1 Jumlah kasus pelanggaran 25% 931.500.000,00 20% 978.075.000,00 15% 1.026.978.750,00 10% 1.078.327.687,50 5% 1.132.244.071,88 5% 1.188.856.275,47 5%
dan Pengemba- disiplin PNS. 46.575.000,00 48.903.750,00 51.348.937,50 53.916.384,38 56.612.203,59 59.442.813,77
ngan Aparatur 2 Pengelolaan administrasi, 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
penataan dan pemberhentian
pegawai
3 Pengelolaan administrasi, 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kepangkatan dan gaji berkala
4 Pemulangan pegawai (Tali 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Asih)
1 21
1 21 01 Program Pening- 1 Tersedianya kebutuhan 15% 20% 1.655.500.000 25% 1.738.275.000 30% 1.825.188.750 55% 1.916.448.188 60% 2.012.270.597 65% 2.112.884.127 70%
katan Ketahanan Pangan pokok masyarakat 82.775.000 86.913.750 91.259.438 95.822.409 100.613.530 105.644.206
Pangan perta- yang belum terpenuhi.
nian/perkebunan 2 tersedianya data PPH dan NBM 67% 67% 69% 71% 73% 75% 78% 80%
Ketahanan Pangan
Dinas
pendapatan,
pengelolaan
keuangan dan
asset Daerah
Badan
Kepegawaian
Daerah
Kantor
Ketahanan
Pangan
Sekretariat
Daerah
Sekretariat
Daerah
Sekretariat
Daerah
Badan
Kepegawaian
Daerah
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
3 meningkatnya kelancaran 10% 15% 25% 30% 50% 60% 70% 75%
transportasi dalam mengupa-
yakan ketersediaan 9 bahan
pangan pokok yang terjang-
kau daya beli masyarakat
4 meningkatnya produksi 15% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 75%
Pertanian,Peternakan dan
Perkebunan masyarakat)
5 meningkatkan pemanfaatan 10% 20% 30% 45% 50% 65% 70% 75%
pekarangan sebagai lumbung
pangan keluarga
6 meningkatnya pemahaman 10% 20% 25% 30% 45% 60% 70% 75%
Kelompok/KWT usaha Mikro
tentang B2SA)
7 meningkatkan pemahaman 20% 30% 40% 50% 60% 65% 70% 75%
masyarakat tentang tehnologi
olahan bahan pangan lokal
8 terwujudnya diversivikasi 10% 20% 30% 40% 55% 65% 70% 75%
ketahanan pangan masyarakat
9 berkurangnya penduduk 10% 20% 25% 30% 40% 50% 55% 60%
rawan pangan
10 Tersedianya kebutuhan 20% 20% 25% 30% 35% 45% 55% 60%
bahan pangan pokok masya-
rakat sebagai cadangan
pangan masyarakat
1 21 02 Program pember- 1 Terkoordinasinya analisa dan 20% 20% 155.000.000 30% 162.750.000 50% 170.887.500 60% 179.431.875 70% 188.403.469 80% 197.823.642 80%
dayaan penyuluh perumusan kebijakan Keta- 7.750.000 8.137.500 8.544.375 8.971.594 9.420.173 9.891.182
pertanian/perke- hanan Pangan masyarakat
bunan lapangan 2 Meningkatnya dan partisipasi 10% 15% 20% 30% 40% 55% 70% 75% Dinas
masyarakat/kelompok tani pertanian
pada program-program dinas
Ketahanan Pangan kehutanan &
perkebunan
1 22
1 22 01 Program 1 Tingkat usaha ekonomi 550.600.000,00 578.130.000,00 607.036.500,00 637.388.325,00 669.257.741,25 702.720.628,31
Peningkatan masyarakat pedesaan yang 27.530.000,00 28.906.500,00 30.351.825,00 31.869.416,25 33.462.887,06 35.136.031,42
Keberdayaan berkembang :
Masyarakat a. UPPKS
Pedesaan b. UED-SP
c. P3EL
d. BUMDES
1 22 02 Program 1 Penguatan Kapasitas Lembaga 5 pkt 40.000.000,00 1 50.000.000 1 60.000.000 1 70.000.000 1 80.000.000 1 90.000.000
pengembangan Keuangan Mikro 36 org, Akses
lembaga ekonomi Modal Usaha bagi
pedesaan Pembangunan Ekonomi
Masyarakat 30 org
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kantor
Ketahanan
Pangan
Badan
Pemberdayaa
n Masyarakan
dan
Pemerintahan
desa
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
1 22 03 Program 1 Rumah tidak layak huni yang 2% 1.066.567.950,00 5% 1.119.896.347,50 7% 1.175.891.164,88 10% 1.234.685.723,12 12% 1.296.420.009,27 15% 1.361.241.009,74
pemberdayaan dibangun secara swadaya dan 53.328.397,50 55.994.817,38 58.794.558,24 61.734.286,16 64.821.000,46 68.062.050,49
masyarakat swakarsa
2 Jumlah dana Swadaya
masyarakat dalam
pembangunan
3 Cakupan jaringan listrik 70% 80 90 100 100 100
pedesaan
1 24
1 24 01 Program 1 Terpeliharanya arsip/dokumen 45.50% 45.50% 115.000.000 55.00% 120.750.000 60.00% 126.787.500 65.50% 133.126.875 70.00% 139.783.219 75.00% 146.772.380 75%
penyelamatan daerah (jumlah arsip in aktif 5.750.000 6.037.500 6.339.375 6.656.344 6.989.161 7.338.619
pelestarian doku- yang dikelola)
men/arsip daerah 2 Monitoring kearsipan (Jumlah 50% 50% 55% 60% 65% 70% 75% 80%
satuan kerja yang menerap-
kan sistem kearsipan yang
baku)
1 24 01 Penyebar Luasan 1 Pelayanan Mobil Pusling di ” 48 di “Car 48 103.045.120 48 108.197.376 48 113.607.245 48 119.287.607 48 125.251.987 48 131.514.587 48
Informasi penye- Car Freeday”, Lembaga Freeday” 5.152.256 5.409.869 5.680.362 5.964.380 6.262.599 6.575.729
lenggaraan peme- Pendidikan, Pemdes/Kel.
rintah daerah &
pembangunan
Daerah
1 25
1 25 02 Program 1 Tersedianya Informasi dan 0 7,58 40.000.000 17,20 42.000.000 16,91 44.100.000 60,06 46.305.000 78,72 48.620.250 100 51.051.263 100
kerjasama media massa 2.000.000 2.100.000 2.205.000 2.315.250 2.431.013 2.552.563
informasi dan
media massa
1 25 03 Program 1 Tersedianya pengembangan 40 1 75.000.000 2 78.750.000 4,5 82.687.500 6,5 86.821.875 13 91.162.969 13 95.721.117 80
Pengembangan komunikasi, informasi dan 3.750.000,00 3.937.500,00 4.134.375,00 4.341.093,75 4.558.148,44 4.786.055,86
Komunikasi, media massa
Informasi dan
Media Massa
1 26
1 26 01 Program 1 Jumlah anggota 5000 5000 Org 5.200 5350 150.000.000 5600 175.000.000 5900 200.000.000 6000 225.000.000 6150 250.000.000 5000
Pengembangan orang/pengunjung 250/hari 250/hr pngnjng 270/hr 290/hr 300/hr 340/hr 360/hr 380/hr 400/hr
Budaya Baca dan Jumlah perpustakaan 1.247
Pembinaan unit
Perpustakaan 2 Jumlah buku 7.175 judul 7.175 judul Buku 8.000 8200 8350 8500 8750 8900 8900
13.760 esemplar 13.760 Exlempar 14.000 14500 14750 14950 15100 15500 15500
3 Peminjaman 650/hari
4 Buku Perpustakaan Keliling 3.000 Bk Pusling 3500 4000 - 4500 - 5000 - 5500 - 6000 6500
5 Buku Perpustakaan Umum 7.000 Bk Perpus 7500 - 8000 - 8500 - 9000 - 9500 - 10000 10500
Umum
6 Pelayanan Perpustakaan 48 di Lembg 48 48 48 48 48 48 48
Umum Pendidik Pemdes
/Kelurahan
1 Paket Pely 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket
Perpustakaan
Umum
Kearsipan
Komunikasi dan Informatika
Perpustakaan
Kantor
Perpustakaan
Umum dan
arsip Daerah
Kantor
Perpustakaan
Umum dan
arsip Daerah
Kantor
Perpustakaan
Umum dan
arsip Daerah
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi
dan
Informatika
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
2
2 01
2 01 01 peningkatan 1 Produksi tanaman pangan 13 9.072.547.000 20 9.526.174.350 20 10.002.483.068 20 10.502.607.221 20 11.027.737.582 20 11.579.124.461 100 Dinas Perta-
produksi dan hortikultura 453.627.350 476.308.718 500.124.153 525.130.361 551.386.879 578.956.223 nian,
pertanian 2 Tercapainya Produksi Dinas Kehuta-
/perkebunan Tanaman Pangan (Ton) nan dan
Padi 158.195 162.941 167.829 172.864 178.050 183.391 188.893 188.893 Perkebunan,
Jagung 162.999 167.889 172.926 178.114 183.457 188.961 194.630 194.630
Ubi Kayu 34.994 36.004 37.125 38.239 39.366 40.568 41.785 41.785
Kedelai 2.028 2.089 2.151 2.216 2.282 2.351 2.421 2.421
Kacang Tanah 4.226 4.352 4.483 4.618 4.756 4.899 5.045
3 Tercapainya Produksi
Tanaman Hortikultura (Ton)
Bawang Merah 15.532 16.329 16.819 17.323 17.843 18.378 18.930 18.930
Cabe Rawit 26.060 26.842 27.647 28.476 29.331 30.211 31.117 31.117
Cabe Besar 2.950 3.038 3.129 3.223 3.320 3.420 3.522 3.522
Jeruk 257 265 273 281 289 298 307 307
Durian 294 2.200 2.266 2.334 2.404 2.476 2.550 2.550
Rambutan 8.314 8.564 8.821 9.085 9358 9.839 9.926
4 Jumlah petani tembakau yang 140 145 150 160 170 180
mendapatkan bantuan
5 Produktifitas tembakau 19236ton 19295ton 19325ton 19375ton 19410ton 19450ton
2 01 02 Program Pening- 1 Promosi produk pertanian 3 3 150.000.000 4 157.500.000 4 165.375.000 5 173.643.750 5 182.325.938 6 191.442.234 24 Dinas Perta-
katan Pemasaran unggulan daerah 7.500.000 7.875.000 8.268.750 8.682.188 9.116.297 9.572.112 nian,
Hasil Produksi Kali Dinas Kehuta-
Pertanian/ nan dan
Perkebunan Perkebunan,
Dinas Peter-
2 01 03 program Pening- 1 jumlah kelompok tani berpres- 3 kelompok 3 611.767.000 4 642.355.350 4 674.473.118 4 708.196.773 4 743.606.612 4 780.786.943 4
katan kesejahte- tasi tingkat kabupaten, propin- 30.588.350 32.117.768 33.723.656 35.409.839 37.180.331 39.039.347
raan petani si dan nasional
2 01 04 Program 1 Tercapainya peningkatan 3% 683.927.500 3,50% 718.123.875 4% 754.030.069 4,50% 791.731.572 5,00% 831.318.151 5,50% 872.884.058 6% Dinas Peter-
peningkatan prosentase pertumbuhan 34.196.375 35.906.194 37.701.503 39.586.579 41.565.908 43.644.203 nakan
produksi populasi ternak
peternakan
2 01 05 Program 1 Terlaksananya pembinaan 13 115.000.000 13 120.750.000 15 126.787.500 16 133.126.875 17 139.783.219 18 146.772.380 18 Dinas Peter-
pemberdayaan terhadap kelompok tani kel.tani 5.750.000,00 kel.tani 6.037.500,00 kel.tani 6.339.375,00 kel.tani 6.656.343,75 kel.tani 6.989.160,94 kel.tani 7.338.618,98 kel.tani nakan
penyuluhan berbasis ternak
peternakan 2 Jumlah Pertemuan Koordinasi
analisis dan perumusan
kebijakan ketahan pangan
masyarakat
2 01 06 Program 1 Tersedianya sarana dan pra- 3 Unit 3 Unit 225.000.000,00 7 unit 236.250.000 8 unit 248.062.500 10 unit 260.465.625 10 unit 273.488.906 10 unit 287.163.352 45 unit Dinas Kehuta-
Peningkatan sarana tehnologi pertanian/ 11.250.000,00 11.812.500,00 12.403.125,00 13.023.281,25 13.674.445,31 14.358.167,58 nan dan
penerapan tehno- perkebunan tepat guna Perkebunan
logi pertanian /
perkebunan
PILIHAN
Pertanian
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
2 02
2 02 01 Program 1 Produktifitas Perkebunan dan Hanya terdapat 1 1 sentra 55.000.000 1 sentra 60.000.000 1 sentra 65.000.000 1 sentra 70.000.000 1 sentra 75.000.000 1 sentra 80.000.000 5 sentra
Pemanfaatan Kehutanan. sentra
Potensi Sumber pengembangan
Daya Hutan lebah madu
2 02 02 Program 1 Luas hutan rakyat yang Masih tingginya 1000 Ha 1.560.183.000 1000 Ha 1.638.192.150 1000 Ha 1.720.101.758 1000 Ha 1.806.106.845 1000 Ha 1.896.412.188 1000 Ha 1.991.232.797 5000 Ha
Rehabilitasi Hutan direhabilitasi luas lahan kritis di 78.009.150 81.909.608 86.005.088 90.305.342 94.820.609 99.561.640
dan Lahan Kabupaten
Pamekasan seba-
nyak 30.000 Ha
2 03
2 03 01 Program 1 Penyusunan regulasi menge- Belum adanya 1 paket 68.000.000 1 paket 75.000.000 1 paket 100.000.000 1 paket 125.000.000 1 paket 750.000.000 1 paket 750.000.000 6 paket
pengawasan dan nai kegiatan penambangan perda tentang
penertiban kegia- bahan galian C penambangan
tan rakyat yang bahan galian C
berpotensi 2 Monitoring dan pengendalian Semua pihak
merusak lingku- kegiatan penambangan bahan terkait masih
ngan galian C belum sepenuh-
nya ikut berpar-
tisipasi dlm hal
pengawasan &
pengendalian
penambangan
3 Inventarisasi, sosialisasi dan Penambang liar 5 paket 1 1 1 1 1
pembinaan bagi kegiatan masih banyak
penambangan bahan galian C
yang belum berijin
4 Pengadaan alat pemetaan Kerusakan
GPS lingkungan akibat
penambangan
masih tinggi
5 Pemanfaatan air tanah yang Belum optimalnya
berijin pemanfaatan air
tanah yang berijin
2 03 02 Program 1 Meningkatnya ketersediaan Masih banyaknya 1 paket 74.000.000 1 paket 1.000.000.000 1 paket 1.050.000.000 1 paket 1.102.500.000 1 paket 1.157.625.000 1 paket 1.215.506.250 6 paket
pembinaan dan tenaga listrik untuk masyarakat di 50.000.000 52.500.000 55.125.000 57.881.250 60.775.313
pengembangan masyarakat di daerah ter- daerah terpencil
bidang pencil baik melalui PLN atau yang belum
ketenagalistrikan menggunakan pembangkit teraliri listrik
listrik tenaga surya (PLTS)
2 Terjaganya dan tersedianya Masih tingginya
pasokan energi listrik melalui penggunaan listrik
program gerakan hemat listrik yang berebihan
dan air
Kehutanan
Energi dan Sumber Daya Mineral
Dinas
Kehutanan
dan
Perkebunan
Sekretariat
Daerah
Sekretariat
Daerah
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
2 03 03 Program 1 Tersedianya data Potensi Belum
tersedianya
0% - 100% 300.000.000 100% 315.000.000 100% 330.750.000 100% 347.287.500 100% 364.651.875 100%
peningkatan bahan galian data dan infor- 15.000.000 15.750.000 16.537.500 17.364.375 18.232.594
kualitas dan
Akses masi potensi
Informasi SDA di Kab.
Sumberdaya alam Pamekasan
2 Tersedianya Sistem Informasi
Geografis potensi sumber
daya alam di Kabupaten
Pamekasan
2 04
2 04 01 Program promosi 1 Jumlah Kunjungan Wisata 1.150.000.000,00 1.207.500.000 62.444 1.267.875.000 65.000 1.331.268.750 66.000 1.397.832.188 67.000 1.467.723.797 68.000
Pariwisata 57.500.000,00 60.375.000,00 63.393.750,00 66.563.437,50 69.891.609,38 73.386.189,84
2 04 02 program pening- 1 Meningkatnya jumlah sarana Terbatasnya 784.599.000,00 60% 823.828.950 70 865.020.398 80 908.271.417 90 953.684.988 100 1.001.369.238 100
katan perekono- dan prasarana wisata jumlah sarana 39.229.950,00 41.191.447,50 43.251.019,88 45.413.570,87 47.684.249,41 50.068.461,88
mian masyarakat dan prasarana
dan pengemba- wisata
ngan destinasi
pariwisata
2 04 03 Program pengem- 1 Peningkatan koordinasi dan Kurang optimal- 625.420.000,00 100 750.000.000,00 765.000.000,00 100 870.000.000,00 100 875.000.000,00 100 935.000.000,00 100 935.000.000,00
bangan kemitraan kerjasama nya jaringan
kerjasama
antra pemerintah
dan pelaku usaha
2 05
2 05 01 program pengem- 1 Produktifitas hasil tangkapan 20.603,3 20.603,3 1.936.000.000 20.815,5 2.032.800.000 21.045,4 2.134.440.000 21.223,9 2.241.162.000 21.436,8 2.353.220.100 21.601,8 2.470.881.105 21.601,8
bangan perikanan laut. ton ton 96.800.000 ton 101.640.000 ton 106.722.000 ton 112.058.100 ton 117.661.005 ton 123.544.055 ton
tangkap 2 Produktifitas budidaya ikan 370,1 370,1 490,2 610,5 730,4 850, 4 969,1 969,1
laut. ton ton ton ton ton ton ton ton
2 05 02 Pengembangan 1 Produktifitas budidaya ikan air 132,4ton 132,4ton 2.105.977.150 223,4 ton 2.211.276.008 314,5 ton 2.321.839.808 404, 3 2.437.931.798 496,1 ton 2.559.828.388 589,4 ton 2.687.819.808 589,4 ton
Budidaya tawar. 105.298.858 110.563.800 116.091.990 ton 121.896.590 127.991.419 134.390.990
Perikanan
2 05 03 Optimalisasi 1 Tingkat konsumsi 24,00 24,00 225.000.000 24,25 236.250.000,00 24,98 248.062.500,00 25,67 260.465.625,00 25,89 273.488.906,25 26,02 287.163.351,56 26,02
pengelolaan dan ikan/perkapita/tahun Kg/th Kg/th 11.250.000 Kg/th 11.812.500 Kg/th 12.403.125 Kg/th 13.023.281 Kg/th 13.674.445 Kg/th 14.358.168 Kg/th
pemasaran
produksi
perikanan
2 05 04 Pemberdayaan 1 Jumlah nelayan yang 64 klp 64 klp 587.500.000 85 klp 616.875.000 106 klp 647.718.750 126 klp 680.104.688 149 klp 714.109.922 172 klp 749.815.418 172 klp
masyarakat dan mendapatkan bantuan 29.375.000 30.843.750 32.385.938 34.005.234 35.705.496 37.490.771
pengawasan 2 Luasan kawasan konservasi 500,3 ha 500,3 ha 510,1 ha 521 ha 540 ha 562 ha 579,9 ha 579,9 ha
sumber daya kawasan pesisir
kelautan
Kelautan dan Perikanan
Pariwisata
Sekretariat
Daerah
Dinas
perikanan
dan kelautan
Dinas
perikanan
dan kelautan
Dinas
perikanan
dan kelautan
Dinas
perikanan
dan kelautan
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan
2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Target Rp
SKPD
Penanggung
JawabTargetTarget Rp Target
Urusan Wajib
Indikator Kinerja Program
(outcome)
3
2013 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja Pada
Akhir Periode RPJMD
Rp Target Rp Target Rp
2014
1
Kode
Bidang Urusan
Pemerintahan
dan Program
Prioritas
Pembangunan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun dasar)
CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Rp Target Rp
2 06
2 06 01 Program 1 Produk makanan dan 100 meningkat 193.889.000 10% 203.583.450 10% 213.762.623 10% 224.450.754 10% 235.673.291 10% 247.456.956 60%
Perlindungan minuman aman di konsumsi lokasi 10% 9.694.450,00 10.179.172,50 10.688.131,13 11.222.537,68 11.783.664,57 12.372.847,79
Konsumen dan 2 Produk halal yang berlabel
pengamanan
perdagangan
2 06 02 Program 1 Terjalin kontak dagang produk 50% 4.284.082.000 60% 4.498.286.100 65% 4.723.200.405 70% 4.959.360.425 80% 5.207.328.447 90% 5.467.694.869 90%
Peningkatan lokal 214.204.100 224.914.305 236.160.020 247.968.021 260.366.422 273.384.743
Efisiensi 2 Promosi produk unggulan 10 paket 2 2 2 2 2
Perdagangan daerah
Dalam Negeri
2 06 03 Program 1 Terjalinnya koordinasi dengan 100% 100% 150.000.000 100% 157.500.000 100% 165.375.000 100% 173.643.750 100% 182.325.938 100% 191.442.234 100%
peningkatan budi sejumlah Pabrikan Rokok 7.500.000 7.875.000 8.268.750 8.682.188 9.116.297 9.572.112
daya tembakau
dan cengkeh
2 06 04 Program 1 Kontribusi industri rumah Banyak 50% 432.714.000 60% 454.349.700 70% 477.067.185 75% 500.920.544 80% 525.966.571 80% 552.264.900 80%
Pembinaan tangga terhadap PDRB sektor perusahaan rokok 21.635.700 22.717.485 23.853.359 25.046.027 26.298.329 27.613.245
Industri perda- Industri yg luas gudang
gangan tembakau produksi kurang
dan rokok 200m2
2 Pertumbuhan Industri Harga pita cukai
meningkat setiap
tahun
3 Cakupan bina kelompok
pengrajin
2 07
2 07 01 Pengembangan 1 Jumlah Industri (Jumlah 1.585.479.000,00 1.664.752.950,00 14.228 1.747.990.597,50 1.835.390.127,38 1.927.159.633,74 2.023.517.615,43
industri kecil dan Usaha Mikro dan Menengah) 79.273.950,00 83.237.647,50 87.399.529,88 91.769.506,37 96.357.981,69 101.175.880,77
menengah. 2 Jumlah Tenaga Kerja yang
terserap pada Sektor Industri
Perindustrian
Perdagangan
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran
tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi daerah. ini ditujukan dari
akumulasi pencapain indikator outcome program pembangunan daerah setiap 5 (lima)
tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi
kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJPD dapat dicapai.
Suatu indikator kinerja daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis
pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap
tingkat capaian indikator kinerja daerah berkenaan. Penetapan kinerja daerah
selanjutnya disajikan dalam tabel sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7 8 9
ASPEK KESAJAHTERAAN RAKYAT
I. KESEJAHTERAAN DAN PEMERATAAN EKONOMI
1. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian
1.1 Pertumbuhan PDRB ADHB (juta rupiah) 6.360.325,89 6.555.370,33 6.750.414,76 7.140.503,63 7.585.363,70 8.030.223,76 8.475.083,83
1.2 Pertumbuhan PDRB ADHK (juta rupiah) 2.453.183,98 2.503.573,78 2.553.963,57 2.654.743,16 2.751.213,40 2.847.683,64 2.944.153,88
1.3 Pertumbuhan ekonomi (%) 6,32 6,50 6,67 7,02 7,27 7,53 7,78
1.4 Laju inflasi (%) 6,53 6,23 5,83 5,52 5,42 5,32 5,22
1.5 PDRB per kapita (Juta Rp.) 7.769.172,00 8.039.861,83 8.310.551,66 8.851.931,32 9.386.798,68 9.921.666,04 10.456.533,39
1.6 Angka Kemiskinan (%) 19,15 19,32 19,50 19,84 18,52 17,86 17,20
1.7 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 3,08 2,86 2,64 2,42 2,10 1,94 1,78
1.8 Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) 65,72 66,23 66,74 67,75 68,43 69,10 69,78
II. KESEJAHTERAAN SOSIAL
1. Pendidikan
1.1 Angka melek huruf (%) 83 84 86 90 91 92 93
1.2 Angka rata-rata lama sekolah (tahun) 7 8 9 12 12 12 12
1.3 Angka partisipasi kasar (APK)
Ø APK SD/MI/Paket A (%) 106 107 108 110 112 114 116
Ø APK SMP/MTs/Paket B (%) 97 97 98 98 99 102 104
Ø APK SMA/SMK/MA/Paket C (%) 81 84 88 95 96 97 98
1.4 Angka partisipasi Murni (APM)
Ø APM SD/MI/Paket A (%) 97 98 99 100 104 108 112
Ø APM SMP/MTs/Paket B (%) 89 89 90 90 92 93 95
Ø APM SMA/SMK/MA/Paket C (%) 77 80 83 90 91 92 93
1.5 Rata-rata Lama Sekolah 12 13 14 15 16 17 18
Tabel IX.1
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BERDASARKAN ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
2. Kesehatan
2.1 Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran (0/00) 70 58,25 46,50 23 23 23 23
2.2 Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran (0/00) 108,96 107,22 105,48 102 102 102 102
2.3 Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran (0/00) 32 32 32 32 32 32 32
2.4 Angka Usia Harapan Hidup (Tahun) 64,62 64,94 65,26 65,58 65,90 66,22 66,54
2.5 Prevalensi Balita Gizi Buruk (%) 2,27 2,17 2,07 1,97 1,87 1,77 1,67
2.6 Penduduk Yang Menggunakan Jamban (%) 72,25 71,69 71,13 70 71 72 73
2.7 Rumah Tangga yang Berperilaku Bersih dan Sehat (%) 8,5 10,38 12,25 16 18,80 21,60 24,40
2.8 Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total berbasis 38 61,00 84,00 130 136 142 148
Masyarakat (%)
3. Ketenagakerjaan
3.1 Rasio Penduduk yang Bekerja (%) 76,72 77,72 78,72 79,72 80,72 81,72 82,72
III. SENI BUDAYA DAN OLAHRAGA
1. Kebudayaan
1.1 Jumlah grup kesenian/sanggar seni (buah) 156 160 163 170 175 180 185
2. Pemuda dan Olahraga
2.1 Jumlah Klub olahraga (buah) 17 17 17 17 17 17 17
2.1 Jumlah gedung olahraga (unit) 2 2 2 2 2 2 2
ASPEK PELAYANAN UMUM
I. PELAYANAN URUSAN WAJIB
1. Pendidikan
1.1. Pendidikan dasar SD/MI :
1.1.1 Angka partisipasi sekolah (%) 97 100 100 100 100 100 100
1.1.2 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah (%) 0,86 0,87 0,87 0,88 0,95 0,98 1,00
1.1.3 Rasio guru terhadap murid (%) 11,56 11,76 11,96 12,35 12,55 12,75 12,94
1.1.4 Prosentase guru SD/SDLB berkualifikasi S1/D4, dan 61 64 67 70 73 76 79
bersertifikasi (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1.1.5 Angka partisipasi murni dan paket A (%) 97 98 99 100 101 102 103
1.1.6 Angka partisipasi kasar (%) 103 104 104 105 106 106 107
1.1.7 Rasio Kelompok pemukiman permanen yang dilayani 0,8 0,8 0,8 0,85 0,9 0,9 0,9
SD/MI dalam jarak kurang dari 3 KM (%)
1.1.8 Rasio SD/MI memiliki 1 guru untuk setiap 32 peserta 1:29 1:29 1:30 1:30 1:30 1:31 1:31
didik (%)
1.1.9 Rasio SD/MI memiliki 6 guru (%) 1,7 1,6 1,6 1,5 1,4 1,4 1,3
1.1.10 Rasio SD/MI memiliki 2 guru dengankualifikasi akademik 0,8 0,8 0,7 0,7 0,7 0,6 0,6
S1 dan D-IV (%)
1.1.11 Rasio SD/MI memiliki 2 guru yang telah lulus sertifikasi (%) 1,0 0,9 0,9 0,8 0,7 0,7 0,6
1.1.12 Rasio kepala SD/MI berkualifikasi akademik S1/D-IV dan 1,0 1,0 0,9 0,9 0,9 0,8 0,8
telah memiliki memiliki sertifikasi pendidik (%)
1.1.13 Rasio Pengawas SD/MI berkualifikasi akademik S1/D-IV 1,1 1,1 1,0 1 1 0,9 0,9
dan telah memiliki memiliki sertifikasi pendidik (%)
1.1.14 Rasio SD/MI yang mendapat kunjungan pengawas satu 0,9 0,9 0,8 0,8 0,8 0,7 0,7
kali sebulan dan tiap kunjungan dilakukan lebih
dari 3 jam untuk supervise dan pembinaan (%)
1.1.15 Rasio siswa dijenjang SD/MI/paket A terhadap penduduk 0,9 0,8 0,8 0,80 0,8 0,8 0,7
usia 7-12 Tahun SMP/MTs (%)
1.1.16 Angka partisipasi sekolah SMP/MTs (%) 89 100 100 100 100 100 100
1.1.17 Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah 0,69 0,70 0,71 0,72 0,73 0,74 0,75
SMP/MTs (%)
1.1.18 Rasio guru terhadap murid SMP/MTs (%) 13,75 14,40 15,04 15,69 16,34 16,98 17,63
1.1.19 Prosentase guru SMP/SMPLB berkualifikasi S1/D4, dan 77,2 79,8 82,4 85 88 90 93
bersertifikasi (%)
1.1.20 Angka partisipasi kasar dan paket B (%) 93,6 94,4 95,2 96 96,8 97,6 98,4
1.1.21 Angka partisipasi murni (%) 83,6 84,4 85,2 86 86,8 87,6 88,4
1.1.22 Rasio Kelompok pemukiman permanen yang dilayani 100 100 100 100 100 100 100
SMP/MTs dalam jarak kurang dari 6 KM (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1.1.23 Rasio SMP/MTs memiliki 1 guru untuk setiap mata 100 100 100 100 100 100 100
pelajaran (%)
1.1.24 Rasio SMP/MTs memiliki guru berkualifikasi akademik S1 100 100 100 100 100 100 100
dan D-IV lebih dari 70 (%)
1.1.25 Rasio SMP/MTs dengan guru berkualifikasi akademik S1 84 86 88 90 92 94 96
dan D-IV dan memiliki sertifikat lebih dari 35 (%)
1.1.26 Rasio SMP/MTs dengan guru berkualifikasi akademik S1 70 70 80 80 80 90 90
dan D-IV dan memiliki sertifikat pendidik masing-masing
satu orang untuk mata pelajaran BI, MTK, IPA dan
bahasa Inggris (%)
1.1.27 Rasio kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S1/D-IV 100 100 100 100 100 100 100
dan telah memiliki memiliki sertifikasi pendidik (%)
1.1.28 Rasio SMP/MTs yang mendapat kunjungan pengawas 100 100 100 100 100 90 90
satu kali sebulan dan tiap kunjungan dilakukan lebih
dari 3 jam untuk supervise dan pembinaan (%)
1.1.29 Rasio siswa dijenjang SMP/MTs/paket B terhadap 80 80 80 80 80 80 90
penduduk usia 13-15 Tahun (%)
1.1.30 Rasio siswa tingkat I dijenjang SMP/MTs (%) 94 96 98 100 100 100 100
1.2. Pendidikan menengah
1.2.1. Angka partisipasi sekolah (%) 76,5 81,5 86,5 91,5 96,5 100 100
1.2.2. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia 0,36 0,40 0,43 0,47 0,51 0,54 0,58
sekolah SMA/SMK/MA (%)
1.2.3 Rasio guru terhadap murid (%) 10,03 11,39 12,06 12,74 12,94 13,14 13,34
1.2.4 Prosentase guru SMA/SMAL B/SMK berkualifikasi S1/D4, 74 76 78 80 82 84 86
dan bersertifikasi (%)
1.2.5 Prosentase sekolah SMA/SMALB/SMK melaksanakan 74 76 78 80 82 84 86
e-pembelajaran (e- learning) (%)
1.2.6 Prosentase APK PLB setara SMALB (%) 77 78 79 80 81 82 83
1.2.7 Angka partisipasi kasar (%) 82 83 84 85 86 87 88
1.2.8 Angka partisipasi murni (%) 77 78 79 80 81 82 83
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1.3 Fasilitas pendidikan
1.3.1 Ruang Kelas SD/MI Dalam Kondisi Baik (%) 72 73 74 75 76 77 78
1.3.2 Ruang Kelas SMP/MTs Dalam Kondisi Baik (%) 65 67 68 70 72 73 75
1.3.4 Ruang Kelas SMK/SMK/MA Dalam Kondisi Baik (%) 64 67 69 71 73 75 78
1.3.5 Prosentase SD/SMP yang memiliki Komputer dan Bisa di 37 39 40 42 44 45 47
gunakan siswa untuk akses internet (%)
1.3.6 Rasio SD/MI yang rombongan belajarnya tidak melebihi 1:29 1:29 1:30 1:30 1:30 1:31 1:31
32 siswa
1.3.7 Rasio SMP/MTs yang rombongan belajarnya tidak 1,7 1,6 1,6 1,5 1,44 1,38 1,32
melebihi 36 siswa (%)
1.3.8 Rasio SMP/MTs yang memenuhi meja, kursi serta papan 64 66 68 70 72 74 76
tulis untuk setiap rombongan belajarnya (%)
1.3.9 Rasio SMP/MTs yang memiliki ruang lap. IPA dengan 62 68 74 80 90 90 100
meja kursi untuk 36 siswa (%)
1.3.10 Rasio SMP/MTs yang memiliki satu set peralatan IPA (%) 74 76 78 80 84 88 92
1.3.11 Rasio SD/MI memiliki ruang guru, meja dan kursi untuk 82 88 99 100 100 100 100
guru, kepala sekolah dan staff (%)
1.3.12 Rasio SMP/MTs memiliki ruang kepala sekolah terpisah 65 70 75 80 85 90 95
dengan ruang guru (%)
1.3.13 Rasio SD/MI yang memiliki set alat peraga dan bahan 68 72 76 80 84 88 92
IPA secara lengkap (%)
1.3.14 Rasio SD/MI yang memenuhi jumlah buku pengayaan 71 74 77 80 83 86 89
dan referensi (%)
1.4 Pendidikan anak Usia Dini (PAUD)
1.4.1 APK PAUD (%) 59 61 63 65 67 69 71
1.4.2 APK TK (%) 75 77 78 80 82 83 85
1.5 Angka Putus Sekolah
1.5.1 SD/MI (%) 0,6 0,5 0,5 0,4 0,3 0,3 0,2
1.5.2 SMP/MTs (%) 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01
1.5.3 SMA/SMK/MA (%) 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1.6 Angka kelulusan
1.6.1 SD/MI (%) 95 95 96 96 96 97 97
1.6.2 SMP/MTs (%) 98 99 99 99 99 99 100
1.6.3 SMA/SMK/MA (%) 100 100 100 100 100 100 100
1.7 Nilai Rata-rata Ujian Nasional
1.7.1 SD/MI (%) 9,6 9,6 9,6 9,6 9,6 9,6 9,6
1.7.2 SMP/MTs (%) 9,26 9,28 9,30 9,32 9,34 9,36 9,38
1.7.3 SMA/SMK/MA (%) 9,09 9,14 9,18 9,23 9,28 9,32 9,37
1.8 Guru Bersertifikasi
1.8.1 SD/MI (%) 61 64 67 70 73 76 79
1.8.2 SMP/MTs (%) 77 80 82 85 88 90 93
1.8.3 SMA/SMK/MA (%) 74 76 78 80 82 84 86
1.9 Sekolah yang Memiliki Akreditasi Minimal B
1.9.1 SD/MI (%) 85 86 86 87 88 88 89
1.9.2 SMP/MTs (%) 72 73 74 75 76 77 78
1.9.3 SMA/SMK/MA (%) 75 77 78 79 80 81 83
1.10 Angka Melek huruf usia 15-24 tahun (%)
1.11 Rasio APM perempuan terhadap Laki-laki pada semua 74 76 78 80 82 84 86
jenjang pendidikan (%)
1.12 Rasio melek huruf perempuan terhadap Laki-laki pada 62 65 67 70 73 75 78
jenjang pendidikan menengah dan perguruan tinggi
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
2. Kesehatan
2.1 Rasio posyandu per satuan balita (%) 865 868 872 878 878 878 878
2.2 Rasio puskesmas per satuan penduduk (%) 0,026 0,025 0,025 0,023 0,023 0,023 0,022
2.3 Rasio pustu per satuan penduduk (%) 0,19 0,16 0,12 0,055 0,056 0,056 0,057
2.4 Rasio rumah sakit per satuan penduduk (%) 0,9 0,68 0,45 0,0035 0,0035 0,0034 0,0034
2.5 Rasio dokter per satuan penduduk (%) 0,44 0,35 0,25 0,061 0,060 0,059 0,059
2.6 Rasio tenaga paramedis per satuan penduduk (%) 1,31 1,13 0,94 0,57 0,56 0,56 0,55
2.7 Prosentase Gizi kurang pada balita (%) 15 15 15 15 15 15 15
2.8 Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup (%) 70 76,40 82,80 102 102 102 102
2.9 Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup (%) 11 29,20 47,40 102 102 102 102
2.10 Prosentase Gizi Buruk pada Balita (%) 1,88 2,31 2,74 3,6 3,6 3,6 3,6
2.11 Cakupan penemuan dan Perawatan TBC (%) 114 109 105 95 95 95 95
2.12 Cakupan Pelayanan Kesehatan dasar Masyarakat Miskin (%) 100 100 100 100 100 100 100
2.13 Penderita DBD yang ditangani (%) 100 96 93 85 87 89 91
2.14 Kunjungan Puskesmas (%) 20 20 25 25 25 25 25
2.15 Cakupan kunjungan Ibu Hamil ke Puskesmas (%) 90,26 91 93 95 95 95 95
2.16 Cakupan Pelayanan anak Balita (%) 86,45 86,45 86,45 - - - -
2.17 Cakupan Desa Siaga aktif (%) 99 95 90 80 84 88 92
2.18 Angka Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup (%) 37 36 35 32 32 32 32
2.19 Anak usia 0-1 tahun yang di Imunisasi Campak (%) 100 100 100 100 100 100 100
2.20 Prosentase kelahiraan yang ditolong tenaga Medis (%) 94 94 95 95 95 95 95
2.21 Prevalensi TBC per 100.000 penduduk (0/0000) 124 124 125 125 128 131 134
2.22 Jumlah komplikasi kebidanan yang ditangani (kasus) 67 71 74 80 80 80 80
2.23 Jumlah Linakes (unit) 94 94 95 95 95 95 95
2.24 Jumlah Pelayanan nifas (orang) 92 93 93 95 95 95 95
2.25 Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani (kasus) 65 73 80 95 95 95 95
2.26 Jumlah kunjungan bayi (kali) 96 94 93 90 90 90 90
2.27 Jumlah desa UCI (desa) 61 71 81 100 100 100 100
2.28 Jumlah pemberian makanan pendamping ASI anak usia 100 100 100 100 100 100 100
6-24 bulan keluarga miskin (%)
2.29 Cakupan penderita gizi buruk yang mendapat perawatan (%) 100 100 100 100 100 100 100
2.30 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat (%) 100 100 100 100 100 100 100
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
2.31 Penemuan Penderita AFP (kasus) ≥ 2 ≥ 2 ≥ 2 ≥ 2 ≥ 2 ≥ 2 ≥ 2
2.32 Penemuan dan penangan penderita pneumonia balita (%) 90 90 100 100 100 100 100
2.33 Penemuan dan penangan pasien baru TB BTA positif (%) 80 80 85 90 90 90 91
2.34 Penemuan dan Penangan DBD (%) 100 100 100 100 100 100 100
2.35 Penemuan penderita diare (%) 100 100 100 100 100 100 100
2.36 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Masyarakat 100 100 100 100 100 100 100
Miskin (%)
2.37 Cakupan Pelayanan gawat darurat level 1 yang harus 100 100 100 100 100 100 100
diberikan (%)
2.38 Cakupan desa mengalami KLB yang dilakukan 100 100 100 100 100 100 100
penyelidikan epidemologi kurang dari 24 jam (%)
2.39 Cakupan pelayanan kesehatan remaja (%) 84 84 87 90 90 90 90
3. Pekerjaan Umum
3.1 Panjang jalan dalam kondisi baik (Km) 660.885 674.700 682.515 690.330 698.145 705.960 713.775
3.2 Panjang Jaringan Irigasi (Ha) 3.278 3.478 3.678 3.878 4.078 4.278 4.478
3.3 Proporsi Jembatan Dalam Keadaan Baik (%) 77 78 79 80 81 82 83
3.4 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (Km) 467.081 473.008 478.936 484.863 490.790 496.718 502.645
3.5 Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran 19 20 21 22,25 23 24 25
pembuangan air (Km)
3.6 Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak 38.500 40.500 42.500 44.500 46.500 48.500 50.500
tersumbat (m)
3.7 Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik (Ha) 2.734,08 2.856,72 2.979,36 3.102 3.224,64 3.347,28 3.469,92
3.8 Panjang jalan Kabupaten yang bias dilalui Kendaraan 502.159 505.559 508.959 512.359 515.759 519.159 522.559
roda 4 (Km)
3.9 Rasio ketersediaan air baku untuk kebutuhan pokok 54 56 58 60 62 64 66
sehari-hari (%)
3.10 Rasio ketersediaan air irigasi untuk pertanian Rakyat 37 38 39 40 41 42 43
Pada system irigasi yang ada (%)
3.11 Rasio ketersediaan Jalan yang menghubungkan Pusat- 74 76 78 80 82 84 86
pusat kegiatan (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
4. Perumahan
4.1 Proporsi Rumah Tangga Yang mendapat sumber air 22 23 24 25 26 27 28
bersih per jumlah Rumah Tangga (%)
4.2 Rumah tangga pengguna listrik (Unit) 126.600 130.561 134.522 138.483 142.444 146.405 150.366
4.3 Proporsi Rumah tangga dengan akses fasilitas sanitasi 27 28 29 30 31 32 33
yang layak (%)
4.4 Proporsi Rumah sehat (%) 7 8 9 10 11 12 13
4.5 cakupan lingkungan Permukiman sehat dan aman yang di 12 13 14 15 16 17 18
dukung dengan PSU (%)
4.6 Lingkungan Pemukiman (Ha) 28.000 28.142 28.282 28.423 28.564 28.705 28.845
4.7 Proporsi Cakupan Pelayanan PDAM per jumlah Rumah 44 46 48 50 52 54 56
tangga (%)
4.8 Tersedianya drainase skala kawasan daan skala kota (%) 77 78 79 80 81 82 83
4.9 Tersedianya pedoman Harga standard bangunan gedung 100 100 100 100 100 100 100
Negara (%)
4.10 Penerbitan IUJK 10 hari setelah persyaratan lengkap (lembar) 338 366 394 422 450 478 506
4.11 Tersedianya system Informasi jasa konstruksi (%) - - 8 10 12 14 16
5. Penataan Ruang
5.1 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber 30 30 30 30 30 30 30
HPL/HGB (%)
5.2 Rasio bangunan ber- 1MB (unit) 377 409 441 473 520 567 615
5.3 Ruang publik yang berubah peruntukannya (unit) 15 15 15 15 15 15 15
5.4 Dokumen Tata Ruang Wilayah ada ada ada ada ada ada ada
5.5 Dokumen Tata Ruang Wilayah Kecamatan ada ada ada ada ada ada ada
5.6 Terlaksananya jaring aspirasi masyarakat Melalui ada ada ada ada ada ada ada
konsultasi public dalam proses penyusunan RTR dan
Program pemanfaatab Ruang
5.7 Terlaksananya transparansi dalam proses pengurusan ijin ada ada ada ada ada ada ada
pemanfaatan ruang
5.8 Terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan terkait tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
pelanggaran bidang penataan ruang
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
6. Perencanaan Pembangunan
6.1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
ditetapkan dengan PERDA
6.2 Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yg telah Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
ditetapkan dengan PERDA
6.3 Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD yg telah Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
ditetapkan dengan PERKADA
6.4 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
6.5 Jumlah dokumen perencanaan SKPD (Renstra SKPD) 43 43 45 45 45 45 45
yang ditetapkan oleh Kepala Daerah (dokumen)
7. Perhubungan
7.1 Jumlah arus penumpang angkutan umum (PnP) 23.985 57.958 91.932 159.878 167.293 174.708 182.123
7.2 Jumlah uji KIR angkutan umum (Unit) 1.223 3.675 6.127 11.030 11.280 11.530 11.780
7.3 Jumlah Angkutan Jalan (AKAP & AKDP) (Unit) 231 231 231 231 231 231 231
7.4 Jumlah Terminal Angkutan Jalan (Buah) 3 3 3 4 5 5 6
7.5 Jumlah Dermaga (Buah) 2 2 2 3 3 3 4
7.6 Jumlah Pelabuhan Laut (Buah) 4 4 3 2 2 2 3
7.7 Kepemilikan KIR angkutan umum (Unit) - 10.610 10.610 10.610 20.988 31.366 41.744
7.8 Lama pengurusan uji kelayakan angkutan umum (KIR) (hari) 1 1 1 1 1 1 1
7.9 Biaya pengujian kelayakan angkutan umum (Rp.) 62.500 62.500 62.500 62.500 62.500 62.500 62.500
7.10 Pemasangan Rambu Lalu Lintas Jalan (Unit) 87 84 82 76 79 82 85
8. Lingkungan Hidup
8.1 Perbaikan Peringkat Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 1 2 2 2 2 2 3
8.2 Pemantauan dan Pengawasan Lingkungan Hidup (Jumlah 8 9 9 10 11 11 12
kecamatan)
8.3 Peningkatan kualitas akses informasi SDA, 3 3 3 3 3 3 3
keanekaragaman hayati dan LH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
8.4 Pemantauan, pengendalian dan pendataan kawasan 4 4 4 4 4 4 4
ekosistem pesisir dan laut (jumlah lokasi)
8.5 Penanganan sampah (%) 72 72 73 73 73 74 74
8.6 Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan 0,00012 0,00047 0,00081 0,00116 0,00151 0,00185 0,00220
penduduk (%)
8.7 Rasio Kawasan Tertutup Pepohonan yang dilakukan 0,00271 0,01023 0,01774 0,02526 0,03278 0,04029 0,04781
dengan reboisasi dan Hutan Rakyat (%)
8.8 Jumlah Pelayanan status mutu air (kali) 10 10 10 10 10 10 10
8.9 Jumlah Pelayanan status mutu udara ambien (kali) 1 1 2 2 2 3 3
9. Pertanahan
9.1 Luas Lahan Bersertifikat (Ha) 33.480 34.920 36.360 37.800 39.240 40.680 42.120
9.2 Penyelesaian izin lokasi (%) 100 100 100 100 100 100 100
10 Kependudukan dan Catatan Sipil
10.1 Penduduk berKTP per satuan penduduk (orang) 643.741 636.626 633.068 629.510 635.176 640.841 646.507
10.2 Bayi berakte kelahiran (orang) 47.450 49.006 50.561 52.117 53.673 55.228 56.784
10.3 Pasangan berakte nikah (orang) 84.246 94.871 105.497 116.123 126.749 137.375 148.000
10.4 Kepemilikan KTP (orang) 612.513 618.179 623.844 629.510 635.176 640.841 646.507
10.5 Jumlah penduduk yang memiliki akte kelahiran (orang) 244.756 245.848 246.939 248.030 249.121 250.212 251.304
10.6 Ketersediaan database kependudukan Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
10.7 Jumlah Penduduk yang memiliki KTP nasional (orang) 612.513 618.179 623.844 629.510 635.176 640.841 646.507
10.8 Keluarga Yang Memiliki Kartu KK (orang) 255.194 255.966 256.739 257.511 258.283 259.056 259.828
11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
11.1 Persentase partisipasi perempuan di lembaga 37,5 37,8 38,0 38,2 38,4 38,6 38,9
pemerintah (%)
11.2 Partisipasi perempuan di lembaga swasta (%) 27,3 28,0 28,8 29,6 30,4 31,2 31,9
11.3 Rasio KDRT (%) 0,0002 0,0002 0,0002 0,0002 0,0002 0,0002 0,0002
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
11.4 Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan 52,20 54,80 57,40 60,00 62,60 65,20 67,80
anak dari tindakan kekerasan (%)
11.5 Partisipasi Perempuan di Legislatif DPRD (%) 5,34 5,78 6,23 6,67 7,11 7,56 8,00
11.6 Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang 52 55 57 60 63 65 68
mendapat layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
terlatih di puskesmas (%)
11.7 Cakupan layanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan 321 321 321 321 321 321 321
anak korban kekerasan (kasus)
12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
12.1 Rata-rata jumlah anak per keluarga (orang) 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
12.2 jumlah akseptor KB baru (orang) 39.308 39.388 39.468 39.548 39.668 39.808 39.948
12.3 Jumlah peserta KB aktif (Orang) 118,31 120,74 123,17 125,60 128,03 130,46 132,89
12.4 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I (orang) 152,01 153,08 154,14 155,20 156,26 157,32 158,39
12.5 Pemasangan Kontrasepsi KB (orang) 36,80 37,90 39,00 40,10 41,20 42,30 43,40
12.6 Jumlah kader Bina Ketahanan Keluarga (orang) 630,00 660,00 690,00 720,00 750,00 780,00 810,00
12.7 Prosentase penggunaan alat Kontrasepsi Pada Pasangan 72,35 73,40 74,45 75,50 76,55 77,60 78,65
Nikah (%)
12.8 Prosentase wanita 15-49 tahun yang berstatus Kawin 72,35 73,40 74,45 75,50 76,55 77,60 78,65
dan menggunakan alat KB (%)
12.9 Penggunaan Kondom Pada Pemakai kontrasepsi (%) 0,90 1,35 1,80 2,25 2,70 3,15 3,60
12.10 Cakupan Pasangan Usia Subur yang Istrinya berusia di 7,70 8,05 8,40 8,75 9,10 9,45 9,80
bawah 20 Tahun (orang)
12.11 Cakupan pasangan Usia subur yang menjadi peserta KB 124,34 125,09 125,85 126,61 127,37 128,13 128,88
aktif (orang)
12.12 Cakupan pasangan Usia subur yang ingin ber KB tidak 14,84 14,31 13,78 13,25 12,72 12,19 11,66
terpenuhi (unmet need)
12.13 Cakupan anggota Bina keluarga Balita (BKB) berKB (%) 60,60 61,24 61,89 62,53 63,17 63,82 64,46
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
12.14 Cakupan PUS Peserta KB anggota Usaha Peningkatan 78,58 79,42 80,26 81,10 81,94 82,78 83,62
Pendapatan Keluarga (UPPKS) yang ber KB (%)
12.15 Rasio petugas Lapang KB/Penyuluh KB (PLKB/PKB) 1 2,52 2,52 2,52 2,52 2,52 2,52 2,52
petugas di setiap desa/kelurahan (%)
12.16 Rasio pembantu Pembina Keluarga berencana (PPKBD) 100 100 100 100 100 100 100
satu petugas di setiap desa/kelurahan (%)
12.17 Cakupan penyedia informasi Data Mikro tiap 100 100 100 100 100 100 100
desa/kelurahan (%)
13. Sosial
13.1 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti 230 231 232 233 234 235 236
rehabilitasi (Unit)
13.2 PMKS yg memperoleh bantuan social (Orang) 15 15 15 15 27 39 51
13.3 Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial 15 15 15 15 27 39 51
(Kasus)
13.4 Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk (%) 100 100 100 100 100 100 100
13.5 Prosentase panti sosial yang melaksanakan standard 100 100 100 100 100 100 100
operasional pelayanan kesejahteraan sosial (%)
13.6 Prosentase panti sosial yang yang menyediakan sarana 60 60 60 60 60 60 60
dan prasarana kesejahteraan sosial (%)
14 Ketenagakerjaan
14.1 Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun (Kasus) 50 50 50 50 50 50 50
14.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 77 78 79 79,72 81 82 83
14.3 Tingkat pengangguran terbuka (%) 3 3 3 3,03 3 3 3
14.4 Persentase Penduduk dengan Tingkat konsumsi dibawah 21 20 19 18,14 17 16 15
Garis Kemiskinan Nasional (%)
14.5 Jumlah tenaga kerja yang mendapat pelatihan berbasis 72 73 74 75 76 77 78
masyarakat (orang)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
14.6 Jumlah tenaga kerja yang mendapat pelatihan 51 54 57 60 63 66 69
kewirausahaan (orang)
14.7 Jumlah kasus yang diselesaikan dengan perjanjian 40 40 41 41 41 42 42
bersama (kasus)
14.8 Jumlah buruh yang menjadi peserta Jamsostek (orang) 50 50 50 50 50 50 50
14.9 Jumlah pemeriksaan perusahaan (orang) 300 300 300 300 300 300 300
14.10 Jumlah Pengujian peralatan perusahaan (kali) 5 5 5 5 5 5 5
15. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
15.1 Persentase koperasi aktif (%) 69 70 71 72 73 74 75
15.2 Jumlah UKM non BPR/LKM UKM (Unit) 1.136 1.140 1.145 1.149 1.153 1.158 1.162
15.3 Jumlah BPR/LKM (Unit) 49 51 53 55 57 59 61
15.4 Persentase Koperasi Desa aktif (%) 100 100 100 100 100 100 100
16. Penanaman Modal
16.1 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) (Unit) 1.448 1.512 1.576 1.640 1.704 1.768 1.832
16.2 Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN dalam 196.109.000 224.893.000 253.677.000 282.461.000 311.245.000 340.029.000 368.813.000
Milyar Rupiah )
16.3 Jumlah penyerapan tenaga kerja (orang) 488 612 736 860 984 1.108 1.232
16.4 Kenaikan/penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah) 165.887.000 184.305.000 202.723.000 221.141.000 239.559.000 257.977.000 276.395.000
17. Kebudayaan
17.1 Penyelenggaraan festival seni dan budaya (kali) 6 6 7 8 9 10 10
17.2 Sarana penyelenggaraan seni dan budaya (unit) 1 1 1 1 1 1 1
17.3 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang 34 37 41 45 49 53 56
dilestarikan (buah)
17.4 Cakupan kajian seni (%) 5 5 5 5 5 5 5
17.5 Cakupan Misi Kesenian (kali) 1 1 1 1 1 1 1
17.6 Cakupan SDM Kesenian (%) 80 80 80 80 80 80 80
17.7 Jumlah organisasi Kesenian (lembaga) 67 70 74 77 77 77 77
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
18. Kepemudaan dan Olahraga
18.1 Jumlah organisasi pemuda (lembaga) 530 530 530 530 530 530 530
18.2 Jumlah organisasi olahraga (lembaga) 17 17 17 17 17 17 17
18.3 Jumlah kegiatan kepemudaan (kali) 217.939 217.940 217.942 217.944 217.946 217.948 217.949
18.4 Jumlah kegiatan olahraga (kali) 3 4 4 4 4 4 5
18.5 Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) (buah) 3 3 3 3 3 3 3
Keterangan: Gedung Pertemuan, Sanggar Pramuka,
Kedai Pramuka, Mess Pramuka, Pondok Pemuda,
Gedung KNPI, Bumi Perkemahan (unit)
18.6 Lapangan olahraga (lapangan Volly, sepak bola, bulu 2 2 2 2 2 2 2
tangkis, basket) (buah)
19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
19.1 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP 1 2 2 2 2 2 3
(Ormas/LSM)
19.2 Kegiatan pembinaan politik daerah (Parpol) 1 2 2 2 2 2 3
19.3 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk (0/00) 31 32 32 33 34 34 35
19.4 Penegakan PERDA (kali) 63 64 66 67 68 70 71
19.5 Cakupan patroli petugas Satpol PP (kecamatan) 13 13 13 13 13 13 13
19.6 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, 100 100 100 100 100 100 100
ketentraman, keindahan) di Kabupaten (%)
19.7 Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten (Kec.) 13 13 13 13 13 13 13
19.8 Terlaksananya sosialisasi, pelatihan dan simulasi 4 4 4 10 10 10 10
penanggulangan bencana (kali)
19.9 Tersedianya sarana pencegahan bencana (unit) 87 89 90 92 94 95 96
19.10 Terbangunnya infrastruktur pencegahan bencana (paket) 10 12 13 14 15 16 15
19.11 Terbentuknya desa/kelurahan tangguh bencana (desa) 13 14 16 17 18 20 22
19.12 Pembentukan penanggulangan bencana (pena) sekolah - - - 10 10 10 10
19.13 Rehabilitasi kondisi sosial masyarakat pascabencana (kali) 1 1 1 5 5 5 5
19.14 Pemulihan kondisi lingkungan berbasis pokmas 10 10 10 50 50 50 50
pascabencana (desa/kel)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
20. Pemerintahan Umum
20.1 Pertumbuhan ekonomi (%) 5,75 5,75 5,75 5,75 5,75 5,75 5,75
20.2 Kemiskinan (%) 20,50 20,28 20,06 19,84 19,62 19,40 19,18
20.3 Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi ada ada ada ada ada ada ada
pemerintah
20.4 Sistim Informasi Manajemen Pemda (unit) 4 4 5 5 5 6 5
20.5 Rasio jumlah pegawai terhadap penduduk per 1000 11,38 11,52 11,66 11,80 11,94 12,08 12,22
penduduk (0/00)
20.6 Opini Audit BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
20.7 Rasio penggunaan e-Proc. (%) 60 65 70 75 80 85 90
20.8 Aparatur yang memperoleh pembinaan dan
Pengembangan karir tepat Waktu (%)
Ø Pejabat Eselon 9 9 9 9,5 9,5 9,6 9,6
Ø PNS Kenaikan Pangkat 27 28 29 30 31 32 33
Ø PNS Kenaikan Gaji Berkala 46 46 47 48 49 50 50
20.9 PNS yang mengikuti Diklat yang seharusnya diikuti (%) 11 11 11 10,8 11 11 11
20.10 SPM yang diterapkan (%) 68 62 56 50 44 38 32
20.11 SKPD yang Mencapai target SPM (lembaga) 32 38 44 50 54 58 62
20.12 SKPD yang menerapkan Standard SOP (lembaga) 43 43 45 45 45 45 45
20.13 Pengaduan yang ditindaklanjuti (%) 38 42 46 50 54 58 62
20.14 Jumlah Pelayanan berstandard Internasional (ISO) (lembaga) 7 7 8 8 8 9 9
21. Ketahanan Pangan
21.1 Regulasi ketahanan pangan (Perkada) Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
21.2 Ketersediaan pangan utama (surplus beras dalam ton) 108.530 109.810 111.091 112.371 113.651 114.932 116.212
21.3 Ketersediaan lumbung pangan desa (unit) 58 62 66 70 74 78 82
21.4 Ketersediaan Informasi, Pasokan, Parga dan Akses 38 42 46 50 54 58 62
Pangan di Daerah (unit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
21.5 Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan (%) 59 61 63 65 67 69 71
21.6 Penanganan Daerah Rawan pangan (%) 35 40 45 50 55 60 65
21.7 Ketersediaan energy dan protein perkapita 2.200 2.200 2.200 2.200 2.200 2.200 2.200
21.8 Pencapaian Skor pola pangan harapan (SPPH) (%) 72 73 74 75 76 77 78
21.9 Stabilitas harga dan Pasokan Pangan (%) 38 42 46 50 54 58 62
22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
22.1 Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga 67 69 71 73 75 77 79
pemberdayaan masyarakat (LPM)
22.2 Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK (lembaga) 47 49 51 53 55 57 59
22.3 LPM Berprestasi (%) 176 178 180 182 184 186 188
22.4 PKK aktif (Unit) 189 189 189 189 189 189 189
22.5 Posyandu aktif (Unit) 767 769 771 773 775 777 779
22.6 Desa yang telah menyusun RPJM Des (unit) 178 178 178 178 178 178 178
22.7 Desa yang telah menyusun RKP Des (unit) 178 178 178 178 178 178 178
23. Statistik
23.1 Buku " Pamekasan Dalam Angka" Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
23.2 Buku "PDRB kabupaten Pamekasan" Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
23.2 Buku "IHK Kabupaten Pamekasan" Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
24. Kearsipan
24.1 Pengelolaan arsip secara baku (Box) 9.450 9.450 9.450 9.450 9.450 9.450 9.450
24.2 Peningkatan SDM pengelola kearsipan (Orang) Tenaga 58 58 59 60 61 62 62
Arsiparis
25. Komunikasi dan Informatika
25.1 Prosentase Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) (%) 74 74 73 72 74 75 77
25.2 Warung masyarakat Informasi (%) 86 83 79 72 74 75 77
25.3 Pusat Komunitas Kreatif (buah) 5 6 6 7 8 8 9
25.4 M-CAP (Mobile Capacity Acces Point) (unit) 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
25.5 M-PLIK (Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan) (unit) 3 4 5 6 7 7 8
25.6 Data Center (buah) 1 1 1 1 1 1 1
25.7 Media Center (buah) 1 1 1 1 1 1 2
25.8 Rasio wartel/warnet terhadap penduduk (%) - - 0,04 0,04 0,04 0,05 0,05
25.9 Jumlah surat kabar nasional/lokal (unit) 15 15 15 15 16 17 18
25.10 Jumlah penyiaran radio/TV lokal (unit) 11 10 9 6 6 7 7
25.11 Web site milik pemerintah daerah (buah) 35 36 38 40 40 40 40
25.12 Proporsi Rumah tangga yang memiliki computer (%) 75 64 53 30 34 38 42
25.13 Pemanfaatan system Informasi manajemen dalam 6 7 8 10 11 12 13
Pengelolaan pemerintah (Unit )
25.14 Disseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasiona melalui 100 100 100 100 100 100 100
Media massa (majalah, Radio dan TV ) (%)
25.15 Disseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasiona melalui 90 89 88 85 86 87 88
Media Baru seperti (Web site/ interknit ) (%)
25.16 Disseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasiona melalui - 38 39 40 41 42 43
Media tradisional seperti Pertunjukan Rakyat (%)
25.17 Disseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasiona melalui 39 39 40 40 41 42 43
Media interpersonal seperti Sarasehan, Ceramah atau
diskusi (%)
25.18 Disseminasi dan Pendistribusian Informasi Nasiona melalui 83 83 83 83 83 83 83
Media luar ruang seperti bulletin, leaflet, booklet, brosur
dan baliho (%)
25.19 Cakupan pengembangan dan pemberdayaan kelompok 8,62 9,08 9,54 10 10 10 11
informasi masyarakat di tingkat kecamatan (%)
26. Perpustakaan
26.1 Jumlah perpustakaan (Unit) 2 3 4 5 6 7 8
26.2 Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun (Orang) 25.200 26.280 27.360 28.440 29.520 30.600 31.680
26.3 Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah 36.300 38.350 40.400 42.450 44.500 46.550 48.600
(Jumlah Judul)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
II. PELAYANAN URUSAN PILIHAN
1. Pertanian dan Peternakan
1.1. Luas tanam tanaman pangan
1.1.1. Padi sawah (Ha) 12.933 13.039 13.146 13.252 13.358 13.465 13.571
1.1.2. Padi ladang (Ha) 11.664 11.759 11.855 11.951 12.047 12.143 12.238
1.1.3. Jagung (Ha) 45.598 45.973 46.347 46.722 47.097 47.471 47.846
1.2. Luas Panen tanaman pangan
1.2.1. Padi sawah (Ha) 12.364 12.466 12.567 12.669 12.771 12.872 12.974
1.2.2. Padi ladang (Ha) 11.664 11.759 11.855 11.951 12.047 12.143 12.238
1.2.3. Jagung (Ha) 45.598 45.973 46.347 46.722 47.097 47.471 47.846
1.3. Produktivitas tanaman pangan
1.3.1. Padi sawah (Kwintal/Ha) 65 67 69 71 72 74 76
1.3.2. Padi ladang (Kwintal/Ha) 64 66 68 70 71 73 75
1.3.3. Jagung (Kwintal/Ha) 35 36 37 38 39 40 41
1.4. Produksi tanaman pangan
1.4.1. Padi sawah (Ton) 81.956 84.498 87.041 89.583 92.125 94.668 97.210
1.4.2. Padi ladang (Ton) 76.191 78.554 80.918 83.281 85.644 88.008 90.371
1.4.3. Jagung (Ton) 162.950 168.004 173.059 178.114 183.169 188.224 193.278
1.5. Luas Panen Tanaman Hortikultura
1.5.1. Buah-Buahan (Ha)
Ø Jeruk 12.016 12.197 12.377 12.557 12.737 12.917 13.098
Ø Durian 1.633 1.657 1.682 1.706 1.730 1.755 1.779
Ø Rambutan 26.627 27.027 27.426 27.826 28.226 28.625 29.025
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1.5.2. Sayuran (Ha)
Ø Bawang Merah 609 843 1.076 1.309 1.542 1.775 2.009
Ø Cabe Rawit 4.820 4.892 4.965 5.037 5.109 5.182 5.254
Ø Cabe Besar 437 444 450 457 464 470 477
1.5.3. Tanaman Obat (M2)
Ø Jahe 485.139 492.421 499.704 506.986 514.268 521.551 528.833
Ø Kunyit 498.488 505.970 513.453 520.936 528.419 535.902 543.384
1.6. Produksi Tanaman Hortikultura
1.6.1. Buah-Buahan (Ton)
Ø Jeruk 257 265 273 281 289 297 305
Ø Durian 2.143 2.209 2.274 2.339 2.404 2.469 2.535
Ø Rambutan 8.313 8.571 8.828 9.086 9.344 9.601 9.859
1.6.2. Sayuran (Ton)
Ø Bawang Merah 17.064 17.150 17.237 17.323 17.409 17.496 17.582
Ø Cabe Rawit 26.051 26.860 27.668 28.476 29.284 30.092 30.901
Ø Cabe Besar 2.948 3.040 3.131 3.223 3.315 3.406 3.498
1.6.3. Tanaman Obat (Ton)
Ø Jahe 903 931 959 987 1.015 1.043 1.071
Ø Kunyit 527 543 560 576 592 609 625
1.7. Populasi Ternak
1.7.1. Sapi Potong (Ekor) 142.445 155.441 169.431 184.679 201.301 219.418 239.165
1.7.2. Kambing (Ekor) 62.450 62.503 62.556 62.609 62.662 62.715 62.768
1.7.3. Domba (Ekor) 21.480 21.490 21.500 21.495 21.505 21.515 21.508
1.7.4. Ayam Buras (Ekor) 771.520 771.560 771.600 771.640 771.680 771.720 771.760
1.7.5. Ayam Ras (Ekor) 910.121 909.921 909.721 909.421 909.221 909.021 908.821
1.7.6. Itik (Ekor) 48.484 49.404 51.233 56.704 59.444 62.184 64.924
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1.8. Produksi Ternak
1.8.1. Sapi Potong (ton) 3.278,473 3.560,078 3.610,547 2.804,401 2.914,994 3.025,587 3.136,180
1.8.2. Kambing (ton) 268,485 322,182 214,788 293,477 153,805 202,805 202,805
1.8.3. Domba (ton) 67,5 81,000 108,000 67,573 67,592 67,611 67,630
1.8.4. Ayam Buras (ton) 511,492 501,055 508,013 511,783 511,81 511,837 511,864
1.8.5. Ayam Ras (ton) 1.868,685 1.758,206 1.829,727 1.685,846 1.686,291 1.686,736 1.687,181
1.8.6. Itik (ton) 280,024 107,959 159,880 294,113 304,019 313,9025 12,887
1.8.7. Kontribusi sub sektor peternakan terhadap PDRB (%) 12,18 12,274 12,372 12,497 12,617 12,747 12,887
1.15 Perkebunan
1.15.1 Produksi tanaman tembakau ( ton ) 7.280 7.520 7.760 8.000 8.240 8.480 8.720
1.15.2 Peningkatan jumlah SDM perkebunan berkualitas (%) 12 13 13 12,78 13 13 13
1.15.3 Penyerapan tenaga kerja baru di sektor perkebunan (orang) 239.070 253.133 267.196 281.259 295.322 309.385 323.448
1.15.4 Penumbuhan sentra sentra komoditas wilayah 7 8 9 10 11 12 13
pengembangan perkebunan (unit)
1.15.5 Peningkatan Pemanfaatan Lahan Terlantar (Ha/Tahun) 1 1 3 5 7 9 11
3. Kehutanan
3.1. Pendataan sumberdaya hutan (jumlah dokumen) 52 52 54 56 58 60 61
3.2. Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Kawasan Hutan 3 3 4 5 6 7 8
(jumlah dokumen laporan)
3.3. Pembedayaan masyarakat local di sekitar kawasan hutan 10.133 10.133 10.457 10.780 11.103 11.427 11.750
(orang)
3.4. Penghijauan dan reboisasi ( jumlah batang pohon bibit) 850.168 850.168 956.439 1.062.710 1.168.981 1.275.252 1.381.523
3.5. Peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan 1.803 1.803 1.882 1.960 2.038 2.117 2.195
kehutanan (jumlah orang)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
4. Kelautan dan Perikanan
4.1. Peningkatan Produksi perikanan budidaya (Ton) 1.172 1.232 1.244 1.257,06 1.270 1.282 1.295
4.2. Peningkatan hasil Tangkapan laut (Ton) 19.178 20.158 20.363 20.569,08 20.775 20.980 21.186
4.3. Tingkat konsumsi ikan masyarakat (Kg) 23 24 25 24,98 25 26 26
4.4. Peningkatan volume produk olahan hasil perikanan (Ton) 9.123 10.087 10.341 10.595,09 10.849 11.104 11.358
4.5. Cakupan Bina kelompok Nelayan 53 65 68 71,00 74 77 80
5. Pariwisata
5.1 Kunjungan wisata 30.474 37.955 50.200 62.444 74.688 86.933 99.177
6. Perdagangan
6.1 Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB (%) 16,01 16,11 16,21 16,31 16,41 16,51 16,61
6.2 Jumlah Pasar Daerah dan Tradisional 34 41 43 45 47 49 50
7. Perindustrian
7.1 Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB (%) 3 3 4 3,75 4 4 4
7.2 Pertumbuhan Industri, (unit) 9.576 12.656 13.442 14.228 15.014 15.800 16.587
7.3 Cakupan bina kelompok pengrajin (lembaga) 16 17 19 21 23 25 26
8. Ketransmigrasian
8.1 Pelaksanaan Sosialisasi Program Transmigrasi (kali) 15 15 15 15 15 15 15
8.2 Jumlah Peserta Sosialisasi Program Transmigrasi (KK) 240 260 280 300 320 340 360
8.3 Jumlah Masyarakat yang Mnedaftar Sebagai Calon 150 150 150 150 150 150 150
Transmigrasi (KK)
8.4 pelaksanaan Bimbingan Bagi Calon Transmigrasi (kali) 5 5 5 5 5 5 5
8.5 Jumlah Transmigrasi yang diberangkatkan ke Lokasi 50 50 50 50 50 50 50
Penempatan (KK)
8.6 Prosentase Pemberangkatan Transmigrasi (%) 100 100 100 100 100 100 100
8.7 Pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah (KSAD) dengan 5 5 5 5 5 5 5
Daerah Lokasi Penempatan Transmigrasi (lokasi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
8.8 pelaksanaan Survey/Penjajakan ke Lokasi Daerah 5 5 5 5 5 5 5
Penempatan Transmigrasi (kali)
8.9 Prosentase Pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah (%) 100 100 100 100 100 100 100
8.10 Jumlah Lembaga Swadaya Masyrakat yang Mendukung 7 8 9 10 11 12 13
Program Ketransmigrasi (lembaga)
8.11 Tingkat Partisipasi Lembaga Swadaya Masyarakat (%) 100 100 100 100 100 100 100
ASPEK DAYA SAING DAERAH
I. Kemampuan Ekonomi
1. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian
1.1. Pendapatan Regional ADHB (Juta Rupiah) 5.281.116 5.685.691 6.090.266 6.494.841,44 6.899.417 7.303.992 7.708.567
1.2. Pendapatan Regional Perkapita ADHB (Rupiah) 6.591.483 7.077.912 7.564.340 8.050.768,58 8.537.197 9.023.625 9.510.054
1.3. Pendapatan Regional ADHK (Juta Rupiah) 2.151.288 2.239.011 2.326.735 2.414.458,07 2.502.182 2.589.905 2.677.629
1.4. Pendapatan Regional Perkapita ADHK (Rupiah) 2.675.429 2.771.910 2.868.390 2.964.871,16 3.061.352 3.157.833 3.254.313
II. Fasilitas Wilayah/Infrastuktur
1. Perhubungan
1.1. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan (%) 71 72 72 73 73 74 74
1.2. Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum 137.633 145.048 152.463 159.878 167.293 174.708 182.123
(Orang/Barang)
2. Penataan Ruang
2.1. Ketaatan terhadap RTRW (%) 80 80 80 80 80 80 80
2.2. Luas wilayah produktif (Juta Ha) 51.203 51.203 51.203 51.203 51.203 51.203 51.203
2.3 Luas wilayah industri (Ha) 1.271 1.271 1.271 1.271 1.271 1.271 1.271
2.4 Luas wilayah perkotaan (Ha) 25.035 25.035 25.035 25.035 25.035 25.035 25.035
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO.FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
3. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian
3.1 Jenis dan jumlah bank dan cabang (Unit) 11 11 12 12 12 13 13
3.2 Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang (Unit) 3 3 4 4 4 5 5
3.4 Jumlah Penginapan/hotel (buah) 14 15 15 16 17 17 18
4. Komunikasi dan Informatika
4.1 Rasio ketersediaan daya listrik (%) 77 78 79 80 81 82 83
4.2 Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik (%) 82 83 83 84 85 85 86
4.3 Rasio desa berlistrik (%) 100 100 100 100 100 100 100
4.4 Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon(%) 77 78 79 80 81 82 83
III. IKLIM BERINVESTASI
1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian
1.1 Angka kriminalitas (%) 0,023 0,022 0,021 0,020 0,019 0,018 0,017
1.4 Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah (jenis) 12 12 13 13 13 13 13
1.5 Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha (Perda) 5 5 6 6 6 6 7
IV. SUMBER DAYA MANUSIA
1 Ketenagakerjaan
1.2 Rasio ketergantungan (%) 53,12 53,02 52,92 52,82 52,72 52,62 52,52
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB X - 1
BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan arah
pembangunan yang dicapai daerah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan
datang (2013-2018), bagaimana mencapainya dan apa yang hendak dicapai sesuai
dengan visi, misi dan program kepala daerah terpilih. Penyusunan RPJMD Kabupaten
Pamekasan Tahun 2013-2018 ini mempertimbangkan hasil kajian dan konsepsi
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2009-2014, Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Propinsi (RPJPProp) Tahun 2005-2025, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Jawatimur Tahun 2009-
2014, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pamekasan
Tahun 2005-2025 serta mempertimbangkan arah pembangunan kewilayahan yang
ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Timur, guna
kesinambungan pelaksanaan pembangunan Kabupaten Pamekasan di waktu yang
akan datang.
Untuk mencapai keterpaduan dan sikronisasi perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian kegiatan yang telah diprogramkan dapat dilakukan melalui regulasi,
forum koordinasi dan musyawarah rencana pembangunan. Dalam pelaksanaannya
Pemerintah Kabupaten Pamekasan wajib menerapkan prinsip-prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik antara lain : efisiensi, efektivitas, tranparansi, akuntabilitas
dan partisipasi dalam melaksanakan kegiatan dalam rangka pencapaian visi, misi dan
arah pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Pamekasan. RPJMD
Kabupaten Pamekasan 2013-2018 ini menjadi landasan dan rujukan penyusunan
Rrencana Stategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Kabupaten
Pamekasan yang selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD) sebagai dokumen perencanaan daerah untuk waktu 1 (satu) tahun.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB X - 2
10.1. Pedoman Transisi
Pedoman transisi merupakan wujud dalam rangka menjaga kesinambungan
pembangunan dan mengisi kekosongan dokumen perencanaan jangka
menengah pada akhir masa jabatan Kepala Daerah Kabupaten Pamekasan
tahun 2018, sehingga kegiatan Pemilihan Kepala Daerah tidak boleh
memutus proses pemerintahan dan pembangunan sebagaimana yang telah
ditetapkan semula. Oleh karena itu dalam rangka menjaga kesinambungan
pembangunan dan mengisi kekosongan dimaksud, Pemerintah Kabupaten
Pamekasan tetap menyusun RKPD Kabuapten Pamekasan Tahun 2018
diperlukan sebagai pedoman bagi penyusunan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2018 serta dengan
mengingat waktu yang sangat sempit bagi Bupati dan Wakil Bupati
Pamekasan terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah langsung tahun 2017
untuk menyusun RPJMD Tahun 2018-2023.
10.2. Kaidah Pelaksanaan
1. RPJMD Kabupaten Pamekasan merupakan pedoman bagi satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra
SKPD)
Dalam pelaksanan urusan pembangunan, SKPD berkewajiban untuk
menyusun Renstra memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan kerja perangkat daerah yang disusun dengan
berpedoman pada RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018,
yang nantinya akan dijadikan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja
(Renja) SKPD;
2. RPJMD Kabupaten Pamekasan digunakan dalam penyusunan RKPD
RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018 merupakan pedoman
dalam menyusun RKPD Kabupaten Pamekasan setiap tahun selama 5
(lima) tahun ke depan, dan RKPD merupakan implementasi RPJMD yang
program dan kegiatan SKPD-nya harus sesuai dengan urusan
pemerintahan yang menjadi batas kewenangan daerah dengan
mempertimbangkan kemampuan/kapasitas keuangan daerah;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB X - 3
3. Penguatan peran stakeholders dalam pelaksanaan RPJMD
Rancangan awal draf RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
dalam penyusunannya telah melibatkan stakeholder atau pemangku
kepentingan dalam upaya menghasillkan RPJMD Kabupaten Pamekasan
yang dapat menampung aspirasi dari masyarakat serta mengantisipasi
kebutuhan pembangunan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dan
tahunan;
4. Merupakan dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja 5 (lima)
tahun dan tahunan
RPJMD KAbupaten Pamekasan Tahun 2013-2018 merupakan dasar
untuk mengevaluasi dan laporan atas hasil kinerja Kepala Daerah terpilih
untuk masa 5 (lima) tahun dan tahunan, yang di dalamnya terdapat visi
dan misi pembangunan yang ingin dicapai selaras dengan strategi,
tujuan, sasaran kebijakan dan program prioritas Kepala Daerah terpilih
yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018;
5. Sasaran dan indikator kinerja yang tercantum dalam Dokumen RPJMD
Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018 adalah sasaran dan indikator
kinerja Kabupaten, SKPD sebagai instansi pelaksana wajib mendukung
tercapainya sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen tersebut, di
samping merumuskan sasaran dan indikator kinerja bagi kepentingan
masing-masing SKPD berdasarkan tugas dan fungsinya masing-masing;
6. SKPD merumuskan dan menetapkan program dan kegiatan dalam
rangka mendukung terwujudnya visi dan misi yang telah ditetapkan
dalam dokumen RPJMD ini berdasarkan kebutuhan masing-masing SKPD
serta mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku
seperti Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013-2018
BAB X - 4
7. Hasil pelaksanaan program dan kegiatan oleh seluruh SKPD setiap
tahunnya merupakan perwujudan dari pelaksanaan RPJMD yang dapat
digunakan sebagai pertimbangan dalam penyusunan rencana kerja
pembangunan selanjutnya.
Pamekasan, 31 - Oktober - 2013
BUPATI PAMEKASAN
ACHMAD SYAFII