role play caring
DESCRIPTION
Role Play CaringTRANSCRIPT
Rama dan Sinta
Pemeran
1. Abi : Rama
2. Ema : Sinta
3. Sindi : Ibu Rama
4. Yudha : Yoga
5. Dyan : Mei
6. Devi : Nuri
7. Frida : Perawat
8. Yovita : Dokter
Ditengah sudut kota terdapat sebuah taman yang sangat indah. Pada suatu hari terdapat duan pasang kekasih yang sedang menikmati pemandangan di taman tersebut dengan saling bercakap – cakap satu sama lain.
Sinta : Rama aku ada sesuatu buat kamu (sambil menyembunyikan sesuatu di balik badan)
Rama : Apa sinta ?
Sinta : Aku bawa kue bronis , tadi pagi aku sengaja membuat kue ini buat kamu(sambil
memberikan kue)
Rama : Ini buatanmu? pasti enak ….
Sinta : Iya .. semoga kamu suka
Rama : wah kuenya enak banget, besok bikini lagi ya
Sinta : Tentu sayang akan aku buatkan dengan sepenuh hati
Tidak lama kemudian..
Rama : Sepertinya turun hujan rintik – rintik sayang, ayo kita pulang (sambil membuka
jaket dan memberikan jaketnya kepada sang kekasih)
Keesokan harinya Rama menghubungi Sinta melalui video call
Rama : Assalamualaikum sinta, kamu hari ini sibuk gak?
Sinta : Walaikumsalam Ram, aku hari ini tidak sibuk. Ada perlu apa?
Rama : emm aku ada film bagus nih buat kita tonton filmnya horror masih baru loh,
kemarin tuh baru ada di bioskop, kamu biasa ga?
Sinta : Wah bagus tuh, film apa? The Conjuring?
Rama : Iya sin, nanti sore ya jam 3 di rumah ku kita nonton gratis
Sinta : Oke sayang, sammpe ketemu nanti sore ya
Pukul 15.00 WIB, terdengar suara ketukan dari depan rumah Rama.
Sinta : Assalamualaikum Rama
Rama : Walaikumsalam, masuk sinta (membuka pintu). Silahkan masuk sebentar ya Sinta
aku mau mengeluarkan laptop dan snack
Rama keluar dari kamarnya sambil membawakan laptop dan beberapa snack. Mereka berdua asik menonton film tersebut. Namun disaat berlangsung pemutaran film, Rama mendadak menuju ke toilet sambil batuk yang sangat hebat. Setelah di dalam toilet Rama membuka kedua tangannya di telapak tangan Rama terdapat darah yang berasal dari mulutnya.
Sinta : Rama kamu kenapa, kamu sakit? (sambil memegang pundak sang kekasih )
Rama : Aku gak apa apa.. ini batuk biasa kok
Sinta : Rama sepertinya sudah hamper sore aku pulang dulu ya
Rama : Ayo aku anterin pulang, aku takut kamu kenapa napa,,
Sesampainya di depan rumah Sinta
Sinta : Makasih ya sayang udah ngaterin aku pulang, kamu hati – hati pulangnya ya
Rama : Iya sayang kamu juga baik baik dirumah
Dua hari kemudian..
Rama datang kesebuah rumah sakit,untuk mengontrol kondisi kesehatanya, karena Rama merasa janggal dengan kejadian kemaren saat iya batuk disertai bercak darah
Dokter : Setelah melakukan beberapa test, saya akan menunjukkan hasil test kepada
saudara, sudah berapa lama Anda merasakan sesak napas dan batuk mengeluarkan
darah?
Ram : Sepertinya baru akhir – akhir ini dok.
Ibu : Dia tidak pernah bicara apa – apa kepada saya tentang penyakitnya dok. Apakah
penyakit anak saya parah?
Dokter : Bila diatasi secara cepat dan tepat insyaallah tidak bu, apakah dikeluarga ibu ada
yang memiliki gejala yang sama?
Ibu : Tidak dok, lalu apa penyakit anak saya dok?
Dokter : Penyakit anak ibu adalah TBC
Rama : (memberikan ekspresi yang tidak percaya) Ini tidak mungkin dok.
Dokter : Sebaiknya Anda besok sudah biasa menginap di RS, untuk dapat meminimaliskan
penyakit ini.
Keeseokan harinya Rama diantar ke Rumah Sakit Siloam bersama dengan Ibunya tanpa sepengatuhuan Sinta, kalau pacarnya dirawat di RS. Setelah Ibu dan Rama mengurus administrasi, Rama di rawat di ruang VIP. Kemudian Ibu Rama sibuk bekerja dan meninggalkan Rama sendiri di ruangan.
Rama : Yah di tinggal sama mamah lagi deh, selalu saja sibuk dengan pekerjaannya
Betapa malangnya diriku -___- lalu dengan kondisiku seperti ini aku harus curhat
dengan siapa? Nasib nasib
Rima : Ram, mamah kemana?
Rama : Biasa rim, kerja maklum orang sibuk.
Rima : Oh kerja, berarti sendiri dong di rumah sakit?
Rama : Iya sendiri, kelihatannya sama siapa lagi?
Rima : Ya udah aku kesini mau ngejenguk sebentar doang soalnya aku juga lagi sama
pacar dan berhubung ini malem minggu aku juga mau malem mingguan dulu
haha, baik – baik ya di sini.
Rama : Ya sudah malam mingguan sana
Rima : Pacar kamu kemana emangnya?
Rama : Pacar? Engga aku kasih tau kalau aku lagi dirawat rim hehe
Yoga : Say, ayo jalan udah keburu malem loh. Ram aku jalan dulu ya sama rima, hati hati
loh ya, apalagi disini kamu sendirian
Rama : Iya santai saja
Rima dan Yoga pun pergi meninggalkan Rama sendiri, dan setelah itu seorang perawat datang menghampiri Rama
Perawat : Permisi dik, saya akan mengukur tekanan darah sebentar ya, apakah adik sudah
makan?
Rama : Sudah sus
Perawat : Masih merasakan sesak napas?
Rama : Masih sus tetapi kadang – kadang
Perawat : Baik dik, ini obatnya diminum ya pukul 10.00 apa masih ada yang ingin ditanyakan?
Rama : Tidak sus
Perawat : Baik saya permisi dulu ya
Keesokan paginya sang dokter dan perawat datang menghampiri Rama untuk memeriksa kondisi Rama
Dokter : Pagi mas, saya akan memeriksa kondisi adik saat ini
Rama : Baik dok
Dokter : Ini hanya sebentar saja ya dik (usai memeriksa) Ini nanti akan saya berikan obat
lagi jadi mas harus meminumnya secara teratur ya.
Rama : Iya dok
Dokter : Sus nanti jam 08.00 kamu berikan obat kepada mas ini ya
Perawat : Baik dok
Dokter dan perawat pergi meninggalkan Rama
Perawat : Selamat pagi, apakah Anda sudah makan?
Rama : Sudah sus
Perawat : Jika sudah minum obat ini ya mas
Rama : Baik sus. Emm berapa lama saya harus mengkonsumsi obat seperti ini sus?
Perawat : Sampai dokter mengatakan kamu sudah baikkan
Rama : Baiklah sus
Sudah 3 minggu Rama tidak berangkat kuliah dan sudah 3 minggu Rama harus mengkonsumsi obat – obat tersebut. Sampai suatu hari Rama curhat dengan Rima sepupunya sendiri.
Rama : Rim sampai kapan aku harus mengkonsumsi obat seperti ini? Dan kapan aku keluar dari rumah sakit?
Rima : Sudah kamu ikuti apa kata dokter dan perawat. Memangnya kamu sakit apa?
Rama : Sebenarnya aku ituterkena penyakit TBC Rim, dan aku pun bingung ingin curhat
kepada siapa, sedangkan kamu tahu sendiri ibuku saja selalu sibuk dan tidak pernah menemaniku. Aku sudah mau menceritakan ini kepada kamu.
Rima : Kenapa kamu baru cerita ke aku sekarang Ram? Terus pacar kamu sudah tau
kalau kamu mengidap penyakit tersebut?
Rama : Dia belum tahu Rim aku sengaja tidak memberi tahukannya. Tapi temanku ada
yang bilang kalau ada perwakilan dari kampus aku akan kesini menjengukku
Rima : Kamu yang sabar, mamah kamu bekerja juga buat kamu kok, tenang aku selalu
ada disini menjaga kamu kok Ram (memegang tangan Rama)
Rama : Iya Rim aku mengerti pekerjaan mamahku
Dibalik itu ada dua orang teman Rama yang melihat adegan tersebut.
Mei dan Nuri :Hay Rama, gimana kabarnya?
Rama : Sedikit mulai membaik, kalian hanya berdua saja?
Mei : Iya kami hanya berdua saja, oh iya ini kami bawakan oleh – oleh untuk kamu,
maaf ya engga bawa apa – apa.
Rima : Kalian temannya Rama?
Nuri : Iya, Ram kamu sakit apa? Sinta udah jenguk kamu belum?
Rama : Akh hanya sakit biasa kok, Sinta sengaja engga aku kahis tahu nanti dia malah
kepikiran
Mei : Oh, oh iya kita engga bias lama – lama nih masih banyak tugas, kita pulang dulu ya
Rama : Iya hati – hati ya. Salam buat yang lainnya
Saat perjalanan pulang Mei dan Nuri membicarakan soal apa yang mereka lihat di dalam ruangan tadi. Sehingga keesokan harinya…..
Nuri : Sin, Rama dirawat tuh di Siloam
Sinta : Rama? Sakit apa?
Mei : Kamu kan pacarnya masa engga tau? Yah jangan – jangan yang kemarin kita liat
itu apa nur?
Nuri : Yang mana?... oh yang pegangan tangan itu, si Rama sama sic ewe itu?
Mei : Iya, akh conect juga akhirnya
Nuri : Masa engga tau sih kamu? Kemarin tuh aku sama Mei ngeliat Rama pegangan
tangan sama cewe, mesra banget terus cewenya itu bilang apa ya?
Mei : Bilang aku akan selalu berada dan menjagamu Rama waahh so sweetlah
Sinta : Dia di ruangan mana?
Mei : Di ruangan 607
Tidak lama kemudian Sinta menuju ke RS Siloam dan Sinta langsung menuju ke kamar 607
Sinta : Rama ternyata kamu begini ya, oke kita putus Ram
Rama : Putus? Memangnya kenapa sin?
Sinta : Kamu selingkuh dibelakang aku dan kamu tidak memberikan kabar kepadaku
tetapi kepada orang lain.
Rama : Dengerin aku dulu Sin aku mau jelasin ke kamu tentang penyakit apa yang aku
derita.
Sinta : Engga perlu basa – basi lagi (Sinta pergi meninggalkan Rama)
Setelah Sinta mengatakan putus kepada Rama, Rama jadi merasa murung dan merasa bahwa Sinta sudah tidak sayang dengan dirinya. Ibunya sudah tidak mempedulikannya karena Ibunya sedang sibuk dengan pekerjaannya.Rama merasa putus asa dan merasa bahwa dirinya tidak berguna lagi.
Seorang perawat datang menghampiri Rama
Perawat : Selamat pagi, saya akan memberikan obat ini untuk mas, nanti jangan lupa
diminum ya
Rama : Sampai kapan saya harus mengkonsumsi obat ini sus? Setiap saya mengkonsumsi
tidak ada perubahan sama sekali, sampai saat ini pacar sayapun tidak
menghiraukan aku, saya juga merasa sudah tidak berguna lagi.
Perawat : Apa yang Anda rasakan? Anda bias meluapkan semuanya kepada saya, mungkin
saya dapat meringankan beban pikiran Anda
Rama : Saya merasa tidak berguna lagi bagi keluarga saya, semenjak saya sakit Ibu saya
tidak pernah menjenguk saya, saya juga bingung saya harus curhat kepada siapa tentang penyakit saya ini.
Perawat: Memangnya Ibu Anda sibuk apa?
Rama : Ibu saya sibuk bekerja, sehingga tidak ada waktu untuk menemani saya di RS
Perawa: Ibu Anda bekerja juga untuk keperluan dan kepentingan Anda selama di RS
Rama : Lalu bagaimana dengan penyakit saya? Saya memiliki penyakit ini terasa begitu
tersiksa dan tak berguna dan saya juga merasa ingin mati saja.
Perawat : Sebenarnya penyakit Anda dapat disembuhkan namun tidak dalam waktu yang
sangat singkat, jika Anda ingin mati, apa Anda tidak merasa kasihan kepada Ibu Anda? Beliau sudah berusaha keras untuk mencari biaya demi kesembuhan Anda. Penyakit ini juga dapat sembuh apabila Anda rutin untuk melakukan berbagai pengobatan.
Rama : Bagaimana dengan pacar saya? Dia sudah tidak mau lagi mendengarkan tentan
penjelasan saya dan Ia malah pergi meninggalkan saya
Perawat : Anda menerangkan penyakit Anda kepada pacar Anda secara perlahan…..
Disatu sisi Mei, Nuri dan Sinta pergi ke sebuah taman dan tanpa disengaja bertemu dengan Rima yang sedang berjalan dengan seorang laki – laki.
Mei : Ehh Nur itu kan cewe yang ada di ruangannya Rama kemarin kan?
Nuri : Eh iya itu bener, pergok aja yuk. Gimana? Oh iya Sin itu cewe yang ada disana
tuh yang kemarin ada di ruangannya Rama, mau di pergokin ga?
Sinta : Yang rambutnya lurus itu? Ya udah
Nuri, Sinta, dan Mei menghapiri kedua remaja tersebut
Nuri : Kamu wanita yang ada di ruangannya Rama kemarin ya? Yang pegangan tangan
sama Rama.
Mei : Jadi orang tuh jangan suka rebut – rebut pacar orang dong mba
Rima : (hanya tersenyum)
Nuri : Nih ya gara – gara kamu Sinta jadi putus sama Rama
Rima : Maaf ya mba yang mba lihat kemarin itu mungkin kalian salah paham. Ayo kita
bicarakan baik – baik disana (sambil menuju tempat duduk)
Rima : Perkenalkan dulu mba saya Rima dan ini pacar saya Yoga. Saya sebenarnya
adalah sepupunya Rama, saya juga menemani Rama di RS selama Ibunya bekerja di luar kota. Oh iya tentang pacarnya Rama sering cerita kepada saya.
Sinta : Lalu mengapa dia tidak memberitahu saya tentang penyakitnya? Apa penyakit
yang ia derita?
Yoga : Rama tidak mau menceritakan penyakitnya kepada kamu itu dia takut kamu
khawatir dan dia tidak mau menjadi beban pikiran kamu. Soal penyakitnya
mungkin biar Rama yang jelaskan kepada kamu.
Sinta : Baiklah, apakah kalian ingin ke RS? Aku boleh ikut dengan kalian bersama
dengan teman – teman saya?
Yoga dan Rima : Boleh Silahkan
Mereka pun pergi menuju RS, setibanya di ruangan
Rama : Ekh ada Sinta, sin maafin aku ya soal kemarin, aku ingin menjelaskan ke kamu
tapi kamunya malah pergi
Sinta : Justru aku yang harus minta maaf ke kamu Ram, kenapa kamu engga pernah
cerita ke aku? Memangnya kamu sakit apa?
Rama : Hehe, Aku? Aku sakit TBC sin. Tidak apa – apa kok
Sinta : Kamu sakit TBC?
Rama : Kamu pasti mau ngejauhin aku ya? Pliss jangan putusin aku kan kita sudah
tunangan
Sinta : Dih siapa bilang yang mau mutusin kamu, malah aku mau support kamu biar
kamu tegar dan semangat untuk sembuh dari penyakit. Dan aku juga ingin merawat kamu.
Rama : terus kenapa kemaren kamu gak mau dengerin penjelasanku?
Sinta : Aku dikasih tau sama Mei dan Nuri kalau kamu tuh lagi pegangan tangan dengan
Rima
Rama : Yah elah dia itu sepupu aku lagian dia juga udah punya pacar. Dan aku hanya bisa
curhat kepada dia. Untuk Mei dan Nuri jangan suka jugde yang engga bener ya.Ya udah kita balikan ya Sin
Sinta : Iya Rama
- END -