rofil kemampuan pemecahan masalah matematika …
TRANSCRIPT
ROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
SISWA KELAS XI FARMASI SMKN 1 WATUNOHU
DITINJAU DARI GAYA BELAJAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Arma Wangsa
NIM: 105361105716
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
November, 2020
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Terus mengusahakan yang terbaik
Biar yang di atas menentukan hasilnya
Kupersembahkan karya ini buat:
Kedua orang tua, saudara/i dan segenap keluarga besarku
Atas dorongan dan motivasinya baik secara material maupun
non-material kepada penulis untuk terus bekerja keras dalam mewujudkan mimpi
vii
ABSTRAK
Arma Wangsa. 2020. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu Ditinjau dari Gaya Belajar.
Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Prof. Dr. H. Nurdin
Arsyad, M.Pd. dan Pembimbing II Dr. Haerul Syam, M.Pd.
Pendidikan di Indonesia tengah mengusahakan implementasi kurikulum 2013
secara total dan merata keseluruh tanah air berdasarkan instruksi dari
Permendikbud RI No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan
Kurikulum 2013. Pada kurikulum 2013 ini juga telah diatur menganai langkah
praktis guru dalam mengajar dikelas, diantaranya adalah mengenai model
pembelajaran berdasarkan Permendikbud RI Nomor 22 tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan bahwa model
pembelajaran yang diutamakan pada pembelajaran kurikulum 2013 salah satunya
adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang sesuai
dengan kompetensi abad 21. Sedangkan kemampuan pemecahan masalah sendiri
secara signifikan dipengaruhi oleh gaya belajar. Hal inilah yang menarik perhatian
peneliti untuk mengkaji kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas
XI Farmasi di SMKN 1 Watunohu yang ditinjau dari gaya belajar, karena sekolah
tersebut merupakan sekolah dengan nilai UNBK tertinggi di Kabupaten Kolaka
Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa berdasarkan tiga jenis gaya belajar, yaitu
gaya belajar visual, auditori dan kinestetik. Melalui metode penelitian kualitatif
desktiptif dengan menggunakan instumen kuesioner gaya belajar, pedoman
wawancara dan tes kemampuan pemecahan masalah matematika dengan materi
SPLDV diperoleh hasil bahwa, siswa kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu terdiri
dari tiga orang siswa dengan kecenderungan gaya belajar visual yang mempunyai
kemampuan pemecahan masalah matematika yang tergolong kategori tinggi dan
memenuhi empat tahapan pemecahan masalah menurut teori Polya. Selain itu, juga
terdapat dua orang siswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar auditori yang
mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika yang tergolong kategori
sedang dan tidak memenuhi empat tahapan pemecahan masalah menurut teori
Polya serta terdapat dua orang siswa dengan kecenderungan gaya belajar kinestetik
yang mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika yang tergolong
kategori tinggi dan memenuhi empat tahapan pemecahan masalah menurut teori
Polya. Dari ketiga gaya belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI
Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan gaya belajar visual dan kinestetik memiliki
kemampuan pemecahan masalah matematika lebih baik dan memenuhi langkah-
langkah pemecahan masalah menurut teori Polya (understand, strategy, solve dan
look back) dari pada siswa dengan gaya belajar auditori, karena siswa dengan gaya
belajar ini tidak memenuhi langkah pemecahan masalah matematika khususnya
pada tahap look back.
Kata Kunci: Gaya Belajar, Masalah Matematika, Pemecahan Masalah, Profil
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan
karunia, rahmat, dan hidayahnya yang berupa kesehatan dan kesempatan, sehingga
skripsi yang berjudul “Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu Ditinjau dari Gaya Belajar”
dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
baginda Nabi Muhammad saw.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Peneliti berusaha menyusun
skripsi ini dengan segala kemampuan, namun peneliti menyadari bahwa skripsi ini
masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi
penyusunan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan
peneliti terima dengan senang hati demi perbaikan skripsi ini kedepannya.
Ucapkan banyak terima kasih peneliti haturkan kepada:
1. Orang tua peneliti yang senantiasa mendoakan dan merestui aktifitas-aktifitas
yang peneliti lakukan selama proses pendidikan, beserta saudara-saudara
peneliti yang selalu memberikan dukungan moril.
2. Rektor Univesitas Muhammadiyah Makassar Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo
Asse, M.Ag.
3. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pemdidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar, Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D.
4. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Bapak Mukhlis, S.Pd., M.Pd.
ix
5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
6. Dosen pembimbing peneliti yaitu Bapak Prof. Dr. H. Nurdin Asyad, M.Pd.
selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Haerul Syam, M.Pd. selaku pembimbing
II.
7. Dosen validator instrumen peneliti yaitu Bapak Dr. Asdar, M.Pd. dan Bapak
Nasrullah, S.Pd., M.Pd. beserta Bapak Dr. Ilham Minggi, M.Si. selaku Wakil
P3MP Jurusan Matematika Universitas Negeri Makassar.
8. Kepala SMKN 1 Watunohu, Bapak Muhammad Yadi, S.P., M.Si., dan Bapak
Abd. Rahman, S.Pd., Gr. selaku Wali Kelas Kelas XI Farmasi.
9. Siswa(i) Kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu, yang telah meluangkan waktu
untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian.
10. Teman-teman Angkatan XII Lembaga Kratifitas Ilmiah Mahasiswa Penelitian
dan Penalaran (LKIM-Pena) Universitas Muhammadiyah Makassar.
11. Teman-teman kelas Algoritma 16B Pendidikan Matematikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pemdidikan Universitas Muhammadiyah.
12. Semua pihak yang peneliti tidak sempat tuliskan satu persatu.
Kepada semua pihak yang telah mendukung, peneliti mengucapkan
terimakasih banyak atas perhatian dan dukungan yang diberikan dalam membuat
skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini bisa memberikan informasi dan
bermanfaat bagi para pembaca.
Makassar, 09 November 2020
Peneliti
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
PERSERTUJUAN PEMBIMBING .............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 6
D. Manfaat Penulisan .............................................................................. 6
E. Batasan Istilah .................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 10
A. Kajian Teori ....................................................................................... 10
B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 19
C. Kerangka Pikir ................................................................................... 21
xi
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 23
A. Jenis Penelitian................................................................................... 23
B. Fokus Penelitian ................................................................................. 23
C. Data dan Sumber Data ....................................................................... 23
D. Rancangan Penelitian ......................................................................... 26
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 26
F. Instrumen Penelitian .......................................................................... 27
G. Teknik Analisis Data.......................................................................... 30
BAB IV HASIL DAN PEBAHASAN ........................................................... 33
A. Hasil ................................................................................................... 33
B. Paparan Data Hasil Penelitian ............................................................ 35
C. Triangulasi Data ................................................................................. 130
D. Pembahasan........................................................................................ 141
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 149
A. Kesimpulan ........................................................................................ 149
B. Saran .................................................................................................. 150
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 153
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 157
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 252
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Pikir............................................................................. 22
Gambar 3.1. Flowchart Rancangan Penelitian ................................................ 26
Gambar 4.1. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek AW .................... 36
Gambar 4.2. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek AW ......................... 38
Gambar 4.3. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek AW ......................... 39
Gambar 4.4. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek AW ...................... 41
Gambar 4.5. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek AW .................... 43
Gambar 4.6. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek AW ......................... 44
Gambar 4.7. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek AW .............................. 46
Gambar 4.8. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek AW ...................... 48
Gambar 4.9. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek MPS................... 50
Gambar 4.10. Tahap Strategi Soal Nomor 1 oleh Subjek MPS ....................... 52
Gambar 4.11. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek MPS ........................... 53
Gambar 4.12. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek MPS .................. 55
Gambar 4.13. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek MPS................ 56
Gambar 4.14. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek MPS ..................... 57
Gambar 4.15. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek MPS .......................... 59
Gambar 4.16. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek MPS ................. 61
Gambar 4.17. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek PAD................ 63
Gambar 4.18. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek PAD ..................... 65
Gambar 4.19. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek PAD .......................... 66
Gambar 4.20. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek PAD ................. 68
Gambar 4.21. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek PAD................ 69
xiii
Gambar 4.22. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek PAD ..................... 70
Gambar 4.23. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek PAD .......................... 72
Gambar 4.24. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek PAD ................. 74
Gambar 4.25. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek ANM ............... 77
Gambar 4.26. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek ANM ..................... 78
Gambar 4.27. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek ANM ......................... 80
Gambar 4.28. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek ANM ................. 82
Gambar 4.29. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek ANM ............... 83
Gambar 4.30. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek ANM ..................... 85
Gambar 4.31. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek ANM ......................... 86
Gambar 4.32. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek ANM ................. 88
Gambar 4.33. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek ET .................... 90
Gambar 4.34. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek ET ......................... 92
Gambar 4.35. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek ET .............................. 93
Gambar 4.36. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek ET...................... 96
Gambar 4.37. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek ET .................... 97
Gambar 4.38. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek ET ......................... 98
Gambar 4.39. Tahap Srategy Soal Nomor 2 oleh Subjek ET .......................... 100
Gambar 4.40. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek ET...................... 102
Gambar 4.41. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek RMZ ................ 104
Gambar 4.42. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek RMZ ..................... 106
Gambar 4.43. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek RMZ .......................... 107
Gambar 4.44. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek RMZ .................. 109
Gambar 4.45. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek RMZ ................ 110
xiv
Gambar 4.46. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek RMZ ..................... 112
Gambar 4.47. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek RMZ .......................... 114
Gambar 4.48. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek RMZ .................. 116
Gambar 4.49. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek RRF ................. 118
Gambar 4.50. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek RRF....................... 119
Gambar 4.51. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek RRF .......................... 121
Gambar 4.52. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek RRF ................... 122
Gambar 4.53. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek RRF ................. 123
Gambar 4.54. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek RRF....................... 125
Gambar 4.55. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek RRF ........................... 127
Gambar 4.56. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek RRF ................... 129
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Subjek Penelitian.............................................................................. 25
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Gaya Belajar.................................................... 28
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Pemecahan Masalah Matematika .............................. 29
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara ....................................................... 30
Tabel 3.5 Kategori Nilai Tes ............................................................................ 31
Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Gaya Belajar .......................................................... 33
Tabel 4.2 Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika ............... 34
Tabel 4.3 Data Subjek dengan Gaya Belajar Visual ........................................ 35
Tabel 4.4 Data Subjek dengan Gaya Belajar Auditori ..................................... 76
Tabel 4.5 Data Subjek dengan Gaya Belajar Kinestetik .................................. 103
Tabel 4.6 Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Subjek
dengan Gaya Belajar Visual pada Soal No. 1 .................................. 131
Tabel 4.7 Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Subjek
dengan Gaya Belajar Visual pada Soal No. 2 .................................. 133
Tabel 4.8 Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Subjek
dengan Gaya Belajar Auditori pada Soal No. 1 ............................... 135
Tabel 4.9 Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Subjek
dengan Gaya Belajar Auditori pada Soal No. 2 ............................... 136
Tabel 4.10 Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Subjek
dengan Gaya Belajar Kinestetik pada Soal No. 1 ............................ 138
Tabel 4.11 Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Subjek
dengan Gaya Belajar Kinestetik pada Soal No. 2 ............................ 139
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Subjek Penelitian ......................................................................... 157
Lampiran 2: Kuesioner Gaya Belajar ............................................................... 158
Lampiran 3: Kisi-Kisi Kuesioner Gaya Belajar ............................................... 166
Lampiran 4: Hasil Kuesioner Gaya Belajar ..................................................... 167
Lampiran 5: Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika ..... 169
Lampiran 6: Tes Kemampuan Pemesahan Masalah Matematika .................... 172
Lampiran 7: Kunci Jawaban Tes Kemampuan Pemecahan Masalah............... 173
Lampiran 8: Pedoman Penskoran..................................................................... 176
Lampiran 9: Hasil Validasi Instrumen ............................................................. 177
Lampiran 10: Nilai Tes Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XI
Farmasi ...................................................................................... 183
Lampiran 11: Pedoman Wawancara ................................................................ 186
Lampiran 12: Kisi-Kisi Pedoman Wawancara ................................................. 189
Lampiran 13: Tabulasi Hasil Wawancara ........................................................ 190
Lampiran 14: Kartu Kontrol Bimbingan Proposal ........................................... 233
Lampiran 15: Persetujuan Pembimbing Proposal ............................................ 235
Lampiran 16: Berita Acara Ujian Proposal ...................................................... 236
Lampiran 17: Lembar Perbaikan Proposal ....................................................... 237
Lampiran 18: Kartu Kontrol Bimbingan Instrumen Penelitian........................ 238
Lampiran 19: Surat Keterangan Validitas Instrumen....................................... 240
lampiran 20: Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi ............................................... 241
Lampiran 21: Persertujuan Pembimbing Skripsi ............................................. 243
Lampiran 22: Pengantar Penelitian .................................................................. 244
xvii
Lampiran 23: Permohonan Izin Penelitian ....................................................... 245
Lampiran 24: Izin Penelitian ............................................................................ 246
Lampiran 25: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ......................... 247
Lampiran 26: Daftar Hadir Siswa .................................................................... 248
Lampiran 27: Dokumentasi Kegiatan .............................................................. 249
Lampiran 28: PPT Presentasi ........................................................................... 251
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahun 2045 merupakan momen yang bersejarah bagi perjalanan panjang
bangsa Indonesia, pada tahun tersebut Indonesia genap memasuki usia yang ke-1
abad atau dikenal dengan 100 tahun EMAS. Pada tahun itu juga ditaksir Indonesia
akan memasuki bonus demografi dengan jumlah penduduk 318,7 juta jiwa yang di
dominasi oleh usia produktif menurut Kementerian PPN/Bappenas (2017).
Kondisi ini menjadi keuntungan tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk
memajukan sektor pembangunan negara, sehingga harus dimanfaatkan dan
dikelola secara optimal. Oleh karena itu, dari sekian banyak persoalan bangsa,
maka dinilai masalah pendidikan harusnya mendapatkan lebih banyak perhatian
oleh pemerintah untuk menghasilkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
tinggi dan unggul dalam persaingan global. Hal yang perlu dilakukan yaitu
pendidikan hendaknya diusahakan semaksimal mungkin agar mampu
menghasilkan generasi bangsa tahun 2045 menjadi generasi yang Energik,
generasi yang Multitalenta, generasi yang Aktif dan generasi yang Spiritual
(EMAS).
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya ....” (UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas Pasal 1
Ayat 1). Berdasarkan pada defenisi pendidikan dalam naskah undang-undang
2
tersebut, maka dapat diperoleh makna bahwa pendidikan pada dasarnya ditujukan
untuk mengembangkan potensi melalui pembelajaran yang terencana. Berbicara
mengenai masalah pendidikan, beberapa negara yang ikut bergabung dalam
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau disingkat PBB, telah menyusun rencana
pembangunan berkelanjutan dalam berbagai sektor yang disebut dengan
Sustenable Development Goals 2030 (SDGs 2030) termasuk di dalamnya
mengenai rencana pebangunan pendidikan.
Sustainable Development Goals 2030 (SDGs 2030) merupakan bentuk
keputusan bersama yang sepakati secara internasional yang berisi 17 tujuan
rencana pembangunan dan 169 target selama 15 tahun yaitu dari tahun 2015
sampai pada tahun 2030. 17 tujuan tersebut salah satunya adalah mengenai
pendidikan bermutu (PBB 2015: 15-17). Pencapaian pembangunan berkelanjutan
perlu dilakukan agar tujuan dapat tercapai sebagaimana mestinya, khususnya
dalam bidang pendidikan, yaitu terjaminnya kualitas pendidikan yang
menyeluruh, merata, dan adil serta memberikan kesempatan belajar bagi seluruh
insan manusia. Ini juga sesuai dengan tujuan SDGs 2030 pada poin ke-4 target ke-
6 yang memastikan bahwa tahun 2030 semua orang tanpa menghiraukan gender
pria maupun wanita harus bisa baca tulis dan berhitung.
Berdasarkan pada tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut, diperoleh
bahwa salah satu fokus pendidikan yang ditetapkan pada pembangunan
pendidikan internasional adalah mengenai kemampuan matematika. Membahas
mengenai kemampuan matematika dengan berdasar pada data Programme for
International Student Assessment (PISA) tahun 2018, Indonesia berada di urutan
ke-7 terbawah dari 79 negara yang turut berpartisipasi (Schleicher, 2020: 7). Hal
3
ini tentu saja menjadi sebuah masalah bagi pendidikan yang ada di Indonesia.
Menyikapi hal tersebut, pemerintah pun telah menyusus regulasi yang menjadi
instrumen bagi pemangku kepentingan untuk menentukan langkah strategis
kedepannya berupa peraturan menteri pendidikan dalam mengonstruk sebuah
kurikulum pendidikan.
Pendidikan di Indonesia tengah mengusahakan implementasi kurikulum
2013 secara total dan merata keseluruh tanah air. Hadirnya Permendibud RI No.
160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
menjadi acuan bagi pelaku pendidikan untuk menentukan langkah strategis
pendidikan. Peraturan tersebut menyatakan pada pasal 4 “satuan pendidikan dasar
dan pendidikan menengah dapat melaksanakan kurikulum tahun 2006 paling lama
sampai tahun pelajaran 2019/2020”. Pada kurikulum 2013 ini juga telah diatur
menganai langkah praktis guru dalam mengajar dikelas, diantaranya adalah
mengenai model pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 65 Tahun
2013, kemudian diganti dengan Permendikbud RI Nomor 22 tahun 2016 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan bahwa model
pembelajaran yang direkomendasikan pada pembelajaran kurikulum 2013 adalah
pembelajaran discovery (discovery learning), pembelajaran inkuiri (inquiry based
learning), pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dan
pembelajaran berbasis projek (project based learning).
Membahas masalah pemecahan masalah, hal ini sangat relevan dengan
kompetensi abad 21 yang menjadikan prolem solving (pemecahan masalah)
sebagai keterampilan yang harus dipenuhi dari beberapa keterampilan (Hidayah,
2017: 127). Kemampuan pemecahan masalah merupakan keterampilan yang
4
memuat berbagai keterampilan lain seperti kemampuan untuk menyelidiki,
memutuskan, menilai, mengorganisasikan, dan kemampuan menimbang atau
menafsirkan informasi yang diperoleh. Berdasarkan hasil pelitianWaskitoningtyas
(2017), menyatakan dalam tulisannya bahwa kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah dapat dipengaruhi oleh gaya belajar secara signifikan. Hal
ini disebabkan oleh semakin tinggi maupun semakin rendahnya tingkat gaya
belajar siswa terhadap proses pembelajaran mempengaruhi kemempuan
pemecahan masalah jika diimbangi dengan keinginan siswa tersebut untuk belajar
dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalahnya dalam menyelesaikan
soal.
Menurut Nurmayani (2016: 15) menyebutkan bahwa gaya belajar terdiri
dari tiga jenis berdasarkan cara dan kecepatan siswa dalam memproses informasi,
meliputi gaya belajar visual, auditori dan kinestetik. Peserta didik dengan
kecenderungan belajar gaya visual lebih mudah mengingat informasi melalui
penglihatan atau menyaksikan langsung. Berbeda dengan siswa yang
kecenderungan belajarnya dengan gaya auditori, yaitu gaya belajar degan ini lebih
mudah mengingat informasi lewat pendengaran serta biasanya mempunyai
kemampuan berbicara yang baik. Sedangkan siswa dengan kecenderungan belajar
gaya kinestetik lebih gampang mengingat informasi melalui kegiatan yang
dilakukan (Bobbi De Porter dalam Wahyuni, 2017: 129-130).
Bedasarkan latar belakang yang telah dideskripsikan di atas, maka dapat
dinyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah adalah skill yang hendaknya
dikuasai oleh siswa. Dalam bahasan penelitian ini, yang menarik perhatian
peneliti adalah siswa SMKN 1 Watuhohu. Sekolah tersebut dipilih karena
5
merupakan sekolah yang menyandang predikat baik di Kabupaten Kolaka Utara
Provinsi Sulawesi Tenggara. Data awal yang diperoleh melalui wawancara yang
dilakukan peneliti terhadap pimpinan di sekolah tersebut pada Februari 2020,
diketahui bahwa sekolah tersebut memperoleh nilai Ujian Nasional Berbasis
Komputer (UNBK) tertinggi pada tahun 2019 se Kabupaten Kolaka Utara serta
memperoleh predikat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terbaik se Kabupaten
Kolaka Utara pada bulan januari 2020. Setelah di konfirmasi ke guru mata
pelajaran matematika bahwa walaupun tidak semua tapi beberapa siswa di sekolah
itu mempunyai kemampuan memecahkan masalah matematika yang baik,
sehingga dapat memberikan sumbangsi terhadap pemeroleh nilai UNBK tertinggi
tersebut. Diluar dari prestasi itu, berdasarkan hasil wawancara juga diperoleh data
bahwa ternyata siswa SMKN 1 Watunohu merasa sulit dalam menyelesaikan soal
matematika yang berbentuk cerita (masalah non rutin). Perihal inilah yang
menarik perhatian bagi peneliti untuk mengetahui profil kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa SMKN 1 Watunohu yang ditinjau dari kecenderungan
gaya dalam belajar.
B. Rumusan Masalah
Setelah mengkaji latar belakang, diperoleh rumusan masalah berikut:
1. Bagaimana profil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas
XI Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan gaya belajar visual?
2. Bagaimana profil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas
XI Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan gaya belajar auditori?
3. Bagaimana profil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas
XI Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan gaya belajar kinestetik ?
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hal-hal berikut ini:
1. Profil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas XI Farmasi
SMKN 1 Watunohu dengan gaya belajar visual.
2. Profil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas XI Farmasi
SMKN 1 Watunohu dengan gaya belajar auditori.
3. Profil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas XI Farmasi
SMKN 1 Watunohu dengan gaya belajar kinestetik.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis maupun praktis.
1. Manfaat Secara Teoretis
Laporan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca sebagai sumber ilmu pengetahuan, serta dapat menjadi referensi
teoretik bagi guru, mahasiswa dan para peneliti berikutnya secara khusus,
sehingga penelitian ini pun dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan ilmu pengetahuan kedepannya.
2. Manfaat Secara Praktis
a. Manfaat Bagi Guru
Melalui penelitian ini, diharapkan guru matematika di SMKN 1
Watunohu khususnya Kelas XI Farmasi dapat memperoleh informasi
mengenai kemampuan pememcahan masalah matematika siswa di kelas
tersebut. Selain itu, laporan hasil dari penelitian ini juga dapat menjadi
referensi bagi guru sebagai landasan teoretik bagi guru untuk
7
menentukan model pembelajaran yang disesuaikan dengan
kecenderungan gaya belajar siswa, sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif.
b. Manfaat Bagi Peserta Didik
Adanya penilaian kecenderungan gaya belajar pada penelitian ini,
siswa dapat mengetahui kecenderungan gaya belajarnya masing-masing,
sehingga peserta didik dapat mengimprovisasi gayanya dalam belajar.
Melalui penelitian ini juga, dengan guru menjadikan penelitian ini
sebagai landasan teoretik maka siswa dapat belajar dengan baik sesuai
dengan gaya belajar siswa.
c. Manfaat Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini juga membawa manfaat bagi sekolah lokasi
penelitian, dalam hal ini adalah SMKN 1 Watunohu. Melalui penelitian
ini akan menambah khasanah informasi mengenai gaya belajar siswa di
sekolah tersebut, sehingga menjadi acuan maupun landasan bagi birokrat
sekolah dalam menentukan kebijakan.
d. Manfaaat Bagi Peneliti Lainnya
Hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat sebagai sumber bacaan
bagi peneliti berikutnya untuk mengkaji masalah kemampuan pemecahan
masalah siswa khususnya di SMKN 1 Watunohu, sehingga menjadi
literatur tambahan dalam penelitian.
E. Batasan Istilah
1. Profil adalah gambaran singkat tentang sebuah objek, baik itu berupa orang,
organisasi, benda, lembaga atau pun wilayah. Kata profil juga dapat
8
dimaknai sebagai suatu gambaran potensi atau kemampuan yang ada dalam
diri seseorang. Gambaran terebut berupa kemampuan ataupun keadaan
seseorang dalam berpikir dan cara berperilaku. Profil yang dimaksudkan
pada penelitian ini yaitu gambaran singkat mengenai kemampuan siswa
memecahkan masalah matematika yang dideskripsikan berdasarkan pada
tinjauan gaya belajar siswa.
2. Maksud dari masalah matematika pada penelitian ini berupa dua soal
matematika dengan materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV). Dua soal tersebut berbentuk berbentuk essay, satu soal berbasis
teoretik dan satu soal berbasis kontekstual.
3. Pemecahan masalah yang dimaksudkan pada penelitian ini yaitu upaya
prosedural dalam mengatasi kesulitan guna mencapai tujuan yang
diharapkan. Dalam pembelajaran matematika sendiri, kemampuan
memecahkan masalah dimaknai sebagai kemampuan yang hendaknya ada
pada diri siswa sebagai modal dalam menyelesaikan soal-soal berbasis
masalah kontekstual maupun non kontekstual. Langkah-langkah atau
prosedural dalam memecahkan masalah yang dimaksudkan pada penelitian
ini berdasarkan pada teori Polya yang terdiri dari empat tahapan yaitu
understand, strategy, solve dan look back.
4. Kemampuan memecahkan masalah matematika yang dimaksudkan pada
penilisan kali ini yaitu kemampuan peserta didik dalam menuntaskan soal
yang berikan yaitu dua soal materi SPLDV dengan menggunakan empat
tahapan pemecahan masalah berdasarkan teori Polya.
9
5. Gaya belajar merupakan modal belajar yang sangat penting untuk dimiliki
dan dipahami oleh siswa maupun guru. Makna gaya belajar pada penelitian
adalah gaya belajar yang ditinjau berdasarkan kemampuan menangkap
informasi yang dibagi menjadi tiga jenis gaya belajar yaitu visual, auditori
dan kinestetik. Dari setiap kecenderungan gaya tersebut, mempunyai
kemampuan dan kebiasaan belajar yang unik. Oleh karena itu, penting bagi
siswa maupun guru untuk memahami dan mengidentifikasi perbedaan dari
ketiga gaya belajar tersebut.
6. Siswa dengan kecenderungan gaya belajar visual paling baik menangkap
dan memproses informasi menggunakan penglihatan. Pembelajar dengan
gaya ini, lebih cenderung melihat atau mengamati cara melakukan sesuatu
dari pada belajar dengan cara berdiskusi .
7. Siswa dengan kecenderungan belajar gaya auditori berarti lebih mudah
menangkap dan memproses informasi dengan cara mendengar dan
menyimak suara yang membahas mengenai hal-hal melalui suara serta
cenderung lebih suka mendengarkan orang lain berbicara. Pembelajar
dengan gaya belajar ini mendapat pengetahuan bisa melalui cara membaca
dengan keras, bergumam atau berbicara sendiri serta suka memberikan
komentar terhadap sesuatu.
8. Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang mendapat manfaat
pembelajaran dengan langsung terlibat, dan suka melakukan hal-hal yang
berkaitan dengan aktivitas untuk mengingat fakta atau informasi.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Profil
Profil dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) diartikan
sebagai pandangan, lukisan, penampang serta ringkasan yang memberikan
informasi faktual yang bersifat khusus (Moeljadi, 2019). Kata profil juga
dimaknai sebagai gambaran kontur atau digur yang ada baik itu berupa
bentuk diagram, grafik, atau tulisan yang mendeskripsikan keadaan sesuatu
(Hilman, 2016: 9). Pengertian lain dari kata profil dikemukakan oleh
Septiana (2015: 9), menyatakan bahwa profil merupakan potret mengenai
sesuatu, baik itu berupa individu maupun kelompok yang menjabarkan
suatu kondisi, keadaan atau informasi suatu benda atau kejadian.
Berdasarkan dari beberapa defenisi profil yang telah dijabarkan di
atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kata profil dapat dimaknai
sebagai gambaran singkat tentang objek berupa seseorang, organisasi,
benda, lembaga atau pun wilayah. Selain itu, kata profil juga dapat
dimaknai sebagai suatu gambaran potensi yang ada dalam diri seseorang.
Gambaran terebut berupa kemampuan ataupun keadaan seseorang dalam
berpikir dan berperilaku. Pada posisi lain, kata profil dapat juga dinilai
sebagai suatu gambaran yang dapat mendeskripsikan mengenai capaian
keberhasilan atau kegagalan individu atau kelompok, sehingga sangat
dibutuhkan dalam membuat perencanaan dan pengambilan keputusan.
11
2. Masalah Matematika
Masalah dalam KBBI berari sesuatu yang harus diselesaikan.
Sedangkan matematika merupakan satu dari beberapa mata pelajaran yang
diajarkan di instansi pendidikan formal yang berhubungan dengan banyak
konsep atau ide-ide abstrak (Novitasari, 2016: 8). Sejalan dengan defenisi
tersebut, Kertayasa (2012) mendefenisikan bahwa masalah matematika
merupakan sebuah atau beberapa kumpulan pertanyaan atau soal maupun
kejadian dimana kejadian tersebut membutuhkan solusi yang terstruktur dan
sistematis baik itu berupa solusi permasalahan yang melibatkan teori atau
konsep analisis, aljabar, logika, geometri, permasalahan sosial baik itu
hanya membutuhkan satu atau lebih dari beberapa konsep
lainnya yang perlu untuk diselesaikan oleh pihak yang menghadapi masalah
tersebut.
Masalah matematika secara umum tidak hanya diartikan secara
sempit sebagai sebuah masalah yang ditampilkan dalam bentu soal, tetapi
dapat pula dideskripsikan sebagai suatu kondisi ataupun keadaan yang
belum terpecahkan yang memiliki banyak ragam bentuk sehingga pada
prosedur pemecahannya diperlukan matematika untuk menjawabnya
(Suhartono, 2018: 2019). Oleh karena itu, menghadapi masalah dalam
bentuk apapun baik itu diranah pembelajaran matematika di kelas maupun
keseharian diluar kelas dan membutuhkan konsep maupun teori matematika
dalam menyelesaikannya dapat dikatakan sebagai masalah matematika.
Membahas mengenai masalah matematika, diketahui ada dua jenis
masalah, yaitu rutin dan non-rutin. Masalah rutin meliputi penggunaan
12
prosedur matematika yang cenderung tidak rumit dan tergolong mudah
untuk diselesaikan, sedangkan masalah non-rutin merupakan masalah
matematika yang membutuhkan pemikiran mendalam dalam
memecahkannya. Masalah non-rutin lebih beragam dan luas jika
dibandingkan dengan masalah rutin. Oleh karena itu, masalah non rutin
lebih membutuhkan pemikiran yang kreatif dan terorganisir untuk
pemecahannya (Putri, 2018: 892).
3. Pemecahan Masalah Matematika
Masalah merupakan perihal yang tidak dapat lepas dan hilang dari
kehidupan seorang manusia. Oleh karena itu, kehadiran masalah dalam
hidup tidak boleh diinterpretasika sebagai sesuatu yang hadir hanya untuk
menjadi beban saja, justru masalah mestinya dimaknai sebagai media untuk
dapat menemukan sesuatu yang baru (Rohim, 2019: 82). Itulah sebabnya
kemampuan memecahkan masalah merupakan skill penting yang harus ada
pada diri setiap orang dimuka bumi, terutama dalam mengambil sebuah
keputusan (Simanjuntak, 2019: 109). Masalah itu unik seperti yang
diketahui bahwa sebuah masalah yang terjadi terhadap seseorang, belum
tentu menjadi masalah bagi orang lain. Peristiwa ini disebabkan karena
terdapat dua individu berbeda yang memiliki pemahaman dan pengalaman
yang berbeda pula, sehingga kedua orang tersebut memiliki cara pandang
masing-masing dalam menanggapi masalah tersebut (Nissa, 2015: 1-2).
Kemampuan memecahkan masalah juga merupakan satu dari
beberapa tujuan diajarkannya mata pelajaran matematika karena erat
kaitannya dengan logika berpikir dalam memecahkan masalah (Artika,
13
2019: 93). Dikarenakan pemecahan masalah matematika termasuk poin
penting untuk dipelajari siswa, maka hal ini menjadi satu dari beberapa
prioritas yang ditekankan pada kurikulum 2013 (Machmudah, 2019: 351).
Guna mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
matematika, beberapa hal-hal berukut mesti untuk diperhatikan:
a. Siswa dapat melakukan identifikasi terkait perihal yang diketahui, yang
ditanyakan, dan kecukupan data yang diperlukan.
b. Siswa dapat membuat pemodelan matematika dari hasil identifikasi.
c. Siswa dapat menjalankan strategi peyelesaian masalah.
d. Siswa dapat menjelaskan jawaban pemecahan masalah yang peroleh.
e. Siswa mampu menyelesaikan rencana penyelesaian secara konkret
f. Mengiplementasikan konsep dan/tau teori matematika (Sumarmo dalam
Husna, 2019: 87-88).
4. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Profil kemampuan mengenai pemecahan masalah matematika
merupakan gambaran yang mendeskripsikan mengenai kemampuan siswa
dalam memecahkan atau menyelesaikan masalah yang berkenaan dengan
teori maupun prosedur matematis. Kemampuan memecahkan masalah
matematika mastinya dikuasai oleh semua peserta didik sehingga sangat
penting untuk diketahui dan dideskripsikan. Urgennya kemampuan
memecahkan masalah matematika tekankan oleh Branca dalam Rianti
(2018):
a. Dasar kemampuan memecahkan masalah adalah target utama dalam
proses pembelajaran matematika.
14
b. Dalam proses memecahkan masalah, prosedur, metode dan strategi
matematika merupakan standar umum yang harus dikuasai.
c. Kemampuan mnyelesaikan masalah adalah kompetensi yang sangat dasar
pada proses pembelajaran matematika.
Kemampuan siswa dalam memecahkan permasalahan matematika
perlu untuk diketahui oleh guru. Motivasi belajar siswa sangatlah variatif
mengakibatkan proses belajar di kelas belum maksimal, sehingga
berdampak pada kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
matematika. Selain itu, masih terdapat faktor lain yang berpengaruh
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa baik itu secara
internal siswa maupun secara eksternal. Dari beberapa penelitian
sebelumnya, di temukan beberapa fakta diantaranya:
a. Terdapat subjek yang mampu memahami masalah tapi tidak dapat
menuliskannya secara ringkas.
b. Terdapat subjek yang dapat memahami masalah dan tujuan serta mampu
menuliskannya secara ringkas.
c. Terdapat subjek yang dapat menemukan solusi pemecahan masalah
dengan menuliskan rencana dan rumus yang akan digunakan.
d. Terdapat subjek yang dapat menjalankan tahapan pemecahan masalah
berdasarkan rencana pemecahan tetapi terkendala pada perhitungan
matematikanya.
e. Terdapat subjek yang tidak dapat melakukan pengecekan hasil
pemecahan masalah (Ulya, 2017).
15
Dari data diatas, dapat diketahui bahwa beragamanya kemampuan
siswa dalam menyelesaikan masalah matematika yang menjadi instrumen
bagi guru mengenai pentingnya mengkaji lebih detail informasi tersebut
detail. selain itu, hasil kajian tersebut juga dapat menjadi landasan dalam
mengambil keputusan dan menentukan metode belajar mengajar maupun
dalam menentukan sebuah kebijakan.
5. Tahapan Pemecahan Masalah
Menurut teori yang dicetuskan oleh Polya, terdapat empat tahapan
pemecahan masalah (Nissa, 2015: 19-46). Ke empat tahapan tersebut yaitu
understand, strategy, solve dan look back.
a. Understand (Memahami Masalah)
Tahap awal yang dilakukan pada pemecahan masalah yaitu
memahami dan mengeksplorasi masalah. Siswa atau siapa pun itu,
terkadang tidak mampu menangkap beberapa informasi dari suatu
permasalahan. Oleh karena itu diperlukan proses membaca atau
mengeksplorasi masalah beberapa kali untuk dapat dipahami secara
keseluruhan. Selama proses mencari solusi dari masalah yang telah
dipahami, terkadang dibutuhkan tinjauan kembali pada pertanyaan awal
untuk memastikan bahwa jalur pemecahan masalah yang diambil berada
pada koridor yang tepat.
b. Strategy (Menyusun Strategi Penyelesaian)
Tahapan kedua pemecahan masalah menurut Polya adalah
menyusun strategi pemecahan dan menemukan proses pemikiran yang
tepat. Proses dari memahami masalah sampai pada tahap menyusun
16
strategi dapat menjadi proses yang lama dan sukar. Hal ini dikarenakan
fokus utama pada penyelasaian sebuah masalah adalah menndapatkan ide
pada perencanaan. Inilah yang menjadi ciri khas pada tahap ini, dimana
penyusunan rencana pemecahan masalah dilakukan setelah mengetahui
garis besar dari cara menyelesaikan masalah tersebut.
c. Solve (Memecahkan Masalah)
Guna mengimplementasikan rencana yang disusun pada tahap
sebelumnya, maka dibutuhkan sebuah keterampilan berupa konsentrasi
terpusat pada tujuan, pola nalar yang bagus, dan bisa saja berlaku suatu
keberuntungan. Apabila telah memahami rencana penyelesaian masalah
secara jelas, maka akan lebih mudah untuk memecahkan masalah
tersebut. Masalah utama yang kemudian dapat terjadi adalah jika terdapat
kendala pada rencana yang disusun sebelumya seperti lupa dengan
rencana yang telah dibuat atau kurang memahami langkah-langkah dari
rencana yang telah ditetapkan. Poin utama yang juga perlu untuk
ditanamkan dalam melakukan rencana penyelesaian adalah selalu
meyakinkan diri mengenai langkah dari setiap penyelesaian.
d. Look Back (Melihat Kembali Hasil yang Diperoleh)
Setelah melakukan semua tahapan perencanaan penyelesaian
masalah atau kata lain telah berhasil menyelesaikan sebuh masalah, maka
selanjutnya adalah melihat, mempertimbangkan atau memeriksa kembali
penyelesaian masalah yang telah diperoleh. Melalui hasil yang diperoleh,
kita juga dapat menyelesaikan masalah yang serupa dengan penyelesaian
dan rencana yang lain melalui generalisasi langkah-langkah penyelesaian
17
yang lebih cepat. Setelah semua tahapan selesai, sebaiknya kita dapat
memberikan alasan yang baik guna meyakinkan diri bahwa langkah
penyelesaian yang telah diambil adalah benar.
6. Gaya Belajar
Pengertian dari gaya belajar adalah cara seseorang menaggapi,
melakukan, berkomunukasi dan memproses informasi dalam melakukan
proses belajar. Dari sekian banyak gaya belajar dalam pembehasan
mengenai literasi, yang paling sederhana adalah gaya belajar visual, auditori
dan kinestetik atau lebih populer dikenal dengan gaya belajar VAK karena
lebih mudah diukur (Wiedarti, 2018: 7). Berikut ini adalah ciri-ciri gaya
belajar visual, auditori dan kinestetik.
a. Gaya Belajar Visual
Peserta didik yang belajar dengan gaya ini paling baik belajar
menggunakan penglihatan. Pembelajar dengan gaya belajar visual lebih
cenderung melihat cara melakukan daripada berdiskusi. Gaya belajar
visual artinya belajar dengan cara mengamati dan mencermati. Orang
dengana gaya belajar visual yang pada umumnya memiliki kebiasaan
sebagai berikut:
1) Lebih memilih membuat catatan dari pada berdiskusi.
2) Cenderung memilih tempat duduk paling depan agar dapat dengan
jelas melihat materi yang dituliskan di papa tulis.
3) Memeroleh informasi dari media visual, utamanya yang mempunyai
variasi berwarna dan bentuk yang menarik.
18
4) Menggapi dengan berkomentar seperti: “bagaimana kamu lihat
situasinya?”, “apa yang kamu lihat dan mengganggu fokusmu?”, dan
“apakah kamu melihat apa yang aku tunjukkan?”
b. Gaya Belajar Auditori
Siswa yang belajar dengan gaya auditori lebih cepat memahami
ketika mendengar informasi. Kebanyakan orang dengan gaya belajar
auditori cenderung dapat berkonsentrasi lebih baik dengan cara
mendengarkan musik, mengikuti arahan dengan baik, serta menyebutkan
kembali semua yang didengar untuk menyakini bahwa informasi yang
diperoleh betul-betul dipahami. Gaya belajar auditori berarti gaya belajar
yang mengoptimalkan indra pendengaran untuk menyimak, yang
umumnya melakukan kebiasaan berikut:
1) Lebih menyukai diskusi dan hal-hal yang melibatkan suara.
2) Mudah memahami materi pembelajaran dengan membaca keras.
3) Bergumam dan/atau berbicara kepada diri sendiri.
4) Menanggapi dengan berkomentar seperti: “aku mendengarmu
dengan jelas”, “saya ingin anda mendengarkan”, ini terengar bagus”.
c. Gaya Belajar Kinestetik
Kecenderungan gaya belajar kinestetik lebih mudah menangkap
informasi dengan caraa berinteraksi atau mengalami langsung kejadian
sekitarnya. Pembelajar dengan gaya kinestetik mendapat manfaat
pembelajaran melalui keterlibatan langsung dari pada mendengarkan
materi atau membaca buku. Selain itu pembelajar dengan gaya belajar
kinestetik gemar melakukan hal-hal dan memisalkan sesuatu untuk
19
mengingatnya. Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang
mengoptimalkan kemampuan kinetik dengan menyentuh dan melakukan.
Gaya belajar kinestetik pada umumnya cenderung melakukan hal-hal
berikut:
1) Banyak bergerak dan membutuhkan banyak istirahat.
2) Berbicara dibarengi dengan body language berupa gerakan tangan.
3) Mengingat informasi dari kegiatan yang telah dilakukan, tetapi
cenderung lupa dengan informasi yang diucapkan dan yang
didengar.
4) Proses belajarnya melibatkan interaksi kinetik.
5) Menanggapi dengan berkomentar seperti: “bagaimana perasaanmu
tentang hal ini?”, “mari maju bersama”, “apakah anda paham dengan
apa yang saya lakukan?” (Wiedarti, 2018: 17-19).
B. Penelitian yang Relevan
Berikut beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini:
1. Hasil pelitian yang ditulis oleh Waskitoningtyas (2017), menyatakan dalam
tulisannya bahwa kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dapat
dipengaruhi oleh gaya belajar secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh
semakin tinggi maupun semakin rendahnya tingkat gaya belajar siswa
terhadap proses pembelajaran mempengaruhi kemempuan pemecahan
masalah jika diimbangi dengan keinginan siswa tersebut untuk belajar dan
meningkatkan kemampuan pemecahan masalahnya dalam menyelesaikan
soal.
20
2. Hasil penelitian ex post facto yang dilakukan oleh Widiyanti (2011) di
SMPN 1 Surande menyatakan bahwa:
a. Siswa dengan gaya belajar visual mempunyai kemampuan meemecahkan
masalah matematika lebih tinggi dari siswa dengan gaya belajar auditori.
b. Siswa dengan gaya belajar kinestetik mempunyai kemampuan
pemecahan masalah matematika lebih tinggi dari siswa dengan gaya
belajar visual.
c. Siswa dengan gaya belajar kinestetik mempunyai kemampuan
pemecahan masalah matematika lebih tinggi dari siswa dengan gaya
belajar auditori.
Berdasarkan informasi di atas, dapat dinyatakan bahwa kemampuan
dalam memecahkan masalah matematika siswa secara berturut-turut yang
lebih tinggi adalah kinestetik, visual kemudian auditori.
3. Penelitian yaang dilakukan oleh Umrana (2019) menyatakan bahwa
kemampuan siswa memecahkan masalah matematika dengan gaya belajar
visual, auditori maupun kinestetik berdasarkan tahapan pemecahan masalah
menurut teori Polya mampu dengan baik memahami masalah,
merencanakan pemecahan masalah, meleksanakan rencana pemecahan
masalah dan memeriksa kembali hasil jawaban yang diperoleh. Sehingga
siswa dengan gaya belajar visual, auditori maupun kinestetik dapat
memenuhi tahapan pemecahan masalah berdasarkan teori Polya.
4. Dalam hasil penelitian yang ditulis oleh Sundayana (2016) mengenai kaitan
antara gaya belajar dengan kemampuan siswa SMP dalam memecahkan
21
masalah menyatakan bahwa dalam memecahkan masalah matematika, tidak
ada perbedaan kemampuan antara siswa jika ditinjau dari gaya belajar.
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan pada masalah dan teori-teori yang telah dipaparkan
sebalumnya, maka diperoleh data bahwa pada pembelajaran matematika
dikelas terdapat beberapa hal yang menjadi perbedaan masing-masing siswa,
diantaranya adalah gaya belajar sehingga dapat mempengaruhi kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah matematika. Maksud dari gaya belajar pada
penelitian ini terdiri dari tiga menurut Nurmayani (2016) yang ditinjau
berdasarkan kecenderungan seseorang dalam menangkap informasi. Tiga jenis
gaya belajar yang dimaksud yaitu: gaya belajar visual, auditori dan kinestetik.
Ketiga gaya belajar yang dimaksud memberkan pengaruh signifikan terhadap
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika (Waskitoningtyas,
2017).
Setiap individu mempunyai kecenderungan gaya belajar. Hal ini terjadi
karena individu/manusia adalah makhluk yang unik memiliki cara pandang dan
perspektif yang berbeda serta mempunyai perbedaan dalam menangkap dan
mengelola informasi. Perbedaan ini pula yang memberikan pengaruh terhadap
kemampuan seseorang untuk menerjemahkan informasi yang diperoleh.
Terdapatnya perbedaan dalam menerjemahkan informasi, maka individu itu
juga mempenyai kecenderungan perbedaan dalam memahami, memaknai
masalah yang dihadapi, sehingga setiap individu memberikan respon yang
berbeda dalam menyelesaikan masalah tersebut. walau pun demikian, tidak
dapat dipungkiri bahwa terdapat kesamaan antara individu yang satu dengan
22
indivisu yang lainnya dalam memecahkan masalah dan menemukan solusi.
Sehingga jika diterjemahkan dalaam konteks pembelajaran matematika dapat
dinyatakan bahwa perbedaan kecenderungan gaya belajar pada proses
pembelajaran dapat memberikan pengaruh terhadap kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah matematika. Guna lebih memahami alur berpikir pada
penelitian ini, perhatikan gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penyusunan skripsi ini menggunakan desain penelitian deskriptif
kualitatif. Penggunaan format desain deskriptif kualitatif pada penelitian ini
dilakukan karena format desain deskriptif kualitatif tepat digunakan untuk
meneliti masalah-masalah yang membutuhkan studi deskripisi sederhana
maupun mendalam mengenai perilaku individu maupun kelompok (Bungin,
2011: 68-69).
B. Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada pengkajian mengenai kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah matematika, dalam hal ini siswa Kelas XI
Farmasi di SMKN 1 Watunohu. Pengkajian kemampuan siswa dalam
meemecahan masalah matematika dilakukan berdasarkan pada tinjauan gaya
belajar peserta didik, dalam hal ini pengelompokkan gaya belajar siswa dibagi
menjadi tiga kecenderungan yaitu gaya belajar visual, auditori dan kinestetik
atau dikenal dengan gaya belajar VAK.
C. Data dan Sumber Data
Data pada penelitian ini terdiri dari dua jenis data yaitu data primer dan
data sekunder. Masing-masing jenis data yang digunakan peneliti, berasal dari
sumber yang berbeda. Berikut ini pengelompokan jenis data dan masing-
masing sumbernya yang diperoleh oleh peneliti.
24
1. Jenis Data
Penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu: data primer dan sekunder,
ebih detailnya sebagai berikut.
a. Data Sekunder
Data sekunder seringkali sangat dibutuhkan oleh peneliti dalam
melakukan sebuah penelitian. Data sekunder biasanya berupa bentuk
susunan dokumen sebagai arsip (Suryabrata, 2016: 39). Berdasarkan
defenisi tersebut, maka dalam hal ini peneliti turut menggunakan jenis
data sekunder terdiri dari teori-teori yang relevan dengan penelitian ini.
hal ini diperlukan karena teori yang telah dicetuskan oleh para peneliti
terdahulu hanya dapat dikaji dan ditelaah melalui dokumen atau arsip
yang telah ada lebih dahulu.
b. Data Primer
Maksud dari data primer yaitu data yang diperoleh secara
langsung atau dikumpulkan langsung peneliti ataupun orang bertugas
mengumpulkan data dari sumber pertamanya (Suryabrata, 2016: 39).
Berdasarkan defenisi tersebut maka peneliti tidak hanya membutuhkan
data sekunder, tapi peneliti juga membutuhkan data primer yang
diperoleh melalui interaksi langsung dengan subjek penelitian. Yang
bertindak sebagai subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI
Farmasi SMKN 1 Watunohu.
2. Sumber Data
Peneliti memperoleh data bersesuaian dengan jenis penelitian dan
jenis data yang dibutuhkan, yaitu sebagai berikut:
25
a. Sumber Data Sekunder
Peneliti memperoleh data sekunder pada penelitian ini bersumber
dari dokumen berupa buku, jurnal, prosiding hasil seminar, peraturan
menteri, undang-undang, arsip lembaga dan lain-lain.
b. Sumber Data Primer
Peneliti memperoleh data primer pada penelitian ini bersumber
dari 7 subjek penelitian. Tahapan pengambilan data primer pada
penelitian sebagai berikut:
1) Memberikan kuesioner gaya belajar kepada semua siswa yang ada di
kelas XI Farmasi SMKN 1 watunohu yang terdiri dari 30 item
pertanyaan untuk mengetahui kecenderungan gaya belajar masing-
masing siswa.
Tabel 3.1: Subjek Penelitian
No Inisial Jenis Kelamin Umur (Tahun)
1 MPS Perempuan 16
2 PAD Perempuan 17
3 ANM Perempuan 16
4 RMZ Perempuan 16
5 ET Perempuan 17
6 AW Perempuan 17
7 RRF Perempuan 17
Bedasarkan pada tabel diatas, Subjek pada penelitian ini
sebanyak 7 subjek yang belum diketahui kecenderungan gaya
belajarnya masing-masing.
2) Memberikan tes berupa soal kemampuan pecahan masalah yang
berisi dua soal cerita dengan materi SPLDV. Jawaban yang
26
diberikan siswa akan dikelompokkan berdasarkan kategori nilai pada
tabel 3.2.
D. Rancangan Penelitian
Berikut desain rancangan penelitian yang disusun peneliti berdasarkan
pada prosedur dan tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan.
Gambar 3.1. Flowchart Rancangan Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tiga teknik yaitu
sebagai berikut:
1. Kuesioner
Kuesiner merupakan lembaran yang berisi pertanyaan-pertanyaan
yang disusun atas dasar kisi-kisi yang sesuai dengan data penelitian yang
dibutuhkan (Darmawan, 2016: 160). Kuesioner uang digunakan pada
penelitian ini kuesioner yang terdiri dari 30 pertanyaan yang akan diisi oleh
siswa bertujuan untuk mengetahui kecenderungan gaya belajar siswa.
27
2. Pemberian Tes
Pemberian tes dilakukan sebagai teknik pengumpulan mengenai
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Tes pada
penelitian ini berisi soal-soal pemecahan masalah non-rutin yang akan
dikerjakan oleh siswa secara individu.
3. Wawancara
Sama halnya dengan kuesioner, pada teknik wawancara juga
menggunakan pertanyaan-pertanyaan, namun pewawancara tidak
menggunakan pertanyaan tertulis melainkan menggunakan pertanyaan
secara lisan kepada subjek dan mencatat jawaban yang diperoleh secara
langsung (Darmawan, 2016: 163). Pada penelitian ini, teknik wawancara
dilakukan memberikan tes dan kuesioner kepada siswa.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan sebagai alat untuk mengukur.
Khususnya pada penelitian kualitatif yang menjadi instrumen utama atau
instrumen kuci adalah peneliti itu sendiri. Hal ini karena masalah yang
diangkat pada penelitian kualitatif belum jelas atau belum pasti. Sedangkan
instrumen pendukung pada penelitian kualitatif adalah alat yang digunakan
untuk mengumpulkan informasi secara kualitatif (Sugiyono, 2017).
1. Kuesioner Gaya Belajar
Kuesioner gaya belajar yang digunakan penelitian mengadaptasi
dari kuesioner yang disediakan oleh Kemendikbud melalui Dirjen
Dikdasmen (Wiedarti, 2018: 11-15). Kuesioner yang digunakan yaitu
kuesioner khusus yang ditujukan bagi pelajar SMA. Kuesioner tersbut
28
terdiri dari 30 pertanyaan dengan 3 alternatif jawaban dari masing-masing
pertanyaan. Tiga alternatif jawaban tersebut, masing-masing mewakili
setiap kecenderungan gaya belajar yaitu alternatif jawaban a untuk gaya
belajar visual, alternatif jawaban b untuk gaya belajar auditori dan alternatif
jawaban c untuk gaya belajar kinestetik.
Berdasarkan hasil validasi isi dan validasi konstruk (lampiran 9)
yang dilakukan dengan mengambil dua validator ahli diperoleh bahwa
kuesioner gaya belajar yang dibuat oleh peneliti berdasarkan tiga indikator
gaya belajar yaitu visual, auditori dan kinestetik layak digunakan dengan
revisi yang disarankan oleh validator. Mengenai kisi-kisi kuesioner gaya
belajar yang disusun oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Gaya Belajar
No Indikator Gaya Belajar Alternatif Jawaban Butir
1 Visual Pilihan a 1 – 30
2 Auditori Pilihan b 1 – 30
3 Kinestetik Pilihan c 1 – 30
2. Tes Pemecahan Masalah matematika
Instrumen tes untuk mengukur kemampuan siswa memecahkan
masalah matematika yang digunakan peneliti mengadaptasi dari instrumen
tes yang dikembangkan oleh Ilmiyana (2018). Jumlah soal pada instrumen
tes ini terdiri dari dua nomor dengan materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SLDV). Masalah matematika yang disajikan pada soal merupakan
jenis masalah matematika non-rutin.
Berdasarkan hasil validasi isi dan konstruk (lampiran 9) yang
dilakukan peneliti dengan mengambil dua validator ahli diperoleh bahwa
29
instrumen tes pemecahan masalah yang disusun oleh peneliti menhasilkan
instrumen yang berisi dua indikator yaitu soal non kontekstual dan soal
kontekstual layak digunakan dengan revisi yang disarankan oleh validator.
Mengenai kisi-kisi tes pemecahan masalah yang dimaksud dapat dilihat
pada tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3: Kisi-Kisi Tes Pemecahan Masalah Matematika
Sub
Pokok
Indikator Kemampuan
Pemecahan Masalah
Menurut Polya
Indikator
berdasarkan
materi SPLDV
No. Soal
Sistem
persam
aan
linear
dua
variabel
1. Memahami masalah
(understanding the
problem)
2. Menyusun rencana
penyelesaian (devising a
plan)
3. Menyelesaikan masalah
(carrying out the plan)
4. Memeriksa kembali
(looking back)
Menyelesaikan
sistem persamaan
linear dua variabel
1
Menyelesaikan
masalah kontekstual
dalam kehidupan
sehari-hari yang
berkaitan dengan
SPLDV
2
3. Pedoman Wawancara
Instrumen pedoman wawancara pada penelitian ini berupa list
pertanyaan yang akan ditayakan oleh peneliti kepada subjek penelitian.
penyusunan pedoman wawancara dilakukan dengan menyesuaikan dengan
data yang diperlukan peneliti serta disusun dengan tetap memperthatikan
empat indikator tahapan pemecahan masalah berdasarkan teori Polya.
Berdasarkan hasil validasi isi dan konstruk (lampiran 9) yang
dilakukan peneliti dengan mengambil dua validator ahli diperoleh bahwa
30
instrumen pedoman wawancara yang telah disusun oleh peneliti yang terdiri
dari empat indikator tahapan pemecahan masalah berdasarkan teori Polya
yaitu understand, strategy, solve dan look back layak digunakan dengan
revisi yang disarankan oleh validator. Mengenai kisi-kisi pedoman
wawancara yang disusun oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4: Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
No. Indikator Pemecahan Masalah Butir
1 Understand 1, 2, 8, 11
2 Strategy 3, 9, 12
3 Solve 4, 5, 13, 14
4 Look Back 6, 7, 10, 15
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dapat dimaknai sebagai tahapan yang sangat urgen
dalam sebuah penelitian. Oleh karena itu, sebagai seorang peneliti mestinya
dapat menguasai benar-benar tahapan ini. Untuk data deskriptif atau data
textular yaitu menggunakan pola analisis non-statistik. Data deskriptif pada
umumnya dianalisis berdasrkan isi. Itulah sebabnya, analisis yang serupa
dengan penelitian kualitatif ini juga disebut content analysis (Suryabrata, 2016:
40).
Teknik analisis data yang digunakan penulis pada penelitian ini
menggunakan teknik alir (Miles dalam Yusuf, 2015: 407) yaitu sebagai
berikut:
1. Reduksi Data
Tahapan reduksi data pada meliputi:
31
a. Hasil kuesioner gaya belajar siswa dijadikan sebagai tinjauan untuk
menganalisis profil kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Data
hasil kuesioner dianalisis dengan melihat kecenderungan siswa lebih
banyak menjawab alternatif pilihan a, b atau c. Alternatif pilihan a
merupakan kecenderungan gaya belajar visual, alternatif pilihan b
merupakan kecenderungan gaya belajar auditori sedangkan alternatif
pilihan c merupakan kecenderungan gaya belajar kinestetik
b. Memeriksa hasil tes kemampuan siswa dalam memecahkan masalah serta
merangkainya berdasakan kategori nilai sehingga peneliti dapat
mengetahui kemampuan pemecahan masalaha dari subjek penelitian.
Tabel 3.5: Kategori Nilai Tes
Nilai Kategori
x > 71 Tinggi
55 < x ≤ 71 Sedang
x ≤ 55 Rendah
Sumber: Depdiknas dalam Kamariah, 2016
c. Hasil wawancara subjek penelitian dianalisis dan disusun dalam bentuk
paragraf dengan bahasa yang baik dan benar.
2. Display Data
Tahap display data meliputi:
a. Penyajian data kuesioner mengenai gaya belajar siswa.
b. Penyajian data hasil tes berdasarkan berdasarkan gaya belajarnya.
c. Penyajian data hasil wawancara siswa atau subjek penelitian.
3. Penarikan Kesimpulan
Pada penelitian ini, penarikan kesimpulan menggunakan triangulasi
teknik, yaitu teknik pengujian keabsahan data yang dengan mengecek data
32
dari sumber yang sama tetapi dengan teknik pengambilan data yang berbeda
(Sugiyono, 2017: 274). Berdasarkan penjelasan tersebut, triangulasi teknik
dilakukan dengan membandingkan hasil tes subjek penelitian dengan hasil
wawancara kemudian ditarik kesimpulan.
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Bagian ini akan memaparkan mengenai data yang diperoleh dari
pengumpulan data oleh peneliti yang dilakukan menggunakan instrumen
kuesioner gaya belajar dan instrumen tes kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah matematika dalam hal ini siswa kelas XI Farmasi SMKN
1 Watunohu. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan dua pertemuan
yaitu pada hari Sabtu, 31 Oktober 2020 dan pada hari Senin, 02 November
2020, berikut data yang diperoleh oleh peneliti:
1. Hasil Kuesioner Gaya Belajar
Sebanyak 7 orang subjek memberikan tanggapan dengan mengisi
kuesioner gaya belajar yang diberikan, berikut ini data hasil kuesioner yang
diperoleh:
Tabel 4.1: Hasil Kuesioner Gaya Belajar
No Subjek Penelitian Jawaban Gaya Belajar
a b c
1 MPS 16 4 10 Visual
2 PAD 14 10 6 Visual
3 ANM 10 11 9 Auditori
4 RMZ 10 9 11 Kinestetik
5 ET 11 14 5 Auditori
6 AW 14 8 8 Visual
7 RRF 9 10 11 Kinestetik
Berdasarkan pada tabulasi data di atas dapat diperoleh hasil bahwa
dari 7 subjek penelitian yang memberikan tanggapan, terdapat 3 subjek
34
dengan gaya belajar visual serta gaya belajar auditori dan kinestetik masing-
masing 2 subjek.
2. Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Selain subjek penelitian diminta untuk memberikan tanggapan dengan
mengisi kuesioner gaya belajar, peneliti juga meminta subjek penelitian
untuk mengerjakan tes kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
matematika selama 20 menit. Berikut ini hasil tes yang diperoleh dari 7
subjek penelitian:
Tabel 4.2: Hasil Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika
No. Subjek Penelitian Nilai Kategori
1 MPS 75 Tinggi
2 PAD 75 Tinggi
3 ANM 65 Sedang
4 RMZ 80 Tinggi
5 ET 65 Sedang
6 AW 80 Tinggi
7 RRF 75 Tinggi
Rata-rata 73,57 Tinggi
Dari tabulasi data hasil tes kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah matematika di atas, diperoleh hasil bahwa dari 7 subjek penelitian
terdapat 2 subjek dengan perolehan nilai 80, 3 subjek dengan perolehan nilai
75 dan 2 subjek dengan perolehan nilai 65. Berdasarkan nilai pemecahan
masalah matematika tersebut, terdapat 5 subjek penelitian dengan
kemampuan memecahkan masalah matematika berkategori tinggi dan 2
subjek penelitian dengan kemampuan memecahkan masalah matematika
berkategori sedang dengan rata-rata nilai sebesar 73,57 berada pada kategori
35
tinggi. Olehnya itu, dapat dinyatakan bahwa siswa kelas XI Farmasi SMKN
1 Watunohu memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika yang
tergolong kategori tinggi.
B. Paparan Data Hasil Penelitian
Bagian ini akan memaparkan data hasil tes kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah dan data hasil wawancara dari 7 subjek yang tersebar di
tiga perspektif gaya belajar, yaitu 3 subjek dengan gaya belajar visual serta
gaya belajar auditori dan kinestetik masing-masing 2 subjek.
1. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Siswa kelas XI Farmasi
SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Visual
Berikut ini adalah data hasil tes dan data hasil wawancara dari 3
subjek penelitian dengan kecenderungan gaya belajar visual.
Tabel 4.3: Data Subjek dengan Gaya Belajar Visual
Subjek Penelitian Gaya Belajar Hasil Tes
AW Visual 80
MPS Visual 75
PAD Visual 75
Berdasarkan pada tabulasi di atas, terdapat tiga subjek yang
mempunyai kecenderungan gaya belajar visual, yaitu AW, MPS dan
PAD dengan masing-masing nilai secara berturut-turut adalah 80, 75 dan
75. Sehingga dapat dinyatakan bahwa siswa dengan gaya belajar visual di
kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu mempunyai kemampuan
memecahkan masalah matematika yang tinggi, berikut data hasil tes dan
data hasil wawancara dari 3 siswa dengan tinjauan gaya belajar visual.
36
a. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Subjek AW dengan Gaya
Belajar Visual
1) Soal Nomor 1
a) Understand
Berikut jawaban subjek AW pada tahap understan soal nomor 1.
Gambar 4.1. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek AW
Gambar 4.1 di atas merupakan tahap understand yang
dilakukan oleh subjek AW pada saat mengerjakan soal nomor 1.
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa subjek AW memahami
masalah yang maksud pada soal nomor 1 dengan menuliskan yang
diketahui dari soal terebut. Subjek AW menuliskan yang diketahui
yaitu keliling persegi panjang 44 cm dan memisalkan panjang
dengan P dan lebar dengan L serta menuliskan yang ditanyakan
yaitu panjang dan lebar. Tetapi, dari penulisan yang diketahui di
atas, subjek AW tidak menuliskan persamaan dari lebar persegi
panjang berdasarkan masalah pada soal nomor 1, yang menyatakan
bahwa lebar persegi panjang 6 cm lebih pendek dari panjangnya (L
= P-6).
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita baca ini soal nomor satu, apa yang bisa kita
paham dari soal tersebut?
37
AW : Yang diketahui, seperti kelilingnya empat puluh empat
sentimeter, dan lebarnya yang lebih pendek enam
sentimeter lebih pendek dari enam sentimeter, yang
ditanyakan panjang dan lebar persegi
P : Ini kemarin kita, waktu kita mengerjakan soal itu
dituliskan ji disitu apa yang diketahui?
AW : Iye
P : Pada saat kita baca ini soal, ada kesulitan pada saat
memahami soal itu?
AW : Ada
P : Dibagian mana kita sulit memahami?
AW : Kemarin disini tertukar, enam sentimeter kukira
panjangnya mi bukan lebih pendeknya
P : Bagaimana tadi tulisan yang kita ketahui sama ditanyakan
di jawaban ta yang kita tuliskan?
AW : Diketahui keliling empat puluh empat sentimeter, lebarnya
lebih pendek enam sentimeter, ditanyakan panjang dan
lebar
Berdasarkan pernyataan subjek AW pada cuplikan
wawancara di atas, subjek AW dapat memahami masalah dan
menuliskan yang diketahui pada soal nomor 1, hal ini bisa kita lihat
dari hasil pengerjaan pada gambar 4.1. Walaupun subjek AW dapat
menuliskan tahap understad, subjek AW menyatakan mengalami
kendala pada proses memahami masalah sehingga subjek AW tidak
38
menuliskan model matematika untuk menentukan lebar pada tahap
understand ini.
b) Straregy
Berikut jawaban subjek AW pada tahap stratergy soal nomor 1.
Gambar 4.2. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek AW
Gamber 4.2 di atas merupakan tahap strategy yang
dituliskan oleh subjek AW pada saat menegerjakan soal nomor 1.
Setelah menuliskan yang diketahui, subjek AW menuliskan rumus
keliling untuk mencari jawaban yang ditanyakan pada soal. Subjek
AW menuliskan keliling sama dengan dua kali panjang tambah
lebar (K = 2(P+L). Setelah itu, subjek mensubtitusi yang diketahui
nilai yang ditahui sebelumnya yaitu K = 44 sehinggan diperoleh 44
sama dengan dua kali panjang tambah lebar (44 = 2(P+L)).
Kemudian subjek AW menyederhanakannya dengan cara yang
tepat sehinga subjek memperoleh persamaan P+L = 22.
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita tuliskan yang diketahui, ditanyakan, apa lagi
yang kita lakukan?
AW : Penyelesaian
P : Penyelesaiannya bagaimana?
AW : Ditulis rumusnya
P : Rumusnya bagaimana?
39
AW : Ee dua sama dengan P kali L
P : Ada kesulitan pada saat menentukan rumus?
AW : Iye
P : Dimana kita merasa sulit?
AW : Rumusnya kadang tertukar-tukar
P : Setelah tadi kita tuliskan mi rumusnya, apa lagi yang kita
lakukan setelah itu?
AW : Penyelesaian, kerjakan
Berdasarkan pernyataan pada cuplikan wawancara di atas
dan melihat jawaban yang diberikan oleh subjek AW, subjek AW
mengalami kendala pada saat menentukan rumus, namun subjek
AW tetap dapat menuliskan rencana penyelesaian masalah terlebih
dahulu dengan tepat sebelum mengerjakan soal sepeti pada gambar
4.2.
c) Solve
Berikut jawaban subjek AW pada tahap solve soal nomor 1.
Gambar 4.3. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek AW
Gambar 4.3 di atas merupakan tahap solve yang dituliskan
oleh subjek AW pada saat mengerjakan soal nomor 1. Pada tahap
ini, subjek AW menggunakan persamaan yang diperoleh pada
40
tahap strategy sebelumnya yaitu P+L = 22. Walaupun subjek AW
tidak menuliskan persamaan dari lebar pesegi panjang berdasarkan
masalah pada tahap understand, subjek AW tetap memahami hal
tersebut dengan mensubtitusikan persamaan tersebut pada tahap ini.
dapat kita lihat pada gambar 4.3 di atas subjek AW mensubtitusi
persamaan L = P-6 pada persamaan P+L = 22 sehingga diperoleh
persamaan P+(P-6) = 22. Setelah melakukan subtitusi dan
menemukan persamaan baru, subjek AW kemudian
penyederhanakan persamaan tersbut dengan tepat sehingga subjek
AW memukan jawaban dari yang ditanyakan pada soal nomor 1
yaitu P = 14 dan L = 8. Setelah itu, subjek AW juga menuliskan
kesimpulan dari jawaban yang peroleh.
Cuplikan wawancara
P : Bagaimana itu bentuk kita kerjakannya?
AW : Seperti empat puluh empat sentimeter , dua kali P tambah
L (44=2(P+L)) Seperti empat puluh empat sentimeter per
dua sama dengan P tambah L (44/2=P+L), hasilnya dua
puluh dua sama dengan P tambah L (22=P+L), atau P, L
sama dengan dua puluh dua (P+L=22). Menentukan
panjangnya, P tambah P kurang enam sama dengan dua
puluh dua (P+P-6=22), dua P kurang enam sama dengan
dua puluh dua, dua P sama dengan dua puluh dua kurang ee
ditambah enam (2P=22+6) dua puluh delapan (28), dua P
sama dengan dua puluh delapan (2P=28), P sama dengan
41
dua puluh delapan dibagi dua (P=28/2) P sama dengan
empat belas (P=14). Lebarnya Lsama dengan P kurang
enam (L=P-6), empat belas dikurang enam sama dengan
delapan (14-6=8)
P : Ada kesulitan tidak pada saat menyelesaikan itu?
AW : Tidak ji
P : Setelah kita dapat mi panjang lebar, apa lagi yang kita
lakukan?
AW : Menulis kesimpulan
P : Kesimpulannya bagaimana?
AW : Jadi panjangnya empat belas sentimeter dan lebarnya
delapan sentimeter
P : Pada saat menulis kesimpulan ada kesulitan tidak?
AW : Tidak
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, dipeoleh hasil
bahwa subjek AW mengerjakan tahap solve untuk soal nomor 1
tanpa mengalami kendala. Subjek AW juga menyatakan dapat
menuliskan kesimpulan setelah memperoleh hasil atau jawaban
akhir dari soal tersebut seperti pada gambar 4.3.
d) Look Back
Berikut jawaban subjek AW pada tahap look back soal nomor 1.
Gambar 4.4. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek AW
42
Gambar 4.4 di atas merupakan tahap look back yang
dilakukan oleh subjek AW pada saat mengerjakan soal nomor 1.
Dapat dilihat pada gambar 4.4 tersebut, bahwa subjek AW tidak
menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti bahwa
subjek AW tidak melakukan tahap ini pada saat menyelesaiakan
soal nomor 1 sehingga subjek AW memperoleh skor 0.
Cuplikan wawancara
P : Setelah itu, apa lagi kita lakukan setelah kesimpulan?
AW : Melakukan pemeriksaan ulang
P : Dilakukan ki pemeriksaan ulang dengan cara?
AW : Dengan cara diperhatikan
P : Tidak kita lakukan ki pengecekan dengan mengerjakan
cara lain?
AW : Tidak
Berdasarkan cuplikan wawancara pada tahap look back ini
subjek AW menyatakan melakukan pengecekan kembali terhadap
jawaban yang telah dkerjakan dengan cara mengamati ulang,
namun subjek AW tidak melakukan pengecekan dengan prosedur
matematika. Itulah sebabnya subjek AW tidak menuliskan apapun
pada lembar jawaban pada tahap look back ini sepserti yang dapat
dilihat pada gambar 4.3.
2) Soal Nomor 2
a) Understand
Berikut jawaban subjek AW pada tahap understand soal nomor 2.
43
Gambar 4.5. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek AW
Gambar 4.5 di atas merupakan tahap understand yang
dituliskan oleh subjek AW pada proses menyelesaikan soal nomor
2. Dari gambar 4.5 tersebut dapat diketahui bahwa subjek AW
melakukan pemisalan untuk memudahkan dalam proses
penyelesaian. Subjek AW memisalkan umur ayah dengan x, umur
anak perempuan dengan y dan menuliskan persamaan selisih umur
ayah dan anak yaitu x-y = 26. Selain itu, subjek AW juga
menuliskan yang ditanyakan dari soal nomor 2 yaitu umur ayah dan
anak dua tahun yang akan datang.
Cuplikan wawancara
P : Setelah membaca soal nomor dua ini, apa yang bisa kita
pahami dari soal tersebut?
AW : Jarak umur antara anak dan ayah
P : Ada kesulitan pada saat memahami ini soalnya?
AW : Tidak ji
P : Kita bisa tuliskan yang diketahui?
AW : Bisa
P : Ada kesulitan tidak
AW : Tidak ji
44
P : Berapa kali kita baca baru kita bisa paham ini soal nomor
dua?
AW : Dua kali
P : Setelah kita baca, paham, apa yang kita lakukan pada saat
menjawab itu?
AW : Menulis diketahuinya, ditanyakan dan penyelesaiaan
P : Apa yang diketahui?
AW : Diketahui umur ayah sama dengan x, umur anak sama
dengan y. Ditanyakan umur ayah dan anak perempuannya
setelah dua tahun yang akan datang
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil
bahwa subjek AW dapat memahami masalah dan dapat menuliskan
yang diketahui dari soal nomor 2 tanpa menghadapi kendala seperti
yang dapat dilihat pada gambar 4.5.
b) Straregy
Berikut jawaban subjek AW pada tahap strategy soal nomor 2.
Gambar 4.6. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek AW
Gambar 4.6 di atas merupakan tahap strategy yang
dituliskan oleh subjek AW pada proses penyeleseaian soal nomor
2. Dari gambar 4.6 di atas, dapat dilihat bahwa subjek AW
45
menuliskan perencenaan pemecahan masalaha dengan menuliskan
tiga model matematika berdasarkan pada masalah yang dimaksud
pada soal nomor dua. Model matematika yang pertama subjek AW
menuliskan persamaan terhadap umur anak yaitu y = x-26. Model
matematika yang kedua, subjek AW menuliskan persamaan jumlah
umur ayah dan anak lima tahu yang lalu yaitu x+y = 34. Dan model
matematika yang ketiga adalah jumlah umur ayah dan anak yang
sekarang yaitu x+y = 44.
Cuplikan wawancara
P : Setelah menuliskan itu, apa lagi yang kita lakukan?
AW : Menulis penyelesasian
P : Apa itu, bagaimana?
AW : aa.. model matematika x kurang y sama dengan dua puluh
enam (x-Y=26), y sama dengan x kurang dua puluh enam
(y=x-26), lima tahun yang lalu x+y sama dengan tiga puluh
empat (x+y=34), x tambah y tiga puluh empat ditambah
sepuluh dari jarak (5 tahun) umur anak dan ayah sepuluh
(x+y=34+10), x tambah y sama dengan empat puluh empat
(x+y=44)
Berdasarkan cuplikan wawancara yang dilakukan di atas,
subjek AW menuliskan rencana penyelesaian terlebih dahulu
sebelum menjawab soal nomor dua tersebut dengan cara membuat
model matematikanya tanpa menghadapi kendala pada saat diminta
untuk menjelaskan kembali langkah-langkah yang dilakukan pada
46
tahap strategy ini, khususnya dalam menuliskan model
matematikanya seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.6.
c) Solve
Berikut jawaban subjek AW pada tahap solve soal nomor 2.
Gambar 4.7. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek AW
Gambar 4.7 di atas merupakan tahap solve yang tuliskan
oleh subjek AW pada proses penyelesaian soal nomor 2. Pada
gambar 4.7 dapat kita lihat bahwa subjek AW menggunakan
persamaan ketiga pada tahap strategy (x+y = 44) untuk menemukan
jawaban dari pertanyaan soal nomor 2. Subjek AW mensubtitusi
nilai y persamaan satu (y = x-26) ke persamaan tiga sehingga
diperoleh x+(x-26) = 44 untuk menemukan nilai x (umur ayah)
terlebih dahulu. Setelah menemukan nilai x yaitu x = 35 kemudian
subjek AW kembali menggunakan persamaan ketiga untuk
menemukan nilai y dengan mendubtitusi nilai x yang telah
ditemukan sebelumnya sehingga diperoleh y = 9. Subjek AW juga
menuliskan kesimpulan akhir dengan menambahkan 2 masing-
masing usia ayah dan anak sesuai yang ditanyakan pada soal yaitu
umur ayah dan anak dua tahun yang akan datang, sehingga
47
diperoleh umur ayah 37 tahun dan umur anak perempuanya 11
tahun.
Cuplikan wawancara
P : Setelah itu apa lagi yang kita lakukan?
AW : Menghitung umur ayah,
P : Bagaimana caranya?
AW : X sama dengan x ditambah y sama dengan empat puluh
enam (x=x+y=46), x tambah x kurang dua puluh delapan
sama dengan empat puluh empat (x+x-28=44), 2x kurang
dua puluh enam sama dengan empat puluh empat (2x-
26=44) dua x sama dengan empat puluh empat ditambah
dua enam sama dengan tujuh puluh (2x=44+26=70), dua x
sama dengan tujuh puluh (2x=70), x sama dengan tujuh
puluh bagi dua (x=70/2) x sama dengan tiga puluh lima
(x=35). Umur anak, y sama dengan x tambah y sama
dengan empat puluh empat (x+y=44), tiga puluh lima
ditambah y sama dengan empat puluh empat (35+y=44), y
sama dengan empat puluh empat dikurang tiga lima (y=44-
35) y sama dengan sembilan (y=9)
P : Setelah kita temukan jawabannya itu, apakah kita ada
merasa kesulitan pada saat menjawab?
AW : Kesulitannya pemindahan-pemindahannya
P : Setelah kita menjawab tadi itu, apakah ada kesimpulan
yang kita buat?
48
AW : Ada, seperti umur ayah tiga puluh tujuh tahun umur anak
tiga belas tahun karena ditambah dari umur dua tahun
kedepannya
P : Pada saat membuat kesimpulan ada kesulitan?
AW : Tidak
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil
bahwa subjek AW dapat menjawab soal berdasarkan pada rencana
penyelesaian yang telah dituliskan sebelumnya tanpa menghadapi
kendala. Pada tahap ini, subjek AW juga dapat menuliskan
kesimpulan dari hasil akhir yang diperoleh seperti yang dapat
dilihat pada gambar 4.7.
d) Look Back
Berikut jawaban subjek AW pada tahap look back soal nomor 2.
Gambar 4.8. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek AW
Gambar 4.8 merupakan tahap look back yang dituliskan
oleh subjek AW pada proses penyelesaian soal nomor 2. Dari
gambar 4.8 tersebut diatas, dapat diketahui bahwa subjek AW tidak
menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti bahwa
subjek AW tidak melakukan tahap ini pada saat menyelesaiakan
soal nomor 2 sehingga subjek AW memperoleh skor 0.
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita membuat kesimpulan, apa lagi yang kita
lakukan?
49
AW : Periksa ulang
P : Dengan cara?
AW : Menghitung kembali jumlahnya
P : Dengan cara lain atau tidak?
AW : Tidak
P : Dengan cara yang sama juga?
AW : Iye
P : Pada saat memeriksa ulang itu, ada kesulitan, mungkin ada
kekeliruan yang kita dapat?
AW : Ada, dibagian kesimpulannya itu yang dua tahun kedepan
tidak ku anu i, tidak ku kasi masuk i jumlahnya, ndak ku
jumlah i. Jadi kesimpulan ku tulis setelah pemeriksaan
ulang.
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, subjek AW
memeriksa jawaban dengan menghitung kembali jawaban yang
diperoleh dengan cara yang sama (tidak melakukan pengecekan
jawaban dengan cara lain) dan mendapat kesalahan pada jawaban
yang pertama yaitu lupa menuliskan kesimpulan, sehingga subjek
AW menambahkan kesimpulan setelah melakukan pengecekan
ulang seperti yang dapat dilihat pada gaambar 4.8.
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil pengerjaan soal oleh
subjek AW pada soal nomor satu dan dua, dapat dinyatakan bahwa
subjek AW memenuhi empat langkah pemecahan masalah matematika
menurut teori Polya. Walaupun demikian, subjek AW tidak mendapatkan
50
nilai sempurna karena sumbjek AW tidak menuliskan langkah
pengecekan ulang jawaban dengan prosedur matematika dari kedua soal
tersebut. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 12 dan untuk
rekaman wawancara terhadap subjek AW dapat diakses pada
https://bit.ly/RekamanWawancaraSubjekAW.
b. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Subjek MPS dengan Gaya
Belajar Visual
1) Soal Nomor 1
a) Understand
Berikut jawaban subjek MPS pada tahap understand soal nomor 1.
Gambar 4.9. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek
MPS
Gambar 4.9 di atas merupakan tahap understand yang
dilakukan oleh subjek MPS pada saat mengerjakan soal nomor 1.
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa subjek MPS memahami
masalah yang maksud pada soal nomor 1 dengan menuliskan yang
diketahui dari soal terebut. Subjek MPS menuliskan yang diketahui
yaitu keliling persegi panjang 44 cm dan memisalkan panjang
dengan P dan lebar dengan L serta menuliskan yang ditanyakan
yaitu panjang dan lebar. Tetapi, dari penulisan yang diketahui di
atas, subjek MPS tidak menuliskan persamaan dari lebar persegi
panjang berdasarkan masalah pada soal nomor 1, yang menyatakan
51
bahwa lebar persegi panjang 6 cm lebih pendek dari panjangnya (L
= P-6).
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita baca soal nomor satu apa yang bisa kita
pahami dari soal itu?
MPS : Em.. yang diketahui keliling empat sentimeter, dan
lebarnya enam sentimeter lebih pendek dari panjangnya
P : Apakah ada kesulitan pada saat memahami ini?
MPS : Ndak ada
P : Setelah kita pahami, apa yang kita lakukan, apa yang kita
tuliskan di kertas jawaban?
MPS : Tulis diketahui,
P : Apa itu yang diketahui?
MPS : Keliling empat puluh empat sentimeter,
P : Setelah itu yang ditanyakan?
MPS : Panjang dan lebarnya ditanyakan
P : Apakah ada kendala saat menuliskan yang diketahui?
MPS : Tidak ada
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil
bahwa subjek MPS dapat memahami masalah dan menuliskan yang
diketahui dari soal nomor satu (seperti pada gambar 4.9), serta
tidak mendapat kendala pada proses memahami masalah dan
menuliskan yang diketahui.
52
b) Straregy
Berikut jawaban subjek MPS pada tahap strategy soal nomor 1.
Gambar 4.10. Tahap Strategi Soal Nomor 1 oleh Subjek MPS
Gamber 4.10 di atas merupakan tahap strategy yang
dituliskan oleh subjek MPS pada saat menegerjakan soal nomor 1.
Setelah menuliskan yang diketahui, subjek MPS menuliskan rumus
keliling untuk mencari jawaban yang ditanyakan pada soal. Subjek
PL menuliskan keliling sama dengan dua kali panjang tambah lebar
(K = 2(P+L)). Setelah itu, subjek mensubtitusi yang diketahui nilai
yang ditahui sebelumnya yaitu K = 44 sehinggan diperoleh 44
sama dengan dua kali panjang tambah lebar (44 = 2(P+L)).
Kemudian subjek MPS menyederhanakannya dengan cara yang
tepat sehinga subjek memperoleh persamaan P+L = 22.
Cuplikan wawancara
P : Oke, setelah kita tuliskan yang ditanyakan, apa lagi yang
dilakukan?
MPS : Penyelesaiaan
P : Bagaimana penyelesaiannya?
MPS : Ditulis dulu rumus
P : Apa rumus yang kita pake?
MPS : Keliling
P : Kenapa rumus keliling yang dipake?
53
MPS : Karena itu adami diketahui ee keliling
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil
bahwa subjek MPS merencanakan penyelesaian masalah terlebih
dahulu sebelum menjawab pertanyaan soal nomor dua dengan
menuliskan rumus penyelesaian seperti pada gambar 4.10.
c) Solve
Berikut jawaban subjek MPS pada tahap solve soal nomor 1.
Gambar 4.11. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek MPS
Gambar 4.11 di atas merupakan tahap solve yang dituliskan
oleh subjek MPS pada saat mengerjakan soal nomor 1. Pada tahap
ini, subjek MPS menggunakan persamaan yang diperoleh pada
tahap strategy sebelumnya yaitu P+L = 22. Walaupun subjek MPS
tidak menuliskan persamaan dari lebar pesegi panjang berdasarkan
masalah pada tahap understand, subjek MPS tetap memahami hal
tersebut dengan mensubtitusikan persamaan tersebut pada tahap ini.
dapat kita lihat pada gambar 4.11 di atas subjek MPS mensubtitusi
persamaan L = P-6 pada persamaan P+L = 22 sehingga diperoleh
persamaan P+(P-6) = 22. Setelah melakukan subtitusi dan
menemukan persamaan baru, subjek MPS kemudian
penyederhanakan persamaan tersbut dengan tepat sehingga subjek
54
MPS memukan jawaban tepat dari yang ditanyakan pada soal
nomor 1 yaitu P = 14 dan L = 8. Setelah itu, subjek MPS juga
menuliskan kesimpulan dari jawaban yang peroleh.
Cuplikan wawancara
P : Setelah menuliskan rumus kelilingnya, apa lagi yang kita
lakukan?
MPS : Diselesaikan mi, dicari mi dulu, dicari mi panjang dan
lebarnya
P : Apa yang duluan kita cari, panjang atau lebarnya?
MPS : Panjang
P : Jadi panjang berapa?
MPS : Empat belas
P : Lebarnya berapa?
MPS : Delapan
P : Setelah kita dapat jawaban itu, yakin ki dengan jawaban
itu?
MPS : Yakin
P : Setelah kita kerjakan itu, apakah tadi ada merasa kesulitan
pada saat proses
MPS : Tidak ada
P : Setelah menyelesaikan apa lagi yang kita lakukan?
MPS : Ee kesimpulan
P : Bagaimana bentuk kesimpulannya?
55
MPS : Jadi panjangnya empat belas sentimeter dan lebarnya
delapan sentimeter
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, subjek MPS
menyatakan dapat menyelesaikan soal nomor satu berdasarkan
pada tahapan rencana yang telah dituliskan sebelumnya, serta dapat
menuliskan kesimpulan dari jawaban akhir yang diperoleh.
d) Look Back
Berikut jawaban subjek MPS pada tahap look back soal nomor 1.
Gambar 4.12. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek
MPS
Gambar 4.12 di atas merupakan tahap look back yang
dilakukan oleh subjek MPS pada saat mengerjakan soal nomor 1.
Dapat dilihat pada gambar 4.12 tersebut, bahwa subjek MPS tidak
menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti bahwa
subjek MPS tidak melakukan tahap ini pada saat menyelesaiakan
soal nomor 1 sehingga subjek MPS memperoleh skor 0.
Cuplikan wawancara
P : Setelah itu apa lagi yang kita lakukan?
MPS : Ndak ada
P : Ndak dicek ulang jawabannya?
MPS : Dibaca ulang ji
P : Ndak dilakukan dengan pengerjaan lain?
MPS : tidak
56
P : Pada saat kita cek ulang ada kesalahan yang kita temukan
atau bagaimana?
MPS : Tidak ada
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh bahwa
subjek MPS melakukan pengecekan ulang dengan membaca
kembali jawaban, namun subjek MPS tidak melakukan pengecekan
ulang dengan prosedur matematika seperti yang dapat dilihat pada
gambar 4.12.
2) Soal Nomor 2
a) Understand
Berikut jawaban subjek MPS pada tahap understand soal nomor 2.
Gambar 4.13. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek
MPS
Gambar 4.13 di atas merupakan tahap understand yang
dituliskan oleh subjek MPS pada proses menyelesaikan soal nomor
2. Dari gambar 4.13 tersebut dapat diketahui bahwa subjek MS
melakukan pemisalan untuk memudahkan dalam proses
penyelesaian. Subjek MPS memisalkan umur ayah dengan x, umur
anak perempuan dengan y dan menuliskan persamaan selisih umur
ayah dan anak yaitu x-y = 26. Selain itu, subjek MPS juga
menuliskan yang ditanyakan dari soal nomor 2 yaitu umur ayah dan
anak dua tahun yang akan datang.
57
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita baca soalnya, apa yang bisa kita pahami dari
soal itu?
MPS : Selisih umur ayahnya
P : Terus apa lagi yang diketahui?
MPS : Sedangkan lima tahun yang lalu umur keduanya tiga puluh
empat tahun
P : Ada kesulitan pada saat memahami soal?
MPS : Tidak ada
P : Berapa kali kita baca baru bisa paham ini soalnya?
MPS : Satu
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil
bahwa subjek MPS dapat memahami masalah dan menuliskan yang
diketahui dari soal nomor dua, subjek MPS juga menyatakan
bahwa tidak menemukan kesulitan pada proses memahami maupun
pada saat menuliskan yang diketahui dan yang ditanyakan seperti
yang dapat kita lihat pada gambar 4.13.
b) Straregy
Berikut jawaban subjek MPS pada tahap strategy soal nomor 2.
Gambar 4.14. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek MPS
58
Gambar 4.14 di atas merupakan tahap strategy yang
dituliskan oleh subjek MPS pada proses penyeleseaian soal nomor
2. Dari gambar 4.14 di atas, dapat dilihat bahwa subjek MPS
menuliskan perencenaan pemecahan masalah dengan menuliskan
tiga model matematika berdasarkan pada masalah yang dimaksud
pada soal nomor dua. Model matematika yang pertama subjek MPS
menuliskan persamaan terhadap umur anak yaitu y = x-26. Model
matematika yang kedua, subjek MPS menuliskan persamaan
jumlah umur ayah dan anak lima tahu yang lalu yaitu x+y = 34.
Dan model matematika yang ketiga adalah jumlah umur ayah dan
anak yang sekarang yaitu x+y = 44.
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita baca, apa yang kita tuliskan di lembar
jawaban?
MPS : Diketahui, ku tulis mi
P : Setelah tulis diketahui, yang ditanyakan apa?
MPS : Umur ayah dua tahun kedepan dan umur anak perempuan
dua tahun kedepan
P : Setelah kita paham, dan sudah tulis yang ditanyakan, apa
lagi yang kita lakukan?
MPS : Penyelesaian
P : Bagaimana bentuk langkah-langkah penyelesaian ta?
MPS : Tulis dulu model matematikanya,
59
P : Ada berapa model yang kita temukan, ada tiga bukan
modelnya?
MPS : Tiga
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh bahwa
subjek MPS dapat menuliskan rencana atau strategi penyelesaian
sebelum menjawab soal dengan cara menuliskan model matematika
dari soal tersebut seperti yang bisa dilihat pada gambar 4.14.
c) Solve
Berikut jawaban subjek MPS pada tahap solve soal nomor 2.
Gambar 4.15. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek MPS
Gambar 4.15 di atas merupakan tahap solve yang tuliskan
oleh subjek MPS pada proses penyelesaian soal nomor 2. Pada
gambar 4.15 dapat dilihat bahwa subjek MPS menggunakan
persamaan ketiga pada tahap strategy (x+y = 44) untuk menemukan
jawaban dari pertanyaan soal nomor 2. Subjek MPS mensubtitusi
nilai y persamaan satu (y = x-26) ke persamaan tiga sehingga
diperoleh x+(x-26) = 44 untuk menemukan nilai x (umur ayah)
terlebih dahulu. Setelah menemukan nilai x yaitu x = 35 kemudian
subjek MPS kembali menggunakan persamaan ketiga untuk
menemukan nilai y dengan mendubtitusi nilai x yang telah
60
ditemukan sebelumnya sehingga diperoleh y = 9. Subjek MPS juga
menuliskan kesimpulan akhir dengan menambahkan 2 masing-
masing usia ayah dan anak sesuai yang ditanyakan pada soal yaitu
umur ayah dan anak dua tahun yang akan datang, sehingga
diperoleh umur ayah 37 tahun dan umur anak perempuanya 11
tahun.
Cuplikan wawancara
P : Terus setelah itu, apa yang duluan kita cari, umur siapa,
umur ayah atau umur anak?
MPS : Ayah
P : Berapa umur ayah yang kita dapat?, dijawaban ta kalau
ndak salah tiga tujuh?
MPS : Iya, tiga lima yang pertamanya, langsung akan datangnya
tiga tujuh
P : Yang untuk umur anak berapa?
MPS : Sembilan langsung sebelas
P : Yakin ki dengan jawaban ta yang kemarin?
MPS : Yakin
P : Setelah kita temukan umur ayah sama umur anak, apa lagi
yang kita lakukan, ada kesimpulan tidak?
MPS : Ada
P : Bagaimana bentuk kesimpulan ta?
MPS : Jadi umur ayah dua tahun yang akan datang tiga puluh
tujuh dan umur anaknya sebelas tahun
61
P : Setelah itu yakin jaki dengan kesimpulan itu?
MPS : Iye
P : Dan apa lagi yang kita lakukan?
MPS : Ndak adami
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh bahwa
subjek MPS melakukan penyelesaian masalah berdasarkan pada
rencana penyelesaian yang telah dituliskan sebelumnya, serta
subjek MPS mampu menuliskan kesimpulan dari jawaban akhir
yang peroleh seperti yang bisa dilihat pada gambar 4.15.
d) Look Back
Berikut jawaban subjek MPS pada tahap look back soal nomor 2.
Gambar 4.16. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek
MPS
Gambar 4.16 merupakan tahap look back yang dituliskan
oleh subjek AW pada proses penyelesaian soal nomor 2. Dari
gambar 4.16 tersebut diatas, dapat diketahui bahwa subjek MPS
tidak menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti
bahwa subjek MPS tidak melakukan tahap ini pada saat
menyelesaiakan soal nomor 2 sehingga subjek AW memperoleh
skor 0.
Cuplikan wawancara
P : Ndak dicek kembali jawabannya?
MPS : Bah, ku cek
62
P : Setelah dicek ada kesalahan yang kita temukan atau ada
perbaikan?
MPS : Pertamanya perbaikan, salah pembagi ka
P : Salah membagi ki, dibagian mana?
MPS : Ini ayah
P : Setelah itu dilakukan perbaikan?
MPS : Iye
P : Setelah itu apa lagi yang kita lakukan?
MPS : Sudah mi, ku ubah ji
P : Ndak dilakukan dengan cek cara lain?
MPS : Tidak
Berdasarkan pada cuplikan wawancara yang dilakukan di
atas, subjek MPS melakukan pengecekan kembali terhadap
jawaban yang telah dikerjakan dengan cara membaca ulang
kemudian melakukan perbaikan. Namun subjek MPS tidak
melakukan pengecekan ulang dengan prosedur matematika.
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil pengerjaan soal oleh
subjek MPS pada soal nomor satu dan dua, dapat dinyatakan bahwa
subjek MPS memenuhi empat langkah pemecahan masalah matematika
menurut teori Polya. Walaupun demikian, subjek MPS tidak
mendapatkan nilai sempurna karena sumbjek MPS tidak menuliskan
langkah pengecekan ulang jawaban dengan prosedur matematika dari
kedua soal tersebut, serta tidak menuliskan rencana penyelesaian secara
lengkap pada soal nomor satu. Hasil wawancara dapat dilihat pada
63
lampiran 12 dan untuk rekaman wawancara terhadap subjek MPS dapat
di akses pada https://bit.ly/RekamanWawancaraSubjekMPS.
c. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Subjek PAD dengan Gaya
Belajar Visual
1) Soal Nomor 1
a) Understand
Berikut jawaban subjek PAD pada tahap understand soal nomor 1.
Gambar 4.17. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek
PAD
Gambar 4.17 di atas merupakan tahap understand yang
dilakukan oleh subjek PAD pada saat mengerjakan soal nomor 1.
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa subjek PAD memahami
masalah yang maksud pada soal nomor 1 dengan menuliskan yang
diketahui dari soal terebut. Subjek PAD menuliskan yang diketahui
yaitu keliling persegi panjang 44 cm dan memisalkan panjang
dengan P dan lebar dengan L serta menuliskan yang ditanyakan
yaitu panjang dan lebar. Selain itu, subjek PAD juga menuliskan
persamaan dari lebar persegi panjang berdasarkan masalah pada
soal nomor 1, yang menyatakan bahwa lebar persegi panjang 6 cm
lebih pendek dari panjangnya (L = P-6).
Cuplikan wawancara
P : Dari soal yang kita baca, dipaham ji maksud kalimatnya?
64
PAD : Paham
P : Terus bisaki sebutkan i apa-apa yang diketahui disini di
soal?
PAD : Yang diketahui kelilingnya
P : Berapa itu kelilingnya?
PAD : Empat puluh empat centimeter
P : Terus dari soal yang setelah kita baca, bisaki tuliskan ki
apa yang diketahui?
PAD : Bisa
P : Terus, merasa kesulitan ki tidak pada saat menuliskan
yang diketahui itu?
PAD : Tidak ji
P : Terus setelah dibaca soalnya toh, terus mau dikerjakan
begitue, apa yang kita lakukan terlebih dahulu setelah
dibaca?
PAD : Setelah dibaca, yang dikerja ditulis diketahuinya,
P : Bagaimana cara menuliskannya begitue, apa pertama
ditulis pada saat diketahui itu?
PAD : Ee anunya, kelilingnya
P : Berapa kelilingnya?
PAD : Empat puluh empat
P : Merasa kesulitan ki pada saat menuliskan yang diketahui?
PAD : Tidak ji
65
P : Bisa jaki jawab ki pertanyaannya nomor satu setelah
ditulis rencana penyelesaiannya?
PAD : Bisa
P : Ndak kesulitan jaki?
PAD : Tidak ji, tapi tapi anu apa namanya itue, ee kaya, kaya apa
namanya itue, kaya ada sedikit pusing-pusingya
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil
bahwa subjek PAD menyatakan dapat memahami masalah pada
soal nomor 1 serta dapat menuluskan dari apa yang diketahui pada
soal tersebut seperti yang dapat kita lihat pada gambar 4.17.
b) Straregy
Berikut jawaban subjek PAD pada tahap strategy soal nomor 1.
Gambar 4.18. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek PAD
Gamber 4.18 di atas merupakan tahap strategy yang
dituliskan oleh subjek PAD pada saat menegerjakan soal nomor 1.
Setelah menuliskan yang diketahui, subjek PAD menuliskan rumus
keliling untuk mencari jawaban yang ditanyakan pada soal. Subjek
PAD menuliskan keliling sama dengan dua kali panjang tambah
lebar (K = 2(P+L)). Setelah itu, subjek mensubtitusi yang diketahui
nilai yang ditahui sebelumnya yaitu K = 44 sehinggan diperoleh 44
sama dengan dua kali panjang tambah lebar (44 = 2(P+L)).
66
Kemudian subjek AW menyederhanakannya dengan cara yang
tepat sehinga subjek memperoleh persamaan P+L = 22.
Cuplikan wawancara
P : Setelah itu bagaimana cara ta menyelesaikan?
PAD : Caranya, sudah ditulis diketahui terus ditanyakan terus
kutulis mi rumus kelilingnya
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diketahui bahwa
subjek PAD menyatakan menuliskan rencana penyelesaian terlebih
dahulu sebelum menjawab soal nomor 1 seperti yang dapat dilihat
pada gambar 4.18.
c) Solve
Berikut jawaban subjek PAD pada tahap solve soal nomor 1.
Gambar 4.19. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek PAD
Gambar 4.19 di atas merupakan tahap solve yang dituliskan
oleh subjek PAD pada saat mengerjakan soal nomor 1. Pada tahap
ini, subjek PAD menggunakan persamaan yang diperoleh pada
tahap strategy sebelumnya yaitu P+L = 22. Dapat dilihat pada
gambar 4.19 di atas subjek PAD mensubtitusi persamaan L = P-6
pada persamaan P+L = 22 sehingga diperoleh persamaan P+(P-6) =
67
22. Setelah melakukan subtitusi dan menemukan persamaan baru,
subjek PAD kemudian penyederhanakan persamaan tersbut dengan
tepat sehingga subjek PAD memukan jawaban dari yang
ditanyakan pada soal nomor 1 yaitu P = 14 dan L = 8. Setelah itu,
subjek PAD juga menuliskan kesimpulan dari jawaban yang
peroleh.
Cuplikan wawancara
P : Setelah itu?
PAD : Di cari mi
P : Apanya yang dicari?
PAD : Ee.. anunya, apa namanya itue panjangnya sama lebarnya
P : Setelah itu, di akhir tadi ini di akhir setelah ki
menyelesaikan soal, ada kesimpulannya di buat?
PAD : Ada
P : Apa itu kesimpulannya?
PAD Jadi panjangnya tadi itu panjangnya empat belas terus
lebarnya enam kayanya (lupa)
P : Jadi bagaimana bentuk kesimpulannya?
PAD : Jadi panjangnya ee.. empat belas dan lebarnya enam
Berdasrkan cuplikan wawancara di atas, dapat diketahui
bahwa subjek PAD menjawab soal berdasarkan rencana
penyelesaian yang telah dituliskan sebelumnya serta dapat
menuliskan kesimpulan dari jawaban akhir yang diperoleh seperti
yang dapat dilihat pada gambar 4.19.
68
d) Look Back
Berikut jawaban subjek PAD pada tahap solve soal nomor 1.
Gambar 4.20. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek
PAD
Gambar 4.20 di atas merupakan tahap look back yang
dilakukan oleh subjek PAD pada saat mengerjakan soal nomor 1.
Dapat dilihat pada gambar 4.20 tersebut, bahwa subjek PAD tidak
menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti bahwa
subjek PAD tidak melakukan tahap ini pada saat menyelesaiakan
soal nomor 1 sehingga subjek PAD memperoleh skor 0.
Cuplikan wawancara
P : Jadi tadi waktu setelah selesai dikerja itu, ditulis
kesimpulannya, dicek kembali tidak?
PAD : Bah, dicek kembali
P : Bagaimana cara ta cek kembali?
PAD Dikasi.. diliat-liat
P : Ndak dikerjakan dengan cara lain?
PAD : Ndak
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, subjek PAD
melakukan pengecekan kembali terhadap jawaban yang diperoleh
dengan cara melihat (mengamati) kembali jawaban, namu subjek
PAD tidak melakukan pengecekan kembali jawaban melalui
prosedur matematika seperti yang dapat dilihat pada gambat 4.20.
69
2) Soal Nomor 2
a) Understand
Berikut jawaban subjek PAD pada tahap understand soal nomor 2.
Gambar 4.21. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek
PAD
Gambar 4.21 di atas merupakan tahap understand yang
dituliskan oleh subjek PAD pada proses menyelesaikan soal nomor
2. Dari gambar 4.21 tersebut dapat diketahui bahwa subjek PAD
melakukan pemisalan untuk memudahkan dalam proses
penyelesaian. Subjek PAD memisalkan umur ayah dengan x, umur
anak perempuan dengan y dan menuliskan persamaan selisih umur
ayah dan anak yaitu x-y = 26. Selain itu, subjek PAD juga
menuliskan yang ditanyakan dari soal nomor 2 yaitu umur ayah dan
anak dua tahun yang akan datang.
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita baca soal ini, dipaham ji apa yang dimaksud
dalam soal ini?
PAD : Paham
P : Apa yang kita bisa paham dari soal ini?
PAD : Yang diketahuinya, ee selisihhnya umur ayah dan anaknya
dua puluh enam tahun, terus umur anak sama ayahnya yang
lima tahun yang lalu itu tiga puluh empat tahun sama
70
disuruh ki juga cari i umur ayah dan anaknya dua tahun
yang akan datang
P : Apakah dalam membaca soal ini ada kesulitan yang anda
temukan?
PAD : Ndak ada
P : Jadi pada saat menuliskan itu yang diketahui, ada kesulitan
tidak?
PAD : Tidak ada
P : Terus, em pada saat setelah ki baca ini soal, terus
didapatkan yang diketahui, apa lagi yang kita lakukan?
PAD : Ditanyakan, ditulis yang ditanyakannya
Berdasarkan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa
subjek PAD menyatakan dapat memahami masalah dan menuliskan
yang diketahui dari soal nomor dua. Pada saat proses memahami
masalah dan menuliskan yang diketahui seprti yang dapat dilihat
pada gambar 4.21, subjek PAD tidak mengalami kesulitan.
b) Straregy
Berikut jawaban subjek PAD pada tahap strategy soal nomor 2.
Gambar 4.22. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek PAD
71
Gambar 4.22 di atas merupakan tahap strategy yang
dituliskan oleh subjek PAD pada proses penyeleseaian soal nomor
2. Dari gambar 4.22 di atas, dapat dilihat bahwa subjek PAD
menuliskan perencenaan pemecahan masalah dengan menuliskan
tiga model matematika berdasarkan pada masalah yang dimaksud
pada soal nomor dua. Model matematika yang pertama subjek PAD
menuliskan persamaan terhadap umur anak yaitu y = x-26. Model
matematika yang kedua, subjek PAD menuliskan persamaan
jumlah umur ayah dan anak lima tahu yang lalu yaitu x+y = 34.
Dan model matematika yang ketiga adalah jumlah umur ayah dan
anak yang sekarang yaitu x+y = 44.
Cuplikan wawancara
P : Apa yang ditanyakan itu, seperti apa?
PAD : Ee umur ayah dan anak perempuannya dua tahun yang
akan datang, terus dujawab mi pake model matematika, di
tulis dulu model matematika pertama, kedua sama
ketiganya. Terus ee diambe itu umur yang sekarangnya itu
yang itu, terus dicari mi umurnya dan anaknya yang
sekarang terus didapat mi itu yang sekarang terus
ditambahmi dua tahun
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, dpat diketahui
bahwa subjek PAD menuliskan rencana penyelesaian terlebih
dahulu sebelum mengerjakan soal nomor dua dengan cara
72
menuliskan model matematika dari soal tersebut seperti yang dapat
dilihat pada gambar 4.22.
c) Solve
Berikut jawaban subjek PAD pada tahap solve soal nomor 2.
Gambar 4.23. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek PAD
Gambar 4.23 di atas merupakan tahap solve yang tuliskan
oleh subjek PAD pada proses penyelesaian soal nomor 2. Pada
gambar 4.23 dapat kita lihat bahwa subjek PAD menggunakan
persamaan ketiga pada tahap strategy (x+y = 44) untuk menemukan
jawaban dari pertanyaan soal nomor 2. Subjek PAD mensubtitusi
nilai y persamaan satu (y = x-26) ke persamaan tiga sehingga
diperoleh x+(x-26) = 44 untuk menemukan nilai x (umur ayah)
terlebih dahulu. Setelah menemukan nilai x yaitu x = 23 namun
sayangnya jawaban ini kurang tepat, kesalah yang dilakukan oleh
subjek PAD berada pada hasil penjumlahan yaitu 2x = 44+26 yang
seharusnya jawabannya adalah 2x = 70 tetapi subjek PAD
menjawab 2x = 68, sehingga jawaban akhir yang diperoleh pun
73
kurang tepat. Kemudian subjek PAD kembali menggunakan
persamaan ketiga untuk menemukan nilai y dengan mendubtitusi
nilai x yang telah ditemukan sebelumnya sehingga diperoleh y =
21. Subjek PAD juga menuliskan kesimpulan akhir dengan
menambahkan 2 masing-masing usia ayah dan anak sesuai yang
ditanyakan pada soal yaitu umur ayah dan anak dua tahun yang
akan datang, sehingga diperoleh umur ayah 25 tahun dan umur
anak perempuanya 23 tahun.
Cuplikan wawancara
P : Apa yang ditanyakan itu, seperti apa?
PAD : Ee umur ayah dan anak perempuannya dua tahun yang
akan datang, terus dujawab mi pake model matematika, di
tulis dulu model matematika pertama, kedua sama
ketiganya. Terus ee diambe itu umur yang sekarangnya itu
yang itu, terus dicari mi umurnya dan anaknya yang
sekarang terus didapat mi itu yang sekarang terus
ditambahmi dua tahun
P : Ada kesulitan tidak pada saat menjawab itu?
PAD : Ada sedikit
P : Kesulitannya dimana?
PAD : Yang pas tadi disitue, yang cari x nya yang ayahnya
P : Setelah kita dapat mi jawabannya, apakah kita membuat
kesimpulan dari jawabannya?
PAD : Iye,
74
P : Bagaimana bentuk kesimpulannya?
PAD : Ee.. umur ayah, misalnya tiga puluh enam, terus umur
anaknya misalnya sebelas, ee dua tahun yang akan datang
P : Ada kesulitan pada saat membuat kesimpulan?
PAD : Ndak ada ji
Berdasarkan cuplikan wwancara di atas, subjek PAD
menjawab soal berdasarkan pada rencana penyelesaian yang telah
dituliskan sebelumnya dengan cara menentukan umur ayah terlebih
dahulu. Subjek juga menyatakan mengalami kesulitan pada saat
menjawab soal nomor dua khususnya pada saat menentukan umur
ayah seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.23. Diakhir jawaban,
subjek PAD juga menuliskan kesimpulan dari jawaban akhir yang
diperoleh.
d) Look Back
Berikut jawaban subjek PAD pada tahap look back soal nomor 2.
Gambar 4.24. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek
PAD
Gambar 4.24 merupakan tahap look back yang dituliskan
oleh subjek PAD pada proses penyelesaian soal nomor 2. Dari
gambar 4.24 tersebut diatas, dapat diketahui bahwa subjek PAD
tidak menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti
bahwa subjek PAD tidak melakukan tahap ini pada saat
75
menyelesaiakan soal nomor 2 sehingga subjek PAD memperoleh
skor 0.
Cuplikan wawancara
P : Setelah itu, dicek kembali tidak jawaban ta, diperiksa
kembali?
PAD : Diliat-liat saja
P : Tidak dikerjakan dengan cara lain?
PAD : Tidak
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, subjek PAD
melakukan pengecekan kembali jawaban dengan cara mengamati
kembali langkah-langkah penyelesaian yang telah dilakukan,
namun subjek PAD tidak mengecek kembali jawaban yang
diperoleh berdasarkan prosedur matematika seperti yang dapat
dilihat pada gambar 4.24.
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil pengerjaan soal oleh
subjek PAD pada soal nomor satu dan dua, dapat dinyatakan bahwa
subjek PAD memenuhi empat langkah pemecahan masalah
matematika menurut teori Polya. Walaupun demikian, subjek PAD
tidak mendapatkan nilai sempurna karena subjek PAD keliru pada saat
menghitung umur ayah pada soal nomor dua khususnya pada saat
melakukan pembagian. Selain itu, subjek PAD juga tidak menuliskan
langkah pengecekan ulang jawaban dengan prosedur matematika dari
kedua soal tersebut. Dari hasil wawancara dan lembar jawaban subjek
PAD dapat diketahui bahwa subjek PAD mengalami kesulitan pada
76
tahap solve soal nomor dua sehingga memperoleh hasil akhir yang
tidak tepat. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 12 dan
untuk rekaman wawancara terhadap subjek PAD dapat diakses pada
https://bit.ly/RekamanWawancaraSubjekPAD.
2. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Siswa Kelas XI Farmasi
SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Auditori
Berikut ini adalah data hasil tes dan data hasil wawancara dari 2
subjek penelitian dengan kecenderungan gaya belajar auditori.
Tabel 4.4: Data Subjek dengan Gaya Belajar Auditori
Subjek Penelitian Gaya Belajar Hasil Tes
ANM Auditori 65
ET Auditori 65
Berdasarkan pada tabulasi data di atas, dapat diketahui bahwa
terdapat dua subjek yang mempunyai kecenderungan gaya belajar auditori,
yaitu ANM dan ET dengan memperoleh nilai yang sama yaitu 65. Sehingga
dapat dinyatakan bahwa siswa dengan gaya belajar auditori di kelas XI
Farmasi SMKN 1 Watunohu mempunyai kemampuan pemecahan masalah
matematika yang sedang. Berikut paparan data hasil tes dan data hasil
wawancara dari kedua subjek dengan gaya belajar auditori.
a. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Subjek ANM dengan Gaya
Belajar Auditori
1) Soal Nomor 1
a) Understand
Berikut jawaban subjek ANM pada tahap understand soal nomor 1.
77
Gambar 4.25. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek
ANM
Gambar 4.25 di atas merupakan tahap understand yang
dilakukan oleh subjek ANM pada saat mengerjakan soal nomor 1.
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa subjek ANM memahami
masalah yang maksud pada soal nomor 1 dengan menuliskan yang
diketahui dari soal terebut. Subjek ANM menuliskan yang
diketahui yaitu keliling persegi panjang 44 cm dan memisalkan
panjang dengan P dan lebar dengan L serta menuliskan yang
ditanyakan yaitu panjang dan lebar. Tetapi, dari penulisan yang
diketahui di atas, subjek ANM tidak menuliskan persamaan dari
lebar persegi panjang berdasarkan masalah pada soal nomor 1,
yang menyatakan bahwa lebar persegi panjang 6 cm lebih pendek
dari panjangnya (L = P-6).
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita baca soal, apa yang bisa kita pahami dari soal
tersebut?
ANM : Persegi panjang memiliki keliling empat puluh empat
sentimeter, lebih pendek dari panjangnya enam sentimeter
dan disini mau dicari panjangnya dan lebar dari persegi
panjang tersebut
78
P : Setelah kita tahu itu, apa yang kita lakukan di lembar
jawaban?
ANM : ee.. yang diketahui kelilingnya empat puluh empat
sentimeter, panjang, lebar
P : Tadi waktu memahami ki soal nomor satunya ada
kesulitan waktu memahami?
ANM : Ndak ada ji
P : Waktu menuliskan yang diketahui?
ANM : Tidak
P : Setelah kita tuliskan yang ditanyakan, apa lagi yang
dilakukan?
ANM : Yang ditanyakan, panjang dan lebar, baru saya jawab, sa
cari mi kelilingnya
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil
bahwa subjek ANM dapat memahami masalah dan menuliskan
yang diketahui dari soal nomor satu tanpa mendapat kendala,
seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.25.
b) Straregy
Berikut jawaban subjek ANM pada tahap strategy soal nomor 1.
Gambar 4.26. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek ANM
79
Gamber 4.26 di atas merupakan tahap strategy yang
dituliskan oleh subjek ANM pada saat menegerjakan soal nomor 1.
Setelah menuliskan yang diketahui, subjek ANM menuliskan
rumus keliling untuk mencari jawaban yang ditanyakan pada soal.
Subjek AW menuliskan keliling sama dengan dua kali panjang
tambah lebar (K = 2(P+L)). Setelah itu, subjek mensubtitusi yang
diketahui nilai yang ditahui sebelumnya yaitu K = 44 sehinggan
diperoleh 44 sama dengan dua kali panjang tambah lebar (44 =
2(P+L)). Kemudian subjek AW menyederhanakannya dengan cara
yang tepat sehinga subjek memperoleh persamaan P+L = 22.
Cuplikan wawancara
P : Bagaimana caranya menentukan rumusnya?
ANM : Dua dalam kurung P tambah L (2(P+L))
P : Kita tulis rumusnya?
ANM : Iye saya tulis
P : Kenapa bisa yakin kalau itu rumusnya?
ANM : Karena itu memang sudah apa.. sudah rumusnya memang
mi yang dari soalnya
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil
bahwa subjek ANM menuliskan rencana penyelesaian masalah
terlebih dahulu sebelum subjek ANM mengerjakan soal nomor 1
dengan menuliskan rumus penyelesaian seperti yang dapat dilihat
pada gambar 4.26.
80
c) Solve
Berikut jawaban subjek ANM pada tahap solve soal nomor 1.
Gambar 4.27. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek ANM
Gambar 4.27 di atas merupakan tahap solve yang dituliskan
oleh subjek ANM pada saat mengerjakan soal nomor 1. Pada tahap
ini, subjek ANM menggunakan persamaan yang diperoleh pada
tahap strategy sebelumnya yaitu P+L = 22. Walaupun subjek ANM
tidak menuliskan persamaan dari lebar pesegi panjang berdasarkan
masalah pada tahap understand, subjek ANM tetap memahami hal
tersebut dengan mensubtitusikan persamaan tersebut pada tahap ini.
Dapat kita lihat pada gambar 4.27 di atas subjek ANM
mensubtitusi persamaan L = P-6 pada persamaan P+L = 22
sehingga diperoleh persamaan P+(P-6) = 22. Setelah melakukan
subtitusi dan menemukan persamaan baru, subjek ANM kemudian
penyederhanakan persamaan tersbut dengan tepat sehingga subjek
ANM memukan jawaban dari yang ditanyakan pada soal nomor 1
yaitu P = 14, namus subjek ANM keliru pada saat menghitung nilai
L. L = 14-6 yang harusnya adalah L = 8, tetapi subjek ANM keliru
81
dan memberikan jawaban L = 9. Setelah itu, subjek ANM juga
menuliskan kesimpulan dari jawaban yang peroleh.
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita tulis rumusnya, bagaimana langkah-langkah ta
dalam menyelesaikan?
ANM : Eee saya jumlah dulu ini kelilingnya, saya cari dulu
hasilnya berapa, kalau sudah itu saya cari mi lagi
panjangnya,
P : Setelah itu, ada kesulitan tidak pada saat kita jawab ki itu?
ANM : Tidak ada
P : Tapi yankin ki dengan jawaban yang diberikan?
ANM : Yakin
P : Setelah kita temukan mi panjang dan lebarnya, apa lagi
yang kita lakukan, ada kesimpulan tidak yang kita buat?
ANM : Ada, yaitu panjangnya empat belas sentimeter dan
lebarnya delapan sentimeter
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diketahui bahwa
subjek ANM menjawab soal berdasarkan pada rencana
penyelesaian yang telah dituliskan sebelumnya. Setelah
menemukan jawaban akhir, subjek ANM juga dapat menuliskan
kesimpulan dari jawabannya seperti yang dapat dilihat pada gambar
4.27.
d) Look Back
Berikut jawaban subjek ANM pada tahap look back soal nomor 1.
82
Gambar 4.28. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek
ANM
Gambar 4.28 di atas merupakan tahap look back yang
dilakukan oleh subjek ANM pada saat mengerjakan soal nomor 1.
Dapat dilihat pada gambar 4.28 tersebut, bahwa subjek ANM tidak
menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti bahwa
subjek ANM tidak melakukan tahap ini pada saat menyelesaikan
soal nomor 1 sehingga subjek ANM memperoleh skor 0.
Cuplikan wawancara
P : Setelah itu, apa lagi yang kita lakukan setelah menuliskan
kesimpulan?
ANM : Ee saya pekerjaan yang nomor selanjutnya
P : Ndak kita cek kembali jawabannya?
ANM : Sudah yakin
P : Jadi ndak dicek mi di?
ANM : Yakin mi
P : Tidak dicari ki dengan langkah-langkah lain, dengan
proses penyelesaian yang lain?
ANM : Iya ndak
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, dapat diketahui
bahwa subjek ANM tidak melakukan pengecekan ulang jawaban
yang dipeoleh, baik itu dengan cara mengamati kembali maupun
83
pengecekan jawaban dengan prosedur matematika seperti yang
dapat dilihat pada gambar 4.28.
2) Soal Nomor 2
a) Understand
Berikut jawaban subjek ANM pada tahap understand soal nomor 2.
Gambar 4.29. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek
ANM
Gambar 4.29 di atas merupakan tahap understand yang
dituliskan oleh subjek ANM pada proses menyelesaikan soal
nomor 2. Dari gambar 4.29 tersebut dapat diketahui bahwa subjek
ANM melakukan pemisalan untuk memudahkan dalam proses
penyelesaian. Subjek ANM memisalkan umur ayah dengan x,
umur anak perempuan dengan y dan menuliskan persamaan selisih
umur ayah dan anak yaitu x-y = 26. Selain itu, subjek AW juga
menuliskan yang ditanyakan dari soal nomor 2 yaitu umur ayah dan
anak dua tahun yang akan datang.
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita baca (soal) apa yang kita pahami?
ANM : Selisihnya umur ayah dan anak dua puluh enam tahun
tahun, sedangkan lima tahun yang lalu jumlah umur
keduanya tiga puluh empat tahun. Jadi disini mau dihitung
umur ayah dan anak perempuannya yang dua tahun yang
akan datang
84
P : Ada kesulitan tidak pada saat memahami soal nomor dua
itu?
ANM : Sempat ada kesulitan
P : Di bagian mana?
ANM : Di bagian yang ditanyakan lima tahun yang lalu umur
keduanya
P : Berapa kali kita baca baru bisa betul-betul paham?
ANM : Cuma dua kali ji
P : Setelah memahami toh, apa yang kita tuliskan?
ANM : Saya tuliskan disini yang diketahui, umur ayah itu x
dimisalkan seperti itu, dan umur anaknya y. Terus saya
selisihkan itu umur ayah dan anak itu x kurang y sama
dengan dua puluh enam (x-y=26)
P : Terus waktu menuliskan yang diketahui itu sampai yang di
x kurang y itu ada kesulitan tidak?
ANM : Tidak ada
P : Setelah menuliskan yang diketahui, apa lagi yang kita
lakukan?
ANM : Terus saya tulis lagi yang ditanyakan umur ayah dan anak
dua tahun yang akan datang
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, dapat diketahui
subjek ANM memahami masalah dan menuliskan yang diketahui
dari soal nomor dua seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.29.
Pada proses memahami masalah, subjek ANM mendapat sedikit
85
masalah, tetapi setelah membaca soal sebanyak dua kali, akhirnya
subjek ANM dapat memahami masalah yang dimaksud pada soal.
b) Straregy
Berikut jawaban subjek ANM pada tahap strategy soal nomor 2.
Gambar 4.30. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek ANM
Gambar 4.30 di atas merupakan tahap strategy yang
dituliskan oleh subjek ANM pada proses penyeleseaian soal nomor
2. Dari gambar 4.30 di atas, dapat dilihat bahwa subjek ANM
menuliskan perencenaan pemecahan masalah dengan menuliskan
tiga model matematika berdasarkan pada masalah yang dimaksud
pada soal nomor dua. Model matematika yang pertama subjek
ANM menuliskan persamaan terhadap umur anak yaitu y = x-26.
Model matematika yang kedua, subjek ANM menuliskan
persamaan jumlah umur ayah dan anak lima tahu yang lalu yaitu
x+y = 34. Dan model matematika yang ketiga adalah jumlah umur
ayah dan anak yang sekarang yaitu x+y = 44.
Cuplikan wawancara
P : Terus,
ANM : Terus saya disitu jawab, kemudian saya jawab
P : Bagaimana jawaban ta, langkah-langkahnya?
86
ANM : Langkah-langkahnya itu pertama situ x dikurang y sama
dengan sua puluh enam (x-y=26) dan y sama dengan x dua
puluh enam (y=x-26) dan nomor dua lima tahun yang lalu x
tambah y itu tiga puluh empat (x+y=34) dan ketiga umur
sekarang x tambah y adalah samadengan tiga puluh empat
tambah empat (x+y=34+4) dan x tambah y sama dengan
tiga puluh delapan (x+y=38)
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil
bahwa sebelum mengerjakan soal, terlebih dahulu subjek ANM
menuliskan rencana penyelesaian dengan cara menuliskan model
matematikanya terlebih dahulu seperti yang dapat dilihat pada
gambar 4.30.
c) Solve
Berikut jawaban subjek ANM pada tahap solve soal nomor 2.
Gambar 4.31. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek ANM
Gambar 4.31 di atas merupakan tahap solve yang tuliskan
oleh subjek ANM pada proses penyelesaian soal nomor 2. Pada
gambar 4.31 dapat kita lihat bahwa subjek ANM menggunakan
persamaan ketiga pada tahap strategy (x+y = 44) untuk menemukan
87
jawaban dari pertanyaan soal nomor 2. Subjek ANM mensubtitusi
nilai y persamaan satu (y = x-26) ke persamaan tiga sehingga
diperoleh x+(x-26) = 44 untuk menemukan nilai x (umur ayah)
terlebih dahulu. Setelah menemukan nilai x yaitu x = 35 kemudian
subjek ANM kembali menggunakan persamaan ketiga untuk
menemukan nilai y dengan mendubtitusi nilai x yang telah
ditemukan sebelumnya. Namun subjek ANM keliru pada saat
menghitung umur anak yang mana jawaban seharusnya dari y = 44-
35 adalah y = 11 tetapi subjek ANM memberikan jawaban y = 19.
Subjek ANM tidak menuliskan kesimpulan akhir setelah
menemukan jawabannya dan tidak menambahkan 2 masing-masing
usia ayah dan anak sesuai yang ditanyakan pada soal, yaitu umur
ayah dan anak dua tahun yang akan datang.
Cuplikan wawancara
P : Bagaimana kita langkah-langkahnya dalam menjawab?
ANM : Terus saya cari mi dulu umur ayahnya yang terlebih
dahulu.
P : Tapi jawaban yang kita kasi di lembar jawaban ta itu yakin
jaki?
ANM : Kurang yakin kalau soal nomor dua
P : Okeh setelah kita dapat jawaban akhirnya toh, kita ada
tulis kesimpulannya?
ANM : Iya ada
P : Bagaimana bentuk kesimpulaan ta?
88
ANM : Jadi umur ayah dua tahun yang akan datang yaitu tiga
puluh empat tahun (lupa) sedangkan anaknya delapan tahun
(lupa)
P : Setelah menuliskan kesimpulan, ada kesulitan pada saat
menjawab ki itu?
ANM : Sempat ada kesulitan
P : Dibagian mana?
ANM : Umur ayahnya sa permasalahkan pada saat membagi
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, subjek ANM
melakukan penyelesaian masalah berdasarkan pada penyelesaian
masalah yang telah di tuliskan sebelumnya, namun subjek ANM
kurang yakin terhadap jawaban akhir yang diperoleh ini terlihat
dari banyaknya coretan pada lembar cawaban subjek ANM, hal ini
terjadi karena kerena subjek ANM sempat mengalami kesulitan
pada saat melakukan pembagian katika menentukan umur ayah.
Diakhir jawaban, subjek ANM tidak menuliskan kesimpulan dari
hasil akhir yang diperoleh seperti yang dapat dilihat pada gambar
4.31.
d) Look Back
Berikut jawaban subjek ANM pada tahap look back soal nomor 2.
Gambar 4.32. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek
ANM
89
Gambar 4.32 merupakan tahap look back yang dituliskan
oleh subjek ANM pada proses penyelesaian soal nomor 2. Dari
gambar 4.32 tersebut diatas, dapat diketahui bahwa subjek ANM
tidak menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti
bahwa subjek ANM tidak melakukan tahap ini pada saat
menyelesaiakan soal nomor 2 sehingga subjek ANM memperoleh
skor 0.
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita tuliskan kesimpulannya, apa lagi yang kita
lakukan?
ANM : Saya cek-cek dulu, saya baca ulang
P : Setelah itu, ada kesalahan yang kita temukan
ANM : Ada, terus saya perbaikan, perbaiki dengan jawaban yang
benar
P : Tidak dikerjakan dengan cara lain?
ANM : Tidak
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, subjek ANM
melakukan pengecekan kembali terhadap jawaban yang diperoleh
dengan membaca ulang jawaban, namun subjek ANM tidak
melakukan pengecekan ulang kembali jawaban berdasarkan
prosedur matematika.
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil pengerjaan soal oleh
subjek ANM pada soal nomor satu dapat dinyatakan bahwa subjek ANM
tidak memenuhi empat langkah pemecahan masalah matematika menurut
90
teori Polya, namun pada pengerjaan soal nomor dua, subjek ANM
memenuhi empat langkah pemeceahan masalah matematika berdasarkan
teori Polya. Sehingga mengakibatkan subjek ANM melakukan beberapa
kekeliaruan atas jawaban yang diperoleh. Dari hasil wawancara dan
lembar jawaban subjek ANM dapat diketahui bahwa subjek ANM
mengalami kesulitan pada tahap understand soal nomor satu serta pada
tahap understand dan solve soal nomor dua sehingga memperoleh hasil
akhir yang tidak tepat. Mengenai hasil wawancara dapat dilihat pada
lampiran 12 dan untuk rekaman wawancara terhadap subjek ANM dapat
diakses pada https://bit.ly/RekamanWawancaraSubjekANM.
b. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Subjek ET dengan Gaya
Belajar Auditori
1) Soal Nomor 1
a) Understand
Berikut jawaban subjek ET pada tahap understand soal nomor 1.
Gambar 4.33. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek ET
Gambar 4.33 di atas merupakan tahap understand yang
dilakukan oleh subjek ET pada saat mengerjakan soal nomor 1.
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa subjek ET kurang
memahami masalah yang maksud pada soal nomor 1 berdasarkan
hasil yang ditulis mengenai yang diketahui dari soal terebut. Subjek
ET menuliskan yang diketahui yaitu keliling persegi panjang 44 cm
91
dan memisalkan panjang dengan P dan lebar dengan L serta
menuliskan yang ditanyakan yaitu panjang dan lebar. Tetapi, dari
penulisan yang diketahui di atas, subjek ET keliru dalam
menuliskan persamaan dari lebar persegi panjang berdasarkan
masalah pada soal nomor 1, yang menyatakan bahwa lebar persegi
panjang 6 cm lebih pendek dari panjangnya (L = P-6) namun
subjek ET menuliskan L = P-10.
Cuplikan wawancara
P : Setelah dibaca ini soalnya to’, kita paham, apa yang kita
paham dari soal ini, nomor satu ini?
ET : Mo di cari panjang sama lebarnya
P : Apanya yang diketahui?
ET : ee.. kelilingnya dulu
P : Berapa kelilingnya?
ET : empat puluh empat sentimeter
P : Ada kesulitan pada saat memahami ini soal?
ET : Emm tidak ada ji
P : Setelah dibaca begitu langsung paham ato..?
ET : Tidak juga, dibaca berulang-ulang kali
P : Tadi kita baca berapa kali baru bisa paham?
ET : Dua kali
P : Bagaimana cara ta paham?
ET : Ku kutulis dulu diketahui, terus ku tulis
panjangnya/keliling 44 cm terus lebar terus panjangnya mi
92
P : Setelah kita tahu toh, setelah kita baca, tulis yang
diketahui, apa lagi yang kita lakukan?
ET : Ku tulis di tanyakan
P : Setelah ditanyakan apalagi?
ET : Ditulis mi ditanyakan panjang dan lebarnya
Berdasarkan cuplikan wawancara dengan subjek ET di atas,
diperoleh bahwa subjek ET dapat memahami masalah dan dapat
menuliskan yang diketahui dari soal nomor satu tanpa menghadapi
kendala namun karena subjek kurang berhati-hati dalam
menuliskan yang diketahui akhirnya terjadi kekeliruan seperti yang
dapat kita lihat pada gambar 4.33.
b) Straregy
Berikut jawaban subjek ET pada tahap strategy soal nomor 1.
Gambar 4.34. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek ET
Gamber 4.34 di atas merupakan tahap strategy yang
dituliskan oleh subjek ET pada saat menegerjakan soal nomor 1.
Setelah menuliskan yang diketahui, subjek ET menuliskan rumus
keliling untuk mencari jawaban yang ditanyakan pada soal. Subjek
ET menuliskan keliling sama dengan dua kali panjang tambah lebar
(K = 2(P+L)). Setelah itu, subjek ET mensubtitusi nilai yang
ditahui sebelumnya yaitu K = 44 sehingga diperoleh 44 sama
93
dengan dua kali panjang tambah lebar (44 = 2(P+L)). Kemudian
subjek ET menyederhanakannya dengan cara yang tepat sehinga
subjek memperoleh persamaan P+L = 22.
Cuplikan wawancara
P : Setelah itu adek, sudah mi ditulis diketahui, ditanyakan,
apanya lagi yang kita tulis?
ET : Ku tulis mi rumusnya
P : Apa itu rumusnya?
ET : Ehh... K sama dengan dua P tambah L ( K = 2 (P+L))
P : Kenapa bisa tahu ternyata ini rumusnya?
ET : Karena ini rumusnya.. rumusnya persegi panjang
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh bahwa
sebelum subjek ET menyelesaikan soal, subjek ET terlebih dahulu
menuliskan rencana penyelesaian dari soal tersebut dengan
menuliskan rumus seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.34.
c) Solve
Berikut jawaban subjek ET pada tahap solve soal nomor 1.
Gambar 4.35. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek ET
Gambar 4.35 di atas merupakan tahap solve yang dituliskan
oleh subjek ET pada saat mengerjakan soal nomor 1. Pada tahap
94
ini, subjek ET menggunakan persamaan yang diperoleh pada tahap
strategy sebelumnya yaitu P+L = 22. Pada tahap ini, subjek ET
memperoleh hasil jawaban yang tidak tepat dikarenan mensubtitusi
persamaan L yang kurang tepat sebelumnya pada tahap understand.
Dapat kita lihat pada gambar 4.35 di atas subjek ET mensubtitusi
persamaan L = P-10 pada persamaan P+L = 22 sehingga diperoleh
persamaan P+(P-10) = 22. Setelah melakukan subtitusi dan
menemukan persamaan baru, subjek ET kemudian
penyederhanakan persamaan tersbut dengan tepat sehingga subjek
ET memukan jawaban (jawaban yang keliru) dari yang ditanyakan
pada soal nomor 1 yaitu P = 16 dan tidak mencari nilai dari lebar
persegi panjang. Setelah itu, subjek ET juga menuliskan
kesimpulan dari jawaban yang peroleh, lagi-lagi kesimpulan yang
dibuat keliru dapat kita lihat pada gambar 4.35 di atas.
Cuplikan wawancara
P : Emm.. tadi toh, setelah kita tulis rumusnya, bagaimana
cara ta selesaikan ki
ET : Ku tulis dibawahnya situ empat puluh empat, terus ku..
kasi pindah itu tadi dua kali panjang tambah lebar (2(P+L))
terus kutulis lagi empat puluh empat sentimeter per dua
terus ku bagi i, terus sudah itu empat puluh empat bagi dua
em.. dua puluh satu, terus ee kucari mi lagi ehh apanya itu,
panjangnya, dibawah ku tulis i terus disitu P tambah dalam
95
kurung P kurang 10 (P+(P-10)). Terus kutulis i
disampingnya ee sianu ee dua puluh satu
P : Setelah yang kita tadi bilang toh waktu menyelesaikan
soal, apa ada kesulitan tadi disitu?
ET : Emm segikit ji
P : Dibagian mana ki paling merasa sulit begitu?
ET : Emm.. itu waktunya moka bagi i, ndak ku tahu
P : Oh kita terkendala di pembagian?
ET : iye
P : Setelah penyelesaian, apakah kita menuliskan kesimpulan
dari jawabannya?
ET : Iya
P : Bagaimana kalimatnya disitu kita tulis?
ET : Jadi panjang 36 cm (lupa) dan lebarnya 6 cm (lupa)
Berdasarkan cuplikan wawacara di atas, subjek ET
melakukan pemecahan masalah soal nomor satu berdasarkan pada
rencana pemecahan masalah yang telah dituliskan sebelumnya.
Pada tahap ini subjek mengalami kesulitan pada saat menjawab
khususnya pada saat melakukan pembagian. Subjek ET juga
menuliskan kesimpulan dari jawaban akhir yang diperoleh seperti
yang dapat dilihat pada gambar 4.35.
d) Look Back
Berikut jawaban subjek ET pada tahap look back soal nomor 1.
96
Gambar 4.36. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek ET
Gambar 4.36 di atas merupakan tahap look back yang
dilakukan oleh subjek ET pada saat mengerjakan soal nomor 1.
Dapat dilihat pada gambar 4.36 tersebut, bahwa subjek ETW tidak
menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti bahwa
subjek ET tidak melakukan tahap ini pada saat menyelesaiakan soal
nomor 1 sehingga subjek ET memperoleh skor 0.
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita kerjakan soal nomor satu, kita cek kembali
jawabnya?
ET : Tidak
P : Ada kita lakukan pengecekan dengan cara mengerjakan
jalan lain begitue, menggunakan cara lain?
ET : Tidak ji
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh bahwa
subjek ET tidak melakukan pengecekan kembali terhadap jawaban
yang diperoleh, baik dengan mengamati kembali maupun dengan
menggunakan prosedur matematika sehingga terdapat banyak
kekeliruan dan kesalahan pada saat mengerjakan soal nomor 1
khususnya pada tahap ini, seperti yang dapat dilihat pada gambar
3.36 di atas.
97
2) Soal Nomor 2
a) Understand
Berikut jawaban subjek ET pada tahap understand soal nomor 2.
Gambar 4.37. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek ET
Gambar 4.37 di atas merupakan tahap understand yang
dituliskan oleh subjek ET pada proses menyelesaikan soal nomor 2.
Dari gambar 4.37 tersebut dapat diketahui bahwa subjek ET
melakukan pemisalan untuk memudahkan dalam proses
penyelesaian. Subjek ET memisalkan umur ayah dengan x, umur
anak perempuan dengan y dan menuliskan persamaan selisih umur
ayah dan anak yaitu x-y = 26. Selain itu, subjek ET juga
menuliskan yang ditanyakan dari soal nomor 2 yaitu umur ayah dan
anak dua tahun yang akan datang.
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita baca begini toh, apa yang bisa kita pahami
dari soal nomor dua ini?
ET : Mau dicari umurnya lima tahun yang lalu dan dua tahun
yang akan datang
P : Apa lagi yang bisa ketahui dari soal ini?
ET : Di tulis dulu selisihnya, terus umur keduanya, terus dicari
mi itu lima tahun dan dua tahun yang akan datang
98
P : Ada kesulitan tadi pada saat mengidentifikasi yang
diketahui dari nomor dua ini?
ET : Ada sedikit
P : Di bagian mana kita sulit?
ET : Waktu pembagian juga
P : Oh bukan yang sebelum itu sebelum mengerjakan, waktu
saat menuliskan yang diketahui ada kesulitan?
ET : Tidak ada ji
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil
bahwa subjek ET dapat memahami masalah dan dapat menuliskan
yang diketahui dari soal nomor satu tanpa mendapatkan kendala
seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.37.
b) Straregy
Berikut jawaban subjek ET pada tahap strategy soal nomor 2.
Gambar 4.38. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek ET
Gambar 4.38 di atas merupakan tahap strategy yang
dituliskan oleh subjek ET pada proses penyeleseaian soal nomor 2.
Dari gambar 4.38 di atas, dapat dilihat bahwa subjek ET
menuliskan perencenaan pemecahan masalah dengan menuliskan
tiga model matematika berdasarkan pada masalah yang dimaksud
99
pada soal nomor dua. Model matematika yang pertama subjek ET
menuliskan persamaan terhadap umur anak yaitu y = x-26. Model
matematika yang kedua, subjek ET menuliskan persamaan jumlah
umur ayah dan anak lima tahu yang lalu yaitu x+y = 34. Dan model
matematika yang ketiga adalah jumlah umur ayah dan anak yang
sekarang yaitu x+y = 44.
Cuplikan wawancara
P : Okeh, setelah kita menuliskan yang diketahui, apa lagi
yang kita lakukan?
ET : ee.. ku tulis model matematikanya
P : Kaya bagaimana itu model matematikanya, contohnya
yang kita ingat?
ET : Contoh, satu x-y sama dengan dua puluh enam tahun, terus
y sama dengan x-26, terus dua kutulism mi lima tahun yang
lalu, terus dibawahnya x+y kutulismi jawabannya kaya..
seperti tiga puluh enam. Terus nomor tiga terus umur
sekarangnya mi, kutulis dibawanya x+y sama degan
contohnya tadi seperti dengan tiga puluh enam tahun. Kaya
di tambah i sepuluh karena dua orang ji, karena ayahnya ji
sama anaknya jadi tambah lima
Berdasarkan cuplikan wawancara yang dilakukan di atas,
diperoleh hasil bahwa subjek ET menuliskan rencana penyelesaian
masalah terlebih dahulu dengan menuliskan model matematikanya
100
sebelum menyelesaikan soal nomor dua seperti yang dapat dilihat
pada gambar 4.38.
c) Solve
Berikut jawaban subjek ET pada tahap solve soal nomor 2.
Gambar 4.39. Tahap Srategy Soal Nomor 2 oleh Subjek ET
Gambar 4.39 di atas merupakan tahap solve yang tuliskan
oleh subjek ET pada proses penyelesaian soal nomor 2. Pada
gambar 4.39 dapat kita lihat bahwa subjek ET menggunakan
persamaan ketiga pada tahap strategy (x+y = 44) untuk menemukan
jawaban dari pertanyaan soal nomor 2. Subjek ET mensubtitusi
nilai y persamaan satu (y = x-26) ke persamaan tiga sehingga
diperoleh x+(x-26) = 44 untuk menemukan nilai x (umur ayah)
terlebih dahulu. Setelah menemukan nilai x yaitu x = 35 kemudian
subjek ET kembali menggunakan persamaan ketiga untuk
menemukan nilai y dengan mendubtitusi nilai x yang telah
ditemukan sebelumnya sehingga diperoleh y = 9. Subjek ET juga
menuliskan kesimpulan akhir dengan menambahkan 2 masing-
masing usia ayah dan anak sesuai yang ditanyakan pada soal yaitu
101
umur ayah dan anak dua tahun yang akan datang, sehingga
diperoleh umur ayah 37 tahun dan umur anak perempuanya 11
tahun.
Cuplikan wawancara
P : Waktu kita kerjakan itu, ada tidak kesulitan tidak pada
saat mengerjakan
ET : Saat pembagian ji
P : Di pembagian yang dimana itu?
ET : Waktunya mi mau ku bagi ee.. berapa tadi itu, kaya tujuh
puluh (70) kayanya bagi dua, bagi berapa ga tadi
P : Jadi kita sebenarnya terkendala dibanyak kendala ta di
pembagian di?
ET : Iye
P : Tapi tadi jawaban akhir yang kita berikan yakin jaki toh?
ET : Iye, insha allah
P : Setelah tadi kita selesaikan itu toh rentetan
penyelesaiannya kita tulis kesimpulannya, ada kesimpulan
disitu?
ET : Ada
P : Bagaimana bentuk kesimpulannya?
ET : ee.. contohnya tiga puluh tujuh umur ayah, dan ee sebelas
tahun umur anak dua tahun yang akan datang
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, subjek ET
menjawab soal nomor dua berdasarkan pada rencana penyelesaian
102
yang telah dituliskan sebelumnya. Subjek ET mendapatkan kendala
pada saat menjawab khususnya pada saat melakukan pembagian.
Subjek ET menuliskan kesimpulan dari jawaban akhir yang
diperoleh seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.39 di atas.
d) Look Back
Berikut jawaban subjek ET pada tahap look back soal nomor 2.
Gambar 4.40. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek ET
Gambar 4.40 merupakan tahap look back yang dituliskan
oleh subjek ET pada proses penyelesaian soal nomor 2. Dari
gambar 4.40 tersebut diatas, dapat diketahui bahwa subjek ET tidak
menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti bahwa
subjek ET tidak melakukan tahap ini pada saat menyelesaiakan soal
nomor 2 sehingga subjek ET memperoleh skor 0.
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita kerja ki itu toh pertanyaan nomor dua, dapat
maki tadi kesimpulannya toh, kita cek kembali tidak
jawaban ta?
ET : Tidak langsung ku kumpul, karena tadi tinggal sendirian
ku
Berdasarkan cuplikan wawancara yang dilakukan diatas,
diperoleh bahwa subjek ET tidak melakukan pengecekan kembai
terhadap jawaban yang diperoleh, baik dengan mengamati kembali
103
jawaban maupun dengan mengecek kembali berdasarkan prosedur
matematika seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.40 di atas..
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil pengerjaan soal oleh
subjek ET pada soal nomor satu dan dua, dapat dinyatakan bahwa
subjek ET tidak memenuhi empat langkah pemecahan masalah
matematika menurut teori Polya, sehingga mengakibatkan subjek ET
melakukan beberapa kekeliaruan atas jawaban yang diperoleh,
diantaranya keliru pada tahap understand dan solve pada soal nomor 1
serta tidak melakaukan tahap look back pada soal nomor 2. Haini sesuai
dengan hasil wawancara yang menyatakan bahwa subjek ET mengalami
kesulitan pada tahap solve soal nomor dua dan nomor satu sehingga
memperoleh hasil akhir yang tidak tepat. Hasil wawancara dapat dilihat
pada lampiran 12 dan untuk rekaman wawancara terhadap subjek ET
dapat diakses pada https://bit.ly/RekamanWawancaraSubjekET.
3. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Siswa Kelas XI Farmasi
SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Kinestetik
Berikut ini adalah data hasil tes dan data hasil wawancara dari 2
subjek penelitian dengan kecenderungan gaya belajar kinestetik.
Tabel 4.5: Data Subjek dengan Gaya Belajar Kinestetik
Subjek Penelitian Gaya Belajar Hasil Tes
RMZ Kinestetik 80
RRF Kinestetik 75
Berdasarkan pada tabulasi data di atas, dapat diketahui bahwa
terdapat dua subjek yang mempunyai kecenderungan gaya belajar
kinestetik, yaitu RMZ dan RRF dengan memperoleh nilai secara
104
berturut-turut yaitu 80 dan 75. Sehingga dapat dinyatakan bahwa siswa
dengan gaya belajar kinestetik di kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu
mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika yang tinggi.
Berikut paparan data hasil tes dan data hasil wawancara dari kedua
subjek dengan gaya belajar kinestetik.
a. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Subjek RMZ dengan Gaya
Belajar Kinestetik
1) Soal Nomor 1
a) Understand
Berikut jawaban subjek RMZ pada tahap understand soal nomor 1.
Gambar 4.41. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek
RMZ
Gambar 4.41 di atas merupakan tahap understand yang
dilakukan oleh subjek RMZ pada saat mengerjakan soal nomor 1.
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa subjek RMZ memahami
masalah yang maksud pada soal nomor 1 dengan menuliskan yang
diketahui dari soal terebut. Subjek RMZ menuliskan yang diketahui
yaitu keliling persegi panjang 44 cm dan memisalkan panjang
dengan P dan lebar dengan L serta menuliskan yang ditanyakan
yaitu panjang dan lebar. Selain itu, subjek RMZ juga menuliskan
persamaan dari lebar persegi panjang berdasarkan masalah pada
105
soal nomor 1, yang menyatakan bahwa lebar persegi panjang 6 cm
lebih pendek dari panjangnya (L = P-6).
Cuplikan wawancara
P : Dari soal yang kita baca, apa yang bisa kita paham?
RMZ : Diketahui keliling persegi panjang empat puluh empat
sentimeter terus perkenalan lebar enam sentimeter sama
yang ditanyakan panjang dan lebar
P : Pada saat kita membaca itu, untuk memahaminya ada
kesulitan tidak?
RMZ : Tidak
P : Setelah kita memahami itu soalnya, apa yang kita lakukan
pada saat menjawab?
RMZ : Menulis yang diketahui dan yang ditanyakan
P : Bagaimana cara menuliskannya?
RMZ : Diketahui keliling empat puluh empat sentimeter, panjang,
lebar, baru yang ditanyakan panjang dan lebar
Berdasarkaan cuplikan wawancara di atas, subjek RMZ
dapat memahami masalah dan dapat menuliskan yang diketahui
dari soal nomor satu tanpa mendapat kesulitan seperti yang dapat
dilihat pada gambar 4.41.
b) Straregy
Berikut jawaban subjek RMZ pada tahap strategy soal nomor 1.
106
Gambar 4.42. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek RMZ
Gamber 4.42 di atas merupakan tahap strategy yang
dituliskan oleh subjek RMZ pada saat menegerjakan soal nomor 1.
Setelah menuliskan yang diketahui, subjek RMZ menuliskan rumus
keliling untuk mencari jawaban yang ditanyakan pada soal. Subjek
RMZ menuliskan keliling sama dengan dua kali panjang tambah
lebar (K = 2(P+L)). Setelah itu, subjek RMZ mensubtitusikan nilai
yang ditahui sebelumnya yaitu K = 44 sehinggan diperoleh 44
sama dengan dua kali panjang tambah lebar (44 = 2(P+L)).
Kemudian subjek RMZ menyederhanakannya dengan cara yang
tepat sehinga subjek memperoleh persamaan P+L = 22.
Cuplikan wawancara
P : Setelah itu apa lagi yang kita lakukan setelah menuliskan
yang diketahui?
RMZ : Penyelesaian
P : Bagaimana penyelesaiannya?
RMZ : Penyelesaian menulis rumus keliling dua di tambah, dua P
tambah L (2(p+L)).
P : Bagaimana kita tahu kalau rumusnya itu?
RMZ : Karena dari soal, dari soal menjelaskan rumus ee.. keliling.
Jumlah kelilingnya sudah ada.
107
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti
seperti pada cuplikan wawancara di atas, diperoleh bahwa subjek
RMZ menuliskan rencana penyelesaian terlebih dahulu sebelum
menyelesaikan soal nomor 1 seperti yang dapa dilihat pada gambar
4.42.
c) Solve
Berikut jawaban subjek RMZ pada tahap solve soal nomor 1.
Gambar 4.43. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek RMZ
Gambar 4.43 di atas merupakan tahap solve yang dituliskan
oleh subjek RMZ pada saat mengerjakan soal nomor 1. Pada tahap
ini, subjek RMZ menggunakan persamaan yang diperoleh pada
tahap strategy sebelumnya yaitu P+L = 22. Dapat dilihat pada
gambar 4.43 di atas subjek RMZ mensubtitusi persamaan L = P-6
pada persamaan P+L = 22 sehingga diperoleh persamaan P+(P-6) =
22. Setelah melakukan subtitusi dan menemukan persamaan baru,
subjek RMZ kemudian penyederhanakan persamaan tersbut dengan
tepat sehingga subjek RMZ memukan jawaban dari yang
ditanyakan pada soal nomor 1 yaitu P = 14 dan L = 8. Setelah itu,
subjek RMZ juga menuliskan kesimpulan dari jawaban yang
peroleh.
108
Cuplikan wawancara
P : Terus setelah itu, apa lagi yang kita lakukan?
RMZ : Penyelesaian, memasukkan semua nilai
P : Bagaimana caranya, langkah-langkah yang kita lakukan
disitu?
RMZ : Menulis rumus dulu, keliling sama dengan dua P tambah L
(2(P+L)) baru memasukkan nilai empat puluh empat sama
dengan dua P tambah L (44=2(P+L)). Lalu empat puluh
empat dibagi dua sama dengan P tambah L (44/2=P+L)
sama dengan dua puluh dua sama dengan P tambah L
(22=P+L) atau P tambah L sama dengan dua puluh dua
(P+L=22). Lalu P tambah P kurang enam sama dengan dua
puluh dua (P+P-6=22), dua P kurang enam sama dengan
dua pulu dua (2P-6=22) dua P sama dengan dua puluh dua
ditambah enam (2P=22+6) sama dengan dua puluh delapan
(28) dua P sama dengan dua puluh delapan (2P=28) P sama
dengan dua pulu delapan bagi dua (P=28/2) P sama dengan
empat belas (P=14). Lalu L sama dengan P kurang enam
(L=P-6) sama dengan empat belas dikurang enam sama
dengan delapan (=14-6=8)
P : Jadi setelag kita menyelesaikan tadi dengan langkah-
langkah itu, apakah ada kesulitan tadi pada saat kita
menjawab?
RMZ : Tidak ada
109
P : Setelah kita menjawab tadi, apa lagi yang kita lakukan?
RMZ : Kesimpulan
P : Apa itu kesimpulannya?
RMZ : Kesimpulannya, jadi panjangnya sama dengan empat belas
dan lebarnya sama dengan delapan
P : Pada saat menuliskan kesimpulan ada kesulitan tadi?
RMZ : Tidak
Berdasarkan cuplikan wawancar di atas, diperoleh bahwa
subjek RMZ menjawab soal berdasarkan pada pemecahan masalah
yang telah dituliskan sebelumnya tanpa mengdapatkan kendala.
Subjek RMZ juga menuliskan kesimpulan dari hasil akhir yang
diperoleh seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.43.
d) Look Back
Berikut jawaban subjek RMZ pada tahap look back soal nomor 1.
Gambar 4.44. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek
RMZ
Gambar 4.44 di atas merupakan tahap look back yang
dilakukan oleh subjek RMZ pada saat mengerjakan soal nomor 1.
Dapat dilihat pada gambar 4.44 tersebut, bahwa subjek RMZ tidak
menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti bahwa
subjek RMZ tidak melakukan tahap ini pada saat menyelesaiakan
soal nomor 1 sehingga subjek RMZ memperoleh skor 0.
110
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita menuliskan kesimpulan, apa lagi yang
dilakukan?
RMZ : Memeriksa ulang
P : Bagaimana cara ta periksa ulang?
RMZ : Baca kembali jawaban
P : Tidak dilakukan dengan pengecekan cara lain?
RMZ : Tidak
Berdasarkan cuplikan wawancara yang dilakukan di atas,
subjek RMZ menyatakan memeriksa kembali jawaban yang
diperoleh dengan membaca kembali, namun subjek RMZ tidak
mengecek kembali jawaban dengan prosedur matematika seperti
yang dapat dilihat pada gambar 4.44.
2) Soal Nomor 2
a) Understand
Berikut jawaban subjek RMZ pada tahap understand soal nomor 2.
Gambar 4.45. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek
RMZ
Gambar 4.45 di atas merupakan tahap understand yang
dituliskan oleh subjek RMZ pada proses menyelesaikan soal nomor
2. Dari gambar 4.45 tersebut dapat diketahui bahwa subjek RMZ
111
melakukan pemisalan untuk memudahkan dalam proses
penyelesaian. Subjek RMZ memisalkan umur ayah dengan x, umur
anak perempuan dengan y dan menuliskan persamaan selisih umur
ayah dan anak yaitu x-y = 26. Selain itu, subjek RMZ juga
menuliskan yang ditanyakan dari soal nomor 2 yaitu umur ayah dan
anak dua tahun yang akan datang.
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita membaca soal nomor dua, apa yang bisa kita
pahami?
RMZ : Selisih umur ayah dan anak perepuan dua puluh enam
tahun dan jumlah umur ayah dan anak lima tahun yang lalu
tiga puluh empat tahun. Lalu yang ditanyakan umur ayah
dan anak dua tahun yang akan datang
P : Apakah ada kesulitan pada saat berusaha memahami
maksud dari soal nomor dua?
RMZ : Menggelengkan kepala (tidak)
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil
bahwa subjek RMZ dapat memahami masalah dan menuliskan
yang diketahui serta dapat menuliskan yang ditanyakan dari soal
nomor dua tanpa mendapat kesulitan seperti yang dapat dilihat
pada ambar 4.45.
b) Straregy
Berikut jawaban subjek RMZ pada tahap strategy soal nomor 2.
112
Gambar 4.46. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek RMZ
Gambar 4.46 di atas merupakan tahap strategy yang
dituliskan oleh subjek RMZ pada proses penyeleseaian soal nomor
2. Dari gambar 4.46 di atas, dapat dilihat bahwa subjek RMZ
menuliskan perencenaan pemecahan masalah dengan menuliskan
tiga model matematika berdasarkan pada masalah yang dimaksud
pada soal nomor dua. Model matematika yang pertama subjek
RMZ menuliskan persamaan terhadap umur anak yaitu y = x-26.
Model matematika yang kedua, subjek RMZ menuliskan
persamaan jumlah umur ayah dan anak lima tahu yang lalu yaitu
x+y = 34. Dan model matematika yang ketiga adalah jumlah umur
ayah dan anak yang sekarang yaitu x+y = 44.
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita membaca soal dan memahaminya, apa lagi
yang kita lakukan?
RMZ : Menulis penyelesaian, diketahui umur ayah sama dengan x
umur anak sama dengan y, selisih umur anak dan ayah x
kurang y sama dengan dua puluh enam (x-y=26) tahun dan
113
ditanyakan umur ayah dan anak dua tahun yang akan
datang.
P : Okeh, tidak ada kesulitan pada saat menuliskan?
RMZ : Ndak
P : Setelah itu, apa lagi yang kita lakukan setelah menuliskan
yang diketahui?
RMZ : Penyelesaian, mulai model matematika
P : Bagaimana itu model matematikanya?
RMZ : Yang pertama x kurang y sama dengan dua puluh enam (x-
y=26), y sama dengan x kurang dua puluh enam (x=x-26).
Dua, lima tahun yang lalu x tambah y sama dengan tiga
puluh empat tahun (x+y=34), dan umur sekarang x tambah
y sama dengan tiga puluh empat tahun tambah sepuluh
(x+y=34+10) , x tambah y sama dengan empat puluh empat
(x+y=44) tahun
P : Setelah kita membuat modelnya, apakah ada kesulitan
pada saat membuat model matematikanya?
RMZ : Tidak
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil
bahwa subjek RMZ menuliskan rencana penyelesaian terlebih
dahulu sebelum menjawab soal nomor dua dengan menuliskan
model matematikanya seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.46
di atas.
114
c) Solve
Berikut jawaban subjek RMZ pada tahap solve soal nomor 2.
Gambar 4.47. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek RMZ
Gambar 4.47 di atas merupakan tahap solve yang tuliskan
oleh subjek RMZ pada proses penyelesaian soal nomor 2. Pada
gambar 4.47 dapat kita lihat bahwa subjek RMZ menggunakan
persamaan ketiga pada tahap strategy (x+y = 44) untuk menemukan
jawaban dari pertanyaan soal nomor 2. Subjek RMZ mensubtitusi
nilai y persamaan satu (y = x-26) ke persamaan tiga sehingga
diperoleh x+(x-26) = 44 untuk menemukan nilai x (umur ayah)
terlebih dahulu. Setelah menemukan nilai x yaitu x = 35 kemudian
subjek RMZ kembali menggunakan persamaan ketiga untuk
menemukan nilai y dengan mendubtitusi nilai x yang telah
ditemukan sebelumnya sehingga diperoleh y = 9. Subjek RMZ juga
menuliskan kesimpulan akhir dengan menambahkan 2 masing-
masing usia ayah dan anak sesuai yang ditanyakan pada soal yaitu
umur ayah dan anak dua tahun yang akan datang, sehingga
diperoleh umur ayah 37 tahun dan umur anak perempuanya 11
tahun.
115
Cuplikan wawancara
P : Apa lagi yang kita lakukan setelah itu?
RMZ : Penyelesaian, x sama dengan x tambah y sama dengan
empat puluh empat (x=x+y=44), x ditambah x kurang dua
puluh enam sama dengan empat puluh empat (x+x-26=44),
dua x dikurang dua puluh enam sama dengan empat puluh
empat (2x-26=44), dua x sama dengan empat puluh empat
ditambah dua puluh enam (2x=44+26), dua x sama dengan
tujuh puluh (2x=70), x sama dengan tujuh puluh dibagi dua
(x=70/2) , sama dengan tiga puluh lima. Lalu y sama
dengan x ditambah y sama dengan empat puluh empat
(y=x+y=44), tiga puluh lima ditambah y sama dengan
empat puluh empat (35+y=44), y sama dengan empat puluh
empat dikurang tiga puluh lima (y=44-35) y sama dengan
sembilan (y=9)
P : Ndak ada ji kesulitan ta pada saat kerja ki itu?
RMZ : Iye
P : Tapi yakin ji dengan jawaban yang diberikan toh!
RMZ : Mengangguk (iya)
P : Setelah itu, apakah kita menuliskan kesimpulan?
RMZ : Iya, kesimpulan
P : Bagaimana bentuk kesimpulannya?
RMZ : Jadi umur ayah itu tiga puluh tujuh tahun dan umur anak
sebelas tahun
116
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diketahui bahwa
subjek RMZ melakukan peyelesaian soal berdasarkan rencana
pemecahan masalah yang telah di tuliskan sebelumnya tanpa
mendapat kendala. Subjek RMZ juga menuliskan kesimpulan dari
jawaban akhir yang diperoleh seperti yang dapat dilihat pada
gambar 4.47.
d) Look Back
Berikut jawaban subjek RMZ pada tahap look back soal nomor 2.
Gambar 4.48. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek
RMZ
Gambar 4.48 merupakan tahap look back yang dituliskan
oleh subjek RMZ pada proses penyelesaian soal nomor 2. Dari
gambar 4.48 tersebut diatas, dapat diketahui bahwa subjek RMZ
tidak menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti
bahwa subjek RMZ tidak melakukan tahap ini pada saat
menyelesaiakan soal nomor 2 sehingga subjek RMZ memperoleh
skor 0.
Cuplikan wawancara
P : Apakah yakin seperti itu jawabannya?
RMZ : Pertama, sempat ada kekeliruan. Lalu mengulang (cek
kembali)
P : Bagaimana cara ta cek kembali?
RMZ : Membaca kembali soal, lalu mengerjakan ulang
117
P : Tidak dikerjakan dengan pengerjaan cara lain?
RMZ : Tidak
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, subjek RMZ
melakukan pengecekan ulang terhadap jawaban yang diperoleh
dengan mengamati kembali. Kemudian subjek RMZ mendapati
kekeliruan pada jawaban sehingga subjek RMZ melakukan
perbaikan. Namun subjek RMZ tidak melakukan pengecekan ulang
jawaban menggunakan prosedur matematika seperti yang dapat
dilihat pada gambar 4.48.
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil pengerjaan soal oleh
subjek RMZ pada soal nomor satu dan dua, dapat dinyatakan bahwa
subjek RMZ memenuhi empat langkah pemecahan masalah matematika
menurut teori Polya. Walaupun demikian, subjek RMZ tidak
mendapatkan nilai sempurna karena sumbjek RMZ tidak menuliskan
langkah pengecekan ulang jawaban dengan prosedur matematika dari
kedua soal tersebut. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 12 dan
rekaman wawancara terhadap subjek RMZ dapat diakses pada
https://bit.ly/RekamanWawancaraSubjekRMZ.
b. Data Hasil Tes dan Data Hasil Wawancara Subjek RRF dengan Gaya
Belajar Kinestetik
1) Soal Nomor 1
a) Understand
Berikut jawaban subjek RRF pada tahap understand soal nomor 1.
118
Gambar 4.49. Tahap Understand Soal Nomor 1 oleh Subjek
RRF
Gambar 4.49 di atas merupakan tahap understand yang
dilakukan oleh subjek RRF pada saat mengerjakan soal nomor 1.
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa subjek RRF memahami
masalah yang maksud pada soal nomor 1 dengan menuliskan yang
diketahui dari soal terebut. Subjek RRF menuliskan yang diketahui
yaitu keliling persegi panjang 44 cm dan memisalkan panjang
dengan P dan lebar dengan L serta menuliskan yang ditanyakan
yaitu panjang dan lebar. Selain itu, subjek RRF juga menuliskan
persamaan dari lebar persegi panjang berdasarkan masalah pada
soal nomor 1, yang menyatakan bahwa lebar persegi panjang 6 cm
lebih pendek dari panjangnya (L = P-6).
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita baca tadi soal nomor satu ini, apa yang bisa
kita paham dari soal tersebut?
RRF : Kelilingnya sama dengan empat-puluh empat sentimeter,
dan lebarnya lebih pendek daripada panjangnya darilah
panjang dan lebar dari persegi panjang tersebut
P : Ada kesulitan pada saat memahai soalnya?
RRF : Tidak
P : Berapa kali dibaca baru bisa paham?
119
RRF : Dua
P : Setelah kita baca soalnya dan memahami, apa yang kita
lakukan di lembar jawaban?
RRF : Menulis rumus, dan melakukan penyelesaian
P : Yang diketahui ndak ditulis?
RRF : Ditulis
P : Bagaimana bentuk jawaban ta tadi disitu?
RRF : Diketahui keliling sama dengan empat puluh empat
sentimeter, dan lebarnya enam sentimeter lebih pendek dari
panjangnya, ditanyakan, carilah panjang dan lebar dari
persegi panjang tersebut
P : Ada kesulitan pada saat menuliskan itu?
RRF : Tidak ji
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil
bahwa subjek RRF memahami masalah dan dapat menuliskan yang
diketahui dari soal nomor satu tanpa mendapat kesulitan seperti
yang dapat dilihat pada gambar 4.49 di atas.
b) Straregy
Berikut jawaban subjek RRF pada tahap strategy soal nomor 1.
Gambar 4.50. Tahap Strategy Soal Nomor 1 oleh Subjek RRF
120
Gamber 4.50 di atas merupakan tahap strategy yang
dituliskan oleh subjek RRF pada saat menegerjakan soal nomor 1.
Setelah menuliskan yang diketahui, subjek RRF menuliskan rumus
keliling untuk mencari jawaban yang ditanyakan pada soal. Subjek
RRF menuliskan keliling sama dengan dua kali panjang tambah
lebar (K = 2(P+L)). Setelah itu, subjek mensubtitusi yang diketahui
nilai yang ditahui sebelumnya yaitu K = 44 sehinggan diperoleh 44
sama dengan dua kali panjang tambah lebar (44 = 2(P+L)).
Kemudian subjek RRF menyederhanakannya dengan cara yang
tepat sehinga subjek memperoleh persamaan P+L = 22.
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita menuliskan, memahami soalnya, apa lagi yang
kita lakukan?
RRF : Menulis rumus
P : Rumusnya seperti apa?
RRF : Dua kali P tambah L (2(P+L))
P : Itu rumus apa?
RRF : Keliling
P : Kenapa kita bisa yakin kalau itu rumusnya?
RRF : Karena yang diketahui adalah keliling
P : Setelah kita menuliskan rumusnya itu, rencana
penyelesaiannya, apa lagi yang kita lakukan?
RRF : Mencari panjang dan lebar
121
Berdasakan cuplikan wawancara di atas, diperoleh hasil
bahwa subjek RRF menuliskan rencana penyelesaian terlebih
dahulu sebelum menjawab soal nomor dua dengan menuliskan
rumus seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.50.
c) Solve
Berikut jawaban subjek RRF pada tahap solve soal nomor 1.
Gambar 4.51. Tahap Solve Soal Nomor 1 oleh Subjek RRF
Gambar 4.51 di atas merupakan tahap solve yang dituliskan
oleh subjek RRF pada saat mengerjakan soal nomor 1. Pada tahap
ini, subjek RRF menggunakan persamaan yang diperoleh pada
tahap strategy sebelumnya yaitu P+L = 22. Dapat kita lihat pada
gambar 4.51 di atas subjek RRF mensubtitusi persamaan L = P-6
pada persamaan P+L = 22 sehingga diperoleh persamaan P+(P-6) =
22. Setelah melakukan subtitusi dan menemukan persamaan baru,
subjek RRF kemudian penyederhanakan persamaan tersbut dengan
tepat sehingga subjek RRF memukan jawaban dari yang ditanyakan
pada soal nomor 1 yaitu P = 14 dan L = 8. Setelah itu, subjek RRF
juga menuliskan kesimpulan dari jawaban yang peroleh.
122
Cuplikan wawancara
P : Bagaimana langkah-langkah ta pada saat mencari panjang
dan lebar itu?
RRF : Melakukan penjumlahan panjang dan lebar sesuai pada
rumus
P : Apakah jawaban yang kita berikan terakhir itu disitu,
yakin jaki dengan jawaban ta?
RRF : Ndak terlalu
P : Tapi sampai selesai ji kita kerja
RRF : Iye
P : Setelah selesai kita kerja soal nomor satu itu, apa yang kita
lakukan terakhir
RRF : Mengamati
P : Ada kesimpulan tadi kita tulis?
RRF : Tidak ada, ndak kayanya (ragu)
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh bahwa
subjek RRF melakukan penyelesaian masalah berdasarkan pada
rencana penyelesaian yang telah dituliskan terlebih dahulu.
d) Look Back
Berikut jawaban subjek RRF pada tahap look back soal nomor 1.
Gambar 4.52. Tahap Look Back Soal Nomor 1 oleh Subjek
RRF
123
Gambar 4.52 di atas merupakan tahap look back yang
dilakukan oleh subjek RRF pada saat mengerjakan soal nomor 1.
Dapat dilihat pada gambar 4.52 tersebut, bahwa subjek RRF tidak
menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti bahwa
subjek RRF tidak melakukan tahap ini pada saat menyelesaiakan
soal nomor 1 sehingga subjek RRF memperoleh skor 0.
Cuplikan wawancara
P : Setelah itu di cek kembali tidak?
RRF : Di cek
P : Dengan cara?
RRF : Mengamati rumus dan jawabanya
P : Tidak dilakukan dengan cara lain?
RRF : Ndak
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh bahwa
subjek RRF melakukan pengecekan ulang terhadap jawaban yang
diperoleh dengan cara mengamati namun tidak melakukan
pengecekan ulang jawaban dengan prosedur matematika seperti
yang dapat dilihat pada gambar 4.52.
2) Soal Nomor 2
a) Understand
Berikut jawaban subjek RRF pada tahap understand soal nomor 2.
Gambar 4.53. Tahap Understand Soal Nomor 2 oleh Subjek
RRF
124
Gambar 4.53 di atas merupakan tahap understand yang
dituliskan oleh subjek RRF pada proses menyelesaikan soal nomor
2. Dari gambar 4.53 tersebut dapat diketahui bahwa subjek RRF
melakukan pemisalan untuk memudahkan dalam proses
penyelesaian. Subjek RRF memisalkan umur ayah dengan x, umur
anak perempuan dengan y dan menuliskan persamaan selisih umur
ayah dan anak yaitu x-y = 26. Selain itu, subjek RRF juga
menuliskan yang ditanyakan dari soal nomor 2 yaitu umur ayah dan
anak dua tahun yang akan datang.
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita baca soal, apa yang bisa kita pahami?
RRF : Selisihnya dua puluh enam tahun, dan sedangkan umur
lima tahun yang lalu keduanya adalah tiga puluh empat
tahun, dan hitunglah umur ayah dan anak perempuanya dua
tahun yang akan datang
P : Ada kesulitan tidak pada saat memahami soalnya?
RRF : Ada
P : Dibagian mana kita merasa sulit?
RRF : Ini kaya selisih ini sama ini, (sambil menunjuk soal di
seslisih dan umur keduanya)
P : Berapa kali kita baca tadi itu baru bisa paham?
RRF : Tiga
P : Setelah itu, apa yang kita lakukan?
RRF : Menulis diketahui, yang ditanyakan
125
P : Ada kesulitan pada saat menuliskan yang diketahui?
RRF : Ada, sama pad a saat membaca
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, diperoleh bahwa
subjek RRF dapat memahami masalah dan dapat menuliskan yang
diketahui dari doal nomor dua, seperti yang dapat dilihat pada
gambar 4.53. Walau pun subjek RRF sempat mengalami kesulitan
pada saat memahami selisih, namun setelah dibaca berulang
sebanyak tiga kali, akhirnya subjek RRF dapat memahaminya.
b) Straregy
Berikut jawaban subjek RRF pada tahap strategy soal nomor 2.
Gambar 4.54. Tahap Strategy Soal Nomor 2 oleh Subjek RRF
Gambar 4.54 di atas merupakan tahap strategy yang
dituliskan oleh subjek RRF pada proses penyeleseaian soal nomor
2. Dari gambar 4.54 di atas, dapat dilihat bahwa subjek RRF
menuliskan perencenaan pemecahan masalah dengan menuliskan
tiga model matematika berdasarkan pada masalah yang dimaksud
pada soal nomor dua. Model matematika yang pertama subjek RRF
menuliskan persamaan terhadap umur anak yaitu y = x-26. Model
matematika yang kedua, subjek RRF menuliskan persamaan jumlah
umur ayah dan anak lima tahu yang lalu yaitu x+y = 34. Dan model
matematika yang ketiga adalah jumlah umur ayah dan anak yang
126
sekarang. Namun pada model matematika yang ketiga ini subjek
RRF keliru dalam membuat modelnya, model yang harusnya yaitu
x+y = 44 tetapi subjek RRF menuliskan x+y = 38.
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita menuliskan yang diketahui, apa lagi yang kita
lakukan?
RRF : Menulis model matematikanya,
P : Ada berapa model yang kita buat?
RRF : Tiga
P : Apa-apa itu modelnya?
RRF : Selisih, sama umur lima tahun yang lalu, sama umur lima
tahun yang sekarang
P : Setelah itu, apa lagi yang kita lakukan?
RRF : Em.. menulis rumus, ee ayah sama dengan x dan anak
perempuannya y, dan selisihnya dua puluh enam tahun
Berdasarkan cuplikan wawancara di atas, setelah
memahami masalah pada soal, subjek RRF menuliskan rencana
penyelesaian masalah terlebih dahulu dengan menuliskan model
matematikanya sebelum mengerjakan soal tersebut, seperti yang
dapat dilihat pada gambar 4.54 di atas.
c) Solve
Berikut jawaban subjek RRF pada tahap solve soal nomor 2.
127
Gambar 4.55. Tahap Solve Soal Nomor 2 oleh Subjek RRF
Gambar 4.55 di atas merupakan tahap solve yang tuliskan
oleh subjek RRF pada proses penyelesaian soal nomor 2. Pada
gambar 4.55 dapat kita lihat bahwa subjek RRF menggunakan
persamaan ketiga pada tahap strategy (x+y = 44) untuk menemukan
jawaban dari pertanyaan soal nomor 2. Subjek RRF mensubtitusi
nilai y persamaan satu (y = x-26) ke persamaan tiga sehingga
diperoleh x+(x-26) = 38 untuk menemukan nilai x (umur ayah)
terlebih dahulu. Setelah menemukan nilai x yaitu x = 33 kemudian
subjek RRF kembali menggunakan persamaan ketiga untuk
menemukan nilai y dengan mendubtitusi nilai x yang telah
ditemukan sebelumnya sehingga diperoleh y = 6. Subjek RRF juga
menuliskan kesimpulan akhir dengan menambahkan 2 masing-
masing usia ayah dan anak sesuai yang ditanyakan pada soal yaitu
umur ayah dan anak dua tahun yang akan datang, sehingga
diperoleh umur ayah 34 tahun dan umur anak perempuanya 8
tahun. Namun jawaban akhir yang diperoleh subjek RRF tidak
tepat dikarenakan kesalahan sebelumnya pada tahap strategy
128
sehingga subjek RRF mensubtitusi nilai dari persamaan yang leiru
dan mempengaruhi hasil akhir yang diperoleh.
Cuplikan wawancara
P : Pada saat sudah mi ditulis modelnya, apa dulu yang kita
cari?
RRF : Ee, ayah (x)
P : Yakin jaki dengan itu jawabannya?
RRF : Ndak terlalu
P : Setelah itu, mencari umur ayah, apa lagi yang kita cari?
RRF : Mencari umur anak perempuannya
P : Berapa yang kita dapat?
RRF : Delapan
P : Ada kesimpulan yang kita tulis?
RRF : Umur ayah dan anak, itu ji saja, uur anak 8 tahun, dan
ayah 34 (tidak yakin)
Berdasarkan cuplikin wawancara di atas, diperoleh bahwa
subjek RRF menyelesaikan soal nomor dua berdasarkan pada
rencana penyelesaian yang telah dituliskan sebelumnya dengan
menentukan umur ayah terlebih dahulu. Subjek RRF juga
menuliskan kesimpulan dari hasil akhir yang diperoleh seperti yang
dapat dilihat pada gambar 4.55.
d) Look Back
Berikut jawaban subjek RRF pada tahap look back soal nomor 2.
129
Gambar 4.56. Tahap Look Back Soal Nomor 2 oleh Subjek
RRF
Gambar 4.56 merupakan tahap look back yang dituliskan
oleh subjek RRF pada proses penyelesaian soal nomor 2. Dari
gambar 4.56 tersebut diatas, dapat diketahui bahwa subjek RRF
tidak menuliskan apapun pada tahap look back ini, yang berarti
bahwa subjek RRF tidak melakukan tahap ini pada saat
menyelesaiakan soal nomor 2 sehingga subjek RRF memperoleh
skor 0.
Cuplikan wawancara
P : Setelah kita tuliskan jawaban akhir dari nomir dua itu, apa
yang kita lakukan, apakah di cek kembali jawabannya?
RRF : Tidak
P : Kenapa ndak dicek?
RRF : Ragu-ragu
P : Tidak dilakukan juga pengecekan dengan cara lain?
RRF : Tidak
Berdasarkan cuplikan wawncara di atas terhadap subjek
RRF diperoleh bahwa subjek RRF tidak melakukan pengecekan
ulang terhadap jawaban yang diperoleh baik dengan mengamati
kembali maupun denga mengecek melalui prosedur matematika,
seperti yang dapat kita lihat pada gambar 4.56.
130
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil pengerjaan soal oleh
subjek RRF pada soal nomor satu, dapat dinyatakan bahwa subjek
RMZ memenuhi empat langkah pemecahan masalah matematika
menurut teori Polya, sedangkan pada pemecahan masalah soal nomor
dua, subjek RRF tidak memenuhi langkah-langkah pemecahan
masalah menurut Poya. Ini karenakan subjek RRF tidak mengecek
kembali jawaban pada soal nomor dua setelah menemukan hasil
akhirnya. Oleh sebab itu, subjek RRF meberikan hasil akhir yang
kurang tepat pada soal nomor dua. Kesalahan yang dilakukan oleh
subjek RRF terdapat pada tahap strategy soal nomor dua, yang mana
subjek RRF salah dalam menghitung jumlah umur ayah dan anak
perempuanya yang sekaran. Hasil wawancara dapat dilihat pada
lampiran 12 dan rekaman wawancara terhadap subjek RRF dapat
diakses pada https://bit.ly/RekamanWawancaraSubjekRRF.
C. Triangulasi Data
Setelah peneliti mengumpulkan data-data penelitian dan melakukan
analisis terhadap data yang diperoleh, selanjutnya peneliti melakukan
pengujian keabsahan data dengan menggunakan cara triangulasi teknik, yaitu
membandingkan antara data hasil tes dan data hasil wawancara. Berikut ini
triangulasi teknik yang dilakukan peneliti.
1. Triangulasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas
XI Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Visual
Triangulasi hasil data yang diperoleh dari hasil tes dan wawancara
terhadap subjek dengan gaya belajar visual sebagai berikut.
131
Tabel 4.6: Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Subjek dengan Gaya Belajar Visual
pada Soal No. 1
Indikator Hasil Tes Hasil Wawancara
Subjek AW
Understand Menuliskan hal-hal yang
diketahui pada soal dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali hal-hal yang
diketahui dengan benar
Strategy Menuliskan rencana
pemecahan masalah dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali rencana
pemecahan dengan benar
Solve Menyelesiakan soal dengan
benar berdasarkan rencan
penyelesian yang dituliskan
Dapat menceritakan
kembali proses
penyelesaian soal dengan
benar
Look Back Tidak menuliskan
penyelesaian dengan cara
lain
Melakukan pengecekan
dengan cara membaca
ulang
Subjek MPS
Understand Menuliskan hal-hal yang
diketahui pada soal dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali hal-hal yang
diketahui dengan benar
Strategy Menuliskan rencana
pemecahan masalah dengan
kurang benar
Dapat menceritakan
kembali rencana
pemecahan dengan
kurang benar
Solve Menyelesiakan soal dengan
benar berdasarkan rencan
penyelesian yang dituliskan
Dapat menceritakan
kembali proses
penyelesaian soal dengan
benar
Look Back Tidak menuliskan
penyelesaian dengan cara
Melakukan pengecekan
dengan cara membaca
132
lain ulang
Subjek PAD
Understand Menuliskan hal-hal yang
diketahui pada soal dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali hal-hal yang
diketahui dengan benar
Strategy Menuliskan rencana
pemecahan masalah dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali rencana
pemecahan dengan benar
Solve Menyelesiakan soal dengan
benar berdasarkan rencan
penyelesian yang dituliskan
Dapat menceritakan
kembali proses
penyelesaian soal dengan
benar
Look Back Tidak menuliskan
penyelesaian dengan cara
lain
Melakukan pengecekan
dengan cara membaca
ulang
Berdasarkan tabulasi triangulasi data pada tabel 4.6 di atas diperoleh
bahwa dari ketiga subjek penelitian dengan gaya belajar visual yaitu AW,
MPS dan PAD memenuhi empat tahap pemecahan masalah berdasarkan
teori Polya pada soal nomor 1 ini. Walaupun pada kenyataannya tidak ada
siswa yang melakukan cara matematis pada tahap look back atau tahap
memeriksa atau mengecek kembali jawaban. Pada tahap ini, semua subjek
yang belajar dengan gaya visual hanya mengecek kembali jawaban dengan
membaca ulang kembali hasil pengerjaan yang telah dilakukan. Pada soal
nomor 1 ini, subjek MPS melakukan kesalahan pada saat menjawab
khususnya pada tahap strategy sehingga berpengaruh terhadap hasil nilai tes
yang diperoleh oleh subjek MPS.
133
Tabel 4.7: Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Subjek dengan Gaya Belajar Visual
pada Soal No. 2
Indikator Hasil Tes Hasil Wawancara
Subjek AW
Understand Menuliskan hal-hal yang
diketahui pada soal dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali hal-hal yang
diketahui dengan benar
Strategy Menuliskan rencana
pemecahan masalah dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali rencana
pemecahan dengan benar
Solve Menyelesiakan soal dengan
benar berdasarkan rencan
penyelesian yang dituliskan
Dapat menceritakan
kembali proses
penyelesaian soal dengan
benar
Look Back Tidak menuliskan
penyelesaian dengan cara
lain
Melakukan pengecekan
dengan cara membaca
ulang
Subjek MPS
Understand Menuliskan hal-hal yang
diketahui pada soal dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali hal-hal yang
diketahui dengan benar
Strategy Menuliskan rencana
pemecahan masalah dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali rencana
pemecahan dengan benar
Solve Menyelesiakan soal dengan
benar berdasarkan rencan
penyelesian yang dituliskan
Dapat menceritakan
kembali proses
penyelesaian soal dengan
benar
Look Back Tidak menuliskan
penyelesaian dengan cara
lain
Melakukan pengecekan
dengan cara membaca
ulang
134
Subjek PAD
Understand Menuliskan hal-hal yang
diketahui pada soal dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali hal-hal yang
diketahui dengan benar
Strategy Menuliskan rencana
pemecahan masalah dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali rencana
pemecahan dengan benar
Solve Menyelesiakan soal dengan
kurang benar berdasarkan
rencan penyelesian yang
dituliskan
Dapat menceritakan
kembali proses
penyelesaian soal dengan
benar
Look Back Tidak menuliskan
penyelesaian dengan cara
lain
Melakukan pengecekan
dengan cara membaca
ulang
Sama dengan soal nomor 1, berdasarkan tabulasi triangulasi data
pada tabel 4.7 di atas diperoleh bahwa dari ketiga subjek penelitian dengan
gaya belajar visual memenuhi empat tahap pemecahan masalah berdasarkan
teori Polya pada soal nomor 2 ini. Walaupun pada kenyataannya tidak ada
siswa yang melakukan cara matematis pada tahap look back atau tahap
memeriksa atau mengecek kembali jawaban. Pada tahap ini, semua subjek
yang belajar dengan gaya visual hanya mengecek kembali jawaban dengan
membaca ulang kembali hasil pengerjaan yang telah dilakukan. Pada soal
nomor dua ini, subjek PAD melakukan kesalahan pada saat menjawab
khususnya pada tahap solve.
135
2. Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Auditori
Triangulasi hasil data yang diperoleh dari hasil tes dan wawancara
terhadap subjek dengan gaya belajar auditori sebagai berikut.
Tabel 4.8: Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Subjek dengan Gaya Belajar Auditori
pada Soal No. 1
Indikator Hasil Tes Hasil Wawancara
Subjek ANM
Understand Menuliskan hal-hal yang
diketahui pada soal dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali hal-hal yang
diketahui dengan benar
Strategy Menuliskan rencana
pemecahan masalah dengan
kurang tepat
Tidak dapat menceritakan
rencana pemecahan
dengan tepat
Solve Menyelesiakan soal dengan
kurang tepat
Dapat menceritakan
kembali proses
penyelesaian soal dengan
benar
Look Back menuliskan penyelesaian
dengan cara lain
Tidak melakukan
pengecekan ulang
Subjek ET
Understand Menuliskan hal-hal yang
diketahui pada soal dengan
kurang tepat
Dapat menceritakan
kembali hal-hal yang
diketahui dengan benar
Strategy Menuliskan rencana
pemecahan masalah dengan
kurang tepat
Dapat menceritakan
kembali rencana
pemecahan dengan benar
Solve Menyelesiakan soal dengan
kurang benar berdasarkan
rencan penyelesian yang
Dapat menceritakan
kembali proses
penyelesaian soal dengan
136
dituliskan benar
Look Back Tidak menuliskan
penyelesaian dengan cara
lain
Tidak melakukan
pengecekan ulang
jawaban
Berdasarkan tabulasi triangulasi data pada tabel 4.8 di atas diperoleh
bahwa dari kedua subjek penelitian dengan gaya belajar auditori tersebut,
tidak ada yang memenuhi empat tahap pemecahan masalah berdasarkan
teori Polya pada soal nomor 1 ini. Pada pengerjaan soal nomor 2 ini, subjek
dengan gaya belajar auditori melakukan beberapa kesalahan pada saat
menjawab, seperti pada tahap strategy subjek ANM dan ET menjawab
dengan jawaban yang kurang tepat serta kedua sabjek yaitu ANM dan ET
memberikan jawaban yang kurang tepat pada tahap solve.
Tabel 4.9: Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Subjek dengan Gaya Belajar Auditori
pada Soal No. 2
Indikator Hasil Tes Hasil Wawancara
Subjek ANM
Understand Menuliskan hal-hal yang
diketahui pada soal dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali hal-hal yang
diketahui dengan benar
Strategy Menuliskan rencana
pemecahan masalah dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali rencana
pemecahan dengan benar
Solve Menyelesiakan soal dengan
kurang tepat berdasarkan
rencan penyelesian yang
dituliskan
Dapat menceritakan
kembali proses
penyelesaian soal dan
kurang yakin dengan hasil
yang diperoleh
Look Back Tidak menuliskan Melakukan pengecekan
137
penyelesaian dengan cara
lain
dengan cara membaca
ulang
Subjek ET
Understand Menuliskan hal-hal yang
diketahui pada soal dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali hal-hal yang
diketahui dengan benar
Strategy Menuliskan rencana
pemecahan masalah dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali rencana
pemecahan dengan benar
Solve Menyelesiakan soal dengan
benar berdasarkan rencan
penyelesian yang dituliskan
Dapat menceritakan
kembali proses
penyelesaian soal dengan
benar
Look Back Tidak menuliskan
penyelesaian dengan cara
lain
Tidak melakukan
pengecekan ulang
jawaban
Berdasarkan tabulasi triangulasi data pada tabel 4.9 di atas diperoleh
bahwa dari kedua subjek penelitian dengan gaya belajar auditori tersebut,
hanya subjek ANM yang memenuhi empat tahap pemecahan masalah
berdasarkan teori Polya pada soal nomor 2 ini. Sedangkan subjek ET hanya
memenuhi tiga tahapan pemecahan masalah, dimana subjek ET tidak
melakukan pengecekan kembali terhadap jawaban yang diperoleh. Pada
pengerjaan soal nomor 2 ini, subjek ANM melakukan kesalahan pada saat
menjawab pada tahap strategy.
3. Triangulasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas
XI Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Kinestetik
Triangulasi hasil data yang diperoleh dari hasil tes dan wawancara
terhadap subjek dengan gaya belajar kinestetik sebagai berikut.
138
Tabel 4.10: Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Subjek dengan Gaya Belajar Kinestetik
pada Soal No. 1
Indikator Hasil Tes Hasil Wawancara
Subjek RMZ
Understand Menuliskan hal-hal yang
diketahui pada soal dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali hal-hal yang
diketahui dengan benar
Strategy Menuliskan rencana
pemecahan masalah dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali rencana
pemecahan dengan benar
Solve Menyelesiakan soal dengan
benar berdasarkan rencan
penyelesian yang dituliskan
Dapat menceritakan
kembali proses
penyelesaian soal dengan
benar
Look Back Tidak menuliskan
penyelesaian dengan cara
lain
Melakukan pengecekan
dengan cara membaca
ulang
Subjek RRF
Understand Menuliskan hal-hal yang
diketahui pada soal dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali hal-hal yang
diketahui dengan benar
Strategy Menuliskan rencana
pemecahan masalah dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali rencana
pemecahan dengan benar
Solve Menyelesiakan soal dengan
benar berdasarkan rencan
penyelesian yang dituliskan
Dapat menceritakan
kembali proses
penyelesaian soal dengan
benar
Look Back Tidak menuliskan
penyelesaian dengan cara
lain
Melakukan pengecekan
dengan cara membaca
ulang
139
Berdasarkan tabulasi triangulasi data pada tabel 4.10 di atas
diperoleh bahwa dari ketiga subjek penelitian dengan gaya belajar kinestetik
yaitu RMZ dan RRF memenuhi empat tahap pemecahan masalah
berdasarkan teori Polya pada soal nomor 1 ini. Walaupun pada
kenyataannya tidak ada siswa yang melakukan cara matematis pada tahap
look back atau tahap memeriksa atau mengecek kembali jawaban. Pada
tahap ini, semua subjek yang belajar dengan gaya kinestetik hanya
mengecek kembali jawaban dengan membaca ulang kembali hasil
pengerjaan yang telah dilakukan.
Tabel 4.11: Triangulasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Subjek dengan Gaya Belajar Kinestetik
pada Soal No. 2
Indikator Hasil Tes Hasil Wawancara
Subjek RMZ
Understand Menuliskan hal-hal yang
diketahui pada soal dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali hal-hal yang
diketahui dengan benar
Strategy Menuliskan rencana
pemecahan masalah dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali rencana
pemecahan dengan benar
Solve Menyelesiakan soal dengan
benar berdasarkan rencan
penyelesian yang dituliskan
Dapat menceritakan
kembali proses
penyelesaian soal dengan
benar
Look Back Tidak menuliskan
penyelesaian dengan cara
lain
Melakukan pengecekan
dengan cara membaca
ulang
Subjek RRF
Understand Menuliskan hal-hal yang Dapat menceritakan
140
diketahui pada soal dengan
benar
kembali hal-hal yang
diketahui dengan benar
Strategy Menuliskan rencana
pemecahan masalah dengan
benar
Dapat menceritakan
kembali rencana
pemecahan dengan benar
Solve Menyelesiakan soal dengan
kurang tepat berdasarkan
rencana pemecahan yang
dituliskan sebelumnnya
Dapat menceritakan
kembali proses
penyelesaian soal dengan
benar
Look Back Tidak menuliskan
penyelesaian dengan cara
lain
Tidak melakukan
pengecekan ulang
jawaban
Berdasarkan tabulasi triangulasi data pada tabel 4.11 di atas
diperoleh bahwa dari ketiga subjek penelitian dengan gaya belajar kinesteti
hanya subjek RMZ yang memenuhi empat tahap pemecahan masalah
berdasarkan teori Polya pada soal nomor 2 ini. Walaupun pada
kenyataannya tidak ada siswa yang melakukan cara matematis pada tahap
look back atau tahap memeriksa atau mengecek kembali jawaban tapi
subjek RMZ tetap melakukan pengecekan dengan membaca ulang hasil
jawaban. Pada soal nomor 2 ini, subjek RRF tidak memnuhi tahapan
pemecahan masalah menurut teori Polya, dimana subjek RRF tidak
mengecek kembali hasil jawaban yang diperoleh, baik mengecek dengan
cara lain maupun membaca ulang jawaban. Pada soal nomor dua ini juga
subjek RRF melakukan kesalahan pada saat menjawab khususnya pada
tahap solve.
141
D. Pembahasan
1. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XI
Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Visual, Auditori dan
Kinestetik
a. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XI
Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Visual
1) Subjek AW
Subjek AW memperoleh skor 16 pada tes pemecahan masalah
matematika dengan nilai 80. Nilai tersebut menggolongkan subjek
AW berada pada kemampuan pemecahan masalah yang tinggi.
Kesalahan yang dilakukan oleh subjek AW pada saat menjawab kedua
soal pemecahan masalah yang disajikan, yaitu subjek AW tidak
melakukan pengecekan terhadap hasil jawaban yang peroleh dengan
prosedur matematis sehingga mengurangi skor yang diperoleh. Subjek
AW sempat menghadapi kesulitan pada saat menjawab soal nomor 1,
yang mana subjek AW sempat bingung menentukan rumus yang akan
digunakan untuk menjawab permasalah. Walaupun demikian, subjek
AW tetap mampu menyelesaikan soal dengan baik.
2) Subjek MPS
Subjek AW memperoleh skor 15 pada tes pemecahan masalah
matematika dengan nilai 75. Nilai tersebut menggolongkan subjek
MPS berada pada kemampuan pemecahan masalah yang tinggi.
Kesalahan yang dilakukan oleh subjek MPS pada saat menjawab soal
pemecahan masalah sama dengan subjek AW yaitu, dari kedua soal,
142
subjek MPS tidak melakukan pengecekan terhadap hasil jawaban yang
peroleh dengan prosedur matematis sehingga mengurangi skor yang
diperoleh, namun tetap melakukan pengecekan dengan membaca
ulang jawaban yang diperoleh. Kesalahan lain yang dilakukan oleh
subjek MPS yaitu pada saat menjawab soal nomor 1, yang mana
subjek MPS tidak menuliskan rencana penyelesaian atau pada tahap
strategy secara lengkap sehingga berpengaruh terhadap pemerolehan
skor.
3) Subjek PAD
Subjek AW memperoleh skor 15 pada tes pemecahan masalah
matematika dengan nilai 75. Nilai tersebut menggolongkan subjek
PAD berada pada kemampuan pemecahan masalah yang tinggi.
Kesalahan yang dilakukan oleh subjek PAD pada saat menjawab
kedua soal pemecahan masalah yaitu, subjek PAD tidak melakukan
pengecekan terhadap hasil jawaban yang peroleh dengan prosedur
matematis sehingga mengurangi skor yang diperoleh, namun tetap
melakukan pengecekan dengan membaca ulang jawaban yang
diperoleh. Kesalahan lain yang dilakukan oleh subjek PAD yaitu pada
saat menjawab soal nomor 2, yang mana subjek PAD kurang tepat
dalam menuliskan penyelesaian soal sehingga berpengaruh terhadap
pemerolehan skor. Dalam menjawab, subjek PAD menghadapi
beberapa kendala dalam mneyelesaikan soal nomor 2 tepatnya pada
tahap solve.
143
Ketiga subjek dengan gaya belajar visual yaitu AW, MPS dan
PAD dalam menjawab permasalah pada soal nomor satu dan dua
memulai dengan memahami poin-poin yang dipaham pada soal. Setelah
memahami maksud dari soal, subjek AW, MPS dan PAD menuliskan
yang diketahui dan yang ditanyakan dengan memisalkan atau
memodelkannya dalam bentuk model matematika. Setelah itu, ketiga
subjek tersebut menyelesaikan masalah dengan berdasarkan pada
rencana penyelesaian yang telah dituliskan sebelumnya. Walaupun tidak
terdapat subjek yang menuliskan pengecekan jawaban dengan prosedur
matematis tetapi ketiga subjek tetap mengecek jawaban yang diperoleh
dengan membaca kembali.
b. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XI
Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Auditori
1) Subjek ANM
Subjek AW memperoleh skor 13 pada tes pemecahan masalah
matematika dengan nilai 65. Nilai tersebut menggolongkan subjek
ANM berada pada kemampuan pemecahan masalah yang sedang.
Kesalahan yang dilakukan oleh subjek ANM pada saat menjawab kedua
soal pemecahan masalah yang disajikan yaitu, subjek ANM tidak
melakukan pengecekan terhadap hasil jawaban yang peroleh dengan
prosedur matematis sehingga mengurangi skor yang diperoleh. Subjek
ANM sempat menghadapi kesulitan pada saat menjawab soal nomor 2,
yang mana subjek ANM terkendala pada saat melakukan perhitungan
pada tahap solve. Walaupun demikian, subjek ANM tetap mampu
144
menyelesaikan soal. Kesalah lain yang dilakukan oleh subjek ANM
pada saat menjawab soal yaitu pada tahap strategy soal nomor 1 dan
tahap solve pada soal nomor 2.
2) Subjek ET
Subjek AW memperoleh skor 13 pada tes pemecahan masalah
matematika dengan nilai 65. Nilai tersebut menggolongkan subjek ET
berada pada kemampuan pemecahan masalah yang sedang. Kesalahan
yang dilakukan oleh subjek ET pada saat menjawab kedua soal
pemecahan masalah yang disajikan yaitu, subjek ET tidak melakukan
pengecekan terhadap hasil jawaban yang peroleh dengan prosedur
matematis sehingga mengurangi skor yang diperoleh. Kesalah lain yang
dilakukan oleh subjek ET pada saat menjawab soal yaitu pada tahap
strategy dan tahap solve soal nomor 1.
Kedua subjek dengan gaya belajar auditori yaitu ANM dan ET
dalam menjawab permasalah pada soal nomor satu dan dua memulai
dengan memahami poin-poin yang dipaham pada soal. Setelah memahami
maksud dari soal, subjek ANM, ET menuliskan yang diketahui dan yang
ditanyakan dengan memisalkan atau memodelkannya dalam bentuk model
matematika. Setelah itu, kedua subjek tersebut menyelesaikan masalah
dengan berdasarkan pada rencana penyelesaian yang telah dituliskan
sebelumnya. Dari kedua subjek, tidak terdapat subjek yang menuliskan
pengecekan jawaban dengan prosedur matematis tetapi terdapat satu
subjek yang mengecek jawaban yang diperoleh pada soal nomor 2 dengan
membaca kembali yaitu subjek ANM.
145
c. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XI
Farmasi SMKN 1 Watunohu dengan Gaya Belajar Kinestetik
1) Subjek RMZ
Subjek AW memperoleh skor 16 pada tes pemecahan masalah
matematika dengan nilai 80. Nilai tersebut menggolongkan subjek
RMZ berada pada kemampuan pemecahan masalah yang tinggi.
Kesalahan yang dilakukan oleh subjek RMZ pada saat menjawab kedua
soal pemecahan masalah yang disajikan yaitu, subjek RMZ tidak
melakukan pengecekan terhadap hasil jawaban yang peroleh dengan
prosedur matematis sehingga mengurangi skor yang diperoleh.
Walaupun demikian, subjek RMZ tetap mampu menyelesaikan soal
dengan baik.
2) Subjek RRF
Subjek AW memperoleh skor 15 pada tes pemecahan masalah
matematika dengan nilai 75. Nilai tersebut menggolongkan subjek RRF
berada pada kemampuan pemecahan masalah yang tinggi. Kesalahan
yang dilakukan oleh subjek RRF pada saat menjawab soal pemecahan
masalah yang disajikan yaitu, dari kedua soal, subjek RRF tidak
melakukan pengecekan terhadap hasil jawaban yang peroleh dengan
prosedur matematis sehingga mengurangi skor yang diperoleh. Subjek
RRF sempat menghadapi kesulitan pada saat menjawab soal nomor 2.
Walaupun demikian, subjek RRF tetap mampu menyelesaikan soal
dengan baik.
146
Kedua subjek dengan gaya belajar kinestetik yaitu RMZ dan RRF
dalam menjawab permasalah pada soal nomor satu dan dua memulai
dengan memahami poin-poin yang dipaham pada soal. Setelah memahami
maksud dari soal, subjek ANM, ET menuliskan yang diketahui dan yang
ditanyakan dengan memisalkan atau memodelkannya dalam bentuk model
matematika. Setelah itu, kedua subjek tersebut menyelesaikan masalah
dengan berdasarkan pada rencana penyelesaian yang telah dituliskan
sebelumnya. Dari kedua subjek, tidak terdapat subjek yang menuliskan
pengecekan jawaban dengan prosedur matematis tetapi terdapat satu
subjek yang mengecek jawaban yang diperoleh pada soal nomor 1 dengan
membaca kembali yaitu subjek RMZ.
2. Temuan Penelitian
a. Sependapat degan hasil penelitian yang diperoleh oleh Widyanti (2011)
yang menyatakan bahwa kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
secara terurut dari yang lebih tinggi yaitu kinestetik, visual dan audituri,
begitupun dalam penelitian ini. Diurut dari yang lebih tinggi yaitu subjek
dengan gaya belajar kinestetik memperoleh rata-rata nilai 77.5, subjek
dengan gaya belajar visual memperoleh rata-rata nilai 76.7 kemudian
subjek dengan gaya belajar auditori dengan rata-rata nilai 65.
b. Berdasarkan pada ciri-ciri suswa bedasarkag gaya belajar yang
kemukakan oleh Wiedarti (2018) yaitu:
1) Subjek dengan gaya belar visual cenderung memilih tempat duduk
dibagian depan. Hal ini terkonfirmasi berdasarkan cara duduk subjek
dengan gaya visual pada saat mengerjakan tes dan mengisi kuesioner.
147
Terdapat dua subjek dengan gaya belajar visual yang duduk di bangku
panling depan yaitu subjek PAD dan subjek MPS sedangkan subjek
AW duduk di banguk barisan kedua.
2) Subjek dengan gaya belajar auditori lebih aktif dan memahami materi
dengan berbicara. Hal ini terkonfirmasi berdasarkan cara subjek
dengan gaya auditori menjawab pertanyaan saat proses wawacara.
Subjek dengan gaya belajar auditori cenderung lebih komunikatif dari
subjek dengan gaya belajar visual dan kinestetik.
3) Subjek dengan gaya belajar kinestetik lebih mudah memahami materi
dengan mengalami langsung, dalam artian lebih aktif secara kinetik.
Hal ini tidak terkonfirmasi berdasarkan pengamatan peneliti. Pada saat
melakukan penelitian, peneliti melihat kedua subjek dengan gaya
belajar kinestetik cenderung passif secara kinetik dan tidak banyak
berbicara.
c. Berdasarkan tahapan pemecahan masalah menurut teori Polya yang
dikemukakan oleh Nissa (2015) menyatakan terdapat empat tahapan
pemecahan masalah yaitu understand, strategy, solve dan look back. Dari
hasil penelitian ini diperoleh bahwa masih terdapat subjek yang tidak
memenuhi empat tahapan tersebut. subjek yang tidak memenuhi empat
tahapan tersebut yaitu sebagai berikut.
1) Subjek ANM tidak melakukan pengecekan jawaban baik dengan
mengerjakan cara lain maupun dengan membaca ulang jawaban pada
soal nomor 1
148
2) Subjek ET tidak melakukan pengecekan jawaban baik dengan
mengerjakan cara lain maupun dengan membaca ulang jawaban pada
soal nomor 1 dan soal nomor 2
3) Subjek RRF tidak melakukan pengecekan jawaban baik dengan
mengerjakan cara lain maupun dengan membaca ulang jawaban pada
soal nomor 2.
d. Dari empat tahapan pemecahan masalah menurut teori Polya, hanya
empat subjek yang memenuhi yaitu subjek AW, MPS, PAD dan RMZ.
Keempat subjek tersebut tidak mengecek kembali jawaban dengan
menuliskan pengerjaan dengan cara lain, tetapi mengecek jawaban
dengan membaca ulang jawaban yang diperoleh.
e. Tidak terdapat subjek yang melakukan pengecekan terhadap jawaban
yang diperoleh dengan pengerjaan cara lain.
150
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari bahasan penelitian yang telah dipaparkan pada bab 4
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Profil Kemampuan Siswa Kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu dalam
Memecahkan Masalah Matematika dengan Gaya Belajar Visual
a. Subjek AW mempunyai nilai pemecahan masalah matematika 80 yang
artinya berada pada kategori tinggi dan memenuhi empat tahapan
pemecahan masalah berdasarkan teori Polya pada soal nomor 1 dan 2.
b. Subjek MPS mempunyai nilai pemecahan masalah matematika 75 yang
artinya berada pada kategori tinggi dan memenuhi empat tahapan
pemecahan masalah berdasarkan teori Polya pada soal nomor 1 dan 2.
c. Subjek PAD mempunyai nilai pemecahan masalah matematika 75 yang
artinya berada pada kategori tinggi dan memenuhi empat tahapan
pemecahan masalah berdasarkan teori Polya pada soal nomor 1 dan 2.
2. Profil Kemampuan Siswa Kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu dalam
Memecahkan Masalah Matematika dengan Gaya Belajar Auditori
a. Sujek ANM mempunyai nilai pemecahan masalah matematika 65 yang
artinya berada pada kategori sedang dan memenuhi empat tahap
pemecahan masalah berdasarkan teori Polya pada soal nomor 2 dan tidak
memenuhi empat tahapan pemecahan masalah berdasarkan teori Polya
pada soal nomor 1.
151
b. Subjek ET mempunyai nilai pemecahan masalah matematika 65 yang
artinya berada pada kategori sedang dan tidak memenuhi empat tahap
pemecahan masalah berdasarkan teori Polya pada soal nomor 1 dan 2.
3. Profil kemampuan siswa kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu dalam
memecahkan masalah matematika dengan gaya belajar kinestetik
a. Subjek RMZ mempunyai nilai pemecahan masalah matematika 80 yang
artinya berada pada kategori tinggi dan memenuhi empat tahapan
pemecahan masalah berdasarkan teori Polya pada soal nomor 1 dan 2.
b. Subjek RRF mempunyai nilai pemecahan masalah matematika 70 yang
artinya berada pada kategori tinggi dan memenuhi empat tahap
pemecahan masalah berdasarkan teori Polya pada soal nomor 1 dan tidak
memenuhi empat tahapan pemecahan masalah berdasarkan teori Polya
pada soal nomor 2.
Dari ketiga kesimpulan tersebut, dapat ditarik pernyataan bahwa siswa
kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu yang belajar dengan gaya visual dan
kinestetik mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika lebih baik
dari siswa yang belajar dengan gaya auditori jika dilihat dari nilai dan
pemenuhan terhadap empat tahapan pemecahan masalah menurut teori polya.
B. Saran
1. Bagi Guru
Kepada guru-guru di SMKN 1 Watunohu, khususnya guru mata
pelajaran matematika agar tetap semagat dalam mengajar. Dari hasil
penelitian diperoleh bahwa siswa kelas XI Farmasi SMKN 1 Watunohu
mempunyai nilai pemecahan masalah matematika dengan rata-rata nilai
152
yang berada pada kategori tinggi. Hasil ini tidak lepas dari peran guru,
sehingga peneliti memberikan saran agar tetap mempertahankan cara
mengajarnya dan tingkatkan lagi inovasinya dalam mengajar.
2. Bagi Peserta Didik
Kepada semua siswa khususnya siswa kelas XI Farmasi agar tetap
semangat dalam belajar dan tetap memperhatikan tahapan pemecahan
masalah sehingga tidak terdapat kekeliruan dalam menjawab, khususnya
pada tahap look back atau mengecek kembali jawaban setelah selesai
menjawab.
3. Bagi Pimpinan Sekola
Kepada pimpinan sekolah khususnya bagi Bapak Kepala SMKN 1
Watunohu agar tetap memperhatikan hasil dari penelitian ini sebagai acuan
dalam menentukan dan menetapkan kebijakan kedepannya terutama dalam
merekomendasikan model dan strategi belajar kepada guru, siswa dan
semua pihak yang ada disekolah tersebut.
4. Bagi Peneliti Berikutnya
Teruntuk penelit berikutnya, peneliti memberikan saran untuk
melakukan penelitian yang serupa dengan penelitian ini kedepan agar
khasanah referensi keilmuan megenai profil kemampuan pemecahan
masalah matematika lebih banya lagi. Yang perlu saya sampaikan sebagai
orang yang telah melakukan penelitian ini adalah tidak ada hal yang paling
sulit untuk dilakukan pada penelitian ini jadi jangan ragu untuk melakukan
penelitian yang serupa. Tapi alangkah lebih baiknya jika peneliti berikutnya
mengangkat materi tes yang berbeda dari penelitian ini.
153
DAFTAR PUSTAKA
Artika, T & Karso. 2019. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Thingking
Aloud Pair Probem Solving (TAPPS). Jurnal PRISMA Universitas
Suryakencana. 8(2): 191-200.
Bungin, B. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Radja Grafindo Persada;
Jakarta.
Darmawan, D. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. PT Remaja Rosdakarya;
Bandung.
Effendi, L.A., 2012. Pembelajaran matematika dengan metode penemuan
terbimbing untuk meningkatkan kemampuan representasi dan pemecahan
masalah matematis siswa SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(2): 1-10.
Hidayah, R. 2017. Critical Thingking Skill: Konsep Indikator Penilaian. Jurnal
Taman Cendekia. 1(2): 127-133.
Hilman, M. 2016. Profil Kondisi Fisik Pemain Sepakbola Perkumpulan Sepakbola
Universitas Negeri Yugyakarta. Skripsi. Prodi Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolaahragaan Universitas Negeri
Yogyakarta.
Husna & Burais, F. F. 2019. Penerapan Pendekatan Problem Solving untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Berdasarkan Level Siswa. Jurnal Pendidikan. 2(1): 82-95.
Ilmiyana, M. 2018. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
SMA Ditinjau dari Tipe Kepribadian Dimensi Myer Bringgs Tipe
IndicatorI (MBTI). Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung, Lampung.
Kamariah dan Marlissa. 2016. Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Relasi dan
Fungsi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri Buti Merauke. Magistra. 3(1).
Kertayasa, I. K., 2012. Pengertian Masalah Matematika.
http://yasakertamath.blogspot.com/2012/11/pengertian-masalah-
matematika.html. Diakses pada 19 Juli 2020 (20:44 WITA).
Machmudah, A. & Siswono, T. Y. E. 2019. Fleksibilitas Siswa dalam
Mengajukan Masalah Matematika. Jurnal MATHEdunesa. 8(2): 350-356.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional. 2017. Visi Indonesia 2045. Jakarta, 26 September
2017. Dilihat pada 02 Maret 2019 (01:50).
http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/BahanPaparanMPPN-VisiIndonesia2045-
25September2017.pdf.
154
Moeljadi, D, dkk. 2019. KBBI V App.
Nissa, I. C. 2015. Pemecahan Masalah Matematika Teori dan Contoh Praktik.
Duta Pustaka Ilmu; Mataram.
Novitasari, D. 2016. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa. Jurnal Pendidikan
Matematika & Matematika. 2(2): 8-18.
Nur, A. S. & Palabo, M. 2018. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Ditinjau dari Perbedaan Gaya Koognitif dan Gender.
Jurnal Matematika Kretif Inovatif. 9(2): 139-148).
Nurmayani, dkk. 2016. Pengaruh Gaya Belajar VAK pada Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar IPA Fisika
Siswa SMP Negeri 2 Narmada Tahun Ajaran 2015/206. Jurnal Pendidikan
Fisika dan Teknologi. 2(1): 13-21.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160
Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
11 Desember 2014. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
1902. Jakarta.
_________________________________________________________Nomor 65
Tahun 2014 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah 4
Juni 2013. Berita Negara Republik Indonesia 2013 Nomor. Jakarta
_________________________________________________________Nomor 65
Tahun 2014 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah 6
Juni 2016. Berita Negara Republik Indonesia 2013 Nomor 955. Jakarta
Persatuan Bangsa-Bangsa. 2015. Outcome Document Transforming Our World:
The 2030 Agenda For Sustainable Development. New York.
Putri, A. 2018. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Rutin dan Non-rutin
pada Materi Aturan Pemecahan. Jurnal Pendidikan Tambusai. 2(4): 890-
896.
Rianti, R. 2018. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP
pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar. Jurnal Pendidikan Tambusai. 2(4):
802-812.
Rohim, M. F. & Sari, A. F. 2019. Keterampilan Siswa Memecahkan Masalah
Olimpiade Mateamtika Ditinjau dari Kepribadian Type Senising dan
Intuiting. Jurna Elemen. 5(1): 80-92.
Sari, A. K. 2014. Analisis Karaakteristik Gaya Belajar VAK (Visual, Auditorial,
Kinestetik) Mahasiswa Pendidikan Informatika Angkatan 2014. Jurnal
Ilmiah Edutic. 1(1): 1-12.
155
Schleicher, A. 2020. PISA 2018 Insights and Interprettion; OECD.
Septiana, K. G. 2015. Profil Kondisi Fisik Atlet Pelatihan Daerah Baseball
Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Prodi Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolaahragaan Universitas Negeri
Yogyakarta.
Simanjuntak, M. F. & Sudibjo, N. 2019 Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Kritis dan Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah [Improving Students’ Critical Thinking
Skills And Problem Solving Abilities Through Problem-Based Learning].
Jurnal of Holistic Mathematics Education. 2(2): 108-118.
Sugiyono. 2017. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta;
Bandung.
Suhartono. 2018. Mengajarkan Pemecahan Masalah Matematika di Sekolah
Dasar. Jurnal Matematika dan Pembelajaran. 6(2): 215-227.
Sumartini, T.S., 2016. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa melalui pembelajaran berbasis masalah. Mosharafa: Jurnal
Pendidikan Matematika, 5(2): 148-158.
Sundayana, R. 2016. Kaitan Antara Gaya Belajar, Kemandirian Belajar dan
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP dalam Pembelajaran
Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut. 5(2): 75-84.
Suryabrata, S. 2016. Metodologi Penelitian. PT. Raja Grafindo Persada; Jakarta.
Ulya, H. (2016). Profil kemampuan pemecahan masalah siswa bermotivasi belajar
tinggi berdasarkan ideal problem solving. Jurnal Konseling
Gusjigang. 2(1) 90-96.
Umrana, dkk. 2019. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa. Jurnal Pembelajaran Pendidikan
Matematika. 4(1): 67-76.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 08 Juli 2003. Lembar Negara Republik Indonesia
Nomor 4301.
Wahyuni, Y. 2017. Identifikasi Gaya Belajar (Visual, Auditorial, Kinestetik)
Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Bung Hatta. JPPM. 10(2):
128-132.
Waskitoningtyas, R. S. (2017). Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Mahasiswa Calon Guru
Matematika. MAGISTRA, 29(100).
156
Widiyanti, T. 2011. Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika. Skripsi. Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah. Jakarta.
Wiedarti, P. 2018. Seri Manual GLS Pentingnya Memahami Gaya Belajar.
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan; Jakarta.
Yusuf, Muri. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian
Gabungan. Prenada Media Group. Jakarta.
157
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Subjek Penelitian
SUBJEK PENELITIAN
Nama Sekolah : SMKN 1 Watunohu
Kelas : XI Farmasi
No Nama Siswa Jenis Kelamin Umur Inisial
1 Mawar Putri Saharani Perempuan 16 Tahun MPS
2 Putri Amanda Dewi Perempuan 17 Tahun PAD
3 Andi Nurul Mardatillah Perempuan 16 Tahun ANM
4 Regia Mutmainna Zyam Perempuan 16 Tahun RMZ
5 Evi Tamara Perempuan 17 Tahun ET
6 Alda Wijayanti Perempuan 17 Tahun AW
7 Ria Rezky Fauzi Perempuan 17 Tahun RRF
158
Lampiran 2: Kuesioner Gaya Belajar
KUESIONER GAYA BELAJAR
Responden yang terhormat:
Perkenalkan saya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar Program
Studi Pendidikan Matematika yang sedang mengadakan penelitian tentang “Profil
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XI Farmasi
SMKN 1 Watunohu di Tinjau dari Gaya Belajar”. Kali ini, saya sebagai
peneliti meminta kesediaan Saudara/i untuk membantu penelitian ini dengan
mengisi kuesioner. Berikut kuesioner yang saya ajukan, mohon kepada Saudara/i
untuk mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya dan sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya. Adapun jawaban yang Saidara/i berikan tidak berpengaruh
buruk pada diri Saudara/i karena penelitian ini dilakukan semata-mata untuk
pengembagan ilmu pengetahuan. Atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Arma Wangsa
105361105716
159
A. Data Responden
Sebelum menjawab pertayaan pada kuesioner ini, mohon Saudara/i
untuk mengisi data berikut terlebih dahulu. (Jawaban yang anda berikan akan
diperlakukan secara rahasia).
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret jawaban yang salah)
3. Usia : Tahun
4. Kelas :
B. Petunjunk Pengisian Kuesioner
Untuk menjawab pertanyaan pada kuesioner di bawah, perhatikan hal-
hal berikut ini.
1. Kusioner ini terdiri dari 30 pertanyaan dan masing-masing terdapat 3
alternatif jawaban.
2. Responden dapat memberikan jawaban dengan memberikan tanda silang
(X) atau lingkaran (O) pada salah satu jawaban yang tersedia.
3. Pastikan jawaban yang Saudara/i pilih merupakan jawaban yang paling
mewakili bagaimana biasanya Anda bersikap.
4. Data responden dan semua informasi yang diberikan akan dijamin
kerahasiaannya, oleh karena itu dimohon kepada Saudara/i untuk mengisi
kuesioner ini dengan sebenarnya dan sesubjektif mungkin.
160
C. Butir-butir Kuesioner
Berikut adalah beberapa pertanyaan pada kuesioner, selamat mengerjakan!
1. Ketika saya mengoperasikan sebuah peralatan baru, pada umumnya saya:
a. Membaca instruksi penggunaan alat tersebut terlebih dulu.
b. Mendengarkan penjelasan dari orang yang pernah menggunakan
peralatan tersebut.
c. Menggunakan peralatan tersebut, karena saya akan mampu mengetahui
sendiri penggunaannya saat saya menggunakan alat itu.
2. Ketika saya memerlukan petunjuk untuk bepergian, saya biasanya:
a. Melihat peta perjalan.
b. Bertanya denah atau arah jalan ke orang lain.
c. Mengikuti naluri atau perasaan dan mungkin menggunakan kompas.
3. Ketika saya memasak masakan baru, saya biasanya melakukan:
a. Mengikuti petunjuk memasak pada resep tertulis.
b. Menelepon seorang teman untuk bertanya dan mendapatkan penjelasan
cara memasak.
c. Memasak dengan mengikuti naluri dan perkiraan.
4. Jika saya mengajar seseorang menganai sesuatu hal yang baru, saya
cenderung untuk:
a. Menulis instruksi atau hal-hal yang akan saya ajarkan dan
memberikannya kepada mereka.
b. Memberi penjelasan secara lisan kepada mereka.
c. Mempraktikkan terlebih dahulu hal akan saya ajarkan dan kemudian
membiarkan mereka melakukannya sendiri.
5. Saat saya meberikan arahan kepada orang lain, saya cenderung mengatakan:
a. Lihat bagaimana saya melakukannya.
b. Dengarkan apa yang saya jelaskan.
c. Silakan lakukan sesuai petunjuk dan perintah.
161
6. Selama waktu senggang, saya paling menikmati saat:
a. Pergi dan melihat-lihat pajangan di museum galeri.
b. Mendengarkan musik dan berbincang dengan teman-teman saya.
c. Bermain olahraga atau melakukan hal-hal lain berupa gerakan fisik yang
saya sukai.
7. Ketika saya pergi berbelanja pakaian, saya cenderung untuk:
a. Membayangkan apakah pakaian tersebut cocok untuk saya kenakan.
b. Mendiskusikan atau meminta pendapat orang lain mengenai pakaian
tersebut.
c. Mencoba dan melihat secara langsung kesesuaian pakaian tersebut saat
saya kenakan.
8. Bila saya memilih tempat liburan, saya biasanya:
a. Membaca banyak brosur mengenai beberapa tempat liburan yang akan
saya tuju.
b. Meminta rekomendasi dari teman-teman mengenai beberapa tempat
liburan.
c. Memilih dengan membayangkan seperti apa jika berada ditempat liburan
tersebut.
9. Jika saya akan membeli sebuah mobil baru, saya akan:
a. Membaca ulasan mengenai jenis-jenis mobil di koran dan majalah.
b. Membahas dengan teman mengenai mobil seperti apa yang saya
butuhkan.
c. Mencoba beberapa mobil dan menentukan mobil yang saya sukai.
10. Ketika saya belajar mengenai keterampilan baru, saya paling merasa
nyaman saat:
a. Melihat dan memperhatikan apa yang dilakukan oleh pengajar.
b. Menanyakan kepada pengajar tentang apa saja yang harus saya lakukan
c. Mencobanya secara langsung, karena saya mudah mengetahuinya jika
saya melakukannya.
162
11. Jika saya memilih makanan pada daftar menu, saya cendrung untuk:
a. Membayangkan bentuk makanan yang ada pada menu seperti apa.
b. Memikirkan dan mendiskusikannya dengan teman makan atau pelayan.
c. Membayangkan rasa dari makanan yang ada pada menu.
12. Ketika saya mendengar dan menghadiri pertunjukan sebuah band, saya tidak
bisa:
a. Melihat dan mengenali anggota band dan orang lain di antara para
penonton.
b. Mendengarkan lirik dan nada lagu.
c. Terbawa dalam suasana musik.
13. Ketika saya berkonsentrasi, saya paling sering:
a. Fokus pada gambar atau tulisan yang ada di depan saya.
b. Membahas masalah dan memikirkan solusi yang mungkin dapat
dilakukan.
c. Banyak melihat hal di sekitar, mencatat yang diperlukan.
14. Saya memilih peralatan rumah tangga karena saya suka:
a. Warna dan penampilannya.
b. Penjelasan dari pramuniaganya.
c. Tekstur peralatan tersebut dan bagaimana rasanya saat menyentuhnya.
15. Memori pertama saya terbentuk jika:
a. Melihat sesuatu.
b. Sedang membicarakan atau mendengarkannya.
c. Melakukan sesuatu.
16. Ketika saya cemas, saya:
a. Membayangkan kemungkinan terburuk.
b. Memikirkan hal yang paling menghawatikan saya.
c. Tidak dapat duduk tenang, mondar mandir.
163
17. Saya dapat mengingat orang lain karena:
a. Penampilang mereka.
b. Apa yang mereka katakan kepada saya.
c. Hal-hal yang pernah saya lakukan bersama mereka
18. Ketika saya harus merevisi untuk ujian, saya biasanya:
a. Menulis banyak catatan revisi dan diagram.
b. Menekuni catatan saya sendiri, atau membahasnya dengan orang lain.
c. Membayangkan membuat kemajuan belajar atau menciptakan rumus/cara
cepat.
19. Jika saya menjelasakan sesuatu kepada orang lain, saya cenderung:
a. Menunjukkan kepada mereka apa yang saya maksud.
b. Menjelaskan kepada mereka dengan cara yang memungkinkan, sampai
mereka paham.
c. Memotivasi mereka untuk mencoba dan menyampaikan ide saya selagi
mereka melakukan kegiatan.
20. Saya benar-benar suka:
a. Menonton film, fotografi, melihat seni atau mengamati orang-orang
sekitar.
b. Mendengarkan musik, radio atau berbincang-bincang dengan teman-
teman.
c. Berperan serta dalam kegiatan olahraga, atau menikmati makanan yang
disajikan.
21. Sebagian besar waktu luang saya habiskan dengan:
a. Menonton televisi.
b. Berbincang-bincang dangan teman atau keluarga.
c. Melakukan aktivitas fisik atau membuat sesuatu.
22. Ketika pertama kali saya bertemu seseorang yang baru, saya biasanya:
a. Mengatur rencana pertemuan.
b. Berbicara dengan melalui telepon.
164
c. Membicarkan hal-hal yang mungkin dapat kita lakukakan bersama-sama,
misalnya makan bersama.
23. Saya memperhatikan orang lain melalui:
a. Tampilan dan pakaiannya.
b. Suara dan cara berbicaranya.
c. Cara berdiri dan cara bergeraknya.
24. Jika saya marah, saya cenderung untuk:
a. Terus mengingat dan mencari tahu hal yang membuat saya marah.
b. Menyampaikan ke orang lain mengenai perasaan saya.
c. Membanting pintu, atau menunjukkan kemarahan dengan cara lain.
25. Saya merasa lebih mudah untuk mengingat:
a. Wajah.
b. Nama.
c. Hal-hal yang telah saya lakukan.
26. Saya pikir bahwa saya dapat mengetahui seseorang berbohong jika:
a. Mereka menghindari melihat saya.
b. Perubahan suara mereka.
c. Mereka menunjukkan gerakan yang aneh.
27. Ketika saya bertemu dengan seorang teman lama:
a. Saya berkata “senang bertemu denganmu!”
b. Saya berkata “senang mendengar kabar tentangmu!”
c. Saya memberi mereka pelukan atau jabat tangan.
28. Saya mengingat hal-hal yang terbaik pada pelajaran dengan cara:
a. Menulis catatan, atau menyimpan rincian materi print out.
b. Mengatakan dengan suara keras atau mengulang-ulang kata-kata penting
dan menghafal kata-kata kunci.
c. Melakukan dan mempraktikkan kegiatan atau membayangkan bagaimana
suatu hal dilakukan.
165
29. Jika saya mengeluh tentang barang rusak yang sudah dibeli, saya paling
nyaman:
a. Menulis surat atau chat untuk toko tempat membeli.
b. Mengontak toko tempat membeli dengan telepon.
c. Mengembalikan barang ke toko atau menyampaikannya ke kepala kantor.
30. Saya cenderung mengatakan:
a. Saya paham apa yang Anda maksud.
b. Saya mendengar apa yang Anda katakan.
c. Saya tahu bagaimana Anda merasakannya.
166
Lampiran 3: Kisi-Kisi Kuesioner Gaya Belajar
KISI-KISI KUESIONER GAYA BELAJAR
Nama Sekolah : SMKN 1 Watunohu
Kelas : XI Farmasi
Mapel : Matematika
No Indikator Gaya Belajar Alternatif Jawaban Butir
1 Visual Pilihan a 1 – 30
2 Auditori Pilihan b 1 – 30
3 Kinestetik Pilihan c 1 – 30
167
Lampiran 4: Hasil Kuesioner Gaya Belajar
HASIL KUESIONER GAYA BELAJAR
Pertanyaan Jawaban Subjek Penelitian
MPS PAD ANM RMZ ET AW RRF
1 b a a b a a b
2 b b a a b b b
3 c a a a b b b
4 c b a b a c c
5 b b b c b c a
6 c b b a b b b
7 c b c c b c b
8 b a b a b b b
9 b c c c b a b
10 a a b a b c c
11 b c b b c c b
12 a a b c b a a
13 b a b b b a a
14 c a c b a a a
15 b a c c c c c
16 b a b c a a a
17 c c c c c c c
18 b b a b a b c
19 b b b b b a c
20 c b a a b b c
21 b a b c c a b
22 a c c a b b c
23 b a b b b a a
24 b b a a a a a
25 a c c c a a c
26 b c c c c c a
27 c a c a a a b
168
28 c a a b a a c
29 c b a c a a c
30 b a a a a b a
a 16 14 10 10 11 14 9
b 4 10 11 9 14 8 10
c 10 6 9 11 5 8 11
Gaya Belajar Visual Visual Auditori Kinestetik Auditori Visual Kinestetik
https://bit.ly/DokumenHasilKuesionerPenelitian
No Subjek Penelitian Jawaban Gaya Belajar
A b C
1 MPS 16 4 10 Visual
2 PAD 14 10 6 Visual
3 ANM 10 11 9 Auditori
4 RMZ 10 9 11 Kinestetik
5 ET 11 14 5 Auditori
6 AW 14 8 8 Visual
7 RRF 9 10 11 Kinestetik
169
Lampiran 5: Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
KISI-KISI SOAL TES
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
Nama Sekolah : SMKN 1 Watunohu
Kelas : XI Farmasi
Mapel : Matematika
Sub Materi : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Bentuk Soal : Uraian
Alokasi Waktu : 20 Menit
Standar Kompetensi : Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear dua variabel
KI (Kompetensi Inti) :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), antun, responsif, dan proaktif sebagai bagiandari
solusi atas berbagai permasalahan dan berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cermin bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusian,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
170
Kompetensi Dasar Sub
Pokok
Indikator
Kemampuan
Pemecahan
Masalah Menurut
Polya
Indikator
berdasarkan
materi
SPLDV
No. Soal
3.3 mendeskripsikan
konsep sistem
persamaan linear dua
variabel dan mampu
menerapkan
berbagai strategi
yang efektif dalam
menentukan
himpunan
penyelesaian serta
memeriksa
kebenaran
jawabannya dalam
pemecahan masalah
matematika
Sistem
persam
aan
linear
dua
variabel
5. Memahami
masalah
(understanding the
problem)
6. Menyusun rencana
penyelesaian
(devising a plan)
7. Menyelesaikan
masalah (carrying
out the plan)
8. Memeriksa
kembali (looking
back)
Menyelesaikan
sistem
persamaan
linear dua
variabel
1
3.4 menggunakan
SPLDV untuk
menyajikan masalah
kontekstual dan
menjelaskan makna
tiap besaran secara
lisan maupun tulisan
Menyelesaikan
masalah
kontekstual
dalam
kehidupan
sehari-hari
yang berkaitan
dengan
SPLDV
2
3.5 membuat model
matematika berupa
SLDV dari situasi
nyata dan
171
matematika, serta
menentukan jawaban
dan menganalisis
model sekaligus
jawabannya
172
Lampiran 6: Tes Kemampuan Pemesahan Masalah Matematika
TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA
PADA MATERI SISTEM PERSAMAANLINEAR DUA VARIABEL
Nama : ...............................................
Kelas : ...............................................
Nama Sekolah : ...............................................
Hari/tgl : ...............................................
Waktu : 20 Menit
Petunjuk pengisian :
1. Isi identitas terlebih dahulu.
2. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
3. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas.
4. Setelah mengerjakan soal, jawaban dan lembar soal dikumpulkan kembali
ke peneliti.
Soal:
1. Sebuah persegi panjang memiliki keliling sama dengan 44 cm. Jika lebarnya
6 cm lebih pendek dari panjangnnya, carilah panjang dan lebar dari persegi
panjang tersebut.
2. Selisih umur seorang ayah dan anak perempuannya adalah 26 tahun,
sedangkan lima tahun yang lalu jumlah umur keduanya adalah 34 tahun.
Hitunglah umur ayah dan anak perempuannya dua tahun yang akan datang.
Selamat mengerjakan! ☺
173
Lampiran 7: Kunci Jawaban Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
ALTERNATIF JAWABAN TES KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH
No Alternatif Skor
1 Memahami masalah:
Misal : Panjang = x
Lebar = y
Dik : K = 2 ( p + l )
Dit : Panjang dan lebar persegi panjang tersebut
1
1
1
Merencanakan:
Model Matematikanya adalah
K = 2 ( p + l )
44 = 2x + 2y
22 = x + y
x + y = 22 (pers 1)
L = 6 cm lebih pendek dari panjangnya
y = x – 6 (pers 2)
1
1
Menyelesaikan rencana:
Subtitusi y = x – 6 ke pers 1
x + y = 22
x + (x – 6) = 22
2x – 6 = 22
2x = 22 + 6
2x = 28
x = 14
Menentukan nilai y, subtitusikan x = 14 ke y = x – 6
Sehingga diperoleh:
1
174
y = x – 6
y = 14 – 6
y = 8
Jadi panjang persegi panjang itu adalah 14 cm dan lebarnya adalah
8 cm
1
1
Mengecek kembali:
x + y = 22 14 + 8 = 22
y = x – 6 8 = 14 – 6
Panjang = x
Lebar = y
x = 14
y =8
1
1
2 Memahami masalah:
Misal : Umur ayah = x tahun
Umur anak perempuannya = y tahun
Dik : Selisih umur anak dan ayah 26 tahun
Lima tahun yang lalu jumlah umur keduanya 34 tahun
Dit: Hitung umur anak dan ayah setelah 2 tahun berikutnya
1
1
1
Merencanakan:
Model matematikanya adalah
Selisih umur anak dan ayah
x – y = 26 (pers 1)
Persamaan 2
x – y = 34
(x – 5) + (y – 5) = 34
x + y – 10 = 34
x + y = 34 + 10
1
175
x + y = 44 (pers 2) 1
Menyelesaikan rencana:
x – y = 26 (pers 1)
y = x – 26
x + y = 44 (pers 2)
Untuk mencari nilai x, subtitusikan persamaan 2 kedalam
persamaan 1
x + y = 44
x + (x – 26) = 44
2x = 44 + 26
2x = 70
x = 35
Untuk mencari nilai y, subtitusikan nilai x, ke x + y = 44
x + y = 44
35 + y = 44
y = 44 – 35
y = 9
Jadi setelah 2 tahun umur ayah sekarang 37 tahun dan umut anakn
perempuannya 11 tahun.
1
1
1
Mengecek kembali:
y = x – 26 x + y = 44
9 = 35 – 26 35 + 9 = 44
Jadi Umur ayah x = 35 + 2 = 37 tahun
Umur anak perempuannya y = 9 + 2 = 11 tahun
1
1
176
Lampiran 8: Pedoman Penskoran
PEDOMAN PENSKORAN TES KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA
Aspek yang
dinilai
Skor Keterangan
Memahami
masalah
(understand)
0 Tidak menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan
1 Menyebutkan apa yang diketahui tanpa menyebutkan
apa yang ditanyakan atau sebaliknya
2 Menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan tapi kurang tepat
3 Menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang
ditanyakan secara tepat
Merencanakan
penyelesaian
(strategy)
0 Tidak merencanakan penyelesaian masalah sama
sekali
1 Merencanakan masalah dengan membuat gambar
tetapi kurang tepat
2 Merencanakan penyelesaian dengan membuat gambar
berdasarkan masalah yang tepat
Melaksanakan
rencana (solve)
0 Tidak ada jawaban sama sekali
1 Melaksanakan rencana dengan menuliskan jawaban
tetapi jawaban salah dan hanya sebagian kecil jawaban
yang benar
2 Melaksanakan rencana dengan menuliskan jawaban
sebagian benar
3 Melaksanakan rencana dengan menuliskan jawaban
yang tepat dan benar
Menafsirkan hasil
dan mengecek
kembali (look
back)
0 Tidak mengecek kembali dengan cara mengerjakan
dengan cara lain
1 Mengecek kembali jawaban tapi jawaban salah
2 Mengecek kembali dan benar
Total Skor 10 Skor untuk satu soal
Nilai = 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒃𝒖𝒕𝒊𝒓 x 100%
177
Lampiran 9: Hasil Validasi Instrumen
https://bit.ly/LembarLembarValidasiInstrumen
1. Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Gaya Belajar
Hasil Validasi Aspek Isi Instrumen Kuesioner
Aspek yang Dinilai Nilai Saran
V 1 V 2
Kisi-kisi Angket/Kuesioner 0 4 Buatkan kisi-kisi
Relevansi Indikator dengan teori terbaru
4 4
Kesesuaian Indikator dengan tujuan pengumpulan data
4 3
Petunjuk Pengisian Instrumen 4 4
Proporsi Butir-butir Angket/Kuesioner terhadap Indikator
4 3
Kejelasan Pilihan Respon 5 4
Jumlah 21 22
Rata-Rata 3,5 3,67
Rata-Rata Keseluruhan 3,583
Kategori Kelayakan Layak diterapkan dengan revisi sesuai saran
Hasil Validasi Aspek Konstruk Instrumen Kuesioner
Indikator/Butir Nilai Saran
Kesesuaia
n Butir -
Indikator
Kejelasan
Maksud
Pernyataan
Kaidah B.
Indonesia
V1 V2 V1 V2 V1 V2
Indikator 1: Gaya Belajar Visual
Alternatif jawaban a pada pertanyaan 1-30
4 3 4 3 4 4 Ada penulisan kata
yang typo, Judul
Kuesioner
Indikator 2: Gaya Belajar Auditori
178
Alternatif jawabab b pada pertanyaan 1-30
4 3 4 3 4 3 Ada penulisan kata
yang typo
Indikator 3: Gaya Belajar Kinestetik
Alternatif Jawaban c pada Pertanyaan 1-30
4 4 4 4 4 4 Ada penulisan kata
yang typo
Jumlah 12 10 12 10 12 11
Rata-Rata 4 3,33 4 3,33 4 3,67
Rata-Rata Keseluruhan
3,67 3,67 3,83
Kategori Kelayakan
Aspek kesesuaian butir indikator, aspek kejelasan maksud
pertanyaan, dan aspek kaidah bahasa Indonesia Layak
diterapkan dengan revisi sesuai saran
Penilaian Umum
Penilaian umum terhadap instrumen kuesioner gaya belajar layak
digunakan dengan revisi berdasarkan saran oleh validator
2. Hasil Validasi Instrumen Tes
Hasil Validasi Aspek Isi Instrumen Tes
Aspek yang Dinilai Nilai Saran
V 1 V 2
Kisi-kisi tes 5 4 soal no. 1 merupakan masalah
kontekstual/tidak sesuai
indikator
Relevansi Indikator dengan acuan teori.
4 4
Kesesuaian Indikator dengan tujuan pengumpulan data
4 3
Petunjuk Pengisian Tes 5 3
Proporsi Butir-butir Tes terhadap Indikator dan Aspek pengukuran
5 3
Kejelasan Pilihan Respon/Jawaban yang diharapkan
5 3
Kesesuaian alokasi waktu yang 4 2 Tambahkan alokasi waktu tes
179
ditetapkan
Kesesuaian bentuk dan isi tes dengan tingkat perkembangan/usia responden
4 3
Jumlah 36 25
Rata-Rata 4,5 3,125
Rata-Rata Keseluruhan 3,81
Kategori Kelayakan Layak diterapkan dengan revisi sesuai saran
Hasil Validasi Aspek Konstruk Intrumen Tes
Indikator/Butir Nilai Saran
Kesesuaia
n Butir -
Indikator
Kejelasan
Maksud
Pernyataan
Kaidah B.
Indonesia
V1 V2 V1 V2 V1 V2
Indikator 1
Mengidentifikasi data
diketahui, ditanyakan
dan kecakupan
data/unsur serta
melengkapinya
bila diperlukan dan
menyatakan dalam
simbol
matematika yang relevan
Kemampuan mengindentifikasi data diketahui, ditanyakan dan kecakupan data untuk pemecahan masalah (Solan nomor 1)
4 4 4 4 4 4 Tambahkan
tanda tanya
pada soal
Kemampuan mengindentifikasi data diketahui, ditanyakan dan kecakupan data untuk pemecahan masalah (Soal nomor 2)
4 4 4 4 4 4 Tambahkan
tanda tanya
pada soal
Indikator 2
Mengidentifikasi beberapa strategi/rencana yang dapat digunakan untuk menyelesaikan soal
180
penyelesaian masalah
Kemampuan mengidentifikasi strategi yang dapat ditempuh (Soal nomor 1)
4 4 4 4 4 4 Tambahkan
tanda tanya
pada soal
Kemampuan mengidentifikasi strategi yang dapat ditempuh (Soal nomor 2)
4 4 4 4 4 4 Tambahkan
tanda tanya
pada soal
Indikator 3
Menerapkan atau memilih strategi yang paling relevan dan menyelesaikan masalah
Kemampuan menyelesaikan masalah berdasarkan strategi pemecahan masalah (Soal nomor 1)
4 4 4 4 4 4 Tambahkan
tanda tanya
pada soal
Kemampuan menyelesaikan masalah berdasarkan strategi pemecahan masalah (Soal nomor 2)
4 4 4 4 4 4 Tambahkan
tanda tanya
pada soal
Indikator 4
Menafsirkan solusi
Kemampuan memeriksa kebenaran solusi yang diperoleh (Soal nomor 1)
4 4 4 4 4 4 Tambahkan
tanda tanya
pada soal
Kemampuan memeriksa kebenaran solusi yang diperoleh (Soal nomor 2)
4 4 4 4 4 4 Tambahkan
tanda tanya
pada soal
Jumlah 32 32 32 32 32 32
Rata-Rata 4 4 4 4 4 4
Rata-Rata Keseluruhan
4 4 4
Kategori Kelayakan Layak diterapkan dengan revisi sesuai saran
Penilaian Umum
Penilaian umum terhadap instrumen tes layak digunakan dengan revisi
berdasarkan saran oleh validator
181
3. Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara
Hasil Validasi Aspek Isi Instrumen Pedoman Wawancara
Aspek yang Dinilai Nilai Saran
V 1 V 2
Kejelasan petunjuk Pedoman wawancara
4 4
Kejelasan Kriteria pedoman wawancara
4 4
Kejelasan jenis wawancara 5 3
Jumlah 13 11
Rata-Rata 4,33 3,67
Rata-Rata Keseluruhan 4
Kategori Kelayakan Layak diterapkan dengan revisi sesuai saran
Hasil Validasi Aspek Konstruk Instrumen Pedoman Wawancara
Indikator/Butir Nilai Saran
V1 V2
Kategori Pertanyaan
Item pertanyaan menggambarkan aspek yang akan diungkap
4 3
Item pertanyaan menginvestigasi aspek yang diinginkan
4 4
Item pertanyaan tidak mendorong informan memberikan jawaban yang diinginkan
4 3
Rumusan item pertanyaan bersifat menggali
4 4
Rumusan item pertanyaan tidak bersifat menuntun
4 4
Item pertanyaan sesuai dengan jenis wawancara yang dilakukan
4 3
Item pertanyaan menggunakan kata/kalimat sesuai tingkat pendidikan, kognitif, dan psikologi responden
4 4
182
Jumlah 28 25
Rata-Rata 4 3,57
Rata-Rata Keseluruhan 3,78
Kategori Kelayakan Layak diterapkan dengan revisi sesuai
saran
Bahasa
Menggunakan istilah/kalimat sederhana dan mudah dipahami
4 4
Penggunaan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar
4 4
Tidak Menimbulkan Penafsiran Ganda
5 4
Jumlah 13 12
Rata-Rata 4,33 4
Rata-Rata Keseluruhan 4,17
Kategori Kelayakan Layak diterapkan dengan revisi sesuai
saran
Penilaian Umum
Penilaian umum terhadap instrumen pedoman wawancara layak digunakan
dengan revisi berdasarkan saran oleh validator
Tabel Kategori Nilai Kelayakan Instrumen
Nilai Rata-Rata Kategori Kelayakan
x = 5 Layak diterapkan tanpa revisi
2,5 < x < 5 Layak diterapkan dengan revisi sesuai saran
1 ≤ x ≤ 2,5 Tidak layak diterapkan
183
Lampiran 10: Nilai Tes Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas XI
Farmasi
NILAI TES PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
No. Subjek Penelitian Nilai Kategori
1 MPS 75 Tinggi
2 PAD 75 Tinggi
3 ANM 65 Sedang
4 RMZ 80 Tinggi
5 ET 65 Sedang
6 AW 80 Tinggi
7 RRF 75 Tinggi
https://bit.ly/DokumenHasilTesPenelitian
1. Subjek MPS
No. Soal Indikator Skor Jumlah Skor Nilai Kategori
1 Understand 3 15 75 Tinggi
Strategy 1
Solve 3
Look Back 0
2 Understand 3
Strategy 2
Solve 3
Look Back 0
2. Subjek PAD
No. Soal Indikator Skor Jumlah Skor Nilai Kategori
1 Understand 3 15 75 Tinggi
Strategy 2
Solve 3
Look Back 0
2 Understand 3
184
Strategy 2
Solve 2
Look Back 0
3. Subjek ANM
No. Soal Indikator Skor Jumlah Skor Nilai Kategori
1 Understand 3 13 65 Sedang
Strategy 1
Solve 2
Look Back 0
2 Understand 3
Strategy 2
Solve 2
Look Back 0
4. Subjek RMZ
No. Soal Indikator Skor Jumlah Skor Nilai Kategori
1 Understand 3 16 80 Tinggi
Strategy 2
Solve 3
Look Back 0
2 Understand 3
Strategy 2
Solve 3
Look Back 0
5. Subjek ET
No. Soal Indikator Skor Jumlah Skor Nilai Kategori
1 Understand 3 13 65 Sedang
Strategy 1
Solve 1
Look Back 0
185
2 Understand 3
Strategy 2
Solve 3
Look Back 0
6. Subjek AW
No. Soal Indikator Skor Jumlah Skor Nilai Kategori
1 Understand 3 16 80 Tinggi
Strategy 2
Solve 3
Look Back 0
2 Understand 3
Strategy 2
Solve 3
Look Back 0
7. Subjek RRF
No. Soal Indikator Skor Jumlah Skor Nilai Kategori
1 Understand 3 15 75 Tinggi
Strategy 2
Solve 3
Look Back 0
2 Understand 3
Strategy 2
Solve 2
Look Back 0
186
Lapiran 11: Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur
untuk mendalami kemampuan pemecahan masalah matematika subjek penelitian.
Wawancara dilakukan setelah mengetahui hasil tes kemampuan pemecahan
masalah matematika peserta didik.
Wawancara semi terstrutur adalah wawancara yang terdiri dari beberapa
pertanyaan kuci untuk menggali secara dalam dari beberapa hal tentang
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dan pertanyaan dapat
dikembangkan sesuai dengan jawaban subjek penelitian. Oleh sebab itu, pedoman
yang digunakan pada penelitian ini hanya berupa garis besar permasalahan yang
akan ditanyakan.
Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret jawaban yang salah)
Kelas :
Petunjuk Melakukan Wawancara:
1. Pertanyaan wawancara diajukan sesuai dengan kemampuan pemecahan
masalah matamatika peserta didik yang ditunjukkan pada hasil tes kemampuan
pemecahan masalah.
2. Pertanyaan yang diberikan tidak harus sama, tapi memuat pokok pertanyaan
yang sama.
187
3. Apabila subjek penelitian mengalami kesulitan dengan pertanyaan tertentu,
peserta didik akan diberikan pertanyaan yang lebih sederhana tanpa
menghilangkan inti pertanyaan.
Tujuan Wawancara
Wawancara pada penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi
mengenai prosedur yang dilakukan siswa saat menyelesaikan masalah yang
diberikan dalam rangka untuk memverifikasi jawaban yang diberikan siswa secara
tertulis pada lembar jawaban sebagai langkah pengujian keabsahan data.
Indikator Pertanyaan Wawancara
Pertanyaan-pertanyaan pada penelitian ini didasarkan pada indikator
pemecahan masalah menurut Polya yaitu understand, strategy, solve dan look
back. Pertanyaan-pertanyaan pada penelitian ini diharapkan dapat mengungkap
langkah siswa dalam memecahkan masalah matematika yang disajikan. Mulai dari
cara siswa memahami masalah, menyusun rencana penyelesaian masalah,
melakukan pemecahan masalah berdasarkan rencana yang telah disusun serta
bagaimana cara siswa mengecek kembali langkah pemecahan masalah yang telah
dilakukan apakah sudah mengasilkan jawaban yang benar atau tidak.
Pelaksanaan Wawancara:
Subjek penelitian mendapat pengalaman belajar dan dipertemukan akhir
subjek diberi tes untuk megukur kemampuan pemecahan masalah matematika.
Soal dikerjakan dalam waktu 40 menit. Setelah beberapa waktu, subjek penelitian
diwawancarai berkaitan pengerjaan soal tersebut dengan pertanyaan sebagai
berikut.
188
1. Apakah anda memahami maksud dari kalimat pada soal yang diberikan?
2. Apakah anda bisa menyebutkan hal apa saja yang diketahui pada soal yang
diberikan?
3. Apakah anda merencanakan terlebih dahulu sebelum menyelesaikan soal
yang diberikan?, jika iya, seperti apa perencanaannya?
4. Setelah anda merencanakannya, apakah anda bisa menyelesaikan dan
menjawab soal yang diberikan?
5. Apakah anda kesulitan menyelesaikan soal yang diberikan?
6. Apakah anda bisa membuat kesimpulan dari soal yang diberikan?
7. Apakah anda memeriksa kembali jawaban yang telah anda kerjakan?
8. Bagaimana anda dapat memahami apa saja yang ditulisakan dari soal yang
diberikan?
9. Bagaimana anda merencanakan penyelesaian soal yang diberikan?
10. Bagaimana anda menyimpukan soal yang telah kamu kerjakan?
11. Apakah anda merasa kesulitan dalam menemukan dan menuliskan hal apa
saja yang diketahui dari soal yang diberikan?
12. Rencana apa yang anda tuliskan dari soal yang diberikan?
13. Setelah merencanakannya, bagaimana anda menyelesaikannya?
14. Bagaimana langkah-langkah yang anda buat dalam menyelesaikan soal yang
diberikan?
15. Apakah anda memeriksa jawaban anda kembali? Jika iya, apakah anda
mengerjakannya dengan cara yang berbeda untuk mengecek jawabannya?
189
Lampiran 12: Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA
Nama Sekolah : SMKN 1 Watunohu
Kelas : XI Farmasi
Mapel : Matematika
No. Indikator Pemecahan Masalah Butir
1 Understand 1, 2, 8, 11
2 Strategy 3, 9, 12
3 Solve 4, 5, 13, 14
4 Look Back 6, 7, 10, 15
190
Lampiran 13: Tabulasi Hasil Wawancara
TABULASI HASIL WAWANCARA
Nama Sekolah : SMKN 1 Watunohu
Kelas : XI Farmasi
Jumlah Siswa : 7 Orang
1. Subjek MPS
No. Soal Indikator Pertanyaan Peneliti Jawaban Subjek Penelitian Makna Jawaban
1
Understand
Setelah kita baca soal nomor satu apa
yang bisa kita pahami dari soal itu?
Em.. yang diketahui keliling empat
sentimeter, dan lebarnya enam
sentimeter lebih pendek dari
panjangnya
Subjek MPS dapat memahami
masalah dan menuliskan yang
di ketahui pada soal nomor 1
serta tidak mendapat kendala
pada proses memahi masalah
dan menuliskan yang diketahui
Apakah ada kesulitan pada saat
memahami ini?
Ndak ada
Setelah kita pahami, apa yang kita
lakukan, apa yang kita tuliskan di
kertas jawaban?
Tulis diketahui,
Apa itu yang diketahui? Keliling empat puluh empat
sentimeter,
Setelah itu yang ditanyakan? Panjang dan lebarnya ditanyakan
191
Apakah ada kendala saat menuliskan
yang diketahui?
Tidak ada
Strategy Oke, setelah kita tuliskan yang
ditanyakan, apa lagi yang dilakukan?
Penyelesaiaan Subjek MPS merencanakan
penyelesaian masalah terlebih
dahulu sebelum menjawab
dengan menuliskan rumus
penyelesain
Bagaimana penyelesaiannya? Ditulis dulu rumus
Apa rumus yang kita pake? Keliling
Kenapa rumus keliling yang dipake? Karena itu adami diketahui ee
keliling
Solve
Setelah menuliskan rumus
kelilingnya, apa lagi yang kita
lakukan?
Diselesaikan mi, dicari mi dulu,
dicari mi panjang dan lebarnya
Subjek MPS dapat
menyelesaikan soal nomor 1
berdasarkan rencana yang
dituliskan sebelumnya, serta
dapat menuliskan kesimpulan
dari jawaban akhir yang
diperoleh
Apa yang duluan kita cari, panjang
atau lebarnya?
Panjang
Jadi panjang berapa? Empat belas
Lebarnya berapa? Delapan
Setelah kita dapat jawaban itu, yakin
ki dengan jawaban itu?
Yakin
Setelah kita kerjakan itu, apakah tadi Tidak ada
192
ada merasa kesulitan pada saat proses
penyelesaiannya?
Setelah menyelesaikan apa lagi yang
kita lakukan?
Ee kesimpulan
Bagaimana bentuk kesimpulannya? Jadi panjangnya empat belas
sentimeter dan lebarnya delapan
sentimeter
Look Back Setelah itu apa lagi yang kita lakukan? Ndak ada Subjek MPS melakukan
pengecekan jawaban dengan
membaca ulang jawaban,
namun tidak melakukan
pemeriksaan kembali dengan
prosedur matematika
Ndak dicek ulang jawabannya? Dibaca ulang ji
Ndak dilakukan dengan pengerjaan
lain?
tidak
Pada saat kita cek ulang ada kesalahan
yang kita temukan atau bagaimana?
Tidak ada
Tapi yakin dengan jawabannya? Yakin
2
Understand
Setelah kita baca soalnya, apa yang
bisa kita pahami dari soal itu?
Selisih umur ayahnya Subjek MPS dapat memahami
dan menuliskan masalah yang
diketahui pada soal nomor 2,
subjek MPS menyatakan tidak
Terus apa lagi yang diketahui? Sedangkan lima tahun yang lalu
umur keduanya tiga puluh empat
193
tahun menemui kesulitan pada saat
proses memahami maupun
menuliskan yang diketahui dan
yang ditanyakan
Ada kesulitan pada saat memahami
soal?
Tidak ada
Berapa kali kita baca baru bisa paham
ini soalnya?
Satu
Strategy Setelah kita baca, apa yang kita
tuliskan di lembar jawaban?
Diketahui, ku tulis mi Subjek MPS menuliskan
strategi atau rencana
penyelesaian sebelum
menjawab soal berupa
menuliskan yang diketahui,
ditanyakan dan menuliskan
model matematikanya
Setelah tulis diketahui, yang
ditanyakan apa?
Umur ayah dua tahun kedepan dan
umur anak perempuan dua tahun
kedepan
Setelah kita paham, dan sudah tulis
yang ditanyakan, apa lagi yang kita
lakukan?
Penyelesaian
Bagaimana bentuk langkah-langkah
penyelesaian ta?
Tulis dulu model matematikanya,
Ada berapa model yang kita temukan,
ada tiga bukan modelnya?
Tiga
Solve Terus setelah itu, apa yang duluan kita Ayah Subjek MPS melakukan
194
cari, umur siapa, umur ayah atau umur
anak?
penyelesaian masalah
berdasarkan pada rencana yang
telah dituliskan sebelumnya
serta mampu menuliskan
kesimpulan dari jawaban akhir
yang diperoleh
Berapa umur ayah yang kita dapat?,
dijawaban ta kalau ndak salah tiga
tujuh?
Iya, tiga lima yang pertamanya,
langsung akan datangnya tiga tujuh
Yang untuk umur anak berapa? Sembilan langsung sebelas
Yakin ki dengan jawaban ta yang
kemarin?
Yakin
Setelah kita temukan umur ayah sama
umur anak, apa lagi yang kita lakukan,
ada kesimpulan tidak?
Ada
Bagaimana bentuk kesimpulan ta? Jadi umur ayah dua tahun yang akan
datang tiga puluh tujuh dan umur
anaknya sebelas tahun
Setelah itu yakin jaki dengan
kesimpulan itu?
Iye
Dan apa lagi yang kita lakukan? Ndak adami
Look Back Ndak dicek kembali jawabannya? Bah, ku cek. Subjek MPS melakukan
195
Setelah dicek ada kesalahan yang kita
temukan atau ada perbaikan?
Pertamanya perbaikan, salah
pembagi ka
pengecekan kembali terhadap
jawaban yang telah dikerjakan
dengan cara membaca ulang
kemudian melakukan
perbaikan. Namun subjek MPS
tidak melakukan pengecekan
dengan prosedur matematika
Salah membagi ki, dibagian mana? Ini ayah
Setelah itu dilakukan perbaikan? Iye
Setelah itu apa lagi yang kita lakukan? Sudah mi, ku ubah ji
Ndak dilakukan dengan cek cara lain? Tidak
2. Subjek PAD
No. Soal Indikator Pertanyaan Peneliti Jawaban Subjek Penelitian Makna Jawaban
1
Understand
Dari soal yang kita baca, dipaham ji
maksud kalimatnya?
Paham Subjek PAD dapat memahami
soal nomor satu dan dapat
menuliskan yang diketahui
Terus bisaki sebutkan i apa-apa yang
diketahui disini di soal?
Yang diketahui kelilingnya
Berapa itu kelilingnya? Empat puluh empat centimeter
Terus dari soal yang setelah kita baca,
bisaki tuliskan ki apa yang diketahui?
Bisa
Terus, merasa kesulitan ki tidak pada Tidak ji
196
saat menuliskan yang diketahui itu?
Terus setelah dibaca soalnya toh, terus
mau dikerjakan begitue, apa yang kita
lakukan terlebih dahulu setelah
dibaca?
Setelah dibaca, yang dikerja ditulis
diketahuinya,
Bagaimana cara menuliskannya
begitue, apa pertama ditulis pada saat
diketahui itu?
Ee anunya, kelilingnya.
Berapa kelilingnya? Empat puluh empat
Merasa kesulitan ki pada saat
menuliskan yang diketahui?
Tidak ji
Bisa jaki jawab ki pertanyaannya
nomor satu setelah ditulis rencana
penyelesaiannya?
Bisa
Ndak kesulitan jaki? Tidak ji, tapi tapi anu apa namanya
itue, ee kaya, kaya apa namanya itue,
kaya ada sedikit pusing-pusingya
Strategy Setelah itu bagaimana cara ta Caranya, sudah ditulis diketahui Subjek PAD menuliskan
197
menyelesaikan? terus ditanyakan terus kutulis mi
rumus kelilingnya
rencana penyelesaian terlebih
dahulu sebelum menjawab soal
nomor 1
Solve Setelah itu? Di cari mi Subjek PAD menjawab soal
berdasarkan rencana yang telah
dibuat sebelumnya, serta dapat
menuliskan kesimpulan dari
jawaban yang diperoleh
Apanya yang dicari? Ee.. anunya, apa namanya itue
panjangnya sama lebarnya
Setelah itu, di akhir tadi ini di akhir
setelah ki menyelesaikan soal, ada
kesimpulannya di buat?
Ada
Apa itu kesimpulannya? Jadi panjangnya tadi itu panjangnya
empat belas terus lebarnya enam
kayanya
Jadi bagaimana bentuk
kesimpulannya?
Jadi panjangnya ee.. empat belas dan
lebarnya enam
Look Back
Jadi tadi waktu setelah selesai dikerja
itu, ditulis kesimpulannya, dicek
kembali tidak?
Bah, dicek kembali Subjek PAD melakukan
pengecekan kembali terhadap
jawaban yang diperoleh
dengan cara melihat Bagaimana cara ta cek kembali? Dikasi.. diliat-liat
198
Ndak dikerjakan dengan cara lain? Ndak (mengamati) kembali. Namun
tidak melakukan pengecekan
menggunakan prosedur
matematika
2
Understand Setelah kita baca soal ini, dipaham ji
apa yang dimaksud dalam soal ini?
Paham Subjek PAD dapat memahami
dan menuliska yang diketahui
dari soal nomor 2. Subjek PAD
tidak mengalami kesulitan
pada saat memahami masalah
dan menuliskan yang diketahui
Apa yang kita bisa paham dari soal
ini?
Yang diketahuinya, ee selisihhnya
umur ayah dan anaknya dua puluh
enam tahun, terus umur anak sama
ayahnya yang lima tahun yang lalu
itu tiga puluh empat tahun sama
disuruh ki juga cari i umur ayah dan
anaknya dua tahun yang akan datang
Apakah dalam membaca soal ini ada
kesulitan yang anda temukan?
Ndak ada
Jadi pada saat menuliskan itu yang
diketahui, ada kesulitan tidak?
Tidak ada
Terus, em pada saat setelah ki baca ini
soal, terus didapatkan yang diketahui,
Ditanyakan, ditulis yang
ditanyakannya
199
apa lagi yang kita lakukan?
Strategy &
Solve
Apa yang ditanyakan itu, seperti apa? Ee umur ayah dan anak
perempuannya dua tahun yang akan
datang, terus dujawab mi pake model
matematika, di tulis dulu model
matematika pertama, kedua sama
ketiganya. Terus ee diambe itu umur
yang sekarangnya itu yang itu, terus
dicari mi umurnya dan anaknya yang
sekarang terus didapat mi itu yang
sekarang terus ditambahmi dua tahun
Subjek PAD menuliskan
rencana penyelesaiaan sebelum
menjawab soal dengan cara
menuliskan model
matematikanya
Subjek PAD menjawab soal
berdasarkan pada rencana yang
telah dituliskan dengan cara
menentukan umur ayah
terlebih dahulu. Subjek
mengalami kesulitan pada saat
menjawab khususnya pada saat
menemukan umur ayah.
Terakhir, subjek PAD
menuliskan kesimpulan dari
jawaban yang diperoleh.
Ada kesulitan tidak pada saat
menjawab itu?
Ada sedikit
Kesulitannya dimana? Yang pas tadi disitue, yang cari x
nya yang ayahnya
Setelah kita dapat mi jawabannya,
apakah kita membuat kesimpulan dari
jawabannya?
Iye,
200
Bagaimana bentuk kesimpulannya? Ee.. umur ayah, misalnya tiga puluh
enam, terus umur anaknya misalnya
sebelas, ee dua tahun yang akan
datang
Ada kesulitan pada saat membuat
kesimpulan?
Ndak ada ji
Look Back
Setelah itu, dicek kembali tidak
jawaban ta, diperiksa kembali?
Diliat-liat saja Subjek PAD menegecek
kembali jawaban dengan
mengamati, namun tidak
melakukannya berdasarkan
prosedur matematis
Tidak dikerjakan dengan cara lain? Tidak
3. Subjek ANM
No. Soal Indikator Pertanyaan Peneliti Jawaban Subjek Penelitian Makna Jawaban
1
Understand
Setelah kita baca soal, apa yang bisa
kita pahami dari soal tersebut?
Persegi panjang memiliki keliling
empat puluh empat sentimeter, lebih
pendek dari panjangnya enam
Subjek ANM dapat memahami
dan menuliskan yang diketahui
dari soal nomor 1. Subjek
201
sentimeter dan disini mau dicari
panjangnya dan lebar dari persegi
panjang tersebut
ANM tidak mendapat kendala
pada proses memahami dan
menuliskan yang diketahui
Setelah kita tahu itu, apa yang kita
lakukan di lembar jawaban?
ee.. yang diketahui kelilingnya empat
puluh empat sentimeter, panjang,
lebar
Tadi waktu memahami ki soal nomor
satunya ada kesulitan waktu
memahami?
Ndak ada ji
Waktu menuliskan yang diketahui? Tidak
Setelah kita tuliskan yang ditanyakan,
apa lagi yang dilakukan?
Yang ditanyakan, panjang dan lebar,
baru saya jawab, sa cari mi
kelilingnya
Strategy
Bagaimana caranya menentukan
rumusnya?
Dua dalam kurung P tambah L
(2(P+L))
Subjek ANM menuliskan
rencana penyelesaian terlebih
dahulu. Kita tulis rumusnya? Iye saya tulis
Kenapa bisa yakin kalau itu
rumusnya?
Karena itu memang sudah apa..
sudah rumusnya memang mi yang
202
dari soalnya
Solve Setelah kita tulis rumusnya,
bagaimana langkah-langkah ta dalam
menyelesaikan?
Eee saya jumlah dulu ini kelilingnya,
saya cari dulu hasilnya berapa, kalau
sudah itu saya cari mi lagi
panjangnya,
Subjek ANM menyelesaikan
soal berdasarkan pada rencana
yang telah dituliskan
sebelumnya, serta dapat
memberikan kesimpulan dari
jawaban yang diperoleh
Setelah itu, ada kesulitan tidak pada
saat kita jawab ki itu?
Tidak ada
Tapi yankin ki dengan jawaban yang
diberikan?
Yakin
Setelah kita temukan mi panjang dan
lebarnya, apa lagi yang kita lakukan,
ada kesimpulan tidak yang kita buat?
Ada, yaitu panjangnya empat belas
sentimeter dan lebarnya delapan
sentimeter
Look Back Setelah itu, apa lagi yang kita lakukan
setelah menuliskan kesimpulan?
Ee saya pekerjaan yang nomor
selanjutnya
Subjek ANM tidak melakukan
pengecekan jawaban setelah
menjawab baik dengan cara
mengamati maupun dengan
prosedur matematika.
Ndak kita cek kembali jawabannya? Sudah yakin
Jadi ndak dicek mi di? Yakin mi
Tidak dicari ki dengan langkah-
langkah lain, dengan proses
Iya ndak
203
penyelesaian yang lain?
2
Understand
Setelah kita baca (soal) apa yang kita
pahami?
Selisihnya umur ayah dan anak dua
puluh enam tahun tahun, sedangkan
lima tahun yang lalu jumlah umur
keduanya tiga puluh empat tahun.
Jadi disini mau dihitung umur ayah
dan anak perempuannya yang dua
tahun yang akan datang
Subjek ANM dapat memahami
dan menuliskan yang diketahui
dari soal nomor 2. Pada saat
proses memahami soal, subjek
ANM mengalami sedikit
kesulitan saat memahami soal
namun setelah dibaca sebanyak
dua kali, akhirnya subjek ANM
dapat memahami soal.
Ada kesulitan tidak pada saat
memahami soal nomor dua itu?
Sempat ada kesulitan
Di bagian mana? Di bagian yang ditanyakan lima
tahun yang lalu umur keduanya
Berapa kali kita baca baru bisa betul-
betul paham?
Cuma dua kali ji
Setelah memahami toh, apa yang kita
tuliskan?
Saya tuliskan disini yang diketahui,
umur ayah itu x dimisalkan seperti
itu, dan umur anaknya y. Terus saya
selisihkan itu umur ayah dan anak itu
x kurang y sama dengan dua puluh
204
enam (x-y=26)
Terus waktu menuliskan yang
diketahui itu sampai yang di x kurang
y itu ada kesulitan tidak?
Tidak ada
Setelah menuliskan yang diketahui,
apa lagi yang kita lakukan?
Terus saya tulis lagi yang ditanyakan
umur ayah dan anak dua tahun yang
akan datang
Strategy
Terus, Terus saya disitu jawab,kemudian
saya jawab
Subjek ANM menuliskan
rencana penyelesaian terlebih
dahulu sebelum mengerjakan
soal dengan membuat model
matematikanya.
Bagaimana jawaban ta, langkah-
langkahnya?
Langkah-langkahnya itu pertama situ
x dikurang y sama dengan sua puluh
enam (x-y=26) dan y sama dengan x
dua puluh enam (y=x-26) dan nomor
dua lima tahun yang lalu x tambah y
itu tiga puluh empat (x+y=34) dan
ketiga umur sekarang x tambah y
adalah samadengan tiga puluh empat
tambah empat (x+y=34+4) dan x
tambah y sama dengan tiga puluh
205
delapan (x+y=38)
Solve Bagaimana kita langkah-langkahnya
dalam menjawab?
Terus saya cari mi dulu umur
ayahnya yang terlebih dahulu.
Subjek ANM melakukan
penyelesaian berdasarkan pada
rencana penyelesaian yang
telah dituliskan sebelumnya,
namun subjek ANM kurang
yakin terhadap jawaban akhir
yang diperoleh, karena sempat
merasa kesulitan pada saat
melakukan pembagian. Subjek
ANM juga menuliskan
kesimpulan dari jawaban yang
diperoleh
Tapi jawaban yang kita kasi di lembar
jawaban ta itu yakin jaki?
Kurang yakin kalau soal nomor dua
Okeh setelah kita dapat jawaban
akhirnya toh, kita ada tulis
kesimpulannya?
Iya ada
Bagaimana bentuk kesimpulaan ta? Jadi umur ayah dua tahun yang akan
datang yaitu tiga puluh empat tahun
(lupa) sedangkan anaknya delapan
tahun (lupa)
Setelah menuliskan kesimpulan, ada
kesulitan pada saat menjawab ki itu?
Sempat ada kesulitan,
Dibagian mana? Umur ayahnya sa permasalahkan
pada saat membagi
Look Back
Setelah kita tuliskan kesimpulannya,
apa lagi yang kita lakukan?
Saya cek-cek dulu, saya baca ulang Subjek ANM melakukan
pengecekan kembali terhadap
206
Setelah itu, ada kesalahan yang kita
temukan
Ada, terus saya perbaikan, perbaiki
dengan jawaban yang benar
jawaban yang diperoleh
dengan membaca ulang, namun
tidak dilakukan berdasarkan
prosedur matematika
Tidak dikerjakan dengan cara lain? Tidak
4. Subjek RMZ
No. Soal Indikator Pertanyaan Peneliti Jawaban Subjek Penelitian Makna Jawaban
1
Understand
Dari soal yang kita baca, apa yang
bisa kita paham?
Diketahui keliling persegi panjang
empat puluh empat sentimeter terus
perkenalan lebar enam sentimeter
sama yang ditanyakan panjang dan
lebar
Subjek RMZ dapat memahami
masalah dan menuliskan yang
diketahui dari soal nomor 1
tanpa mendapat kesulitan
Pada saat kita membaca itu, untuk
memahaminya ada kesulitan tidak?
Tidak
Setelah kita memahami itu soalnya,
apa yang kita lakukan pada saat
menjawab?
Menulis yang diketahui dan yang
ditanyakan
Bagaimana cara menuliskannya? Diketahui keliling empat puluh
207
empat sentimeter, panjang, lebar,
baru yang ditanyakan panjang dan
lebar
Strategy Setelah itu apa lagi yang kita lakukan
setelah menuliskan yang diketahui?
Penyelesaian Subjek RMZ menuliskan
rencana penyelesaian terlebih
dahulu sebelum menyelesaikan
soal
Bagaimana penyelesaiannya? Penyelesaian menulis rumus keliling
dua di tambah, dua P tambah L
(2(p+L)).
Bagaimana kita tahu kalau rumusnya
itu?
Karena dari soal, dari soal
menjelaskan rumus ee.. keliling.
Jumlah kelilingnya sudah ada.
Solve
Terus setelah itu, apa lagi yang kita
lakukan?
Penyelesaian, memasukkan semua
nilai
Subjek RMZ menjawab soal
berdasarkan pada rencana
penyelesaian yang telah
dituliskan sebelumnya. Subjek
RMZ tidak mengalami
kesulitan pada saat menjawab,
serta menuliskan kesimpulan
dari jawaban yang diperoleh.
Bagaimana caranya, langkah-langkah
yang kita lakukan disitu?
Menulis rumus dulu, keliling sama
dengan dua P tambah L (2(P+L))
baru memasukkan nilai empat puluh
empat sama dengan dua P tambah L
(44=2(P+L)). Lalu empat puluh
empat dibagi dua sama dengan P
208
tambah L (44/2=P+L) sama dengan
dua puluh dua sama dengan P
tambah L (22=P+L) atau P tambah L
sama dengan dua puluh dua
(P+L=22). Lalu P tambah P kurang
enam sama dengan dua puluh dua
(P+P-6=22), dua P kurang enam
sama dengan dua pulu dua (2P-
6=22) dua P sama dengan dua puluh
dua ditambah enam (2P=22+6) sama
dengan dua puluh delapan (28) dua P
sama dengan dua puluh delapan
(2P=28) P sama dengan dua pulu
delapan bagi dua (P=28/2) P sama
dengan empat belas (P=14). Lalu L
sama dengan P kurang enam (L=P-6)
sama dengan empat belas dikurang
enam sama dengan delapan (=14-
6=8)
209
Jadi setelag kita menyelesaikan tadi
dengan langkah-langkah itu, apakah
ada kesulitan tadi pada saat kita
menjawab?
Tidak ada
Setelah kita menjawab tadi, apa lagi
yang kita lakukan?
Kesimpulan
Apa itu kesimpulannya? Kesimpulannya, jadi panjangnya
sama dengan empat belas dan
lebarnya sama dengan delapan
Pada saat menuliskan kesimpulan ada
kesulitan tadi?
Tidak
Look Back Setelah kita menuliskan kesimpulan,
apa lagi yang dilakukan?
Memeriksa ulang Subjek RMZ memeriksa ulang
jawaban yang diperoleh
dengan membaca kembali,
namun tidak melakukan
pengecekan ulang dengan
prosedur matematika
Bagaimana cara ta periksa ulang? Baca kembali jawaban
Tidak dilakukan dengan pengecekan
cara lain?
Tidak
2
Understand
Setelah kita membaca soal nomor dua,
apa yang bisa kita pahami?
Selisih umur ayah dan anak perepuan
dua puluh enam tahun dan jumlah
Subjek RMZ dapat memahami
masalah dan menuliskan yang
210
umur ayah dan anak lima tahun yang
lalu tiga puluh empat tahun. Lalu
yang ditanyakan umur ayah dan anak
dua tahun yang akan datang
diketahui pada soal nomor 2
tanpa menghadapi kesulitan
Apakah ada kesulitan pada saat
berusaha memahami maksud dari soal
nomor dua?
Menggelengkan kepala (tidak)
Strategy
Setelah kita membaca soal dan
memahaminya, apa lagi yang kita
lakukan?
Menulis penyelesaian, diketahui
umur ayah sama dengan x umur anak
sama dengan y, selisih umur anak
dan ayah x kurang y sama dengan
dua puluh enam (x-y=26) tahun dan
ditanyakan umur ayah dan anak dua
tahun yang akan datang.
Subjek RMZ menuliskan
rencana penyelesaian terlebih
dahulu sebelum menyelesaikan
soal nomor dua dengan
menuliskan model
matematikanya
Okeh, tidak ada kesulitan pada saat
menuliskan?
Ndak
Setelah itu, apa lagi yang kita lakukan
setelah menuliskan yang diketahui?
Penyelesaian, mulai model
matematika
Bagaimana itu model matematikanya? Yang pertama x kurang y sama
211
dengan dua puluh enam (x-y=26), y
sama dengan x kurang dua puluh
enam (x=x-26). Dua, lima tahun
yang lalu x tambah y sama dengan
tiga puluh empat tahun (x+y=34),
dan umur sekarang x tambah y sama
dengan tiga puluh empat tahun
tambah sepuluh (x+y=34+10) , x
tambah y sama dengan empat puluh
empat (x+y=44) tahun
Setelah kita membuat modelnya,
apakah ada kesulitan pada saat
membuat model matematikanya?
Tidak
Solve
Apa lagi yang kita lakukan setelah
itu?
Penyelesaian, x sama dengan x
tambah y sama dengan empat puluh
empat (x=x+y=44), x ditambah x
kurang dua puluh enam sama dengan
empat puluh empat (x+x-26=44), dua
x dikurang dua puluh enam sama
Subjek RMZ melakukan
penyelesaian soal berdasarkan
pada rencana penyelesaian
yang telah dituliskan
sebelumnya tanpa menhadapi
kendala. Subjek RMZ juga
212
dengan empat puluh empat (2x-
26=44), dua x sama dengan empat
puluh empat ditambah dua puluh
enam (2x=44+26), dua x sama
dengan tujuh puluh (2x=70), x sama
dengan tujuh puluh dibagi dua
(x=70/2) , sama dengan tiga puluh
lima. Lalu y sama dengan x ditambah
y sama dengan empat puluh empat
(y=x+y=44), tiga puluh lima
ditambah y sama dengan empat
puluh empat (35+y=44), y sama
dengan empat puluh empat dikurang
tiga puluh lima (y=44-35) y sama
dengan sembilan (y=9)
menuliskan kesimpulan dari
jawaban yang diperoleh
Ndak ada ji kesulitan ta pada saat
kerja ki itu?
Iye
Tapi yakin ji dengan jawaban yang
diberikan toh!
Mengangguk (iya)
213
Setelah itu, apakah kita menuliskan
kesimpulan?
Iya, kesimpulan.
Bagaimana bentuk kesimpulannya? Jadi umur ayah itu tiga puluh tujuh
tahun dan umur anak sebelas tahun
Look Back Apakah yakin seperti itu jawabannya? Pertama, sempat ada kekeliruan.
Lalu mengulang (cek kembali)
Subjek RMZ melakukan
pengecekan ulang jawaban dan
mendapati kekeliruan sehingga
subjek melakukan perbaikan.
Namun subjek tidak
melakukan pengecekan dengan
prosedur matematika
Bagaimana cara ta cek kembali? Membaca kembali soal, lalu
mengerjakan ulang
Tidak dikerjakan dengan pengerjaan
cara lain?
Tidak
5. Subjek ET
No. Soal Indikator Pertanyaan Peneliti Jawaban Subjek Penelitian Makna Jawaban
1
Understand
Setelah dibaca ini soalnya to’, kita
paham, apa yang kita paham dari soal
ini, nomor satu ini?
Mo di cari panjang sama lebarnya, Subjek ET dapat memahami
masalah dan menuliskan yang
diketahui dari soal nomor 1
tanpa menghadapi kendala. Apanya yang diketahui? ee.. kelilingnya dulu
214
Berapa kelilingnya? 44 cm
Ada kesulitan pada saat memahami ini
soal?
Emm tidak ada ji
Setelah dibaca begitu langsung paham
ato..?
Tidak juga, dibaca berulang-ulang
kali
Tadi kita baca berapa kali baru bisa
paham?
Dua kali
Bagaimana cara ta paham? Ku.. kutulis dulu sini diketahui, terus
ku tulis mi panjangnya (keliling) 44
sentimeter terus lebar terus
panjangnya mi.
Setelah kita tahu toh, setelah kita
baca, tulis yang diketahui, apa lagi
yang kita lakukan?
Ku tulis di tanyakan,
Setelah ditanyakan apalagi? Ditulis mi ditanyakan panjang dan
lebarnya
Strategy
Setelah itu adek, sudah mi ditulis
diketahui, ditanyakan, apanya lagi
Ku tulis mi rumusnya Subjek ET menuliskan rencana
penyelesaian terlebih dahulu
215
yang kita tulis? sebelum nyelesaikan soal
Apa itu rumusnya? Ehh... K sama dengan dua P tambah
L ( K = 2 (P+L))
Kenapa bisa tahu ternyata ini
rumusnya?
Karena ini rumusnya.. rumusnya
persegi panjang
Solve
Emm.. tadi toh, setelah kita tulis
rumusnya, bagaimana cara ta
selesaikan ki
Ku tulis dibawahnya situ empat
puluh empat, terus ku.. kasi pindah
itu tadi dua kali panjang tambah
lebar (2(P+L)) terus kutulis lagi
empat puluh empat sentimeter per
dua terus ku bagi i, terus sudah itu
empat puluh empat bagi dua em.. dua
puluh satu, terus ee kucari mi lagi
ehh apanya itu, panjangnya, dibawah
ku tulis i terus disitu P tambah
dalam kurung P kurang 10 (P+(P-
10)). Terus kutulis i disampingnya ee
sianu ee dua puluh satu
Subjek ET menjawab soal
nomor satu berdasarkan pada
rencana penyelesaian yang
telah dituliskan sebelumnya
dan mendapat sedikit kesulitan
pada saat proses pembagian.
Subjek ET juga menuliskan
kesimpulan dari hasil akhir
yang diperoleh
Setelah yang kita tadi bilang toh Emm segikit ji
216
waktu menyelesaikan soal, apa ada
kesulitan tadi disitu?
Dibagian mana ki paling merasa sulit
begitu?
Emm.. itu waktunya moka bagi i,
ndak ku tahu.
Oh kita terkendala di pembagian? iye
Setelah penyelesaian, apakah kita
menuliskan kesimpulan dari
jawabannya?
Iya
Bagaimana kalimatnya disitu kita
tulis?
Jadi panjang 36 cm (lupa) dan
lebarnya 6 cm (lupa)
Look Back Setelah kita kerjakan soal nomor satu,
kita cek kembali jawabnya?
Tidak Subjek ET tidak mengecek
kembali jawaban yang
diperoleh baik dengan
mengamati ulang maupun
dengan melalui prosedur
matematika
Ada kita lakukan pengecekan dengan
cara mengerjakan jalan lain begitue,
menggunakan cara lain?
Tidak ji
2
Understand
Setelah kita baca begini toh, apa yang
bisa kita pahami dari soal nomor dua
Mau dicari umurnya lima tahun yang
lalu dan dua tahun yang akan datang
Subjek ET dapat memahami
masalah dan menuliskan yang
217
ini? diketahui dari soal nomor 2.
Apa lagi yang bisa ketahui dari soal
ini?
Di tulis dulu selisihnya, terus umur
keduanya, terus dicari mi itu lima
tahun dan dua tahun yang akan
datang.
Ada kesulitan tadi pada saat
mengidentifikasi yang diketahui dari
nomor dua ini?
Ada sedikit
Di bagian mana kita sulit? Waktu pembagian juga
Oh bukan yang sebelum itu sebelum
mengerjakan, waktu saat menuliskan
yang diketahui ada kesulitan?
Tidak ada ji
Strategy Okeh, setelah kita menuliskan yang
diketahui, apa lagi yang kita lakukan?
ee.. ku tulis model matematikanya Subjek ET menuliskan rencana
penyelesaian dengan
menuliskan model
matematikanya terlebih dahulu
sebelum menjawab soal
Kaya bagaimana itu model
matematikanya, contohnya yang kita
ingat?
Contoh, satu x-y sama dengan dua
puluh enam tahun, terus y sama
dengan x-26, terus dua kutulism mi
lima tahun yang lalu, terus
218
dibawahnya x+y kutulismi
jawabannya kaya.. seperti tiga puluh
enam. Terus nomor tiga terus umur
sekarangnya mi, kutulis dibawanya
x+y sama degan contohnya tadi
seperti dengan tiga puluh enam
tahun. Kaya di tambah i sepuluh
karena dua orang ji, karena ayahnya
ji sama anaknya jadi tambah lima
Solve
Waktu kita kerjakan itu, ada tidak
kesulitan tidak pada saat mengerjakan
Saat pembagian ji Sujek ET menjawab soal
berdasarkan pada rencana
penyelesaian yang telah
dituliskan sebelumnya. Subjek
ET mengalami sedikit
kesulitan pada saat menjawab
khususnya pada saat
melakukan pembagian. Subjek
ET juga menuliskan
kesimpulan dari hasil yang
Di pembagian yang dimana itu? Waktunya mi mau ku bagi ee..
berapa tadi itu, kaya tujuh puluh (70)
kayanya bagi dua, bagi berapa ga
tadi
Jadi kita sebenarnya terkendala
dibanyak kendala ta di pembagian di?
Iye
Tapi tadi jawaban akhir yang kita
berikan yakin jaki toh?
Iye, insha allah
219
Setelah tadi kita selesaikan itu toh
rentetan penyelesaiannya kita tulis
kesimpulannya, ada kesimpulan
disitu?
Ada akhir yang diperoleh
Bagaimana bentuk kesimpulannya? ee.. contohnya tiga puluh tujuh umur
ayah, dan ee sebelas tahun umur
anak dua tahun yang akan datang
Look Back Setelah kita kerja ki itu toh pertanyaan
nomor dua, dapat maki tadi
kesimpulannya toh, kita cek kembali
tidak jawaban ta?
Tidak langsung ku kumpul, karena
tadi tinggal sendirian ku
Subjek ET tidak melakukan
pengecekan ulang terhadap
jawaban yang diperoleh, baik
dengan mengamati kembali
maupun dengan prosedur
matematika
6. Subjek AW
No. Soal Indikator Pertanyaan Peneliti Jawaban Subjek Penelitian Makna Jawaban
1
Understand
Setelah kita baca ini soal nomor satu,
apa yang bisa kita paham dari soal
tersebut?
Yang diketahui, seperti kelilingnya
empat puluh empat sentimeter, dan
lebarnya yang lebih pendek enam
Subjek AW dapat memahami
masalah dan menuliskan yang
diketahui dari soal nomor 1
220
sentimeter lebih pendek dari enam
sentimeter, yang ditanyakan panjang
dan lebar persegi
walaupun subjek AW sempat
mengalami kesulitan pada saat
memahami soal
Ini kemarin kita, waktu kita
mengerjakan soal itu dituliskan ji
disitu apa yang diketahui?
Iye
Pada saat kita baca ini soal, ada
kesulitan pada saat memahami soal
itu?
Ada
Dibagian mana kita sulit memahami? Kemarin disini tertukar, enam
sentimeter kukira panjangnya mi
bukan lebih pendeknya
Bagaimana tadi tulisan yang kita
ketahui sama ditanyakan di jawaban ta
yang kita tuliskan?
Diketahui keliling empat puluh
empat sentimeter, lebarnya lebih
pendek enam sentimeter, ditanyakan
panjang dan lebar
Strategy
Setelah kita tuliskan yang diketahui,
ditanyakan, apa lagi yang kita
lakukan?
Penyelesaian Subjek AW menuliskan
rencana penyelesaian terlebih
dahulu sebelum mengerjakan
221
Penyelesaiannya bagaimana? Ditulis rumusnya soal. Subjek AW sempat
mengalami kendala dalam
menyelesaikan soal, yaitu
terkendala pada saat
menentukan rumus
Rumusnya bagaimana? Ee dua sama dengan P kali L
Ada kesulitan pada saat menentukan
rumus?
Iye
Dimana kita merasa sulit? Rumusnya kadang tertukar-tukar
Setelah tadi kita tuliskan mi
rumusnya, apa lagi yang kita lakukan
setelah itu?
Penyelesaian, kerjakan
Solve
Bagaimana itu bentuk kita
kerjakannya?
Seperti empat puluh empat
sentimeter , dua kali P tambah L
(44=2(P+L)) Seperti empat puluh
empat sentimeter per dua sama
dengan P tambah L (44/2=P+L),
hasilnya dua puluh dua sama dengan
P tambah L (22=P+L), atau P, L
sama dengan dua puluh dua
(P+L=22). Menentukan panjangnya,
P tambah P kurang enam sama
dengan dua puluh dua (P+P-6=22),
Subjek AW menyelesiakan
soal berdasarkan pada rencana
penyelesaian yang telah
dituliskan sebelumnya. Subjek
AW dapat menuliskan
kesimpulan dari hasil akhir
yang diperoleh
222
dua P kurang enam sama dengan dua
puluh dua, dua P sama dengan dua
puluh dua kurang ee ditambah enam
(2P=22+6) dua puluh delapan (28),
dua P sama dengan dua puluh
delapan (2P=28), P sama dengan dua
puluh delapan dibagi dua (P=28/2) P
sama dengan empat belas (P=14).
Lebarnya Lsama dengan P kurang
enam (L=P-6), empat belas dikurang
enam sama dengan delapan (14-6=8)
Ada kesulitan tidak pada saat
menyelesaikan itu?
Tidak ji
Setelah kita dapat mi panjang lebar,
apa lagi yang kita lakukan?
Menulis kesimpulan
Kesimpulannya bagaimana? Jadi panjangnya empat belas
sentimeter dan lebarnya delapan
sentimeter
Pada saat menulis kesimpulan ada Tidak
223
kesulitan tidak?
Look Back
Setelah itu, apa lagi kita lakukan
setelah kesimpulan?
Melakukan pemeriksaan ulang Subjek AW melakukan
pengecekan kembali terhadap
jawabannya dengan cara
mengamati ulang jawaban,
namun tidak melakukan
pengecekan berdasarkan
prosedur matematika
Dilakukan ki pemeriksaan ulang
dengan cara?
Dengan cara diperhatikan
Tidak kita lakukan ki pengecekan
dengan mengerjakan cara lain?
Tidak
2
Understand
Setelah membaca soal nomor dua ini,
apa yang bisa kita pahami dari soal
tersebut?
Jarak umur antara anak dan ayah Subjek AW dapat memahami
masalah dan menuliskan yang
diketahui dari soal nomor 2
tanpa mengadapi kendala
Ada kesulitan pada saat memahami ini
soalnya?
Tidak ji
Kita bisa tuliskan yang diketahui? Bisa
Ada kesulitan tidak, Tidak ji
Berapa kali kita baca baru kita bisa
paham ini soal nomor dua?
Dua kali
Setelah kita baca, paham, apa yang Menulis diketahuinya, ditanyakan
224
kita lakukan pada saat menjawab itu? dan penyelesaiaan
Apa yang diketahui? Diketahui umur ayah sama dengan x,
umur anak sama dengan y.
Ditanyakan umur ayah dan anak
perempuannya setelah dua tahun
yang akan datang
Setelah menuliskan itu, apa lagi yang
kita lakukan?
Menulis penyelesasian
Strategy Apa itu, bagaimana? aa.. model matematika x kurang y
sama dengan dua puluh enam (x-
Y=26), y sama dengan x kurang dua
puluh enam (y=x-26), lima tahun
yang lalu x+y sama dengan tiga
puluh empat (x+y=34), x tambah y
tiga puluh empat ditambah sepuluh
dari jarak (5 tahun) umur anak dan
ayah sepuluh (x+y=34+10), x
tambah y sama dengan empat puluh
empat (x+y=44)
Subjek AW menuliskan
rencana penyelesaian terlebih
dahulu sebelum menjawab soal
dengan membuat model
matematikanya
225
Solve
Setelah itu apa lagi yang kita lakukan? Menghitung umur ayah, Subjek AW menjawab soal
berdasarkan pada rencana
penyelesaian yang telah
dituliskan sebelumnya tanpa
mengalami kendala. Subjek
AW juga menuliskan
kesimpulan dari hasil akhir
yang diperoleh
Bagaimana caranya? X sama dengan x ditambah y sama
dengan empat puluh enam
(x=x+y=46), x tambah x kurang dua
puluh delapan sama dengan empat
puluh empat (x+x-28=44), 2x kurang
dua puluh enam sama dengan empat
puluh empat (2x-26=44) dua x sama
dengan empat puluh empat ditambah
dua enam sama dengan tujuh puluh
(2x=44+26=70), dua x sama dengan
tujuh puluh (2x=70), x sama dengan
tujuh puluh bagi dua (x=70/2) x
sama dengan tiga puluh lima (x=35).
Umur anak, y sama dengan x tambah
y sama dengan empat puluh empat
(x+y=44), tiga puluh lima ditambah
y sama dengan empat puluh empat
(35+y=44), y sama dengan empat
226
puluh empat dikurang tiga lima
(y=44-35) y sama dengan sembilan
(y=9)
Setelah kita temukan jawabannya itu,
apakah kita ada merasa kesulitan pada
saat menjawab?
Kesulitannya pemindahan-
pemindahannya
Setelah kita menjawab tadi itu, apakah
ada kesimpulan yang kita buat?
Ada, seperti umur ayah tiga puluh
tujuh tahun umur anak tiga belas
tahun karena ditambah dari umur dua
tahun kedepannya
Pada saat membuat kesimpulan ada
kesulitan?
Tidak
Look Back Setelah kita membuat kesimpulan, apa
lagi yang kita lakukan?
Periksa ulang Subjek AW memeriksa
kembali jawaban dengan
menghitung kembali dengan
cara yang sama dan
mendapatkan kesalahan
sehingga melakukan perbaikan
pada bagian kesimpulan
Dengan cara? Menghitung kembali jumlahnya
Dengan cara lain atau tidak? Tidak
Dengan cara yang sama juga? Iye
Pada saat memeriksa ulang itu, ada Ada, dibagian kesimpulannya itu
227
kesulitan, mungkin ada kekeliruan
yang kita dapat?
yang dua tahun kedepan tidak ku anu
i, tidak ku kasi masuk i jumlahnya,
ndak ku jumlah i. Jadi kesimpulan ku
tulis setelah pemeriksaan ulang.
7. Subjek RRF
No. Soal Indikator Pertanyaan Peneliti Jawaban Subjek Penelitian Makna Jawaban
1
Understand
Setelah kita baca tadi soal nomor satu
ini, apa yang bisa kita paham dari soal
tersebut?
Kelilingnya sama dengan empat-
puluh empat sentimeter, dan lebarnya
lebih pendek daripada panjangnya
darilah panjang dan lebar dari
persegi panjang tersebut
Subjek RRF dapat memahami
masalah dan menuliskan yang
diketahui dari soal nomor 1
tanpa mengalami kesulitan
Ada kesulitan pada saat memahai
soalnya?
Tidak
Berapa kali dibaca baru bisa paham? Dua
Setelah kita baca soalnya dan
memahami, apa yang kita lakukan di
lembar jawaban?
Menulis rumus, dan melakukan
penyelesaian
228
Yang diketahui ndak ditulis? Ditulis
Bagaimana bentuk jawaban ta tadi
disitu?
Diketahui keliling sama dengan
empat puluh empat sentimeter, dan
lebarnya enam sentimeter lebih
pendek dari panjangnya, ditanyakan,
carilah panjang dan lebar dari persegi
panjang tersebut
Ada kesulitan pada saat menuliskan
itu?
Tidak ji
Strategy Setelah kita menuliskan, memahami
soalnya, apa lagi yang kita lakukan?
Menulis rumus Subjek RRF menulis rencana
penyelesaian terlebih dahulu
sebelum mengerjakan soal
dengan cara menuliskan rumus
Rumusnya seperti apa? Dua kali P tambah L (2(P+L))
Itu rumus apa? Keliling
Kenapa kita bisa yakin kalau itu
rumusnya?
Karena yang diketahui adalah
keliling
Setelah kita menuliskan rumusnya itu,
rencana penyelesaiannya, apa lagi
yang kita lakukan?
Mencari panjang dan lebar
229
Solve
Bagaimana langkah-langkah ta pada
saat mencari panjang dan lebar itu?
Melakukan penjumlahan panjang dan
lebar sesuai pada rumus
Subjek RRF menjawab
pertanyaan berdasarkan
rencana penyelesaian yang
dituliskan
Apakah jawaban yang kita berikan
terakhir itu disitu, yakin jaki dengan
jawaban ta?
Ndak terlalu
Tapi sampai selesai ji kita kerja Iye
Setelah selesai kita kerja soal nomor
satu itu, apa yang kita lakukan
terakhir
Mengamati
Ada kesimpulan tadi kita tulis? Tidak ada, ndak kayanya (ragu)
Look Back Setelah itu di cek kembali tidak? Di cek Subjek RRF melakukan
pengecekan ulang terhadap
jawabannya dengan cara
mengamati dan tidak
melakukan pengecekan dengan
prosedur matematika
Dengan cara? Mengamati rumus dan jawabanya
Tidak dilakukan dengan cara lain? Ndak
2
Understand
Setelah kita baca soal, apa yang bisa
kita pahami?
Selisihnya dua puluh enam tahun,
dan sedangkan umur lima tahun yang
Subjek RRF dapat memahami
masalah dan menuliskan yang
230
lalu keduanya adalah tiga puluh
empat tahun, dan hitunglah umur
ayah dan anak perempuanya dua
tahun yang akan datang
diketahui dari soal nomor 2
dengan menghadapi kesulitan
pada bagian selisih umur
Ada kesulitan tidak pada saat
memahami soalnya?
Ada
Dibagian mana kita merasa sulit? Ini kaya selisih ini sama ini, (sambil
menunjuk soal di seslisih dan umur
keduanya)
Berapa kali kita baca tadi itu baru bisa
paham?
Tiga
Setelah itu, apa yang kita lakukan? Menulis diketahui, yang ditanyakan
Ada kesulitan pada saat menuliskan
yang diketahui?
Ada, sama pad a saat membaca
Strategy
Setelah kita menuliskan yang
diketahui, apa lagi yang kita lakukan?
Menulis model matematikanya, Subjek RRF menuliskan
rencana penyelesaian terlebih
dahulu sebelum menyelesaikan
soal dengan cara membuat
Ada berapa model yang kita buat? tiga
Apa-apa itu modelnya? Selisih, sama umur lima tahun yang
231
lalu, sama umur lima tahun yang
sekarang
model matematikanya
Setelah itu, apa lagi yang kita
lakukan?
Em.. menulis rumus, ee ayah sama
dengan x dan anak perempuannya y,
dan selisihnya dua puluh enam tahun
Solve Pada saat sudah mi ditulis modelnya,
apa dulu yang kita cari?
Ee, ayah (x) Subjek RRF menyelesaikan
soal berdasarkan rencana
penyelesaian yang telah
dituliskan sebelumnya dengan
cara mencari umur ayah
terlebih dahulu. Subjek RRF
juga menuliskan kesimpulan
dari hasil akhir yang diperoleh
Yakin jaki dengan itu jawabannya? Ndak terlalu
Setelah itu, mencari umur ayah, apa
lagi yang kita cari?
Mencari umur anak perempuannya
Berapa yang kita dapat? Delapan
Ada kesimpulan yang kita tulis? Umur ayah dan anak, itu ji saja, uur
anak 8 tahun, dan ayah 34 (tidak
yakin)
Look Back
Setelah kita tuliskan jawaban akhir
dari nomir dua itu, apa yang kita
lakukan, apakah di cek kembali
jawabannya?
Tidak Subjek RRF tidak melakukan
pengecekan ulang
terhadapjawaban yang
diperoleh baik dengan
232
Kenapa ndak dicek? Ragu-ragu mengamati ulang maupun
dengan melalui prosedur
matematis
Tidak dilakukan juga pengecekan
dengan cara lain?
Tidak
https://bit.ly/DokumentasiWawancaraPenelitianArmaWangsa
233
Lampiran 14: Kartu Kontrol Bimbingan Proposal
234
235
Lampiran 15: Persetujuan Pembimbing Proposal
236
Lampiran 16: Berita Acara Ujian Proposal
237
Lampiran 17: Lembar Perbaikan Proposal
238
Lampiran 18: Kartu Kontrol Bimbingan Instrumen Penelitian
239
240
Lampiran 19: Surat Keterangan Validitas Instrumen
https://bit.ly/SuratKeteranganValiditasInstrumen
241
lampiran 20: Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
242
243
Lampiran 21: Persertujuan Pembimbing Skripsi
244
Lampiran 22: Pengantar Penelitian
https://bit.ly/PengantarPenelitianDariFKIPUNISMUH
245
Lampiran 23: Permohonan Izin Penelitian
https://bit.ly/PermohonanIzinPenelitianDariLP3MUnismuh
246
Lampiran 24: Izin Penelitian
https://bit.ly/IzinPenelitianDariBalitbangKolut
247
Lampiran 25: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
https://bit.ly/SuratKeteranganTelahMelakukanPenelitian
248
Lampiran 26: Daftar Hadir Siswa
https://bit.ly/DaftarHadirSiswaPenelitian
249
Lampiran 27: Dokumentasi Kegiatan
Foto Peneliti Bersama Kepala SMKN 1
Watunohu
Foto Peneliti dengan Latar Sekolah
Foto Peneliti Bersama Siswa Kelas XI
Farmasi
Foto Peneliti Bersama Wali Kelas XI
Farmasi
Foto Siswa sedang Mengisi Kuesioner
dan Mengerjakan Tes
Foto Wawancara terhadap Subjek MPS
Foto Wawancara terhadap Subjek PAD Foto Wawancara terhadap Subjek
ANM
250
Foto Wawancara terhadap Subjek RMZ Foto Wawancara terhadap Subjek ET
Foto Wawancara terhadap Subjek AW Foto Wawancara terhadap Subjek RRF
https://bit.ly/DokumenFotofotoPenelitian
Video Dokumentasi Penelitian
https://youtu.be/lPt8fxxP7L0
251
Lampiran 28: PPT Presentasi
252
RIWAYAT HIDUP
Nama Arma Wangsa Lahir di Ao pada tanggal 17 Agustus
1998 berkat kerjasama yang baik antara seorang ayah
bernama Rappe dan ibu bernama Basse. Sekarang bertempat
tinggal di Jl. Malengkeri Raya Lr. 3 Kota Makassar. Riwayat
pendidikan yaitu pernah bersekolah di SDN 1 Maruge
(2004-2010), SMP di MTsN 1 Bontotiro (2010-2013),
SMKN 1 Watunohu (2013-2016) dan tengah menyelesaikan
studi S1 di Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan mengambil konsentrasi di Program Studi (Prodi) Pendidikan
Matematika dengan NIM: 105361105716. Pernah aktif dibeberapa organisasi
sejak masih SMA yaitu OSIS, Organsasi Seni (OGSI) dan Unit Kesehatan
Sekolah (UKS). Selama kuliah juga pernah bergabung dibeberapa organisasi yaitu
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Institute Education Care (IEC),
Forum Beasiswa Unggulan (FBU) dan Lembaga Kreativitas Ilmiah Mahasiswa
Penelitian Dan Penalaran (LKIM-PENA). No. Hp: 085145154342.