robert m gagne

Upload: tri-yulianto

Post on 14-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

belajar menurut gagne

TRANSCRIPT

Robert M. Gagne adalah seorang ahli psikologi yang banyak melakukan penelitian mengenai fase-fase belajar, tipe-tipe kegiatan belajar, dan hierarki belajar. Dalam penelitiaannya ia banyak menggunakan materi matematika sebagai medium untuk menguji penerapan teorinya. Di dalam teorinya Gagne juga mengemukakan suatu klasifikasi dari objek-objek yang dipelajari di dalam matematika.1. Objek-objek pembelajaran MatematikaMenurut Gagne secara garis besar ada dua macam objek yang dipelajari siswa dalam matematika, yaitu objek-objek langsung dan objek-objek tak langsung. Objek-objek langsung dari pembelajaran Matematika terdiri atas:a. Fakta-fakta matematikaAdalah konvensi-konvensi (semufakatan-semufakatan) dalam matematika yang dimaksudkan untuk memperlancar pembicaraan-pembicaraan di dalam matematika, seperti lambang-lambang yang ada dalam matematika, semufakatan bahwa pada garis bilangan yang horisontal, arah ke kanan menunjukan bilangan-bilangan yang semakin besar sedangkan kearah kiri menunjukkan bilangan-bilangan yang semakib kecil nilainya, dan sebagainya.Di dalam matematika, fakta merupakan sesuatu yang harus diterima begitu saja karena itu sekedar merupakan semufakatan. Misalnya adalah merupakan fakta (yang haruis diterima begitu saja) bahwa lambang untuyk bilangan Empat adalah 4 (dalam sistem bilangan hindu-arab) atau IV ( dalam sistem bilangan romawi). Juga lambang - adalah lambang untuk operasi pengurangan. Di dalam matematika tidak dipersoalkan hal-hal seperti itu, dan menurut Gagne fakta hanya bisa dipelajari dengan dipakai berulang-ulang dan di hafal.b. keterampilan-keterampilan matematikaadalah operasi-operasi dan prosedur-prosedur dalam matematika yang masing-masing merupakan suatu proses untuk mencari sesuatu hasil tertentu. Contoh keterampilan matematika adalah proses mencari jumlah dua bilangan, proses mencari kelipatan persekutuan terkecil dari dua bilangan dan lain-lain.c. Konsep-konsep matematiakaSuatu konsep yang yang berada dalam lingkup matematika disebut konsep matematika, yaitu antara lain: segitiga, persegi panjang, persemaan, pertidaksamaan, bilangan prima, dan lain-lain.d. Prinsip-prinsip matematikaBeberapoa contoh prinsip dalam matematika antara lain:1). Pada setiap segitiga sama kaki, kedua sudut alas adalah sama besar.2). Hasil kali dua bilangan p dan q adalah nol jika dan hanya jika p=0 atau q=0.3). Pada setiap seggitiga siku-siku, kuadrat panjang sisi miring sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi siku-siku.2. Fase-fase kegiatan belajarMenurut Gagne setiap kegiatan belajar terdiri atas empat fase yang terjadi secara berurutan, yaitua. Fase Aprehensi. Pada fase ini siswa menyadari adanya stimulus yang terkait dengan kegiatan belajar tang akan ia lakukan. Dalam pelajaran matematika, stimulus tersebut bisa berupa materi pelajaran yang tercetak pada halaman sebuah buku, sebuah sola yang diberikan oleh guru sebagai pekerjaan rumah, atau juga bisa seperangkat alat peraga yang berguna untuk pemahaman konsep-konsep tertentu.b. Fase Akuisisi. Pada fase ini siswa melakukan akuisisi atau penyerapan terhadap berbagai fakta, keterampilan, konsep, atau prinsip ytang menjadi sasaran dari kegiatan belajar tersebut.c. Fase Penyimpanan. Pada fase iniu siswa menyimpan hasil-hasil kegiatan belajar dalam ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang.d. Fase Pemanggilan. Pada fase ini siswa berusaha memanggil kembali hasil-hasil dari kegiatan belajar yang telah ia peroleh dan ia simpan dalam ingatan, baik itu yang menyangkut fakta, keterampilan, konsep, maupun prinsip.3. Jenis-jenis belajarjenis-jenis belajar terdiri atas:1. Belajar isyarat, adalah kegiatan belajar yang terjadi secara tidak disadari, sebagai akibat adanya suatu stimulus tertentu. Sebagai contoh, jika seorang siswa mendapatkan komentar bernada positif dari guru matematika, maka secara tidak langsung siswa itu akan cenderung menyukai pelajaran matematika. Dan sebaliknya.2. Belajar stimulus respon, adalah kegiatan belajar yang terjadi secara disadari, yang berupa dolakukannya suatu kegiatan fisik sebagai suatu reaksi atas adanya suatu stimulus tertentu.3. Rangkaian gerakan, merupakan kegiatan yang terdiri atas dua gerakan fisik atau lebih yang dirangkai menjadi satu secara berurutan, dalam upaya untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu.4. Rangkaian verbal, merupakan kegiatan merangkai kata-kata atau kalimat-kalimat secara bermakna. Misalnya kegiatan mendeskripsikan sifat-sifat suatu bangun geometri, kegiatan menyebutkan nama benda-benda tertentu, dan sebagainya.5. Belajar membedakan, merupakan kegiatan mengamati perbedaan antara sesuatu objek yang satu dengan sesuatu objek yang lain, misalnya membedakan lambang 3 dengan lambang 8, membedakan bilangan bulat dengan bilangan prima, dan sebagainya.6. Belajar konsep, merupakan kegiatan mengenali sifat yang sama yang terdapat pada berbagai objek atau peristiwa, dan kemudian memperlakukan objek-objek atau peristiwa itu sebagai suatu kelas, disebabkan oleh adanya sifat yang sama tersebut.7. Belajar aturan. Contoh aturan dalam matematika antara lain: Untuk sembarang dua bilangan real a dan b berlaku a x b = b x a, dan masih banyak aturan lain dalam matematika.8. Pemecahan masalah, merupakan kegiatan belajar yang palng kompleks. Untuk dapat memecahkan suatu masalah, seseorang memerlukan pengetahuan-pengetahuan dan kemampuan-kemampuan yang ada kaitannya dengan masalah tersebut. Pengetahuan dan kemampuan tersebut harus diramu dan diolah secara kreatif dalam ranghka memecahkan masalah yang bersangkutan

Gagne adalah seorang ahli psikologi pendidikan dengan teorinya yang terkenal yaitu Condition of Learning. Teorinya menjelaskan tiga hal, yaitu taksonomi hasil belajar, kondisi belajar khusus, dan peristiwa pembelajaran. Ia adalah salah seorang ahli teori belajar (learning theorist) yang namanya dapat disejajarkan dengan nama-nama besar dan terkenal lain di zamannya seperti Jean Piaget, J.F. Guilford, Zoltan P. Dienes, Richard R. Skemp, David P. Ausubel, Jerome Bruner, Burrhus F. Skinner, maupun Lev. S. Vygotsky.Dalam proses pembelajaran, guru harus sudah menentukan atau menetapkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai (Dahar, 1988:162). Tujuan yang dimaksud Dahar tersebut, dalam teori Gagne, tersusun secara hirarki. Proses pembelajaran harus dicapai dengan melewaki hirarki tersebut. Apa yang dipaparkan Dahar di atas dapat diperjelas dengan tulisan Resnick dan Ford (1984) berikut ini: A hierarchy is generated by considering the target task and asking: What would (this child) have to know and how to do in order to perform this task?.Karena itu, hirarki belajar menurut Gagne harus disusun dari atas ke bawah atau top down (Orton,1987). Dimulai dengan menempatkan kemampuan, pengetahuan, ataupun keterampilan yang menjadi salah satu tujuan dalam proses pembelajaran di puncak dari hirarki belajar tersebut, diikuti kemampuan, ketrampilan, atau pengetahuan prasyarat (prerequisite) yang harus mereka kuasai lebih dahulu agar mereka berhasil mempelajari ketrampilan atau pengetahuan di atasnya itu. Hirarki belajar dari Gagne memungkinkan juga prasyarat yang berbeda untuk kemampuan yang berbeda pula (Orton, 1987). Sebagai contoh, pemecahan masalah membutuhkan aturan, prinsip dan konsep-konsep terdefinisi sebagai prasyaratnya, yang membutuhkan konsep konkret sebagai prasyarat berikutnya, yang masih membutuhkan kemampuan membedakan (discriminations) sebagai prasyarat berikutnya lagi.Dalam belajar Bahasa Inggris, anak juga harus melewati beberapa tahap atau fase pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perolehan bahasa (language acquisition). Di Indonesia, Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang diajarkan sejak kelas empat sekolah dasar. Pemerolehan Bahasa Inggris sebagai bahasa asing diajarkan dengan tahapan-tahapan pembelajaran sehingga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan belajar bahasa asing menjadi kebiasaan.Makalah ini akan membahas secara singkat tentang bagimana peristiwa belajar menurut Gagne diimplementasikan dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Teori belajar nine instructional events Robert. M. Gagne ini membantu para guru untuk memahami proses belajar yang terjadi di dalam diri peserta didik sehingga dapat mempengaruhi dan memperlancar proses belajar Bahasa Inggris.TujuanAdapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan implementasi dari teori peristiwa belajar menurut Robert M. Gagne dan implikasinya dalam pembelajaran Bahasa Inggris.PEMBAHASANBelajar adalah suatu proses yang kompleks dan terjadi pada semua orang serta berlangsung seumur hidup. Karena kompleksnya masalah belajar, banyak sekali teori yang berusaha menjelaskan bagaimana proses belajar itu terjadi. Setiap teori memiliki konsep atau prinsip-prinsip sendiri tentang belajar dan mempengaruhi bentuk sumber belajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran (Warsita, 2008:1).Dalam bukunya yang berjudul The Conditions of Learning (1965), Gagne mengidentifikasikan mengenai kondisi mental seseorang agar siap untuk belajar. Ia mengemukakan apa yang dinamakan dengan nine events of instruction atau sembilan langkah/peristiwa belajar. Sembilan langkah/peristiwa ini merupakan tahapan-tahapan yang berurutan di dalam sebuah proses pembelajaran. Tujuannya adalah memberikan kondisi yang sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.Gagne (1972) mengemukakan bahwa: learning is a change inhuman disposition or capacity, which persist over a period time, and which is not simply ascribable to process of growth. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Gagne berpendapat bahwa belajar dipengaruhi oleh factor dari luar dan factor dari dalam diri dan keduanya saling berinteraksi (Warsita, 2008:2).Gagne (1972) mendefinisikan belajar adalah mekanisme dimana seseorang menjadi anggota masyarakat yang berfungsi secara kompleks. Kompetensi yang diperlukan meliputi skill, pengetahuan, attitude (perilaku), dan nilai-nilai yang diperlukan oleh manusia, sehingga belajar adalah hasil dalam berbagai macam tingkah laku yang selanjutnya disebut kapasitas.Peristiwa pembelajaran (instructional events) menurut Gagne adalah peristiwa dengan urutan sebagai berikut: (1) Gaining Attention; yaitu upaya atau cara untuk meraih perhatian siswa, (2) Informing learner of the objectives; memberitahukan siswa tujuan pembelajaran yang akan mereka capai/peroleh, (3) Stimulating Recall of Prior Learning; guru biasa menyebutnya dengan appersepsi, yaitu merangsang siswa untuk mengingat pelajaran terkait sebelumnya dan menghubungkannya dengan apa yang akan dipelajari berikutnya, (4) Presenting Stimulus; setelah itu mulailah dengan menyajikan stimulus, (5) Providing Learning Guidance; berikan bimbingan belajar, (6) Eliciting Performance; tingkatkan kinerja, (7) Providing Feedback; berikan umpan balik, (8) Assessing Performance; mengukur capaian hasil belajar, (9) Enhancing Retention and Transfer; tingkatkan capaian hasil belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan untuk dicapai.Agar kesembilan langkah/peristiwa itu berarti dan memberi makna yang dalam bagi siswa, maka guru harus melakukan apa yang memang harus dilakukan. Dengan kata lain menyediakan suatu pengalaman belajar atau apapun namanya agar kondisi mental siswa itu terus terjaga untuk kepentingan proses pembelajaran. Apa yang dikemukan oleh Gagne itu akan berarti jika kita guru mampu menyediakan sesuatu yang memang dibutuhkan.kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga yaitu Pre-Activities, Main Activities, dan Post Activities. Dalam pre-activities meliputi peristiwa belajar gaining attention, informing learner of the objectives, dan Stimulating recall of prior learning. Sedangkan dalam main activities meliputi peristiwa belajar presenting stimulus, providing learning guidance, eliciting performance. Dan pada post-activities mencakup peristiwa belajar providing feedback, assessing performance, enhancing retention and transfer.Selain itu, teori pembelajaran Gagne (1985) menekankan pada prosedur pembelajaran yang telah terbukti berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu:1. Belajar merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individu yang merubah stimulus yang dating dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang;2. Kemampuan yang merupakan hasil belajar ini dapat dikategorikan bersifat praktis dan teoritis;3. Peristiwa-peristiwa di dalam pembelajaran yang mempengaruhi proses belajar dapat dikelompokkan ke dalam kategori umum, tanpa memperhatikan hasilbelajar yang diharapkan. Namun tiap-tiap hasil belajar memerlukan peristiwa belajar khusus untuk dapat terbentuk.Dari uraian di atas tampak bahwa teori pembelajaran merupakan suatu kumpulan prinsip yang terintegrasi dan memberikan petunjuk untuk mengatur kondisi siswa agar mudah belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Prinsip-prinsip pembelajaran dapat diterapkan dalam pembelajaran. Seperti halnya Sembilan peristiwa belajar Gagne yang bisa diterapkan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris.Pembelajaran Bahasa Inggris dengan mengintegrasikan teori peristiwa belajar Gagne sangat tepat untuk diimplementasikan. Karena proses pembelajaran akan mengarah pada apa yang dibutuhkan siswa dan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Selain itu, peninkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap akan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman.Dengan penerapan sembilanperistiwa belajar ini, guru dituntut untuk dapat membangkitkan motivasi belajar pada diri siswa. Motivasi mempengaruhi belajar dan unjukkerja siswa. Oleh karena itu, siswa perlu dimotivasi dengan mengaitkan tugas dan pengalaman pribadinya. Kemudian mendorong peserta didik untuk mengaitkan antara usaha dan hasil yang dicapai.Dalam belajar Bahasa Inggris, anak juga harus melewati beberapa tahap atau fase pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perolehan bahasa (language acquisition). Di Indonesia, Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang diajarkan sejak kelas empat sekolah dasar. Pemerolehan Bahasa Inggris sebagai bahasa asing diajarkan dengan tahapan-tahapan pembelajaran sehingga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan belajar bahasa asing menjadi kebiasaan.KesimpulanSebagai penutup, berikut ini beberapa kesimpulan yang perlu diperhatikan yaitu:1. Teori belajar Robert M. Gagne ini membantu guru untuk memahami proses belajar yang terjadi di dalam peserta didik,mengerti kondosi-kondisi dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dan memperlancar proses belajar.2. Belajar merupakan seperangkat proses yang bersifat internal bagi setiap individu yang merupakan hasil transformasi rangsangan yang berasal dari peristiwa eksternal di lingkungan individu yang bersangkutan.3. Ada Sembilan peristiwa belajar Gagne yaitu: (1) Gaining Attention; yaitu upaya atau cara untuk meraih perhatian siswa, (2) Informing learner of the objectives; memberitahukan siswa tujuan pembelajaran yang akan mereka capai/peroleh, (3) Stimulating Recall of Prior Learning; guru biasa menyebutnya dengan appersepsi, yaitu merangsang siswa untuk mengingat pelajaran terkait sebelumnya dan menghubungkannya dengan apa yang akan dipelajari berikutnya, (4) Presenting Stimulus; setelah itu mulailah dengan menyajikan stimulus, (5) Providing Learning Guidance; berikan bimbingan belajar, (6) Eliciting Performance; tingkatkan kinerja, (7) Providing Feedback; berikan umpan balik, (8) Assessing Performance; mengukur capaian hasil belajar, (9) Enhancing Retention and Transfer; tingkatkan capaian hasil belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan untuk dicapai.4. Teori belajar Gagne tersebut dapat dijadikan acuan atau landasan dalam melakukan intervensi pembelajaran Bahasa Inggris, sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan dan proses pembelajaran melalui pengembangan system instruksional.Daftar PustakaDahar, Ratna Willis. 1988. Teori-Teori Belajar. Jakarta: P2LPTK.Gagne, Robert M. 1977. The Conditions of Learning. New York: Holt, Rinehart, and Winston.Gagne, Robert M. 1985. The Cognitive Psychology of School Learning. Boston Toronto: Little Brown Company.Orton, A. 1987. Learning Mathematics. London: Casel Educational Limited.Pidarta, Made. 1997. Landasan Pendidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.Warsita, Bambang. 2008. Teori Belajar Robert M. Gagne dan Implikasinya pada Pentingnya Pusat Sumber Belajar. Jurnal Teknodik, 12(1):65-79.

Robert M.Gagn (1916)

Sebagai seorang psikolog instruksional, Gagne terutama tertarik dalam menentukan apa pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi seseorang untuk secara efektif melaksanakan pekerjaan yang diberikan.

Gagne menyarankan bahwa ada lima kategori belajar. Kategori tersebut dapat terbentuk karena masing-masing mengarah ke kelas yang berbeda dari kinerja manusia dan masing-masing membutuhkan yang berbeda dari kondisi pembelajaran pembelajaran yang efektif (Gagne. 1974). Kategori-kategori ini adalah:

1 keterampilan intelektual. Keterampilan ini adalah kemampuan yang membuat individu manusia yang kompeten. Mereka memungkinkan dia untuk menanggapi konseptualisasi lingkungannya.

2 strategi kognitif. Keterampilan ini adalah orang-orang yang mengatur kemampuan individu untuk belajar, berpikir dan mengingat.

3 Informasi Verbal. Disimpan dalam memori kita untuk mengingat bila diperlukan, seperti nama bulan, hari dalam seminggu, surat, eta angka

4. Keterampilan motorik. Kemampuan untuk belajar: naik sepeda, mengendarai mobil, menulis, menggambar garis lurus.

5. Sikap. Semua dari kita memiliki sikap dari berbagai macam arah yang berbeda hal, orang dan situasi. Sikap ini dapat mempengaruhi posisi kita terhadap hal-hal.

Kategori-kategori ini kemampuan belajar adalah kategori khas yang juga memerlukan pengaturan yang berbeda dari kondisi dalam rangka untuk belajar masing-masing terjadi.

Dalam berbagai jenis pembelajaran harus ada sembilan peristiwa instruksional umum:

1 Mendapatkan perhatian. Untuk memastikan penerimaan instruksi datang kami memberikan pelajar stimulus

2 Beritahu peserta didik tujuan pembelajaran. Beritahu pelajar apa yang mereka akan mampu melakukan karena instruksi

3 Merangsang ingat sebelum belajar. Meminta mengingat ada pengetahuan yang relevan.

4. Menyajikan stimulus. Menampilkan konten.

5. Memberikan bimbingan belajar.

6 kinerja memunculkan. Mintalah peserta didik untuk menanggapi, menunjukkan pembelajaran

7 Memberikan umpan balik. Berikan tanggapan informatif terhadap kinerja peserta didik.

8 Menilai kinerja. Membutuhkan kinerja peserta didik lebih, dan memberikan umpan balik, untuk memperkuat pembelajaran.

9. Meningkatkan retensi dan transfer ke konteks lain. Memberikan latihan bervariasi untuk menggeneralisasi kemampuan

Merancang instruksi akan melibatkan menganalisis kebutuhan, memilih media dan merancang peristiwa instruksional. Keterampilan harus dipelajari satu per satu dan tujuan tingkat yang lebih rendah harus dikuasai sebelum tujuan-tingkat yang lebih tinggi dapat dipenuhi. Tujuan harus ditetapkan dalam istilah perilaku beton. Seperti Skinner ia menekankan penggunaan penguatan positif secara berulang-ulang. Ketika merancang instruksi, tahap analisis harus mengidentifikasi dan menggambarkan tingkat keterampilan prasyarat yang lebih rendah dan pengetahuan yang diperlukan untuk tujuan instruksional. Setiap keterampilan baru belajar harus membangun keterampilan yang diperoleh sebelumnya.

Gagne membedakan delapan kelas yang berbeda dari keterampilan intelektual di mana manusia belajar. Keterampilan intelektual ini dapat dikategorikan pada dimensi kompleksitas. Jenis-jenis yang lebih kompleks pengolahan intelektual didasarkan pada ini varietas sederhana (Gagne., Briggs., 1974).

1 Signal Learning. Individu belajar untuk membuat umum, respon menyebar ke sinyal. Begitulah respon terkondisi klasik Pavlov.

2 Stimulus-Response Learning. Siswa memperoleh respon yang tepat terhadap stimulus didiskriminasi.

3 Chaining. Sebuah rantai dari dua atau lebih koneksi stimulus-respon diperoleh.

4. Asosiasi Verbal. Pembelajaran rantai yang verbal.

5. Diskriminasi Learning. Individu belajar untuk membuat tanggapan mengidentifikasi berbeda untuk berbagai rangsangan yang berbeda yang mungkin mirip satu sama lain dalam penampilan fisik.

6 Konsep Belajar. Siswa memperoleh kemampuan membuat tanggapan umum untuk kelas stimuli.

7 Aturan Learning. Sebuah aturan adalah rantai dari dua atau lebih konsep.

8 Problem Solving. Semacam pembelajaran yang membutuhkan kejadian internal biasa disebut berpikir (Gagne., Briggs., 1992).

Karya Gagne telah memberikan kontribusi yang besar bidang teknologi instruksional terutama mengenai desain instruksi. Menurut Gagne langkah-langkah berikut harus jelas dipikirkan ketika merancang instruksi.

1 Mengidentifikasi jenis hasil belajar

2 Setiap hasil mungkin memiliki pengetahuan atau keterampilan prasyarat yang harus diidentifikasi.

3 Mengidentifikasi kondisi internal atau proses pelajar harus memiliki untuk mencapai hasil.

4. Mengidentifikasi kondisi eksternal atau instruksi yang diperlukan untuk mencapai hasil.

5. Tentukan konteks pembelajaran.

6 Catat karakteristik peserta didik.

7 Pilih media untuk instruksi.

8 Rencanakan untuk motif peserta didik.

9. Instruksi diuji dengan peserta didik dalam bentuk evaluasi formatif.

10 Setelah instruksi telah digunakan, evaluasi sumatif digunakan hakim efektivitas instruksi.

Evaluasi program, program dan program instruksional biasanya memiliki pertanyaan-pertanyaan berikut dalam pikiran:

1) Memiliki tujuan instruksi dipenuhi

2) Apakah program baru yang lebih baik dari yang sebelumnya

3) Apa efek tambahan tidak program baru menghasilkan. (Gagne., Briggs., 1992)

Evaluasi formatif dilakukan sementara unit baru sedang dikembangkan. Tujuannya adalah untuk menyediakan data pada kelayakan dan efisiensi untuk mengembangkan dan meningkatkan kursus.

Evaluasi sumatif berkaitan dengan efektivitas program atau program mengenai kinerja siswa. Berdasarkan siswa ukuran kinerja yang diambil dari jenis kemampuan mahasiswa program ini dimaksudkan untuk membangun. Meskipun obyektif menganalisis kondisi untuk belajar Gagne mengatakan: "Karena tujuan dari instruksi adalah belajar, fokus utama untuk derivasi rasional teknik instruksional adalah pelajar manusia. Pengembangan prosedur instruksional rasional suara harus memperhitungkan karakteristik peserta didik seperti memulai kapasitas, kematangan eksperimental, dan negara-negara pengetahuan saat ini. Faktor-faktor tersebut menjadi parameter desain dari suatu program instruksi "(Gagn.1987.p.5)