road map pisang

18
ROAD MAP PISANG Pasca Panen, Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Pisang

Upload: erlanggabl

Post on 25-Jul-2015

71 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Road Map Pisang

ROAD MAP PISANGPasca Panen, Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Pisang

DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL HORTIKULTURA2005

Page 2: Road Map Pisang

I. Pendahuluan

Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di

Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke

Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang

disebut dengan Cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang.

Jenis pisang dibagi menjadi tiga:

1. Pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu M. paradisiaca var

Sapientum, M. nana atau disebut juga M. cavendishii, M. sinensis.

Misalnya pisang ambon, susu, raja, cavendish, barangan dan mas.

2. Pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca

forma typicaatau disebut juga M. paradisiaca normalis. Misalnya pisang

nangka, tanduk dan kepok.

3. Pisang berbiji yaitu M. brachycarpa yang di Indonesia dimanfaatkan

daunnya. Misalnya pisang batu dan klutuk.

4. Pisang yang diambil seratnya misalnya pisang manila (abaca).

Pisang sebagai bahan konsumsi adalah buah yang sangat bergizi yang

merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang

dijadikan buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang. Kulit

pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses

fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dipakai sebagai

pembungkus berbagai macam makanan trandisional Indonesia. Batang

pisang abaca diolah menjadi serat untuk pakaian, kertas dsb. Batang

pisang yang telah dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan

makanan ternak ruminansia (domba, kambing) pada saat musim kemarau

dimana rumput tidak/kurang tersedia. Secara radisional, air umbi batang

pisang kepok dimanfaatkan sebagai obat disentri dan pendarahan usus

besar sedangkan air batang pisang digunakan sebagai obat sakit kencing

dan penawar racun.

Kandungan gizi pisang terdiri dari air, karbohidrat protein, lemak dan

vitamin A, B1, B2 dan C. Komposisi kandungan gizi pisang dapat dilihat

pada tabel berikut :

Page 3: Road Map Pisang

Tabel…: Komposisi Kandungan Gizi Pisang (Per Berat Basah Isi)

Perkara % Berat basah air

Air

Gula ringkas

Bukan gula ringkas

Jumlah Karbohidrat

Protein Lemak

62 - 78

0.4 - 2

1 - 4

18 - 25

0.1 - 0.2 0.1 - 0.2

Vitamin Isi segar (b.s.j)

B-carotene (A)

Thiamin (B1)

Niacin

Riboflavin (B2)

Pyridoxine (B6) Vitamin C

1.5 - 2.0

0.3 - 0.6

6 - 12

0.23 - 0.87

3.2 20 - 240

Hampir di setiap tempat dapat dengan mudah ditemukan tanaman

pisang. Pusat produksi pisang di Jawa Barat adalah Cianjur, Sukabumi dan

daerah sekitar Cirebon. Indonesia termasuk salah satu negara tropis yang

memasok pisang segar/kering ke Jepang, Hongkong, Cina, Singapura,

Arab, Australia, Negeri Belanda, Amerika Serikat dan Perancis. Nilai

ekspor tertinggi pada tahun 1997 adalah ke Cina.

Perkebunan pisang yang permanen (diusahakan terus menerus) dengan

mudah dapat ditemukan di Meksiko, Jamaika, Amerika Tengah, Panama,

Kolombia, Ekuador dan Filipina. Di negara tersebut, budidaya pisang

sudah merupakan suatu industri yang didukung oleh kultur teknis yang

prima dan stasiun pengepakan yang modern dan pengepakan yang

memenuhi standard internasional. Hal tersebut menunjukkan bahwa

pisang memang komoditas perdagangan yang sangat tidak mungkin

diabaikan. Permintaan pisang dunia memang sangat besar terutama jenis

pisang Cavendish yang meliputi 80% dari permintaan total dunia. Selain

berpeluang dalam ekspor pisang utuh, saat ini ekspor pure pisang juga

memberikan peluang yang baik. Pure pisang biasanya dibuat dari pisang

cavendish dengan kadar gula 21-26 % atau dari pisang lainnya dengan

Page 4: Road Map Pisang

kadar gula < 21%. Di Indonesia pisang hanya ditanam dalam skala rumah

tangga atau kebun yang sangat kecil. Standard internasional perkebunan

pisang kecil adalah 10-30 ha. Angka ini belum dicapai di Indonesia. Tanah

dan iklim Indonesia sangat mendukung penanaman pisang, karena itu

secara teknis pendirian perkebunan pisang sangat potensial.

II. Kondisi Saat Ini

Budidaya pisang sesuai dengan iklim Indonesia baik dataran rendah

maupun tinggi s/d 1300 dpl, dan optimal pada suhu 18 – 27o C, dan

secara teknis mudah dibudidayakan. Produksi pisang adalah produksi

buah terbesar di Indonesia yaitu 40% dari produksi buah nasional.

Budidaya pisang hampir ada di seluruh wilayah di Indonesia (terutama di

Jabar, Jatim, Jateng, Sulsel, Sumbar, NTB, Sumsel, Lampung, NTT dan Bali).

Daerah sentra produksi pisang diantaranya :

Pisang Barangan : sumut

Pisang Ambon : lampung, sumbar, jabar, jatim

Pisang Raja (bulu, sereh) : jabar, jatim, bali

Pisang Kepok : kalimantan, sulawesi

Pisang Tanduk: lampung, jabar, jatim

Pisang Cavendis : lampung jatim

Produksi pisang tidak bersifat musiman dan merata sepanjang tahun.

Secara teknis pisang memiliki bermacam varietas yang sesuai dengan

berbagai kecocokan penggunaan, diantaranya :

Pisang konsumsi pangan

Pisang untuk diambil seratnya

Pisang liar (utk hiasan interior, taman) untuk diambil lilinnya

Pisang tumbuh di perkebunan, pekarangan, ladang dll

Sedangkan jenis pisang konsumsi terdiri dari beberapa jenis seperti :

Pisang meja untuk konsumsi segar olahan : pisang ambon putih, ambon

hijau, ambon lumut, pisang raja, pisang mas, pisang susu, pisang

cavendish

Pisang olahan : pisang kapok, pisang tanduk, pisang nangka, pisang

kapas, uli, siem, raja bulu

Di Indonesia ada 14 kultivar pisang yang dikembangkan di Indonesia,

selain itu Indonesia memiliki keragaman plasma nutfah yang besar.

Page 5: Road Map Pisang

Secara usahatani budidaya pisang memberikan keuntungan yang cukup

besar dalam waktu yang relatif singkat (1-2th) dengan BEP 1,76 akan

tetapi budidaya di Indonesia yang sekarang belum dikelola secara optimal.

Produktifitas budidaya pisang semakin membaik, th 1999: 39,1 ton/ha

menjadi pada th 2003 : 48,75 ton/ha

Tabel Produksi Pisang (dalam ton)

National/ PropinsiTahun  

2000  2001  2002  2003 

NASIONAL   3746962  4300422  4384384  4177155 

Nanggroe Aceh Darussalam 28076  26491  27833  88682 

Sumatera Utara   52132  60235  93467  118808 

Sumatera Barat   60015  64099  46389  32244 

Riau   37827  37697  31243  56673 

Jambi   12301  19841  14664  16059 

Sumatera Selatan   69457  79108  95687  95048 

Bengkulu   11010  10339  14237  20265 

Lampung   142153  142470  184554  319081 

Bangka Belitung   0  4857  1154  6870 

Daerah Khusus Ibukota Jakarta  

2741  2870  1490  1677 

Jawa Barat   1435103  1431941  1473460  1068875 

Jawa Tengah   508801  522261  503841  455031 

Daerah Istimewa Yogyakarta  

38581  39633  41306  46239 

Jawa Timur   706266  700836  731230  873616 

Banten   0  208854  229511  179696 

Bali   60381  90094  124253  102157 

Nusa Tenggara Barat   69048  283548  83520  39395 

Nusa Tenggara Timur   173446  167757  189543  33992 

Timor Timur          

Kalimantan Barat   46055  119687  55711  94155 

Kalimantan Tengah   14395  16466  16810  15436 

Kalimantan Selatan   22706  29409  42445  76059 

Kalimantan Timur   24247  27945  42905  58325 

Sulawesi Utara   11479  13567  44833  47834 

Sulawesi Tengah   34354  33061  45063  57893 

Sulawesi Selatan   145999  119884  165036  98973 

Sulawesi Tenggara   34601  33443  36554  26280 

Gorontalo   0  4300  2094  3237 

Maluku   4326  2816  3374  2474 

Papua   1462  3794  14005  4177155 

Maluku Utara   0  3119  28163  125532 

Page 6: Road Map Pisang

Tabel Luas Panen Pisang Indonesia (dalam Ha)

National/ PropinsiTahun  

2000  2001  2002  2003 

NASIONAL   73539  76923  74751  85690 

Nanggroe Aceh Darussalam   1096  708  562  1790 

Sumatera Utara   1526  1705  2638  3118 

Sumatera Barat   1434  1523  1032  715 

Riau   867  787  829  1242 

Jambi   438  403  533  380 

Sumatera Selatan   3155  2911  2382  2760 

Bengkulu   259  207  321  457 

Lampung   3659  4824  5833  7587 

Bangka Belitung   0  150  26  291 

Daerah Khusus Ibukota Jakarta

82  50  42  48 

Jawa Barat   22899  19591  16347  15446 

Jawa Tengah   11046  9380  8643  7981 

Daerah Istimewa Yogyakarta 678  759  744  812 

Jawa Timur   10265  10515  10141  15727 

Banten   0  3686  4362  3532 

Bali   1886  2311  2314  2524 

Nusa Tenggara Barat   2980  3217  4502  1455 

Nusa Tenggara Timur   2585  3846  2169  1445 

Kalimantan Barat   1118  1464  635  1448 

Kalimantan Tengah   448  693  679  506 

Kalimantan Selatan   711  936  1380  2039 

Kalimantan Timur   569  883  928  1271 

Sulawesi Utara   365  388  978  988 

Sulawesi Tengah   581  680  773  992 

Sulawesi Selatan   4158  4281  4027  2881 

Sulawesi Tenggara   482  582  514  369 

Gorontalo   0  144  72  152 

Maluku   193  91  127  93 

Papua   59  110  307  657 

Maluku Utara   0  98  911  6984 

Belum ada standard produksi pisang di Indonesia, di sentra pisang dunia

produksi 28 ton/ha/tahun hanya ekonomis untuk perkebunan skala rumah

Page 7: Road Map Pisang

tangga. Untuk perkebunan kecil (10-30 ha) dan perkebunan besar (> 30

ha), produksi yang ekonomis harus mencapai sedikitnya 46 ton/ha/tahun.

Produktifitas budidaya pisang di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel Produktifitas Budidaya Pisang di Indonesia (dalam Ku/Ha)

National/ PropinsiTahun  

2000  2001  2002  2003 

NASIONAL   509.52  559.06  586.53  487.5 

Nanggroe Aceh Darussalam 256.17  374.17  495.25  495.4 

Sumatera Utara   341.63  353.28  354.31  581 

Sumatera Barat   418.51  420.87  449.51  451 

Riau   436.3  479  376.88  456.3 

Jambi   280.84  492.33  275.12  422.6 

Sumatera Selatan   220.15  271.76  401.71  344.4 

Bengkulu   425.1  499.47  443.52  443.4 

Lampung   388.5  295.34  316.4  420.6 

Bangka Belitung   0  323.8  443.85  236.1 

Daerah Khusus Ibukota Jakarta  

334.27  574  354.76  349.4 

Jawa Barat   626.71  730.92  901.36  692 

Jawa Tengah   460.62  556.78  582.95  570.1 

Daerah Istimewa Yogyakarta  

569.04  522.17  555.19  569.4 

Jawa Timur   688.03  666.51  721.06  555.5 

Banten   0  566.61  526.16  508.8 

Bali   320.15  389.85  536.96  404.7 

Nusa Tenggara Barat   231.7  881.41  185.54  270.8 

Nusa Tenggara Timur   670.97  436.19  873.87  235.2 

Kalimantan Barat   411.94  817.53  877.34  650.2 

Kalimantan Tengah   321.32  237.6  247.57  305.1 

Kalimantan Selatan   319.35  314.2  307.57  373 

Kalimantan Timur   426.13  316.48  462.34  458.9 

Sulawesi Utara   314.49  349.66  458.42  484.1 

Sulawesi Tengah   591.29  486.19  582.96  583.6 

Sulawesi Selatan   351.13  280.04  409.82  343.5 

Sulawesi Tenggara   717.86  574.62  711.17  712.2 

Gorontalo   0  298.61  290.83  213 

Maluku   224.15  309.45  265.67  266 

Papua   247.8  344.91  456.19  251.9 

Maluku Utara   0  318.27  309.14  179.7 

Sumber : Pusdatin, DEPARTEMEN PERTANIAN, 2004

Page 8: Road Map Pisang

Sasaran ekspor pisang pada tahun 2025 sebesar 1.000.000 ton. Jepang,

Korea, China, Singapura, Malaysia dan negara-negara asia lain. Kepada

Standar mutu yang diinginkan negara tujuan dan proses produksi dengan

menerapkan GAP.

Jenis Pisang utama yang akan di ekspor adalah Pisang Cavendish. Seperti

Barangan, Mas dan juga kepok akan dirintis varietas andalan pisang

Indonesia. Areal pengembangan pisang dipilih daerah yang masih

terbebas dari serangan penyakit layu fusarium dan bakteri. Untuk

mencapai sasaran 900.000 ton pada tahun 2025 tersebut maka pada

tahun 2010 dan 2015 akan diadakan realisasi ekspor sebesar 30.000 ton

dan 150.000 ton yang diharapkan dapat dipasok dari sentra-sentra

produksi utama yang dikelola secara komersial.

Propinsi Sektor Komoditi

Sumatera Utara Pertanian Pisang

Sumatera Utara Industri Pengolahan Industri Keripik Pisang

Sumatera Utara PerdaganganPerdagangan Eceran Pisang

Sumatera Barat Pertanian Pisang

Riau Pertanian Pisang

Riau Industri Pengolahan Industri Keripik Pisang

Jambi Pertanian Pisang

Jambi Industri Pengolahan Industri Pisang Sale

Sumatera Selatan Pertanian Pisang

Bengkulu Pertanian Pisang

Lampung Pertanian Pisang

Lampung Industri Pengolahan Industri Keripik Pisang

Lampung PerdaganganPerdagangan Eceran Pisang

Jakarta Pertanian Pisang

Jakarta Pertanian Pisang-Pisangan

Jawa Barat Pertanian Pisang

Jawa Barat Industri Pengolahan Industri Pisang Sale

Jawa Barat Industri Pengolahan Industri Keripik Pisang

Jawa Tengah Pertanian Pisang

Jawa Tengah Industri Pengolahan Industri Pisang Sale

Jawa Timur Pertanian Pisang

Jawa Timur Industri Pengolahan Industri Keripik Pisang

Page 9: Road Map Pisang

Banten Pertanian Pisang

Banten Industri Pengolahan Industri Keripik Pisang

Bali Pertanian Pisang

Bali Industri Pengolahan Industri Keripik Pisang

Nusa Tenggara Barat Pertanian Pisang

Nusa Tenggara Timur Pertanian Pisang

Nusa Tenggara Timur Pertanian Pisang-Pisangan

Kalimantan Barat Pertanian Pisang

Kalimantan Tengah Pertanian Pisang

Kalimantan Selatan Pertanian Pisang

Kalimantan Selatan Industri Pengolahan Industri Keripik Pisang

Kalimantan Timur Pertanian Pisang

Kalimantan Timur Industri Pengolahan Industri Pisang Sale

Sulawesi Utara Pertanian Pisang

Sulawesi Selatan Pertanian Pisang

Sulawesi Selatan Industri Pengolahan Industri Keripik Pisang

Sulawesi Tenggara Pertanian Pisang

Sulawesi Tenggara Pertanian Pisang-Pisangan

Sulawesi Tenggara Industri Pengolahan Industri Keripik Pisang

Maluku Pertanian Pisang

Maluku Utara Pertanian Pisang

Papua Pertanian Pisang

Irian Jaya Barat Pertanian Pisang

III. Kendala dan Permasalahan

Penyakit fusarium, bakteri pada penanaman pisang, perkebunan

swasta sebagai produsen utama untuk ekspor menghentikan produks.

Ekspor menurun.

Belum merupakan usaha utama, luasan kebun dibawah 1 ha dan

sporadis

Pengairan, sarana/prasarana kurang memadai

Budidaya masih menggunakan benih anakan dgn teknologi minimum

input

Belum adanya dukungan permodalan sesuai kebutuhan petani

SDM pisang belum mengenal teknologi maju/SOP

Belum menggunakan teknologi pasca panen dan teknik pemeraman

yang baik

Kelembagaan petani yg masih lemah dan belum berfungsi

Page 10: Road Map Pisang

Belum ada RUTR utk pisang

Kepulauan-kepulauan produsen pisang masih belum mempunyai

pelabuhan yg memadai untuk distribusi pemasaran pisang

IV. Kebijakan, Strategi dan Program Pengembangan

Berbagai kebijakan, strategi dan program pengembangan Industri Pisang

ditujukan untuk:

1. Memenuhi kebutuhan konsumsi pisang segar

2. Memenuhi kebutuhan bahan baku industri pengolahan pisang

3. Peningkatan kapasitas dan kualitas produksi industri pengolahan

pisang

4. Peningkatan pendapatan petani pisang danpelaku usaha pengolahan

Berbagai kebijakan, strategi dan program pengembangan Industri Pisang

didasarkan pada nalisa SWOT industri pisang Indonesia seperti tertera di

tabel berikut :

STRENGTH WEAKNESS

Sesuai iklim indonesia baik dataran

rendah maupun tinggi s/d 1300 dpl,

dan optimal pada suhu 18 – 27o C,

mudah dibudidayakan

Produksi terbesar buah di Indonesia :

40% dari produksi buah nasional

Hampir tersedia di seluruh wilayah di

Indonesia (terutama di Jabar, Jatim,

Jateng, Sulsel, Sumbar, NTB, Sumsel,

Lampung, TT dan Bali)

Tidak bersifat musiman

Produksi merata sepanjang tahun

Memiliki bermacam varietas sesuai

dengan berbagai kecocokan

penggunaan, ada 14 kultivar pisang

yang dikembangkan di Indonesia,

Indonesia memiliki keragaman

plasma nutfah yang besar

Usahatani pisang memberikan

keuntungan yang cukup besar dalam

waktu yang relatif singkat (1-2th)

dengan BEP 1,76 akan tetapi

budidaya yang sekarang belum

dikelola secara optimal

Produktifitas semakin membaik, th

1999: 39,1 ton/ha menjadi pada th

2003 : 48,75 ton/ha

Keragaman jenis konsumsi pisang,

Penyakit fusarium, bakteri pada

penanaman pisang, perkebunan

swasta sebagai produsen utama

untuk ekspor menghentikan

produksi. Ekspor menurun.

Belum merupakan usaha utama,

luasan kebun dibawah 1 ha dan

sporadis

Pengairan, sarana/prasarana

kurang memadai

Budidaya masih menggunakan

benih anakan dgn teknologi

minimum input

Belum adanya dukungan

permodalan sesuai kebutuhan

petani

SDM pisang belum mengenal

teknologi maju/SOP

Belum menggunakan teknologi

pasca panen dan teknik

pemeraman yang baik

Kelembagaan petani yg masih

lemah dan belum berfungsi

Belum ada RUTR utk pisang

Kepulauan-kepulauan produsen

pisang masih belum mempunyai

pelabuhan yg memadai untuk

distribusi pemasaran pisang

Page 11: Road Map Pisang

baik sebagai bahan pangan maupun

industri pengolahan pisang

SDA agroekologi humid tropic

SDM petani/swasta yang cukup besar

OPPORTUNITY TREAT

Unggulan ekspor indonesia sejak

1996-1999 tp turun drastis pada

tahun 2002 hy 512 ton

Konsumsi 2002 domestik : 7,8

kg/org/th luar negeri/negara maju

22,05 kg/org/hari

Populer di domestik dan internasional

sebagai buah/sumber karbohidrat,

vitamin dan mineral

Andalan ekspor nasional selain nenas,

manggis dan mangga

Rantai pemasaran yang terlalu

panjang

Impor meningkat karena

permintaan pasar ritel,

hypermarket dan toko buah yang

menginginkan mutu baik

Page 12: Road Map Pisang

V. Penutup

Komoditi pisang adalah salah satu komoditas unggulan pertanian yang

sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Baik terkait dengan

karakteristik teknis, sosial maupun ekonomis, dan dapat dibudidayakan di

seluruh wilayah di Indonesia. Kebijakan, strategi dan program kegiatan

pengembangan komoditi pisang disusun setelah memperhatikan berbagai

aspek sehingga kebijakan, strategi dan program kegiatan yang dibuat

nantinya dapat mencapai target yang telah ditetapkan.

Page 13: Road Map Pisang

Berbagai kebijakan, strategi dan program pengembangan Industri Pisang tahun 2006-2009 dapat dilihat pada tabel berikut :

NO URAIAN PERMASALAHAN

KEBIJAKAN YG BERLAKU

USULAN KEBIJAKAN

PROGRAM/ KEGIATAN ESTIMASI KEB. DANA

2006

KET.

1 Pasca panen Perlakuan paska panen di lapangan masih sederhana

Belum ada kebijakan penerapan pasca panen

Mendorong/mewajibkan petani melakukan perlakuan pasca panen

Fasilitasi penerapan pasca panen pisang sesuai SOP (apresiasi & pilot project)

Panduan perlakuan pasca panen pisang

untuk meningkatkan shell life dan appearance quality pisang

2 Pengolahan Industri pengolahan pisang yang telah ada masih sederhana, skala kecil/rumah tangga dgn produk yang msh belum beragam

Belum ada insentif kebijakan investasi

Promosi usaha pengolahan pisang

Sosialisasi aneka produk pengolahan pisang

Magang aneka olahan pisang

Brosur aneka pengolahan pisang

Analisa kelayakan usaha pengolahan pisang

Skim bantuan modal Panduan aneka

pengolahan pisang

Pengembangan industri pengolahan pisang pada tahun 2025 akan diarahkan pada pembuatan tepung pisang, puree, pasta atau selai yang diperkirakan menghasilkan 300.000 ton pisang olahan. Kebutuhan bahan baku diperkirakan sekitar 60.000 ton.

3 Mutu Belum adanya SOP pengolahan pisang dan standard mutu aneka olahan pisang

- SNI aneka olahan pisang

Sistem pembinaan dan pengawasan mutu

Penyusunan SNI aneka olahan pisang

Sosialisasi Penerapan sistem jaminan mutu sesuai

Peningkatan SDM petugas pembina dan pengawas mutu

kriteria mutu yang diharapkan: kulit mulus dan tidak ada luka atau lecet, bentuk buah seragam, tingkat kematangan optimal, Rasa yang konsisten, aman dikonsumsi

4 Pasar domestik

Konsumsi pisang indonesia masih rendah

Panjangnya

Belum adanya promosi konsumsi pisang

Belum adanya

Promosi konsumsi pisang

kebijakan retensi bahan

Pameran/sosialisasi/apresiasi konsumsi pisang dan olahan pisang

Kebijakan retensi bahan baku impor pisang untuk

Page 14: Road Map Pisang

rantai/distribusi pemasaran.

Kebutuhan bahan baku industri olehan pisang masih belum terkelola dgn optimal

kebijakan retensi bahan baku impor pisang untuk industri pengoalhan pisang

baku impor pisang untuk industri pengoalhan pisang

industri pengolahan pisang

Kajian rantai pemasaran pisang

5 Pasar Internasional

pasr internasional

Promosi luar negeri masih terbatas

Informasi pasar berdasrkan segmentasi masih terbatas

Fasilitasi pelaksanaan promosi

Fasilitasi PIP Analisa pasokan,

permintaan dan harga

Sasaran ekspor pisang pada tahun 2025 sebesar 1.000.000 ton dengan tujuan : Jepang, Korea, China, Singapura, Malaysia dan negara-negara asia lain. Kesesuaian dengan standar mutu yang diinginkan negara tujuan/CODEX dan proses produksi dengan menerapkan GAP.

2010 dan 2015 akan diadakan realisasi ekspor sebesar 30.000 ton dan 150.000 ton yang diharapkan dapat dipasok dari sentra-sentra produksi utama yang dikelola secara komersial.

Jenis Pisang utama yang akan di ekspor adalah Pisang Cavendish.

Dirintis varietas andalan pisang

Page 15: Road Map Pisang

Indonesia : seperti Barangan, Mas dan juga kepok