road map pengembangan komoditi bawang merah di … cabe dan... · saat hari raya besar keagamaan...

29
Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah Di Kalimantan Tengah Tahun 2016 - 2020

Upload: phungthu

Post on 02-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah Di Kalimantan Tengah Tahun 2016 - 2020

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

2

I. Pendahuluan Kalimantan Tengah memiliki luas wilayah 153.564 Km2

dengan jumlah penduduk 2.384.700

jiwa (BPS, 2014). Dengan potensi yang cukup besar tersebut maka Kalimantan Tengah

merupakan salah satu wilayah yang potensiil untuk menjadi daerah pengembangan komoditi

pertanian dengan tetap memperhatikan aspek-aspek lingkungan dan daya dukung wilayah.

Salah satu komoditi yang perlu mendapat perhatian untuk dapat dikembangkan di Kalimantan

Tengah adalah bawang merah karena komoditi tersebut punya andil yang cukup besar

terhadap perekonomian Indonesia dimana dapat menjadi pemicu terjadinya inflasi. Mengacu

pada data BPS 2013, tentang data produksi bawang merah berdasarkan provinsi diperoleh

data bahwa produksi bawang merah Kalimantan Tengah masih kosong. Pasokan bawang

merah selama ini didatangkan dari Jawa sehingga terkadang stok di pasaran menjadi langka

dan memicu terjadinya lonjakan harga yang sangat signifikan.

Bertitik tolak dari hal tersebut di atas maka pada tahun 2012, Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian Kalimantan Tengah melakukan ujicoba penanaman bawang merah dilahan marginal

berpasir dan bergambut dengan melibatkan beberapa petani. Hasil ujicoba menunjukkan

produksi yang cukup baik yakni untuk daerah Kalampangan (lahan gambut) mampu

menghasilkan 11,13 ton/ha sedangkan untuk daerah sei gohong (lahan pasir) mampu

menghasilkan sekitar 7,93 ton/ha (Anang, 2013). Keberhasilan tersebut kemudian

ditindaklanjuti lagi dengan melakukan pengembangan bawang merah pada tahun 2013 saat

musim kemarau di lahan gambut dan pasir kuarsa. Hasil panen yang cukup tinggi diperoleh

dari penanaman yang dilakukan di lahan berpasir kuarsa yakni sebesar 27,3 ton/ha berat

basah sedangkan untuk lahan gambut mencapai 12,8 ton/ha berat basah (Anang, 2014).

Terobosan yang dibuat tersebut, mampu menyita perhatian dari pemerintah pusat dan daerah

untuk mau mendukung pengembangan bawang merah di Kalimantan Tengah hal itu

dibuktikan dengan adanya alokasi anggaran sejak tahun 2013. Untuk menata agar program

pengembangan bawang merah itu berjalan secara teratur dan terkoordinir dengan baik maka

optimalisasi segenap sumber daya yang ada perlu dilakukan. Oleh karena itu penyusunan peta

perjalanan (road map) pengembangan bawang merah di Kalimantan Tengah sangat diperlukan

untuk dapat menjadi landasan pijak bagi segenap stakeholder dalam menyatukan langkah dan

arah menuju tercapainya kesuksesan produksi bawang merah secara kontinyu dan petani

mampu mandiri.

II. Permasalahan Upaya pengembangan bawang merah di Kalimantan Tengah dihadapkan pada beberapa

tantangan/permasalahan antara lain :

1) Masih terbatasnya jumlah petani yang mengembangkan bawang merah di Kalimantan

Tengah.

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

3

2) Masih terbatasnya jumlah petani di Kalimantan Tengah yang memahami dengan baik

teknis budidaya bawang merah.

3) Sekitar 30 % lahan yang ada di Kalimantan Tengah masuk dalam kategori lahan marginal

sehingga diperlukan biaya input yang cukup tinggi untuk dapat menjadikan lahan tersebut

sebagai lahan yang layak untuk ditanami.

4) Terbatasnya aspek legalitas kepemilikan lahan oleh petani.

5) Kurangnya ketersedian benih yang bermutu menjelang musim tanam.

6) Terbatasnya jumlah penyuluh, Pengawas Benih Tanaman (PBT) dan Petugas Pengendali

Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) yang memahami teknis budidaya bawang

merah.

7) Belum optimalnya fungsi kelembagaan di tingkat petani.

8) Belum adanya lembaga independen atau sukarelawan yang mau mendampingi program

pengembangan bawang merah

III. Prospek, Potensi, dan Arah Pengembangan 1. Prospek

Kebutuhan akan bawang merah dari waktu ke waktu akan terus meningkat seiring dengan

peningkatan pertambahan jumlah penduduk. Dengan menggunakan basis data tahun 2012

dimana rata-rata konsumsi bawang merah perkapita dari penduduk Indonesia mencapai

2,9 Kg/kapita/tahun (data tahun 2012) maka proyeksi kebutuhan dan konsumsi bawang

merah nasional untuk tahun 2015 – 2019 disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 1. Proyeksi Kebutuhan dan Konsumsi Bawang Merah Nasional Tahun 2015 – 2019

Sumber : Direktorat Pangan dan Pertanian-Bappenas, 2013

Ketersediaan pasokan bawang merah dibeberapa daerah sering mengalami keterbatasan

terutama di saat daerah Jawa dan Nusa Tenggara Barat tidak panen, gagal panen, pada

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

4

saat hari raya besar keagamaan dan musim ombak tinggi di laut Jawa. Pemenuhan

kebutuhan tersebut biasanya akan dipenuhi melalui impor bawang merah dari beberapa

negara seperti India, Thailand, Vietnam, Perancis dan Belanda. Data dari BPS tahun 2012

menunjukkan bahwa impor bawang merah Indonesia mencapai 96.992 ton senilai

US$42.833.644.

Khusus Kalimantan Tengah, kebutuhan bawang merah pada tahun 2015 mencapai 5.149

ton sementara perkiraan produksinya baru mencapai 774 ton. Itu berarti ada defisit

sebesar 4.375 ton. Kebutuhan bawang merah ini akan terus menerus meningkat seiring

dengan pertambahan jumlah penduduk Kalimantan Tengah dengan laju pertumbuhan

pertahun sebesar 2,11 %. Data kebutuhan dan perkiraan produksi bawang merah tahun

2015 Provinsi Kalimantan Tengah disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2. Data Kebutuhan dan Perkiraan Produksi Bawang Merah Provinsi Kalimantan

Tengah Tahun 2015

Keterangan : Konsumsi Bawang Merah Per Kapita/Tahun : 2,06 Kg/Tahun

Sumber Data : Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, 2015 (diolah)

No Kabupaten/Kota Kebutuhan Tahun 2015

(ton)

Target Luas Tanam Tahun

2015 (ha)

Perkiraan Produksi Tahun

2015 (ton)

Surplus/Defisit (ton)

1 Kotawaringin Barat 574 5 45 -529

2 Kotawaringin Timur 878 15 135 -743

3 Kapuas 718 16 144 -574

4 Barito Selatan 272 5 45 -227

5 Barito Utara 263 3 27 -236

6 Sukamara 114 3 27 -87

7 Lamandau 153 3 27 -126

8 Seruyan 361 6 54 -307

9 Katingan 331 4 36 -295

10 Pulang Pisau 258 2 18 -240

11 Gunung Mas 227 1 9 -218

12 Barito Timur 235 5 45 -190

13 Murung Raya 228 1 9 -219

14 Palangkaraya 537 17 153 -384

KALIMANTAN TENGAH 5.149 86 774 -4375

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

5

2. Potensi

Produktivitas bawang merah di Indonesia masih cukup rendah yakni baru sekitar 9,48

ton/ha sementara potensi produksi nasional sekitar 20 ton/ha. Data jumlah produksi, luas

panen dan produktivitas bawang merah nasional untuk tahun 2008 – 2012 disajikan dalam

tabel dibawah ini.

Tabel 3. Data Produksi, Luas panen dan Produktivitas Bawang Merah Tahun 2008 –

2012

Sumber : Direktorat Pangan dan Pertanian-Bappenas, 2013

Jika ditinjau dari aspek selera pasar maka varietas yang umumnya disukai oleh masyarakat

Kalimantan Tengah adalah Manjung dan Bima Brebes.

3. Arah Pengembangan

Pengembangan usaha tani bawang merah di Kalimantan Tengah akan diarahkan pada

upaya memproduksi bawang merah segar untuk kebutuhan konsumsi yang bisa langsung di

serap oleh pasar lokal maupun nasional sehingga akan memberikan kontribusi pada

penekanan laju inflasi serta pemenuhan kebutuhan benih secara mandiri tanpa harus

bergantung pada daerah produsen di luar Kalimantan Tengah.

Bila upaya perluasan areal penanaman sudah berjalan cukup baik dan produksi sudah

mulai meningkat maka pembinaan selanjutnya akan mengarah pada upaya menumbuhkan

industri rumah tangga yang dapat mengolah bawang menjadi produk olahan.

IV. Visi “Kalimantan Tengah menjadi salah satu daerah penghasil bawang merah yang mampu

memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Kalimantan Tengah dan memenuhi kebutuhan

benih secara mandiri serta mendorong petani bawang merah untuk dapat mandiri dan

sejahtera pada tahun 2020”

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

6

V. Tujuan dan Sasaran Tujuan yang ingin dicapai dari adanya peta perjalanan (road map) adalah :

1) Membangun kesamaan pemahaman dan visi dalam pengembangan komoditi bawang

merah.

2) Membangun sinergitas antar stakeholder yang ada untuk dapat saling mendukung dalam

upaya mengembangkan komoditi bawang merah melalui satu pola yang sama.

Sasaran yang ingin dicapai adalah produksi bawang merah yang dihasilkan petani mampu

menekan laju inflasi khususnya di Kalimantan Tengah sekaligus mendorong masyarakat untuk

menjadikan usaha tani bawang merah sebagai unit usaha yang dapat meningkatkan

pendapatan masyarakat dan dikelola secara mandiri.

VI. Strategi dan Program Pengembangan

Program pengembangan komoditi bawang merah merupakan program beberapa tahun yang

akan dilakukan secara bertahap dan melibatkan segenap stakeholder/Dinas atau Instansi

terkait sesuai TUPOKSI (Tugas Pokok dan Fungsi) masing-masing.

Mengacu pada visi pengembangan bawang merah di Kalimantan Tengah maka di bawah ini

disajikan data kebutuhan konsumsi per tahun dan target produksi, produktivitas, luas tanam,

jumlah petani dan jumlah petani penangkar bawang merah yang akan menjadi indikator

capaian dalam periode 5 tahun ke depan (2016 – 2020).

Tabel 4. Kebutuhan Konsumsi Pertahun, Target Produksi, Produktivitas, Luas Tanam,

Jumlah Petani dan Petani Penangkar Bawang Merah untuk periode 2016-2020

Kebutuhan/Target T a h u n

2016 2017 2018 2019 2020

Kebutuhan Konsumsi Per Tahun (ton)

5.272

5.398

5.529

5.663

5.801

Produksi (ton) 1.657

2.872

4.153

5.496

7.299

Produktivitas (ton/ha) 9,52 9,73 10,01 10,25 10,50

Luas Tanam (ha) 174 295 415 536 695

Jumlah Petani (orang) 348 590 830

1.072

1.390

Jumlah Petani Penangkar (orang) 25 43 60 77 100

Target luasan penanaman dan jumlah produksi yang akan dicapai pada tahun 2016 -2020

seperti yang telah disebutkan di atas akan didistribusi ke 14 kabupaten /kota yang ada di

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

7

Kalimantan Tengah sesuai dengan kapasitas dan ketersediaan lahan yang ada. Data target luas

tanam dan produksi untuk masing-masing kabupaten/kota disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 5. Target Luas Tanam dan Produksi Bawang Merah berdasarkan Kabupaten/Kota di

Kalimantan Tengah Tahun 2016 – 2020

No Kabupaten/Kota

Target

2016 2017 2018 2019 2020

Luas Prod Luas Prod Luas Prod Luas Prod Luas Prod

Tnm (Ha) (Ton)

Tnm (Ha) (Ton)

Tnm (Ha) (Ton)

Tnm (Ha) (Ton)

Tnm (Ha) (Ton)

1 Kotawaringin Barat

9

83

15

142

20

203

26

268

32

338

2 Kotawaringin Timur

26

249

44

425

61

610

78

805

96

1.013

3 Kapuas

28

265

47

453

65

651

84

858

100

1.050

4 Barito Selatan

9

83

15

142

20

203

26

268

32

338

5 Barito Utara

5

50

10

98

15

150

20

205

30

315

6 Sukamara

5

50

10

98

15

150

20

205

30

315

7 Lamandau

5

50

10

98

15

150

20

205

30

315

8 Seruyan

10

99

17

170

24

244

31

322

39

405

9 Katingan

7

66

12

113

16

163

21

215

26

270

10 Pulang Pisau

10

99

17

170

24

244

31

322

50

525

11 Gunung Mas

10

99

17

170

24

244

31

322

39

405

12 Barito Timur

9

83

15

142

20

203

26

268

32

338

13 Murung Raya

10

99

17

170

24

244

31

322

50

525

14 Palangka Raya

30

282

49

482

69

692

89

912

109

1.148

KALTENG

174

1.657

295

2.872

415

4.153

536

5.496

695

7.299

Keterangan : Perhitungan dilakukan secara proporsional dengan mengacu pada data target

luas tanam yang diperoleh dari Distanak Provinsi Kalimantan Tengah tahun

2015

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

8

Secara umum, tahapan kegiatan pengembangan komoditi Bawang Merah yang akan dilakukan

di Kalimantan Tengah untuk dapat mencapai beberapa target yang telah disebutkan di atas

digambarkan dalam alur di bawah ini.

Gambar 1. Diagram Alur Kegiatan Pengembangan Komoditi Bawang Merah di Kalimantan Tengah Periode 2015 – 2020

Untuk mewujudkan pencapaian target jumlah petani, luas tanam, produksi, produktivitas yang telah disebutkan di atas maka masing-masing pihak akan berkontribusi dalam penyiapan anggaran, program kerja dan staf. Rincian mengenai program/kegiatan yang akan dilakukan oleh masing-masing pihak dalam rangka pengembangan komoditas Bawang Merah di Kalimantan Tengah disajikan dalam tabel dibawah ini.

2015 2016 2017 2018 2019 2020 Tahun Persiapan Implementasi Road Map

Petani

Mandiri

Penyiapan Benih oleh Penangkar yang ada di Kalimantan Tengah secara

Rutin

Pelatihan Teknis Budidaya Bawang Merah bagi Penyuluh dan Petani

Penguatan Kelembagaan Petani (Managemen Kelompok, Koperasi Tani

dan Akses ke Lembaga Keuangan)

Riset Teknologi Pengembangan Bawang Merah (Budidaya-Pasca

Panen)

Pendampingan Petani secara Intensif Advokasi

kepada

Pemkab/

Pemko dan

DPRD

Perluasan Areal Pertanaman Bawang Merah dan

Penambahan Jumlah Petani Produsen

Dukungan Sarana dan Prasarana (Alsintan, Saprodi dan Saluran Irigasi)

Pengemban

gan Program

Perluasan

Areal

Penanaman

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

9

Tabel 6. Rincian Uraian Program/Kegiatan dari masing-masing Dinas/Instansi terkait dalam Implementasi Road Map Pengembangan Bawang Merah di Kalimantan Tengah

No Dinas/Instansi Program/Kegiatan Tahun

2015 2016 2017 2018 2019 2020

1

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah

a Pengembangan Bawang Merah di lahan pasang-surut

b Pendampingan Program Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura

2

Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah

Bidang Pengembangan Produksi Hortikultura

a Pengembangan Bawang Merah (penyiapan benih dan saprodi)

b Demplot bawang merah untuk Kabupaten

c Pendampingan teknis budidaya dan pasca panen bawang merah (SL-GAP dan SL-GHP)

Bidang Sarana dan Prasarana

a Perluasan area Hortikultura khusus untuk Bawang Merah

b Penyiapan alat pengolahan lahan

c Penyiapan alat pasca panen

Bidang Agribisnis a

Pengembangan PIHPS terkait informasi luas tanam, volume panen

b Penyiapan alat pengolahan hasil

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Pembibitan Ternak, dan Hijauan Makanan Ternak (BBTPH,PTHMT) Provinsi Kalimantan Tengah

a Perbanyakan Benih Bawang Merah

b Pemurnian Benih Bawang Merah

c Penyiapan gudang benih bawang merah

Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Kalimantan Tengah

a Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (12 Unit) Kalimantan Tengah

b Kaji Terap Identifikasi Hama Penyakit Bawang Merah

c Publikasi Hasil Penelitian Hama Penyakit Bawang Merah

d Rintisan Klinik PHT

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

10

e Gerakan Pengendalian OPT Sayuran

f Pengamanan produksi/luas areal tanam

Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Tengah

a Pengawasan dan Sertifikasi Benih Bawang Merah

b Pengawasan Pemurnian Varietas Bawang Merah

c Pengawasan Peredaran Benih Bawang Merah

3

Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya

a Pendampingan Petani

b Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi pengembangan bawang merah

c Program Pengembangan Bawang Merah melalui APBN dan APBD

d Pendampingan teknis melalui

tenaga Penyuluh

e Pelatihan Teknis dan Interpersonal Skill bagi tenaga Penyuluh

4 Dinas Pertanian Kabupaten Barito Selatan

a Pengembangan Demplot Bawang Merah

b Pengembangan Benih Bawang Merah

c Penangkaran Benih Bawang Merah

d Program Pengembangan Bawang Merah melalui APBN dan APBD

5

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas

a Penyiapan Anggaran untuk Saprodi dan olah tanah

b Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi Pengembangan Bawang Merah

c

Pengembangan Benih Bawang Merah di Balai Pengembangan Hortikultura dan Petani Penangkar

d

Sosialisasi Program Pengembangan Bawang Merah kepada kelompok tani, masyarakat umum, dan Penyuluh

e Pelatihan Penangkar Bawang Merah

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

11

f Pengembangan Sarana dan Prasarana (Irigasi, Alat Pengolahan Tanah)

6

Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotawaringin Timur

a Penyiapan Benih Bawang Merah

b Demplot pengelolaan lahan tanpa bakar untuk bawang merah

c Pengembangan bawang merah(APBN-P, APBN dan APBD)

d Penyiapan Saprodi dan cultivator

7 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Tengah

a Pelatihan industri rumah tangga untuk produk turunan Bawang Merah

b Memfasilitasi pemasaran dan temu dagang

8 Perguruan Tinggi (Unpar dan UMP)

a Melakukan Riset/Penelitian terkait bawang merah

b

Melaksanakan program pendampingan petani bawang merah dengan melibatkan mahasiswa

9 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah

a Pendampingan Petani terkait dengan Manajemen Bisnis dan Kelompok

b Intermediasi antara Petani

dengan Lembaga Pembiayaan

10 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kotawaringin Barat

a Pengembangan Demplot Bawang Merah

b

Penangkaran Benih Bawang Merah

c

Program Pengembangan Bawang Merah melalui APBN dan APBD

11

Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Utara

a Pengembangan Demplot Bawang Merah

b

Penangkaran Benih Bawang Merah

c

Program Pengembangan Bawang Merah melalui APBN dan APBD

12

Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Barito Timur

a Pengembangan Demplot Bawang Merah

b Penangkaran Benih Bawang Merah

c

Program Pengembangan Bawang Merah melalui APBN dan APBD

13

Dinas Pertanian dan Perkebunan

a Pengembangan Demplot Bawang Merah

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

12

Kabupaten Gunung Mas b

Penangkaran Benih Bawang Merah

c

Program Pengembangan Bawang Merah melalui APBN dan APBD

14 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sukamara

a Pengembangan Demplot Bawang Merah

b

Penangkaran Benih Bawang Merah

c

Program Pengembangan Bawang Merah melalui APBN dan APBD

15

Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Lamandau

a Pengembangan Demplot Bawang Merah

b

Penangkaran Benih Bawang Merah

c

Program Pengembangan Bawang Merah melalui APBN dan APBD

16 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Seruyan

a Pengembangan Demplot Bawang Merah

b

Penangkaran Benih Bawang Merah

c

Program Pengembangan Bawang Merah melalui APBN dan APBD

17 Dinas Pertanian Kabupaten Katingan

a Pengembangan Demplot Bawang Merah

b

Penangkaran Benih Bawang Merah

c

Program Pengembangan Bawang Merah melalui APBN dan APBD

18 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pulang Pisau

a Pengembangan Demplot Bawang Merah

b

Penangkaran Benih Bawang Merah

c

Program Pengembangan Bawang Merah melalui APBN dan APBD

19

Dinas Pertanian,

Peternakan dan

Perikanan Kabupaten

Murung Raya

a Pengembangan Demplot Bawang Merah

b

Penangkaran Benih Bawang Merah

c

Program Pengembangan Bawang Merah melalui APBN dan APBD

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

13

VII. Dukungan Sarana dan Prasarana Penunjang Kebutuhan sarana prasarana yang diperlukan dalam rangka menunjang implementasi dari

road map serta upaya mencapai target yang telah ditetapkan adalah :

1) Pembangunan saluran irigasi

2) Dukungan sarana dan prasara seperti instore drying dan cold storage

3) Pengembangan teknologi yang mampu menghasilkan benih dalam jumlah yang lebih

cepat dan lebih efisien seperti pengembangan metode TSS (True shallots Seed)

4) Teknologi pengolahan pasca panen bawang merah

VIII. Dukungan Kebijakan Untuk mendukung usaha pengembangan bawang merah di Kalimantan Tengah maka

dibutuhkan dukungan kebijakan antara lain :

1) Adanya dukungan komitmen dari pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten/kota terkait

implementasi program pengembangan bawang merah dengan merujuk pada road map

yang ada. Bentuk dukungan tersebut berupa dukungan program dan pembiayaan serta

pendampingan pada petani secara intensif.

2) Adanya regulasi yang mendukung agar road map ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam

mengimplementasikan program/kegiatan pengembangan bawang merah di Kalimantan

Tengah.

3) Pembatasan impor bawang merah sehingga produksi yang dihasilkan oleh petani dapat

beredar di pasaran.

Daftar Pustaka

Anang Firmansyah dan Astri Anto, 2013. Teknologi Budidaya Bawang Merah-Lahan Marjinal di Luar

Musim, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Palangkaraya. 48 Hal.

Anang Firmansyah dan Saleh Mokhtar, 2014. Kisah Sukses Merintis Pengembangan Bawang Merah

di Kalimantan Tengah. Balitbangtan-Kementerian Pertanian , Jakarta. 73 Hal.

Badan Pusat Statistik, 2014. Kalimantan Tengah dalam Angka 2014. Palangka Raya : BPS Provinsi

Kalimantan Tengah dan BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah. 585 hal.

Berita Resmi Statistik-BPS, 2013. Produksi Cabai Besar, Cabai Rawit dan Bawang Merah Tahun 2012.

No.54/08/Th.XVI. 1 Agustus 2013. 10 hal.

Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, 2006. Roadmap Pasca Panen, Pengolahan dan

Pemasaran Hasil bawang Merah. 17 Hal.

Dirjen Perimbangan Keuangan, 2012. Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Kalimantan Tengah.

52 Hal.

Nono Rusono, dkk., 2014. Studi Pendahuluan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Bidang Pangan dan Pertanian 2015-2019. Direktorat Pangan dan Pertanian-Kementerian

Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta. 419 Hal

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

14

Road Map

Pengembangan

Komoditi Cabai Merah

Di Kalimantan Tengah

Tahun 2016 - 2020

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

15

I. Pendahuluan Ditinjau dari aspek luasan wilayah dan jumlah penduduk, Kalimantan Tengah merupakan

wilayah yang cukup potensial untuk didorong menjadi penghasil cabai merah. Menurut data

BPS 2014 bahwa luas wilayah Kalimantan Tengah itu sebesar 153.564 Km2 (15.356.400 Ha)

dengan jumlah penduduk sebanyak 2.384.700 jiwa.

Komoditi cabai merah merupakan komoditi yang punya andil cukup besar terhadap

perekonomian Indonesia dimana dapat menjadi pemicu terjadinya inflasi. Bila ditelusuri lebih

jauh, data yang disajikan BPS (2013) mengenai produksi cabai merah berdasarkan provinsi

diperoleh data bahwa produksi cabai merah Kalimantan Tengah pada tahun 2011 dan 2012

masih relatif rendah yakni 1.123 ton dan 747 ton. Pasokan cabai merah di Kalimantan Tengah

selama ini didatangkan dari Kalimantan Selatan dan juga dari daerah Jawa. Bila kondisi iklim

kurang mendukung maka biasanya akan berdampak pada terhambatnya distribusi cabai ke

wilayah Kalimantan Tengah dan akan mengakibatkan stok di pasaran menjadi langka dan

memicu terjadinya lonjakan harga yang sangat signifikan.

Bertitik tolak dari hal tersebut di atas maka pada tahun 2014, Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi

Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah melakukan ujicoba adaptasi varietas dan pemupukan

spesifik lokasi cabai merah di lahan pasir kuarsa dan gambut di Kota Palangka Raya

dengan melibatkan 2 orang petani. Hasil ujicoba menunjukkan bahwa produktivitas cabai

merah di lahan pasir berdasarkan varietas adalah Pilar (10,46 ton/ha), Arimbi (10,41 ton/ha),

Panex (10,32 ton/ha), Ciko (6,03 ton/ha) dan Imperial (5,99 ton/ha) sedangkan untuk lahan

gambut produktivitasnya adalah Imperial (15,88 ton/ha), Pilar (14,51 ton/ha), Panex (12,66

ton/ha), Wibawa (6,27 ton/ha) dan Ciko (3,97 ton/ha) (Astri Anto, dkk., 2014).

Di tahun 2014 dan 2015 ini, perhatian pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk

mendukung program pengembangan cabai merah di Kalimantan Tengah makin besar. Untuk

menata agar program pengembangan cabai merah itu berjalan secara teratur dan terkoordinir

dengan baik maka optimalisasi segenap sumber daya yang ada perlu dilakukan. Oleh karena

itu, penyusunan peta perjalanan (road map) pengembangan cabai merah di Kalimantan

Tengah sangat diperlukan untuk dapat menjadi landasan pijak bagi segenap stakeholder

dalam menyatukan langkah dan arah menuju tercapainya kesuksesan produksi cabai merah

secara kontinyu dan petani mampu mandiri.

II. Permasalahan Upaya pengembangan cabai merah di Kalimantan Tengah dihadapkan pada beberapa

tantangan/permasalahan antara lain :

1) Jumlah petani yang mengembangkan cabai merah di Kalimantan Tengah masih sangat

sedikit. Selama ini petani cabai lebih cenderung mengembangkan cabai rawit dan cabai

besar hijau.

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

16

2) Kurang lebih 30 % dari lahan yang ada di Kalimantan Tengah itu masuk kategori lahan

kritis. Menurut Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Tengah bahwa luas lahan kritis pada

tahun 2011 adalah sebesar 4.636.890 ha (Kategori Kritis 3.498.036 ha dan Sangat Kritis

1.138.854 ha), dimana pengolahan lahan tersebut menjadi lahan produktif akan

memerlukan biaya input yang cukup tinggi.

3) Ketersediaan lahan yang akan menjadi areal pengembangan cabai merah perlu

mempertimbangkan aspek legalitas sehingga kedepannya lahan tersebut tidak

dialihfungsikan untuk kegunaan yang lain.

4) Tingkat pengetahuan petani terutama teknis budidaya cabai merah masih relatif rendah.

5) Tanaman cabai merah merupakan tanaman yang cukup rentan dengan serangan hama dan

penyakit terutama jika dilakukan saat musim hujan.

6) Rantai pasar komoditi cabai merah masih terlalu panjang sehingga selisih harga antara

petani produsen hingga konsumen relatif lebih tinggi.

7) Masih kurangnya ketersediaan teknologi penyimpanan cabai merah yang mampu

mempertahankan tingkat kesegaran cabai merah untuk jangka waktu lebih lama.

8) Belum adanya lembaga independen atau sukarelawan yang mau melakukan pendampingan

program pengembangan cabe merah di Kalimantan Tengah.

III. Prospek, Potensi, dan Arah Pengembangan 1. Prospek

Kebutuhan akan cabai merah dari waktu ke waktu akan terus meningkat seiring dengan

peningkatan pertambahan jumlah penduduk. Konsumsi cabai merah perkapita dari

penduduk Indonesia rata-rata 1,5 Kg/kapita/tahun. Rata-rata kebutuhan konsumsi cabai

nasional menurut jenisnya untuk tahun 2008 – 2012 disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 7. Konsumsi Cabai Perkapita per Tahun di Indonesia Menurut Jenisnya (2008 -

2012)

Tahun Cabai Merah

(Kg/Kapita/Tahun)

Cabai Hijau

(Kg/Kapita/Tahun)

Cabai Rawit

(Kg/Kapita/Tahun)

Total

(Kg/Kapita/Tahun)

2008 1,549 0,266 1,444 3,259

2009 1,523 0,235 1,288 3,046

2010 1,528 0,256 1,298 3,082

2011 1,497 0,261 1,210 2,968

2012 1,653 0,214 1,403 3,270

Rataan 1,550 0,246 1,329 3,125

Laju (%/th) 1,13 -3,30 -1,20 -0,19

Sumber : Pusdatin (diolah dari Susenas BPS), 2014

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

17

Khusus untuk Kalimantan Tengah, kebutuhan cabai merah tahun 2014 mencapai 3.466,48

ton sementara produksi tahun 2014 baru mencapai 944 ton. Itu berarti bahwa masih defisit

2.522,48 ton. Kebutuhan konsumsi perkapita dan produksi cabai merah tahun 2014 per

kabupaten/kota disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 8. Kebutuhan Konsumsi dan Produksi Cabai Merah Tahun 2014

Keterangan : Konsumsi Cabai Merah Perkapita/Tahun : 1,42 Kg/Tahun (Susenas 2007-2013)

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, 2015 (diolah)

Ketersediaan pasokan cabai merah dibeberapa daerah sering mengalami keterbatasan

terutama di saat hari besar keagamaan dimana kebutuhan meningkat sementara produksi

tetap dan distribusinyanya sering mengalami kendala seperti adanya ombak yang tinggi di

laut jawa, bencana alam yakni banjir. Pasokan cabai merah selama ini sangat bergantung

pada daerah penghasil yakni Jawa dan Bali.

2. Potensi

Produktivitas cabai merah di Indonesia tahun 2012 masih cukup rendah yakni baru sekitar

6,84 ton/ha sementara potensi produksinya adalah sekitar 20 ton/ha. Data produksi, luas

panen, dan produktivitas cabai merah untuk tahun 2008 – 2012 disajikan dalam tabel

dibawah ini.

Kabupaten/Kota Jumlah

Penduduk (jiwa) Kebutuhan

Konsumsi (ton) Produksi

(ton) Surplus/

Defisit (ton)

Kotawaringin Barat 269.663 382,92 134 -248,92

Kotawaringin Timur 415.964 590,67 84 -506,67

Kapuas 345.153 490,12 354 -136,12

Barito Selatan 130.712 185,61 55 -130,61

Barito Utara 126.504 179,63 20 -159,63

Sukamara 53.180 75,52 14 -61,52

Lamandau 71.868 102,05 15 -87,05

Seruyan 167.811 238,29 5 -233,29

Katingan 157.845 224,14 6 -218,14

Pulang Pisau 124.212 176,38 23 -153,38

Gunung Mas 107.460 152,59 2 -150,59

Barito Timur 110.594 157,04 4 -153,04

Murung Raya 107.770 153,03 20 -133,03

Palangka Raya 252.446 358,47 208 -150,47

Kalimantan Tengah 2.441.180 3.466,48 944 -2.522,48

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

18

Tabel 9. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Cabai di Indonesia untuk

Tahun 2008 – 2012

Sumber : BPS (diolah), 2013.

Sementara itu, data dari Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah

menunjukkan bahwa pada tahun 2014 produktivitas cabai merah di Kalimantan Tengah

baru mencapai sekitar 2,8 ton/ha dengan produksi 944 ton/tahun dan luas panen 338 ha.

Data produksi, luas panen dan produktivitas cabai merah tahun 2014 untuk Kalimantan

Tengah berdasarkan kabupaten/kota disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 10. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Tanaman Cabai Merah di

Kalimantan Tengah berdasarkan Kabupaten/Kota Tahun 2014

No

Kabupaten/Kota

Tahun 2014

Produksi

(ton)

Luas Panen

(ha)

Provitas

(ton/ha)

1 Kotawaringin Barat 134 63 2,1

2 Kotawaringin Timur 84 20 4,2

3 Kapuas 354 29 12,2

4 Barito Selatan 55 35 1,6

5 Barito Utara 20 32 0,6

6 Sukamara 14 39 0,4

7 Lamandau 15 5 3,0

8 Seruyan 5 13 0,4

Tahun Produksi (ton) Luas Panen (ha) Provitas (ton/ha)

2008 1.053.060 211.566 4,98

2009 1.378.727 233.904 5,89

2010 1.328.864 237.105 5,60

2011 1.483.079 239.770 6,19

2012 1.656.615 242.366 6,84

Laju (%/th) 9,79 2,97 6,83

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

19

9 Katingan 6 11 0,5

10 Pulang Pisau 23 23 1,0

11 Gunung Mas 2 6 0,4

12 Barito Timur 4 5 0,8

13 Murung Raya 20 13 1,5

14 Palangka Raya 208 44 4,7

KALTENG 944 338 2,8

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, 2015

Hasil ujicoba beberapa varietas cabai merah yang dilakukan oleh BPTP (Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian) Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Bank Indonesia Kantor

Perwakilan Kalimantan Tengah memberikan gambaran bahwa varietas Pilar, Arimbi dan

Panex cocok dikembangkan di lahan pasir. Sedangkan untuk lahan gambut, varietas yang

tepat adalah Pilar dan Panex.

3. Arah Pengembangan

Pengembangan usaha tani cabai merah di Kalimantan Tengah akan dimulai dengan upaya

memproduksi cabai merah segar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang bisa langsung

di serap oleh pasar lokal maupun nasional. Jika upaya ekstensifikasi sudah berjalan cukup

baik maka akan dilakukan diversifikasi produk dengan menumbuhkan industri rumah

tangga yang dapat mengolah cabai merah menjadi produk olahan lainnya seperti saus,

cabai kering, cabai bubuk, dan lain sebagainya.

IV. Visi “Kalimantan Tengah menjadi salah satu daerah penghasil cabai merah yang mampu

memenuhi kebutuhan konsumsi cabai merah masyarakat Kalimantan Tengah dan mendorong

petani cabai merah agar dapat mandiri dan sejahtera pada tahun 2020”

V. Tujuan dan Sasaran Tujuan yang ingin dicapai dari adanya peta perjalanan (road map) adalah :

1) Membangun kesamaan pemahaman dan visi dalam pengembangan komoditi cabai merah.

2) Membangun sinergitas antar stakeholder yang ada untuk bisa saling mendukung dalam

pengembangan komoditi cabai merah melalui satu pola gerak dan langkah yang sama.

Sasaran yang ingin dicapai adalah produksi cabai merah yang dihasilkan petani mampu

menekan laju inflasi khususnya di Kalimantan Tengah sekaligus mendorong masyarakat untuk

menjadikan usaha tani cabai merah sebagai unit usaha yang dapat meningkatkan pendapatan

masyarakat.

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

20

VI. Strategi dan Program Pengembangan

Program pengembangan komoditi cabai merah merupakan program beberapa tahun yang

akan dilakukan secara bertahap dan melibatkan segenap stakeholder/dinas atau instansi

terkait sesuai TUPOKSI (Tugas Pokok dan Fungsi) masing-masing.

Mengacu pada visi pengembangan cabai merah di Kalimantan Tengah maka di bawah ini

disajikan data kebutuhan konsumsi pertahun, target produksi, produktivitas, luas tanam, dan

jumlah petani cabai merah yang akan menjadi indikator capaian dalam periode 5 tahun ke

depan (2016 – 2020).

Tabel 11. Kebutuhan Konsumsi Pertahun, Target Produksi, Produktivitas, Luas Tanam, dan

Jumlah Petani Cabai Merah untuk periode 2016-2020

Kebutuhan/Target T a h u n

2016 2017 2018 2019 2020

Kebutuhan Konsumsi Per Tahun (Ton)

3.634

3.721

3.811

3.903

3.999

Produksi (ton)

2.340

3.002

3.584

4.072

4.744

Produktivitas (ton/ha) 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8

Luas tanam (ha)

342

439

526

605

707

Jumlah Petani (orang)

684

878

1.052

1.210

1.414

Target luas tanam dan produksi yang akan dicapai tahun 2016 - 2020 akan didistribusi ke 14

kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Tengah sesuai dengan kapasitas dan ketersediaan

lahan yang ada. Data target luas tanam dan produksi untuk masing-masing kabupaten/kota

disajikan dalam tabel di bawah ini.

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

21

Tabel 12. Target Luas Tanam dan Produksi Cabai Merah berdasarkan Kabupaten/Kota di

Kalimantan Tengah Tahun 2016 – 2020

N0 Kabupaten/Kota

T a h u n

2016 2017 2018 2019 2020

Luas Tnm (Ha)

Prod (Ton)

Luas Tnm (Ha)

Prod (Ton)

Luas Tnm (Ha)

Prod (Ton)

Luas Tnm (Ha)

Prod (Ton)

Luas Tnm (Ha)

Prod (Ton)

1 Kotawaringin Barat

42

284

52

355

62

426

72

490

82

563

2 Kotawaringin Timur

49

335

61

419

74

503

85

553

97

636

3 Kapuas

110

750

137

938

164

1.125

189

1.294

217

1.488

4 Barito Selatan

20

136

25

170

30

204

35

224

40

258

5 Barito Utara

10

68

13

85

15

102

17

112

20

129

6 Sukamara

5

34

10

68

10

71

12

82

15

102

7 Lamandau

5

32

6

40

7

48

8

55

15

102

8 Seruyan

5

34

10

68

10

71

12

81

15

102

9 Katingan

5

34

10

68

10

71

12

81

15

102

10 Pulang Pisau

11

75

14

94

17

113

19

118

22

136

11 Gunung Mas

5

34

6

43

10

55

12

61

13

70

12 Barito Timur

6

41

8

51

10

67

11

73

13

84

13 Murung Raya

6

42

8

53

10

68

12

75

15

98

14 Palangka Raya

64

441

81

551

97

662

111

761

128

875

Kalimantan Tengah

342

2.340

439

3.002

526

3.584

605

4.061

707

4.744

Keterangan : Perhitungan dilakukan secara proporsional dengan mengacu pada data target luas

tanam yang ada di Distanak Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015

Secara umum, tahapan kegiatan pengembangan komoditi cabai merah yang akan dilakukan di

Kalimantan Tengah untuk dapat mencapai beberapa target yang telah disebutkan di atas

digambarkan dalam alur dibawah ini.

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

22

Gambar 2. Diagram Alur Kegiatan Pengembangan Komoditi Cabai Merah di Kalimantan Tengah Periode 2015 – 2020

Untuk mewujudkan pencapaian target jumlah petani, luas tanam, produksi, produktivitas yang telah disebutkan di atas maka masing-masing pihak akan berkontribusi dalam penyiapan anggaran, program kerja dan staf. Rincian mengenai program/kegiatan yang akan dilakukan oleh masing-masing pihak dalam rangka pengembangan komoditas cabai merah di Kalimantan Tengah disajikan dalam tabel di bawah ini.

2015 2016 2017 2018 2019 2020 Tahun Persiapan Implementasi Road Map

Petani

Mandiri

Pelatihan Teknis Budidaya Cabai Merah bagi Penyuluh dan Petani

Penguatan Kelembagaan Petani (Managemen Kelompok, Koperasi Tani

dan Akses ke Lembaga Keuangan)

Riset Teknologi Pengembangan Cabai Merah (Budidaya-Pasca Panen)

Pendampingan Petani secara Intensif

Advokasi

kepada

PemKab/

Pemkot dan

DPRD

Perluasan Areal Pertanaman Cabai Merah dan Penambahan

Jumlah Petani Produsen

Dukungan Sarana dan Prasarana (Alsintan, Saprodi dan Saluran Irigasi) Pengemban

gan Program

Perluasan

Areal

Penanaman

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

23

Tabel 13. Rincian Uraian Program/Kegiatan dari masing-masing Dinas/Instansi terkait dalam Implementasi Road Map Pengembangan Cabai Merah di Kalimantan Tengah

No Dinas/Instansi

Program/Kegiatan T a h u n

2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah

a Pengembangan cabai merah di lahan pasang-surut

b Pendampingan program pengembangan kawasan agribisnis hortikultura

2

Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah

Bidang Pengembangan Produksi Hortikultura

a Pengembangan cabai (penyiapan benih dan saprodi)

b Demplot cabai merah dan cabai rawit untuk Kabupaten/Kota

c Pendampingan (SLGAP, SLGHP) budidaya dan pasca panen

d Penyiapan alat pasca panen

e Gerakan Tanam Cabai Musim Kemarau (GTCK)

Bidang Sarana dan Prasarana

a Perluasan area hortikultura khusus untuk cabai merah

b Penyiapan alat pengolahan lahan (alsintan)

Bidang Agribisnis Dinas Pertanian

a Pelaksanaan bimtek pengolahan hasil

b Penyiapan alat pengolahan hasil

Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Pembibitan Ternak, dan Hijauan Makanan Ternak (BBTPH, PTHMT) Provinsi Kalimantan Tengah

a Pembangunan rumah semai cabai

Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Kalimantan

a Penerapan pengendalian hama terpadu di Kalimantan Tengah

b Kaji Terap Identifikasi Hama Penyakit cabai

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

24

Tengah c Publikasi hasil penelitian hama

penyakit cabai

d Rintisan Klinik PHT

e Gerakan pengendalian OPT Sayuran

f Pengamanan produksi/luas areal tanam

Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Tengah

a Pengawasan dan sertifikasi benih cabai

b Pengawasan peredaran benih cabai

3

Dinas Pertanian, Perkebunan, Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya

a Pendampingan petani

b Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi pengembangan cabai merah

c Program pengembangan cabai merah (APBN dan APBD)

d Pendampingan teknis melalui tenaga penyuluh

4

Dinas Pertanian Kabupaten Barito Selatan

a Demplot cabai

b Pengembangan benih cabai

c program pengembangan cabai merah (APBN & APBD)

5

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kapuas

a Penyiapan anggaran untuk saprodi

b Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi pengembangan cabai merah

c Pengembangan sarana dan prasarana (saluran irigasi, alat pengolahan tanah)

6

Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotawaringin Timur

a Penyiapan benih dan bibit cabai

b Demplot pengelolaan lahan tanpa bakar untuk cabai merah

c Pengembangan cabai merah (APBN-P, APBD)

d Penyiapan saprodi dan cultivator

e Pelatihan untuk petani teknis budidaya dan pengendalian hama

f Pembangunan rain shelter

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

25

7 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Seruyan

a Sosialisasi cabai merah

b Pengolahan lahan, pengadaan benih dan saprodi cabai merah

8

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Tengah

a Pelatihan industri rumah tangga untuk produk turunan cabai merah

b Memfasilitasi pemasaran dan temu dagang

9

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah

a Pendampingan petani terkait dengan manajemen bisnis dan kelompok

b Intermediasi antara petani dengan lembaga pembiayaan

c Gerakan Tanam Cabai Musim Kemarau (GTCK)

10

Perguruan Tinggi (UNPAR dan UMP)

a Penelitian terkait cabai

b Pendampingan penyuluh pertanian oleh mahasiswa

11 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kotawaringin Barat

a Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi pengembangan cabai merah

b Program pengembangan cabai

merah (APBN dan APBD)

c Pendampingan teknis melalui tenaga penyuluh

12

Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito Utara

a Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi pengembangan cabai merah

b Program pengembangan cabai

merah (APBN dan APBD)

c Pendampingan teknis melalui tenaga penyuluh

13

Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Barito Timur

a Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi pengembangan cabai merah

b Program pengembangan cabai

merah (APBN dan APBD)

c Pendampingan teknis melalui tenaga penyuluh

14

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sukamara

a Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi pengembangan cabai merah

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

26

b Program pengembangan cabai merah (APBN dan APBD)

c Pendampingan teknis melalui

tenaga penyuluh

15

Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Lamandau

a Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi pengembangan cabai merah

b Program pengembangan cabai

merah (APBN dan APBD)

c Pendampingan teknis melalui tenaga penyuluh

16

Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Gunung Mas

a Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi pengembangan cabai merah

b Program pengembangan cabai

merah (APBN dan APBD)

c Pendampingan teknis melalui tenaga penyuluh

17

Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Murung Raya

a Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi pengembangan cabai merah

b Program pengembangan cabai

merah (APBN dan APBD)

c Pendampingan teknis melalui tenaga penyuluh

18 Dinas Pertanian Kabupaten Katingan

a Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi pengembangan cabai merah

b Program pengembangan cabai

merah (APBN dan APBD)

c Pendampingan teknis melalui tenaga penyuluh

19

Dinas pertanian dan

Peternakan Kabupaten

Pulang Pisau

a Identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi pengembangan cabai merah

b Program pengembangan cabai

merah (APBN dan APBD)

c Pendampingan teknis melalui tenaga penyuluh

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

27

VII. Dukungan Sarana Prasarana Penunjang Untuk mengoptimalkan pencapaian target yang tertuang dalam road map pengembangan

komoditi cabai merah di Kalimantan Tengah maka dibutuhkan beberapa sarana prasarana

penunjang antara lain:

1) Pengadaan cold storage (gudang penyimpanan).

2) Pengadaan/perbaikan saluran irigasi.

3) Pengembangan varietas unggul yang cocok dikembangkan di Kalimantan Tengah dan dapat

berproduksi dengan maksimal.

4) Pengembangan teknologi pengolah hasil produksi cabai merah.

VIII. Dukungan Kebijakan Untuk mendukung usaha pengembangan cabai merah di Kalimantan Tengah maka dibutuhkan

dukungan kebijakan antara lain :

1) Pengalokasian anggaran dan program yang mendukung pengembangan cabai merah di

Kalimantan Tengah (Dukungan dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota)

serta pendampingan petani secara intensif.

2) Adanya regulasi yang mendukung agar road map ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam

mengimplementasikan program/kegiatan pengembangan cabai merah di Kalimantan

Tengah.

Daftar Pustaka

Astri Anto, dkk., 2014. Laporan Hasil Ujicoba Adaptasi Varietas dan Pemupukan Spesifik Lokasi Cabai

Merah di Lahan Pasir Kuarsa dan Gambut Kota Palangkaraya, BPTP Kalimantan Tengah

bekerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah,

Palangkaraya. 48 Hal.

Badan Pusat Statistik, 2014. Kalimantan Tengah dalam Angka 2014. Palangkaraya : BPS Provinsi

Kalimantan Tengah dan BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah. 585 hal.

Berita Resmi Statistik-BPS, 2013. Produksi Cabai Besar, Cabai Rawit dan Bawang Merah Tahun 2012.

No.54/08/Th.XVI. 1 Agustus 2013. 10 hal.

Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Tengah, 2013. Profil Kehutanan Kalimantan Tengah. 24 Hal

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan tengah, 2013. Budidaya Cabai Merah di lahan Marjinal

(Booklet pengembangan UMKM-Seri 1). 36 Hal.

Nono Rusono, dkk., 2014. Studi Pendahuluan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Bidang Pangan dan Pertanian 2015-2019. Direktorat Pangan dan Pertanian-Kementerian

Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta. 419 Hal.

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

28

Galeri Foto

Deputy Kepala Perwakilan BI Kalteng saat

memberikan sambutan dalam acara pembukaan

workshop penyusunan Road Map

Kabid Pengembangan Produksi Hortikultura

Distanak Provinsi Kalteng saat memberikan

sambutan dalam acara pembukaan workshop

Foto bersama segenap peserta di hari pertama

pembukaan workshop penyusunan Road Map

Perwakilan BPTP Kalteng saat memberikan

tanggapan dalam workshop penyusunan road map

Manager UAKU BI Kalteng saat menyampaikan

materi draft road map

Proses pelaksanaan workshop difasilitasi oleh

Konsultan PUMKM BI Kalteng

Road Map Pengembangan Komoditi Bawang Merah dan Cabai Merah

di Kalimantan Tengah 2016-2020

29

Kabid Pengembangan Produksi Hortikultura

Distan TPH Kabupaten Kapuas saat memberikan

tanggapan dalam acara workhop

Perwakilan Petani saat memberikan tanggapan

dalam acara workshop

Kabid Pengembangan Produksi Hortikultura

Distan TPH Kabupaten Kapuas saat memberikan

tanggapan dalam acara workhop

Perwakilan Petani saat memberikan tanggapan

dalam acara workshop

Acara pembukaan pertemuan koordinasi

pengembangan dan perbenihan hortikultura

Prov.Kalteng tahun 2015

Peserta pertemuan koordinasi pengembangan dan

perbenihan hortikultura Prov. Kalteng tahun 2015