rmk perilaku keorganisasian pertemuan 3

Upload: uya-pande

Post on 16-Jul-2015

153 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KONSEP PERSEPSI1) Pengertian Persepsi Persepsi adalah proses memberi perhatian, menyeleksi, mengorganisasikan kemudian menafsirkan stimulasi lingkungan (Indriyo Gitosudarmo, 1997). Robbins (2001) menyatakan persepsi adalah suatu proses dengan mana individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesannya untuk memberi arti tertentu pada lingkungannya. Sedangkan menurut Kreitner dan Kinicki (2003) persepsi adalah proses interpretasi seorang terhadap lingkungannya. Selanjutnya Kreitner dan Kinicki mengatakan persepsi (sosial) tersebut meliputi rangkaian empat tahap proses informasi yang kemudian disebutnya sebagai proses informasi sosial yang terdiri dari: Tahap 1: Perhatian pemahaman yang selektif, adalah tahap di mana orang secara selektif menerima rangsangan yang dibombardir oleh lingkungan karena tidak punya kapasitas mental untuk menerima semua jenis rangsangan yang datang. Tahap 2: Pengkodean dan penyederhanaan, suatu tahap di mana informasi diolah, dibandingkan, dievaluasi, dan diarahkan untuk menciptakan kesan. Tahap 3: Penyimpanan dan mengingat, suatu fase penyimpanan informasi pada ingatan jangka panjang. Tahap 4: Mendapatkan kembali dan tanggapan, adalah suatu fase di aman orang mencari kembali informasi dari dalam ingatannya kemudian membuat penilaianpenilaian dan keputusan. 2) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi (Robbins, 2001) a. Pemberi Kesan / Pelaku Persepsi Bila seseorang memandang suatu obyek dan mencoba menginterpretasikan apa yang dilihatnya tersebut, maka interpretasinya akan sangat dipengaruhi oleh karakteristiknya dalam hal ini adalah karakteristik si pemberi kesan / penilai. b. Sasaran / Target / Obyek Ciri-ciri pada sasaran / obyek yang sedang diamati dapat mempengaruhi persepsi. Orang yang penampilannya sangat menarik / tidak menarik akan lebih mudah untuk dikenal / ditandai. c. Situasi Situasi atau konteks di mana melihat suatu kejadian / obyek juga penting. Unsurunsur lingkungan sangat mempengaruhi persepsi seseorang. Obyek yang sama pada hari berbeda bisa menyisakan persepsi yang berbeda. 3) Kesalahan Persepsi a. Berstereotipe (sterotyping)

~1~

Menilai seseorang atas dasar satu / beberapa sifat dari kelompoknya. Seperti didasari oleh jenis kelamin, keturunan, umur, agama, kebangsaan atas jabatan. b. Proyeksi Kecenderungan menilai seseorang atas dasar perasaan dan sifatnya. Artinya menghubungkan karakteristik sendiri dengan orang lain. c. Efek Halo Menarik kesan umum terhadap seseorang individu berdasarkan suatu karakteristik tunggal. Ornag yang ramah, rapi dikesankan jujur dari yang tampangnya seram. Padahal tidak ada hubungan antara ramah dengan kejujuran (Nirman, 1999).

SIKAP1) Pengertian Sikap adalah pernyataan evaluative baik yang menguntungkan atau tidak tentang obyek, orang atau peristiwa (Robbins, 2001). 2) Sumber Sikap (Robbins, 2001) ada tiga yaitu sebagai berikut: a. Orang Tua b. Guru c. Anggota kelompok rekan kerja Individu sering dalam mengambil sikap tertentu mengacu kepada ketiga sumber tersebut diatas. 3) Tipe Sikap a. Kepuasan Kerja Seorang yang mempunyai tingkat kepuasan kerja yang tinggi akan cenderung menunjukkan sikap positif terhadap pekerjaan demikian sebaliknya. b. Keterlibatan Kerja Sampai sejauh mana seseorang memihak pada pekerjaannya, berpartisipasi aktif di dalamnya serta mengganggap kinerjanya sangat penting bagi organisasi. c. Komitmen Pada Organisasi Sampai di tingkat mana seorang pegawai memihak pada organisasinya, dan bertekad setia di dalamnya. Komitmen pada organisasi berhubungan negative dengan tingkat kemahiran maupun dengan tingkat keluar masuknya pegawai, dan berkolerasi positif dengan kepuasan kerja. Komitmen pada organisasi merupakan suatu dimensi perilaku yang penting yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kekuatan para pekerja untuk bertahan pada suatu organisasi.

~2~

KEPUASAN KERJA1) Pengertian Menurut Porter (1961), kepuasan kerja adalah selisih dari sesuatu yang seharusnya ada dengan sesuatu yang sesungguhnya ada (factual). 2) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Menurut Herzberg ada lima aspek, sebagai berikut: a. Kompensasi b. Promosi (peningkatan jabatan) c. Lingkungan fisik (ventilasi, warna, penerangan, bunyi, dan lain-lain) d. Lingkungan non fisik (hubungan kerja dengan atasan-bawahan, maupun rekan sekerja, kesempatan dalam pengambilan keputusan) e. Karakteristik pekerjaan (variasi pekerjaan, prospek pekerjaan) Menurut Luthans ada enam aspek, sebagai berikut: a. Pembayaran b. Work it-self c. Promosi d. Supervisi e. Kelompok Kerja f. Kondisi Kerja Menurut Gilmer ada sepuluh aspek sebagai berikut: a. Keamanan b. Kesempatan untuk maju c. Perusahaan dan manajemen d. Upah / gaji e. Aspek intrinsic dari pekerjaan f. Supervisi g. Aspek sosial dari pekerjaan h. Komunikasi i. Kondisi kerja j. Benefits 3) Efek Kepuasan Kerja Pada Kinerja Karyawan Kepuasan kerja hingga kini diyakini berkaitan dengan kinerja individu (karyawan), kelompok yang pada gilirannya akan berkaitan pula dengan efektivitas organisasi secara keseluruhan. Para pemimpin organisasi perlu menaruh perhatian yang sungguh-sungguh terhadap aspek kepuasan kerja ini, karena memiliki mata rantai dengan sumber daya manusia organisasi, produktivitas organisasi, dan keberlangsungan hidup organisasi itu sendiri. Kepuasan kerja yang tinggi sangat mempengaruhi kondisi kerja dan memberikan keunutngan nyata tidak saja bagi pekerja tetapi juga bagi manajemen dan organisasi.

~3~

4) Cara-Cara Karyawan Mengungkapkan Ketidakpuasannya sebagai berikut: a. Eksit (berhenti) b. Suara (aktif memberikan saran dan solusi) c. Kesetiaan (pasif sambil menunggu membaiknya kondisi) d. Pengabaian (membiarkan kondisi memburuk, datang terlambat, mangkir, pengurangan upaya dan lainnya

STRESS1) Pengertian a. Pemahaman yang bersifat internal yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis dalam diri seseorang sebagai akibat lingkungan eksternal, organisasi, organisasi lain (Szilagyi dalam Indriyo G, 1997). b. Suatu keadaan yang timbul dari kapasitas tuntutan yang tidak seimbang, baik nyata maupun dirasakan dalam tindakan penyesuaian organ (Mikhail dalam Djanaid, 2001). c. Respons seseorang baik yang berupa emosi fisik, kongnitif (konseptual) terhadap situasi yang meminta tuntutan tertentu pada individu (Djanaid, 2001). 2) Mengapa Stress Perlu Dipahami a. Setiap orang tidak pernah steril dari stress. b. Setiap orang memerlukan enegi yang lebih banyak unutk menggapai sukses demi sukses. c. Stress berhubungan berat dengan produktivitas. d. Setiap individu mesti berinteraksi dengan orang lain maupun dengan lingkungan. e. Stress tidak jarang menimbulkan berbagai penyakit. 3) Sumber Stress a. Faktor-faktor yang melekat pada pekerjaan. b. Peranan dalam organisasi. c. Hubungan-hubungan dalam organisasi. d. Perkembangan karier. e. Struktur dan iklim organisasi. f. Hubungan organisasi dengan pihak luar. g. Faktor dari dalam individu yang bersangkutan. h. Kepemimpinan. 4) Dampak Stress dan Cara Mengatasinya. Dampak Stress (Indriyo Gitosudarmo, 1997) Faktor Fisik a. Meningkatnya tekanan darah. b. Meningkatnya kolesterol. c. Penyakit jantung coroner.

~4~

Faktor Psikologi a. Ketidakpuasan Kerja. b. Murung. c. Rendahnya kepercayaan. d. Mudah marah. Faktor Organisasi a. Ketidakhadiran. b. Keterlambatan. c. Prestasi kerja menurun. d. Kecelakaan kerja meningkat. e. Sabotase. 5) Cara Mengatasi Stress Menurut Indriyo Gitosudarmo (1997) Secara Individu a. Meningkatkan keimanan. b. Meditasi. c. Olah raga. d. Relaksasi. e. Minta dukungan sosial kepada teman dan keluarga. f. Menghilangkan rutinitas. Secara Organisasi a. Perbaikan iklim organisasi. b. Perbaikan lingkungan fisik. c. Menyediakan sarana olah raga. d. Analisis dan kejelasan tugas. e. Mengubah struktur dan proses organisasi. f. Meningkatkan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan. g. Restrukturisasi tugas. h. Menerapkan manajemen berdasarkan sasaran.

~5~

REFERENSI

Ardana, Komang, dkk. 2009. Perilaku Keorganisasian. Denpasar: Graha Ilmu

~6~