rmk akuntansi sektor publik

Upload: anisasuc

Post on 07-Jan-2016

33 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

akuntansi sektor publik

TRANSCRIPT

RINGKASAN MATERI KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK DAN JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Disusun oleh :

Annisa Restanti (f0313011)Meidina Diah Ayu P (f0313057)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

TAHUN AJARAN 2014/ 2015

BAB 4 PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK (MARDIASMO)A. Konsep Anggaran Sektor Publik

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Dalam organisasi sektor publik, penganggaran merupakan suatu proses politik. Anggaran sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana politik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai dengan uang publik. Penganggarang sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Aspek-aspek yang harus tercakup dalam anggaran :

1. Aspek perencanaan

2. Aspek pengendalian

3. Aspek akuntabilitas

B. Pengertian Anggaran Sektor Publik

Anggaran publik berisi rencana kegiatan yang direpresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Anggaran berisi estimasi tentang apa yang akan dilakukan oleh organisasi dimasa yang akan datang. Dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suatu rencana finansial yang menyatakan berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/ belanja), dan berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut ( pendapatan).

C. Pentingnya Anggaran Sektor Publik

Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan. Dalam sebuah negara demokrasi, pemerintah mewakili kepentingan rakyat, uang yang dimiliki pemerintah adalah uang rakyat dan anggaran menunjukkan rencana pemerintah untuk membelanjakan uang rakyat tersebut. Anggaran dan Kebijaka Fiskal Pemerintah

Kebijakan fiskal adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi keadaan ekonomi melalui sistem pengeluaran atau sitem perpajakan untuk mencapai tujuan tertentu. Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Anggaran sektor publik harus dapat memenuhi kriteria : (1) merefleksikan peubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat, (2) menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah, pemerintah propinsi atau pemerintah daerah. Anggaran sektor publik penting karena :

i. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

ii. Anggaran diperlakukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.

iii. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat.

D. Fungsi Anggaran Sektor Publik

1. Anggaran sebagai alat perencanaan (Planning Tool). Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk :

a) Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan

b) Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya

c) Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun,

d) Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi

2. Anggaran sebagai alat pengendalian (Control Tool). Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Pengendalian anggaran publik dapat dilakukan melalui 4 cara, yaitu :

a) Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan

b) Menghitung selisih anggaran (favorable dan unfavorable variances)

c) Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan (controllable) dan tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) atas suatu variansd) Mervisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya

3. Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal (Fiscal Tool). Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan utnuk menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran publik tersebut dapat diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi-prediksi dan estimasi ekonomi.

4. Anggaran sebagai alat politik (Political Tool). Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan kebutuhan keuangan terhadap prioritas tersebut. Anggaran bukan sekedar masalah teknis akan tetapi lebih merupakan alat politik. Oleh karena itu, pembuatan anggaran publik membutuhkan political skill, coalition building, keahlian bernegosiasi, dan pemahaman tentang prinsip manajemen keuangan publik oleh para manajer publik.5. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi ( Coordination and communication Tool). Anggaran publik yang disusun dengan baik akan mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi.

6. Anggaran sebagai alat penialaian kinerja (Performance Measurement Tool). Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder(eksekutif) kepada wewenang(legislatif). Kinerja efektif dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran. Kinerja manajer publik dinilai berdasarkan yang berhasil dicapai dengan anggaran yang ditetapkan.7. Anggaran sebagai alat motivasi (Motivation Tool). Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien. Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran hendaknya bersifat challenging attainable atau demanding but achieveable. Artinya anggaran tidak boleh terlalu tinggi maupun terlalu rendah.

8. Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang publik (Public Sphere). Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam penganggaran publik.

E. Jenis-jenis Anggaran Sektor Publik

Anggaran operasional (Operation/ recurrent budget). Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan pemerintahan. Pengeluaran pemerintah yang dapat dikategorikan dalam anggaran operasional adalah Belanja Rutin. Belanja rutin manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi pemerintah. Anggaran modal/ investasi (capital/ investment budget). Anggaran modal menunjukkan rencana panjang dan pembelanjaan aktiva tetap. Belanja investasi/ modal adalah pengeluaran yang manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah kekayaan pemerintah dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin. Adanya keterbatasan sumber daya, menyebabkan anggaran mempunyai trade-offs, sebagian uang tidak dapat dialokasikan untuk suatu bidang tanpa mengurangi jumlah alokasi pada bidang lain.

F. Prinsip-prinsip Anggaran Sektor Publik

a. Otorisasi oleh legislatif, anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.b. Komprehensif, anngaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

c. Keutuhan anggaran, semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum.

d. Nondiscretionary Appropriation, jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis, efisien, dan efektif.

e. Periodik, anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan maupun multi-tahunan.

f. Akurat, estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi.

g. Jelas, anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami, dan tidak membingungkan.

h. Diketahui publik, anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.

G. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik

Tujuan proses penyyusunan anggaran :

a) Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal

b) Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang

c) Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja

d) Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah

Faktor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran :a) Tujuan dan target yang hendak dicapai

b) Ketersediaan sumber daya

c) Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target

d) Munculnya peraturan peerintah yang baru fluktuatif pasar, perubahan sosial, dan politik

H. Prinsip-prinsip Pokok Dalam Siklus Anggaran

1. Tahap Persiapan Anggaran

Pada tahap ini dilakukan taksiran pengluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia. Terkait hal tersebut, yang perlu diperhatikan adalah menyetujui taksiran pengeluaran, hendaknya terlebih dahulu dilakukan penafsiran secara lebih akurat.

2. Tahap Ratifikasi Anggaran

Tahap ini melibatkan proses politik yang rumit dan berat.3. Tahap Pelaksanaan Anggaran

Hal yang diperhatikan oleh manajer keuangan adalah dimilikinya sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen. Manajer keuangan publik dalam hal ini bertanggung jawab untuk menciptakan sistem akuntansi yang memadai dan handal untuk perencanaan dan pegendalian anggaran.

BAB 5 JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

A. Perkembangan Anggaran Sektor Publik

Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen kebijakan multifungsi yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian.

B. Anggaran Tradisisonal

Terdapat 2 ciri utama dalam pendekatan ini, yaitu (a) cara penyusunan anggaran yang didasarkan atas pendekatan incrementalism dan (b) struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-item. Incrementalism, yaitu hanya menambah atau mengurangi jumlah rupiah pada item-item anggaran yang sudah ada sebelumnya dengan menggunakan data tahun sebelumnya sebagai dasar untuk menyesuaikan besarnya penambahan atau pengurangan tanpa dilakukan kajian yang mendalam. Linde item budget. Metode line-item budget tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item penerimaan atau pengeluaran yang ada dalam struktur anggaran. Penyusunan anggaran dengan line-item dilandasi adanya orientasi sistem anggaran yang dimaksudkan untuk mengontrol pengeluaran.

Kelemahan Anggaran Tradisonal

1. Hubungan yang tidak memadai

2. Pendekatan incremental

3. Berorientasi pada input

4. Sekat-sekat antar departemen

5. Proses anggaran terpisah

6. Bersifat tahunan

7. Sentralisasi penyiapan anggaran

8. Persetujuan anggaran yang terlambat

9. Aliran informasi

C. Anggaran Publik Dengan Pendekatan NPM

Era New Public Management. Salah satu model pemerintahan di era New Public Management adalah pemerintahan yang diajukan oelh Osborne dan Gaebler (1992), dengan perspektif baru pemerintah :a. Pemerintahan Katalis

b. Pemerintah milik masyarakat

c. Pemerintah yang kompetitif

d. Pemerintah yang digerakkan oleh misi

e. Pemerintah yang berorientasi hasil

f. Pemerintah berorientasi pada pelanggan

g. Pemerintah wirausaha

h. Pemerintah antisipatif

i. Pemerintah desentralisasi

j. Pemerintah berorientasi pada mekanisme pasar

Perbandingan anggaran tradisional dan anggaran berbasi pendekatan NPM

Anggaran TradisionalNew Public Management

SentralitisDesentralisasi

Berorientasi pada inputBerorientasi pada input, output, dan outcome

Tidak terkait dengan perencanaan jangka panjangUtuh dan komprehensif

Line item dan incrementalismBerdasarkan sasaran kinerja

Batasan departemen yg kakuLintas departemen

Menggunakan aliran klasikZero-base Budgeting

Prinsip anggaran brutoSistematik dan rasional

Bersifat tahunanButtom-up budgeting

spesifik

D. Perubahan Pendekatan Anggaran

Seiring dengan adanya perkembangan, muncul beberapa teknik penganggaran sektor publik, misalnya adalah teknik anggaran kinerja, Zero Based Budgeting (ZBB), dan Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS).E. Anggaran Kinerja

Anggaran kinerja didasarkan pada tujuan dan sasaran kinerja. Oleh karena itu anggaran digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Menurut pendekatan anggaran kinerja, dominasi pemerintah akan dapat diawasi dan dikendalikan melalui penerapan internal cost awareness, audit keuangan dan audit kinerja serta evaluasi kinerja eksternal. Sistem anggaran kinerja pada dasarnya merupakan sistem yang mencakup kegiatan penyusunan program dan tolok ukur kinerja sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran program.F. Zero Based Budgeting (ZBB)

Konsep ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada sistem anggaran tradisional. Penyusunan anggaran ini dapat menghilangkan incrementalism dan line-item karena anggaran asumsikan mulai dari nol (zero-base). Penyusunan anggaran yang bersifat incemental mendasarkan besarnya realisasi anggaran tahun ini untuk menetapkan anggaran tahun depan, yaitu dengan menyesuaikannya dengan tingkat inflasi atau jumlah penduduk. Proses implementasi ZBB, memiliki 3 tahap yaitu :

1. Indentifikasi unit-unit keputusan

Struktur organisasi pada dasarnya terdiri dari pusat-pusat pertanggungjawaban. Setiap pusat pertanggungjawaban merupakan unit pembuat keputusan yang salah satu fungsinya adalah untuk menyiapkan anggaran.2. Penentuan paket-paket keputusan

Paket keputusan dibuat oleh manajer pusat pertanggungjawaban dan harus menunjukkan secara detail estimasi biaya dan pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk pencapaian tugas dan perolehan manfaat

3. Meranking dan mengevaluasi paket keputusan

Jika paket keputusan telah disiapkan, tahap berikutnya adalah meranking semua paket berdasarkan manfaatnya terhadap organisasi.

Keunggulan ZBB :

a. Menghasilkan alokasi sumber daya yang lebih efisien

b. Berfokus pada value for money

c. Mengidentifikasi terjadinya inefisisensi

d. Meningkatkan pengetahuan dan motivasi

e. Meningkatkan partisipasi

f. Menggeser status quo

Kelemahan ZBB :

a. Prosesnya lama

b. Menekankan manfaat jangka pendek

c. Membutuhkan teknologi maju

d. Proses meranking dan mereview paket keputusan

e. Dibutuhkan staff yang memiliki kemampuan dalam meranking dan mereview

f. Memungkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa semua paket keputusan harus masuk dalam anggaran

g. Menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi

G. Planning, Programming, And Budgeting System (PPBS)

Langkah-langkah implementasi :a. Menentukan tujuan umum

b. Mengidentifikasi program-program

c. Mengidentifikasi alternatif program

d. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar

e. Alokasi sumber daya masing-masing program

Karakteristik PPBS :

a. Berfokus pada tujuan dan aktivitas

b. Menjelaskan implikasi pada tahun anggaran

c. Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi

d. Dilakukan analisis secara sistematis

Kelebihan PPBS :

a. Memudahkan dalam mendelegasikan tanggung jawab

b. Dapat mengurangi beban kerja

c. Memperbaiki kualitas pelayanan

d. Meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kerja sama antar departemen

e. Menghilangkan program yang overlapping

f. PPBS menggunakan teori marginal utility

Kelemahan PPBS :

a. Membutuhkan sistem informasi yang canggih

b. Membutuhkan biaya yang besar

c. Sulit untuk dimplementasikan

d. Mengabaikan realitas politik

e. Teknik anggaran yang statistically oriented

f. Banyak menghadapi masalah teknis

Masalah utama penggunaan ZBB dan PPBS :

a. Keterbatasan dalam menganalisi semua alternatif

b. Kurangnya data untuk membandingkan semua alternatif

c. Ketidakpastian sumber daya

d. Pelaksanaan teknis tersebut menimbulkan beban pekerjaan yang berat

e. Kesulitan dalam menentukan tujuan

f. Tidak memungkinkan melakukan perubahan program secara cepat dan tepatg. Terdapat hambatan birokrasi

h. Pelaksanaan teknik sering tidak sesuai dengan proses

i. Pemerintah beroperasi dalam dunia yang tidak rasional

Bab 4 KONSEP ANGGARAN ( DEDI NOERDIAWAN)I. PROSES AKUNTANSI MANAJEMEN DI SEKTOR PUBLIK

Proses akuntansi manajemen merupakan integrasi yang tidak terpisahkan antara perencanaan dan pengendalian. Dalam prespektif tersebut, perlu dibedakan antara dua jenis aktiva perencanaan :

1. Perencanaan strategis untuk tujuan dan sasaran yang bersifst mendasar

2. Perencanaan opersional adalah jenis perencanaan yang penting untuk mengimplementasikan tindakan yang diperlukan

Tahap-tahap penting dari proses perencanaan dan pengendalian ada lima, yaitu :

1. Perencanaan strategis berupa penyususunan tujuan dan sasaran yang bersifat fundamental dan jangka panjang.

2. Perencanaan opersional

3. Proses penganggaran

4. Pengendalian dan pengukuran

5. Pelaporan, analisis, dan umpan balik

II. ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Anggaran dapat dikatakan sebagai pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu dalam ukuran financial. Pembuatan anggaran dalam organisasi sector public, terutama pemerintah, merupakan sebuah proses yang cukup rumit dan mengandung muatan politis yang cukup signifikan. Bagi organisasi sector public seperti pemerintah, anggaran tidak hanya sebuah rencana tahunan, tetapi juga merupakan bentuk akuntabilitas atas pengelolaan dana public yang dibebankan kepadanya.

Beberapa fungsi anggaran dalam sector public :

Anggaran sebagai alat perencanaan

Anggaran sebagai alat pengendalian

Anggaran sebagai alat kebijakan

Anggaran sebagai alat politik

Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi

Anggaran sebagai alat penilaian kinerja

Anggaran sebagai alat motivasi

III. JENIS-JENIS ANGGARAN

1. Anggaran operasional dan anggaran modal. Berdasarkan jenis aktivitasnya, anggaran dibagi menjadi

Anggaran operasional : digunakan untuk merencanakan kebutuhan dalam menjalankan operasi sehari-hari dalam kurun waktu satu tahun

Anggaran modal : menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dsb

2. Anggaran berdasarkan pengesahan

Dibagi menjadi anggaran tentative yaitu anggaran yang tidak memerlukan pengesahan dari lembaga legislative karena kemunculannya yang dipicu oleh hal-hal yang tidak direncanakan sebelumnya dan anggaran enacted yaitu anggaran yang direncanakan, kemudian dibahas dan disetujui oleh lembaga legislative

3. Anggaran dana umum vs anggaran dana khusus

Dibagi menjadi dana umum dan dana khusus

4. Anggaran tetap vs anggaran fleksibel

Anggaran tetap, apropriasi belanja sudah ditentukan jumlahnya di awal tahun anggaran. Dalam anggaran flesibel, hsrgs bsrsg/jasa per unit telah ditetapkan

5. Anggaran eksekutif vs anggaran legislative

Anggaran eksekutif yaitu anggaran yang disusun oleh lembaga eksekutif. Anggaran legislative yaitu anggaran yang disusun oleh lembaga legislative tanpa melibatkan pihak eksekutif

IV. SIKLUS ANGGARAN

Ada 5 tahapan :

1. Persiapan

Pada tahap persiapan, bagian anggaran menyiapkan format anggaran yang akan dipakai

2. Persetujuan lembaga legislative

Anggaran diajukan ke lembaga legislative untuk mendapatkan persetujuan

3. Administrasi

Setelah anggaran disahkan, pelaksanaan anggaran dimulai, baik pengumpulan pendapatan yang ditargetkan maupun pelaksanaan belanja yang telah direncanakan

4. Pelaporan

Pelaporan dilakukan pada akhir periode atau pada waktu-waktu tertentu yang ditetapkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses akuntansi yang telah berlangsung selama proses pelaksanaan

5. Pemeriksaan

Laporan yang diberikan atas pelaksanaan anggaran diperiksa oleh sebuah lembaga pemeriksa independen

V. SISTEMATIKA ANGGARAN

Pendapatan

Kenaikan kekayaan bersih sebagai akibat dari adanya transaksi

Beban

Penurunan kekayaan bersih sebagai akibat terjadinta transaksi. Beban dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori

Compensation of employees

Kompensasi pegawai merupakan total renumerasi dalam bentuk kas maupun barang, utang pada pegawai pemerintah sebagai bentuk penghasilan atas pekerjaan yang dilakukan

Use of goods and services

Yang termasuk dalam kategori ini merupakan barang dan jasa yang digunakan dalam produksi dalam pasar maupun barang dan jasa yang tidak masuk ke pasar

, ditambah dengan barang yang dibeli untuk dijual kembali dikurangi perubahan bersih persediaan yang sedang dibuat, barang jadi, dan barang yang siap dijual

Consumtion of fixed capital

Konsumsi asset tetap akan menurun selama periode akuntansi dalam nilai asset tetap yang dmiliki dan digunakanoleh unit pemerintah sebagai akibat kerusakan fisik,keusangan yang terjadi secara normal, atau yang diakibatkan dari kecelakaan

Subsidies

Merupakan pembayaran yang diberikan pemerintah pada enterprise tanpa timbale balik, dengan dasar tingkat aktivitas produksi atau kuantatitas atau nilai barang atau jasa yang mereka produksi

Hibah

Merupakan pemberian yang sifatnya tidak wajib yang dilakukan oleh satu unit pemerintahan satu pada unit pemerintahan lainatau organisasi internasional dalam bentuk capita atau current

Bantuan social

Merupakan pemberian uang atau barang untuk melindungi suatu populasi atau segmen tertentu dari permasalahan risiko social

Other expense

Yang termasuk dalam kategori ini adalah transfer yang dilakukan untuk tujuan berbeda dan semua transaksi expense yang tidak masuk dalam semua klasifikasi yang sudah disebutkan.BAB 5. Pendekatan Penyusunan Anggaran

Di dalam pendekatan penyusunan anggaran, ada beberapa bentuk diantaranya yaitu:

1. Pendekatan Tradisional (Line Item Budgeting)

Dalam pendekatan tradisional terdapat dua ciri utama. Pertama, penyusunan anggaran didasarkan pada dan dari mana dana berasal (pos-pos penerimaan) dan untuk apa dana tersebut digunakan (pos-pos pengeluaran). Kedua, penggunaan konsep inkrementalisme, yaitu jumlah anggran tahun tertentu dihitung berdasarkan jumlah tahun sebelumnya dengan tingkat kenaikan tertentu.Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk melakukan kontrol keuangan, dan sangat berorientasi pada input organisasi, penetapannya melalui pendekatan incremental (kenaikan bertahap).Pendekatan tradisional memilki beberapa karakteristik sebagai berikut:

a.Menitikberatkan perhatian pada segi pelaksanaan dan pengawasan.

b. Penekanan hanya pada segi administrasi.Adapun beberapa kelebihan dan kelemahan dari pendekatan ini adalah:

KELEBIHANKELEMAHAN

1Sederhana, mudah dipersiapkan serta dimengerti oleh orang yang berkepentingan.1Tidak menyediakan dasar informasi yang memadai bagi pembuat keputusan.

2Cocok dengan akuntansi pertanggungjawaban (responbility acounting).2Terlalu berorientasi pengendalian dan kurang memerhatikan proses perencanaan dan evaluasi.

3Hampir semua pengeluaran memiliki sifat yang tidak terhindarkan3Memberikan perhatian lebih pada jangka pendek dibandingkan jangka panjang.

4Mudah dibandingkan dengan data tahun sebelumnya.4Mendorong pengeluaran daripada penghematan.

2.Pendekatan Kinerja (Incremental Budgeting)

Merupakan sistem anggaran belanja dan pendapatan yang memungkinkan revisi selama tahun berjalan, sekaligus sebagai dasar penentuan usulan anggaran periode tahun yang akan datang. Pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh tidak adamya tolak ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan publik. Pendekatan ini menggeser penekanan penganggaran dari sebelumnya yang sangat menekankan pos belanja kepada kinerja terukur dari aktivitas dan program kerja.Karakteristik dari pendekatan ini adalah sebagai berikut:

a. Akun-akun dalam anggaran diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan aktivitas dan juga berdasarkan unit organisasi dan rincian belanja.

b. Aktivitas diukur guna mendapatkan efisiensi maksimum dan untuk mendapatkan standar biaya.

c. Anggaran untuk periode yang akan datang didasarkan atas biaya per unit standar dikalikan dengan jumlah unit aktivitas yang diperkirakan harus dilakukan pada periode tersebut.

Pendekatan kinerja memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:KELEBIHANKELEMAHAN

1Anggaran disusun berdasarkan aktivitas, dengan permintaan yang didukung oleh estimasi biaya dan pencapaian yang diukur secara kuantitatif.1Hanya sedikit staf anggaran atau akuntansi yang memiliki kemampuan memadai untuk mengidentifikasi unit pengukuran dan melaksanakan analisis biaya.

2Penekanannya pada kebutuhan untuk mengukur output dan juga input.

3Menyediakan kepala eksekutif pengendalian yang lebih terhadap bawahannya.2Kadang kala, aktivitas langsung diukur biayanya secara detil lainnya tanpa adanya pertimbangan memadai yang diberikan kepada perlu atau tidaknya aktivitas itu.

3. Pendekatan PBBS (Planning, Programming, Budgeting System)

Merupakan suatu proses perencanaan, pembuatan program, dan penganggaran yang terkait dalam suatu sistem sebagai kesatuan yang bulat dan tidak terpisah-pisah, dan didalamnya terkandung identifikasi tujuan organisasi atas permasalahan yang mungkin timbul.

Ada beberapa karakteristik pendekatan PBBS yaitu:

a.Berfokus pada identifikasi perencanaan strategis organisasi dan menghubungkan semua aktivitas dengan perencanaan strategis tersebut.

b. Implikasi di tahun-tahun mendatang telah diidentifikasi secara eksplisit.c. Semua biaya yang timbul telah dipertimbangkan.

d. Analisis sistematis dari alternatif dilakukan (misalnya berupa analisis biaya- manfaat, analisis sistem dan riset operasi4. Anggaran Berbasis Nol (Zero Based Budgeting)

Merupakan sistem anggaran yang didasarkan pada perkiraan kegiatan, bukan pada apa yang telah dilakukan di masa yang lalu. Pendekatan pembuatan anggaran ini adalah bahwa setiap aktivitas atau program yang telah diadakan di tahun-tahun sebelumnya tidak secara otomatis dapat dilanjutkan.