perencanaan sektor publik

27
A. Definisi Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik. Konsep ini meliputi perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan, audit, serta pertanggungjawaban organisasi sector public seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, partai politik, yayasan, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga peribadatan. Kerangka konseptual ini merupakan acuan dalam pengembangan standar akuntansi dan solusi atas berbagai hal yang belum diatur dalam standar tersebut. Jika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi, ketentuan standar akuntansi itu diuji menurut unsur kerangka konseptual yang terkait. Dalam jangka panjang, konflik semacam itu diharapkan dapat diselesaikan sejalan dengan pengembangan standar akuntansi di masa depan. B. Tujuan dan Peranan Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik Kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai tujuan, yaitu acuan bagi:

Upload: fathur-pottermania

Post on 17-Feb-2016

254 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Perencanaan Sektor Publik (Akuntansi Sektor Publik)

TRANSCRIPT

Page 1: Perencanaan Sektor Publik

A.      Definisi Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merumuskan konsep yang

mendasari penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik. Konsep ini

meliputi perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan

jasa, pelaporan, audit, serta pertanggungjawaban organisasi sector public seperti

pemerintah pusat, pemerintah daerah, partai politik, yayasan, lembaga swadaya

masyarakat, dan lembaga peribadatan.

Kerangka konseptual ini merupakan acuan dalam pengembangan standar

akuntansi dan solusi atas berbagai hal yang belum diatur dalam standar tersebut.

Jika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi,

ketentuan standar akuntansi itu diuji menurut unsur kerangka konseptual yang

terkait. Dalam jangka panjang, konflik semacam itu diharapkan dapat diselesaikan

sejalan dengan pengembangan standar akuntansi di masa depan.

B.       Tujuan dan Peranan Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

Kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai

tujuan, yaitu acuan bagi:

1.      Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik dalam tugasnya,

termasuk tim penyusun standar akuntansi pemerintahan.

2.      Penyusun laporan keuangan untuk memahami praktek akuntansi menurut prinsip

akuntansi yang secara umum dan standar akuntansi keuangan sektor publik.

3.      Auditor, seperti BPK dan KAP, untuk memberikan pendapat mengenai apakah

laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.

4.      Para pemakai laporan keuangan sector public untuk menafsirkan informasi yang

disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai standar akuntansi

keuangan yang berlaku disektor publik.

Kerangka konseptual ini bukan merupakan standar akuntansi keuangan

sector publik. Ketika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar

akuntansi keuangan sector public, ketentuan standar akuntansi keuangan sector

public akan diuji menurut unsur kerangka konseptual yang relevan. Meskipun

demikian, penggunaan kerangka konseptual ini sebagai acuan bagi komite

Page 2: Perencanaan Sektor Publik

penyusun standar akuntansi keuangan sector public dalam pengembangan standar

akuntansi keuangan sector public dimasa depan, dan dalam peninjauan kembali

terhadap standar akuntansi keuangan sector public yang berlaku, akan mengurangi

konflik tersebut.

Revisi kerangka konseptual bisa dilakukan dari waktu ke waktu, selaras

dengan pengalaman komite penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik

dalam penggunaan kerangka konseptual tersebut.

C.      Lingkup Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik

Sebagai sebuah siklus, akuntansi sector public terangkai dari proses

perencanaan, penganggaran, pengadaan barang dan jasa, realisasi anggaran,

pelaporan, audit serta pertanggungjawaban. Dengan demikian, pembahasan

tentang kerangka konseptual akuntansi sektor publik ini akan meliputi:

1.      Perencanaan publik

2.      Penganggaran publik

3.      Realisasi anggaran publik

4.      Pengadaan barang dan jasa publik

5.      Pelaporan sektor publik

6.      Audit sektor publik

7.      Pertanggungjawaban publik

Kerangka konseptual ini membahas bagaimana perencanaan publik

disusun dan dilaksanakan. Perencanaan merupakan proses pertama dan sangat

menentukan keberhasilan proses selanjutnya. Sistem penganggaran adalah tatanan

logis, sistematis dan baku yang terdiri dari tata kerja, pedoman kerja dan prosedur

kerja penyusunan anggaran yang saling berkaitan. Jadi, proses penganggaran yang

baik dan berkualitas sangat menentukan keberhasilan serta akuntabilitas program.

Pembahasan selanjutnya adalah menyangkut realisasi anggaran. Sebagai

tahap pelaksanaan dari hasil proses sebelumnya, dibutuhkan mekanisme

bagaimana agar proses realisasi anggaran dilaksanakan dengan baik dan

berkualitas. Pelaksanaan realisasi anggaran diwujudkan dalam bentuk pengadaan

barang dan jasa public, sehingga proses ini merupakan pembahasan dalam

Page 3: Perencanaan Sektor Publik

kerangka konseptual. Proses pengadaan barang dan jasa yang baik akan

berdampak terhadap pencapaian efektifitas dan efisiensi program.

Kerangka konseptual ini selanjutnya akan membahas pelaporan keuangan

sector public, yang terdiri dari pelaporan keuangan sector public, termasuk

pelaporan keuangan konsolidasi dan pelaporan kinerja. Laporan keuangan dan

laporan kinerja organisasi sector publik disusun serta disajikan sekurang-

kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kepentingan sejumlah besar pemakai.

Laporan keuangan sektor publik dihasilkan dari proses pelaporan

keuangan dalam organisasi-organisasi sektor publik. Kerangka konseptual juga

akan membahas jalannya proses dan pelaksanaan audit sector publik yang

berkualitas. Audit yang berkualitas adalah proses pelaksanaan audit yang sesuai

dengan standar yang berlaku. Pertanggungjawaban merupakan proses terakhir

dalam siklus akuntansi sektor publik dan juga tahap terakhir dari penentuan

ketercapaian atau ketidak tercapaian kualitas program secara keseluruhan.

D.      Asumsi Akuntansi Sektor Publik

1.        Kebutuhan Masyarakat

Berdasarkan kodratnya, manusia mempunyai keinginan yang kuat untuk

dapat memenuhi segala harapan dalam hidupnya. Karena manusia disebut juga

sebagai makhluk ekonomi dan membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.

Kenyataan inilah yang mendorong manusia hidup berkelompok dan mendirikan

sebuah Negara atau organisasi public.

Kondisi masyarakat yang semakin kritis dalam era reformasi ini sekarang

menuntut Pemerintah dan organisai sektor publik lainnya untuk mengelola

pelayanan publik secara lebih transparan serta partisipatif agar pelayanan menjadi

lebih efektif dan akuntabel.

Kebutuhan masyarakat ini menjadi asumsi dasar bagi proses perencanaan,

yang merupakan “pintu” utama dari serangkaian proses dalam siklus akuntansi

sektor publik. Berdasarkan kebutuhan masyarakat ini, perencanaan disusun oleh

organisasi publik.

2.        Alokasi Sumber Daya

Page 4: Perencanaan Sektor Publik

Perencanaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hanya akan tercapai jika

ada sumber daya yang mendukungnya. Sumber daya yang dialokasikan akan

menjadi “bahan baku” bagi berjalannya perencanaan yang telah disusun.

Alokasi sumber daya dilakukan dengan mekanisme penganggaran.

Pengalokasian sumber daya dapat berupa sumber dana, sumber daya manusia, dan

sumber daya alam. Sumber dana organisasi sector public dapat diperoleh dari

hasil pajak, retribusi, hibah dari donor, sumbangan dari para donator, atau iuran

warga (swadaya masyarakat). Sedangkan sumber daya manusia adalah para

pegawai, pengurus organisasi, sukarelawan, atau pekerja sosial. Sedangkan yang

termasuk sumber daya alam adalah hasil tambang, sungai, hasil pertanian, serta

apapun yang dihasilkan oleh bumi, dimana organisasi sector public ini berada.

Penggunaan sumber daya alam ini dapat dilakukan secara maksimal oleh

organisasi pemerintah. Sementara itu organisasi sektor publik lainnya hanya

terbatas pada sumber daya alam yang menjadi milik organisasinya saja.

3.        Ketaatan Hukum/Peraturan

Sumber daya memerlukan sebuah mekanisme pengelolaan agar apa yang ada

didalam perencanaan dan penganggaran dapat berjalan. Mekanisme pengelolaan

yang dimaksud adalah perangkat aturan yang menjadi pedoman dan mengarahkan

pengelolaan sumber daya pada tujuan serta sasarannya.

Perangkat atau dasar hukum ini ditetapkan dalam rangka mengukur

kebutuhan publik dan alokasi sumber daya yang hendak dilakukan. Dengan kata

lain, proses pengukuran kebutuhan dan alokasi sumber daya ini akan berjalan

lancar serta efektif jika didukung oleh regulasi yang memadai sehingga

mendorong berlakunya praktek yang baik, tertib, dan akuntabel. Dengan demikian

proses perencanaan, penganggaran, pengadaan, barang dan jasa, realisasi

anggaran, pelaporan keuangan, audit, serta pertanggung  jawaban publik yang

baik akan didukung dengan dasar hukum yang baik pula.

4.         Dasar Akrual

Dasar akrual merupakan basis pelaporan keuangan sector public dimana

pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya diakui pada saat terjadinya (dan bukan

Page 5: Perencanaan Sektor Publik

pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) serta dicatat dalam catatan

akuntansi dan dilaporkan dalam laporan keuangan periode bersangkutan.

Dasar akrual telah menjadi aturan yang harus dilaksanakan. Hal ini dilakukan

dengan mengaplikasikannya dalam proses organisasi publik, sehingga tujuan

organisasi dapat tercapai.

5.         Kelangsungan Usaha atau Organisasi

Demi kelangsungan hidupnya, organisasi menetapkan dasar-dasar hukum

atau aturan organisasi sebagai pedoman dalam menjalankan organisasi tersebut.

Organisasi juga harus memenuhi tuntutan-tuntutan di dalam dasar hukum agar

proses berjalan seperti yang dikehendaki. Dengan dilaksanakannya dasar hukum,

organisasi dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai visi dan misi

organisasi publik.

6.         Akuntabilitas Kinerja

Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kunci bagi terwujudnya good

governance dalam pengelolaan organisasi public. Jadi, tidak salah jika siklus

akuntansi sector public diakhiri dengan proses pertanggungjawaban. Proses inilah

yang menentukan penilaian keberhasilan sebuah organisasi publik dalam

mencapai tujuannya.

Organisasi diwajibkan secara hukum untuk memenuhi akuntabilitas

organisasinya dengna kinerja yang diperolehnya. Kinerja organisasi dapat diraih

dengan mengefektifkan dan mengefesienkan hasil dari proses organisasi yakni

perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa,

pelaporan keuangan,  audit serta pertanggungjawaban publik.

E.       Implementasi Karakteristik Kualitatif Akuntansi Sektor Publik

Karakteristik kualitatif adalah ciri-ciri khusus dari sebuah mutu. Jika

diimplementasikan pada akuntansi sektor publik, karakteristik kualitatif akuntansi

sektor publik adalah ciri khas informasi akuntansi dalam organisasi sektor publik

yang berkontribusi pada penentuan kualitas produk setiap unsur akuntansi sektor

publik.

1.        Relevan

Page 6: Perencanaan Sektor Publik

Relevan mengacu pada kemampuan informasi untuk mempengaruhi

keputusan pengelola organisasi, dengan mengubah atau menginformasi harapan

mereka tentang hasil, atau konsekuensi tindakan atau kejadian.

Dalam konsep kerangka konseptual akuntansi, informasi yang relevan dapat

membantu investor, kreditor, dan pengguna lainnya untuk mengevaluasi kondisi

masa lalu, saat ini dan masa depan (nilai prediktif) atau untuk menginformasikan

atau mengoreksi harapan utama (nilai umpan balik/feedback). Agar relevan,

informasi harus selalu tersedia bagi pembuat keputusan sebelum kehilangan

kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan (tepat waktu). Dengan kata lain,

informasi harus mempunyai nilai prediktif dan nilai umpan balik (nilai feedback)

serta harus disampaikan pada waktu yang tepat.

2.         Keandalan / Reliabilitas

Keandalan mengacu pada kualitas informasi yang sesuai dengan kebutuhan

para peggunanya. Keandalan akan membedakan pengguna satu dengan pengguna

yang lainnya tergantung pada keluasaan pengetahuan tentang aturan yang

digunakan untuk mempersiapkan informasi. Dengan kata lain, di antara pengguna

yang berbeda, informasi dengan derajat keandalan yang berbeda akan ditemukan.

Dalam konteks kerangka konseptual, agar menjadi andal informasi harus dapat

diuji, netral, dan disajikan dengan jujur.

3.         Kualitas Sekunder

Komparabilitas dan konsistensi adalah kualitas kedua yang dianjurkan oleh

Statement FASB. Komparabilitas mendeskripsikan kegunaan metode yang sama

dari waktu ke waktu dengan penyajian yang tetap. Prinsip konsistensi menjelaskan

bahwa metode akuntansi tidak dapat diubah lagi setelah diadopsi. Lingkungan

sekitar dapat mendikte perubahan kebijakan akuntansi atau tekniknya yang lebih

diinginkan jika dibenarkan sebagaimana mestinya.

4.         Pertimbangan Biaya dan Manfaat

Pertimbangan biaya dan manfaat dikenal sebagai keterbatasan parvasif.

Informasi akuntansi keuangan akan dicari jika manfaat yang diperoleh dari

informasi tersebut melebihi biayanya. Oleh karenanya, sebelum mempersiapkan

Page 7: Perencanaan Sektor Publik

dan mendiseminasikan informasi keuangan, manfaat serta biaya penyiapan

informasi itu harus dibandingkan.

5.         Materialitas

Materialitas dipandang sebagai ambang pengakuan. Pada dasarnya

materialitas adalah pertimbangan yang harus diberikan atau tidak tentang

informasi yang signifikan dan berdampak besar terhadap keputusan yang diambil.

Karakteristik kualitatif akuntansi sektor public terlihat sebagai sebuag

hierarki. Pada posisi paling bawah, hal itu disebut dengan ”perwujudan”  yang

terdiri dari regulasi dan pelaporan. Regulasi merupakan pedoman bagi seluruh

proses pengelolaan suatu organisasi yang merupakan batas-batas pekerjaan

organisasi. Sedangkan pelaporan merupakan instrumen akuntabilitas dari kegiatan

organisasi. Setelah itu ”operasional” yang merupakan sebuah tahapan dimana

transaksi-transaksi publik dilakukan. Transaksi dilakukan dengan regulasi yang

ada dan dilaporkan sesuai standar pelaporan organisasi.

Diatasnya lagi ada ”pokok-pokok” (fundamental) yang berisi unsur akuntansi

sektor publik dan karakteristik kualitatif. Setelah unsur-unsur akuntansi sektor

publik beserta transaksinya dapat memenuhi karakteristik kualitatif yang ada,

tujuan organisasi dapat diwujudkan. Tujuan organisasi dan tujuan kesejahteraan

publik berada diatas segala-galanya.TUJUAN

 Kesejah-

teraanPublik

Page 8: Perencanaan Sektor Publik

POKOK-POKOK  

Unsur KarakteristikASP Kualitatif

OPERASIONAL  

Transaksi Transaksi TransaksiPublik Publik Publik

PERWUJUDAN   

Regulasi Regulasi RegulasiDan Pelaporan Dan Pelaporan Dan Pelaporan

E.a    Kualitas  Perencanaan Publik

a.       Pengertian Kualitas Perencanaan Publik

Pada tahap perencanaan, biasanya akan tercipta dokumen perencanaan yag

sangat penting dan menentukan dalam menghasilkan outcome. Jadi, melalui

sistem kualitas perencanaan diharapkan dapat dihasilkan outcome yang

berkualitas. Yang dimaksud dengan kualitas perencanaan adalah sebuah prosedur

yang mendefenisikan kualitas terkait dengan tugas ketika proyek baru mulai

digarap untuk memenuhi kualitas yang disyaratkan.

Kualitas perencanaan mendefinisikan bagaimana produk akan diciptakan

serta menunjukkan bagaimana kualitas yang benar akan dikembangkan. Kualitas

perencanaan membutuhkan prosedur bagi pelaksanaannya.

Agar perencanaan efektif, ada banyak hal yang sering kali menjadi halangan

seperti:

       Kegagalan manajemen dalam memahami system yang tengah terjadi di sekitar

area organisasi.

       Kurangnya dukungan manajemen terhadap system perencanaan. Pimpinan kurang

mendukung dan berperan serta dalam segala kegiatan.

       Kegagalan memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen.

Page 9: Perencanaan Sektor Publik

b.      Outcome Perencanaan Publik

Outcomer dari proses perencanaan public adalah dokumen perencanaan yang

mayoritas terbagi menjadi dokumen perencanaan jangka pendek (datu tahun),

dokumen perencanaan jangka menengah (lima tahun) , dan dokumen perencanaan

jangka panjang (dua puluh lima tahun).

c.       Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Perencanaan Publik

Karakteristik kualitatif merupakan cirri khas dari kualitas output perencanaan

public. Karakteristik kualitatif dari kualitas output perencanaan public adalah :

Dapat dipahami dan Relevan

E.b   Kualitas Penganggaran Publik

a.       Pengertian Kualitas Penganggaran Publik

Salah satu permasalahan utama dalam penyusunan kualitas anggaran adalah

pemikiran manajemen yang tidak mempunyai nilai tambah bagi kualitas

organisasi. Manajemen tidak mempertimbangkan permasalahan organisasi yang

ada jika tidak ada kualitas anggaran.

Penganggaran merupakan rencana keuangan yang secara sistematis

menunjukkan alokasi sumber daya manusia, material, dan sumber daya lainnya.

Penyelenggaraan kegiatan organisasi yang menjadi kewenangan organisasi

didanai dari dan atas beban anggaran pendapatan dan belanja organisasi.

Penyusunan anggaran dapat dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan

berikut:

         Berdasarkan program.

         Berdasrkan pust pertanggungjawaban, pusat biaya, pusat laba, dan pusat investasi.

         Sebagai alat perencanaan dn pengendalian.

         Sebagai alat motivasi kinerja karyawan.

b.      Outcome Penganggaran Publik

Dokumen penganggaran pembangunan pemerintah daerah yaitu contoh

organisasi sector public, menghasilkan dokumen sebagai berikut :

1.      Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)

2.      Raperda RAPBD

Page 10: Perencanaan Sektor Publik

3.      Nota RAPBD

4.      Perda APBD

5.      Surat Keputusan Kepala Daerah Tentang Penjabaran APBD

Dokumen penganggaran public harus disusun berdasarkan kebutuhan

organisasi sector public dan harus diawasi mulai dari tahap perencanaan,

pelaksanaan dan pelaporan. Hal ini dilakukan dalam rangka meminimalisir

kebocoran anggaran, sehingga program public dapat berjalan secara efektif dan

efisien.

c.       Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Penganggaran Publik

Karakteristik kualitatif kualitas output penganggaran public yaitu dapat

dibandingkan.

E.c    Kualitas Realisasi Anggaran Publik

a.       Pengertian Kualitas Realisasi Anggaran Publik

Tujuan proses realisasi anggaran adalah mengembangkan produk dan layanan

yang harus diberikan kepada publik. Kesimpulan hasil realisasi anggaran

diperoleh pada saat produk organisasi telah secara tuntas dikembangkan/dibangun,

diuji, diterima, dilaksanakan, dan dialihkan menjadi kinerja organisasi. Pada saat

itu, proses pencatatan dilaksanakan secara akurat. Kualitas realisasi anggaran

merupakan hasil pencapaian kinerja organisasi.

b.      Outcome Realisasi Anggaran Publik

Unsur-unsur dalam pengelolaan berbasis kegiatan yang dapat menjadi

penentu kualitas pelaksanaan realisasi anggaran public adalah sebagai berikut:

         Pengembangan Kasus Usaha

         Menentukan Prioritas

         Menyediakan Pembenaran Biaya (Cost Justification)

         Menemukan Manfaat

         Mengukur Kinerja untuk Perbaikan yang Sedang Berlangsung

c.       Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Realisasi Anggaran Publik

Dua karakteristik kualitatif dari kualitas output realisasi anggaran public,

yaitu dapat dipahami dan terandalkan.

Page 11: Perencanaan Sektor Publik

E.d   Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa Publik

a.       Pengertian Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa Publik

Pengadaan barang dan jasa merupakan penambahan barang dan/jasa dengan

total biaya kepemilikan yang paling masuk akal, dalam kuantitas dan kualitas

yang benar, pada waktu yang tepat, dan dari sumber yang tepat untuk memperoleh

manfaat secara langsung.

b.      Outcome Pengadaan Barang dan Jasa Publik

Pengadaan barang dan jasa melibatkan proses penawaran, seperti tender.

c.       Tahapan Pengadaan Barang dan Jasa Publik

Tahapan pengadaan barang dan jasa dalam dunia modern biasanya terdiri dari

tujuh tahap :

1.      Pengumpulan Informasi

2.      Hubungan Penyedia

3.      Review Latar Belakang

4.      Negosiasi

5.      Pemenuhan

6.      Konsumsi, Pemeliharaan, dan Penyelesaian

7.      Pembaharuan (Renewal)

Contoh hasil (outcome) dari proses pengadaan barang dan jasa public adalah

pembangunan bangunan oleh pihak ketiga, pembangunan jembatan oleh pihak

ketiga, jasa konsultan, dan lainnya.

d.      Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Pengadaan Barang dan Jasa Publik

Karakteristik kualitatif kualitas output pengadaan barang dan jasa adalah

dapat dipahami dan terandalkan.

E.e    Kualitas Pelaporan Sektor Publik

a.       Pengertian Kualitas Pelaporan Sektor Publik

Terkait dengan pendefinisian “kualitas pelaporan keuangan”, pustaka-pustaka

sebelumnya telah focus pada hal-hal seperti pengelolaan pendapatan, uraian

keuangan, dan kecurangan yang secara jelas menjadi penghalang tercapai laporan

Page 12: Perencanaan Sektor Publik

keuangan yang berkualitas serta telah menggunakan factor-faktor tersebut sebagai

bukti penurunan konsep dalam proses pelaporan keuangan. Secara khusus,

pustaka-pustaka sebelumnya telah memeriksa peran berbagai pelaku dalam jajaran

tata pemerintahan (seperti dewan, komite audit, serta auditor internal dan

eksternal) dan jangkauan yang baik secara individu maupun kolektif telah

berpengaruh terhadap pencapaian laporan keuangan yang lepas dari salah ungkap

dan salah saji.

b.      Outcome Pelaporan Sektor Publik

Berdasarkan ragamnya, outcome  laporan keuangan sektor public adalah :

1.      Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

2.      Laporan Kinerja Keuangan (Laporan Surplus-Defisit)

3.      Laporan Perubahan Aktiva/Ekuitas Neto

4.      Laporan Arus Kas

5.      Kebijakan Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan

c.       Berbagai Statistik Keuangan Sektor Publik

Salah satu tujuan pekerjaan akuntansi adalah menyiapkan laporan statistik

dan dokumen akuntansi. Akuntan atau ahli sistem harus mengetahui seberapa

sering pelaporan disajikan. Kertas kerja penyusunan sistem harus memuat

statement dan statistical report yang memang harus disajikan.

d.      Laporan Statistik Keuangan

Berdasarkan tenggang waktu pembuatannya, laporan statistik keuangan

dibedakan menjadi dua yaitu : disusun setiap bulan dan disusun setiap tahun.

e.       Berbagai Dokumen Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik

Laporan pajak terdiri dari pajak penghasilan, pajak kekayaan, pajak

penghasilan kekayaan, pajak pertambahan nilai, pajak penjualan barang mewah,

dan pajak-pajak lainnya serta laporan lainnya yang disampaikan kepada instansi-

instansi pemerintah, seperti kepada departemen perdagangan, departemen

perindustrian, kota dan lain-lain.

f.       Karakteristik Kualitatif Pelaporan Sektor Publik

Karakteristik kualitatif pelaporan sektor publik

1.      Dapat Diperbandingkan

Page 13: Perencanaan Sektor Publik

2.      Tepat Waktu

3.      Keseimbangan Antara Biaya dan Manfaat

4.      Keseimbangan Antara Karakteristik dan Kualitatif

5.      Penyajian yang Wajar

E.f    Kualitas Audit Sektor Publik

a.       Pengertian Kualitas Audit Sektor Publik

Kualitas audit ditujukan untuk menguji efektifitas sistem pengelolaan

kualitas. Kualitas audit juga dapat diartikan sebagai sebuah sistematika dan

pemeriksaan independen untuk menentukan apakah kualitas kegiatan serta hasil

terkait telah sesuai dengan rumusan perencanaan, dan apakah perencanaan telah

dilaksanakan secara efektif serta sesuai untuk mencapai tujuannya. Dan audit

dapat digunakan untuk tujuan keamanan.

b.      Outcome Audit Sektor Publik

Produk atau outcome kualitas audit adalah penilaian kuantitatif atas

kesesuaian karakteristik dokumen yang diminta. Kualitas audit dipengaruhi oleh

factor eksternal, yaitu :

1.      Pendekatan yang diambil oleh manajemen

2.      Kontribusi yang dibuat oleh komite audit

3.      Peran ”shareholder” dan kometator

4.      Peran orang yang mengajukan perkara (litigator)

5.      Pendekatan regulasi

6.      Tekanan yang disebabkan rezim akuntansi pelaporan.

c.       Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Audit Sektor Publik

Karakteristik kualitaif kualitas output audit sektor publik :

1.      Dapat dipahami

2.      Relevan

3.      Keandalan

4.      Dapat dibandingkan

E.g   Kualitas Pertanggungjawaban Publik

Page 14: Perencanaan Sektor Publik

a.       Pengertian Kualitas Pertanggungjawaban Publik

Laporan pertanggungjawaban tahunan mencerminkan misi utama organisasi,

inisiatif utama untuk mmebwa misi dan kinerja pelaksanaan yang menjadi

tanggung jawabnya. Jadi merupakan kewajiban Kepala/Pengelola organisasi

public untuk menjelaskan kinerja penyelenggaraan organisasi kepada masyarakat.

Secara tradisional, konsep pertanggungjawaban public didasarkan pada

regulasi dan kekeliruan fungsi pemerintah di berbagai tingkatan nasional maupun

daerah. Faktor penentu kualitas pertanggungjawaban public antara lain :

         Kepemimpinan pengelola organisasi

         Kapasitas personal organisasi

         Kualitas perencanaan

         Kualitas penganggaran

         Kualitas realisasi anggaran

         Kualitas pelaporan keuangan.

b.      Outcome Pertanggungjawaban Publik

Setiap entitas pelaporan berkewajiban untuk melaporkan upaya yang telah

dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis

dan terstruktur selama suatu periode pelaporan demi kepentingan : (1)

Akuntabilitas; (2) Manajemen; (3) Transparansi; (4) Keseimbangan

Antargenerasi. Pengorganisasian penyusunan laporan pertanggungjawaban public

meliputi hal-hal berikut :

1.      Mempersiapkan dan menyusun rencana strategik

2.      Merumuskan visi, misi, faktor-faktor kunci keberhasilan, tujuan, sasaran, strategi

organisasi publik

3.      Merumuskan indikator kinerja organisasi publik dengan berpedoman pada

kegiatan yang dominan, menjadi isu global dan kritis bagi pencapaian visi dan

misi organisasi sektor publik

4.      Memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dengan seksama

5.      Mengukur pencapian kerja

c.       Karakteristik Kualitatif dari Kualitas Output Pertanggungjawaban Publik

Page 15: Perencanaan Sektor Publik

Karakteristik kualitatif kualitas output pertanggungjawaban public adalah

Dapat dipahami dan Relevan.

F.       Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik

F.a    Definisi Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik

Pengakuan (recognition) dilakukan dengan menyatakan pos tersebut, baik

dalam kata-kata maupun jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam laporan

posisi keuangan atau laporan kinerja keuangan. Pos yang memenuhi definisi suatu

unsur harus diakui jika:

1.    Ada kamungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut

akan mengalir dari atau ke dalam organisasi publik.

2.    Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan

memasukkan setiap unsur laporan keuangan sector public ke dalam laporan posisi

keuangan dan laporan kinerja keuangan. Sejumlah dasar pengukuran yang

berbeda digunakan untuk derajat kombinasi yang juga berbeda dalam laporan

keuangan sektor publik.

Suatu pos dapat dianggap memenuhi persyaratan pengakuan di masa

depan sebagai akibat dari peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian.

Sejumlah dasar pengukuran  yang berbeda digunakan untuk derajat

kombinasi yang juga berbada dalam laporan keuangan sektor publik. Berbagai

dasar pengakuan tersebut adalah :

1.      Biaya Historis (historical cost)

2.      Biaya Saat ini (current cost)

3.      Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/sattlement value)

4.      Nilai sekarang (present value)

F.b    Faktor yang berpengaruh dalam  Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik

1.    Probabilitas Manfaat Ekonomi Masa Depan

Dalam kriteria pengakuan pendapatan, konsep probabilitas digunakan

dalam pengertian derajat  ketidakpastian. Manfaat ekonomi masa depan yang

Page 16: Perencanaan Sektor Publik

berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau kedalam organisasi. Konsep

tersebut dimaksudkan untuk menghadapi ketidakpastian lingkungan operasi

organisasi. Pengkajian terhadap derajat ketidakpastian yang melekat dalam arus

manfaat ekonomi masa depan dilakukan berdasarkan bukti yang tersedia pada saat

penyusunan laporan keuangan sector public. Oleh karena itu, biaya yang

merepresentasikan pengurangan manfaat ekonomi yang diharapkan harus diakui.

2.    Kendala Pengukuran

Kriteria pengakuan pos kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang

dapat diukur dengan tingkat keandalan tertentu (reliable). Pada banyak kasus,

biaya atau nilai yang harus diestimasi merupakan bagian yang esensial dalam

penyusunan laporan keuangan sector public tanpa mengurangi tingkat

keandalannya. Namun, jika estimasi yang layak tidak mungkin dilakukan, pos

tersebut tidak diakui dalam laporan posisi keuangan atau laporan kinerja

keuangan. Contohnya hasil yang diharapkan dari suatu tuntutan hukum dapat

memenuhi definisi baik aktiva, pendapatan, maupun kriteria probabilitas agar

dapat diakui. Namun jika tidak mungkin diukur dengan tingkat keandalan tertentu,

tuntutan tersebut tidak dapat diakui sebagai aktiva atau pendapatan. Eksistensi

tuntutan harus diungkapkan dalam catatan materi penjelasan atau skedul

tambahan.

Suatu pos yang memmiliki karakteristik esensial dari suatu unsure tetapi

tidak dapat memenuhi criteria pengakuan tetap harus diungkapkan dalam catatan,

materi penjelasan, atau skedul tambahan. Pengungkapan ini dapat dibenarkan jika

pengetahuan mengenai pos tersebut dipandang relevan untuk mengetahui posisi

keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu organisasi oleh pemakai

laporan keuangan sector public.

F.c    Aktiva

Aktiva akan diakui dalam posisi keuangan jika manfaat ekonomisnya

dimasa depan atau jasa potensialnya kemungkinan besar akan diperoleh

organisasi, dan aktiva tersebut mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal.

Page 17: Perencanaan Sektor Publik

F.d   Kewajiban

Kewajiban diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran sumber

daya yang memberikan manfaat ekonomi kemungkinan besar akan dilakukan

untuk mnyelasiakna kewajiban (obligation) sekarang, dan jumlah yang harus

diselsesaikan dapat diukur dengan andal.

F.e    Ekuitas

Ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam laporan posisi keuangan, dimana

relevansi pengklasifikasianya terjadi apabila pos tersebut mengindikasikan

pembatasan hukum atau pembatasan lainnya atas kemamampuan organisasi untuk

menggunakan ekuitas.

F.f     Pendapatan

Pendapatan diakui dalam laporan kinrja keuangan jika kenaikan manfaat

ekonoi dimasa yang akan datang yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau

penurunan kewajiban, telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.

F.g    Biaya 

Biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan jika penurunan manfaat

ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan

kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.

Biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan berdasarkan hubungan

langsung antar biaya yang timbul dan pos pendapatan tertentu yang diperoleh.

Biaya segera diakui dalam laporan kinerja keuangan jika pengeluaran itu

tidak menghasilkan manfaat ekonomis atau jasa potensial dimasa depan, atau jika

manfaat ekonomis dimasa depan, dan/atau jasa potensial, tidak memenuhi syarat

untuk diakui dalam laporan posisi keuangan sebagai aktiva.