lingkungan sektor publik

25
LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK Akuntansi sektor publik Dari berbagai perkembangan terakhir di, sebagai dampak keberhasilan penerapan dasar dasar lebih pencatatan di selandia baru, pemahaman suami telah berubah. Akuntansi sektor publik didefinisikan sebagai akuntansi dana 'masyarakat. Akuntansi dana 'masyarakat dapat diartikan sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang pada diterapkan pengelolaan dana' masyarakat. (bastian, 1999). Dari definisi tersebut dana 'masyarakat perlu diartikan sebagai dana yang dimiliki diposkan' masyarakat, bukan individu, yang biasanya dikelola diposkan organisasi serta- organisasi serta sektor publik, serta pada proyek-proyek kerja sama sektor publik dan swasta. Dalam perkembangannya, berbagai perspektif bermunculan dan intervensi disiplin ilmu yang terasa anda mulai. Akibatnya, definisi sektor publik mulai diartikan dari berbagai disiplin ilmu yang umumnya berbeda dengan satu yang lain. Perbedaan sudut pandang politik, administrasi public, sosiologi, hukum ekonomi, dan akuntansi telah mengakibatkan berkembangnya ilmu manajemen sektor publik. Intervensi multidisiplin telah membawa berbagai metodologi baru ke kajian manajemen sektor publik, seperti jenis kelamin, politik, ekonomi, total, hak asasi, dan entitas / organisasi serta. Karakteristik organisasi sektor publik

Upload: theoprimabhakti

Post on 11-Feb-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ekonomi Akuntansi Sektor Publik

TRANSCRIPT

Page 1: lingkungan sektor publik

LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIKAkuntansi sektor publik

Dari berbagai perkembangan terakhir di, sebagai dampak keberhasilan penerapan

dasar dasar lebih pencatatan di selandia baru, pemahaman suami telah berubah. Akuntansi

sektor publik didefinisikan sebagai akuntansi dana 'masyarakat. Akuntansi dana

'masyarakat dapat diartikan sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang pada

diterapkan pengelolaan dana' masyarakat. (bastian, 1999). Dari definisi tersebut dana

'masyarakat perlu diartikan sebagai dana yang dimiliki diposkan' masyarakat, bukan

individu, yang biasanya dikelola diposkan organisasi serta-organisasi serta sektor publik,

serta pada proyek-proyek kerja sama sektor publik dan swasta.

Dalam perkembangannya, berbagai perspektif bermunculan dan intervensi

disiplin ilmu yang terasa anda mulai. Akibatnya, definisi sektor publik mulai diartikan

dari berbagai disiplin ilmu yang umumnya berbeda dengan satu yang lain. Perbedaan

sudut pandang politik, administrasi public, sosiologi, hukum ekonomi, dan akuntansi

telah mengakibatkan berkembangnya ilmu manajemen sektor publik. Intervensi

multidisiplin telah membawa berbagai metodologi baru ke kajian manajemen sektor

publik, seperti jenis kelamin, politik, ekonomi, total, hak asasi, dan entitas / organisasi

serta.

Karakteristik organisasi sektor publik

            secara umum suatau organisasi serta dapat dikategorikan hearts tiga sektor, yaitu

sektor bisnis, sektor publik, dan sektor sosial. Organisasi sektor bisnis meruapakan

organisasi serta yang bergerak hearts bidang bisnis komersial, organisasi serta bisnis bisa

berbentuk usaha perseorangan, persekutuan, maupun perseroan. Organisasi sektor publik

merupakan organisasi serta yang bergerak hearts bidang pelayanan public dan

penyelenggaraan negara hearts pelaksanaan konstitusi.

Organisasi sektor publik pada umumnya berupa lembaga negara atau

pemerintahan atau organisasi serta memiliki keterkaitan yang dengan keuangan negara.

Sementara itu, organisasi serta sosial meruapakan organisasi serta yang bergerak hearts

bidang pelayanan sosial, kemasyarakatan, dan kemarusiaan tetapi diselenggarakan

diposkan 'masyarakat baik secara individu maupun bersama-sama, dan tidak dibawahi

organisasi serta pemerintah.

Page 2: lingkungan sektor publik

Suatu organisasi serta dapat dikategorikan sebagai organisasi serta sektor publik jika

memenuhi karakteristik sebagai berikut:

· organisasi bergerak hearts penyediaan barang dan pelayanan public.

· organisasi berasosiasi dengan pemerintah atau berlangganan dengan penyelenggaraan

negara.

· organisasi bukan milik pribadi atau sekelompok orangutan tetapi menjadi milik atau

publik milik negara.

Lingkungan sektor publik

Organisasi sektor publik sangat heterogen. Organisasi yang dapat dikategorikan hearts

domain sektor publik antara berbaring:

1. Pemerintahan, meliputi:

· pemerintahan pusat dan daerah

· kementriaan atau lembaga negara

· satuan kerja atau satuan organisasi serta kementrian

· departemen

· lembaga pemerintah nondepartemen

· lembaga tinggi negara

· badan layanan umum

· badan layanan umum daerah

· satuan kerja perangkat daerah (dinas dan badan)

2. Badan usaha milik negara (bumn)

3. Badan hukum milik negara (bhmn)

4. Badan usaha milik daerah (bumd)

5. Yayasan milik pemerintah

Akuntansi merupakan sutau diagram melukiskan lc yang memilki tujuan untuk review

mencapai hasil temuan tertentu artikel komersial tersebut harus memiliki manfaat. Dalam

beberapa hal, akuntansi sektor publik berbeda dengan akuntansi pada sektor swasta. Sifat

perbedaan dan karakteristik akuntansi tersebut disebabkan adanya karena perbedaan

lingkungan yang mempengaruhi. Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi

serta sektor publik meliputi:

Sebuah. Faktor ekonomi antara meliputi berbaring:

· pertumbuhan ekonomi

· tingkat inflasi

· tenaga kerja

Page 3: lingkungan sektor publik

· nilai tukar mata uang

· infrastruktur

· pertumbuhan pendapatan per kapita (gnp / gdp)

B. Faktor politik antara meliputi berbaring:

· hubungan gatra dan 'masyarakat

· legitimasi pemerintah

· tipe rezim berkuasa yang

· ideologi gatra

· elit politik dan massa

· jaringan internasional

· kelembagaan

C. Faktor kultural meliputi antara berbaring:

· keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya

· sistem nilai di 'masyarakat

· historis

· sosiologi 'masyarakat

· karakteristik 'masyarakat

· tingkat pendidikan

D. Faktor demografi meliputi antara lain:

· pertumbuhan penduduk

· struktur usia penduduk

· migrasi

· tingkat kesehatan

Peran akuntansi sektor publik

Peran akuntansi hearts organisasi serta sektor publik antara lain:

  sebuah. Pengelola keuangan negara

Peran akuntansi hearts pengelolaan keuangan negara, meliputi manajemen keuangan

sektor publik dan akuntansi manajemen sektor publik.

 b. Pelaporan keuangan

Meliputi, laporan keuangan pemerintah pusat (lkpp), laporan keuangan pemerintah daerah

(lkpd), laporan keuangan kementrian / lembaga (lk-k / l), laporan keuangan satuan kerja

perangkat daerah (lk-skpd), laporan posisi keuangan (neraca), laporan realisasi anggaran

(lra), laporan perubahan saldo anggaran lebih, (sal), laporan operasional, dll.

Page 4: lingkungan sektor publik

  c. Pemeriksaan

Akuntansi sektor publik juga memainkan peran penting hearts pemeriksaan (audit) sektor

publik. Audit hearts organisasi serta sektor publik meliputi pemeriksaan keuangan negara,

kepatuhan audit, audit yang costs kos terbenam, dan audit investigasi.

D. Perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik

Pada berbagai sektor, baik sektor bisnis, sektor publik, maupun disektor sosial dituntut

untuk review checklists memverifikasi prinsip tata kelola organisasi serta yang baik atau

dikenal dengan istilah pemerintahan yang baik. Disektor bisnis dikenal prinsip tata kelola

perusahaan yang baik (gcg), sedangkan disektor public dikenal prinsip tata pemerintahan

yang baik.

2. Pengertian Akuntansi Sektor Publik

Sejalan dengan perkembangan maka di negara kita Akuntansi Sektor Publik didefinisikan

sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana

masyarakat di lembaga–lembaga tinggi negara dan departemen dibawahnya, pemerintah

daerah, BUMN,BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama

sektor publik dan suasta (Dr Indra Bastian).

Secara umum dapat didefinisikan bahwa akuntansi sector publik adalah suatu proses

pengumpulan, pencatatan, pengklasifikasian, penganalisaaan dan pelaporan transaksi

keuangan suatu organisaasi public yang menyediakan informasi keuangan bagi para

pemakai laporan keuangan yang berguna untuk pengambilan keputusan.

3. Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi Sektor Publik pada awalnya merupakan aktivitas yang terspesialisasi dari suatu

profesi yang relatif kecil. Dan saat ini sedang mengalami proses untuk menjadi disiplin

ilmu yang lebih dibutuhkan dan substansial keberadaannya.

Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan

akuntansi pada domain publik yang memiliki wilayah lebih luas dan kompleks

dibandingkan dengan sektor swasta. Domain publik meliputi badan-badan pemerintahan,

perusahaan milik negara (BUMN dan BUMD), yayasan organisasi politik dan massa,

LSM, universitas , bdan organisasi nirlaba lainnya.

Page 5: lingkungan sektor publik

Sektor publik bersifat heterogen dan dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, politik,

sosial, budaya dan historis.

Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor

suasta misalnya untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan publik seperti layanan

komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dll, akan tetapi untuk

tugastertentu tugas sekotr publik tidak dapat digantikan oleh sektor suasta, misalnya

fungsi birokrasi pemerintahan. Sebagai konsekuensinya akuntansi sektor publik dalam

beberapa hal bebeda dengan akuntansi padasektor suasta.

B. SIFAT DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Akuntansi digunakan pada sektor swasta maupun sektor publik untuk tujuan-tujuan yang

berbeda. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut disebabkan adanya

perbedaan lingkungan yang mempengaruhi. Komponen lingkungan yang mempengaruhi

organisasi sektor publik meliputi faktor ekonomi, politik, kultur, dan demografi.

·Faktor ekonomi meliputi antara lain :

o Pertumbuhan ekonomi

o Tingkat inflasi

o Tenaga kerja

o Nilai tukar mata uang

o Infrastruktur

o Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)

o Struktur produksi

o Arus modal dalam negeri

o Cadangan devisa

o Utang dan bantuan luar negeri

·Faktor politik meliputi antara lain :

o Hubungan negara dan masyarakat

o Legitimasi pemerintah

o Tipe rezim yang berkuasa

o Ideologi negara

o Elit politik dan massa

o Jaringan Internasional

Page 6: lingkungan sektor publik

o Kelembagaan

·Faktor kultural meliputi antara lain :

o Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya

o Sistem nilai di masyarakat

o Historis

o Sosiologi masyarakat

o Karakteristik masyarakat

o Tingkat pendidikan

· Faktor demografi meliputi antara lain :

o Pertumbuhan penduduk

o Struktur usia penduduk

o Migrasi

o Tingkat kesehatan

C. VALUE for MONEY

Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value for

money dalam menjalankan aktivitasnya, dimana value of money merupakan konsep

pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada 3 elemen utama, yaitu :

Ekonomi :Pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada harga yang terendah.

Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam

satuan moneter.

Efisiensi : Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau

penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi

merupakan perbandingan output/input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target

yang telah ditetapkan.

Efektivitas : Tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan atau

perbandingan outcome dengan ouput. Efektiviutas merupakan outcome

dengan output.

Ketiga hal tersebut merupakan pokok value for money, namun beberapa pihak

berpendapat perlu ditambah 2 elemen yaitu keadilan (equity) mengacu pada adanya

kesempatan social yang sama untuk mendapatkan pelayanan public yang berkualitas dan

Page 7: lingkungan sektor publik

kesejahteraan ekonomi. Pemerataan (equalit) penggunaan uanga public tidak

terkonsentrasi pada kelompok tertentu melainkan secara merata.

Manfaat implementasi value for money.

1. Meningkatkan pelayanan publik

2. Meningkatkan efektifitas pelayanan public, pelayanan tepat sasaran

3. Menurunkan biaya pelayanan public karena hilangnya inefisiensi dan penghematan

dalam penggunaan input.

D. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN SEKTOR PUBLIK DAN SWASTA

a. Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Swasta

Perbedaan sifat dan karakteristik organisasi sektor publik dengan sektor swasta

Perbedaan

Sektor Publik

Sektor swasta

Tujuan organisasi

Nonprofit motive

Profit motiive

Sumber pendanaan

Pajak,retribusi,utang,obligasi pemerintah,laba BUMN/ BUMD,penjualan aset negara, dsb

Pembiayaan internal: modal sendiri, laba ditahan, penjualan aktiva

Pembiayaan eksternal: utang bank, obligasi, penerbitan saham

Pertanggungjawaban

Pertanggungjawaban kapada masyarakat dan parlemen

Pertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditor

Struktur organisasi

Birokratis, kaku, dan hierarkis

Fleksibel, datar, piramid, lintas fungsional, dsb

Karakteristik anggaran

Terbuka untuk publik

Tertutup untuk publik

Sistem akuntansi

Cash accounting

Accrual accounting

Page 8: lingkungan sektor publik

Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dengan

membandingkan beberapa hal, yaitu :

1. Tujuan Organisasi

Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Perbedaan

menonjol terletak pada tujuan memperoleh laba. Pada sektor swasta terdapat tujuan untuk

memaksimumkan laba (profit motive), sedangkan pada sektor publik adalah pemberian

pelayanan publik, dan penyediaan pelayanan publik.

2. Sumber Pembiayaan

Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan

organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau sumber

pembiayaan. Sumber pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta dalam hal

bentuk, jenis dan tingkat risiko. Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak

dan retribusi, charging for service, laba perusahaan milik negara, pinjaman pemerintah

berupa utang luar negeri dan obligasi pemerintah, dan pendapatan lain-lain yang sah dan

tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang ditetapkan. Sedangkan untuk

sektor swasta sumber pembiayaan dipisahkan menjadi dua yaitu internal dan eksternal.

Sumber pembiayaan internal terdiri atas bagian laba yang diinvestasikan kembali ke

perusahaan (retained earnings) dan modal pemilik. Sumber pembiayaan eksternal

misalnya utang bank, penerbitan obligasi, dan penerbitan saham baru untuk mendapatkan

dana dari publik.

3. Pola Pertanggungjawaban

Manajemen pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan (pemegang

saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen

bertanggung jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang digunakan organisasi

sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal dari masyarakat (public

funds). Pola pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal dan horisontal.

Pertanggungjawaban vertikal (vertical accountability) adalah pertanggungjawaban atas

pengelolaan dana kepada ototritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban atas

pengelolaan dana kepada pemerintah pusat. Pertanggungjawaban horisontal (horisontal

accountability) adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

4. Struktur Organisasi

Page 9: lingkungan sektor publik

Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta.

Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hirarkis, sedangkan

struktur organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel.

5. Karakteristik Anggaran dan Stakeholder

Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran

dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan.

Anggaran bukan sebagai rahasia negara. Sementara itu, anggaran pada sektor swasta

bersifat tertutup bagi publik karena anggaran merupakan rahasia perusahaan. Dari sisi

stakeholder, pada sektor publik stakeholder dibagi menjadi dua yaitu internal dan

eksternal, pada stakeholder internal antara lain adalah lembaga negara (kabinet, MPR,

DPR, dan sebagainya), Kelompok politik (partai politik), manajer publik (gubernur

BUMN, BUMD), pegawai pemerintah. Stakeholder eksternal pada sektor publik seperti

masyarakat pengguna jasa publik, masyarakat pembayar pajak, perusahaan dan organisasi

sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan publik sebagai input atas aktivitas

organisasi, Bank sebagai kreditor pemerintah, Badan-badan internasional (IMF, ADB,

PBB, dan sebagainya), investor asing, dan generasi yang akan datang. Pada sektor swasta,

stakeholder internal terdiri dari manajemen, karyawan, dan pemegang saham. Sedangkan

stakeholder eksternal terdiri dari bank, serikat buruh, pemerintah, pemasok, distributor,

pelanggan, masyarakat, serikat dagang dan pasar modal.

6. Sistem Akuntansi yang Digunakan

Perbedaan yang lain adalah sistem akuntansi yang digunakan. Pada sektor swasta sistem

akuntansi yang biasa digunakan adalah akuntansi yang berbasis akrual (accrual

accounting). Sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan sistem akuntansi

berbasis kas (cash basis accounting).

b. Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta

Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan sektor

swasta, akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan, yaitu:

1. Bagian dari Sistem Ekonomi Negara

Kedua sektor tersebut, yaitu sektor publik dan sektor swasta merupakan bagian integral

dari sistem ekonomi di suatu negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang sama

untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Kelangkaan Sumber Daya

Page 10: lingkungan sektor publik

Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya

(scarcity of resources), sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut untuk

menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomis, efektif dan efisien.

3. Proses Pengendalian Manajemen

Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, pada dasarnya sama di

kedua sektor. Kedua sektor sama-sama membutuhkan informasi yang handal dan relevan

untuk melaksanakan fungsi manajemen, yaitu: Perencanaan, pengorganisasian, dan

pengendalian.

4. Produk

Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya: baik

pemerintah maupun swasta sama-sama bergerak di bidang transportasi massa,

pendidikan, kesehatan, penyediaan energi, dan sebagainya.

5. Peraturan Perundangan

Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang

disyaratkan.

E. TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

American accounting association (1970) dalam glynn (1993) menyatakan bahwa tujuan

akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk :

1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisen dan

ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan pada organsasi.

Tujuan ini terkait dengan pengendalan managemen.

2. Memberikan informasi yang memungkinkan bag manager untuk melaporkan

pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektf program dan penggunaan

sumber daya yang menjadi wewenangnya dan memungknkan bag pegawai pemerintah

untuk melaporkan kepada publik atas hasil operas pemerintah dan penggunaan dana

publik. Tujuan ini terkait dengan akuntabilitas.

F. PERKEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Sejarah organisasi sektor publik sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.

Dalam bukunya,Vernon Kam (1989) menjelaskan bahwa praktik akuntansi sektor publik

sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Kemunculannya lebih

dipengaruhi pada interaksi yang terjadi pada masyarakat dan kekuatan sosial di dalam

masyarakat.

Page 11: lingkungan sektor publik

Setelah datang banyak kritikan dan serangan dari teori perkembangan radikal, di negara-

negara indusri sektor publik mengalami reformasi. Reformasi tersebut tampak dalam

adopsi New Public Management (NPM) dan reinventing goverment di banyak negra

terutama Anglo-Saxon. Dengan adanya perubahan pada sektor tersebut, terjadi pula

perubahan pada akuntansi sektor publik. Contohnya perubahan sistem akuntansi dari

akuntansi berbasis kas menjadi akuntansi berbasis akrual. Pemerintah New Zeland yang

dianggap berhasil dalam menerapkan akuntansi berbasis akrual telah mengadopsi sistem

akuntansi tersebut sejk tahun 1991.

Kini muncul isu bahwa akuntansi sektor publik di negara berkembang mengalami

kebangkrutan. Namun hal tersebut dapat disangkal dengan negara-negara yang memiliki

kepercayaan publik tinggi seperti Malaysia, Taiwan, Thailand dan Korea Selatan.

Kontribusi sektor publik dapat memantu pembangunan nasional dan stabilitas publik.

Oleh karena itu perbaikan kinerja sektor publik terus dilakukan agar dapat tercipta good

publik and corporate govermance. Seiring dengan perbaikan sektor publik, akuntansi

publik pun ikut berkembang dengan pesat. Hal ini tampak pada dua dasawarsa terakhir,

istilah “akuntabilitas publik, value for money, reformasi sektor publik, privatisasi, good

publik governance.” yang begitu cepat masuk ke kamus sektor publik.

Isu-isu sektor publik masih terus bermunculan misalnya isu perlunya dilakukan reformasi

akuntansi, auditing, sistem anajemen keuangan pubik, privatisasi perusahaan-perusahaan

publik, dan tuntutan dibuatnya laporan laporan keungan eksternal.

G. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN GOOD GOVERNANCE

1. Pengertian Good Governance

Good governance adalah suatu kesepakatan menyangkut pengaturan negara yang

diciptakan bersama oleh pemerintah, masyarakat madani, dan swasta. Good governance

juga merupakan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham,

pengurus (pengelola perusahaan), pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para

pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak atau

kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu system yang mengatur dan mengendalikan

perusahaan.

2. Maksud dan Tujuan

Menggunakan dan melaksanakan kewenangan politik, ekonomi dan administratif agar

dapat diselenggarakan dengan baik. Oleh sebab itu dalam prakteknya, konsep good

Page 12: lingkungan sektor publik

governance harus ada dukungan komitmen dari semua pihak yaitu negara

(state)/pemerintah (government), swasta (private) dan masyarakat (society).

3. Dasar-dasar Hukum / Prinsip

Berikut adalah dasar-dasar hukum atau prinsip dalam good governance

· Akuntabilitas: Meningkatkan akuntabilitas para pengambil keputusan dalam segala

bidang yang menyangkut kepentingan masyarakat.

· Pengawasan: Meningkatkan upaya pengawasan terhadap penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan dengan mengusahakan keterlibatan swasta dan

masyarakat luas

· Daya Tanggap: Meningkatkan kepekaan para penyelenggaraan pemerintahan

terhadap aspirasi masyarakat tanpa kecuali.

· Profesionalisme: Meningkatkan kemampuan dan moral penyelenggaraan

pemerintahan agar mampu memberi pelayanan yang mudah, cepat, tepat dengan biaya

terjangkau.

· Efisiensi & Efektivitas: Menjamin terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat

dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal & bertanggung jawab.

· Transparansi: Menciptakan kepercayaan timbal-balik antara pemerintah dan

masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan didalam

memperoleh informasi.

· Kesetaraan: Memberi peluang yang sama bagi setiap anggota masyarakat untuk

meningkatkan kesejahteraannya.

· Wawasan Ke Depan: Membangun daerah berdasarkan visi & strategis yang jelas &

mengikuti-sertakan warga dalam seluruh proses pembangunan, sehingga warga merasa

memiliki dan ikut bertanggungjawab terhadap kemajuan daerahnya.

· Partisipasi: Mendorong setiap warga untuk mempergunakan hak dalam

menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan, yang menyangkut

kepentingan masyarakat, baik secara langsung mapun tidak langsung.

· Penegakan Hukum: Mewujudkan penegakan hukum yang adil bagi semua pihak

tanpa pengecualian, menjunjung tinggi HAM dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup

dalam masyarakat.

4. Penerapan

Page 13: lingkungan sektor publik

Penerapan good government pernah terjadi di Indonesia yaitu saat pemerintahan Kabinet

Persatuan Nasional Gus Dur –Mega baik dalam pembentukan maupun dalam

pelaksanaannya ada pengaruh besar dari pemikiran good government.

5. Manfaat

Manfaat dari good governance adalah :

1) Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang

didasarkan pada asa transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta

kesetaraan dan kewajaran.

2) Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap

masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan.

3) Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun internasional

sehingga meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat mendorong arus investasi dan

pertumbuhan ekonomi nasional yang berkesinambungan.

6. Keuntungan Penggunaan E-Government

Masyarakat di kota besar yang sibuk dan kadang-kadang lokasi tempat tinggalnya cukup

jauh dengan kantor pelayanan. maka dengan diimplementasikannya e-government,

masyarakat tetap dapat mengakses informasi dan layanan publik. Dengan adanya fasilitas

tersebut, masyarakat diharapkan akan menjadi lebih produktif karena masyarakat tidak

perlu antri dalam waktu lama hanya untuk menyelesaikan sebuah perizinan seperti saat

ini. Suatu hal yang perlu diingat adalah, bahwa menerapkan e-government sama sekali

tidak sama dengan menjadikan kantor-kantor pemerintahan sebagai lingkungan high-tech

(teknologi tinggi). Melainkan e-government bertujuan menggunakan Teknologi Informasi

dan Komunikasi untuk membuat layanan pemerintah lebih dekat pada orang-orang yang

menggunakan layanan-layanan tersebut, yaitu masyarakat.

Dengan adanya on line system ini, masyarakat dapat memanfaatkan banyak waktunya

untuk melakukan aktivitas yang lain sehingga diharapkan produktifitas pun dapat

meningkat, baik tingkat daerah maupun tingkat nasional. Dapat dikatakan bahwa secara

garis besar e-government mempunyai banyak keuntungan, antara lain: (1) Peningkatan

kualitas pelayanan. Pelayanan publik dapat dilakukan selama 24 jam, berkat adanya

teknologi internet. (2) Dengan menggunakan teknologi online, banyak proses yang dapat

dilakukan dalam format digital, hal ini akan banyak mengurangi penggunaan kertas

(paper work) proses akan menjadi lebih efisien dan hemat. (3) Database dan proses

Page 14: lingkungan sektor publik

terintegrasi (akurasi data lebih tinggi. mengurangi kesalahan identitas dan Iain-lain). (4)

Semua proses dilakukan secara trans-paran, karena semua proses berjalan secara online.

Selain keuntungan di atas. keuntungan lain-nya adalah, masyarakat dapat mengakses

pemerintah dengan cepat, dan linkage antardaerah bisa mudah terkontrol. Bahkan ada

kesempatan untuk saling promote, bagaimana bisa mengontrol daerahnya dengan lebih

cepat. Hanya saja, e-government untuk negara sebesar Indonesia, dengan lebih dari 14

ribu pulau, sulit menciptakan satu platform yang baku. Satu platform tidak bisa

digeneralisasi untuk semua. Misalnya yang diterapkan untuk Jakarta mungkin tidak akan

pas untuk Papua ataupun Sulawesi. Jadi, setiap daerah punya satu pandangan yang bisa

mendaiam terhadap daerahnya.

Untuk masyarakat, selain kemudahan akses, keuntungan lain yang didapat masih banyak.

Contoh di Malaysia. Ada KTP yang bentuknya seperti kartu kredit. Ini disebut “kartu

pintar”. Di sini ada chip yang berisi semua data mengenai pemegang kartu, dari nama,

golongan darah. nama ibu dan saudara kandung, sampai data-data lainnya.

Keuntungannya bagi masyarakat, dia cukup memiliki satu kartu untuk mengakses

semuanya. Misalnya waktu mengisi bensin tapi tidak membawa uang. kartu ini bisa

digunakan sebagai kartu kredit atau kartu debit. Jadi, tak perlu bawa KTP, SIM, kartu

kredit, atau kartu ATM yang berbeda-beda. Satu kartu untuk semuanya. Keuntungan lain,

umpamanya untuk membuat surat kelakuan baik, tak perlu repot-repot harus membuat

surat mulai RT, RW, kelurahan, dan baru kemudian ke kepolisian. Cukup satu kartu ini

saja.

Keberhasilan penerapan e-government dipengaruhi beberapa hal, antara lain peran peme-

rintah pusat, hasil uji coba e-government dengan meniru praktek terbaik dari

pemerintahan daerah lain, dan adanya organisasi pelatihan independen yang bertugas

mempelajari implementasinya. Demikian hasil studi yang dilakukan oleh perusahaan

aplikasi SAP dengan dua organisasi nirlaba asal Inggris, yaitu Improvement and

Development Agency (IDeA) dan Society of IT Management. Indonesia sebagai negara

kesatuan memiliki sumberdaya alam yang berlimpah dan tersebar, dan dihuni oleh lebih

dari 210 juta penduduk dari berbagai suku, agama dan budaya. Indonesia juga

mempunyai posisi geopolitik yang sangat strategis karena berada di antara dua benua dan

dua samudera. Berbagai potensi tersebut harus dikelola secara baik bagi sebesar-besarnya

kesejahteraan rakyat. Untuk itu pemerintah perlu meningkatkan kewenangan pemerintah

daerah melalui pemberianotonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Penanganan

sangat sentralistik selama lebih dari 30 tahun ternyata hanya mencipiakan ketidakadilan.

Page 15: lingkungan sektor publik

Sumberdaya nasional hanya dimanfaatkan oleh kelompok tertentu. Akibatnya tumbuh

kecemburuan sosial antar daerah yang mengancam kesatuan dan persatuan nasional.

Salah satu tujuan pemberian otonomi adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan

masyarakat. Untuk itu pemerintah daerah dituntut memahami secara lebih baik kebutuhan

masyarakat yang terdiri dari berbagai lapisan. Pemerintah daerah harus melibatkan

seluruh unsur masyarakat dalam proses pembangunan. Tata-pemerintahan di daerah harus

diselenggarakan secara partisipatif. Penyelenggaraan pemerintahan yang eksklusif hanya

melibatkan unsur pemerintah dan/atau legislative akan membuat masyarakat tidak peduli

pada pembangunan. Hal ini lebih lanjut akan menyebabkan keberlanjutan pembangunan

menjadi sangat rapuh dan rentan.

Partisipasi masyarakat dapat terwujud seiring dengan tumbuhnya rasa percaya

masyarakat kepada para penyelenggara pemerintahan di daerah. Rasa percaya ini akan

tumbuh apabila masyarakat memperoleh pelayanan dan kesempatan yang setara (equal).

Tidak boleh ada perlakuan yang didasari atas dasar perbedaan pria-wanita, kaya-miskin,

kesukuan dan agama. Pembedaan perlakuan atas dasar apapun dapat menumbuhkan

kecemburuan dan mendorong terjadinya konflik sosial di masyarakat.

Otonomi daerah juga bertujuan untuk mendorong tumbuhnya prakarsa dan kreatifitas

local, agar daerah dapat lebih mandiri dan mampu berkompetisi secara sehat. Prakarsa

masyarakat termasuk prakarsa dunia usaha dapat berkem-bang jikaada situasi kondusif,

situasi yang memberikan rasa aman dan kepastian hukum. Untuk itu penyelenggara

pemerintahan dituntut taat hukum secara konsisten dan sungguh-sungguh. Ketidakpastian

hukum mendorong masyarakat bersikap apatis. Bagi dunia usaha tiadanya kepastian

hukum dan rasa aman dapat mengurangi minat berinvestasi, sesuatu yang sangal

diperlukan bagi pembangunan daerah.

Kewenangan otonomi daerah harus dilaksanakan secara bertanggung jawab. Artinya

sebagai konsekuensi dari pemberian hak dan kewenangan, penyelenggara pemerintahan

dituntut melaksanakan tugas dan kewajiban secara profesional agar tujuan otonomi

daerah dapat terwujud penuh. Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya penyelenggara

pemerintahan harus sadar untuk tidak hanya berorientasi pada hasil tetapi juga pada

kebenaran dan kewajaran dalam proses pencapaiannya. Setiap upaya yang menggunakan

sumberdaya masyarakat, perlu diselenggarakan secara transparan. Penyelenggaran

pemerintahan daerah yang bertanggung jawab dan transparan akan menumbuhkan rasa

percaya masyarakat pada pemerintah daerah.

Page 16: lingkungan sektor publik

H. AKUNTABILITAS PUBLIK

1) Pengertian Akuntabilitas publik

Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk

memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala

aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak yang memberikan

amanah (principal)

2) Macam macam Akuntabilitas publik

Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:

a. akuntabilitas vertikal (vertical accountability), Vertical accountability adalah

pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya

pertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas) kepada pemerintah daerah, kemudian

pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, pemerintah pusat kepada MPR.

b. akuntabilitas horizontal (horizontal accountability).

Horizontal accountability adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

3) Dimensi Akuntabilitas publik

Akuntabilitas publik yang dilakukan organisasi sektor publik terdiri atas empat dimensi

akuntabilitas yang mesti dipenuhi organisasi sektor publik (Ellwood, 1993).

1) Accountability for probity and legality (akuntabilitas kejujuran dan hukum).

Akuntabilitas hukum terkait dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang

diterapkan.

2) Process accountability (akuntabilitas proses). Akuntabilitas proses terkait dengan

apakah prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal

kecukupan sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, dan prosedur

administrasi. Akuntabilitas ini diterjemahkan melalui pemberian pelayanan publik yang

cepat, responsif, dan murah biaya. Pengawasan dan pemeriksaan dapat dilakukan

terhadap akuntabilitas proses, untuk dapat menghindari kolusi, korupsi dan nepotisme.

a. Program accountability, akuntabilitas program, untuk pertimbangan apakah tujuan

yang ditetapkan dapat tercapai, dan apakah ada alternatif program lain yang memberikan

hasil maksimal dengan biaya minimal.