riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

24
Curriculum Vitae 2/18/2020 Editor the Journal of Hospital Accreditation (2019-); Kompartemen Mutu PERSI (2019-; Konsultan pengembangan Kebijakan dan Strategi Mutu Nasional Indonesia (2017-2018); Inisiator Divisi Mutu PKMK-FKKMK UGM; Pendiri Badan Mutu Pelayanan Kesehatan DIY; Anggota Dewan Riset Nasional (2015- sekarang); Pianis. Email: [email protected] ; Website: www.adiutarini.id Instagram: @adiutarinimusik

Upload: others

Post on 27-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Curriculum Vitae

2/18/2020

Editor the Journal of Hospital Accreditation (2019-); Kompartemen Mutu PERSI (2019-; Konsultan pengembangan Kebijakan dan Strategi Mutu Nasional Indonesia (2017-2018); Inisiator Divisi Mutu PKMK-FKKMK UGM; Pendiri Badan Mutu Pelayanan Kesehatan DIY; Anggota Dewan Riset Nasional (2015-sekarang); Pianis.

Email: [email protected]; Website: www.adiutarini.idInstagram: @adiutarinimusik

Page 2: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Pembahasan:Akreditasi Puskesmas di Indonesia

ADI UTARINI Departemen Kebijakan & Manajemen Kesehatan, FK -KMK UGM; Email : [email protected]. id ; Website: www.adiutarini . id ;

Instagram: @adiutarinimusik

Page 3: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Struktur Presentasi

1. Aktivitasregulasi mutu

2. Evidens tentang

Akreditasi Primer

3. Tantangan ke Depan

4. Penutup

Page 4: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Quality in Universal Health Coverage

2005

2/18/2020http://www.ihi.org/communities/blogs/_layouts/15/ihi/community/blog/itemview.aspx?List=7d1126ec-8f63-4a3b-9926-c44ea3036813&ID=340

2018

Page 5: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Struktur Presentasi

1. AktivitasRegulasi Mutu

2. Evidens Literatur tentang

Akreditasi

3. Pembahasan& Tantangan

4. Penutup

Page 6: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Aktivitas Regulasi Mutu dan Fokus Tujuan (WHO, 1999)

Licensing

Certification

Accreditation

Quality

Struktur

Proses

Outcome

Page 7: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Inisiatif dalam UpayaPeningkatan Mutu

Pelayanan Kesehatandi Indonesia

Tahun Capaian

1988 Implementasi Gugus Kendali Mutu

1989 Pengembangan Quality Assurance oleh PERSI

1994 Implementasi Total Quality Management (TQM)

1995 Akreditasi Rumah Sakit oleh KARS, dimulai dari 5 layanan, 12layanan and 16 layanan

2004 Sertifikasi ISO 9001:2000 untuk fasilitas kesehatan

2005 Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit oleh PERSI dan Kementerian Kesehatan

2007 Uji kompetensi dokter dan dokter gigi

2007 Jakarta Declaration on Patients for Patient Safety in Countries of the South-East AsiaRegion

2008 Permenkes tentang SPM (Standar Pelayanan Minimal) RS

2009 Permenkes tentang Rumah Sakit Kelas Dunia dan JCI ditetapkan sebagai lembagaindependen yang melakukan akreditasi RS internasional di Indonesia.

2012 Akreditasi Laboratorium Kesehatan oleh KALK

2012 Permenkes tentang akreditasi RS dan dimulainya implementasi akreditasi RS dengan KARSversi 2012 (diadaptasi dari JCI edisi 4)

2014 Implementasi JKN

2015 Permenkes tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, TempatPraktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi

2016 Pembentukan Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatandi Kementerian Kesehatan

2017 KARS disertifikasi ISQUA dan Peluncuran SNARS Edisi 12017 Tahap Awal Penyusunan NQPS Indonesia

Page 8: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Pertumbuhan Akreditasi RS 1951-2009

1995: Indonesia (KARS)

Page 9: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Pencapaian Penting dalam Akreditasifasyankes di Indonesia

• Akreditasi RS oleh KARS (5, 12, dan 16 standar pelayanan)1995

• Akreditasi RS versi 2012

• Akreditasi laboratorium2012

• KARS terakreditasi ISQua2014

• Akreditasi Puskesmas2015

• Direktorat Mutu dan Akreditasi, Kemenkes2016

• Program Surveyor dan standar KARS terakreditasi ISQua

• Stranas Mutu Pelayanan Kesehatan disusun2017

Page 10: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Struktur Presentasi

1. AktivitasRegulasi Mutu dan Akreditasi

2. Evidens tentang DampakAkreditasi Primer

3. Tantangan ke Depan

4. Penutup

Page 11: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Akreditasi Primer: EvidensPengalaman pasien Sistem Pelayanan Tingkat Organisasi Lingkungan

Kepuasan staf Dokumentasi Penguatan manajemendan kepemimpinan, kondisi kerja

Hubungan denganpelayanan primer danpemangku kepentingan

Penguatan standar mutu Sumber daya finansial Rujukan

Hubungan yang lebihbaik dengan pasien danmasyarakat

Infrastruktur buruk

Waktu tunggu pasien Keterbatasan staf

Budaya hand hygiene,alat pelindung

Komunikasi

Kelengkapan input Penguatan standar mutu

Merah: Dampak Positif; Hitam: Dampak belum konsisten

Page 12: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Struktur Presentasi

1. AktivitasRegulasi Mutu dan Akreditasi

2. Evidens tentang DampakAkreditasi Primer

3. Pembahasan 4. Penutup

Page 13: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Aktivitas Pengembangan atau Regulasi?

Pengembangan Regulasi

Tujuan Dinamis, peningkatan mutu Statis, kendali mutu

Terminologi Akreditasi, sertifikasi Perijinan, registrasi

Tata Kelola Non-pemerintah, pemangkukepentingan

Pemerintah pusat atau daerah

Konsumen utama Penyedia pelayanan kesehatan Pemerintah

Pengembanganstandar

Non-pemerintah, bersifatoptimal yang dapat dicapai

Regulasi, minimal

Pembiayaan Mandiri Pemerintah

Page 14: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

PROPORSI PUSKESMAS TANPA DOKTER BERDASARKAN PROVINSI (%), RISNAKES 2017, (N=9699)

44,9

7,7

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Tantangan Puskesmas: INPUT

Balitbangkes, 2019

Page 15: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

TANTANGAN PUSKESMAS: INPUT

-

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

80,0

90,0

100,0

DI Y

ogy

akar

ta

Ban

ten

Jaw

a Te

nga

h

Bal

i

Kal

iman

tan

Sel

atan

Nu

sa T

engg

ara

Bar

at

Jaw

a Ti

mu

r

Sum

ater

a B

arat

DK

I Jak

arta

Go

ron

talo

Jaw

a B

arat

Nu

sa T

engg

ara

Tim

ur

Jam

bi

Kal

iman

tan

Tim

ur

Kal

iman

tan

Bar

at

IND

ON

ESIA

Ben

gku

lu

Kal

iman

tan

Ten

gah

Lam

pu

ng

Sula

wes

i Uta

ra

Ria

u

Ban

gka

Bel

itu

ng

Kep

ula

uan

Ria

u

Sula

wes

i Ten

ggar

a

Sula

wes

i Bar

at

Sula

wes

i Sel

atan

Mal

uku

Uta

ra

Sula

wes

i Ten

gah

DI A

ceh

Sum

ater

a Se

lata

n

Pap

ua

Sum

ater

a U

tara

Pap

ua

Bar

at

Mal

uku

Setengah dari puskemas memiliki alat ANC lengkap (51,0%)

Alat lengkap terdiri dari; meteran, stetoskop, tensi meter, tempat tidur, dopler, timbangan dewasa

Balitbangkes, 2019

Page 16: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Akreditasi bukan satu-satunya mekanisme untukmeningkatkan mutu

Page 17: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Memetakan Peran StakeholderPERAN

Menilai?Memperbaiki?

Melatih?

Mensupervisi?

Menindaklanjuti?

Memfasilitasi?

Mengukur?

STAKEHOLDER

Kementerian Kesehatan

Tim akreditasi primer

Dinkes Propinsi

Dinkes Kabupaten

Asosiasi Fasyankes

Konsultan mutu

Pelatih

Lembaga akademik

Page 18: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Standar Akreditasi PrimerSYSTEMATIC REVIEW

Standar Prioritas: Community oriented care

Safe care

High quality care

Care continuity

Human resource management

Integrated care

Ref: Tabrizi et al., 2018

DRAFT REVISI STANDAR AKREDITASI PRIMER INDONESIA

Bab dalam standar: Kepemimpinan manajemen Puskesmas

Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan perorangan-penunjang

Program Prioritas Nasional

Peningkatan Mutu Puskesmas

Page 19: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Manfaat akreditasi untuk program

Program KIA Program Gizi Program PTM Program TBC ProgramImunisasi

Tata Kelola

Pelay kes masy

Pelay kes perorangan

Peningkatan mutu

…..

…..

PROGRAM PRIORITAS NASIONAL

AKREDITASI

Page 20: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Tantangan Akreditasi Puskesmas

Biayaakreditasi

Standar input bervariasi

KeterbatasanStaf

Efisiensi &Efektivitas

Sistem akreditasivs perijinan

Merasaseperti RS Kepercayaan

masyarakat

Perhatianpemda

Manfaat vs Ekspektasi

Page 21: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Draft Strategi Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan di Indonesia* (hasil workshop 2018-2019)

STRATEGI UMUM

1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatanyang bermutu dan mengedepankankeselamatan pasien

2. Meningkatkan kepatuhan seluruh penyediapelayanan pemerintah dan swastaterhadap standar mutu klinis dan keselamatan pasien

3. Mendorong budaya mutu di fasilitaskesehatan dan program

4. Memberdayakan pasien, keluarga dan masyarakat

STRATEGI FUNGSIONAL

5. Menguatkan tata kelola, struktur organisasimutu dan memberikan kontribusi dalampenguatan sistem pembiayaan dan komponen sistem kesehatan lainnya

6. Meningkatkan komitmen pemerintahpusat, daerah dan pemangku kepentingan

7. Mendorong penelitian, pengukuran mutudan pengembangan-pemanfaataninformasi strategis

*Proses penyusunan masih berlangsung

Page 22: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Struktur Presentasi

1. Mutu dan Akreditasi di

Indonesia

2. Evidens Literatur tentang

Akreditasi

3. Tantangan ke Depan

4. Penutup

Page 23: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

RekomendasiPENGUATAN PERIJINAN

Mereview regulasi perijinan fasilitaspelayanan kesehatan primer milikpemerintah dan swasta

Meningkatkan kepatuhan terhadappemenuhan standar perijinan fasyankesprimer milik pemerintah dan swasta

Memetakan kebutuhan input dasar per Puskesmas per Kabupaten

Memastikan pemenuhan input dasar di setiap Puskesmas per Kabupaten

Berkoordinasi dengan Kementerianterkait

PENGEMBANGAN SISTEM “AKREDITASI”

Mereview pra-syarat akreditasi Puskesmasagar telah memenuhi standar perijinan

Mematangkan rencana perubahanpenyelenggaraan akreditasi Puskesmasdengan melakukan ujicoba sistem di beberapa Kabupaten (Jawa dan Luar Jawa)

Mematangkan rencana revisi StandarAkreditasi Puskesmas melalui ujicobastandar akreditasi

Menilai dampak akreditasi Puskesmasterhadap pelayanan dan program

Page 24: Riset kualitatif di bidang kedokteran sosial dan kesehatan

Everyone has two jobs.

The job itself and the job of

improving it