riskanandarahmaningtyas.files.wordpress.com · web viewmenurut ukasah (1987), untuk studi...
TRANSCRIPT
PAPERPERBANDINGAN SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
INDONESIA DENGAN SWITZERLAND
Nama Kelompok :
1. Istina Dwi P ( 13040674003 )
2. Christiana Wahyu S ( 13040674012 )
3. Syifa Fauziyah ( 13040674016 )
4. Frischa Yoanita R ( 13040674022 )
5. Candra Dwi Susilowati ( 13040674052 )
6. Eni Zahrotin Indrayani ( 13040674060 )
7. Liana Wahyu Chori’ah ( 13040674062 )
8. Aisyah ( 13040674065 )
9. Riskananda Rahmaningtyas ( 13040674091 )
S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai salah satu disiplin ilmu pengetahuan, administrasi dapat di pandang
sebagai sistem karena di dalamnya terkandung banyak subsistem lain yang saling
berinteraksi serta mempunyai hubungan erat, seperti perencanaan, organisasi
keuangan, dan substansi lainnya. Akan tetapi, pada pihak lain, administrasi
merupakan subsistem dari sistem sosial.
Menurut Ukasah (1987), untuk studi perbandingan administrasi, pendekatan
sistematis, pendekatan lingkungan atau ekologis dapat dipergunakan karena
ketiganya merupakan rangkaian yang berkesinambungan diantara elemen-elemen
yang berhubungan, saling bergantung satu dan lainnya, dan saling berinteraksi.
Selain itu, ketiga pendekatan tersebut pun mengarah pada kebulatan yang utuh
sehingga dapat mmbentuk rantaian kombinasi yang saling berhubungan.
Sistem pemerintahan mempunyai pondasi yang kuat dimana penerapannya
kebanyakan suadah mendarah daging dalam kebiasaan hidup masyarakatnya dan
terkesan tidak bisa diubah dan cenderung statis. Jika suatu pemerintahan
mempunyai sistem pemerintahan yang statis dan berlangsung dalam waktu yang
lama maka akan timbul pergesekan dari pihak minoritas yang merasa
normalitasnya terganggu. Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai
sarana kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan
negara dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner aupun
radiktal dari rakyatnya itu sendiri. Berbeda negara, berbeda pula tujuan dari
negaranya itu sendiri. Dikarenakan adanya perbedaan tujuan, maka sistem dari
pemerintahannya, sistem ekonominya, sistem sosial dan budayanya, sistem
politiknya, dan yang lainnya pun berbeda.
Indonesia dan Swiss memiliki bentuk negara, bentuk pemerintahan, sistem
pemerintahan, dan sistem politik yang berbeda. Sehingga dengan adanya
perbedaan-perbedaan tersebut maka paper ini disusun guna untuk melihat
“perbandingan administrasi negara antara negara Indonesia dengan negara
Swiss”.
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perbedaan sistem administrasi negara antara negara
Indonesia dengan negara Swiss?
2. Bagaimana persamaan sistem administrasi negara antara negara
Indonesia dengan negara Swiss?
3
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Pengertian Perbandingan Administrasi Negara
Perbandingan administrasi negara tersusun dari tiga konsep yang sangat
bermakna, yaitu kata “perbandingan”, ”administrasi”, “negara”. Dapat di pahami
bahwa perbandingan administrasi negara adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji
sistem pelayanan negara dan penyelenggaraan negara dengan pendekatan
perbandingan. Perbandingan ini bertujuan membandingkan pola-pola administrasi
dari berbagai sudut pandang, antara lain membandingkan administrasi
penyelenggaraan negara sebelum dan sesudah kemerdekaan, perbandingan
administrasi traditional dengan modern, perbandingan administrasi negara
monarki dan republik dan sebagainya.
FW Riggs menegaskan bahwa Perbandingan Administrasi Negara
merupakan suatu studi Administrasi Negara dengan menggunakan dan
memanfaatkan basis komparasi. Sasaran dari Perbandingan Administraasi Negara
menurut dia adalah aktifitas yang ada dan berlangsung dalam administrasi negara
itu sendiri, atau lebih tepatnya adalah Sistem Administrasi Negara.
Perbandingan administrasi negara juga mengkaji adminsitrasi dengan
melihat unsur-unsur kebudayaan yang terdapat di dalamnya. Hal yang di
perbandingkan adalah sistem administrasi negara yang berada pada dua negara
atau lebih lingkungan kebudayaan yang berbeda. Hal itu karena setiap negara
mempunyai kebudayaan berbeda yang mempengaruhi pola penyelenggaraannya
masing-masing.
Tujuan Perbandingan Administrasi Negara paling tidak ada dua kebutuhan,
yaitu (1) Untuk kepentingan administrator publik atau para penyelenggara Negara,
yaitu untuk memperbaiki proses pengaturan dan pemberian pelayanan kepada
masyarakat luas dalam berbagai bentuk barang, jasa dan lain sebagainya sesuai
dengan kondisi dan kebutuhannya (bisa disebut sebagai Pembangunan
Administrasi), dan (2) Untuk kepentingan pengembangan dan kemajuan ilmu
administrasi Negara dengan semakin lengkap kajian dan analisis yang dapat
dilakukan (yaitu Administrasi Pembangunan).
4
2. Pendekatan dan Metode Studi Perbandingan
Menurut FW Riggs dalam pelaksanaan perbandingan administrasi terkait
dengan berbagai pendekatan yang dipakai di awal lahir studi perbandingan
dengan perkembangan berikutnya yang dialami dalam perjalanannya, telah terjadi
perubahan atau pergeseran yang meliputi tiga ciri atau karakteritik pendekatan,
yaitu ;
1. Pergeseran dari normatif (normative approach) ke arah empirisme
(empirical approach).
2. Pergeseran dari ideografik (ideographic approach) ke arah nomotetik
(nomothetical approach), dan
3. Pergeseran dari struktural atau non ekologi (non ecological approach) ke
arah ekologi administrasi (ecological approach).
Tiga pergeseran ini menunjukkan perbedaan karakteristik pendekatan yang
dipakai dan dominan pada awal perbandingan dengan pendekatan lanjut yang
muncul dan berkembang serta lebih banyak dipakai dalam strudi perbandingan
pada waktu yang lebih lanjut atau akhir.
Pendekatan normatif (normative approach) merupakan pendekatan
berdasarkan prinsip tertentu yang memberikan semacam resep administrasi
yang ideal atau yang dicita-citakan, bukan sesuatu yang riel ada ditemukan
dalam kehidupan administrasi negara.
Pendekatan empirik (empirical approach) pendekatan yang lebih
menekankan pada usaha memperoleh data sebagaimana adanya.
Pendekatan ideografis (ideographic approach) adalah pendekatan yang
lebih mengutamakan pada ketunggalan suatu peristiwa, sebagaimana
digambarkan dalam studi kasus.
Pendekatan nomotetik (nomothetic approach) merupakan pendekatan yang
lebih memusatkan perhatian kepada usaha untuk merumuskan/menemukan
generalisasi, prinsip atau korelasi dari berbagai variabel.
Pendekatan non ekologi (nonecological approach), yakni pendekatan yang
banyak menggunakan pendekatan struktural yang lebih bersifat legalistik,
formalistik dan statik, sehingga yang menjadi sasaran atau objek yang
diperbandingkan hanyalah sistem administrasi saja (dalam artian terbatas).
5
Pendekatan ekologi administrasi (ecological approach) adalah pendekatan
yang memperhatikan keterkaitan antara sistem administrasi dengan
lingkungan ekologinya (faktor-faktor di luar administrasi - faktor
conditioning lainnya).
3. Tahapan Perbandingan
Tahap-tahap perbandingan harus dipersiapkan dengan matang dan
sistematis, karena tidak semua objek dapat diperbandingan atau logis
diperbandingan. Hal-hal yang dapat diperbandingkan adalah sebagai berikut :
1. Kondisi wilayah suatu negara
2. Kondisi sosial budaya
3. Kondisi ekonomi
4. Kondisi politik
5. Kodisi lingkungan atau geografis
6. Kondisi yuridis, dan lainnya
Tahap-tahap yang dilakukan dalam melakukan perbandingan adalah sebagai
berikut :
1. Tahap pengatagorian wilayah, yaitu wilayah dalam arti pusat, provinsi,
dan daerah
2. Tahap penentuan waktu perbandingan, yaitu masa lalu, sekarang, dan
masa yang akan dating sebagai bagian dari prediksi ilmu administrasi
negara
3. Tahap penentuan tempat
4. Tahap pencarian masalah utama
5. Tahapmenentukan pendkatan, metode, dan teori
6. Tahap analisis
7. Tahap menarik kesimpulan
4. Penyebab Timbulnya Perbedaan
Perbedaan sistem administrasi Negara di berbagai Negara di dunia ini,
dilatarbelakangi oleh beberapa faktor berikut.
6
a. Faktor sejarah : setiap negara memiliki sejarah masing-masing, misalya
sekalipun Indonesia pernah dijajah oleh Belanda dan Jepang, tentu system
administrasi negaranya berbeda dengan negara yang menjadi penjajah.
b. Faktor teritorial : perbedaan administrasi negara dilatarbelakangi oleh
luas atau tidaknya wilayah suatu negara. Indonesia sering berganti-ganti
sistem pemerintahan disebabkan luasnya negara.
c. Faktor konstitusional : yaitu undang-undang dasar yang dijadikan dasar
hukum penyelenggaraan negara.
d. Faktor sosial budaya : keragaman budaya menjadi bagian paling penting
untuk menciptakan kerukunan bermasyarakat dan menciptakan
kesejahteraan masyarakat.
e. Faktor kepemimpinan : setiap pemimpin memiliki visi dan misi yang
berbeda sehingga kebijakannya pun berbeda.
f. Faktor politik : sistem politik dan praktik berpolitik menentukan bentuk
dan corak administrasi negara yang berbeda.
g. Faktor ekonomi dan kemajuan negara : negara yang belum maju atau
negara berkembang karena memiliki banyak utang kepada lembaga-
lembaga keuangan negara lain, kebijakan publiknya diatur oleh negara
kapitalis.
h. Faktor sumber daya manusia : pendidikan masyarakat yang masih rendah
menjadi penyebab sulitnya negara mengembangkan diri menjadi negara
maju.
i. Faktor moralitas bangsa : banyaknya korupsi dan kejahatan lainnya dalam
negara, mempersulit pengembangan administrasi negara yang terbuka.
5. Aspek-aspek Perbandingan Administrasi Negara
Untuk mempelajari perbandingan administrasi, diperlukan alat untuk
mencapai tujuan dan seperangkat ilmu pengetahuan yang relevan dengan ilmu
perbandingan administrasi Negara.
Beberapa aspek yang diperbandingankan dalam studi perbandingan antara
lain:
7
1. Bentuk Negara
Pada dasarnya,bentuk Negara adalah hakikat suatu Negara sebagai suatu
kebulatan mencakup keseluruhan kedaulatan Negara. Beberapa bentuk
Negara, Antara lain sebagai berikut:
a. Negara kesatuan, terdiri atas:
Negara kesatuan dengan system sentralisasi, yaitu pemerintah pusat
memegang seluruh kekuasaan pemerintahan di dalam Negara tersebut.
Dengan kata lain, pemerintah pusat tidak melimpahkan kekuasaan pada
pemerintahan di daerah (local government).
Negara kesatuan yang menganut sistem desentralisasi, yaitu pemerintah
pusat memberikan/melimpahkan sebagian kekuasaan pada pemerintah
daerah. Dengan kata lain, pemerintah daerah dapat mengurus urusan
rumah tangganya sendiri (otonomi)
b. Negara serikat
Negara serikat adalah suatu Negara yang terdiri atas beberapa Negara
bagian yang tidak mempunyai kedaulatan keluar. Kedaulatan keluar ini
hanya dimiliki oleh gabungan/ serikat/ federasi dari Negara-negara bagian
tersebut yang lazimnya dinamakan pemerintahan federal. Negara-negara
bagian masih tetap mempunyai hak dan kewajiban mengurus pemerintahan
masing-masing, baik dalam pembuatan undang-undang local maupun
tindakan lain sepanjang tidak bertentangan dengan garis-garis
kebijaksanaan federal.
c. Reel Unie dan Personele Unie
Baik Reel Unie maupun Personele Unie adalah gabungan Negara yang
dikepalai oleh seorang raja atau ratu. Negarra Reel Unie mirip dengan
Negara serikat. Perbedaannya adalah dalam reel unie kelengkapan
negaranya belum sesempurna Negara serikat, dan masing-masing Negara
yang tergabung dalam reel unie merupakan Negara-negara merdeka,
berdaulat, hanya kedaulatan yang dimilikinya dibatasi oleh masing-masing
alat perlengkapan reel unie, sebab terwujudnya Negara-negara dalam
bentuk reel unie didasarkan pada perjanjian yang telah disepakati bersama.
Diantara Negara reel unie adalah:
8
1. Austria dengan Hongaria (1867-1918)
2. Swedia dengan Norwegia (1815-1905)
Personele unie terbentuk jika seorang raja meninggal dunia, sedangkan
pengganti raja yang meninggal (ahli waris tahta) hanya tinggal seorang lagi
dan itupun telah menjadi raja dinegara lain. Jika dua Negara diperintah oleh
seorang raja, masing-masing Negara tetap menjalankan fungsinya tanpa
dibatasi oleh ikatan tertentu, baik urusan kedalam maupun urusan keluar
juga terhadap kedaulatan kedua Negara tersebut (Ukasah, 1987)
Beberapa Negara personele unie adalah:
1. Belanda dengan Luxemburg (1839-1890)
2. Inggris dengan Scotlandia (1603-1707)
3. Indonesia dengan Belanda (pada masa KMB), Uni Indonesia Belanda ini
adalah akibat adanya persetujuan KMB(Konfrensi Meja Bundar) pada
tanggal 27 Desember 1949.
d. Negara Dominion
Negara dominion adalah bentuk Negara yang hanya terdapat dalam
ketatanegaraan Inggris. Negara-negara dominion ini semula merupakan
jajahan Inggris ketika Inggris masih jaya. Kemudian masing-masing Negara
dominion ini menjadi Negara yang merdeka dan berdaulat serta tergabung
dalam persekutuan, yang dinamakan The British Commonwealth of Nation
atau “Negara-negara persemakmuran Inggris”
Negara-negara yang tergabung dalam The British Commonwealth of
Nation merupakan Negara-negara merdeka dan memiliki hak penuh atas
pengurusan politik dalam, luar negri, bahkan keluar dari The British
Commonwealth of Nation, apabila menghendakinya.
e. Negara Protektorat
Negara-negara protektorat adalah Negara-negara yang berada dibawah
perlindungan Negara lain yang lebih kuat. Segenap urusan luar negri
pemerintahan dan keamanan diserahkan kepada Negara yang menjadi
pelindung.
Beberapa Negara protektorat yang masih ada hingga kini adalah:
9
1. Monaco
2. New Callendone
3. Beberapa Negara yang berada dilautan pasifik
Negara yang dulunya sebagai Negara protektorat, Antara lain adalah
Tunisia dan Maroko.
f. Daerah Mandat
Daerah mandat pada dasarnya merupakan bekas jajahan dan Negara-
negara yang kalah dalam perang dunia I (bekas jajahan Jerman dan Turki),
sesuai dengan perjanjian Versailles. Daerah-daerah mandate ini merupakan
jajahan dalam bentuk dan manifestasi yang baru (corak baru)
Beberapa Negara bekas daerah mandate (diantara telah menjdi Negara)
adalah:
1. Siria, Lebanon, Palestina (Mandat A)
2. Togo, Kamerun (Mandat B)
3. Afrika Barat Daya, beberapa pulau dilautan Pasifik
4. Papua Nugini (Mandat C)
g. Daerah Trustee
Sebagaimana halnya perjanjian Versaille setelah Perang Dunia I
melahirrkan bnetuk mandate, adanya perjanjian San Fransisco sesudah
Perang Dunia II melahirkan bentuk trustee (Trusteeship).
Daerah-daerah bentuk trustee ini adalah:
1. Bekas daerah mandate yang dihasilkan Perang dunia I
2. Daerah-daerah yang dipisahkan dari negar-negara yang kalah perang
dalam Perang Dunia II
3. Daerah dari suatu Negara yang sukarela menyerahkan urusan
pemerintahannya kepada system trustee
Pada dasaranya, system trustee ini diawasi oleh suatu Dewan Perwakilan
(Trusteeship Council dari PBB), yang mengarahkannya untuk menjadi
Negara merdeka dan berdaulat.
2. Bentuk pemerintahan
Bentuk pemerintahan, yaitu segi-segi dan faktor-faktor dari unsur-unsur
berikut susunan organisasi Negara yang terdapat dalam suatu Negara.Pada
10
mulanya, bentuk pemerintahan ini dibedakan menurut jumlah atau banyaknya
orang yang memegang kekuasaan pemerintahan. Atas dasar itulah, dikenal
bentuk-bentuk pemerintahan monarki, poligarki, dan demokrasi
1. Monarki (mono=satu, archein= memerintah)
2. Oligarki (oligo=beberapa, archein=memerintah)
3. Demokrasi (demos=rakyat, cratein=memerintah)
Dilihat dari cara penunjukan kepala Negara dari Negara yang bersangkutan,
dikenal bentuk-bentuk pemerintahan berikut.
a. Monarki
Suatu Negara yang menganut bentuk pemerintahan monarki dekepalai oleh
seorang raja atau ratu yang memegang tampuk pemerintahannya secara
turun-menurun.
b. Republik
Bentuk pemerintah republik adalah suatu bentuk pemerintahan yang kepala
negaranya bukan seorang raja atau ratu, melainkan seorang presidan yang
memegang tampuk pemerintah mealui pemilihan umum.
Bentuk pemerintahan monarki ataupun republik dapat dibedakan:
a. Absolut, artinya memegang kekuasaan mutlak tanpa dibatasi oleh batas
apapun juga;
b. Konstitusional, artinya kekuasaan yang ada dibatasi oleh konstitusi yang
sah.
c. Parlemen, artinya kekuasaan dengan dewan perwakilan rakyat
(parlemen) lebih menonjol.
Dengan demikian, bentuk-bentuk pemerintahan dari suatu Negara dapat
dibedakan atas:
1. Monarki absolut
2. Monarki konstitusional
3. Monarki parlemen
4. Republic absolut
5. Republic kostitusional
6. Republic parlemen
3.Sistem pemerintahan
11
Sistem pemerintahan adalah hubungan antara organisasi pemerintah
(eksekutif) dan alat perlengkapan Negara-negara lainnya yang ada/
menjalankan fungsinya dalam suatu Negara.
Secara umum, alat-alat perlengkapan Negara yang ada dalam suatu Negara
dapat dibedakan atas:
a. Badan legislatif, yaitu badan pembuat undang-undang
b. Badan atau lembaga eksekutif, yaitu aparat pelaksana undang-undang
c. Badan atau lmbaga yudisial, yaitu lembaga yang bertugas dalam bidang
kehakiman atau kekuasaan untuk memeriksa dan memebri putusan
terhadap pelaku pelanggran undang-undang.
d. Badan atau lembaga lainnya yang ada dan berfungi sebagai alat
perlengkapan negar (untuk Indonesia, seperti DPA, Bapeka)
Sistem pemerintahan adalah hubungan Antara organ pemerintah dan organ-
organ lainnya yang terdapat dalam suatu Negara, baik dalam kedudukan,
peranan maupun dalam rangka pelaksanaan fungsinya.
Sistem pemrintahan Negara terdiri atas sebagai berikut:
a. Sistem presidensial
Pada Negara yang menganut system presidensial kedudukan presiden
sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan. Adapun kekuasaannya
merupakan kekuasaan secara real, yaitu presiden bertindak sebagai the
forceman, yang mempunyai kekuasaan untuk mengangkat atau
memberhentikan menteri-menteri.
b. Sistem parlementer
Dalam Negara yang menganut system parlementer, presiden hanya
memiliki kekuasaan sebagai kepala Negara (nominal). Adapun
kekuasaan sebagai pemerintahan (real)dimiliki oleh perdana menteri.
Cabinet ataupun pimpinannya (perdana menteri) dapat dijatuhkan oleh
parlementer
4. Sistem Politik
Sistem politik adalah tata kehidupan dan hubungan antar manusia yang
dilembagakan dalam macam-macam lembaga politik, baik lembaga politik
12
yang suprastruktural maupun lembaga politik yang infrastructural; atau
dikenal dengan suprastruktur politik dan infrastruktur politik.
a. Suprastruktur politik
Suprastruktur politik meliputi lembaga-lembaga atau organ-organ alat
pelengkap Negara yang berfungsi menjalankan peranannya dalam suatu
Negara.
b. Infrastruktur politik
Infrastruktur politik meliputi kekuasaan social politik yang tidak secara
nyata tampak dipermukaan, tetapi berpengaruh pada kehidupan politik
suatu Negara.
Lembaga-lembaga politik yang infrastructural meliputi partai politik,
golongan, asosiasi, kelompok penekan (pressure group), kelompok
kepentingan (interest group), public opinion, serta golongan atau kelompok
lainnya yang dipengaruhi kehidupan politik suatu Negara.
13
BAB III
PEMBAHASAN
A. Negara Indonesia
Republik Indonesia, disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia
Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan
Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah
negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau. Ibukota Negara
adalah Jakarta. Indonesia berbatasan darat dengan Malaysia di Pulau Kalimantan,
dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor
(mantan bagian provinsi dari Indonesia).
Presiden Joko Widodo Ketua DPD Irman Gusman
Wakil Presiden Jusuf Kalla Legislatif MPR
Ketua MPR Zulkifli Hasan Majelis Tinggi DPD
Ketua DPR Setya Novanto Majelis Rendah DPR
Kondisi Geografis
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dunia yang mempunyai 13.466
pulau. Indonesia terbentang antara 6° LU - 11° LS, dan 97° sampai 141° bujur
timur serta terletak antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia/Oceania.
Posisi strategis ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kebudayaan,
sosial, politik, dan ekonomi. Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil
antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Apabila perairan antara pulau-pulau
itu digabungkan, maka luas Indonesia menjadi 1.9 juta mil persegi.
Lima pulau besar di Indonesia adalah : Sumatera dengan luas 473.606 km
persegi, Jawa dengan luas 132.107 km persegi, Kalimantan (pulau terbesar ketiga
di dunia) dengan luas 539.460 km persegi, Sulawesi dengan luas 189.216 km
persegi, dan Papua dengan luas 421.981 km persegi. Dan terdiri dari 34 Provinsi .
Dilihat dari segi jalur pegunungan yang ada, kepulauan Indonesia terletak di
antara dua rangkaian pegunungan muda. Pegunungan di Indonesia bagian barat
merupakan bagian dari rangkaian pegunungan Sirkum Mediterania, sedangkan
14
pegunungan Indonesia bagian timur merupakan bagian dari rangkaian
pegunungan Sirkum Pasifik. Akibat dari letak geologis Indonesia tersebut adalah :
1. Kepulauan Indonesia memiliki banyak gunung api yang aktif.
2. Laut di bagian Indonesia barat dan lndonesia timur dangkal, di Indonesia
tengah lautnya dalam.
3. Indonesia menyimpan banyak barang tambang mineral
4. Wilayah Indonesta termasuk daerah yang labil dan sering mengalami
gempa bumi tektonik dan vulkanik
5. Pegunungan di Indonesia merupakan rangkaian pegunungan muda
Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
Batas – Batas Negara Indonesia
UtaraNegara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782 km,
Singapura, Filipina, dan Laut Tiongkok Selatan
Selatan Negara Australia, Timor Leste, dan Samudra Indonesia
Barat Samudra Indonesia
TimurNegara Papua Nugini dengan perbatasan sepanjang 820 km,
Timor Leste, dan Samudra Pasifik
Kondisi Sosial Budaya Indonesia
Bahasa, di Indonesia bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan. Sedangkan bahasa daerah merupakan kekayaan
plural yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak jaman nenek moyang.
Sistem teknologi, perkembangan yang sangat menyolok adalah teknologi
informatika. Dengan perkembangan teknologi ini tidak ada lagi batas
waktu dan negara pada saat ini, apapun kejadiannya di satu negara dapat
langsung dilihat di negara lain melalui televisi, internet atau sarana lain
dalam bidang informatika.
Sistem mata pencarian hidup/ekonomi. Kondisi perekonomian Indonesia
saat ini masih dalam situasi krisis, yang diakibatkan oleh tidak kuatnya
fundamental ekonomi pada era orde baru. Kemajuan perekonomian pada
waktu itu hanya merupakan fatamorgana, karena adanya utang jangka
pendek dari investor asing yang menopang perekonomian Indonesia.
15
Organisasi Sosial. Bermunculannya organisasi sosial yang berkedok pada
agama (FPI, JI, MMI, Organisasi Aliran Islam/Mahdi), Etnis (FBR, Laskar
Melayu) dan Ras.
Sistem Pengetahuan. Dengan adanya LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia) diharapkan perkembangan pengetahuan Indonesia akan terus
berkembang sejalan dengan era globalisasi.
Religi. Munculnya aliran-aliran lain dari satu agama yang menurut
pandangan umum bertentangan dengan agama aslinya. Misalnya : aliran
Ahmadiyah, aliran yang berkembang di Sulawesi Tengah (Mahdi), NTB
dan lain-lain.
Kesenian. Dominasi kesenian saat ini adalah seni suara dan seni akting
(film, sinetron). Seni tari yang dulu hampir setiap hari dapat kita saksikan
sekarang sudah mulai pudar, apalagi seni yang berbau kedaerahan.
Kejayaan kembali wayang kulit pada tahun 1995 – 1996 yang dapat kita
nikmati setiap malam minggu, sekarang sudah tidak ada lagi. Seni lawak
model Srimulat sudah tergeser dengan model Extravagansa. Untuk
kesenian nampaknya paling dinamis perkembangannya.
Kondisi Ekonomi Negara Indonesia
Sistem ekonomi Indonesia awalnya didukung dengan diluncurkannya
Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) yang menjadi mata uang pertama Republik
Indonesia, yang selanjutnya berganti menjadi Rupiah.
Pada masa pemerintahan Orde Lama, Indonesia tidak seutuhnya
mengadaptasi sistem ekonomi kapitalis, namun juga memadukannya dengan
nasionalisme ekonomi. Pemerintah yang belum berpengalaman, masih ikut
campur tangan ke dalam beberapa kegiatan produksi yang berpengaruh bagi
masyarakat banyak. Hal tersebut, ditambah pula kemelut politik, mengakibatkan
terjadinya ketidakstabilan pada ekonomi negara. Pemerintahaan Orde Baru segera
menerapkan disiplin ekonomi yang bertujuan menekan inflasi, menstabilkan mata
uang, penjadualan ulang hutang luar negeri, dan berusaha menarik bantuan dan
investasi asing.
Meski kaya akan sumber daya alam dan manusia, Indonesia masih
menghadapi masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar
16
disebabkan oleh korupsi yang merajalela dalam pemerintahan. Lembaga
Transparency International menempatkan Indonesia sebagai peringkat ke-143 dari
180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi, yang dikeluarkannya pada tahun 2007.
Bentuk Pemerintahan
Bentuk pemerintahan negara Indonesia adalah Bentuk pemerintahan yang
dianut di Indonesia adalah republik konstitutional dimana bentuk pemerintahan
yang dikepalai seorang presiden yang kekuasaan dan wewenangnya dibatasi oleh
konstitusi dan lembaga legislatif berfungsi
Bentuk Negara
Negara Indonesia ini berbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan berfalsafah Pancasila yang mempunyai semboyan Bhinneka Tunggal Ika,
walaupun berbeda-beda suku Bangsa, agama, bahasa dan adat istiadat, namun
tetap satu jua.
Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan Indonesia adalah sistem presidensial, yang mana
sistem pemerintahan antara eksekutif dan legislatif dalam sebuah Negara dipilih
melalui pemilihan umum yang terpisah. Tetapi Indonesia tidak menerapkan atau
mengadopsi sistem pemerintahan presidensial secara murni. Meskipun
kesepakatan dasar dalam Konstitusi Indonesia yang terakhir berupa UUD 1945
amandemen keempat salah satunya adalah mempertegas sistem pemerintahan
presidensiil namun pada kenyataannya konstitusi UUD 1945 amandemen keempat
justru memperkuat kedudukan DPR (bagian dari parlemen) sebagai lembaga
legislatif dan membatasi kewenangan presiden. Sehingga sistem pemerintahan di
Indonesia dapat dikatakan sebagai sistem campuran ( quasi presidential )
Sistem Politik
Seperti juga di negara-negara demokrasi lainnya, sistem politik di
Indonesia didasarkan pada Trias Politika yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif dan
yudikatif.
• Kekuasaan legislatif dipegang oleh sebuah lembaga bernama Majelis
Permusyawatan Rakyat (MPR) yang terdiri dari dua badan yaitu DPR yang
anggota-anggotanya terdiri dari wakil-wakil Partai Politik dan DPD yang
anggota-anggotanya mewakili provinsi yang ada di Indonesia. Setiap daerah
17
diwakili oleh 4 orang yang dipilih langsung oleh rakyat di daerahnya masing-
masing. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah lembaga tertinggi
negara. Keanggotaan MPR berubah setelah Amandeman UUD 1945 pada
periode 1999-2004. Seluruh anggota MPR adalah anggota DPR ditambah
anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah). Sebelumnya, anggota MPR adalah
seluruh anggota DPR ditambah utusan golongan. Anggota MPR saat ini terdiri
dari 550 anggota DPR dan 128 anggota DPD. Anggota DPR dan DPD dipilih
melalui pemilu dan dilantik dalam masa jabatan lima tahun. Sejak 2004, MPR
adalah sebuah parlemen bikameral, setelah terciptanya DPD sebagai kamar
kedua.
• Lembaga eksekutif berpusat pada presiden, wakil presiden, dan kabinet. Kabinet
di Indonesia adalah Kabinet Presidenstil sehingga para menteri bertanggung
jawab kepada presiden dan tidak mewakili partai politik yang ada di parlemen.
• Lembaga Yudikatif sejak masa reformasi dan adanya amandemen UUD 1945
dijalankan oleh Mahkamah Agung, termasuk pengaturan administrasi para
Hakim.
Sistem Kepartaian
Sistem Kepartaian Indonesia menganut sistem multi partai. Aturan ini
tersirat dalam pasal 6A(2) UUD 1945 yang menyebutkan bahwa presiden dan
wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Frasa
gabungan partai politik mengisyaratkan paling tidak ada dua partai atatu lebih
yang bergabung untuk mengusung seorang calon pasangan presiden dan wakio
presiden dan bersaing dengan calon lain yang diusulkan partai-partai lain. Ini
artinya sistem kepartaian di Indonesia harus diikuti oleh minimal 3 partai politik
atau lebih.Sejak era kemerdekaan, sebetulnya Indonesia telah memenuhi amanat
pasal tersebut. Melalui Keputusan Wakil Presiden No X/1949, pemilihan umum
pertama tahun 1955 diikuti oleh 29 partai politikdan juga peserta independen.
Pada masa pemerintahan orde baru, Presiden Soeharto memandang terlalu
banyaknya partai politik menyebabkan stabilitas poltik terganggu, maka Presiden
Soeharto pada waktu itu memiliki agenda untuk menyederhanakan jumlah partai
politik peserta pemilu. Pemilu tahun 1971 diikuti oleh 10 partai politik dan pada
tahun 1974 peserta pemilu tinggal tiga partai politik saja. Presiden Soeharto
18
merestrukturisasi partai politik menjadi tiga partai(Golkar, PPP, PDI) yang
merupakan hasil penggabungan beberapa partai. Walaupun jika dilihat secara
jumlah, Indonesia masih menganut sistem multi partai, namun banyak ahli politik
menyatakan pendapat sistem kepartaian saat itu merupakan sistem kepartaian
tunggal. Ini dikarenakan meskipun jumlah partai politik masa orde baru
memenuhi syarat sistem kepartaian multi partai namun dari segi kemampuan
kompetisi ketiga partai tersebet tidak seimbang.
Pada masa Reformasi 1998, terjadilah liberasasi di segala aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara. Politik Indonesia merasakan dampak serupa dengan
diberikannya ruang bagi masyarakat untuk merepresentasikan politik mereka
dengan memiliki hak mendirikan partai politik. Banyak sekali parpol yang berdiri
di era awal reformasi. Pada pemilu 1999 partai politik yang lolos verifikasi dan
berhak mengikuti pemilu ada 48 partai. Jumlah ini tentu sangat jauh berbeda
dengan era orba. Pada tahun 2004 peserta pemilu berkurang dari 48 menjadi 24
parpol saja. Ini disebabkan telah diberlakukannya ambang batas(Electroral
Threshold) sesuai UU no 3/1999 tentang PEMILU yang mengatur bahwa partai
politik yang berhak mengikuti pemilu selanjtnya adalah parpol yang meraih
sekurang-kurangnya 2% dari jumlah kursi DPR. Partai politikyang tidak mencapai
ambang batas boleh mengikuti pemilu selanjutnya dengan cara bergabung dengan
partai lainnya dan mendirikan parpol baru. Untuk partai politik baru. Persentase
threshold dapat dinaikkan jika dirasa perlu seperti persentasi Electroral Threshold
2009 menjadi 3% setelah sebelumnya pemilu 2004 hanya 2%. Begitu juga
selanjutnya pemilu 2014 ambang batas bisa juga dinaikan lagi atau diturunkan.
19
B. Negara Swiss
Konfederasi Swiss (Schweiz, Suisse, Svizzera, Svizra) atau dalam bahasa
Latin Confoederatio Helvetica, adalah sebuah negara federal berisi 26 canton di
Eropa Tengah yang berbatasan dengan Jerman, Perancis, Italia, Liechtenstein dan
Austria. Swiss adalah negara yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari
Pegunungan Alpen. Swiss dikenal sebagai negara netral namun tetap memiliki
kerjasama internasional yang kuat. Dan tanggal 1 Agustus 1291 adalah hari
kemerdekaannya sehingga setiap tanggal 1 Agustus diperingati sebagai hari
nasional.
Struktur Pemerintahan
Dewan
Federal
Doris Leuthard Dewan
FederalAlain Berset
Eveline Widmer-Schlumpf Presiden Didier Burkhalter
Ueli MaurerWakil
Presiden
Simonetta
Sommaruga
Johann Schneider-
Ammann
Kanselir
Federal
Corina Casanova
Kondisi Geografis Negara Swiss
Swiss adalah negara yang berada diantara pegunungan Alpen. Negara
Swiss ini terbentang dari 46º 57 detik Lintang Utara sampai 7º 27 detik Bujur
Timur. Serta terdapat dataran tinggi tengah dan jura, yang mencakup wilayah
seluas 41.285 km2 (15.940 sq mi). Sementara Alpen menduduki sebagian besar
wilayah, penduduk Swiss sekitar 7,8 juta orang lebih banyak berkonsentrasi di
Dataran Tinggi, dimana kota terbesar dapat ditemukan. Di antara mereka adalah
dua kota global dan pusat-pusat ekonomi Zurich dan Jenewa. Dari sudut
geografis, Swiss tidak memiliki wilayah laut.
Swiss memiliki iklim Maritim dimana pada saat musim panas, area-area
yang rendah menjadi sejuk dan sedikit berawan dan ketika musim menjadi lebih
hangat. Selain itu, Swiss juga memiliki iklim Tundra dimana area di sekitar
Pegunungan Alpen memiliki suhu dan salju yang dipengaruhi oleh altitude. Di
beberapa kota bagian, iklimnya cenderung sejuk. Sebagai contoh, ibukota negara
di Bern memiliki rata rata suhu maksimum di bulan Juli 23,5 derajat Celcius,
20
sedangkan suhu terendah di bulan Januari kurang lebih minus 4 derajat Celcius.
Kota besar yang terkenal seperti Zurich memiliki rata-rata maksimum suhu di
bulan Juli kurang lebih 23,6 derajat Celsius dan minus 4,6 celsius rata-rata suhu di
bulan Januari. Salju akan turun hampir di setiap bagian di Swiss ketika musim
dingin.
Swiss terbagi atas 26 kanton, enam dari padanya kadang-kadang dianggap
sebagai "separuh kanton" karena berawal dari pemisahan tiga kanton, dan
dampaknya hanya ada satu wakil dalam Dewan Negara. Ibukota negara ini adalah
Bern. Kota-kota penting lainnya adalah Zurich, kota terbesar di Swiss (yang
dinobatkan sebagai kota yang memiliki kualitas hidup terbaik di dunia pada tahun
2006 dan 2007), dan Jenewa, yang menjadi lokasi berbagai badan internasional
seperti PBB, WHO, ILO, dan UNHCR. Konfederasi Swiss terbagi dalam 26
kanton antara lain:
26 Kanton yang Terdapat di Swiss
No Nama Kanton No Nama Kanton No Nama Kanton
1 Aargau 10 Bern 19 Jura
2 Appenzell Innerrhoden 11 Fribourg 20 Luzern
3 Appenzell Ausserrhoden 12 Jenewa 21 Neuchâtel
4 Basel-Stadt 13 Glarus 22 Nidwalden
5 Basel-Landschaft 14 Graubünden 23 Obwalden
6 Schaffhausen 15 Thurgau 24 Vaud
7 Schwyz 16 Ticino 25 Zug
8 Solothurn 17 Uri26 Zürich
9 St. Gallen 18 Valais
Batas – Batas Negara Swiss
Barat Berbatasan dengan negara Prancis
Utara Berbatasan dengan negara Jerman
Selatan Berbatasan langsung dengan Italia
Timur Berbatasan dengan Austria
21
Kondisi Sosial Budaya
Kondisi geografis Swiss telah membawa akulturasi kebudayaan yang
intens antara Swiss dengan negara-negara tetangganya. Kultur Jerman, Italia, dan
Prancis, berpengaruh besar terhadap budaya Swiss. Pada kenyataannya,
masyarakat Swiss merupakan campuran dari orang Jerman asli, Prancis, dan Italia.
Itulah mengapa, bahasa yang dominan di negeri Swiss adalah bahasa dari tiga
bangsa tersebut, masyarakat Swiss menuturkan banyak bahasa, dan terdapat empat
bahasa resmi, sebanyak 17 kanton adalah swiss-jerman (berbahasa jerman). 4
kanton swiss-romande (berbahasa perancis). 1 kanton berbahasa italia (Ticino). 3
kanton bilingual Perancis-Jerman, dan 1 kanton (Graubuden) trilingual Jerman,
Italia dan Rumantsch. Itulah sebabnya bahasa nasional di swiss ada empat. yaitu
bahasa Jerman, Perancis, Italia dan bahasa Romansh yang kurang populer. Jika
kita memperhatikan nama-nama orang Swiss, dua per tiga di antaranya memiliki
nama khas dari ketiga bangsa tersebut. Swiss, Negara Eropa Tengah yang kaya
budaya. Dari sudut budaya, negara yang terletak di kawasan Eropa Tengah ini pun
termasuk negeri kaya budaya sebagai hasil akulturasi dengan bangsa-bangsa di
sekitarnya. Budaya Jerman, Prancis, dan Italia, dan Rhaeto-Roman berasimilasi
dan melahirkan sebuah budaya baru yang unik, baik dari sudut bahasa, kesenian,
dan gaya hidup masyarakat Swiss yang berlangsung beradab-abad lamanya.
Pengaruh asing telah membentuk sebuah keunikan bagi bangsa Swiss
sejak awal. Pada Abad Pertengahan, masyarakat Swiss berhasil mengembangkan
kebudayaannya pada level tertinggi. Budaya Carolingian, khususnya dalam seni
lukis dan arsitektur bergaya Romawi, terlihat jelas dalam hasil karya para seniman
di wilayah ini.
Selama berabad-abad lamanya, sikap netral dan keterbukaan orang-orang
Swiss telah memperkaya kebudayaan mereka. Ada banyak seniman dan orang
kreatif dari penjuru Eropa pindah ke Swiss untuk mendapatkan suasana yang
kondusif untuk berkarya. Pada saat yang bersamaan, bangsa-bangsa di sekitarnya
terlibat peperangan dan huru-hara yang melelahkan. Swiss, Negara Eropa Tengah
penghasil tokoh-tokoh terkenal. Itulah mengapa, bangsa Swiss mampu
memberikan kontribusi yang besar terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan
filsafat, khususnya pada Abad Pertengahan. Pada abad ke-16 misalnya, seorang
22
dokter Swiss yang bernama Philippus Paracelsus berhasil meracik obat-obatan
berdasarkan penguasaannya terhadap ilmu kimia. Ada pula Nicholas Fluë, seorang
ahli teologi kenamaan pada abad ke-15. Karena kontribusinya terhadap agama
Kristen, ia diangkat sebagai santo pada 1947. Leonhard Euler, adalah
matematikawan kenamaan Swiss yang berjasa besar menemukan beberapa teori
penting dalam ilmu matematika pada abad ke-18. Kita pun mengenal sosok Alfred
Werner, ahli kimia abad ke-19. Johann Heinrich Pestalozzi dikenal pula sebagai
pendidik yang berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan modern pada akhir ke-
18 serta awal abad ke-19. Huldreich Zwingli dan John Calvin, para pemimpin
kaum Protestan pada abad ke-16, diklaim pula sebagai orang Swiss. Pada abad ke-
20, kita pun mengenal beberapa tokoh kenamaan asal Swiss, di antara Jean Piaget
dan Carl Gustav Jung (ahli psikologi), Jakob Burckhardt (sejarawan kenamaan
Eropa), Alberto Giacometti (pemahat), Konrad Witz, Henry Fuseli, Arnold
Böcklin, dan Ferdinand Hodler (seni lukis).
Dalam bidang seni musik, masyarakat Swiss pun dikenal memiliki tradisi
seni musik rakyat yang kaya dan terjaga. Walaupun demikian, hal ini tidak
menghalangi berkembangnya musik-musik yang menjadi mainstream di Eropa
pada masanya. Beberapa komposer besar pun lahir di negeri ini, sejak masa
Renaissance yang diwakili oleh Ludwig Senfl dan Heinrich Loris alias Henricus
Glareanus), hingga masa abad ke-20 yang diwakili oleh Arthur Honegger, Ernest
Bloch, Othmar Schoeck, Frank Martin, Ernst Levy, dan Conrad Beck.
Penghargaan masyarakat Swiss terhadap seni musik dapat dilihat dari berdirinya
beberapa gedung opera ternama di kota-kota besar Swiss, semacam Zürich,
Genewa, dan Lausanne. Festival musik pun, baik skala lokal maupun
internasional, menjadi ritual tahunan masyarakat Swiss. Salah satunya adalah
Montreux Jazz Festival. Swiss, Negara Eropa Tengah yang Indah Sebagai negara
yang berada di kawasan Eropa Tengah, Swiss memiliki tempat wisata yang sangat
menakjubkan. Selain Pegunungan Alpen yang menjadi ikon Swiss, pemandangan
dan panorama indah lainnya dapat ditemukan di Swiss. Ada banyak tempat wisata
yang menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, seperti The Chillon Castle,
Zermatt, Geneva Jet D’eau, Swiss National Park, Schiltorn dan Piz Gloria, The
Tropical Alps, Appenzellerland, dan Zurich. The Chillon Castle adalah sebuah
23
kastil yang terletak di tepi Danau Jenewa. Kastil Chillon termasuk salah satu
istana yang terkenal di Swiss. Dari kastil ini dapat terlihat pemandangan Danau
Jenewa dan panorama sekelilingnya yang sungguh memenangkan hati. Sementara
itu, bagi wisatwan yang ingin melakukan ski resort, Zermatt adalah tempat yang
sangat cocok untuk melakukan ski resort. Zermatt ini terletak di puncak
pegunungan Alpen yang terkenal. Objek wisata Jet D’eau adalah air mancur yang
berada di jantung Kota Jenewa. Air mancur yang sangat indah ini termasuk salah
satu air macur tertinggi di dunia. Air mancur yang dibangun pada 1891 ini
merupakan ikon Kota Jenewa. Sementara Swiss National Park adalah taman
nasional yang ada di Swiss. Taman nasional ini menjadi tempat perlindungan bagi
satwa liar, seperti marmot dan elang.
Kondisi Ekonomi Negara Switzerland
Swiss mempunyai ekonomi yang sangat stabil, makmur, dan berteknologi
tinggi. Pada tahun 2011, negara ini termasuk dalam golongan negara termakmur
di dunia berdasarkan pendapatan per kapita. Negara ini berada diurutan
kesembilan belas pada besarnya produk domestik bruto dan berada pada urutan
ke-36 berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja. Swiss juga berada pada
urutan ke-20 menurut ekspor, meski ukurannya yang kecil. Swiss juga
mendapatkan rating tertinggi di Eropa untuk Indeks Kebebasan Ekonomi 2010.
Pendapatan per kapita negara ini pun lebih tinggi daripada kebanyakan negara
Eropa Barat lainnya, dan Jepang. Swiss menjadi asal beberapa perusahaan
multinasional. Perusahaan Swiss terbesar antara lain Glencore, Nestlé, Novartis,
Hoffmann-La Roche, ABB, Grup Mercuria Energy dan Adecco.
Sektor ekonomi utama Swiss adalah produksi. Sektor produksi utama
diantaranya kimia, obat, instrumen pengukuran presisi, dan instrumen musik.
Barang ekspor terbesar adalah kimia (34% total ekspor), mesin/elektronik
(20,9%), dan instrumen lainnya (16,9%). Ekspor jasa berkontribusi terhadap
sepertiga dari total ekspor. Sektor jasa - terutama perbankan, asuransi, pariwisata,
dan organisasi internasional juga merupakan industri penting bagi Swiss.
24
Bentuk Pemerintahan
Negara Swiss, bentuk pemerintahannya adalah Republik Federal. Republik
adalah suatu bentuk pemerintahan dimana pemimpinnya dipilih melalui pemilihan
umum bukan diturunkan seperti monarki baik secara langsung maupun tidak
langsung. Swiss menjadi negara federal sejak 1848. Federal adalah suatu federasi,
yaitu gabungan beberapa negara bagian yang dikoordinasi oleh pemerintah pusat,
yang mengurus hal-hal mengenai kepentingan nasional seluruhnya (seperti
keuangan,urusan dalam negri dan pertahanan. Swiss menganut demokrasi
langsung, dan pemerintahannya terdiri dari 7 anggota yang dipilih oleh federal
assembly. Ketujuh orang tersebut sekaligus memimpin Departemen utama. Status
mereka bisa juga disebut menteri. Dan ketujuh orang pilihan itu nantinya secara
bergantian akan menjadi presiden yang masa jabatannya masing-masing selama
satu tahun. Jika disederhanakan sebenarnya swiss yang luasnya 41.400 km2
dipimpin secara kolektif oleh presidium yang terdiri dari ketujuh orang pilihan
tersebut.
Dengan sistem federal, negara federalnya swiss disebut kanton (negara
bagian dari negara federal swiss). Ada 26 kanton yang kini berhimpun menjadi
Swiss. Kanton-kanton ini mempunyai otonomi luas seperti hal sistem negara
federal yang mana mereka menentukan secara penuh aturan daerahnya masing-
masing. Namun dari sistem federal ini terdapat berbagai masalah baik masalah
internasional, kehakiman, pertahanan, maupun keuangan negara yang dipegang
oleh pemerintahan pusat. Dan masalah lainnya terdapat pada keanggotaan
parlemen yang mana anggota parlemen (Federal Assembly) berasal dari utusan
kanton. Meraka inilah yang menentukan tujuh menteri utama yang akan menjadi
presiden secara bergiliran. Presiden sebagai kepala negara juga merangkap
sebagai kepala pemerintahan (Perdana Menteri).
Di negara Swiss pembuatan Undang-Undang berada dibawah pengawasan
rakyat yang memiliki hak pilih. Pengawasan itu dilakukan dalam bentuk
referendum, yaitu pemungutan suara langsung oleh rakyat tanpa melalui badan
legilatif. Referendum yang berlaku di Swiss ada 2 jenis :
1. Referendun Fakultatif yaitu jika penduduk menolak suatu hukum, mereka
harus mendapatkan 50.000 tanda tangan yang tidak menyetujui hukum
25
tersebut dalam waktu 100 hari. Jika sudah didapati demikian, maka akan
diadakan suatu pemilihan nasional untuk menentukan apakah para penduduk
lainnya juga menyetujui atau menolak hukum tersebut. Ini adalah tipe
referendum yang sering digunakan.
2. Referendum Obligatory yaitu suatu kewenangan untuk penduduk agar dapat
membuat suatu amandemen konstitusi apabila mereka mendapatkan 100.000
tanda tangan yang menyetujuinya dalam waktu 18 bulan. Pemilihan biasanya
diadakan pada saat sabtu dan berakhir pada minggu siang. Pemilihan dapat
dilakukan dengan cara mengirimkan surat untuk menjawab antara iya dan
tidak. Hasil pemilihan dihitung secara manual oleh sekelompok orang yang
dipilih untuk tanggungjawab ini. Biasanya, perhitungan selesai dalam waktu
5 sampai 6 jam. Tetapi, pada kota besar diswiss seperti zurich dan genefa,
tentu saja akan memakan waktu yang lebih lama. Hasil pemilihan yang akan
dipertimbangkan adalah keputusan mayoritas dari keseluruhan penduduk dan
keputusan mayoritas dari kanton-kanton yang ada (doble majority).
Bentuk Negara
Di negara Swiss bentuk negaranya adalah konfederasi dimana negara
dalam hal ini merupakan bentukan dari beberapa negara berdaulat yang bertujuan
untuk merumuskan sebuah pemerintahan bersama, dan merupakan gabungan dari
negara-negara berdaulat yang keputusan negara yang menganut bentuk negara ini
tidak mengikat seluruh warga negarannya.
Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan yang dianut oleh negara Swiss adalah Referendum
(Parlementer dan Presidential), swiss menganut dua sistem pemerintahan ini
dimana dinegara swiss antara eksekutif dan legislatif ini dipilih melalui pemilihan
umum yang terpisah. sistem pemerintahan yang dimiliki swiss memiliki
keistimewaan dimana sistem pemerintahannya didasarkan kepada pemilihan
legislatif yang nantinya digunakan untuk pemilihan eksekutif, di negara swiss
presiden tidak hanya satu orang melainkan dewan eksekutif ( dewan federal )
yang terdiri dari 7 orang. Mereka yang nantinya akan menjabat sebagai presiden
secara bergantian dengan masa jabatan satu tahun. Dan masa jabatan dewan
eksekutif di Swiss adalah 4 tahun.
26
Pemerintahan di negara swiss terbagi menjadi 3 sistem, yaitu:
1. Sistem federal
Konstitusi federal memiliki tanggungjawab dalam hal hubungan antar
negara bagian seperti hubungan luar negeri, militer, harga, perpajakan,
nilai mata uang, transportasi, dan komunikasi dan kofederasi (negara
swiss). Konstitusi di negara swiss sudah direvisi sebanyak 3 kali sebelum
akhirnya dipakai saat ini.
2. Sistem kanton
Kanton adalah sebutan untuk negara di swiss. Bagian kanton memiliki
tanggungjawab dalam hal kenegaraan seperti kepolisian, rumah sakit, dan
universitas. Karna itu, kanton memiliki konstitusi, pemerintahan,
pengadilan, dan majelisnya sendiri. Pemerintahan kanton terdiri dari 5-7
orang dilihat dari kantonya.
3. Sistem Comuness
Comuness, bagian dari pemerintahan terkecil, memiliki tanggung jawab
untuk publik seperti sekolah negeri, pemasukan air, dan pengurusan
sampah.
Sistem Politik
A. Pembagian Kekuasaan Di Swiss
Ada 3 macam kekuasaan di swiss yaitu :
1. Eksekutif
Kekuasaan eksekutif berada di tangan presiden sebagai pemegang
kekuasaan pemerintahan negara. Presiden dibantu oleh wakil presiden dan
menteri-menteri untuk melaksanakan tugas sehari-hari. Kekuasaan eksekutif di
swiss berada ditangan bundesrat (dewan federal) yang terdiri dari 7 orang.
Kelompok ini dinominasikan untuk 4 tahun jabatan oleh federal assembly dan
melakukan latihan untuk kepemimpinan. Dengan cara bergilir, ketujuh orang
tersebut akan mendapatkan jabatan baik sebagai presiden atau wakil presiden
dengan masa jabatan setahun. Angota-anggota dari bundesrat ini dipilih oleh
bundes fersammlung untuk jangka waktu 3 tahun dan bisa dipilih kembali.
Seluruh partai politik utama diwakili dibunderat. Bundesrat bertugas untuk
27
mengesahkan undang-undang yang ada, merumuskan perundang-undangan yang
baru, melaksanakan hubungan luar negeri, dan mengesahkan mobilisasi tentara.
2. Legislatif
Kekuasaan legislatif berfungsi untuk menentukan kebijakkan dan
membuat undang-undang. Terdapat dewan nasional dan dewan negara yang
memiliki peranan masing-masing. Parlemen di Swiss disebut sebagai parlementer.
Parlementer di Swiss disebut sebagai federal assembly yang dibagi menjadi 2
bagian, yaitu standerat (dewan negara) yang mempunyai 2 perwakilan (senat) dari
setiap kanton dan nationalrat (dewan nasional) yang terdiri dari 200 anggota yang
dipilih berdasarkan sistem proposional representation daftar bebas. Semua
anggota pada federal assembly memiliki jabatan 4 tahun.
Badan legislalif memilih seorang presiden dan wakil presiden dari
anggota-anggota dewan untuk masa satu tahun saja. Presiden mengontrol rapat-
rapat bunderat, tetapi juga memiliki posisi yang sangat simbolis. Setiap tujuh
anggota dewan mengepalai satu kementrian federal. Kementrian tersebut adalah
kementrian ekonomi, kementrian keuangan, kementrian luar negeri, kementrian
pertahanan, kementrian transportasi dan energi, kementerian dalam negeri,
kementerian keadilan dan keamanan.
3. Yudikatif
Lembaga yudikatif terdiri atas konstitusi federal. Lembaga ini merupakan
tribunal, yang bertempat di lausanne, adalah majelis agung. Lembaga ini memiliki
yurisdiksi final dalam mengatasi persoalan antara pemerintahan federal dan
kanton, perusahaan dan individu dan atau antar kanton. Mahkamah ini terdiri dari
30 orang hakim yang ditunjuk selama 6 tahun oleh majelis federal. Tidak ada
pengadilan yang lebih rendah. Setiap kanton memiliki sistem otonomi sendiri,
termasuk pengadilan kriminal dan sipil dan naik banding. Pengadilan kanton
bertanggung jawab penginterpretasikan undang-undang federal jika terkait dengan
masalah lokal. Masalah hukum kanton terdiri atas 2/3 level pengadilan, tergantung
pada luas kanton.
Terdapat dua sistem politik yang diterapkan oleh Negara Swiss, yaitu:
1. Demokrasi Langsung
2. Sistem Republik Direktorial
28
Sejak 1848, konstitusifederal swiss sudah mengadaptasi bentuk politik
demokrasi langsung. Penggunaan demokrasi pada sistem federal, dikenal sebagai
civic rights (Volksrechte, droits civiques), memungkinkan warganya untuk
menentukan keputusan-keputusan parlemen. Dengan sistem tersebut, penduduk
bisa aktif berpartisipasi dalam pembuatan hukum yang ada karena hukum yang
berlaku ditentukan berdasarkan keputusan mayoritas penduduk. Swiss juga
mengadopsi sistem republik direktorial yang merupakan sebuah sistem dimana
suatu negara dipimpin oleh suatu kelompok yang terdiri dari beberapa orang
secara bersama-sama menjalankan kekuasaan sebagai kepala negara.
Sistem Kepartaian
Di dalam pemerintahan Swiss, pembagian kursi di dewan negara dibentuk
oleh empat partai besar dengan susunan : dua partai sosial demokrat (SPS / PSS).
Dua partai liberal demokrat (FDP / PRO). Dua partai rakyat Swiss (SVP / UDC).
Dan satu partai demokrat Kristen (CVP / PDC). Selain empat partai besar
tersebut, ada dua belas partai dan partai kecil lainnya yang tidak termasuk dalam
koalisi pemerintahan. Terdapat banyak partai di Swiss karena Swiss adalah salah
satu negara yang menggunakan sistem multipartai.
29
BAB IV
ANALISIS
Analisis perbandingan sistem administrasi Negara Indonesia dengan
Negara Swiss ini menggunakan pendekatan menurut Ukasah Martadisastra, yaitu
melalui pendekatan sistematis, pendekatan yuridis, dan pendekatan ekologis.
1. Pendekatan sistematis ini mendasarkan administrasi sebagai sistem untuk
diperbandingkan.
Bentuk Negara
Indonesia sebagai salah satu Negara yang berada di kawasan asia tenggara
ini bentuk pemerintahannya adalah kesatuan desentralisasi dimana
pemerintah pusat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi didalam Negara
memberikan sebagian kekuasaannya kepada daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tanggannya sendiri. Dalam sistem pemerintahan ini
daerah membuat sendiri peraturan daerahnya asalkan tidak bertentangan
dengan peraturan pusat. Pemerintah pusat dalam hal ini sudah tidak
memegang keseluruhan urusan pemerintah melainkan hanya urusan pokok
saja seperti pemerintahan umum, politik, keuangan dan hubungan luar
negeri.
Swiss bentuk negaranya menganut konfederasi dimana negara dalam hal
merupakan bentukan dari beberapa negara berdaulat yang bertujuan untuk
merumuskan sebuah pemerintahan bersama, dan merupakan gabungan dari
Negara-negara berdaulat yang keputusan Negara yang menganut bentuk
Negara ini tidak mengikat seluruh warga negarannya.
Dilihat dari hal tersebut sudah jelas mengenai perbedaan yang terdapat
di negara Indonesia dengan Negara Swiss. Di Indonesia menganut
bentuk kesatuan desentralisasi yang mana pemerintah pusat
memberikan wewenangnya kepada daerah untuk mengelola sumber
daya alam atau potensi daerahnya sendiri, sedangkan untuk negara
Swiss menganut Konfederasi karena negara Swiss merupakan bentukan
dari beberapa negara yang berdaulat, dalam hal ini adalah kanton yang
memiliki konstitusi pemerintahan, pengadilan dan majelisnya sendiri.
30
Pemerintahan kanton terdiri dari lima sampai tujuh orang tergantung
kantonnya.
Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan Indonesia adalah sistem presidensial, yang mana
sistem pemerintahan antara eksekutif dan legislatif dalam sebuah Negara
dipilih melalui pemilihan umum yang terpisah. Hal ini dapat dilihat dari
proses pemilihan umum yang dilakukan di Indonesia dimana pertama adalah
pemilihan umum untuk memilih anggota legislatif dan selanjutnya memilih
anggota eksekutif. Tetapi Indonesia tidak menerapkan atau mengadopsi
sistem pemerintahan presidensial secara murni. Meskipun kesepakatan dasar
dalam Konstitusi Indonesia yang terakhir berupa UUD 1945 amandemen
keempat salah satunya adalah mempertegas sistem pemerintahan
presidensiil namun pada kenyataannya konstitusi UUD 1945 amandemen
keempat justru memperkuat kedudukan DPR (bagian dari parlemen)
sebagai lembaga legislatif dan membatasi kewenangan presiden. Sehingga
sistem pemerintahan di Indonesia dapat dikatakan sebagai sistem campuran
( quasi presidential ) karena juga mengambil unsur-unsur sistem parlementer
dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan
yang ada dalam sistem presidensial Perubahan baru tersebut, antara lain
adanya pemilihan secara langsung, sistem bikameral, mekanisme check and
balance, dan pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada parlemen untuk
melakukan pengawasan dan fungsi anggaran.
Kelebihan Sistem Pemerintahan Indonesia
Adanya pernyataan bahwa Indonesia adalah negara berdasar atas hukum
dan sistem konstitusional. Hal ini telah memberikan kepastian hukum dan
supremasi hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.
Jabatan Presiden (eksekutif) tidak dapat dijatuhkan oleh Dewan
Perwakilan Rakyat, dan sebaliknya Presiden juga tidak dapat
membubarkan DPR. Presiden dengan DPR bekerja sama dalam pembuatan
Undang-Undang.
Masa jabatan badan eksekutif (presiden) mempunyai jangka waktu tertentu. Masa jabatan Presiden Indonesia adalah 5 tahun.
31
Jalannya Pemerintahan cenderung lebih stabil karena program-program
relatif lancar dan tidak terjadi krisis kabinet. Hal ini dimungkinkan karena
kabinet (menteri-menteri) yang diangkat dan diberhentikan Presiden,
hanya bertanggung jawab kepada Presiden. Menteri-menteri adalah
pembantu Presiden.
Penyusun Program Kerja Kabinet akan lebih mudah karena dapat disesuaikan dengan jangka waktu semasa mereka menjabat.
Kekurangan Sistem Pemerintahan Indonesia
Produk hukum belum banyak memihak kepentingan rakyat demikian
juga aparat penegak hukum (Polisi, Jaksa dan Hakim) masih ada
oknum yang belum bekerja secara profesional sehingga dapat diajak
berkolusi.
Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh, sehingga
ada kecenderungan eksekutif lebih dominan bahkan dapat mengarah ke
otoriter. Contoh : Pada masa orde lama, Presiden dapat membubarkan
DPR dan lembaga-lembaga negara lain tidak berfungsi bahkan seakan
menjadi pembantu presiden. Demikian juga pada masa orde baru,
meskipun ada lembaga-lembaga negara lain namun kurang berfungsi
sebagaimana mestinya.
Jika para menteri tidak terdiri dari orang-orang yang jujur, bersih dan
profesional, program-program pemerintah tidak berjalan efektif dan
populis (berpihak kepada rakyat). Hal ini akan berakibat munculnya
arogansi kekuasaan, salah urus dan tumbuh suburnya korupsi, kolusi
dan nepotisme (KKN). Secara umum hal ini terjadi pada masa
pemerintahan orde baru, meskipun harus diakui adanya keberhasilan di
bidang pembangunan fisik.
Pembuatan kebijakan publik seringkali adalah hasil tawar-menawar
atau negoisasi antara eksekutif dan legislatif sehingga keputusannya
seringkali terlihat tidak tegas, hanya mencari solusi diantara kekerasan
kepala legislatif dan eksekutif. Selain itu pembuatan kebijakan
memakan waktu yang lama karena prosesnya bertele-tele.
32
Sedangkan sistem pemerintahan Swiss adalah Referendum ( parlementer
dan presidensial ), swiss menganut dua sistem pemerintahan ini dimana
dinegara swiss antara eksekutif dan legislatif ini dipilih melalui pemilihan
umum yang terpisah, dan tetapi keistimewaan sistem pemerintahan yang
dimiliki swiss didasarkan kepada pemelihan legislatif yang nantinya
digunakan untuk pemilihan eksekutif, di negara swiss presiden tidak hanya
satu orang melainkan dewan eksekutif ( dewan federal ) yang terdiri dari 7
orang. Mereka yang nantinya akan menjabat sebagai presiden secara
bergantian dengan masa jabatan satu tahun. Sehingga ketujuh dewan
eksekutif inilah yang mengurus semua kepentingan publik. Dewan eksekutif
ini merupakan perwakilan partai yang memenangkan pemilihan umum di
Swiss. Sistem pemerintahan ini berlaku di swiss sejak tahun 1848 dan tidak
berubah hingga sekarang sehingga memberikan Swiss kestabilan pemerintah
eksekutif jangka panjang dan menjadikannya Negara terstabil di dunia. Hal
ini jelas berbeda dengan sistem pemerintahan yang diterapkan di Indonesia.
Adanya sistem referendum terhadap semua kebijakan yang menyangkut
dengan kepentingan publik. Di Swiss sebelum kebijakan di putuskan, maka
langkah pertama yang dilakukan pemerintah swiss adalah di buka ke
publik/masyarakat apakah masyarakat setuju dengan adanya regulasi
tersebut ataukah tidak. Sehingga dalam sistem pemerintahan ini masyarakat
dilibatkan langsung didalam pengambilan keputusan terkait regulasi yang
berhubungan dengan kepentingan publik, juga terdapat transparansi proses
yang terjadi di parlemen dimana semua sidang bisa diliput oleh media dan
diberitakan secara terbuka. Sehingga tidak mengherankan apabila swiss
termasuk Negara dengan indeks korupsi paling rendah, dan termasuk
Negara yang stabil dan makmur.
Kelebihanya
1. Setiap masalah negara, rakyat langsung menanggulanginya.
2. Rakyat dilibatkan penuh dalam pembuatan undang-undang.
3. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan
publik jelas.
33
4. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet
sehingga kabinet berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
Kelemahannya
1. Tidak setiap masalah mampu diselesaikan oleh rakyat, karena
untuk mengatasinya diperlukan pengetahuan yang cukup yang
harus dimiliki oleh rakyat itu sendiri
2. Tidak semua rakyat memiliki pengetahuan yang cukup terhadap
undang-undang yang baik dan pembuatan undang-undang menjadi
lebih lambat.
3. Sistem federal ini terdapat berbagai masalah baik masalah
internasional, kehakiman, pertahanan, maupun keuangan negara
yang dipegang oleh pemerintahan pusat.
4. Kabinet yang berasal dari partai pemenang pemilu dapat
menguasai parlemen.
Dari sistem pemerintahan yang dianut oleh negara Indonesia dan
negara Swiss berbeda dimana negara Indonesia menganut sistem
pemerintahan quasii presidensial dimana terdapat sistem
pemerintahan presidential dan pengadopsian sistem parlementer
untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari sistem presidensial ini,
sedangkan untuk negara Swiss menganut sistem Referendum yang
sama yaitu sistem presidensial dan parlementer akan tetapi terdapat
perbedaan dimana sistem referendum ini masyarakat dapat turut aktif
dalam menentukan regulasi – regulasi dari parlemen dan
memutuskan apakah regulasi tersebut diterima ataukah tidak.
Bentuk Pemerintahan
Bentuk pemerintahan Negara Indonesia dengan Negara Swiss adalah
Republik, dimana Negara di kepalai oleh presiden sebagai kepala Negara untuk
periode jabatan tertentu. Didalam bentuk pemerintahan republik, kepala
pemerintahan dan kepala Negara ada di tangan presiden. Namun meskipun Negara
Indonesia dengan Negara swiss memiliki bentuk pemerintahan yang sama yaitu
republik masih terdapat perbedaan yaitu Negara Indonesia berbentuk Republik
konstitusional sedangkan Negara Swiss adalah Republik Federal.
34
Bentuk pemerintahan yang dianut di Indonesia adalah republik
konstitutional dimana bentuk pemerintahan yang dikepalai seorang
presiden yang kekuasaan dan wewenangnya dibatasi oleh konstitusi dan
lembaga legislatif berfungsi. Di Negara Indonesia berdasarkan pada pasal
7 UUD 1945 setelah diamandemen menyatakan bahwa untuk jabatan
presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun dan
sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk
satu kali masa jabatan. Dan didalam menjalankan pemerintahannya
presiden menunjuk dan membentuk kabinet yang akan membantu dan
mendukung presiden dalam menjalankan pemerintahannya dalam jumlah
yang besar.
Hal ini berbeda dengan Negara Swiss yang menganut bentuk pemerintahan
Republik Federal dimana dalam hal ini pemimpinnya dipilih melalui
pemilihan umum dan negaranya terdiri dari Negara-negara bagian. Di
Negara Swiss masa jabatan presiden dan wakil presiden adalah satu tahun
hal ini berdasarkan pada konstitusi swiss tahun 1999 pasal 176 ayat 2.
Jabatan presiden di swiss ini dilaksanakan secara bergilir atau bergantian
diantara dewan federal berjumlah tujuh orang yang dipilih oleh majelis
federal dengan masa jabatan dewan federal selama 4 tahun. Pemilihan
tersebut didasarkan kepada pertimbangan komposisi partai yang terdapat
diparlemen yang dipilih oleh dewan perwakilan rakyat swiss.
Kondisi Perekonomian Negara
Negara Indonesia bisa dikatakan masih menjadi Negara berkembang, hal
ini dapat terlihat pada pendapatan perkapita Indonesia yang rendah yaitu
$4.700 dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi, masih tingginya angka
pengangguran, serta rendahnya kualitas pelayanan.
Sedangkan untuk Negara Swiss termasuk salah satu Negara maju, hal ini
didasarkan pada pendapatan perkapita $45.265 dengan pertumbuhan
penduduknya yang kecil sekitar 7 juta jiwa, swiss juga merupakan negara
yang menduduki peringkat ketujuh sebagai salah satu negara terkaya di
dunia dengan kontribusi tertinggi dari perdagangan ekspornya. Kebebasan
berbisnis di Swiss mencapai skor 81, yang menjadikannya sebagai negara
35
ke 5 terbebas berdasarkan indeks tahun 2013. Keseimbangan akan
pengeluaran pemerintah yang diikuti dengan peningkatan moneter dan
tidak adanya korupsi, menjadikan Swiss menduduki peringkat pertama
dari 43 negara di Kawasan Eropa dari segi kebebasan berekonomi.
Falsafah Negara
Falsafah Negara Indonesia adalah pancasila yang merupakan hasil
pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap,
dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-
nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik dan
paling sesuai bagi bangsa Indonesia. Pancasila ini juga menjadi pegangan
bersama saat-saat terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi
bangsa kita, merupakan bukti sejarah sebagai dasar kerohanian negara, dan
dikehendaki oleh bangsa Indonesia karena sebenarnya ia telah tertanam
dalam kalbunya rakyat. Oleh karena itu, ia juga merupakan dasasr yang
mampu mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
Sedangkan Negara Swiss falsafah negaranya adalah Liberalisme dimana
terdapat kebebasan warga Negara, kebebasan ekonomi, kebebasan politik,
kebebasan international dll. Hal ini tercermin dari sistem pemerintahan
Negara swiss yang menganut sistem referendum, disini masyarakat atau
rakyat dapat terlibat langsung dalam regulasi yang berkaitan dengan
kepentingan publik yaitu dapat menolak atau menyetujui dengan sistem
polling yang dilakukan oleh Negara dengan sistem IT yang nantinya dapat
memutuskan apakah regulasi tersebut dapat dijalankan atau tidak didalam
sistem pemerintahan di Negara Swiss.
2. Pendekatan Ekologis
Geografis
Negara Indonesia berada di benua Asia Tenggara, terbentang antara 6°
LU - 11° LS, dan 97° sampai 141° bujur timur serta terletak antara dua
benua yaitu benua Asia dan Australia/Oceania. Dengan bentuk negara
kepulauan yang terdiri dari banyak pulau-pulau, dan diantara pulau
tersebut terdapat 5 pulau besar, dan terdiri dari 34 Provinsi.Ibukota negara
Indonesia adalah Jakarta. Iklim yang terdapat di Indonesia adalah dua
36
musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Penduduk di Indonesia
pada sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2000 indonesia
memiliki populasi sekitar 206 juta dan diperkirakan pada tahun 2006
berpenduduk 222 juta.
Sedangkan untuk negara Switzerland berada di benua eropa tengah, yang
terletak diantara pegunungan alpen dan terbentang antara 46º 57 detik
Lintang Utara sampai 7º 27 detik Bujur Timur. Negara Switzerland ini
juga tidak memiliki wilayah laut. Iklim yang terdapat di negara Swiss
adalah iklim maritim dan iklim tundra. Negara Swiss merupakan negara
yang memiliki kanton terdiri dari 26 kanton. Untuk penduduk yang
terdapat dinegara swiss adalah sekitar 7,8 juta jiwa.
Dilihat dari hal tersebut terdapat perbedaan kondisi geografis negara
Indonesia dengan negara Swiss, dimana di negara Indonesia adalah
negara dengan bentuk kepulauan yang luas, sedangkan negara Swiss
adalah negara yang kecil yang terletak diantara pegunungan alpen dan
tidak memiliki wilayah kelautan. Untuk iklim juga terdapat perbedaan
dimana Indonesia beriklim tropis sedangkan Swiss beriklim tundra dan
Maritim. Dan dilihat dari penduduk juga memiliki perbedaan, Indonesia
dengan jumlah populasi yang besar dari pada Swiss, hal ini juga
dipengaruhi terhadap luas wilayah suatu negara. Luas Indonesia
1.904.569 km2 sedangkan negara Swiss hanya 41.285km2. Hal ini juga
nantinya dapat berpengaruh terhadap sistem administrasi negara yang
diterapkan dimasing-masing negara.
Sosial Budaya
Kondisi geografis negara Indonesia ini turut berpengaruh pada kondisi
sosial budaya di Indonesia. Dengan kondisi geografis yang berbentuk
kepulauan, memungkinkan untuk terjadinya ragam kebudayaan. Indonesia
memiliki ragam suku yang banyak yang tersebar di wilayah Indonesia.
Bahasa daerah, ras, maupun agama yang beragam.
Kondisi geografis Swiss telah membawa akulturasi kebudayaan yang
intens antara Swiss dengan negara-negara tetangganya. Kultur Jerman,
Italia, dan Prancis, berpengaruh besar terhadap budaya Swiss. Pada
37
kenyataannya, masyarakat Swiss merupakan campuran dari orang Jerman
asli, Prancis, dan Italia. Itulah mengapa, bahasa yang dominan di negeri
Swiss adalah bahasa dari tiga bangsa tersebut.
Dilihat dari kondisi tersebut telah jelas mengenai perbedaan mengenai
kondisi sosial budaya yang didasarkan kepada kondisi geografis masing-
masing wilayah di negara tersebut. Hal inilah yang nantinya akan
berpengaruh terhadap sistem administrasi negara tersebut.
Kondisi Ekonomi Negara
Sistem ekonomi Indonesia awalnya didukung dengan diluncurkannya
Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) yang menjadi mata uang pertama
Republik Indonesia, yang selanjutnya berganti menjadi Rupiah. Pada masa
pemerintahan orde lama dahulu Indonesia tidak seutuhnya mengadapatasi
sistem ekonomi kapitalis tetapi memadukannya dengan nasionalisme
ekonomi. Dan pada masa setelah reformasi Indonesia menganut sistem
ekonomi pancasila yang didasarkan pada kepribadian bangsa Indonesia
sejak jaman nenek moyang dan pancasila juga merupakan falsafah negara.
Untuk kondisi ekonomi Indonesia sekarang masih menghadapi masalah
besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan oleh
korupsi yang merajalela didalam pemerintahan. Banyaknya praktek
korupsi ini membawa Indonesia menduduki peringkat ke-143 dari 180
negara dalam indeks persepsi korupsi pada tahun 2007
Sistem ekonomi yang dianut oleh negara Swiss adalah sistem ekonomi
liberalis dimana terdapat kebebasan kepada setiap individu untuk
melakukan praktik ekonomi. Kondisi ekonomi negara Swiss termasuk
sangat stabil, makmur yang didasarkan pada pendekatan per kapita dan
berteknologi tinggi. Pendapatan per kapita negara Swiss ini juga
merupakan yang tertinggi daripada kebanyakan eropa barat lainnya dan
jepang.
Kondisi ekonomi kedua negara tersebut sangat jauh berbeda,
Indonesia bisa dikatakan masih menjadi negara berkembang,
sedangkan negara Swiss telah menjadi negara maju yang didasarkan
pada pendapatan per kapita negara tersebut. Kondisi perekonomian
38
negara swiss juga yang paling stabil diantara negara lain, hal ini
berbeda dengan Indonesia yang kondisinya belum stabil. Padahal
sebuah kestabilan ekonomi merupakan suatu hal yang penting bagi
negara.
3. Pendekatan Yuridis
Negara Indonesia dan negara Swiss sama-sama menganut sistem
multipartai. Akan tetapi pada kekuasaan dalam pemerintahan terdapat perbedaan
di negara swiss kekuasaan eksekutif berada di tangan bundesrat ( dewan federal )
yang terdiri dari 7 orang yang nantinya akan bergantian menjabat sebagai presiden
selama satu tahun. Masa jabatan dewan federal ini adalah 4 tahun dan nantinya
dapat dipilih kembali, dewan inilah yang nantinya bertugas mengesahkan undang-
undang yang ada, merumuskan perundangan yang baru serta melaksanakan
hubungan luar negeri. Sedangkan di Indonesia kekuasaan eksekutif berada
ditangan presiden, wakil presiden, serta menteri-menterinya. Di Indonesia
eksekutif dalam membuat perundang-undangan yang baru harus bersama dewan
perwakilan rakyat sebagai lembaga legislatif yang berperan sebagai wakil rakyat
dipemerintahan.
Untuk kekuasaan legislatif yang memiliki fungsi untuk menentukan
kebijakan dan membuat undang-undang. Di negara Swiss terdapat dua dewan
yaitu dewan nasional yang terdiri dari 200 anggota yang dipilih berdasarkan
sistem proposional representation daftar bebas dan dewan negara yang memiliki 2
perwakilan ( senat ) dari setiap kanton. Semua anggota assembly memiliki jabatan
4 tahun. Disini tugas badan legislatif negara swiss adalah memilih presiden dan
wakil presiden dari anggota-anggota dewan untuk masa satu tahun jabatan saja.
Sedangkan di Indonesia badan legislatif yaitu dewan perwakilan rakyat tidak
dapat memilih presiden dan wakil presiden karena pemilihan tersebut telah
didasarkan pada pemilihan umum dengan demokrasi langsung. Dan masa jabatan
untuk presiden dan wakil presiden serta lembaga legislatif di Indonesia adalah 5
tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan. Di negara swiss dari
ketujuh anggota dewan tersebut masing-masing mengepalai satu kementerian
federal.
39
Sedangkan untuk lembaga yudikatif di negara Swiss terdiri atas konstitusi
federal dimana setiap kanton memiliki sistem otonomi sendiri dan tidak ada
pengadilan yang lebih rendah. Pengadilan kanton ini yang nantinya akan
bertanggung jawab terhadap penginterpretasikan undang-undang federal jika
nantinya terkait dengan masalah local. Di Indonesia sendiri lembaga yudikatif
adalah mahkamah agung, mahkamah konstitusi, komisi yudisial, yang mempunyai
fungsi sebagai lembaga kehakiman.
Di negara Swiss menganut sistem politik diantarannya demokrasi langsung
dan sistem republic directorial, sedangkan di Indonesia menganut demokrasi
langsung yang mana tercermin dalam proses pemilihan umum baik legislatif
maupun eksekutif. Sistem politik di negara swiss ini memungkinkan setiap warga
negara untuk menentukan keputusan-keputusan parlmen sehingga penduduk bisa
aktif berpartisipasi dalam pembuatan hukum yang ada karena hukum yang berlaku
ditentukan berdasarkan keputusan mayoritas penduduk. Swiss juga mengadopsi
sistem republik direktorial yang merupakan sebuah sistem dimana suatu negara
dipimpin oleh suatu kelompok yang terdiri dari beberapa orang secara bersama-
sama menjalankan kekuasaan sebagai kepala negara.
Keistimewaan negara swiss adalah dengan adanya referendum yang
memiliki fungsi bagi warganya untuk ikut menentukan regulasi yang berkaitan
dengan kepentingan publik di negara tersebut. Dimana dilakukan dengan
memberikan pendapat terkait regulasi tersebut apakah setuju ataukah tidak dengan
menggunakan polling dengan sistem IT yang biasanya dilaksanakan pada hari
sabtu hingga hari minggu. Hal inilah salah satu penyebab negara Swiss menjadi
negara yang stabil, terbukti dengan adanya bank dunia, dan organisasi PBB yang
berada disana.
40
Perbandingan Sistem Administrasi Indonesia dan Swiss
Aspek Perbandingan Indonesia Swiss
Letak Geografis 6° 10.5′ LU - 106° 49.7′
BT
46° 57′ LU - 7° 27′ BT
Kondisi Geografis Indonesia terletak di
antara benua Asia dan
Australia serta antara
Samudra Pasifik dan
Samudra Hindia dan
merupakan negara
kepulauan terbesar di
dunia yang terdiri dari
13.466 pulau.
Swiss terletak di daratan
geografis dibagi antara
Pegunungan Alpen,
Dataran Tinggi Tengah
dan Jura. Jadi kontur
pegunungan
mendominasi geografi di
negara Swiss
Kondisi Sosial Budaya Indonesia memiliki
sekitar 300 kelompok
etnis, tiap etnis memiliki
warisan budaya,
dipengaruhi oleh
kebudayaan India, Arab,
Tiongkok, Eropa, dan
termasuk kebudayaan
sendiri yaitu Melayu.
Kondisi geografis Swiss
telah membawa
akulturasi kebudayaan
yang intens antara Swiss
dengan negara-negara
tetangganya yaitu
Jerman, Italia, dan
Prancis, dan berpengaruh
besar terhadap budaya
Swiss.
Sistem Ekonomi Sistem Ekonomi
Pancasila
Liberalis
Falsafah Negara Pancasila Liberalis
Bentuk Negara Kesatuan Desentralisasi Konfederasi (schwei
zerisch)
Sistem Pemerintahan Quasi Presidensil Referendum (parlemen
dan presidensil)
Bentuk Pemerintahan Republik Konstitusional Republik Federal
Sistem Politik 1. Demokrasi Langsung 1. Demokrasi Langsung
41
2. Pembagian kekuasaan
dibagi menjadi 3 yaitu :
- Eksekutif
Presiden dan Wakil
Presiden
- Legislatif
MPR, DPR, DPD
- Yudikatif
MA, MK, KY
2. Sistem Republik
Direktorial
3. Pembagian kekuasaan
dibagi menjadi 3 yaitu :
- Eksekutif
Presiden, Bundesrat
(Dewan Federal
- Legislatif
Dewan Nasional
(National rat) dan
(Dewan Negara
Standerat)
- Yudikatif
Konstitusi Federal
Sistem kepartaian Multipartai Multipartai
42
BAB V
KESIMPULAN
Dari pembahasan aspek-aspek perbandingan diatas, jelas telah disebutkan
bahwa negara Indonesia dan Swiss memiliki beberapa perbedaan. Misalnya dari
segi sistem pemerintahan, bentuk pemerintahan, sistem politik, sistem ekonomi,
kondisi sosial budaya dan masih banyak lagi. Perbandingan-perbandingan yang
ada dalam negara Indonesia dan negara Swiss dapat dijadikan acuan untuk
mempelajari karakteristik sistem administrasi antara Indonesia dan Swiss. Selain
itu, untuk mejelaskan faktor-faktor budaya, politik, dan sosial dalam administrasi
antara negara Indonesia dan Swiss.
43
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sistempemerintahanindonesia.com/sistem-politik-indonesia.html
http://yenniseptyaningsih.blogspot.com/2013/12/perbandingan-sistem-
pemerintahan.html
http://lawandbeauty.blogspot.com/2013/06/perbandingan-konstitusi-
negara.html
http://sistempemerintahanindonesia-kaskus.blogspot.com/2013/06/kelebihan-
dan-kelemahan-sistem.html
https://prezi.com/hsebex3zzf1q/sistem-pemerintahan-swiss/
http://coretan-berkelas.blogspot.com/2014/10/jenis-jenis-sistem-
pemerintahan_92.html
http://silumanpisces.blogspot.com/2013/07/negara-maju-dan-negara-
berkembang-di.html
http://luar-negeri.kompasiana.com/2014/09/10/uniknya-sistem-pemerintahan-
di-swiss-eksekutif-paling-stabil-di-duni-686866.html
www.anneahira.com/eropa-tengah.html
www.suneducationgroup.com/country/swiss?lang=en
www.cumanozan.blogspot.com/2010/05/sistem-pemerintahan.html?m=1
44
45