ringkasan skripsi analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

29
RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara Disusun oleh : BELANI YUDITA SARI NIM. 311326582 PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA YOGYAKARTA 2015

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

RINGKASAN SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara

Disusun oleh :

BELANI YUDITA SARI

NIM. 311326582

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Page 3: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

iii

ABSTRAK

Audit delay merupakan permasalahan penting karena dapat mempengaruhi

ketepatan waktu penyampaian informasi akuntansi yang digunakan oleh para

pengguna internal dan eksternal untuk pengambilan keputusan. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode

tahun 2011 sampai 2013. Faktor-faktornya adalah ukuran perusahaan,

profitabilitas, solvabilitas, kompleksitas operasi perusahaan, komite audit dan

reputasi KAP. Sampel pada penelitian ini dipilih berdasarkan metode purposive

sampling. Sampel diperoleh dari sembilan puluh enam perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan pengamatan selama tiga tahun,

sehingga sampel yang terpilih sebanyak 288 sampel. Metode analisis yang

digunakan adalah analisis deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata audit delay yang terjadi adalah

sebesar 78,41 hari dengan standar deviasi 15,822. Audit delay secara signifikan

dipengaruhi oleh profitabilitas, solvabilitas, kompleksitas operasi perusahaan dan

reputasi KAP. Di sisi lain, ukuran perusahaan dan komite audit tidak berpengaruh

terhadap audit delay. Nilai adjusted R2 sebesar 9.3%, yang berarti bahwa ukuran

perusahaan, profitabilitas, leverage, dan ukuran KAP hanya mampu menjelaskan

variabel audit delay sebesar 9.3%.

Kata kunci: audit delay, ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas,

kompleksitas operasi perusahaan, komite audit dan reputasi KAP.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 4: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

iv

ABSTRACT

Audit delay is important issue because it can affect the timeliness of accounting

information releases that used by internal and external user for their decision

making. The purpose of this research is to find out the factors which influence

audit delay on manufacture companies that listed in Indonesia Stock Exchange for

period 2011 till 2013. Those factors are company size, profitability, solvability,

operational complexity, audit committee and public accountant reputation. The

sample of this research was selected by purposive sampling method. The sample

was taken from ninety six listed manufacture companies in Indonesia Stock

Exchange with three years observation, so the chosen sample are 288. Analysis

methods which were used are descriptive analysis, the assumptions of classical

test, and hypothesis test. The result of this research shows that the average of

audit delay that occurs is equal to 78,41 days with a standard deviation of 15,822.

Audit delay is significantly influenced by profitability, solvability, operational

complexity and public accountant reputation. On the other hand, company size

and audit committee have no influence to audit delay. The result of adjusted R2 is

9,3%, which means that company size, profitability, solvability, operational

complexity, audit committee and public accountant reputation just explains 9,3%

of audit delay variable.

Keywords: audit delay, company size, profitability, solvability, operational

complexity, audit committee and public accountant reputation

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 5: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan berfungsi sebagai media untuk memberikan informasi kepada

para pengguna laporan keuangan yang berkepentingan dalam pengambilan

keputusan. Sebagaimana yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan

(2012), tentang Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan,

bahwa laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitas yang

membuat informasi laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah besar

penggunanya yaitu dapat dipahami, relevan, dapat diandalkan dan dapat

dibandingkan.

Para pengguna laporan keuangan kadang-kadang meragukan kewajaran

informasi yang tertuang dalam laporan keuangan yang disusun manajemen karena

berbagai alasan, antara lain informasi dibuat oleh pihak lain, bias dan motivasi

pembuat informasi, volume data, dan kerumitan transakasi (Jusup, 2014:48).

Terdapat pertentangan kepentingan (conflict of interest) antara pengguna laporan

keuangan dan manajemen perusahaan. Pengguna laporan keuangan khawatir

laporan keuangan dengan data yang menyertainya telah disusun sedemikian rupa

oleh manajemen sehingga menjadi bias demi kepentingan manajemen.

Cara yang umum ditempuh untuk mendapatkan informasi yang dapat

diandalkan adalah dengan mengharuskan dilakukan audit secara independen.

Salah satu bentuk profesionalitas auditor adalah ketepatan waktu penyampaian

laporan auditnya. Ketertundaan laporan keuangan dapat berdampak negatif pada

reaksi pasar. Ketepatan waktu perusahaan dalam mempublikasikan laporan

keuangan kepada masyarakat umum dan kepada Bapepam dan LK tergantung dari

ketepatan waktu auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya.

Perusahaan publik yang efeknya tercatat di bursa efek wajib untuk

menyampaikan laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan akuntan

dalam rangka audit atas laporan keuangan kepada Bapepam dan LK serta

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 6: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

2

diumumkan kepada masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah

tanggal laporan keuangan tahunan.

Nilai ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan faktor penting bagi

kemanfaatan laporan keuangan tersebut (Rachmawati, 2008). Namun pada

faktanya Bursa Efek Indonesia masih menunjukkan masih ada perusahaan yang

belum menyampaikan laporan keuangannya pada batas waktu yang telah

ditentukan. Konsekuensi dari keterlambatan penyampaian ini bukan hanya sanksi

administrasi dan denda bagi perusahaan saja melainkan juga kerugian yang akan

didapat investor dan pengguna laporan keuangan lainnya karena mereka bisa saja

salah dalam pengambilan keputusan atau bahkan tidak bisa mengambil keputusan

di pasar saham. Hal ini membuktikan perlunya penelitian mengenai penyebab

keterlambatan pelaporan laporan keuangan auditan.

Penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap audit delay, karena faktor-faktor tersebut merupakan hal yang turut

mempengaruhi ketepatan pelaporan keuangan. Berdasarkan uraian di atas, maka

penelitian ini diberi judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit

delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini bermaksud untuk menguji apakah ukuran perusahaan, profitabilitas,

leverage, kompleksitas operasi perusahaan, jumlah komite audit dan reputasi

dapat mempengaruhi audit delay.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan,

profitabilitas, leverage, kompleksitas operasi perusahaan, jumlah komite audit dan

reputasi terhadap audit delay.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 7: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1 Teori Keagenan

Teori keagenan adalah teori yang menjelaskan hubungan antara agen (pihak

manajemen suatu perusahaan) dengan principal (pemilik). Hubungan keagenan

merupakan suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (principal) memerintah

orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama principal serta memberi

wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi principal

(Jensen and Meckling, 1976). Agen ingin memaksimalkan insentif atau

kompensasi yang dia terima sedangkan principal ingin memaksimalkan

pengembalian (returns) atas penggunaan sumber dayanya (modal).

Dalam hubungan keagenan manajer sebagai pihak yang memiliki akses

langsung terhadap informasi perusahaan, memiliki asimetris informasi terhadap

pihak eksternal perusahaan, seperti investor dan kreditor. Audit delay yang

cenderung singkat akan mengurangi terjadinya asimetri informasi, karena

penyampaian laporan keuangan bisa segera dipublikasikan sehingga informasi

mengenai perusahaan dapat segera diketahui oleh para pengguna laporan

keuangan.

2.2 Teori Sinyal

Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi

internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik..

Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat menjadi

sinyal bagi pihak di luar perusahaan, terutama bagi pihak investor adalah laporan

tahunan. Sinyal yang diberikan akan mempengaruhi pasar saham khususnya harga

saham perusahaan. Semakin panjang audit delay menyebabkan ketidakpastian

pergerakan harga saham. Investor dapat mengartikan lamanya audit delay

dikarenakan perusahaan memiliki bad news sehingga tidak segera

mempublikasikan laporan keuangannya, yang kemudian akan berakibat pada

penurunan harga saham perusahaan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 8: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

4

2.3 Teori Kepatuhan

Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan

keuangan tahunan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-

Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, dan selanjutnya diatur dalam

Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan

LK) Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-

346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau

Perusahaan Publik, Bapepam dan LK mewajibkan bagi emiten atau perusahaan

publik yang efeknya tercatat di bursa efek untuk menyampaikan laporan keuangan

tahunan yang disertai dengan laporan akuntan dalam rangka audit atas laporan

keuangan kepada Bapepam dan LK. Laporan keuangan tahunan tersebut wajib

disampaikan kepada Bapepam dan LK serta diumumkan kepada masyarakat

paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan.

Perusahaan yang terdaftar di BEI dengan kepatuhan tinggi akan berusaha

melakukan proses audit sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh peraturan.

Hal ini disebabkan adanya keinginan perusahaan untuk menghindari sanksi-sanksi

yang mungkin timbul karena keterlambatan penyampaian laporan keuangan.

2.4 Audit delay

Audit delay didefinisikan sebagai lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur

dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diselesaikannya laporan audit

independen. Audit delay juga dikenal dengan istilah audit report lag. Menurut

Dyer & Mc Hugh (1975) “Auditors’ report lag is the open interval of number of

days from the year end to the date recorded as the opinion signature date in the

auditor’ report”. Informasi yang sebenarnya bernilai tinggi dapat menjadi tidak

relevan kalau tidak tersedia pada saat dibutuhkan.

Proses audit sangat memerlukan waktu sehingga berakibat kepada audit

delay yang nantinya berpengaruh pada ketidaktepatan waktu pelaporan keuangan.

Semakin lama auditor menyelesaikan pekerjaan auditnya, maka semakin lama

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 9: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

5

pula audit delay. Jika audit delay semakin lama, maka kemungkinan

keterlambatan penyampaian laporan keuangan akan semakin besar.

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay, telah

dilakukan oleh beberapa akademisi. Penelitian Ayoib Che-Ahmad dan Shamharir

Abidin (2008) determinan audit delay di Malaysia dipengaruhi oleh ukuran

perusahaan, kompleksitas perusahaan, directors’ shareholdings, ukuran KAP,

opini audit, dan profitabilitas perusahaan. Penelitian Sistya Rachmawati (2008)

menunjukkan variabel ukuran perusahaan dan ukuran KAP mempengaruhi audit

delay. Variabel profitabilitas, solvabilitas, internal auditor tidak mempengaruhi

audit delay.

Penelitian Andi Kartika (2011) menunjukkan ukuran perusahaan

berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay. Solvabilitas berpengaruh

positif signifikan terhadap audit delay. Profitabilitas, Ukuran KAP, Laba/rugi

operasi dan Opini audit tidak berpengaruh terhadap audit delay. Penelitian

Modugu, Eragbhe & Ikatua (2012) menunjukkan faktor multinasionalitas

perusahaan, ukuran perusahaan, dan fee audit berpengaruh terhadap audit delay.

Sedangkan DER, profitabilitas, ukuran KAP, dan jenis industri tidak

mempengaruhi audit delay.

2.6 Kerangka Pemikiran

Audit delay dapat mempengaruhi ketepatwaktuan penyampaian informasi dalam

laporan keuangan. Semakin lama auditor menyelesaikan pekerjaan auditnya, maka

semakin lama pula audit delay. Jika audit delay semakin lama, maka

kemungkinan keterlambatan penyampaian laporan keuangan akan semakin besar.

Keterlambatan penyampaian laporan keuangan ini akan berdampak pada tingkat

ketidakpastian pengambilan keputusan yang berdasarkan pada informasi laporan

keuangan tersebut. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, dapat digambarkan

dengan bagan sebagai berikut:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 10: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

6

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

2.7 Pengembangan Hipotesis

2.7.1 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menunjukkan besar atau kecilnya sebuah perusahaan.

Indikatornya dilihat dari beberapa sudut pandang seperti total nilai aset, total

penjualan, jumlah tenaga kerja, anak perusahaan dan sebagainya. Menurut Dyer

dan Mc Hugh (1975) perusahaan besar memiliki dorongan untuk mengurangi

penundaan audit (audit delay) dan lebih konsisten untuk tepat waktu dalam

mempublikasikan laporan keuangannya dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu perusahaan besar memiliki

banyak sekali pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan tersebut

(investor, asosiasi perdagangan, pemerintah, dll) dan perusahaan besar memiliki

alokasi dana yang lebih besar untuk membayar biaya audit (audit fee).

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit delay.

H6 (-)

H5 (-)

H4 (+)

H3 (+)

H2 (-)

H1 (-) Ukuran Perusahaan

Profitabilitas

Leverage

Kompleksitas Operasi Perusahaan

Komite Audit

Reputasi KAP

Audit delay

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 11: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

7

2.7.2 Profitabilitas

Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam

menggunakan aset atau ekuitas dalam menghasilkan laba bagi perusahaan

tersebut. Menurut Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Rachmawati (2008), terdapat

hubungan negatif antara profitabilitas dan audit delay. Perusahaan yang memiliki

tingkat profitabilitas yang lebih tinggi membutuhkan waktu dalam pengauditan

laporan keuangan lebih cepat daripada jika memiliki tingkat profitabilitas rendah.

Hal ini dikarenakan perusahaan ingin menyampaikan kabar baik secepatnya

kepada publik. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang

rendah atau bahkan mengalami kerugian, akan mengalami audit delay yang lebih

lama karena auditor cenderung berhati-hati dalam melakukan proses pengauditan.

Manajemen perusahaan juga akan menunda penyampaian laporan keuangan

kepada pengumuman tersebut akan berdampak negatif pada pasar. Jadi semakin

tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka semakin pendek audit delay.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2: Tingkat profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay.

2.7.3 Leverage

Rasio leverage atau rasio solvabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan

untuk membayar semua hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka

panjang. Penelitian ini menggunakan debt to equity ratio (DER). Tingginya debt

to equity ratio mencerminkan tingginya risiko keuangan perusahaan. Risiko

perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan

keuangan dan dapat meningkatkan kehati-hatian dari auditor terhadap laporan

keuangan yang akan diaudit. Bila manajemen menginginkan laporan keuangannya

menjadi nampak lebih baik, maka manajemen cenderung akan melaporkan utang

dalam jumlah yang lebih kecil dari jumlah yang lebih kecil dari jumlah

sesungguhnya. Maka auditor harus melakukan prosedur untuk mendeteksi hutang

per tanggal neraca yang tidak dicatat. Selain itu, kesulitan keuangan merupakan

berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 12: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

8

Pihak manajemen cenderung menunda penyampaian laporan keuangan berisi

berita buruk (Kartika, 2011). Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:

H3: Leverage berpengaruh positif terhadap audit delay.

2.7.4 Kompleksitas Operasi Perusahaan

Tingkat kompleksitas operasi sebuah perusahaan yang bergantung pada jumlah

dan lokasi unit operasinya (cabang) serta diversifikasi jalur produk dan pasarnya,

lebih cenderung mempengaruhi waktu yang dibutuhkan auditor untuk

menyelesaikan pekerjaan auditnya. Sehingga hal tersebut juga mempengaruhi

ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan kepada publik. .

Menurut Ahmad dan Abidin (2008) hal tersebut dikarenakan auditor akan

menghabiskan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas audit pada

perusahaan klien yang mengalami peningkatan kompleksitas perusahaan. Auditor

harus melakukan verifikasi kebenaran isi laporan keuangan induk dan anak

perusahaan. Semakin kompleks suatu perusahaan maka semakin banyak unit

operasi yang harus diperiksa dalam setiap transaksi dan catatan yang

menyertainya, sehingga auditor memerlukan waktu lebih lama untuk melakukan

pekerjaan auditnya. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H4: Kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh positif terhadap audit

delay.

2.7.5 Komite Audit

Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggungjawab kepada

Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan

Komisaris. Sesuai peraturan Bapepam-LK dengan Keputusan Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-643/BL/2012

Tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja, setiap perusahaan go

public di Indonesia wajib membentuk komite audit dengan anggota minimal 3

orang yang diketuai oleh satu orang komisaris independen perusahaan dan dua

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 13: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

9

orang dari luar perusahaan yang independen terhadap perusahaan. Tugas pokok

dari komite audit adalah membantu dewan komisaris dalam melakukan fungsi

pengawasan atas kinerja perusahaan sehingga dapat meringankan tugas auditor

independen dalam melaksanakan audit laporan keuangan. Oleh karena itu

keberadaan komite audit dapat mengurangi audit delay. Berdasarkan hal tersebut

maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H5: Komite audit berpengaruh negatif terhadap audit delay.

2.7.6 Reputasi KAP

Tanggungjawab utama auditor independen atau lebih umum disebut akuntan

publik adalah melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang

diterbitkan perusahaan dan organisasi lainnya. Untuk meningkatkan kredibilitas

dari laporan keuangan, perusahaan menggunakan jasa kantor akuntan publik yang

mempunyai reputasi atau nama baik. Hal ini biasanya ditunjukkan dengan kantor

akuntan publik yang berafiliasi dengan kantor akuntan publik besar yang berlaku

universal yang dikenal dengan Big four Worldwide Accounting Firm (big four).

Pemilihan kantor akuntan publik yang berkompeten kemungkinan dapat

membantu waktu penyelesaian audit menjadi lebih segera atau tepat waktu. KAP

besar memiliki karyawan dalam jumlah yang besar, dapat mengaudit lebih efisien

dan efektif, memiliki jadwal yang fleksibel sehingga memungkinkan untuk

menyelesaikan audit tepat waktu, dan memiliki dorongan yang lebih kuat untuk

menyelesaikan auditnya lebih cepat guna menjaga reputasinya (Saputri, 2012).

Berdasarkan hal tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H6: Reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap audit delay.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 14: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian

3.1.1 Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit delay yaitu lama waktu

penyelesaian audit diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal

diterbitkannya laporan auditor independen.

3.1.2 Variabel Independen (X)

Tabel 3.1

Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Audit delay

Variabel yang Diukur Indikator Skala Sumber Data

Variabel Dependen:

Audit delay

Selisih tanggal penutupan

tahun buku hingga tanggal

diterbitkannya laporan auditor

independen (dalam hari).

Rasio

Sekunder

Variabel

Independen:

Ukuran Perusahaan

Log natural total asset yang

dimiliki perusahaan pada

leporan keuangan

Rasio

Sekunder

Profitabilitas Return on Asset (ROA)

perusahaan sampel

Rasio Sekunder

Leverage Debt to Equity Ratio (DER)

perusahaan sampel

Rasio Sekunder

Kompleksitas Operasi

Perusahaan

Jumlah anak perusahaan yang

dimiliki perusahaan sampel

Rasio Sekunder

Komite Audit Jumlah komite audit yang

dimiliki perusahaan

Rasio Sekunder

Reputasi KAP 0 = KAP non-big four

1 = KAP big four

Nominal Sekunder

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu

ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, kompleksitas operasi perusahaan,

komite audit dan reputasi KAP terhadap variabel dependen yaitu audit delay.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 15: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

11

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

terdaftar atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2011 sampai

dengan tahun 2013. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel tidak acak yang informasinya

diperoleh dengan pertimbangan tertentu.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Penelitian menggunakan sumber data sekunder. Data tersebut diperoleh dari

laporan keuangan dan laporan auditor independen perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, data sekunder lain yang digunakan

berupa jurnal, artikel, peraturan pemerintah dan literatur lainnya yang berkaitan

dengan penelitian.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi.

3.6 Metode Analisis

3.6.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan memberikan gambaran

tentang distribusi frekuensi variabel-variabel dalam penelitian ini, nilai

maksimum, minimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi.

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah

memenuhi persyaratan BLUE (Best Linear Unbiased Estimator), yaitu residual

berdistribusi normal, tidak terdapat multikolinearitas, tidak terdapat

heteroskedastisitas dan tidak terdapat autokorelasi (Kuncoro, 2003:218).

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 16: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

12

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah nilai residual berdistribusi normal

atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah dengan uji

Kolmogorov Smirnov.

3.6.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Ghozali, 2011:139). Dalam penelitian ini, pengujian

heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Glejser.

3.6.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada

tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari Tolerance Value

atau Variance Inflation Factor (VIF).

3.6.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

penganggu t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin

Watson.

3.6.3 Uji Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini diuji menggunakan model regresi berganda. Model

regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:

AUDDEL = α + β1 SIZE + β2 ROA + β3 DER + β4 KOMP + β5 KOMITE

+ β6 KAP + ε

Keterangan:

AUDDEL : lamanya waktu penyelesaian audit (audit delay)

α : konstanta

β : koefisien regresi

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 17: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

13

SIZE : ukuran perusahaan

ROA : profitabilitas

DER : leverage

KOMP : kompleksitas operasi perusahaan

KOMITE : anggota komite audit

KAP : dummy reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP)

ε : standar eror

3.6.3.1 Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan)

Uji F (F-test) digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen yang

terdapat dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen (Kuncoro, 2003:219). Uji F dilakukan dengan membandingkan

tingkat signifikansi pada tabel Anova dengan nilai α.

3.6.3.2 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel independen (Kuncoro, 2003:220).

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1).

3.6.3.3 Uji Statistik t (Uji Signifikansi Individual)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen

secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Kuncoro,

2003:218).

Tabel 3.2

Prediksi Hipotesis

Hipotesis Prediksi

H1: Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap audit delay. b1 negatif

H2: Tingkat profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit

delay.

b2 negatif

H3: Leverage berpengaruh positif terhadap audit delay. b3 positif

H4: Kompleksitas operasi perusahaan berpengaruh positif terhadap

audit delay.

b4 positif

H5: Komite audit berpengaruh negatif terhadap audit delay b5 negatif

H6: Reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap audit delay. b6 negatif

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 18: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

14

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Statistik Deskriptif

Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan populasi perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 20011 sampai

dengan 2013.

Tabel 4.1

Hasil Penentuan Sampel

No Kriteria Jumlah

1 Perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013

130

2 Perusahaan memiliki periode pelaporan 12 bulan dan tahun buku

laporan keuangan per 31 Desember tahun bersangkutan

(2)

3 Perusahaan melakukan initial public offering (IPO) dan delisting

selama periode penelitian 2011-2013

(3)

4 Laporan keuangan belum dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (2)

5 Tidak memiliki laporan auditor independen yang lengkap beserta

nama firma audit (KAP)

0

6 Tidak menggunakan mata uang Rupiah pada pencatatan laporan

keuangan untuk periode 2011 sampai dengan 2013

(26)

7 Data tidak lengkap (1)

Jumlah Perusahaan Sampel 96

Tahun Pengamatan (tahun) 3

Jumlah sampel total selama periode penelitian 288

Sumber: Data sekunder diolah

Tabel berikut adalah statistik deskriptif dari variabel audit delay dan

variabel terikat berskala rasio, yakni ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage,

kompleksitas operasi perusahaan dan komite audit:

Tabel 4.2

Analisis Statistik Deskriptif Variabel

Variabel Jumlah

data

Minimum Maksimum Rata-rata Deviasi

Standar

SIZE 288 23,08 33,00 27,812 1,607

ROA 288 -0,756 0,404 0,059 0,112

DER 288 -30,598 70,831 1,741 6,248

KOMP 288 0 86 5,07 10,629

KOMITE 288 1 5 3,09 0,445

AUDDEL 288 33 150 78,41 15,822

Sumber: Data sekunder diolah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 19: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

15

Tabel 4.3

Analisis Statistik Deskriptif Variabel Reputasi KAP

KAP Jumlah Data Persentase Rata-rata Audit Delay

Non Big Four 192 66,7% 81,25

Big Four 96 33,3% 72,73

Total 288 100% 78,41

Sumber: Data sekunder diolah

Variabel reputasi auditor menggunakan skala dummy sehingga

deskripsinya dilakukan secara terpisah. Perusahaan yang diaudit oleh firma audit

yang termasuk dalam anggota big four ditemukan hanya sebesar 33,3% atau

sebanyak 96 perusahaan, sedangkan 66,7% atau sebanyak 192 perusahaan lainnya

diaudit oleh firma audit yang tidak termasuk dalam anggota big four. Rata-rata

audit delay untuk perusahaan yang menggunakan jasa auditor yang berafiliasi

dengan big four (1) adalah sebesar 72,73 hari dan yang tidak berafiliasi (0) adalah

sebesar 81,25 hari. Perusahaan yang menggunakan jasa auditor yang berafiliasi

dengan big four mempunyai rata-rata audit delay lebih pendek.

4.2. Pengujian Asumsi Klasik

4.2.1. Uji Normalitas Data

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov

diketahui bahwa nilai signifikansi adalah sebesar 0,086 yang berada di atas 0,05.

Dengan demikian nilai residual terdistribusi secara normal sehingga model

penelitian dinyatakan telah memenuhi asumsi normalitas.

4.2.2. Uji Heteroskedastisitas

Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini:

Tabel 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas (Glejser)

Variabel Signifikansi Hasil

SIZE 0,444 Tidak ada Heteroskedastisitas

ROA 0,778 Tidak ada Heteroskedastisitas

DER 0,858 Tidak ada Heteroskedastisitas

KOMP 0,079 Tidak ada Heteroskedastisitas

KOMITE 0,357 Tidak ada Heteroskedastisitas

AUD 0,483 Tidak ada Heteroskedastisitas

Sumber: Data sekunder diolah

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 20: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

16

Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel

independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen

(nilai absolut nilai residual). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di

atas 5% (0,05). Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya

Heteroskedastisitas.

4.2.3. Uji Multikolinearitas

Berikut adalah hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini:

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Hasil

SIZE 0,467 2,143 Tidak ada Multikolinearitas

ROA 0,804 1,244 Tidak ada Multikolinearitas

DER 0,950 1,052 Tidak ada Multikolinearitas

KOMP 0,601 1,664 Tidak ada Multikolinearitas

KOMITE 0,800 1,251 Tidak ada Multikolinearitas

KAP 0,646 1,548 Tidak ada Multikolinearitas

Sumber: Data sekunder diolah

4.2.4. Uji Autokorelasi

Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dilakukan pengujian Durbin-Watson

(dw). Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan uji Durbin Watson,

diperoleh nilai DW (Durbin Watson) sebesar 2,100. Nilai ini akan kita

bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah

sampel 288 (n) dan jumlah variabel independen enam (6), maka di tabel Durbin

Watson akan didapatkan nilai du sebesar 1,83. Oleh karena nilai DW 2,100 lebih

besar dari batas atas (du) 1,83 dan kurang dari 4 – 1,83 (4 – du), maka dapat

disimpulkan bahwa H0 yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif

atau negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

4.3. Hasil Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 15, maka diperoleh

hasil sebagai berikut:

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 21: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

17

4.3.1. Persamaan Regresi

Hasil regresi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6

Hasil Uji Regresi Linear

Variabel Koefisien Signifikansi

Konstanta 45,456 0,035

SIZE 1,378 0,090

ROA -18,725 0,039

DER 0,364 0,015

KOMP 0,304 0,049

KOMITE -0,453 0,843

KAP -7,659 0,002

Sumber: Data sekunder diolah

Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

AUDDEL = 45,456 + 1,378 SIZE – 18,725 ROA + 0,364 DER + 0,304 KOMP –

0,453 KOMITE – 7,659 KAP + ε

4.3.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan diketahui bahwa nilai F yang diperoleh

sebesar 5,914 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000. Tingkat signifikansi lebih

kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa variabel bebas secara serempak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap audit delay. Sehingga dapat dikatakan

bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, kompleksitas operasi

perusahaan, komite audit dan reputasi KAP berpengaruh terhadap audit delay

secara simultan dan signifikan.

4.3.3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi diketahui bahwa nilai adjusted

R square (adjusted R2) sebesar 0,093 atau 9,3%. Nilai ini menunjukkan bahwa

variabel audit delay dapat dijelaskan sebesar 9,3% oleh variabel ukuran

perusahaan, profitabilitas, leverage, kompleksitas operasi perusahaan, komite

audit dan reputasi KAP. Sedangkan, sisanya sebesar 90,7% dijelaskan oleh faktor-

faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini.

4.3.4. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Tabel 4.8 menunjukkan hasil perhitungan uji statistik t.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 22: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

18

Tabel 4.7

Hasil Uji Statistik t

Hipotesis Prediksi Nilai t Sig. Hasil

H1: Ukuran perusahaan berpengaruh

negatif terhadap audit delay.

b1 negatif 1,700 0,090 Ditolak

H2: Tingkat profitabilitas berpengaruh

negatif terhadap audit delay.

b2 negatif -2,074 0,039 Diterima

H3: Leverage berpengaruh positif

terhadap audit delay.

b3 positif 2,438 0,015 Diterima

H4: Kompleksitas operasi perusahaan

berpengaruh positif terhadap audit

delay.

b4 positif 1,977 0,049 Diterima

H5: Komite audit berpengaruh negatif

terhadap audit delay

b5 negatif -0,198 0,843 Ditolak

H6: Reputasi KAP berpengaruh

negatif terhadap audit delay.

b6 negatif -3,205 0,002 Diterima

Sumber: Data sekunder diolah

4.4. Pembahasan Hasil Pengujian

4.4.1. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit delay

Berdasarkan uji hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya sistem

pengendalian internal perusahaan yang baik, sehingga keandalan pelaporan

keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku serta efektivitas

dan efisiensi operasi perusahaan bisa tercapai. Tercapainya keandalan pelaporan

keuangan berarti laporan keuangan disajikan secara tepat waktu, karena manfaat

suatu laporan keuangan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat

pada waktunya.

Selain itu, pihak pembuat peraturan (regulator) cukup serius menanggapi

kasus ketidakpatuhan dalam penyampaian laporan keuangan dengan cara

memberikan sanksi bagi perusahaan yang melaporkan laporan keuangan

auditannya tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini menjadikan

variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay, karena

peraturan yang dibuat Bapepam-LK serta OJK selaku regulator tidak memandang

perusahaan besar maupun kecil mengenai hal peraturan dalam menerbitkan

laporan keuangan.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 23: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

19

4.4.2. Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Audit delay

Menurut uji hipotesis, profitabilitas yang diproksikan return on assets (ROA)

berpengaruh negatif terhadap audit delay. Sesuai dengan logika teori yang telah

dipaparkan sebelumnya, bahwa kenaikan profitabilitas akan mengurangi lamanya

audit delay karena profitabilitas yang tinggi menunjukkan seberapa besar

keuntungan yang diperoleh sehingga audit delay akan lebih singkat sebab

perusahaan ingin lebih cepat menyampaikan kabar baik tersebut kepada para

pemegang sahamnya. Perusahaan akan segera mempublikasikan laporan

keuangannya karena hal ini akan mempertinggi nilai perusahaan di mata pihak-

pihak berkepentingan.

4.4.3. Pengaruh Leverage Perusahaan Terhadap Audit delay

Variabel leverage yang diproksikan debt to equity ratio (DER) berpengaruh

positif terhadap audit delay. Rasio leverage yang tinggi akan meningkatkan resiko

kerugian perusahaan. Oleh karena itu, untuk memperoleh keyakinan akan laporan

keuangan perusahaan maka auditor akan meningkatkan kehati-hatiannya sehingga

rentang audit delay akan lebih panjang. Selain itu, kesulitan keuangan merupakan

berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat.

Pihak manajemen cenderung menunda penyampaian laporan keuangan berisi

berita buruk.

4.4.4. Pengaruh Kompleksitas Operasi Perusahaan Terhadap Audit delay

Hasil penelitian memperoleh hasil bahwa variabel kompleksitas operasi

perusahaan berpengaruh positif terhadap audit delay. Hal tersebut dikarenakan

auditor akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas audit

pada perusahaan klien yang mengalami peningkatan kompleksitas perusahaan.

Apabila perusahaan memiliki anak perusahaan, maka perusahaan akan

mengkonsolidasikan laporan keuangannya. Selanjutnya auditor mengaudit laporan

konsolidasi perusahaan tersebut. Hal ini akan membuat lingkup audit yang akan

dilakukan oleh auditor semakin luas, sehingga berdampak pada waktu yang

dibutuhkan oleh auditor dalam menyelesaikan tugas auditnya. Sehingga

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 24: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

20

perusahaan yang memiliki unit operasi (cabang) lebih banyak akan memerlukan

waktu yang lebih lama bagi auditor untuk melakukan pekerjan auditnya.

4.4.5. Pengaruh Komite Audit Terhadap Audit delay

Variabel komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

Peraturan Bapepam-LK mewajibkan setiap perusahaan go public di Indonesia

wajib membentuk komite audit dengan anggota minimal 3 orang. Hampir semua

perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian ini telah mematuhi

peraturan yang ada yaitu memiliki komite audit tiga orang. Hanya sedikit

perusahaan yang belum memenuhi ketentuan. Hal ini dikarenakan Bapepam-LK

menyatakan akan ada sanksi terhadap emiten yang tidak memenuhi ketentuan,

sebagaimana diatur dalam Peraturan tentang Komite Audit. Karena jumlah komite

audit pada perusahaan yang hampir sama menyebabkan komite audit tidak

berpengaruh terhadap audit delay.

4.4.6. Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Audit delay

Uji hipotesis menyatakan bahwa reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap audit

delay. KAP yang berafiliasi dengan big four dapat menyelesaikan pengauditan

lebih cepat karena mereka mempunyai sumber daya yang lebih besar baik secara

kuantitatif maupun kualitatif. Juga adanya reputasi yang harus mereka jaga karena

penyelesaian kerja audit yang lama akan berdampak buruk tentang kinerja KAP

tersebut di mata klien maupun para pengguna laporan audit lainnya. Dengan

reputasi yang sudah diakui, auditor big four akan berusaha secara sunguh-sungguh

untuk mempertahankan pasarnya, kepercayaan semua pihak, dan reputasinya

dengan memberikan perlindungan kepada publik melalui hasil laporan auditnya.

Menurut Ahmad dan Abidin (2008), KAP big four memiliki spesialisasi dan

keahlian dalam area dan industri tertentu, yang pada akhirnya akan menghasilkan

hasil kinerja audit yang lebih efisien daripada KAP yang lebih kecil.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 25: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

21

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang dilakukan menggunakan analisis regresi berganda

(multiple regression) dengan SPSS 15, hasil pengujian dan pembahasan pada

bagian sebelumnya dapat diambil kesimpulan rata-rata audit delay perusahaan

sampel di Bursa Efek Indonesia sepanjang 2011-2013 adalah 78,41 hari.

Kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan varians variabel terikat pada

model penelitian sebesar 9,3%. Variabel ukuran perusahaan dan komite audit

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Variabel profitabilitas,

leverage, kompleksitas operasi perusahaan dan Reputasi KAP berpengaruh

terhadap audit delay.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Kualitas komite audit dilihat dari ukuran komite audit, independensi komite

audit, rapat komite audit dan kompetensi anggota komite audit, namun dalam

penelitian ini hanya diukur menggunakan jumlah komite audit yang ada di

perusahaan sampel.

2. Kualitas audit dilihat dari proses audit, namun dalam penelitian ini proses

audit tidak bisa terungkap karena data mengenai proses audit tidak

dipublikasikan. Penelitian ini hanya menggunakan ukuran dummy big four

atau non big four.

3. Proses audit dimulai sejak tanggal perikatan audit namun dalam penelitian ini

tidak mengungkap tanggal perikatan audit karena tidak dipublikasikan di

laporan keuangan auditan.

4. Aktivitas perencanaan audit tahun pertama yang dilakukan oleh KAP lebih

luas daripada jika audit yang dilakukan oleh KAP telah berulang. Penelitian

ini tidak meneliti apakah audit yang dilakukan KAP merupakan audit tahun

pertama atau audit yang telah berulang.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 26: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

22

5.3 Saran

Penelitian mengenai audit delay pada penelitian selanjutnya diharapkan mampu

memberikan hasil penelitian yang lebih berkualitas, dengan mempertimbangkan

saran berikut ini:

1. Kualitas komite audit untuk penelitian selanjutnya selain menggunakan

ukuran komite audit diharapkan juga menggunakan ukuran independensi

komite audit, rapat komite audit dan kompetensi anggota komite audit.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan mengukur kualitas audit dari proses

audit berdasarkan data yang diperoleh langsung dari sumbernya atau

praktek di lapangan karena akan lebih menggambarkan keadaan yang

sesungguhnya.

3. Penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan pengukuran audit delay sejak

perjanjian perikatan dimulai sampai dengan ditandatanganinya laporan

opini auditor independen.

4. Penelitian selanjutnya diharapkan meneliti apakah audit yang dilakukan

KAP merupakan audit tahun pertama atau audit yang telah berulang.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 27: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

23

DAFTAR PUSTAKA

Angruningrum, Silvia dan Wirakusuma, M.G. 2013. Pengaruh Profitabilitas,

Leverage, Kompleksitas Operasi, Reputasi KAP dan Komite Audit Pada

Audit Delay. Jurnal AKuntansi Universitas Udayana, Vol.5, No.2:251-

270.

Bapepam-LK. 2012. Komite Audit 27 Emiten dan Perusahaan Publik Tidak

Lengkap. http://www.akuntanonline.com diakses tanggal 31 maret 2015

pukul 20.30 WIB.

Boedijoewono, N. 2007. Pengantar Statistika. Yogyakarta: Unit Penerbit dan

Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Che-Ahmad, Ayoib. and Abidin, Shamharir. 2008. Audit Delay of Listed

Companies: A Case of Malaysia. International Business Research Vol.1

No.4:32-39.

Dyer, J.C & Mc Hugh, A.J. 1975. The Timeliness of The Australian Annual

Reports, Journal of Accounting Research, Vol. 13, No. 3: 204-219.

Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang: BP UNDIP.

http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/regulasi_pm/peraturan_pm/VIII/VIII.C.3.

pdf diakses tanggal 7 april 2015 pukul 11:56 WIB.

http://www.ppajp.depkeu.go.id/remository/downloads/uuap5-2011bt.pdf diakses

tanggal 7 april 2015 pukul 11:57 WIB.

http://www.iapi.or.id/iapi/download/Directory2013/Daftar%20KAP.pdf diakses

tanggal 7 April 2015 pukul 13:48 WIB.

http://www.idx.co.id diakses tanggal 16 Maret 2015 pukul 12:47 WIB

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Ikatan Akuntan

Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Indriantoro, N. dan Supomo, B. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta:

BPFE.

Indriyani, R.E. dan Supriyati. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit

Report Lag Perusahaan Manufaktur di Indonesia dan Malaysia. The

Indonesian Accounting Review, Vol.2, No.2,:185-202.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 28: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

24

Iskandar, M.J. dan Trisnawati, E. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit

Report Lag Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 12, No. 3:175-186.

Jensen, M.C. and Meckling, W.H. 1976. Theory of Firm: Managerial Behaviour,

Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics,

Vol. 3, No. 4: 305-360.

Jusup, A.H. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA). Yogyakarta: Bagian

Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Kartika, A. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Dinamika Keuangan dan

Perbankan, Vol.3, No.2:152-171.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2011. Salinan Keputusan Ketua

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-

346/BL/2011 Tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten

Atau Perusahaan Publik. Jakarta: Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan.

Kementerian Keuangan RI. 2012. Salinan Keputusan Ketua Badan Pengawas

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-643/BL/2012 Tentang

Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Jakarta:

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Lestari, Dewi. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay:

Studi Empiris Pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia. Universitas Diponegoro. Semarang.

Lucyanda, J. dan Nura’ni, S.P. 2013. Pengujian Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Audit Delay. Jurnal Akuntansi & Auditing, Vol.9,

No.2:128-149.

Modugu, P.K., Eragbhe, dan E., Ikhatua, O.J. 2012. Determinants of Audit Delay

in Nigerian Companies: Empirical Evidence. Research Journal of Finance

and Accounting, Vol.3, No.6:46-54.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id

Page 29: RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

25

Prasongkoputra, Adinugraha. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit

Delay. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta.

Puspitasari, Elen dan Sari, A.N. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan

Terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Akuntansi & Auditing, Vol.9, No.1: 1-96.

Rachmawati, S. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan

Terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan,

Vol. 10, No. 1:1-10.

Republik Indonesia. 1995. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

1995 Tentang Pasar Modal. Jakarta: Sekretariat Negara.

Republik Indonesia. 2011. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

2011 Tentang Akuntan Publik. Jakarta: Sekretariat Negara.

Riahi, A. and Belkaoui. 2004. Accounting Theory. 5th

Edition. United Kingdom:

Cengage Learning EMEA.

Rochaety E., dkk. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS.

Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.

Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Tiono, Ivena dan Christiawan, Y.J. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Audit Report Lag di Bursa Efek Indonesia. Business Accounting Review,

Vol.1, No.2:286-298.

Togasima, C.N. dan Christiawan, Y.J. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan Yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012. Business Accounting Review,

Vol.2, No.2:151-159.

Widosari, S.A. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit

Delay Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-

2010. Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.

PLAGIASI MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

repository.stieykpn.ac.id