ringkasan materi ekonomi kelas 1 sma semester 1
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Ringkasan Materi Ekonomi Kelas 1 SMA Semester 1Bahan Ajar PPLOleh: Irwan Kurniawan
BAB 1 A. Kebutuhan Manusia
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk mempertahankan kelansungan hidup dan harus dipenuhi.Keinginan adalah pilihan terhadap sumber daya atas alasan yang berbeda dan tidak mutlak harus di penuhi dan merupakan bagian dari kebutuhanSifat Kebutuhan manusia adalah tidak terbatas atau tidak ada habisnya atau terus meningkat Contoh. Jika sudah punya satu baju maka akan tetap membeli baju yang lain.Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan manusia1. Iptek2.
B. Kelangkaan Sumber Daya (Scarcity)Kelangkaan adalah terjadinya kesenjangan/perbedaan antara kebutuhan dengan jumlah alat pemuas kebutuhanKelangkaan terjadi karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan atau sumber daya terbatas.Sumber daya terbatas (Langka)karena untuk memperolehnya dibutuhkan pengorbanan (Pengertian dalam Ilmu Ekonomi)untuk itu timbullah pertanyaan untuk mengatasi kelangkaan tersebut yang di jadikan sebagai masah pokok ekonomi.
Faktor penyebab kelangkaan.a.keterbatasan jumlah benda pemuas kebutuhanb.kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusiac.keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya yang adad.peningkatan kebutuhan manusia yang lebih cepat dibanding dengan kemampuan
penyediaan sarana kebutuhan
Untuk mengatasi kelangkaan maka yang harus dilakukan adalah1. Mengefisiensikan penggunaan sumber daya2. Mencari alternatuif lain untuk mengatasi kelangkaan dengan menciptakan
barang pengganti/ substitusi (WHAT).3. Lama produksi sumber daya di persingkat dengan IPTEK dan
pengembangan kemampuan SDM (HOW).4. Menjaga sirkulasi Sumber daya
C. Masalah Pokok Ekonomi1. What = Barang apa yang diproduksi untuk mengatasi kelangkaan2. How = Bagaimana barang itu diproduksi misalkan dengan Kemjuan IPTEK
atau memanfaatkan sumber daya yang tergolong banyak.3. For whom = Untuk siapa penggunaan barang tersebut.
Contoh: Kasus Kelangkaan Minyak Tanah.Untuk mengatasi masalah tersebut maka timbullah pertanyaan
bagaimana mengatasi masalah tersebut?. Pemerintah sebagai pelaksana system ekonomi membuat kebijakan untuk mengatasi dengan mencari alternative barang pengganti sehingga timbullhah pertanyaan, barang apa yang harus di ciptakan atau diproduksi agar kelangkaan tersebut dapat diatasi dan barang tersebut harus mempunyai fungsi yang sama dengan minyak tanah serta jumlahnya diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan akan barang bakar. Kebijakan itu dengan menggunakan gas yang mempunyai fungsi yang sama dengan minyak tanah. Setelah itu timbul lagi pertanyaan bagaimana memproduksinya agar bisa digunakan oleh semua lapisan masyarakat karena produk gas kebanyakan digunakan oleh masyarakat golongan menengah ke atas sedangkan masyarakat golongan bawah tidak mampu menggunakannya. Ketidakmampuan itu dikarenakan alat untuk menggunakan gas terlalu mahal dari segi kompor dan tabung gas serta pengetahuan penggunaannya.
Agar semua lapisan masyarakat mampu dan mau menggunakan gas sebagai bahan bakar maka pemerintah melakukan tiga tahap perencanaan yang pertama pemerintah menciptakan atau memproduksi tabung gas ukuran 3 kg yang berlabel SNI, kompor gas mini dan petunjuk penggunaannya. Tahap kedua memberikan/membagikan bantuan tabung gas dan kompor tersebut ke masyarakat golongan bawah dengan sosialisasi penggunaannya. Tahap ke tiga pemerintah menarik subsidi terhadap minyak tanah dan mengurangi pasokan minyak tanah. Itulah contoh dari 3 masalah ekonomi dan peneyelesaiannya.
D. Biaya peluangUntuk mengatasi kebingungan atas kebijakan atau pilihan dari
alternatif penggunaan sumber daya secara efektif (Konsumsi) dan pilihan produsen terhadap barang apa yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan masalah pokok ekonomi (what, how dan for whom), maka perlu diketahui untung dan rugi atau manfaatnya dalam membuat pilhan serta akibat dari pilihan yang di pandang dari segi biaya, waktu dan manfaatnya.
Biaya Peluang adalah biaya yang di korbankan dalam usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan baik dalam penggunaan sumber daya dan keinginannya.
Sifat biaya peluang adalah bersifat Subjektif atau yamg memilih pilihan.Contoh: Pada saat Ikur (Mahasiswa Reg A FKIP UNTAN) masuk kuliah dia dihadapkan dua pilihan yaitu ditawarkan kerja di dua tempat berbeda. Tempat pertama ditawarkan bekerja sebagai OB di Mega Mall Pontianak dengan Upah Rp. 800.000/bulan dengan sistim kerja ship malam dan ship siang dengan waktu kerja 8/hari sedangkan di tempat kedua ditawarkan sebagai penjaga warnet dengan upah Rp. 300.000/bulan dengan waktu kerja
dari pukul 17.00-22.00 WIB. Ternyata ia memilih pilhan yang kedua sebagai penjaga warnet dengan pola pikir bahwa ia seorang mahasiswa dengan jam kuliah yang padat, tidak memungkinkan ia kerja sebagai OB dengan kualifikasi professional, walau upah yang didapat tinggi dan bekerja di warnet ia bisa kuliah dengan tenang serta dapat menggunakan internet gratis sebagai penunjang kuliah walau dengan upah sebesar Rp. 300.000. setelah dari deskripsi di atas pilihan tersebut didasari dari segi manfaat kemudian biaya peluang selama setahun dapat di hitung dengan cara:T4 1. OB dengan Upah Rp. 800.000/bulanT4 2. Penjaga Warnet dengan Upah Rp. 300.000/bulanDit: OC (Opportunity Cost) selama 1 Tahun (12 bulan)Jadi. Total upah jadi OB salama 1 tahun adalah Rp. 800.000 x 12 = Rp. 9.600.000Total upah di T4 2 selama 1 tahun adalah Rp. 300.000 x 12 = Rp. 3.600.000Jumlah biaya peluang yang ditanggung selama setahun adalah Rp. 9.600.000 – Rp. 3.600.000 = Rp. 6.000.000
E. Sistem EkonomiSystem = tata cara / manajemen (POAC)/ aturan (kebijakan) secara teratur dan rasional.Ekonomi = hal-hal yang menyangkut tentang usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Jadi system ekonomi adalah satuan tatacara atau manajemen (Planing, organizing, Actuating, and controling) dalam mencegah dan menyelesaikan masalah ekonomi didalam masyarakat dengan tujuan mencapai kesejahteraan bersama. System ekonomi di perlukan karena untuk mengatasi masalah ekonomi dalam usaha mencapai tujuan.Macam-macam Sistem ekonomi:1. Sistem ekonomi tradisional
Ciri- cirinya:1. Sector produksi masih belum maju atau masih tradisional (sederhana)2. Bersifat agraris dan ekstraktif (tergantung pada alam)3. Bersifat masih tertutup atas kemajauan teknologi4. Usaha dilakukan dengan gotong royong 5. Pola kerja atau usaha masih tergantung dengan kearifan local.6. Perekonomian statis
2. Sistem ekonomi pasar/ liberal.1. Mekanisme pasar di atur oleh The invisible hand atau oleh permintaan
dan penawaran2. Bersifat kapitalisme3. Bebas memiliki sumber daya produksi4. Bebas berusaha5. Campur tangan pemerintah terbatas6. Perakonomian labil.
Tokoh system ini adalah Adam Smith, Professor Milton Friedman
3. System ekonomi Komando/ terpimpin/ terpadu/ terpusatDahulu disebut dengan system ekonomi komunis sejalan dengan pengaruh globalisasi maka sendi-sendi perekonomian berubah menjadai system ekonomi komando.1. Pemerintah berkuasa penuh atas perekonomian Negara2. Segala aspek ekonomi di kuasai dan di atur oleh pemerintah3. Hak perorangan cenderung di abaikan4. Individu tidak bebasa memilih usaha5. Perekonomian labil.Tokoh system ini adalah Karl Max (1811-1883)
4. Sistem ekonomi campuran (Paduan dari liberal dan komando)System ini adalah campuran dari system ekonomi yang ada yang menkombinasikan peran pemerintah dan pihak swata dalam menajalankan dan mengatur perekonomian. Salah satu contoh system ini adalah system ekonomi PancasilaCirri-ciri:1. Negara mengusai sumber daya yang menyangkut hajat hidup orang
banyak.2. Individu bebas berusaha dan memilih bidang usaha3. Fundamental perekonomian di atur oleh pemerintah4. Sebagai badan pengawas dan pelaku perekonomian
BAB 2. PERILAKU KONSUMEN DAN PERILAKU PRODUSEN
1. Pola Perilaku konsumen dan pola perilaku produsen1. Manfaat (nilai guna)suatu barang
Barang atau jasa bermanfaat karena untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan dan dapat memenuhi kebutuahan.Pengorbanan itu bisa berbentuk:1. Jumlahnya sedikit atau terbatas2. Ongkos produksinya mahal3. Iptek yang digunakan4. Besarnya tenaga5. Seni yang termaktub atau tersirat
2. pola perilaku konsumenarah pola perilaku konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan memenuhi kepuasan dengan pilihan-pilihan yang rasional atas manfaat suatu barang atau jasa yang akan dikonsumsi.Pilihan terhadap barang atau jasa yang di konsumsi berdasarkan 1. kualitas barang yaitu awet, higenis, dan praktis2. Harga ekonomis3. Jumlah4. Jaminan/garansi5. Nilai seni dan sejarah6. Hobi atau feel
Untuk mengetahui tingkat konsumsi terhadap suatu barang maka dapat dihitung melalui dua pendekatan yaitu1. Pendekatan Kardinal (Cardinal Approach)
Menggunakan konsep marginal utility/tambahan nilai guna (MU) sesuai hukum Gossen 1 yang intinya apabila konsumsi satu jenis barang terus dilakukan maka kegunaan/ utilitas barang semakin meningkat akan tetapi tambahan nilai guna semakin menurun. Hukum Gossen II yaitu konsumsi berbagai jenis barang dengan tingkat pendapatan dan harga tertentu akan mencapai tingkat optimisasi (kepuasaan maksimal) pada saat MU = harga semua barang yang dikonsumsi.
Manfaat/nilai guna/kegunaan (Utility) Barang/ Jasa
Bentukbertambah nya kegunaan setelah diubah
bnetuknya
Tempat
betambahnya nilai setelah berpindah tempat
waktu
bertambahnya nilai pada saat digunakan pada waktu yang tepat.
Milik
bertambahnya nilai jika penggunanya tepat
Pelayanan
bertambahnya nilai bila penggunanya ada.
sumber
Tukar
Objektif / berdasarkan nilai barang itu sendiri
Subjektif/ berdasarkan nilai yang diberikan oleh pengguna barang
pakai
Objektif / berdasarkan nilai barang itu sendiri
Subjektif/ berdasarkan nilai yang diberikan oleh pengguna barang
Contoh : sehabis Olah raga Adi terasa haus maka yang di butuhkannya adalah air, adi kemudian minum segelas air, terasa sangat nikmat sekali (MU) di tenggorokan dengan kepuasan (TU) mencapai nilai 10, kemudian ia masih merasa
kekurangan dan minum segelas lagi (gelas ke-2) terasa nikmat dan nilai total kepusannya (TU) 17, lagi-lagi Adi minum segelas lagi dan ternyata nikmatnya berkurang (MU) menjadi cukup nikmat tidak seperti pada saat pertama minum dan nilai total ulitilitasnya menjadi 19. Ternyata Adi juga belum puas kemudian minum segelas lagi sehingga perutnya mulai terasa penuh yang artinya kurang nikmat dan total utilityanya tetap 19 karena tidak memberikan tambahan manfaat. Jika Adi masih terus minum maka bukan manfaat yang di dapat tetapi kerugian yang artinya perut menjadi sakit dan akan muntah sehingga MU nya menjadi Minus. Sehingga grafiknya vertikal.
2. Pendekatan ordinal (Ordinal Approach)Menganggap bahawa utilitas barang tidak perlu diukur tetapi konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya utilitas yang diperoleh dari mengkonsumsi. Pendekatan Ordinal dibagi menjadi 2 konsep yaituA. Konsep Indiference Curve
(kurva Indiferen)Adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam barang yang memberikan Utilitas yang sama.
1 2 3 40
5
10
15
20
TU 0
MU -
gelas
UTILITAS
Urutan gelas yang diminum
(TU)Total Utilit
y
MU
0 belum minum 0 -1 (Sangat nikmat) 10 10
2 (Nikmat) 17 73 (cukup nikmat) 19 24 (kurang nikmat) 19 0
Kombinasi Baju Celan
a
Tingkat
Utilitas
ABCDEF
1075432
23457
10
222222
Contoh: Nabu ingin membeli baju dan celana. Dia memikirkan kombinasi pembelian baang tersebut dengan tingkat utiltas yang sama seperti table dan kurva di bawah ini.
B. Konsep Garis Anggaran (Budget Line)Garis anggaran adalah garis yang menunjukkan berbagai kombinasi dari dua macam barang yang berbeda dengan pendapatan yang sama.
y
Jumlah Barang B
Jumlah Barang A X
3. Pola Perilaku ProdusenProdusen adalah orang yang melakukan kegiatan produksiProduksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau menghasilkan suatu barang dan menambah nilai guna suatu barang.Pola perilaku produsen cenderung membuat pilihan atas sumber daya yang ada untuk menghasilkan barang atau jasa dengan melihat/mempelajari pola perilaku konsumen serta peluang profit yang ada, agar barang/ jasa tersebut dapat memenuhi kebutuhan. Apa Tujuan Yang hendak dicapai dari Produksi?Tujuan dari produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha mencapai kemakmuran. Kemakmuran akan tercapai bila konsumen memiliki daya beli yang cukup
2 3 4 5 7 1002468
1012
10
75
43
2
A B C D E F
tinggi dan barang/jasa yang diperlukan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan. Dibawah ini adalah siklus kegiatan Produksi
Apa yang dimaksud dengan Teori nilai guna yang makin menurun?
Di dalam teori produksi jangka pendek yang di kemukakan oleh David Richardo yang dikenal dengan hukum pertambahan hasil lebih yang semakin menurun atau berkurang (the law of diminishing marginal return), yaitu bertambahnya satu unit factor produksi sedangkan yang lain tetap akan menambah jumlah output sampai pada tingkat maksimum dan jika terus menerus dilakukan maka produktivitas akan menurun. bila jumlah tenaga kerja ditambah terus sedangkan lahan pertanian tidak bertambah, pada tahap awal nilai tambah produksinya mengalami kenaikan tetapi pada tahap akhir nilai tambahan produksinya mencapai negatif. Contoh: Seorang petani memiliki 1 ha lahan pertanian, pada awalnya ia mengerjakannya sendiri. Karena ia mempunyai 2 orang anak, maka lahan yang dia miliki dia bagi dengan anak-anaknya. Jumlah pekerja yang mengerjakan lahan itu memang bertambah, tetapi hasil yang diperolehpun harus dibagi dengan ke-2 anaknya itu. Demikian seterusnya, bila si anak memiliki anak lagi (yang berarti cucunya), maka harus berbagi lagi dengan cucunya, begitu seterusnya. Contoh Tabel produksi jangka pendek bidang pertanian
L = labour, jumlah tenagakerjaTP = total product, jumlah hasil produksi AP = average product, hasil produksi rata-rata MP = marginal product, hasil produksi marginal
Dari data tabel di atas dapat dibuatkan grafiknya sebagai berikut:
2.Arus lingkar kegiatan ekonomi (Circular Flow Diagram)
Tenaga Kerja (L)
Produk Total (TP)
Produk Rata2 (AP)
ProdukMarginal (MP)
Tahap Produksi
1 4 4 - 2 10 5 6 3 21 7 11 Tahap
Awal4 28 7 7 5 34 6 4/5 6 6 39 6 ½ 5 Tahap
Kedua7 39 5 4/7 0 8 36 4 ½ -3 9 31 3 4/9 -5 Tahap
Ketiga
Keterangan:1. Arus pengeluran atau permintaan Rumah Tangga
Produsen/perusahaan (RTP) terhadap Faktor produksi (R,L, ) dan arus penerimaan pendapatan (Upah/gaji, sewa, laba)/dan penawaran oleh rumah Tangga Komsumen (RTK). Didalam pasar Faktor Produksi terdapat interaksi RTP dan RTK berupa permintaan dan penawaran, kesepakatan/perjanjian serta menentukan harga dan jumlah factor produksi.
2. RTK menyediakan factor produksi yang merupakan input sebelum proses produksi dimulai dan merupakan
3. Pelaku kegiatan ekonomi4. Permintaan dan penawaran