rinda cahyana - baseline analysis rtik indonesia 2012 r

Upload: rinda-cahyana

Post on 02-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Rinda Cahyana - Baseline Analysis RTIK Indonesia 2012 r

    1/5

    Baseline Analysis Relawan TIK Indonesia 2012 | 1

    BASELINE ANALYSIS

    RELAWAN TIK INDONESIA 2012

    Rinda Cahyana, MT

    Ketua Relawan TIK Indonesia Cabang Garut

    Banyak aktivitas relawan TIK di Indonesia yang dilakukan oleh anggota

    masyarakat dengan atau tanpa melalui lembaga swadaya masyarakat. Bagian ini

    akan menyoroti aktivitas relawan TIK yang melaksanakan tindakan relawannya

    melalui Relawan TIK Indonesia. Pemilihan organisasi Relawan TIK Indonesia ini

    dipertimbangkan dengan melihat struktur kepengurusan organisasi Relawan TIK

    Indonesia yang telah tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Tinjauan terhadap

    aktivitas relawan TIK di dalam organisasi ini berdasarkan dokumen laporan

    pengurus wilayah Relawan TIK Indonesia dalam rapat kerja nasional Relawan

    TIK Indonesia di Surabaya tanggal 23 Mei 2013.

    Dokumen laporan berupa berkas presentasi dalam format PDF tersebut

    diperoleh dari Direktorat Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi

    Informatika, Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia,

    meliputi 18 laporan pengurus Relawan TIK Indonesia wilayah Aceh, Bali,

    Gorontalo, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan,

    Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung,

    Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat,

    Sumatera Utara, Sumatera Selatan. Data yang digunakan dari laporan meliputi

    aktivitas yang telah dilaksanakan relawan TIK, peserta, dan lokasinya. Dua

    laporan yang tidak digunakan adalah laporan dari wilayah Gorontalo karena

  • 7/27/2019 Rinda Cahyana - Baseline Analysis RTIK Indonesia 2012 r

    2/5

    Baseline Analysis Relawan TIK Indonesia 2012 | 2

    berkas tidak dapat dibuka, dan wilayah Aceh karena tidak berisi informasi

    kegiatan yang telah dilaksanakan.

    Dikaitkan dengan lapisan layanan dari infrastruktur komunitas TIK,

    laporan menujukan relawan TIK telah melaksanakan dua dari empat layanan yang

    ada, yakni layanan pengembangan sumber daya manusia dan kolaborasi.

    Kolaborasi dilaksanakan oleh Relawan TIK dalam pengembang sumber daya

    manusia yang dilakukannya. Dilaporkan relawan TIK pernah berkolaborasi

    dengan organisasi laba dalam proyek Taman Digital, dengan organisasi nirlaba

    non relawan TIK dalam proyek Saka Telematika, dan dengan organisasi nirlaba

    relawan TIK lainnya dalam proyek Gerakan Desa Membangun.

    Laporan menyebutkan keterlibatan Relawan TIK Indonesia dalam Gerakan

    Desa Membangun yang di dalamnya ada kegiatan rekayasa aplikasi mitra desa,tetapi tidak dijelaskan secara rinci apa aktivitas atau perannya sehingga tidak ada

    indikasi Relawan TIK Indonesia telah melaksanakan layanan pengembangan

    sumber daya TIK. Laporan juga tidak menyebutkan dilaksanakannya layanan

    penyampaian informasi di mana relawan TIK bertindak sebagai broker informasi

    yang mencarikan informasi yang diinginkan masyarakat.

    Pengurus pusat Relawan TIK Indonesia telah membentuk pengurus

    wilayah di sejumlah provinsi di Indonesia. Selanjutnya beberapa pengurus

    wilayah Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimatan Selatan, Lampung, Nusa

    Tenggara Barat, dan Sumatera Selatan dilaporkan telah membentuk pengurus

    cabang di berbagai kabupaten. Artinya sekitar 39 persen dari seluruh wilayah

    dilaporkan telah menyediakan pengelola kerelawanan TIK di tingkat kota /

    kabupaten, dan sebanyak 61 persen tidak diketahui sudah atau belum melakukan

    usaha tersebut. Ketersediaan pengelola baik di wilayah atau cabang ini ikut

    menentukan ketersediaan basis relawan TIK di tengah masyarakat.

    Basis relawan TIK merupakan satuan relawan TIK terkecil yang dapat

    berkontribusi terhadap penambahan jumlah populasi masyarakat informasi pada

    wilayah geografis tertentu. Di dalam struktur organisasi Relawan TIK Indonesia,

    satuan terkecil ini bernama komisariat. Dari laporan diketahui hanya 11 persen

    atau dua wilayah saja yang berhasil membangun pengurus komisariat di

    perguruan tinggi atau universitas, yakni Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara

  • 7/27/2019 Rinda Cahyana - Baseline Analysis RTIK Indonesia 2012 r

    3/5

    Baseline Analysis Relawan TIK Indonesia 2012 | 3

    Barat. Jika dikaitkan dengan usaha membangun masyarakat Indonesia dan

    memperhatikan luasnya sebaran kota dan pedesaan di Indonesia, maka

    peningkatan jumlah basis relawan TIK ini penting untuk dilakukan oleh relawan

    TIK perintis.

    Terkait dengan aktivitas pengembangan sumber daya manusia internal,

    dilaporkan hanya satu wilayah saja yang telah melaksanakan pelatihan untuk

    pelatih bagi relawan TIK. Pelatihan tersebut bermanfaat agar relawan TIK dapat

    melatih masyarakat menguasai keahlian melek informasi dan TIK. Walau

    demikian, semua wilayah dilaporkan berhasil memberikan pelatihan TIK kepada

    masyarakat. Hal ini merupakan petunjuk bahwa di setiap wilayah telah tersedia

    sumber daya manusia yang dapat menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

    TIK bagi masyarakat. Tidak menutup kemungkinan orang yang bergabung denganRelawan TIK Indonesia adalah yang terlatih sebagai pelatih sehingga tanpa

    pelatihan untuk pelatih pun mereka mampu menyelenggarakan pelatihan TIK bagi

    masyarakat. Dalam pembahasan ini tidak dapat ditunjukan apakah kemampuan

    wilayah dipengaruhi oleh adanya relawan TIK seperti itu karena tidak disebutkan

    dalam semua laporan kompetensi relawan TIK yang menjadi pelatih untuk setiap

    jenis pelatihan yang diselenggarakannya.

    Aktivitas pengembangan sumber daya manusia eksternal dilakukan

    relawan TIK melalui beragam pelatihan melek informasi dan teknologi kepada

    masyarakat. Tempat yang dipilih relawan TIK menurut laporan meliputi sekolah,

    sekretariat organisasi massa, tempat ibadah, kantor pemerintahan, dan telecenter.

    Aktivitas relawan TIK yang dilakukan di telecenterdilaporkan terjadi di wilayah

    Kalimantan Selatan, Lampung, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi

    Utara, dan Sumatera Utara. Kegiatannya meliputi peningkatan kapasitas operator

    telecenter dan pelatihan melek TIK bagi masyarakat. Telecenter yang menjadi

    tempat atau digunakan oleh relawan TIK meliputi meliputi warung internet

    pedesaan, mobil community access point, dan mobil pusat layanan internet

    kecamatan Walau hanya 33 persen dari seluruh wilayah yang ada melaksanakan

    kegiatannya di telecenter, hal ini sudah memberikan peluang keberhasilan

    telecenterseperti yang disampaikan Acevendo (2005). Kegiatan di telecenter ini

  • 7/27/2019 Rinda Cahyana - Baseline Analysis RTIK Indonesia 2012 r

    4/5

    Baseline Analysis Relawan TIK Indonesia 2012 | 4

    penting karena relawan TIK sebagai stakeholders sekunder diperlukan sebagai

    pelatih dan pendamping bagi telecenter.

    Kelompok pengguna TIK yang menjadi peserta peatihan TIK menurut

    laporan meliputi aparatur pemerintahan, guru dan pelajar dari jenjang sekolah

    dasar hingga atas atau kejuruan, mahasiswa perguruan tinggi, komunitas

    kepemudaan, keagamaan, anggota lembaga swadaya masyarakat. Sekitar 61

    persen melaporkan aktivitas relawan TIK di sekolah. Hal ini memperkuat hasil

    penelitian bahwa sekolah merupakan jenis organisasi yang paling banyak dibantu

    oleh relawan. Walau penelitian Low dkk. (2007)menyebutkan sekolah merupakantempat perekrutan atau kaderisasi relawan usia 16-24 tahun, namun tidak ada

    satupun dari laporan yang menyebutkan perekrutan relawan TIK dilakukan saat

    kegiatan dilaksanakan relawan TIK di sekolah.Materi yang disampaikan relawan TIK kepada masyarakat didominasi oleh

    aplikasi internet. Hal ini wajar karena sekitar 61 persen dari wilayah yang ada

    dilaporkan telah memberikan materi internet sehat kepada masyarakat. Tabel 6.1

    menunjukan jumlah wilayah yang menyelenggarakan materi keahlian TIK yang

    dikategorikan berdasarkan keahlian dasar Relawan TIK kelompok penggerak.

    Wilayah yang laporannya tidak menyebutkan secara spesifik latihan TIK nya

    tidak ditambahkan ke dalam tabel tersebut.

    Tabel 6.1. Materi TIK bagi Masyarakat

    Kategori MateriJumlah Wilayah

    Penyelenggara

    Komputer 4

    Aplikasi Desktop 8

    Jaringan Komputer 7

    Aplikasi Internet 15

    Relawan TIK memberikan materi TIK untuk pengguna akhir sehingga

    wajar apabila materi tentang aplikasi internet dan desktop menjadi dominan. Jika

    memperhatikan keahlian dasar TIK kelompok penggerak dan perangkat lunak

  • 7/27/2019 Rinda Cahyana - Baseline Analysis RTIK Indonesia 2012 r

    5/5

    Baseline Analysis Relawan TIK Indonesia 2012 | 5

    yang digunakan dalam aktivitas pemenuhan informasi, keahlian kategori aplikasi

    desktop dan internet ini menunjang keahlian melek informasi yang diperlukan

    masyarakat informasi. Adapun keahlian TIK kategori komputer dan jaringan

    komputer diperlukan oleh relawan TIK dalam aktivitas pemasangan dan

    pemeliharaan. Lebih tepat kalau keahlian ini diberikan untuk calon relawan TIK

    kelompok pengembang yang terlibat dalam pemasangan perangkat TIK untuk

    masyarakat.

    Laporan menyebutkan Relawan TIK wilayah Jawa Barat berinteraksi

    dengan kelompok pengembangan melalui Gerakan Desa Membangun. Dalam

    gerakan ini desa menerapkan aplikasi Mitra Desa. Aplikasi ini dikembangkan oleh

    Institute of Education Development, Social, Religious and Cultural Studies

    (Infest) Yogyakarta, yakni organisasi nirlaba yang bekerja secara swadaya untukmeningkatkan kualitas masyarakat Indonesia melalui pendidikan, pembangunan

    jejaring informasi, dan advokasi masyarakat. Para pengembang aplikasi Mitra

    Desa di Infest yang memberikan aplikasi tersebut secara gratis kepada masyarakat

    dapat disebut relawan TIK kelompok pengembang. Karena tidak terlibat dalam

    rekayasa aplikasi tersebut maka aktivitas Relawan TIK Indonesia wilayah Jawa

    Barat dalam program Gerakan Desa Membangun kemungkinan seputar

    pemasangan dan pelatihan aplikasi Mitra Desa.