rilis pupr #1 sp.birkom/iii/2018/125 · jembatan teluk kendari dibangun untuk menunjang sistem...
TRANSCRIPT
Rilis PUPR #1
15 Maret 2018
SP.BIRKOM/III/2018/125
Kementerian PUPR Targetkan Jembatan Teluk Kendari Rampung September 2019
Kendari -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan
pengerjaan proyek Jembatan Teluk Kendari sepanjang 1.348 meter.
Jembatan Teluk Kendari dibangun untuk menunjang sistem jaringan jalan dari Kota Lama di sisi
utara menuju Poasia di sisi selatan Teluk Kendari dan sebaliknya. Dengan konektivitas yang semakin lancar
diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan
pembangunan di wilayah tersebut.
“Kehadiran infrastruktur jembatan disamping memperlancar arus lalu lintas juga perlu dibuat
indah dengan memasukan elemen budaya lokal sehingga bisa menjadi kebanggaan masyarakat dan
menambah estetika kota,” jelas Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional XIV, Ditjen Bina Marga Ahmad Cahyadi mengungkapkan
kehadiran jembatan akan menunjang kegiatan kawasan Pelabuhan Bunkutoko dan pelabuhan Kendari
New Port yang nantinya akan menjadi pintu masuk bagi komoditi dari dan ke luar Kota Kendari maupun
Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Saat ini progres pembangunan fisik telah mencapai 36,3% dan ditargetkan akan rampung dan
dapat beroperasi pada September 2019,” kata Ahmad Cahyadi.
Pembangunan Jembatan Teluk Kendari sedianya terdiri dari beberapa proses pengerjaan yakni
pembangunan jembatan layang baru dengan dua jalur, masing-masing memiliki dua lajur dengan median
dan trotoar.
Kemudian proses konstruksi bangunan bawah yakni pondasi tiang bor dengan pylon pada
jembatan utama dan pier pada jembatan pendekat.
Lalu proses konstruksi bangunan atas yaitu bentang utama jembatan tipe cable stayed pada
jembatan utama dan gelagar pratekan pada jembatan pendekat dan pembangunan jalan pendekat (oprit)
pada kedua ujung jembatan.
Pembangunan Jembatan Teluk Kendari dikerjakan oleh perusahaan konsorsium yakni PT. PP dan
PT Nindya Karya dengan anggaran mencapai Rp 802 miliar.(*)
Biro Komunikasi Publik
Kementerian Publik