rilis pupr #2 sp.birkom/iv/2018/158 · sementara kepala balai besar wilayah sungai (bbws) ciliwung...

7
Rilis PUPR #2 4 April 2018 SP.BIRKOM/IV/2018/158 Kementerian PUPR Lanjutkan Sertifikasi SDEW Agar Tercatat Sebagai Aset Negara Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan program sertifikasi Situ, Danau, Embung dan Waduk (SDEW) sebagai upaya menjaga keberadaan SDEW, dari tekanan alih fungsi lahan dihulu maupun sekitar badan sungai. Adanya sertifikat maka status kepemilikan SDEW sebagai aset negara akan lebih terlindungi dari sisi hukum. "Sertifikat menjadikan batas situ, danau, embung, dan waduk menjadi lebih jelas. Selain itu, kejelasan status kepemilikan menjadi sangat penting dari sisi hukum sehingga mencegah munculnya bangunan liar," kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu. Untuk meningkatkan kordinasi antar Kementerian dan Lembaga dalam pengadministrasian SDEW, Kementerian PUPR, Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan Kementerian Dalam Negeri pada Oktober 2017 telah menandatangani kesepakatan bersama bagi perlindungan dan optimalisasi fungsi SDEW termasuk aspek administratifnya. “Saat ini belum ada payung hukum tersendiri yang khusus mengatur tentang tata cara pendaftaran hak tanah oleh instansi pemerintah. Dalam beberapa kasus tahap identifikasi penunjukan batas situ, muncul gugatan dari masyarakat,” ujar Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Pusat Bendungan Ni Made Sumiarsih pada acara Sarasehan Hari Air Dunia Tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane di Jakarta, Selasa (3/4/2018). Tahapan sertifikasi secara umum yakni tahap pertama identifikasi situ yang didalamnya terdapat penentuan batas dan pengukuran luas. Tahap kedua adalah pendaftaran hak atas tanah SDEW ke kantor pertanahan atau BPN setempat yang akan melakukan pengukuran ulang dan penelitian sebelum diterbitkannya sertifikat. Tahun 2018 Kementerian PUPR memprogramkan pendataan administratif terhadap 100 SDEW di Indonesia yang tersebar di 11 Provinsi. Sementara tahun 2017, telah diterbitkan sertifikat bagi 4 situ yakni Situ Pagam, Situ Cogreg dan Situ Tlanjung Udik di Kabupaten Bogor dan Situ Rawa Lumbu di Kabupaten Bekasi. Imam Santoso optimis dengan dibantu semua elemen masyarakat baik komunitas dan akademisi target tersebut dapat tercapai . Diantara 100 SDEW yang akan dilakukan sertifikasi adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Maninjau di Sumatera Barat, Danau Tempe di Sulawesi Selatan, Danau Tondano di Sulawesi Utara, Danau Limboto di Gorontalo, dan Danau Rawa Pening di Jawa Tengah.

Upload: doanquynh

Post on 08-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Rilis PUPR #2

4 April 2018

SP.BIRKOM/IV/2018/158

Kementerian PUPR Lanjutkan Sertifikasi SDEW Agar Tercatat Sebagai Aset Negara

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan

program sertifikasi Situ, Danau, Embung dan Waduk (SDEW) sebagai upaya menjaga keberadaan SDEW,

dari tekanan alih fungsi lahan dihulu maupun sekitar badan sungai. Adanya sertifikat maka status

kepemilikan SDEW sebagai aset negara akan lebih terlindungi dari sisi hukum.

"Sertifikat menjadikan batas situ, danau, embung, dan waduk menjadi lebih jelas. Selain itu,

kejelasan status kepemilikan menjadi sangat penting dari sisi hukum sehingga mencegah munculnya

bangunan liar," kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Untuk meningkatkan kordinasi antar Kementerian dan Lembaga dalam pengadministrasian

SDEW, Kementerian PUPR, Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan Kementerian Dalam Negeri pada

Oktober 2017 telah menandatangani kesepakatan bersama bagi perlindungan dan optimalisasi fungsi

SDEW termasuk aspek administratifnya.

“Saat ini belum ada payung hukum tersendiri yang khusus mengatur tentang tata cara

pendaftaran hak tanah oleh instansi pemerintah. Dalam beberapa kasus tahap identifikasi penunjukan

batas situ, muncul gugatan dari masyarakat,” ujar Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso dalam

sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Pusat Bendungan Ni Made Sumiarsih pada acara Sarasehan Hari

Air Dunia Tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane di

Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Tahapan sertifikasi secara umum yakni tahap pertama identifikasi situ yang didalamnya

terdapat penentuan batas dan pengukuran luas. Tahap kedua adalah pendaftaran hak atas tanah SDEW

ke kantor pertanahan atau BPN setempat yang akan melakukan pengukuran ulang dan penelitian sebelum

diterbitkannya sertifikat.

Tahun 2018 Kementerian PUPR memprogramkan pendataan administratif terhadap 100

SDEW di Indonesia yang tersebar di 11 Provinsi. Sementara tahun 2017, telah diterbitkan sertifikat bagi 4

situ yakni Situ Pagam, Situ Cogreg dan Situ Tlanjung Udik di Kabupaten Bogor dan Situ Rawa Lumbu di

Kabupaten Bekasi.

Imam Santoso optimis dengan dibantu semua elemen masyarakat baik komunitas dan

akademisi target tersebut dapat tercapai . Diantara 100 SDEW yang akan dilakukan sertifikasi adalah

Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Maninjau di Sumatera Barat, Danau Tempe di Sulawesi Selatan,

Danau Tondano di Sulawesi Utara, Danau Limboto di Gorontalo, dan Danau Rawa Pening di Jawa Tengah.

Sementara Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane Jarot Widyoko,

mengatakan untuk di wilayah kerjanya, pendataan administratif akan dilakukan sebanyak 32 Situ, yakni

26 Situ berada di Provinsi Jawa Barat dan 6 Situ di Banten, dengan alokasi anggaran sekitar Rp 2,5 miliar.

Revitalisasi Situ Burangkeng dan Situ Ciledug

Selain melakukan sertifikasi, tahun ini BBWSCC merevitalisasi dua Situ, yakni Situ Burangkeng

di Kabupaten Bekasi seluas 6,03 hektar dengan anggaran Rp 4,84 miliar dan Situ Ciledug di Kota Tangerang

Selatan seluas 31,4 hektar dengan anggaran Rp 5,17 miliar.

Kegiatan revitalisasi berupa pengerukan sedimentasi dan penataan kawasan sekitar situ

sehingga akan menambah kapasitas tampung dan menjadi ruang terbuka publik dan aktivitas olahraga

dengan dibangunnya lintasan lari (jogging track) di sekeliling situ. (*)

Biro Komunikasi Publik

Kementerian PUPR