rhintis

Upload: cliff-clarence-haliman

Post on 07-Mar-2016

90 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rhinitis

TRANSCRIPT

  • Rinitis AlergiDisusun oleh:Imania Lidya Pratiwi11 - 2014 - 100Pembimbing:dr. Arroyan Wardhana, Sp. THTKepaniteraan Klinik Bagian Ilmu THTRSUD Koja Jakarta UtaraPeriode 19 September 24 Oktober 2015Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJakarta

  • Vaskularisasi hidungAtas : a. ethmoidalis anterior dan posterior. Bawah :a. maxilaris interna.Depan : cabang-cabang a.fasialis.Plexus Kiesselbach merupakan anyaman pembuluh darah pada septum nasi bagian anterior.

  • Persarafan hidungDepan dan atas : n. ethmoidalis anterior berasal dari n. oftalmikusRongga hidung bagian lainnya : n. maxilla memalui ganglion sfenopalatina > otonomPersarafan parasimpatis : serabut saraf n. petrosus superfisialis mayorPersarafan simpatis : serabut saraf n. petrosus profundus

  • Definisi

    Inflamasi yang disebabkan reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersentisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulang dengan alergen tersebut.

  • Terdiri dari 2 tahap :Tahap sensitisasiReaksi alergi/provokasi, terdiri dari 2 fase :Reaksi Alergi Fase Cepat (RAFC) sejak kontak alergen sampai 1 jam setelahnyaReaksi Alergi Fase Lambat (RAFL) yang berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam setelah pemaparan dan berlangsung 24-48 jam

  • Etiologi Rhinitis alergi melibatkan :Lingkungan Faktor genetik

    Berdasarkan cara masuknya alergen: Alergen inhalanAlergen ingestanAlergen injektan Alergen kontaktan

  • Epidemiologi Di Amerika Serikat rhinitis alergi merupakan penyakit terbanyak menempati posisi ke 6 penyakit yg bersifat kronis (menahun).Usia rata-rata rhinitis alergi pd usia muda 8-11 thn dan 80% berkembang pd usia 20 tahunDi Indonesia, rhinitis alergi yang menyertai riwayat atopi pada 55% kasus.

  • Diagnosis Anamnesis: Keluhan utamaRPSRPDRPKRiwayat pribadi dan sosialBersin berulang pagi hari, riwayat atopi, keluar ingus encer dan banyak, hidung tersumbat, hidung dan mata gatal, banyak air mata keluar.

  • Pemeriksaan fisikRinoskopi anterior : mukosa edema, basah, berwarna pucat atau livid disertai adanya secret encer yang banyak.Pemeriksaan nasoendoskopi Gejala pd anak : allergic shiner. allergic salute. allergic crease. facies adenoid. cobblestone appearance. geographic tongue.

  • Anak-anak : Allergic shiner, Allergic Salute, Allergic Crease

  • Geographic tongue ( alergi makanan )

  • Cobble stone appearance Penebalan lateral pharyngeal bands( PND )

  • Pemeriksaan penunjangIn vitro : Hitung eosinofil darah tepi Pemeriksaan IgE totalPemeriksaan sitologi hidung

    In vivo :Tes cukit kulitUji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri (Skin End-point Titration/SET)Intracutaneus Provocative Dilutional Food Test (IPDFT), baku emas challenge test

  • Banyak dipakai sederhana, mudah, murah, sensitivitas tinggi, cepat, cukup amanTes pilihan dan primer untuk diagnostik Membuktikan telah terjadi fase sensitisasiTes (+) ada reaksi hipersensitivitas tipe I atau telah terdapat kompleks Sel Mast IgE pada epikutan

  • Gambaran histologikTampak adanya dilatasi pembuluh darah dengan pembesaran sel goblet dan sel pembentuk mucus.

    Pembesaran ruang interseluler dan penebalan membrane basal, serta ditemukan infiltrasi sel sel eosinofil pada jaringan mukosa dan submukosa hidung.

  • Penatalaksanaan Menghindari kontak dengan alergen penyebabnya.

    Medikamentosa : antihistaminGenerasi 1 : difenhidramin, klorfeniramin, prometasin, siproheptadin Generasi 2 :Astemisol, terfenadin Loratadin, setirisin, fexofenadin, desloratadin, dan levosetirisin.

    Agonis Adrenergik : Dekongestan oral Preparat kortikosteroidPreparat antikolinergik topikal

    Operatif: tindakan konkotomi , konkoplasti Imunoterapi

  • Kombinasi Antihistamin-DekongestanBanyak digunakanLoratadin/feksofenadin/setirisin + pseudoefedrin 120 mgIpratropium BromidaTopikal, antikolinergik Efektif mengatasi rinore yang refrakter terhadap kortikosteroid topikal/antihistaminES : iritasi hidung, krusta, epistaksis ringan

  • KortikosteroidKortikosteroid topikalPilihan pertama untuk rinitis alergi persisten sedang-berat efek antiinflamasi jangka panjangMula kerja lambat (12 jam), efek maksimum beberapa hari sampai mingguBudesonide, beklometason, fluticason,mometason furoat, triamcinolon acetonideDosis dws : 1 x semprot/hr, anak 1 x I semprot /hr

  • Imunoterapi: Respon (-) terhadap terapi medikamentosaTerdapat efek samping dari pemakaian obat sublingual, suntikan

    Operatif : konkotomi pada konka hipertrofi berat dan kauterisasi sudah tidak menolong,

  • Komplikasi Polip hidungOtitis media efusi yang sering residif, terutama pada anak-anak.Sinusitis paranasal.

  • Cari kemungkinan komplikasi : sinusitis, polip, otitis media efusi sinusitisPolip hidung OME

  • Otoskopi

  • Bonam

  • Kesimpulan Rinitis alergi adalah kelainan berupa inflamasi pada hidung dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal, dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE. Pengobatan paling efektif dari rinitis alergi adalah menghindari faktor penyebab, terapi medika mentosa hingga pembedahan. Pasien dengan rinitis alergi tanpa komplikasi yang respon dengan pengobatan memiliki prognosis baik.

  • Terima kasih

    *