rgks senjata api

Upload: awan

Post on 01-Mar-2016

40 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Senjata Api

TRANSCRIPT

SENJATA API

SENJATA API

Senjata Api merupakan salah satu alat untuk melaksanakan tugas pokok TNI dibidang Hankam, Oleh karena itu, diluar TNI pemilikian, penggunaan Senjata Api diperlukan ketertiban dan pengawasan serta pengendalian agar tidak terjadi ekses gangguan keamanan.1.Peraturan perundang-undangan tentang Senjata Api :

a. Undang-undang Senjata Api tahun 1936.

b. Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Senjata Api tahun 1939.

c. Undang-Undang nomor 8 tahun 1948 tentang Pendaftaran dan Pemebrian Izin Pemakaian Senjata Api.

d. Undang-Undang Drt Nomor 12 tahun 1951 tentang Peraturan hukuman Istimewa sementara.

e. Perpu Nomor 20 tahun 1960 tentang Kewenangan Peridzinan yang diberikan menurut Undang-Undang mengenai Senjata Api.

f. Inpres Nomor 9 tahun 1976 tentang Peningkatan Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api.

g. Kepmenhankam/Pangab Nomor Kep/27/XII/1977 tentang Tuntunan Kebijaksanaan untuk meningkatkan Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api sebagai Pelasanaan Inpres Nomor 9 tahun 1976.

2.Pokok isi yang diatur dalam Per-UU-an diatas.

a. Undang-undang Senjata Api tahun 1936.

Undang-undang ini memuat 2 (dua) pokok bagian besar peraturan yaitu;

-Bagian A Peraturan tentang pemasukan, pengeluaran,penerusan dan pembongkaran Senjata Api.

-Bagian B Peraturan tentang pemilikan, perdagangan, dan pengangkutan Senpi, Mesiu, dan munisi.

=Menetukan tentang pengertian Senpi, Munisi, dan Kapal, serta Mesiu.

=Ancaman pidana penjara maksimum 4 tahun dan denda Rp 150.000,-

=Diwajibkan adanya surat ijin memiliki Senpi dan mendaftarkannya.

b.Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Senjata Api tahun 1939.

=Menteri Da;am Negeri ditentukan sebagai Pejabat yang berwenang mengenai perizinan Senpi (termasuk Kapolda dan Kapolres).

=Ditentukan adanya Surat Ijin Biasa dan Surat Ijin Khusus dan harus ada daftar tahunan.

=Presiden berwenang untuk melarang sementara waktu mengenai Senpi.

=Pidana Kurungan maksimum 3 bulan atau denda maksimum Rp 1500,-

c. Undang-Undang nomor 8 tahun 1948 tentang Pendaftaran dan Pemebrian Izin Pemakaian Senjata Api.

=Menentukan pengertian Senpi sama dengan ketentuan UU 1936.

=Maksimum 30 hari yang miliki ijin Senpi harus sudah daftar.

=Wajib daftar bagi yang bukan anggota TNI/Polri kepada Kapoda/Kapolres.

=Surat ijin pemakaian dari Polisi

=Pidan maksimum 4 tahun penjara atau denda Maksimum Rp 15.000,-

d.Undang-Undang Drt Nomor 12 tahun 1951 tentang Peraturan hukuman Istimewa sementara.

=Rumusan Tindak Pidana Senpi meliputi :

-Barang siapa.

-tanpa Hak

-memasukan, membuat, mennerima, dst......... mengenai Senpi, Munisi atau handak

-Diancam pidana mati atau seumur hidup.e. Perpu Nomor 20 tahun 1960 tentang Kewenangan Peridzinan yang diberikan menurut Undang-Undang mengenai Senjata Api.=Perijinan tentang Senpi merupakan kewenangan Kapolri.

=Perijinan tentang Senpi untuk kepentingan Angkatan Perang diatur oleh Departemen Angkatan Perang

f. Inpres Nomor 9 tahun 1976 tentang Peningkatan Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api.=Pengawasan dan pengendalian mengeanai Senpi diluar ABRI dibatasi mengenai :

-Jumlah instansinya,

-Jumlah Peajabatnya,

-Jumlah Golongan/Anggota Masyarakat,

-Standar Senpi tdk menyamai Senpi ABRI

g. Kepmenhankam/Pangab Nomor Kep/27/XII/1977 tentang Tuntunan Kebijaksanaan untuk meningkatkan Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api sebagai Pelasanaan Inpres Nomor 9 tahun 1976.=Standar Senpi yang tidak termasuk standar Senpi ABRI :

-Non Otomatik,

-Senjata Bahu maksimum Cal 22 mm.

-Senjata genggam maksimum Cal 32 mm.3.Instansi-Instansi yang dinerikan ijin.

AUntuk kepentingan operasional.

1. Kejakgung

2. BAKIN

3. Dephub

4. Deptan

5. Depku

6. Depkeh

B. Pam Obvit

1. Dephub

2. Dep tambang

3. Deptan

4. Depindustri

5. Dep PUTL

6. Dep Ku

7. Badan Atom Nasional

8. Bank Indonesia1.Apa yang dimaksud dengan Tindak Pidana Khusus dan berikan contohnya !

2.Apa yang dimaksud dengan Tindak Pidana Narkotika ? Jelaskan !

3.Apa manfaat Narkoba dan apa bahayanya Narkoba ? Jelaskan !

4.Sebutkan kriteria Senjata Api Non standar TNI sebagaimana diatur dalam Kepmenhankam/Pangab Nomor Kep/27/XII/1977 tentang Tuntunan Kebijaksanaan untuk meningkatkan Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api sebagai Pelasanaan Inpres Nomor 9 tahun 1976!

5.Jelaskan apa yang dimaksud dengan Tindak Pidana Senjata Api sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Drt Nomor 12 tahun 1951 tentang Peraturan hukuman Istimewa sementara !

6.Sebutkan pejabat pejabat yang berwenang memberi ijin pemilikan atau penggunaan Senpi Perpu Nomor 20 tahun 1960 tentang Kewenangan Peridzinan yang diberikan menurut Undang-Undang mengenai Senjata Api !Peraturan Kasad No Perkasad/1/II/2009 Tgl 5 Pebruari 2009 tentang Sanksi Administratif Bagi Prajurit TNI AD yang melakukan pelanggaran.Pengajuan Rekomendasi/ Lapbangpri.

1.Tingkat Satuan.

a.Dan/Ka Satuan meneliti sanksi administratif yang telah dijatuhkan dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

b.Dan/Ka Satuan mengadakan rapat staf untuk mengajukan rekomendasi atas sanksi administratif yang telah dijatuhkan kepada anggotanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.c.Mengajukan usul rekomendasi atas sanksi administratif yang telah dijatuhkan dengan lampiran :

1).Keputusan Hukuman Disiplin.

2).Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.

3).Keputusan Sanksi Administratif.

4).Surat pembebasan dari penahanan.

5).Daftar penilaian.

6).Tanda penghargaan atas prestasi khusus (bagi yang diusulkan pengurangan sanksi administratif).

2.Tingkat Kotama/Balakpus.

Surat Telegram Kasad No STR/302/2011 Tgl 19 Agustus 2011 tentang Pedoman untuk penerbitan Surat Rekomendasi/ Lapbangpri Bagi Personel TNI AD / PNS yang telah melakukan pelanggaran. Agar menindak lanjuti seluruh kasus pelanggaran yang dilakukan oleh personel TNI AD/ PNS di Satuannya dengan mempedomani ;

1.Dalam waktu 30 Hari setelah hukuman disiplin dijatuhkan atau putusan hukuman pidana yang telah berkekuatan hukum tetap diterima, Komandan Satuan segera mengeluarkan keputusan sanksi administratif dengan berpedoman kepada Perkasad No. 1/II/2009 tanggal 5 Pebruari 2009 tentang Sanksi Administratif Bagi Prajurit TNI AD yang melakukan pelanggaran.

2.Sanksi Administratif yang sudah diterapkan pada proses usulan kenaikan pangkat dan atau proses penempatan dalam jabatan promosi yang lalu, tidak dapat diterapkan lagi pada proses usulan kenaikan dan atau penempatan jabatan promosi jabatan berikutnya untuk menghindari penerapan sanksi administratif lebih dari satu kali atas kasus yang sama.3.Surat Rekomendasi/ Lapbangpri diterbitkan bila personel yang melakukan pelanggaran telah menjalani hukuman dan sanksi administratif serta penilaian dari Komandan Satuan telah dinyatakan memenuhi syarat untuk Binkar selanjutnya dilaporkan ke Pang/Gub/Dir/Ka/Ses.4.Penyelesaian kasus personel TNI AD/ PNS harus sampai tuntas sebelum diusulkan dalam UKP, Pangkat/ Jabatan, Kursus/Pendidikan dan Tahorneg.

5.Tidak memutasikan personel TNI AD/ PNS yang melakukan tindak pidana dan atau garkumplin lainnya sebelum diselesaikan atau dituntaskan.6.Kasus Pelanggaran Personel TNI AD/ PNS yang sudah selesai, namun tidak diikuti atau dilengkapi dengan Surat Rekomendasi/ Lapbangpri setelah masa peninjauan 6 (enam) bulan maka tidak akan dilanjutkan atau ditolak dalam pelaksanaan sidang UKP, Pangkat/ Jabatan, Kursus/Pendidikan dan Tahorneg.7.Surat Rekomendasi/ Lapbangpri di tingkat Kotama ditandatangani oleh Pang atau Kas, sedangkan Surat Rekomendasi/ Lapbangpri di tingkat Balakpus ditandatangani oleh Gub/Dir/Ka/Ses, format Lapbangpri berpedoman kepada Perkasad No. 1/II/2009 tanggal 5 Pebruari 2009 tentang Sanksi Administratif Bagi Prajurit TNI AD yang melakukan pelanggaran.