revitalisasi peran badan litbang perhubungan dalam

12
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN REVITALISASI PERAN BADAN LITBANG PERHUBUNGAN DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN JAKARTA, FEBRUARI 2019

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REVITALISASI PERAN BADAN LITBANG PERHUBUNGAN DALAM

KEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

REVITALISASI PERAN BADAN LITBANG PERHUBUNGAN DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN

JAKARTA, FEBRUARI 2019

Page 2: REVITALISASI PERAN BADAN LITBANG PERHUBUNGAN DALAM

2A. KONDISI EKSISTING PERKERETAAPIAN INDONESIA

Ketersediaan Jaringan, Operator dan Produksi Angkutan

Page 3: REVITALISASI PERAN BADAN LITBANG PERHUBUNGAN DALAM

3

Sumber : KP 2128 Tahun Tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas)

B. TARGET PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG PERKERETAAPIAN

Page 4: REVITALISASI PERAN BADAN LITBANG PERHUBUNGAN DALAM

C. STRATEGI PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN NASIONAL 4

•Peningkatan kualitas pelayanan, keamanan dan keselamatan perkeretaapian

•Peningkatan keandalan dan kelaikan sarana dan prasarana

•Mengintegrasikan layanan kereta api dengan moda lain

•Meningkatkan aksesibilitas

Pengembangan Jaringan Pelayanan

•Peningkatan pembinaan terhadap penyelenggaraan perkeretaapian melalui penyiapan NSPK

•Koordinasi dengan pihak-pihak terkait, serta pelaksanaan monitoring dan evaluasiPeningkatan Keamanan &

Keselamatan

•Alih teknologi untuk pembelian teknologi luar negeri

•Mendorong peningkatan peran industri perkeretaapian dalam negeri

Alih Teknologi &

Pengembangan Industri

•Peningkatan kemampuan SDM regulator perkeretaapian melalui program diklat

•Mendorong terciptanya SDM operator perkeretaapian melaui regulasi kompetensi, sertifikasi, dan pembinaanPengembangan SDM

Perkeretaapian

•Peningkatan peran pemerintah selaku regulator perkeretaapian

•Mendorong terwujudnya penyelenggaraan perkeretaapian secara multioperator

•Peningkatan peran Pemerintah DaerahPengembangan Kelembagaan

•Peningkatan investasi dan pendanaan melalui dukungan regulasi dan mekanisme perizinan yang kondusif

•Mendorong peningkatan peran swasta melalui KPSInvestasi & Pendanaan

Page 5: REVITALISASI PERAN BADAN LITBANG PERHUBUNGAN DALAM

D. ISU-ISU STRATEGIS TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN

PeningkatanKeselamatan

Alih Teknologidan

PengembanganIndustri

Pengembangan SDM

Perkeretaapian

PengembanganKelembagaan

Perkeretaapian

Investasi dan Pendanaan

Perkeretaapian

Integrasi AntarModa dan TOD

AspekLingkungan

AspekPelayanan(Responsif

Gender)

Kecelakaandi Perlintasan

Sebidang

Belum adanyasinergi

grand design pengembanganteknologi dan

industri

KeterbatasanSDM Teknis

Perkeretaapian

Belum terwujudnya pemisahan

penyelenggaraan prasarana dan

sarana perkeretaapian

KeterbatasanPendanaan

melalui APBN

Program : Pengamanan

perlintasan sebidang(Penutupan,underpass/flyoverdan pemasanganpintu perlintasan);

Sterilisasi Jalur KA danSosialisasikeselamatan

Program : Pengembangan

roadmap teknologidan industri

Penguasaan alihteknologi;

Standarisasi produkindustri untukmelindungi produkdalam negeri;

Dukungan regulasipenggunaan TKDN

Program : Penyiapan

regulasi standarkompetensi SDMperkeretaapian;

Rekruitment SDMsesuai kompetensiyang dibutuhkan

Pengembanganpola dankurikulum diklat;

AkreditasiLembagaPendidikan.

Program : Fasilitasi

pembentukanBadan UsahaPenyelenggarasarana danprasarana;

Penataankelembagaan yangmenangani PSO,IMO dan TAC;

Kerjasama denganPemerintahDaerah

Program : Penyusunan

regulasi gunamendoronginvestasi;

Pengembanganpola danmekanismepembiayaanalternatif;

PembentukanLembagapendukung skemapendanaanalternatif.

5

Terbatasnyaintegrasi moda

dan TOD Perkeretaapian

Peran moda KA dalam

penurunan Gas CO2 sebagaidampak dari

modal Shifting

Penyediaan data penumpang

terpilahberdasarkan

gender

Program : Penyusunan

regulasi gunamendorongterwujudnyaintegrase antarmoda dan TOD;

Kerjasama denganPemerintahDaerah.

Program : Validasi

mekanismeperhitunganpenurunan EmisiCO2 sectorPerkeretaapian;

Penyediaan datamodal shifting.

Program : Survey data

sekunder/primerterkaitpenyediaan dataterpilah;

Kebijakanpengembanganprasarana dansarana yangresponsif gender

Page 6: REVITALISASI PERAN BADAN LITBANG PERHUBUNGAN DALAM

Lanjutan ... 6

• Indikasi Kebutuhan Pendanaan sd 2030 sebesar : USD 65.595 Juta (Rp. 825,74 Triliun)• (36% APBN : 64% Pendanaan Alternatif)

A. Prioritas Pembangunan sampai dengan tahun 2030 adalah meningkatkan konektivitas antar wilayah dengan membangun lintas utama / Jalur KA antarkota;

B. Rincian Target jalur KA terbangun sepanjang 10.524 Km, terdiri atas:1) Jaringan Kereta Api Antarkota (lintas utama) sepanjang ±6.769 Km;2) Jaringan Kereta Api Perkotaan, Akses Pelabuhan, Bandara dan Kawasan Ekonomi (Lintas Cabang) sepanjang ±

3.755 Km.C. Prioritas pembangunan RIPNas 2030 membangun Jaringan KA Trans Pulau yang menghubungkan Pusat Kegiatan

Wilayah/Nasional dan simpul-simpul transportasi lainnya.D. Jaringan KA Trans Pulau merupakan Jaringan Dasar yang diharapkan dapat menjadi trigger pembangunan dan

pembuka akses wilayah.

Dengan indikasi panjang jalur KA terbangun merupakan MAYORITAS Lintas utama untuk mendukung KONEKTIVITAS ANTAR WILAYAH maka peran APBN dalam pembangunan prasarana perkeretapian perlu diperbesar

ISU TERKAIT SKEMA PENDANAAN

Page 7: REVITALISASI PERAN BADAN LITBANG PERHUBUNGAN DALAM

Lanjutan ... 7

Spirit Penyelenggaraan Perkeretaapian Umum

Penyelenggaraan Prasarana & Sarana Perkeretaapian

Penyelenggaraan KA Multioperator

Peran pemda dan swasta dalam penyelenggaraan KA

Penyelenggaraan perkeretaapian umum:penyelenggaraan prasarana perkeretaapian

dan/atau penyelenggaraan sarana perkeretaapian(Pasal 17 Ayat (1) UU23/2007)

Penyelenggaraan prasarana DAN sarana KA

Penyelenggaraan prasarana ATAU sarana KA

DIMAKNAI

INTEGRASI PEMISAHAN

1 2

A B

1. PENGUATAN KELEMBAGAAN REGULATOR DI DAERAH (PEMBAGIAN KEWENANGAN SESUAI UU 23 TAHUN 2007)2. IMPLEMENTASI SKEMA MULTIOPERATOR (DALAM RANGKA PERCEPATAN PENYEDIAAN LAYANAN ANGKUTAN KA)

HUBUNGAN BENTUK KELEMBAGAAN DAN PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN UMUM

ISU TERKAIT KELEMBAGAAN

Page 9: REVITALISASI PERAN BADAN LITBANG PERHUBUNGAN DALAM

E. KEBUTUHAN NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA BIDANG PERKERETAAPIAN 9

NO. ASPEK KEBUTUHAN NSPK

1 Prasarana Perkeretaapian Standar Nasional Indonesia komponen/material/produk prasarana perkeretaapian Pedoman/standar teknologi prasarana perkeretaapian baru Prosedur alih teknologi prasarana perkeretaapian Peningkatan TKDN bidang prasarana perkeretaapian (Local Contents) Peningkatan peran industri bidang prasarana perkeretaapian

2 Sarana Perkeretaapian Standar Nasional Indonesia komponen/material/produk sarana perkeretaapian Pedoman perawatan sarana perkeretaapian Pedoman/standar teknologi sarana perkeretaapian baru Prosedur alih teknologi sarana perkeretaapian Peningkatan TKDN bidang sarana perkeretaapian (Local Contents) Peningkatan peran industri sarana perkeretaapian

3 Lalu Lintas dan Angkutan KeretaApi

Sistem pengoperasian KA (otomatis dengan awak sarana tanpa masinis, otomatis tanpa awak sarana, dll) Skema PSO, IMO, TAC Prosedur dan kriteria pembiayaan alternatif bidang perkeretaapian Pedoman integrasi moda termasuk pengembangan TOD pada bidang perkeretaapian Pedoman peningkatan pelayanan terkait responsif gender termasuk penyediaan data penumpang terpilah

4 Keselamatan Perkeretaapian Standar Keselamatan Teknologi Baru Perkeretaapian Pedoman/kriteria peningkatan pengamanan perlintasan sebidang Perkembangan teknologi pintu perlintasan sebidang

5 Aspek Lainnya Kajian/pedoman peran perkeretaapian dalam mendukung penurunan gas emisi CO2 Penggunaan teknologi informasi di bidang pelayanan transportasi perkeretaapian

Page 10: REVITALISASI PERAN BADAN LITBANG PERHUBUNGAN DALAM

Lanjutan ... 10

1. Pedoman Penyusunan Standar OperasionalProsedur (SOP) mengenai PengoperasianKereta Api untuk PenyelenggaraanPrasarana Perkeretaapian danPenyelenggaraan Sarana Perkeretaapian,masing-masing :a. Manual dengan masinis tanpa

perangkat pembantu (GoA 0);b. Manual dengan masinis dilengkapi

dengan perangkat pembantu (GoA 1);c. Semi otomatis dengan masinis (GoA 2);d. Otomatis dengan awak sarana tanpa

masinis (GoA 3); dane. Otomatis tanpa awak sarana (GoA 4).

2. Persyaratan Teknis Fasilitas Operasi untukSistem Pengoperasian Sarana Kereta Api,sesuai PM. 121 Tahun 2017 tentang LaluLintas Kereta Api pada pasal 9, yaitu untuk5 (lima) sistem pengoperasian kereta api.

Jenis OperasiKereta Api

ETCS Level 0 ETCS Level 1 ETCS Level 2 ETCS Level 3

GoA 0

GoA 1

GoA 2

GoA 3

GoA 4

SOP

SOP

SOP

SOP

Pertek-2

Pertek-1

Pertek-0

Pertek-3

Pertek-4

SOP

Sumber: Hasil kajian Tim BPPT 2018. Keterangan:GoA : Grades of AutomationPertek : Persyaratan Teknis Fasilitas Operasi

Kebutuhan NSPK terkait Sistem Pengoperasian Kereta APi

Page 11: REVITALISASI PERAN BADAN LITBANG PERHUBUNGAN DALAM

F. EKSPEKTASI TERHADAP PERAN BADAN LITBANG 11

LITBANG

BACKGROUND STUDY/

KEBIJAKAN

RISET

PERENCANAANPEMBANGUNAN/

KONSTRUKSI/ PERAWATAN

PELAYANAN

• Riset penggunaan teknologi baru perkeretaapian (maglev, hyperloop/kereta super cepat, dan lainnya)

• Riset pengembangan komponen material rel/wesel/bantalan (misal pemanfaatan karet, dan lainnya)

• Riset peningkatan keamanan di perlintasan sebidang

• Penyediaan database transportasi (asal dan tujuan/modal share, perilaku pengguna, dll) yang update secara berkala sebagai basis data perencanaan

• Penyusunan kebijakan pendanaan alternatif• Penyusunan pedoman/standar analisa harga

satuan

• Penyusunan kebijakan jangka panjang “Transportasi 2045” • Penyusunan kebijakan integrasi antar moda• Penyusunan kebijakan peningkatan TKDN/Local Contents

produk/material/komponen bidang perkeretaapian • Penyusunan kebijakan penurunan gas emisi• Skema PSO, IMO, TAC• Standar keselamatan

teknologi baru• Standar pengembangan

teknologi informasi untuk pelayanan transportasi perkeretaapian

• Standar pengembangan pelayanan responsif gender

• Penyusunan SNI bidang prasarana dan sarana perkeretaapian

• Pengembangan metode konstruksi baru yang lebih aman, efektif dan efisien (konstruksi at grade, terowongan, elevated)

• Sistem pengoperasian kereta api (tanpa awak)

Page 12: REVITALISASI PERAN BADAN LITBANG PERHUBUNGAN DALAM

12

TERIMA KASIH

Kementerian PerhubunganRepublik Indonesia

Direktorat Jenderal Perkeretaapian