revisi rencana strategis kbri new delhi - kemlu.go.id · 1 kata pengantar puji syukur kami...
TRANSCRIPT
REVISI
RENCANA STRATEGIS
KBRI NEW DELHI
2015 – 2019
KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI NEW DELHI
MEI 2015
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karuniaNya Kedutaan Besar Republik Indonesia New Delhi (KBRI New Delhi) dapat menyelesaikan
penyusunan revisi Rencana Strategis (Renstra) Periode 2015-2019. Penyusunan revisi Renstra KBRI
New Delhi tahun 2015-2019 disusun sebagai penyempurnaan atas penyusunan tujuan, sasaran, target
dan proyeksi pelaksanaan kinerja KBRI New Delhi dengan berpedoman pada Renstra Kementerian
Luar Negeri RI periode 2015-2019 serta Rencana Jangka Menengah Pembangunan Nasional 2015-
2019.
Revisi Renstra KBRI New Delhi periode 2015-2019 menjabarkan pelaksanaan kinerja KBRI
New Delhi di negara akreditasi berdasarkan Visi dan Misi dalam suatu Sasaran Strategis dengan target
kinerja yang ingin dicapai melalui berbagai program kerja untuk periode waktu 5 (lima) tahun ke
depan (2015-2019).
Penyusunan Revisi Renstra KBRI New Delhi ini merupakan salah satu perwujudan dari
komitmen KBRI New Delhi sebagai bagian dari Kementerian Luar Negeri RI untuk menjalankan tugas
dan fungsi pemerintahan di bidang politik dan hubungan luar negeri RI serta dalam menjalankan
upaya penegakan Good Governance.
Akhir kata, kami berharap Revisi Renstra KBRI New Delhi periode 2015-2019 dapat
memberikan informasi komprehensif mengenai visi, misi, serta sasaran strategis KBRI New Delhi yang
dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengukur dan menilai kinerja KBRI New Delhi dalam
penyelenggaraan hubungan politik luar negeri Indonesia khususnya kerja sama bilateral Indonesia
dengan negara akreditasi secara transparan, akuntabel dan obyektif.
New Delhi, 28 Mei 2015 Kepala Perwakilan RI
Ttd
Rizali W. Indrakesuma Duta Besar LBBP
2
SURAT KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN RI NEW DELHI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................................ 2
BAB I KONDISI UMUM DAN ANALISIS SWOT PERWAKILAN RI
I.1. Kondisi Umum................................................................................................................................. 3
I.2. Analisis SWOT Perwakilan RI ................................................................................................... 6
BAB II VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN RI
II.1. Visi KBRI New Delhi..................................................................................................................... 9
II.2. Misi KBRI New Delhi .................................................................................................................... 9
II.3. Tujuan KBRI New Delhi .............................................................................................................. 10
II.4. Sasaran Strategis KBRI New Delhi ........................................................................................ 12
LAMPIRAN
I. Matriks Arah Kebijakan dan Strategi ....................................................................................... 17
II. Matriks Target Kinerja ................................................................................................................... 21
DAFTAR ISI
3
BAB I KONDISI UMUM DAN ANALISIS SWOT PERWAKILAN RI
I.1. Kondisi Umum
India saat ini merupakan salah satu negara dengan angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi
mencapai sekitar 6,5 persen selama dua tahun terakhir. Perkembangan pesat di bidang ekonomi ditandai dengan semakin berpengaruhnya India baik di kawasan maupun pada tingkat global. Dengan luas wilayah sebesar 3,2 juta km2, India merupakan negara terbesar di kawasan Asia Selatan dengan jumlah penduduk terbesar kedua di dunia yakni sebanyak 1,3 milyar jiwa. Selain itu, India merupakan negara demokrasi terbesar di dunia dengan kemampuan soft power besar sebagai dasar untuk membina hubungan yang erat antara India dengan negara lainnya.
Perkembangan India dari aspek geopolitik dan geoekonomi tersebut telah meningkatkan arti
strategis India bagi Indonesia. Atas dasar perkembangan inilah kemudian KBRI New Delhi menjadi salah satu Perwakilan RI yang dinilai penting dan strategis di kawasan Asia Selatan. Melalui kemitraan strategis, KBRI New Delhi berkomitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan India bagi kepentingan Indonesia.
A. Capaian Signifikan
Dengan merujuk pada Renstra KBRI New Delhi tahun 2012-2014, KBRI New Delhi telah
melaksanakan berbagai kegiatan prioritas dan program yang ditujukan untuk meningkatkan peran Indonesia di kawasan Asia Selatan yang strategis dengan mengacu pada prinsip politik luar negeri RI yang bebas dan aktif. Diplomasi Indonesia oleh KBRI New Delhi tersebut telah menghasilkan berbagai capaian positif dalam kerja sama di berbagai bidang antara lain ekonomi dan perdagangan, politik dan keamanan, pariwisata, pendidikan, sosial budaya, dan bidang prioritas lainnya yang bermanfaat bagi kepentingan rakyat Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral dan kerja sama bilateral, fokus dan prioritas
program KBRI New Delhi selama tahun 2012-2014 meliputi kegiatan saling kunjung Kepala Negara/Pemerintahan dan pejabat tinggi negara lainnya, saling memberi dukungan atas posisi India dalam berbagai pertemuan regional dan multilateral, kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan, capacity building serta sosial dan budaya. Prioritas program KBRI New Delhi ditujukan untuk mempertajam diplomasi ekonomi, penguatan diplomasi publik serta meningkatkan perlindungan WNI/BHI di wilayah akreditasi melalui optimalisasi kerja sama kemitraan strategis. Dalam melaksanakan program tersebut, KBRI New Delhi senantiasa melakukan upaya koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri India serta pemangku kepentingan lainnya utamanya untuk implementasi berbagai kesepakatan yang telah ditandatangani.
Capaian hubungan bilateral Indonesia-India diukur melalui beberapa indikator yaitu jumlah
kunjungan/pertemuan Kepala Negara/Pemerintahan dan pejabat tinggi, jumlah dokumen kerja sama dan prakarsa di bidang politik dan keamanan, ekonomi, perdagangan dan investasi, sosial dan budaya, nilai investasi, total nilai perdagangan, serta jumlah wisatawan mancanegara.
Dalam kurun waktu 2012-2014, telah dilakukan sejumlah kunjungan pada tingkat kepala
Permintahan/Negara. Pada tahun 2012, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono telah berkunjung ke India dalam rangka pertemuan ASEAN-India Summit. Pada Oktober 2013, Perdana Menteri India Manmohan Singh telah melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dalam rangka melakukan konsultasi bilateral. Pada tanggal 13 November 2014, Presiden RI Joko Widodo dengan Perdana Menteri India Narendra Modi mengadakan pertemuan bilateral di sela-sela pertemuan East Asia Summit di Myanmar, dimana pada kesempatan tersebut Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan undangan kepada Presiden Joko Widodo untuk dapat melakukan kunjungan kenegaraan ke India. Selain itu, beberapa pejabat tinggi tercatat melakukan kunjungan yaitu Menteri Perdagangan RI (2012), Menteri Pertahanan RI (2012), Menteri Pertanian RI (2014).
4
Kunjungan kedua Kepala Negara/Pemerintahan serta pejabat tinggi tersebut telah menunjukkan komitmen kedua negara untuk meningkatkan hubungan kemitraan strategis.
Pada tataran kerja sama bilateral, jumlah dokumen yang telah disepakati mencapai 34
dokumen kerja sama. Dokumen tersebut meliputi perjanjian kerja sama bidang penanggulangan narkoba, bidang kebudayaan, bidang pendidikan, penghindaran pajak berganda, kerja sama LAN Indonesia dan Lal Shastri Bhadur, bidang pertahanan, lembaga Pemilu, bidang investasi, dan sejumlah kerja sama lainya.
Dalam 5 tahun kedepan, kunjungan kenegaraan Kepala Negara/Pemerintahan ke masing-
masing negara tetap akan dilakukan dalam rangka menjaga hubungan kemitraan kedua negara yang strategis. Jumlah kunjungan pejabat tinggi kedua negara juga akan mengalami peningkatan sehubungan dengan realisasi komitmen baik untuk menghasilkan kerja sama bilateral maupun implementasi berbagai perjanjian yang telah disepakati bersama.
Di bidang ekonomi, India merupakan mitra strategis tujuan ekspor bagi Indonesia. India
merupakan negara tujuan ekspor Indonesia urutan ke-9. dengan komoditas utama barang primer seperti coal, produk mineral seperti karet alam, dan palm oil. Sementara itu bagi India, Indonesia merupakan negara tujuan ekspor urutan ke-13 dan negara mitra perdagangan terbesar kedua di ASEAN dengan komoditas ekspor utama antara lain produk petroleum, alat telekomuniasi, cotton, produk baja dan plastic, barang otomotif.
Sepanjang tahun 2012-2014, Indonesia telah melakukan upaya peningkatan promosi yang agresif untuk memperkenalkan potensi perdagangan dan investasi Indonesia di kalangan stakeholders di India. Perkembangan neraca perdagangan antara India dengan Indonesia pada tahun 2013 menunjukkan surplus bagi Indonesia sebesar US $ 6.977,16 juta, atau meningkat sebesar 18,55% dibanding periode yang sama tahun 2012, yang tercatat surplus sebesar US $ 5.855,17 juta. Neraca perdagangan tersebut terdiri dari ekspor Indonesia ke India yang mencapai US $ 11.057,71 juta, naik sebesar 5,50 %, dibanding tahun 2012, dan impor sebesar US $ 4.080,55 juta, atau turun sebesar 11,21% dibandingkan periode yang sama tahun 2012. Pada tahun 2014, total kerja sama ekonomi dan investasi mencapai US$17milyar. Total nilai perdagangan Indonesia dengan India mencapai US$16.20 milyar. Sementara itu, nilai investasi India di Indonesia meningkat dengan total nilai US$ 37,1 juta.
Dalam kurun waktu 2012-2014, ekspor terbesar Indonesia ke India berupa barang primer (92.09%) seperti coal, produk mineral seperti copper, brisquette, karet alam dengan pangsa ekspor sebesar 43,6% dan palm oil dengan pangsa ekspor sebesar 70,5%. Selain barang primer, komoditas ekspor Indonesia ke India juga berupa barang manufaktur (7.91%) seperti processed food (nilai ekspor US$ 44,3 juta), produk kopi (nilai ekspor US$ 36,9 juta), spareparts kendaraan bermotor (nilai ekspor US$ 32,7 juta), alat pencetakan (nilai ekspor US$ 28,6 juta), perhiasan (nilai ekspor US$ 17,8 juta), dan rempah-rempah (nilai eskpor US$ 17,8 juta).
Pada periode tahun 2015-2019, Indonesia akan meningkatkan ekspor barang manufaktur ke India. Beberapa produk eskpor potensial Indonesia ke India yang akan dikembangkan antara lain copper wire dengan nilai ekspor sebesar US$ 9,8 juta (1,6%), furniture dengan nilai ekspor US$ 7,9 juta (1%), dan ban karet dengan nilai ekspor US$ 4,3 juta (1%).
Untuk meningkatkan citra Indonesia di negara akreditasi, KBRI New Delhi mengedepankan pendekatan soft power diplomacy melalui pelaksanaan serangkaian kegiatan antara lain mengundang warga negara India untuk berpartisipasi pada kegiatan Presidential Friends of Indonesia, Indonesian Arts and Culture Scholarship; mengadakan pertunjukkan seni dan budaya Indonesia; memfasilitasi kunjungan grup seni dan budaya Indonesia di India; menyelenggarakan Indonesian Films Screening; serta menyelenggarakan kelas bahasa Indonesia. Dengan semangat kemitraan strategis, India juga telah menunjukkan dukungannya atas upaya Indonesia menjadikan dokumen Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955 sebagai Memory of the World (MOW). Dukungan India tersebut akan memperkuat upaya Indonesia memasukkan dokumen-dokumen KAA sebagai warisan dunia dalam UNESCO world heritage pada bulan Juni 2015 di Paris.
5
Dalam pelaksanaan diplomasi publik, KBRI New Delhi KBRI senantiasa memberikan informasi mengenai politik luar negeri dan diplomasi Indonesia kepada media cetak di Indonesia dan India, kalangan cendekiawan, serta think tank di India sebagai upaya diseminasi informasi dan menjalin jejaring kerja guna mendapat dukungan dari pemangku kepentingan terkait. Capaian dari diseminasi informasi tersebut dapat terlihat dari tidak adanya berita negatif mengenai Indonesia pada media cetak dan elektronik di India.
KBRI New Delhi secara konsisten berupaya meningkatkan kualitas website KBRI New Delhi sebagai sarana informasi publik mengenai kegiatan KBRI New Delhi dan Indonesia. KBRI New Delhi senantiasa melakukan updating isi berita serta dokumentasi kegiatan dan penyempurnaan konten grafik dalam website sehingga memiliki tampilan yang menarik bagi masyarakat di India yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai kegiatan KBRI New Delhi secara khusus dan Indonesia secara umum. Untuk memberikan informasi yang updated dan secara real time, KBRI New Delhi telah aktif melakukan updating berita dan dokumentasi foto kegiatan pada media sosial facebook (Indonesian Embassy) dan twitter (@newdelhi_kbri). Pada tahun 2014, media sosial KBRI semakin digemari dengan total 652 fans facebook dan 261 pengikut akun Twitter KBRI New Delhi.
Upaya diplomasi publik yang dilakukan KBRI New Delhi dilakukan guna meningkatkan pengenalan publik India mengenai Indonesia yang ditujukan untuk meningkatkan jumlah wisatawan India ke Indonesia. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir (2012-2014) terdapat tren peningkatan arus wisatawan India. Pada tahun 2014, jumlah kunjungan wisatawan India ke Indonesia mencapai 237.990 orang. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 231.266 (2013) dan 196.983 (2012).
Dalam kerjasama bilateral di bidang pendidikan, KBRI New Delhi telah melakukan
serangkaian kegiatan antar lain pertukaran pelajar, mahasiswa dan staf pengajar, seminar bersama, kerjasama riset, dan publikasi ilmiah. Kunjungan ke berbagai institusi pendidikan India juga dilakukan dengan intensif, yakni di wilayah utara ke Lucknow, Aligarh, Ghaziabad; di wilayah Timur ke Kolkata; di wilayah Selatan ke Vellore, Chennai, Bangalore, Pune dan Mumbai. Berbagai outreach program juga telah dilakukan seperti pembinaan Bahasa Indonesia, pemberian beasiswa Darmasiswa dan Kerjasama Antar Negara Berkembang (KNB), workshop pembuatan film animasi buat anak-anak serta seminar perbukuan dan kerjasama bilateral Indonesia-India. Untuk periode 2015-2019, Upaya pengembangan kerja sama di bidang pendidikan akan terus ditingkatkan dengan menambah pelaksanaan kerja sama pendidikan di tingkat perguruan tinggi, pemberian beasiswa, promosi pendidikan Indonesia, pelaksanaan seminar pendidikan, dan capacity building untuk tenaga pendidik.
Dalam upaya perlindungan Warga Negara Indonesia/Badan Hukum Indonesia serta pelaksanaan pelayanan publik, KBRI senantiasa berupaya memberikan pendampingan, bantuan hukum dan repatriasi kepada WNI bermasalah di wilayah akreditasi serta meningkatkan pelayanan kekonsuleran dengan praktik “jemput bola” ke pusat WNI di wilayah akreditasi serta menggunakan pelayanan berbasis IT seperti sistem lapor diri secara online sehingga KBRI memiliki database WNI di India yang terkini. Saat ini, KBRI sedang mengembangkan pelayanan visa secara online dalam rangka pelayanan kekonsuleran yang cepat, transparan dan akuntabel. Sepanjang tahun 2014, tercatat pendampingan KBRI terhadap 2 tersangka kasus narkoba, 8 nelayan, 34 WNI terlantar, 3 kasus uang palsu, 3 WNI yang meninggal dunia, kasus sengketa perusahaan, dan kasus bencana alam. KBRI New Delhi juga telah memfasilitasi penangangan dan pemulangan 6 nelayan WNI yang telah selesai menjalani hukuman di Andaman&Nicobar selama 2 tahun.
KBRI New Delhi akan secara konsisten melakukan pelayanan publik yang prima, cepat dan tepat. Pada periode 2015-2019, jumlah permasalahan WNI/BHI diharapkan tidak mengalami peningkatan. Namun demikian, KBRI akan melakukan upaya perlindungan secara efektif sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.
6
I.2 Analisa SWOT
A. Potensi dan Permasalahan
Secara umum, Indonesia memiliki posisi dan peranan yang penting di tataran dunia internasional termasuk di kawasan Asia Selatan yang terletak di kawasan strategis wilayah Indian Ocean. KBRI New Delhi sebagai salah satu Perwakilan RI yang dinilai penting dan strategis di kawasan Asia Selatan berkomitmen penuh untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan negara akreditasi dalam kerangka kemitraan strategis dengan kekuatan sumber daya manusia yang mumpuni dengan kualitas yang kompeten serta organisasi dengan struktur pimpinan dan unsur pelaksana yang memadai.
Namun demikian, peran KBRI New Delhi sebagai garda terdepan pelaksanaan diplomasi
dalam kerangka kemitraan strategis belum dapat berjalan secara optimal dikarenakan pengelolaan anggaran yang belum berbasis kinerja. KBRI berpandangan bahwa pengelolaan anggaran perlu dievaluasi dan dikaji ulang sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan strategis perwakilan untuk menunjang kinerja pelaksanaan diplomasi di negara akreditasi. Lemahnya pengelolaan manajemen organisasi dan kinerja yang belum efektif dan sistematis membuat upaya diplomasi KBRI belum optimal dan efektif. Keterbatasan sarana dan prasarana seperti ketersediaan sistem IT yang memadai juga berkontribusi pada belum optimalnya kinerja diplomasi KBRI New Delhi yang dilakukan di negara akreditasi. Secara jangka panjang, kelemahan tersebut dapat menghambat tercapainya kepentingan nasional untuk kepentingan rakyat. Oleh karena itu, perlu dilakukan satu perubahan signifikan dalam sistem pengelolaan anggaran, manajemen organisasi serta kinerja guna dapat menghasilkan sistem pengelolaan sumber daya yang berbasis kinerja.
B. Peluang dan Hambatan
Indonesia dan India yang berbatasan laut di wilayah pulau Sabang mempunyai kedekatan sejarah dan budaya yang kuat serta masing-masing memegang kuat prinsip demokrasi, pluralisme dan kebhinnekaan. Kedua negara merupakan negara besar dengan dinamika ekopolsosbud dengan berbagai tantangan. Kesamaan yang dimiliki kedua negara merupakan modal penting untuk menggalang peningkatan kerjasama.
Kepemimpinan India menjalankan roda pemerintahan berprinsip pada kepentingan rakyat
dan nasional dengan ideologi yang kuat didukung kepercayaan diri atas kemampuan sendiri dan sifat pemimpin yang bersahaja, mampu mendorong India menjadi negara super power. Sementara dinamisasi kepemimpinan Indonesia yang lebih terbuka merupakan faktor penting untuk menggali dan mempelajari keberagaman gaya kepemimpinan India yang diawali dan didasari oleh Bapak pendiri bangsa Mahatma Gandhi dengan “swadeshi dan ahimsa”. Pembangunan sistem legal dan proses bernegara dengan sistem demokrasi dengan tantangan dinamisasi regional dan global merupakan unsur berharga bagi kedua negara untuk mendekatkan diri bagi kepentingan nasionalnya.
Dalam kerja sama kedua negara di berbagai bidang terdapat beberapa peluang dan tantangan
yang dihadapi. Di bidang ekonomi dan perdagangan, peluang untuk dapat meningkatan hubungan kerjasama perdagangan terbuka lebar. Hal in dikarenakan beberapa faktor yang mampu mendorong terbukanya akses pasar antara lain a) Jumlah penduduk India sebesar 1,3 milyar jiwa yang merupakan potensi pasar bagi penetrasi produk dan pariwisata Indonesia; b) Pertumbuhan kelas menengah atas India yang membuka peluang untuk kerja sama investasi dan perdagangan; c)Persepsi positif tentang Indonesia; d)Komitmen pemerintah dalam pembangunan infrastruktur lokal maupun nasional; e) Komitmen pemerintah dalam menciptakan pasar yang terbuka dan ramah terhadap investor asing. Sebaliknya, Indonesia kiranya perlu melakukan promosi produk-produk Indonesia ke India dan mendorong perusahaan Indonesia untuk melakukan investasi di India guna penetrasi pasar India.
Hambatan-hambatan yang selama ini dihadapi dalam rangka meningkatkan perdagangan
(ekspor) ke India, antara lain 1] Masih adanya hambatan yang bersifat psikologis seperti persepsi negatif orang Indonesia terhadap India sehingga masih banyak perusahaan Indonesia yang masih
7
ragu-ragu untuk masuk pasar India; 2] Belum adanya penerbangan langsung Indonesia-India, sehingga sebagian besar orang India lebih suka bepergian ke Thailand, Malaysia dan Singapura baik untuk urusan bisnis maupun kegiatan lainnya; 3] Prosedur birokrasi di India yang semakin ketat seperti tingginya tarif bea masuk impor yang harus dibayar oleh komoditi ekspor tertentu Indonesia seperti produk cloves, hambatan non-tarif India yang semakin intensif diberlakukan, pengaturan wajib memenuhi ketentuan kesehatan (sanitary and phytosanitary measures) dan kandungan bahan baku pada komoditi tertentu, pengaturan packaging dan labelling yang ketat untuk produk makanan serta rumitnya peraturan standar nasional untuk sertifikasi produk yang masuk pasar India; dan 4) kurangnya diversifikasi produk ekspor Indonesia sehingga penetrasi produk Indonesia di India masih rendah.
Hubungan bilateral Indonesia-India kiranya perlu mendapatkan perhatian. Mengamati
perkembangan India dan kiprah internasional India, negara ini akan menjadi negara yang harus diperhitungkan terutama di bidang ekonomi, sains dan teknologi. Kerja keras kedua pihak mengeksplorasi berbagai bidang kerjasama yang perlu terus dikembangkan agar tidak kehilangan momentum, dan selanjutnya dapat lebih diintensifkan. Kerjasama di bidang teknologi informasi, sains, SDM, pertahanan/keamanan termasuk mengatasi terorisme internasional (dengan pengalaman India menghadapi berbagai kelompok separatis dan militan yang selalu menjadi isu disepanjang sejarah) kiranya dapat memperoleh perhatian khusus.
Sebagai kekuatan yang bertanggungjawab, Indonesia secara aktif berpartisipasi dalam
perubahan situasi dunia yang cepat atas kesadaran adanya kesempatan dan kesulitan melaksanakan polugri yang bebas dan aktif untuk menciptakan perdamaian dan pembangunan nasional. Namun demikian, pelaksanaan polugri Indonesia di negara akreditasi masih menghadapi hambatan eksternal yakni sulitnya sistem birokrasi India yang memiliki budaya dan etos kerja yang berbeda. Luasnya wilayah India dengan otonomi negara bagian yang sangat besar membuat implementasi perjanjian kerja sama kedua negara terhambat dikarenakan perbedaan sistem birokrasi dan peraturan yang berlaku. Selain itu, cuaca yang ekstrem di wilayah akreditasi dengan terjadinya gelombang udara panas dan gelombang udara dingin yang intense sehingga menyebabkan korban meninggal juga menjadi salah satu faktor hambatan bagi pelaksanaan kinerja KBRI New Delhi.
Di bidang sosial budaya, kedekatan sejarah dan budaya India dan Indonesia, kiranya dapat
ditingkatkan telaahnya sehingga pada gilirannya akan menguntungkan kedua belah pihak. Upaya pihak India untuk membuat film di Indonesia dan upaya para pemerhati seni Indonesia untuk melaksanakan kegiatan di Indonesia hendaknya dapat ditanggapi secara positif dan cepat agar promosi budaya Indonesia dapat berlangsung dengan baik dan menarik yang pada akhirnya dapat meningkatkan citra Indonesia.
8
C. Tabel Analisa SWOT KBRI New Delhi
S1: SDM yang memadai dengan kualitas yang kompeten S2: Ketersediaan struktur organisasi dan kelengkapan unsur pimpinan dan pelaksana
O1: Kedekatan hubungan berdasarkan sejarah, budaya dan karakter sosial masyarakat. O2: Jumlah penduduk India yang besar sebagai potensi pasar bagi produk Indonesia dan pariwisata Indonesia O3: Potensi kelas menengah atas India yang besar untuk kerja sama di bidang investasi, dan perdagangan O4: Persepsi positif tentang Indonesia di kalangan masyarakat India. O5: Pemerintahan baru di Indonesia dan India yang memiliki komitmen yang sama dengan kesamaan kepentingan politik, keamanan, ekonomi dan budaya.
Strengths (S)
W1: Anggaran yang tidak berbasis kinerja W2: Sarana dan parasarana yang belum menunjang W3: Sistem pengelolaan manajemen organisasi, kinerja dan anggaran yang belum optimal
Eksternal (analisis eksternal di luar kontrol organisasi)
T1: Luasnya wilayah akreditasi T2: Tidak siapnya publik domestik/pemangku kepentingan dalam mengimplementasikan MoU dan Perjanjian yang sudah disepakati. T3: Cuaca yang ekstrem T4: Diversifikasi produk ekspor Indonesia masih sangat lemah. T5: Konektivitas yang belum terjalin langsung, khususnya di bidang transportasi udara. T6: Persepsi negatif pengusaha Indonesia terhadap India. T7: Prosedur birokrasi India yang makin ketat dalam penjajagan kerjasama.
Opportunities (O)
Internal (analisis internal di dalam kontrol organisasi)
Weaknesses (W)
Threats (T)
Sup
po
rt
Barrier
9
BAB II VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN RI
II.1 Visi KBRI New Delhi
Pada tahun 2015-2019, KBRI New Delhi telah menggariskan visi yang akan dicapai yaitu: “Menjadi Garda Terdepan Dalam Mewujudkan Pelaksanaan Diplomasi Indonesia Dengan Negara Akreditasi Dalam Kerangka Kemitraan Strategis Sebagai Upaya Memperkuat Jati Diri Bangsa Dan Memajukan Kepentingan Rakyat Sebagai Negara Maritim. Garda Terdepan adalah pihak pertama dalam melaksanakan diplomasi di wilayah akreditasi.
Mewujudkan adalah melaksanakan dan menyelenggarakan.
Diplomasi Indonesia adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai kepentingan nasional melalui berbagai kerja sama dengan negara akreditasi.
Kerangka Kemitraan Strategis adalah kerja sama di berbagai bidang dalam hubungan kemitraan yang strategis yang diperkuat dengan komitmen politik.
Memperkuat Jati Diri Bangsa adalah penguatan identitas/ciri khas yang menandai keberadaan bangsa Indonesia yang membedakannya dari bangsa lain di dunia.
Kepentingan Rakyat adalah pemenuhan kebutuhan dan hajat hidup masyarakat guna membawa kemakmuran sebesar-besarnya bagi masyarakat luas, bangsa dan negara.
Negara Maritim adalah negara yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan dan mengelola wilayah lautnya untuk mempertahankan kedaulatan dan meningkatkan kemakmuran serta membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan serta membangun konektivitas dan pertahanan maritim.
II.2 Misi KBRI New Delhi
Dalam upaya mencapai visi yang ditetapkan tersebut, KBRI New Delhi menetapkan 3 (tiga) misi yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2015-2019, sebagai berikut:
1. Memperkuat peran KBRI New Delhi dalam penegakan kedaulatan di Wilayah Maritim Indonesia.
2. Meningkatkan peran KBRI New Delhi sebagai garda terdepan pelaksanaan diplomasi dalam kerangka kerja sama kemitraan strategis dengan wilayah akreditasi.
3. Memperkuat kapasitas KBRI New Delhi yang mumpuni dalam mendukung misi diplomasi yang berdaulat, berwibawa dan membumi di wilayah akreditasi.
Memperkuat adalah menjadikan lebih kuat dari kondisi sebelumnya.
Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.
Penegakan Kedaulatan di wilayah Maritim Indonesia adalah proses, cara, perbuatan menegakkan kedaulatan sebagai negara kepulauan meliputi wilayah daratan, perairan pedalaman, perairan kepulauan, dan laut teritorial, termasuk ruang udara di atasnya serta dasar
MISI 1:
Memperkuat peran KBRI New Delhi dalam penegakan kedaulatan di Wilayah Maritim
Indonesia
10
Laut dan tanah di bawahnya, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Konvensi PBB tentang Hukum Laut Tahun 1982 dan hukum internasional terkait.
Meningkatkan adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya.
Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.
KBRI New Delhi adalah Perwakilan resmi Republik Indonesia di India.
Garda Terdepan adalah pihak pertama dalam melaksanakan diplomasi di wilayah akreditasi.
Diplomasi adalah urusan atau penyelenggaraan perhubungan resmi antara satu negara dan negara yang lain.
Wilayah Akreditasi adalah wilayah negara yang menjadi tanggung jawab KBRI New Delhi dalam pelaksanaan diplomasi.
Memperkuat adalah menjadikan lebih kuat dari kondisi sebelumnya.
Kapasitas KBRI New Delhi adalah kemampuan KBRI New Delhi untuk menciptakan nilai (value) dimana kemampuan tersebut didapatkan dari berbagai jenis sumber daya yang dimiliki.
Mumpuni adalah mampu melaksanakan tugas dengan baik, menguasai keahlian (kecapakan, keterampilan) tinggi.
Diplomasi Yang Berdaulat, Berwibawa Dan Membumi adalah terlaksananya pelaksanaan diplomasi Indonesia yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, disegani dan dihormati oleh dunia Internasional dan manfaatnya dapat dirasakan oleh rakyat.
Wilayah Akreditasi adalah wilayah negara yang menjadi tanggung jawab KBRI New Delhi dalam pelaksanaan diplomasi.
II.3 Tujuan Perwakilan RI
Misi KBRI New Delhi selanjutnya dijabarkan dalam pencapaian tujuan yang disusun berdasarkan hasil identifikasi potensi dan permasalahan yang akan dihadapi, sebagai berikut: 1. Peran KBRI New Delhi Dalam Menegakkan Kedaulatan Di Wilayah Maritim Indonesia
Peran KBRI New Delhi adalah partisipasi dan keikutsertaan KBRI New Delhi secara aktif.
Penegakkan Kedaulatan Di Wilayah Maritim Indonesia adalah proses, cara, perbuatan menegakkan kedaulatan sebagai negara kepulauan meliputi wilayah daratan, perairan pedalaman, perairan kepulauan, dan laut teritorial, termasuk ruang udara di atasnya serta dasar Laut dan tanah di bawahnya, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Konvensi PBB tentang Hukum Laut Tahun 1982 dan hukum internasional terkait.
MISI 2:
Meningkatkan peran KBRI New Delhi sebagai garda terdepan pelaksanaan diplomasi
dalam kerangka kerja sama kemitraan strategis dengan wilayah akreditasi
MISI 3:
Memperkuat kapasitas KBRI New Delhi yang mumpuni dalam mendukung misi
diplomasi yang berdaulat, berwibawa dan membumi di wilayah akreditasi
11
Tujuan ini diukur melalui indikator yang disertai target sampai dengan 2019 melalui banyaknya rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI New Delhi mengenai isu kemaritiman yang ditindaklanjuti stakeholders. Target dari tujuan ini sebagaimana table di bawah.
Tujuan Indikator Kinerja Utama Target 2015
Target 2019
Peran KBRI New Delhi dalam menegakkan kedaulatan di wilayah maritim Indonesia
Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI New Delhi mengenai isu kemaritiman yang ditindaklanjuti stakeholders
25% 80%
2. Meningkatkan Nilai Manfaat Ekonomi, Pembangunan, Sosial Budaya Yang Optimal Dari Kerja Sama Indonesia – Negara Akreditasi Untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia
Meningkatkan adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya.
Nilai Manfaat Ekonomi, Pembangunan adalah jumlah nominal manfaat secara ekonomi, keuangan, pembangunan yang dihasilkan oleh berbagai kerja sama dan hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan negara akreditasi.
Nilai Manfaat Sosial Budaya adalah jumlah manfaat dalam aspek sosial budaya yang dihasilkan oleh berbagai kerja sama dan hubungan sosial budaya dan pariwisata antara negara.
Optimal adalah paling baik; tertinggi; dan paling menguntungkan.
Kerja Sama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh negara yang menyangkut aspek bilateral, regional dan internasional untuk mencapai tujuan bersama.
Kesejahteraan Rakyat Indonesia kondisi maupun keadaan sejahtera, aman, selamat dan tenteram serta keadaan kehidupan negara yang rakyatnya mendapat kebahagiaan jasmani dan rohani akibat terpenuhi kebutuhannya.
Tujuan ini diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai dengan 2019 melalui
pencapaian target nilai total ekspor non-migas Indonesia, jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia serta nilai investasi negara akreditasi ke Indonesia. Target dan tujuan sebagaimana tabel di bawah.
Tujuan Indikator Kinerja Utama Target 2015
Target 2019
Meningkatkan nilai manfaat ekonomi, pembangunan, sosial budaya yang optimal dari kerja sama Indonesia – India untuk kesejahteraan rakyat Indonesia
Nilai total ekspor non-migas
USD 15,8 milyar
USD 37,2 milyar
Nilai investasi USD 37 juta
USD 47 juta
Jumlah wisatawan 235.000
orang 400.000
orang
12
3. Menguatnya kapasitas organisasi dan SDM KBRI New Delhi yang handal, modern dan humanis
Menguatnya adalah menjadikan lebih kuat dari kondisi sebelumnya.
Kapasitas Organisasi Dan SDM KBRI New Delhi adalah kemampuan KBRI New Delhi untuk menciptakan nilai dimana kemampuan tersebut didapatkan dari berbagai jenis sumber daya yang dimiliki oleh KBRI New Delhi.
Handal adalah dapat dipercaya, menjadi tumpuan.
Modern adalah sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman.
Humanis adalah berdasarkan asas perikemanusiaan, pengabdi kepentingan sesame umat manusia.
Tujuan ini diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai dengan 2019 melalui hasil evaluasi pelayanan publik dan evaluasi Akuntabilitas Kinerja KBRI New Delhi. Target dan tujuan sebagaimana tabel di bawah.
II.4 Sasaran Strategis Perwakilan RI
Sasaran strategis utama KBRI New Delhi yang hendak dicapai dalam periode 2015-2019 adalah sebagai berikut:
1. Menguatnya Peran KBRI New Delhi Dalam Mendukung Diplomasi Maritim serta Kerja
Sama Bilateral Dan Isu-Isu Global.
Menguatnya adalah menjadi lebih kuat dari kondisi sebelumnya.
Peran KBRI New Delhi adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif KBRI New Delhi.
Mendukung adalah menyokong, membantu, menunjang.
Diplomasi Maritim dan Perbatasan adalah negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua negara atau lebih mengenai kerja sama kemaritiman dan penetapan serta penanganan permasalahan perbatasan laut dan darat.
Kerja Sama Bilateral adalah setiap kegiatan yang menyangkut aspek kegiatan kerja sama antara dua negara.
Isu-isu Global adalah permasalahan-permasalahan utama yang bersifat lintas batas negara di dunia.
Sasaran strategis ini diukur melalui seberapa banyak rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI New Delhi yang ditindaklanjuti stakeholders disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019, sebagaimana tabel di bawah.
Tujuan Indikator Kinerja Utama Target 2015
Target 2019
Menguatnya kapasitas organisasi dan SDM KBRI New Delhi yang handal, modern dan humanis
Hasil evaluasi pelayanan pelayanan publik dan evaluasi Akuntabilitas Kinerja KBRI New Delhi
Baik Amat Baik
13
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
Menguatnya peran Perwakilan RI dalam mendukung diplomasi maritim dan perbatasan
Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif Perwakilan RI yang ditindaklanjuti stakeholders
65% 70% 75% 80% 85%
2. Meningkatkan Peran KBRI New Delhi Dalam Mendukung Peningkatan Pengaruh Indonesia Di Negara Akreditasi
Meningkatkan adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya.
Peran KBRI New Delhi adalah partisipasi dan keikutsertaan KBRI New Delhi secara aktif.
Mendukung adalah menyokong, membantu, menunjang.
Peningkatan adalah proses, cara atau perbuatan dalam upaya meningkatkan usaha, kegiatan.
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.
Negara Akreditasi adalah Negara yang menjadi tanggung jawab KBRI New Delhi dalam pelaksanaan diplomasi. Sasaran strategis ini diukur melalui seberapa banyak realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian/kesepakatan kedua negara disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019, sebagaimana tabel di bawah.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama
Target
2015 2016 2017 2018 2019
Peningkatan peran KBRI New delhi dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di negara akreditasi
Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dari perjanjian/kesepakatan
65% 70% 75% 80%
85%
3. Peningkatan Peran KBRI New Delhi Dalam Menciptakan Nilai Manfaat Ekonomi, Dan Pembangunan Bagi Kesejahteraan Rakyat Indonesia Peningkatan adalah proses, cara atau perbuatan dalam upaya meningkatkan usaha, kegiatan.
Peran KBRI New Delhi adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif KBRI New Delhi.
Menciptakan adalah membuat atau mengadakan sesuatu yang baru.
Nilai manfaat ekonomi dan pembangunan jumlah nominal manfaat secara ekonomi, keuangan, dan pembangunan yang dihasilkan oleh berbagai kerja sama dan hubungan perdagangan, investasi, pariwisata antara negara.
14
Kesejahteraan rakyat Indonesia kondisi maupun keadaan sejahtera, aman, selamat dan tenteram serta keadaan kehidupan negara yang rakyatnya mendapat kebahagiaan jasmani dan rohani akibat terpenuhi kebutuhannya
Sasaran strategis ini diukur melalui peningkatan trade, tourism and investment (TTI) disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019, sebagaimana tabel di bawah.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama
Target
2015 2016 2017 2018 2019
Peningkatan peran Perwakilan RI dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia
Persentase peningkatan trade, tourism, and investment (TTI)
5% 6% 7% 8% 9%
4. Menguatnya Peran Diplomasi Soft Power Yang Dilakukan Oleh KBRI New Delhi Di Negara Akreditasi
Menguatnya adalah menjadi lebih kuat dari kondisi sebelumnya.
Soft Power adalah kemampuan negara untuk meyakinkan pihak lain guna melakukan suatu hal sesuai dengan kepentingannya tanpa cara kekerasan atau paksaan.
Diplomasi adalah pemanfaatan alat politik internasional untuk mencapai kepentingan nasional melalui berbagai kerja sama dengan negara akreditasi.
KBRI New Delhi adalah Perwakilan resmi Republik Indonesia di India.
Negara Akreditasi adalah Negara yang menjadi tanggung jawab KBRI New Delhi dalam pelaksanaan diplomasi. Sasaran strategis ini diukur melalui seberapa banyak publik di negara akreditasi yang memiliki pandangan positif terhadap Indonesia disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019, sebagaimana tabel di bawah.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
Menguatnya peran diplomasi soft power yang dilakukan oleh Perwakilan RI di negara akreditasi
Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia
90% 92% 94% 96% 98%
5. Meningkatnya Pelayanan Dan Perlindungan WNI Dan BHI, Serta Pemberdayaan Diaspora Dengan Pelayanan Masyarakat Yang Merakyat
Meningkatnya adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya.
15
Pelayanan adalah tindakan, bantuan, persiapan dan pengurusan dokumen dan perizinan dalam hal kekonsuleran, keimigrasian, ketenagakerjaan, pendidikan, perhubungan dan lain-lain.
Perlindungan adalah pertolongan, pembelaan, pendampingan, dan penyediaan bantuan hukum dan sosial dari KBRI New Delhi bagi WNI dan BHI yang terkena kasus di wilayah akreditasi.
WNI adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik Indonesia.
BHI adalah Badan Hukum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan menurut peraturan perundangan Indonesia.
Diaspora adalah warga Negara Indonesia, keturunannya, dan orang yang memiliki darah Indonesia yang menetap di luar negeri. Sasaran strategis ini diukur melalui seberapa banyak permasalahan WNI/BHI di luar negeri yang terselesaikan serta jumlah responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019, sebagaimana tabel di bawah.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI, serta pemberdayaan diaspora
Persentase Permasalahan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diselesaikan
70%
72%
74%
76%
78%
Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran
80% 85%
90% 95% 95%
6. Meningkatnya Penerapan Manajemen Kinerja Dan Anggaran Yang Akuntabel
Meningkatnya adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya.
Penerapan adalah proses, cara, perbuatan menerapkan.
Manajemen Kinerja dan Anggaran adalah penggunaan sumber daya anggaran dan pengelolaan kinerja secara efektif untuk mencapai suatu sasaran.
Akuntabel adalah mampu menjawab dan memberikan penjelasan atas sesuatu yang telah dilakukan atau tidak dilakukan. Sasaran strategis ini diukur melalui hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KBRI New Delhi serta besarnya realisasi anggaran terhadap alokasi DIPA KBRI New Delhi disertai dengan target setiap tahun sampai dengan 2019, sebagaimana tabel di bawah.
16
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama
Target
2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel
Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KBRI New Delhi yang dilakukan Itjen dan BPO
B B BB A A
Persentase Realisasi Anggaran (SP2D) terhadap Alokasi DIPA KBRI New Delhi
92% 93% 94% 95% 96%
17
LAMPIRAN
Lampiran I: Matriks Arah Kebijakan dan Strategi
No. Arah Kebijakan Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan
1. Penguatan Diplomasi Maritim dalam Rangka Menjaga Kedaulatan Indonesia
Mendorong peningkatan kerja sama dalam bidang keamanan, keselamatan laut serta search and rescue, penanganan bencana di laut, serta perlindungan lingkungan laut
Melakukan dialog regional mengenai keamanan maritim dan keselamatan pelayaran
Mengimplementasikan MoU mengenai penangangan bencana, termasuk search and rescue operation dalam penanganan bencana di laut.
Meningkatkan upaya-upaya diplomasi dalam mewujudkan kerangka kerja sama maritim yang mendukung perwujudan konektivitas maritim dan mengedepankan jati diri Indonesia sebagai negara maritim
Menyusun road map kerja sama maritim dengan Pemerintah India khususnya dalam bidang keamanan, ekonomi dan pariwisata
Mendorong kerja sama dan penanganan berbagai kasus pelanggaran wilayah serta meningkatkan upaya pengamanan perbatasan
Meningkatkan kerja sama terkait persoalan batas wilayah RI – India.
Membantu pembangunan kekuatan pertahanan maritime melalui diplomasi pertahanan dengan berbagai negara sahabat
Memperkuat kerja sama peningkatan kapasitas kelembagaan aparat keamanan laut melalui kerja sama antara angkatan bersenjata RI-India melalui kegiatan bersama seperti joint exercise dan joint patrol di wilayah perairan kedua negara.
2. Peningkatan Peran Dan Pengaruh Indonesia Sebagai Negara Middle Power Di Dunia Internasional
Mengintensifkan kerja sama bilateral, regional dan internasional dalam menanggulangi kejahatan transnasional antara lain: korupsi, terorisme, penyelundupan manusia, perdagangan orang, perdagangan gelap narkoba, perompakan perdagangan senjata ilegal, illegal fishing.
Meningkatkan kerja sama RI – India dalam bidang penanggulangan isu – isu terkait kejahatan transional
Menyelenggarakan lokakarya/seminar untuk diseminasi informasi mengenai perbatasan wilayah Indonesia dan India dan isu terkait IUU Fishing.
Melakukan kerja sama dengan Kementerian/ Lembaga terkait di Indonesia dan India mengenai penanganan IUU Fishing.
Meningkatkan peran Indonesia di tingkat global dan internasional melalui penguatan kerja sama bilateral, khususnya dengan negara mitra strategis dan organisasi intra dan antar kawasan.
Mengupayakan tindak lanjut dan evaluasi kesepakatan/kerja sama yang telah berlaku antara Pemerintah Indonesia dan India
Mengaktifkan kembali mekanisme bilateral reguler (SKB, FKB, FOC, JWGs).
18
Meningkatkan intensitas pendekatan kepada lembaga/tokoh politik, termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan think tank yang bergerak di bidang politik, ekonomi dan sosial budaya di wilayah kerja.
Menggunakan diplomasi publik yang berkarakter soft power Indonesia melalui kerja sama kebudayaan, pemberian beasiswa, people to people contact, jejaring diaspora Indonesia.
Mengupayakan tindak lanjut kesepakatan/kerjasama di bidang ideologi, pendidikan, penerangan, sosial dan budaya.
Melaksanakan kegiatan kebudayaan sebagai upaya penerapan soft power Indonesia
Mendorong pembentukan Pusat Kajian Indonesia di Negara akreditasi
Melakukan promosi Festival Kebudayaan Indonesia di Negara akreditasi
Mengelola dan memperkuat jaringan alumni asing penerima beasiswa Indonesia dan jaringan alumni WNI penerima beasiswa asing untuk memperkuat diplomasi publik.
Memfasilitasi kegiatan/program kebudayaan dan diskusi interaktif dengan masyarakat di India termasuk alumni asing penerima beasiswa Indonesia
Mendorong pembentukan Friends of Indonesia yang beranggotakan masyarakat Indonesia dan India yang berdomisili di India.
3. Penguatan Diplomasi Ekonomi Memperluas dan meningkatkan akses pasar bagi produk barang dan jasa Indonesia, serta meningkatkan arus investasi, dan pariwisata ke Indonesia, serta mendorong perlindungan pasar domestik dari praktek perdagangan yang tidak adil.
Meningkatkan promosi Trade, Tourism, Investment and Finances dengan melibatkan partisipasi aktif pelaku usaha Indonesia dan India
Memperkuat diplomasi Indonesia pada pasar prospektif
Mengembangkan jejaring bisnis dan market intelligent produk Indonesia di India
Mendorong kemitraan antara kamar dagang dan industri kedua negara.
Mendorong perluasan potensi perdagangan, investasi, pariwisata, dan pengembangan infrastruktur maritim serta pengelolaan kekayaan maritim.
Membangun kerangka kerja sama/kesepakatan bagi pengembangan Trade, Tourism, Investment and Finances dan infrastruktur maritim serta pengelolaan kekayaan maritim
Mendorong masuknya investasi asing pada sektor-sektor prioritas bagi Indonesia, memfasilitasi dan mendorong serta melindungi investasi Indonesia di
Mengupayakan pembentukan atau peninjauan kembali perjanjian/MoU di bidang investasi, khususnya P4M dan termasuk Penghindaran Pajak Berganda (P3B)
19
luar negeri. Perhatian khusus diberikan pada Perjanjian Promosi dan Perlindungan Penanaman Modal (P4M) bilateral serta kelanjutan perundingan perjanjian investasi.
Merundingkan dan mengkaji ulang perjanjian bilateral untuk melindungi investasi Indonesia di negara akreditasi.
Mendorong implementasi kerja sama perdagangan dan investasi yang berimbang dan berkelanjutan
Mendorong pelaksanaan BTMF (Bilateral Trade Ministers Forum), CEO Summit dan IICECA (Indonesia India Comprehensive Economic Cooperation Agreement).
Mengaktifkan kembali mekanisme bilateral reguler (SKB, FKB, FOC, JWG on Coal, JWG on Oil and Gas, JWG on Agriculture).
Mendorong perluasan potensi perdagangan, investasi, pariwisata dan pengembangan infrastruktur maritime serta pengelolaan keyaaan maritime
Menjajaki peluang dan memanfaatkan berbagai lembaga riset di luar negeri bagi perluasan potensi perdagangan, investasi, pengembangan pariwisata dan jasa keuangan.
Mendorong pembentukan IIPC (Indonesia Investment Promotion Centre) di Negara akreditasi.
4. Peningkatan Kualitas Pelayanan Dan Perlindungan WNI Dan BHI Di Luar Negeri Serta Pemberdayaan Diaspora
Memastikan kehadiran negara dalam pelayanan dan perlindungan WNI/BHI di luar negeri dengan mengedepankan kepedulian dan keberpihakan
Mendorong pembentukan perjanjian bilateral untuk perlindungan WNI/BHI dan memperkuat kerja sama hukum dan informasi dengan pemerintah India termasuk mekanisme notifikasi kekonsuleran (mandatory consular notification)
Membentuk sistem pendataan lapor diri online yang menjangkau seluruh WNI yang berada di India.
Menyediakan nomor khusus (Hotline) khusus bagi WNI di Negara akreditasi.
Mengoptimalisasikan langkah-langkah pencegahan, deteksi dini dan cepat tanggap dalam penyelesaian kasus WNI/BHI di luar negeri
Membuat Standard Operating Procedure (SOP) mengenai penanganan perlindungan WNI/BHI di Negara akreditasi.
Memperkuat sinergi dalam perlindungan WNI di luar negeri dengan komunitas Indonesia di luar negeri serta pelayanan dan pemberdayaan diaspora dan masyarakat madani
Memperkuat jejaring dengan aparat dan tokoh masyarakat setempat serta diaspora Indonesia dan memberdayakan mereka untuk melakukan upaya perlindungan WNI di India.
5. Peningkatan Kapasitas Organisasi, Tata Kelola Yang Akuntable, Serta Kompetensi
Melakukan penataan organisasi yang adaptif, peningkatan evaluasi kinerja dan tata kelola Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI
Menetapkan Standard Operating Procedures (SOP) dalam pelaksanaan kinerja dan pengelolaan anggaran KBRI New Delhi
20
SDM Kementerian Luar Negeri Yang Berbasis Teknologi Informasi
Memperkuat sistem manajemen kinerja Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI dengan dukungan IT
Mengupayakan pelaksanaan sistem manajemen kinerja KBRI New Delhi dengan sistem komputerisasi
Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana penunjang dan pendorong kinerja Kementerian Luar Negeri
Mengupayakan peningkatan sarana prasarana perkantoran yang memadai
Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan anggaran dan aset negara serta kepatuhan terhadap peraturan perundangan.
Melakukan monitoring dan evaluasi (monev) pengelolaan anggaran, tata kelola manajemen organisasi serta kinerja KBRI New Delhi secara berkala
Meningkatkan akuntabilitas penggunaan aset negara di KBRI New Delhi sesuai dengan peraturan perundangan
21
Lampiran II : Matriks Target Kinerja
Program/ Kegiatan
Sasaran Program
(Outcome)/ Sasaran
Kegiatan (Output)
Indikator Target Alokasi (Rp ribu rupiah)
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Luar negeri
Meningkatnya dukungan manajemen dan teknis pelaksanaan diplomasi Indonesia
Persentase Penyelenggaraan Dukungan Manajemen yang professional, Akuntabel (sesuai peraturan Perundangan) Efisien (tepat sasaran) dan Efektif (tepat guna)
92% 93% 94% 95% 96% 28.789.367 43.184.050 51.820.860 62.185.032 74.622.038
Penyelenggaraan kegiatan dukungan manajemen pada Perwakilan RI
Terselenggaranya peningkatan pelaksanaan dukungan manajemen pada Perwakilan RI
Persentase terselenggaranya Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
92% 93% 94% 95% 96% 26.543.648 31.852.377 38.222.852 45.867.422 55.040.906
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Luar Negeri
Meningkatnya kualitas dukungan sarana dan prasarana Kementerian Luar Negeri
Tingkat dukungan sarana dan prasarana aparatur Kementerian Luar Negeri
90% 91% 92% 93% 94% 1.145.058 2.290.116 2.748.139 3.297.766 3.957.319
22
Peningkatan Sarana dan Prasarana Perwakilan RI
Terlaksananya Peningkatan Sarana dan Prasarana Perwakilan RI
Jumlah Pembangunan/pengadaan peningkatan gedung kantor/ wisma duta dan gedung lainnya
90% 91% 92% 93% 94%
Jumlah pengadaan/peningkatan mechanical elektrik/peralatan dan mesin
90% 91% 92% 93% 94%
Pelaksanaan Diplomasi dan Kerja sama internasional pada Perwakilan RI
Meningkatnya kegiatan diplomasi dan kerja sama internasional
Indeks peningkatan kegiatan diplomasi dan kerja sama internasional
89% 89% 90% 91% 92% 1.100.661 3.522.115 5.283.172 6.339.806 7.607.767
Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti stakeholders
65% 70% 75% 80% 85%
Persentase realisasi rencana aksi/inisiatif yang diimplementasikan
65% 70% 75% 80% 85%
Persentase peningkatan trade, tourism and investment (TTI)
5% 6% 7% 8% 9%
Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia
90% 92% 94% 96% 98%
23
Persentase Permasalahan WNI dan BHI di Luar negeri yang diselesaikan
70%
72%
74%
76%
78%
Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran
80% 85% 90% 95% 95%