review1-kekuatan dan keutamaan karakter.docx

5
Kekuatan Karakter: Sebuah Perspektif Baru Oleh Nadia Karima Izzaty, 1306369466 Judul: “Kekuatan dan Keutamaan Karakter” Pengarang: Bagus Takwin Data Publikasi: Takwin, Bagus dkk. “Kekuatan dan Keutamaan Karakter, Filsafat, Logika dan Etika”. Depok: Universitas Indonesia, 2013, hal. 1-16 Akhir-akhir ini, perbincangan mengenai karakter kembali mencuat. Banyak seminar-seminar maupun forum- forum diskusi yang berlabelkan pendidikan karakter. Penyebabnya adalah karena manusia masa kini, dalam kemodernannya, telah menyadari hal-ihwal mengenai pentingnya pendidikan karakter sejak dini dan korelasi eratnya dengan kebahagiaan. Bung Hatta pernah menekankan mengenai pentingnya pembentukan karakter bersama dengan pembangunan rasa kebangsaan dan peningkatan pengetahuan serta keterampilan (Hatta, 1988). Salah satu tokoh nasional lainnya, Ki Hajar Dewantara, menyebutkan bahwa manusia yang merdeka adalah manusia dengan karakter yang kuat (Dewantara, 1

Upload: dominic-gonzalez

Post on 06-Feb-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Review1-Kekuatan dan Keutamaan Karakter.docx

Kekuatan Karakter: Sebuah Perspektif Baru

Oleh Nadia Karima Izzaty, 1306369466

Judul: “Kekuatan dan Keutamaan Karakter”

Pengarang: Bagus Takwin

Data Publikasi: Takwin, Bagus dkk. “Kekuatan dan Keutamaan Karakter, Filsafat,

Logika dan Etika”. Depok: Universitas Indonesia, 2013, hal. 1-16

Akhir-akhir ini, perbincangan mengenai karakter kembali mencuat. Banyak

seminar-seminar maupun forum-forum diskusi yang berlabelkan pendidikan

karakter. Penyebabnya adalah karena manusia masa kini, dalam kemodernannya,

telah menyadari hal-ihwal mengenai pentingnya pendidikan karakter sejak dini dan

korelasi eratnya dengan kebahagiaan.

Bung Hatta pernah menekankan mengenai pentingnya pembentukan karakter

bersama dengan pembangunan rasa kebangsaan dan peningkatan pengetahuan serta

keterampilan (Hatta, 1988). Salah satu tokoh nasional lainnya, Ki Hajar Dewantara,

menyebutkan bahwa manusia yang merdeka adalah manusia dengan karakter yang

kuat (Dewantara, 2004). Berkaitan dengan dua fakta yang telah dikemukakan diatas,

maka dapat disimpulkan bahwa pembentukan karakter adalah salah satu isu penting

dalam proses pendidikan, karena tujuan pendidikan yang sebenarnya adalah

pembentukan watak atau karakter (Santoso, 1979).

Istilah kepribadian dan karakter seringkali dicampuradukkan oleh orang,

meskipun sebenarnya dua hal tersebut adalah dua konsep yang sama sekali berbeda

meskipun berkaitan. Menurut Allport (1937), kepribadian adalah kesatuan yang

teratur dengan unsur-unsur yang berkaitan satu sama lain. Kepribadian sifatnya unik,

karena kepribadian ini adalah bentukan dari diri sendiri dalam rangka menyesuaikan

diri dengan lingkungannya. Oleh karena itu, sejatinya kita tidak dapat benar-benar

1

Page 2: Review1-Kekuatan dan Keutamaan Karakter.docx

mengetahui kepribadian seseorang, kecuali kita mengetahui sejarah hidup, latar

belakang, ambisi, karakter motif, dan sifatnya serta korelasi semua hal tersebut

dengan proses pembentukan kepribadiannya.

Sedangkan, masih menurut Allport (1937), pengertian karakter sebagai

kepribadian yang dievaluasi. Karakter adalah kumpulan sifat mental dan etis yang

menandai seseorang. Sederhananya, kepribadian menjadi basis dari bentukan

karakter seseorang.

Karakter sendiri dibagi menjadi tiga level. Level pertama adalah keutamaan

karakter, disusul dengan kekuatan karakter, dan tema situasional. Keutamaan

merupakan karakteristik utama dari karakter (Peterson & Seligman, 2004).

Keutamaan karakter dibagi secara universal menjadi enam bagian, yaitu:

kebijaksanaan, kesatriaan, kemanusiaan, keadilan, pengelolaan diri, dan transendensi.

Level kedua dari karakter adalah kekuatan karakter. Kekuatan karakter adalah unsur

psikologis, lebih tepatnya, proses yang mendefinisikan keutamaan. Sedangkan tema

situasional adalah kebiasaan khusus yang mengarahkan orang untuk mewujudkan

kekuatan karakter dalam situasi tertentu.

Peterson dan Seligman (2004) telah merumuskan beberapa kriteria karakter

yang baik, antara lain adalah:

1. Karakter orang tersebut bersifat kontributif terhadap sekitarnya.

2. Nilai yang terkandung dalam kekuatan karakter tersebut berdampak baik bagi

dirinya sendiri dan sekelilingnya.

3. Visualisasi ciri-ciri karakter tersebut tidak mengganggu ataupun menghambat

orang-orang di sekitarnya.

4. Kekuatan karakter tersebut masih berada dalam ranah yang dapat dievaluasi.

5. Karakter yang kuat dapat dibedakan dari ciri-ciri yang berlawanan dengannya.

6. Kekuatan karakter basisnya ideal.

7. Kekuatan karakter tersebut dapat dibedakan dari sifat positif lainnya tetapi masih

saling terkait.

2

Page 3: Review1-Kekuatan dan Keutamaan Karakter.docx

8. Dalam konteks dan ruang lingkup tertentu, kekuatan karakter tertentu dapat

terlihat mengagumkan bagi orang sekitarnya.

9. Seseorang tidak harus menunjukkan semua kekuatan karakternya untuk dapat

dikatakan berkarakter baik.

10. Kekuatan karakter memiliki akar psiko-sosial; potensinya terdapat di dalam diri

sendiri, dengan dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya.

Keutamaan karakter dibagi menjadi enam jenis, dan salah satu jenisnya

adalah kebijaksanaan dan pengetahuan. Poin ini sendiri terbagi lagi menjadi lima

bagian, antara lain adalah: kreativitas, orisinalitas dan kecerdasan praktis; rasa ingin

tahu atau minat terhadap dunia; cinta pembelajaran; pikiran yang kritis dan terbuka;

serta kemampuan melihat dari berbagia perspektif. Kreativitas berarti seseorang

mampu berpikir secara unik dan inovatif tentang sesuatu. Sedangkan, rasa ingin tahu

atau minat terhadap dunia berarti seseorang memiliki sifat terbuka terhadap sesuatu

yang baru. Cinta pembelajaran berarti seseorang memiliki cakupan pengetahuan dan

wawasan yang luas. Orang yang berpikiran kritis dan terbuka berarti ia mampu

berpikir secara mendalam. Sedangkan, kekuatan perspektif memungkinkan seseorang

untuk dapat memahami suatu masalah dari sudut pandang yang lain.

Membicarakan tentang karakter, tentu berkaitan erat dengan hal spiritualitas.

Spiritualitas memberikan kedalaman dan integritas kepada kehidupan manusia

sebagai makhluk yang hidup dalam kebudayaan, tempat, dan waktu tertentu. Daya-

daya spiritual menjadi kekuatan kita untuk bertahan dan setia menuju satu tujuan,

meskipun di saat-saat sulit.

Kekuatan karakter juga berhubungan erat dengan kebahagiaan. Pada

dasarnya, seseorang dengan karakter yang kuat dapat bahagia, mandiri, dan

kontributif terhadap lingkungannya. Menurut Seligman (2004), ada tiga kebahagiaan,

yaitu memiliki makna dari semua tindakan yang dilakukan, mengetahui kekuatan

tertinggi, dan menggunakan kekuatan tertinggi untuk melayani sesuatu yang

dipercayai sebagai hal yang lebih besar dari diri sendiri. Tentu saja, untuk mencapai

semua ini, dibutuhkan kekuatan karakter dari orang itu sendiri.

3