review spip dit.pknsi

5
REVIEW SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA DIREKTORAT PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA DAN SISTEM INFORMASI – DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pengendalian internal dalam sebuah organisasi baik itu organisasi pemerintah ataupun swasta menjadi hal mutlak yang sangat dibutuhkan. Hal itu dikarenakan kegiatan operasional dan kinerja membutuhkan suatu kebijakan yang dapat memberikan batasan serta arah dan ketentuan khusus dalam setiap pelaksanaannya. Dengan adanya sistem pengendalian internal maka pemantauan kinerja operasional organisasi dapat dilaksanakan lebih baik dan komprehensif karena sistem pengendalian merupakan proses yang integral dan menyatu pada organisasi serta berlangsung secara terus menerus. Sistem pengendalian akan efektif dilaksanakan jika dibangun ke dalam infrastruktur suatu instansi dengan menjadi bagian dari organisasi tersebut. Pemerintah telah memberikan pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan di setiap instansi melalui diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah. Dengan diterbitkannya peraturan ini maka diharapkan semua kegiatan yang dilakukan di setiap instansi pemerintah dapat berjalan sesuai dengan koridor hukum dan tata aturan yang berlaku. Selain itu diharapkan semua kegiatan mampu dilaksanakan secara efektif, efisien, akuntabel dan profesional tanpa adanya unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Dalam Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008, tujuan dari penerapan sistem pengendalian

Upload: sigit-luhur-pambudi

Post on 14-Apr-2016

226 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

rev

TRANSCRIPT

Page 1: Review Spip Dit.pknsi

REVIEW SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA DIREKTORAT PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA

DAN SISTEM INFORMASI – DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pengendalian internal dalam sebuah organisasi baik itu organisasi pemerintah ataupun

swasta menjadi hal mutlak yang sangat dibutuhkan. Hal itu dikarenakan kegiatan

operasional dan kinerja membutuhkan suatu kebijakan yang dapat memberikan batasan

serta arah dan ketentuan khusus dalam setiap pelaksanaannya. Dengan adanya sistem

pengendalian internal maka pemantauan kinerja operasional organisasi dapat

dilaksanakan lebih baik dan komprehensif karena sistem pengendalian merupakan

proses yang integral dan menyatu pada organisasi serta berlangsung secara terus

menerus. Sistem pengendalian akan efektif dilaksanakan jika dibangun ke dalam

infrastruktur suatu instansi dengan menjadi bagian dari organisasi tersebut.

Pemerintah telah memberikan pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan di setiap

instansi melalui diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Internal Pemerintah. Dengan diterbitkannya peraturan ini maka

diharapkan semua kegiatan yang dilakukan di setiap instansi pemerintah dapat berjalan

sesuai dengan koridor hukum dan tata aturan yang berlaku. Selain itu diharapkan semua

kegiatan mampu dilaksanakan secara efektif, efisien, akuntabel dan profesional tanpa

adanya unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Dalam Peraturan Pemerintah No. 60

Tahun 2008, tujuan dari penerapan sistem pengendalian intern adalah 1) Memberikan

keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan

penyelenggaraan pemerintah, 2) Keandalan pelaporan keuangan, 3) Pengamanan aset

negara, dan 4) Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) sebagai salah satu instansi eselon I di

lingkungan pemerintah yang berada di bawah Kementerian Keuangan memiliki tugas

pokok dan fungsi yang cukup beragam. Hal itu dikarenakan DJKN memiliki pemangku

kepentingan (stakeholder) yang sangat beragam. Hal itu ditambah dengan kondisi

jumlah aparatur dan satuan kerja yang banyak dengan karakteristik budaya, geografi

serta infrastruktur yang beragam. Dengan kondisi seperti ini maka diperlukan sebuah

sistem pengendalian internal yang baik untuk mengantisipasi dan menangani berbagai

perubahan serta berbagai kemungkinan keadaan agar pencapaian sasaran tidak

Page 2: Review Spip Dit.pknsi

terhambat. Untuk mengantisipasi dan menangani berbagai perubahan dimaksud

dilakukan dengan menerapkan pengendalian intern di lingkungan DJKN.

Salah satu unit eselon II yang ada di DJKN adalah Direktorat Pengelolaan Kekayaan

Negara dan Sistem Informasi (PKNSI). Direktorat PKNSI secara umum memiliki tugas

pokok untuk melaksanakan pengelolaan kekayaan negara dan membangun serta

merawat sistem informasi di DJKN. Pengelolaan kekayaan negara merupakan salah satu

bisnis utama dari DJKN sedangkan sistem informasi adalah suatu hal yang tidak dapat

dipisahkan dari sebuah organisasi di era saat ini. Sistem informasi menjadi sebuah

kebutuhan yang sangat penting dalam mendukung operasinal dan kinerja teknis lainnya

di DJKN. Direktorat PKNSI memiliki layanan unggulan yaitu Penetapan Status

Penggunaan (PSP) Barang Milik Negara (BMN), Utilisasi BMN, serta pelaksanaan sewa

BMN. Dalam tulisan ini penulis akan mencoba mereviu bagaimana pelaksanaan sistem

pengendalian internal di lingkungan DJKN khususnya di Direktorat PKNSI.

2. Dasar Hukum

Dalam rangka penerapan sistem pengendalian internal di instansi pemerintah khususnya

di Kementerian Keuangan maka telah dikeluarkan beberapa aturan yang menjadi dasar

penerapannya, antara lain:

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

b. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah

c. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 152/KMK.09/2011 tentang Peningkatan

Penerapan Pengendalian Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan

d. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 32/KMK.09/2013 tentang Kerangka Kerja

Penerapan Pengendalian Intern dan Pedoman Teknis Pemantauan Pengendalian

Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan

3. Rumusan Masalah

a. Definisi Sistem Pengendalian Internal Pemerintah

b. Jenis-jenis pemantauan dalam pengendalian internal DJKN

c. Penjelasan Atas Kegiatan-Kegiatan pada Pemantauan Pengendalian Utama (PPU)

B. PEMBAHASAN

1. Analisis Permasalahan

Page 3: Review Spip Dit.pknsi

a. Definisi

Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP definisi dari Sistem

Pengendalian Internal (SPI) adalah Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang

integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh

pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas

tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan

pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan. Sedangkan definisi dari SPIP adalah Sistem Pengendalian

Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan

pemerintah daerah.

Pemantauan berkelanjutan (on going monitoring) adalah pemantauan atas

pengendalian intern yang melekat dalam aktivitas operasi normal suatu entitas, yaitu

meliputi aktivitas pengelolaan dan pengawasan rutin, dan tindakan lainnya yang

dilaksanakan pemilik pengendalian dalam rangka pelaksanaan tugasnya. Evaluasi

terpisah (separate evaluation) adalah penilaian atas mutu kinerja pengendalian

intern dengan ruang lingkup dan frekuensi tertentu berdasarkan pada penilaian

risiko dan efektivitas prosedur pemantauan berkelanjutan. Pemantauan

pengendalian utama adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh pelaksana pemantauan

dengan menggunakan perangkat yang telah disusun untuk memastikan apakah

pengendalian utama yang ditetapkan dalam suatu kegiatan telah berjalan.

Evaluasi pengendalian tingkat entitas adalah bagian dari pemantauan efektivitas

implementasi dan kecukupan rancangan yang dilaksanakan oleh pelaksana

pemantauan untuk menilai efektivitas pengendalian tingkat entitas dalam

menciptakan lingkungan yang mendukung efektivitas pengendalian tingkat

kegiatan/aktivitas. Pemantauan efektivitas implementasi adalah bagian dari

pemantauan efektivitas implementasi dan kecukupan rancangan yang dilaksanakan

oleh pelaksana pemantauan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa

pengendalian telah dilaksanakan sesuai rancangan dan dapat secara efektif

mencegah dan mendeteksi potensi kesalahan yang signifikan.

b. Jenis-jenis pemantauan dalam pengendalian internal di DJKN

c. Pelaksanaan Three lines of defence

d.

Page 4: Review Spip Dit.pknsi

2.

C. REKOMENDASI

D. DAFTAR PUSTAKA