review rpjm des paling update1

51
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Amandemen keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 18 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintahan daerah provin- si, daerah kabupaten dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerin- tahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemberian otonomi di- maksudkan untuk mempercepat proses terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Dengan adanya otonomi desa berdasarkan hak dan asal usul yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah diharapkan pemerintah desa mampu meningkatkan daya saing, melalui prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan dalam pembangunan, meningkatkan daya gu- na potensi dan keanekaragaman sumber daya daerah. Walaupun undang- undang secara jelas menyatakan bahwa pemerintah desa mempunyai kewe- nangan untuk mengatur dan mengurus pemerintahannya sendiri, namun dalam penyusunan perencanaan desa tetap harus memperhatikan perencanaan pe- merintah daerah pemerintah provinsi dan pusat, sehingga pencapaian tujuan desah mendukung pencapaian tujuan nasional. Aspek hubungan tersebut memperhatikan kewenangan yang diberikan baik yang terkait dengan hubungan sumber daya alam dan sumber daya lainnya, pelayanan umum serta keuangan. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 20 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Perancanaa Pembangunan Desa bahwa Kepala Desa terpilih harus membuat RPJMD 3 (Tiga) bulan setelah pelantikan yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman laporan keterangan pertang- gungjawaban Kepala Desa maupun Laporan Penyelenggaraan Pemerintah De- sa ke Bupati. Dalam rangka perencanaan pembangunan nasional, pemerintah, provinsi dan daerah harus memperhatikan kewenangan yang diberikan oleh pemerintah daerah dan pedoman tata kelola pemerintahan. Oleh karena itu tu- juan dan sasaran pembangunan harus memperhatikan permasalahan yang menjadi lingkup nasional maupun amanat pembangunan yang diberikan oleh pemerintah, provinsi dan daerah. Alokasi sumber daya desa harus mendukung penyelesaian masalah nasional dan masalah yang dihadapi daerah itu sendiri. RPJMDes Tahun 2008 2013 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Banyu- mas Tahun 2005 2025.

Upload: budi-satrio

Post on 14-Jun-2015

18.789 views

Category:

Documents


56 download

TRANSCRIPT

Page 1: Review rpjm des paling update1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Amandemen keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 pasal 18 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintahan daerah provin-

si, daerah kabupaten dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerin-

tahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemberian otonomi di-

maksudkan untuk mempercepat proses terwujudnya kesejahteraan masyarakat

melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat.

Dengan adanya otonomi desa berdasarkan hak dan asal usul yang tertuang

dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

diharapkan pemerintah desa mampu meningkatkan daya saing, melalui prinsip

demokrasi, pemerataan, keadilan dalam pembangunan, meningkatkan daya gu-

na potensi dan keanekaragaman sumber daya daerah. Walaupun undang-

undang secara jelas menyatakan bahwa pemerintah desa mempunyai kewe-

nangan untuk mengatur dan mengurus pemerintahannya sendiri, namun dalam

penyusunan perencanaan desa tetap harus memperhatikan perencanaan pe-

merintah daerah pemerintah provinsi dan pusat, sehingga pencapaian tujuan

desah mendukung pencapaian tujuan nasional. Aspek hubungan tersebut

memperhatikan kewenangan yang diberikan baik yang terkait dengan hubungan

sumber daya alam dan sumber daya lainnya, pelayanan umum serta keuangan.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 20 Tahun

2006 tentang Pedoman Penyusunan Perancanaa Pembangunan Desa bahwa

Kepala Desa terpilih harus membuat RPJMD 3 (Tiga) bulan setelah pelantikan

yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman laporan keterangan pertang-

gungjawaban Kepala Desa maupun Laporan Penyelenggaraan Pemerintah De-

sa ke Bupati. Dalam rangka perencanaan pembangunan nasional, pemerintah,

provinsi dan daerah harus memperhatikan kewenangan yang diberikan oleh

pemerintah daerah dan pedoman tata kelola pemerintahan. Oleh karena itu tu-

juan dan sasaran pembangunan harus memperhatikan permasalahan yang

menjadi lingkup nasional maupun amanat pembangunan yang diberikan oleh

pemerintah, provinsi dan daerah. Alokasi sumber daya desa harus mendukung

penyelesaian masalah nasional dan masalah yang dihadapi daerah itu sendiri.

RPJMDes Tahun 2008 – 2013 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Banyu-

mas Tahun 2005 – 2025.

Page 2: Review rpjm des paling update1

2

Secara tujuan dan sasaran pembangunan desa Melung tahun 2010-2012

adalah tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan

pemerintahan yang bersih (good government) kelembagaan dan organisasi pe-

rangkat daerah, laju pertumbuhan penduduk yang terkendali, pemanfaatan

ruang yang serasi dan efisien, meningkatnya peran serta masyarakat dalam

pengelolaan lingkungan hidup serta tersedianya kelengkapan sarana dan prasa-

rana pendukung perekonomian desa. Dalam upaya melaksanakan dan menca-

pai tujuan dan sasaran pembangunan daerah, terdapat beberapa peluang dan

kendala strategis yang dapat mempengaruhi kinerja pembangunan, yaitu mun-

culnya beberapa issue strategis nasional yang diantaranya adalah :

1. Pemanasan Global (Global Warming),

2. Masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran,

3. Aksesibilitas dan pelayanan pendidikan,

4. Aksesibilitas pelayanan kesehatan masyarakat,

5. Belum optimalnya pemanfaatan tata ruang wilayah

6. Masih rendahnya kinerja lembaga-lembaga desa

Pemerintah Desa Melung akan berusaha mengembangkan potensi dan me-

minimalisasi kekurangan yang dimiliki untuk merespon peluang dan kendala

yang muncul atas issue-issue strategis tersebut guna melaksanakan dan men-

capai kinerja pembangunan 2010-2013.

Perencanaan pembangunan desa adalah suatu proses pengambilan keputu-

san yang dilakukan secara terpadu bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat

desa dengan memanfaatkan dan memperhitungkan kemampuan sumber daya

informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan perkemban-

gan global. Untuk maksud tersebut diperlukan upaya yang tepat dalam menca-

pai hasil melalui pemahaman persoalan yang benar-benar nyata dan pada ak-

hirnya mampu untuk diatasi dengan baik dan tepat sasaran.

Sesuai dengan filosofis pembangunan yang ada sekarang ini yaitu “Desa

Membangun”, partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk menggali kebutu-

han masyarakat bukan hanya sekedar keinginan dari masyarakat, suksesnya

pembagunan di Desa perlu adanya dukungan dan partisipasi dari masyarakat

serta pihak-pihak terkait.

1.2. Dasar Hukum

Dasar hukum dalam proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa adalah :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Page 3: Review rpjm des paling update1

3

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah

6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah:

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan

Pembangunan Desa.

9. Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas nomor 20 tahun 2006 tentang

Pedoman Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa.

10. Peraturan Bupati Banyumas nomor 200 tahun 2006 tentang Pedoman Tata

Cara Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Pelaksanaan

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten Banyumas.

1.3. Pengertian :

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Melung Kecamatan Ke-

dungbanteng Kabupaten Banyumas adalah dokumen perencanaan pembangunan

desa untuk periode 6 (enam) tahun terhitung sejak tahun 2008 sampai dengan ta-

hun 2013. Dan RPJM-Desa ini merupakan revisi atau perubahan atas Peraturan

Desa Melung Nomor 01 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Desa Me-

lung Tahun 2008 – 2013.

1.4. Maksud dan Tujuan

1.1. Maksud

Penyusunan RPJMDes Melung Tahun 2010 – 2013 adalah sebagai doku-

men perencanaan pembangunan untuk memberikan :

a. Arah kebijakan pembangunan Desa Melung,

b. Arah kebijakan keuangan Desa Melung,

c. Sasaran-sasaran strategis yang ingin dicapai selama 3 (tiga) tahun

kedepan yang diejawantahkan dalam Program Pembangunan Dan

Rencana Kerja,

1.2. Tujuan

Penyusunan RPJMDes Melung Tahun 2010 – 2013 adalah :

Page 4: Review rpjm des paling update1

4

a. Untuk menjabarkan visi, misi, sasaran, strategi, kebijakan-kebijakan dan

program-program pembangunan Desa Melung.

b. Sebagai pedoman dasar dalam kegiatan pembangunan dalam 3 (tiga)

tahun dan merangkum kegiatan masyarakat dalam pembangunan desa.

c. Menampung aspirasi masyarakat dan membangun consensus dengan

berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) pembangunan untuk

menentukan arah pembangunan Desa Melung di masa yang akan datang

yang penyusunannya mengacu kepada RPJM Nasional dan RPJMD

Provinsi Jawa Tengah dan RPJMD Kabupaten Banyumas.

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN RANCANGAN RPJM-Desa

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Dasar Hukum

1.3. Pengertian

1.4. Maksud dan Tujuan

BAB II : PROFIL DESA

2.1. Kondisi Desa

2.2. Sejarah Desa

2.3. Demografi

2.4. Keadaan Sosial

2.5. Sarana dan Prasaran

2.6. Keadaan Ekonomi

2.7. Kondisi Pemerintahan Desa

2.8. Pembagian wilayah desa

2.9. Struktur Organisasi Pemerintah Desa

BAB III : POTENSI DAN MASALAH

3.1. Potensi

3.2. Masalah

BAB IV : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

4.1. Visi dan Misi

4.1.1 Visi

4.1.2 Misi

4.2. Kebijakan Pembangunan

4.3. Arah Kebijakan Pembangunan Desa

4.4. Potensi dan Masalah

4.5. Program Pembangunan Desa

4.6. Strategi Pencapaian

Page 5: Review rpjm des paling update1

5

BAB. V : PENUTUP

Lampiran:

1.3. Peta Sosial Desa

1.4. Tabel data potensi. masalah, dan tindakan pemecahan masalah

1.5. Tabel Rencana Pembangunan Desa

Page 6: Review rpjm des paling update1

6

BAB II

PROFIL DESA

2.1. Kondisi Desa

Desa Melung termasuk desa pinggir hutan yang secara administrasi

letak desa Melung berada dalam wilayah Kecamatan Kedungbanteng

Kabupaten Banyumas pada sebelah utara timur Kecamatan Kedung-banteng

dan berada di sabuk sebelah barat gunung Slamet. Sebagaimana pada

umumnya penduduk desa pinggir hutan untuk tingkat pendidikan masih sangat

rendah sehingga berimbas pada tingkat ekonomi yang sangat rendah pula.

2.2. Sejarah Pembangunan Desa

Sejarah desa Melung dimulai dengan cerita Syech Abdulrahman Kyai

Melung sebagai pemimpin dan sesepuh desa Melung yang tidak tercatat

dalam dokumen resmi pemerintahan desa baik sebelum kemerdekaan

maupun sesudah kemerdekaan cerita tersebut merupakan cerita turun

temurun yang dilakukan antar generasi. Desa Melung dahulu pada masa

sebelum kemerdekaan masuk kedalam wilayah administrasi Kecamatan

Kebumen dan baru sekitar tahun 1955-an dimasukkan kedalam Kecamatan

Kedungbanteng.

Berdasarkan sejarah yang informasinya diberikan secara turun temurun

kepada generasi berikutnya bahwa pada jaman penjajahan Belanda desa

Melung merupakan kebun kopi dan penghasil alpokat yang sangat terkenal di

negara Belanda dengan kopi kampungnya, lalu pada tahun 1928 Belanda

mendirikan PLTA Ketenger yang sesungguhnya berada di Desa Melung.

Berdasarkan perjalanan panjang sejarah desa Melung yang tercatat

dan merupakan hasil dari wawancara beberapa tokoh masyarakat yang

pernah mengalami Lurah Desa Melung yang dialami oleh tokoh masyarakat

yang dapat menceritakan sejarahnya dimulai pada saat pembangunan PLTA

Ketenger sehingga catatan sejarah desa Melung dimulai berkisar tahun 1928

sesuai dengan sejarah berdirinya PLTA Ketenger. Dan yang pernah menjadi

lurah atau Kepala Desa sejak tahun 1928 sampai dengan tahun 2006 adalah :

a. Suradirana

Pada masa sebelum kemerdekaan jabatan lurah merupakan bagian

dari ketua adat yang jabatannya tidak terbatas dan dapat diturunkan

kepada anak-anaknya. Menurut cerita orang tua yang pernah mengalami

lurah Suradirana memimpin Desa pada masa penjajahan Belanda dan

Page 7: Review rpjm des paling update1

7

Jepang. Pembangunan yang diketahui adalah pada pembangunan PLTA

Ketenger.

b. Mulyadirana

Merupakan pengganti dari lurah terdahulu dan inipun tidak tercatat

kapan dan berakhirnya menjadi lurah untuk desa Melung.

c. Wiryo Sukatmo

Merupakan lurah yang memimpin desa Melung menurut cerita

menjabat menjadi lurah pada awal-awal kemerdekaan Indonesia.

d. Mursidi

Memegang jabatan sejak tahun 1957 yang pada masa tersebut

sedang banyaknya pemberontakan-pemberontakan DI/TII yang bermukim

di Desa Melung sebagai tempat pelarian dan dijadikan markas gerakannya

karena wilayah desa Melung yang sangat strategis, bersama sekretaris

desanya tewas dibunuh pemberontak DI/TII Darul Islam, karena dianggap

tidak melindungi.

Hasil pembangunan yang dicapai belum begitu nampak karena

masyarakat kondisi pada saat itu dari segi keamanan dan ketrentraman

sangat tidak kondusif ditambah lagi pemberontakan G30S/PKI yang

berlangsung pada tahun 1965. Pada kondusi negara yang masih belum

kondusif berdampak pada kegiatan pembangunan di desa-desa.

e. Martareja

Pembangunan baru dapat dilaksanakan setelah tahun 1965 pada

saat Desa Melung dipimpin oleh lurah Martareja yang dilakukan yaitu :

1. Pembukaan jalan setapak menjadi jalan besar antara desa Melung

sampai desa Windujaya

2. Jalan antara Kaliputra sampai dengan desa Kutaliman.

3. Pembangunan kantor dan balai desa.

4. Pembangunan lapangan desa.

f. Kusnadi

Sebagai sekretaris desa yang menjabat sementara kepala desa karena

Martareja mengundurkan diri akibat sakit.

g. Slamet

Memegang jabatan dari tahun 1992 –1994 cukup banyak adanya

pembangunan hanya melanjutkan kerja dari Lurah terdahulunya karena

menjabat selama kurang lebih 3 tahun lalu mengundurkan diri.

Pembangunan yang telah dilaksanakan adalah :

1. Pembangunan dam Watugayong.

2. Pembangunan WC/kamar mandi umum.

Page 8: Review rpjm des paling update1

8

3. Pembangunan pasar desa.

4. Pembangunan listrik masuk desa.

h. Sirun Ahmad Mahudin

Menjadi Kepala Desa dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2002

dengan hasil pembangunan berupa :

1. Pembangunan sarana air bersih dengan sumber mata air Lubang

2. Pembangunan sarana air bersih wangan wali dari program PPK

tahun 2000.

3. Pembangunan jembatan kali Manggis yang menghubungkan jalur

gerumbul Melung dengan Selarendeng dari program P3DT.

4. Pengerasan jalan Selarendeng sampai desa Kalikesur.

5. Adanya listrik masuk desa Melung.

6. Adanya program IDT dengan pengembangan ternak kambing.

7. Kegiatan LED (Lembaga Ekonomi Desa).

i. A. Budi Satrio

Menjabat jadi Kepala desa sejak tahun 2002 sampai dengan tahun

2006.

2.3. Demografi

Jumlah penduduk desa Melung pada pertengahan tahun 2010

mencapai 2107 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 1087 jiwa dan

perempuan sebanyak 1020 jiwa, memiliki 577 KK sehingga dalam setiap

keluarga rata-rata terdiri dari 4 (empat) orang.

Tabel 1. Jumlah Penduduk

Kelompok Umur

(tahun)

Laki-laki

(jiwa)

Perempuan

(jiwa)

Jumlah

(jiwa)

0 – 4 88 64 152

5 – 9 91 76 167

10 – 14 105 116 221

15 – 19 96 103 199

20 – 24 112 91 203

25 – 29 107 96 203

30 - 34 89 88 177

35 - 39 73 69 142

40 - 44 62 58 120

45 – 49 50 68 118

50 – 54 57 35 92

Page 9: Review rpjm des paling update1

9

55 – 59 42 44 86

60 – 64 44 43 87

65 – 69 32 29 61

> 70 40 39 79

Jumlah 1087 1020 2107

Sumber : Database sekunder Desa Melung 2010

Ketersediaan tenaga kerja dapat dilihat dari jumlah penduduk menurut

klasifikasi umur. Kurangannya ketersediaan tenaga kerja menyebabkan

tingginya anggaran pembangunan karena harus menyediakan tenaga kerja

dari luar daerah. Namun sebaliknya apabila disuatu daerah terjadi lonjakan

jumlah tenaga kerja maka akan terjadi persaingan yang kurang sehat antar

pekerja, dan banyaknya angkatan kerja terpaksa keluar dari daerah untuk

mendapatkan pekerjaan. Maka pada umumnya masyarakat pedesaan lebih

banyak angkatan kerja yang berusia lanjut sehingga proses pembangunan

sedikit mengalami kendala, karena yang memiliki potensi dan keahlian

biasanya enggan untuk tinggal di pedesaan.

Usia angkatan kerja dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu : (1)

angkatan kerja muda usia 15-24 tahun: (2) angkatan kerja sedang usia 25-54

tahun dan (3) angkatan kerja tua usia diatas 55 tahun. Maka dari tabel diatas

dapat menunjukkan bahwa ketersediaan tenaga kerja desa Melung dari jumlah

penduduk untuk angkatan kerja muda mencapai 19,079 %, angkatan kerja

sedang sebesar 40,437 % sedangkan untuk angkatan kerja tua sebesar

14,855 %.

2.4. Keadaan Sosial

2.4.1. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat desa Melung termasuk masih

sangat rendah, karena kondisi ekonomi dan pemahaman akan

pentingnya pendidikan masih kurang, angka putus sekolah dasar

masih cukup tinggi pada tahun-tahun sebelumnya.

Desa hanya memiliki satu SD Negeri belum adanya Taman

Kanak-kanak atau yang sejenisnya. Dan baru pada tahun 2002 berdiri

Kelompok Bermain, serta pada tahun 2007 berdiri pula SMPN 3 Satu

Atap Kedungbanteng. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan

jenjang kelulusan masyarakat yang tadinya hanya tamat SD namun

kedepan minimal masyarakat lulus pada tingkat SMP dan program

Page 10: Review rpjm des paling update1

10

nasional pendidikan dasar 9 tahun di Desa Melung dapat tercapai

100% dan menekan angka putus sekolah pendidikan dasar.

Tabel 2. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Melung

No Tingkat pendidikan Jumlah (jiwa)

1 Tidak tamat SD 567

2 Tamatan SD 784

3 Tamatan SMP 78

4 Tamatan SMA 54

5 Tamatan D1 1

6 Tamatan D2 -

7 Tamatan D3 1

8 Tamatan S1 2

Jumlah 1487

Sumber : Database sekunder Desa Melung 2010

2.4.2. Kelembagaan Desa

Kelembagaan desa yang ada sekarang ini sudah berjalan cukup

baik hanya saja perlu peningkatan kapasitas pengurus agar lembaga

yang ada bisa dan mampu mandiri dalam mengelola lembaga tersebut.

Adapun lembaga yang ada yaitu :

1. Lembaga Pembangunan dan Kemandirian Desa (LPKD)

merupakan lembaga yang bergerak dibidang perencananaan dan

pengelola kegiatan pembangunan.

2. Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-

PKK)

3. Paguyuban PAGER GUNUNG merupakan gabungan kelompok

tani yang bergerak pada kegiatan pertanian, peternakan,

perkebunan dan kegiatan konseervasi lahan serta lingkungan.

4. Linmas (Perlindungan Masyarakat)

5. Pengelola Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) Ad-Dhawan

6. Koordinator Ekonomi Desa (KED) merupakan bentukkan dari

kegiatan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) atau

sekarang ini adalah Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM)

7. Karang Taruna dengan nama Taruna Karya 14 merupakan

lembaga pemuda yang bergerak pada kegiatan kepemudaan

Page 11: Review rpjm des paling update1

11

berupa olah raga dan keberadaannya masih pada tingkat

gerumbul yaitu :

- Ikatan Remaja Gerumbul Melung (IRGM)

- Ikatan Remaja RW I dan RW II

- Ikatan Remaja Gerumbul Selarendeng

2.5. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan faktor yang sangat penting dalam

proses pembangunan wilayah guna peningkatan pertumbuhan ekonomi

masyarakat. Untuk sarana dan prasarana jalan desa Melung sudah cukup

baik sebagai prasarana perhubungan jalan ditambah sekarang ini sudah ada

sarana transportasi angkutan.

Untuk sarana dan prasarana bidang pendidikan di Desa Melung sudah

memiliki 1 (satu) unit Sekolah Dasar hanya saja belum adanya prasarana

ruang perpustakaan dan buku-bukunya, lalu sudah berdirinya Pendidikan Anak

Dini Usia (PADU) tahun 2002 yang berubah program menjadi Pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD) dengan model Kelompok Bermain SATRIA JAYA,

sedangkan SMP sudah ada dengan adanya program SD-SMP Satu Atap

namun baru memiliki 3 ruang kelas dan 1 ruang guru sehingga masih kurang

dan SMP Negeri, namun untuk prasarana ruang kelas baru pada tahun

mendatang masih kurang belum lagi ruang perpustakaan dan ruang

laboratorium yang lainnya masih banyak kekurangan terutama masalah balai

desa yang sudah rusak, lapangan sepak bola yang tidak memenuhi standar,

sarana air bersih, bendungan dan irigasi yang sampai saat ini masih bersifat

irigasi setengah teknis.

2.6. Keadaan Ekonomi

2.6.1. Mata Pencaharian

Mata pencaharian masyarakat sangat dipengaruhi oleh

dimana mereka tinggal dan hidup. Karena Desa Melung termasuk

dalam desa pinggir hutan maka sebagain besar mengandalkan hidup

pada hasil pertanian dan perkebunan baik itu pertanian sawah

maupun pertanian kebun.

Ketersediaan tenaga kerja untuk desa Melung masih

didominasi oleh lulusan SD atau yang sederajat hal ini dapat

mempengaruhi kualitas kerja dan pengalaman serta pendapatan

yang rendah, oleh karena itu mata pencaharian sebagian besar

masyarakat adalah petani, buruh tani, penderes, serta menjadi buruh

Page 12: Review rpjm des paling update1

12

diluar desa dengan penghasilan yang rendah. Dengan penghasilan

yang rendah nerpengaruh pada rendahnya tingkat pendidikan dan

derajat kesehatan masyarakat.

Tabel 3. Mata Pencaharian

No Tingkat pendidikan Jumlah (jiwa)

1 Petani 79

2 Buruh tani 896

3 PNS/TNI/POLRI 9

4 Pedagang 38

5 Pensiunan PNS/TNI/POLRI 6

6 Buruh harian lepas 179

7 Tukang 26

8 Peternak ayam pedaging 24

9 Pengrajin gula kelapa 27

10. Lain-lain 293

Jumlah 1567

Sumber : Database sekunder Desa Melung 2010

2.6.2. Pola Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan masyarakat tidak lepas dari sejarah,

dimana masa masa penjajahan Belanda desa Melung merupakan

perkebunan kopi, namun sayang dari perkebunan kopi kemudian

bergeser menjadi perkebunan cengkeh karena pada masa itu

cengkeh merupakan primadona untuk tanaman perkebunan. Akibat

harga cengkeh yang rendah maka masyarakat banyak yang

menebangnya kemudia diganti dengan tanaman albasia. Namun

pada dasarnya lahan yang dimiliki oleh masyarakat lebih menyukai

dengan keanekaragaman hayati.

Desa Melung memiliki lahan pakuan hutan seluas 318,19 Ha

merupakan lahan negara Perum PERHUTANI yang menjadi bagian

dalam pengelolaan hutan bersama masyarakat sehingga secara

administratif menjadi satu kesatuan dalam pengelolaan tata ruang

desa. Merupakan hutan damar dan tanaman seling berupa puspa hal

tersebut dengan harapan bahwa hutan akan menjadi tetap lestari,

karena wilayah barat gunung Slamet merupakan daerah penyanggah

dan daerah konservasi, sebagai daerah resapan air.

Page 13: Review rpjm des paling update1

13

Tabel 4. Pola Penggunaan Lahan Masyarakat

No Penggunaan lahan Jumlah (Ha)

1 Persawahan 61,250

2 Pemukiman 87,450

3 Pekarangan 131,409

4 Perikanan 0.840

5 Pangkuan Hutan 318,19

6 Pendidikan 0,420

7 Perkantoran 0,110

8 Lapangan 0,210

Jumlah 593,879

Sumber : Database sekunder Desa Melung 2010

2.6.3. Pemilikan Ternak

Penduduk desa Melung hampir 80% memelihara ternak

kambing, baik kambing jawa randu maupun kambing kacang.

Disamping itu dengan maraknya kegiatan peternakan ternak ayam

potong dengan sistem kemitraan untuk memenuhi kebutuhan pasar

maka di Desa Melung ada sekitar 17 peternak yang mengelola ternak

ayam potong dengan rata-rata memelihara sebanyak 2.000 – 4.000

ekor.

Tabel 5. Populasi Ternak

No Kepemilikan Ternak Jumlah (ekor)

1 Sapi 28

2 Kambing 876

3 Kerbau 2

4 Itik 34

5 Ayam 864

6. Kelinci 26

Jumlah populasi 1830

Sumber : Database sekunder Desa Melung 2010

2.6.4. Sistem Usaha Tani

Ditinjau dari komoditas yang diusahakan masyarakat adalah

komoditas pertanian seperti padi, jagung, ketela, ubi jalar, komoditas

perkebunan seperti kopi, cengkeh, kelapa, jengkol, petai serta

Page 14: Review rpjm des paling update1

14

komoditas kehutanan seperti komoditas kayu albasia, sengon dan

kayu tahun lainnya. Komoditas unggulan pada sekarang ini sudah

tidak ada lagi, hal tersebut dikarenakan jenis tanaman yang

diusahakan sangat bervariasi. Namun lebih didominasi oleh hasil

kehutanan rakyat berupa albasia.

Pada tahun 2009 ini dikembangan pertanian hortikultura

organik dengan memanfaatkan lahan suksara desa atau tanah kas

desa yang pemasarannya sangat baik dengan mensuplay beberapa

supermarket di wilayah purwokerto dan beberapa kota lainnya.

2.7. Kondisi Pemerintahan Desa

Jarak pusat pemerintahan dengan :

- Desa/kelurahan terjauh : 16 Km

Lama tempuh : 30 menit

- Pusat kedudukan kecamatan : 8 Km

Lama tempuh : 15 menit

- Ibukota Kabupaten : 20 Km

Lama tempuh : 30 menit

- Ibukota Propinsi : 298 Km

Lama tempuh : 6 jam

2.8. Pembagian Wilayah Desa

2.8.1. Batas Wilayah

- Sebelah Barat berbatasan dengan desa Windujaya

- Sebelah Timur berbatasan dengan desa Ketenger dan desa

Karangtengah

- Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Kutaliman dan desa

Kalikesur.

- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sirampok Kecamatan

Sirampok Kabupaten Brebes..

2.8.2. Topografi dan Jenis Tanah

Desa Melung berada pada 7O 19’ 52,71” S dan 109O 12’ 40,94” T.

Dengan memiliki topografi berbukit-bukit dengan kemiringan rata-rata

45% dan berada pada ketinggian rata-rata 400-700 dpl. Jenis tanah

yang pada umumnya adalah latosol dengan batuan vulkanik jenis

andesit.

Page 15: Review rpjm des paling update1

15

2.8.3. Iklim

Karena letaknya sebelah barat gunung Slamet maka desa

Melung termasuk beriklim sejuk dengan suhu rata-rata antara 20 OC -

29 OC dan kelembaban rata-rata 70% - 85% serta curah hujan cukup

tinggi mencapai 3000- 3500 mm/tahun.

2.8.4. Luas wilayah :

- Luas wilayah desa Melung 1.320,634 Ha

- Luas wilayah terdiri dari :

No Penggunaan lahan Jumlah (Ha)

1. Persawahan 61,250

2. Pemukiman 87,450

3. Peekebunan/hutan rakyat 131,409

4. Perikanan 1,058

5. Pangkuan desa hutan

negara

318,190

6. Pendidikan 0,420

7. Perkantoran 0,175

8. Lapangan 0,210

9. Kuburan 1,420

10. Tempat peribatan 0,022

11. Lain-lain 3,030

12 Hutan rimba 700,250

Jumlah 1.320,634

Sumber : Database sekunder Desa Melung 2010

2.8.5. Wilayah bawahan terdiri dari :

a. Kepala Dusun I membawahi Gerumbul Depok dan Kaliputra

b. Kepala Dusun II membawahi gerumbul Melung dan Selarendeng

Jumlah Rukun Warga ada 4 buah terdiri dari :

a. Gerumbul Depok adalah RW 1.

b. Gerumbul Kaliputra adalah RW 2

c. Gerumbul Melung adalah RW 3

d. Gerumbul Selarendeng adalah RW 4.

Jumlah Rukun Tetangga ada 17 buah terdiri dari

a. Gerumbul Depok ada 4 RT : RT 01, RT 02, RT 03 dan RT 04

Page 16: Review rpjm des paling update1

16

b. Gerumbul Kaliputra ada 3 RT : RT 01, RT 02, RT 03, RT 04 dan

RT 05

c. Gerumbul Melung ada 3 RT : RT 01, RT 02, RT 03. RT 04 dan

RT 05

d. Gerumbul Selarendeng ada 3 RT : RT 01, RT 02 dan RT 03.

2.8.6. Tanah Banda Desa :

a. Tanah Sawah : 18,45 Ha

b. Tanah Pekarangan : 1,58 Ha

c. Kolam : 0,00 Ha

d. Lain-lain : 0,21 Ha

2.9. Struktur Organisasi Pemerintah Desa

2.9.1. Jumlah Perangkat Desa sebanyak 9 orang terdiri dari :

- Kepala Desa : A. Budi Satrio

- Sekretaris Desa : M. Soim Fathurrohim

- Kepala Urusan Keuangan : S.B. Margino

- Kepala Urusan Umum : Timbul Yulianto

- Kepala Dusun I : Natim

- Kepala Dusun II : Narwin

- Kasi. Pemerintahan : Sulastri

- Kasi. Pembangunan : -

- Kasi KPM : Khoerudin, S.sos

- Pembantu Kasi. KPM (Kayim) : Dulrohmat

2.9.2. Badan Perwakilan Desa terdiri dari 7 orang :

- Ketua : Suparno

- Wakil Ketua : Sudarso

- Sekretaris : Wijianan Endahyani

- Kabid. Pemerintahan : Budi Santosa, S.Pd.

- Kabid. Pembangunan : Sukirno

- Kabid. Kemasyarakat : Dulatif

- Anggota : Suwarjo

Page 17: Review rpjm des paling update1

17

BAB III

POTENSI DAN MASALAH

3.1. Potensi

Sebagaimana pada umumnya desa pinggir hutan sudah barang tentu

sangat kaya dengan sumber daya alam baik berupa keindahan alam, kayu,

sumber mata air. Desa Melung yang tidak begitu jauh dengan lokawisata

Baturraden hanya berjarak 4,5 Km serta Kebun Raya Baturraden sudah

barang tentu pada masa depan sangat memungkinan untuk dikembangan

sebagai penunjang pariwisata. Budaya masyarakat dalam hal pelestarian

hutan juga menjadi potensi yang menarik karena kebiasaan masyarakat

dengan menebang pohon kayu tidak seluruh yang dimiliki namun menebang

sesuai dengan kebutuhan ekonomi dan dengan segera menanam kembali

melebihi dari tanaman yang di tebang.

Disamping itu pada saat sekarang ini sudah dikembangakan pertanian

hortikultura berbasis organik dengan memanfaatkan lahan tanah kas desa

yang dikelola oleh lembaga desa Pager Gunung dari hasil sayuran organik

sudah berhasil memasarkan ke supermarket-supermarket di sekitar

Purwokerto dan kota-kota sekitar Kabupaten Banyumas.

3.2. Masalah

Kondisi yang dihadapi desa Melung di era desentralisasi dan otonomi

daerah ke depan sangat komplek, sehingga membutuhkan penanganan yang

cukup serius dan bersungguh-sungguh. Sejalan dengan visi pembangunan

yang akan dijalankan dan ingin diwujudkan serta mendasari pada misi yang

akan ditempuh guna mewujudkan visi pembangunan dimaksud, maka dapat

diidentifikasi adanya 5 (lima) isue–isue strategis yang menjadi permasalahan

pokok yang dihadapi desa saat ini :

1. Rendahnya keberdayaan masyarakat dan kemampuan desa.

Ditinjau dari aspek ekonomi berbagai permasalahan yang dihadapi

pembangunan yang dilaksanakan selama ini antara lain : ditingkat

pemerintahan adanya duplikasi pengembangan usaha ekonomi produktif

yang membuat pemerintah desa bingung karena harus membuat lembaga

lagi sesuai dengan program yang diterima, lemahnya kemampuan

masyarakat untuk membangun organisasi atau lembaga ekonomi rakyat.

Dari aspek sosial terdapat keterbatasan data dan informasi serta

ego sektoral dimana saling tumpang tindihnya lembaga yang ada, karena

Page 18: Review rpjm des paling update1

18

setiap ada program harus membuat lembaga baru yang mengurusi,

padahal di desa sudah ada lembaga yang secara tugas dan fungsinya

sama, dan yang menjadi kesulitan adalah usulan untuk penggabungan

lembaga ditidak dapat terima pada suatu program.

Dengan tingkat pendidikan yang rendah maka dilapangan masih

menghadapi kendala seperti kurangnya biaya untuk sosialisasi, sarana,

kualitas sumber daya yang terbatas serta kultur budaya yang kurang

mendukung. Disamping masih terbatasnya kualitas sumber daya manusia,

2. Masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat.

Sebagai bagian dari rendahnya tingkat ekonomi maka berdampak

pada rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, karena tidak mampu

membiaya sekolah anaknya sampai dengan pendidikan dasar dan putus

sekolah. Dengan rendahnya pendidikan maka hasil dari pembangunan

akan mengalami hambatan, karena rendahnya penyerapan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Kesenjangan pendidikan terutama dialami oleh perbedaan tingkat

pendidikan antara laki-laki dengan perempuan hal tersebut dapat terlihat

dari banyaknya angka buta huruf dikalangan kaum perempuan, maka

kedepan diharapkan masyarakat sudah tidak ada lagi yang buta huruf.

Dilaksanakannya otonomi pendidikan menuntut peran sekolah,

orang tua dan masyarakat turut serta dalam perencanaan sampai dengan

pengawasan bidang pendidikan karena permasalahan yang dihadapi

sekarang ini antara lain, kurangnya pemerataan, rendahnya kualitas

pelayanan pendidikan, belum optimalnya manajemen sistem pendidikan

dan kurangnya keterlibatan masyarakat untuk ikut serta dalam pengelolaan

pendidikan.

3. Rendahnya derajat kesehatan

Rendahnya derajat kesehatan masyarakat juga merupakan efek dari

rendahnya tingkat ekonomi masyarakat, dimana biaya obat dan pelayanan

kesehatan semakin meningkat sementara kemampuan masyarakat

merosot.

Dengan adanya Pembangunan Poliklinik Desa (PKD) diupayakan

minimal dapat memberikan pelayanan dasar kesehatan di masyarakat dan

terjangkau juga dapat melayani masyarakat yang miskin. Disamping itu

pelayanan posyandu juga perlu ditingkatkan baik sarana prasarana dan

pemberdayaan kader posyandu itu sendiri. Karena posyandu merupakan

Page 19: Review rpjm des paling update1

19

ujung tombak dalam pelayanan kesehatan balita yang sebagai generasi

penerus bangsa.

Sehubungan dengan mahalnya harga obat-obat maka perlu adanya

upaya kegiatan pelatihan dan sosialisasi manfaat dan penggunaan obat-

obat tradisonal serta diharapkan sampai dengan pengembangan produk

obat-obat tradisional.

4. Rendahnya tingkat ekonomi masyarakat dan tingkat kesejahteraan

masyarakat.

Masalah pembangunan yang sangat urgen pada saat ini adalah

masalah kemiskinan yang ditandai oleh banyaknya pengangguran,

keterbelakangan dan keterpurukan. Masyarakat Desa Melung yang

sebagian besar adalah penduduk miskin dengan tingkat ekonomi yang

rendah disertai rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan banyaknya

pengangguran.

5. Adanya kerusakan sumber daya alam dan sumber daya air.

Sumber daya alam sebagai bagian dari kehidupan harus ada

keseimbangan, khusunya masalah hutan, mengingat desa Melung

merupakan desa pinggir hutan sehingga masyarakat lebih banyak

berinteraksi dengan hutan, baik hutan negara maupun hutan rakyat. Ketika

hutan rusak maka akan berdampak pada berkurangnya sumber daya air.

Air di sungai tetap murni karena ia bergerak, bila terperangkapar

akan mati. Oleh karena itu air harus tetap beredar dan tetap ada, karena

hampir seluruh mahluk hidup terdiri dari air. Ketika darah berhenti

mengalir, tubuh akan membusuk, ketika darah di otak berhenti, ini dapat

mengancam nyawa. Begitu pula dengan air ketika bicara air maka seluruh

masyarakat akan dari hulu sampai hilir akan mempermasalahkan air. Dan

bila air tidak lancar maka akan mempengaruhi tatanan kehidupan

masyarakat.. Oleh karena itu pembenahan sumber daya air perlu

dilestarikan dan hutan sebagai salah satu penahan siklus peredaran air

dimuka bumi ini. Apabila hutan rusak maka berdampak pada sumber daya

air.

Page 20: Review rpjm des paling update1

20

BAB IV

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

Dari sejarah perkembangan desa Melung serta kondisi masyarakat yang ada

sekarang ini dengan didukung potensi dan masalah yang ada di Desa Melung maka

harapan dan pengembangan desa kedepan perlu adanya visi dan misi untuk

mengatasi masalah dan mengelola potensi yang ada dalam menuju kesejahteraan

masyarakat.

4.1. Visi dan Misi

4.1.1. Visi Berdasarkan kondisi Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng

Kabupaten Banyumas saat ini, tantangan yang dihadapi dalam 3 (tiga)

tahun mendatang dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki

oleh Desa Melung dan amanat pembangunan yang tercantum dalam

Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945, Visi dalam RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi Jawa Tengah

maka visi pembangunan desa Melung tahun 2010–2013 adalah :

“Desa Melung yang Cerdas, Berbudaya serta Sejahtera”

4.1.2. Misi Visi Pembangunan Desa Melung ke depan diharapkan mampu

mewujudkan kebutuhan dan amanat masyarakat dengan tetap menga-

cu pada maksud otonomi daerah sebagaimana dimaksud dalam UU

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yaitu daerah yang

mempunyai kemandirian, daya saing dan mampu memberikan pelaya-

nan publik dalam rangka pencapaian tujuan nasional seperti yang di-

amanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Disamping itu visi Desa Melung tidak lepas dari Visi dalam RPJM Na-

sional dan RPJM Provinsi Jawa Tengah dan RPJM Kabupaten Banyu-

mas disusun dengan memerhatikan RPJM Nasional, RPJM Provinsi

dan RPJM Kabupaten Banyumas.

Visi Pembangunan harus dapat diukur untuk dapat mengetahui tingkat

berbudaya dan kesejahteraan yang ingin dicapai.

“Cerdas” mengandung maksud masyarakat desa Melung untuk

tingkat pendidikan sudah mulai naik dengan rata-rata minimal SLTP. Hal

tersebut yang ditandai dengan adanya Kelompok Bermain SATRIA JAYA se-

bagai pendidikan pra sekolah karena pada massa usia dibawah 6 (enam) ta-

Page 21: Review rpjm des paling update1

21

hun merupkan masa-masa keemasan (golden age) sebagai pembentukan

manusia untuk SD-SMP satu atap dan sudah adanya kelompok bermain. DI-

harapkan pada tahun-tahun mendatang tingkat pendidikan masyarakat sudah

minimal SMP dan sukses untuk kegiatan Wajib Belajar 9 Tahun.

“Berbudaya” mengandung maksud masyarakat yang berakhlak

mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab serta mandiri berda-

sarkan falsafah Pancasila . Hal tersebut yang ditandai dengan adanya jati diri

dan karakter masyarakat yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, me-

matuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan antarumat beraga-

ma, melaksanakan interaksi antarbudaya, mengembangkan modal sosial, me-

nerapkan nilai-nilai luhur budaya daerah, dan memiliki kebanggaan sebagai

masyarakat desa Melung sebagai bagian dari daerah Indonesia dalam rangka

memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan desa pada

khususnya dan pembangunan daerah pada umumnya. Kemandirian adalah

hakikat dari kemerdekaan, yaitu hak setiap masyarakat untuk menentukan na-

sibnya sendiri dan menentukan apa yang terbaik bagi daerahnya dalam ke-

rangka negara Kesatuan RI. Oleh karena itu, pembangunan desa, sebagai

usaha untuk mengisi kemerdekaan, haruslah pula merupakan upaya mem-

bangun kemandirian. Kemandirian merupakan konsep yang dinamis karena

mengenali bahwa kehidupan dan kondisi saling ketergantungan senantiasa

berubah, baik konstelasinya, perimbangannya, maupun nilai-nilai yang men-

dasari dan mempengaruhinya. Desa mandiri adalah desa yang mampu mewu-

judkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan desa lain yang telah maju

dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Oleh karena

itu, untuk membangun kemandirian, mutlak harus dibangun kemajuan ekono-

mi. Kemampuan untuk berdaya saing menjadi kunci untuk mencapai kemajuan

sekaligus kemandirian. Kemandirian suatu desa tercermin, antara lain, pada

ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi

tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunannya; kemandirian aparatur

pemerintah desa. dalam menjalankan tugasnya; ketergantungan pembiayaan

pembangunan yang bersumber dari pendapatan desa yang makin kokoh.

Apabila karena sumber daya alam tidak lagi memungkinkan, kelemahan itu di-

imbangi dengan keunggulan lain sehingga tidak membuat ketergantungan dan

kerawanan serta mempunyai daya tahan tinggi terhadap perkembangan dan

gejolak ekonomi .

“Kesejahteraan “ terdiri dari dan mengandung maksud Kemajuan De-

sa, keadilan dan kemakmuran. Tingkat kemajuan suatu desa dinilai berdasar-

kan berbagai ukuran. Ditinjau dari indikator sosial, tingkat kemajuan suatu ne-

Page 22: Review rpjm des paling update1

22

gara diukur dari kualitas sumber daya manusianya. Suatu daerah dikatakan

makin maju apabila sumber daya manusianya memiliki kepribadian daerah,

ber-akhlak mulia, dan berkualitas pendidikan. Tingginya kualitas pendidikan

penduduknya ditandai oleh makin menurunnya tingkat pendidikan terendah

serta meningkatnya partisipasi pendidikan dan jumlah tenaga ahli serta profe-

sional yang dihasilkan oleh sistem pendidikan. Kemajuan suatu desa juga di-

ukur berdasarkan indikator kependudukan, ada kaitan yang erat antara kema-

juan suatu desa dengan laju pertumbuhan penduduk, termasuk derajat kese-

hatan. Desa yang sudah maju ditandai dengan laju pertumbuhan penduduk

yang lebih kecil; angka harapan hidup yang lebih tinggi; dan kualitas pelaya-

nan sosial yang lebih baik. Secara keseluruhan kualitas sumber daya manusia

yang makin baik akan tercermin dalam produktivitas yang makin tinggi. Ditinjau

dari tingkat perkembangan ekonomi, kemajuan suatu desa diukur dari tingkat

kemakmurannya yang tercermin pada tingkat pendapatan. Selain itu, dalam

proses produksi berkembang keterpaduan antarsektor, terutama sektor perta-

nian, perkebunan dan kehutanan rakyat seerta sektor-sektor jasa; juga peman-

faatan sumber alam secara rasional, efisien, dan berwawasan lingkungan.

Desa yang maju umumnya adalah desa yang perekonomiannya stabil. Gejolak

yang berasal dari dalam maupun luar desa dapat diredam oleh ketahanan

ekonominya. Selain memiliki berbagai indikator sosial ekonomi yang lebih baik.

Dalam mewujudkan visi pembangunan daerah tersebut ditempuh melalui 8

(delapan) misi Desa Melung sebagai berikut:

1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan profesional serta sikap

responsif aparatur sebagai pelayan masyarakat Dalam rangka

mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat perlu didukung oleh

aparatur desa yang profesional, serta responsif terhadap permasalahan–

permasalahan yang timbul di masyarakat.

2. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika,

berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila adalah

memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan yang

bertujuan membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan

antarumat beragama, melaksanakan interaksi antarbudaya, mengem-

bangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya daerah, dan

memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dalam rangka

memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan desa

dan daerah.

Page 23: Review rpjm des paling update1

23

3. Pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi secara

berkelanjutan.

Mengedepankan pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan

berdaya saing; meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan iptek

melalui pelatihan-pelatihan serta menambah ketrampilan di masyarakat

dengan bekerja sama Perguruan Tinggi dan memperkuat perekonomian

domestik berbasis keunggulan desa menuju keunggulan kompetitif

dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan

pelayanan termasuk pelayanan jasa. SDM yang memiliki kompetensi

tinggi tanpa diskriminasi karena hanya SDM yang berkompetenlah yang

dapat berkontribusi secara optimal dalam proses peningkatan

kesejahteraan rakyat. Upaya ini lebih diarahkan pada peningkatan

kesehatan fisik dan mental masyarakat, peningkatan pendidikan dan

ketrampilan masyarakat, serta ketahanan keluarga.

4. Pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis agrobisnis, pertanian,

perkebunan dan kehutanan rakyat dengan kondisi sosial budaya

yang berbasis kearifan lokal.

Pembangunan ekonomi masyarakat berbasiskan ekonomi kerakyatan,

dan ditopang oleh sektor pertanian yang maju, sektor UMK yang tangguh

dan industri rumah tangga yang kuat. Pemenuhan kebutuhan dasar

masyarakat merupakan prioritas utama, serta memelihara dan

merevitalisasi budaya yang berakar pada kearifan lokal.

Menjadikan Desa Melung sebagai “Desa Agrowisata dan Ekowisata”

sebagai penunjang obyek pariwisata Baturraden untuk meningkatkan

sumber pendapatan Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Desa Melung

itu sendiri. keberadaan, dan kegunaan sumber daya alam dan lingkungan

hidup dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung, dan kenyamanan da-

lam kehidupan pada masa kini dan masa depan, melalui pemanfaatan

ruang yang serasi antara penggunaan untuk permukiman, kegiatan sosial

ekonomi, dan upaya konservasi; meningkatkan pemanfaatan ekonomi

sumber daya alam dan lingkungan yang berkesinambungan; memperbai-

ki pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk mendu-

kung kualitas kehidupan; memberikan keindahan dan kenyamanan kehi-

dupan; serta meningkatkan pemeliharaan dan pemanfaatan keanekara-

gaman hayati sebagai modal dasar pembangunan desa.

5. Mewujudkan pemerataan pembangunan desa dan berkeadilan

Adalah meningkatkan pembangunan desa; mengurangi kesenjangan

sosial secara menyeluruh, keberpihakan kepada masyarakat,

Page 24: Review rpjm des paling update1

24

menanggulangi kemiskinan dan pengangguran; menyediakan akses yang

sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta sarana

dan prasarana ekonomi serta menghilangkan diskriminasi dalam

berbagai aspek termasuk gender.

6. Peningkatan perwujudan pembangunan fisik dan infrastruktur.

Peningkatan perwujudan pembangunan fisik dan infrastruktur lebih

diarahkan kepada sasaran–sasaran yang dapat meningkatkan

pertumbuhan dan kelancaran roda ekonomi, dengan memperhatikan

aspek kelestarian alam dan lingkungan hidup serta tata ruang dan tata

wilayah daerah.

4.2. Kebijakan Pembangunan

Adanya sinergisitas antara desa, kabupaten, provinsi dan negara

haruslah dimulai sejak sekarang ini agar kegiatan pembangunan tidak saling

tumpang tindih dan terencana dengan baik. Kebijakan pembangunan desa

tidak lepas dari kebijakan pembangunan nasional yaitu pembangunan yang

berkelanjutan merupakan proses pembangunan yang berprinsip untuk

memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan

generasi masa depan. Untuk mencapai keberlanjutan yang menyeluruh,

diperlukan keterpaduan antara 3 pilar pembangunan, yaitu keberlanjutan

dalam aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Tiga pilar utama tersebut yaitu

ekonomi, sosial, dan lingkungan saling berintegrasi dan saling memperkuat

satu dengan yang lain. Untuk itu tiga aspek tersebut harus diintegrasikan

dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan agar tercapai

pembangunan berkelanjutan yang selain dapat menjaga lingkungan

hidup/ekologi dari kehancuran atau penurunan kualitas, juga dapat menjaga

keadilan sosial dengan tidak mengorbankan kebutuhan pembangunan

ekonomi.

Prediksi perekonomian pada tahun-tahun mendatang diharapkan akan

lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya., dimana rencana program-

program diarahkan pada kegiatan yang langsung menyentuh pada

masyarakat, bersifat produktif dan merupakan upaya konkrit dalam rangka

mendorong perkembangan sektor riil. Pada akhirnya, hal-hal tersebut

diharapkan dapat mendukung peningkatan kinerja perekonomian masyarakat

desa, Kabupaten Banyumas pada khususnya dan Jawa Tengah serta negara

secara utuh.

Faktor-faktor internal yang masih perlu diantisipasi, antara lain semakin

terbatasnya sumber-sumber pendapatan desa karena banyaknya aturan yang

Page 25: Review rpjm des paling update1

25

terkadang tidak sesuai dengan kondisi lapangan yang ada. Seperti

penggunaan ADD yang masiih lebih banyak dipergunakan untuk

pembangunan fisik dan terbatasnya untuk kegiatan pengembangan di sektor

riil.

Di sisi lain program penanggulangan bencana dan penanggulangan

berbagai penyakit, masih sangat sedikit dana, juga tuntutan adanya honor atau

insentif bagi para pengurus RT dan RW memberikan beban biaya APBDes

yang cukup berat, serta penurunan daya beli masyarakat pada saat

banyaknya hajatan secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja sektor

riil disamping upah tenaga kerja yang terus mengalami kenaikan. Sedangkan

faktor eksternal antara lain dampak terjadinya perubahan ekonomi global

khususnya pasar bebas, fluktuasi perekonomian negara-negara maju dan

perubahan harga minyak dunia yang belum stabil.

Tantangan ke depan pembangunan ekonomi adalah meningkatkan

pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas, yang mampu meningkatkan

pendapatan per kapita dan mengurangi pengangguran, sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Melung.

Kebijakan pembangunan desa Melung secara umum ditujukan dalam

rangka percepatan dan prioritas sasaran, yaitu :

1. Memaksimalkan pengembangan potensi SDM aparatur yang telah

dimiliki, di segala bidang kompeten, profesional dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya yang diarahkan kepada pelayanan serta

peningkatan kemampuan masyarakat., mandiri, bermanfaat,

meningkatkan fungsi koordinasi, serta penegakan prinsip-prinsip good

local governance;

2. Memantapkan administrasi pemerintahan dengan penerapan Information

Communication and Technology (ICT) melalui electronic government di

lingkungan pemerintahan desa dalam rangka meningkatkan pelayanan

dan kebebasan akses informasi bagi masyarakat.

3. Mewujudkan masyarakat yang berdaya berkemampuan (empowered)

dan berdaya-saing (competitive) yang mengarah kepada kemandirian,

melalui peran aktif pemerintah, swasta dan masyarakat dengan didasari

keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4. Memaksimalkan peran lembaga-lembaga keagamaan, dalam

mewujudkan akhlak dan moral umat (akhlaqul kharimah );

5. Memanfaatkan secara optimal sumberdaya alam maupun buatan sesuai

dengan RTRW Kabupaten Banyumas dan Provinsi Jawa Tengah, hasil

penelitian serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat

Page 26: Review rpjm des paling update1

26

guna yang melibatkan kalangan perguruan tinggi, untuk pengurangan

resiko bencana dan mendorong terwujudnya kesejahteraan rakyat yang

lebih baik.

6. Mengembangkan kawasan agrowisata dan ekowisata untuk mendukung

percepatan pembangunan pedesaan.

7. Menumbuhkembangkan kelompok usaha produktif, Badan Usaha Milik

Desa, dan Lembaga Keuangan Mikro melalui kemitraan bisnis (Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan oleh BUMN/BUMD, dan Corporate

Social Responsibility/ CSR oleh Swasta)

8. Pemanfaatan potensi sumberdaya alam secara bijaksana, penerapan

teknologi tepat guna,

9. Meningkanya peran lembaga keuangan dalam mendukung permodalan

dan penciptaan iklim kondusif bagi tumbuhnya ekonomi kerakyatan yang

dikonsentrasikan pada bidang pertanian, UMK serta tumbuh dan

berkembangnya potensi ekonomi rakyat;

10. Memanfaatkan potensi budaya dan kearifan lokal dalam memperkuat

sistem sosial masyarakat, meningkatakan kualitas pelayanan dasar, serta

pengembangan dan promosi budaya;

11. Penyempurnaan produk-produk rencana tata ruang dan menjadikanya

sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan serta pengembangan

sarana dan prasarana (infrastruktur) guna mendukung tumbuhnya

perekonomian desa;

12. Penyusunan produk-poduk hukum desa disertai dengan upaya

sosialisasi, penerapan dan penegakannya secara konsisten dan

konsekuen guna menjamin adanya kepastian hukum, terciptanya rasa

aman dan tenteram bagi masyarakat.

4.3. Arah Kebijakan Pembangunan

Arah Kebijakan Nasional ditekankan pada upaya memberikan

perlindungan sosial dan keberpihakan terhadap masyarakat miskin serta

peningkatkan akses dan mutu pelayanan dasar (SEB Meneg PPN/Kepala

Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 0081/M.PPN/04/2008 dan Nomor SE

57/MK/2008 tentang pagu Indikatif RKP Tahun 2009).

Arah kebijakan Pembangunan Desa lebih menitik beratkan upaya-

upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, ditujukan untuk

meningkatkan aksesbilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan,

pembangunan infrastruktur strategis, revitalisasi pertanian, perdagangan, jasa

dan industri pengolahan yang berdaya saing, rehabilitasi dan koservasi

Page 27: Review rpjm des paling update1

27

lingkungan serta penataan struktur pemerintahan desa Melung untuk

menyiapkan kemandirian masyarakat Desa Melung.

Untuk pencapaian visi dan misi maka arah kebijakan pembangunan

adalah :

4.3.1. Arah Kebijakan Ekonomi

Arah kebijakan dalam bidang ekonomi adalah :

a. Memanfaatkan potensi ekonomi lokal melalui kerjasama lokal,

regional dan antar wilayah dalam mendukung pengembangan

ekonomi desa, daerah dan provinsi guna meningkatkan daya tarik

investasi. Sasarannya adalah :

1. Terbentuknya jejaring kerjasama antar desa dan antar

lembaga yang semakin mantap dan sinergis dalam bidang-

bidang yang memberikan peluang kepada masyarakat untuk

mengembangkan perekonomian desa dalam pengelolaan

sumber daya alam dan lingkungan hidup;

2. Meningkatnya ketahanan pangan melalui sistem

kewaspadaan pangan dan gizi, lumbung pangan dan desa

mandiri pangan;

3. Meningkatnya produktivitas pertanian melalui pertanian

terpadu, benih bermutu, pengendalian hama terpadu,

optimalisasi pupuk organik dan penerapan teknologi tepat

guna.

4. Meningkatnya kualitas manajemen pariwisata, yang

mendukung pengembangan ekonomi lokal.

5. Berkembangnya potensi lokal melalui pendekatan klaster dan

kawasan, khususnya pertanian, industri dan pariwisata.

b. Membangun dan mengembangkan jaringan bisnis ekonomi lokal

melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang

diarahkan pada pengelolaan usaha oleh pelaku bisnis dan

masyarakat secara mandiri. Sasarannya adalah :

1. Terwujudnya masyarakat yang pro aktif dan tanggap dalam

mengantisipasi peluang yang tersedia;

2. Tersusunnya peraturan/regulasi dan SOP Unit usaha Pager

Gunung yang mendukung pemberdayaan masyarakat;

3. Berkembangnya UMKM dengan mempermudah akses

permodalan, mekanisme kinerja kelembagaan UMKM, akses

pasar, serta sistem perlindungan yang memadai;

Page 28: Review rpjm des paling update1

28

4. Berkembangnya daerah penyangga bahan baku bagi UMKM,

melalui pemanfaatan teknologi tepat guna;

5. Berkembangnya pasar produk yang dikelola lembaga Pager

Gunung serta menjaga kesinambungan pasar yang sudah

ada;

4.3.2. Arah Kebijakan Peningkatan Sumber Daya Manusia

Arah kebijakan dalam peningkatan sumber daya manusia adalah :

a. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia di segala bidang

dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa. Sasarannya adalah :

1. Meningkatnya kesadaran beragama dimuali sejak usia dini

serta sarana peribadatan.

2. Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat dan kemudahan

akses dalam menempuh pendidikan tanpa diskriminasi usia

kelompok dan jenis kelamin;

3. Meningkatnya penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan

seni di kalangan masyarakat, melalui pelatihan ketrampilan di

bidang ilmu pengetahuan, teknologi, serta eksplorasi di bidang

kesenian;

4. Meningkatnya prestasi olah raga.

5. Meningkatnya Pembangunan Gender

6. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat;

7. Meningkatnya Keluarga Kecil Berkualitas dan Sejahtera.

b. Terwujudnya masyarakat yang berkemampuan (empowered),

berdayasaing (competitive) yang mengarah kepada kemandirian,

melalui peran aktif pemerintah, swasta dan masyarakat.

Sasarannya adalah :

1. Meningkatnya ketrampilan masyarakat melalui pelatihan;

2. Menguatnya kelembagaan masyarakat sebagai wadah

partisipasi masyarakat;

3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses

pengambilan keputusan.

c. Meningkatkan kemampuan, kompetensi dan profesionalisme

aparatur Pemerintah Desa dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya yang diarahkan kepada pelayanan serta peningkatan

kemampuan masyarakat.

Page 29: Review rpjm des paling update1

29

1. Meningkatkan kualitas SDM aparatur pemerintah desa melalui

pendidikan dan pelatihan;

2. Terwujudnya sistem kerja perangkat desa yang mantap, teruji

dan meningkatnya kesejahteraan perangkat desa.

d. Meningkatnya kepercayaan kepada pemerintahan desa serta

dapat membangkitkan gairah masyarakat dalam berkarya

membangun bangsa melalui :

1. Penyusunan produk-produk hukum desa;

2. Sosialisasi, penerapan dan penegakan produk hukum secara

konsisten dan konsekuen.

e. Memantapkan administrasi pemerintahan dengan penerapan

Information Communication and Technology (ICT) melalui

electronic government di lingkungan pemerintahan desa dalam

rangka meningkatkan pelayanan dan kebebasan akses informasi

bagi masyarakat. Sasarannya adalah :

1. Semakin mantapnya sistem administrasi pemerintahan;

2. Semakin mantapnya sistem pelayanan kepada masyarakat

oleh pemerintah;

3. Berkembangnya penggunaan sistem ICT dalam tata laksana

pemerintahan di desa.

4. Terwujudnya transparansi dan akuntabilitas dalam

penyelenggaraan pemerintahan. Aparatur pemerintah yang

membuka peluang terhadap partisipasi masyarakat dalam

penyelenggaraan pemerintahan.

4.3.3. Arah Kebijakan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Arah kebijakan pembangunan dibidang sumber dayam alam dan

lingkungan hidup adalah memanfaatkan secara optimal sumber daya

alam maupun buatan sesuai dengan RTRW Desa Melung.

Sasarannya adalah :

1. Terwujudnya pemanfaatan sumber daya alam secara optimal,

tanpa mengganggu keseimbangan dan kelestarian alam itu

sendiri;

2. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang

memungkinkan pemanfaatan sumber daya alam secara lestari;

3. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian

alam;

4. Berkurangnya resiko bencana.

Page 30: Review rpjm des paling update1

30

4.3.4. Arah Kebijakan Keuangan Desa

1. Arah Kebijakan Pendapatan Desa

Dasar penentuan arah kebijakan keuangan desa adalah Peraturan

Daerah Kabupaten Banyumas nomor 17 Tahun 2006 tentang

Sumber Pendapatan Desa. Dalam peraturan tersebut jenis-jenis

pendapatan desa dirinci menurut jenis pendapatan desa.

Selanjutnya untuk jenis pungutan desa telah diatur dalam

peraturan desa.

Diharapkan pada tahun-tahun kedepan pendapatan asli desa dan

bantuan-bantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi dan

emerintah daerah kabupaten akan senantiasa bertambah

mengingat akan kebutuhan yang semakin meningkat. Komponen

pendapatan yang meliputi Pendapatan Asli Desa (PADes), Dana

Perimbangan, dan bantuan baik dari Pemerintah Kabupaten

Banyumas, Pemerintah Propinsi Jawa Tengah maupun bantuan

dari Pemerintah, bantuan dari pihak ketiga serta lain-lain

pendapatan yang sah, yaitu :

a. Pendapatan Asli Desa

- Tanah Kas Desa

- Tanah Suksara Desa

- Kekeyaan Desa lainnya

- Pungutan Desa

b. Dana Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Banyumas

- Alokasi Dana Desa

- Bantuan Instruksi Bupati

- Bantuan lain-lain

c. Dana Bantuan dari Pemerintah Propinsi Jawa Tengah

- Bantuan Lain-lain

d. Dana Bantuan dari Pemerintah

- Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

- Bantuan lain-lain

e. Dana Bantuan dari Pihak Ke Tiga

- Bantuan dari PLTA Ketenger

- Bantuan dari Lembaga Swadaya Masyarakat

- Bantuan lainnya yang tidak mengikat

f. Dana Tidak Terduga

2. Arah Kebijakan Belanja Desa

Page 31: Review rpjm des paling update1

31

Belanja Desa diproyeksikan untuk belanja aparatur dan belanja

publik. Arah kebijakan belanja desa lebih diutamakan dalam

upaya-upaya pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian

desa, pembangunan infrastruktur yang meliputi :

a. Belanja Tidak Langsung :

Adalah belanja belanja yang tidak dipengaruhi secara

langsung oleh ada tidaknya program dan kegiatan desa yang

dipengaruhi jontribusinya terhadap prestasi kerja sukar

diukur. Adapun arah kebijakan belanja tidak langsung

meliputi :

- Belanja penghasilan tetap perangkat desa.

- Belanja tunjangan perangkat desa.

- Belanja bantuan keuangan bagi lembaga-lembaga desa.

- Belanja tidak terduga yang meliputi biaya

penanggulangan bencana.

b. Belanja Langsung :

Adalah belanja yang dipengaruhi secara langsung oleh

program kegiatan desa yang kontribusinya terhadap

pencapaian prestasi kerja dapat diukur. Adapun arah

kebj\ijakan untuk belanja langsung meliputi :

- Belanja kegiatan pembangunan infrastruktur.

- Belanja kegiatan

- Belanja penambahan modal lembaga-lembaga desa.

4.2. Potensi dan Masalah

a. Daftar masalah dan potensi dari bagan Sketsa Desa

NO Masalah Potensi

I BIDANG PEMERINTAHAN & PEMBERDAYAAN MA-SYARAKAT

1. Honor RT Kas RT

2. Informasi Pertemuan/selapanan

3. Di RW 4 tidak ada kegiatan pertemuan RT Struktur

4. Kepengurusan RT kurang lengkap Warga

5. Administrasi kurang tertib

II BIDANG KEAGAMAAN

1. Kegiatan TPQ terbengkalai/tidak lancar Masjid

2. Kurangnya kesadaran menjalankan syariat beragama Tokoh agama

3. Sarana prasarana Madrasah Diniyah Ustad

Page 32: Review rpjm des paling update1

32

III BIDANG KESEHATAN

1. Pencemaran lingkungan di Dusun I Bidan

2. Kegiatan Posyandu masih menumpang Kader Posyandu

3. Pelayanan PKD kurang maksimal Sarana PKD

4. Penyakit menahun (Gondok,Exim,Malaria) di RW 4 dan 2

5. Lingkungan RW 4 kurang sehat

IV BIDANG PENDIDIKAN

1. Kurangnya sarana prasarana SMP khususnya lokal kelas

Lahan

2. Kurangnya informasi tentang pendidikan formal Guru

3. Biaya pendidikan mahal Komite

4. Kurangnya ketrampilan (pertanian, peternakan) Wali Murid

5. Banyak anak putus sekolah di RW 4

6. Tidak ada Kejar Paket B

V BIDANG EKONOMI

1. Irigasi & Bendungan Watu Gayong sering jebol Lahan pertanian,saluran air

2. Irigasi & Bendungan Kali Tuma Swadaya

3. Irigasi & Bendungan Kali Kracak Batu

4. Banyak Pengangguran Lahan pertanian,peternakan

5. Irigasi & Bendungan Curug Gupit Lahan pertanian,saluran air

6. Pembangunan jalan Selarendeng Kali kesur

7. Pembangunan jalan tembus melung selarendeng Batu,tenaga gotong royong

8. Pembangunan talud dan pagar keliling makam Batu,tenaga gotong royong

VI BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA

1. Tanah makam sempit RW I Swadaya

2. Pagar keliling makam tidak ada RW 3 Lahan

3. Jalan makam sempit RW I Sarana prasarana

4. Kegiatan karawitan kurang lancar Gamelan,Sanggar

5. Kurangnya perhatian pada penyandang cacad Dinas terkait

6. Krisis gotong royong Lembaga Desa

7. Di RW 4 kalangan generasi muda banyak yang merantau (urbanisasi) ke luar desa.

Lahan pertanian

VII SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

1. Distribusi air bersih di RW 4 kurang merata dan kurang lancer

Saluran air/Pipa

Pengurus PAB lengkap

Iuran

2. Pemilik tanah tidak mengijinkan untuk pengadaan bak Warga/pemanfaat

3. Hilangnya sumber mata air Hutan

4. Pengambilan batu di tebing /sungai

5. Banjir dan erosi di tanah lapangan Saluran

6. Jalan gelap RW I Listrik

7. Jalan & gorong-gorong rusak RT 2/RW 1 Batu,tenaga kerja, gotong royong

VIII SARANA PRASARANA

Page 33: Review rpjm des paling update1

33

1. Balai Desa rusak Swadaya

2. Jalan dan drainase ke Balai Desa rusak Batu

3. Pembangunan Madrasah Diniyah Batu, swadaya /gotongroyong

4. Irigasi & bendungan Kali Manggis jebol Lahan pertanian,petani

5. Pintu gerbang Balai Desa Gotong royong

6. Draenase jalan Kabupaten banyak yang rusak Batu

b. Masalah dan Potensi dari bagan Kalender Musim

NO Masalah Potensi

I PANCA ROBA

1. Angin ribut Pohon

2. Banyak penyakit, flu, batuk Obat

3. Hasil gula penderes jelek (banyak sekul)

4. Tanaman kayu rusak

5. Badeg/nira susut

6. Hama tanaman

II KEMARAU

1. Tanah sawah kering Menanam palawija

2. Debit air menurun Sayuran

3. Pakan ternak kurang Pupuk kandang

4. Produksi pertanian padi menurun

5. Harga ternak murah

6. Kolam ikan kering

7. Produksi gula penderes baik

III HUJAN

1. Tanah longsor Musim tanam

2. Sumber air bersih keruh air melimpah

3. Tanah longsor

4. Irigasi/bendungan jebol

5. Tanaman sayur rusak/lodoh

c. Masalah dan Potensi dari Bagan

NO Lembaga Masalah Potensi

1 Pemerintah Desa Perangkat kurang lengkap Sarana Prasana

Kurang maksimalnya terjun ke masya-rakat Struktur

Pertemuan rutin

Page 34: Review rpjm des paling update1

34

2 PKK Anggota PKK RT kurang aktif Struktur pengurus lengkap

Pertemuan rutin

Arisan

3 RW Tidak ada honor Struktur kepengurusan

Pengurus kurang aktif Pertemuan Lembaga

Kurangnya informasi

4 RT Pengurus belum lengkap SDM

Administrasi belum rapih Stempel

Kegiatan tidak ada Warga/SDM

Tidak ada honor Struktur kepengurusan

Kesadaran berorganisasi masih kurang Iuran/kamling

SDM rendah

Keterpakasaan menjadi pengurus

5 Pengelola Air Ber-sih (PAB) Pemanfaatan belum merata Iuran

Iuran tidak lancar Strukur kepengurusan

Aturan tidak dilaksanakan Buku administrasi

Belum tahu tentang tupoksi

6 PAGER GUNUNG Insentif Pengurus belum sesuai Lahan pertanian

Kedisiplinan pengurus kurang Struktur

Tidak ada pertemuan anggota Sanggar/sekretariat

Kegiatan UKM kurang lancar Manager dan staf

Lahan belum tergarap maksimal Petani organik

Pemasaran sayur organik terbatas Pasar

7 LINMAS Tidak ada kegiatan Pertemuan Rutin/arisan

Personil LINMAS/HANSIP kebanyakan usia lanjut

Seragam lengkap

Kurang kompak

8 BPD Masih tergantung kepada PEMDES Sarana prasarana

Tidak ada pertemuan rutin anggota Tempat/ruangan

Anggota kurang kompak/aktif

9 PKD Buka satu kali dalam seminggu Gedung PKD

Kurang tenaga medis Bidan

Bidan praktek di rumah Saranaprasarana

10 KARANGTARUNA Tidak ada kegiatan Struktur lengkap

Kepengurusan kurang aktif Pemuda

Pemuda susah untuk dikumpulkan

11 LPKD Yang aktif hanya ketua Struktur Pengurus lengkap

Belum paham dengan tupoksinya Warga

Keterlibatan pengurus lainnya kurang

Tidak ada pertemuan

Page 35: Review rpjm des paling update1

35

12 KOMITE SEKOLAH Kurang aktif Struktur pengurus lengkap

SDM masih kurang Guru

Kurang respon terhadap wali murid Wali Murid

4.3. Program Pembangunan Desa

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan langkah-langkah,

sasaran prinsip-prinsip dasar yang menjadi pedoman, serta kerangka berfikir

yang melatarbelakangi upaya pencapaian visi dan misi yang akan dilakukan.

Untuk mencapai visi dan misi maka strategi pembangunan digunakan sebagai

dasar penyusunan program dan kegiatan pembangunan.

Penyusunan Program Pembangunan Desa Melung Kecamatan

Kedungbanteng Kabupaten Banyumas Tahun 2008-2013 berdasarkan PP No.

38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Kabupaten/Kota;

Permendagri No 13 Tahun 2006 jo Permendagri No. 59 tahun 2007 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Program-program pembangunan

dalam RPJM Desa ini juga mengacu program nasional yang terdapat dalam

RPJP Nasional (UU No. 17 Tahun 2007) dan RPJM Nasional (Perpres No. 7

Tahun 2004), dan tahapan pembangunan lima tahunan RPJPD Provinsi Jawa

Tengah (Perda No. 3 Tahun 2008). RPJMD Kabupaten Banyumas Nomor 8

Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah serta RPJP

2005 -2025.

Selain peraturan perundangan di atas, program pembangunan dalam

RPJM Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas

Tahun 2007- 2012 mendasarkan pada Perda No. 21 Tahun 2003 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah; Paturan Gubernur No.

88 Tahun 2008 tentang Rencana Aksi Daerah Pengurangan Risiko Bencana

(RADPRB) Provinsi Jawa Tengah. Program pembangunan dalam RPJM Desa

Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas Tahun 2010- 2013

meliputi Program Kewenangan Urusan Wajib, Program Kewenangan Urusan

Pilihan, Pelaksanaan Tugas Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, serta

Pelaksanaan Tugas Umum Pemerintahan.

a) Kewenangan Urusan Wajib

Kelompok program kewenangan urusan wajib, meliputi 23 kewenangan

urusan, rincian program masing-masing kewenangan urusan tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan.

Page 36: Review rpjm des paling update1

36

Komitmen Pemerintah Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng

Kabupaten Banyumas untuk meningkatkan kualitas sumberdaya

manusia dilaksanakan dengan terus berupaya untuk meningkatkan

akses dan kualitas pelayanan bidang pendidikan. Adapun rencana

program adalah :

1) Peningkatan pemerataan dan layanan akses pendidikan;

2) Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan;

3) Peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik

penyelenggaraan pendidikan.

4) Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMP,

5) Penyelenggaraan pendidikan kesetaraan (Paket A, B dan C),

6) Peningkatkan partisipasi masyarakat serta kualitas Komite

Sekolah. dan pencitraan publik dalam penyelenggaraan

pendidikan.

7) Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan

peningkatan kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan

pendidik dan tenaga kependidikan Kelompok Bermain Satria

Jaya.

8) Pembangunan Pos Pendidikan Anak Usia Dini Kelompok

Bermain Satria Jaya II Gerumbul Selarendeng.

9) Pembangunan pagar keliling sekolah SD-SMP Satu Atap.

10) Pembangunan laboratorium sekolah.

11) Pembangunan perpustakaan sekolah.

12) Pengadaan buku dan sarana pendidikan SD san SMP.

13) Pembinaan dan peningkatan kemampuan pemuda dalam

berolah raga.

14) Peningkatan kelembagaan Karang Taruna dan peran serta

dalam pembangunan.

2. Pembangunan Bidang Agama

Untuk pencapaian sasaran pembangunan, program yang akan

ditempuh adalah :

1) Peningkatan jumlah sarana dan prasarana masjid dan mushola.

2) Meningkatnya pendidikan keagamaan sejak usia dini.

3) Pembangunan Madrasah Diniyah.

4) Rehabilitasi Masjid Baitul Muttaqin gerumbul Kaliputra.

5) Rehabilitasi Masjid Selarendeng.

Page 37: Review rpjm des paling update1

37

6) Rehabilitasi Mushola.

7) Kegiatan TPQ/TPA.

8) Kegiatan pengajian dan peringkatan hari besar keagamaan.

9) Penyediaan sarana peribadatan.

10) Pembinaan tenaga keagamaan dan peningkatan kualitas tenaga

keagamaan.

3. Pemerintahan Umum

Rencana kerja dalam bidang ini adalah :

1) Penyusunan produk hukum desa yang mendorong pencapaian

akuntabilitas dan kondusifitas penyelenggaraan pemerintahan

dan pembangunan. penyusunan peraturan desa, pengawasan

produk hukum, sosialisasi produk-produk hukum, peningkatan

pelayanan penyelesaian sengketa hukum, penghormatan HAM

serta koordinasi antar lembaga dalam bidang bantuan hukum.

2) Peningkatan kualitas dan kuantitas penyelenggaran

pemerintahan dan pembangunan, penataan kelembagaan dan

ketatalaksanaan.

3) Peningkatan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan

pemerintahan desa yang mendukung penyelenggaraan otonomi

desa dan daerah serta meningkatnya sinergitas antara pusat,

desa dan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah.

4) Peningkatan sinkronisasi pelaksanaan administrasi keuangan,

meningkatnya tertib administrasi keuangan desa dalam

mengefektifkan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan

desa, memantapkan tertib administrasi kepemerintahan dalam

rangka peningkatan kapasitas birokrasi dan profesionalisme

aparat dengan menekankan pada perubahan sikap dan perilaku

aparat pemerintah desa yang efektif, efisien, responsif,

transparan dan akuntabel.

5) Peningkatan Pendapatan Asli Desa (PAD).

6) Optimalisasi manajemen pengelolaan aset desa yang

diprioritaskan pada pengamanan aset desa, tersedianya data

aset yang akurat.

7) Peningkatan peran dan fungsi Badan Permusyawarahan Desa.

8) Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

9) Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi.

Page 38: Review rpjm des paling update1

38

4. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat :

Rencana kerja pembangunan urusan kesehatan meliputi :

1. Peningkatan peran dan fungsi PKD

2. Peningkatan pemberdayaan dalam rangka perilaku hidup

bersih dan sehat;

3. Peningkatan lingkungan hidup yang sehat;

4. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Fokus kegiatan

surveilans, pencegahan, pengendalian dan penanggulanan

penyakit menular termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB)/ bencana

dan penyakit tidak menular.

5. Meningkatnya pengetahuan pemahaman masyarakat tentang

perumahan dan lingkungan yang sehat, dan aman.

6. Peningkatan pelayanan posyandu balita dan posyandu lansia.

7. Meningkatkan peserta KB.

5. Pembangunan sumber daya alam :

Rencana kerja pembangunan urusan sumber daya alam dan

lingkungan hidup meliputi :

1) Meningkatkan pelestarian hutan dan sumber daya air.

2) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan penting sumber daya

hutan dan air.

3) Meningkatkan kawasan konservasi serta daerah aliran sungai.

4) Meningkatkan kerjasama dengan Perum PERHUTAN dalam

pengelolaan hutan bersama masyarakat.

5) Berkurangnya korban bencana alam geologi dan

teridentifikasinya kawasan rawan bencana geologi sebagai upaya

pengembangan sistem mitigasi bencana.

6. Ekonomi

Rencana kerja pembangunan urusan ekonomi meliputi adalah :

1. Meningkatnya kemampuan lembaga ekonomi desa.

2. Meningkatkan pelayanan dan kemudahan-kemudahan

masyarakat dalam memperoleh kredit dari Lembaga Pager

Gunung.

7. Sarana dan Prasarana

Urusan Wajib kegiatan sarana dan prasarana meliputi 3 (tiga)

bidang yaitu : 1). Bidang Prasarana Jalan, 2). Bidang Pengelolaan

Page 39: Review rpjm des paling update1

39

Sumber Daya Air dan 3). Bidang Prasarana Perdesaan Bangunan.

Rencana kerja pembangunan meliputi :

a. Bidang Prasarana Jalan dan Jembatan:

1) Pembangunan jalan tembus Depok RT 02/RW I ke RW II.

2) Peningkatan akses jalan Selarendeng-Kalikesur untuk

menjadi jalan kabupaten.

3) Rehabilitasi jalan Melung-Kutaliman.

4) Pembangunan jembatan kali Manggis.

5) Pembangunan draenase jalan kabupaten

6) Rehabilitasi gang-gang di wilayah RT dan RW.

b. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air adalah :

1) Pembangunan bendungan dan irigasi :

a. Bendungan dan irigasi Watu gayong

b. Bendungan dan Irigasi Lubang

c. Bendungan dan Irigasi Wangan Wali

d. Bendungan dan Irigasi Curug gupid

e. Irigasi Kracak

f. Irigasi Wangan Tuma.

2) Pembangunan talud

3) Pembangunan bak penampung air bersih.

4) Pemeliharaan bak dan saluran air bersih.

c. Prasarana Desa

1) Pembangunan balai desa.

2) Pembangunan talud lapangan desa

3) Pembangunan pos ronda

8. Penataan Ruang

Rencana kerja pembangunan Penataan Ruang, meliputi :

1) Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah(RTRW) Desa;

2) Penyediaan rencana rinci pengembangan kawasan agrowisata

3) Peningkatan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dan

pengendalian serta pemanfaatan ruang sesuai dengan

peruntukannya dan kewaspadaan masyarakat terhadap

pemanfaatan yang aman dari bencana tanah longsor.

4) Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan lindung dan

lahan pertanian pangan berkelanjutan;

5) Sosialisasi dan pemantauan mitigasi bencana alam geologi

tanah longsor.

Page 40: Review rpjm des paling update1

40

9. Perencanaan Pembangunan

Rencana kerja urusan perencanaan pembangunan adalah :

1) Peningkatan kerjasama antara Desa dan dalam perencanaan

pembangunan.

2) Mendorongan kelembagaan BKAD untuk lebih berperan dalam

perencanaan pembangunan tingkat kecamatan.

3) Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan, penelitian

dan pengembangan pembangunan desa;

4) Peningkatan kualitas dokumen perencanaan pembangunan

desa;

5) Peningkatan kualitas dokumen perencanaan pembangunan

daerah rawan bencana;

10. Lingkungan Hidup

Sasaran rencana kerja pembangunan urusan lingkungan hidup

adalah:

1) Terkendalinya beban pencemaran lingkungan pada usaha

peternakan ayam potong serta berkurangnya resiko

pencemaran bahan-bahan berbahaya dan beracun (B-3)

maupun limbah B-3;

2) Peningkatan kedisiplinan masyarakat maupun pelaku usaha

terhadap peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan

hidup;

3) Peningkatan kearifan lokal/tradisional masyarakat dan

sumberdaya aparatur dalam pencegahan bencana dan

pelestarian lingkungan hidup;

4) Peningkatan penanganan kawasan lahan kritis dengan

komoditas perkebunan berupa tanaman keras atau tanaman

tahunan, dan tanaman penutup tanah;

5) Peningkatan pengelolaan lahan, teknik budidaya, manajemen

usaha tani dan kualitas hasil;

6) Peningkatan dan pemulihan daya dukung lingkungan pada

kawasan lindung, cadangan sumberdaya alam serta lahan di

ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS/sub DAS);

7) Peningkatan kapasitas aparat, masyarakat dan warga sekolah

dalam pencegahan pencemaran, perusakan, serta

pengembangan teknologi ramah lingkungan;

Page 41: Review rpjm des paling update1

41

8) Pengembangan Jasa Lingkungan Kawasan-Kawasan

Konservasi dan Hutan Fokus kegiatan Pengembangan

kerjasama pengelolaan lingkungan maupun teknologi antara

pemangku kepentingan di kawasan hutan.

9) Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Fokus

kegiatan Identifikasi permasalahan dan fasilitasi penanganan

kawasan lindung serta keanekaragaman hayati, pemberian

penghargaan kepada masyarakat yang berjasa dan

penanganan masyarakat yang bermasalah dibidang lingkungan.

11. Pertanahan

Sasaran rencana kerja pembangunan urusan pertanahan

adalah:

1) Pengembangan cakupan dan penerapan penatagunaan

pertanahan yang mendasar pada RTRW dalam rangka

meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan lahan;

2) Pengendalian konversi lahan pertanian ke non pertanian;

3) Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan peran

serta masyarakat dalam konservasi SDA yang mempunyai

potensi fungsi sebagai kawasan lindung dan tanah lahan

pertanian pangan berkelanjutan serta meningkatkan partisipasi

dalam pemanfaatan pertanahan.

4) Penyusunan database pertanahan

12. Kependudukan dan Catatan Sipil

Sasaran rencana Urusan Kependudukan dan catatan Sipil

adalah :

1) Peningkatan pembuatan akte kelahiran.

2) Peningkatan pelayanan KTP dan KK

3) Terwujudnya penyelenggaraan Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan (SIAK).

13. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Sasaran rencana kerja urusan pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak adalah

1) Peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak di bidang

pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesehatan,

lingkungan hidup, ekonomi, ketenagakerjaan, politik, SDM,

Page 42: Review rpjm des paling update1

42

aparatur dan pengurangan kekerasan terhadap perempuan dan

anak;

2) Peningkatan pemahaman dan komitmen tentang kesetaraan

dan keadilan gender pada seluruh pembangunan dalam rangka

mewujudkan penguatan kelembagaan pengarusutamaan

gender serta mengoptimalkan perlindungan anak secara luas

melalui penguatan kelembagaan pengarusutamaan anak;

3) Peningkatan kualitas hidup serta perlindungan perempuan dan

anak melalui upaya-upaya membuka dan memperluas akses

pelayanan kesehatan dan pendidikan, membuka akses dan

kontrol perempuan pada sumberdaya ekonomi, mewujudkan

perlindungan dari rasa aman, mengurangi kekerasan dan

eksploitasi terhadap perempuan dan anak, melindungi

perempuan dan anak terhadap faktor–faktor sosial, budaya,

ekonomi, lingkungan dan kearifan lokal yang kurang

mendukung kualitas hidup perempuan dan anak, mewujudkan

penegakan hukum dan perlindungan terhadap perempuan dan

anak, serta peningkatan cakupan kepemilikan akte kelahiran.

4) Peningkatan pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar bagi

perempuan dan anak; peningkatan kualitas perlindungan

reproduksi sehat bagi perempuan, remaja dan anak,

peningkatan kemampuan dan akses berusaha bagi perempuan

pada sumber daya ekonomi; penanganan dan pencegahan

kekerasan berbasis gender dan anak termasuk tindak pidana

perdagangan orang (trafficking); peningkatan kualitas hidup

perempuan dan anak di segala bidang pembangunan; advokasi

dan fasilitasi peningkatan peran dan posisi perempuan dalam

proses pengambilan keputusan serta perlindungan perempuan

kelompok rentan.

14. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Sasaran rencana kerja urusan pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak adalah

1) Pelayanan Keluarga Berencana Fokus kegiatan peningkatan

dan perluasan cakupan, jangkauan serta kualitas sarana

prasarana pelayanan KB; peningkatan peran serta masyarakat

dan lembaga masyarakat dalam mengendalikan pertumbuhan

penduduk melalui KB; Fasilitasi, advokasi dan supervise

Page 43: Review rpjm des paling update1

43

peningkatan partisipasi masyarakat dalam penggerakkan

program keluarga berencana.

2) Peningkatan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran,

memperkecil angka kematian, peningkatan kualitas program

keluarga berencana dan keluarga sejahtera, menurunkan angka

kelahiran melalui turunnya angka Total Fertility Rate (TFR) dan

Unmetneedd;

3) Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Fokus

kegiatan peningkatan peran kelompok Pengelolaan Informasi

dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR) untuk

meningkatkan kualitas remaja dalam memahami kesehatan

reproduksi; peningkatan pencegahan dan penanggulangan

NAPZA, PMS dan HIV/AIDS di sekolah dan masyarakat.

4) Peningkatan kualitas BKB, Posyandu dan Pos PAUD; lembaga

masyarakat dalam ber KB dan KS.

5) Peningkatan peran kelompok Bina Lingkungan Keluarga, Bina

Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja dan Bina Keluarga

Lansia.

6) Peningkatan kualitas PPKBD.

15. Sosial

Sasaran yang akan dicapai dalam pemberdayaan masyarakat

meliputi:

1) Berkurangnya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS).

2) Peningkatan pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial,

3) Peningkatan kapasitas kelembagaan kesejahteraan sosial;

4) Peningkatan pelayanan dan penyantunan masalah keluarga

rawan sosial ekonomi dan wanita rawan sosial ekonomi

5) Penyaluran RASKIN kepada masyarakat.

6) Terpenuhinya kebutuhan masyarakat RTM akan rumah yang

layak huni;

7) Pelatihan penyelamatan dan evakuasi terhadap korban

bencana, penanganan pengungsi dan pemulihan sarana

prasaran vital untuk aktifitas masyarakat.

8) Peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha (Corporate

Social Responbility).

Page 44: Review rpjm des paling update1

44

16. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Sasaran rencana kerja pembangunan urusan Koperasi dan

UKM adalah:

1) Peningkatan kapasitas kelembagaan yang berkualitas sesuai

dengan jatidiri koperasi.

2) Pengembangan diversifikasi usaha dan peningkatan daya saing

serta perluasan pangsa pasar produk dari UMK Pager Gunung.

3) Meningkatnya akses permodalan bagi UKM Pager Gunung.

4) Meningkatkan produktivitas UKM Pager Gunung melalui

pemanfaatan teknologi dan pemenuhan sarana dan prasarana.

5) Penyediaan tenaga terampil yang memiliki kompetensi di bidang

teknis dan managerial serta tumbuhnya wirausaha baru melalui

perkuatan lembaga pendidikan pelatihan Pager Gunung

17. Kebudayaan

Kabupaten Banyumas yang memiliki lokawisata Baturraden yang

sudah sangat terkenal ditambah adanya Kebun Raya Baturraden

memberikan tantangan kepada pemerintah desa dalam

pengembangan pengelolaan kekayaan budaya dan situs-situs

purbakala sebagai program prioritas yang diamanatkan dalam Inpres

Nomor : 1 Tahun 2010. Menurut petunjuk Presiden, diharapkan agar

Bangsa Indonesia dapat mempertahankan nilai-nilai budaya leluhur

dan masa lalu yang baik serta meninggalkan budaya yang lemah dan

negatif. Akan tetapi kondisi saat ini, masih rendahnya apresiasi

masyarakat terhadap budaya daerah dan semakin lunturnya nilai-nilai

etika, moral, tradisi, budaya dan keagamaan pada masyarakat.

Sasaran yang dicapai untuk memecahkan permasalahan urusan

kebudayaan adalah sebagai berikut :

1) Peningkatan kesadaran, pemahaman dan perilaku masyarakat

dalam beretika dengan mengedepankan moral serta nilai – nilai

keagamaan dan kekayaan budaya lokal guna memperkuat

identitas masyarakat Banyumas dan Jawa Tengah.

2) Menyelamatkan, melestarikan dan mengembangkan serta

mendayagunakan warisan budaya bangsa, melalui pengelolaan

kekayaan budaya/purbakala.

3) Pembinaan tradisi dan pengembangan nilai kekayaan dan

keberagaman budaya fokus kegiatan pembinaan tradisi,

Page 45: Review rpjm des paling update1

45

pengembangan dan promosi nilai, kekayaan dan keragaman seni

budaya daerah.

4) Pembinaan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha

Esa.

18. Kepemudaan dan Olah Raga

Sasaran rencana kerja pembangunan urusan kepemudaan dan olah

raga adalah :

1) Peningkatan partisipasi generasi muda dalam pembangunan

desa.

2) Pemberdayaan Lembaga/Organisasi Kepemudaan dengan

fokus kegiatan pengembangan kapasitas dan kualitas

kelembagaan/organisasi kepemudaan serta mendorong

keikutsertaan generasi muda bergabung dalam pengelolaan

kelembagaan dan berparitisipasi aktif di dalamnya.

3) Pengembangan dan peningkatan rasa kebangsaan generasi

muda dan kepedulian pemuda terhadap masalah

pembangunan.

4) Peningkatan daya tangkal pemuda terhadap pengaruh

destruktif.

5) Terwujudnya pembibitan, pembinaan, pemanduan olah raga

secara kontinyu.

6) Peningkatan motivasi dan partisipasi masyarakat dalam

kegiatan olah raga dan kesegaran jasmani.

7) Pengembangan cabang olah raga unggulan di desa Melung.

8) Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olah

raga.

19. Kesatuan Bangsa, Keamanan dan Ketertiban.

Sasaran rencana kerja pembangunan Kesatuan Bangsa dan

keamanan dan Ketertiban adalah

1) Peningkatan keamanan, ketertiban dan kenyamanan lingkungan.

2) Terpeliharanya kamtrantibmas dan pencegahan tindak kriminal.

3) Peningkatan wawasan kebangsaan dalam masyarakat.

4) Peningkatan rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

5) Peningkatan kerja sama antara pemerintah, LSM dan masyarakat

untuk pengembangan wawasan kebangsaan.

Page 46: Review rpjm des paling update1

46

6) Meningkatnya pemberantasan penyakit masyarakat, penya-

lahgunaan Napza, Miras, dan penyakit masyarakat (Pekat)

lainnya.

7) Peningkatan pendidikan politik masyarakat.

8) Peningkatan kemampuan Perlindungan Masyarakat (LINMAS)

dan Rakyat Terlatih (RATIH).

9) Peningkatan Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Fokus kegiatan penguatan penghayatan ideologi Pancasila bagi

aparatur dan elemen masyarakat, fasilitasi pemasyarakatan dan

revitalisasi nilai-nilai Pancasila.

20. Pemberdayaan Masyarakat.

Sasaran yang akan dicapai dalam pembangunan pemberdayaan

masyarakat meliputi :

1) Peningkatan kualitas dan kuantitas kader pemberdayaan

masyarakat.

2) Peningkatan kemampuan masyarakat dalam berorganisasi

melalui pelatihan dalam bidang pembangunan kawasan

perdesaan.

3) Peningkatan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna perdesaan.

4) Peningkatan kemampuan masyarakat desa dalam perencanaan

partisipatif;

5) Peningkatan penyusunan data profil Desa/Kelurahan;

6) Peningkatan peran aktif masyarakat melalui gerakan bulan

bhakti gotong royong masyarakat;

7) Peningkatan pengembangan nilai-nilai budaya damai

masyarakat;

8) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan

posyandu.

9) Peningkatan pelestarian dan pengembangan adat istiadat.

10) Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan PMT-

AS.

11) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan

program-program penanggulangan kemiskinan;

12) Peningkatan kualitas PNPM mandiri perdesaan;

21. Kearsipan

Page 47: Review rpjm des paling update1

47

Sasaran rencana kerja pembangunan urusan kearsipan

adalah :

1) Peningkatan kualitas sistem kearsipan yang memadai.

2) Peningkatan pengelolaan dokumen dan arsip desa.

3) Peningkatan apresiasi masyarakat akan pentingnya arsip.

4) Peningkatan pelayanan informasi kearsipan desa.

22. Komunikasi dan Informatika

Sebagai tindak lanjut UU No.14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik. Untuk mencapai sasaran tersebut,

dilaksanakan melalui Program sebagai berikut

1) Peningkatan sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan

urusan komunikasi dan informasi;

2) Meningkatnya kerjasama informasi dengan Mass Media;

3) Terlaksananya pengkajian dan penelitian bidang informasi dan

komunikasi yang baik dan akurat;

23. Perpustakaan

Sasaran rencana kerja pembangunan urusan perpustakaan

adalah :

1) Peningkatan minat dan budaya membaca masyarakat;

2) Peningkatan jumlah dan kualitas perpustakaan sekolah dan

masyarakat yang berkembang dan dikelola dengan baik;

3) Pengembangan sarana prasarana perpustakaan,

4) Penyelamatan dan Pelestarian Koleksi Perpustakaan, koleksi

perpustakaan yang bernilai tinggi dan mengandung unsur

sejarah, dengan fokus kegiatan inventarisasi naskah-naskah

kuno milik masyarakat.

B. Kewenangan Urusan Pilihan

1. Pertanian :

Sasaran rencana kerja pembangunan urusan pertanian meliputi :

1) Pembangunan sentra agrobisnis dan pengembangan usaha

pertanian organik dengan pendekatan kawasan serta

agroekosistem.

2) Meningkatnya sumber daya petani dan kelompok tani.

3) Tercapainya peningkatan produksi dan konsumsi hortikultura

unggulan daerah.

Page 48: Review rpjm des paling update1

48

4) Pengembangan sistem agribisnis di perdesaan.

5) Pengembangan pengelolaan perbenihan perkebunan.

6) Peningkatan ketrampilan petani dalam mengadopsi teknologi;

7) Terkendalinya serangan Organisme Pengganggu Tanaman

(OPT) pertanian dalam arti luas;

8) Peningkatan SDM petani di pedesaan; pelatihan ketrampilan

pengolahan hasil pertanian pada kelompok wanita tani.

2. Peternakan dan Perikanan :

Kebijakan strategis yang akan ditempuh pada program ini adalah :

1) Meningkatkan dan pengembangan sarana dan prasarana

perikanan dan peternakan.

2) Peningkatan sumber daya petani ternak.

3) Peningkatan dan pengembangan teknologi tepat guna

peternakan dan perikanan rakyat.

3. Sumberdaya Air dan Irigasi :

Kebijakan strategis yang akan ditempuh pada program ini adalah :

1) Peningkatan kesadaran masyarakat tentang arti pentingya

kelestarian sumber daya air.

2) Peningkatan fungsi jaringan bendungan dan irigasi.

3) Pembentukan pengurus P3A.

4. Kehutanan dan Perkebunan :

Rencana kerja pembangunan urusan kehutanan adalah :

1) Optimalisasi pemanfaatan lahan kritis dan reboisasi tanah

kosong di dalam dan di luar kawasan hutan;

2) Terwujudnya tertib industri hasil hutan dalam pemanfaatan

bahan baku, pengelolaan lingkungan, dan ijin industri;

3) Tersedianya data dan sistem informasi bagi perencanaan

pengelolaan dan pembangunan kehutanan kemasyarakatan;

4) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan

secara lestari di sekitar kawasan hutan.

5) Pengembangan jasling hutan di Kawasan Gunung Slamet

serta penyusunan kesepakatan para pihak dalam

pengembangan jasling hutan.

5. Pariwisata :

Page 49: Review rpjm des paling update1

49

Rencana pembangunan yang akan dicapai dalam urusan

pariwisata adalah :

1) Tercapainya desa Melung menjadi desa organik

2) Tercapainya peningkatan sinergi antara pemerintah, dunia

usaha pariwisata dan masyarakat guna mengoptimalkan

pengembangan potensi pariwisata desa.

3) Pengembangan sarana dan prasarana wisata Curug Gede

dan Curug Bayan.

4) Meningkatkan pengembangan dan pemasaran dan promosi

wisata.

6. Perdagangan

Sasaran yang akan dicapai dalam pembangunan urusan

perdagangan adalah :

1) Kelancaran akses informasi barang dan jasa untuk menjamin

pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat;

2) Peningkatan kerjasama perdagangan hortikultura organik

dengan kegiatan yaitu peningkatan akses pasar produk

unggulan.

3) Terciptanya iklim usaha kondusif yang mampu mendorong

berkembangnya kesempatan dan kepastian berusaha;

4) Terwujudnya kelembagaan usaha perdagangan yang

produktif dan mampu beradaptasi terhadap perubahan

global.

7. Industri

Rencana pembangunan di urusan perindustrian adalah dengan

menciptakan industri yang tangguh dan berdaya saing tinggi yaitu :

1) Pengembangan industri rumah tangga dengan kinerja yang

efisien dan kompetitif dengan menggunakan bahan baku

lokal serta memiliki ketergantungan rendah pada bahan baku

impor;

2) Terwujudnya efisiensi industri-industri unggulan melalui

klaster seperti pengelolaan kayu, industri gula jawa/merah.

3) Terciptanya struktur industri yang kuat antara industri hulu

dan hilir dengan berbasis pada pendekatan klaster sehingga

berdaya saing tinggi dan terbentuknya keterkaitan antara

industri hulu dan hilir.

Page 50: Review rpjm des paling update1

50

C. Program Diluar Kewenangan Urusan Wajib dan Kewenangan

Urusan Pilihan

(Berdasarkan Permendagri 13 tahun 2006 menjadi Belanja

Langsung yang ada pada setiap SKPD sesuai kebutuhan) Sasaran

rencana kerja program dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas

sehari-hari diluar 23 Kewenangan Urusan Wajib dan 6 Kewenangan

Urusan Pilihan adalah :

1) Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran seperti jasa surat

menyurat, jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, jasa

peralatan dan perlengkapan kantor, jasa tunjangan perangkat

desa, jasa pemeliharaan Kendaraan dinas/operasional, jasa

administrasi perkantoran, jasa perbaikan peralatan kerja, alat tulis

kantor, barang cetakan dan penggandaan, komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor, peralatan dan perlengkapan

kantor, peralatan rumah tangga, bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan, bahan logistik kantor, makan dan minuman,

Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar desa serta jasa

pelayanan perkantoran.

2) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur yang memadai

dengan kegiatan penambahan perlengkapan gedung kantor,

peralatan gedung kantor dan, meubelair.

3) Peningkatan disiplin perangkat desa dalam pelaksanaan tugas.

4) Peningkatan profesionalisme perangkat desa melalui pendidikan

dan pelatihan formal dan non formal.

4.4. Stategi Pencapaian

Stragegi pencapaian pembangunan desa adalah :

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan benar dengan didukung

perangkat desa yang bersih dan berwibawa serta memberikan

pelayanan prima kepada masyarakat, suasana masyarakat yang

kondusif.

2. Meningkatkan dan pemerataan ekonomi dengan membangun kegiatan

usaha-usaha masyarakat serta meningkatkan pendidikan, pengetahuan

dan ketrampilan masyarakat.

3. Meningkatkan masyarakat yang cerdas, sehat dan berbudaya.

Page 51: Review rpjm des paling update1

51

BAB V

PENUTUP

Desa Melung sebagai desa pinggir hutan sebagaimana umumnya desa-desa

pinggir hutan lainnya memiliki tingkat ekonomi dan sumber daya manusia yang

rendah, ditambah dengan pendapatan asli desa (PADes) yang sangat minim walapun

sebenarnya kaya sumber daya alam namun tetap berupaya penuh semangat

otonomi daerah membangun desa dengan segala keterbatasan yang ada. Rencana

pembangunan jangka menengah desa Melung Kecamatan Kedungabnteng memuat

arah kebijakan pembangunan yang bersifat partisipasif, rencana kerja dan indikator

keberhasilan yang dibutuhkan selama 3 (tiga) tahun kedepan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Melung yang telah ditetapkan

akan menjadi pedoman penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa),

selain itu RPJM Desa merupakan dasar evaluasi atas kinerja Kepala Desa selama

masa perencanaan pembangunan 6 (enam) tahun.