rpjm bidang kesehatan

49
Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bandung, 28 Februari 2013 KISI-KISI RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2015-2019 BIDANG KESEHATAN

Upload: abdul-rohman

Post on 07-Dec-2014

3.772 views

Category:

Education


8 download

DESCRIPTION

rpjmd

TRANSCRIPT

Page 1: Rpjm bidang kesehatan

Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat

Bandung, 28 Februari 2013

KISI-KISIRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2015-2019

BIDANG KESEHATAN

Page 2: Rpjm bidang kesehatan

AGENDA

• Tahapan Penyusunan RPJMN• Background Study RPJMN 2015 -2019

Bidang Kesehatan• Mid Term Review RPJMN 2010-2014 dan

Isu Strategis RKP Tahun 2014

Page 3: Rpjm bidang kesehatan

PENGANTAR

Page 4: Rpjm bidang kesehatan

Landasan Hukum

• UU No. 17 Tahun 2007 Tentang RPJPN 2005-2025: RPJP Nasional menjadi pedoman dalam penyusunan RPJM

Nasional yang memuat Visi, Misi dan Program Presiden

• UU No. 25 Tahun 2004 Tentang SPPN: RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi, dan

program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Nasional, memuat Strategi Pembangunan Nasional, kebijakan umum, program

Kementerian/Lembaga dan lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan,

Kerangka Ekonomi Makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal

Rencana kerja berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif

Page 5: Rpjm bidang kesehatan

Landasan Hukum

Penyusunan RPJM Nasional/Daerah dan RKP/RKPD dilakukan melalui urutan kegiatan: a. penyiapan rancangan awal rencana

pembangunan; b. penyiapan rancangan rencana kerja; c. musyawarah perencanaan pembangunan; dan d. penyusunan rancangan akhir rencana

pembangunan.

Page 6: Rpjm bidang kesehatan

Landasan Hukum

• PP No. 40 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional: Menteri PPN mempunyai tugas

• menyiapkan Rancangan Awal RPJM Nasional;• menelaah Rancangan Renstra-KL;• menyusun Rancangan RPJM Nasional dengan menggunakan

Rancangan Renstra-KL;• melaksanakan Musrenbang Jangka Menengah Nasional;• menyusun Rancangan Akhir RPJM Nasional;

Rancangan Awal RPJM Nasional memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum dan program prioritas Presiden, serta kerangka ekonomi makro

Page 7: Rpjm bidang kesehatan

Ranc. Awal RPJMN merupakan elaborasi dari Konsep Ranc. Awal (yg disusun scr teknokratik) dengan visi & misi Presiden terpilih. Selanjutnya menjadi pedoman penyusunan Ranc. Renstra K/L [Psl 11(6)]

Ranc. RPJM disusun dgn menggunakan Ranc. Awal RPJM dan Ranc. Renstra K/L [Psl 14(1)]

Musrenbang selambatnya 2bln stl Presiden dilantik, didahului dgn sosialisasi, konsultasi pblik, & penjaringan aspirasi [Psl 15(3)&(4)]

RPJMN ditetapkan dgn Perpres selambatnya 3bln stl Presiden dilantik [Psl 17(1)]

RPJMN selanjutnya menjadi pedoman penetapan Renstra K/L & bahan penyusunan dan perbaikan RPJMD [Psl 17(2)]

Perenc. Teknokratik

Visi & misi presiden terpilih

RANCANGAN AWAL RPJMN

RANCANGAN RPJMN

RANCANGAN AKHIR RPJMN

Sidang Kabinet

I

Rancangan Renstra K/L

Musrenbang Jangka

Menengah

Sosialisasi Konsultasi

publik Penjaringan

aspirasi

Sidang Kabinet

II

Penetapan RPJMN dgn

Perpres

Renstra K/L

RPJMD

Sumber: Lampiran II PP 40/2006 (proses disederhanakan)

Diagram Penyusunan RPJMN (PP 40/2006)

7

1 2

1

2

3

4

3

45

5

Page 8: Rpjm bidang kesehatan

Pentahapan Pembangunan RPJPN 2005-2025

8

RPJM 1(2005 – 2009)

RPJM 2(2010– 2014)

RPJM 4(2020– 2025)

RPJM 3(2015– 2019)

Visi Pembangunan 2005-2025:Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur

Page 9: Rpjm bidang kesehatan

RENCANA BACKGROUND STUDY PENYUSUNAN RPJMN 2015 -2019

(TAHAPAN TEKNOKRATIK)

Page 10: Rpjm bidang kesehatan

OUTLINE PEDOMAN PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019

Bab I: PENDAHULUAN1. Latar Belakang2. Tujuan3. Ruang Lingkup4. Landasan Hukum5. Definisi

BAB II: TAHAPAN JADWAL PENYUSUNAN RPJMN6. Persiapan Awal7. Kajian Pendahuluan (Background Study)8. Pelaksanaan Evaluasi RPJMN Berjalan9. Penyunan Rancangan Teknokratik10. Penyusunan Rancangan RPJMN11. Penetapan RPJMN

BAB III: MEKANISME PENYUSUNAN RPJMNBAV IV: PENUTUP 10

Page 11: Rpjm bidang kesehatan

STUDI PUSTAKA (1)

Sistem Kesehatan Nasional

Pembiayaan

Upaya Kesehatan

Status Kesehatan Responsiveness

SDM Kesehatan

Pemberdayaan MasyarakatSumberdaya Obat dan Perbekalan Kesehatan

Manajemen Kesehatan

Tingkat Kesehatan

Responsive

Distribusi Biaya

DeterminanDeterminan

Output

Need input: 1.Apakah konsep ini perlu

diintegrasikan dalam kerangka pikir pembangunan kesehatan

2.Apakah konsep ini telah diintegrasikan dalam kerangka pikir pembangunan kesehatan

Page 12: Rpjm bidang kesehatan

STUDI PUSTAKA (2)Sistem Kesehatan (Building Block) Efisiensi, Kesetaraan dan Kualitas

Masyarakat

Pelayanan Kesehatan

Tenaga Kesehatan

Sistem Informasi

Obat, Vaksin, Alkes dan Teknologi Kesehatan

Pembiayaan Kesehatan

Tata Kelola Pemerintahan

Peningkatan Derajat Kesehatan

Responsiveness

Perlindungan Sosial dan financial

Peningkatan efisiensiKualitas

Keamanan

Akses

Cakupan

System Building Block Keseluruhan Tujuan Kesehatan/Outcome

Sumber: World Bank

Page 13: Rpjm bidang kesehatan

STUDI PUSTAKA (3)

KERANGKA PIKIR PEMBANGUNAN KESEHATAN RPJMN 2010-2014

SASARAN

IndikatorOUTCOME

PROSES (UPAYA)

INPUT

GOAL

PembiayaanJaminan

Kesehatan

Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat

UHH AKI AKB GIZI

PemberdayaanMasyarakat &Promosi Kes.:• Peran serta masy• Peran serta swasta

Akses dan Mutu Pelayanan:• peningkatan labkes• Peningkatan kualitas SDM• Peningkatan standar• Ketersediaan farmasi• Pengawasan obat dan makanan

SDM/Tenakes

Sarana Kesehatan

Litbang KesehatanBiaya

- Hukum- Data & Sist. Informasi

Pelayanan Kesehatan:• Ibu dan Anak• KB• Gizi• PTM, PM

Manajemen

PengendalianPenyakit &

Penyehatan Lingkungan

Ketersediaan dan kualitas

SDM Kes

Pember-dayaan Masy.

dan Peran Swasta

PelayananKesehatan

Angka Kesakitan

AngkaKematian

OUTPUT

Ketersediaan & Mutu Obat

ManajemenKesehatan

Pengendalian Penyakit &Penyehatan Lingkungan:• Sanitasi, • air bersih, TTU

PelayananGizi dan

KIA

Peningkatan peran Litbang dlm:• IKK + IKU (perencanaan

dan capaian)• Think tank• Review hukum +

kebijakan

Mandala of Health: Preventif, Promotif, Kuratif, Rehabilitatif – the nature of deseases

Page 14: Rpjm bidang kesehatan

14

Menurunnya• AKI • AKB• Prevalensi

kekurangan gizi

• Kasus penyakit PM dan PTM

Meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH)

PROSESINPUT OUTCOME

• Persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih

• Ibu hamil mendapatkan pelayanan K4

• Cakupan peserta KB Aktif

• Cakupan KN1• Cakupan pelayanan kesehatan bayi• Cakupan pelayanan kesehatan anak

balita• Cakupan imunisasi

• Balita gizi buruk yang mendapat perawatan

• Balita ditimbang berat badan secara teratur

• Kasus gizi buruk paska perawatan yang didampingi

• Puskesmas rawat inap yang mampu PONED

• RS kab/kota mampu PONEK• Bidan yang dilatih APN• Penyediaan kit pelayanan KB

• Puskesmas perawatan dengan minimal 2 orang tenaga bidan/perawat terlatih

• RS kab/kota dengan minimal 4 perawat/bidan yang terlatih

• Puskesmas perawatan dan RSUD yang memiliki tenaga gizi

• Puskesmas yg memiliki alat pemantauan pertumbuhan

• Puskesmas perawatan yang memiliki alat dapur dan sarana melaksanakan tata laksana gizi buruk

• Kasus gizi buruk yang memperoleh obat gizi buruk

PROMOTIF - PREVENTIF

BOKPromkesUKBM Insentif Nakes

Strategis di DTPKSuplemen gizi

KURATIF - REHABILITATIF

Jamkesmas?? JampersalTT Kelas III RSPembangunan

serta Rehabilitasi Puskesmas dan RS

Alat KesehatanObat dan Vaksin

OUTPUT

• Pelaksanaan sero surveilans HIV dan AIDS

• Eliminasi Malaria melalui Rapid Diagnosis Test (RDT), penanganan KLB dan surveilans kasus malaria

• Penemuan TB Paru baru yang ditemukan dan disembuhkan

• Prevalensi HIV dan AIDS pada penduduk usia 15-49 tahun

• Angka Penemuan Malaria • Tingkat prevalensi TB

STUDI PUSTAKA (4)

Indikator RPJMN 2010-2014

Page 15: Rpjm bidang kesehatan

2/6/2013Desain Awal ii Background Study RPJMN-

3

MENINGKATNYA STATUS KESEHATAN MASYARAKAT Ditandai dengan menurunnya

Angka Kesakitan - Angka Kematian(AKI-AKB-PM-PTM-PGM)

RANCANGANRPJMN 2015-2019

Bidang KGM

KERANGKA INTERVENSI PROGRAM (PENDANAAN)• Peningkatan Akses dan Kualitas• Perbaikan Gizi Masyarakat• Upaya Kesehatan• Pemberdayaan Masyarakat• Pengawasan Obat dan Makanan• Penelitian dan Pengembangan• Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan KB• Peningkatan Akses dan Kualitas Air Bersih dan

Sanitasi

• Arah Kebijakan• Program • Kegiatan & Indikator

Evaluasi Fokus Prioritas dan Upaya Kesehatan Kebijakan & Strategi

KERANGKA PIKIR (1)

Ruang Lingkup Background Study RPJMN 2015-2019

KERANGKA REGULASI- Pengaturan SDM, sistem pelayanan, akreditasi,

kompetensi- Pembiayaan Kesehatan- Pembagian Peran dan Kewenangan- Sistem Perencanaan dan Penganggaran- Monitoring dan Evaluasi- PPP (Kerjasama Pemerintah – Swasta)

ANALISIS SITUASI

DIMENSI INPUT: • Tenaga, Fasilitas, Regulasi,

Dana, • Penetapan Strategi &,

IndikatorDIMENSI LAYANAN SEKTOR:

• Primer, Sekunder, tersier• Preventif, Promotif, Kuratif dan

RehabilitatifDIMENSI INTERVENSI LINSEK

• Spesifik - Sesnsitif

MANAJEMEN KESEHATAN- Data, Sistem Informasi, Litbang- Jalur Karier Pegawai (pemerintah – Swasta)

Page 16: Rpjm bidang kesehatan

Masukan Ruang Lingkup Kajian dari Workshop I:

GOAL: SEHAT PRODUKTIF CERDAS

Konteks Intervensi Program

• Analisis Perubahan (terjadi & akan terjadi)

• Scalling –up upaya kes esensial • Emerging diseases; tmsk zoonosis• Kuantifikasi beban penyakit; resiko

penyakit • Outcome indicator: IMR, MMR by

island• Health equity • Public health & E-KTP • Kajian komponen health system• Implikasi UHC: demand yankes

meningkat, jenis yan kanker dll akan meningkat

Konteks Regulasi

• Analisis Perubahan Regulasi & Rancangan Identifikasi Susun Regulasi (UU) baru

• Referenasi UU: Pendidikan Tinggi, Sisdinas, Pangan, Kesehatan, RS

• Implikasi UHC thd regulasi• Regulasi produk, mutu, ketersediaan,

safety untuk obat + makanan• Kajian komponen health system• Multi tier system health system

Page 17: Rpjm bidang kesehatan

Studi literatur perkembangan epidmiologi dan kebijakan pembangunan kesehatan. Analisis terhadap data-data kuantitatif (Fasilitas & Komunitas) dilakukan terutama tren

indikator-indiktator kesehatan dan korelasi antar berbagai faktor dalam sistem kesehatan dan interaksinya dengan non-sistem kesehatan.

Identifikasi penyebab sukses & kendala by level of services Identifikasi rekomendasi, renc tindakan, arah kebiajakan dan program Identifikasi Peraturan (SKN dan Peraturan Perundangan lainnya menjadi referensi penyusunan

background study). : analisis data fasilitas 2011-2012

: • analisis data fasilitas & Komunitas

• Identifikasi penyebab sukses & kendala by level of services

Identifikasi rekomendasi, renc tindakan, arah kebiaakan dan program

• RTD (serial meeting 5x @2 topik)• Workshop Daerah pasca 2x RTD: di Mataram; Keppri;

Papua Barat, Palangkaraya Identifikasi penyebab sukses & kendala by level of services

• WS Pusat (2): pasca 2x WS Daerah: WS Pusat (3) pasca 4x WS Daerah : output input KL & Linsek pusat untuk usulan rekomendasi, renc tindakan, arah kebiajakan dan program per Topik (draft Buku Background study sdh siap)

• WS Pusat (4) : output input KL & Linsek (draft II Buku Background study sdh siap)

• Seminar : : output input KL & Linsek (Buku Background study siP DIFINALKAN)

• Sosialisasi: Buku Background study

Rancangan Design:• Konsinyir• Workshop

Tuj

uan

Me

tode

L

an

gk

ah

Ke

gia

tan

METODOLOGI (1)

TAHAPAN STUDI

Page 18: Rpjm bidang kesehatan

2/6/2013Desain Awal ii Background Study RPJMN-

3

Tujuan Pembangunan Kesehatan•Meningkatnya Status Kesehatan

Masyarakat (UHH)•Menurunnya Angka Kesakitan dan

Angka KematianRPJMN 2015-2019

Analisis Situasi • Arah Kebijakan• Program • Kegiatan

• upaya kesehatan;• penelitian dan pengembangan kesehatan;• pembiayaan kesehatan;• sumber daya manusia kesehatan;• sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan;• manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan; dan• pemberdayaan masyarakat • administrasi kesehatan,• pengaturan hukum kesehatan

Evaluasi Fokus Prioritas dan Upaya Kesehatan Strategi

METODOLOGI (2)

ANALISIS SITUASI DAN LINGKUP STUDI

Primer

Sekunder

Tersier

Preventif TenagaFasilitasRegulasi

DanaStrategiIndikator

Promotiv

Kuratif

Rehabilitatif

Page 19: Rpjm bidang kesehatan

Serial diskusi dilakukan dengan para pakar, akademisi, praktisi dan pengamat pembangunan kesehatan, tentang kondisi dan arah pembangunan kesehatan kedepan, baik di pusat maupun di daerah.

Wawancara dan kunjungan lapangan dilakukan untuk mendapatkan informasi langsung dari pelaku guna melihat gambaran dan mendapatkan input bagi penyusunan rencana pembangunan kesehatan yang akan datang.

Pendekatan kegiatan lapangan dilakukan melalui:1. Institusional based: pemda dan instansi dan dinas terkait2. Facility based: pusat-pusat pelayana kesehatan (RS, Puskesmas, Posyandu,

dll)3. Community based: dengan masyarakat, LSM dan organisasi profesi.4. Roundtable disscussion : dengan pakar , praktisi di lapangan, dan tokoh

masyarakat• Call for paper per topik ruang lingkup

19

METODOLOGI (3)

SERIAL DISKUSI/FGD & KUNJUNGAN LAPANGAN

Page 20: Rpjm bidang kesehatan

Metode Studi: Kelompok Kerja Adopsi Input Workshop ILingkup Pembahasan Pokok Bahasan Stakeholder &

KoordInput Ketenagaan + kualitas

SDM Kes• Distribusi• Insentif• Pemenuhan • Diklat• Kerjasama dg Kemdikbud

Pembiayaan Kesehatan

Alokasi anggaran:• ketepatan alokasi dengan penggunaan dalam mengatasi

masalah• Tepat sasaran kepada beneficiaries program yankesPPP??

Sarana Kesehatan Pemenuhan standar sarana kes/faskes dapat beroperasi dengan baik: • akreditasi faskes (alat, reagen, SDM, etc.) • kompetensi SDM

Manajemen Kesehatan (Regulasi, Data & Sist. Informasi)

1. Regulasi:• Analisis Perubahan Regulasi & Rancangan Identifikasi

Susun Regulasi (UU) baru • Referenasi UU : Pendidikan Tinggi, Sisdinas, Pangan,

Kesehatan, RS• Implikasi UHC thd regulasi• Regulasi produk, mutu, ketersediaan, safety untuk obat +

makanan• Kajian komponen health system• Multi tier system health system2. Data & Sist. Informasi

Litbang Kesehatan Penelitian ttg input s/d outcome, dan usulan pengembangannya

Financial Risk

Page 21: Rpjm bidang kesehatan

Lingkup Pembahasan Pokok Bahasan Stakeholder & Koord

Proses Pelayanan kesehatan•Ibu dan Anak•Gizi•PTM, PMPeningkatan akses dan mutu layanan• peningkatan labkes• Peningkatan kualitas SDM• Peningkatan standar• Pengawasan obat dan makanan• Ketersediaan farmasiPengendalian Penyakit & PenyehatanLingkungan:•Sanitasi, air bersih, TTUPemberdayaan Masyarakat &Promosi Kes.:•Peran serta masy•Peran serta swasta

output Status Kesehatan (kini & 5 th yad):AKI, AKB, GIZI, UHH

Outcome Responsiveness (tingkat Kepuasan)Financial Risk

LANJUTAN…..

Page 22: Rpjm bidang kesehatan

JADWAL KEGIATAN

22

No Kegiatan Bulan1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Penyempurnaan Desain √ 2 Penajaman Desain √ 3 Penyusunan Protokol

Wawancara √

4 Serial Diskusi: by Topik• Round table discussion √ √ √ √ √

5 Analisis & Pembahasan •Workshop di Daerah √ √ √

6 • Workshop di Pusat √ √ √ √

7 Seminar Hasil Kajian √

8 Sosialisasi √ √ √9 Penyusunan laporan akhir √ √ √

Page 23: Rpjm bidang kesehatan

Draft Jadual RTD & WorkshopNo

Topik RTD 1

WS Daerah

(1)

RTD 2

WS Daerah (2)

WS Pusat

(2)

RTD 3

WS Daerah

(3)

RTD 4

WS Daerah

(4)

WS Pusat (3)

RTD 5

1 Upaya kesehatan

a. Faskes V Palang karaya

b. Gizi dan KIA V Mataram

c. Pengendalian Penyakit

V Papua Barat

2 Penelitian dan pengembangan kesehatan

V Keppri

3 Pembiayaan kesehatan

V Mataram

4 Sumber daya manusia kesehatan

V Palang karaya

5 Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan

V Papua Barat

6 Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan

V Keppri

7 Pemberdayaan masyarakat

V Keppri

8 Pengawasan Obat dan Makanan

V

Page 24: Rpjm bidang kesehatan

DUKUNGAN DATA

• Data Capaian Program per Indikator KL: KIA, Penyakit, Alkes, Gizi, Pelayanan, Jamkes, dll (2010 sd 2012)

• SDKI, Susenas • Sensus Penduduk 2010• Proyeksi Penduduk 2011-2035• Riskesdas 2007, 2010• Rifaskes 2011• Riset Tanaman, Obat, dan Jamu • Data ketenagaan• HDR; MDGs• Data daerah (case)

24

Page 25: Rpjm bidang kesehatan

MID TERM REVIEW RPJMN 2010-2014 DAN ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KESEHATAN PADA

SIDANG KABINET PARIPURNA

Page 26: Rpjm bidang kesehatan

MIDTERM REVIEW RPJMN PN 3: KESEHATAN

NO

INDIKATORSTATUS AWAL (2009)

CAPAIANTARGET 2014

STATUS2010 2011 2012

1 Umur harapan hidup (tahun) 70,7 70,9 71,1 71,1 72,0

2 Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup 228 n.a n.a n.a 118

3 Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih 84,3 84,8 86,38 88,64 90

4 Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 34 34 34 32 3) 24

5 Total Fertility Rate (TFR): Angka Kelahiran Total (per perempuan usia reproduksi )

2,6 2,4 4) n.a 2,63) 2,1

6 Persentase jangkauan akses sumber air bersih 47,7 44,19 55,04 n.a 68

7 Prevalensi kasus HIV (% penduduk 15 tahun ke atas yang memiliki pengetahuan HIV dan AIDS)

66,2 1) 57,5 2) n.a 79,5 3) 90

8 Menurunnya kasus malaria (Annual Parasite Index- API)

1,85 1,96 1,75 1,69 1

9 Persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan

n.a 59,1 63,1 64,58 80,10

2

3

2

3

3

2

3

2

3

Ket : 1) SDKI, 2007; 2) Riskesdas, 2010; 3) SDKI, 2012; 4) Sensus Penduduk,2010 26

Page 27: Rpjm bidang kesehatan

1991 1997 2003 2007 2014 20150

50

100

150

200

250

300

350

400

450

390

334307

228

118102

Target RPJMN

Capaian

Target MDGs

1991 1995 1999 2003 2007 2012 2014 20150

10

20

30

40

50

60

70

80

68

57

46

35 3432

2423

Target RPJMN

Capaian Target MDGs

SASARAN INDIKATOR STATUSPENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN BAYI

1. Penurunan tingkat kematian Ibu (AKI)

2. Penurunan tingkat kematian bayi (AKB)3

3

Target dan Capaian Target dan Capaian

ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANGKA KEMATIAN BAYI

ANGKA KEMATIAN IBU ANGKA KEMATIAN BAYI

Masih tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI dan AKB) terutama karena : Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih sudah mencapai 88,64 persen namun kualitas pelayanan dan

kompetensi tenaga kesehatan belum sepenuhnya sesuai standar pelayanan. Cakupan imunisasi dasar lengkap meliputi HBV, BCG, DPT, Polio, dan Campak baru mencapai 66 persen,

meskipun khusus imunisasi campak sudah mencapai 80,1 persen. 27

Page 28: Rpjm bidang kesehatan

HASIL REVIEW AKI DAN AKB

No Proxy Indikator AKI -AKBCapaian

Target 2014

Status2010 2011 2012

1Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan persalinanoleh tenaga kesehatan)

84,8 86,38 88,64 90

2 Persentase RS kab/kota yang melaksanakan Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)

81,98 87,61 92,34 100,0

3 Persentase puskesmas yang mampu Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Dasar (PONED)

60,0 100,0 100,0 100,0

4 Persentase bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap

53,80 84,70 85,20 90,0

5 Cakupan pelayanan kesehatan anak balita 78,11 80,95 70,26 85,0

2

2

2

1

CATATAN:Capaian Indikator proksi AKI –AKB belum sejalan dengan capaian indikator outcome

2

INDIKATORSTATUS AWAL

(2007)CAPAIAN

TARGET 2014

STATUS

1. Penurunan tingkat kematian Ibu (AKI) 228 na 118

2. Penurunan tingkat kematian bayi (AKB) 34 32 24

3

3

28

Page 29: Rpjm bidang kesehatan

PERMASALAHAN DAN LANGKAH STRATEGISPENURUNAN AKI DAN AKB

PERMASALAHAN LANGKAH STRATEGIS K/L TERKAIT

1.Disparitas akses pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak yang mencakup fasilitas, tenaga, jaminan pelayanan kesehatan.

1. Penguatan pelayanan kesehatan2. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan

utk menurunkan AKI dan AKB, melalui • Peningkatan 2.500 Puskesmas dan 147 RS,• Perluasan Jampersal di 3.095 fasyankes dan BOK di

9.536 puskesmas,• Peningkatan pelayanan persalinan menjadi 90 %,

KEMENKES, KEMENDAGRI

didukung PEMDA

2. Upaya preventif dan promotif belum dilaksanakan secara optimal, mencakup kualitas pemeriksaan ANC, cakupan imunisasi, dan promosi kesehatan di masyarakat.

3. Peningkatan upaya promotif-preventif,•Mengoptimalkan peran promosi kesehatan dan pemberdayaan di masyarakat.•Peningkatan peran posyandu dan desa siaga•Peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap menjadi 90 persen.

KEMENKES, KEMENDAGRI

didukung PEMDA

3.Manajemen pelayanan kesehatan perlu dikembangkan mencakup sistem terpadu registrasi vital, sistem rujukan maternal dan neonatal termasuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan

4. Perbaikan manajemen pelayanan kesehatan,•Pengembangan sistem terpadu registrasi vital,•Melakukan akreditasi dan mengoptimalkan jejaring rujukan di seluruh institusi kesehatan.•Pengembangan sistem pelayanan kesehatan Ibu dan Anak, memenuhi kriteria continum of care.

KEMENKES, KEMENDAGRI

BPS

29

Page 30: Rpjm bidang kesehatan

PERHATIAN KHUSUS

Identifikasi Proxy Indikator lain yang menyebabkan AKI dan AKB belum bisa tercapai antara lain: Kompetensi tenaga kesehatan, persentase persalinan di fasilitas

kesehatan, kualitas gizi ibu hamil dan balita, faktor sosial budaya, dll Penetapan Lokus Intervensi antara lain:

Daerah dengan status kesehatan rendah namun jumlah penduduk besar; daerah terpencil, daerah bermasalah kesehatan

Mengurangi disparitas : wilayah, sosial ekonomi, pendidikan Harmonisasi kebijakan dan peraturan antara lain:

Pusat dan daerah, Jampersal dan Program KB Sinergitas perencanaan dan penganggaran program pusat dan

daerah Replikasi best practices sebagai terobosan pelayanan

kesehatan ibu dan anak : Contoh: Sister Hospital (RS Soe-NTT berafiliasi dengan RS Dr.

Soetomo-Surabaya)30

Page 31: Rpjm bidang kesehatan

HASIL REVIEW PREVALENSI KEKURANGAN GIZI

No Proxy IndikatorCapaian

Target 2014

Status2010 2011 2012

1 Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S)

67,87 71,40 75,10 *) 85,00

2 Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan

n.a 100 100*) 1001

2

2INDIKATORSTATUS AWAL

(2007)CAPAIAN

TARGET 2014

STATUS

Prevalensi Kekurangan Gizi pada Balita (%)

18,9 17,9 <15 2

Sumber: *) Laporan Kemenkes TW IV, 2012

31

Page 32: Rpjm bidang kesehatan

PERMASALAHAN LANGKAH STRATEGIS K/L TERKAIT

1. Masih tingginya angka prevalensi kekurangan gizi pada balita dan ibu hamil serta prevalensi balita pendek (stunting).

1. Peningkatan balita gizi buruk yang mendapat perawatan

2. Peningkatan balita ditimbang berat badannya (D/S)

3. Peningkatan puskesmas yang mampu melaksanakan tata laksana gizi buruk, pertumbuhan, surveilans gizi, konseling, menyusui

4. Peningkatan PMT, taburia, vitamin A, Fe, MP-ASI untuk ibu hamil, KEK, Bayi dan Balita Gizi Kurang dan Buruk

KEMENKES, KEMENDIK-

NAS didukung PEMDA

2. Belum optimalnya pelayanan kesehatan untuk perawatan balita kekurangan gizi

3. Masih tingginya prevalensi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan ibu hamil dengan Kurang Energi Kronik (KEK) akibat asupan gizi yang belum optimal

PERMASALAHAN DAN LANGKAH STRATEGISPENURUNAN PREVALENSI GIZI

32

Page 33: Rpjm bidang kesehatan

PERHATIAN KHUSUS

Gerakan Percepatan Perbaikan Gizi dilakukan penguatan intervensi langsung (spesifik) dan tidak langsung (sensitif) yaitu :

Intervensi Spesifik, antara lain :1. Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil Kurang Energi Kalori (KEK)2. Suplementasi besi folat bagi ibu hamil3. Suplemen kalsium bagi ibu hamil4. Pencegahan kurang gizi akut untuk bayi 0-23 bulan5. Pemberian garam iodium6. Pemberian kelambu dan pengobatan bagi ibu hamil yang positif malaria7. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Intervensi Sensitif, antara lain :1. Penyediaan air bersih dan sanitasi2. Ketahanan pangan dan gizi3. Keluarga Berencana4. Jaminan Kesehatan Masyarakat5. Jaminan Persalinan Dasar6. Fortifikasi Pangan7. Pendidikan gizi masyarakat8. Intervensi untuk remaja perempuan9. Pengentasan Kemiskinan

33

Page 34: Rpjm bidang kesehatan

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

INDIKATOR STATUS

Persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan 2

Belum seluruh penduduk memiliki jaminan kesehatan Sampai dengan tahun 2011, jumlah penduduk yang memiliki jaminan kesehatan sebesar 63,1 persen. Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) berkontribusi sebesar 32,4% termasuk Jaminan persalinan

(JAMPERSAL) yang mencakup hampir 1,5 juta ibu hamil.

Sumber Data: Kemenkes, P2JK

No JENIS JUMLAH %1 Jamkesmas 76.465.306 32,42 Askes PNS, TNI, POLRI 17.205.516 7,33 Jamsostek 5.183.479 2,24 Asuransi Perusahaan 15.351.532 6,55 Asuransi Swata dan lain 5.844.789 2,56 Jamkesda 32.642.318 13,87 Tidak Memiliki Jaminan 83.296.529 35,3

Total Penduduk 235.989.469 100

Persetase cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Tahun 2011

34

Page 35: Rpjm bidang kesehatan

HASIL REVIEWSISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL KESEHATAN

No Proxy IndikatorCapaian

Target 2014

Status2010 2011 2012

1

Persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki jaminan kesehatan

59,1 63,1 64,58 80,10

2Jumlah penduduk miskin dan tidak mampu yang mendapat Bantuan Iuran Jaminan kesehatan

n.a 76,4 76,4 96,4 **)

2

Ket : **) Target pada Isu Strategis RKP 2014

SASARAN INDIKATOR STATUS

PELAKSANAAN SJSN KESEHATAN

Persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan

2

2

35

Page 36: Rpjm bidang kesehatan

PERMASALAHAN DAN LANGKAH STRATEGIS PENYIAPAN PELAKSANAAN SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL BIDANG

KESEHATAN

PERMASALAHAN LANGKAH-LANGKAH STRATEGISK/L

TERKAIT1. Belum meratanya

kesiapan pelayanan kesehatan, meliputi :a) Fasilitas pelayanan

(dasar dan rujukan)

b) Tenaga kesehatanc) Dukungan obat

dan vaksin.d) Sistem Rujukan

2. Sistem akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan belum terbangun.

Penyiapan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan melalui : Penyediaan Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan

bagi 86,4 juta penduduk miskin Rp. 15.500,-/ orang

Peningkatan fasilitas tempat tidur kelas III Rumah sakit dan RS Pratama sebanyak 35.587 TT;

Pembangunan dan rehabilitasi fasilitas pelayanan kesehatan dasar (puskesmas, pustu, pusling, dan rumah dinas nakes) sebanyak 3.179 unit;

Peningkatan tenaga kesehatan (PTT) sebanyak 8.000 orang;

Peningkatan dukungan manajemen pelaksanaan SJSN bidang kesehatan (tarif, sistem rujukan, sistem informasi, transformasi, sosialisasi litbang)

KEMENKES dan dukungan K/L terkait serta PEMDA

36

Page 37: Rpjm bidang kesehatan

PERHATIAN KHUSUS

Penetapan besaran penerima bantuan iuran : unit cost penerima bantuan iuran (PBI)

Strategi Peningkatan Supply Side antara lain: Pelayanan kesehatan dasar: pembangunan dan rehab puskesmas dan

jaringannya, pemenuhan fasilitas PONED Pelayanan kesehatan rujukan: tempat tidur kelas III rumah sakit, fasilitas

PONEK, pembangunan dan rehab Rumah Sakit Pemenuhan tenaga kesehatan strategis: PTT, dokter spesialis, sister hospital Penyediaan peralatan kesehatan (Puskesmas dan Rumah Sakit) Keterlibatan pemerintah daerah dalam penyediaan sarana dan prasarana

Dukungan penguatan regulasi antara lain : sistem tarif, sistem rujukan, sistem informasi dan transformasi

Penguatan pembagian kewenangan pusat dan daerah (Provinsi dan Kab/Kota) antara lain :

Mendorong komitmen daerah (provinsi dan kab/kota) dalam penyediaan fasilitas dan tenaga kesehatan

Dukungan penyediaan Dana Operasional Pelayanan Kesehatan37

Page 38: Rpjm bidang kesehatan

ANGKA KELAHIRAN TOTAL

SASARAN INDIKATOR STATUSMENURUNKAN ANGKA KELAHIRAN TOTAL (TOTAL FERTILITY RATE/ TFR) MENJADI 2,1 PER WANITA USIA REPRODUKSI (15-49 TAHUN) PADA TH. 2014.

Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) 3

Target RPJMN 2014: TFR = 2,1 Sangat

Sulit Tercapai

Angka Kelahiran Total (TFR) Stagnan selama 10 tahun terakhir, dikarenakan: • Kepesertaan ber-KB (CPR)

hanya meningkat 0,5 persen dalam kurun waktu 5 tahun

• Masih tingginya angka ASFR 14-19 tahun yaitu 48 /1.000 wanita

• Masih tingginya Unmet Need (8,5 persen).

• Masih rendahnya peserta KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang /MKJP (10,6 persen)Sumber: BPS, SDKI 1991 - 2012

38

Page 39: Rpjm bidang kesehatan

PERMASALAHAN LANGKAH STRATEGIS K/L TERKAIT

1. Berubahnya nilai jumlah anak ideal dalam keluarga

1. Pembinaan Akseptor dan Peningkatan Advokasi-KIE melalui kampanye “2 ANAK CUKUP ” dan “4 TERLALU” (terlalu muda, tua, sering dan banyak);

BKKBN KEMKES Didukung PEMDA,

TNI/POLRI

2. Melemahnya pembinaan kepesertaan KB aktif yang menyebabkan angka DO tinggi.

2. Pembinaan dan peningkatan kesertaan ber-KB melalui intensifikasi penggarapan pembangunan KB di 10 provinsi penyangga utama dan perhatian 2 provinsi, Papua dan Papua Barat;

3. Penguatan pelayanan KB melalui antara lain mewajibkan setiap tenaga kesehatan melayani KB dan menjamin ketersediaan alat, obat kontrasepsi (alokon) di setiap fasyankes;

4. Harmonisasi Program dan Penganggaran dalam bidang KB dan Kesehatan.;

5. Penguatan kapasitas kelembagaan Kependudukan dan KB di Kab/Kota.

BKKBN

KEMKES

Didukung PEMDA

PERMASALAHAN DAN LANGKAH STRATEGISPENURUNAN ANGKA KELAHIRAN TOTAL

39

Page 40: Rpjm bidang kesehatan

PERMASALAHAN LANGKAH STRATEGIS K/L TERKAIT

3. Rendahnya pemakaian alat kontrasepsi jangka panjang.

6. Pembinaan/pelestarian terhadap akseptor KB

7. Peningkatan penggunaan alat dan obat kontrasepsi jangka panjang (MKJP);

BKKBN,

KEMKES

didukung PEMDA

4. Pelayanan KB belum terjangkau secara merata.

8. Peningkatan distribusi alokon ke Klinik KB/Puskesmas secara optimal agar kebutuhan ber-KB terpenuhi secara baik;

5. Meningkatnya kelahiran usia remaja (15-19 tahun)

9. Pembinaan remaja melalui Generasi Berencana (genre)

BKKBN, KEMDAGRI, KEMENAG

KEMENDIKBUD

PERMASALAHAN DAN LANGKAH STRATEGISPENURUNAN ANGKA KELAHIRAN TOTAL

40

Page 41: Rpjm bidang kesehatan

JANGKAUAN AKSES TERHADAP SUMBER AIR MINUM DAN SANITASI LAYAK

INDIKATOR STATUS

Persentase jangkauan akses sumber air bersih dan sanitasi 3

Akses terhadap sumber air minum dan sanitasi layak masih jauh dari target RPJMN dan MDGs

2007 2008 2009 2010 2011 201420

40

60

80

100

48.3 48.6 47.7

44.2

55.04

70

44.2 46.551.2

55.5 55.6

100

AIR SANITASI

Target RPJMN

AKSES PENDUDUK TERHADAP AIR MINUM DAN SANITASI (%)

41

Page 42: Rpjm bidang kesehatan

PERMASALAHAN LANGKAH STRATEGISK/L

TERKAIT1. Belum seluruh desa memiliki

akses terhadap air minum dan sanitasi berkualitas.

1. Meningkatkan pengawasan sarana air minum;2. Mendorong Pemerintah Daerah untuk menyediakan akses

air minum di perkotaan.3. Membangun sarana Teknologi Tepat Guna Air Minum di

DTPK (Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan) sebanyak 500 unit.

4. Merehabilitasi sarana air bersih bukan jaringan perpipaan sebanyak 37.800 sarana.

5. Akselerasi STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) di 10.000 desa/ kelurahan

6. Meningkatkan akses air minum dan sanitasi di Sekolah7. Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat

di 3.000 desa.

KEMENKES, KEMEN PU,

KEMENDIKBUD, K/L TERKAIT

DIDUKUNG OLEH PEMDA

2. Jumlah dan kompetensi teknis sanitarian puskesmas masih kurang

Meningkatkan kapasitas Sanitarian di Puskesmas sebanyak 1.500 orang

3. Kerjasama lintas sektor dalam penyediaan akses air bersih dan sanitasi belum optimal.

Kerjasama lintas sektor dalam penyediaan akses air bersih dan sanitasi yang berkualitas, a.l. dengan pemanfaatan PNPM Mandiri Perdesaan & Perkotaan.

PERMASALAHAN DAN LANGKAH STRATEGIS AKSES AIR MINUM DAN SANITASI LAYAK

42

Page 43: Rpjm bidang kesehatan

HASIL REVIEW PENYAKIT MENULAR DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

INDIKATOR STATUS AWAL

CAPAIANTARGET

2014STATUS

• Prevalensi HIV dan AIDS (%) 0,2 0,3 <0,5

• Persentase penduduk 15 tahun ke atas memiliki pengetahuan tentang HIV dan AIDS

66,2 79,51) 90

• Menurunnya angka kasus malaria (Annual Parasite Insidence- API) 1,85 1,692) 1,0

• Persentase jangkauan akses sumber air bersih dan sanitasi

47,7 55,043) 68,0

3

3

Sumber : 1) SDKI, 2012; 2) Laporan Kemenkes, 2012; 3) Susenas, 2011

2

1

43

Page 44: Rpjm bidang kesehatan

SASARAN INDIKATOR STATUSMENURUNNYA ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT PENYAKIT MENULAR

Persentase penduduk 15 tahun ke atas memiliki pengetahuan tentang HIV dan AIDS

 

PENURUNAN KASUS HIV/AIDS

• Penemuan kasus HIV dan AIDS dari tahun ketahun terus meningkat akibat sistem survailans yang terus membaik.

• Pada tahun 2012 jumlah kasus HIV dan AIDS mulai menurun.

• Pengetahuan penduduk tentang HIV dan AIDS terus meningkat.

Sumber: Kemkes 2012

Karakteristik latar belakang

Wanita Pria kawinPernah

dengar AIDS Jumlah Pernah dengar AIDS Jumlah

Umur15-24 84,4 13.232 83,8 373 15-19 84,8 6.927 79,6 28 20-24 84,0 6.305 84,1 345 25-29 82,2 6.959 85,4 1.127 30-39 78,3 13.757 88,9 3.449 40-49 62,8 11.659 79,6 3.065 50-54 - - 68,2 1.292

PendidikanTidak sekolah 15,7 1.5 28,9 265 Tidak tamat SD 38,0 4.87 51,7 1.371 Tamat SD 62,3 10.254 74,9 2.118 Tidak tamat SMTA 84,6 12.753 89,5 1.979 SMTA + 96,9 16.229 98,4 3.572 Jumlah SDKI 2012 76,7

45.607 82,3 9.306

Jumlah SDKI 2007 61,0 32.895 71,4 8.758

Pengetahuan penduduk tentang HIV dan AIDS tahun 2012Jumlah kasus HIV dan AIDS

Sumber: SDKI 2012

2

44

Page 45: Rpjm bidang kesehatan

PERMASALAHAN LANGKAH STRATEGIS K/L TERKAIT

1. Upaya promotif-preventif tentang pengetahuan HIV dan AIDS pada penduduk usia 15-24 tahun masih perlu ditingkatkan.

1. Peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, melalui:a. Peningkatan pengetahuan pada

penduduk 15 tahun ke atas tentang HIV dan AIDS.

b. Perluasan Kampanye “Aku Bangga Aku Tahu“ terhadap pelajar, mahasiswa dan organisasi kepemudaan, serta pramuka.

c. Penyebarluasan informasi HIV dan AIDS melalui 16.000 pusat informasi kesehatan remaja, media cetak, elektronik dan jejaring sosial.

KEMENKES dengan dukungan K/L terkait, KPAN serta PEMDA

2. Persentase ODHA yang mendapat ART masih rendah (44,2 persen).

2. Peningkatan persentase ODHA yang mendapatkan ART menjadi 50 persen

KEMENKES

3. Masih rendahnya pengetahuan remaja tentang HIV dan AIDS dan belum terakomodasikannya modul HIV dan AIDS dalam kurikulum.

3. Memasukkan modul pengetahuan HIV dan AIDS dalam kurikulum sekolah menengah pertama, atas, dan perguruan tinggi.

KEMENKES dan KEMENDIKBUD

PERMASALAHAN DAN LANGKAH STRATEGISPENURUNAN KASUS HIV DAN AIDS

45

Page 46: Rpjm bidang kesehatan

SASARAN INDIKATOR STATUSMENURUNNYA ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT PENYAKIT MENULAR

Menurunnya angka kasus malaria (Annual Parasite Insidence- API)

 

PENURUNAN KASUS MALARIA

• Angka kasus malaria (API) terus mengalami penurunan tajam sejak 1990 s/d 2010. Penurunan dari tinggi ke rendah akan lebih mudah daripada menurunkan jika sudah rendah, karena diperlukan upaya yang lebih besar.

• Angka kasus malaria terutama di provinsi-provinsi di kawasan timur Indonesia masih sangat tinggi.

3

1990 2000 2010 2011 2012 20140.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00 4.68

3.62

1.96 1.75 1.691.00

Angka Kasus Malaria (Annual Parasite Incidence) API Targ

et RPJM

N

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

0.000.00 0.030.06 0.07 0.140.18 0.190.230.300.450.59 0.690.710.74 0.770.86 1.121.171.311.62

1.692.21 2.25 2.312.442.643.39

4.78 4.81 4.94

12.30

33.14

39.53API Per Propinsi 2012

API NA-SIONAL

46

Page 47: Rpjm bidang kesehatan

PERMASALAHAN LANGKAH STRATEGIS K/L TERKAIT

1. Angka kasus malaria (API) masih sebesar 1,69 dari target 1,0 per 1.000 penduduk tahun 2014

1. Penurunan Angka kasus malaria (API) menjadi 1 per 1.000 penduduk melalui :

• Pembentukan Malaria Center di provinsi endemis malaria menjadi 16 unit.

• Pengembangan AIDS, TB dan Malaria Centre (Malaria Centre terintegrasi dengan AIDS & TB)

• Pendistribusian kelambu berinsektisida secara massal didaerah endemis tinggi dan daerah fokus.

• Penemuan aktif dan pengobatan melalui MBS (mass blood survey).

• Peningkatan jumlah kader/ Juru Malaria Desa

KEMENKES dengan dukungan

K/L terkait dan PEMDA

2. Pengetahuan masyarakat untuk mencegah kasus malaria belum mencukupi.

2. Pemberdayaan masyarakat dalam pembentukan Pos Malaria Desa (Posmaldes), Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan PHBS. KEMENKES

dengan dukungan K/L terkait dan

PEMDA

3. Forum Nasional Gebrak Malaria belum berfungsi dengan baik.

3. Memperkuat Forum Nasional Gebrak Malaria dalam rangka Eliminasi Malaria yang melibatkan peran lintas sektor dan daerah.

KEMENKES dengan dukungan

K/L terkait dan PEMDA

PERMASALAHAN DAN LANGKAH STRATEGIS PENURUNAN KASUS MALARIA

47

Page 48: Rpjm bidang kesehatan

PERHATIAN KHUSUS

Pengendalian Penyakit Peningkatan upaya promotif dan preventif: kurikulum pendidikan, survailans epidemiologi,

deteksi dini Peningkatan pelayanan kuratif: ART, tata laksana kasus Peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, Pelayanan terpadu dan komprehensif HIV dan AIDS, Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Peningkatan lingkungan bersih dan sehat di sekolah melalui Upaya Kesehatan Sekolah Penguatan regulasi dalam rangka mendukung pencegahan penyakit menular (contoh : Perda

Kawasan Tanpa Rokok)

Peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi Peningkatan upaya pengelolaan air limbah berbahaya seperti Rumah Sakit dan Industri Peningkatan kapasitas test kualitas air Penguatan tenaga sanitarian di Puskesmas Kerjasama lintas sektor dalam penyediaan akses air bersih dan sanitasi yang berkualitas.

48

Page 49: Rpjm bidang kesehatan

TERIMA KASIH