review jurnal sintesis hidrogel dari rumput laut
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut
1/13
Sintesis Hidrogel Karaginan Rumput Laut sebagai Kasa
Steril Untuk Penyembuhan Luka
Disusun Oleh :
Kelompok 16
1 Okta !ugraha "lamsyah #1$1%$&1$&'(
) *asika "rinal #1$1%$&1$6'(
' * !urul Hidayat #111%$&1$)6(
& Radina "+eng Prames,ari #1&1%$&1$&-(
% Usi !ur Pamiliani #1&1%$&1$6&(
.urusan /eknik Kimia 0akultas /eknik
Uniersitas Lampung
/ahun "+aran )$1%2)$16
Sintesis Hidrogel Karaginan Rumput Laut sebagai Kasa Steril
Untuk Penyembuhan Luka
-
7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut
2/13
"bstrak
Hidrogel adalah jaringan polimer hidrofilik yang terikat silang dan memiliki
kapasitas mengembang (swelling) dengan menyerap air atau cairan biologisnamun tidak larut karena adanya ikatan silang. Sifat swelling hidrogel yang
mampu merespon perubahan pH memberikan potensi untuk diaplikasikan di
bidang biomedis. Karagenan kappa, polimer alam tersulfasi dipungut dari rumput
laut, merupakan bahan baku alternatif yang menarik untuk sintesis hidrogel.
Proses desulfasi menggunakan alkali pada pemungutan karagenan dari rumput
laut merupakan upaya untuk menghasilkan struktur pembentuk gel. Penelitian ini
memodifikasi sifat swelling hidrogel berbasis karagenan yang dipungut dari
rumput laut ucheuma cottonii dengan proses desulfasi, o!ersulfasi, dan
crosslinking. Pada metode ekstraksi dengan alkali, desulfasi dan ekstraksi
karagenan dilakukan secara simultan. Sementara itu, pada metode perlakuan awal
dengan alkali, desulfasi dilakukan sebelum ekstraksi karagenan dengan pelarut
akuades. "etode desulfasi yang dipilih adalah metode yang menghasilkan
karagenan yang dapat dimodifikasi dengan proses o!ersulfasi dan crosslinking.
Pada proses o!ersulfasi, larutan karagenan yang telah mengalami desulfasi
direaksikan dengan larutan K#S$%. Pada tahap crosslinking, reaksi crosslinking
karagenan dengan glutaraldehid (&') dilakukan dengan # cara, yaitu metode
sistem homogen dan metode sistem heterogen (film immersion dengan thermal
curing). ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa sintesis
hidrogel karaginan ucheumma cottonii dapat digunakan sebagai kasa steril untuk
penyembuhan luka. apat diambil kesimpulan bahwa proses desulfasi dengan
K$H, o!ersulfasi dengan K#S$%, dan crosslinking dengan glutaraldehid
mempengaruhi kemampuan swelling hidrogel. Hasil penelitian ini adalah Sifat
swelling hidrogel berbasis karagenan kappa dari ucheuma cottonii menunjukkan
bahwa hidrogel ini berpotensi dapat diaplikasikan di bidang biomedis yaitu untuk
penyembuhan luka.
Kata kunci * desulfasi, ekstrasi, eucheumma cottoni
3"3 4
P5!D"HULU"!
-
7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut
3/13
Pengembangan hidrogel dewasa ini merupakan subyek komersial yang
penting karena pemanfaatannya sebagai pembalut luka dengan cakupan yang
relatif luas. +akupan tersebut antara lain untuk penyembuhan luka, luka bakar,
dan luka berat (trauma) umumnya digunakan sebagai pembalut basah (wet
dressing) menjaga lingkungan luka tetap lembab dalam jangka waktu yang relatif
lama atau menutupi luka untuk sementara waktu. Hidrogel adalah polimer
hidrofilik berbentuk jaringan berikatan silang, berkemampuan swelling dalam
air,serta memiliki daya difusi air yang tinggi (Kartika, ikka dkk., #-/). $leh
karena sifat fisik yang khas tersebut, pada awalnya hidrogel disintesis untuk
digunakan sebagai matriks pengekang pelepasan obat, kontak lensa, imobilisasi
en0im dan sel. 1ebih jauh lagi, seiring dengan perkembangan teknologi dan
kebutuhan akan bahan, maka penelitian dan pengembangan hidrogel khususnya
untuk aplikasi di bidang biomedis dilakukan secara intensif pada saat dewasa ini,
salah satu aplikasi hidrogel dalam bidang kesehatan adalah untuk pembalut luka.
Hal ini didasarkan pada sifat fisiknya yaitu kemampuannya dalam mengekang air,
bersifat sebagai pembasah permukaan, memberikan efek dingin pada luka bakar
dan biokompatibel dengan tubuh.
Hidrogel berbahan dasar polimer alam, seperti karbohidrat, menjanjikan
sifat yang lebih unggul seperti lebih ramah lingkungan (biodegradable), non2to3ic,
bio2compatible dan bahan bakunya dapat diperbarui (renewable biosource) serta
harganya lebih murah karena bahan bakunya tersedia secara lokal dalam jumlah
yang cukup melimpah dibandingkan polimer sintetis. Polimer karbohidrat yang
memiliki potensi sebagai bahan baku hidrogel antara lain selulosa, pati, pektin,
kitosan, serta ekstrak rumput laut seperti agar2agar, karagenan dan alginat.
Polimer karaginan yang berasal dari rumput laut telah digunakan secara
luas di bidang pangan dan industri farmasi (+ampo et al., #--4). 5ndonesia
memiliki sumber bahan baku lokal hidrogel berbasis polimer alam, yaitu rumput
laut dengan jumlah dan jenisnya yang melimpah. umput laut jenis Eucheuma
cottoni menghasilkan karaginan jenis kappa. Karaginan kappa adalah polimer
alam bersifat hidrofilik dan mampu membentuk gel. Sifat ini menunjukkan
karagenan berpotensi sebagai bahan baku hidrogel yang bio-compatibledan dapat
-
7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut
4/13
diaplikasikan di bidang biomedis. alam hal ini, hidrogel disintesis dari karaginan
kappa yang diambil dari rumput laut Eucheuma cottoni.Struktur karaginan perlu
disintesis dan dimodifikasi secara kimiawi untuk menghasilkan ikatan silang
hidrogel yang memiliki sifat swellingyang dapat dirancang untuk aplikasi pada
pH tertentu. Polimer alam ini memiliki kemampuan untuk membentuk gel secara
thermo2re!ersible atau larutan kental jika ditambahkan ke dalam larutan garam
sehingga banyak dimanfaatkan sebagai pembentuk gel, pengental, dan bahan
penstabil di berbagai industri seperti pangan, farmasi, kosmetik, percetakan, dan
tekstil (6an de 6elde et al., #--#7 +ampo et al., #--4).
8erdasarkan sifat yang dapat memberikan efek pendinginan dan
kelembaban dari air yang yang dikekang oleh hidrogel pada kulit, selayaknyalah
hidrogel dapat digunakan untuk menyembuhkan luka.
3"3 44
UR"4"!2PROS5S
-
7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut
5/13
Hidrogel adalah jaringan polimer tiga dimensi dengan ikatan silang
(crosslinked), yang mampu swelling atau menyimpan air dan larutan fisiologis,
serta tidak mudah larut. Sifat swelling hidrogel yang mampu merespon perubahan
pH memberikan potensi untuk diaplikasikan di bidang biomedis. Karagenan
kappa, polimer alam tersulfasi dipungut dari rumput laut, merupakan bahan baku
alternatif yang menarik untuk sintesis hidrogel. Hidrogel disintesis dari karagenan
kappa yang dipungut dari rumput laut Eucheuma cottonii. Struktur karagenan
perlu dimodifikasi secara kimiawi untuk menghasilkan ikatan silang hidrogel
yang memiliki sifat swelling yang dapat dirancang untuk aplikasi pada pH tertentu
(9asita., #-).
Sediaan hidrogel dipilih berdasarkan beberapa kelebihan antara lain,
memiliki kemampuan menyerap atau cairan biologi, memiliki sifat biokompatibel
terhadap cairan tubuh, darah atau jaringan hidup dan bersifat elastis sehingga
meminimalkan iritasi pada jaringan sekitarnya.
Proses ekstraksi karagenan dari rumput laut dengan penambahan alkali
dapat meningkatkan sifat2sifat mekanis gel karagenan (+ampo dkk., #--47 Hilliou
dkk., #--:7 ;y dkk., #--/). Pembentukan ) mereaksikan
ekstrak karagenan dengan alkali, dan belum meninjau peristiwa ekstraksi dan
reaksi secara simultan.
&ambar . eaksi desulfatasi pada proses pemungutan karagenan menggunakan
-
7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut
6/13
alkali
"etode penambahan alkali dan jenis alkali pada proses desulfasi
mempengaruhi sifat karagenan yang dihasilkan (u!ikene et al., #--:). Pada
proses desulfasi, pembentukan struktur pembentuk gel ini diiringi pelepasan sulfat
dari rantai karagenan prekursor (+ampo et al., #--4). &ugus sulfat dalam suatu
polimer merupakan gugus hidrofilik dan mampu terionisasi pada pH lingkungan
tertentu. Kemampuan ini mendorong polimer diprediksi bersifat responsif
terhadap pH. Penambahan gugus sulfat pada rantai polimer dalam sintesis
hidrogel dapat meningkatkan kemampuan swelling. Penambahan sulfat atau
o!ersulfasi pada rantai karagenan yang telah mengalami desulfasi diperkirakan
dapat meningkatkan sifat sensiti!as swelling degree hidrogel terhadap perubahan
pH. Proses desulfasi menggunakan alkali pada pemungutan karagenan dari
rumput laut merupakan upaya untuk menghasilkan struktur pembentuk gel.
Karena gugus sulfat merupakan gugus yang dapat terionisasi pada pH tertentu,
maka penambahan gugus sulfat atau proses o!ersulfasi pada karagenan yang telah
mengalami desulfasi diprediksi dapat menghasilkan sifat swelling hidrogel yang
dapat diaplikasikan pada pH tertentu. &el karagenan yang masih mudah larut
menunjukkan kecepatan hidrasinya tidak terkontrol. ;ntuk mengatasi hal ini,
maka upaya meningkatkan kestabilan gel melalui pembentukan ikatan silang
ko!alen atau proses crosslinking diperlukan. Pada proses desulfasi, penambahan
alkali pada rumput laut dilakukan dengan dua metode yang berbeda. Pada metode
ekstraksi dengan alkali, desulfasi dan ekstraksi karagenan dilakukan secara
simultan. Sementara itu, pada metode perlakuan awal dengan alkali, desulfasi
dilakukan sebelum ekstraksi karagenan dengan pelarut akuades. 6ariabel yangdiamati adalah jenis pelarut (akuades, =a$H, dan K$H). ata yang diukur adalah
yield, kadar sulfat, spektrum ?5, gel strength, suhu pembentukan gel dan suhu
pelelehan gel. "etode desulfasi yang dipilih adalah metode yang menghasilkan
karagenan yang dapat dimodifikasi dengan proses o!ersulfasi dan crosslinking.
Pada proses o!ersulfasi, larutan karagenan yang telah mengalami desulfasi
direaksikan dengan larutan K#S$%. 6ariabel yang diamati adalah kadar K#S$%.
ata yang diamati adalah kadar sulfat dan spektrum ?5. ;ntuk mengetahui
-
7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut
7/13
sumber larutan sulfat yang sesuai untuk sulfasi karagenan, o!ersulfasi di!erifikasi
menggunakan larutan H#S$%. ata yang diukur adalah kemampuan swelling pada
!ariasi media perendaman, analisis termal, dan spektrum ?5. Karagenan yang
dihasilkan dari ucheuma cottonii pada penelitian ini menunjukkan spektrum
#
-
7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut
8/13
air sangat dipengaruhi kadar grup sulfat (bersifat hidrofilik) dan kation dalam
karagenan. Kation yang terionisasi yang dijumpai dalam karagenan adalah
sodium (=a), potasium (K), calsium (+a), dan magnesium ("g). 8anyaknya
fraksi sulfat dan keseimbangan kation dalam air menentukan kekentalan atau
kekuatan gel yang dibentuk karagenan (+ampo et al., #--4). Sesuai penjelasan
+ampo (#--4), pengurangan sulfat menyebabkan terbentuknya formasi ' yang
dapat menyebabkan crosslinking sehingga terbentuk fase gel.
;ntuk menguji efekti!itas kemampuan hidrogel dan kasa steril (kontrol)
pada penyembuhan luka digunakan uji pra2klinis. alam aplikasinya, kemampuan
daya serap air yang relatif tinggi sangat berguna untuk menyerap eksudat dari luka
basah dan kandungan air yang dikekang hidrogel yang relatif besar berguna untuk
pembasah dan pendingin luka. "enurut =ikitina dkk. Salah satu hal yang sangat
penting agar terjadi ikatan silang dalam reaksi polimerisasi radikal adalah
mengaktifkan molekul polimer yang saling berdekatan satu dengan lainnya secara
serentak. Hal tersebut disebabkan faktor waktu paruh polimer radikal yang relatif
pendek. Proses desulfasi rumput laut Eucheuma cottonii menggunakan metode
perlakuan awal dengan K$H -,< =, o!ersulfasi karagenan dengan K#S$%-, "
dan crosslinking karagenan menggunakan metode film immersion dengan
glutaraldehid (-,#4# A -,>4> g &'Bg film) dilanjutkan curing pada -$+
selama #/ menit mampu menghasilkan struktur jaringan ikat silang yang memiliki
sifat swelling . Proses desulfasi dengan K$H, o!ersulfasi dengan K#S$%, dan
crosslinking dengan glutaraldehid mempengaruhi kemampuan swelling hidrogel.
Sifat swelling hidrogel berbasis karagenan kappa dari ucheuma cottonii
menunjukkan bahwa hidrogel ini berpotensi dapat diaplikasikan di bidang
biomedis. (istantina., #-%)
Penyembuhan luka adalah merupakan reaksi pemulihan jaringan luka yang
prosesnya berjalan secara alamiah dan tersistematis, dan merupakan interaksi
jaringan2jaringan sel secara kompleks menghasilkan pemulihan tegangan tarik
dari bagian luka (&adri., #-%). Proses penyembuhan luka terdiri atas tahap
inflammasi (pembengkakan), profeliferaso (pembiakan) dan maturasi
(pematangan). alam tahap inflammasi terlihat timbulnya warna merah pada
-
7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut
9/13
bagian luka yang akan mengalami gradasi selama proses pemulihan penyembuhan
luka. alam pengamatan ini tidak terlihat adanya infeksi dari luka karena dilihat
dengan kasat mata tidak terbentuk nanah pada luka akibat pemakaian pembalut
hidrogel dan kasa. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemakaian pembalut
hidrogel dan kasa steril tidak menyebabkan infeksi padaluka. "enurut Syamsul
hidajat dkk. Proses koagulasi protein sel di jaringan yang terpapar suhu tinggi
berlangsung terus setelah api dipadamkan sehingga dekstruksi tetap meluas.
Proses tersebut dapat dihentikan dengan mendinginkan daerah yang terbakar dan
mempertahankan suhu padajam pertama. $leh karena itu, mendinginkan bagian
yang terbakar sangat bermanfaat untuk menurunkan suhu jaringan, mencegah
infeksi dan memberi kesempatan sisa2sisa sel epitel untuk berfoliferasi dan
menutup permukaan luka. Hal ini mungkin yang menyebabkan hidrogel yang
mengandung air yang bersifat sebagai pelembab dapat mencegah inflammasi pada
luka bakar hingga hari ke2# dibandingkan pengaruh kasa.
ahapan selanjutnya dari proses inflammasi pada penyembuhan luka
adalah epitillisasi yang merupakan pembentukkan epetilium pada bagian luka
yang terbuka. pitelisasi bagian luka berkaitan dengan migrasi sel2sel pada bagian
tepi luka yaitu dari satu tepi kebagian tepi lainnya. Proses eptilisasi akan
menyebabkan terjadinya kontraksi dari luka atau reduksi dari ukuran luka.
Kontraksi adalah pergerakan centripental dari bagian tepi luka yang memfasilitasi
rapatnya luka yang cacat. homas dkk. "elaporkan bahwa lingkungan lembab
pada luka akan mempercepat proses epitelisasi luka. Penutupan luka dengan
pembalut hidrogel pada # hari pertama dapat menjaga kestabilan kelembaban
jaringan dan mengoptimalkan proses epitilisasi. Hal ini mungkin yang
menyebabkan pemakaian pembalut hidrogel yang bersifat sebagai pembasah dan
pendingin menyebabkan dapat mempercepat reduksi ukuran diameter dibanding
kasa steril. (ri0al., #--@)
-
7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut
10/13
&ambar # Pengaruh waktu terhadap perubahan diameter luka oleh sebab
pemakaian pembalut hidrogel dan kasa steril.
3"3 444
P5!U/UP
-
7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut
11/13
Hidrogel adalah polimer hidrofilik berbentuk jaringan berikatan silang,
berkemampuan swelling dalam air,serta memiliki daya difusi air yang tinggi. $lehkarena sifat fisik yang khas tersebut, pada awalnya hidrogel disintesis untuk
digunakan sebagai matriks pengekang pelepasan obat, kontak lensa, imobilisasi
en0im dan sel. Seiring dengan perkembangan teknologi, penelitian dan
pengembangan hidrogel bertambah khususnya di bidang biomedis yaitu hidrogel
sebagai bahan pembalut luka. Hal ini didasarkan pada sifat fisiknya yaitu
kemampuannya dalam mengekang air, bersifat sebagai pembasah permukaan,
memberikan efek dingin pada luka bakar dan biokompatibel dengan tubuh
Hidrogel berbahan dasar polimer alam, seperti karbohidrat, contohnya
seperti polimer karagenan dari rumput laut. umput laut jenis Eucheuma cottoni
menghasilkan karaginan jenis kappa. Karaginan kappa adalah polimer alam
bersifat hidrofilik dan mampu membentuk gel. Sifat ini menunjukkan karagenan
berpotensi sebagai bahan baku hidrogel yang bio-compatible dan dapat
diaplikasikan sebagai bahan pembalut luka.
Proses yang dilakukan antara lain proses ekstraksi karagenan dari rumput
laut dengan penambahan alkali kemudian pembentukan ikatan silang ko!alen atau
proses crosslinking selanjutnya dimodifikasi dengan proses o!ersulfasi. Proses
penyembuhan luka terdiri atas tahap inflammasi (pembengkakan), profeliferaso
(pembiakan) dan maturasi (pematangan).
Penutupan luka dengan pembalut hidrogel pada # hari pertama dapat
menjaga kestabilan kelembaban jaringan dan mengoptimalkan proses epitilisasi.
Hal ini mungkin yang menyebabkan pemakaian pembalut hidrogel yang bersifat
sebagai pembasah dan pendingin menyebabkan dapat mempercepat reduksi
ukuran diameter dibanding kasa steril.
D"0/"R PUS/"K"
-
7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut
12/13
+ampo, 6.1., Kawano, .?., Sil!a CDnior, .8. dan +ar!alho, 5. (#--4).
Carrageenans: biological properties, chemical modifications and structuralanalysis. +arbohydrate Polymers >>* :>2@-.
Distantina, S., (2014). Modifkasi Siat Swelling Hidrogel
Karagenan Eucheuma Cottonii dengan Proses Desulasi,
Oversulasi, dan Crosslinking Yogyakarta : Universitas
Gadjah Mada
istantina, S., ?adilah, rrochmadi, "oh. ?ahrurro0i, dan Eiratni. (#--).Proses
Ekstraksi Karagenan dariEucheuma Cottonii. Seminar ekayasa Kimia
dan Proses , %2/ 'gustus #--
ri0al. #--@. Sintesis idrogel dengan !eknik "adiasi untuk #plikasi di $idang
Energi, Kesehatan, %armasi &an Pertanian,. Pusat 'plikasi eknologi
5sotop dan adiasi, 8''=, Cakarta
ri0al. #[email protected] pembalut hidrogel kopolimer poli'inilpirrolidon (P)P*-+
-karaginan hasil radiasi dan waktu penyembuhan pada reduksi diameter
luka bakar tikus putih wistar. 5ndo Cournal +hem. @(#)* #> A #>@
&adri, '., ina "ulyanti, dan Santi 'prilianti (#-%).%ormulasi Pembalut uka
idrogel $erbasis -Karagenan dengan etode %ree/ing and !hawing
Cycle.Prosiding S=aPP#-% Sains, eknologi, dan Kesehatan
Hilliou, 1., 1arotonda, ?..S, 'breu, P, amos '."., Sereno, '.". dan &oncal!es
".P. (#--:).Effect of e0traction parameters on the chemical structure and
gel properties of k1i-hybrid carrageenans obtained from astocarpus
stellatus.8iomolecular ngineering #
-
7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut
13/13
=a!arro, .'., ?lores, ".1., Stort0, '.+., #-->, icrowa'e-assisted &esulfation
of Sulfated Polysaccharides,+arbohydrate Polymers, :4, >%#A>%>.
Syamsuhidajat dan Eim C. #--/.$uku #2ar lmu $edah. Cakarta* &+. Hlm>#2-
u!ikene, ., ruus, K., 6aher, "., Kailas, ., "artin, &., and Kersen P., #--:,
E0traction and 3uantification of ybrid Carrageenans from the $iomass of
the "ed #lgae %ulcellarian lumbricalis and Cocotylus truncatus, Proc.
stonian 'cad. Sci. +hem., //, , %-2/