review jurnal sintesis hidrogel dari rumput laut

Upload: usi-nur-pamiliani

Post on 01-Mar-2018

270 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut

    1/13

    Sintesis Hidrogel Karaginan Rumput Laut sebagai Kasa

    Steril Untuk Penyembuhan Luka

    Disusun Oleh :

    Kelompok 16

    1 Okta !ugraha "lamsyah #1$1%$&1$&'(

    ) *asika "rinal #1$1%$&1$6'(

    ' * !urul Hidayat #111%$&1$)6(

    & Radina "+eng Prames,ari #1&1%$&1$&-(

    % Usi !ur Pamiliani #1&1%$&1$6&(

    .urusan /eknik Kimia 0akultas /eknik

    Uniersitas Lampung

    /ahun "+aran )$1%2)$16

    Sintesis Hidrogel Karaginan Rumput Laut sebagai Kasa Steril

    Untuk Penyembuhan Luka

  • 7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut

    2/13

    "bstrak

    Hidrogel adalah jaringan polimer hidrofilik yang terikat silang dan memiliki

    kapasitas mengembang (swelling) dengan menyerap air atau cairan biologisnamun tidak larut karena adanya ikatan silang. Sifat swelling hidrogel yang

    mampu merespon perubahan pH memberikan potensi untuk diaplikasikan di

    bidang biomedis. Karagenan kappa, polimer alam tersulfasi dipungut dari rumput

    laut, merupakan bahan baku alternatif yang menarik untuk sintesis hidrogel.

    Proses desulfasi menggunakan alkali pada pemungutan karagenan dari rumput

    laut merupakan upaya untuk menghasilkan struktur pembentuk gel. Penelitian ini

    memodifikasi sifat swelling hidrogel berbasis karagenan yang dipungut dari

    rumput laut ucheuma cottonii dengan proses desulfasi, o!ersulfasi, dan

    crosslinking. Pada metode ekstraksi dengan alkali, desulfasi dan ekstraksi

    karagenan dilakukan secara simultan. Sementara itu, pada metode perlakuan awal

    dengan alkali, desulfasi dilakukan sebelum ekstraksi karagenan dengan pelarut

    akuades. "etode desulfasi yang dipilih adalah metode yang menghasilkan

    karagenan yang dapat dimodifikasi dengan proses o!ersulfasi dan crosslinking.

    Pada proses o!ersulfasi, larutan karagenan yang telah mengalami desulfasi

    direaksikan dengan larutan K#S$%. Pada tahap crosslinking, reaksi crosslinking

    karagenan dengan glutaraldehid (&') dilakukan dengan # cara, yaitu metode

    sistem homogen dan metode sistem heterogen (film immersion dengan thermal

    curing). ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa sintesis

    hidrogel karaginan ucheumma cottonii dapat digunakan sebagai kasa steril untuk

    penyembuhan luka. apat diambil kesimpulan bahwa proses desulfasi dengan

    K$H, o!ersulfasi dengan K#S$%, dan crosslinking dengan glutaraldehid

    mempengaruhi kemampuan swelling hidrogel. Hasil penelitian ini adalah Sifat

    swelling hidrogel berbasis karagenan kappa dari ucheuma cottonii menunjukkan

    bahwa hidrogel ini berpotensi dapat diaplikasikan di bidang biomedis yaitu untuk

    penyembuhan luka.

    Kata kunci * desulfasi, ekstrasi, eucheumma cottoni

    3"3 4

    P5!D"HULU"!

  • 7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut

    3/13

    Pengembangan hidrogel dewasa ini merupakan subyek komersial yang

    penting karena pemanfaatannya sebagai pembalut luka dengan cakupan yang

    relatif luas. +akupan tersebut antara lain untuk penyembuhan luka, luka bakar,

    dan luka berat (trauma) umumnya digunakan sebagai pembalut basah (wet

    dressing) menjaga lingkungan luka tetap lembab dalam jangka waktu yang relatif

    lama atau menutupi luka untuk sementara waktu. Hidrogel adalah polimer

    hidrofilik berbentuk jaringan berikatan silang, berkemampuan swelling dalam

    air,serta memiliki daya difusi air yang tinggi (Kartika, ikka dkk., #-/). $leh

    karena sifat fisik yang khas tersebut, pada awalnya hidrogel disintesis untuk

    digunakan sebagai matriks pengekang pelepasan obat, kontak lensa, imobilisasi

    en0im dan sel. 1ebih jauh lagi, seiring dengan perkembangan teknologi dan

    kebutuhan akan bahan, maka penelitian dan pengembangan hidrogel khususnya

    untuk aplikasi di bidang biomedis dilakukan secara intensif pada saat dewasa ini,

    salah satu aplikasi hidrogel dalam bidang kesehatan adalah untuk pembalut luka.

    Hal ini didasarkan pada sifat fisiknya yaitu kemampuannya dalam mengekang air,

    bersifat sebagai pembasah permukaan, memberikan efek dingin pada luka bakar

    dan biokompatibel dengan tubuh.

    Hidrogel berbahan dasar polimer alam, seperti karbohidrat, menjanjikan

    sifat yang lebih unggul seperti lebih ramah lingkungan (biodegradable), non2to3ic,

    bio2compatible dan bahan bakunya dapat diperbarui (renewable biosource) serta

    harganya lebih murah karena bahan bakunya tersedia secara lokal dalam jumlah

    yang cukup melimpah dibandingkan polimer sintetis. Polimer karbohidrat yang

    memiliki potensi sebagai bahan baku hidrogel antara lain selulosa, pati, pektin,

    kitosan, serta ekstrak rumput laut seperti agar2agar, karagenan dan alginat.

    Polimer karaginan yang berasal dari rumput laut telah digunakan secara

    luas di bidang pangan dan industri farmasi (+ampo et al., #--4). 5ndonesia

    memiliki sumber bahan baku lokal hidrogel berbasis polimer alam, yaitu rumput

    laut dengan jumlah dan jenisnya yang melimpah. umput laut jenis Eucheuma

    cottoni menghasilkan karaginan jenis kappa. Karaginan kappa adalah polimer

    alam bersifat hidrofilik dan mampu membentuk gel. Sifat ini menunjukkan

    karagenan berpotensi sebagai bahan baku hidrogel yang bio-compatibledan dapat

  • 7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut

    4/13

    diaplikasikan di bidang biomedis. alam hal ini, hidrogel disintesis dari karaginan

    kappa yang diambil dari rumput laut Eucheuma cottoni.Struktur karaginan perlu

    disintesis dan dimodifikasi secara kimiawi untuk menghasilkan ikatan silang

    hidrogel yang memiliki sifat swellingyang dapat dirancang untuk aplikasi pada

    pH tertentu. Polimer alam ini memiliki kemampuan untuk membentuk gel secara

    thermo2re!ersible atau larutan kental jika ditambahkan ke dalam larutan garam

    sehingga banyak dimanfaatkan sebagai pembentuk gel, pengental, dan bahan

    penstabil di berbagai industri seperti pangan, farmasi, kosmetik, percetakan, dan

    tekstil (6an de 6elde et al., #--#7 +ampo et al., #--4).

    8erdasarkan sifat yang dapat memberikan efek pendinginan dan

    kelembaban dari air yang yang dikekang oleh hidrogel pada kulit, selayaknyalah

    hidrogel dapat digunakan untuk menyembuhkan luka.

    3"3 44

    UR"4"!2PROS5S

  • 7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut

    5/13

    Hidrogel adalah jaringan polimer tiga dimensi dengan ikatan silang

    (crosslinked), yang mampu swelling atau menyimpan air dan larutan fisiologis,

    serta tidak mudah larut. Sifat swelling hidrogel yang mampu merespon perubahan

    pH memberikan potensi untuk diaplikasikan di bidang biomedis. Karagenan

    kappa, polimer alam tersulfasi dipungut dari rumput laut, merupakan bahan baku

    alternatif yang menarik untuk sintesis hidrogel. Hidrogel disintesis dari karagenan

    kappa yang dipungut dari rumput laut Eucheuma cottonii. Struktur karagenan

    perlu dimodifikasi secara kimiawi untuk menghasilkan ikatan silang hidrogel

    yang memiliki sifat swelling yang dapat dirancang untuk aplikasi pada pH tertentu

    (9asita., #-).

    Sediaan hidrogel dipilih berdasarkan beberapa kelebihan antara lain,

    memiliki kemampuan menyerap atau cairan biologi, memiliki sifat biokompatibel

    terhadap cairan tubuh, darah atau jaringan hidup dan bersifat elastis sehingga

    meminimalkan iritasi pada jaringan sekitarnya.

    Proses ekstraksi karagenan dari rumput laut dengan penambahan alkali

    dapat meningkatkan sifat2sifat mekanis gel karagenan (+ampo dkk., #--47 Hilliou

    dkk., #--:7 ;y dkk., #--/). Pembentukan ) mereaksikan

    ekstrak karagenan dengan alkali, dan belum meninjau peristiwa ekstraksi dan

    reaksi secara simultan.

    &ambar . eaksi desulfatasi pada proses pemungutan karagenan menggunakan

  • 7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut

    6/13

    alkali

    "etode penambahan alkali dan jenis alkali pada proses desulfasi

    mempengaruhi sifat karagenan yang dihasilkan (u!ikene et al., #--:). Pada

    proses desulfasi, pembentukan struktur pembentuk gel ini diiringi pelepasan sulfat

    dari rantai karagenan prekursor (+ampo et al., #--4). &ugus sulfat dalam suatu

    polimer merupakan gugus hidrofilik dan mampu terionisasi pada pH lingkungan

    tertentu. Kemampuan ini mendorong polimer diprediksi bersifat responsif

    terhadap pH. Penambahan gugus sulfat pada rantai polimer dalam sintesis

    hidrogel dapat meningkatkan kemampuan swelling. Penambahan sulfat atau

    o!ersulfasi pada rantai karagenan yang telah mengalami desulfasi diperkirakan

    dapat meningkatkan sifat sensiti!as swelling degree hidrogel terhadap perubahan

    pH. Proses desulfasi menggunakan alkali pada pemungutan karagenan dari

    rumput laut merupakan upaya untuk menghasilkan struktur pembentuk gel.

    Karena gugus sulfat merupakan gugus yang dapat terionisasi pada pH tertentu,

    maka penambahan gugus sulfat atau proses o!ersulfasi pada karagenan yang telah

    mengalami desulfasi diprediksi dapat menghasilkan sifat swelling hidrogel yang

    dapat diaplikasikan pada pH tertentu. &el karagenan yang masih mudah larut

    menunjukkan kecepatan hidrasinya tidak terkontrol. ;ntuk mengatasi hal ini,

    maka upaya meningkatkan kestabilan gel melalui pembentukan ikatan silang

    ko!alen atau proses crosslinking diperlukan. Pada proses desulfasi, penambahan

    alkali pada rumput laut dilakukan dengan dua metode yang berbeda. Pada metode

    ekstraksi dengan alkali, desulfasi dan ekstraksi karagenan dilakukan secara

    simultan. Sementara itu, pada metode perlakuan awal dengan alkali, desulfasi

    dilakukan sebelum ekstraksi karagenan dengan pelarut akuades. 6ariabel yangdiamati adalah jenis pelarut (akuades, =a$H, dan K$H). ata yang diukur adalah

    yield, kadar sulfat, spektrum ?5, gel strength, suhu pembentukan gel dan suhu

    pelelehan gel. "etode desulfasi yang dipilih adalah metode yang menghasilkan

    karagenan yang dapat dimodifikasi dengan proses o!ersulfasi dan crosslinking.

    Pada proses o!ersulfasi, larutan karagenan yang telah mengalami desulfasi

    direaksikan dengan larutan K#S$%. 6ariabel yang diamati adalah kadar K#S$%.

    ata yang diamati adalah kadar sulfat dan spektrum ?5. ;ntuk mengetahui

  • 7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut

    7/13

    sumber larutan sulfat yang sesuai untuk sulfasi karagenan, o!ersulfasi di!erifikasi

    menggunakan larutan H#S$%. ata yang diukur adalah kemampuan swelling pada

    !ariasi media perendaman, analisis termal, dan spektrum ?5. Karagenan yang

    dihasilkan dari ucheuma cottonii pada penelitian ini menunjukkan spektrum

    #

  • 7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut

    8/13

    air sangat dipengaruhi kadar grup sulfat (bersifat hidrofilik) dan kation dalam

    karagenan. Kation yang terionisasi yang dijumpai dalam karagenan adalah

    sodium (=a), potasium (K), calsium (+a), dan magnesium ("g). 8anyaknya

    fraksi sulfat dan keseimbangan kation dalam air menentukan kekentalan atau

    kekuatan gel yang dibentuk karagenan (+ampo et al., #--4). Sesuai penjelasan

    +ampo (#--4), pengurangan sulfat menyebabkan terbentuknya formasi ' yang

    dapat menyebabkan crosslinking sehingga terbentuk fase gel.

    ;ntuk menguji efekti!itas kemampuan hidrogel dan kasa steril (kontrol)

    pada penyembuhan luka digunakan uji pra2klinis. alam aplikasinya, kemampuan

    daya serap air yang relatif tinggi sangat berguna untuk menyerap eksudat dari luka

    basah dan kandungan air yang dikekang hidrogel yang relatif besar berguna untuk

    pembasah dan pendingin luka. "enurut =ikitina dkk. Salah satu hal yang sangat

    penting agar terjadi ikatan silang dalam reaksi polimerisasi radikal adalah

    mengaktifkan molekul polimer yang saling berdekatan satu dengan lainnya secara

    serentak. Hal tersebut disebabkan faktor waktu paruh polimer radikal yang relatif

    pendek. Proses desulfasi rumput laut Eucheuma cottonii menggunakan metode

    perlakuan awal dengan K$H -,< =, o!ersulfasi karagenan dengan K#S$%-, "

    dan crosslinking karagenan menggunakan metode film immersion dengan

    glutaraldehid (-,#4# A -,>4> g &'Bg film) dilanjutkan curing pada -$+

    selama #/ menit mampu menghasilkan struktur jaringan ikat silang yang memiliki

    sifat swelling . Proses desulfasi dengan K$H, o!ersulfasi dengan K#S$%, dan

    crosslinking dengan glutaraldehid mempengaruhi kemampuan swelling hidrogel.

    Sifat swelling hidrogel berbasis karagenan kappa dari ucheuma cottonii

    menunjukkan bahwa hidrogel ini berpotensi dapat diaplikasikan di bidang

    biomedis. (istantina., #-%)

    Penyembuhan luka adalah merupakan reaksi pemulihan jaringan luka yang

    prosesnya berjalan secara alamiah dan tersistematis, dan merupakan interaksi

    jaringan2jaringan sel secara kompleks menghasilkan pemulihan tegangan tarik

    dari bagian luka (&adri., #-%). Proses penyembuhan luka terdiri atas tahap

    inflammasi (pembengkakan), profeliferaso (pembiakan) dan maturasi

    (pematangan). alam tahap inflammasi terlihat timbulnya warna merah pada

  • 7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut

    9/13

    bagian luka yang akan mengalami gradasi selama proses pemulihan penyembuhan

    luka. alam pengamatan ini tidak terlihat adanya infeksi dari luka karena dilihat

    dengan kasat mata tidak terbentuk nanah pada luka akibat pemakaian pembalut

    hidrogel dan kasa. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemakaian pembalut

    hidrogel dan kasa steril tidak menyebabkan infeksi padaluka. "enurut Syamsul

    hidajat dkk. Proses koagulasi protein sel di jaringan yang terpapar suhu tinggi

    berlangsung terus setelah api dipadamkan sehingga dekstruksi tetap meluas.

    Proses tersebut dapat dihentikan dengan mendinginkan daerah yang terbakar dan

    mempertahankan suhu padajam pertama. $leh karena itu, mendinginkan bagian

    yang terbakar sangat bermanfaat untuk menurunkan suhu jaringan, mencegah

    infeksi dan memberi kesempatan sisa2sisa sel epitel untuk berfoliferasi dan

    menutup permukaan luka. Hal ini mungkin yang menyebabkan hidrogel yang

    mengandung air yang bersifat sebagai pelembab dapat mencegah inflammasi pada

    luka bakar hingga hari ke2# dibandingkan pengaruh kasa.

    ahapan selanjutnya dari proses inflammasi pada penyembuhan luka

    adalah epitillisasi yang merupakan pembentukkan epetilium pada bagian luka

    yang terbuka. pitelisasi bagian luka berkaitan dengan migrasi sel2sel pada bagian

    tepi luka yaitu dari satu tepi kebagian tepi lainnya. Proses eptilisasi akan

    menyebabkan terjadinya kontraksi dari luka atau reduksi dari ukuran luka.

    Kontraksi adalah pergerakan centripental dari bagian tepi luka yang memfasilitasi

    rapatnya luka yang cacat. homas dkk. "elaporkan bahwa lingkungan lembab

    pada luka akan mempercepat proses epitelisasi luka. Penutupan luka dengan

    pembalut hidrogel pada # hari pertama dapat menjaga kestabilan kelembaban

    jaringan dan mengoptimalkan proses epitilisasi. Hal ini mungkin yang

    menyebabkan pemakaian pembalut hidrogel yang bersifat sebagai pembasah dan

    pendingin menyebabkan dapat mempercepat reduksi ukuran diameter dibanding

    kasa steril. (ri0al., #--@)

  • 7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut

    10/13

    &ambar # Pengaruh waktu terhadap perubahan diameter luka oleh sebab

    pemakaian pembalut hidrogel dan kasa steril.

    3"3 444

    P5!U/UP

  • 7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut

    11/13

    Hidrogel adalah polimer hidrofilik berbentuk jaringan berikatan silang,

    berkemampuan swelling dalam air,serta memiliki daya difusi air yang tinggi. $lehkarena sifat fisik yang khas tersebut, pada awalnya hidrogel disintesis untuk

    digunakan sebagai matriks pengekang pelepasan obat, kontak lensa, imobilisasi

    en0im dan sel. Seiring dengan perkembangan teknologi, penelitian dan

    pengembangan hidrogel bertambah khususnya di bidang biomedis yaitu hidrogel

    sebagai bahan pembalut luka. Hal ini didasarkan pada sifat fisiknya yaitu

    kemampuannya dalam mengekang air, bersifat sebagai pembasah permukaan,

    memberikan efek dingin pada luka bakar dan biokompatibel dengan tubuh

    Hidrogel berbahan dasar polimer alam, seperti karbohidrat, contohnya

    seperti polimer karagenan dari rumput laut. umput laut jenis Eucheuma cottoni

    menghasilkan karaginan jenis kappa. Karaginan kappa adalah polimer alam

    bersifat hidrofilik dan mampu membentuk gel. Sifat ini menunjukkan karagenan

    berpotensi sebagai bahan baku hidrogel yang bio-compatible dan dapat

    diaplikasikan sebagai bahan pembalut luka.

    Proses yang dilakukan antara lain proses ekstraksi karagenan dari rumput

    laut dengan penambahan alkali kemudian pembentukan ikatan silang ko!alen atau

    proses crosslinking selanjutnya dimodifikasi dengan proses o!ersulfasi. Proses

    penyembuhan luka terdiri atas tahap inflammasi (pembengkakan), profeliferaso

    (pembiakan) dan maturasi (pematangan).

    Penutupan luka dengan pembalut hidrogel pada # hari pertama dapat

    menjaga kestabilan kelembaban jaringan dan mengoptimalkan proses epitilisasi.

    Hal ini mungkin yang menyebabkan pemakaian pembalut hidrogel yang bersifat

    sebagai pembasah dan pendingin menyebabkan dapat mempercepat reduksi

    ukuran diameter dibanding kasa steril.

    D"0/"R PUS/"K"

  • 7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut

    12/13

    +ampo, 6.1., Kawano, .?., Sil!a CDnior, .8. dan +ar!alho, 5. (#--4).

    Carrageenans: biological properties, chemical modifications and structuralanalysis. +arbohydrate Polymers >>* :>2@-.

    Distantina, S., (2014). Modifkasi Siat Swelling Hidrogel

    Karagenan Eucheuma Cottonii dengan Proses Desulasi,

    Oversulasi, dan Crosslinking Yogyakarta : Universitas

    Gadjah Mada

    istantina, S., ?adilah, rrochmadi, "oh. ?ahrurro0i, dan Eiratni. (#--).Proses

    Ekstraksi Karagenan dariEucheuma Cottonii. Seminar ekayasa Kimia

    dan Proses , %2/ 'gustus #--

    ri0al. #--@. Sintesis idrogel dengan !eknik "adiasi untuk #plikasi di $idang

    Energi, Kesehatan, %armasi &an Pertanian,. Pusat 'plikasi eknologi

    5sotop dan adiasi, 8''=, Cakarta

    ri0al. #[email protected] pembalut hidrogel kopolimer poli'inilpirrolidon (P)P*-+

    -karaginan hasil radiasi dan waktu penyembuhan pada reduksi diameter

    luka bakar tikus putih wistar. 5ndo Cournal +hem. @(#)* #> A #>@

    &adri, '., ina "ulyanti, dan Santi 'prilianti (#-%).%ormulasi Pembalut uka

    idrogel $erbasis -Karagenan dengan etode %ree/ing and !hawing

    Cycle.Prosiding S=aPP#-% Sains, eknologi, dan Kesehatan

    Hilliou, 1., 1arotonda, ?..S, 'breu, P, amos '."., Sereno, '.". dan &oncal!es

    ".P. (#--:).Effect of e0traction parameters on the chemical structure and

    gel properties of k1i-hybrid carrageenans obtained from astocarpus

    stellatus.8iomolecular ngineering #

  • 7/26/2019 Review Jurnal Sintesis Hidrogel Dari Rumput Laut

    13/13

    =a!arro, .'., ?lores, ".1., Stort0, '.+., #-->, icrowa'e-assisted &esulfation

    of Sulfated Polysaccharides,+arbohydrate Polymers, :4, >%#A>%>.

    Syamsuhidajat dan Eim C. #--/.$uku #2ar lmu $edah. Cakarta* &+. Hlm>#2-

    u!ikene, ., ruus, K., 6aher, "., Kailas, ., "artin, &., and Kersen P., #--:,

    E0traction and 3uantification of ybrid Carrageenans from the $iomass of

    the "ed #lgae %ulcellarian lumbricalis and Cocotylus truncatus, Proc.

    stonian 'cad. Sci. +hem., //, , %-2/