resume pancasila scr substansial sila 3 - 5

4
Pendidikan Pancasila Pengertian Pancasila Secara Substansial Sila 3, 4, dan 5 Disusun oleh: Angga Dewanto 13/349524/KH/7793 Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Upload: janu-herjanto

Post on 29-Dec-2015

71 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pancasila sila kelima

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Pancasila Scr Substansial Sila 3 - 5

Pendidikan Pancasila

Pengertian Pancasila Secara Substansial Sila 3, 4, dan 5

Disusun oleh:

Angga Dewanto

13/349524/KH/7793

Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta

2013

Page 2: Resume Pancasila Scr Substansial Sila 3 - 5

Pengertian Pancasila yang Substansial

Titik tolak analisis Notonagoro tentang pengertian Pancasila yang substansial didasarkan

pada ajaran Aristoteles tentang Hylemorfisme, bahwa segala hal yang konkret, berwujud, dan

berubah tersusun dari substansi dan kualitas – kualitas. Substansi merupakan inti kesamaan

semua eksistensi dalam satu genus. Setiap substansi terdiri atas bagian inti dan pelengkap.

Bagian inti masih berupa potensi bersifat pasif dan belum berjenis tertentu disebut materia

prima. Bagian pelengkap bersifat aktif dan menentukan bagian inti menjadi bentuk tertentu

disebut forma. Bahan pertama (materia prima) tidak hanya terdapat di dalam pikiran belaka,

karena materia prima merupakan potensi yang senantiasa siap mendapatkan bentuk yang

menentukan. Apabila materia prima telah ditentukan secara khusus berjenis bentuk tertentu,

maka hasilnya akan berupa hal – hal yang bereksistensi. Pengertian Pancasila yang substansial

adalah pengertiannya yang abstrak umum universal yang berlaku sama untuk semua manusia.

Pengertian Pancasila sebagai dasar negara adalah pengertian Pancasila yang substansial yang

dilekati atau disifati oleh kualitas – kualitas tertentu sebagai ciri khasnya.

Pengertian substansial sila ketiga Pancasila adalah hakikat satu, yaitu mutlak utuh tidak

terbagi dan mutlak terpisah dari segala sesuatu hal lainnya. Satu merupakan sifat mutlak setiap

hal yang merupakan diri pribadi atau barang sesuatu sendiri yang mempunyai bangun bentuk

tersendiri, unsur tersendiri, sifat – sifat tersendiri, dan keadaan tersendiri, sehingga terpisah dari

hal lain. Mutlak terpisah adalah mempunyai tempat tersendiri di dalam ruang. Bangsa Indonesia

sebagai keseluruhan orang Indonesia mempunyai tanah air tersendiri, sehingga mempunyai

tempat tersendiri di atas bumi terpisah dari manusia bangsa lain (Notonagoro, 1980 : 103).

Pengertian substansial sila keempat Pancasila adalah hakikat rakyat, yaitu keseluruhan

penjumlah semua orang warga dalam lingkungan daerah atau negara tertentu. Negara Indonesia

bukan negara untuk satu orang dan untuk satu golongan, tetapi negara didasarkan atas rakyat,

tidak pada golongan, tidak pada perseorangan. Negara satu buat semua dan semua buat satu,

berdasarkan permusyawaratan dan gotong royong, berdasarkan kekuasaan yang ada pada rakyat

(Notonagoro, 1980 : 120).

Page 3: Resume Pancasila Scr Substansial Sila 3 - 5

Pengertian substansial sila kelima Pancasila adalah hakikat adil, yaitu dipenuhinya

sebagai wajib segala sesuatu yang telah merupakan suatu hak di dalam hubungan hidup.

Kewajiban untuk memenuhi lebih diutamakan daripada penuntutan hak. Keadilan sosial

mengandung hubungan keadilan segitiga, yaitu antara masyarakat, bangsa, dan negara sebagai

pihak yang mempunyai wajib memenuhi hak terhadap warga warganya, disebut keadilan

membagi atau distributif. Warga – warga negara sebagai pihak yang mempunyai wajib

memenuhi hak terhadap negara disebut keadilan bertaat atau legal. Kewajiban memenuhi hak

antara sesama warga – warga masyarakat, bangsa, dan negara disebut keadilan timbal balik atau

komutatif (Notonagoro, 1980 : 155)

Sumber :

Buku Konsep Inventif Etika Pancasila Berdasarkan Filsafat Pancasila

Notonagoro hal. 82 - 86