resume i teori humanistik dan sosio-kultural

8
I. Identitas Resume Judul Resume : Teori Belajar dan Landasan Filosofis : Teori Humanisme dan Revolusi sosio-kultural Keperluan ditulisnya resume : Untuk memenuhi tugas matakuliah PBM Biologi I Nama Penulis : Kiki Taurista / S2 (140341808621) Tempat dan waktu penulisan : Malang, 1 Juni 2015 II. TOPIK-TOPIK BAHASAN 1. Definisi Teori Humanistik Menurut teori humanistik tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika siswa telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain, siswa telah mampu mencapai aktualisasi diri secara optimal. Aplikasi teori humanistik dalam kegiatan pembelajaran cenderung mendorong siswa untuk berfikir induktif. Teori ini juga amat mementingan faktor pengalaman dan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar. Konsepsi pendidikan dan pengajaran telah mengalami perubahan besar sejak abad ke-20. Perubahan

Upload: annisa-kecil

Post on 30-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

PBM BIO I

TRANSCRIPT

Page 1: Resume I Teori Humanistik Dan Sosio-kultural

I. Identitas Resume

Judul Resume : Teori Belajar dan Landasan Filosofis :

Teori Humanisme dan Revolusi sosio-

kultural

Keperluan ditulisnya resume : Untuk memenuhi tugas matakuliah PBM

Biologi I

Nama Penulis : Kiki Taurista / S2 (140341808621)

Tempat dan waktu penulisan : Malang, 1 Juni 2015

II. TOPIK-TOPIK BAHASAN

1. Definisi Teori Humanistik

Menurut teori humanistik tujuan belajar adalah untuk memanusiakan

manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika siswa telah memahami lingkungannya

dan dirinya sendiri. Dengan kata lain, siswa telah mampu mencapai aktualisasi diri

secara optimal. Aplikasi teori humanistik dalam kegiatan pembelajaran cenderung

mendorong siswa untuk berfikir induktif. Teori ini juga amat mementingan faktor

pengalaman dan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar.

Konsepsi pendidikan dan pengajaran telah mengalami perubahan besar

sejak abad ke-20. Perubahan ini menyebabkan terjadinya perubahan pula

pada cara-cara pembelajaran di sekolah. Model pembelajaran lama yang

cenderung memberikan pengetahuan sebanyak-banyaknya dalam berbagai mata

pelajaran (transfer of knowledge). berangsur-angsur beralih menuju ke arah

pembelajaran yang lebih progresif dengan menggunakan berbagai metode.

Pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher oriented) berubah

menjadi pembelajaran yang lebih berpusat pada peserta didik (student oriented),

sehingga peserta didik lebih aktif.

Page 2: Resume I Teori Humanistik Dan Sosio-kultural

Teori Belajar Humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati

bidang kajian filsafat, teori kepribadian, dan psikoterapi. Humanisme lebih

memandang sisi perkembangan kepribadian manusia dan upaya

memanusiakan manusia itu sendiri. Hal ini berarti bahwa dalam teori

humanistik, belajar merupakan proses yang dimulai dan ditujukan untuk

kepentingan memanusiakan manusia, yaitu bertujuan untuk mencapai aktuali-

sasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri bagi setiap individu yang sedang

belajar. Kemampuan untuk mengembangkan potensi diri individu merupakan

titik fokus yang akan dituju oleh para pendidik beraliran humanisme. Sehingga

dapat dikatakan bahwa teori belajar humanistik dalam pendidikan

menekankan pada perkembangan positif.

Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk menemukan

dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki, baik kemampuan

interpesonal maupun sosial. Keterampilan dan kemampuan membangun diri

secara positif tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam pendidikan,

karena faktor ini mempunyai keterkaitan sangat erat dengan keberhasilan

akademik.

Menurut teori belajar humanistik keberhasilan proses belajar sangat

ditentukan oleh peserta didik itu sendiri dan lingkungannya. Peserta didik

dianggap berhasil jika siswa memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.

Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang

pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para

pendidik adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan diri, artinya

membantu peserta didik untuk mengenal diri sendiri dan membantu dalam

mewujudkan potensi-potensi yang ada pada dirinya.

Kemampuan peserta didik mengarahkan dirinya dalam kegiatan

pembelajaran merupakan salah satu ide penting dalam teori belajar

humanistik. Peserta didik diharapkan mampu mengetahui apa yang

dipelajarinya serta tahu seberapa besar mereka mampu memahaminya.

Peserta didik juga diharapkan dapat mengetahui dimana, kapan, dan

bagaimana mereka akan belajar. Dengan demikian diharapkan peserta didik

mampu mendapatkan manfaat dan kegunaan dari hasil belajarnya untuk

kepentingan pengembangan dirinya sendiri. Aliran humanisme memandang

Page 3: Resume I Teori Humanistik Dan Sosio-kultural

belajar sebagai sebuah proses yang terjadi dalam individu yang meliputi

domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pendekatan humanisme

menekankan pada pentingnya emosi atau perasaan, komunikasi terbuka, dan

nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Oleh karena itu metode

pembelajaran humanistik mengarah pada upaya untuk mengasah nilai-nilai

kemanusiaan peserta didik. Tokoh-tokoh pemikir teori belajar humanistik,

diantaranya : Arthur Combs, Abraham Maslow, Carl Rogers, Kolb, Honey dan

Mumford, dan Habermas.

2. Penerapan Teori Humanistik dalam Pembelajaran

Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator

bagi para siswa sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna

belajar dalam kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada

siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran. Sebagai

seorang fasilitator maka seorang guru hendaknya

1) Memberikan perhatian kepada penciptaan suasana awal, situasi kelompok,

atau pengalaman kelas;

2) Membantu untuk memperjelas tujuan-tujuan perorangan dan tujuan kelompok

di dalam kelas;

3) Memahami adanya keinginan dari masing-masing siswa untuk melaksanakan

tujuan-tujuan yang bermakna bagi dirinya;

4) Mengatur dan menyediakan sumber-sumber belajar yang luas dan mudah

dimanfaatkan oleh siswa;

5) Menempatkan dirinya sendiri sebagai sumber belajar yang fleksibel; dan

6) Mengambil prakarsa untuk ikut dalam kelompok dengan tidak memaksakan.

Langkah-langkah pembelajaran berdasarkanteori humanistik terdiri dari sepuluh

langkah yang harus dilakukan diantaranya adalah :

1) Menentukan tujuan pembelajaran;

2) Menentukan materi pelajaran;

3) Mengidentifikasi kemampuan awal siswa;

4) Mengidentifikasi topik-topik pelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif

melibatkan diri dalam belajar;

5) Merancang fasilitas belajar seperti lingkungan dan media pembelajaran;

6) Membimbing siswa agar dapat belajar secara aktif;

Page 4: Resume I Teori Humanistik Dan Sosio-kultural

7) Membimbing siswa untuk memahami hakikat atau makna dari pengalaman

belajarnya;

8) Membimbing siswa membuat konseptualisasi pengalaman belajarnya;

9) Membimbing siswa dalam mengaplikasikan konsep-konsep baru ke dalam

situasi nyata; dan

10) Mengevaluasi proses dan hasil belajar.

Indikator keberhasilan penerapan teori ini adalah siswa merasa senang, bergairah,

berinisiatif dalam belajar, dan terjadinya perubahan pola pikir, perilaku, dan sikap

atas kemauan sendiri. Siswa diharapkan mampu menjadi manusia yang bebas,

berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri

secara bertanggung jawab tanpa mengurangi hak orang lain atau melanggar norma,

aturan, disiplin, dan etika yang berlaku.

3. Teori Revolusi Sosio-kultural

Ada 3 konsep penting dalam teori sosiogenesis Vygotsky tentang perkembangan

kognitif sesuai dengan revolusi sosiokoltural dalam teori belajar dan pembelajaran

yaitu genetic law of development, zona of proximal development, dan mediasi.

a. Hukum Genetik Tentang Perkembangan (Genetic Law Of Development)

Menurut Vygotsky, setiap kemampuan seseorang akan tumbuh dan

berkembang melewati dua tataran, yaitu interpsikologis atau intermental dan

intrapsikologis atau intramental. Pandangan teori ini menempatkan intermental

atau lingkungan sosial sebagai faktor primer dan konstitutif terhadap

pembentukan pengetahuan serta perkembangan kognitif seseorang. Sedangkan

fungsi intramental dipandang sebagai derivasi atau keturunan yang tumbuh atau

terbentuk melalui penguasaan dan internalisasi terhadap proses-proses sosial

tersebut.

b. Zona Perkembangan Proksimal (zone of proximal development)

Vygotsky membagi perkembangan proksimal (zone of proximal development) ke

dalam dua tingkat:

1) Tingkat perkembangan aktual yang tampak dari kemampuan seseorang

untuk menyelesaikan tugas-tugas atau memecahkan berbagai masalah

secara mandiri (intramental).

2) Tingkat perkembangan potensial tampak dari kemampuan seseorang untuk

menyelesaikan tugas-tugas dan memecahkan masalah ketika dibawah

Page 5: Resume I Teori Humanistik Dan Sosio-kultural

bimbingan orang dewasa atau ketika berkolaborasi dengan teman sebaya

yang lebih kompeten (intermental). Jarak antara keduanya, yaitu tingkat

perkembangan aktual dan tingkat perkembangan potensial ini disebut zona

perkembangan proksimal. Zona perkembangan proksimal diartikan sebagai

fungsi-fungsi atau kemampuan-kemampuan yang belum matang yang masih

berada dalam proses pematangan.

c. Mediasi

Menurut Vygotsky, semua perbuatan atau proses psikologis yang khas

manusiawi dimediasikan dengan psychologis tools atau alat-alat psikologis

berupa bahasa, tanda dan lambang, atau semiotika. Ada dua jenis mediasi,

yaitu:

1) Mediasi metakognitif adalah penggunaan alat-alat semiotik yang bertujuan

untuk melakukan self-regulation yang meliputi: self planning, self

monitoring, self checking, dan self evaluating. Mediasi metakognitif ini

berkembang dalam komunikasi antar pribadi.

2) Mediasi kognitif adalah penggunaan alat-alat kognitif untuk memecahkan

masalah yang berkaitan dengan pengetahuan tertentu atau subject-domain

problem. Mediasi kognitif bisa berkaitan dengan konsep spontan (yang bisa

salah) dan konsep ilmiah (yang lebih terjamin kebenarannya).

PERTANYAAN-PERTANYAAN PENTING HASIL RESUME

1) Apakah pembelajaran PAIKEM juga ada hubunganya dengan teori humanistik?

2) Siswa SMA merupakan fase antara remaja menjadi dewasa. Bagaimana cara/strategi

untuk memaksimalkan zona perkembangan proksimalnya?

DAFTAR PUSTAKA

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Megajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Tilaar, HAR. 2000. Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Uno, H. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. jakarta: PT Bumi Aksara.