resume conceptual framework ipsas

4
KERANGKA KONSEPTUAL IPSAS Kerangka Konseptual adalah standar yang diterapkan dalam mengembangkan Standar Internasional Akuntansi Sektor Publik (IPSASs) dan Pedoman Praktek yang Direkomendasikan (RPGs) yang berlaku untuk penyusunan dan penyajian dalam penyusunan Laporan Keuangan Bertujuan Umum oleh Sektor Publik (GPFRs) kepada entitas sektor publik. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan IPSAS di berbagai negara dengan berbagai macam hambatan. Kerangka Konseptual hanya berlaku pada akuntansi berbasis akrual karena dalam akuntansi berbasis akrual menyediakan data transaksi masa lalu dan transaksi lain yang bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan dibanding dengan basis kas atau basis yang lain. Secara garis besar, Kerangka Konseptual terdiri dari 4 bahasan yaitu : 1. Peranan dan Otoritas dari Kerangka Konseptual Kerangka Konseptual berperan untuk mendukung penyusunan GPFRs untuk entitas sektor publik yang berbasis akrual baik yang disusun oleh Pemerintah, ,Kementerian, BUMN, maupun Organisasi Internasional. Sedangkan otoritas disini bukan berarti Kerangka Konseptual memiliki wewenang khusus dalam menangani laporan keuangan sektor publik yang mengadopsi IPSAS namun juga tidak mengesampingkan IPSAS. Otoritas yang diberikan bertujuan untuk memberikan jalan keluar bagi permasalahan yang tidak diatur oleh IPSAS dan RPG. 2. Objek dan Pengguna Laporan Keuangan dengan Tujuan Umum (GRFRs) Objek dari GPFRs adalah untuk menyediakan informasi tentang entitas terkait mengenai akuntabilitas dan dalam proses pengambilan keputusan. Sedangkan pengguna GPFRs mencakup Pemerintah, entitas publik yang mempunyai sumber pendanaan dari pembayar pajak, donor, pemberi pinjaman, pembuat peraturan, parlemen. Jadi dapat simpulkan bahwa GRFRs merupakan bentuk tanggungjawab yang diterima oleh penerima layanan yang juga sebagai penyedia sumber daya.

Upload: ganang-galih-g

Post on 24-Dec-2015

65 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

RESUME CONCEPTUAL FRAMEWORK IPSAS, TUGAS, RESUME, IPSAS, KERANGKA KONEPTUAL, AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

TRANSCRIPT

Page 1: RESUME CONCEPTUAL FRAMEWORK IPSAS

KERANGKA KONSEPTUAL IPSAS

Kerangka Konseptual adalah standar yang diterapkan dalam mengembangkan Standar

Internasional Akuntansi Sektor Publik (IPSASs) dan Pedoman Praktek yang

Direkomendasikan (RPGs) yang berlaku untuk penyusunan dan penyajian dalam

penyusunan Laporan Keuangan Bertujuan Umum oleh Sektor Publik (GPFRs) kepada

entitas sektor publik. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan IPSAS di berbagai negara

dengan berbagai macam hambatan. Kerangka Konseptual hanya berlaku pada akuntansi

berbasis akrual karena dalam akuntansi berbasis akrual menyediakan data transaksi masa

lalu dan transaksi lain yang bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan dibanding

dengan basis kas atau basis yang lain.

Secara garis besar, Kerangka Konseptual terdiri dari 4 bahasan yaitu :

1. Peranan dan Otoritas dari Kerangka Konseptual

Kerangka Konseptual berperan untuk mendukung penyusunan GPFRs untuk entitas

sektor publik yang berbasis akrual baik yang disusun oleh Pemerintah, ,Kementerian,

BUMN, maupun Organisasi Internasional. Sedangkan otoritas disini bukan berarti Kerangka

Konseptual memiliki wewenang khusus dalam menangani laporan keuangan sektor publik

yang mengadopsi IPSAS namun juga tidak mengesampingkan IPSAS. Otoritas yang

diberikan bertujuan untuk memberikan jalan keluar bagi permasalahan yang tidak diatur oleh

IPSAS dan RPG.

2. Objek dan Pengguna Laporan Keuangan dengan Tujuan Umum (GRFRs)

Objek dari GPFRs adalah untuk menyediakan informasi tentang entitas terkait mengenai

akuntabilitas dan dalam proses pengambilan keputusan. Sedangkan pengguna GPFRs

mencakup Pemerintah, entitas publik yang mempunyai sumber pendanaan dari pembayar

pajak, donor, pemberi pinjaman, pembuat peraturan, parlemen. Jadi dapat simpulkan bahwa

GRFRs merupakan bentuk tanggungjawab yang diterima oleh penerima layanan yang juga

sebagai penyedia sumber daya.

Informasi yang disediakan oleh GPFRs adalah Neraca, Laporan Performa Keuangan,

dan Laporan Arus Kas. Neraca berguna untuk memperoleh informasi apakah manajemen

pantas dipertahankan, memperkiraan sisa akhir sumber daya untuk digunakan di periode

selanjutnya, dan memperkiraan arus kas yang dibutuhkan untuk dapat menyediakan

pelayanan minimal. Laporan Performa Keuangan akan mencerminkan penggunaan sumber

daya secara efisien dan efektif sedangkan Laporan Arus Kas akan mencerminan tingkat

likuiditas dan solvensi.

3. Karasteristik Kualitatif

GPFR disebut memenuhi karakeristik kualitatif jika dapat memenuhi unsur berikut :

a. Relevance (Relevansi)

Page 2: RESUME CONCEPTUAL FRAMEWORK IPSAS

Informasi finansial dan non-finansial disebut relevan jika dapat menjadi pembeda

dalam proses pencapaian tujuan pelaporan keuangan. Informasi disebut mampu menjadi

pembeda jika mempunyai nilai konfirmasi dan/atau nilai prediksi. Nilai konfirmasi adalah

fungsi untuk mengkonfirmasi perubahan dimasa lalu atau masa yang akan datang

sedangkan nilai prediksi yaitu informasi dalam GPFRs dapat digunakan untuk

memprediksi transaksi keuangan dimasa depan.

b. Faithful Representation (Penyajian yang handal)

Penyajian handal dapat dicapai jika dalam penyajian laporan keuangan disajikan saat

lengkap,netral dan bebas dari kesalahan material.

c. Understandability (Mudah Dipahami)

GPFRs harus dapat menyajikan informasi yang dapat dipahami oleh user secara

komprehensif yaitu sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pendidikan user. Agar GPFRs

lebih mudah dipahami, dapat dilakukan klasifikasi, karakterisasi, disajikan secara jelas

dan singkat.

d. Timeliness (Tepat Waktu)

Yang disebut dengan tepat waktu adalah informasi yang akan disampaikan kepada

user harus tersedia sebelum informasi tersebut kadaluarsa sebagai dasar penentuan

akuntabilitas maupun pengambilan keputusan.

e. Comparability (Dapat Dibandingkan)

GRFRs disebut memenuhi karakteristik kualitatif jika informasi yang disajikan dapat

diidentifikasi persamaan dan perbedaan dalam dua kondisi yang berbeda, contohnya :

- Membandingkan informasi finansial dan non-finansial pada laporan yang lalu

dengan sekarang.

- Membandingkan informasi yang sama pada entitas yang sama dalam periode

tertentu.

- Membandingkan informasi yang sama pada entitas berbeda namun memiliki

kesamaan unsur pada periode tertentu.

f. Verifiability (Dapat Diverifikasi)

Verifikasi diharapkan dapat meyakinkan user bahwa informasi yang ada pada GPFRs

adalah informasi yang benar-benar mengambarkan keadaan ekonomi dan fenomena

lainnya yang terkait.

Kendala yang sering terjadi dalam penyajian informasi dalam GPFR adalah :

a. Materiality (Materialitas)

Materialitas dalam penyajian GPFRs sangat penting karena apabila terjadi salah saji

yang material, dapat mempengaruhi akuntabilitas suatu entitas atau keputusan yang

telah diambil berdasarkan GPFRs.

b. Cost-Benefit (Biaya Manfaat)

Page 3: RESUME CONCEPTUAL FRAMEWORK IPSAS

Pembuatan GPFRs memerlukan biaya namun keuntungan yang dihasilkan atas

informasi yang disajikan harus melebihi biaya tersebut.

c. Balance Between the Qualitative Characteristics (Keseimbangan antara Karakteristik

Kualitatif)

Karakteristik kualitatif salaing berperan dan melengkapi satu sama lain dalam

penyajian informasi sehingga informasi tersebut dapat lebih berguna.

4. Entitas Pelaporan

Entitas pelaporan adalah pihak-pihak baik pemerintah maupun swasta yang membuat

GPFRs. Karakteristik dari entitas pelaporan yaitu :

a. Dibuat oleh entitas yang memperoleh sumber daya dan menggunakannya untuk

memperoleh keuntungan baik yang berasal dari atau diberi wewenang oleh entitas

diatasnya.

b. Terdapat pihak penerima jasa/layanan atau penyedia sumber daya yang bergantung

pada informasi GPFR untuk pertanggungjawaban maupun pengambilan keputusan.

Atau dapar dikatakan bahwa GPFR berfungsi sebagai alat pertanggungjawaban dan

pengambilan keputusan atas sumber daya yang digunakan oleh entitas tersebut.