resume analisis fundamental dan teknikal

Upload: evha-adja

Post on 11-Oct-2015

110 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Resume Analisis Fundamental Dan Teknikal

TRANSCRIPT

Nama: Evanti AndrianiNim : 201230841Mata Kuliah: Pasar Modal dan Manajemen Keuangan

ANALISIS FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL

A. ANALISIS FUNDAMENTALPendekatan dengan analisi fundamental ini, didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsik. Nilai intrinsik inilah yang akan diestimasi oleh para pemodal atau analis. Nilai intrinsik merupakan suatu fungsi dari variabel-variabel perusahaan yang dikombinasikan untuk menghasilkan return yang diharapkan dan suatu risiko yang melekat pada saham tersebut. Hasil estimasi nilai intrinsik kemudian dibandingkan dengan harga pasar yang sekarang (current market value). Harga pasar suatu saham merupakan refleksi dari rata-rata nilai intrinsiknya(Sunariyah, 2006:153-154).Analisa fundamental adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan.Analisa ini menitikberatkan pada rasio finansial dan kejadian-kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.Sebagian pakar berpendapat teknik analisa fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang.Faktor-faktor fundamental tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor yang dapat dikendalikan perusahaan dan faktor yang tidak dapat dikendalikan perusahaan. Faktor yang dikendalikan perusahaan antara lain :pemilihan jenis mesin,teknologi,rekruitment karyawan,persediaan barang dsb.Sedang yang tidak dapat dikendalikan perusahaan antara lain :tingkat suku bunga,nilai tukar, inflasi, pertumbuhanekonomi.Analisis fundamental menggunakan cara mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menetapkan hubungan variabel-variabel tersebut hingga diperoleh taksiran harga saham. Analisa fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisa yaitu analisis ekonomi, analisis industri, dan analisis perusahaan. Analisis Ekonomi Dalam analisis ekonomi ada beberapa hal yang dapat diukur antara lain adalah memperkirakan perubahan di dalam perekonomian/pasar, penggunaan indikator moneter untuk memperkirakan kondisi pasar, kondisi ekonomi dan kondisi pasar, penggunaan model-model valuasi untuk memperkirakan kondisi pasar.Adanya kecenderungan hubungan yang kuat antara apa yang terjadi di lingkungan ekonomi makro dan kinerja pasar modal. Lingkungan ekonomi makro adalah lingkungan yang mempengaruhi operasi perusahaan sehari-hari. Beberapa variabel makro ekonomi yang perlu diperhatikan investor :a. produk domestic bruto (PDB)b. tingkat pengangguran c. inflasid. tingkat bungae. kurs mata uangAnalisa fundamental memberi pengaruh kepada trend perubahan harga (arah dari harga suatu mata uang secara keseluruhan) yang lebih banyak dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah (otoritas moneter) ataupun data-data yang dirilis oleh berbagai sumber maupun berita-berita tertentu yang belum pasti kebenarannya (market sentiment and market rumors).Faktor-faktor fundamental yang sifatnya luas dan kompleks tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori besar, yaitu:1. faktor politiksalah satu alat indikator untuk memprediksi pergerakan nilai tukar, sangat sulit untuk diketahui timing/waktu terjadinya secara pasti dan untuk ditentukan dampaknya terhadap fluktuasi nilai tukar.2. faktor keuanganAdanya perubahan dalam kebijakan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah, terutama dalam hal kebijakan yang menyangkut perubahan tingkat suku bunga, akan membawa dampak signifikan terhadap perubahan dalam fundamental ekonomi. Perubahan kebijakan ini juga mempengaruhi nilai mata uang.Tingkat suku bunga adalah penentu utama nilai tukar suatu mata uang selain indikator lainnya seperti jumlah uang yang beredar.3. faktor eksternalPerubahan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara dapat membawa dampak (regional effect) bagi perekonomian negara-negara lain yang terdapat dalam kawasan yang sama. Dalam era global asset allocation, arus portofolio modal tidak lagi mengenal batas-batas wilayah negara.parafund manager, investor, dan hedge funds yang melakukan investasi secara global, sangat mencermati perubahan ekonomi, bukan hanya dalam lingkup satu negara, melainkan juga meluas hingga ke dalam lingkup satu kawasan/regional tertentu.4. faktor ekonomiterdapat indikator ekonomi yaitu salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri. Indikator-indikator ekonomi yang sering digunakan dalam analisa fundamental, yaitu:a. Produk nasional bruto (PNB) : total produksi barang dan jasa yang diproduksi oleh penduduk negara tersebut baik yang bertempat tinggal/ berdomisili di dalam negeri maupun yang berada di luar negeri dalam suatu periode tertentu.b. Produksi domestik bruto (PDB) : penjumlahan seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara baik oleh perusahaan dalam negeri maupun oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam negara tersebut pada suatu waktu/ periode tertentu.c. Tingkat inflasi : Penggunaan tingkat inflasi sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi adalah untuk mencerminkan tingkat PDB dan PNB ke dalam nilai yang sebenarnya. Nilai GDP dan GNP riil merupakan indikator yang sangat penting bagi seorang investor dalam membandingkan peluang dan risiko investasinya di mancanegara.d. Indikator-indikator inflasi yang biasanya digunakan oleh para investor antara lain adalah :Indikator-indikator inflasi yang biasanya digunakan oleh para investor antara lain adalah : Indeks harga produksi atau Producer Price Index (PPI) Indeks harga konsumen atau Consumer Price Index (CPI) Neraca pembayaran atau balance of paymente. Tingkat pengangguran : suatu indikator yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi rill berbagai sektor ekonomi. Indikator ini dapet dijadikan alat untuk menganalisa sehat/tidaknya perekonomian suatu negara. Apabila perekonomian berada dalam kondisi baik maka akan tercapai tingkat pengangguran yang rendah.f. Kurs valuta asing : nilai perbandingan atau bisa juga disebut nilai tukar antara suatu mata uang terhadap mata uang lainnyag. Public Sector Net Cash Requirement ( Kebutuhan Tunai Sektor Publik) : jumlah uang yang harus dipinjam pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.

Analisis IndustriSecara garis besar dalam tahapan analisis industri dijelaskan beberpa hal antara lain arti dan kinerja industri, menganalisis industri, siklus kehidupan industri, analisis siklus bisnis,aspek kualitatif dalam analisis industri, serta menilai prospek industri di masa yang akan datang. prospek industri di masa yang akan datang. Langkah kedua dalam analisis fundamental adalah menganalisis kondisi industri atau bisnis dari suatu perusahaan.Konsep penting disini adalah bahwa setiap industri itu mempunyai siklus tersendiri.Analisis Industri membandingkan kinerja dari berbagai industri, untuk mengetahui jenis industri apa saja yang memberikan prospek paling menjanjikan. Investor dapat menggunakan informasi tsb untuk mempertimbangkan saham-saham mana saja yang akan dimasukkan dalam portofolio yang akan dibentuknya. Pentingnya analisis industri :a. Studi mengenai kinerja tahunan industri, menunjukkan bahwa industri yang berbeda mempunyai tingkat return yang berbeda pulab. Tingkat return masing-masing industri berbeda setiap tahunnya c. Tingkat return perusahaan-perusahaan dalam satu industri, terlihat cukup beragamd. Tingkat risiko berbagai industri juga beragame. Tingkat risiko suatu industri relatif stabil sepanjang waktu

Informasi yang penting dalam analisis industri :a. Estimasi tingkat keuntungan industrib. Estimasi Earning per Share industric. Persaingan dan return industri yang diharapkand. Estimasi earning multiplier suatu industri. Analisis Rasio KeuanganDalam menganalisis suatu perusahaan, data dalam laporan keuangan dapat digunakan.Sebaiknya pilihlah saham dari perusahaan yang mengalami pertumbuhan, baik dari segi penjualan maupun laba bersih.Tetapi harus diamati juga apakah kenaikan laba bersih tersebut bersumber dari operasi atau tidak.Ada juga kemungkinan laba bersih naik, tetapi penjualan malah menurun.Bisa jadi laba bersih tersebut diperoleh dari keuntungan valas atau dari penjualan aset perusahaanSecara umum rasio keuangan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin pembayaran kewajiban-kewajiban lancarnya. Rasio ini antara lain Rasio Kas (cash ratio), Rasio Cepat (quick ratio), Rasio Lancar (current ratio).2. Rasio Pengungkit (leverage). Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan sumber dana perusahaan. Beberapa rasio ini antara lain Rasio Total Hutang terhadap Modal sendiri, Total Hutang terhadap Total Asset, TIE Time Interest Earned.3. Rasio Efesiensi/Perputaran (Turnover). Rasio perputaran digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola asset-assetnya sehingga memberikan aliran kas masuk bagi perusahaan. Rasio ini antara lain Rasio Perputaran Persediaan, Perputaran Aktiva Tetap, dan Total Asset Turnover.4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio). Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Rasio ini antara lain: GPM (Gross Profit Margin), OPM(Operating Profit Margin), NPM (Net Profit Margin), ROA (Return to Total Asset), ROE (Return On Equity).5. Rasio Nilai Pasar (Market Value). Rasio yang digunakan untuk mengukur harga pasar relatif terhadap Nilai Buku perusahaan. Rasio ini antara lain: PER (Price Earning Ratio), Devidend Yield, Devideng Payout Ratio, PBV (Price to Book Value)Menghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio secara garis besar di bagi dalam lima kategori utama antara lain, yaitu: keuntungan (profitability), harga (price), likuiditas (liquidity), hutang (leverage) dan efisiensi. Rasio yang lazim dan relatif sederhana untuk digunakan adalah sebagai berikut :a. Earning per Share (EPS) = Laba Bersih / Jumlah Saham.mengukur keuntungan yang diperoleh investor dari setiap lembar sahamnya.b. Price to Earning Ratio (PER) = Harga Saham / EPSharga per lembar saham dibagi dengan laba per lembar saham.Jika semakin tinggi PER suatu saham, maka semakin mahal harga saham tersebut.Sebaliknya semakin kecil PER suatu saham, semakin murah harga saham tersebutc. Return on Equity (ROE) = Laba Bersih / Total ekuitasmengukur imbal hasil atas ekuitas atau modal disetor.Jika semakin tinggi ROE, maka semakin bagus perusahaannya.Sebaliknya semakin kecil ROE, semakin jelek perusahaaannya.

d. Return on Asset (ROA) = Laba Bersih / Total Aset mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dengan menggunakan aset-aset yang ada.Semakin tinggi angka ROA, berarti semakin produktif perusahaan tersebut menggunakan asetnya.

B. ANALISIS TEKNIKALAnalisa teknikal dapat diterapkan untuk keseluruhan pasar/industri tertentu atau saham individu. Para teknikalis berusaha untuk mengalahkan pasar dan mendapatkan keuntungan abnormal dengan menggunakan indikator-indikator teknikal. Untuk itu ada beberapa strategi yang biasa digunakan para teknikalis yaitu mengikuti pasar follow the smart money view , berlawanan dengan pasar (contrarian view), dan Support dan Resistance Level.

Follow the Smart Money View Analisis teknikal mengikuti tren yang sedang terjadi di pasar, analisis teknikal mempercayai bahwa harga bergerak terus sehingga terjadi perubahan permintaan dan penawaran. Strategi mengikuti pasar mengasumsikan investor yang ada di pasar modal pintar dan memahami apa yang mereka lakukan sehingga cukup bijak jika teknikalis berperilaku ikut-ikutan (herding atau jump the bandwagon) selagi masih ada waktu.Penganut strategi ini akan membeli saham pada saat harga sedang bergerak naik dengan harapan momentum naik ini akan berlanjut di masa depan. Mereka akan berbalik arah dan menjual saham bila sentimen pergerakan naik telah melemah atau selesai. Mereka berusaha menerapkan strategi buy high and sell higher. Jangan takut untuk membeli saham pada harga tinggi saat pasar bullish, jika kita dapat menjualnya lagi pada harga yang lebih tinggi.

Contratrian ViewAcap kali tanpa melihat dasar fundamental suatu perusahaan pengguna analisis teknikal melakukan trading pada saham yang dianggap bagus secara teknikal. Strategi kontrarian, sebaliknya, berpendapat mayoritas investor saham salah dan kita dapat memanfaatkan kesalahan ini dengan cara mengambil posisi melawan pasar (kontra). Kontrarian berusaha untuk menerapkan prinsip utama dalam berinvestasi yaitu buy low sell high. Saat pasar bearish dan harga saham sudah turun banyak karena investor panik, investor kontrarian justru meLakukan aksi beli.

Support dan Resistance LevelSalah satu konsep yang paling umum digunakan dalam analisis teknikal. Memang cara penentuan garis support dan resistance ini tidak persis sama untuk setiap trader, akan tetapi ada prinsip umum yang dapat dijadikan pedoman untuk menentukannya.Support adalah tingkat harga dimana pembeli memiliki posisi yang kuat dan mengambil alih kontrol pasar sehingga mampu mencegah harga merosot lebih jauh. Support menggambarkan tingkat harga dimana sebagian besar investor percaya pada level tersebut harga akan naik sehingga memutuskan untuk mengambil posisi beli Sebaliknya resistance adalah tingkat harga dimana penjual berada dalam posisi yang lebih kuat dan mengambil alih kontrol pasar sehingga mampu mencegah harga naik lebih jauh. Sebagian investor beranggapan bahwa tingkat harga pada level ini sudah terlalu tinggi dan selanjutnya akan bergerak turun sehingga banyak yang mengambil posisi jual.Analisis teknikal ditujukan untuk mengetahui pola pergerakan saham berdasarkan biasanya- grafik historis (when to buy ). Analisis ini didasarkan pada beberapa prinsip basic, yaitu :a. History Repeat Itself. Sejarah biasanya akan terulang lagi, sehingga pola pergerakan saham pun dapat diketahui.b. Price Discount Everything. Harga saham mampu merefleksikan kondisi kejadian yang mempengaruhinya, baik secara internal maupun eksternal.c. Price Move in Trends. Harga saham akan selalu mengikuti tren, baik tren naik maupun tren turun, sehingga harga saham pun akan sangat tergantung oleh isu.Beberapa istilah yang sangat berkaitan dengan analisis teknikal :a. Bullish Period. Periode pergerakan harga di mana harga terendah yang terjadi selalu lebih tinggi dari harga tertinggi periode sebelumnya.b. Bearish Period. Periode pergerakan harga di mana harga tertinggi yang terjadi selalu lebih rendah dari harga terendah periode sebelumnya.c. Trend. Arah gejala pergerakan harga yakni uptrend (tren naik), downtrend (tren turun), sideways (tren mendatar.)d. Support Level. Tingkat harga di mana minat beli yang muncul mampu menahan tekanan jual sehingga harga tidak jatuh lebih dalam.

Batasan suatu harga di mana analisis teknikal mempercayai bahwa di level harga tersebut permintaaan saham atau komoditi itu akan dibeli (biasanya pemilihan support dilakukan dengan menarik garis horisontal pada titik harga saham terendah).a. Resistance Level. Tingkat harga di mana tekanan jual yang muncul mampu menahan minat beli sehingga harga tidak naik lebih jauh. Kebalikan dari support, yaitu batasan di mana analisis teknikal mempercayai bahwa jika harga mencapai level tersebut maka investor akan menjual sahamnya (garis horizontal dibuat saat saham mencapai harga tertinggi lalu kemudian berbalik turun).b. Oversold. Kondisi ketika harga dinilai terlalu tinggi dan sebaiknya investor yang telah memiliki saham di bawah harga ini dapat merealisasikan keuntungannya.c. Overbought. Kondisi ketika harga dianalisis secara teknikal cukup murah dan saat ini biasanya dimanfaatkan oleh investor untuk membeli saham.

Perbedaan utama fundamentalis dan teknikalis adalah pada asumsi tentang kecepatan informasi memengaruhi harga saham.Teknikalis percaya reaksi harga saham terhadap informasi adalah lambat, sementara fundamentalis percaya kalau penyesuaiannya berlangsung cepat. Fundamentalis berusaha menjawab pertanyaan what dan why to buy, sedangkan teknikalis menekankan momentum atau market timing dan mencoba menjawab when to buy. Kita ketahui bersama, seleksi saham dan market timing adalah faktor yang akan menentukan sukses tidaknya seorang manajer investasi dan investor saham. Analisis fundamental lebih tepat untuk investor yang menggunakan strategi pasif atau buy and hold (membeli dan terus memegangnya untuk jangka panjang). Sementara analisis teknikal dianjurkan untuk investor dengan strategi aktif yaitu yang melakukan trading saham hampir setiap hari.Analisis teknikal mempunyai keunggulan mudah dan cepat.Teknikalis tidak memerlukan laporan keuangan atau memahami kondisi perekonomian makro dan industri seperti fundamentalis.Terakhir, analisis teknikal mengatakan alasan ekonomis dan psikologis serta tingkah laku rasional dan irasional investor saham sudah tercermin dalam harga dan volume.DAFTAR PUSTAKA

Ross, Westerfield, Jaffe, and Jordan. 2008. Modern Financial Management, 8th edition. McGraw-Hill. (RWJJ).

Jones, C. P. 2007. Investments: Analysis and Management, 10th edition. John Wiley & Sons. (J).

http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_fundamental

http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_teknis

http://www.kampusforex.com/kf_tipetrading1.php

http://www.monexnews.com/belajar-trading/4/48/tentukan-support-dan-resisten-sebelum-trading.htm

http://www.bumianyar.com/bi/AFvsAT.htm

http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?id=62441&title=membangun_sebuah_analisa_fundamental

http://forum.detik.com/jenis-jenis-news-pada-analisa-fundamental-beserta-dampaknya-t546124.html

http://belajarforex.com/analisa-teknikal.html

http://sahamok.com/2013/02/15/analisa-saham-unvr-berpotensi-golden-cross/