resume 13 akuntan pemula

Upload: evha-adja

Post on 03-Jun-2018

246 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Resume 13 Akuntan Pemula

    1/7

    ISU ETIKA YANG DIHADAPI AKUNTAN PEMULA

    Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Bisnis dan Profesi

    Disusun oleh :

    Kelas CF

    Raisa Fina A. (0810230123)

    Sofiningsih (0810230144)

    Winda Wisesa W (0810230158)

    JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2011

  • 8/12/2019 Resume 13 Akuntan Pemula

    2/7

    ISU ETIKA YANG DIHADAPI AKUNTAN PEMULA

    TAHUN-TAHUN AWAL

    Bagi pengarang, etika merupakan isu yang menarik dan menjadi bahan pembicaraan yang

    rutin selama tiga tahun ia bekerja. Yang menjadi perhatian utama menyangkut etika adalah

    bagaimana studi kasus dibahas. Kasus yang selama ini diangkat, walaupun merupakan hal

    yang umum, namun dirasa belum menggambaran keseluruhan masalah etika yang ada.

    Pengertian EtikaBagi pengarang, mendefinisikan pengerian etika merupakan hal yang penting. Hal ini

    agar bisa melihat pembahasan kasus secara lebih jelas. Etika, selain merupakan ketaatan

    pada kode etika, juga merupakan studi atas tindakan, cirri-ciri dan akhir dari manusia.

    Etika merupakan ketaatan pada prinsip moral, mutu dan praktek. Pada akhirnya, etika

    hanya merupakan sebuah ketaatan pada sejumlah prinsip dan prioritas yang dianggap

    tinggi dan terukur.

    Isu EtikaMenurut definisi pengarang, terdapat tiga kelompok dasar dari masalah etika. Yang

    pertama adalah wilayah dimana selalu terdapat jawaban yang benar apapun tekanan dan

    keadaannya. Contoh bagi hal ini adalah bahwa akuntansi merupakan profesi yang

    menawarkan keahlian dan waktu. Dengan demikian merupakan hal yang penting bagi

    para akuntan muda untuk membebankan waktu penugasan atas klien.

    Kelompok kedua dihadapkan pada masalah yang lebih pribadi dan internal dimana

    tidak terdapat jawaban yang benar secara mutlak. Masalah yang biasanya ada pada

    kelompok ini biasanya berada diluar arus. Kadangkala, tekanan yang dihadapi sehingga

    memaksa untuk keluar dari profesi ini. Biasanya yang merupakan masalah adalah ketika

    terdapat konflik atas komitmen dimana terdapat perasaan yang kuat atas satu jenis

    prioritas namun melupakan yang lainnya. Salah satu cara untuk menghadapi hal ini

    adalah dengan membagi pengalaman antar individu. Namun, perlu diingat. Jika terdapat

    suatu pergulatan yang melibatkan nilai utama bagi dirimu sendiri, maka hal tersebut jelas

    merupakan suatu dilema etika.

    Kelompok terakhir sayangnya terlalu sering terjadi dalam profesi. Keadaan ini seperti

    ketika seorang akuntan muda merasakan tekanan dari manajer ataupun klien walaupun

    dia merasa mempunyai posisi yang tepat. Selain itu, seringkali para akuntan muda tidak

    siap dalam menghadapi masalah ini. Dalam menghadapi dilema ini, maka para akuntan

  • 8/12/2019 Resume 13 Akuntan Pemula

    3/7

    muda harus menyatakan ketidaksetujuannya kepada atasan. Jangan berasumsi bahwa hal

    ini hanya akan menjadi hal yang sia-sia.

    TAHUN-TAHUN BERIKUTNYA

    Sebagaimana dijelaskan dalam awal-awal penjelasan pada bab-bab sebelumnya, Terdapat tiga

    faktor yang umum ditemui dalam kasus kecurangan mungkin mempunyai dampak pada

    keadaan etika. Dr. Albrecht menjelaskan bahwa :

    1. Pertama, harus terdapat tekanan, berupa keuangan dan pada seorang individu.2. Kedua, harus ada kesempatan untuk melakukan sesuatu yang salah.3. Ketiga, individu tersebut harus mampu untuk merasionalisasi apa yang sedang dia

    lakukan.

    Perhatian UtamaAkuntan baru mempunyai dua perhatian utama ketika mereka mendapatkan tugas

    pertama mereka. Yang pertama adalah penampilan mereka. Mereka harus bekerja

    berdasarkan standar yang ditetapkan firma mereka dan juga berdasar standar pribadi

    masing-masing. Perhatian kedua adalah keinginan untuk maju dalam firma secepat

    mungkin. Perhatian ini berujung pada tekanan yang nyata maupun semu, yang dapat

    membawa akuntan untuk melakukan tindakan yang melanggar kode etika profesi

    ataupun pribadi.

    Pengukuran PenampilanCepat tidaknya seorang akuntan maju dalam firma ditentukan atas penampilannya.

    Akuntan baru dievaluasi berdasarkan tingkat pembebanan dan mutu kerja. Untuk yang

    pertama, bagi para akuntan baru, adalah sangat penting untuk memelihara tingkat

    pembebanan kerja yang tinggi. Hal ini dapat mengarah pada tindakan tidak etis. Namun

    di lain pihak, terdapat keadaan dimana tidak diperbolehkan untuk melaporkan jam kerja

    yang benar-benar dilakukan. Hal ini biasa berlaku bagi yang mempunyai tingkat waktu

    kerja yang melebihi batas.

    Evaluasi kedua adalah mutu kerja. Kebutuhan untuk menghasilkan produk yang

    bermutu dalam jangkauan anggaran mungkin membawa tekanan bagi beberapa akuntan

    sehingga mengkompromikan standar etika mereka. Isu lain yang berkaitan dengan mutu

    kerja biasanya terletak pada apakah keadaan yang dihadapi merupakan hal yang etis atau

    tidak. Dalam situasi ini, beberapa akuntan merasa jika tidak setuju untuk ditugaskan atau

    enggan, maka akan membahayakan percepatan dan penugasan masa depan mereka di

  • 8/12/2019 Resume 13 Akuntan Pemula

    4/7

    firma.Terdapat beberapa tekanan ketika kita dibebankan pekerjaan yang sebetulnya kita

    tidak siap untuk menghadapinya.

    Kesimpulan dan RekomendasiTerdapat banyak jenis tekanan yang dihadapi oleh akuntan baru yang berasal dari

    keinginan untuk bekerja dan maju dalam firma mereka. Kesempatan untuk melakukan

    tindakan tidak etis tersedia dalam lingkungan akuntan publik, dan banyak akuntan muda

    terlatih untuk merasionalisasi tindakan mereka.

    Sebagai penutup, terdapat beberapa saran bagi keadaan yang mungkin dihadapi oleh

    para akuntan muda. Yang pertama adalah kita harus bekerja sebelum batas waktu.

    Berikutnya adalah dengan mencari seorang mentor. Mentor haruslah seorang yang dapat

    dipercaya dan dapat diajakbicara mengenai masalah yang dihadapi. Lebih dianjurkan

    untuk mencari yang dapat bergaul secara informal.

    Pembahasan etika di dalam praktek akuntansi telah menjadi perdebatan yang menarik

    untuk diikuti, yang dipermasalahkan adalah mengapa dibutuhkannya etika dalam praktek

    akuntansi dan apa kegunaannya bagi kemajuan akuntansi itu sendiri. Tentu etika itu ada

    dalam setiap orang, namun masalahnya adalah bagaimana orang tersebut

    mengimplementasikan etika dalam semua segi kehidupannya termasuk dalam praktek

    akuntansi. Dalam hal ini, etika merupakan jalan hidup yang melibatkan orang tersebut dan

    merupakan cara untuk menghadapi ambiguitas moral yang menantang kita dalam kehidupan

    sehari-hari.

    Bagi para akuntan, etika juga terkait dengan keadaan masyarakat, profesi dan klien

    individu. Seseorang yang bertindak sebagai akuntan seringkali dihadapkan dengan fakta yang

    harus kita kendalikan dan kita selesaikan dengan tenang. Namun dalam menghadapi fakta

    tersebut, seringkali kita mengabaikan aspek etika yang terkait dengan fakta atau kasus yang

    kita hadapi. Selain itu para ahli akuntansi juga mempunyai kewajiban untuk memahami

    bahwa akuntansi melayani masyarakat dan tidak pada perusahaan dimana mereka bekerja.

    Kita seringkali diingatkan mengenai peristiwa yang kita hadapi yang terjadi akibat hal ini

    tidak dipatuhi.

    Isu etika juga timbul akibat adanya kewajiban para akuntan bagi profesi dan harapan

    akuntan di dalam profesi. Masalah besar yang terdapat pada akuntansi adalah pada kelebihan

    standar akuntansi. Akibat terlalu banyaknya peraturan dan hukum, maka pelaku bisnis

    termasuk akuntan cenderung mencari celah hukum sebagai upaya untuk menghindari diri

  • 8/12/2019 Resume 13 Akuntan Pemula

    5/7

    mereka untuk membuat keputusan secara individu. Suasana seperti ini tentu jelas akan

    menimbulkan isu etika.

    Adanya berbagai hukum, peraturan, dan standar bagi akuntansi pada dasarnya dibuat

    untuk menghadapi berbagai perkembangan bisnis yang sedemikian pesat. Namun demikian,

    kita pada akhirnya cenderung kehilangan arah mengenai apa sebenarnya makna dari

    pekerjaan akuntansi. Akibatnya, praktek akuntansi bisa saja cenderung mengarah pada suatu

    suasana dimana mereka kehilangan independensi. Jika sudah demikian, maka akan timbul

    ketidakpekaan terhadap etika pada individu, sehingga menjadi ancaman terbesar bagi profesi

    akuntansi.

    Ambiguitas yang timbul akibat beberapa ketidakjelasan atau kekurangan dalam

    praktek akuntansi itu sendiri pada akhirnya melahirkan kebutuhan akan sebuah etika. Apalagi

    masalah yang timbul mengenai etika seringkali berada pada wilayah yang bersifat abu-abu,

    sehingga dibutuhkan pemahaman dan pengamatan yang jeli dan mendalam untuk

    memecahkan hal tersebut. Untungnya, para ahli akuntansi telah menyusun sebuah kode baru

    mengenai etika. Cukup sulit untuk membuat hal ini, namun hasilnya cukup memberi sebuah

    kontribusi yang dapat memperjelas masalah yang berada pada wilayah abu-abu tersebut.

    Adanya berbagai hal tersebut membuat kita harus siap mengahadapi kenyataan bahwa isu

    etika merupakan isu moral. Sayangnya masyarakat modern saat ini cenderung merasa tidak

    nyaman dan malu untuk mengangkat isu moral secara langsung. Namun demikian, kita tetap

    harus sensitif atas motivasi kita sendiri dan tidak mengaburkan mana yang benar dan mana

    yang salah.

    Tetapi siapakah yang bertanggungjawab atas kepekaan kita terhadap etika? Dan

    bagaimana pula cara mencapainya? Tanggungjawab ini terletak pertama kali pada individu,

    karena etika pada dasarnya adalah masalah pribadi yang tidak bisa kita limpahkan pada

    individu lainnya. Individu harus secara sadar memusatkan perhatian pada pembahasan etika.

    Dia harus mengetahui hakekat dibalik adanya peraturan yang ada dan memikirkan kenapa

    aturan diperlukan atau dengan kata lain substansi dibalik bentuk aturan tersebut. Meskipun

    demikian, individu juga berhak mendapat dukungan dari orang lain, yaitu dari profesi itu

    sendiri. Hal ini dapat diwujudkan dengan memusatkan perhatian pada tujuan dari peran dan

    penampilan dari profesi tersebut.

    Kita membutuhkan aturan untuk membantu kita dalam menemukan pemecahan

    melalui transaksi yang begitu kompleks dan instrumen keuangan. Kita membutuhkan aturan

    tersebut untuk mencapai konsistensi yang memungkinkan di dalam pembuatan keputusan

    secara profesional. Kita juga membutuhkan aturan sebagai pengingat: akuntan dan auditor,

  • 8/12/2019 Resume 13 Akuntan Pemula

    6/7

    seperti manusia pada umumnya, cenderung untuk disesuaikan secara rasional terhadap apa

    yang mereka ingin untuk lakukan, dan mereka juga membutuhkan peraturan untuk

    menperingatkan mereka bahwa tindakan yang mungkin melakukan persetujuan terhadap

    sesuatu hal, jika bukan kenyataan, merupakan independensi.

    Tetapi kita membutuhkan suatu petunjuk. Pada awalnya, dalam gambaran kita, hal ini

    dibutuhkan sebagai kerangka kerja konseptual yang terintegrasi. Kita membutuhkannya untuk

    mengetahui apakah kegunaan akuntansi dan laporan keuangan kita, yaitu apa yang pengguna

    inginkan dan butuhkan dengan ukuran terhadap apa yang disediakan oleh akuntansi dan

    pelaporan yang disediakannya. Dengan kata lain, profesional membutuhkan petunjuk dalam

    hal yang obyektif, daripada memiliki kesadaran secara khusus atas peraturan yang rinci.

    Sekolah diyakini dapat meningkatkan sensitivitas terhadap etika. Sejumlah individu

    dan organisasi menyediakan atau membantu dalam mendesain suatu program untuk

    mengajarkan etika bisnis. Sebuah program yang terintegrasi harus melibatkan seluruh atau

    bagian dari tiga metode: pembelajaran atau bagian pembelajaran diarahkan untuk etika

    secara umum dan etika bisnis secara spesifik, studi kasus bahwa dilema etika terintegrasi

    dengan permasalahan bisnis secara nyata, sketsa pendek yang dapat dipersingkat melalui

    studi lain untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran siswa mengenai etika

    Merupakan hal yang tidak adil untuk menduga bahwa praktisi individu dan pendidik

    sendirian butuh untuk dibuat lebih sensitif terhadap mendesaknya etika. Perlakuan sama

    terhadap perusahaan dan bisnis profesional. Mereka harus terkait dengan perhatian etika

    melalui pelatihan terhadap pekerja mereka dengan melakukan pembaharuan terhadap tekhnik

    kemampuan mereka.

    Perhatian saat ini ke kesadaran etika dan pendidikan bukan hanya suatu mode, yang

    dihasilkan oleh di dalam perdagangan yang terkenal karena nama buruk dan perbuatan

    memalukan. Sebagai tiga hal pertama artikel kode profesional dimulai dengan:

    Untuk mengeluarkan tanggungjawab mereka sebagai profesional, anggota harus melatihsensitivitas profesional dan keputusan moral dalam seluruh aktivitas mereka.

    Anggota harus menerima kewajiban untuk bertindak dengan cara yang akan melayaniorang banyak dengan menarik perhatian masyarakat, menghormati kepercayaan orang

    banyak, dan menunjukkan kesanggupan untuk profesionalisme.

    Untuk memelihara dan meluaskan kepercayaan masyarakat, anggota perlumelaksanakan seluruh tanggungjawab profesional dengan integritas yang paling tinggi.

  • 8/12/2019 Resume 13 Akuntan Pemula

    7/7

    KEINDAHAN TUBUH

    Dulu saya sering mengeluh, mengapa badan saya kecil sekali, seperti kering dan tak

    ada daya. Teman-teman hanya tertawa dan menganggapnya lelucon, Saya pun ikut tertawa.

    Tapi di sisi lain saya ingin memiliki badan yang sedikit lebih besar dan berisi, seperti terlihat

    kokoh dan kuat.

    Selain itu karena suka sekali berolahraga dan bermain-main dibawah terik matahari,

    kulit saya mungkin lebih hitam daripada kulit teman saya lainnya. Sekali lagi mereka pun

    terkadang mengolok saya dengan gurauan-gurauan. Saya ikut tertawa seperti biasa dan tak

    pernah sedikitpun tersinggung atas semua yang dikatakan orang-orang tentang tubuh saya

    yang kurang ini, kurang itu.

    Pada awalnya memang saya ingin sempurna, tubuh yang sempurna menurut gambaran

    dipikan saya. tapi, akhirnya saya menyerah dan membiarkan saja. Saya hanya menyadari satu

    hal bahwa badan saya memang diciptakan oleh Tuhan seperti ini settingnya, tak kurang dan

    tak lebih. Tugas saya hanya menjaga, merawat, dan mensyukuri apa yang sudah diberikan

    Tuhan kepada saya. Saya tak lagi mengeluh walaupun tetap ingin menambah berat badan

    agar terlihat sedikit lebih berisi. tanggapan orang-orang sekitar yang menganggap saya

    penyakitan, kurang gizi atau apalah hanya saya jawab dengan gurauan bahwa saya awet muda

    dan sebenarnya masih duduk di bangku SMP. Tentang kulit saya yang hitam, saya bilang saja

    kulit saya eksotis dan saya tidak keberatan sama sekali memiliki kulit yang sedikit lebih

    hitam. Orang-orang disekitar saya biasanya tertawa mendengar jawaban saya yang agak aneh

    itu, tapi membuat mereka tertawa sudah merupakan jawaban bagi saya bahwa dengan badan

    seperti inipun ada manfaatnya juga.

    Saya bersyukur atas tubuh yang saya miliki tidak ada suatu kekurangan apapun,

    karena saya tahu didunia ini masih banyak orang yang tidak lengkap anggota tubuhnya. Jadi

    untuk apa saya terus-terusan mengeluh soal bentuk tubuh atau warna kulit =)

    Raisa Fina A.

    0810230123 / CF

    Tugas Etbis : Olah Rasa