restrukturisasi assets untuk optimalisasi profit

2
Kotanbe, 18 Juni 2014 PT Kotanbe adalah perusahaan kontraktor bangunan. 3 tahun terakhir perusahaan mengalami surut (laba menurun bahkan mendekati rugi). Oleh karenanya jajaran manajer atas persetujuan dewan komisaris perusahaan akan menjual aset-aset yang tidak berproduktif dan akan menjalin hubungan denga sub kontraktor yang kredibel. Manajer yakin dengan kebijakan ini operasonalnya lebih ekonomis dan efisien. Karena perusahaan utk tahun kedepan masih mendapatkan peluang order yang semakin meningkat, masalahnya hanya kekurangan pada tenaga kerja lepas. Hasil penjualan aktiva akan digunakan untuk melunasi hutang. Berikut adalah laporan keuangan selama 3 tahun terakhir. Aktiva 3 thn terakhir Total aktiva lancar Total aktiva tetap Total Aktiva Total Hutang Shm biasa lb Laba operasional Laba bersih Bunga Modal , Pajak Jml aktiva yg akan dijual nilai bukunya Rp. penerimaan bersih semuanya untuk melunasi sebagian hutangnya. Dari analisa dapat disimpulkan menurunnya laba operasional dan laba bersih disebabkan : Denda keterlambatan proyek akibat overload kapasitas manajemen Banyaknya aset yang non produktif Kesulitan mendapatkan tenaga kerja langsung lepas . Tahun 2013 Perusahaan mendapatkan proyek senilai Rp Kontrak dengan sub proyek Rp. Biaya operasional Rp Penerimaan Proyek (Cash in Flow) tiga tahap dan Pengeluaran (Cash Out Flow) sebagai berikut : Penerimaan Proyek (Cash in Flow) Cash Out Flows : Tgl. 10 Pebruari Rp Januari sd Des. setiap bulan Rp. Tgl. 2 Juni Rp Tgl. 1 Maret Rp Tgl. 2 Desember Rp Tgl. 1 Juli Rp Tgl.28 Desember Rp Dari informasi di atas hitunglah : 1) Profit marjin kalau a) Perusahaan tidak menjual Asset Non Produktif (ANP) . b) Perusahaan menjual asset Non Produktif 2) Assts turn Over marjin kalau a) Perusahaan tidak menjual Asset Non Produktif (ANP) b) Perusahaan menjual asset Non Produktif 3) Rentabilitas Ekonomis apabila perusahaan menjual ANP 4) Rentabilitas Ekonomis tahun 2011, 2012 dan 2013 bandingkan dengan RE point 3) di atas. 5) Net Preset Value (NPV) Proyek tahun 2103. 2010 2011 2012 222.222.200.000 222.238.200.000 222.272.200.000 177.777.900.000 133.342.920.000 133.363.320.000 399.999.960.000 355.581.120.000 355.635.520.000 160.999.960.000 116.581.120.000 116.635.520.000 1.000.000 239.000.000.000 239.000.000.000 239.000.000.000 399.999.960.000 355.581.120.000 355.635.520.000 47.999.995.200 28.446.489.600 21.338.131.200 170.705.049.600 27.999.997.200 17.779.056.000 7.112.710.400 12% 10% 106.690.656.000 1.778.177.600 213.381.312.000 136.564.039.680 42.676.262.400 170.705.049.600 34.141.009.920 RESTRUKTURISASI ASSET UNTUK OPTIMALISASI PROFIT 104.556.842.880 426.762.624.000 341.410.099.200 21.338.131.200

Upload: yanchii

Post on 09-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Strategi Penciutan

TRANSCRIPT

Page 1: Restrukturisasi Assets Untuk Optimalisasi Profit

Kotanbe, 18 Juni 2014

PT Kotanbe adalah perusahaan kontraktor bangunan. 3 tahun terakhir perusahaan mengalami

surut (laba menurun bahkan mendekati rugi). Oleh karenanya jajaran manajer atas persetujuan

dewan komisaris perusahaan akan menjual aset-aset yang tidak berproduktif dan akan menjalin

hubungan denga sub kontraktor yang kredibel. Manajer yakin dengan kebijakan ini operasonalnya

lebih ekonomis dan efisien. Karena perusahaan utk tahun kedepan masih mendapatkan peluang

order yang semakin meningkat, masalahnya hanya kekurangan pada tenaga kerja lepas.

Hasil penjualan aktiva akan digunakan untuk melunasi hutang.

Berikut adalah laporan keuangan selama 3 tahun terakhir.

Aktiva 3 thn terakhir

Total aktiva lancar

Total aktiva tetap

Total Aktiva

Total Hutang

Shm biasa lb

Laba operasional

Laba bersih

Bunga Modal , Pajak Jml aktiva yg akan dijual nilai bukunya Rp.

penerimaan bersih semuanya untuk melunasi sebagian hutangnya.

Dari analisa dapat disimpulkan menurunnya laba operasional dan laba bersih disebabkan :

Denda keterlambatan proyek akibat overload kapasitas manajemen

Banyaknya aset yang non produktif

Kesulitan mendapatkan tenaga kerja langsung lepas .

Tahun 2013 Perusahaan mendapatkan proyek senilai Rp Kontrak dengan sub

proyek Rp. Biaya operasional Rp

Penerimaan Proyek (Cash in Flow) tiga tahap dan Pengeluaran (Cash Out Flow) sebagai berikut :

Penerimaan Proyek (Cash in Flow) Cash Out Flows :

Tgl. 10 Pebruari Rp Januari sd Des. setiap bulan Rp.

Tgl. 2 Juni Rp Tgl. 1 Maret Rp

Tgl. 2 Desember Rp Tgl. 1 Juli Rp

Tgl.28 Desember Rp

Dari informasi di atas hitunglah :

1) Profit marjin kalau a) Perusahaan tidak menjual Asset Non Produktif (ANP)

. b) Perusahaan menjual asset Non Produktif

2) Assts turn Over marjin kalau a) Perusahaan tidak menjual Asset Non Produktif (ANP)

b) Perusahaan menjual asset Non Produktif

3) Rentabilitas Ekonomis apabila perusahaan menjual ANP

4) Rentabilitas Ekonomis tahun 2011, 2012 dan 2013 bandingkan dengan RE point 3) di atas.

5) Net Preset Value (NPV) Proyek tahun 2103.

Desember

2010 2011 2012

222.222.200.000 222.238.200.000 222.272.200.000

177.777.900.000 133.342.920.000 133.363.320.000

399.999.960.000 355.581.120.000 355.635.520.000

160.999.960.000 116.581.120.000 116.635.520.000

1.000.000 239.000.000.000 239.000.000.000 239.000.000.000

399.999.960.000 355.581.120.000 355.635.520.000

47.999.995.200 28.446.489.600 21.338.131.200

170.705.049.600

27.999.997.200 17.779.056.000 7.112.710.400

12% 10% 106.690.656.000

1.778.177.600

213.381.312.000 136.564.039.680

42.676.262.400 170.705.049.600

34.141.009.920

RESTRUKTURISASI ASSET UNTUK OPTIMALISASI PROFIT

104.556.842.880

426.762.624.000

341.410.099.200 21.338.131.200

Page 2: Restrukturisasi Assets Untuk Optimalisasi Profit

Jawaban PT Kotanbe

1) Laporan Laba (Rugi) Proforma tahun 2013

Pendapatan

Biaya utk sub kontrak

Laba kotor

Biaya operasional

Laba operasional

Rugi nilai buku penjualan Aktiva

Laba sebelum bunga dan pajak

Bunga modal (hutang)

Laba sebelum pajak

Pajak

Laba bersih setelah pajak

1 Profit Marjin = Laba Op. : Pendapatan

2 Ner PM = LSP.: Pndapatan

3 ATO = Pendapatan : Total Assets kali kali

4 Rentabilitas Ekomis = ATO x PM

5 Rentabilitas Modal sendiri (LSP:MS)

1 =

2 =

3 =

4 =

Tidak Menjual ANPmenjual ANP 5 =

12 12 6 =

8 8 7 =

6 6 8 =

18 26 9 =

10 =

11 =

12 =

Bulan

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

Nopember

Desember

19% 23%

11% 13%

40193141143

29.685.164.549

27.682.458.306

25.716.499.588

224.801.605.306

61.697.626.694

59.444.641.923

64.370.029.120

62.591.851.520

60.813.673.920

59.035.496.320

46.794.495.680

IF

0,93272

0,92348

0,91434

1.778.177.600

54.917.263.040

Net Cash Flows

(1.778.177.600)

168.926.872.000

30.584.654.720

28.806.477.120

27.028.299.520

238.631.433.920

66.148.206.720

1.778.177.600

1.778.177.600

172.483.227.200

1.778.177.600

1.778.177.600

1.778.177.600

138.342.217.280

1.778.177.600

170.705.049.600

42.676.262.400

213.381.312.000

2011 2012 2013 2013

Penerimaan Pengeluaran

1.778.177.600

1.778.177.600

Rentabilitas Ekonomis

Tdk Jual ANP Jual ANP

Tidak dijual Dijual

Apabila Aktiva Non Produktif (ANP)

15% 15%

426.762.624.000

(341.410.099.200)

85.352.524.800

(21.338.131.200)

64.014.393.600

-

64.014.393.600

(13.996.262.400)

54.388.025.303

1,2 1,714

61.880.580.480

45.016.318.080

18,00% 25,71%

12,00% 8,00% 6,00% 18,00% 25,71%

(1.778.177.600)

165.598.345.260

2010

12% (1.449.441.254)

60.431.139.226

10% (6.043.113.923)

50.018.131.200

(5.001.813.120)

426.762.624.000

(341.410.099.200)

85.352.524.800

(21.338.131.200)

64.014.393.600

(2.133.813.120)

0,90529

0,89632

0,87866

0,98030

1

0,97059

0,96098

0,95147

0,94205

57.230.222.518

55.053.825.667

52.914.915.527

41.116.573.206

799.163.700.944

Net Present Value

0

5

10

15

20

25

30

1 2 3 4

Tidak Menjual ANP

menjual ANP