responsi nicu ririn fix

15

Click here to load reader

Upload: ririn-karinda

Post on 03-Jul-2015

1.148 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Responsi nicu ririn fix

RESPONSI

BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)

Oleh:

Baiq Karinda Eka Mardani

H1A 007 005

Pembimbing

dr. Hj. Artsini Manfaati, Sp.A

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITRAAN KLINIK

DI SMF ANAK RSU MATARAM

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

2013

Page 2: Responsi nicu ririn fix

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

Definisi

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang dilahirkan dengan berat lahir kurang

dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang

dalam 1 jam setelah lahir. BBLR dapat terjadi pada bayi kurang bulan (<37 minggu) atau

pada bayi cukup bulan (intrauterine growth restriction/IUGR)(Neo)

Klasifikasi

BBLR dapat digolongkan sebagai berikut :

a. Prematuritas murni

Masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat

badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk

masa kehamilan (NKB-SMK).

b. Dismaturitas

Adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa

gestasi itu. Berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin dan merupakan

bayi yang kecil untuk masa kehamilannya (KMK).

Epidemiologi

Di amerika serikat angka BBLR naik dari 6,6% sampai 7,1% antara tahun 1981 dan

1991. Kenaikan ini paling menonjol pada bayi kulit hitam. Angka BBLR dengan berat 2500

gram atau kurang pada saat lahir pada tahun 1991 adalah 7,1% sedangkan angka bayi BBLSR

dengan berat badan 1500 gram atau kurang adalah 1,1-1,2% dari semua kelahiran.angka

BBLR dan BBLSR serta angka mortalitas bayi adalah dua kali lebih tinggi pada bayi kulit

hitam daripada bayi kulit putih.

Etiologi

Penyebab terbanyak terjaidnya BBLR di Amerika Serikat adalah kelahiran prematur,

sedangkan dinegara berkembang yang angka BBLR nya lebih tinggi sering disebabkan oleh

adanya retardasi pertumbuhan intrauteri.

Page 3: Responsi nicu ririn fix

Etiologi prematuritas adalah :

1. Faktor ibu

a. Penyakit

Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya toksik

gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisis dan psikologis. Penyakit

lainnya adalah nefritis akut, DM, infeksi akut atau tindakan operatif.

b. Usia

Angka kejadian prematuritas tertinggi adalah pada usia ibu di bawah 20 tahun

dan pada multigravida yang jarak anatara kelahiranya terlalu dekat. Kejadian

terendah adalah pada usia ibu antara 26-35 tahun.

c. Keadaan sosial ekonomi

Kejadian tertinggi terdapat pada golongan sosio ekonomi yang rendah. Hal ini

disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang baik dan pengawasan antenatal

yang kurang.

2. Faktor Janin

Hidramnion, kehamilan ganda umumnya akan mengakibatkan lahir bayi BBLR.

Masalah

Bayi kurang bulan memiliki masalah sebagai berikut:

1. Ketidak stabilan suhu

2. Kesulitan pernapasan

3. Kelainan GI dan nutrisi

4. Imaturitas hati

5. Imaturitas ginjal

6. Imaturitas imunologis

7. Kelaian neurologis

8. Kelainan kardiovaskuler

9. Kelainan hematologis

10. Metabolisme

Diagnosis

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan mengukur berat lahir bayi dalam jangka

waktu kurang lebih dapat diketahui dengan dilakukan anamesis, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang.

1. Anamnesis

Page 4: Responsi nicu ririn fix

Riwayat yang perlu ditanyakan pada ibu dalam anamesis untuk menegakkan mencari

etiologi dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya BBLR :

- Umur ibu

- Riwayat hari pertama haid terakir

- Riwayat persalinan sebelumnya

- Paritas, jarak kelahiran sebelumnya

- Kenaikan berat badan selama hamil

- Aktivitas

- Penyakit yang diderita selama hamil

- Obat-obatan yang diminum selama hamil

2. Pemeriksaan Fisik

Yang dapat dijumpai saat pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain :

- Berat badan <2500 gr

- Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

Tampak luar sangat bergantung pada maturitas atau lamanya masa gestasi. Kepala

relatif lebih besar dari badannya, kulitnya tipis transparan, lanugo banyak, lemak

subkutan kurang. Osifikasi tengkorak sedikit, ubun-ubun dan sutura lebar, genitalia

imatur. Desensus testikulorum biasanya belum sempurna dan labia minora imatur.

Pembuluh darah kulit banyak terlihat dan peristaltik ususpun terlihat. Rambut

biasanya tipis halus dan teranyam sehingga sulit terlihat satu persatu.Tulang rawan

dan dauntelinga belum sukup, sehingga elastisitas daun telinga masih kurang. Bayi

kecil, posisinya masih posisi fetal, yaitu posisi dekubitus lateral, pergerakan kurang

dan masih lemah. Bayi lebih banyak tidur daripada bangun. Tangisnya lemah,

pernafasan belum teratur dan sering terdapat apnu. Otot masih kaku sehingga tungkai

selalu dalam keadaan abduksi, sendi lutut dan kaki fleksi dan kepala menghadap ke

satu jurusan. Refleks moro dapat positif, refleks mengisap dan menelan belum

sempurna, demikian pula refleks batuk.

- Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil untuk masa kehamilan).

Tidak dijumpai tanda prematuritas.

Kulit keriput.

Kuku lebih panjang

3. Pemeriksaan penunjang

Page 5: Responsi nicu ririn fix

- Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain

- Pemeriksaan skor ballard

- Tes kocok (shake test), dianjur untuk bayi kurang bulan

- Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa kadar elektrolit

dan analisa gas darah.

- Foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahir dengan umur kehamilan

kurang bulan dimulai pada umur 8 jam atau didapat/diperkirakan akan terjadi sindrom

gawat nafas.

- USG kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilan , 35 minggu, dimulai pada

umur 3 hari dan dilanjutkan sesuai hasil yang didapat

Penatalaksanaan

1. Pemberian vitamin K1 :

Injeksi 1 mg IM sekali pemberian, atau

Per oral 2 mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari, dan umur 4-6

minggu)

2. Mempertahankan suhu tubuh normal

Gunakan salah satu cara mengahangatkan dan mempertahankan suhu tubuh

bayi, sepertik kontak kulit ke kulit, kangoroo mother care, pemancaran panas,

inkubator, atau ruang hangat yang tersedia di fasilitas kesehatan setempat

sesuai petunjuk.

Cara Petunjuk penggunaan

Kontak

kulit

Untuk semua bayi

Untuk menghangatkan bayi dalam waktu singkat atau

menghangatkan bayi hipotermi (32-36,4 oC) apabila cara lain

tidak mungkin dilakukan.

KMC Untuk menstabilkan bayi dgn berat badan <2.500 g, terutama

direkomendasikan untuk perawatan berkelanjutan bayi

dengan berat badan <1.800 g dan usia gestasi , 34 minggu

Pemancar

panas

Untuk bayi sakit atau bayi dengan berat 1.500 g atau lebih.

Untuk pemeriksaan awal bayi, selama dilakukan tindakan,

atau menghangatkan kembali bayi hipotermi.

Page 6: Responsi nicu ririn fix

Inkubator Penghangatan berkelanjutan bayi dengan berat

<1.500 g yang tidak dapat dilakukan KMC.

Untuk bayi sakit berat (sepsis, gangguan nafas

berat)

Ruangan

hangat

Untuk merawat bayi dengan berat <2.500 g yang tidak

memerlukan tindakan diagnostik atau prosedur pengobatan.

Tidak untuk bayi sakit berat (sepsis, gangguan nafas berat).

Ukur suhu tubuh sesuai jadwal

Keadaan bayi Bayi sakit Bayi kecil Bayi sangat

kecil

Bayi keadaan

membaik

Frekuensi

pengukuran

Tiap jam Tiap 12 jam Tiap 6 jam Sekali/hari

3. Pemberian minum

ASI merupakan pilihan utama

Apabila bayi mendapat ASI, pastikan bayi menerima jumlah yang cukup

dengan cara apapun, perhatikan cara pemberian ASI dan nilai kemampuan

bayi menghisap paling kurang sehari sekali

Apabila bayi sudah tidak mendapatkan cairan IV dan beratnya naik 20g/hari

selama 3 hari berturt-turut, timbang bayi 2 kali seminggu

Pemberian minum minimal 8x/hari. Apabila bayi masih menginginkan dapat

diberikan lagi ( ad libitum)

Indikasi nutrisi parenteral yaitu status kardiovaskuler dan respirasi yang tidak

stabil, fungsi usus belum berfungsi/terdapat anomali mayor saluran cerna,

NEC, IUGR berat, dan berat lahir < 1000g

Pada bayi sakit, pemberian minum tidak perlu dengan segera ditingkatkan

selama tidak ditemukan tanda dehidrasi dan kadar natrium serta glukosa

normal

Pandua pemberian minum berdasarkan BB :

Berat lahir < 1000 gram

- Minum melalui pipa lambung

Page 7: Responsi nicu ririn fix

- Pemberian minum awal : < 10 mL/Kg/hari

- ASI perah/term formula/half-strength preterm formula

- Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi yang baik ;

tambahan 1-2ml, interval 2 jam, setiap > 24 jam

- Setelah 2 minggu : ASI perah+HMF (Human Mlik Fortifier)/full-

strength preterm formula sampai berat badan mencapai 2000 gram

Berat lahir 1000-1500 gram

- Pemberian minum melalui pipa lambung (lavage feeding)

- Pemberian minum awal: < 10 mL/kg/hari

- ASI PERAH/term formula/half-strength preterm formula

- Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi yang baik;

tambahan 1-2 ml, interval dua jam, setiap > 24 jam

- Setelah dua minggu : ASI perah +HMF/full strength preterm formula

sampai berat badan mencapai 2000 gram

Berat lahir 1500-2000 gram

- Pemberian minum lelaui pipa lambung

- Pemberian minum awal: < 10 mL/kg/hari

- ASI PERAH/term formula/half-strength preterm formula

- Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi yang baik;

tambahan 2-4 ml, interval 3 jam, setiap >12-24 jam

- Setelah dua minggu : ASI perah +HMF/full strength preterm formula

sampai berat badan mencapai 2000 gram

Berat lahir 2000-2500 gram

- Apabila mampu sebaiknya diberikan minum peroral

- ASI PERAH/term formula

Bayi sakit

- Pemberian minum awal : <10 mL/kg/hari

- Selanjutnya minum ditingkatkan jika memberikan toleransi yang baik

- Tambahan 3-5 mL, interval 3 jam, setiap > 8 jam

Pemantauan

Tata laksana

- Bila diperlukan terapi untuk penyuli tetap diberikan

- Preparat besi sebagai suplementasi mulai diberikan pada usia 2 minggu

Page 8: Responsi nicu ririn fix

Tumbuh Kembang

- Pantau berat bayi secara periodik

- Bayi akan kehilangan berat selama 7-10 hari pertama (sampai 10% untuk bayi

dengan berat lahir > 1500 gram dan 15% untuk bayi berat lahir < 1500 gram). Berat

lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari kecuali apabila terjadi komplikasi

- Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua kategori berat lahir) dan

telah berusia lebih dari 7 hari:

o Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mL/kg/hari sampai tercapai jumlah 180

mL/kg/hari

o Tingkatkan jumlah ASI sesuai dengan kenaikan berat badan bayi agar jumlah

pemberian ASI tetap 180 mL/kg/hari

o Apabila kenaikan berat badan tidak adekuat, tingkatkan jumlah pemberian

ASI sampai 200 mL/kg/hari

o Timbang berat badan setiap hari, ukur panjang badan dan lingkr kepala setiap

minggu

Pemantauan setelah pulang

Diperlukan pemantauan setelah pulang untuk mengetahui perkembangan bayi dan

mencegah/ mengurangi kemungkinan untuk terjadinya komplikasi setelah pulang sebagai

berikut :

- Sesudah pulang hari ke-2, ke-10, ke-20, ke-30, dilanjutkan setiap bulan.

- Hitung umur koreksi.

- Pertumbuhan; berat badan, panjang badan dan lingkar kepala.

- Tes perkembangan, Denver development screening test (DDST).

- Awasi adanya kelainan bawaan.

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada BBLR

- Hipotermi

- Hipoglikemia

- Hiperbiliruinemia

- RDS

- Intracerebral and intraventrikular haemorhage

- Infeksi bakteri

- Kesulitan minum

- NEC (necroting enterocolitis)

Page 9: Responsi nicu ririn fix

- Disabilitas mental dan fisik

o Keterambatan perkembangan

o CP (cerebral palsy)

o Gangguan pendengaran

o Gangguan penglihatan seperti ROP (retinopaty of prematurity)

Prognosis BBLR

Kematian perinatal pada bayi BBLR 8 kali lebih besar dari bayi normal. Prognosis

akan lebih buruk bila BB makin rendah, angka kematian sering disebabkan karena

komplikasi neonatal seperti asfiksia, aspirasi, pneumonia, perdarahan intrakranial,

hipoglikemia. Bila hidup akan dijumpai kerusakan saraf, gangguan bicara, IQ rendah.

Page 10: Responsi nicu ririn fix

BAB II

LAPORAN KASUS

I. Identitas Pasien

Nama : Bayi Ny.W

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 0 hari

BBL : 1900 gram

A – S : (tidak diketahui)

Tanggal Lahir : 05 Agustus 2013 pukul 16.15 WITA

No. RM : 519250

Ibu Ayah

Nama Ny.Watiah Tn Munawir Haris

Umur 18 th 19 th

Pendidikan/Berapa tahun SD SD

Alamat Lingsar Lingsar

II. Keluhan Utama :

Berat badan lahir rendah dan hipotermi

III. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien rujukan PKM penimbung dengan BBLR dan hipotermi. Post lahir spontan di

rumah, tanpa bantuan tenaga medis maupun dukun. A-S tidak diketahui. Bayi masuk NICU

dengan tangis merintih, napas sesak, tampak retraksi dinding dada.

IV. Riwayat Kehamilan Ibu :

Ayah pasien mengatakan ini adalah kehamilan istrinya yang kedua, anak pertama

meninggal pada saatu berusia 7 bulan. Ibu pasien tidak tau pasti mengenai HPHT, Ibu pasien

biasa ANC di polindes yang diperiksa oleh bidan, selama hamil ibu pasien melakukan ANC

sebanyak 5 kali. Selama hamil ibu pasien tidak pernah mengalami sakit berat ataupun sampai

dirawat di PKM atau RS. Riwayat minum-minum obat atau jamu-jamuan disangkal. Ibu

pasien hanya mengkonsumsi vitamin yang diberikan saat kunjungan ke polindes.

Page 11: Responsi nicu ririn fix

V. Riwayat Persalinan :

Bayi lahir spontan tanpa bantuan tenaga medis maupun dukun, bayi lahir menangis,

BBL 1900 gram, panjang badan 40 cm, lingkar kepala 26 cm, anus (+). Apgar skor tidak

diketahui. Sesampai di NICU, tangis merintih (+), sianosis (+), sesak (+), hipotermi (+).

VI. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : sedang

Kesadaran : waspada

Ballard score : 32-33 minggu

Score Down : 5 gawat napas

SpO2 : 100% (dengan O2)

GDS stik : 234 mg%

1. Tanda – Tanda Vital :

Suhu : 35,4 oC

DJ : 142 x/menit

Respirasi : 78 x/menit

Tekanan Darah : Tidak dievaluasi

2. Menilai Pertumbuhan :

Berat Badan : 1900 gram

Panjang Badan : 40 cm

Lingkar Kepala : 26 cm

3. Penampakan Umum :

Aktivitas : menurun

Warna Kulit : kemerahan

Cacat Bawaan Yang Tampak : (-)

4. Kepala

Bentuk kepala : simetris, bundar, lecet (-), ubun – ubun besar terpisah, teraba datar,

sutura normal, caput sucendaneum (-), dan cephal hematom (-)

Page 12: Responsi nicu ririn fix

5. Leher

Pembesaran kel. Tiroid (-), leher pendek (-).

6. Muka

Mata : katarak kongenital (-), conjunctivitis (-).

Hidung : atresia choana (-/-), napas cuping hidung (-/-), rhinore (-/-)

Mulut : palatoschizis (-), frenulum pendek (-), makroglossia (-).

Telinga :low set ears (-/-)

7. Thoraks

Inspeksi : dinding dada simetris, retraksi dinding dada (+) subcostal.

Palpasi : gerakan diding dada simetris

Perkusi : sonor dikedua lapang paru

Auskultasi : bronkovesikuler +/+, rh -/-, wh -/-

Penilaian pernapasan : napas teratur (+), tachypnea (+), stridor (-), tarikan dinding dada

(+/+) subcostal, sianosis (-).

8. Jantung

S1S2 tunggal regular, mur – mur (-), gallop (-).

9. Abdomen

Inspeksi : distensi (-), organomegali (-), kelainan congenital (-)

Auskultasi : bising usus Normal

Palpasi : massa (-), supel (+), hepar-lien tidak teraba.

Perkusi : timpani (+) diseluruh lapang abdomen

10. umbilicus

Tampak basah, warna kuning, bau (-), edema (-), kemerahan (-) pada pangkal umbilicus.

11. Genitalia

Normal, Clitoris dan labia minora ditutupi labia mayora.

12. Anus dan rektum

Anus (+), mekoninum (+) 24 jam pertama.

Page 13: Responsi nicu ririn fix

13. Ekstremitas

Normal. Syndactyli (-), polidactyli (-), akral dingin

14. Tulang belakang, pinggul dan system syaraf

Dalam batas normal

VIII. Pemeriksaan Penunjang : -

IX. Diagnosis Kerja

BBLR dengan asfiksia

X. Rencana Terapi

IVFD D10% 6 tts/menit (mikro)

Ampicillin inj 2 x 100 mg

Gentamicin inj 1 x 10 mg

Mepertahannkan suhu pasien dengan menggunakan inkubator

FOLLOW UP

Hari/ tgl S O A P

I

06/08/2013

Tangis (+)

merintih.

KU : Lemah

RR: 72 x/m

N: 136 x/m

T : 35 C

SpO2:98%

(dengan O2)

GDS : 133

Retraksi (+)

subcostal.

Sianosis (-)

Sesak (+)

BB: 1600 g

BBLR +

hipotermi

D10% 8,6 tpm

Ampicillin

2x100 mg.

Gentamycine

1x10 mg.

II

07/08/2013

Menangis

(+) merintih.

KU : Lemah

RR: 72 x/m

BBLR +

hipotermi.

D10% 7,3 tpm

Ampicillin

Page 14: Responsi nicu ririn fix

N: 129 x/m

T : 35 C

SpO2:99%

(dengan O2)

GDS : 119

Retraksi (+)

subcostal.

Sianosis (-)

Sesak (+)

BB: 1610 g

2x100 mg.

Gentamycine

1x10 mg.

Benutrion

Page 15: Responsi nicu ririn fix

BAB III

Diskusi Dan Pembahasan

Berat badan lahir merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Bayi

Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 g tanpa

memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah

lahir.

Secara umum, bayi berat lahir rendah lebih besar resikonya untuk mengalami

masalah. Masa gestasi juga merupakan indikasi kesejahteraan bayi baru lahir, karena semakin

cukup masa gestasi semakin baik kesejahteraan bayi.

Pada kasus ini, berat lahir pasien adalah 1900 gram, artinya os termasuk bayi BBLR

yang berdasarkan masa gestasinya tergolong bayi BBLR dengan kategori prematuritas murni.

Pada kasus ini perhitungan Ballard score nya menunjukkan usia kehamilan 32-33 minggu.

Kelompok BBLR ini sering mendapatkan penyulit dan komplikasi akibat kurang matangnya

organ karena masa gestasi yang kurang.

Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang diduga

berkaitan dengan kejadian BBLR adalah umur, penyakit ibu dan keadaan sosio ekonomi.

Sedangkan faktor janin sendiri dapat berupa kehamilan ganda yang juga merupakan

penyebab terjadinya BBLR.

Adapun kemungkinan faktor risiko BBLR akibat prematuritas murni pada kasus ini

didapatkan yakni berupa faktor ibu, yaitu usia ibu hamil yang masih 18 tahun, masuk dalam

kategori usia dengan kelahiran prematuritas tinggi. Faktor lain dari anamnesa yang di duga

menjadi penyebabnya ialah keadaan sosio ekonomi. Hali ini berkaitan dengan keadaan gizi

yang kurang baik dan pengawasan antenatal yang kurang.

Dalam sebagian besar kasus, etiologi persalinan preterm tidak terdiagnosis dan

umumnya multifaktor. Kurang lebih 30% persalinan preterm tidak diketahui penyebabnya.

Sedangkan 70% sisanya, disumbang oleh beberapa faktor seperti kehamilan ganda (30%

kasus), infeksi genitalia, ketuban pecah dini, perdarahan antepartum, inkompetensia serviks,

dan kelainan kongenital uterus (20-25% kasus). Sisanya 15-20% sebagai akibat hipertensi

dalam kehamilan, pertumbuhan janin terhambat, kelainan kongenital dan penyakit-penyakit

lain selama kehamilan.