uts_sim.dhian ririn lestari.s2jiwa.ok
TRANSCRIPT
5/17/2018 UTS_SIM.dhian Ririn Lestari.S2Jiwa.ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/utssimdhian-ririn-lestaris2jiwaok 1/12
0
UNIVERSITAS INDONESIA
TUGAS INDIVIDU UJIAN TENGAH SEMESTER
PENGGUNAAN ELECTRONIC PATIENT RECORD (EPR) PADA
PELAYANAN KEPERAWATAN JIWA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
Koordinator Mata Kuliah:
Rr. Tutik Sri Haryati, SKp., MARS
Disusun oleh :
Dhian Ririn Lestari
NPM : 1006800775
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PASCA SARJANA ILMU KEPERAWATAN
KEKHUSUSAN KEPERAWATAN JIWA
DEPOK, NOPEMBER 2011
5/17/2018 UTS_SIM.dhian Ririn Lestari.S2Jiwa.ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/utssimdhian-ririn-lestaris2jiwaok 2/12
1
Universitas Indonesia
JUDUL. Penggunaan Electronic Patient Record pada Pelayananan Keperawatan
Jiwa.
Data Penulis. Dhian Ririn Lestari. Mahasiswi Magister Kekhususan Keperawatan
Jiwa FIK UI 2010.E.Mail: [email protected].
ABSTRAK
Dalam pelayanan kesehatan jiwa terutama pada pelayanan asuhan keperawatan
jiwa diperlukan data lengkap terhadap perkembangan riwayat penyakit dan
pengobatan yang pernah diterima oleh pasien begitu juga dengan perkembangan
kemampuan klien dalam mengatasi masalah keperawatan atau diagnosa
keperawatan selama di rawat di rumah sakit. Perkembangan dan perubahan dari
kemajuan pengobatan dan tindakan keperawatan yang pernah diterima pasien
menjadi salah satu penilaian analisa kemampuan, perubahan perilaku dan
kemajuan kesehatan mental pasien jiwa selama dirawat di pelayanan kesehatan.Pasien tunawisma merupakan salah satu dari sebagian banyak pasien yang
dirawat di unit pelayananan gangguan jiwa karena para tunawisma merupakan
kondisi resiko terjadinya gangguan jiwa dan begitu juga pasien jiwa yang tidak
diantar oleh keluarga sangat sulit untuk diklarifikas mengenai riwayat penyakit
kejiwaan mereka. Artikel ini memberikan rekomendasi untuk menggunakan
catatan pasien elektronik (EPR/ Electronic Patient Record) sebagai saluran untuk
menangkap informasi perumahan dan riwayat perkembangan penyakit dari
pasien dengan gangguan jiwa yang minim informasi terhadap riwayat
perkembangan penyakit dan kondisi psikososial pasien jiwa.
Kata kunci: Catatan pasien elektronik (EPR/ Electronic Patient Record),
pelayanan keperawatan jiwa.
A. Latar Belakang
Data penderita gangguan jiwa yang diperoleh bahwa lebih dari 450 juta
penduduk dunia hidup dengan gangguan jiwa. Penderita gangguan jiwa di
Indonesia berdasarkan data Riskesdas tahun 2007 menunjukkan prevalensi
gangguan mental emosional seperti gangguan kecemasan dan depresi sebesar
11,6% dari populasi orang dewasa. Berarti dengan jumlah populasi orang
dewasa Indonesia lebih kurang 150.000.000 ada 1.740.000 orang saat ini
mengalami gangguan mental emosional. (www.depkes.go.id).
Menurut Johnson,1997 dalam Sheila Videbeck, 2008 mengatakan bahwa
kesehatan jiwa memiliki 8 komponen utama (otonomi, memaksimalkan
potensi diri, mampu mentoleransi ketidakpastian hidup, harga diri, menguasai
5/17/2018 UTS_SIM.dhian Ririn Lestari.S2Jiwa.ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/utssimdhian-ririn-lestaris2jiwaok 3/12
2
Universitas Indonesia
lingkungan, orientasi realitas dan mampu manajemen terhadap stress) dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa
seseorang. Faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang dapat
dikatagorikan sebagai faktor individual, interpersonal dan sosial budaya,
sehingga dapat dikatakan bahwa apabila seorang individu memiliki perilaku
yang tidak sesuai ataupun perilaku yang tidak diharapkan merupakan salah
satu indikasi adanya masalah kejiwaan pada diri seseorang.
Bukti empiris dalam literatur menunjukkan bahwa penyakit mental yang
parah dapat menjadi faktor risiko yang berkontribusi dalam menjadi
tunawisma dengan tidak memiliki rumah sendiri dan menjadi kesehatan
mental yang kronis dimana pada tunawisma menjadi bergantung pada rawat
inap sebagai sarana perumahan yaitu pelayanan kesehatan jiwa.
Sistem informasi pelayanan kesehatan berbasis elektronik digambarkan
sebagai sistem modular yang dirancang dengan spesifik dan berfokus untuk
perencanaan pasien pulang secara elektronik. Pemikiran sistem informasi
keperawatan berbasis komputer berawal sebagai salah satu solusi dari
pendokumentasian proses keperawatan yang tidak lengkap karena tingginya
beban kerja perawat. Masalah yang sering muncul dan dihadapi dalam
pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan adalah banyak perawat
yang belum melakukan pelayanan keperawatan sesuai standar asuhan
keperawatan. Pendokumentasian asuhan keperawatan yang tidak benar
memberi peluang pelayanan yang tidak baik dan dapat merugikan klien
dimana terjadi pengulangan dalam melengkapi data riwayat pasien sedangkanmelalui pencatatan data pasien secara elektronik akan memudahkan perawat
dalam menuliskan pendokumentasian karena telah terstandarisasi dalam
format baku, menyederhanakan penulisan data pasien, keakuratan data sesuai
input, memudahkan recall data terhadap riwayat kesehatan pasien dari riwayat
kesehatan masa lalu dan masa kini, baik riwayat pengobatan, riwayat
perkembangan perilaku, riwayat kesehatan emosional dan mental, riwayat data
psikososial dan keluarga.
5/17/2018 UTS_SIM.dhian Ririn Lestari.S2Jiwa.ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/utssimdhian-ririn-lestaris2jiwaok 4/12
3
Universitas Indonesia
Keperawatan jiwa merupakan bidang spesialisasi praktik keperawatan yang
menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri
secara terapeutik seorang perawat jiwa merupakan kiatnya. Pelayanan
keperawatan jiwa bukan hanya ditujukan pada klien gangguan jiwa tetapi juga
pada klien dengan berbagai masalah psikososial yang sering dijumpai
dimasyarakat seperti kecemasan dan ketidakberdayaan, keputusasaan, berduka
dan harga diri rendah situasional. Mengingat peran seorang perawat jiwa yang
melandaskan setiap intervensinya adalah penyelesaian terhadap respon dari
masalah yang ada pada pasien, maka kelengkapan riwayat penyakit dan
pengobatan klien sangat diperlukan dalam praktik keperawatan jiwa. Praktisi
keperawatan jiwa yang profesional selalu melandaskan aspek tindakan dan
praktik keperawatan yang dilakukannya berdasarkan hasil riset sebagai
penjabaran konsep dan teori keperawatan.
Penggunaan catatan pasien elektronik (EPR/ Electronic Patient Record )
sebagai saluran untuk menangkap informasi perumahan dan riwayat
perkembangan penyakit dari pasien dengan gangguan jiwa yang minim
informasi terhadap riwayat perkembangan penyakit dan kondisi psikososial
pasien jiwa akan sangat membantu seorang praktisi keperawatan jiwa dalam
melaksanakan intervensi keperawatan jiwa.
1. Kajian Literatur dan Pembahasan Elektronic Patient Record pada
Pelayananan Keperawatan Jiwa
Sistem informasi merupakan kumpulan dari elemen-elemen yangberinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Karakteristik sistem,
memiliki komponen, batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem
(environment ), penghubung sistem (interface), masukan sistem (input ),
keluaran sistem (output ), pengolah sistem ( process), sasaran sistem.
Klasifikasi sistem terdiri atas sistem abstrak, sistem fisik, sistem alamiah,
sistem buatan manusia, sistem tertentu (deterministic system), sistem tak
tentu ( probabilistic system), sistem tertutup (close system), sistem terbuka
5/17/2018 UTS_SIM.dhian Ririn Lestari.S2Jiwa.ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/utssimdhian-ririn-lestaris2jiwaok 5/12
4
Universitas Indonesia
(open system). Pelaku sistem terdiri dari kelompok pemakai, manajemen,
pemeriksa, penganalisa sistem, pendesain sistem, programmer, personel
pengoperasian. Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang
disebut blok bangunan (building block ), yang terdiri dari komponen input,
komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen
hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen
kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang
lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
2. Sistem Informasi Keperawatan
Sistem informasi keperawatan adalah ilmu khusus yang mengintegrasikan
keperawatan, ilmu komputer, dan ilmu informasi untuk mengelola dan
mengkomunikasikan data, informasi, pengetahuan, dan kebijaksanaan
dalam praktek keperawatan. (ANA, 2008). Sistem informasi keperawatan
merupakan kombinasi dari berbagai aspek sehingga dapat dihasilkan
sebuah informasi, pada prinsipnya hal mendasar yang perlu diperhatikan
dalam pengembangan sistem adalah produktifivitas, reabilitas,
maintabilitas dari sistem.
3. Aplikasi Elektronic Patient Record pada Pelayananan Keperawatan
Jiwa
Pendokumentasian secara manual memiliki persyaratan yang diwajibkan
untuk menuliskan nama, waktu, dan tanda tangan petugas yang
memberikan pelayanan atau tindakan. Sistem informasi keperawatan
yang berbasis komputer memudahkan perawat dalam pencatatan rekam
medis karena menggunakan teknologi informasi elektronik, kewajiban
membubuhi tanda tangan dapat diganti dengan menggunakan nomoridentitas pribadi/personal identification number (PIN) apabila
menggunakan electronic patient record (EPR).
Evidence based dalam pelayanan kesehatan yang berbasis data sangatlah
diperlukan maka data dan informasi pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan terintegrasi dengan baik dan benar adalah data klinis
penting dari rekam medis. Data klinis yang bersumber dari rekam medis
5/17/2018 UTS_SIM.dhian Ririn Lestari.S2Jiwa.ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/utssimdhian-ririn-lestaris2jiwaok 6/12
5
Universitas Indonesia
elektronik, dimana setiap entry datanya secara langsung menjadi masukan
(input) dari sistem/manajemen informasi kesehatan.
Manajemen informasi kesehatan adalah pengelolaan yang memfokuskan
kegiatannya pada pelayanan kesehatan dan sumber informasi pelayanan
kesehatan dengan menjabarkan sifat alami data, struktur dan berbagai
bentuk informasi dalam pelayanan kesehatan pasien dan masyarakat.
Penanggung jawab manajemen informasi kesehatan berkewajiban untuk
mengumpulkan, mengintegrasikan dan menganalisis data pelayanan
kesehatan baik primer dan skunder, mendesiminasi informasi, menata
sumber informasi bagi kepentingan penelitian, pendidikan, perencanaan
dan evaluasi pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terintegrasi.
Electronic patient record (EPR) menggambarkan delapan kunci "tanda-
tanda vital kejiwaan" yang harus termasuk dalam sistem yang dirancang
untuk data entry yang harus diisi oleh data administrator dan end user
pada program aplikasi EPR yaitu: (A) mengukur gejala pasien, termasuk
psikosis, perilaku, dan percobaan bunuh diri; (b) efek samping obat, (c)
kepatuhan pengobatan; (D) masalah medis; (e) kecanduan potensi dan
informasi penyalahgunaan zat; (F) keluarga / pemberi perawatan-kontak
dan informasi; (g) adanya terakhir stres, dan (h) status perumahan.
Delapan tada-tanda vital kejiwaan tersebut sebagai form data wajib untuk
diisi saat pertama kali atau saat memasukkan data pada pasien jiwa di
rumah sakit.
Arus informasi adalah penting bagi perawat jiwa untuk memastikan
keputusan berbasis bukti yang dibuat secara tepat waktu dan akurat.
Masa depan EPR merupakan solusi untuk perawatan kesehatan jiwa dapat
bekerja sama dengan pusat sumber informasi untuk membantu tenaga
kesehatan lain baik perawat, dokter dan pasien. Praktisi pelayanan
keperawatan jiwa membutuhkan berbagai informasi kompleks yang
meliputi riwayat psikososial dan penyakit pasien. Banyak sistem
5/17/2018 UTS_SIM.dhian Ririn Lestari.S2Jiwa.ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/utssimdhian-ririn-lestaris2jiwaok 7/12
6
Universitas Indonesia
informasi dalam keperawatan yang dapat dilakukan berbasis komputer
seperti perencanaan ketenagaan sampai dengan pengembangan tenaga,
penjadwalan shift, penilaian kinerja, pengujian kompetensi, penghitungan
angka kredit, renumerasi, perencanaan alat dan logistik, undangan rapat
elektronik, survey dalam pengendalian mutu pelayanan keperawatan dan
yang sekarang sedang berkembang adalah sistem informasi
pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis komputer sistem ini
dapat menjadi bagian dari sistem informasi rumah sakit dan menjadi
rekam medik elektronik.
Dibawah ini merupakan skema entry data dengan menggunakan electronic
patient record (EPR) :
Komponen data dasar untuk membentuk catatan pasien elektronik (EPR/
Electronic Patient Record ) terdiri dari 9 komponen :
Data administator
System
developers End users
CASE
tools
User
interface
Application
program
Repository
Database
management
system (DBMS)Data base
5/17/2018 UTS_SIM.dhian Ririn Lestari.S2Jiwa.ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/utssimdhian-ririn-lestaris2jiwaok 8/12
7
Universitas Indonesia
1. Computer-aided software engineering (CASE) tools merupakan
perangkat otomatis yang digunakan untuk mendesain data base dan
mengembangkan input informasi.
2. Repository merupakan gudang pusat pengetahuan dasar untuk semua
data berupa pengertian data, hubungan antar data, format layar dan
laporan data dan komponen sistem lainnya. Repository berisikan set
yang luas dari metadata yang penting untuk mengatur data dasar (data
base) dari sejumlah komponen system informasi.
3. Data base management system (DBMS) merupakan software
tambahan denga hardware dan firmware system yang digunakan untuk
menemukan, membentuk, menjaga dan menyediakan akses yang
terkontrol pada data base dan pusat data.
4. Database merupakan desain informasi untuk memenuhi kebuthan
informasi dari berbagai pengguna dalam bentuk yang terorganisir.
Database penting untuk mengurangi kesenjangan antara database
dengan pusat data, dimana pusat data berisikan definisi data dimana
database berisikan akurasi data.
5. Application programs merupakan program komputer yang digunakan
untuk membuat dan menjaga database dan menyediakan informasi
pada users atau pengguna system.
6. User interface merupakan bahasa, menu dan fasilitas lainnya saat
pengguna menggunakan komponen system seperti CASE, aplikasi
program, DBMS dan repository.
7. Data administrator merupakan seseorang yang bertanggunngjawab
terhadap keseluruhan masuk informasi dengan terorganisir. Dataadminitrasi menggunakan CASE untuk produktivitas dari rencana dan
desain database.
8. System developers merupakan seseorang yang menganalisis dan
memprogram desain aplikasi program baru dengan menggunakan
CASE untuk analisis dan desain program.
5/17/2018 UTS_SIM.dhian Ririn Lestari.S2Jiwa.ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/utssimdhian-ririn-lestaris2jiwaok 9/12
8
Universitas Indonesia
9. End users merupakan seseorang yang mengorganisir data tambahan,
menghapus dan memodifikasi data pada database dan orang yang
menerima semua informasi dari orang lain.
Teknologi yang digunakan dalam informasi ini sebagai dasar dan
perangkat aksesoris yang dapat dikombinasikan dengan teknologi
nirkabel, pada teknologi ini tidak dihubungkan melalui jaringan kabel
tetapi melalui local area network (LAN) sehingga pemakai dapat
mengakses informasi ke berbagai logistic di pelayanan kesehatan dari satu
tempat tanpa terganggu oleh mobilitas kabel.
Bagi profesi keperawatan Dokumentasi keperawatan dengan
menggunakan mengikuti prinsip-prinsip pendokumentasian sesuai dengan
standar pendokumentasian internasional seperti NANDA, NIC & NOC,
sebagai alat menilai kualitas dokumentasi asuhan keperawatan dalam
mengevaluasi perkembangan klien, dokumentasi elektronik yang
menggunakan istilah keperawatan terstruktur dapat memperluas lingkup
penelitian dokumentasi. Penggunaan EPR pada setiap perawat dalam
tugasnya dapat menghemat sekitar 20-30 menit waktu yang dipakai untuk
dokumentasi keperawatan dan meningkatkan keakuratan dalam
dokumentasi keperawatan.
4. Hambatan dan isu etika dalam penggunaan electronic patient record
(EPR)
EPR dapat diimplementasikan dengan baik dengan memiliki banyak
manfaat maupun hal lain yang masih sering diperdebatkan yaitu mengenaiperdebatan biaya yang digunakan, keamanan, dan privasi etika.
Penggunaan EPR dalam praktek aplikasi pelayanan kesehatan jiwa
khususnya dan pelayanan kesehatan pada umumnya merupakan salah satu
investasi keuangan yang signifikan dalam perangkat lunak, perangkat
keras, dan personil dukungan teknis. Penggunaan EPR memberikan
kemanfaatan yang bervariasi, baik keuntungan bersih dan kerugian
keuangan, tergantung pada asumsi-asumsi yang dipakai untuk
5/17/2018 UTS_SIM.dhian Ririn Lestari.S2Jiwa.ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/utssimdhian-ririn-lestaris2jiwaok 10/12
9
Universitas Indonesia
diperhitungkan dalam aplikasi EPR. Hambatan dalam penggunaan EPR
dengan aliran internet yang perlu diperhatikan yaitu terhadap kesehatan
kerja, resistensi terhadap informasi teknologi dalam perawatan kesehatan
ditempat aplikasi program elektronik. Privasi dan keamanan serta
kekhawatiran seputar penggunaan EPR di perawatan kesehatan harus
sebagai hal yang diperhatikan sehingga penting untuk menerapkan
informasi yang kohesif beserta kebijakan keamanan yang diawasi untuk
memastikan kerentanan dan pelanggaran dapat terdeteksi dan ditangani
sesuai aturan legitasi institusi pengguna EPR. Memiliki EPR yang aman
tidak hanya penting untuk pertimbangan litigasi tetapi juga untuk masalah
etis. Konsekuensi dari pengungkapan informasi pribadi yang tidak
diinginkan memiliki potensi untuk menciptakan kerugian ekonomi dan
bahkan psikologis untuk beberapa individu sehingga penting untuk
mewujudkan realitas etis dalam menggunakan catatan elektronik
teknologi dalam perawatan kesehatan.
B. Kesimpulan dan Rekomendasi
1. Kesimpulan
a. Pelayanan ksehatan jiwa membutuhkan EPR yang dapat disesuaikan
untuk tidak hanya menangkap informasi tentang status medis dan
psikiatris dari pasien, namun juga informasi psikososial pasien. EPR
tidak harus dilihat hanya sebagai pengganti untuk tulisan tangan
pencatatan data pasien atau pendokumentasian pasien. EPR harus
dibuat dengan maksud perampingan informasi dan membuatnya dapat
diakses untuk data klinis dan penelitian klinis. EPR mampu membantukomunikasi antara instansi dan tim kesehatan dalam lingkaran
perawatan kesehatan pasien jiwa.
b. Diantara beberapa elemen informasi (kelompok pemakai, manajemen,
pemeriksa, penganalisa, pendesain, programmer, personel
pengoperasian) dan elemen komponen (komponen input , komponen
model, komponen output , komponen teknologi, komponen hardware,
komponen software, komponen basis data) mempunyai pengaruh yang
5/17/2018 UTS_SIM.dhian Ririn Lestari.S2Jiwa.ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/utssimdhian-ririn-lestaris2jiwaok 11/12
10
Universitas Indonesia
cukup besar terhadap keberhasilan penerapan electronic patient record
(EPR).
c. Dokumentasi asuhan keperawatan elektronik sebagai bagian dari
rekam kesehatan elektronik ( Electronic Health Records) berdampak
positif terhadap mutu pelayanan karena dapat dipertanggungjawabkan,
EPR mampu menghemat waktu dan mengurangi penggunaan kertas
( paper less) dan membantu mengurangi permasalahan
ketidaklengkapan pengisian data riwayat kesehatan pasien.
2. Rekomendasi
Sistem informasi keperawatan dengan menggunakan elektronik data tidak
hanya dalam bentuk dokumentasi asuhan keperawatan elektronik atau
electronic patient record (EPR) tetapi dapat dikembangkan pada
perencanaan ketenagaan sampai dengan pengembangan tenaga,
penjadwalan shift, penilaian kinerja, jenjang karir, pengujian kompetensi,
penghitungan angka kredit, renumerasi, perencanaan alat dan undangan
rapat elektronik, survey dalam pengendalian mutu pelayanan keperawatan.
5/17/2018 UTS_SIM.dhian Ririn Lestari.S2Jiwa.ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/utssimdhian-ririn-lestaris2jiwaok 12/12
11
Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Jeffrey A. Hoffer (2002). Modern data base management. Sixth edition.New
Jersey: Prentice Hall
American Nursing Association ANA (2008), Developing telehealth Protocol: A
Blueprint for Success Washington DC . American Nurses Publication.
Courtney, KL,. Et al (2008). Information technology from novice to expert:
implementation Implications. Journal of Nursing Management, 2008,
16, 692–699.
Brown, JF (2008). Applications of simulation technology in psychiatric mental
health nursing education. Journal of Psychiatric and Mental Health
Nursing (638-644)
Kenneth G.Adler (2005). How to select an electronic health record system.
Journal of American academy of family physicians (55-62)
Marjorie Funk (2011). As health care technology advances: benefits and risk .
Journal American Journal of Critical Care, volume 20, July 2011.
Moody, LE et al (2004). Electronic Health Records Documentation in Nursing:
Nurses' Perceptions, Attitudes, and Preferences. Medscape Journal
electronic
Richard G. Booth. (2006). U sing electronic patient records in mental health care to
capture housing and homelessness information of psychiatricconsumers. Journal of
Informa health care.
Saba, V. K. & McCormick, K. A. (2001). Inti komputer untuk perawat (4th ed).
New York: McGraw Hill, p 184.Simpson 2006
Saranto, K & Kinnunen UM, .(2009). Evaluating nursing documentation research
designs and methods: systematic review. Journal of Advanced Nursing.
Seto, R et al, (2009). Development of the Incident Reporting System Using the
Nursing Administrative Database. Connecting Health and Humans K.
Saranto et al. (Eds.) IOS Press.
Konsil kedokteran Indonesia (2006). Manual rekam medis. Jakarta
www.depkes.go.id, diakses tanggal 20 Pebruari 2011
Sheila L Videbeck (2008) Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta:EGC
Suliswati (2005) Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: EGC