respon jamaah majelis ta’lim al-firdaus terhadap …digilib.uin-suka.ac.id/11610/1/bab i, iv,...
TRANSCRIPT
RESPON JAMAAH MAJELIS TA’LIM AL-FIRDAUS TERHADAPPROGRAM NGAJI NING JTV DI JTV PACITAN
SKRIPSIDiajukan kepada Fakultas Dakwah dan KomunikasiUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakrta
untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syaratMemperoleh Gelar Sarjana Strata 1
Disusun oleh:Arie WardhanaNIM 09210028
Pembimbing:Drs. Abdul Rozak, M.Pd.
NIP 196710006 199403 1 003
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAMFAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGAYOGYAKARTA
2014
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Karya sederhana ini
ku persembahkan untuk:
Ibunda tercinta, terima kasih atas doa dan kasih
sayangnya yang tulus dan mendidikku dengan sepenuh
hati.
Ayahku tersayang, beliau yang memberiku semangat,
kekuatan, untuk terus menggapai masa depan.
Kakak-kakakku yang tersayang, selalu memberiku motivasi
serta dukungan yang membuatku sabar dalam menjalani
kehidupan.
Untuk almamaterku UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
vi
HALAMAN MOTTO
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui. (Q.S Al-Baqarah 216)1
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka
apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. (Q.S Al-
Insyirah 6-7)2
1Prof. H. Mahmud Junus, Tarjamah Al Quran Al Karim, (Bandung: Al Ma’rif, 1977), hlm. 312Ibid, hlm. 537.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-
Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya, sahabatnya dan orang-orang yang berjalan di atas
manhajnya hingga akhir zaman.
Dengan rasa syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat-
Nya, khususnya kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan
penelitian skripsi dengan judul “RESPON JAMAAH MAJELIS
TA’LIM AL-FIRDAUS TERHADAP PROGRAM NGAJI NING
JTV DI JTV PACITAN” dengan baik dan lancar. Skripsi ini tidak
akan tersusun tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk
itu dengan setulus hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof Dr. H. Musa Asy`arie, selaku Rektor UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Waryono A. Ghafur, M.Ag. selaku Dekan Fakultas
Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
beserta stafnya yang telah memberikan kemudahan dan
kelancaran proses penulisan skripsi ini.
viii
3. Ibu Khoiro Ummatin, S.Ag., M.Si selaku Ketua Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4. Dosen pembimbing akademik Drs. Kholili, M.Si yang telah
memberikan arahan dan motivasi untuk kelancaran skripsi saya
5. Dosen pembimbing skripsi Drs. Abdul Rozak, M.Pd yang
penuh ketulusan dan kesabaran membimbing serta
memberikan pengarahan dengan mencurahkan waktu, tenaga
dan ilmu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. Segenap staf, dosen, karyawan serta mahasiswa Fakultas
Dakwah dan Komunikasi khususnya angkatan 2009 terima
kasih telah banyak memberikan bantuan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
7. Bapak Tumadi selaku Ketua Majelis Ta’lim Al-Firdaus yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan penelitian dan memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh penulis.
8. Bapak Doni Diadon selaku Kepala Biro JTV Pacitan yang
telah memberikan informasi-informasi selama penulis
melakukan penelitian.
9. Ibu, Ayah dan keluarga tercinta yang senantiasa memberikan
do’a dan restunya selama ini.
ix
10. Sahabat-sahabatku tersayang terima kasih untuk persahabatan
dalam canda dan air mata, serta semua teman-teman
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta
Fakultas Dakwah, khususnya jurusan KPI Angkatan 2009,
Adik dan Kakak tingkat untuk kebersamaan kita.
11. Semua pihak tanpa terkecuali yang telah membantu penulis
dalam menyusun skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan
balasan pahala atas segala bantuan tersebut.
Akhir kata penulis mengakui bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari berbagai pihak demi peningkatan kualitas penulisan
berikutnya. Penulis berharap semoga penulisan skripsi ini
bermanfaat di masa yang akan datang.
Yogyakarta, 27 Januari 2014
Penulis,Arie WardhanaNIM. 09210028
x
ABSTRAKSI
RESPON JAMAAH MAJELIS TA’LIM AL-FIRDAUS TERHADAPPROGRAM NGAJI NING JTV DI JTV PACITAN
Oleh:Arie Wardhana
09210028
Televisi merupakan salah satu media komunikasi yang sangat efektifdalam menyampaikan pesan dakwah. JTV Paitan sebagai televisi lokal diKabupaten Pacitan mempersembahkan sebuah program dakwah yaitu Ngaji NingJTV. Alasan penulis melakukan penelitian ini karena ingin mengetahui respon danminat jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus terhadap program acara Ngaji Ning JTV.Hal ini penting untuk dilakukan karena dapat dijadikan sebagai bahanpertimbangan bagi pihak pengelola televisi dalam sebuah perencanaan siarankhususnya siaran dakwah.
Penelitian ini merupakan penelitian survei yaitu penelitian yangmengambil sampel 50 orang dari Jamaah Majelis Ta’lim Al-Firdaus danmenggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Adapunmetode penilitian yang dipakai adalah kuantitatif yaitu data penelitian berupaangka-angka dan dianalisis menggunakan statistik. Dengan demikian data dalampenelitian ini dianalisis secara statistik deskriptif.
Frekuensi jamaah melihat program Ngaji Ning JTV termasuk tinggi,dibuktikan dengan jamaah yang pernah melihat program ini sebanyak 100%, 44%jamaah kadang-kadang melihat dari awal sampai akhir dan 32% jamaah melihatprogram ini 3-4 kali setiap bulan. Sikap jamaah terhadap keberadaan programNgaji Ning JTV di JTV Pacitan bisa dikatakan baik. Gambaran tersebut diperolehdengan banyaknya jamaah yang menyatakan puas dengan tayangan Ngaji NingJTV karena menurut mereka acara ini menarik. Mereka menyatakan sangatmembutuhkan siraman rohani seperti program Ngaji Ning JTV. Selain itu, jamaahmenyukai materi-materi dakwah yang disampaikan melalui program Ngaji NingJTV karena mudah dipahami dan pesan dakwah yang disampaikan cukupmenyentuh hati. Jamaah sangat mendukung program Ngaji Ning JTV karena bagimereka program ini sangat penting. Ketika tidak bisa melihat program ini, jamaahmenyatakan kecewa. Sama halnya ketika program ini tidak bisa ditayangkankarena acara lain. Jamaah sendiri memiliki motivasi melihat program Ngaji NingJTV yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan keimanan. Dengan demikiandapat disimpulkan bahwa respon jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus terhadapprogram Ngaji Ning JTV di JTV Pacitan adalah positif.
Kata kunci: Respon, Jamaah Majelis Ta’lim Al-Firdaus, Program Ngaji Ning JTV
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................. iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
ABSTRAKSI .................................................................................................. x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Penegasan Judul ............................................................................ 1
B. Latar Belakang .............................................................................. 3
C. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
E. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 6
F. Kajian Pustaka ............................................................................... 6
G. Kerangka Teori .............................................................................. 8
H. Definisi Konsepsional dan Definisi Operasional .......................... 23
I. Metode Penelitian........................................................................... 24
BAB II. GAMBARAN UMUM MAJELIS TA’LIM AL-FIRDAUS
DAN PROGRAM NGAJI NING JTV....................................... 33
A. Gambaran Umum Jamaah Majelis Ta’lim Al-Firdaus.................. 33
a. Sekilas tentang Majelis Ta’lim Al-Firdaus ............................ 33
b. Sekilas tentang Jamaah Majelis Ta’lim al-Firdaus ................ 34
c. Kegiatan Majelis Ta’lim Al-Firdaus ...................................... 38
d. Struktur Organisasi Majelis Ta’lim Al-Firdaus ..................... 38
xii
B. Sekilas Tentang JTV Pacitan......................................................... 41
a. Sejarah Singkat JTV Pacitan.................................................. 41
b. Visi dan Misi JTV Pacitan ..................................................... 42
c. Struktur Organisasi JTV Pacitan............................................ 42
d. Komposisi Siaran ................................................................... 45
e. Program-Program JTV Pacitan .............................................. 46
f. Gambaran Umum Program Ngaji Ning JTV ......................... 51
BAB III. HASIL ANALISIS RESPON JAMAAH MAJELIS TA’LIM
AL-FIRDAUS TERHADAP PROGRAM NGAJI NING JTV
DI JTV PACITAN......................................................................... 54
A. Frekuensi Menonton Program Ngaji Ning JTV....................... 54
B. Sikap Jamaah Majelis Ta’lim Al-Firdaus terhadap
Keberadaan Program Ngaji Ning JTV di JTV Pacitan ............ 57
BAB IV.PENUTUP ........................................................................................ 74
A. Kesimpulan .................................................................................... 74
B. Saran .............................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 77
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil Uji Validitas......................................................................... 30
Tabel 2. Jamaah Majelis Ta’lim Al-Firdaus Berdasarkan Jenis Kelamin... 34
Tabel 3. Jamaah Majelis Ta’lim Al-Firdaus Berdasarkan Usia .................. 35
Tabel 4. Jamaah Majelis Ta’lim Al-Firdaus Berdasarkan Pekerjaan.......... 36
Tabel 5. Pendidikan Terakhir Responden ................................................... 37
Tabel 6. Jamaah Melihat Program Ngaji Ning JTV.................................... 55
Tabel 7. Kesediaan Melihat Program Ngaji Ning JTV dari Awal sampai
Akhir.............................................................................................. 56
Tabel 8. Frekuensi Menonton Acara ........................................................... 57
Tabel 9. Sikap terhadap Penayangan Program Ngaji Ning JTV Selama
Seminggu Sekali............................................................................ 59
Tabel 10. Sikap terhadap Waktu Penayangan Program Ngaji Ning JTV
Selama 60 Menit............................................................................ 60
Tabel 11. Sikap terhadap Kebutuhan Melihat Program Ngaji Ning JTV ..... 61
Tabel 12. Motivasi Melihat Ngaji Ning JTV ................................................ 62
Tabel 13. Sikap dalam Memahami Isi dan Pesan Dakwah ........................... 64
Tabel 14. Tingkat Kepuasan Jamaah terhadap Program Ngaji Ning JTV .... 65
Tabel 15. Alasan Jamaah Menyatakan puas atau Tidak Puas terhadap
Program Ngaji Ning JTV .............................................................. 66
Tabel 16. Sikap terhadap Materi Dakwah yang disampaikan ....................... 67
Tabel 17. Sikap terhadap Pesan Dakwah yang disampaikan ........................ 68
Tabel 18. Sikap Jamaah dalam Dukungan terhadap Program Ngaji Ning
JTV................................................................................................ 69
Tabel 19. Sikap Jamaah terhadap Pentingnya Tayangan Ngaji Ning JTV ... 70
Tabel 20. Sikap Jamaah Bila Tidak Bisa Melihat Ngaji Ning JTV Karena
Aktifitas Lain................................................................................. 71
Tabel 21. Sikap Jamaah Bila Ngaji Ning JTV Tidak Ditayangkan Karena
Acara Lain ..................................................................................... 72
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Sebelum menguraikan lebih jauh tentang penelitian yang berjudul
“Respon Jamaah Majelis Ta’lim Al-Firdaus Terhadap Program Ngaji Ning
JTV di JTV Pacitan”, penulis merasa perlu memberikan pembatasan istilah
yang terdapat dalam judul di atas agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam
memahami dan menafsirkan judul dan masalah yang akan dibahas :
1. Respon Jamaah
Menurut J.B. Watson, respon adalah tanggapan atau balasan
terhadap rangsangan.1 Respon juga bisa diartikan sebagai sikap atau
perilaku seseorang dalam proses komunikasi ketika menerima suatu pesan
yang ditujukan kepadanya.2 Sedangkan Jamaah adalah kumpulan orang,
rombongan.3 Dalam hal ini jamaah merupakan kumpulan orang yang
menjadi pengikut suatu aktifitas tertentu.
Jadi yang dimaksud respon jamaah dalam penelitian ini adalah
tanggapan sekumpulan orang, sebagai sikap atau perilaku ketika menerima
suatu pesan dakwah yang disampaikan melalui sebuah acara dakwah di
telivisi.
1 Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori Psikologi Sosial (Jakarta: Raja Grafindo Persada,1995) hlm. 11
2Onong U Effendi, Kamus Komunikasi, (Bandung: Mandar Maju, 1989), hlm.314.3JS.Badudu, Sutan Mohammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Pustaka Sinar
Harapan,1994),hlm.55.
2
2. Majelis Ta’lim Al-Firdaus
Majelis ta’lim dapat diartikan sebagai suatu wadah atau tempat
berlangsungnya kegiatan belajar, maka terdapat di dalamnya orang yang
belajar, yaitu jamaah, ustadz, materi yang diajarkan, sarana dan tujuan.4
Majelis Ta’lim Al-Firdaus yang beranggotakan 50 orang ini, terletak di
Kelurahan Pucangsewu Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan.
3. Program Ngaji Ning JTV
Program Ngaji Ning JTV adalah sebuah program rohani islami
yang ada di stasiun televisi JTV Pacitan dan ditayangkan setiap hari Jumat
pukul 17.00-18.00 WIB. Program ini mengangkat informasi tentang
keislaman dengan pembicara ulama-ulama dan melibatkan kelompok ibu-
ibu pengajian di Pacitan.
Dari penegasan judul di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud “Respon Jamaah Majelis Ta’lim Al-Firdaus terhadap Program
Ngaji Ning JTV di JTV Pacitan” adalah penelitian yang akan meneliti
tentang tanggapan jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus terhadap siaran
Program Ngaji Ning JTV, yang dilihat dari frekuensi mereka melihat
tayangan ini selama 4 kali dalam 1 bulan dengan durasi waktu 60 menit
setiap tayangnya, danbagaimana sikap jamaah terhadap keberadaan
Program Ngaji Ning JTV di JTV Pacitan.
4Depag RI, Ensiklopedi Islam (Jakarta: Depag RI, 1987), Jilid II, hlm. 556-557
3
B. Latar Belakang Masalah
Televisi sebagai salah satu media yang banyak diminati masyarakat
memiliki acara yang beragam mulai dari hiburan, informasi, dan pendidikan.
Beragamnya acara televisi memiliki dampak yang positif dan negatif bagi
masyarakat. Banyak stasiun televisi yang memuat tayangan – tayangan yang
hanya bertujuan untuk mengejar rating. Salah satunya adalah program hiburan
“Empat Mata” (yang kemudian bergeser menjadi “Bukan Empat Mata”).
Hampir setiap episodenya secara blak-blakan menampilkan pembawa acara
yang gemar mencium pipi bintang tamu wanitanya. Selain itu di bulan
Ramadan ada beberapa stasiun televisi yang menyajikan tayangan tidak
mendidik dan tidak sejalan dengan semangat Ramadan. Stasiun televisi
tersebut menayangkan lawakan yang berisi pelecehan, jauh dari nilai Ramadan,
hingga lawakan konyol. Seperti program Yuk Kita Sahur dan Karnaval
Ramadhan (Trans TV), Sahurnya OVJ (Trans 7), serta Sahurnya Pesbukers
(ANTV). Tema – tema kekerasan, seks dan mistik mudah sekali dieksploitasi
sebagai tayangan yang mengumbar selera rendah yang banyak digemari.
Televisi sebagai salah satu media dakwah atau alat penyiaran Islam
mempunyai fungsi dan peranan besar dalam menyampaikan pesan-pesan
dakwah Islam, baik yang berkenan dengan pendalaman aqidah, syariat, ibadah
maupun muamalah. Namun secara umum dakwah di televisi dengan berbagai
bentuk dan formatnya masih belum meningkatkan rating acara yang
bersangkutan. Hal ini karena jam siaran keagamaan tersebut bukanlah pada
waktu prime time. Rendahnya rating siaran keagamaan di televisi menunjukkan
4
rendahnya dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap siaran-siaran
dakwah tersebut. Oleh karena itu, diperlukan pula penelitian kepada kelompok
masyarakat untuk mengetahui respon mereka terhadap siaran keagamaan di
televisi khususnya televisi lokal.
Televisi lokal adalah media yang efektif sebagai media dakwah di suatu
daerah. JTV Pacitan sebagai televisi lokal yang bersifat netral lebih dipercaya
masyarakat Islam di Kabupaten Pacitan, karena tidak adanya unsur fanatisme
golongan dalam menyampaikan ajaran Islam. JTV Pacitan hadir dengan
kepedulian memberikan informasi keislaman dalam bentuk audio visual kepada
masyarakat Pacitan melalui program Ngaji Ning JTV. Program Ngaji Ning
JTV ini mengangkat informasi tentang keislaman dengan pembicara ulama-
ulama dan melibatkan kelompok pengajian ibu-ibu di Pacitan. Program ini
memiliki pemirsa yang cukup banyak dibuktikan dengan banyaknya telepon
dan SMS yang diterima pada saat acara berlangsung. Dari hasil wawancara
dengan produser program Ngaji Ning JTV ada kurang lebih 100 sms dan 20
penelpon masuk dalam satu episodenya, namun hanya beberpa saja yang dapat
di bacakan dan diangkat.
Jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus adalah kelompok pengajian yang
berlokasi di kelurahan Pucangsewu Pacitan. Kelompok pengajian yang
beranggotakan kebanyakan ibu-ibu ini, rutin melakukan pengajian sebulan
sekali.
5
Alasan penulis melakukan penelitian ini karena ingin mengetahui
respon dari jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus terhadap program acara Ngaji
Ning JTV di JTV Pacitan. Apakah disela-sela kesibukan mereka masih sempat
menonton program ini. Selain itu penulis juga ingin mengetahui bagaimana
sikap jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus terhadap program Ngaji Ning JTV di
JTV Pacitan. Hal ini penting untuk dilakukan karena dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan bagi pihak pengelola televisi dalam sebuah perencanaan
siaran khususnya siaran dakwah, agar dapat diterima oleh audiens, sehingga
program Ngaji Ning JTV benar-benar dibutuhkan dan diinginkan oleh audiens.
Dengan mengetahui respon audiens, pengelola televisi juga bisa melakukan
evaluasi terhadap siaran yang telah dilakukan. Dari evaluasi ini dapat diketahui
seberapa besar penyimpangan yang terjadi serta perubahan apa saja yang perlu
dilakukan oleh pihak pengelola TV agar kualitas siaran menjadi lebih baik.
C. Rumusan Masalah
Merujuk pada latar belakang masalah, maka permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana frekuensi jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus dalam hal
menyaksikan program Ngaji Ning JTV di JTV Pacitan?
2. Bagaimana sikap jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus terhadap keberadaan
program Ngaji Ning JTV di JTV Pacitan?
D. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas dapat diketahui bahwa tujuan dari
penelitian ini adalah:
6
1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan frekuensi jamaah majelis ta’lim
Al-Firdaus dalam hal menyaksikan program Ngaji Ning JTV di JTV
Pacitan.
2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan sikap jamaah majelis ta’lim Al-
Firdaus terhadap keberadaan program Ngaji Ning JTV di JTV Pacitan.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna bagi peningkatan dan pengembangan
ilmu pengetahuan terutama dalam penggunaan media televisi sebagai media
dakwah serta bermanfaat pula bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
F. Kajian Pustaka
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan terdapat beberapa
penelitian yang mencoba meneliti respon masyarakat terhadap program-
program acara di media massa. Adapun referensi penelitian yang penulis
gunakan adalah : Penelitian yang dilakukan oleh Kadarina Wastuti pada tahun
2010 dengan judul “Respon masyarakat Badegan terhadap siaran Dakwah
K.H. Mabrun di Radio Persatuan Bantul”. Penelitian ini termasuk penelitian
survei dengan pengambilan sampel menggunakan teknik simple random
sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode
statistik deskriptif dengan hasil frekuensi mendengarkan siaran dakwah K.H.
Mabarun, berada pada kategori sedang. Dengan melihat nilai prosentase
(66,1%) maka dapat dikatakan bahwa masyarakat Badegan tidak terlalu sering
dalam mendengarkan siaran dakwah K.H. Mabarun. Sedangkan sikap
masyarakat terhadap keberadaan siaran dakwah K.H. Mabarun di radio
7
Persatuan Bantul berada pada kategori baik. Gambaran tersebut diperoleh
dengan banyaknya masyarakat yang menyatakan setuju dengan keberadaan
siaran dakwah tersebut.5
Penelitian yang kedua terdapat dalam skripsi yang disusun oleh Yuli
Nurwanto pada tahun 2006 yang berjudul “Respon Remaja Islam Desa
Wonokromo terhadap Goyang Dangdut di Televisi”. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif dengan mengambil sampel para remaja Islam
yang tinggal di desa Wonokromo Pleret Bantul sebanyak 50 orang. Sampel
yang digunakan adalah random sampling. Hasil penelitiannya adalah walaupun
goyang dangdut makin marak disiarkan di berbagai stasiun TV baik TV swasta
atau pemerintah, namun sebagian besar secara kuantitatif remaja Islam di desa
Wonokromo bisa memilih dan mendahulukan hal-hal yang lebih penting
seperti sholat, menolong orang dan lain-lain.6
Penelitian yang ketiga terdapat dalam skripsi yang disusun oleh Cici
Fitriasih pada tahun 2009 yang berjudul “Respon Jamaah Majelis Ta’lim Al-
Muhajirin terhadap Sinetron Munajah Cinta di RCTI”. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan mengambil sampel ibu-ibu
Majelis Ta’lim Al-Muhajirin Kecamatan Serpong Kabupaten Tangerang
sebanyak 30 orang. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling. Hasil penelitiannya adalah peringkat
pertama jamaah memberikan respon kognitif, peringkat kedua jamaah
5Kadarina Wastuti, Respon Masyarakat Badegan terhadap Siaran Dakwah K.H. Mbarundi Radio Persatuan Bantul,skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: UIN, 2010), hlm. 59
6Yuli Nurwanto, Respon Remaja Islam Desa Wonokromo terhadap Tayangan GoyangDangdut di Televisi, skripsi tidak diterbitkan(Yogyakarta: UIN, 2006), hlm. 59
8
memberikan respon afektif dan terakhir jamaah memberikan respon konatif.
Hal ini diduga bahwa jamaah yang tadinya belum mengerti apa itu poligami
menjadi tahu pengertian dari poligami dan kewajiban seorang istri terhadap
suaminya.7
G. Kerangka Teori
Dalam menelaah permasalahan yang ada, tidak hanya diatasi dengan
pemikiran dan penalaran saja, akan tetapi harus dilandasi dengan teori-teori
yang ada. Teori diartikan sebagai suatu cara untuk mengorganisir pengetahuan
yang ada sehingga dapat ditetapkan dalam pengetahuan yang akan dicarikan
jawabannya dan dapat membimbing ke arah yang memadai serta valid menurut
disiplin ilmu tertentu.8 Jadi kerangka teori merupakan teori-teori yang terkait
yang menjadi dasar berfikir dalam melaksanakan suatu penelitian. Oleh karena
itu, teori yang digunakan harus mempunyai relevansi dengan permasalahan
yang akan dibahas.
1. Teori Stimulus-Organisme-Respon (SOR)
Teori S-O-R menjelaskan bagaimana suatu rangsangan
mendapatkan respon. Menurut teori S-O-R, bahwa reaksi tertentu akan
timbul akibat stimulus tertentu, sehingga seseorang dapat mengharapkan
dan memperkirakan pesan yang disampaikan terhadap reaksi komunikan.9
7Cici Fitriasih, Respon Jamaah Majelis Ta’lim Al-Muhajirin terhadap Sinetron MunajahCinta di RCTI, skripsi tidak diterbitkan (Jakarta: UIN, 2009), hlm. 51
8Dudung Abdurrahman, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Kurnia KalamSemesta, 2003), hlm. 27.
9Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Citra AditiyaBakti, 2003), hlm. 254-255
9
Tingkat interaksi yang paling sederhana terjadi apabila seseorang
melakukan tindakan dan diberi respon oleh orang lain. Mc Quail
menjelaskan bahwa elemen-elemen utama dari teori ini adalah :
1. Pesan ( stimuli : S )
2. Komunikan ( organisme : O )
3. Respon ( R ) 10
Model dapat terlihat pada gambar berikut :
Gambar di atas menunjukkan bahwa komunikasi dapat
berlangsung apabila komunikan menaruh perhatian, pengertian, serta
penerimaan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. Setelah
itu akan dilanjutkan ke dalam proses berikutnya yaitu perubahan sikap, ini
dapat diartikan juga suatu respon terhadap pesan tersebut. Sedangkan
stimulus yang dimaksud di atas dapat berupa kata-kata verbal atau pun non
verbal dari komunikator kepada komunikan.
10Saefuddin Azwar, Sikap Manusia dan Teori Pengukurannya, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 1997), hlm. 63.
Stimulus Organisme:
Perhatian Pengertian
Penerimaan
Respon
(Perubahan Sikap)
10
Respon tidak begitu saja muncul dengan sendirinya, namun
disebabkan oleh adanya stimulus, sehingga mendorong perhatian
seseorang untuk melakukan pengamatan terhadap suatu objek tertentu.
Dari skema di atas dapat dipahami bahwa proses terjadinya respon diawali
dengan stimulus yaitu objek suatu benda atau peristiwa yang akan
disampaikan kepada komunikan. Selanjutnya stimulus tersebut mendorong
perhatian seseorang (organisme) untuk melakukan pengamatan, sehingga
akan meninggalkan kesan yang akan menyebabkan adanya penilaian yang
merupakan respon terhadap objek tersebut yang mungkin akan diterima
atau ditolak.
Prof. Dr. Mar’at,dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan, Serta
Pengukurannya” mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang
menyatakan bahwa dalam menelaah sikap baru ada tiga variabel penting, yaitu:
a. Perhatian
b. Pengertian
c. Penerimaan11
Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus
terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi
unsur-unsur dalam model ini adalah :
11Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi , hlm. 255
11
a. Stimulus – S (Pesan) yang dimaksud adalah acara Ngaji Ning JTV di
JTV Pacitan
b. Organism – O (Komunikan) yang dimaksud adalah khalayak pemirsa,
yakni Jamaah Majelis Ta’lim Al-Firdaus
c. Response – R (Efek) yang berupa tanggapan Jamaah Majelis Ta’lim Al-
Firdaus terhadap program Ngaji Ning JTV di JTV Pacitan.
2. Teori Uses and Gratification
Secara sederhana teori ini menyatakan bahwa khalayak memiliki
kebutuhan dan dorongan yang dipuaskan dengan menggunakan media.
Dewasa ini kebanyakan media massa melancarkan kegiatannya dengan
model tersebut sebagai pendekatan fungsional.12
Para pendiri teori ini adalah Elihu Katz, Jay G. Blumler, dan
Michael Gurevitch. Unsur-unsur teori uses and gratification adalah :
1. Audien dipandang bersikap aktif, artinya peranan penting manfaat
media massa diasumsikan berorientasi pada sasaran.
2. Dalam proses komunikasi massa, banyak inisiatif pengaitan antara
gratifikasi kebutuhan dan pilihan media yang terletak pada audien.
3. Media bersaing dengan sumber-sumber kebutuhan yang lain.13
Model uses and gratification memandang individu sebagai mahluk
suprarasional dan sangat selektif. Jadi jelaslah kita menggunakan media
massa karena didorong oleh motif-motif tertentu. Ada berbagai kebutuhan
12Onong U. Effendi, Ilmu Komunikasi dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya,1984), hlm.31
13Werner J. Severin dan James. W Tankard, Teori Komunikasi, Sejarah, Metode danTerapan di dalam Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 207), hlm. 356
12
yang dipuaskan oleh media massa, dan pada pada saat yang sama,
kebutuhan ini dapat pula dipuaskan sumber lain selain media massa
seperti liburan, olahraga, hobi, kerja, dan sebagainya.14
Onong U. Effendi menjelaskan bahwa terkait dengan Uses and
Gratificaion, Elizu Katz, Gurevitch dan Haas mengungkapkan adanya
beberapa motif yang mendorong khalayaknya untuk menggunakan media
dalam memenuhi kebutuhan individualnya. Kebutuhan individual ini
dikategorikan sebagai berikut:15
a. Cognitive needs (Kebutuhan kognitif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi,
pengetahuan, dan pemahaman mengenai lingkungan.
b. Affective needs (Kebutuhan afektif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-
pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.
c. Personal integrative needs (Kebutuhan pribadi secara integratif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas,
kepercayaan, stabilitas, dan status individual.
d. Social integrative needs (Kebutuhan sosial secara integratif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan
keluarga, teman, dan dunia.
14John Fiske, Cultural and Communication Studies Sebuah Pengantar palingKomprehensif, (Yogyakarta: Jala Sutra, 2007), hlm. 208
15Onong U. Effendi, Ilmu Komunikasi dan Praktek, hlm.31
13
e. Escapist needs (Kebutuhan pelepasan)
Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan,
ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman.
Dengan demikian jelas bahwa khalayak dalam menggunakan
media, selalu berorientasi pada tujuan yaitu untuk memenuhi
kebutuhannya dan mendapatkan kepuasan bermedia.
3. Tinjauan Tentang Respon
a. Pengertian Respon
Respon ditinjau dari segi pengertian etimologi adalah
“jawaban, tanggapan dan balasan.”16 Sedangkan secara terminologi,
pengertian respon adalah rangsangan-rangsangan yang menyebabkan
terjadinya perubahan-perubahan sikap.17 Pendapat lain mengatakan
bahwa respon diartikan sebagai goresan dari pengamatan membentuk
sikap setuju atau tidak setuju, senang atau tidak senang, menerima
atau tidak menerima.18 Sedangkan J.B. Watson mengatakan bahwa
respon itu adalah “tanggapan atau balasan (response) terhadap
rangsangan.19
Dari beberapa definisi tersebut, dapat dipahami bahwa respon
adalah suatu balasan, tanggapan atau jawaban terhadap suatu
16Mas’ud Khasan Abdul Qodir, Kamus Istilah Pengetahuan Populer, (Gresik: CV.Bintang Pelajar, t.t.), hal. 216.
17M. Dimyati Mahmud, Psikologi Suatu Pengantar, (Yogyakarta: BPFE, 1980). Hlm. 5818Sukamto, Nafsiologi: Suatu Pendekatan Alternatif atas Psikologi, (Jakarta: Integrita
Press, 1985), hlm. 101.19Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-teori Psikologi Sosial (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1995) hal. 11
14
rangsangan yang mengenai diri seseorang, sebagai implikasi dari
kesan yang terdapat dalam diri orang tersebut.
b. Faktor Terbentuknya Respon
Respon yang dilakukan seseorang dapat terjadi apabila
terpenuhi faktor penyebabnya. Hal itu perlu diketahui agar
individu yang bersangkutan dapat menanggapi dengan baik pada
proses awalnya individu mengadakan respon. Karena tidak semua
individu dapat melakukan stimulus dengan baik, sebab tergantung
dari individu itu sendiri dalam menanggapi stimulus. Stimulus
akan mendapatkan pemilihan dan individu akan bergantung
kepada dua faktor, yaitu:
1. Faktor Internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu.
Manusia itu terdiri dari dua unsur, yaitu jasmani dan rohani.
Maka seorang yang mengadakan respon dari stimulus tetap
dipengaruhi oleh eksistensi kedua unsur tersebut. Apabila
salah satu unsur saja terganggu, maka akan melahirkan hasil
respon yang berbeda intensitasnya pada diri individu yang
melakukan respon atau akan berbeda responnya tersebut
antara satu orang dengan orang lain. Unsur jasmani meliputi
keberadaan, keutuhan, dan cara bekerjanya alat indra, urat
saraf, dan bagian-bagian tertentu pada otak. Unsur rohani dan
psikologi yang meliputi keberadaan, perasaan, akal, fantasi,
pandangan jiwa, mental, pikiran, motivasi, dan sebagainya.
15
2. Faktor Eksternal, yaitu faktor yang ada pada lingkungan atau
disebut juga faktor psikis. Faktor eksternal ini berkaitan
dengan jenis benda perangsang atau orang menyebutnya
dengan faktor stimulus.20
c. Respon Sebagai Proses Komunikasi
Respon, dalam proses komunikasi, berfungsi dan disebut
dengan istilah umpan balik (feed back), sedangkan feed back
dalam proses komunikasi merupakan komponen komunikasi.21
Umpan balik memainkan peranan yang sangat penting dalam
komunikasi sebab ia menentukan berlanjutnya komunikasi atau
berhentinya komunikasi yang dilancarkan komunikator.
Menurut Ralph Webb sifat respon dalam komunikasi
terdiri dari:
1. Positive Feedback (respon positif)
Respon atau tanggapan yang diterima komunikator dari
komunikan dapat dimengerti dan mencapai saling pengertian,
sehingga komunikan mendukung, menyepakati, mengiyakan,
menyetujui pesan atau bersedia memenuhi ajakan seperti yang
termuat dalam pesan yang diterimanya.
20Bimo Walgito, Psikologi Belajar, (Jakarta:Rineka Cipta,1997), hlm. 6.21Sumarto dan Djoenasih, Komunikasi persuasi dan Retorika, (Yogyakarta: Liberty,
1983), hlm. 27.
16
2. Negative Feedback (respon negatif)
Respon atau tangapan dari komunikan kepada
komunikator yang tidak menyenangkan, tidak mendukung,
menentang yang berarti terjadinya protes ketidaksetujuan.22
d. Respon Sebagai Proses Pembentukan Sikap
Untuk memahami proses tersebut, maka akan dikemukakan
terlebih dahulu tentang pengertian sikap. Menurut H. Harvey dan
William P. Smith, sikap adalah kesiapan merespon secara konsisten
dalam bentuk positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.23
Sedangkan menurut Doob sikap pada hakekatnya adalah tingkah
laku balasan yang tersembunyi (implicits response) yang terjadi
langsung setelah ada rangsang.24
Dari pengertian di atas, maka dapat dipahami bahwa
pembentukan sikap pada hakekatnya merupakan akibat dari adanya
respon terhadap obyek atau situasi tertentu. Sikap yang ditimbulkan
oleh seseorang terhadap obyek atau situasi tersebut dapat
digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu:
22T. May Rudy, Komunikasi dn Hubungan Masyarakat Internasional, (Bandung: PT.Rafika Aditama, 2005), hlm. 5.
23Siti Partini Suardiman, Psikologi Sosial (Yogyakarta: Studing, t.t.),24Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-Teori Psikologi Sosial, hlm. 20.
17
a. Sikap Positif
Artinya apabila individu memliki sikap positif, maka
reaksi yang timbul ia akan siap membantu, memperhatikan
dan berbuat yang menguntungkan obyek tersebut.
b. Sikap Negatif
Artinya apabila individu memiliki sikap yang
negatif, maka ia akan mengecam, mencela, tidak
menanggapi, menyerang bahkan membinasakan obyek
tersebut.25
Sementara itu, Sortain, North, Strange dan Chapman
mengemukakan bahwa timbulnya sikap terdiri atas tiga kategori
respon internal, yaitu :
a. Reaksi afeksi (emosional)
b. Kognisi (kecerdasan)
c. Action tendencies, berupa motif yang mendorong orang untuk
berbuat.26
4.Tinjauan Tentang Dakwah
a. Pengertian Dakwah
Secara bahasa dakwah berasal dari kata da’a – yad’u – du’aan –
dakwah yang berarti mengundang, mengajak, atau menyeru. Secara
terminologi dakwah berarti mengajak orang kepada Allah dengan
hikmah dan nasehat yang baik hingga mereka meninggalkan taghut dan
25Siti Partini Suardiman, Psikologi Sosial, hlm. 63.26Ibid., hlm. 63.
18
beriman kepada Allah, agar mereka keluar dari kegelapan jahiliyah
menuju cahaya Islam.27
Sedangkan menurut Wardi Bachtiar dalam Metode Penelitian Ilmu
Dakwah menerangkan, pengertian dakwah adalah suatu proses upaya
mengubah suatu situasi kepada situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran
Islam, atau proses mengajak manusia ke jalan Allah yaitu al-Islam.
Proses dakwah tersebut terdiri dari:
1) Subjek dakwah (da’i)
2) Materi dakwah, yaitu Islam
3) Metode dakwah
4) Media dakwah
5) Objek dakwah28
b. Unsur-unsur Dakwah
1) Subjek Dakwah
Subjek dakwah adalah pelaku dakwah itu sendiri yakni para
juru dakwah (Da’i, Ulama, Ustadz, Muballigh, Murabbi). Mereka
adalah orang-orang yang berusaha melakukan serangkaian aktifitas
yang metodologis (Manhajji) untuk merubah diri dari suatu harapan
kondisi ketahapan kondisi berikutnya. Mereka adalah orang-orang
yang:
a) Mengubah kondisi kebodohan kepada pengertian yang jelas
dan terang tentang Islam
27 Jum’ah Amin Abdul Aziz, Fiqih Dakwah, (Solo: Era Intermedia, 2005), hlm. 24.28Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), hlm. 31.
19
b) Mengubah pengertian kepada pola pikir (Fikroh)
c) Mengubah pola pikir kepada aktifitas (Harokah)
d) Mengubah aktifitas kepada keberhasilan (Natijah)
e) Mengubah keberhasilan kepada tujuan (Ghoyah)
f) Mengubah tujuan menjadi keridhoan Allah SWT
(Mardhotillah).29
Seorang da’i akan berhasil dalam tugas melaksanakan
dakwah jika di bekali kemampuan-kemampuan yang berkaitan
dengannya. Kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki antara
lain:
a) Kemampuan berkomunikasi
b) Kemampuan penguasaan diri
c) Kemampuan pengetahun psikologi
d) Kemampuan pengetahuan kependidikan
e) Kemampuan pengetahuan di bidang pengetahuan umum
f) Kemampuan di bidang al-Qur’an
g) Kemampuan dibidang ilmu hadist
h) Kemampuan dibidang ilmu agama secara integral.30
2) Objek Dakwah
Objek dakwah (Mad’u) atau yang disebut juga mad’u adalah isim
maf’ul dari da’a, yang berarti orang yang diajak, atau dikenakan
29 Abu I’dad, Agenda Dakwah Langkah-langkah Dakwah Manhajji, (Surakarta: al-Kowam, 1996), hlm. 9.
30 Slamet Muhaimin Abda, Prinsip-Prinsip Metode Dakwah, (Surabaya: al-Ikhlas, 1994),hlm. 69.
20
perbuatan dakwah. Objek dakwah sendiri adalah seluruh manusia tanpa
terkecuali, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, semua
adalah mad’u dalam dakwah Islam. Mad’u bersifat heterogen, baik dari
sudut ideologi, misalnya atheis, animis, musyrik, munafik, fasik dan
muslim, juga dari sudut lainnya seperti intelektualitas, status sosial,
kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.31
Dengan mengetahui karakter dan kepribadian mad’u sebagai
penerima dakwah, maka dakwah lebih terarah karena tidak disampaikan
secara sembarangan tetapi mengarah kepada profesionalisme. Maka
mad’u sebagai sasaran atau objek dakwah akan dengan mudah
menerima pesan-pesan dakwah yang disampaikan oleh da’i, karena baik
materi, metode, maupun media yang digunakan dalam berdakwah harus
sesuai dengan kondisi mad’u sebagai objek dakwah.
3) Materi Dakwah
Materi dakwah adalah isi pesan dakwah Islam atau segala sesuatu
yang harus disampaikan subjek kepada objek dakwah, yaitu
keseluruhan ajaran Islam yang ada di dalam Kitabullah maupun Sunah
Rasul-Nya. 32 Pesan atau materi dakwah harus disampaikan secara
menarik agar tidak monoton sehingga merangsang objek dakwah untuk
mendengarkan serta mengkaji lebih mendalam mengenai materi agama
Islam dan meningkatkan kualitas pengetahuan keislaman untuk
pengalaman keagamaan objek dakwah.
31Ibid, hlm. 32.32H. Hafi Anshari, Pemahaman Dan Pengamalan Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993),
hlm. 140.
21
Materi dakwah yang akan disampaikan seorang da’i harus
mempertimbangkan kondisi serta situasi mad’u sebagai penerima
dakwah. Karena materi dakwah yang disampaikan oleh subjek dakwah
(da’i) sesuai dengan kondisi serta situasi mad’u, akan mudah diterima
dan dipahami oleh mad’u sebagai penerima dakwah.
4) Metode Dakwah
Metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan seorang
da’i (komunikator) kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas
dasar hikmah dan kasih sayang.33Dalam penyampaian dakwah
Islamiyah, hendaklah menggunakan metode yang tepat dan sesuai
dengan kondisi mad’u. Dengan penggunaan metode dakwah Islamiyah
yang tepat dan sesuai dengan kondisi mad’u, tentunya akan
mempermudah seorang da’i dalam menyampaikan pesan-pesan
dakwahnya serta mempermudah mad’u dalam memahami isi pesan
dakwah Islamiyah.
5) Media Dakwah
Media yaitu segala sesuatu yang dapat membantu juru dakwah
dalam menyampaikan dakwahnya secara efektif dan efisien. Media
dakwah dapat berjenis manusia atau orang, material tempat kondisi dan
situasi, jabatan dan sebagainya.34 Media dakwah dapat juga dikatakan
sebagai peralatan yang dipergunakan untuk menyampaikan materi
33 Munzir Suparta dan Harjani Hefni, Metode Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 7.34 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: al-Ikhlas, 1983), hlm.
17.
22
dakwah. Pada zaman modern seperti sekarang ini, media dakwah bisa
berupa televisi, radio, video, kaset rekaman, majalah dan surat kabar.35
Televisi sebagai media dakwah adalah suatu penerapan dan
manfaat hasil teknologi modern, yang mana dengan pemanfaatan hasil
teknologi itu diharapkan seluruh aktifitas dakwah dapat mencapai
sasaran yang optimal.36 Berdakwah melalui televisi ini sangat banyak
memperoleh kehebatan dibanding dengan media-media dakwah
lainnya, antara lain televisi dapat dilihat dan didengar oleh seluruh
penjuru tanah air bahkan luar negeri. Sedangkan mubalignya atau sang
da’i hanya ada di studio saja.
Hadirnya televisi-televisi swasta lokal di daerah-daerah di
Indonesia, merupakan suatu imbas teknologi informasi yang tidak bisa
dibendung lagi. Perkembangan media televisi lokal sebagai sarana
informasi yang memuat nilai-nilai kearifan lokal daerah-daerah di
Indonesia tidak terlepas dari jalannya otonomi daerah. Kehadiran
televisi-televisi lokal ini secara tidak langsung menjadikan alternatif
tontonan yang lebih bisa merasuk pada pemirsa di daerahnya masing-
masing. Oleh karena itu, televisi lokal merupakan media yang efektif
dalam penyampaian dakwah untuk masyarakat di daerah karena masih
memuat unsur-unsur kearifan lokal.
35 Suparta dan Hefni, Metode Dakwah, hlm. 35.36 Asmuni Syukir, Dasar-dasar, hlm. 177
23
H. Definisi Konsepsional dan Definisi Operasional
1. Definisi Konsepsional
Definisi konsepsional adalah suatu usaha untuk menjelaskan
mengenai permasalahan pengertian antara konsep yang satu dengan yang
lain. Sedangkan menurut Masri Singarimbun, yang dimaksud definisi
konsepsional adalah bahwa dalam tahap ini berusaha menjelaskan
mengenai pembatasan pengertian suatu konsep dengan konsep lain yang
merupakan suatu abstraksi hal-hal yang diamati agar tidak terjadi
kesalahpahaman.37 Dengan demikian definisi konsepsional adalah unsur
penelitian yang terpenting dan merupakan definisi yang dipakai oleh
peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial atau
alami.
Definisi konsepsional yang digunakan oleh peneliti dalam
penelitian ini adalah,
a. Respon Jamaah adalah tingkah laku atau balas tindakan jamaah yang
merupakan wujud dari sikap jamaah terhadap suatu objek yang dapat
dilihat melalui proses pemahaman, penilaian, pengaruh atau penolakan,
suka atau tidak suka serta pemanfaatan terhadap objek tersebut.
b. Program Ngaji Ning JTV adalah sebuah program rohani Islami yang
ada di stasiun televisi JTV Pacitan dan ditayangkan setiap hari Jumat
pukul 17.00 WIB. Program ini mengangkat tentang keislaman dengan
37Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metodologi Penelitian Survei, hlm. 34.
24
pembicara ulama-ulama dan melibatkan kelompok ibu-ibu pengajian di
Pacitan.
2. Definisi Operasional
Menurut Masri Singarimbun yang dimaksud dengan definisi
operasional adalah unsur yang memberitahukan bagaimana caranya
mengukur suatu variabel, dengan kata lain definisi operasional adalah
semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana mengukur suatu variabel-
variabel.38 Dengan membaca definisi operasional suatu penelitian seorang
peneliti akan mengetahui pengukuran suatu variabel, sehingga peneliti
dapat mengetahui baik buruknya pengukuran.
Dalam penelitian ini respon dapat didefinisikan secara operasional
sebagai:
a. Frekuensi jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus dalam menonton
program Ngaji Ning JTV di JTV Pacitan.
b. Sikap jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus yang berupa sikap setuju
atau tidak setuju, suka tau tidak suka,menerima atau tidak
menerima terhadap siaran program Ngaji Ning JTV di JTV
Pacitan.
I. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survei yaitu penelitian yang
mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
38Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metodologi Penelitian Survei, hlm. 46.
25
pengumpul data yang pokok.39Adapun metode penilitian yang dipakai adalah
kuantitatif yaitu data penelitian berupa angka-angka dan dianalisis
menggunakan statistik.40 Dengan demikian data dalam penelitian ini dianalisis
secara statistik deskriptif. Metode deskriptif merupakan prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek
penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang nampak atau secara
apa adanya, kemudian dikembangkan dengan memberikan penafsiran
terhadapfakta yang ditemukan. Metode ini tidak terbatas pada pengumpulan
dan penyusunan data tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang arti data
itu.41
Selanjutnya perlu dijelaskan mengenai variabel penelitian. Variabel
adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian.42 Variabel juga bisa diartikan ubahan, faktor tak tetap atau gejala
yang dapat diubah-ubah.43 Adapun variabel dalam penelitian ini adalah respon
jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus terhadap program Ngaji Ning JTV. Jadi
dalam penelitian ini hanya ada satu variabel (variabel tunggal). Sedangkan
indikatornya yaitu sikap jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus setelah menonton
program Ngaji Ning JTV di JTV Pacitan.
39Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai,(Jakarta:LP3ES,1989), hlm. 3.
40Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfa Beta, 2008), hlm. 13.41Sutrisno Hadi, Metode Research, (Yogyakarta: Yayasan Penelitian Fakultas Psikologi
UGM, 1987), hlm. 3.42Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.
Rineka Ci pta, 1998), edisi revisi IV, hlm. 245.43Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1994) hlm. 245.
26
1. Populasi dan Sampel
Sebelum melangkah pada populasi dan sampel, maka akan lebih baik
bila diketahui mengenai pengertian metode sampling. Sampling adalah
teknik pengambilan sampel.44
Adapun yang dimaksud sampling dalam penelitian ini adalah suatu
cara yang digunakan untuk mengungkap data terhadap populasi dengan
melalui sampel penelitian. Metode sampling itu sangat penting karena
penelitian yang mengungkap segenap populasi sulit dilakukan, begitu juga
dalam penelitian ini mengingat terbatasnya waktu, tenaga, biaya dan
kemampuan (ilmu pengetahuan) yang dimiliki peneliti.
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.45 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus yang jumlahnya 50
orang yang semuanya pernah melihat program Ngaji Ning JTV di JTV
Pacitan.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karkteristik yang dimiliki
oleh populasi.46 Menurut Suharsimi Arikunto, apabila populasi kurang
dari 100 lebih baik diambil semua sebagai sampel.
44Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm.118.45Ibid., hlm. 117.46Ibid, hlm. 118.
27
Dari jumlah populasi sebanyak 50 orang diambil semua sebagai
sampel, karena semuanya telah memenuhi syarat untuk dijadikan
responden. Sehingga dalam penelitian ini penulis mengambil sampel
sebanyak 50 responden.
2. Metode Pengumpulan Data
a. Kuesioner (angket)
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-
hal yang ia ketahui.47 Metode ini sangat baik untuk mengumpulkan data
dalam penelitian survey, maka metode kuesioner ini juga disebut metode
angket.48
Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah angket
tertutup, yaitu responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan,
dan yang dinilai paling sesuai. Hal ini dimaksudkan untuk mengarahkan
hasil pengumpulan data pada pokok permasalahan yang telah direncanakan.
Adapun penggunaan metode kuesioner dalam penelitian ini merupakan
metode yang utama.
Peneliti memberikan skor terhadap alternatif jawaban pada tiap
butir pertanyaan pada angket sebagai berikut:
1. Jawaban “a” mendapat skor 5
2. Jawaban “b” mendapat skor 4
3. Jawaban “c” mendapat skor 3
47Ibid,hlm. 4048Sutrisno Hadi, Metodologi Research, hlm. 193
28
4. Jawaban “d” mendapat skor 2
5. Jawaban “e” mendapat skor 1
b. Interview (wawancara)
Metode interview adalah sebuah dialog yang dilakukan
pewawancara (interviewer), untuk memperoleh informasi dari
terwawancara (interviewed). Sedangkan wawancara adalah salah satu
bagian yang terpenting dari setiap survei, karena tanpa wawancara, peneliti
akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan
pertanyaan kepada responden.49
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis interview bebas
terpimpin yaitu pertanyaan yang akan diajukan kepada informan sudah
dipersiapkan dengan lengkap dan cermat, akan tetapi dalam penyampaian
pertanyaan tersebut dilangsungkan secara bebas. Metode ini digunakan
untuk memperoleh data tentang JTV Pacitan ksususnya program acara
Ngaji Ning JTV juga bertujuan untuk melengkapi data tentang monografi
serta kondisi sosial jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus.
3. Uji Instrumen
Uji Instrumen diadakan untuk menguji instrumen apakah layak
digunakan untuk menghimpun data atau tidak. Uji instrumen meliputi uji
validitas dan uji reliabilitas.
49Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metodologi Penelitian Survei, hlm. 192.
29
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan suatu instrumen, suatu instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data
secara lengkap. Uji Validitas pada penelitian ini adalah validitas konstruk
(Construct Validity). Uji validitas dilakukan dengan analisis butir
menggunakan rumus korelasi Product-Moment sebagai berikut :
Keterangan :
N : Jumlah respon
X : Skor jawaban pertanyan – pertanyaan tiap responden.
Y : Skor total
XY : Skor pertanyaan pertanyaan dikalikan skor total50
Pada tahap awal uji coba instrumen, kuesioner didistribusikan
kepada 25 jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus. Uji coba ini dilakukan untuk
melihat apakah item-item yang disusun sudah mampu mengungkap data
yang sebenarnya atau sudah valid. Analisis kevalidan butir terhadap hasil
uji coba dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor yang diperoleh
masing-masing butir dengan skor total, sehingga dinyatakan instrumen
tersebut valid. Hasil uji coba tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:
50Ibid, hlm. 137
N (∑XY) – (∑X . ∑Y)
rxy =
√[N∑X2-(∑X2)][N∑Y2-(∑Y)2
√[N∑X2 – (∑X)2] [N . ∑Y2 – (∑Y)2
30
Tabel 1. Hasil Uji Validitas
No SoalPearson
CorrelationR tabel Status
1 0,977 0,396 Valid
2 0,914 0,396 Valid
3 0,822 0,396 Valid
4 0,743 0,396 Valid
5 0,864 0,396 Valid
6 0,909 0,396 Valid
7 0,890 0,396 Valid
8 0,863 0,396 Valid
9 0,928 0,396 Valid
10 0,930 0,396 Valid
11 0,921 0,396 Valid
12 0,895 0,396 Valid
13 0,898 0,396 Valid
14 0,715 0,396 Valid
15 0,857 0,396 Valid
16 0,977 0,396 Valid
Sumber: Data primer
Suatu item pertanyaan dikatakan valid jika nilai korelasinya lebih besar
dari nilai korelasi product moment untuk N=25 pada taraf signifikansi 0,05
yaitu 0,396. Pada tabel di atas diperoleh nilai korelasi untuk semua item
31
pertanyaan lebih dari 0,396 sehingga semua item pertanyaan dalam kuesioner
tersebut valid atau dapat digunakan dalam penelitian yang sebenarnya.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen menunjuk kepada tingkat dapatnya
dipercaya sebuah instrumen. Sebuah instrumen dikatakan dapat dipercaya
apabila digunakan dapat menghasilkan data yang benar, tidak
menyimpang atau berbeda dari kenyataan.
Adapun dalam penelitian ini uji realibilitas yang akan dilakukan
menggunakan teknik Spearman-Brown yaitu teknik belah genap-gasal,
dimana X untuk butir yang mempunyai nomor genap dan bagian Y untuk
nomor gasal. Adapun rumusnya adalah :
Keterangan :
r tot : angka reliabilitas keseluruhan item
r.tt : angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua51
Dalam penelitian ini dilakukan uji reabilitas dengan SPSS versi 16,
menggunakan metode Spearman-Brown. Dari hasil uji reabilitas tersebut
menunjukkan bahwa nilai koefisien realibilitas yaitu 0,963 lebih besar
dari r tabel. Dengan demikian instrumen tersebut dapat dikatakan
reliabel.
51Ibid, hlm. 144
2(r . tt)
r tot =
1 + r . tt
32
4. Analisis Data
Analisis data yang dimaksud adalah penganalisaan (interpretasi)
data yang diperoleh dari lokasi penelitian. Dalam hal ini adalah data
mengenai respon jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus (sebagai res
ponden) terhadap program Ngaji Ning JTV.
Analisis yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif
dengan prosentase melalui langkah-langkah sebagai berikut : data
yang sudah terkumpul di jumlahkan, diklasifikasikan sehingga
merupakan susunan urutan data, selanjutnya dibuat tabel, kemudian
diproses untuk dibuat prosentase agar dapat diambil kesimpulannya.52
Adapun penginterpretasian data dalam penelitian ini diperoleh
dengan menggunakan rumus sederhana :
P = F/N x 100%
Keterangan :
F : Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya.
N : Number of cases (jumlah individu).
P : Angka Prosentase.53
52Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, hlm. 244.53Anas Sudiyono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 1987), hlm.
41.
74
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan terhadap hasil
penelitian tentang respon jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus terhadap
program Ngaji Ning JTV di JTV Pacitan maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Frekuensi jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus dalam melihat program
Ngaji Ning JTV cukup tinggi, dilihat dari nilai persentase (100%)
maka dikatakan bahwa jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus semua
pernah melihat program Ngaji Ning JTV di JTV Pacitan. Walaupun
kebanyakan dari jamaah (44%) hanya kadang-kadang saja melihat
program Ngaji Ning JTV dari awal sampai akhir, tetapi para jamaah
hampir selalu melihat program Ngaji Ning JTV setiap minggunya. Ini
dibuktikan dengan persentase frekuensi jamaah (32%) melihat
program Ngaji Ning JTV sebanyak 4 kali sebulan dan dengan
persentase yang sama (32%) jamaah melihat program Ngaji Ning JTV
sebanyak 3 kali sebulan. Sehingga dapat disimpulkan perhatian
mereka terhadap program ini adalah tinggi dan hal ini akan
membentuk sikap yang baik terhadap program acara ini.
2. Sikap jamaah terhadap keberadaan program Ngaji Ning JTV di JTV
Pacitan yang dibentuk akibat respon terhadap program Ngaji Ning
75
JTV di Pacitan, dapat digolongkan sebagai sikap positif. Gambaran
tersebut diperoleh dengan banyaknya jamaah yang menyatakan sangat
membutuhkan siraman rohani seperti program Ngaji Ning JTV dengan
motivasinya yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan keimanan.
Jamaah juga menyukai materi-materi dakwah yang disampaikan
melalui program Ngaji Ning JTV, karena mudah dipahami dan pesan
dakwah yang disampaikan cukup menyentuh hati para jamaah. Selain
itu, jamaah menyatakan puas dengan tayangan program Ngaji Ning
JTV karena menurut mereka acara ini menarik. Jamaah majelis ta’lim
Al-Firdaus sangat mendukung program Ngaji Ning JTV karena bagi
mereka program ini sangat penting. Ketika tidak bisa melihat program
Ngaji Ning JTV, jamaah menyatakan kecewa. Sama halnya ketika
program Ngaji Ning JTV tidak bisa ditayangkan karena acara lain..
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa respon jamaah
majelis ta’lim Al-Firdaus terhadap program Ngaji Ning JTV di JTV
Pacitan merupakan respon positif (positive feedback), artinya respon
yang diterima jamaah majelis ta’lim Al-Firdaus dari program Ngaji
Ning JTV di JTV Pacitan dapat dimengerti dan mencapai saling
pengertian, sehingga komunikan mendukung, menyepakati,
mengiyakan, menyetujui pesan atau bersedia memenuhi ajakan seperti
yang termuat dalam pesan yang diterimanya. Pernyataan tersebut
dibuktikan dengan jamaah mau melihat, menanggapi dan
memperhatikan program Ngaji Ning JTV di JTV Pacitan.
76
B. Saran
Setelah melakukan penelitian tentang respon jamaah majelis ta’lim Al-
Firdaus terhadap program Ngaji Ning JTV di JTV Pacitan, penulis
memiliki beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi masyarakat agar dapat memanfaatkan media elektronik sebagai
media dakwah dalam hal ini media televisi khususnya televisi lokal
dan mau meluangkan sebagian waktu untuk senantiasa meningkatkan
pengetahuan keagamaan melalui televisi.
2. Bagi produser program tayangan religi televisi hendaknya mengetahui
gambaran kondisi masyarakat sebagai objek dakwah sehingga dapat
dijadikan salah satu bahan pemikiran dalam perencanaan strategi
dakwah serta peningkatan kualitas dakwah. Para produser diharapkan
mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat sehingga dalam
mengemas pesan dakwah menggunakan metode yang tepat agar bisa
memberikan kesejukan bagi tiap pemirsanya.
77
DAFTAR PUSTAKA
Abda, Slamet Muhaimin, Prinsip-Prinsip Metode Dakwah, Surabaya: Al-Ikhlas,1994.
Abdurrahman, Dudung, Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta: Kurnia KalamSemesta, 2003.
Anshari, Hafi, Pemahaman Dan Pengamalan Dakwah, Surabaya: Al-Ikhlas, 1993.
Arikunto, Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2002.
Aziz, Jum’ah Amin Abdul, Fiqih Dakwah, Solo: Era Intermedia, 2005.
Azwar, Saefudin, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, Yogyakarta: PustakaPelajar, 1997.
Bachtiar, Wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997.
Depag RI, Ensiklopedia Islam, Jakarta: Depag RI, 1987.
Effendy, Onong Uchyana, Ilmu Komunikasi dan Praktek, Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 1984.
------------------------------, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: CitraAditiya Bakti, 2003.
------------------------------, Kamus Komunikasi, Bandung: Mandar Maju, 1989.
------------------------------, Televisi Siran Teori dan Praktek, Bandung: Alumni,1984.
Fikse, John, Cultural and Communication Studies Sebuah Pengantar palingKomprehensif, Yogyakarta: Jala Sutra, 2007.
Fitriasih, Cici, Respon Jamaah Majelis Ta’lim Al-Muhajirin terhadap SinetronMunajah Cinta di RCTI, skripsi tidak diterbitkan, Jakarta: UIN, 2009.
Hadi, Sutrisno, Metode Research, Yogyakarta: Yayasan Penelitian FakultasUGM, 1987.
I’dad, Abu, Agenda Dakwah Langkah-Langkah Dakwah Manhajji, Surakarta: Al-Kowam, 1996.
Junus, Mahmud, Tarjamaah Al-Quran Al-Karim, Bandung: Al-Ma’rif, 1977.
Mahmud, M. Dimyati, Psikologi: Suatu Pengantar, Yogyakarta: BPFE, 1980.
78
Nurwanto, Yuli, Respon Remaja Islam Desa Wonokromo terhadap TayanganGoyang Dangdut di Televisi, skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta: UIN,2006.
Qodir, Mas’ud Khasan Abdul, Kamus Istilah Pengetahuan Populer, Gresik: CV.Bintang Pelajar, tt.
Rakhmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999.
Rudy, T. May, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat internasional, Bandung:PT Rafika Aditama, 2005.
Salim, Peter & Yenny Salim, Kamus Bahasa indonesia Kontemporer, Jakarta:Modern English Press, 1991.
Sarwono, Sarlito Wirawan, Teori-Teori Psikologi Sosial, Jakarta: Raja GrafindoPersada, 1995.
Severin, J. Werner & James W. Tankard, Teori Komunikasi, Sejarah, Metode DanTerapan Di Dalam Media Massa, Jakarta: Kencana Media Group, 2007.
Singarimbun, Masri & Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES,1989.
Suadirman, Siti Partini, Psikologi Sosial, Yogyakarta: Studing, 1993.
Sudiyono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, 1987.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfa Beta, 2008.
Sukamto, Nafsiologi: Suatu Pendekatan Alternatif atas Psikologi, Jakarta:Integrita press, 1985.
Sumarto & Djoenasih, Komunikasi Persuasi dan Retorika, Yogyakarta: Liberty,1983.
Suparta, Munzir, Harjani Hefni, Metode Dakwah, Jakarta: Kencana, 2006.
Syukur, Asmuni, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas,1983.
Wahyudi, JB, Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran, Jakarta: Pustaka Utama, 1984.
Walgito, Bimo, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka cipta, 1997.
Wastuti, Kadarina, Respon Masyarakat Badegan terhadap Siaran Dakwah K.H.Mbarun di Radio Persatuan Bantul, skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta:UIN, 2010.
Lampiran:
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas DiriNama : Arie WardhanaTempat/Tgl. LahirTL : Pacitan, 26 Juni 1991Jenis Kelamin : Laki-LakiAlamat : RT 02 RW 03 Kel. Ploso Kec. Pacitan Kab.
PacitanAgama : IslamNama Ayah : Herry Yulianto, SENama Ibu : Agung Priharjanti
B. Riwayat Pendidikan1. TK Bustanul Athfal Aisiyah Pacitan, 1995-19962. SD Negeri Ploso 1 Pacitan, 1997-20033. SMP Negeri 1 Pacitan, 2003-20064. SMA Negeri 1 Pacitan, 2006-20095. Masuk UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2009
C. Prestasi/Penghargaan1. Juara 1 Lomba Paduan Suara Pelajar Se-Kabupaten Pacitan 20062. Finalis 5 Besar Pemilihan Dhimas Diajeng SMAN 1 Pacitan 20073. Juara 1 Lomba Paduan Suara Pelajar Se-Kabupaten Pacitan 20074. Juara Harapan 1 Festival Band Pelajar Se-Kabupaten Pacitan 20075. Juara 1 Lomba Paduan Suara Pelajar Se-Kabupaten Pacitan 20086. Juara 2 Festival Band of Nation Children Se-Karesidenan Madiun 20087. The Best Keyboard Festival Band of Nation Children 20088. Juara 1 Festival Band Umum Se-Karesidenan Madiun 20099. Juara 2 Festival Band Mahasiswa dan Pelajar Se-Kab. Pacitan 200910. The Best Keyboard Festival Band Se-Kab. Pacitan 200911. Juara 3 Festival Band Se-Karesidenan Madiun 200912. Juara Favorit Festival Band Umum Se-Karesidenan Madiun 201013. Juara 2 Festival Musik Kontemporer Se-Karesidenan Madiun 2011
D. Pengalaman Organisasi1. UKM PSM Gita Savana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta2. Pacitan Youth Care of Environmental (PACE)
Demikian daftar riwayat hidup singkat penyusun.
Yogyakarta, Januari 2014Penyusun
Arie WardhanaNIM 09210028
ANGKET RESPON JAMAAH MAJELIS TA’LIM AL-FIRDAUS TERHADAPPROGRAM NGAJI NING JTV DI JTV PACITAN
A. PETUNJUK PENGGUNAAN1. Tulislah data biografi saudara yang sesuai dengan keadaan saudara pada saat ini.2. Pilih salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat saudara dengan memberi
tanda silang (x).B. DATA BIOGRAFI
Nama :Alamat :Umur :Jenis kelamin :Pekerjaan :Pendidikan terakhir :
C. DAFTAR PERTANYAAN1. Apakah anda pernah melihat tayangan Ngaji Ning JTV?
a. Pernah b. Tidak pernah2. Jika pernah, apakah anda menonton acara tersebut dari awal sampai akhir?
a. Ya, Selalub. Ya, Seringc. Ya, Kadang-kadang
d. Ya, Jarange. Tidak pernah
3. Berapa kali dalam satu bulan anda menonton acara tersebut?a. 4 kalib. 3 kalic. 2 kali
d. 1 kalie. Tidak pernah
4. Program acara Ngaji Ning JTV tayang sekali setiap minggunya, menurutsaudara?a. Sangat kurangb. Kurangc. Cukup
d. Berlebihe. Sangat berlebih
5. Waktu yang tersedia untuk acara Ngaji Ning JTV kurang lebih 60 menit, menurutsaudara?a. Sangat kurangb. Kurangc. Cukup
d. Berlebihe. Sangat berlebih
6. Apakah anda puas setelah menonton tayangan Ngaji Ning JTV?a. Sangat puasb. Puasc. Kadang puas kadang tidak
d. Tidak puase. Sangat tidak puas
7. Apa alasan anda menjawab soal no.6?a. Sangat menarikb. Menarikc. Cukup menarik
d. Kurang menarike. Tidak menarik
8. Apakah saudara membutuhkan tayangan rohani seperti halnya pada acara NgajiNing JTV?a. Sangat membutuhkanb. Membutuhkanc. Cukup membutuhkan
d. Kurang membutuhkane. Tidak membutuhkan
9. Apa anda menyukai materi dakwah yang disampaikan ustad dalam programNgaji Ning JTV?a. Sangat menyukaib. Menyukaic. Cukup menyukai
d. Kurang menyukaie. Tidak menyukai
10. Apakah saudara dapat memahami isi dan pesan yang disampaikan oleh ustad ?a. Sangat pahamb. Pahamc. Cukup paham
d. Kurang pahame. Tidak paham
11. Apakah pesan-pesan dakwah ustad dalam acara Ngaji ing JTV menyentuh hatisaudara?a. Sangat menyentuhb. Menyentuhc. Cukup menyentuh
d. Kurang menyentuhe. Tidak menyentuh
12. Apakah anda mendukung keberadaan siaran Ngaji Ning JTV di JTV Pacitan?a. Sangat mendukungb. Mendukungc. Cukup mendukung
d. Kurang mendukunge. Tidak mendukung
13. Apakah kehadiran program Ngaji Ning JTV penting bagi anda?a. Sangat pentingb. Pentingc. Cukup penting
d. Kurang pentinge. Tidak penting
14. Bagaimana perasaan anda ketika tidak bisa menonton acara Ngaji Ning JTV satukali saja karena ada aktivitas lain?a. Sangat kecewab. Kecewac. Agak kecewa
d. Biasa-biasa sajae. Tidak kecewa
15. Bagaimana sikap anda ketika tayangan Ngaji Ning JTV tidak bisa ditayangkankarena ada siaran acara lain?a. Sangat kecewab. Kecewac. Agak kecewa
d. Biasa-biasa sajae. Tidak kecewa
16. Apakah yang mendorong saudara untuk menyaksikkan program Ngaji Ning JTV?a. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keimananb. Untuk hiburanc. Untuk mengurangi kebosanand. Untuk mengisi kekosongan waktu sajae. Tidak tahu
INTERVIEW GUDE
1. Sumber Informasia. Pengurus Jamaah Majelis Ta’lim Al-Firdausb. JTV Pacitan
2. Daftar Interview Guidea. Pengurus Jamaah Majelis Ta’lim Al-Firdaus
- Bagaimana sejarah perkembangan Majelis Ta’lim Al-Firdaus?- ApakahVisi, Misi, dan Tujuan Majelis Ta’lim Al-Firdaus?- Bagaimana gambaran Jamaah Majelis Ta’lim Al-Firdaus?- Apa sajakah kegiatan Majelis Ta’lim Al-Firdaus?- Bagaimana Struktur Organisasi Majelis Ta’lim Al-Firdaus?
b. JTV Pacitan- Bagaimana sejarah singkat JTV Pacitan?- Apakah Visi dan Misi JTV Pacitan?- Bagaimana Struktur Organisasi JTV Pacitan?- Bagaimana komposisi siaran di JTV Pacitan?- Apa sajakah program-program di JTV Pacitan?- Bagaimana jadwal penayangan program-program JTV pacitan?- Bagaimana gambaran Program Ngaji Ning JTV?
Uji Validitas
Correlations
Nomor1 Nomor2 Nomor3 Nomor4 Nomor5 Nomor6 Nomor7 Nomor8 Nomor9 Nomor10 Nomor11 Nomor12 Nomor13 Nomor14 Nomor15 Nomor16 Total
Nomor1 Pearson
Correlatio
n
1 .891** .801** .720** .891** .892** .881** .837** .923** .898** .874** .857** .833** .628** .815** 1.000** .977**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Nomor2 Pearson
Correlatio
n
.891** 1 .809** .669** .796** .864** .876** .708** .889** .786** .778** .747** .774** .616** .717** .891** .914**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Nomor3 Pearson
Correlatio
n
.801** .809** 1 .646** .676** .749** .713** .714** .724** .804** .650** .594** .703** .562** .559** .801** .822**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .003 .004 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Nomor4 Pearson
Correlatio
n
.720** .669** .646** 1 .662** .587** .668** .571** .587** .728** .629** .579** .615** .566** .721** .720** .743**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .000 .000 .002 .000 .003 .002 .000 .001 .002 .001 .003 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Nomor5 Pearson
Correlatio
n
.891** .796** .676** .662** 1 .861** .811** .695** .828** .735** .740** .800** .700** .444* .720** .891** .864**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .026 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Nomor6 Pearson
Correlatio
n
.892** .864** .749** .587** .861** 1 .860** .787** .896** .781** .807** .782** .793** .542** .693** .892** .909**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .005 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Nomor7 Pearson
Correlatio
n
.881** .876** .713** .668** .811** .860** 1 .783** .841** .773** .743** .733** .718** .576** .651** .881** .890**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Nomor8 Pearson
Correlatio
n
.837** .708** .714** .571** .695** .787** .783** 1 .852** .840** .840** .767** .785** .533** .645** .837** .863**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .006 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Nomor9 Pearson
Correlatio
n
.923** .889** .724** .587** .828** .896** .841** .852** 1 .775** .840** .836** .809** .570** .754** .923** .928**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Nomor10 Pearson
Correlatio
n
.898** .786** .804** .728** .735** .781** .773** .840** .775** 1 .896** .829** .859** .718** .810** .898** .930**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Nomor11 Pearson
Correlatio
n
.874** .778** .650** .629** .740** .807** .743** .840** .840** .896** 1 .930** .947** .642** .837** .874** .921**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Nomor12 Pearson
Correlatio
n
.857** .747** .594** .579** .800** .782** .733** .767** .836** .829** .930** 1 .866** .662** .868** .857** .895**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .002 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Nomor13 Pearson
Correlatio
n
.833** .774** .703** .615** .700** .793** .718** .785** .809** .859** .947** .866** 1 .664** .791** .833** .898**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Nomor14 Pearson
Correlatio
n
.628** .616** .562** .566** .444* .542** .576** .533** .570** .718** .642** .662** .664** 1 .814** .628** .715**
Sig. (2-
tailed).001 .001 .003 .003 .026 .005 .003 .006 .003 .000 .001 .000 .000 .000 .001 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Nomor15 Pearson
Correlatio
n
.815** .717** .559** .721** .720** .693** .651** .645** .754** .810** .837** .868** .791** .814** 1 .815** .857**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .004 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Nomor16 Pearson
Correlatio
n
1.000** .891** .801** .720** .891** .892** .881** .837** .923** .898** .874** .857** .833** .628** .815** 1 .977**
Sig. (2-
tailed).000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Total Pearson
Correlatio
n
.977** .914** .822** .743** .864** .909** .890** .863** .928** .930** .921** .895** .898** .715** .857** .977** 1
Sig. (2-
tailed).000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
**.
Correlatio
n is
significan
t at the
0.01 level
(2-tailed).
*.
Correlatio
n is
significan
t at the
0.05 level
(2-tailed).
Uji reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .947
N of Items 8a
Part 2 Value .963
N of Items 8b
Total N of Items 16
Correlation Between Forms .928
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .963
Unequal Length .963
Guttman Split-Half Coefficient .960
a. The items are: Nomor1, Nomor2, Nomor3, Nomor4, Nomor5, Nomor6,
Nomor7, Nomor8.
b. The items are: Nomor9, Nomor10, Nomor11, Nomor12, Nomor13, Nomor14,
Nomor15, Nomor16.
DataRespondenPre-Test
No Nama Soal1
Soal2
Soal3
Soal4
Soal5
Soal6
Soal7
Soal8
Soal9
Soal10
Soal11
Soal12
Soal13
Soal14
Soal15
Soal16 Jumlah
1 Fajar 1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 1 3 2 2 2 1 272 Wahyu 5 5 5 3 3 5 5 5 5 4 4 4 5 2 2 5 673 Eko 5 4 4 3 3 3 5 4 4 3 2 4 3 4 3 5 594 Noka 5 3 2 3 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 675 Karjan 1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 1 3 2 2 2 1 276 Emi 5 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 5 577 Winarno 1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 1 3 2 2 2 1 278 Arif 5 4 5 3 3 4 3 5 5 4 5 5 5 3 4 5 689 Erwin 1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 1 3 2 2 2 1 2710 Dedi 5 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 6411 Sogirin 1 1 1 2 2 1 1 3 2 1 1 3 2 1 2 1 2512 Endang 1 1 2 2 2 2 2 4 2 1 2 3 3 2 1 1 3113 Ichwan 1 1 1 3 2 1 1 3 1 2 2 3 3 1 2 1 2814 Irfan 1 1 1 2 2 1 1 4 2 1 1 3 2 1 1 1 2515 Diharsus 1 1 3 1 2 2 1 3 1 2 1 3 3 2 1 1 2816 Cahyo 1 1 1 2 2 1 1 3 1 2 2 4 2 2 2 1 2817 Ika 1 1 1 2 2 1 2 3 2 1 1 3 2 1 1 1 2518 Puguh 5 5 5 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 7419 Ferry 5 4 2 2 4 5 4 4 5 2 4 5 4 1 3 5 5920 Bambang 5 3 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 3 2 3 5 6021 Santosa 5 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 5 5722 Rien 5 3 2 2 3 3 3 5 5 4 5 5 5 3 4 5 6223 Kuncoro 5 3 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 2 3 5 5924 Febi 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 6925 Tri 5 2 3 3 3 4 3 5 4 5 5 5 5 4 4 5 65
Daftar Seluruh Responden
No Nama Soal1
Soal2
Soal3
Soal4
Soal5
Soal6
Soal7
Soal8
Soal9
Soal10
Soal11
Soal12
Soal13
Soal14
Soal15
Soal16
1 Afandy 5 5 5 3 3 5 5 5 5 3 4 5 4 2 3 52 Alifiya 5 3 5 3 2 5 5 4 4 4 3 4 4 3 3 53 Anggun 5 5 5 3 3 5 5 5 5 4 4 4 5 2 2 54 Ari 5 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35 Arvia 5 4 4 3 3 3 5 4 4 3 2 4 3 4 3 56 Budi 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 57 Darmini 5 3 2 3 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 58 Denok 5 4 5 3 3 2 2 5 4 4 3 4 3 3 3 59 Dika 5 3 2 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4
10 Dwi 5 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 511 Emi 5 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 412 Galang 5 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 513 Habibah 5 4 2 2 4 5 4 4 5 2 4 5 4 1 3 214 Hafidz 5 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 515 Henny 5 4 5 3 3 4 3 5 5 4 5 5 5 3 4 516 Hilmy 5 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 517 Istini 5 2 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 318 Mesiah 5 3 3 3 3 4 4 5 4 4 3 5 4 2 2 519 Misratin 5 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 320 Muhaimin 5 3 3 3 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 521 Mulya 5 5 5 3 4 5 4 5 3 3 3 5 4 3 4 522 M. Cahyono 5 5 5 5 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 123 M. Dwi K. 5 3 3 3 4 5 5 4 5 4 3 5 5 4 5 524 M. Imam 5 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 5 3 5 5
25 M. Irfan 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 526 Ninung 5 3 4 3 3 3 1 4 4 3 3 4 4 3 4 227 Nur 5 4 5 3 3 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 528 Reksi 5 4 5 4 4 3 3 5 4 4 3 5 4 3 5 529 Ristiana 5 3 2 3 3 5 3 5 4 4 5 5 5 3 4 430 Rocky 5 5 4 3 4 4 3 4 5 4 3 5 4 3 4 531 Sevi 5 5 5 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 532 Sisiliani 5 3 3 3 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 533 Siska 5 5 5 4 3 4 5 5 4 4 4 5 4 3 3 534 S. Munawaroh 5 3 4 4 3 4 4 5 4 4 3 5 5 4 5 535 S. Romlah 5 5 5 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 536 Sriati 5 3 2 3 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 537 Sri 5 4 2 2 4 5 4 4 5 2 4 5 4 1 3 238 S. Mulyati 5 5 3 3 3 3 3 5 3 3 3 5 5 3 3 539 S. Rejeki W. 5 3 4 3 4 4 4 5 4 4 3 4 3 2 3 540 S. Sudarwati 5 4 4 3 3 4 3 5 4 4 3 5 5 4 4 541 Sukarmi 5 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 3 542 Sulastri 5 5 5 3 3 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 543 Sumarti 5 3 2 2 3 3 3 5 5 4 5 5 5 3 4 444 Supri 5 4 5 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 545 Suraten 5 3 4 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 2 3 546 Tian 5 3 2 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 447 Tumadi 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 548 NN 5 5 4 3 3 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 549 NN 5 2 3 3 3 4 3 5 4 5 5 5 5 4 4 350 NN 5 3 5 3 3 3 3 5 5 3 3 5 5 5 4 5
Frequencies
soal1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pernah 50 100.0 100.0 100.0
soal2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Jarang 3 6.0 6.0 6.0
Kadang-k 22 44.0 44.0 50.0
Selalu 12 24.0 24.0 74.0
Sering 13 26.0 26.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
soal3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 kali 11 22.0 22.0 22.0
2 kali 7 14.0 14.0 36.0
3 kali 16 32.0 32.0 68.0
4 kali 16 32.0 32.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
soal4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Berlebih 3 6.0 6.0 6.0
Cukup 36 72.0 72.0 78.0
Kurang 10 20.0 20.0 98.0
Sangat k 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
soal5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Berlebih 1 2.0 2.0 2.0
Cukup 34 68.0 68.0 70.0
Kurang 11 22.0 22.0 92.0
Sangat b 1 2.0 2.0 94.0
Sangat k 3 6.0 6.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
soal6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kadang p 12 24.0 24.0 24.0
Puas 28 56.0 56.0 80.0
Sangat p 9 18.0 18.0 98.0
Tidak pu 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
soal7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Cukup me 14 28.0 28.0 28.0
Kurang m 2 4.0 4.0 32.0
Menarik 19 38.0 38.0 70.0
Sangat m 14 28.0 28.0 98.0
Tidak me 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
soal8
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Cukup me 4 8.0 8.0 8.0
Membutuh 17 34.0 34.0 42.0
Sangat m 29 58.0 58.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
soal9
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Cukup me 5 10.0 10.0 10.0
Menyukai 29 58.0 58.0 68.0
Sangat m 16 32.0 32.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
soal10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Cukup pa 13 26.0 26.0 26.0
Kurang p 2 4.0 4.0 30.0
Paham 32 64.0 64.0 94.0
Sangat p 3 6.0 6.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
soal11
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Cukup me 23 46.0 46.0 46.0
Kurang m 1 2.0 2.0 48.0
Menyentu 16 32.0 32.0 80.0
Sangat m 10 20.0 20.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
soal12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Cukup me 2 4.0 4.0 4.0
Mendukun 17 34.0 34.0 38.0
Sangat m 31 62.0 62.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
soal13
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Cukup pe 7 14.0 14.0 14.0
Penting 20 40.0 40.0 54.0
Sangat p 23 46.0 46.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
soal14
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Agak kec 16 32.0 32.0 32.0
Biasa-bi 7 14.0 14.0 46.0
Kecewa 21 42.0 42.0 88.0
Sangat k 4 8.0 8.0 96.0
Tidak ke 2 4.0 4.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
soal15
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Agak kec 14 28.0 28.0 28.0
Biasa-bi 3 6.0 6.0 34.0
Kecewa 20 40.0 40.0 74.0
Sangat k 12 24.0 24.0 98.0
Tidak ke 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
soal16
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak tahu 1 2.0 2.0 2.0
Untuk hiburan 5 10.0 10.0 12.0
Untuk mengisi kekoso 3 6.0 6.0 18.0
Untuk mengurangi keb 4 8.0 8.0 26.0
Untuk meningkatkan p 37 74.0 74.0 100.0
Total 50 100.0 100.0