resistive circuits

Upload: kuntari-winarsih

Post on 18-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat..

TRANSCRIPT

  • RESISTIVE CIRCUITS (RANGKAIAN RANGKAIAN RESISTIF)

    Dwi Meliyani 1, Erika Diana Rizanti

    2, Kuntari Winarsih

    3, Noviani Prima

    4.

    Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

    Jl. Jenderal Sudirman Km. 3 Cilegon Banten 42435

    Email : [email protected], [email protected], [email protected],

    [email protected].

    Abstrak

    Rangkaian resistif merupakan rangkaian

    yang mempunyai imunitas tertentu dan

    mempunyai kewenangan preogratif terhadap

    unsur unsur attenuator diluarnya. Hukum I Kirchoff atau KCL(Kirchhoffs Current Law) dan

    hukum II Kirchoff atau KVL (Kirchhoffs voltage Law). Hukum Ohm Berbunyi : Kuatnya arus listrik yang mengalir pada sauatu beban listrik

    sebanding lurus dengan tegangan listrik dan

    berbanding terbalik dengan hambatan. Dua elemen dikatakan terhubung seri jika mereka

    hanya mempunyai satu simpul bersama dan tidak

    ada elemen lain yang terhubung pada simpul itu.

    Dua elemen dikatakan terhubung paralel jika

    mereka terhubung pada dua simpul yang sama.

    Theorema Thvenin menyatakanan bahwa

    jika rangkaian seksi sumber pada hubungan dua-

    terminal adalah linier, maka sinyal pada terminal

    interkoneksi tidak akan berubah jika rangkaian

    seksi sumber itu diganti dengan rangkaian

    ekivalen Thvenin. Theorema Norton

    menyatakan bahwa jika rangkaian seksi sumber

    pada hubungan dua-terminal adalah linier, maka

    sinyal pada terminal interkoneksi tidak akan

    berubah jika rangkaian seksi sumber itu diganti

    dengan rangkaian ekivalen norton.

    Ammeter adalah jenis alat ukur elektronik

    yang digunakan untuk mengevaluasi aliran arus

    listrik di sirkuit tertentu. Voltmeter adalah

    alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan

    listrik dalam suatu rangkaian listrik. Ohmmeter

    adalah perangkat yang mengukur jumlah listrik

    yang dihasilkan pergeseran seperti elektron

    melewati sebuah konduktor listrik.

    Kata Kunci: Hukum Kirchhoff, Thorema

    Thevenin dan Norton, Pembagi Tegangan dan

    arus, Ammeter, Volmeter, Ohmmeter.

    1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Rangkaian resistif merupakan rangkaian

    yang mempunyai imunitas tertentu dan

    mempunyai kewenangan preogratif terhadap unsur

    unsur attenuator diluarnya.

    Dalam jurnal ini akan dibahas beberapa

    hukum hukum yang berkaitan dengan rangkaian

    resistif pada rangkaian listrik, diantaranya adalah

    hukum Kirchhoff, hukum Ohm, sub rangkaian

    ekuivalen dengan ekuivalen seri pembagi

    tegangan, ekuivalen paralel pembagi arus,

    ekuivalen Thevenin dan ekuivalen Norton. Pada

    jurnal inipun akan dibahas cara erja dari ammeter,

    voltmeter, ohmmeter dan desain desain dari

    rangkaian resistor. Serta dilengkapi dengan contoh

    soal dari beberapa penjelasan materi sebelumnya.

    1.2 Tujuan

    Tujuan yang hendak dicapai dalam

    pembuatan jurnal ini adalah:

    1. Memahami bunyi hukum Kirchhoff.

    2. Memahami hukum Ohm.

    3. Memahami Ekuivalen seri dan Pembagi

    Tegangan.

    4. Memahami Ekuivalen paralel dan Pembagi

    Arus.

    5. Memahami Ekuivalen Thevenin dan

    Ekuivalen Norton.

    6. Mengetahui cara kerja dari Ammeter,

    Voltmeter dan Ohmmeter.

    1.3 Rumusan Masalah

    Batasan masalah dalam jurnal ini adalah:

    1. Bagaimana pengertian dari bunyi Hukum

    Kirchhoff 1 dan 2.

    2. Bagaimana bunyi hukum Ohm.

    3. Bagaimana pengertian dari Ekuivalen seri

    dan pembagi tegangan serta contoh

    soalnya.

    4. Bagaimana pengertian dari Ekuivalen

    paralel dan pembagi arus serta contoh

    soalnya.

    5. Bagaimana pengertian dari rangkaian

    Ekuivalen Thevenin dan Ekuivalen Norton.

  • 6. Bagaimana cara kerja dari Ammeter,

    Volmeter, dan Ohmmeter.

    1.4 Tinjauan Pustaka.

    1.4.1 Hukum Kirchhoff

    Hukum I Kirchoff atau KCL(Kirchhoffs Current Law) dan hukum II Kirchoff atau KVL

    (Kirchhoffs voltage Law). Hukum Kirchhoff 1 menyatakan : Jumlah aljabar kuat arus yang

    menuju suatu titik cabang rangkaian listrik =

    jumlah aljabar arus yang meninggalkan titik

    cabang tersebut.

    Gambar 1.1 Arus arus pada titik cabang.

    Pada gambar 1.1, arus I1, I2, dan I3 menuju

    titik cabang A, sedangkan arus I4 dan I5

    meninggalkan titik cabang A. Maka pada titik

    cabang A tersebut berlaku persamaan :

    menuju titik cabangmeninggalkan titik cabang

    I1 + I2 + I3 = I4 + I5

    Hukum II Kirchhoff menyatakan : Jumlah

    aljabar penurunan tegangan (voltage drop) pada

    rangkaian tertutup (loop) menuruti arah yang

    ditentukan = jumlah aljabar kenaikan tegangan

    (voltage rise) nya.

    Pada gambar 1.2, arah pembacaan

    mengikuti arah jarum jam seperti yang

    ditunjukkan panah melingkar, jadi mengikuti arah

    a-b-c-d-e-f-a. Pada baterei, arah pembacaan dari a

    ke b atau dari ke +, sehingga dari a ke b terjadi voltage rise sebesar E1, sebaliknya dari d ke e

    terjadi voltage dropsebesar E2. Pada resistor R1

    arah pembacaan dari b ke c dan arus mengalir dari

    b ke c juga, oleh karena arus mengalir dari

    tegangan tinggi ke rendah, maka tegangan b lebih

    besar dari tegangan c sehingga dari b ke c terjadi

    voltage drop sebesar I R1. Dengan penalaran yang

    sama maka dari c ke d, e ke f, f ke a berturut-turut

    terjadi voltage drop sebesar I R2, I R4, dan I R3.

    Gambar 1.2. Voltage drop dan rise pada loop

    Maka pada loop berlaku persamaan :

    Pada waktu menggunakan hukum tersebut,

    jika dari perhitungan diperoleh harga arus bertanda

    aljabar -, maka arah arus yang benar adalah

    berlawanan dengan arah yang telah ditentukan

    secara sembarang pada langkah awal.

    1.4.2 Hukum Ohm

    Hukum Ohm Berbunyi : Kuatnya arus

    listrik yang mengalir pada sauatu beban listrik

    sebanding lurus dengan tegangan listrik dan

    berbanding terbalik dengan hambatan.

    Berikut contoh rangkaian Hukum Ohm:

    Gambar 1.3. Rangkaian Hukum Ohm

    V = Tegangan listrik yang terdapat pada

    kedua ujung penghantar dalam satuan volt (V).

    I = Arus listrik yang mengalir pada suatu

    penghantar dalam satuan Ampere (A).

    R = nilai hambatan listrik (resistansi) yang

    terdapat pada suatu penghantar dalam satuan Ohm

    ()

    1.4.3 Ekuivalen Seri dan Pembagi Tegangan

    Dua elemen dikatakan terhubung seri jika

    mereka hanya mempunyai satu simpul bersama

    dan tidak ada elemen lain yang terhubung pada

    simpul itu. Analisis terhadap suatu rangkaian

    sering akan menjadi lebih mudah dilaksanakan

    jika sebagian dari rangkaian dapat diganti dengan

    rangkaian lain yang ekivalen dan lebih sederhana.

    Basis untuk terjadinya ekivalensi antara dua

    macam rangkaian adalah hubungan i-v dari

    keduanya.

  • Gambar 1.4 (a) Sebuah rangkaian yang mengandung

    kombinasi seri dari N tahanan (b) Rangkaian ekivalen

    yang lebih sederhana: Req = R1 + R2 + .... + RN

    Kaidah ini memberikan distribusi tegangan

    pada elemen yang dihubungkan seri dalam

    rangkaian.

    Gambar 1.5. Pembagi Tegangan

    Didapat :

    Tegangan pada masing-masing elemen

    adalah :

    Secara umum dapat kita tuliskan:

    1.4.4 Ekuivalen Paralel dan Pembagi Arus.

    Dua elemen dikatakan terhubung paralel

    jika mereka terhubung pada dua simpul yang

    sama. Penyederhanaan yang serupa dapat

    diterapkan kepada rangkaian-rangkaian paralel.

    Sebuah rangkaian yang mengandung N

    konduktansi yang dipasang paralel, seperti pada

    gambar di bawah ini.

    Gambar 1.5 (a) Sebuah rangkaian yang mengandung N

    tahanan paralel yang mempunyai konduktansi G1 G2

    GN (b) Rangkaian ekivalen yang lebih

    sederhana: Geq = G1 + G2 + .... GN

    sedangkan ekivalennya di dalam Gambar

    1.5 b memberikan :

    Sehingga

    Dinyatakan dalam tahanan dan bukan di

    dalam konduktansi,

    Kombinasi pararel sering dinyatakan

    dengan tulisan R eq = R1 || R2 || UR3, misalnya.

    Hal khusus untuk hanya dua tahanan paralel.

    1.4.5 Ekuivalen Thevenin dan Ekuivalen Norton.

    Theorema Thvenin menyatakanan bahwa

    jika rangkaian seksi sumber pada hubungan dua-

    terminal adalah linier, maka sinyal pada terminal

    interkoneksi tidak akan berubah jika rangkaian

    seksi sumber itu diganti dengan rangkaian

    ekivalen Thvenin.

    Theorema Norton menyatakan bahwa jika

    rangkaian seksi sumber pada hubungan dua-

    terminal adalah linier, maka sinyal pada terminal

    interkoneksi tidak akan berubah jika rangkaian

    seksi sumber itu diganti dengan rangkaian

    ekivalen norton.

    Gambar 1.6. (a).Rangkaian Ekuivalen Thevenin

    (b).Rangkaian Ekuivalen Norton

    1.4.6 Cara Kerja dari Ammeter, Voltmeter,

    Ohmmeter.

  • 1. Ammeter.

    Ammeter adalah jenis alat ukur elektronik

    yang digunakan untuk mengevaluasi aliran arus

    listrik di sirkuit tertentu. Pada dasarnya, ammeter

    akan mengukur aliran arus dalam hal ampere.

    Ammeter bekerja berdasarkan perinsip gaya

    magnetik ( Gaya Lorentz ) ketika arus mengalir

    melalaui kumparan yang dilingkupi oleh medan

    magnet timbul gaya Lorentz yang menggerakan

    jarum penujuk menyimpang. Apabila arus yang

    melewati kumparan besar, maka gaya yang timbul

    juga akan membesar sehingga penyimpanagan

    jarum peujuk juga akan lebih besar. Demikian

    sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum

    penujuk akan dikembalikan keposisi semula oleh

    pegas. Besar gaya yang dimaksud sesuai dengan

    perinsip Gya Lorentz F = B.I.L

    2. Voltmeter.

    Voltmeter adalah alat/perkakas untuk

    mengukur besar tegangan listrik dalam suatu

    rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel

    terhadap letak komponen yang diukur dalam

    rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah

    lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah

    bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca

    atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai

    anode sedangkan yang di tengah sebagai katode.

    3. Ohmmeter.

    Ohmmeter adalah perangkat yang

    mengukur jumlah listrik yang dihasilkan

    pergeseran seperti elektron melewati sebuah

    konduktor listrik. Juga dikenal sebagai hambatan

    listrik, nilainya dinyatakan dalam satuan ohm.

    Pengukuran ini diatur oleh Hukum Ohm, yang

    menyatakan bahwa arus yang melalui rangkaian

    listrik berbanding lurus dengan jumlah tegangan

    yang diberikan. Ketika ditulis sebagai persamaan

    aljabar, fenomena alam ini akan terlihat seperti ini:

    R = V / I, dimana R adalah Resistensi, V

    Tegangan, dan I mewakili Arus. Ini ilustrasi dari

    hubungan antara nilai-nilai tersebut diberikan

    untuk abad ke-19 fisikawan Jerman dan guru,

    Georg Simon Ohm.

    2. PEMBAHASAN

    1. Contoh perhitungan dari hukum Kirchhoff

    2 (KVL) :

    Hitunglah ix dan Vx nya !

    Gambar 2.1 Contoh Rangkaian yang dihitung

    dengan hukum Kirchhoff 2 (KVL)

    2. Contoh Perhitungan dari pembahasan

    Hukum Ohm:

    3. Contoh Perhitungan dari pembahasan

    Ekuivalen Seri dan Pembagi Tegangan.

    Ohmmeter adalah sebuah alat yang

    mengukur nilai tahanan di antara kedua

    terminalnya. Berapakah pembacaan yang

    benar jika alat tersebut dipasangkan pada

    jaringan dari gambar 2.2.

    Gambar 2.2 Contoh soal pembagi tegangan.

  • Jawab :

    Gambar 2.3. Rangkaian sederhana dari gambar

    2.2.

    Gambar 2.4. penyederhanaan dari gambar 2.3.

    4. Contoh Perhitungan pembagi tegangan dan

    arus.

    Dalam rangkaian pada gambar dibawah ini,

    (a). Pakailah metode kombinasi tahanan

    untuk mencari Req (b). Pakailah pembagian

    arus untuk mencari i1 (c). Pakailah

    pembagian tegangan untuk mencari U2 (d).

    Pakailah arus untuk mencari i3.

    Gambar 2.5. Rangkaian contoh perhitungan.

    Jawab:

    (a) Req didapat dengan memparalelkan tahanan 70 Ohm dan 30 Ohm yang

    menghasilkan tahanan 21 Ohm,

    kemudian diserikan dengan tahanan 9

    Ohm yang menghasilkan tahanan 30

    Ohm.

    (b). Req, 30 diparalelkan dengan tahanan

    75 menghasilkan 21

    . Kemudian

    dengan mempergunakan pembagian

    arus akan didapat.

    Gambar 2.6 (a). Penyederhanaan Rangkaian dari

    gambar 2.4. (b). Rangkaian ekuivalen.

    (c). tahanan 50 , 75 dan 30 memiliki

    tegangan yang sama karena satu simpul

    (paralel) yaitu,

    Dengan mempergunakan pembagian

    tegangan, U2 dapat dihitung.

    (d). Arus ditahanan 9 adalah:

    Maka i3 dapat dihitung dengan

    mempergunakan pembagian arus.

    3. KESIMPULAN

    Dari data yang didapat dalam pembahasan

    jurnal dapat disimpulkan seperti ini:

    1. Hukum I Kirchoff atau

    KCL(Kirchhoffs Current Law) dan

    hukum II Kirchoff atau KVL

    (Kirchhoffs voltage Law).

    2. Hukum Kirchhoff 1 menyatakan :

    Jumlah aljabar kuat arus yang menuju

    suatu titik cabang rangkaian listrik =

  • jumlah aljabar arus yang meninggalkan

    titik cabang tersebut.

    3. Hukum II Kirchhoff menyatakan : Jumlah aljabar penurunan tegangan

    (voltage drop) pada rangkaian tertutup

    (loop) menuruti arah yang ditentukan =

    jumlah aljabar kenaikan tegangan

    (voltage rise) nya.

    4. Hukum Ohm Berbunyi : Kuatnya arus

    listrik yang mengalir pada sauatu

    beban listrik sebanding lurus dengan

    tegangan listrik dan berbanding

    terbalik dengan hambatan.

    5. Dua elemen dikatakan terhubung seri

    jika mereka hanya mempunyai satu

    simpul bersama dan tidak ada elemen

    lain yang terhubung pada simpul itu.

    6. Dua elemen dikatakan terhubung

    paralel jika mereka terhubung pada dua

    simpul yang sama.

    7. Theorema Thvenin menyatakanan bahwa jika rangkaian seksi sumber

    pada hubungan dua-terminal adalah

    linier, maka sinyal pada terminal

    interkoneksi tidak akan berubah jika

    rangkaian seksi sumber itu diganti

    dengan rangkaian ekivalen Thvenin.

    8. Theorema Norton menyatakan bahwa jika rangkaian seksi sumber pada

    hubungan dua-terminal adalah linier,

    maka sinyal pada terminal interkoneksi

    tidak akan berubah jika rangkaian seksi

    sumber itu diganti dengan rangkaian

    ekivalen norton.

    9. Ammeter adalah jenis alat ukur

    elektronik yang digunakan untuk

    mengevaluasi aliran arus listrik di

    sirkuit tertentu.

    10. Voltmeter adalah alat/perkakas untuk

    mengukur besar tegangan listrik dalam

    suatu rangkaian listrik.

    11. Ohmmeter adalah perangkat yang

    mengukur jumlah listrik yang

    dihasilkan pergeseran seperti elektron

    melewati sebuah konduktor listrik.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. http://dien-

    elcom.blogspot.com/2012/06/rankaian-seri-

    dan-rangkaian-paralel.html (URL dikunjungi

    pada tanggal 15 Maret 2014).

    2. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Labshee

    t%20Rangkaian%20Listrik-5_0.pdf (URL

    dikunjungi pada tanggal 15 Maret 2014).

    3. http://laurens-oratmangun.com/data/HUKUM-

    KIRCHOFF.pdf (URL dikunjungi pada

    tanggal 15 Maret 2014).

    4. http://yasdinulhuda.files.wordpress.com/2008/

    02/jobsheet-praktek-aup-2008.pdf (URL

    dikunjungi pada tanggal 15 Maret 2014).

    5. http://eecafedotnet.files.wordpress.com/2011/0

    8/kaidah-dan-teorema-rangkaian1.pdf (URL

    dikunjungi pada tanggal 15 Maret 2014).

    BIODATA PENULIS

    1. Dwi meliyani, lahir di Padang, tahun 1991.

    NIM: 3332090006. Saat ini sedang menempuh

    pendidikan tinggi di Jurusan Teknik Elektro

    Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Email:

    [email protected].

    2. Erika Diana Rizanti, Lahir di Cilegon, 06

    Mei 1991. NIM : 3332103547. Saat ini sedang

    menempuh pendidikan tinggi di Jurusan

    Teknik Elektro Universitas Sultan Ageng

    Tirtayasa. Email:

    [email protected].

    3. Kuntari Winarsih, Lahir di Serang, 20

    September 1992. NIM: 3332103536. Saat ini

    sedang menempuh pendidikan tinggi di

    Jurusan Teknik Elektro Universitas Sultan

    Ageng Tirtayasa. Email:

    [email protected].

    4. Noviani Prima, Lahir di Serang, 16 November

    1991. NIM: 3332103537. Saat ini sedang

    menempuh pendidikan tinggi di Jurusan

    Teknik Elektro Universitas Sultan Ageng

    Tirtayasa. Email:

    [email protected].