resiko ti new

24
Yuli Mulyasari TEKNIK PENILAIAN RESIKO TEKNIK PENILAIAN RESIKO SERTA CONTOH PENILAIAN K3 SERTA CONTOH PENILAIAN K3 TUGAS KULIAH MANAJEMEN RESIKO TI TUGAS KULIAH MANAJEMEN RESIKO TI EIC/ISO 31010 Tahun 2009 EIC/ISO 31010 Tahun 2009

Upload: yuli

Post on 19-Jul-2015

250 views

Category:

Data & Analytics


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resiko ti new

Yuli Mulyasari

TEKNIK PENILAIAN RESIKOTEKNIK PENILAIAN RESIKOSERTA CONTOH PENILAIAN K3SERTA CONTOH PENILAIAN K3

TUGAS KULIAH MANAJEMEN RESIKO TITUGAS KULIAH MANAJEMEN RESIKO TIEIC/ISO 31010 Tahun 2009EIC/ISO 31010 Tahun 2009

Page 2: Resiko ti new

EIC/ISO 31010 Tahun 2009

Page 3: Resiko ti new

PEMILIHAN TEKNIK PENILAIAN RISIKO

PEMILIHAN TEKNIK

Penilaian risiko dapat dilakukan dalam berbagai cara, dapat

menggunakan satu atau banyak metode mulai dari yang sederhana

sampai yang kompleks.

Bentuk penilaian dan keluarannya harus sesuai dengan kriteria risiko dari

konteks yang dibangun.

Lampiran A menggambarkan hubungan antara teknik penilaian risiko

dengan faktor-faktor risiko, dan memberikan gambaran bagaimana

organisasi dapat memilih teknik penilaian risiko yang tepat untuk

kondisi tertentu.

Page 4: Resiko ti new

Lanjutan…

Teknik yang sesuai harus menunjukkan karakteristik sebagai berikut:

• dapat dipertanggungjawabkan;

• dapat memahami sifat risiko dan bagaimana cara

penanganannya;

• mudah untuk ditelusuri, dapat berulang dan dapat dibuktikan.

•Alasan dalam pemilihan teknik harus jelas, berkaitan dan sesuai.

•Pada saat memadukan hasil dari kajian yang berbeda, teknik yang

digunakan harus sebanding dengan keluaran.

Page 5: Resiko ti new

Lanjutan…

Faktor-faktor yang penting dalam teknik penilaian resiko:

• Tujuan penelitian;

Memiliki pengaruh langsung pada teknik yang digunakan.

• Pengambil keputusan;

Dalam beberapa kasus dibutuhkan suatu pengambilan keputusan

• Jenis dan berbagai risiko yang dianalisis;

• Dampak yang dihasilkan;

Keputusan mengenai penilaian risiko yang dilakukan harus melihat pada pendapat awal akan dampak yang mungkin timbul

•Tingkat keahlian, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya;

metode yang digunakan harus memenuhi tujuan dan ruang lingkup penilaian sesuai tingkat risiko yang dianalisis.

Page 6: Resiko ti new

Lanjutan…

• ketersediaan informasi dan data;

Beberapa teknik memerlukan informasi lebih lanjut dari data yang lain.

• kebutuhan untuk modifikasi / update dari penilaian risiko;

Penilaian mungkin perlu dimodifikasi dan dilakukan pengembangan teknik

yang lain.

• persyaratan peraturan dan kontrak.

Berbagai faktor mempengaruhi dalam penilaian risiko, antara lain :

• ketersediaan sumber daya;

• sifat dan tingkat ketidakpastian dalam data dan informasi yang tersedia;

• kompleksitas aplikasi (lihat Tabel A.2).

Page 7: Resiko ti new

Lanjutan…

SIFAT DAN TINGKAT KETIDAKPASTIAN

Sifat dan tingkat ketidakpastian membutuhkan pemahaman tentang

kualitas, kuantitas dan integritas informasi yang tersedia mengenai

risiko yang harus dipertimbangkan.

Termasuk sejauh mana informasi yang cukup tentang risiko, sumber

dan penyebabnya, kualitas data atau kurangnya data penting dan

dapat diandalkan.

Data yang tersedia tidak selalu merupakan dasar yang tepat untuk

prediksi masa depan.

Page 8: Resiko ti new

Lanjutan…

KOMPLEKSITAS

menilai risiko sistem yang kompleks sebaiknya tidak hanya dilakukan di

masing-masing komponen secara terpisah tetapi langsung dari seluruh

sistem.

Dalam kasus lain, risiko dapat melibatkan bagian lain dan dapat

berdampak pada kegiatan lainnya.

Memahami permasalahan risiko dari suatu organisasi sangat penting

dalam pemilihan metode atau teknik yang tepat untuk penilaian risiko.

Page 9: Resiko ti new

PENILAIAN RISIKO SELAMA FASE SIKLUS HIDUP

Penilaian risiko dapat diterapkan pada semua tahap siklus hidup,

dlilakukan berulang kali untuk dapat membantu mengetahui keputusan

apa yang perlu dibuat dalam setiap fase.

Penilaian risiko dlakukan untuk :

• memastikan bahwa risiko dapat diterima,

• proses penyempurnaan desain,

• pemahaman tentang efektivitas biaya,

• mengidentifikasi risiko yang berdampak pada fase siklus hidup

berikutnya.

Page 10: Resiko ti new

TEKNIK PENILAIAN RISIKO

Hasil penilaian risiko dapat digunakan untuk mengembangkan

prosedur dalam kondisi normal maupun darurat.

Tabel Lampiran A menghubungkan beberapa teknik dan kategorinya.

Masing-masing teknik tersebut dikembangkan dalam Lampiran B

dengan penilaian dan cara penerapannya dalam berbagai situasi.

Page 11: Resiko ti new

Klasifikasi pertama menunjukkan bagaimana cara

teknik diterapkan pada setiap langkah dari

proses penilaian risiko

Proses penilaian risiko:

•identifikasi risiko;

• analisis risiko – konsekuensi;

• analisis risiko – kemungkinan;

taksiran peluang semi kuantitatif atau kuantitatif;

• analisis risiko - menilai efektivitas

setiap kontrol yang ada;

• analisis risiko - perkiraan tingkat

risiko;

• Evaluasi risiko.

Penerapan metode proses penilaian risiko

digambarkan dengan nilai :

•Dapat diterapkan (SA),

•berlaku (A) atau

•tidak dapat diterapkan (NA) (lihat Tabel A.1).

LAMPIRAN A Informasi

A.1 Jenis teknik

Alat dan teknik Proses penilaian risiko Lihat Lampiran

Identifikasi risiko

analisis risiko Evaluasi Risiko

konsekuensi Kemungkinan Tingkat Resiko

Brainstorming SA1 NA2 NA NA NA B 01

Wawancara terstruktur atau semi terstruktur

SA NA NA NA NA B 02

Delphi SA NA NA NA NA B 03

Check-list SA NA NA NA NA B 04

Analisis Bahaya Primer SA NA NA NA NA B 05

Hazard and operability studies(HAZOP)

SA SA A3 A A B 06

Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP)

SA SA NA NA SA B 07

Penilaian risiko lingkungan SA SA SA SA SA B 08

Struktur «What if? »(SWIFT) SA SA SA SA SA B 09

analisis skenario SA SA A A A B 10

Analisis dampak bisnis A SA A A A B 11

Analisis akar masalah NA SA SA SA SA B 12

Analisis akibat kegagalan SA SA SA SA SA B 13

Analisis pohon kegagalan A NA SA A A B 14

Analisis pohon kejadian A SA A A NA B 15

Analisis Penyebab dan konsekuensi A SA SA A A B 16

Analisis sebab-akibat SA SA NA NA NA B 17

Analisis lapisan perlindungan (Lopa) A SA A A NA B 18

Pohon keputusan NA SA SA A A B 19

Analisis keandalan manusia / HRA SA SA SA SA A B 20

Analisis Bow tie NA A SA SA A B 21

Pemeliharaan terpusat SA SA SA SA SA B 22

Analisis rangkaian Sneak A NA NA NA NA B 23

Analisis Markov A SA NA NA NA B 24

Simulasi Monte Carlo NA NA NA NA SA B 25

Statistik Bayesian dan Bayes Nets NA SA NA NA SA B 26

Kurva FN A SA NA NA SA B 27

Indeks risiko / Titik kontrol kritis A SA SA A SA B 28

Konsekuensi/matriks probabilitas SA SA SA SA A B 29

Analisis Biaya / manfaat A SA A A AA B 30

analisis keputusan Multi-Kriteria (MCDA)

A SA A SA A B 31

Page 12: Resiko ti new

A.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan teknik penilaian risiko

Atribut dari metode penilaian resiko antara lain :

• kerumitan masalah dan metode yang diperlukan untuk menganalisis;

• sifat dan tingkat ketidakpastian dari penilaian risiko berdasarkan jumlah informasi

yang tersedia dan apa yang diperlukan;

• sumber daya yang diperlukan seperti waktu dan tingkat keahlian, data kebutuhan atau

biaya;

• apakah metode tersebut dapat memberikan output kuantitatif.

Contoh jenis metode penilaian risiko yang tersedia tercantum dalam Tabel A.2 dimana

setiap metode dinilai dengan tinggi, sedang atau rendah .

Page 13: Resiko ti new

Tabel A.2 – Alat Penilaian Risiko

TEKNIK PENILAIAN RESIKO KETERANGAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RELEVANSI

HASIL KELUARAN

SUMBER DAN KEMAMPUAN

SIFAT DANTINGKAT

KETIDAKPASTIANKOMPLEKSITAS

METODE PENCARIAN

Check-lists/Daftar pembanding

Bentuk sederhana identifikasi risiko. Sebuah teknik yang mengunakan daftar ketidakpastian umum yang harus dipertimbangkan. Pengguna mengacu pada daftar, kode atau standar yang ada sebelumnya

Rendah Rendah Rendah Tidak

Analisis Bahaya AwalSebuah metode analisis induktif sederhana yang bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya, keadaan berbahaya, kejadian yang dapat menyebabkan kerusakan, fasilitas maupun sistem

Rendah Tinggi Sedang Tidak

METODE PENDUKUNG

Wawancara terstruktur danBrainstorming/Curah pendapat

Sebuah alat pengumpul ide dan penilaian, kemudian dikelompokkan. Brainstorming dapat dilakukan dengan teknik wawancara perorangan maupun kelompok

Rendah Rendah Rendah Tidak

Teknik Delphi

Cara menggabungkan pendapat ahli Merupakan teknik kolaborasi untuk membangun kesepakatan di antara para ahli. Dilakukan analisis independen dan pemungutan suara oleh para ahli

Sedang Sedang Sedang Tidak

Susunan cepatSebuah sistem untuk memicu kelompok mengidentifikasi risiko. Biasanya digunakan dalam pelatihan. Terkait dengan analisis risiko dan teknik evaluasi/penilaian

Sedang Sedang Apapun Tidak

Human reliabilityanalysis (HRA)

Berkaitan dengan pengaruh manusia pada kinerja sistem dan dapat digunakan untuk menilai pengaruh kesalahan manusia pada sistem Sedang Sedang Sedang Iya

ANALISIS SKENARIO

Analisis akar permasalahan(Analisis kerugian)

Menganalisis kerugian tunggal yang terjadi dengan mengetahui penyebabnya dan bagaimana sistem / proses dapat ditingkatkan untuk menghindari kerugian di masa depan.Analisis harus mempertimbangkan kontrol/pengendalian yang harus dilakukan pada saat kerugian terjadi dan cara kontrol itu bekerja

Sedang Rendah Sedang Tidak

Page 14: Resiko ti new

ALAT PENILAIAN RISIKO

Page 15: Resiko ti new

LAMPIRAN BTeknik penilaian risiko

B.1 Brainstorming

Gambaran Umum

Brainstorming dikenal juga dengan istilah diskusi kelompok adalah percakapan yang mengalir bebas di antara sekelompok orang memiliki pengetahuan untuk mengenali potensi kegagalan dan bahaya yang terkait, risiko, kriteria keputusan dan / atau pilihan untuk perlakuan

Penggunaan• Brainstorming dapat digunakan bersama dengan metode penilaian risiko lain atau mungkin

berdiri sendiri • digunakan untuk mendiskusikan masalah yang diidentifikasi, untuk meninjau lebih jauh atau

pembicaraan secara detil untuk masalah tertentu.• Brainstorming sangat berguna ketika mengidentifikasi risiko teknologi baru, di mana tidak ada

data atau solusi dalam menyelesaikan masalah.

Proses

Brainstorming mungkin formal atau informal.

Brainstorming formal lebih terstruktur dengan peserta dipersiapkan sebelumnya dan sesi memiliki tujuan pasti serta hasil dengan cara mengevaluasi ide-ide yang diajukan.

Brainstorming informal kurang terstruktur.

Page 16: Resiko ti new

B.2 wawancara terstruktur atau semi-terstruktur

Gambaran Umum

Dalam sebuah wawancara terstruktur, individu diwawancarai dan diberikan serangkaian pertanyaan untuk melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda sesuai dengan pendapat masing-masing individu.

wawancara semi-terstruktur hampir sama dengan wawancara terstruktur namun memungkinkan lebih banyak kebebasan dalam percakapan untuk menggali isu-isu yang muncul.

Penggunaan

Wawancara terstruktur dan semi-terstruktur berguna pada saat sulit untuk mendapatkan orang-orang untuk sesi brainstorming atau orang-orang yang terlibat dalam diskusi kelompok tidak cocok untuk brainstoming.

Individu penilai ini biasanya sering digunakan untuk mengidentifikasi risiko atau untuk menilai efektivitas pengendalian yang ada sebagai bagian dari analisis risiko. Individu penilai ini juga dapat diterapkan pada setiap tahap proyek atau proses.

Mereka adalah sarana dalam memberikan masukan dari pihak terkait untuk penilaian risiko.

Page 17: Resiko ti new

B.3 Teknik Delphi

Gambaran Umum

Teknik Delphi adalah prosedur untuk memperoleh kesepakatan pendapat dari sekelompok ahli.

Tahap awal Delphi adalah merumuskan, dimana ahli mengungkapkan pendapat mereka secara individu dan anonim/tanpa nama, lalu kemudian dilanjutkan oleh pandangan ahli lain.

Kegunaan

Teknik Delphi dapat diterapkan pada setiap tahap proses manajemen risiko atau pada fase siklus hidup sistem, di mana pun konsensus pandangan para ahli yang dibutuhkan.

Proses

Sekelompok ahli diberikan pertanyaan menggunakan kuesioner semi-terstruktur, tidak menggunakan pilihan ganda sehingga pendapat mereka mandiri.

Prosedurnya adalah sebagai berikut:

• pembentukan tim untuk melakukan dan memantau proses Delphi;

• pemilihan sekelompok ahli (mungkin satu atau lebih panel ahli);

• pengembangan putaran 1 kuesioner;

• pengujian kuesioner;

• mengirimkan kuesioner kepada panelis individual;

• informasi dari putaran pertama yang berupa tanggapan dianalisis dan dikombinasikan kemudian kembali disebarkan kepada panelis;

• panelis merespon dan proses ini diulang sampai konsensus tercapai.

Page 18: Resiko ti new

PENILAIAN RESIKO K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)

Pengertian K3

Suatu upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja

dengan mencegah terjadinya kecelakaan, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan

pencemaran lingkungan yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.

Kebijakan K3 :

•Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja dan orang lain (kontraktor, pemasok,

pengunjung dan tamu) di tempat kerja.

•Menjamin Pengendalian Dampak Lingkungan dari operasional Perusahaan.

•Memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berlaku berkaitan dengan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Lingkungan.

•Melakukan perbaikan berkelanjutan demi terciptanya K3 yang baik di tempat kerja dan Lingkungan

yang Sehat di wilayah Perusahaan.

Page 19: Resiko ti new

Pengertian (definisi) resiko K3

Potensi kerugian yang bisa diakibatkan apabila berkontak dengan suatu bahaya ataupun terhadap

kegagalan suatu fungsi.

Penilaian Resiko

Merupakan hasil kali antara nilai frekuensi dengan nilai keparahan suatu resiko.

Menentukan kagori suatu resiko (rendah, sedang, tinggi ataupun ekstrim) menggunakan metode

matriks resiko seperti pada tabel matriks resiko berikut :

PENILAIAN RESIKO K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)

TABEL MATRIKS RESIKOKEPARAHAN

Sangat Ringan Ringan Sedang Berat Sangat Berat

FREKUENSI

Sangat Sering Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim Ekstrim

Sering Sedang Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim

Sedang Rendah Sedang Sedang Tinggi Ekstrim

Jarang Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi

Sangat Jarang Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi

Page 20: Resiko ti new

Lanjutan…

Parameter frekuensi/keseringan dari tabel matriks resiko

Parameter keparahan dari tabel matriks resiko

Kategori Keseringan Contoh Parameter I Contoh Parameter II

Sangat Jarang Terjadi 1X dalam masa lebih dari 1 tahun Probabilitas 1 dari 1.000.000 jam kerja orang lebih

Jarang Bisa terjadi 1X dalam setahun Probabilitas 1 dari 1.000.000 jam kerja orang

Sedang Bisa terjadi 1X dalam sebulan Probabilitas 1 dari 100.000 jam kerja orang

Sering Bisa terjadi 1X dalam seminggu Probabilitas 1 dari 1000 jam kerja orang

Sangat Sering Terjadi hampir setiap hari Probabilitas 1 dari 100 jam kerja orang

Kategori Keparahan Contoh Parameter I Contoh Parameter II

Sangat RinganTidak terdapat cedera/penyakit, tenaga kerja dapat

langsung bekerja kembaliTotal kerugian kecelakaan kerja kurang dari Rp. 1.000.000

RinganCedera ringan, tenaga kerja dapat langsung bekerja

kembali

Total kerugian kecelakaan kerja antara Rp. 1.000.000 – Rp.

1.500.000

SedangMendapat P3K atau tindakan medis, tidak ada hilang jam

kerja lebih dari 1X24 jam

Total kerugian kecelakaan kerja antara Rp. 1.500.000 – Rp.

5.000.000

ParahMemerlukan tindakan medis lanjut/rujukan, cacat

sementara, terdapat jam kerja hilang 1X24 jam

Total kerugian kecelakaan kerja antara Rp. 5.000.000 – Rp.

10.000.000

Sangat ParahCacat Permanen, Kematian, terdapat jam kerja hilang

lebih dari 1X24 jamTotal kerugian kecelakaan kerja lebih dari Rp. 10.000.000

Page 21: Resiko ti new

Lanjutan…

Penilaian Resiko (hasil kali antara nilai frekuensi dengan nilai keparahan suatu resiko)

Representasi kategori resiko yang dihasilkan dari penilaian matriks resiko:

Dari representasi di atas, maka dapat kita tentukan langkah pengendalian resiko yang paling tepat berdasarkan 5 (lima) hirarki pengendalian resiko/bahaya K3

Tabel Matriks Resiko

KEPARAHAN

Tidak terdapat

cedera/penyakit, tenaga

kerja dapat langsung

bekerja kembali

Cedera ringan, tenaga

kerja dapat langsung

bekerja kembali

Mendapat P3K atau

tindakan medis, tidak ada

hilang jam kerja lebih dari

1X24 jam

Memerlukan tindakan

medis lanjut/rujukan, cacat

sementara, terdapat jam

kerja hilang 1X24 jam

Cacat Permanen,

Kematian, terdapat jam

kerja hilang lebih dari

1X24 jam

FREKUENSI

Terjadi hampir setiap hari Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim Ekstrim

Bisa terjadi 1X dalam

semingguSedang Sedang Tinggi Tinggi Ekstrim

Bisa terjadi 1X dalam sebulan Rendah Sedang Sedang Tinggi Ekstrim

Bisa terjadi 1X dalam setahun Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi

Terjadi 1X dalam masa lebih

dari 1 tahun Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi

Kategori Resiko Penanganan

Rendah Perlu Aturan/Prosedur/Rambu

Sedang Perlu Tindakan Langsung

Tinggi Perlu Perencanaan Pengendalian

Ekstrim Perlu Perhatian Manajemen Atas

Page 22: Resiko ti new

Resiko/bahaya yang sudah diidentifikasi dan dilakukan penilaian memerlukan langkah pengendalian

untuk menurunkan tingkat resiko/bahaya menuju ke titik yang aman.

Pengendalian resiko merupakan suatu hierarki (dilakukan berurutan sampai dengan tingkat

resiko/bahaya berkurang menuju titik yang aman).

Hierarki pengendalian tersebut antara lain ialah eliminasi, substitusi, perancangan, administrasi

dan alat pelindung diri (yang terdapat pada tabel di bawah :

HIERARKI PENGENDALIAN RESIKO/BAHAYA K3

ELIMINASI Eliminasi Sumber Bahaya

Tempat Kerja/Pekerjaan

Aman Mengurangi bahaya

SUBSTITUSI Substitusi Alat/Mesin/Bahan

PERANCANGANModifikasi/Perancangan Alat/Mesin/Tempat Kerja yang Lebih

Aman

ADMINISTRASIProsedur, Aturan, Pelatihan, Durasi Kerja, Tanda

Bahaya, Rambu , Poster, Label Tenaga kerja Aman

Mengurangi PaparanAPD Alat Perlindungan Diri Tenaga Kerja

5 HIERARKI PENGENDALIAN RISIKO / BAHAYA K3

Page 23: Resiko ti new

Lanjutan…

Pengendalian Resiko/Bahaya dengan cara eliminasi memiliki tingkat keefektifan, kehandalan dan

proteksi tertinggi di antara pengendalian lainnya. Pada urutan hierarki setelahnya, tingkat keefektifan,

kehandalan dan proteksi menurun seperti diilustrasikan pada gambar di bawah :

Hierarki Pengendalian Resiko

Page 24: Resiko ti new

Thank YouThank You